Home Blog Page 10

Varian COVID Baru NB.1.8.1 Mulai Menyebar ke Seluruh Dunia: Apa yang Kita Ketahui Sejauh Ini

Pejabat di beberapa negara dekat Tiongkok menyatakan kekhawatiran terhadap varian ini

EtIndonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian virus penyebab COVID-19 yang disebut NB.1.8.1 menyebabkan peningkatan infeksi di seluruh dunia, seiring dengan pernyataan badan kesehatan Tiongkok bahwa varian ini menjadi varian yang paling dominan.

Varian baru ini telah diklasifikasikan sebagai “varian dalam pemantauan” oleh badan kesehatan PBB pekan lalu, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengonfirmasi sejumlah kecil kasus telah terdeteksi di AS.

WHO Menyatakan Varian Baru Mulai Menyebar

WHO dalam pembaruan tanggal 28 Mei menyatakan bahwa varian ini menyebabkan peningkatan kasus di beberapa wilayah dunia dan saat ini menyebar di Asia Tenggara, kawasan Pasifik barat, dan Mediterania.

“Kenaikan terbaru telah diamati di empat negara dan wilayah sejauh ini: Kamboja, Tiongkok, Hong Kong … dan Singapura,” kata WHO.

Varian LP.8.1 saat ini menjadi varian dominan secara global, menurut WHO. Namun baik LP.8.1 maupun NB.1.8.1 tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyebabkan “risiko kesehatan masyarakat yang meningkat” dibandingkan dengan varian lain yang beredar, menurut pernyataan badan kesehatan PBB tersebut.

BACA JUGA : Lonjakan Kasus Covid-19 di Thailand: 67.484 Kasus dalam 7 Hari

BACA JUGA : Aturan “Nol-COVID” Kembali Diterapkan ? Sekolah di Banyak Daerah di Tiongkok Dilaporkan Isolasi Siswa

Laporan dari Tiongkok

Dalam pembaruan terbaru, CDC Tiongkok menyatakan bahwa NB.1.8.1 merupakan mayoritas kasus di Tiongkok, sementara beberapa dokter di Tiongkok menyebutkan lewat media milik pemerintah bahwa salah satu gejala yang banyak dilaporkan adalah sakit tenggorokan yang sangat nyeri.

CDC Tiongkok telah dikritik selama bertahun-tahun karena dianggap tidak transparan dalam melaporkan angka kasus dan kematian selama pandemi COVID-19. Pemerintahan Trump dan beberapa pejabat intelijen AS menyatakan bahwa virus penyebab penyakit ini kemungkinan besar berasal dari laboratorium tingkat tinggi di Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019, sebelum Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencoba menutup-nutupi dan meremehkan dampaknya.

Baca juga : Tiongkok Menghadapi Gelombang Baru COVID-19 dengan Gejala Sakit Tenggorokan Tajam dan Terasa Seperti Terbakar yang Dijuluki “Tenggorokan Silet”

Beberapa pakar luar negeri juga mempertanyakan keakuratan jumlah kematian dan kasus yang dilaporkan oleh rezim sejak awal pandemi pada awal 2020.

Dr. Jonathan Liu, profesor di Canadian College of Traditional Chinese Medicine dan direktur Klinik Kang Mei TCM, mengatakan bahwa data resmi pada Maret menunjukkan hanya tujuh orang meninggal dunia akibat COVID-19 pada bulan tersebut.

“Dengan tingkat penyebaran wabah normal, angka serendah itu tidak masuk akal,” kata Liu kepada The Epoch Times. “Kanada, dengan populasi yang jarang dan sanitasi yang baik, mencatat 1.915 kematian akibat COVID dari Agustus tahun lalu hingga Mei tahun ini—lebih dari 200 per bulan. Bagaimana mungkin Tiongkok, dengan kepadatan penduduk yang tinggi, hanya memiliki tujuh kematian per bulan?”

CDC Tiongkok juga “belum melaporkan tingkat kasus parah, tingkat rawat inap, atau tingkat kematian,” menurut Sean Lin, asisten profesor di Departemen Ilmu Biomedis Fei Tian College, mantan ahli mikrobiologi Angkatan Darat AS, dan kontributor The Epoch Times.

Negara-negara lain “tidak bisa mengetahui situasi sebenarnya” di Tiongkok karena upaya PKT untuk meremehkan kondisi nyata COVID-19 di dalam negeri, tambahnya.

Pembaruan terbaru WHO mencatat bahwa kasus varian baru meningkat di wilayah Pasifik Barat, yang mencakup Tiongkok.

Respon dari Pemerintah Negara Lain

Pejabat di Korea Selatan pada 30 Mei mengatakan bahwa pemerintah mereka sedang memantau dengan ketat kasus COVID-19 di Tiongkok dan Hong Kong, sementara Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional negara itu mengadakan pertemuan pada pagi hari mengenai situasi tersebut.

“Kasus COVID-19 meningkat di beberapa negara tetangga, termasuk Hong Kong, Tiongkok, dan Thailand, yang mengkhawatirkan,” kata Wakil Direktur Jenderal II Lee Han-kyung dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan kepada JoongAng Daily. “Orang-orang berusia 65 tahun ke atas, serta penghuni fasilitas berisiko tinggi, harus segera divaksin untuk mencegah sakit parah dan kematian.”

Asosiasi Medis Korea juga menyatakan adanya “kekhawatiran” karena fluktuasi besar dalam suhu harian dan “peningkatan mobilitas penduduk akibat perjalanan domestik dan internasional.”

“Ada kekhawatiran besar akan kebangkitan COVID-19, dan dengan meningkatnya aktivitas di dalam ruangan akibat cuaca panas, risiko penyebaran infeksi pernapasan mungkin meningkat,” kata asosiasi itu kepada JoongAng Daily.

Di India, Menteri Kesehatan Delhi Pankaj Singh mengatakan kepada kantor berita PTI pada 26 Mei bahwa tidak perlu panik terhadap varian ini.

“Kami telah mengarahkan rumah sakit untuk bersiap dengan tempat tidur, oksigen, obat-obatan esensial, dan peralatan, sebagai bagian dari kesiapsiagaan standar,” katanya. “Tidak perlu khawatir. COVID akibat varian baru ini mirip dengan penyakit virus biasa. Pasien yang datang sejauh ini mengalami gejala ringan seperti demam, batuk, dan pilek.”

Pekan ini, pejabat di Taiwan mengeluarkan peringatan tentang COVID-19 dan menyatakan bahwa masyarakat di negara itu harus memakai masker dan mencuci tangan. Pejabat Taiwan sebelumnya pada bulan ini juga melaporkan adanya peningkatan kasus.

CDC AS : Jumlah Kasus Masih Rendah

Pejabat AS tampaknya meremehkan pentingnya varian baru ini, dengan menyatakan bahwa varian ini tidak lebih buruk dibandingkan dengan varian lain yang saat ini beredar.

Dalam pernyataannya kepada The Epoch Times, juru bicara CDC AS mengatakan bahwa lembaga kesehatan tersebut “sadar akan laporan kasus COVID-19 NB.1.8.1 di Tiongkok dan sedang menjalin kontak rutin dengan mitra internasional.”

