Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Kultivasi di Luar Keduniawian dan Kehidupan Keduniawian

Zhang Tianliang

Pada tahun 335 SM, Kaisar Alexander the Great yang berusia 21 tahun telah menyatukan seluruh Yunani. Dia tiba di Athena, ini adalah tempat guru sepuhnya Aristoteles pernah berdiam. Disini terdapat Akropolis Athena yang agung, Kuil Parthenon yang megah, juga telah melahirkan para arif bijaksana seperti Sokrates dan Pythagoras, ia merupakan tempat yang selalu diidamkan oleh Alexander, yang berwajah tampan, berkarisma, setiap orang yang melihatnya akan membungkuk memberikan hormat.

Pada suatu hari Alexander keliling di jalanan kota Athena, ia melihat seseorang yang mengenakan pakaian compang camping sedang duduk bersandar pada sebuah tong kayu, dengan satu tangan menopang di atas tanah. Ia berjenggot putih, wajahnya penuh debu, mirip seorang pengemis. Alexander berjalan di depannya, orang itu tetap saja duduk, tanpa mempedulikannya. Alexander bertanya dengan sopan, “Adakah yang bisa aku lakukan untukmu?” Orang yang seperti pengemis itu mengangkat tangan kanannya, mengayunkan tangannya seolah hendak mendorong Alexander pergi dan berkata, “Bisa. Menyingkirlah sedikit, kau menghalangi cahaya matahariku.”

Orang-orang di sekitarnya menertawakan pengemis yang hina dan tidak tahu diri itu, tidakkah ia sadari bahwa manusia laiknya dewa perang yang berdiri di hadapannya itu, adalah Kaisar Alexander the Great yang ditakdirkan memimpin pasukannya menyapu seluruh dataran Eropa, dan menaklukkan Persia sampai ke ujung dunia? Namun Alexander justru terdiam. Ia membalikkan badan, setelah merenung beberapa saat ia berkata, “Seandainya aku bukan Alexander, aku pasti menjadi Diogenes.”

Diogenes adalah nama dari pengemis tersebut. Dia adalah murid Socrates, juga merupakan sang pendiri aliran sinisme dari Yunani kuno. Ia bersandar pada sebuah tong kayu besar, itulah tempat tinggalnya setiap hari. Aliran ajarannya itu disebut “sinisme”, karena ia memprakarsai untuk “hidup seperti seekor anjing”. Aliran ini telah disalah-tafsirkan oleh orang-orang pada zaman itu, banyak kaum intelek yang menyebut dirinya sinisme, tapi sebenarnya mereka hidup ibarat “anjing penjilat”. Perkataan Alexander walaupun sederhana namun bermakna mendalam, yaitu “Apabila aku tidak mampu menaklukkan dunia, maka aku akan hidup seperti Diogenes, tak akan membiarkan orang lain menaklukkanku.”

Aleksander mengunjungi Diogenes. Lukisan tahun 1910 oleh William Rainey.

Mentalitas Diogenes itu sangat mudah dijelaskan dengan perkataan filsuf Tiongkok kuno yakni Mengzi (Mensius, red.), yaitu “Ketika Anda kaya, mampu menahan diri dan tidak menjadi bobrok; ketika Anda miskin, jangan mengubah tekad Anda; ketika dibawah kekuasaan, Anda tidak mau ditaklukkan”. Dan kenapa ia bisa melakukannya, karena ia telah mampu meninggalkan segala nafsu keinginan, rumah mewah, makanan lezat berikut segala pakaian mahal maupun pujian dan ketenaran, semua itu baginya tidak berarti sama sekali. Ketika seseorang tersesat di dalam keinginan materi, maka akan kehilangan kesejatiannya. Filosofi Diogenes dalam hal ini sepertinya juga memiliki kemiripan dengan ajaran Laozi (Lao Tzu, red.) yang berprinsip tinggalkan segala cerdik-cendekia, hiduplah dengan sederhana, kurangi pikiran dan hawa nafsu. Pada taraf itulah manusia baru dapat kembali menuju kesejatian diri sendiri.

Di mata penganut Tao maupun Diogenes, di dunia ini tidak banyak orang yang hidup dengan sebenar-benarnya, karena semuanya telah terbungkus oleh nafsu keinginan. Diogenes pernah berjalan di kota sambil membawa lentera, dan berkata, “Aku sedang mencari seseorang yang benar-benar jujur.” Orang lain menertawakan dirinya telah gila, sebaliknya dia menertawakan kemunafikan orang-orang tersebut.

Jadi kisah ini adalah untuk menjelaskan bahwa setiap orang di dunia ini memiliki keinginan. Ada yang mengejar kemewahan semu di dunia fana ini, dan ada pula yang mengejar ketenangan di luar duniawi. Di dalam agama Buddha banyak bhikkhu agung terkemuka yang semula adalah pangeran atau perdana menteri, seperti Sakyamuni sebelum menjadi Buddha adalah seorang putra mahkota dari Kerajaan Kapilavastu di India; Bodhidharma, guru besar Zen, adalah pangeran dari sebuah kerajaan di India tepatnya “Asia Tengah Persia”; Bhikkhu An Shigao adalah putra mahkota dari Kerajaan Arsak (Persia kuno), Bhikkhu Kumārajīva adalah putra dari perdana menteri Kerajaan Kucha, mereka semua telah meninggalkan kemewahan duniawi dan mencari pembebasan yang tenang.

Alexander adalah orang cerdas, walaupun ia tidak mampu meninggalkan kejayaan dan ketenaran, tetapi ia bisa memahami taraf yang dicapai Diogenes. Namun mayoritas manusia zaman sekarang, tingkatan Alexander saja tidak bisa dicapainya. Mereka tidak memahami “cita-cita agung” Xu You (seorang manusia setengah dewa dari zaman Tiongkok kuno, red.), dan mengapa setelah mendengar Raja Yao hendak menyerahkan tahtanya kepadanya, ia segera pergi ke sungai untuk mencuci telinganya.

Banyak orang mengatakan bila di kemudian hari Falun Gong berkuasa, maka akan begini begitu. Perlu diketahui, Falun Gong adalah kultivasi aliran Buddha, yang hendak dicapai para kultivator bukan kekayaan dan kemakmuran duniawi, melainkan kebahagiaan abadi dan kebijaksanaan di daratan seberang (surga). Itulah sebabnya walau PKT (Partai Komunis Tiongkok) membunuh dan menyiksa, serta menggoda dengan segala ketenaran dan keuntungan (3-ta: harta, tahta, cinta, Red.), tidak akan pernah bisa menjatuhkan kelompok kultivasi ini, karena cara yang dipakai PKT adalah cara duniawi, sedangkan taraf yang hendak dicapai oleh para kultivator Falun Gong adalah melampaui keduniawian.

Dari sisi lain, praktisi Falun Gong selain harus mematut diri sesuai dengan ajaran Master Li Hongzhi untuk menjadi orang yang bertanggung jawab bagi masyarakat, juga memenuhi kewajiban sebagai seorang warga negara yang baik. Dalam bekerja di perusahaan, dalam kehidupan keluarga, dalam hubungan dengan masyarakat, dan di sekolah, harus selalu serius mengemban tanggung jawab masing-masing, dan memainkan perannya masing-masing dengan baik. Di tengah masyarakat ada berbagai pekerjaan yang berbeda, selama pekerjaan tersebut tidak melanggar hukum dan melanggar moralitas, semuanya boleh dilakukan oleh praktisi Falun Gong, bahkan harus dilakukan sebaik mungkin, ini juga merupakan tuntutan dalam prinsip ajaran Falun Gong. Tetapi hati mereka tidak terikat pada pekerjaan atau peran keduniawian tersebut.

Dengan hati di luar keduniawian, melakukan hal keduniawian dengan baik, ini adalah proses kultivasi yang ekstrem sulit, juga bukan sesuatu yang dapat dipahami oleh orang yang belum pernah mempelajari literatur Falun Gong dan mempraktikkannya sendiri. Tetapi setidaknya secara permukaan dan dari makna harfiah literatur tersebut, pembaca semestinya telah memahaminya, praktisi Falun Gong juga harus belajar, harus bekerja, harus membina rumah tangga, namun semua kehidupan keduniawian ini bukan sebagai tujuan, melainkan kesadaran diri praktisi Falun Gong dan membantu menyadarkan orang lain yang berjodoh. Kehidupan seperti ini adalah bagaikan mengikuti air mengalir pencari takdir pertemuan, kaya atau miskin, mengalami kejadian baik ataupun buruk, semuanya dihadapi dengan hati yang tenang, dan bisa menjadi diri sendiri di segala lingkungan, bersikap ramah kepada semua orang, inilah tuntutan terhadap seorang kultivator Falun Gong. (sud)

Warga Sipil : Gegara Mematuhi Arahan PKT Jadi Epidemi Terus Merebak, Kematian Mendadak Meningkat

0

oleh Wang Yanqiao dan Xiong Bin

Wabah yang berasal dari virus korona baru yang menyebar dari laboratorium di Wuhan Tiongkok (COVID-19) masih merajalela di Tiongkok, walau namanya sudah diganti dengan flu tipe A. Baru-baru ini, beberapa orang warga Tiongkok dari berbagai daerah mengungkapkan kepada media NTDTV bahwa wabah belum mereda dan banyak orang di sekitar mereka meninggal secara tiba-tiba. Tetapi kejadian itu tidak boleh dipublikasikan oleh media, agar dunia luar tidak tahu.

“Banyak teman-teman kami yang seumuran, yakni 40 hingga 50 tahun sekarang menderita flu,” kata seorang pria warga Shaoxing di Provinsi Zhejiang yang bermarga Liu.

Mr. Zhang Yue (nama samaran), warga Kota Changchun mengatakan : “Kedua anak tetangga kami yang bersekolah di taman kanak-kanak. Tidak lagi bersekolah karena menderita demam, pilek, dan sakit berkepanjangan.”

Mr. Li, warga Chifeng mengungkapkan, bahwa sejak musim dingin akhir tahun lalu, banyak orang di sekitarnya mendadak meninggal dunia, tidak cukup waktu untuk dilarikan ke rumah sakit.

“(Mereka yang meninggal mendadak) berusia 60-an tahun, ada yang berusia 40-an dan 50-an, yang semuanya telah menerima 3 kali suntikan vaksin,” kata Mr. Li.

Beberapa warga mengungkapkan bahwa wabah masih cukup serius di wilayah mereka, sehingga banyak orang di sekitar mereka meninggal dunia secara mendadak. Dan mereka itu umumnya adalah orang-orang yang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok.

Zhang Yue (nama samaran) mengatakan : “Beberapa orang lansia di komunitas kami yang sering berkumpul dan mengobrol bersama telah meninggalkan kita untuk selamanya. Rata-rata mereka itu adalah orang tua yang memang bersedia menerima indoktrinasi dari budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka selalu beranggapan bahwa biaya hidup mereka itu berasal dari pemberian PKT sehingga patut berterima kasih kepada PKT. Saya pernah memberitahu mereka, bahwa apa yang mereka dapatkan untuk biaya hidup itu bukan berkat dari Partai Komunis Tiongkok tetapi merupakan hasil jerih paya dari usaha mereka sendiri, jadi merupakan kekayaan yang patut mereka miliki.”

Pria warga Chengzhou, Provinsi Hunan bermarga Kang mengatakan : “Kasus flu (batuk dan pilek) menjadi sangat melonjak sekarang, yang meninggal mendadak juga lebih banyak dari sebelumnya. Ada yang berusia 40-an, 50an, 60an dan 70an. Biasanya mereka itu terlihat baik-baik tapi tiba-tiba dikabarkan telah meninggal dunia. Katanya mengalami serangan jantung dan infark otak”.

Pada awal epidemi, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong telah dengan tegas memperingatkan melalui artikel beliau yang berjudul “Rasional”, yang menyebutkan : Saat ini wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.

Master Li Hongzhi juga menjelaskan cara untuk melindungi diri, yakni : “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (sin)

PETA Mendesak Masyarakat untuk Berhenti Menggunakan Sperma Salmon Sebagai Perubahan Kecantikan Terbaru

EtIndonesia. PETA telah mengeluarkan peringatan terhadap penggunaan sperma salmon sebagai perawatan kecantikan setelah perubahan aneh mulai terjadi di industri kosmetik.

