Home Blog

33 Tahun Kemudian, Pembantaian di Lapangan Tiananmen Masih Penting bagi Dunia

Dorothy Li

Tanggal 3 Juni 1989, adalah malam berdarah bagi para pengunjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi. Kala itu, tank-tank meluncur menuju ke Lapangan Tiananmen, Beijing untuk memusnahkan orang-orang dan apapun di jalanan. Gas air mata dan peluru tajam membanjiri alun-alun.

Para pengunjuk rasa yang panik menyandarkan tubuh-tubuh yang lemas ke sepeda, bus, dan ambulans untuk mengangkut mereka pergi. Ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata diperkirakan tewas.

Pembunuhan massal tersebut mengejutkan dunia. Sebagai tanggapan, kala itu Presiden AS George H.W. Bush mengutuk pembantaian tersebut. Kemudian menangguhkan pengiriman senjata ke Tiongkok dan memberlakukan beberapa sanksi.

“Tapi mereka segera beralih,” kata Li Hengqing, mantan pemimpin mahasiswa 1989 yang sekarang tinggal di Washington. Li menunjukkan bahwa sebagian besar sanksi langsung dicabut dan hubungan ekonomi kembali dilanjutkan.

“Kebetulan saya percaya bahwa kontak komersial telah memimpin, pada esensinya adalah pencarian lebih banyak terhadap kebebasan ini,” kata Bush pada konferensi pers yang diadakan sehari setelah pembantaian Tiananmen. 

“Saya pikir karena orang memiliki insentif komersial, apakah itu di Tiongkok atau  sistem totaliter lainnya, langkah menuju demokrasi menjadi lebih tak terhindarkan,” katanya. 

Teori itu digambarkan  “sangat konyol,” kata Yuan Hongbing, seorang cendikiawan Tiongkok yang kemudian diskors dari tugasnya karena berpartisipasi dalam aksi protes Tiananmen. Ia mengatakan kebijakan keterlibatan Washington dengan Tiongkok menguntungkan PKT. Bahkan, membantu rezim komunis mengumpulkan kekuatan ekonomi selama tiga dekade. 

“[Respon] Barat menguatkan PKT,” kata Chen Weijian, seorang komentator Tiongkok yang meninggalkan daratan Tiongkok ke Selandia Baru dua tahun setelah tindakan keras Tiananmen.

Setelah 33 tahun, “pembangunan ekonomi tak mengarah ke Tiongkok yang bebas,” kata Chen, yang merupakan pendiri majalah pro-demokrasi Tiongkok dan diselidiki karena mendukung demonstrasi 1989. Sebaliknya, PKT berusaha menggunakan kekuatan ekonomi untuk “mengubah aturan komunitas internasional” dan mengekspor model kontrol penindasannya ke seluruh dunia.

Chen mengutip percakapan antara Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Selama pidato baru-baru ini di kelas kelulusan Akademi Angkatan Laut, Biden mengatakan bahwa Xi mengatakan kepadanya bahwa demokrasi akan jatuh dan “otokrasi akan menjalankan dunia.”

“Ketika dia menelepon saya untuk memberi selamat kepada saya pada malam pemilihan, dia mengatakan kepada saya apa yang dia katakan berkali-kali sebelumnya,” kata Biden pada 27 Mei, merujuk pada Xi. 

“Dia berkata, ‘Demokrasi tidak dapat dipertahankan di abad ke-21. Otokrasi akan menjalankan dunia. Mengapa? Hal-hal berubah begitu cepat. Demokrasi membutuhkan konsensus, dan itu membutuhkan waktu, dan Anda tidak punya waktu.’

“Dia salah,” kata Biden.

Disensor di Tiongkok

Hong Kong, sebagai tempat terakhir untuk memperingati para korban pembantaian 1989 di pulau yang dikuasai PKT, melarang peringatan massal sejak tiga tahun lalu, dengan alasan pandemi, di tengah pengekangan kebebasan Hong Kong yang lebih luas di tangan rezim komunis.

Para pemimpin kelompok di balik acara nyala lilin tahunan  ditahan setelah didakwa melakukan subversi di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan PKT. Mereka termasuk di antara lebih dari 150 orang yang  didakwa atau dihukum berdasarkan Undang-Undang kejam yang telah digunakan untuk menghapus perbedaan pendapat di pusat demokrasi yang pernah berkembang pesat.

Pada peringatan tahun ini, puluhan polisi berpatroli di Victoria Park, tempat acara penyalaan lilin tahunan  yang pernah digelar sebelumnya.

Di daratan Tiongkok, aksi protes Lapangan Tiananmen, sebuah gerakan dipimpin oleh pemuda yang mengadvokasi reformasi demokrasi, masih merupakan topik yang tabu. Sampai hari ini, rezim partai komunis Tiongkok tidak akan mengungkapkan jumlah atau nama mereka yang terbunuh akibat kekejamannya. 

Rezim mencoba untuk menghapus semua kenangan pembantaian berdarah dengan menghapus setiap penyebutan peristiwa dari internet negara. Lebih parah lagi, kerap menekan para kerabat korban untuk memastikan agar mereka tetap bungkam. Akibatnya, generasi muda Tionghoa tidak menyadari apa yang terjadi pada malam itu.

Meskipun rezim terus menekan kenangan pada hari itu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat akan “terus berbicara dan mempromosikan akuntabilitas atas kekejaman rezim Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusianya termasuk yang terjadi di Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet.”

“Kepada rakyat Tiongkok dan mereka yang terus menentang ketidakadilan dan mencari kebebasan, kami tidak akan melupakan 4 Juni,” katanya dalam pernyataan 3 Juni.

Pandemi

Tahun ini, Lapangan Tiananmen dilockdown beberapa minggu sebelum 4 Juni, sebagai  langkah pencegahan pandemi di bawah kebijakan “nol-COVID” rezim. 

Pendekatan kejam, yang dimaksudkan untuk menghilangkan setiap kasus infeksi dalam komunitas dengan memberlakukan lockdown dan karantina wajib, menyebabkan terjadinya kekurangan makanan dan penundaan perawatan medis bagi jutaan orang yang dilockdown di seluruh Tiongkok. 

“[PKT] ingin mengendalikan virus melalui pendekatan yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang sama seperti yang dilakukan pada 4 Juni,” kata Chen.

Bagi Chen, kasus Li Wenliang, seorang dokter yang termasuk orang pertama memperingatkan tentang wabah COVID-19 awal di Wuhan, adalah alarm bagi dunia tentang bagaimana penindasan PKT dapat mempengaruhi mereka. Dokter tersebut ditegur oleh polisi pada Januari 2020 ketika pihak berwenang meremehkan tingkat keparahan wabah. Li kemudian meninggal dunia karena virus.

Chen mengatakan pandemi saat ini akan berbeda jika rezim tidak menyensor whistleblower dan pihak lain yang mencoba membunyikan alarm. “Akhirnya dunia mulai memahami PKT sekarang.”

Luo Ya dan Eva Fu berkontribusi pada laporan ini.

Pejabat Militer India dan Pakistan Gelar Pembicaraan Gencatan Senjata, Bandara Dibuka Kembali, Saham Meroket

Pada  Senin (12 Mei), pejabat tinggi militer India dan Pakistan melakukan pembicaraan telepon pertama sejak pengumuman gencatan senjata. Perdana Menteri India Narendra Modi juga memberikan pernyataan pertamanya mengenai konflik terbaru antara India dan Pakistan. Pada hari yang sama, India membuka kembali 32 bandara, sementara pasar saham Pakistan melonjak tajam

EtIndonesia. Senin pagi berlangsung dengan sangat tenang. Pasar-pasar di kota-kota perbatasan India mulai kembali ramai.

 “Kami memperkirakan akan lebih banyak orang datang berbelanja di pasar. Orang-orang mulai kembali bekerja. Ini adalah sinyal yang positif. Kami berharap perjanjian gencatan senjata ini bisa bertahan selamanya,” ujar warga setempat, Sharma.

Pada hari Senin, pejabat tinggi militer India dan Pakistan melakukan pembicaraan via telepon mengenai gencatan senjata. Sumber menyebutkan bahwa sejumlah pembatasan antara kedua negara masih diberlakukan, termasuk penghentian perdagangan dan penutupan perbatasan.

Perdana Menteri India Modi dalam pidatonya hari itu menegaskan kembali sikap keras India terhadap terorisme.

 “Jika Pakistan ingin selamat, mereka harus menghancurkan infrastruktur teroris mereka. Tidak ada jalan lain menuju perdamaian,” katanya. 

Namun, tak lama setelah pidato Modi, terdengar ledakan di kota-kota perbatasan Kashmir yang dikuasai India. Dikabarkan bahwa pasukan pertahanan udara India berhasil mencegat sebuah drone milik Pakistan.

Pada Sabtu sebelumnya, berkat mediasi Presiden Donald Trump, India dan Pakistan mencapai kesepakatan gencatan senjata, mengakhiri beberapa hari pertempuran sengit.

 “Kami berhasil mencegah sebuah konflik nuklir. Saya yakin hal ini bisa saja berkembang menjadi perang nuklir besar-besaran, yang bisa menewaskan jutaan orang. Jadi saya sangat bangga atas hal ini,” kata Trump. 