Varian ini belum memenuhi ambang batas untuk dimasukkan ke dalam pelacak data COVID di situs CDC. “Kami memantau semua urutan SARS-CoV-2, dan jika jumlahnya meningkat secara proporsional, varian ini akan muncul di dasbor Data Tracker,” tambah juru bicara itu, sambil mencatat bahwa sejauh ini kurang dari 20 urutan varian tersebut telah ditemukan. (asr)

Sumber : Theepochtimes.com 

Kisah Seorang Nenek dan Penjual Kue: Sebuah Balasan Tak Terlihat oleh Mata

EtIndonesia. Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang wanita tua yang setiap hari membuat kue tipis untuk keluarganya. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang merantau jauh dan sudah lama tak ada kabar. Hatinya penuh rindu dan cemas. Namun, setiap pagi saat membuat kue, dia selalu menyisihkan satu lembar lebih banyak dan meletakkannya di depan pintu rumah, agar siapa pun yang membutuhkan bisa mengambilnya.

Hari demi hari berlalu, dan yang selalu datang mengambil kue itu adalah seorang kakek bungkuk. Anehnya, dia tidak pernah mengucapkan terima kasih. Sebaliknya, setiap kali mengambil kue itu, dia selalu bergumam lirih: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Kalimat itu diulanginya setiap hari, dan semakin sering wanita itu mendengarnya, semakin dia merasa kesal. 

Dalam hatinya dia bertanya-tanya: “Apa maksud kakek ini? Kenapa dia selalu menggumamkan kalimat itu? Bahkan mengucapkan ‘terima kasih’ pun tidak. Sungguh orang yang aneh!”

Sampai suatu hari, perasaan jengkel itu memuncak. Dia berpikir:“Aku harus menghentikan orang ini!”

Dengan dorongan emosi, dia meracuni selembar kue dan bersiap meletakkannya seperti biasa di depan pintu.

Namun, saat hendak mengulurkan tangan untuk menaruh kue beracun itu, tiba-tiba tangannya gemetar hebat. Hatinya bergejolak. 

Dia berkata dalam hati: “Apa yang sedang aku lakukan ini?” 

Dalam sekejap, dia sadar, lalu melemparkan kue itu ke dalam api dan membakarnya. Dia pun membuat kue yang baru, bersih dan tanpa niat jahat, lalu meletakkannya di luar seperti biasa.

Pagi itu, kakek bungkuk datang lagi, mengambil kue, dan seperti biasa, menggumamkan kalimat yang sama: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Yang tak dia ketahui, wanita itu baru saja melewati sebuah pertarungan batin antara kejahatan dan nurani.

Wanita itu memang selalu menyelipkan doa dalam tiap kue yang dia buat.

Setiap hari dia berharap: “Semoga anakku di perantauan tetap selamat dan segera kembali.” 

Namun, sudah berbulan-bulan berlalu tanpa kabar sedikit pun. Dia hidup dalam kecemasan dan penantian yang menyiksa.

Hingga suatu malam, terdengar ketukan di pintu.

Dia membukanya, dan terkejut melihat anak laki-lakinya berdiri di sana! Tubuhnya kurus, wajahnya pucat, dan pakaiannya compang-camping. Anak itu tampak begitu lemah, tetapi senyumnya begitu hangat.

Dengan suara lirih, si anak berkata: “Ibu… bisa sampai di rumah hari ini benar-benar keajaiban. Tidak jauh dari rumah, aku sempat pingsan karena kelaparan. Aku kira hidupku akan berakhir di situ. Tapi kemudian, seorang kakek bungkuk lewat. Aku memohon padanya untuk memberiku sedikit makanan, sekecil apa pun. Dia sangat baik… dia memberikan seluruh kue yang dia punya dan berkata: ‘Ini makananku hari ini, tapi kamu lebih membutuhkannya daripada aku.’”

Seketika, wajah sang ibu pucat pasi. Lututnya lemas, tubuhnya nyaris roboh, dan dia bersandar ke pintu untuk tetap berdiri.

Matanya membelalak saat menyadari satu hal mengerikan: Jika tadi pagi dia tidak membuang kue beracun itu ke dalam api, yang memakannya… mungkin saja adalah anaknya sendiri!

Di momen itulah, kalimat yang selama ini hanya terdengar seperti gumaman kosong dari si kakek bungkuk, kini menghantam jiwanya: “Perbuatan jahat akan kembali pada diri sendiri; perbuatan baik juga akan kembali pada diri sendiri.”

Makna Mendalam dari Balasan Tak Kasat Mata

Hidup di dunia ini, saat kita menyakiti orang lain, pada akhirnya kita akan menyakiti diri sendiri. Namun saat kita menolong orang lain, pada akhirnya kita juga sedang menyelamatkan diri kita sendiri.

Banyak hal dalam hidup ini mungkin tak bisa dijelaskan secara logika, tetapi hukum sebab-akibat senantiasa bekerja, meski mata kita tak melihatnya.

Satu niat baik, sekecil apa pun, bisa menjadi pelindung besar di waktu yang tak terduga.

Semoga kisah ini mengingatkan kita semua bahwa setiap perbuatan, sekecil apa pun, akan kembali kepada diri kita sendiri. (jhn/yn)

Lonjakan Kasus Covid-19 di Thailand: 67.484 Kasus dalam 7 Hari

EtIndonesia. Baru-baru ini, otoritas kesehatan Thailand melaporkan terjadinya ledakan kasus COVID-19 di negeri gajah putih itu. Laporan ini disampaikan oleh Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) Thailand.

Otoritas Thailand menyebutkan ada sebanyak  67.484 kasus baru dan delapan kasus kematian, yang mana semuanya tercatat dalam tujuh hari yakni 18–24 Mei 2025.

Dikutip dari nationthailand.com, varian dominan saat ini adalah Omicron JN.1, dengan total kumulatif 211.717 kasus dan 51 kematian sepanjang tahun ini. Lembaga ini juga mengdiidentifikasi 14 klaster penyebaran kasus COVID-19. 

Juru bicara DDC, Dr. Jurai Wongsawat, tingkat kematian akibat Covid-19 tetap rendah, yakni 0,02% sejak setelah festival Tahun Baru tradisional Thailand, dengan sebagian besar pasien hanya mengalami gejala ringan. Namun, selama minggu ke-19 hingga ke-21 tahun 2025, jumlah infeksi melebihi median lima tahun terakhir dan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.

Lembaga ini juga mencatat 10 provinsi di Thailand dengan Kasus Tertinggi. Provinsi tersebut adalah : 

  1. Rayong – 1.073 kasus
  2. Bangkok – 976 kasus
  3. Chonburi – 914 kasus
  4. Phuket – 911 kasus
  5. Nonthaburi – 817 kasus
  6. Pathum Thani – 650 kasus
  7. Nakhon Pathom – 639 kasus
  8. Samut Prakan – 609 kasus
  9. Trat – 585 kasus
  10. Prachuap Khiri Khan – 548 kasus

Adapun Klaster Covid-19 (14 yang dilaporkan):

  • 6 lembaga pemasyarakatan – 198 kasus
  • 5 institusi pendidikan – 258 kasus
  • 2 kamp militer – 178 kasus
  • 1 rumah sakit – 35 kasus

Data dari Departemen Ilmu Kedokteran menunjukkan bahwa dari Januari 2024 hingga 6 Mei 2025, varian Omicron JN.1 menyumbang 63,92% dari total kasus di Thailand, sementara varian XEC menurun menjadi 3,07%. Varian lain yang dianggap mengkhawatirkan masih terus dipantau.