Sperma salmon, atau lebih khusus lagi nukleotida di dalamnya, telah digunakan sebagai bentuk anti penuaan.

Ini pertama kali membuat heboh di Korea ketika orang-orang menyuntikkan larutan tersebut dan sejak itu telah disetujui untuk penggunaan topikal di seluruh dunia seperti Jennifer Aniston yang mencobanya.

Baru-baru ini, klinik-klinik di Inggris menawarkannya sebagai suntikan untuk bagian tubuh intim dengan klaim bahwa ini membantu meningkatkan gairah seks.

Sekarang, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) telah turun tangan dengan mengatakan: “Tidak seorang pun perlu menyuntikkan sperma salmon (atau sperma apa pun) ke wajah mereka ketika ada beragam perawatan yang bebas dari kekejaman dan vegan tersedia.”

Juru bicara organisasi nirlaba tersebut menjelaskan kondisi di mana salmon dikurung di peternakan ikan dalam “tangki yang sangat penuh” sehingga mereka “tidak punya pilihan untuk berenang dalam lingkaran tanpa akhir”.

Hal ini membuat ikan “kehilangan kesempatan untuk melakukan perilaku alami, mereka sangat rentan terhadap stres dan agresi”.

“Banyak juga yang mengalami luka fisik, seperti kerusakan pada ekornya, karena kepadatan yang sangat padat. Investigasi terhadap peternakan salmon Skotlandia menunjukkan bahwa kutu dan parasit lainnya merajalela,” lanjut mereka.

“Di akhir hidup mereka yang menyedihkan, mereka dipindahkan ke pemandian es, di mana insang mereka dipotong dan dibiarkan mengeluarkan darah – sebuah cara mati yang lambat dan menyakitkan. Dan tentunya tidak lebih baik jika spermanya diperoleh dari salmon hasil tangkapan liar.”

Perusahaan yang bebas dari kekejaman dapat dengan mudah ditemukan dengan mencari di database PETA US Beauty Without Bunnies secara online. (yn)

Sumber: indy100

Jurnalis Penerima Penghargaan Internasional  : Niat Politis PKT di Balik Membubarkan Kekuatan Pendukung Strategis Lama dan Membentuk yang Baru 

0

Epoch Times

Apa saja niat politis yang ingin dicapai otoritas partai komunis Tiongkok (PKT) dengan membubarkan kekuatan pendukung strategis yang sudah ada telah dijelaskan oleh Katsuji Nakazawa dalam artikel terbarunya. Ia adalah staf senior dan penulis editorial yang berbasis di Tokyo untuk Nikkei. Dia menghabiskan tujuh tahun di Tiongkok sebagai koresponden dan kemudian sebagai kepala biro Tiongkok. Dia adalah penerima penghargaan Jurnalis Internasional Vaughn-Ueda pada  2014.

Pasukan pendukung strategis yang dibubarkan menjadi pasukan yang berumur paling pendek

Pada 19 April, dalam upacara pembentukan “Pasukan Pendukung Informasi” dan penyerahan panji pasukan, Xi Jinping dalam pidatonya menegaskan agar pasukan tersebut senantiasa setia dan memiliki keandalan mutlak terhadap pemimpin dan PKT.

Media resmi Partai Komunis Tiongkok memberitakan, bahwa berdasarkan keputusan dari Komisi Militer Pusat, “Pasukan Pendukung Informasi” yang baru dibentuk ini akan dipimpin langsung oleh Komisi Militer Pusat. Dan pada saat yang sama, Komisi Militer Pusat memutuskan hubungan manajerial antar unit yang tergabung dalam “Kekuatan Pendukung Strategis” seperti pasukan dirgantara militer, pasukan dunia maya dan lainnya.

Dengan demikian berarti “Kekuatan Pendukung Strategis” PKT yang merupakan gabungan dari kekuatan Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Roket Tiongkok yang dibentuk sepuluh tahun lalu telah dibubarkan. Komentar yang beredar di Internet Tiongkok mengatakan bahwa ini adalah unit strategis penting PKT yang berumur paling pendek dalam sejarah militer Tiongkok.

Sejak awal tahun ini, Ju Gansheng, yang diangkat menjadi komandan Pasukan Pendukung Strategis sempat “menghilang” selama hampir setengah tahun. Bagaimana nasib Ju Gansheng setelah “Pasukan Pendukung Strategis” dibubarkan dan “Pasukan Pendukung informasi” dibentuk ? Belum ada kejelasan.

Yao Cheng, mantan letnan kolonel dan staf Komando Angkatan Laut PLA dalam tanggapannya mengatakan, bahwa setelah reformasi militer pada tahun 2015, Xi Jinping memasukkan perang dunia maya, peperangan informasi, peperangan elektronik, sistem intelijen, peperangan luar angkasa, dan lain-lain. ke dalam kekuatan pendukung strategis tersebut, termasuk menggabungkan Departemen Staf Umum 2 dan 3 dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok ke dalamnya, yang akhirnya menimbulkan kekacauan dalam manajemen dan sistem komando dari pasukan tersebut.

Analisis : Waktu dan tujuan Xi Jinping melakukan reorganisasi militer

Mengapa “Pasukan Pendukung Strategis” yang pembentukannya belum genap 10 tahun sudah dibubarkan ? Artikel Katsuji Nakazawa memberikan analisis dan wawasannya tentang niat politik Xi Jinping dalam hal ini.

Ketika pertama kali didirikan, misi, fungsi, dan struktur dari Pasukan Pendukung Strategis masih kabur alias diselimuti misteri. Dilihat dari informasi yang kemudian dibocorkan oleh pejabat PKT akhirnya diketahui bahwa “Pasukan Pendukung Strategis” ini dibentuk pada tahun 2014, atau 1 tahun setelah Xi Jinping menjadi Sekjen PKT, dan 3 tahun sebelum Kongres PKT tahun 2017 dilangsungkan. Jadi Xi sudah mempersiapkan reorganisasi militer PKT secara rahasia dan saksama.

Saat itu, Xi Jinping sudah mulai terang-terangan menggempur pejabat senior di militer yang korupsi, seperti mantan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Xu Caihou dan Guo Boxiong. “Pembersihan” dan reorganisasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dimaksudkan oleh Xi Jinping untuk menjamin kesetiaan militer kepada dirinya, meskipun di balik itu Xi masih memiliki agenda lain.

Xi Jinping menyebut pembersihan dan reorganisasi ini sebagai “prestasi” di Kongres Partai Komunis Tiongkok  2017 yang mendukung dirinya memimpin Tiongkok, yang membuka jalan baginya untuk mengamandemen konstitusi pada 2018, di mana ia menghapus batasan dua kali masa jabatan lima tahun bagi kepala negara Tiongkok.

Pada  2022, Xi Jinping akhirnya terpilih kembali sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok untuk ketiga kalinya, dan terpilih sebagai kepala negara lewat keputusan Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok pada Maret. 2023.

Katsuji Nakazawa berpendapat bahwa Xi Jinping sedang mencoba untuk menyajikan upaya reorganisasi militer ini sebagai “prestasi” lain di Kongres Partai Komunis Tiongkok 3 tahun mendatang dalam upayanya terpilih lagi untuk yang keempat kalinya.

Oleh karena itu, Xi mencoba mengulangi lagi apa yang dia lakukan satu dekade lalu ketika membentuk “kekuatan pendukung strategis”. Persiapan ini mulai dilakukan 3 tahun sebelum kongres, sama seperti reorganisasi terakhir yang juga dilakukan tiga tahun sebelum kongres.  Apakah hal ini cuma kebetulan ?

Rencana Xi terganggu oleh kasus di luar dugaan yang ditimbulkan Li Shangfu

Li Shangfu, mantan anggota Komisi Militer Pusat, Menteri Pertahanan dan Penasihat Negara, pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Departemen Persenjataan Umum Tiongkok setelah reformasi militer pada akhir tahun 2015, berpartisipasi dalam pertemuan penting sebagai wakil komandan dan kepala staf “Pasukan Pendukung Strategis” yang baru dibentuk Xi Jinping.

Pada  Februari 2016, media Tiongkok melaporkan bahwa Li Shangfu yang dinobatkan sebagai Wakil Komandan dan Kepala Staf Pasukan Pendukung Strategis dan wakil panglima teknik menghadiri pertemuan tersebut.

Setelah itu, pada  September 2017, Li Shangfu diangkat sebagai Direktur Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat.

Namun, Li Shangfu resmi diberhentikan pada 24 Oktober tahun lalu, meski tanpa penjelasan mengenai alasannya.

Katsuji Nakazawa dalam artikelnya menyebutkan, bahwa reorganisasi militer terbaru PKT terkait dengan jatuhnya Li Shangfu, orang yang tadinya diandalkan oleh Xi Jinping. Li Shangfu dicopot karena dicurigai melakukan korupsi saat memimpin Departemen Pengembangan Peralatan Militer. Selain itu, Angkatan Roket Tiongkok juga terlibat masalah korupsi yang serius. Oleh karena itu “Pasukan Pendukung Strategis” terlibat dalam masalah yang sama dengan Departemen Pengembangan Peralatan Militer dan Angkatan Roket karena mereka berbagi personel. “Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan pendukung strategis tidak berfungsi semulus yang dibayangkan oleh Xi Jinping”.

Pasukan Dukungan Strategis terlibat dalam insiden balon mata-mata, yang membuat marah Amerika Serikat

Katsuji Nakazawa juga menyinggung soal “insiden balon mata-mata” yang tidak dapat diremehkan.

Pada Februari tahun lalu, sebuah balon raksasa Tiongkok memasuki wilayah udara AS sampai harus ditembak jatuh oleh militer AS.

Amerika Serikat menyimpulkan bahwa balon itu berhubungan dengan tindak spionase yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Balon tersebut dilengkapi dengan antena yang diyakini dapat digunakan untuk menyadap komunikasi.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa balon tersebut merupakan “perangkat terbang sipil tak berawak” yang dipakai untuk mengamati cuaca, dan mengajukan protes keras terhadap Amerika Serikat yang menembak jatuh balon tersebut.

“Insiden balon” tersebut dengan cepat meningkatkan ketegangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Pentagon menyebut insiden tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan yang tidak dapat diterima AS.

Artikel Katsuji Nakazawa menyebutkan bahwa karena Komisi Militer Pusat yang dipimpin langsung oleh Xi Jinping bertanggung jawab atas masalah meteorologi terkait militer, jadi misi penerbangan balon spionase itu jangan-jangan adalah tanggung jawab dari “Pasukan Pendukung Strategis.” (sin)

Praktisi Falun Dafa di Seluruh Dunia Memperingati 25 Tahun Permohonan Damai

Pada  25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk mengajukan petisi

Alex Wu

25 April menandai peringatan 25 tahun petisi massal damai praktisi Falun Gong di Beijing. Pengikutnya di seluruh dunia telah mengadakan peringatan acara tersebut sejak akhir pekan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, diperkenalkan ke publik di kota Changchun, Provinsi Jilin pada  1992 oleh Master Li Hongzhi. Ini adalah latihan spiritual tradisional yang berakar pada tradisi Buddha, mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Karena efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat, latihan ini menyebar dengan cepat ke seluruh Tiongkok dari mulut ke mulut. Hanya dalam waktu tujuh tahun, jumlah praktisi diperkirakan mendekati 100 juta orang.

Pada  1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa khawatir bahwa terdapat terlalu banyak orang yang berlatih Falun Gong, sehingga secara diam-diam mulai menindas Falun Gong di banyak tempat di seluruh negeri dan menggunakan corong media  untuk menyerang latihan tersebut.

Pada  25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Kantor Petisi Dewan Negara PKT di Beijing untuk mengajukan petisi, menuntut pihak berwenang melepaskan 45 praktisi Falun Gong yang telah ditangkap secara ilegal oleh polisi setempat di Tianjin, dan juga meminta pihak berwenang mengizinkan penerbitan resmi buku-buku Falun Gong dan menjamin kebebasan praktisi Falun Gong untuk berlatih, yang dilindungi oleh konstitusi Tiongkok.