Pada Senin pagi, 32 bandara India yang sebelumnya ditutup akibat konflik, kembali dioperasikan untuk penerbangan sipil. Maskapai terbesar India, IndiGo Airlines, menyatakan akan secara bertahap mengaktifkan kembali rute-rute yang sebelumnya dihentikan. Otoritas bandara Pakistan juga mengumumkan bahwa seluruh wilayah udara negara itu kini telah dibuka kembali sepenuhnya.

Sementara itu, indeks saham Pakistan melonjak tajam, begitu pula dengan harga obligasi internasionalnya.

Seorang trader, Arshad Mehmood, mengatakan:  “Bursa efek menyambut hangat berita gencatan senjata. Saat pembukaan pasar hari Senin, indeks melonjak lebih dari 9.000 poin, mencapai level 117.000. Ini merupakan rekor baru.” (Hui/asr)

Laporan oleh reporter Yi Jing dari NTDTV

Penjualan Pelabuhan oleh Li Ka-shing Memicu Kemarahan Beijing, CK Hutchison Tiba-Tiba Keluarkan Pernyataan

 Perusahaan milik orang terkaya Hong Kong, Li Ka-shing, yaitu CK Hutchison Holdings (dikenal sebagai “Chang He”), baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mendadak, menegaskan bahwa transaksi penjualan pelabuhan yang tengah menjadi sorotan itu akan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, dan tidak akan dilakukan secara ilegal.

EtIndonesia Pada 12 Mei 2025, CK Hutchison merilis pernyataan melalui situs resminya bahwa semula mereka berencana memaparkan rincian transaksi pelabuhan tersebut dalam rapat umum tahunan pemegang saham pada 22 Mei. Namun, karena meningkatnya pertanyaan dari para pemegang saham dan media belakangan ini, perusahaan merasa perlu menyatakan secara tegas: “Transaksi ini tidak akan dilakukan dalam kondisi yang melanggar hukum atau tidak sesuai aturan.”

Dalam pernyataan itu dijelaskan bahwa syarat-syarat terkait telah diumumkan pada 4 Maret 2025, yang menyebut: “Penyelesaian transaksi tergantung pada terpenuhinya sejumlah kondisi, termasuk persetujuan dari otoritas hukum dan pengawas, tidak adanya pelanggaran hukum atau larangan hukum, diperolehnya persetujuan dari pemegang saham perusahaan, serta syarat-syarat lain yang dianggap wajar dan lazim sebagaimana disepakati dalam dokumen akhir.”

CK Hutchison, yang berbasis di Hong Kong, mengumumkan pada  Maret bahwa mereka akan menjual seluruh bisnis pelabuhannya — mencakup 43 pelabuhan di 23 negara — kepada konsorsium investasi yang dipimpin oleh perusahaan AS, BlackRock. Transaksi ini termasuk dua pelabuhan utama yang terletak di kedua sisi Terusan Panama.

Karena posisi strategis Terusan Panama yang sangat penting, Presiden AS Donald Trump berkali-kali menyatakan keinginannya untuk mengambil kembali kendali atas terusan tersebut. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat menyerahkan Terusan Panama kepada Panama, bukan kepada Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan kini AS ingin mengambil kembali kendali tersebut.

Setelah Li Ka-shing mengumumkan penjualan pelabuhan-pelabuhan tersebut, media pro-Beijing seperti Ta Kung Pao secara beruntun menerbitkan artikel yang menuduh Li Ka-shing sebagai “pengkhianat negara.” Rezim PKT bahkan memulai penyelidikan antimonopoli atas transaksi ini.

Pengamat menilai bahwa transaksi ini telah memberikan setidaknya dua pukulan besar terhadap PKT. Di satu sisi, hal ini mengguncang ambisi “Belt and Road Initiative” (Inisiatif Sabuk dan Jalan) yang digagas oleh Beijing. Di sisi lain, PKT kehilangan salah satu kartu tawar penting yang dapat digunakan untuk menghadapi pemerintahan Trump.

Menurut laporan The Wall Street Journal pada 19 Maret, sumber menyebut bahwa Sekretaris Jenderal PKT, Xi Jinping, sangat marah atas transaksi ini. Pemerintah PKT sebelumnya berencana menggunakan isu pelabuhan di Terusan Panama sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi dengan pemerintahan Trump. Namun, karena transaksi oleh Li Ka-shing ini, rencana tersebut akhirnya gagal total.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Trump Mungkin Akan Bertemu Secara Rahasia dengan Putin – Kunjungan ke Timur Tengah untuk Membentuk Ulang Tatanan Regional

Dalam kunjungan luar negerinya, Presiden AS Donald Trump akan mengunjungi tiga negara: Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Pada masa jabatan pertamanya di tahun 2017, negara pertama yang dikunjungi juga adalah Arab Saudi. Menurut sumber yang mengetahui situasi, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah menyatakan bahwa dalam empat tahun ke depan, skala kerja sama ekonomi kedua negara akan ditingkatkan hingga 600 miliar dolar AS, dan bahkan berpotensi mencapai 1 triliun dolar. Selain itu, kemungkinan pertemuan antara Trump dan Putin di Turki juga menjadi sorotan utama publik.

ETIndonesia. Laporan media menyebutkan Presiden AS Donald Trump berencana mengadakan Forum Investasi Saudi-AS di Arab Saudi, yang akan dihadiri oleh raksasa Wall Street dan Silicon Valley seperti BlackRock, Citibank, Qualcomm, serta Alphabet (perusahaan induk Google). Agenda ini menunjukkan pentingnya Arab Saudi sebagai sekutu utama AS di Timur Tengah dalam pandangan pemerintahan Trump.

Pemerintahan Trump secara terbuka menyatakan bahwa industri pertahanan adalah mesin ganda — menjaga tatanan dunia sekaligus mendukung lapangan kerja domestik. Oleh karena itu, salah satu sorotan terbesar dari kunjungan ini adalah penjualan senjata besar-besaran senilai ratusan miliar dolar kepada Arab Saudi. 

Perusahaan besar seperti Lockheed Martin, Boeing, Raytheon, dan Northrop Grumman diperkirakan akan ikut serta. Penjualan tersebut mencakup pesawat angkut C-130, sistem radar, dan sistem rudal.

Namun, perhatian utama publik tertuju pada jet tempur F-35. Arab Saudi telah lama menginginkan jet tempur siluman generasi kelima ini, karena kepemilikan F-35 mencerminkan keunggulan kekuatan udara di kawasan Timur Tengah. Namun, untuk bisa membeli jet tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Saudi. Hukum AS saat ini mengharuskan dipertahankannya Keunggulan Militer Kualitatif (QME) Israel di kawasan tersebut. Karena itu, ekspor F-35 ke negara-negara Arab merupakan isu yang sangat sensitif secara politik.

Selain itu, menurut laporan media AS, keluarga kerajaan Qatar berencana menghadiahkan sebuah pesawat jet pribadi mewah Boeing 747-8 senilai 400 juta dolar kepada Presiden Trump sebagai “Air Force One” yang baru. Namun pihak Qatar menegaskan bahwa pesawat ini bukanlah hadiah pribadi.

Pemberian pesawat tersebut memicu kekhawatiran dari sebagian anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat. Sebab, menurut Klausul Emolumen dalam Konstitusi AS, pejabat pemerintah tidak boleh menerima hadiah dari negara asing.

Namun, Gedung Putih dan Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa hadiah tersebut sah secara hukum, tidak termasuk dalam kategori suap, dan pesawat itu akan terlebih dahulu diserahkan kepada Angkatan Udara, kemudian baru dialihkan ke yayasan perpustakaan kepresidenan, sehingga tidak diberikan langsung kepada individu.

Pada Minggu (11 Mei) malam, Presiden Trump mengunggah pernyataan yang menyebutkan bahwa Departemen Pertahanan AS  telah menerima pesawat 747 secara gratis untuk sementara menggantikan Air Force One yang telah berusia 40 tahun, dan bahwa proses transaksi ini dilakukan secara terbuka dan transparan.

Salah satu isu lain yang menjadi perhatian dalam kunjungan ke Timur Tengah ini adalah kemungkinan Trump bertemu dengan Presiden Putin di Arab Saudi. Sebagai mediator terbaru dalam perundingan Rusia-Ukraina, posisi diplomatik Arab Saudi saat ini tengah naik daun.

Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Trump memberikan jawaban yang ambigu terkait kemungkinan bertemu Putin di Arab Saudi.

“Saya pikir pertemuan Rusia-Ukraina yang akan digelar di Turki pada hari Kamis (15 Mei) mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baik. Saya yakin kedua pemimpin negara akan hadir. Saya sebelumnya sempat mempertimbangkan untuk terbang ke sana. Saya tidak tahu saya akan berada di mana hari Kamis. Saya punya banyak pertemuan. Tapi memang, saya mempertimbangkan untuk hadir. Saya rasa, jika saya melihat ada potensi kemajuan, maka itu sangat mungkin terjadi,” kata Trump. 

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden AS dan Rusia sedang dalam tahap persiapan.