Meski varian-varian baru tidak menyebabkan gejala yang lebih parah, tingkat penyebarannya lebih cepat dibandingkan sebelumnya, tambah DDC.

Antara tanggal 18 hingga 24 Mei, tercatat 67.484 kasus baru dan 8 kematian. Hingga 27 Mei, jumlah kumulatif kasus sepanjang tahun ini mencapai 211.717 dengan total 51 kematian. (asr)

Sumber : nationthailand.com

Universitas New York : Bahan Kimia Umum dalam Plastik Tewaskan 350 Ribu Orang Setiap Tahun

Sedotan minuman, kotak plastik untuk makanan siap saji, bahkan kantong pembungkus makanan yang tampak tidak berbahaya—semua benda ini sebenarnya mengandung racun mematikan tersembunyi. Racun itu adalah bahan tambahan plastik yang umum digunakan, bernama Di(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP). Menurut studi terbaru, bahan ini dapat menyebabkan lebih dari 350.000 kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah setiap tahun. Hari ini, mari kita ungkap badai diam-diam ini.

EtIndonesia. Beberapa tahun terakhir, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat secara global, memicu keprihatinan di kalangan medis. Penelitian terbaru dari Universitas New York (NYU) menunjukkan bahwa DEHP memiliki korelasi signifikan dengan meningkatnya angka kematian kardiovaskular.

DEHP banyak digunakan dalam kosmetik, detergen, selang plastik, peralatan medis, dan wadah makanan, karena sifatnya yang membuat plastik lebih fleksibel dan elastis. Namun, setelah masuk ke dalam tubuh manusia, zat ini bisa menyebabkan obesitas, diabetes, gangguan kesuburan, dan bahkan meningkatkan risiko kanker.

Penelitian ini dipimpin oleh NYU Langone Health dan Grossman School of Medicine, dengan menganalisis data lingkungan dan kesehatan dari 200 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa 356.238 orang meninggal akibat paparan DEHP, yang menyumbang lebih dari 13% kematian akibat penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Bahkan, 98% dari kematian tersebut berkaitan langsung dengan penggunaan plastik.

Secara geografis, Asia Selatan dan Timur Tengah mencatat jumlah kematian tertinggi akibat DEHP, mencapai 41,7%, diikuti oleh Asia Timur dan kawasan Pasifik sebesar 31,5%. Artinya, lebih dari 73% dari total kematian global akibat DEHP terjadi di Asia, dengan India mencatat lebih dari 100.000 kematian, dan Tiongkok lebih dari 60.000 kematian.

Hasil studi ini telah dipublikasikan pada 29 April dalam jurnal medis bergengsi The Lancet Planetary Health.

Leonardo Trasande, Direktur Pusat Riset Bahaya Lingkungan di NYU, menyatakan bahwa bahan kimia beracun kronis seperti DEHP harus dipertimbangkan sebagai isu penting dalam kebijakan kesehatan masyarakat.

Krisis kesehatan masyarakat yang diam-diam ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk meninjau kembali harga yang harus dibayar demi kehidupan yang serba praktis. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Menhan AS Pete Hegseth Janjikan Dukungan untuk Sekutu Indo-Pasifik, Peringatkan Ancaman Partai Komunis Tiongkok  yang ‘Segera Terjadi’

Pete Hegseth Tegaskan Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Tiongkok, tetapi akan ‘bertarung dan menang secara tegas’ jika upaya pencegahan gagal

EtIndonesia. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth pada Sabtu (31/5/2025) berjanji bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung para sekutunya di kawasan Indo-Pasifik demi menjaga perdamaian dan stabilitas, seraya memperingatkan adanya ancaman militer dari partai komunis Tiongkok yang segera terjadi.

Berbicara dalam acara Shangri-La Dialogue di Singapura, Hegseth mengatakan bahwa Tiongkok sedang melakukan persiapan yang kredibel untuk menggunakan kekuatan militer guna mengubah “keseimbangan kekuatan” di kawasan Indo-Pasifik. Ia mencatat bahwa meskipun tidak ada yang mengetahui apa yang akan dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terkait Taiwan dan tetangganya di kawasan, “AS dan sekutu-sekutunya tetap harus siap dengan rasa urgensi dan kewaspadaan.”

PKT, yang belum pernah memerintah Taiwan, menganggap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai provinsi yang membangkang dan tidak pernah menutup kemungkinan untuk menggunakannya kekuatan guna menguasainya.

Hegseth memperingatkan bahwa setiap upaya Beijing untuk merebut pulau yang diperintah secara demokratis tersebut dapat berakibat “bencana” bagi kawasan dan dunia.

“Tidak ada alasan untuk menutup-nutupi: ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok  itu nyata, dan bisa saja segera terjadi,” katanya.

Hegseth mendesak negara-negara di Indo-Pasifik untuk meningkatkan anggaran pertahanan guna memperkuat kemampuan militer mereka, dengan mengutip komitmen anggota NATO yang mengalokasikan 5 persen dari produk domestik bruto mereka untuk pertahanan.

“Bagaimana bisa masuk akal jika negara-negara di Eropa melakukan itu, sementara sekutu dan mitra utama di Asia justru mengeluarkan jauh lebih sedikit, padahal mereka menghadapi ancaman yang jauh lebih besar dari  Komunis Tiongkok—belum lagi Korea Utara,” ujarnya.

Hegseth mengatakan bahwa pemerintahan Trump bertujuan untuk membangun kembali pencegahan di kawasan Indo-Pasifik dengan meningkatkan “postur kekuatan maju” di Pasifik Barat, membantu sekutu memperkuat kemampuan pertahanan mereka, serta membangun kembali basis industri pertahanan Amerika.

Kepala Pentagon itu mengatakan bahwa Presiden Donald Trump telah bersumpah tidak akan membiarkan Tiongkok menginvasi Taiwan selama masa kepemimpinannya, dan menyerukan agar sekutu regional bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam upaya mencegah perang yang berpotensi terjadi.

Ia kembali menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak berniat untuk berkonflik dengan Tiongkok. Namun Washington menolak untuk “terusir dari kawasan penting ini” dan tidak akan membiarkan sekutu-sekutunya didominasi, tambahnya.

“Izinkan saya tegaskan kembali: Amerika Serikat tidak mencari perang. Kami tidak berniat mendominasi atau mencekik Tiongkok,” ujarnya. “Namun kami harus memastikan bahwa Tiongkok tidak bisa mendominasi kami—atau sekutu dan mitra kami.”

Hegseth mengatakan bahwa jika pencegahan gagal, Amerika Serikat “akan siap melakukan apa yang paling dikuasai oleh Departemen Pertahanan AS—bertarung dan menang—secara tegas.”

Menteri Pertahanan partai Komunis Tiongkok, Dong Jun, tidak menghadiri forum keamanan tersebut tanpa alasan yang dijelaskan, namun Beijing mengirim delegasi dari Universitas Pertahanan Nasional Tentara Pembebasan Rakyat sebagai gantinya.