Praktisi Falun Gong berkumpul di sekitar Zhongnanhai dengan diam dan damai memohon kebebasan berkeyakinan pada 25 April 1999. (Courtesy of Minghui.org)

Perdana Menteri PKT saat itu bertemu dengan perwakilan praktisi Falun Gong pada hari itu dan menyetujui tuntutan tersebut.

Petisi “25 April” dan demonstrasi damai digambarkan oleh media internasional pada saat itu sebagai petisi paling sukses, rasional, dan damai dalam sejarah petisi Tiongkok.

Namun, pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, yang mengendalikan rezim komunis serta militer dan polisi, melancarkan kampanye penganiayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap praktisi Falun Gong pada  20 Juli tahun itu. Sejak itu, tak terhitung banyaknya praktisi Falun Gong yang diculik, dipenjara secara ilegal, disiksa, dan dibunuh, termasuk menjadi korban pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh rezim tersebut.

Sudah 25 tahun sejak petisi damai 25 April, namun penganiayaan PKT terhadap Falun Gong masih berlangsung.

BACA JUGA : Peringatan 25 Tahun Berlangsungnya Permohonan Damai 1999 di Beijing, “Falun Dafa Tidak Bersalah, Hentikan Penganiayaan Irasional PKT Terhadap Rekan-rekan Kami”

Los Angeles

Pada 21 April, rapat umum untuk mendukung praktisi Falun Gong diadakan di depan konsulat Tiongkok di Los Angeles untuk memperingati 25 April dan menyerukan diakhirinya penganiayaan oleh PKT terhadap Falun Gong.

Ye Mingsheng dari kota Ganzhou, Provinsi Jiangxi berbicara pada rapat umum tersebut, mengatakan bahwa dia harus berdiri dan mengatakan sesuatu kepada guru bahasa Inggris SMP-nya: “Guru bahasa Inggris saya adalah seorang praktisi Falun Gong. Namanya Xie Xiangning. Dia dibawa keluar kelas oleh polisi saat dia sedang mengajar.”

Ekspatriat Tiongkok di Los Angeles berkumpul di depan konsulat Tiongkok untuk memprotes penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong dan memperingati petisi 25 April 1999 di Beijing, pada 21 April 2024. (Ma Shangen/The Epoch Times )

“Dia guru yang sangat baik. Kami dapat melihat bahwa dia baik hati dan memperlakukan setiap siswa lebih baik daripada guru lainnya. Namun, dia ditangkap dan dikirim ke penjara dan kehilangan pekerjaannya,” Kata Tuan Ye. “Dia mengalami penganiayaan yang sangat serius dan saya harus berbicara mewakilinya di depan kamera hari ini.”

Jie Lijian, penyelenggara rapat umum dan wakil ketua Markas Besar Gabungan Partai Demokrasi Tiongkok, mengatakan dalam pidato penutupnya di acara tersebut bahwa PKT telah menganiaya Falun Gong selama 25 tahun, dan praktisi Falun Gong telah menderita banyak kesulitan dan penganiayaan, “ namun mereka telah meninggalkan senyuman mereka dari hati kepada dunia, yang telah membawa kehangatan ke lebih dari 100 negara. Mereka juga memberi tahu seluruh dunia tentang kebenaran dan teror jahat PKT.”

Jie berkata bahwa gerakan “Tiga Mundur” yang diprakarsai oleh praktisi Falun Gong telah mendorong lebih dari 400 juta orang Tiongkok untuk mundur dari PKT dan organisasi pemuda dan afiliasinya, melepaskan diri dari kejahatan, “prestasi mereka dalam melawan penganiayaan adalah teladan bagi dunia dan patut kita kagumi.”

Ekspatriat Tiongkok yang datang untuk menyatakan dukungannya membentangkan spanduk, seperti “Pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dikutuk oleh Langit,” “Bebaskan praktisi Falun Gong yang dipenjara segera,” dan lain-lain.

New York

Pada 21 April, praktisi Falun Gong mengadakan parade akbar dan rapat umum di Flushing, New York, untuk memperingati 25 tahun petisi damai “25 April”.

Sun Quan’an, seorang imigran baru Tiongkok, yang baru berada di Amerika Serikat selama dua bulan, mundur dari PKT dan mendapatkan sertifikat pengunduran dirinya pada rapat umum tersebut. Dia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dia mengetahui kebenaran tentang Falun Gong untuk pertama kalinya pada demonstrasi ini dan dia baru menyadari bahwa semua yang dikatakan PKT adalah salah.

Sun Quan’an menerima sertifikat pengunduran dirinya dari PKT pada unjuk rasa untuk memperingati petisi 25 April di Flushing, New York pada 21 April 2024. (Shi Ping / The Epoch Times)

“Ini mengejutkan. Saya tidak tahu apa-apa tentang hal itu ketika saya berada di Tiongkok. Itu benar-benar mengubah pemahaman saya,” katanya. “Falun Gong benar-benar berbeda dari apa yang disebarkan di Tiongkok! Saya benar-benar tidak percaya kita semua telah dikendalikan di Tiongkok selama bertahun-tahun. Untungnya, saya pergi.”

Sun berkata bahwa banyak orang Tiongkok sebenarnya menjalani kehidupan yang sangat sulit, namun karena “cuci otak mendalam” yang dilakukan oleh PKT, mereka masih menganggap kehidupan mereka cukup baik.

Rapat umum dan acara peringatan untuk memperingati peristiwa  25 April dan korban penganiayaan Falun Gong oleh PKT juga diadakan di kota-kota besar AS lainnya seperti San Francisco, Chicago, Houston, dan lainnya.

Kanada

Pada 21 April, untuk memperingati 25 tahun petisi 25 April, lebih dari seratus praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum dan latihan bersama berskala besar di depan Galeri Seni Vancouver di pusat kota Vancouver untuk menunjukkan keindahan Falun Dafa kepada masyarakat Kanada. 

Pada 22 April, praktisi Falun Gong di Calgary, Kanada, berkumpul di depan konsulat Tiongkok untuk memperingati 25 tahun permohonan damai 25 April.

Lebih dari seratus praktisi Falun Gong melakukan latihan bersama di depan Galeri Seni Vancouver di pusat kota Vancouver untuk memperingati 25 tahun petisi damai 25 April 1999 di Tiongkok, pada 21 April 2024. (Yu Sheng / The Epoch Times)

Sejumlah praktisi Falun Gong setempat membentangkan spanduk yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan Inggris, seperti “Falun Dafa is Good,” “Hentikan penganiayaan terhadap Falun Gong,” dan “Hentikan pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT.” Beberapa orang yang berkendara melewati lokasi tersebut menurunkan kaca jendela mobilnya dan membuat tanda V sambil membunyikan klakson untuk menunjukkan dukungan.

Kegiatan peringatan serupa diadakan di Toronto, Edmonton, dan kota-kota Kanada lainnya.

Ratusan praktisi Falun Gong di Toronto berkumpul di depan Gedung Parlemen Ontario untuk memperingati petisi 25 April 1999 di Beijing, pada 20 April 2024. (Zhang Jerry / The Epoch Times)

Korea Selatan

Praktisi Falun Gong Korea Selatan menggelar konferensi pers di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul pada  22 April untuk memperingati 25 tahun petisi damai  25 April.

“Dalam masyarakat di bawah pemerintahan brutal PKT, sungguh luar biasa menyelesaikan masalah dengan cara damai,” kata praktisi Falun Gong Xu Zhengzhe kepada wartawan dan masyarakat pada konferensi pers. Ia percaya bahwa petisi damai pada 25 April memiliki arti yang sangat penting. Kesehatan Xu kembali pulih setelah mulai berlatih Falun Gong pada 1994. Dia mengatakan bahwa sejak itu dia tidak pernah menemui dokter atau minum obat apa pun selama 30 tahun, dan moralitasnya juga meningkat.

Beberapa praktisi Falun Gong Korea Selatan mengadakan konferensi pers di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Seoul untuk memperingati 25 tahun petisi damai 25 April pada 22 April 2024. (Han Jimin / The Epoch Times)

Xu berkata bahwa mengadakan acara untuk memperingati petisi 25 April secara internasional sangatlah penting. “Hari ini saya di sini untuk membuat pemerintah dan masyarakat Korea Selatan memahami kebenarannya. Hanya ketika masyarakat mengetahui apa yang benar-benar buruk barulah mereka dapat menciptakan masyarakat yang baik.”

Jepang

Ratusan praktisi Falun Gong di Jepang berkumpul di Asakusa, tempat wisata populer di Tokyo pada 21 April untuk mengadakan parade memperingati 25 April dan menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong.

Ratusan praktisi Falun Gong berbaris untuk memperingati petisi 25 April 1999 di Tokyo, Jepang pada 21 April 2024. (Zhang Shuhui / The Epoch Times)

Warga negara Jepang Kentaro Abe, yang menonton pawai, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa setelah dia mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, dia menyerukan kepada orang-orang agar tidak tunduk pada penindasan Partai Komunis, tetapi tetap teguh pada keyakinan mereka, terus melanjutkan” untuk menentang penganiayaan, dan menyampaikan kebenaran kepada dunia.” Ia juga memuji penampilan anggota marching band Tianguo dan menyebutnya luar biasa.

Ma Shangen, Shi Ping, Lin Caifeng, Wang Jiayi, Wang Wenliang, dan Xu Yi berkontribusi pada laporan ini.

Kata-kata Terakhir Pilot yang Memilukan Sebelum Jatuhnya ‘Jet Bola Api’ yang Menewaskan 135 Penumpang

EtIndonesia. Kata-kata terakhir seorang pilot yang memilukan masih tetap mengerikan, bertahun-tahun setelah kecelakaan bola api yang fatal menewaskan 135 penumpang dan orang di darat.

Sudah hampir 46 tahun sejak Pacific Southwest Airlines Penerbangan 182 secara tragis merenggut nyawa 144 orang, pada tanggal 25 September 1978. Kecelakaan yang tercatat sebagai kecelakaan udara paling mematikan dalam sejarah Amerika saat itu, terjadi pada sebuah pesawat tampaknya hari yang sempurna untuk terbang, dengan angin tenang dan langit cerah.

Namun Boeing 727 bertabrakan dengan pesawat lain, Cessna Skyhawk N7711G, dan menabrak Kota San Diego. Rekaman penerbangan yang mengerikan mengungkapkan kata-kata terakhir yang menghantui dari kapten dan anggota kru di kokpit, beberapa saat sebelum bencana terjadi.

Pengendali penerbangan setempat memperingatkan awak Boeing 727 untuk tetap mewaspadai Cessna yang juga berada di area tersebut – namun beberapa menit sebelum kecelakaan, mereka tidak dapat melihatnya. Perwira Pertama Robert Fox, 38 tahun, terdengar berspekulasi dengan Kapten James McFeron, 42 tahun, tentang keberadaan pesawat yang lebih kecil itu.

“Ya… aku tidak melihatnya sekarang,” kata Fox, lalu bertanya: “Apakah kita bebas dari Cessna itu?”

Insinyur Penerbangan Martin Wahne menjawab: “Seharusnya begitu.”

Tampaknya ada tawa sebelum Kapten McFeron berkata: “Saya melihatnya pada jam satu, dia mungkin ada di belakang kita sekarang.” Namun pesawat itu sebenarnya berada tepat di bawahnya.

Beberapa detik kemudian, 727 ditabrak dan McFeron berkata: “Apa yang kita dapatkan di sini?”, yang ditanggapi oleh Fox dengan panik: “Kami menjadi pembunuh, kami tertembak.”

McFeron kemudian terdengar berbicara dengan pengontrol lalu lintas udara, “Tower, kita akan turun, ini PSA.” Dan ketika dia menyadari malapetaka yang akan terjadi, dia berkata: “Ini dia sayang!”

Pada saat yang memilukan ketika pesawat jatuh di kota, McFeron berbicara kepada para penumpang, mengatakan : “Bersiaplah.”

Sebuah suara tak dikenal di kokpit menganggapnya sebagai kesempatan untuk mengirimkan pesan yang menyentuh namun menggetarkan hati kepada ibu mereka.Mereka terdengar berkata: “Bu, aku mencintaimu.”