Baru-baru ini, Presiden Putin juga secara terbuka menyatakan kesediaannya untuk duduk bersama Presiden Zelensky. Pernyataan ini jelas menunjukkan sikap terbuka dan niat baik dari Rusia kepada pemerintahan Trump dalam upaya menyelesaikan krisis Ukraina. Karena itu, apakah pertemuan “Double Trump-Putin” akan terjadi di Arab Saudi, publik masih menantikan dengan penuh harapan. (Hui/asr)

Laporan gabungan dari NTDTV

Trump Ungkap Berperan dalam Perdamaian India-Pakistan: “Kami Telah Mencegah Perang Nuklir yang Serius”

EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 12 Mei menyatakan bahwa ia berhasil menengahi konflik antara India dan Pakistan, serta mencegah sebuah perang nuklir yang berpotensi menewaskan jutaan orang. Trump menegaskan bahwa pendekatannya melalui jalur perdagangan merupakan kunci dalam mengakhiri konfrontasi militer terbaru antara kedua negara.

 “Kami telah menghentikan sebuah konflik nuklir. Menurut saya, itu bisa saja menjadi perang nuklir yang sangat serius, dan jutaan orang mungkin akan tewas karenanya. Jadi, saya sangat bangga atas hal ini,” kata Trump. 

Sebelumnya, pada Sabtu (10 Mei), Trump mengumumkan bahwa setelah melalui mediasi dari Amerika Serikat dan negosiasi panjang semalaman, India dan Pakistan telah sepakat untuk mencapai “gencatan senjata menyeluruh dan segera.”

Pemerintah India dan Pakistan juga telah mengonfirmasi gencatan senjata tersebut setelah adanya kontak langsung antara kedua pihak.

Saat menandatangani perintah eksekutif mengenai harga obat-obatan di Gedung Putih pada Sabtu, Trump mengatakan kepada wartawan yang hadir, “Mereka bertempur dengan sengit, seolah-olah tidak bisa berhenti.”

“Saya katakan, ‘Berhentilah! Berhentilah! Kami bisa menjalin banyak perdagangan dengan kalian. Jika kalian berhenti, kami akan berdagang. Jika tidak, kami tidak akan melakukan perdagangan sama sekali,” tambahnya. 

Presiden Trump menjelaskan, “Orang-orang belum pernah memanfaatkan perdagangan seperti saya. Itu bisa saya katakan pada kalian. Hasilnya, tiba-tiba mereka berkata: ‘Kami akan berhenti.’ Dan mereka benar-benar berhenti.”

“Ada banyak alasan mengapa mereka berhenti, tetapi perdagangan adalah salah satu alasan yang penting. Kami akan menjalin banyak perdagangan dengan Pakistan, dan kami akan menjalin banyak perdagangan dengan India,” ujarnya. 

Trump kembali menegaskan :  “Kami telah mencegah sebuah perang nuklir.”

Pada 22 April, sekelompok militan bersenjata membantai 26 orang di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Korban mayoritas adalah wisatawan beragama Hindu.

Insiden itu memicu saling tuduh antara India dan Pakistan, yang kemudian berkembang menjadi ketegangan diplomatik dan konfrontasi militer. Kedua negara mengerahkan jet tempur, rudal, drone, dan berbagai peralatan militer lainnya. Dua negara bersenjata nuklir itu telah berada di ambang perang besar — bahkan potensi perang nuklir.

Sengketa Kashmir sendiri telah berlangsung sejak akhir 1940-an, ketika Inggris mengakhiri kekuasaannya di wilayah tersebut. Dalam “Rencana Mountbatten”, Inggris membagi India dan Pakistan berdasarkan agama, menciptakan India mayoritas Hindu dan Pakistan mayoritas Muslim — sekaligus menanamkan benih konflik berkepanjangan antara kedua negara. (Hui/asr)

Sumber : NTDTV.com 

Xi Jinping Hasut Anti-Amerika di Forum Tiongkok-Latin: Analis Sebut Memicu Perang Dingin Baru

EtIndonesia. Tepat setelah ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan AS sedikit mereda, Beijing langsung menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan sejumlah negara Amerika Latin dan Karibia. Dalam pidatonya, pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT), Xi Jinping, kembali menyinggung narasi “anti-Amerika” yang dikaitkan dengan sejarah Perang Dingin seputar Terusan Panama. Para pengamat menilai, pidato Xi tak ubahnya seperti memprovokasi dimulainya Perang Dingin gaya baru, dan gerak-gerik aktif PKT di kawasan ini berpotensi memicu reaksi keras dari AS untuk mempercepat pengepungan terhadap Beijing.

Forum Tiongkok-Latin Ke-4 Digelar di Beijing

Pada 13 Mei, Forum Tiongkok -Komunitas Negara-Negara Amerika Latin dan Karibia (China-CELAC Forum) menggelar pertemuan tingkat menteri yang keempat di Beijing. Sekitar 30 negara Amerika Latin hadir. Pertemuan ini dilangsungkan hanya sehari setelah Tiongkok dan AS mengumumkan penurunan tarif sementara dalam perang dagang mereka.

Dalam pidato pembukaannya, Xi Jinping mengungkit kembali peran Tiongkok pada 1960-an dalam mendukung Panama mengambil alih kedaulatan Terusan Panama dari AS, dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama “anti-Amerika” antara Tiongkok dan negara-negara Latin. Dia juga mengatakan bahwa “perang tarif dan perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang” serta menyerukan untuk membangun apa yang disebut sebagai “komunitas masa depan bersama Tiongkok -Amerika Latin”.

Namun, analis politik Li Linyi mengatakan kepada Epoch Times, bahwa pernyataan Xi soal Panama adalah peninggalan era Perang Dingin. 

“Sekarang ini, PKT tampaknya semakin nekat—begitu perang dagang sedikit mereda, langsung secara terbuka menghasut negara-negara Amerika Latin untuk berkonfrontasi dengan AS. Ini jelas memancing AS untuk menyerang balik dengan lebih agresif. Ini sama saja dengan menyerukan Perang Dingin baru,” ujarnya.

Respons Kritis dari Presiden Brasil

Meskipun Xi Jinping mengumumkan akan menyediakan pinjaman senilai 66 miliar yuan (setara lebih dari 140 triliun rupiah) untuk memperluas pengaruh Tiongkok di Amerika Latin, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa kawasan tersebut tidak bergantung pada kekuatan besar manapun.

Dia mengatakan: “Penting untuk disadari bahwa nasib Amerika Latin tidak tergantung pada siapa pun—baik Presiden Xi, Amerika Serikat, maupun Uni Eropa. Yang terpenting adalah apakah kita ingin menjadi bangsa besar atau tetap kecil.” 

Lula juga menegaskan bahwa Amerika Latin tidak ingin mengulang sejarah dan memulai Perang Dingin baru.

Terusan Panama Jadi Titik Panas Baru

Terusan Panama yang dibangun AS selama puluhan tahun dan diresmikan pada 1914, diserahkan kepada Panama pada 31 Desember 1999 melalui perjanjian yang ditandatangani Presiden Jimmy Carter pada 1977.

Sejak menjabat lagi sebagai presiden,Trump berulang kali menyatakan keinginan untuk merebut kembali kendali atas Terusan Panama, karena dianggap sangat penting bagi akses militer AS dan pengaruh strategis di wilayah tersebut. Trump menilai bahwa menjaga jalur aman bagi militer AS dan membatasi pengaruh Beijing di kawasan itu adalah hal yang vital.

Kini, persaingan pengaruh antara Tiongkok dan AS di kawasan Terusan Panama kian memanas. Beijing memperketat pengawasan terhadap rencana penjualan pelabuhan di Panama oleh miliarder Hong Kong Li Ka-shing kepada konsorsium milik BlackRock dari AS.

Proyek Ambisius “Kereta Dua Samudra”

Presiden Brasil Lula tiba di Tiongkok pada 10 Mei. Sebelum kunjungan tersebut, Tiongkok mencabut larangan impor terhadap lima perusahaan kedelai Brasil. Kemudian pada 13 Mei, Beijing dan Brasil menandatangani 20 dokumen kerja sama.

Media Tiongkok Guancha mengutip laporan dari media Brasil Carta Capital bahwa Pemerintah Brasil sedang dalam pembicaraan aktif dengan Tiongkok untuk membangun proyek ambisius: jalur kereta api lintas benua sepanjang 5.000 km yang menghubungkan pesisir timur Brasil dengan Pelabuhan Chancay di pantai barat Peru—dijuluki sebagai “Kereta Dua Samudra”.

Analis: PKT Sedang Memancing AS

Pakar isu Tiongkok, Wang He, mengatakan kepada Epoch Times bahwa PKT memang sengaja mencari masalah dengan AS. 

“Selama puluhan tahun terakhir, Tiongkok telah menyusup jauh ke dalam struktur politik dan ekonomi Amerika Latin. Sekarang, pengaruhnya cukup besar untuk digunakan sebagai alat tawar guna memaksa AS membuat konsesi tarif,” katanya. 

Namun, Wang juga menekankan bahwa PKT tidak akan berani membangkitkan krisis seperti Krisis Rudal Kuba tahun 1960-an, sebagaimana dilakukan Uni Soviet dahulu.

Sebagai catatan, Krisis Rudal Kuba (1962) adalah konfrontasi besar antara AS dan Uni Soviet saat era Perang Dingin, ketika Moskow menempatkan rudal nuklir di Kuba sebagai respons atas rudal AS di Turki dan Italia.

AS Dorong Kawasan Menjauhi Tiongkok

Pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio melakukan kunjungan ke Panama, El Salvador, Kosta Rika, Guatemala, dan Republik Dominika untuk mempromosikan agenda diplomasi “America First” dari Presiden Trump.