Awal bulan ini, Hegseth mengeluarkan memo yang memerintahkan Angkatan Darat untuk memangkas 1.000 pekerjaan dalam apa yang ia sebut sebagai “transformasi menyeluruh” guna membangun kekuatan yang lebih ramping dan mematikan, yang memprioritaskan pertahanan Amerika Serikat dan pencegahan terhadap Tiongkok di Indo-Pasifik.

Dalam memo tersebut, Hegseth menyatakan bahwa Angkatan Darat harus memprioritaskan investasi yang selaras dengan strategi pemerintahan Trump dan memastikan bahwa sumber daya yang ada digunakan untuk meningkatkan kemampuan seperti tembakan presisi jarak jauh, pertahanan udara dan rudal, perang siber dan elektronik, serta kemampuan kontra-ruang angkasa.

PKT  meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Di tengah kampanye intimidasi militer yang terus berlangsung, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan telah mendeteksi 31 pesawat tempur Tiongkok, sembilan kapal, dan satu kapal resmi yang beroperasi di sekitar pulau tersebut pada 28 Mei. Kementerian menyatakan bahwa 22 dari pesawat tersebut melintasi garis median dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, yang mendorong Taiwan mengerahkan pesawat-pesawatnya untuk memantau pergerakan tersebut.

Beijing juga mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Tiongkok Selatan sebagai wilayahnya, termasuk terumbu karang yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif milik Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan, dan Filipina. (asr)

Katabella Roberts turut berkontribusi dalam laporan ini

Sumber : Theepochtimes.com

Lebih dari 170 Kebakaran Hutan di Kanada, Lebih dari 10 Ribu Orang Dievakuasi

EtIndonesia. Kebakaran hutan di berbagai wilayah Kanada pada akhir Mei 2025  sulit dikendalikan. Dua provinsi telah menyatakan keadaan darurat dan ribuan warga terpaksa mengungsi. 

Berikut laporan terkini:

  • Provinsi Manitoba
    Api dengan cepat menyebar ke wilayah utara dan timur dalam pekan ini. Pemerintah provinsi Rabu lalu menetapkan keadaan darurat untuk seluruh Manitoba. Sekitar 17 000 orang dievakuasi—menjadikannya salah satu operasi evakuasi kebakaran hutan terbesar dalam sejarah provinsi tersebut.
  • Provinsi Saskatchewan
    Kebakaran “Shoe” telah melahap lebih dari 300 000 hektare—kira-kira 13 kali luas Kota Saskatoon. Enam belas komunitas, melibatkan 4 300+ penduduk, telah diperintahkan mengungsi. Environment Canada mengeluarkan peringatan kualitas udara untuk wilayah tengah dan utara Saskatchewan, mengimbau warga membatasi aktivitas luar ruang.
  • Provinsi Alberta
    Sejumlah fasilitas minyak dan gas terpaksa menghentikan operasi, dan setidaknya satu kota kecil telah dievakuasi akibat ancaman api.
  • Provinsi British Columbia
    Kebakaran Kiskatinaw River meluas empat kali lipat dalam semalam, kini membakar area seluas 46 km². Penduduk di Kelly Lake telah menerima perintah evakuasi, meski sebagian memilih bertahan.

Akibat sebaran asap, Environment Canada juga mengeluarkan peringatan kualitas udara untuk Windsor, Leamington, dan  Essex. Badan meteorologi memperingatkan bahwa pita asap sepanjang 3 000 mil (± 4 800 km) diperkirakan bergerak ke arah timur Amerika Serikat dan dapat memengaruhi jutaan orang. Otoritas meminta masyarakat terus memantau informasi resmi dan mengikuti panduan keselamatan. (Hui)

Laporan disusun oleh Li Wei dan Shu Can untuk NTDTV, Kanada.

Pemulihan Tarif: Trump Sebut Tiongkok “Kacau Balau”, Partai Komunis Tiongkok  Langgar Kesepakatan

Kebijakan tarif timbal balik pemerintahan Trump kembali mengalami perkembangan besar. Pada Kamis (29 Mei), Pengadilan Banding Federal AS menyetujui permintaan pemerintahan Trump untuk sementara menangguhkan keputusan Pengadilan Perdagangan Internasional yang sebelumnya membatalkan tarif tersebut. Dengan keputusan ini, tarif komprehensif Trump resmi diberlakukan kembali.

EtIndonesia. Pada Jumat (30 Mei), Presiden Trump menulis di media sosial “Truth Social”, menegaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melanggar kesepakatan tarif cepat yang ditandatangani awal bulan ini.

Trump menulis:  “Bagi sebagian orang mungkin tidak mengejutkan, berita buruknya adalah PKT benar-benar telah melanggar kesepakatan yang telah kami capai.”

Trump juga mengonfirmasi bahwa karena tarif tinggi yang ia tetapkan, Tiongkok mengalami kekacauan internal.

Ia melanjutkan:  “Dua minggu lalu, Tiongkok mengalami krisis ekonomi yang parah! Tarif sangat tinggi yang saya tetapkan membuat Tiongkok hampir mustahil untuk masuk ke pasar AS—yang saat ini merupakan pasar terbesar di dunia. Faktanya, kami benar-benar telah memutus hubungan dengan PKT, dan itu sangat menghancurkan bagi mereka. Banyak pabrik tutup, dan—untuk menyampaikannya secara halus—terjadi ‘kerusuhan dalam negeri’.”

Reporter NTD, Jack Bradley, melaporkan:  “Pada Kamis malam, pengadilan banding mengembalikan wewenang Trump untuk mengenakan tarif terhadap negara lain. Sehari sebelumnya, pengadilan tingkat bawah menyatakan semua tarif tersebut harus ditangguhkan, dengan alasan bahwa Trump telah melampaui wewenangnya saat menerbitkan kebijakan itu. Pada 2 April, Presiden Trump menerapkan tarif menyeluruh terhadap negara-negara lain, menyebutnya sebagai ‘Hari Pembebasan’. Hampir semua barang impor ke AS dikenakan tarif dasar 10%, dengan maksimum 50%. Gedung Putih menganggap keputusan pengadilan sebelumnya sebagai bentuk pelampauan kekuasaan yudisial.”

Sekretaris Pers Gedung Putih, Caroline Leavitt:  “Pengadilan seharusnya tidak ikut campur dalam urusan ini. Hakim yang tidak dipilih rakyat tidak seharusnya mencampuri proses pengambilan keputusan presiden. Tren ini mengkhawatirkan dan berbahaya. Jika negosiasi perdagangan atau diplomatik yang sensitif dihambat oleh hakim-hakim radikal, maka negara ini tidak akan dapat berjalan dengan normal.”

Jack Bradley melanjutkan: “Leavitt juga menyatakan bahwa pemerintahan Trump sedang mencari cara lain untuk menjamin pelaksanaan kebijakan perdagangannya. Tujuan utama dari tarif ini adalah untuk menekan masuknya fentanyl ke AS dan menyeimbangkan kembali tatanan perdagangan global—termasuk membangkitkan kembali industri manufaktur AS dan mengurangi defisit perdagangan.”