Di antara korban adalah penumpang dan seluruh awak pesawat. Namun kecelakaan itu merupakan yang paling mematikan di Amerika selama delapan bulan terakhir. Hal ini terlampaui ketika American Airlines Penerbangan 191 jatuh di Chicago pada 25 Mei 1979, menewaskan 258 penumpang dan 13 awak.(yn)

Sumber: dailystar

Penumpang Pesawat Melihat ‘UFO Silinder’ Terbang di Luar Jendelanya

EtIndonesia. Seorang ibu yang duduk bersama putrinya di dekat jendela pesawat memandang ke arah Kota New York dan melihat apa yang tampak seperti UFO berbentuk silinder terbang.

Michelle Reyes merekam video objek misterius berbentuk oval dan gelap memanjang di atas Bandara LaGuardia dan mengirimkannya ke otoritas federal.

“Ketika saya menyadari ada sesuatu seperti ini di video, hal pertama yang saya lakukan adalah mengirim email ke FAA (Federal Aviation Administration) untuk memberi tahu mereka apa yang saya lihat,” katanya kepada acara Banfield News Nation pada Rabu (24/4) malam.

“Mungkin itu membahayakan keselamatan. Saya menghubungi mereka. Sayangnya saya belum mendapat kabar dari mereka, mereka tidak menerima email saya.”

Reyes juga menunjukkan rekaman itu bersama ayahnya, yang bertugas di Angkatan Laut AS.

“Dia tidak tahu. Dia sama bingungnya dengan saya,” katanya. “Dia pikir itu mungkin sebuah drone, tapi dia tidak mengira itu seharusnya berada di tempatnya, sedekat itu dengan pesawat.”

Ben Hansen, pembawa acara TV UFO Witness di Discovery+, mengatakan timnya menganalisis video Reyes dan menemukan ‘tidak ada bukti bahwa dia memalsukan atau membohonginya’.

“Ini sangat jelas, dan ini tidak biasa, jadi bagi saya, saya merasa ini mungkin sesuatu yang tidak terlalu jauh,” kata Hansen.

Dia menambahkan bahwa ada masalah dengan teori bahwa ia hanyalah seekor serangga karena ‘kita berbicara tentang kecepatan 200 mil per jam pada saat ini, jetnya, sehingga ia melintas dalam waktu sekitar sepertujuh detik dan ia muncul dalam lima frame videonya’.

Pembawa acara NewsNation Ashleigh Banfield berpendapat bahwa itu tidak terlihat seperti serangga melainkan lebih mirip Tic Tac yang setidaknya pernah dilihat oleh salah satu mantan pilot Angkatan Laut AS.

Reyes mengatakan dia juga membagikan klip tersebut ke database UFO nasional dan Enigma Labs, yang merupakan satu-satunya organisasi yang merespons. Dia juga mengatakan ada saksi lain.

“Salah satu ibu lain dalam penerbangan, dia mengatakan bahwa dia memperhatikannya ketika dia berada di udara, jadi saya bukan satu-satunya yang melihatnya,” kata Reyes.

“Jadi rasanya agak menegangkan karena orang lain juga melihat apa yang saya lihat.” (yn)

Sumber: metro

Panda Ganas Menyerang Penjaga Kebun Binatang Saat Pengunjung yang Ketakutan Menyaksikan Kejadian Itu

EtIndonesia. Mereka berlari ke arahnya sebelum menggigit pergelangan kakinya, sementara yang lain menjatuhkannya ke tanah, untungnya penjaga itu berhasil lolos dan hanya dengan luka ringan setelah serangan di kebun binatang Chongqing Dongwuyuan, Tiongkok.

Panda menyerang penjaga kebun binatang di depan penonton yang berteriak sebelum anggota staf tersebut secara ajaib berhasil melarikan diri dari cengkeraman beruang itu.

Rekaman horor yang diambil pengunjung menunjukkan sepasang panda berlari dari kandangnya saat penjaga kebun binatang muncul membawa makanan ringan pada waktu makan. Mereka berlari ke arahnya sebelum menggigit pergelangan kakinya, sementara yang lain menjatuhkannya ke tanah. Hewan-hewan itu mencakar kepalanya dan ada yang tampak menggigit lehernya.

Seekor panda lari, meninggalkan penjaganya dengan baju robek dan bekas cakaran di bahunya.

Dia berhasil duduk meskipun beruang lain terus menggerogoti perutnya di depan ratusan pengunjung yang merasa ngeri.

Seorang rekannya yang berlari untuk membantu kemudian dikejar hewan tersebut.

Rekaman tersebut menunjukkan kedua pekerja berlari mencari keselamatan melalui kandang saat panda muda itu mengejarnya. Laporan mengatakan penjaga kebun binatang melarikan diri dengan luka ringan setelah serangan di kebun binatang Chongqing Dongwuyuan di barat daya Tiongkok.

Seorang pengunjung mengatakan: “Hal ini terjadi karena penjaga kebun binatang terlihat tidak berpengalaman. Dia seharusnya melarikan diri, tapi dia malah mencoba menghentikan mereka.”

Yang lain menulis: “Kekuatan mereka luar biasa, untungnya penjaga kebun binatang baik-baik saja.”

Ini bukan yang pertama kalinya panda menyerang penjaganya. Pada tahun 2021 Seekor panda raksasa di kebun binatang Belgia menyebabkan penjaga kebun binatang terluka parah setelah serangan.

Tian Bao, yang tinggal di kebun binatang milik pribadi Pairi Daiza dan kebun raya di Brugellete, melarikan diri dari kandangnya ke koridor staf di mana dia dihadang oleh pengasuhnya.

Mereka menahan panda berusia empat tahun itu setelah dia dengan kejam menyerang korbannya.

Penjaga kebun binatang, yang telah bekerja di kebun binatang selama beberapa tahun, dibawa ke rumah sakit dengan luka parah setelah digigit di lengan dan kaki, namun lukanya tidak mengancam nyawa. (yn)

Sumber: dailystar

Warung Makan di Meksiko Telah Menjual Kaldu Tikus Selama Lebih dari Setengah Abad

EtIndodnesia. Anda dapat menemukan banyak hal di pasar Mercado República de San Luis Potosí di Meksiko, namun mungkin yang paling eksotis dari semuanya adalah kedai makanan tua yang terkenal menjual daging tikus.

Bagi sebagian besar dari kita, daging tikus menduduki peringkat teratas dalam daftar makanan yang tidak akan kita santap, namun di wilayah San Luis Potosí, daging tikus telah lama dihargai karena rasanya yang eksotis dan diduga memiliki khasiat obat.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kios-kios yang menjual daging tikus dan hidangan yang mengandung daging tikus telah menghilang dari pasar lokal. Semuanya kecuali satu di Mercado República de San Luis Potosí, yang masih menjual kaldu tikus mentah dan kaldu hewan pengerat yang dimasak dengan berbagai macam sayuran dan rempah-rempah. Setiap mangkuk kaldu tikus berisi seekor tikus utuh dan dijual seharga 100 peso (sekitar Rp 94 ribu).

Penjual daging tikus terakhir di Mercado República adalah José Remedios Hernández, juga dikenal sebagai “Camilo”, yang mewarisi bisnis eksotik dari ibunya, yang baru saja meninggal dunia. Ia mengenang dulu ada puluhan penjual daging tikus di pasar tersebut, namun semuanya sudah pensiun atau meninggal, dan kini ia tetap menjadi satu-satunya.

Namun dia tidak berencana menyerah pada bisnis keluarga dalam waktu dekat. Bagaimanapun, kios tersebut telah beroperasi selama 52 tahun, dan dia berencana untuk mempertahankannya selama mungkin.

Semua tikus dalam kaldu Camilo ditangkap di pedesaan sekitar komunitas dan kota di sekitar San Luis Potosí dan diduga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Daging tikus sangat bermanfaat bagi penderita anemia, diabetes, atau kanker, membantu memperkuat tubuh dan meningkatkan nafsu makan.

Jika Anda pernah ke Mercado República de San Luis Potosí dan mendambakan daging tikus, Anda harus tahu bahwa Camilo menjual kaldu tikus seharga 100 peso, dan kaldu tikus mentah (90 peso) untuk orang yang ingin memasak daging tikus di rumah. Dia merekomendasikan memasaknya dengan sayuran dan rempah-rempah untuk melengkapi rasa dagingnya. (yn)

Sumber: odditycentral

Piutang Perorangan Tiongkok Tak Tertagih Naik 50%, Industri Makanan Minuman Tutup pada Kuartal 1 2024 Melonjak 232,6%

0

 oleh Huang Yimei

Ketika properti di Tiongkok mengalami kondisi booming, sebagian besar warga membeli rumah dari dana pinjaman perbankan baik untuk ditinggali atau dengan tujuan investasi guna mendapatkan selisih harganya. Namun ketika pasar perumahan sedang lesu seperti saat ini, banyak warga tidak mampu membayar cicilan utangnya kepada bank sehingga masuk dalam daftar bad debt (utang tak tertagih) perbankan. Yang saat ini tercatat berjumlah 8,54 juta orang, dengan total utang rumah tangga melonjak 50% dalam 5 tahun terakhir dan berjumlah sekitar USD.11 triliun. Meningkatnya jumlah orang masuk daftar utang tak tertagih ini telah memperburuk krisis utang Tiongkok, yang tidak hanya tercermin dalam runtuhnya industri real estat Tiongkok dan utang pemerintah daerah, tetapi juga tercermin dalam menurunnya tingkat belanja masyarakat, entah karena “mengerem” atau tidak lagi mampu untuk mengkonsumsi… 

Kemunduran industri real estat Tiongkok, beban utang pemerintah daerah yang berat, dan meningkatnya pengangguran telah menyebabkan jumlah gagal bayar utang perorangan Tiongkok melonjak ke titik tertinggi baru sejak wabah COVID-19 merebak. 

Menurut data yang tercatat di pengadilan Tiongkok, saat ini secara resmi terdapat 8,54 juta orang warga Tiongkok yang menjadi debitur buruk (bad debtor) karena ketidakmampuan membayar kembali pinjaman mereka.

Para debitur buruk yang masuk daftar hitam ini dilarang menggunakan aplikasi seperti Alipay untuk melakukan pembayaran seluler, dan mereka bahkan tidak bisa membayar uang tol.

Wang Guo-chen, asisten peneliti di China Economic Research Institute, Taiwan berpendapat bahwa ketika perekonomian Tiongkok merosot, pendapatan dan utang masyarakat pasti akan meningkat.

“Selama lockdown epidemi, otoritas Beijing masih memaksa perusahaan melindungi pekerjaan karyawannya, dengan pemberian semacam uang kesejahteraan agar karyawan bisa bertahan hidup. Namun, ketika lockdown diakhiri, banyak perusahaan yang terpaksa tutup, memberlakukan PHK atau menghentikan pemberian uang kesejahteraan karyawan tersebut. Karena itu penghasilan perorangan mengalami penurunan, ini adalah alasan pertama. Alasan kedua adalah, dampak dari lesunya pasar industri real estat Tiongkok, harga perumahan turun, sehingga berdampak langsung terhadap masyarakat, yang kekayaan mereka jadi menurun”.

Mr. Zheng, seorang warga Kota Nanning, Guangxi yang membuka usaha pabrik peralatan listrik mengungkapkan, pendapatan dari usahanya masih mampu menutupi pengeluaran keluarga, bahkan ada kelebihannya yang ia tabung untuk hari tua walau tidak banyak. Di usia 41 tahun, dia merasa bersyukur apa lagi jika situasi demikian bisa terus berlanjut.

“Asal tidak muncul gejolak, masih oke-lah, tetapi begitu muncul permasalahan, kondisi stabil saya sulit dipertahankan. Saya memutuskan untuk membeli asuransi, kemudian saya menutup banyak asuransi untuk diri saya sendiri, sehingga premie tahunan yang harus saya bayar mencapai antara RMB.20.000,- hingga RMB.30.000,-. Mudah-mudahan keluarga masih bisa bertahan hidup bila suatu ketika saya menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, begitulah yang saya pikir,” kata Mr. Zheng.