Setelah bertemu dengan Presiden Panama, José Raúl Mulino, Panama mengumumkan keluar dari inisiatif “Belt and Road” yang dipimpin oleh Beijing dan akan memperkuat kerja sama strategis dengan AS.

Survei oleh International Republican Institute pada 2021 menunjukkan bahwa 62% warga Panama menganggap AS sebagai mitra politik terpenting mereka, sementara hanya 22% yang memilih Tiongkok.

Duta Besar AS yang baru untuk Panama, Kevin Cabrera, dalam konferensi pers pada 8 Mei 2025 menyatakan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral, dan menyebut Tiongkok (PKT) sebagai ancaman bersama bagi AS dan Panama.

Penutup: PKT Justru Menyulut Reaksi Global

Wang He menambahkan bahwa setelah Trump berhasil mengatur ulang tatanan ekonomi global lewat kebijakan tarif imbang, AS akan mendorong relokasi industri ke dalam negeri dan menyusun ulang relasi ekonominya dengan Amerika Latin. Saat ini, AS masih menjadi mitra dagang terbesar kawasan, diikuti oleh Tiongkok di posisi kedua. Namun dengan langkah agresif Tiongkok, Wang memperkirakan bahwa Trump akan mendorong terbentuknya aliansi global tarif melawan Tiongkok—dan ini akan menjadi bumerang besar bagi PKT.

Sementara itu, peneliti Taiwan dari Institut Riset Keamanan Nasional, Gong Xiangsheng, mengatakan bahwa meski perang tarif saat ini “ditangguhkan”, pertarungan geopolitik antara AS dan Tiongkok tetap berlangsung. Ia menilai AS tidak akan melepaskan Amerika Latin begitu saja, hanya saja pendekatannya dimulai dari jalur perdagangan sebelum bergerak ke konfrontasi lebih keras. (jhn/yn)

Media Briefing: Sinergi Lembaga Keuangan Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur di Triwulan II 2025

Surabaya, 14 Mei 2025 – Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Media Briefing dengan tema “Memperkuat Pilar Nusantara: Sinergi Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas, Menavigasi Tantangan, dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”. Acara ini dihadiri oleh 65 jurnalis dari berbagai media di Jawa Timur dan menampilkan paparan kinerja ekonomi triwulan I 2025 serta prospek ke depan.

Kinerja Ekonomi Jawa Timur Triwulan I 2025: Solid dan Berkelanjutan

Ibrahim, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 5,00% (yoy) pada triwulan I 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang mencapai 4,87%. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah (termasuk pencairan THR dan bansos), serta kinerja ekspor komoditas seperti lemak minyak, produk kimia, dan tembakau.

Dari sisi sektoral, pertanian menjadi penyumbang utama dengan panen raya padi dan peningkatan produksi cabai rawit. Sektor akomodasi, makan, dan minum juga tumbuh pesat berkat momentum Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri 2025. Inflasi Jawa Timur terkendali di 1,35% (yoy), meski meningkat dari bulan sebelumnya (0,77%). Ibrahim menekankan bahwa hal ini sejalan dengan strategi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang telah dirumuskan sejak awal tahun.

Stabilitas Sistem Keuangan dan Perbankan yang Kuat

Yunita Linda Sari, Kepala Kantor OJK Jawa Timur, melaporkan bahwa kinerja perbankan hingga Maret 2025 tetap solid dengan total kredit Rp609 triliun (tumbuh 6,37% yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp793 triliun (tumbuh 2,94% yoy). Stabilitas perbankan tercermin dari:

  • Rasio NPL yang termitigasi di 3,29%.
  • Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di 30,43%.
  • Likuiditas terjaga dengan AL/DPK 11,16% dan AL/NCD 52,62%.

Yunita juga menyoroti capaian positif di pasar modal, industri keuangan non-bank, dana pensiun, dan perusahaan pembiayaan, yang turut mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Dukungan APBN dan Program Penjaminan LPS

Dudung Rudi Hendratna, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, menyampaikan bahwa realisasi belanja APBN di Jawa Timur hingga Maret 2025 tumbuh signifikan, didorong oleh Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar 23,40%. Program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), peningkatan konektivitas, dan ketahanan pangan menjadi shock absorber bagi perekonomian. Pendapatan negara dari pajak, kepabeanan, cukai, dan PNBP juga sesuai target.

Sementara itu, Bambang S. Hidayat, Kepala LPS II Jawa Timur, menegaskan komitmen LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan melalui program penjaminan simpanan yang kredibel. LPS menjamin 617 juta rekening di bank umum dan 15,5 juta rekening di BPR/BPRS, mencakup 99,98% total rekening nasabah.

Prospek Ekonomi Jawa Timur Triwulan II 2025: Optimis dan Berkelanjutan

Ibrahim memproyeksikan ekonomi Jawa Timur akan terus membaik di triwulan II 2025, dengan inflasi tetap terkendali dalam rentang sasaran nasional 2,5±1%. Tantangan global dan domestik akan dihadapi melalui sinergi kebijakan pro-growth dari BI, OJK, Kementerian Keuangan, dan LPS.

Keempat lembaga menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan, sejalan dengan visi Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara dan kontribusi terhadap Indonesia Emas 2045.

Media Briefing ini menegaskan bahwa kolaborasi antarlembaga menjadi kunci stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Dengan fondasi yang kuat di triwulan I 2025, optimisme tinggi tertuju pada triwulan II 2025, di mana sinergi kebijakan akan terus diperkuat untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Tanda Gencatan Senjata? Pertemuan Rusia-Ukraina Dijadwalkan 15 Mei, Zelenskyy Tegaskan Hanya Akan Berdialog Langsung dengan Putin

EtIndonesia. Di tengah upaya mediasi yang intens dari tim Presiden AS, Donald Trump, pertemuan langsung antara para pemimpin tinggi Rusia dan Ukraina dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis (15/5). Namun, hingga kini, pihak Kremlin belum mengonfirmasi apakah Presiden Rusia, Vladimir Putin akan hadir secara langsung. Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menegaskan secara tegas: dia hanya akan berunding langsung dengan Putin, bukan dengan wakilnya.

Kremlin: “Besok Jumpa di Turki”, Tapi Bungkam soal Kehadiran Putin

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada 13 Mei menyatakan bahwa delegasi Rusia akan berada di Turki pada 15 Mei untuk menunggu perwakilan Ukraina. Namun, dia tidak menyebutkan secara jelas siapa yang akan memimpin delegasi Rusia, ataupun jam pasti pertemuan tersebut.

“Rusia akan menunggu delegasi Ukraina di Istanbul,” ujar Peskov kepada Channel One Rusia. Namun saat ditanya siapa yang mewakili Rusia, dia menjawab: “Begitu Presiden merasa waktunya tepat, kami akan mengumumkannya kepada publik.”

Putin sendiri sebelumnya mengusulkan agar perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina digelar di Istanbul pada 15 Mei. Zelenskyy kemudian menyatakan akan hadir, dengan syarat bahwa Putin juga hadir secara langsung.

Trump Masih Menimbang Kehadiran

Presiden AS Donald Trump, pada 14 Mei menyatakan bahwa dirinya masih mempertimbangkan apakah akan menghadiri pertemuan damai di Turki. Dia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Putin akan hadir.

Dalam perjalanan ke Qatar dengan pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan kepada wartawan: “Saya tahu dia ingin saya hadir. Itu mungkin saja. Tapi jika saya tidak datang, saya tidak tahu apakah dia akan tetap hadir. Kita lihat saja nanti.”

Trump sebelumnya menyampaikan bahwa dirinya bisa saja mampir ke Turki di sela kunjungannya ke Timur Tengah. Dia dijadwalkan menuju Uni Emirat Arab keesokan harinya. Kepada jurnalis dari The Washington Post, Trump mengatakan: “Jadwal saya sangat padat, tapi itu bukan berarti saya tidak akan pergi ke Turki demi menyelamatkan banyak nyawa, lalu kembali lagi.”

Trump juga menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio akan mewakilinya dalam pertemuan di Istanbul jika ia sendiri tidak bisa hadir.

Siapa yang Wakili Rusia?

Kremlin pada 14 Mei menyebutkan akan mengirimkan delegasi ke Istanbul, tetapi kembali enggan mengungkapkan siapa pemimpinnya. Menurut sumber dari Washington Post, mantan Menlu Sergey Lavrov dan penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, kemungkinan besar akan ditugaskan.

Sementara itu, utusan khusus Trump untuk isu Rusia-Ukraina, Keith Kellogg, kepada Fox Business menyatakan bahwa jika Putin hadir, maka Trump juga akan pergi ke Istanbul. Reuters melaporkan bahwa utusan Timur Tengah Steve Witkoff dan Kellogg akan tiba di Istanbul pada Kamis untuk mempersiapkan potensi perundingan damai.

Zelensky Tegas: Hanya Mau Bertemu Putin

Presiden Zelenskyy tetap bersikap keras. Penasihat kantor presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, pada 13 Mei mengatakan: “Presiden Zelenskyy tidak akan bertemu dengan siapa pun dari Rusia di Istanbul selain Putin sendiri.”

Jika pertemuan antara Zelenskyy dan Putin benar-benar terjadi, ini akan menjadi kontak langsung pertama mereka sejak Desember 2019.