Leavitt menambahkan:  “Kebijakan perdagangan Presiden akan terus dijalankan. Kami akan mematuhi keputusan pengadilan, tetapi presiden tetap memiliki dasar hukum lain untuk menerapkan tarif. Selain itu, deklarasi darurat nasional terkait fentanyl memang layak dilakukan, mengingat saat itu kita menghadapi defisit perdagangan yang besar dan kekurangan rantai pasokan penting dalam negeri. Inilah alasan mengapa presiden menetapkan tarif. Patut dicatat, pengadilan tidak membantah fakta-fakta tersebut.”

Reporter Jack Bradley menutup laporan dari luar pabrik baja Amerika di Mifflin, pinggiran Pittsburgh, tempat Trump dijadwalkan menggelar rapat umum pada Jumat malam.

Trump diperkirakan akan mengumumkan kerja sama antara Nippon Steel Jepang dan U.S. Steel. Pada 2023, Nippon Steel berencana mengakuisisi U.S. Steel senilai US$15 miliar tunai. Meski seluruh pemegang saham telah menyetujui, Presiden Biden sempat membatalkan kesepakatan itu menjelang akhir masa jabatannya, dengan alasan keamanan nasional dan pentingnya menjaga basis produksi baja domestik.

Saat kampanye, Trump mendukung keputusan Biden, tetapi setelah menjabat kembali, ia mengubah sikap dan mengatakan telah menemukan bentuk kemitraan alternatif. Hari ini, Nippon Steel akan berinvestasi di U.S. Steel untuk mempertahankan lapangan kerja di AS dan menciptakan sekitar 14.000 pekerjaan baru, dengan nilai investasi mencapai US$14 miliar, menurut Trump. (Hui)

Reporter New Tang Dynasty Television Jack Bradley melaporkan dari pinggiran kota Pittsburgh

AS Cabut Visa “Mahasiswa Merah”, Warga Tionghoa Harap Dilakukan Pemeriksaan dengan Teliti

EtIndonesia. Baru-baru ini (28 Mei), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengumumkan penangguhan semua wawancara untuk permohonan visa pelajar. Selain itu, AS juga mulai mencabut visa pelajar asal Tiongkok yang “berkaitan dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan belajar di bidang-bidang sensitif.” Bagaimana reaksi para pelajar dan warga Tionghoa di AS?


“Ini di luar dugaan, tapi kalau dipikir-pikir memang masuk akal,” kata mahasiswa Tionghoa di AS, Alick Li.

Mahasiswi Tionghoa, Alice, menambahkan:  “(Kalau benar-benar) begitu banyak orang dideportasi, saya rasa jumlah mahasiswa di kampus kami pasti akan jauh berkurang.”

Banyak pelajar Tionghoa yang sedang menempuh studi di Amerika Serikat merasa terkejut dan tidak percaya saat mendengar rencana pencabutan visa secara besar-besaran tersebut.

Sejak tahun 2008, pemerintah PKT meluncurkan program “Rencana Seribu Orang”, yang bertujuan menarik kembali para profesional Tionghoa dari luar negeri untuk membawa pulang ilmu pengetahuan dan teknologi demi pengembangan industri di Tiongkok.

Sejumlah pakar telah menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) melakukan pencurian kekayaan intelektual Amerika Serikat, yang menyebabkan kerugian hingga 600 miliar dolar AS per tahun bagi AS.

Alick Li menanggapi:  “Perilaku seperti pencurian teknologi jelas salah, apalagi kalau PKT malah menyangkal keberadaan praktik seperti itu.”

Evan Xiao, warga Tionghoa di AS, menyatakan:  “Tindakan tidak bermoral seperti itu jelas akan merusak reputasi orang Tionghoa di luar negeri.”

Saat ini terdapat sekitar 275.000 pelajar Tiongkok di Amerika Serikat. Jika mereka terbukti memiliki kaitan dengan PKT atau sedang menempuh studi di bidang-bidang sensitif, mereka bisa terdampak oleh kebijakan ini.

Warga Tionghoa bernama Zhou Xin mengatakan:  “Kebanyakan dari mereka adalah orang kaya atau anak pejabat tinggi, dan sebagian lainnya adalah pelajar berprestasi di Tiongkok. Sebagian besar adalah anggota Liga Pemuda Komunis atau anggota partai. Saya rasa keputusan AS mencabut visa ini sangat-sangat rasional.”

Mereka berharap pemerintah AS melakukan pemeriksaan dengan seksama, agar tidak kecolongan dalam menangkap mata-mata sungguhan dan juga tidak mencelakai mahasiswa yang patuh hukum.

Alice berkomentar:  “(Pemerintah) tetap harus sangat hati-hati dan teliti. Saya rasa harus ada bukti yang lengkap dan masuk akal untuk bisa mengambil tindakan sebesar ini.”

Zhou Xin menambahkan:  “Kalau para pelajar ini benar-benar ingin mengejar demokrasi dan kebebasan, maka mereka harus memutus hubungan dengan para senior ‘merah’ itu dan menjauh dari PKT.” (Hui)

Laporan dari wartawan NTDTV, Li Jiayin dan Zhao Ziting, melaporkan dari Los Angeles

Elon Musk Tinggalkan Gedung Putih, Trump Hadiahkan Kunci Emas

Penasihat senior pemerintahan Trump, Elon Musk, secara resmi meninggalkan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Pada  Jumat (30 Mei), Presiden Trump mengadakan upacara perpisahan di Gedung Putih dan menegaskan bahwa departemen tersebut akan terus berjalan ke depannya

EtIndonesia. Orang terkaya di dunia, Elon Musk, resmi meninggalkan Departemen Efisiensi Pemerintah. Pada Jumat, Presiden Trump bersama sejumlah menteri mengadakan acara perpisahan untuk Musk di Gedung Putih dan menjawab pertanyaan dari media.

Presiden AS Donald Trump berkata:  “Elon (Musk) telah bekerja tanpa lelah, membantu memimpin proyek reformasi pemerintahan yang paling komprehensif dan berdampak dalam beberapa generasi terakhir.”

Trump memuji Musk sebagai salah satu pemimpin bisnis terbesar di dunia. Ia mengatakan bahwa Musk, dengan kecintaannya pada Amerika, rela menahan hinaan dan fitnah, serta menghadapi tekanan besar demi memangkas pemborosan dalam pemerintahan.

Trump menambahkan:  “Elon (Musk) telah melakukan reformasi besar terhadap cara lama Washington bekerja.”

Dalam acara tersebut, Trump mengeluarkan sebuah kotak kayu kecil yang indah sebagai hadiah untuk Musk.

Trump berkata:  “Ini hanya diberikan kepada orang yang benar-benar istimewa. Saya rasa saya harus memberikannya kepada Elon (Musk), sebagai hadiah dari bangsa kita. Terima kasih, Elon!”

Hadiah tersebut adalah sebuah kunci emas yang memiliki gagang dengan simbol Gedung Putih.

Musk mengatakan bahwa kepergiannya bukanlah akhir dari Departemen Efisiensi Pemerintah. Sebaliknya, pekerjaan departemen itu baru saja dimulai.

Elon Musk:  “Departemen ini sedang terlibat dalam seluruh struktur pemerintahan. Saya yakin, seiring waktu, kita akan melihat penghematan sebesar US$.1 triliun dolar, yaitu dengan memangkas pemborosan dan penipuan sebesar jumlah tersebut.”

Trump menjelaskan bahwa Musk akan terus mendukung reformasi pemerintahan.