Epidemi telah membawa perubahan dahsyat di seluruh Tiongkok. Kebijakan lockdown ketat telah berdampak pada hampir semua kota di daratan Tiongkok. Selama periode itu, pabrik-pabrik ditutup dan penduduk dikarantina dalam rumah. Kebijakan pemasungan yang khas PKT tersebut membuat pemilik usaha kecil dan masyarakat Tiongkok hidup di ambang keputusasaan ekonomi. Mr. Zheng sampai setiap hari harus bingung untuk mencari dana guna membiayai pengeluaran pabriknya

“Karena pengeluaran kami relatif besar, rata-rata RMB.60.000,- lebih setiap bulannya, jadi rata-rata setiap harinya butuh RMB.2.000,- lebih. Jika tidak ada pendapatan RMB.2.000,- , saya harus berusaha mencari jumlah itu dengan cara lain untuk menutupi. Jika pemasukan hari ini hanya RMB.2.000,- itu berarti hari ini saya tidak mendapat satu sen pun. Pernah untuk itu saya mengalami stress dan insomnia selama beberapa waktu, sehingga tidak bisa tidur malam, atau terbangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi sepanjang malam”, kata Mr. Zheng.

Menurut statistik, terdapat sebanyak 8,3 juta orang bad debtor. Dilaporkan oleh Wall Street Journal bahwa total utang rumah tangga Tiongkok telah melonjak sebesar 50% dalam 5 tahun terakhir dan kini mencapai sekitar USD.11 triliun.

“Karena industri real estat berpengaruh terhadap banyak industri. Jadi jika masalah di industri real estat ini tidak teratasi, maka dampak buruknya juga akan mengenai bidang usaha yang  terkait selain yang berada di hulu, seperti industri pabrik baja, semen, bata dan seterusnya, juga yang berada di hilir seperti pabrik-pabrik yang menghasilkan produk dekorasi, pintu dan jendela aluminium dan lain-lain, termasuk lapangan kerja masyarakat,” ujar Wang Guo-chen.

Dengan terus menurunnya harga perumahan di Tiongkok, menjadikan risiko deflasi terus meningkat. Dalam kondisi di mana tingkat pengangguran meningkat tajam, otoritas komunis Tiongkok masih saja mendesak masyarakat untuk meningkatkan konsumsi. Kementerian Perdagangan dan unit-unit afiliasinya mengeluarkan surat edaran yang diberi judul “Gerakan Mendorong Pembaharuan Barang-Barang Konsumtif”, yang mengharuskan pemerintah daerah untuk mendesak penduduk untuk menukarkan peralatan lama dengan yang baru. Ada dugaan bahwa otoritas sedang mencoba menggunakan cara-cara koersif untuk memperbaiki situasi di mana masyarakat Tiongkok takut untuk mengkonsumsi.

“Jika masalah utang perorangan tidak diselesaikan, pertama, situasi industri real estat akan semakin buruk, karena masyarakat tidak punya uang untuk membeli rumah. Kedua, utang penduduk yang meningkat, tentu saja akan membuat daya konsumsi masyarakat menyusut. Oleh karena itu, gerakan yang mendorong konsumsi itu sulit bisa menemui hasil. Karena masyarakat memang tidak punya uang. Terlepas dari kontraksi yang terjadi di industri real estat atau di bidang konsumsi, pada akhirnya akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. Sehingga jika seluruh lingkaran setan ini terus bergulir, perekonomian Tiongkok tentu tidak akan optimis,” ujar Wang Guo-chen .

Data resmi terakhir menunjukkan, bahwa pada kuartal pertama tahun ini ada sekitar 460.000 perusahaan Tiongkok yang bergerak di bidang makanan dan minuman telah membatalkan izin atau menghentikan operasinya.  Angka tersebut meningkat 232,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Banyak perusahaan katering ternama, mapan dan terkemuka juga menutup usahanya. Pada saat yang sama, untuk menghemat uang, semakin banyak konsumen yang beralih untuk mengkonsumsi makanan yang dijuluki “paket sesajen.” (sin)

Para Ilmuwan Telah Memperkirakan Tanggal Pasti Asteroid Akan Menghantam Bumi dengan Kekuatan 22 Bom Atom

EtIndonesia. Anda mungkin ingin menandai kalender Anda karena para ilmuwan telah memperkirakan tanggal pasti yang harus Anda ingat jika Anda ingin menghindari asteroid menabrak Anda.

Oke, itu agak dramatis, tapi tahun lalu, para ahli mengungkapkan tanggal pasti sebuah asteroid bisa menabrak Bumi.

Topik tentang asteroid menjadi salah satu berita baru-baru ini berkat tangkapan NASA yang cukup kaya.

Di sisi lain, diperkirakan suatu hari Bumi akan dihantam dengan kekuatan 22 bom atom.

Asteroid yang diberi nama Bennu ini sudah tidak asing lagi di planet kita karena melintas setiap enam tahun sekali.

Namun suatu hari di bulan September beberapa tahun dari sekarang, asteroid tersebut tidak akan melewati Bumi melainkan ada kemungkinan ia akan benar-benar melakukan kontak dengannya.

Untuk mencegah parodi seperti itu, NASA telah menyusun rencana untuk menggagalkan jalur tabrakan asteroid dan mengalihkan Bennu.

Misinya sekarang berada pada ‘babak terakhir’, yang menunjukkan betapa kritisnya situasi saat ini.

Richard Burns, manajer proyek OSIRIS-REx di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland menjelaskan semua upaya yang telah dilakukan untuk mengalihkannya.

Dia mengatakan: “Kami sekarang berada di tahap terakhir dari perjalanan tujuh tahun ini, dan ini terasa seperti beberapa mil terakhir dari sebuah maraton, dengan pertemuan emosi seperti kebanggaan dan kegembiraan yang hidup berdampingan dengan fokus yang kuat untuk menyelesaikan perlombaan dengan baik.”

Bennu lebarnya sekitar sepertiga mil, menjadikannya setengah ukuran asteroid yang diperkirakan telah membunuh dinosaurus. Jika Bennu menabrak Bumi, ia akan menyebabkan kehancuran pada jarak 600 mil dari lokasi jatuhnya, namun ukurannya tidak cukup besar untuk menyebabkan kepunahan di seluruh dunia.

Anda akan lebih senang mengetahui bahwa kemungkinan Bennu bertabrakan dengan planet kita dan menyebabkan kehancuran bagi generasi mendatang sebenarnya sangat kecil.

NASA mengatakan meski ada risiko, ‘kemungkinan sangat kecil’ Bennu akan menabrak Bumi pada 24 September 2182.

Dengan tanggalnya yang mendekati akhir abad ke-22, kita tidak perlu khawatir untuk sementara waktu.

Menurut makalah yang dibagikan oleh tim sains OSIRIS-REx, ada kemungkinan 1:2700 (0,037%) rudal ini akan menghantam Bumi pada tanggal 24 September 2182.

“Meskipun sulit untuk menentukan kemungkinan hal ini benar-benar terjadi, data baru dari pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx milik NASA telah memungkinkan para ilmuwan untuk memodelkan dengan lebih baik bagaimana orbit Bennu akan berkembang seiring waktu, dan untuk menghitung dengan lebih baik kemungkinan dampaknya,” jelas NASA.

Pada tanggal 25 September 2135, Bennu akan melakukan penerbangan jarak dekat ke Bumi. Lokasi Bennu pada tahun 2182 akan bervariasi tergantung bagaimana penerbangan lintas tahun 2135 berlangsung, menurut NASA.

Ada satu dari 1.750 kemungkinan Bennu akan mencapai bumi pada tahun 2300. (yn)

Sumber: unilad

Mimpi Terburuk Beijing, Jepang Menjadi Asisten Polisi Dunia

PINNACLE VIEW

Pada saat ini di dunia sedang berlangsung dua ajang perang antar negara, yang pertama adalah perang Rusia-Ukraina, serta yang kedua adalah perang Israel-Hamas, dan perang Israel-Hamas di Timur Tengah diharapkan tidak meningkat menjadi perang menyeluruh antara Israel dengan Iran. Dewasa ini seluruh dunia sedang berada dalam suatu era pergolakan baru, di era senjata nuklir dan teknologi AI ini, tidak ada yang mengetahui apa akibat yang akan timbul jika terjadi konfrontasi global. Maka sudahkah dunia bebas benar-benar telah bersiap? Akankah Pilpres AS pada tahun ini menimbulkan perpecahan di masyarakat AS? Apakah hasilnya nanti akan menimbulkan efek yang menentukan terhadap situasi dunia saat ini? PM Jepang Fumio Kishida dalam kunjungannya ke AS belum lama ini mengumumkan, akan bekerjasama penuh dengan AS untuk menjaga ketertiban dunia, semakin eratnya kerjasama antara AS dan Jepang akan menimbulkan pengaruh apakah terhadap strategi Asia Pasifik?

Masalah Baru Pada Tahun Pilpres AS, Perpecahan Masyarakat Semakin Parah

Komentator bernama Heng He menyatakan kepada “Pinnacle View”, situasi perpecahan di AS dalam masalah pilpres tahun ini bakal dapat lebih lebih parah lagi. Pilpres sebelumnya tidak begitu serius, tetapi kali ini masalah dalam hal ini akan jauh lebih serius. Sejak Trump mengumumkan pencalonan dirinya, gugatan hukum terhadap dirinya terus saja datang bertubi-tubi. Ada suatu kasus yang begitu dimulai sidang pada Senin lalu (15/04) di New York, dalam persidangan dikemukakan sejumlah tuntutan, yang di AS sendiri dinilai sangat absurd. Misalnya ditetapkan Trump harus melapor setiap hari, jika Trump satu hari saja tidak melapor, itu berarti meremehkan pengadilan, maka wisuda putranya pun tidak dapat ia hadiri, bagi para generasi tua di AS ini adalah hal yang absurd. Ini adalah salah satu aspek masalahnya.

Aspek lainnya adalah, atas dasar dua macam pertentangan yang sudah ada, pada tahun ini tertambahkan masalah baru yaitu masalah Palestina. Karena setelah meletus perang di Timur Tengah, sekarang AS menghadapi suatu masalah yang sangat sulit, yaitu berseterunya dua kelompok besar, yang satu adalah kelompok Yahudi, dan yang lain adalah kelompok pro-Palestina. Kelompok pendukung Palestina belakangan ini melakukan unjuk rasa memblokir jalan demi menentang Israel di berbagai kota utama di AS, pada Selasa lalu (16/04) di kota New York kembali diguncang keadaan yang sangat serius, dimana kelompok ini telah mengibarkan bendera Hezbollah, ini adalah hal yang luar biasa dimana sebelumnya belum pernah terjadi, sebab AS telah menetapkan Hezbollah sebagai organisasi teroris, pengunjuk rasa malahan mengibarkan benderanya.

Dimana letak kunci permasalahan kondisi ini? Kunci masalahnya adalah orang Yahudi di AS menguasai sumber dan kekuatan ekonomi yang sangat besar, pada dasarnya mereka adalah masyarakat kelas atas, mulai dari pejabat pemerintah, konsorsium besar atau dunia ilmu pengetahuan, sampai kalangan akademisi, mereka menguasai posisi yang sangat penting. Sedangkan kelompok lain adalah suara pemilih, karena kaum muda banyak yang mendukung Palestina. Kedua kelompok yang pecah ini tadinya berada di pihak yang sama di bidang politik AS, keduanya tergolong kaum sayap kiri. Masalah pelik yang dihadapi pemerintahan Biden adalah bagaimana mengatasi masalah kedua kelompok, setiap langkah dan tindakannya di Timur Tengah ada kemungkinan akan berpengaruh pada suara dari kelompok ini, inilah masalah baru yang dihadapi dalam Pilpres AS tahun ini. Jadi perpecahan masyarakat AS pada tahun ini adalah luar biasa serius, juga bertepatan dengan tahun pemilu.

Masih Bisakah Polisi Internasional Bertindak? Perang Rusia-Ukraina Masalah Sulit

Heng He menyatakan, belum lama ini Trump mengadakan pertemuan di Pennsylvania, yang banyak mengkritik pemerintahan Biden. Saya merasakan poin inti Trump sebenarnya tidak banyak berubah, tapi arah garis besarnya sebenarnya tetap mengedepankan Amerika, yaitu melakukan yang terbaik bagi kepentingan AS, dan sedapat mungkin mengurangi campur tangan pada urusan internasional, ini adalah prinsip dasarnya. Prinsip ini tidak terlalu banyak berubah dalam program kampanyenya tahun ini, salah satu isunya adalah Ukraina, menurut Trump setelah dirinya berkuasa ia akan dengan segera dapat menyelesaikan masalah perang di Ukraina, namun ia tidak pernah mengatakan bagaimana akan melakukannya. Jadi pernyataan yang beredar di luar sangat banyak, kata-kata yang tidak pernah diucapkan pun dijejalkan kepadanya, yang konon ia mengatakan Ukraina akan menyerahkan sebagian wilayahnya. Kebijakan ini menyangkut satu masalah, yakni selama ini AS selalu menjadi polisi internasional, dan sekarang pada level tertentu AS masih mampu mengemban misi sebagai polisi internasional, jadi Trump sebenarnya tidak pernah melepas tanggung jawab ini. 