Namun, masih banyak keraguan. Wakil Menlu Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan kepada media Rusia TASS bahwa pihak Rusia siap berunding, tetapi mempertanyakan kesiapan Ukraina: “Belum saatnya membuat prediksi. Sebaiknya kita tanya kepada pendukung Kiev dan Kiev sendiri—apakah mereka benar-benar siap?”

Zelenskyy Minta Bantuan Trump dan Ultimatum Baru untuk Rusia

Zelenskyy pada 13 Mei juga secara langsung meminta Trump turun tangan untuk memastikan pertemuan 15 Mei dengan Putin benar-benar terlaksana. Dia menuding bahwa Putin sejatinya tidak sungguh-sungguh ingin mengakhiri perang, dan hanya bermain strategi.

Zelenskyy bahkan mendesak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terberat kepada Rusia jika Putin menolak hadir dalam pertemuan damai pekan ini di Turki.

Sinyal Gencatan Senjata? Pidato “Hari Kemenangan” Zelenskyy dan Putin Berubah Nada

Meski belum ada kesepakatan konkret, kedua pihak terlihat mulai mengubah nada komunikasi mereka, terutama dalam pidato peringatan Hari Kemenangan pada awal Mei 2025.

Menurut analisis Ni Shijie, asisten profesor di Fakultas Hubungan Internasional Universitas Nasional Chengchi Taiwan, baik pidato Putin maupun Zelenskyy tahun ini mengandung sinyal kemungkinan gencatan senjata. Jika dibandingkan dengan pidato tahun 2024, terdapat pergeseran narasi yang cukup signifikan.

Zelenskyy: Dari Perlawanan Keras ke Nada Reflektif

Dalam pidatonya tahun 2024, Zelenskyy secara eksplisit menyamakan kekejaman Rusia dengan Nazi dan menyebut Putin sebagai wajah baru “fasisme Rusia” (Rashizm). Dia menyerukan pembentukan aliansi dunia bebas untuk melawan “kejahatan baru abad ini”.

Namun, dalam pidato peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II pada 8 Mei 2025, Zelenskyy menampilkan nada yang lebih reflektif. Ia menyampaikan pidato sambil berjalan di jalan utama Kota Kyiv—Khreshchatyk Street, simbol transisi dari kehancuran menuju kebangkitan kembali.

Kali ini, dia tidak lagi menyebut Putin dengan istilah agresif. Sebaliknya, dia hanya menyebut Putin sebagai “orang tua yang telah merenggut jutaan nyawa” dan menggunakan kata “kejahatan” sebanyak 10 kali untuk menggambarkan perang dan mereka yang memulainya.

Putin: Dari Konfrontatif ke Emosional dan Patriotik

Sementara itu, pidato Putin pada Hari Kemenangan 9 Mei 2025 juga berubah nada dibandingkan tahun lalu. Pada 2024, setelah memenangkan pemilu kelima dengan 87,28% suara, pidatonya sangat konfrontatif, menyerang Barat, dan menyamakan operasi militer khusus di Ukraina dengan perlawanan Soviet melawan Nazi.

Namun dalam pidato 2025, Putin hanya menyebut “operasi militer khusus” satu kali, tidak lagi menyamakan Ukraina dengan Nazi, dan tidak menyebut Ukraina secara eksplisit. Dia memuji tentara Rusia sebagai simbol keberanian dan keteguhan hati, serta mengajak rakyat Rusia untuk tetap bersatu dan mengenang sejarah dengan rasa hormat.

Kesimpulan:

Pertemuan 15 Mei di Istanbul berpotensi menjadi momen historis yang mengarah pada gencatan senjata pertama sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina. Namun, semuanya tergantung pada satu hal krusial: apakah Putin akan hadir langsung? Jika ya, maka pertemuan ini bisa menjadi titik balik. Jika tidak, sanksi dan eskalasi kemungkinan akan terus berlanjut.(jhn/yn)

Menyusup ke Medan Perang! Drone “Naga Merah” dengan Serangan Otonom Berbasis AI dan Jangkauan 400 km Diduga Telah Tiba di Ukraina

EtIndonesia. AeroVironment, perusahaan yang dikenal luas lewat keberhasilan drone kamikaze “Switchblade”, kini kembali mencuri perhatian dunia dengan peluncuran drone tempur terbarunya: “Red Dragon” (Naga Merah). Drone ini memiliki jangkauan hingga 400 kilometer, dan yang paling mencengangkan—mampu melaksanakan serangan secara penuh menggunakan kecerdasan buatan (AI) tanpa bantuan sinyal GPS. 

Menurut laporan, drone ini telah diuji di medan perang dan dikabarkan telah dikerahkan ke Ukraina. Mengutip laporan kolom militer Global Strategic Insight pada 13 Mei 2025, selama ajang KTT Pasukan Operasi Khusus AS (SOF Summit), perwakilan AeroVironment menyampaikan kepada media bahwa drone Naga Merah telah diuji secara aktif di medan perang oleh setidaknya satu pelanggan anonim.

Fitur utama dari drone ini adalah kemampuannya untuk menyerang secara otonom sepenuhnya menggunakan AI, bahkan dalam kondisi tanpa sinyal GPS. Dalam mode otonom, Naga Merah mampu terbang sejauh 400 km, namun jika dikendalikan oleh operator, jangkauan sinyal langsungnya hanya 65 km. Meski demikian, jangkauan ini bisa diperluas menggunakan relay udara.

Naga Merah dapat membawa hulu ledak seberat 10 kg, serta dilengkapi dengan peralatan perang elektronik (electronic warfare). Kecepatan maksimumnya mencapai 160 km/jam, dengan kecepatan jelajah operasional sekitar 90 km/jam.

Kunci dari otonomi tinggi Naga Merah terletak pada sistem navigasi visual dan sensor optik canggih. Kombinasi ini memungkinkan drone tetap bisa menavigasi dan menyerang meski kehilangan sinyal GPS. Hal ini secara signifikan mempercepat pelatihan operator, karena Naga Merah mampu mencari, mengenali, dan menyerang target secara mandiri. Operator cukup menentukan zona target, lalu drone akan menuju area tersebut dan memulai pencarian secara otomatis.

Yang menarik, versi ekspor dari Naga Merah tidak akan tunduk pada regulasi ITAR (International Traffic in Arms Regulations) dari Departemen Luar Negeri AS. Ini berarti AeroVironment bisa tetap menjual drone ini ke luar negeri—termasuk ke Ukraina—bahkan jika pemerintahan Trump nantinya memutuskan untuk memberlakukan larangan ekspor senjata ke Ukraina.

Drone AeroVironment Sudah Aktif di Ukraina

AeroVironment sendiri sudah lama memasok berbagai jenis drone ke Ukraina. Model Switchblade 300 dan Switchblade 600 telah digunakan secara efektif di medan perang. Salah satu contoh mencolok adalah ketika Switchblade 600, yang lebih besar dan kuat, digunakan untuk menghancurkan sistem rudal permukaan-ke-udara Rusia “Tor”, dengan bantuan dari drone pengintai SHARK.

Kesimpulan

Kehadiran “Red Dragon” (Naga Merah) di medan perang—dengan kemampuan AI otonom dan jangkauan hingga 400 km—menandai loncatan besar dalam evolusi drone tempur. Dengan kemampuan beroperasi tanpa sinyal GPS dan sistem panduan visual mandiri, drone ini bukan hanya menjadi senjata presisi, tetapi juga lambang bagaimana kecerdasan buatan kini mulai mendominasi lanskap peperangan modern.

Jika kabar kehadirannya di Ukraina dikonfirmasi, maka ini akan menjadi sinyal kuat bahwa era drone AI otonom telah benar-benar dimulai, dan bahwa konflik masa depan mungkin akan semakin dipenuhi oleh mesin-mesin yang bisa “berpikir dan membunuh sendiri”—tanpa bantuan manusia. (jhn/yn)

Legenda dan Kutukan Makam Genghis Khan

EtIndonesia. Sejak meninggalnya sang penguasa agung Kekaisaran Mongol, Genghis Khan, makam tempat peristirahatan terakhirnya tetap menjadi misteri besar yang belum terpecahkan hingga hari ini. Yang lebih mengejutkan, bangsa Mongol sendiri berharap agar makam tersebut tidak pernah ditemukan. Bahkan, Pemerintah Mongolia Luar (Mongolia modern) telah menetapkan kawasan khusus sebagai zona terlarang, untuk mencegah para arkeolog masuk dan menggali situs yang dianggap suci tersebut.

Namun demikian, selama beberapa dekade terakhir, para peneliti dari berbagai negara terus berusaha keras mengungkap keberadaan makam misterius Genghis Khan, meskipun penuh tantangan dan risiko.

Misteri Abadi Sang Kaisar Perang

Sebagai pendiri Dinasti Yuan dan penguasa Kekaisaran Mongol, Genghis Khan dikenal sebagai sosok militer yang tak tertandingi. Kekaisarannya membentang dari Rusia hingga daratan Tiongkok. Namun anehnya, meskipun sosoknya tercatat jelas dalam sejarah dunia, lokasi makamnya justru nyaris terhapus dari peta sejarah.