Dalam sesi tanya jawab, topik Universitas Harvard kembali mencuat. Trump menyatakan bahwa ia menyambut baik kehadiran mahasiswa internasional yang berkualitas.

Trump berkata:  “Kami ingin mahasiswa-mahasiswa hebat. Kami tidak ingin mahasiswa yang suka membuat masalah.”

Trump juga menyinggung bahwa pemerintah federal sebelumnya pernah memberikan dana lebih dari US$.5 miliar dolar kepada Harvard dalam waktu singkat. Ia berharap dana tersebut digunakan untuk sektor pendidikan yang lebih dibutuhkan di AS.

Trump menyatakan:  “Saya lebih berharap dana itu diberikan kepada sekolah kejuruan, sekolah yang mengajarkan cara memperbaiki mesin dan motor, atau yang mengajarkan cara membuat roket dan kapal.”

Trump juga menyebut bahwa Undang-Undang Amerika Indah akan benar-benar memberikan pengurangan pajak bagi rakyat AS, dan jika Senat tidak menyetujui, rakyat akan dikenai pajak tambahan.

Trump menegaskan:  “Jika Undang-Undang Amerika Indah tidak disahkan, kalian akan dikenakan pajak tambahan sebesar 68%.”

Yang menarik, saat seorang wartawan mengajukan pertanyaan berdasarkan laporan The New York Times, Musk menanggapinya dengan menyindir.

Musk bertanya:  “Apakah itu media yang memenangkan Pulitzer karena melaporkan hoax kolusi Rusia?”

Musk menambahkan: “Saya ingat hakim baru saja memutuskan bahwa The New York Times kalah dalam kasus hukum. Mereka berbohong soal skandal kolusi Rusia. Mereka mungkin harus mengembalikan Penghargaan Pulitzer itu. Benar, The New York Times, ya? Mari kita lanjut ke pertanyaan berikutnya.” (Hui)

Laporan dari NTDTV oleh jurnalis Ren Hao, langsung dari Washington, AS.

Kebakaran Kereta Bawah Tanah Korsel Diduga Pembakaran, Penumpang Dievakuasi Melalui Terowongan Hingga 82 Orang Terluka

EtIndonesia.  Laporan New Tang Dynasty Television (NTD), pada (31 Mei) pagi, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, terjadi dugaan pembakaran di dalam gerbong kereta bawah tanah Jalur 5 Seoul, antara Stasiun Yeouinaru dan Stasiun Mapo. Dilaporkan bahwa 8 orang dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap tebal, sementara 74 lainnya menerima perawatan di tempat kejadian. Polisi telah menangkap satu tersangka pembakaran.

“Seorang pria berusia sekitar 60-an tahun mengenakan celana jins dan atasan putih membawa botol berukuran 2 liter dan sedang ‘menyemprotkan air’, kemudian seseorang berteriak ‘lari, lari’, dan saya pun langsung lari,” ujar seorang saksi mata.

Banyak penumpang menyaksikan langsung kejadian tersebut, beberapa mengatakan bahwa asap sudah terlihat sebelum mereka turun dari kereta.

Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api. Delapan orang dilaporkan dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menghirup asap, dan 74 lainnya mendapat pertolongan medis di lokasi kejadian. Penumpang yang berada di dalam kereta terpaksa dievakuasi melalui terowongan.

Akibat kebakaran ini, jalur kereta antara Stasiun Yeouido (여의도) hingga Stasiun Aeogae (애오개) untuk sementara dihentikan operasinya.

Menurut laporan dari Chosun Ilbo yang mengutip keterangan dari pihak pemadam kebakaran, seorang penumpang diduga menyemprotkan bensin di dalam gerbong dan menyebabkan kebakaran. Polisi segera bertindak setelah menerima laporan, dan menangkap tersangka pembakaran di Stasiun Yeouinaru.

Tersangka, seorang pria berusia 60-an tahun, saat ini sedang dalam penyelidikan untuk memastikan keterlibatannya dalam kasus pembakaran ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Longsor Tambang Galian Gunung Kuda Cirebon : Tim SAR Gabungan Kembali Menemukan 3 Jenazah, Total  17 Korban Tewas

0

CIREBON – Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali berhasil menemukan dan mengevakuasi 3 jenazah korban longsor yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (31/5/2025). Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga pukul 17.45 WIB hari ini menjadi 17 jiwa.

Pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan   pada  pukul 16.36 WIB hari ini berhasil mengevakuasi tiga korban dari 11 korban yg dilaporkan hilang oleh keluarganya, teridentifikasi korban  :

1. Sakira Bin Jumair (40th) asal Desa Cikeusal,  Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. 

2. Sanadi Bin Darya (45th) asal Desa Cikeusal,  Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. 

3. Sunadi (31th) asal Desa Girinata,  Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 17 korban meninggal dunia. Kaji cepat sementara mencatat terdapat 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit mobil truk turut tertimbun longsor.

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat (31/5) sumber foto Basarnas

Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim  gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga telah menghentikan operasi pencarian hari ini pada pukul 17.45 WIB, dan akan dilanjutkan pada besok hari. 

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait  hingga dua hari kedepan  untuk wilayah Kabupaten Cirebon kondisi cuaca terpantau cerah berawan.  

Berkenaan dengan hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan. 

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat (31/5) sumber foto Basarnas

Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih. (Bnpb/asr)

Seorang Paralayang Nyaris Mati Beku Setelah Tersedot Awan dari Ketinggian 8600 Meter

EtIndonesia. Seorang paralayang kawakan secara ajaib selamat dari fenomena langka dan berbahaya yang membuatnya tersedot awan hingga ketinggian 8.600 meter.

Foto dan video paralayang Tiongkok Liu Ge yang berusaha tetap tenang (dengan maksud tertentu) saat dia mengalami kadar oksigen yang sangat rendah dan suhu serendah -40 derajat Celsius menjadi viral di media sosial minggu ini.

Dalam foto dan video tersebut, pakaian dan wajah paralayang kawakan itu tertutup es, dan dia berjuang untuk bernapas dan tidak pingsan karena oksigen yang rendah.

Pada tanggal 24 Mei, Liu Ge lepas landas dari ketinggian sekitar 3.000 meter di Pegunungan Qilian, di perbatasan antara Gansu bagian barat dan Qinghai timur laut, tetapi saat dia sedang melakukan paralayang, awan kumulonimbus muncul di belakangnya dan dia akhirnya terangkat semakin tinggi, di atas awan.

‘Cloud suck’ adalah fenomena yang terdokumentasi dengan baik di mana paralayang dan paralayang gantung mengalami daya angkat signifikan yang disebabkan oleh termal di bawah awan kumulus, terutama kumulus dan kumulonimbus yang menjulang tinggi. Hal ini biasanya dikaitkan dengan peningkatan kecepatan arus naik termal di dekat dasar awan. Pilot yang telah mengalami fenomena tersebut telah melaporkan bahwa mereka tidak dapat turun dalam hisapan awan yang kuat, bahkan setelah membawa kanopi glider mereka ke dalam spiral yang dalam, yang biasanya akan menghasilkan penurunan yang cepat.