Dalam beberapa dekade terakhir AS tidak pernah berhenti berperang, dalam artian ia betul-betul sebagai polisi internasional, ketika AS dapat mengendalikan situasi dengan baik maka dunia akan tenang, akan tetapi di saat tidak terkendali dengan baik maka dunia akan kacau. Sekarang ada beberapa masalah, pertama tingkat penarikan pasukan AS dari Afghanistan, penarikan pasukan dari Afghanistan sebenarnya telah sangat merendahkan kewibawaan AS, negara sekutunya pun mulai meragukan kemampuan AS dalam menangani masalah internasional. Karena betapa memalukannya penarikan pasukan AS dari Afghanistan, nyaris sama memalukannya dengan ketika AS mengevakuasi pasukannya dari Vietnam. Penarikan pasukan ini tidak dilakukan dengan baik, yang menimbulkan dampak cukup besar terhadap kekuatan militer, dan kemampuan memimpin, serta kemampuan perang seluruh pasukan, akan dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperbaikinya.

Yang kedua adalah soal invasi Rusia terhadap Ukraina, AS juga mengalami banyak masalah saat membantu Ukraina, memang terjadi kondisi kurang tegas, sehingga menyebabkan perang Rusia-Ukraina berlarut-larut hingga kini. Jika sejak awal AS telah bertekad kuat, tidak akan membuat perang itu berlanjut hingga kini. Tetapi ada satu hal yang sangat baik, yaitu soal menghadapi PKT, walaupun dari segi pernyataan sikap pemerintah Biden agak lemah, namun tindakan nyata telah mencekik leher PKT selangkah demi selangkah, tahap demi tahap.

Shi Shan, editor senior sekaligus penulis utama The Epoch Times, menyatakan, Biden sudah melihat masalah terbesar kemungkinan adalah PKT, beberapa tahun terakhir musuh utama AS pada dasarnya telah berubah, jadi rencana dan pengaturan untuk menghadapi musuh utama sudah sangat baik. Tapi banyak masalah di tempat lain, termasuk masalah Ukraina. Awalnya AS menilai Rusia akan sangat cepat memenangkan perang terhadap Ukraina, jadi AS tidak ingin campur tangan, bahkan berencana mengirim pesawat untuk membawa Zelensky mengungsi ke London atau ke negara Eropa lain, dan menghendaki Ukraina menjadi pemerintahan di pengasingan.

Setelah perang berlangsung cukup lama, AS baru mulai memberikan bantuan, dan setiap kali hanya sedikit, bermula dari bantuan senjata bagi tentara individu untuk menyerang tank, kemudian membantu rudal Stinger untuk menembak pesawat, lalu bantuan makin besar seperti meriam artileri dan tank, serta sekarang mulai memberikan bantuan pesawat, jadi sedikit demi sedikit dikucurkan, jelas tidak ada rencana yang menyeluruh, tidak ada visi jangka panjang terhadap masalah ini. Dan saat masalah ini baru muncul, memang terlihat agak kewalahan, sekarang soal bagaimana memperlakukan Ukraina, di dalam pemerintahan AS pun masih terdapat selisih pendapat.

Jepang Menjadi Pembantu Polisi Internasional adalah Mimpi Buruk Terbesar PKT

Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times menyatakan, konflik antar dua kubu besar dunia telah dimulai. Walaupun Iran belum tentu akan terlibat perang menyeluruh dengan Israel, tetapi sangat jelas, semacam perang dingin ini dan konfrontasi panas antar kedua kubu telah resmi dimulai, sementara itu anggota kedua kubu telah semakin jelas. Di satu sisi ada PKT, Rusia, dan Iran, juga Korea Utara, dan di sisi lain ada AS, Jepang, Inggris, Eropa, dan Kanada ditambah NATO, konfrontasi ini tidak hanya di bidang militer saja, juga di bidang politik, ekonomi, iptek, bahkan budaya, dan sekarang situasi seperti ini sudah sangat jelas.

Guo Jun mengatakan, peran Jepang sangat penting, kerjasama antara AS dan Jepang bagi Beijing adalah suatu mimpi buruk geopolitik terbesar baginya, akan tetapi mimpi buruk ini sebenarnya diciptakan sendiri oleh PKT. Belum lama ini PM Jepang Fumio Kishida saat berkunjung ke AS mendapat sambutan berskala sangat tinggi, Kishida juga berpidato di hadapan kongres AS, dan pidatonya dibawakan dalam bahasa Inggris, ini mungkin yang pertama kalinya bagi seorang PM Jepang. Media massa Jepang mengatakan, naskah pidato Kishida ini dikoreksi oleh pakar yang menulis naskah pidato bagi presiden AS, yang sepenuhnya disampaikan dengan gaya berpidato ala Amerika, dan bukan gaya berpidato ala Jepang. Para anggota kongres dari kedua partai AS berdiri memberi aplaus hingga lebih dari 40 kali, berdasarkan pengetahuan Guo Jun, selama ini hanya pidato Presiden Ukraina Zelensky dan PM Inggris Margaret Thatcher yang pernah mendapatkan perlakuan seperti itu. Atau jauh sebelumnya lagi semasa PD-II, pidato istri Chiang Kai-Shek yakni Soong Mei-Ling juga pernah mendapatkan kehormatan serupa.

Ada tiga hal penting dalam pidato Fumio Kishida. Pertama, ketertiban dunia saat ini dibentuk oleh Amerika, Jepang adalah negara yang kalah perang saat PD-II, negara kalah perang ini secara tulus mengungkapkan pernyatan ini, memang merupakan suatu kemenangan besar bagi nilai-nilai dan spirit Amerika Serikat, tentu saja orang Amerika berdiri dan memberi aplaus. Fokus kedua, sekarang ketertiban itu telah terancam, dan yang mengobarkan ancaman dan tantangan itu adalah PKT, ini juga hal yang ingin didengar orang Amerika, maka mereka berdiri dan bertepuk tangan lagi. Focus ketiga, Jepang memutuskan membantu AS untuk terus mewujudkan ketertiban dunia yang eksis saat ini, Jepang akan sepenuhnya bekerjasama dengan AS. Ketiga fokus ini persis yang diinginkan oleh AS, yang juga muncul akibat dipaksa keadaan internasional, juga dipaksakan oleh ulah PKT sendiri.

Jepang adalah negara yang paling sensitif terhadap PKT, orang Jepang sangat jarang membuat pernyataan publik. Dari sekian banyak orang asing yang dijumpai di Hong Kong, banyak yang bisa berbahasa Mandarin dengan baik, ada orang Jepang, Inggris, bahkan Afrika dan Korea Selatan pun banyak yang bisa berbahasa Mandari dengan baik, hanya orang Jepang yang tak hanya bisa berbicara Mandarin, juga bisa membaca aksara Mandarin. Kemampuan orang Jepang dalam membaca aksara Mandarin jauh lebih tinggi dari bangsa mana pun, jadi Jepang paling memahami Tiongkok. Selama beberapa tahun terakhir Beijing melakukan berbagai aksi menentang Jepang dan politik anti-Jepang dan lain-lain, bagaimana mungkin Jepang tidak mengetahuinya dan memahaminya? Anda jelas-jelas tahu tetangga membenci Anda, serta setiap hari mengasah pisau dan mengancam, apa yang akan Anda lakukan? Maka Fumio Kishida datang ke AS adalah tengah mencari solusinya.

Guo Jun mengatakan, kerjasama AS-Jepang sebenarnya telah berlangsung beberapa lama, seperti kerjasama di bidang AI, juga kerjasama di bidang teknologi luar angkasa, dan teknologi militer, serta kerjasama produksi senjata dan perlengkapan, semua sudah dilakukan. Kerjasama di bidang AI dan luar angkasa adalah kerjasama teknologi generasi berikutnya, manufaktur presisi Jepang ditambah inovasi teknologi AS, kekuatannya sangat besar. Sekarang Jepang telah mendobrak batasan anggaran militer 1% dari PDB, dalam 2 tahun akan mencapai 2%, seperti perusahaan manufaktur berat Mitsubishi dan Mitsui yang akan segera dimulai. Ada satu lagi fungsi Jepang yang akan sangat membantu strategi AS, yakni memainkan pengaruh Jepang di Asia Tenggara.

Banyak orang mengira pada masa PD-II Jepang telah menginvasi Asia Tenggara, itulah sebabnya negara-negara Asia Tenggara tidak menyukai Jepang. Sebenarnya kondisinya justru terbalik, yang tidak menyukai Jepang pada masa itu sebenarnya adalah negara besar Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Belanda, dan AS, tentu saja termasuk Singapura karena warga Singapura didominasi etnis Tionghoa, sedangkan mayoritas negara Asia Tenggara lainnya masih menyambut dan mendukung Jepang, seperti Thailand yang merupakan negara sekutu Jepang, hanya saja kemudian Thailand menarik diri. Sedangkan Myanmar, Malaysia, dan Indonesia setelah merdeka kelompok jenderal pertama dan pemimpin negaranya sebenarnya adalah hasil binaan Jepang di masa PD-II, termasuk ayah Aung San Suu Kyi. Sekarang jika pergi ke negara Asia Tenggara sepenuhnya dapat terasa sambutan mereka terhadap orang Jepang, jauh melebihi sambutan mereka terhadap orang Tiongkok.

Jepang juga banyak berinvestasi di negara Asia Tenggara, yang meliputi pembangunan infrastruktur, dan banyak lagi bantuan ekonomi. Jadi Jepang memiliki pengaruh kuat di Asia Tenggara, pengaruh semacam ini akan berperan sangat penting untuk membantu AS di Asia Tenggara pada momentum yang sangat krusial. (sud)

Serangan Narkoba Diluncurkan oleh Beijing, Washington Keluarkan Jurus Pamungkas

PINNACLE VIEW

Narkoba jenis baru Fentanyl, telah menewaskan hampir seratus ribu jiwa warga AS setiap tahunnya, jumlah ini jauh melampaui jumlah korban akibat sejumlah perang yang telah terjadi. 

Kongres AS pada 17 April lalu menggelar forum dengar pendapat, dan menyoroti peran Beijing dalam serangan narkoba ini. Sebenarnya apakah PKT (Partai Komunis Tiongkok) kurang berhati-hati sehingga mengakibatkan narkoba dalam jumlah besar mengalir masuk ke AS (Amerika Serikat), ataukah mereka sengaja membiarkannya? Apakah langkah-langkah AS di masa mendatang untuk menghadapi serangan tersebut?

PKT Menyerang AS dengan Narkoba, AS Menangkap Bukti Kuat

Li Jun, produser televisi independen menyatakan kepada “Pinnacle View”, forum dengar pendapat kongres AS pada 17 April lalu, bertujuan melindungi AS dari pengaruh perang politik PKT, forum kali ini hanya bagian ke satu, mungkin akan dilakukan beberapa kali. Perang politik adalah perang yang sedang dikobarkan PKT sekarang ini terhadap AS, tapi bukan secara militer. 

Sehari sebelum forum tersebut digelar, kongres AS bersama Komite Terpilih Strategi Kompetisi AS-PKT mengeluarkan sebuah laporan, yang isinya menjelaskan peran yang dimainkan oleh PKT di balik merajalelanya peredaran narkoba jenis Fentayil di AS, dan tentang penilaian saat ini terhadap PKT yang tengah menyerang dengan narkoba terhadap AS. Walaupun termasuk Xi Jinping sendiri telah menyatakan sikap terkait Fentanyl, namun faktanya masalah ini bukan hanya tidak terselesaikan, pada banyak tempat justru semakin merajalela. Saat ini AS telah memperoleh sejumlah bukti.