Bagi masyarakat Mongol, keinginan untuk menjaga kerahasiaan makam Genghis Khan bukan hanya soal sejarah, tetapi juga keyakinan spiritual dan rasa hormat mendalam terhadap leluhur mereka. Alasan ini semakin diperkuat oleh berbagai kisah kutukan yang menyertai pencarian makamnya.

Kutukan yang Dibandingkan dengan Makam Timur Lenk

Beberapa sejarawan dan pakar esoteris bahkan membandingkan misteri makam Genghis Khan dengan kisah kutukan makam penguasa besar lainnya, yakni Timur Lenk (Tamerlane), pendiri Kekaisaran Timurid. Timur dikenal sebagai penakluk legendaris yang pernah menggempur kawasan Asia Tengah, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

Ketika Timur meninggal dunia pada tahun 1405, pada batu nisannya tertulis kutukan yang sangat terkenal dalam sejarah:

“Saat aku dibangkitkan dari kematian, dunia akan gemetar. Barang siapa membuka makamku, akan membebaskan penakluk yang lebih mengerikan dariku.”

Namun, kutukan ini diabaikan oleh seorang antropolog Uni Soviet. Pada tahun 1941, dia memerintahkan pembongkaran makam Timur. Hanya dua hari kemudian, Adolf Hitler melancarkan Operasi Barbarossa, yakni serangan militer terbesar dalam sejarah terhadap Uni Soviet.

Menariknya, setelah makam Timur dikubur kembali melalui upacara keagamaan secara utuh, pasukan Soviet meraih kemenangan krusial dalam Pertempuran Stalingrad dan berhasil membalikkan keadaan.

Takut Kutukan Lebih Besar dari Timur Lenk

Kisah ini membuat banyak orang Mongolia merasa bahwa membuka makam Genghis Khan bisa mendatangkan kutukan yang jauh lebih mengerikan dan menyebabkan kehancuran berskala global. 

Sejarawan John Man bahkan menyatakan: “Jika makam Genghis Khan benar-benar ditemukan, dampaknya akan sangat besar terhadap geopolitik dunia. Terlebih, jika Tiongkok berhasil menguasai wilayah pertambangan di Mongolia, maka makam itu akan dijadikan alat politik ambisius. Sesuatu yang belum pernah kita saksikan sebelumnya.”

Daya Tarik Harta Karun dan Upaya Pencarian

Menurut legenda, Genghis Khan dikuburkan bersama harta karun besar, termasuk emas, permata, dan benda pusaka lainnya. Hal ini memicu gelombang ekspedisi, baik dari para peneliti yang penasaran, petualang, maupun pemburu harta karun.

Namun, pencarian tersebut sering kali berakhir dengan kejadian-kejadian aneh dan mengerikan, yang diyakini sebagai bukti nyata adanya kutukan.

Insiden Mengerikan Tahun 2002

Salah satu kisah paling mencolok terjadi pada tahun 2002, ketika tim arkeolog Amerika mendapat izin dari Pemerintah Mongolia untuk melakukan penggalian di wilayah yang diyakini sebagai lokasi makam Genghis Khan.

Namun yang mereka temukan justru adalah sebuah kawasan berbenteng sepanjang 2 mil. Saat tim memasuki area tersebut, muncullah ratusan ular berbisa dari balik dinding. Beberapa anggota tim digigit dan terluka.

Tak hanya itu, kendaraan mereka yang diparkir di lereng bukit tiba-tiba tergelincir dan jatuh tanpa sebab yang jelas. Akhirnya, ekspedisi tersebut dibatalkan dan ditinggalkan.

Makam yang Tidak Pernah Terungkap

Genghis Khan wafat pada tahun 1227. Berdasarkan sejumlah sumber sejarah, dia dikuburkan di padang rumput Mongolia. Makamnya konon dibangun dengan megah dan dilengkapi harta kekayaan yang luar biasa, sehingga menjadi sasaran para perampok makam.

Namun hingga kini, semua upaya pencarian berakhir dengan kegagalan. Para pemburu harta karun pun pulang dengan tangan kosong. Selama ratusan tahun, makam tersebut tetap menjadi misteri besar dalam sejarah manusia.

Mongol Ingin Makam Tetap Tersembunyi

Yang paling penting, masyarakat Mongolia tidak hanya ingin menjaga warisan sejarah mereka—mereka percaya bahwa menemukan makam Genghis Khan akan membawa kutukan dan bencana. Oleh sebab itu, mereka berharap agar makam itu tetap tersembunyi selamanya, terlindungi dari penggalian, komersialisasi, atau penyalahgunaan politik oleh negara asing.

Kesimpulan:

Legenda tentang makam Genghis Khan bukan sekadar kisah arkeologis, tetapi mencerminkan ketegangan antara keyakinan budaya, ambisi geopolitik, dan misteri sejarah. Kutukan yang diyakini menyertainya menambah lapisan ketakutan dan kehormatan, menjadikan makam ini salah satu teka-teki terbesar dalam peradaban manusia—sebuah misteri yang, mungkin untuk kebaikan dunia, seharusnya tidak pernah terungkap. (jhn/yn)

Lebih dari 20 Perusahaan Kirim Minyak Iran ke Tiongkok, AS Jatuhkan Sanksi

EtIndonesia. Pada Selasa (13/5), Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan sanksi terhadap jaringan yang melibatkan lebih dari 20 perusahaan, yang dituduh selama bertahun-tahun mewakili Iran dalam pengiriman minyak ke Tiongkok. Tindakan ini diambil hanya beberapa hari setelah putaran keempat perundingan nuklir antara Iran dan AS berakhir.

Perusahaan-perusahaan Dituding Bekerja untuk Militer Iran

Menurut pernyataan resmi Departemen Keuangan AS, jaringan perusahaan yang dikenai sanksi ini telah lama bertindak atas nama Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan perusahaan samaran mereka yang bernama Sepehr Energy Company. Jaringan ini disebut telah mengirimkan minyak senilai miliaran dolar ke Tiongkok. Pemerintah AS sebenarnya sudah mulai memberlakukan sanksi terhadap Sepehr Energy sejak tahun 2023.

Perusahaan Singapura dan Tiongkok Terlibat dalam Pengelabuan Asal Minyak

Salah satu perusahaan yang terkena sanksi adalah CCIC PTE Ltd yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini dituduh menyembunyikan asal minyak Iran demi membantu Sepehr Energy, sekaligus melakukan inspeksi sebelum pengiriman minyak ke Tiongkok.

AS juga menjatuhkan sanksi kepada Huangdao Inspection and Certification Co Ltd, sebuah perusahaan inspeksi di Tiongkok, karena memberikan layanan inspeksi kepada kapal-kapal yang sudah masuk daftar sanksi untuk memfasilitasi pengiriman minyak Iran.

Perusahaan lain yang dikenai sanksi adalah Qingdao Linkrich International Shipping Agency Co Ltd, yang berfungsi sebagai agen pelabuhan di Qingdao, membantu kapal-kapal yang disewa oleh Sepehr Energy saat merapat dan membongkar muatan minyak di pelabuhan tersebut.

Hasil Penjualan Minyak Biayai Program Senjata dan Aksi Teror

Pemerintahan Trump menyatakan bahwa penjualan minyak ini telah menjadi sumber pendanaan penting bagi program rudal balistik, drone, dan proliferasi nuklir Iran, serta mendukung serangan oleh kelompok Houthi terhadap jalur pelayaran di Laut Merah, Angkatan Laut AS, dan Israel.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan dalam press release :“Selama rezim Iran terus mendukung terorisme dan penyebaran senjata mematikan, Amerika Serikat akan terus menargetkan sumber pendapatan utamanya.”

Bagian dari Kebijakan “Tekanan Maksimum” Trump terhadap Iran

Sanksi pada hari Selasa ini merupakan bagian dari langkah terbaru Presiden Trump dalam menghidupkan kembali kebijakan ‘tekanan maksimum’ terhadap Iran, sejak dia menjabat kembali untuk masa jabatan kedua pada Januari lalu.

Sebelumnya, Trump juga telah menjatuhkan sanksi terhadap refineri independen di Tiongkok yang diketahui mengolah minyak mentah asal Iran.

Sanksi tersebut membekukan aset perusahaan-perusahaan yang terkena sanksi di AS, serta melarang warga dan entitas AS untuk menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Langkah ini meningkatkan tekanan terhadap baik rezim Iran maupun Partai Komunis Tiongkok.

Namun demikian, beberapa analis menilai bahwa untuk benar-benar menekan ekspor minyak Iran secara signifikan, AS perlu memperluas sanksi hingga mencakup perusahaan milik negara Tiongkok—bukan hanya perusahaan swasta atau independen.(jhn/yn)

6 Makhluk Unik di Laut yang Tidak Memiliki Otak — Tapi Tetap Bisa Hidup dan Belajar

EtIndonesia. Dalam pandangan manusia, “kepintaran” sering kali identik dengan keberadaan otak. Berbagai penelitian ilmiah pun menunjukkan bahwa ukuran otak dan kompleksitas jaringan saraf sangat menentukan kemampuan makhluk hidup dalam belajar, mengingat, dan mengontrol perilaku. Namun jauh di kedalaman samudra, ada segelintir makhluk hidup yang menantang konsep ini — mereka tidak punya otak, namun tetap mampu merasakan dunia, menangkap mangsa, bahkan menampilkan perilaku seperti belajar.

Berikut adalah enam makhluk laut luar biasa yang hidup tanpa otak, tetapi tetap mampu menjalankan hidup dengan cara yang mencengangkan.