Karena dia tidak berencana untuk terbang ke ketinggian yang ekstrem – peraturan Tiongkok membatasi penerbangan di bawah 5.000 meter – Liu Ge tidak memiliki masker oksigen atau pakaian tebal untuk membantunya menahan suhu beku dan konsentrasi oksigen yang rendah. Namun, dia tetap berhubungan dengan teman-temannya di darat melalui interkom dan akhirnya dapat turun.

“Saya merasakan kekurangan oksigen dan tangan saya membeku, tetapi saya terus berkomunikasi melalui interkom,” kata Liu di media sosial.

Pengalaman ekstrem paralayang Tiongkok itu menyebar seperti api di media sosial, tetapi ketenarannya dalam sekejap dapat menimbulkan masalah, karena dia dilaporkan tidak melaporkan penerbangan pada hari kejadian, termasuk lokasi lepas landas, seperti yang diwajibkan, yang mendorong pihak berwenang untuk membuka penyelidikan resmi.

Meskipun banyak yang membicarakan tentang penerbangannya yang memecahkan rekor untuk paralayang, Liu Ge memohon kepada pengguna media sosial untuk berhenti membesar-besarkannya. Dia mungkin khawatir bahwa prestasinya dapat menimbulkan akibat hukum yang serius.(yn)

Sumber: odditycentral

Pria Tiongkok Tinggal di Pegunungan, Membuat 300 Mobil Inovatif, Termasuk ‘Kendaraan Meja Kerja’

EtIndonesia. Seorang pria Tiongkok telah mendedikasikan tujuh tahun untuk tinggal di pegunungan dan membuat 300 kendaraan yang inovatif dan fungsional – termasuk beberapa yang mampu mengapung di air atau mendaki medan curam – yang menarik perhatian luas dan membuat banyak orang tercengang di dunia maya.

Gu Yupeng, 42 tahun, berasal dari Provinsi Heilongjiang di Tiongkok timur laut, pindah ke daerah pegunungan terpencil di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya, pada tahun 2018 setelah mengalami serangkaian usaha bisnis yang tidak berhasil.

Sebelumnya, Gu bekerja di industri manufaktur tetapi akhirnya merasa kecewa dengan produksi massal yang monoton. Dengan tabungan hanya 30.000 yuan (sekitar Rp 68 juta), dia memulai perjalanan baru – membuat kendaraan dengan tangan.

Hebatnya, Gu belajar sendiri semua keterampilan penting, termasuk desain, pengelasan, pemrograman, dan perakitan kendaraan, untuk membuat mesin-mesin rumit ini.

Menggunakan bahan-bahan yang dibuang seperti besi tua, onderdil sepeda motor bekas, dan puing-puing konstruksi, dia telah menyelesaikan 300 kendaraan, dengan rata-rata satu kreasi baru hanya dalam waktu seminggu.

“Sejak kecil, saya selalu ingin tahu tentang segala hal; saya selalu ingin membongkar sesuatu dan melihat cara kerjanya,” ungkap Gu dalam sebuah wawancara dengan Ran News.

Di antara penemuannya yang paling luar biasa adalah kendaraan roda banyak yang dapat menaklukkan lereng 45 derajat, menyeberangi parit selebar 1,5 meter, dan melintasi medan terjal dengan mudah.

Kendaraan ini juga dilengkapi tempat tidur lipat, yang memungkinkan pengguna tidur dengan nyaman saat bergerak – baik saat menaiki tangga, mendaki gunung, atau melewati tanah yang tidak rata.

Penemuan mengesankan lainnya adalah kendaraan “meja kerja” bergerak, yang dirancang khusus untuk para profesional yang sedang bepergian.

Kendaraan ini dilengkapi dengan meja, kursi berlengan, dan lampu meja, yang dengan sempurna mewujudkan konsep “bekerja di mana saja, dalam keadaan apa pun”.

Kendaraan serbaguna ini dapat mengapung di atas air dan bahkan dilengkapi dengan panggangan barbekyu internal, beserta perangkat yang dapat menangkap ikan di dalam air – memungkinkan pengguna untuk bersantai dan menikmati makanan segar selama istirahat.

Gu secara rutin membagikan cuplikan di balik layar proses kreatifnya melalui video pendek di Douyin, yang dikenal sebagai “Strong Pig”, tempat dia telah mengumpulkan hampir 3 juta pengikut, dengan videonya yang paling populer menarik 5,3 juta penayangan.

Video-video ini menampilkan segala hal mulai dari inspirasi desain dan teknik manufaktur hingga demonstrasi langsung kemampuan kendaraannya.

Profilnya menyatakan: “Hidup adalah tentang bereksperimen dan bersenang-senang,” dan dia sering kali memperoleh inspirasi langsung dari para pengikutnya.

Misalnya, ketika seorang pengikut menyarankan untuk merancang “tong sampah terbang,” Gu menerima tantangan tersebut dan berhasil mengembangkan prototipe yang berfungsi dengan tenaga baling-baling.

“Sampai saat ini, masih banyak hal yang ingin saya kejar yang belum saya capai. Saya telah bekerja keras untuk mencapainya sedikit demi sedikit,” kata Gu.

Kreativitas dan keterampilannya telah menuai banyak kekaguman dari para pemirsa daring.

Seorang komentator menulis: “Penemuan-penemuan ini sungguh menakjubkan – Anda benar-benar memiliki jiwa yang kreatif.”

Yang lain menambahkan: “Jika saya seorang gubernur, saya pasti akan mendanai penelitian Anda tanpa ragu-ragu!”

Yang ketiga berkomentar: “Tiongkok tidak pernah kekurangan bakat; yang kurang dari kita adalah kemampuan untuk mengenalinya.”(yn)

Sumber: scmp

Dokter di Texas Dihukum 10 Tahun Penjara Karena Mendiagnosis Orang Sehat dengan Kondisi Kronis

EtIndonesia. Seorang rheumatologist Texas dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena skema penipuan perawatan kesehatan yang kejam yang melibatkan diagnosis ratusan orang sehat dengan penyakit kronis yang memerlukan perawatan mahal dan berbahaya.

Jorge Zamora-Quezada M.D. dari Mission, Texas, AS, mengaku bersalah atas konspirasi untuk melakukan penipuan, beberapa tuduhan penipuan perawatan kesehatan, dan konspirasi untuk menghalangi keadilan dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan tiga tahun pembebasan bersyarat.

Selama bertahun-tahun, rheumatologist berusia 68 tahun itu secara keliru mendiagnosis pasien dengan penyakit kronis untuk menagih biaya tes dan perawatan yang tidak mereka butuhkan, demi keuntungan pribadinya.

Bukti yang diajukan oleh jaksa menunjukkan bahwa skema penipuannya melibatkan lebih dari 118 juta dolar dalam klaim palsu dan pembayaran lebih dari 28 juta dolar oleh perusahaan asuransi, yang memungkinkannya untuk mendanai gaya hidup yang sangat mewah.

Dengan mengambil untung dari korban yang tidak bersalah, Zamora-Quezada berhasil mengumpulkan kekayaan yang cukup besar, termasuk 13 properti real estat, sebuah jet, dan sebuah Maserati GranTurismo.

“Dr. Zamora-Quezada membiayai gaya hidupnya yang mewah selama dua dekade dengan membuat pasiennya trauma, menyiksa karyawannya, berbohong kepada perusahaan asuransi, dan mencuri uang pembayar pajak,” kata Matthew R. Galeotti, Kepala Divisi Kriminal Departemen Kehakiman.