Bukti pertama ditemukan lewat investigasi, sekarang PKT memberikan subsidi bagi produsen yang mengekspor Fentanyl. Karena PKT mengendalikan ketat peredaran Fentanil di dalam negeri, tetapi untuk ekspor sangat dilonggarkan, bahkan diberi subsidi. Hasil investigasi AS menunjukkan, dengan adanya subsidi tersebut perusahaan produsen menjadi semakin percaya diri, volume ekspor pun meningkat lebih dari sepuluh kali lipat. Ada pula sejumlah bukti lain, AS menghubungi Beijing bahwa hendak memeriksa sejumlah perusahaan Tiongkok, dan hasilnya ditemukan PKT membocorkan informasi tersebut pada para produsen prekursor Fentanyl. Itu sebabnya AS menuding Beijing telah menghambat investigasi, dan diam-diam PKT mendukung produk terlarang tersebut.

Li Jun mengatakan, ada semacam taktik Beijing yang disebut Perang Tanpa Batas, yang meliputi perang ekonomi, dengan harga dumping nan murah sehingga menimbulkan dampak serius terhadap industri manufaktur AS; perang mata-mata; lalu Fentanil yang sejatinya merupakan perang narkoba; juga penetrasi di bidang budaya. 

Sekarang AS mulai menyadari perang tanpa batas Beijing terhadap Washington bukan hanya setahun dua tahun ini saja, melainkan selama kurun waktu sangat lama PKT telah memposisikan AS sebagai musuh utamanya, secara permukaan tampak bersahabat dan berbisnis, tapi propaganda di dalam negeri, AS selalu dipandang sebagai imperialis. Kini AS mulai tersadarkan, dan yang membuat laporan ini selain orang kongres, terutama juga pihak militer AS.

5000 Kali Lipat lebih Berbahaya daripada Heroin, PKT Dorong Fentanil Masuk ke AS

Komentator Isu Terkini Tang Jingyuan menyatakan, Fentanyl tergolong sejenis obat opioid sintetik, toksisitas atau tingkat keberacunannya mencapai lebih dari 5.000 kali lipat dari Heroin, dan Fentanil memiliki beberapa keunikan lainnya yang membuatnya teramat berbahaya. Pertama, prekursor Fentanil, yaitu bahan baku utamanya sangat murah, juga sangat mudah didapatkan. Kedua, peralatan untuk mensintetiskan Fentanyl sangat murah, dan juga mudah didapat. Ketiga, proses sintetisnya hampir tidak membutuhkan teknik khusus apapun, sangat sederhana, hanya butuh beberapa langkah saja. Jadi banyak gembong narkoba Meksiko mereka hanya perlu mencari dua buah rumah, lalu membeli peralatannya, berikut dua orang yang mengerti tekniknya, kemudian mengimpor prekursor Fentanil dari Tiongkok dalam jumlah besar, dalam beberapa tahap saja mereka sudah bisa mensintetis puluhan, ratusan, bahkan ribuan kg Fentanyl, sehingga mereka bisa menjualnya secara dumping ke Amerika Serikat.

Departemen Kehakiman AS pada 2023 lalu telah menggugat empat perusahaan Tiongkok, waktu itu AS telah berhasil memecahkan sebuah kasus, dan berhasil menjaring bahan baku Fentanil sebanyak 200 kg, bahan baku tersebut bisa menghasilkan sekitar 55 kg produk jadi Fentanyl. 

Secara teori, 50 kg Fentanyl dapat membunuh 26 juta orang warga AS. Jadi bisa dibayangkan sejauh mana kegelisahan AS terhadap Fentanyl. Sementara PKT dengan tindakan pemerintah terus melakukan penetrasi Fentanyl terhadap AS melalui Meksiko dan berbagai jalur lainnya seperti pengiriman pos dan lain sebagainya. Menurut Tang Jingyuan, sebenarnya yang dilakukan Beijing terhadap AS adalah suatu ajang Perang Candu Model Baru, dan perang candu baru ini jauh lebih intensif dari perang candu di Tiongkok pada 1840 silam.

Tang Jingyuan mengatakan, mengekspor Fentanil dipastikan merupakan tindakan pemerintah Tiongkok, karena sudah terdapat banyak bukti. Forum dengar pendapat AS kali ini secara khusus mengemukakan, Beijing memberikan dukungan bagi perusahaan produsen prekursor Fentanil dan ekspor Fentanyl dengan cara memberikan pengembalian pajak, dan besaran pengembalian pajak mencapai 13%, ini adalah semacam pembiaran yang disengaja, demi memastikan lebih banyak narkoba dijual ke AS. Sebenarnya posisi pemerintah Tiongkok  sendiri adalah sebagai pemegang saham atau sebagai pemegang saham utama pada banyak perusahaan produsen prekursor Fentanil tersebut, mengapa di dalam negeri Tiongkok tidak dijumpai fenomena peredaran Fentanil yang merajalela? Karena PKT bisa sepenuhnya mengendalikan semua produk narkoba ini.

Kami kemukakan dua contoh sederhana, tahun 2018 waktu itu ada seorang wartawan investigasi AS seorang diri datang ke Tiongkok, yang terutama berniat ke Kota Wuhan, karena Wuhan adalah salah satu basis utama produksi Fentanil. Setelah wartawan itu melakukan serangkaian investigasi dan menulisnya menjadi buku, yang secara rinci menjelaskan keseluruhan proses mulai dari dikumpulkannya bahan baku Fentanyl, sampai kemudian diproduksi lalu diekspor melalui berbagai jalur ke Meksiko atau diekspor langsung ke AS. Jadi ia menuliskan keseluruhan proses tersebut menjadi sebuah buku dan kemudian menerbitkan buku tersebut.

Ini menjelaskan satu hal, seorang wartawan biasa non-resmi, yang merupakan seorang warga asing, ia pergi ke Tiongkok dan berdiam beberapa bulan disana, ia bisa menginvestigasi keseluruhan asal usul produksi Fentanil itu dengan begitu jelas. Perusahaan dimaksud sudah eksis bertahun-tahun di Tiongkok, pemerintah RRT di negara polisi itu pasti mengawasi lebih cermat segala tindak tanduk mereka, tidak mungkin Bejing tidak mengetahui produksi berskala besar oleh perusahaan-perusahaan tersebut dalam jangka waktu lama, kemudian mengekspor narkoba tersebut ke luar negeri. Jadi menurut Tang Jingyuan, sebenarnya Beijing sangat memahami situasi ini, namun mereka memang berniat dengan sengaja melakukan Perang Tanpa Batas (超限戰 chāo xiàn zhàn / Bahasa Inggris: unrestricted warfare) dengan AS sebagai tindakan pemerintah.

PKT Tidak Pernah Berhenti Memproduksi Narkoba, AS Keluarkan Jurus Pamungkas Sebagai Serangan Balik Terhadap PKT

Li Jun menyatakan, PKT memiliki sejarah asal usul yang panjang dengan narkoba, yang sudah dimulai sejak adanya opium di masa Yan’an (1936-1945), waktu itu seorang utusan khusus Moskow untuk Yan’an yakni Peter Vladimirov mencatat secara rinci bagaimana PKT memproduksi opium, dan bagaimana menjualnya, di dalam buku yang berjudul “The Vladimirov Diaries”. 

Di dalam buku ini sudah terdapat catatan yang rinci. Sejak mendirikan pemerintahan, PKT tidak pernah berhenti memproduksi opium, tapi hal ini tidak banyak diketahui khalayak. Di AS ada seorang ahli sejarah Tiongkok bernama Zhang Youjin, ia mewawancarai banyak orang garis keturunan generasi kedua yang berasal dari Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang, dari wawancara tersebut terungkaplah kejadian anggota pasukan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang telah menanam opium. Mereka yang diwawancarai mengatakan, saya sendiri bertugas menghasilkan opium poppy, lalu dimurnikan lagi menjadi opium, kemudian menjualnya ke luar negeri.

Li Jun mengatakan, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang mengurangi produksi opium sejak sekitar 1990-an. Karena waktu itu Tiongkok hendak bergabung dalam WTO dan hubungan diplomatik AS-Tiongkok membaik, tetapi PKT kemudian memproduksi narkoba jenis lain yaitu Efedrin (Ephedrine, dapat digunakan untuk menghasilkan narkoba jenis Metamfetamina atau disingkat Meth). 

Sekitar awal abad ke-21, waktu itu Shenzhen berhasil memecahkan sebuah kasus narkoba, dan berhasil menggerebek sebuah kartel narkoba, yang gembong utamanya adalah seorang warga Hong Kong, kala itu Meth yang berhasil dijaring mencapai 30 ton banyaknya. Pada masa itu penjualan Meth di seluruh dunia adalah sekitar 10 ton per tahun, dengan kata lain jumlah Meth yang terjaring di Shenzhen itu setara dengan penjualan seluruh dunia selama tiga tahun. 

Dari 30 ton Meth ini berapa banyak jumlah Efedrin yang dibutuhkan untuk menghasilkannya? Harus ada produksi dalam jumlah yang masif untuk menghasilkannya. Sejak era 1990-an walaupun Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang tidak lagi menanam opium, tapi sebenarnya pada waktu itu mereka telah mulai menanam Ephedra (tanaman yang dapat menghasilkan Ephedrine, red.). 

Belum lama ini hingga 2023, Li Jun mengatakan ia melihat CCTV masih memberitakan, daerah Xinjiang masih menanam tanaman herbal sebagai penghasilan, atau suatu industri penting untuk mendapatkan keuntungan, berita itu menyebutkan di antara tanaman herbal yang ditanam juga termasuk Ephedra. Jadi dapat dikatakan PKT tidak pernah berhenti memproduksi narkoba, dan terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, serta terus berinovasi.

Shi Shan, editor senior sekaligus penulis utama The Epoch Times menyatakan, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang adalah pengembangan dari Brigade 359, Wang Zhen adalah Komandan Brigade 359, pada masa itu ia menanam opium di Nanniwan di Yan’an, mewariskan hal ini pada Brigade 359. Setelah Wang Zhen ke Xinjiang, tentu saja ia memiliki latar belakang dan pengalaman ini, orang-orang di brigade-nya berbisnis opium. Di masa perang melawan Jepang mereka pada dasarnya tidak pernah berperang melawan Jepang, tapi memproduksi opium. Shi Shan pernah mewawancarai sejumlah orang yang dulu pernah menanam opium, mereka berkata, di masa perang itu opium yang dihasilkan Tiongkok ada dua merek, yang pertama disebut “Nan Huo”, dan yang satu lagi disebut “Su Tu”. Nan Huo berkualitas baik, harganya mahal, sedangkan Su Tu jumlahnya banyak, dan harganya lebih murah, Su Tu ini berasal dari Yan’an, mereknya sangat jelas.

Shi Shan mengatakan, awalnya penggunaan semua narkoba itu adalah untuk obat-obatan, termasuk opium, ganja atau marijuana, kokain, paling awal semuanya digunakan sebagai obat-obatan, termasuk juga Efedrin dan Fentanil. Tapi jika orang yang berniat kurang baik, dan memanfaatkannya untuk mencari keuntungan, maka lain lagi ceritanya. Jelas disini bahwa pemerintah RRT berniat memanfaatkan narkoba untuk mencari keuntungan dan mencelakakan orang lain secara lintas negara.

Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times menyatakan, sebenarnya perang terkait narkoba sejak dulu adalah perang internasional, ia harus memiliki kerjasama internasional. Begitu pula dengan AS, narkoba yang beredar di AS berasal dari Amerika Selatan, jadi DEA harus bekerjasama dengan Meksiko, Kolumbia, dan negara Latin Amerika lainnya, bahkan langsung ke negara bersangkutan untuk menjalankan misinya. Jika negara-negara itu tidak kooperatif, maka AS akan mengambil tindakan agar negara-negara tersebut mau bekerjasama, termasuk misalnya dengan embargo perdagangan, atau memberi sanksi terhadap semua pejabat negara tersebut, AS senantiasa telah melakukan banyak tindakan dalam hal ini, sebenarnya semua itu demi membasmi narkoba.