1. Bintang Laut

Makhluk laut bercabang lima ini memikat para penyelam dengan bentuknya yang menyerupai bintang, dan kerap disangka sebagai jenis ikan. Padahal, bintang laut bukanlah ikan, melainkan bagian dari kelompok echinodermata, yang berkerabat dengan teripang dan dolar pasir (sand dollar).

Bintang laut tidak memiliki otak maupun darah. Sebagai gantinya, mereka menggunakan sistem saraf sederhana berupa cincin saraf dan kabel saraf yang menyebar ke setiap lengan, serta menyaring air laut untuk mendistribusikan nutrisi dan informasi.

Yang menakjubkan, penelitian tahun 2023 menemukan bahwa struktur dan konfigurasi genetik tubuh bintang laut menyerupai “kepala yang bisa bergerak”. Setiap ujung lengannya memiliki titik mata yang bisa mendeteksi cahaya, dan sistem ini memungkinkan mereka merespons lingkungan secara kompleks — semua tanpa otak pusat.

2. Landak Laut

Kebanyakan orang mengenal landak laut sebagai hidangan eksotis atau sebagai makhluk berduri di pantai. Namun di balik penampilannya yang berduri, landak laut adalah keajaiban biologis yang bisa bergerak tanpa otak dan tanpa mata.

Landak laut memiliki struktur bernama sel fotosensitif dermal yang tersebar di duri dan kaki tabungnya. Struktur ini memungkinkan mereka mendeteksi cahaya dan arah. Mereka bahkan bisa menghindari rintangan dan mencari makanan—kemampuan yang baru dibuktikan secara ilmiah pada tahun 2011. Temuan ini mengubah cara pandang kita tentang proses “melihat” dalam dunia hewan.

3. Anemon Laut

Sering disebut “bunga laut”, anemon laut sesungguhnya adalah hewan karnivora tak bertulang belakang. Mereka memiliki tentakel berwarna-warni yang dilengkapi dengan sel penyengat beracun untuk melumpuhkan mangsanya sebelum memasukannya ke satu-satunya lubang tubuhnya, yang berfungsi ganda sebagai mulut dan anus.

Meskipun struktur tubuhnya sangat sederhana dan tidak memiliki otak, anemon laut menjalin hubungan simbiosis unik dengan makhluk lain. Contohnya, ikan badut dapat hidup di antara tentakel beracunnya, sementara ganggang hijau bersimbiosis di dalam tubuhnya untuk melakukan fotosintesis. Di antara hewan “tanpa otak”, anemon laut menunjukkan bentuk kecerdasan ekologi dan sosial yang mengejutkan.

4. Spons Laut

Sekilas, spons laut terlihat seperti batu karang tak bergerak, bahkan sering dipakai sebagai bahan spons mandi. Namun di balik kesederhanaan bentuknya, spons laut adalah makhluk hidup yang sangat tangguh.

Spons tidak memiliki otak, tidak punya sistem saraf, bahkan tidak memiliki jaringan sejati, tetapi mampu menyaring air laut untuk menyerap nutrisi dan memainkan peran penting dalam ekosistem laut. Lebih mencengangkan lagi, ilmuwan menemukan bahwa spons mengandung kode genetik mirip sinaps (penghubung antar neuron), yang mengindikasikan bahwa mereka memiliki mekanisme komunikasi seluler yang primitif namun efektif.

5. Ubur-ubur Api

Makhluk kenyal dan transparan ini tidak memiliki otak, jantung, atau tulang, namun mampu berenang anggun di air dan menangkap mangsa dengan tentakel beracun.

Yang mengejutkan, penelitian pada tahun 2023 terhadap ubur-ubur kotak Karibia (Caribbean box jellyfish) menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan belajar berdasarkan pengalaman — sesuatu yang sebelumnya diyakini hanya bisa dilakukan oleh makhluk dengan otak. Ubur-ubur ini menunjukkan plastisitas pada sel-sel sarafnya, sehingga bisa membentuk pola respons dan “ingatan” terhadap rangsangan lingkungan.

6. Portuguese Man o’ War (Siphonophore)

Dikenal juga sebagai ubur-ubur perang Portugal, makhluk ini tampak seperti satu hewan besar, padahal sebenarnya adalah koloni dari banyak individu bersel tunggal yang hidup bersama secara simbiotik.

Dengan bantuan kantung udara mengambang, Man o’ War melayang di permukaan laut, mengandalkan arus dan angin sebagai penggerak, serta menggunakan tentakel beracun untuk menangkap mangsa.

Meskipun tidak memiliki otak, setiap “unit” dalam koloni memiliki tugas tersendiri: ada yang bertugas menangkap makanan, ada yang mencernanya, dan ada yang bertanggung jawab atas pergerakan. Mereka berfungsi sebagai organisme kolektif yang sangat terkoordinasi, dan mencerminkan bentuk kecerdasan terdistribusi dalam bentuk yang ekstrem.

Penutup: Otak Bukan Satu-satunya Kunci Hidup

Kehidupan laut dalam mengajarkan kita satu hal penting: Otak bukanlah satu-satunya cara untuk bertahan hidup, belajar, dan berkembang.

Lewat jaringan saraf tersebar, sensitivitas seluler, atau kerja sama organisme mikroskopis, makhluk-makhluk ini menunjukkan bahwa kehidupan dapat bertahan bahkan dalam bentuk paling sederhana. Meski tak memiliki bahasa, teknologi, atau peradaban, mereka telah hidup berdampingan dengan laut selama ratusan juta tahun—dan tetap menjadi keajaiban kompleks dalam bentuk paling sederhana. (jhn/yn)

Terowongan Sepanjang 4 Meter Membentang di Bawah Lokasi yang Diyakini Sebagai Bahtera Nuh, Klaim Peneliti

EtIndonesia. Formasi Durupinar di dekat Gunung Ararat di Turki telah lama diyakini sebagai sisa-sisa Bahtera Nuh. Beberapa peneliti telah mempelajarinya untuk menemukan petunjuk tentang pembentukannya dan apakah itu benar-benar perahu dalam Alkitab yang dibangun atas perintah Tuhan lebih dari 4.300 tahun yang lalu.

Seorang peneliti Amerika mengklaim bahwa dia memiliki bukti bahwa terowongan sepanjang 4 meter membentang melalui bagian tengah formasi tersebut, Mail Online melaporkan. Andrew Jones, seorang peneliti independen yang bekerja dengan Noah’s Ark Scans, menggunakan radar penembus tanah untuk mendeteksi struktur bersudut di bawah gundukan tersebut, selain sebuah rongga. Struktur tersebut telah terdeteksi sedalam 6 m di bawah permukaan, menurut Jones.

Tiga lapisan terdeteksi, mirip dengan tiga dek Bahtera Nuh

Menurut Alkitab, Bahtera Nuh memiliki tiga dek. Jones mengatakan bahwa pemindaiannya juga menemukan tiga lapisan di bawah bumi, yang mengisyaratkan kemiripan dengan deskripsi Alkitab tentang perahu yang dibangun untuk menyelamatkan satu pasang dari setiap spesies dari banjir dahsyat yang mengakhiri semua kehidupan di planet ini, kecuali semua orang yang berada di Bahtera Nuh.

Sebuah tim peneliti Amerika juga memindai area tersebut menggunakan radar dan mengklaim bahwa data di koridor tengah dan samping yang melintasi perahu telah diambil. Mereka mengatakan fitur yang menyerupai ruangan di bawah platform seperti dek telah terdeteksi di lokasi tersebut.

Jejak kimia Bahtera Nuh?

Jones mengatakan kepada The Christian Broadcasting Network (CBN) bahwa setelah bertahun-tahun, bahtera tersebut diyakini tidak berada di sana dalam kondisi terawetkan sepenuhnya. Namun, ada “jejak kimia, potongan kayu dan di tanah, berbentuk seperti aula.”

Pada awal Maret tahun ini, sebuah tim peneliti internasional yang mempelajari struktur tersebut menyatakan bahwa bahtera tersebut bukanlah mitos dan mereka telah menemukan petunjuk di gundukan yang menunjukkan bahwa struktur sepanjang 538 kaki itu milik perahu dalam Alkitab.
Mereka mempelajari sampel tanah dan menemukan jejak tanah liat, endapan laut, dan sisa-sisa makanan laut yang berasal dari 3.500 hingga 5.000 tahun yang lalu. Penemuan ini mendukung kisah kuno bahwa daerah tersebut tenggelam karena banjir besar.

Formasi Durupinar baru terungkap sekitar 77 tahun yang lalu. Menurut laporan, hujan lebat dan gempa bumi menyapu sebagian besar tanah pada bulan Mei 1948. Formasi misterius itu muncul dari bawah dan ditemukan oleh seorang penggembala Kurdi. (yn)

Sumber: wionews

Pria yang Kelaparan di Thailand Minta Sisa Makanan di Restoran, Malah Diberi Makanan Segar

EtIndonesia. Karena kurang beruntung dan hampir tidak menghasilkan uang untuk hari itu, seorang pria yang kelaparan di Thailand mendatangi sebuah restoran, meminta sisa makanan.

Pemilik restoran menghentikannya — dan menawarkan untuk memasak makanan segar sebagai gantinya.

Momen mengharukan itu dibagikan di TikTok, yang dengan cepat memperoleh ratusan ribu penayangan dan dibagikan ulang oleh media arus utama Thailand, menarik hampir lima juta penayangan hanya dalam waktu satu hari.

Dalam keterangannya, pemilik restoran yang berbasis di Rayong itu menjelaskan bahwa pria paruh baya itu berjalan melewati restoran itu pada pukul 13:21 siang pada hari Selasa (6/5).

Pria itu melihat seorang karyawan membersihkan piring dari sisa makanan yang ditinggalkan pelanggan, dan bertanya apakah dia boleh mengambil sisa makanan itu.

Setelah staf setuju, pria itu mengambil piring dan memasukkan sisa makanan ke dalam tasnya.

Pemandangan menyedihkan itu disaksikan oleh pemilik restoran, yang menghampiri dan bertanya kepada pria itu apa yang sedang dilakukannya.

Setelah diberi tahu bahwa dia akan memakan sisa makanan, pemilik mengambil sekantong sisa makanan dari pria tersebut.

Sebaliknya, dia mengatakan kepadanya bahwa mereka akan memasak makanan segar gratis dan menambahkan minuman juga.

Beberapa staf sangat bersimpati terhadap situasinya sehingga mereka memberi pria itu sekitar 200 baht untuk membantunya.

“Kelaparan itu mengerikan,” kata pemilik itu dalam keterangan TikTok-nya.

Dalam sebuah komentar, pemilik itu juga mengungkapkan bahwa pria itu mengatakan kepadanya bahwa dia mengumpulkan sampah (pemulung).

Sayangnya, seseorang telah mengambilnya di tempat biasanya hari itu, membuatnya tidak memiliki cukup pendapatan untuk makan.

Pemilik restoran mengatakan ” Kami bertanya kepada paman. ‘Dia mengatakan dia mengumpulkan sampah untuk dijual. Namun, dia tidak beruntung hari itu karena seseorang telah mengambilnya di tempat itu.'”

Dia telah memberi tahu pria itu untuk datang ke restoran jika dia tidak punya cukup uang untuk makan, dengan mengatakan: “Kami tidak punya banyak, tetapi kami punya cukup untuk dibagi.” (yn)

Sumber: mustsharenews

Prancis Umumkan Target Tahun 2040 untuk Ciptakan Pasukan Robot

EtIndonesia. Angkatan bersenjata Prancis dikatakan berada di jalur yang tepat untuk menciptakan pasukan robot pada tahun 2040, dengan Jenderal Bruno Baratz, komandan program tempur masa depan untuk Angkatan Darat Prancis, mengatakan mereka “berharap untuk memiliki sesuatu yang cukup berkembang dalam waktu tiga tahun, dengan kemampuan robot darat pertama yang siap untuk melengkapi pasukan kami”.

Meskipun awalnya menetapkan target pada tahun 2021, Baratz menyarankan pemerintah Prancis lebih maju dan mengantisipasi “menyebarkan sistem yang berkembang dengan utilitas praktis ke elemen tempur kami jauh sebelum tahun 2040”.

Target ini dilaporkan merupakan bagian dari strategi yang lebih luas oleh para pemimpin militer Prancis untuk mempersiapkan “perang intensitas tinggi”.

Upaya mereka meliputi modernisasi peralatan, perluasan cadangan tentara, bermitra dengan kontraktor swasta, dan berinvestasi secara signifikan dalam program drone dan robotika generasi berikutnya.

Selama tantangan Collaboration-Man-Machine (CoHoMa), Jenderal Tony Maffeis, kepala cabang teknis angkatan darat, menjelaskan bahwa robot “sudah sangat berguna untuk melindungi unit kita”.

“Sekarang kita perlu membuktikan bahwa mereka bisa lebih efektif saat berhadapan dengan musuh,” tambahnya. “Robot harus memfasilitasi pertempuran, bukan menahannya”.

Hal ini terjadi setelah maestro teknologi Elon Musk meluncurkan robot Tesla pada bulan Oktober yang “akan melakukan apa pun yang Anda inginkan” – membuat pengguna media sosial menjadi heboh dengan perbandingannya dengan film iRobot karya Will Smith tahun 2004.

Musk menggambarkan bot Tesla ‘Optimus’ sebagai “produk terbesar yang pernah ada dalam bentuk apa pun.”

“Dia bisa menjadi guru, mengasuh anak-anak Anda, mengajak anjing Anda jalan-jalan, memotong rumput, membeli bahan makanan, sekadar menjadi teman Anda, menyajikan minuman, apa pun yang dapat Anda pikirkan, ia akan melakukannya,” jelasnya.(yn)

Sumber: indy100

Lonjakan Flu Burung pada Kucing Bisa Jadi Peringatan Akan Pandemi di Masa Depan

Etindonesia. Kucing yang terinfeksi flu burung tidak terlalu diperhatikan dalam hal pelacakan dan penanganan virus, dan hal ini harus segera diubah, demikian peringatan para ilmuwan dalam sebuah makalah baru.

Munculnya virus flu burung yang sangat patogen (H5N1) di AS telah membuat peternakan unggas dan susu dalam keadaan siaga tinggi, yang mengakibatkan pemusnahan yang menghancurkan industri tersebut, dan dikhawatirkan dapat berubah menjadi pandemi pada manusia.

Kita telah melihat laporan tentang infeksi pada kucing, tetapi penelitian baru dari University of Maryland di AS menunjukkan bahwa kasus pada kucing – dan risiko penularan dari kucing ke manusia – tidak ditanggapi dengan cukup serius.

“Flu burung sangat mematikan bagi kucing, dan kita perlu segera mencari tahu seberapa luas penyebaran virus tersebut pada populasi kucing untuk menilai risiko penularan ke manusia dengan lebih baik,” kata peneliti penyakit menular melalui udara dari University of Maryland, Kristen Coleman.

Hal ini sangat penting karena burung-burung di Amerika Serikat melakukan migrasi pada musim semi, yang berpotensi menyebarkan virus lebih jauh.

“Menjelang musim panas, kami mengantisipasi kasus di peternakan dan di alam liar akan meningkat lagi,” tambah Coleman.

Coleman dan rekan penulisnya, ilmuwan hewan Ian Bemis, menganalisis penelitian yang ditinjau sejawat yang diterbitkan antara tahun 2004 dan 2024, menemukan 607 kasus infeksi flu burung yang dilaporkan pada kucing secara global. Di 18 negara dan 12 spesies (mulai dari kucing rumahan hingga harimau kebun binatang), 302 kematian dikaitkan dengan virus tersebut.

Para peneliti percaya bahwa kurangnya pemantauan berarti angka-angka ini merupakan perkiraan yang sangat rendah.

Mereka memperhatikan bahwa pada tahun 2023, laporan infeksi kucing peliharaan meningkat drastis. Pada tahun 2023 dan 2024, terjadi lonjakan jumlah kucing peliharaan yang terinfeksi, dan terbunuh oleh, flu burung.

Sebagian besar kasus dapat dikaitkan dengan jenis flu burung yang paling mematikan, H5N1 klade 2.3.4.4b, yang memiliki tingkat kematian kasus sebesar 90 persen dalam data. Namun, angka ini mungkin tidak mencerminkan risiko kematian kucing yang sebenarnya jika terinfeksi, karena pengujian yang dilakukan sangat terbatas.

Para penulis mendesak pihak berwenang, dokter hewan, dan pemilik hewan peliharaan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kucing.

“Kami ingin membantu melindungi manusia dan hewan peliharaan,” kata Coleman.

Tidak ada kasus penularan dari kucing ke manusia yang dikonfirmasi untuk jenis flu burung ini, meskipun pada tahun 2016, wabah jenis yang berbeda pada kucing di tempat penampungan hewan Kota New York mengakibatkan penularan dari kucing ke manusia.

Penularan dari manusia ke manusia belum tercatat, tetapi para peneliti khawatir kemampuan ini mungkin hanya berjarak beberapa mutasi genetik.

Meskipun demikian, Coleman dan Bemis mencatat bahwa pemilik kucing peternakan, kucing liar, dokter hewan, penjaga kebun binatang, dan relawan tempat penampungan hewan mungkin memiliki risiko lebih tinggi terpapar flu burung melalui penularan antarspesies.

Perburuan merupakan sifat kucing. Kucing liar dapat membunuh sekitar 186 hewan setiap tahun. Selain melindungi satwa liar dan menghemat biaya dokter hewan, ini mungkin menjadi alasan bagus lainnya untuk mengubah teman kesayangan Anda menjadi hewan peliharaan dalam ruangan.

Kucing terinfeksi karena berburu dan memakan burung dan mamalia liar yang terinfeksi, atau dengan mengonsumsi makanan hewan peliharaan mentah yang terinfeksi atau susu sapi mentah – termasuk produk yang dijual secara komersial. Mereka juga dapat tertular virus dari mamalia lain yang tinggal bersama mereka, termasuk kucing di lingkungan sekitar dan, mungkin, pemiliknya.

“Penelitian kami di masa mendatang akan melibatkan studi untuk menentukan prevalensi flu burung patogenisitas tinggi dan virus influenza lainnya pada populasi kucing berisiko tinggi seperti kucing perah,” kata Bemis.

Penelitian ini dipublikasikan di Open Forum Infectious Diseases.(yn)

Sumber: sciencealert