Dalam menghadapi Beijing, cara konvensional AS adalah menggunakan perdagangan, tahun 2017 Trump telah mengemukakan masalah ini kepada Xi Jinping, waktu itu Xi Jinping berjanji akan kooperatif, tetapi PKT selalu lain di mulut lain pula di hati, masih saja terus menjual narkoba ke AS, akibatnya menuai lagi perang dagang, tentu saja perang dagang AS terhadap PKT karena adanya alasan lain, dan Fentanil adalah salah satu alasan pentingnya. Namun efek perang dagang dalam menghadapi PKT sepertinya tidak begitu besar, tidak seperti efek yang timbul terhadap negara di Amerika Latin, jadi AS mungkin akan menggunakan cara lain untuk menghadapi PKT. Misalnya belum lama ini AS mengumumkan harta dan aset milik para pejabat tinggi PKT di AS. 

Badan intelijen AS sedang menyusun laporan terkait korupsi yang dilakukan para petinggi PKT dan harta yang disembunyikan mereka di luar negeri, ini merupakan laporan yang tidak dirahasiakan, yang terbuka, dan akan dipublikasikan, semua orang boleh membacanya, dan tujuan dari laporan tersebut adalah Xi Jinping beserta para pejabat tinggi PKT lainnya, termasuk semua pejabat di jajaran Komite Pusat PKT, para anggota Komite Politbiro dan Dewan Tetap Politbiro PKT, Sekretaris Komite Partai Provinsi, semuanya dalam lingkup investigasi ini. Ada analisa menyebutkan, begitu laporan ini dirilis ke publik, ini akan menjadi sebuah bom waktu yang sangat dahsyat bagi Beijing.

Laporan ini tidak hanya menyangkut individu pejabat saja, tapi juga mengaitkan seluruh kerabat langsung maupun tak langsung, semuanya akan tercakup di dalamnya, dan akan sangat mematikan. 

Bagi PKT iini akan menimbulkan pukulan dari dua arah. Yang pertama membuat PKT semakin kehilangan kepercayaan dari rakyat, khususnya dalam 10 tahun terakhir PKT selalu mempropagandakan pemberantasan korupsi, ternyata selama ini justru para pejabat ini yang memiliki banyak harta dan aset di Amerika. Yang kedua adalah akan memicu konflik internal yang teramat sengit, dulu legalitas Xi Jinping adalah karena semua orang menerimanya dengan aksi pemberantasan korupsi ini, tapi dia dan para pejabat tingginya ternyata memiliki begitu banyak harta dan aset di luar negeri, itu berarti aksi pemberantasan korupsinya itu sama saja dengan nol.

Setelah menginvestigasi, AS akan mengungkap orang tertentu dan tidak mengungkap orang tertentu, sampai batas lingkup mana anggota keluarga yang dipublikasikan, sebenarnya bisa diatur, hal ini akan menjadi alat bagi AS untuk dapat mengintervensi hingga ke dalam konflik internal PKT, bagi PKT ini benar-benar akan sangat mematikan. (sud)

Kucing Hilang Selama 5 Tahun Ditemukan 1.200 Mil Jauhnya, Bertemu Kembali dengan Pemiliknya

EtIndonesia. Seekor kucing Russian Blue yang hilang bernama Luke telah bertemu kembali dengan pemiliknya, Cindy dan Jeff Hall, lima tahun setelah dia menghilang dari rumah mereka di Tucson.

Dua belas tahun lalu, Cindy dan Jeff Hall menyelamatkan Luke saat masih anak kucing dari penampungan Pawsitively Cats. Selama tujuh tahun, Luke adalah anggota keluarga mereka yang disayangi sampai suatu hari yang menentukan ketika dia menyelinap keluar dan tidak kembali.

Meskipun mereka telah berupaya sebaik mungkin, termasuk mencari di lingkungan sekitar dan memasang brosur, Luke tetap hilang selama bertahun-tahun. Akhirnya, keluarga Halls pindah ke Nevada, tidak pernah putus asa tetapi percaya bahwa mereka mungkin tidak akan pernah melihat kucing kesayangan mereka lagi.

Namun, takdir berkehendak lain. Bulan lalu, Pawsitively Cats menerima panggilan telepon tak terduga yang memberi tahu mereka bahwa Luke telah ditemukan di sebuah pompa bensin di Brinkley, AR – lebih dari 1.200 mil jauhnya dari rumahnya di Tucson.

Tempat penampungan segera menghubungi Cindy dan Jeff dengan kabar luar biasa bahwa kucing mereka yang telah lama hilang tidak hanya hidup tetapi telah ditemukan.

Mengkoordinasikan perjalanan pulang Luke bukanlah hal yang mudah. Alone 2 Home, sebuah kelompok transportasi sukarelawan, turun tangan untuk menempuh perjalanan 19 jam dari Arkansas kembali ke Tucson, memastikan Luke kembali dengan selamat ke pemilik aslinya.

Merefleksikan perjalanan Luke yang luar biasa, Pawsitively Cats menggunakan media sosial untuk berbagi pemikiran mereka.

“Wah! Kalau saja Luke bisa memberi tahu kami bagaimana dia bisa berada begitu jauh dari rumah, kami yakin itu akan menjadi cerita yang luar biasa,” tulis mereka.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Penolakan terhadap Produk Tiongkok Mendunia

Semakin banyak negara di seluruh dunia yang ingin mengurangi impor produk Tiongkok

Milton Ezrati

Beijing tampaknya ingin agar seluruh dunia membantu mengatasi masalah ekonomi Tiongkok. Dikarenakan krisis properti, di antara beberapa pertimbangan lainnya, telah menyebabkan kekurangan permintaan domestik Tiongkok untuk barang dan jasa, para perencana Beijing, dalam upaya untuk menyingkirkan produk yang berlebih, telah meningkatkan upaya ekspor, terutama untuk kendaraan listrik (EV) dan peralatan energi ramah lingkungan lainnya.

Namun, tidak seperti sekitar 25 tahun yang lalu, ketika Beijing terakhir kali menerapkan kebijakan semacam itu, seluruh dunia tidak bekerja sama. Seperti banyak solusi lama lainnya yang digunakan Beijing untuk menghidupkan kembali ekonomi Tiongkok, solusi yang satu ini tidak berhasil dan tidak akan berhasil, tidak peduli seberapa besar kepemimpinan negara di Beijing menginginkannya berhasil.

Perekonomian Tiongkok tentu saja membutuhkan bantuan. Masalahnya sangat dalam. Krisis properti yang dimulai pada tahun 2021 ketika pengembang Evergrande mengakui kegagalan keuangan semakin memburuk. Setelah lama tidak ada tindakan dari pihak berwenang di Beijing, krisis ini telah menyeret turun penjualan perumahan dan aktivitas konstruksi yang masing-masing, pada Februari, masing-masing 33 persen dan 30 persen di bawah level tahun lalu.

Lebih buruk lagi, krisis ini telah merusak kemampuan keuangan Tiongkok untuk mendukung pertumbuhan dengan membebani perorangan dan lembaga keuangan dengan sejumlah besar hutang yang meragukan. Terlebih lagi, kekurangan dalam penjualan perumahan telah menekan nilai real estat dan karenanya memangkas kekayaan bersih rumah tangga dan kepercayaan diri yang cukup untuk menahan belanja konsumen. Selain itu, karena pemerintah daerah bergantung pada pengembangan real estat untuk mendapatkan pendapatan, krisis ini juga menyulitkan mereka untuk membayar utang dan, dalam beberapa kasus, bahkan menyediakan layanan dasar.

Dalam menghadapi serangkaian masalah ini, para perencana di Beijing telah gagal dalam setidaknya dua hal.

Pertama, mereka telah menolak untuk mengatasi krisis properti secara memadai. Mereka mengabaikannya untuk waktu yang lama, membiarkannya menyebar. Respon yang lebih baru – pemotongan suku bunga yang kecil dan jumlah yang relatif kecil yang didedikasikan untuk “daftar putih” berbagai proyek untuk mendapatkan bantuan dari perbankan milik negara – tidak cukup untuk mengangkat beban yang sudah lama ditimbulkan oleh kegagalan properti pada keuangan dan ekonomi Tiongkok.

Kedua, setelah mengabaikan penyebab utama dari sebagian besar masalah negara ini, Beijing, alih-alih mengatasinya, malah menekankan manufaktur, yang membuat Tiongkok lebih bergantung pada ekspor daripada sebelumnya karena permintaan domestik yang tidak mencukupi.

Model pertumbuhan yang didorong oleh ekspor seperti ini mungkin berhasil di tahun 1990-an dan 2000-an, tetapi sekarang keadaannya berbeda. Saat itu, Tiongkok tidak memiliki banyak pilihan selain mengandalkan ekspor. Negara ini terlalu terbelakang untuk memiliki banyak permintaan konsumen, dan permintaan domestik berasal dari pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, yang hanya menyediakan beberapa outlet untuk berbagai produk dari beberapa pabrik di Tiongkok.

Yang paling penting, pasar dunia saat itu dapat dengan mudah mengakomodasi kebutuhan Tiongkok. Bagaimanapun, saat itu ekspor Tiongkok hanya sekitar 2% dari ekspor global. Namun saat ini, porsi ekspor global telah meningkat menjadi 15 persen, sehingga lebih sulit bagi negara lain untuk mengambil lebih banyak lagi tanpa merugikan diri mereka sendiri. Keadaan tidak terlihat menguntungkan bagi Tiongkok untuk mengulangi permainan yang dimulai sekitar 25 tahun yang lalu.

Keengganan dunia untuk mengakomodasi kebutuhan Tiongkok kini menjadi semakin nyata. Amerika Serikat telah menerapkan tarif tinggi pada impor Tiongkok, dan sekarang, untuk melindungi industri dalam negerinya, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan tarif tambahan untuk mobil listrik, baterai, dan produk energi ramah lingkungan lainnya, bahkan baja. Uni Eropa telah mengeluhkan dumping mobil listrik murah dari Tiongkok di pasarnya dan sedang mempertimbangkan tarif pembalasan. Inggris telah mengeluhkan membanjirnya traktor dan mesin konstruksi dari Tiongkok, tidak diragukan lagi karena penurunan konstruksi di Tiongkok telah mengeringkan permintaan domestik untuk produk-produk tersebut. London membuka investigasi anti-dumping. Inggris juga telah mengajukan keluhan tentang sepeda listrik.

Perlawanan juga tidak terbatas hanya pada negara maju. Brasil, India, Indonesia, Chili, dan Meksiko telah mengeluhkan dumping Tiongkok untuk baja, keramik, dan bahan kimia. Chili sedang mempertimbangkan tarif 15 persen untuk baja Tiongkok. India telah menambahkan baut, cermin, dan termos berinsulasi vakum dari Tiongkok ke dalam daftar keluhan dumpingnya. Indonesia telah melakukan hal yang sama untuk benang sintetis, dan mengatakan bahwa membanjirnya produk Tiongkok telah membahayakan industri dalam negerinya.

Sejak awal tahun, pemerintah di seluruh dunia telah mengumumkan lebih dari 70 tindakan terkait impor terhadap Tiongkok. Jumlah tersebut meningkat dari 50 tindakan pada tahun 2021 dan 2022. Jelas, segala sesuatunya tidak akan berubah seperti 25 tahun yang lalu. Model yang hampir seluruhnya digerakkan oleh ekspor ini akan gagal. Mungkin untuk saat ini, kenangan akan kesuksesan masa lalu akan membutakan para perencana dan pembuat kebijakan di Beijing, tetapi pada saatnya nanti, realitas akan menarik pandangan mereka. Pada saat ini, Beijing sebaiknya fokus kembali pada krisis properti yang masih membara di negara ini dan dengan demikian meningkatkan permintaan domestik, yang selalu menjadi solusi di negara maju, seperti yang dialami oleh Tiongkok. (asr)

Milton Ezrati adalah editor kontributor di The National Interest, afiliasi dari Center for the Study of Human Capital di University at Buffalo (SUNY), dan kepala ekonom di Vested, sebuah firma komunikasi yang berbasis di New York. Sebelum bergabung dengan Vested, ia menjabat sebagai kepala strategi pasar dan ekonom untuk Lord, Abbett & Co. Dia juga sering menulis untuk City Journal dan menulis blog untuk Forbes. Buku terbarunya adalah The Next Three Decades of Globalization, Demographics, and How We Will Live.”