Selama persidangan dr. Zamora-Quezada, ahli reumatologi Texas lainnya bersaksi telah menangani ratusan pasien yang sebelumnya didiagnosis menderita artritis reumatoid oleh terdakwa. Tidak seorang pun dari mereka yang menderita kondisi tersebut, tetapi mereka semua telah diberi resep obat dan perawatan yang kuat dengan efek samping yang melemahkan dan bahkan mematikan. Beberapa pasien menderita stroke, nekrosis tulang rahang, rambut rontok, kerusakan hati, dan rasa sakit yang luar biasa yang membuat tugas-tugas yang paling biasa pun menjadi mustahil.

“Terus-menerus terbaring di tempat tidur dan tidak dapat bangun dari tempat tidur sendirian, dan terus-menerus diberi obat, saya merasa hidup saya tidak berarti,” kata salah seorang korban, sementara yang lain mengaku mereka membatalkan rencana kuliah karena perawatan tersebut membuat mereka merasa seperti hidup dalam tubuh orang tua.

Selain sengaja melemahkan pasien yang sehat untuk membiayai gaya hidupnya yang mewah, Zamora-Quezada dilaporkan membuat stafnya trauma dan memeras mereka untuk memastikan mereka menuruti perintahnya.

Dia kebanyakan mempekerjakan orang-orang yang memiliki visa J-1 sehingga dia dapat mengancam akan memecat mereka dan membahayakan status imigrasi mereka, menyingkirkan mereka yang tidak mengikuti perintahnya secara membabi buta, dan menyiksa siapa pun yang gagal melakukan prosedur yang tidak perlu bagi pasien, meskipun mereka sangat sehat.

Pasien yang berusia 13 tahun dirawat oleh Zamora-Quezada di praktik medisnya di Texas Selatan dan San Antonio, dan hukumannya membawa ketenangan yang sangat dibutuhkan bagi ratusan korban dan keluarga mereka.

Meskipun beberapa dari mereka mengalami masalah kesehatan serius akibat pengobatan dan perawatan yang diresepkan oleh dokter spesialis penyakit reumatik yang dipermalukan itu, mereka dapat merasa tenang karena mengetahui bahwa ia telah diadili, dan yang lainnya tidak perlu mengalami cobaan yang sama.

Jorge Zamora-Quezada harus menjalani hukuman 10 tahun penjara dan tiga tahun pembebasan bersyarat. Ia juga diperintahkan untuk membayar kembali 28.245.454 dolar , termasuk 13 properti real estat, jet pribadi, dan mobil mewahnya.(yn)

Sumber: odditycentral

Kematian Mendadak di Kalangan Binaragawan Profesional Timbulkan Kekhawatiran Kesehatan

EtIndonesia. Tahun 2021 merupakan tahun yang tragis bagi dunia binaraga. Lebih dari dua lusin atlet profesional meninggal mendadak dalam kurun waktu 12 bulan, menjadi berita utama di seluruh dunia.

Yang termuda berusia 27 tahun.

Saat ini, banyak penelitian menunjukkan bahwa atlet elit cenderung hidup lebih lama daripada kita semua, tetapi serentetan kematian dini di kalangan binaragawan dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan pertanyaan tentang keamanan olahraga khusus ini.

Sebuah studi baru-baru ini, yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Padova di Italia, merupakan yang pertama menyelidiki risiko kematian mendadak di antara sampel besar binaragawan pria.

Temuan tersebut menyoroti fenomena yang mengkhawatirkan yang menurut para penulis tidak dapat lagi diabaikan oleh para atlet, asosiasi medis, atau organisasi olahraga.

Analisis tersebut melacak lebih dari 20.000 binaragawan selama rata-rata 8 tahun, selama kurun waktu tersebut tercatat 73 kematian mendadak pada usia rata-rata 42 tahun.

Beberapa kematian ini disebabkan oleh steroid atau obat peningkat performa. Lainnya disebabkan oleh kecelakaan kendaraan, pembunuhan, atau bunuh diri. Namun sejauh ini penyebab kematian yang paling umum adalah gagal jantung mendadak, termasuk 46 kasus.

Itu adalah risiko absolut yang rendah bagi binaragawan secara umum; namun, itu tidak berlaku bagi para profesional paling elit. Risiko mereka mengalami gagal jantung mendadak ditemukan lebih dari 14 kali lebih tinggi daripada atlet amatir, yang menunjukkan bahwa seiring dengan semakin seriusnya olahraga ini, olahraga ini juga dapat menjadi jauh lebih berbahaya.

Ketika hanya mengamati binaragawan yang berpartisipasi dalam kompetisi binaraga internasional dengan peringkat tertinggi di dunia – kategori ‘terbuka’ Mr. Olympia – para peneliti menemukan tingkat kematian yang “sangat tinggi”.

Dari 100 peserta elit yang ikut serta dalam kompetisi selama bertahun-tahun, 7 orang meninggal karena penyebab mendadak.

Terlebih lagi, lima dari kematian tersebut diduga atau dikonfirmasi sebagai kasus kematian jantung mendadak pada usia rata-rata hanya 36 tahun.

“Data saat ini mengkhawatirkan,” tim penulis internasional menyimpulkan, “dan cukup untuk menyerukan pengembangan rekomendasi khusus untuk pencegahan kematian mendadak/kematian jantung mendadak di antara binaragawan, termasuk penerapan sistematis defibrilator eksternal otomatis bagi penonton.”

Analisis ini dibatasi oleh kurangnya data konkret, karena otopsi hanya tersedia untuk sekitar 10 persen kematian jantung mendadak. Ini berarti tidak ada informasi spesifik tentang bagaimana dan mengapa banyak dari atlet tersebut meninggal.

Meski demikian, penulis studi tersebut, yang dipimpin oleh peneliti kedokteran olahraga Marco Vecchiato dari Universitas Padova, menduga bahwa latihan ekstrem, pola makan yang ketat, dan penyalahgunaan obat peningkat performa yang sering membahayakan kesehatan jantung binaragawan profesional tingkat tinggi.

“Pendekatan ini dapat memberikan tekanan signifikan pada sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko irama jantung tidak teratur, dan dapat menyebabkan perubahan struktural jantung seiring waktu,” jelas Vecchiato.

Otopsi yang tersedia yang disertakan dalam penelitian ini secara konsisten menunjukkan penebalan ventrikel kiri dan pembesaran jantung di antara binaragawan.

Itu sejalan dengan penelitian otopsi sebelumnya, yang menemukan bahwa massa jantung rata-rata binaragawan hampir 74 persen lebih berat daripada nilai referensi normal, dan bahwa rata-rata, ventrikel kiri mereka 125 persen lebih tebal daripada rata-rata pria.

Penelitian lebih lanjut tentang efek kardiovaskular tertentu dari binaraga diperlukan, termasuk di antara atlet wanita, tetapi Vecchiato mengatakan pesannya jelas.

“Meskipun berjuang untuk keunggulan fisik itu mengagumkan, mengejar transformasi tubuh yang ekstrem dengan cara apa pun dapat menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, terutama bagi jantung,” jelasnya.

“Berdasarkan data ini, asosiasi medis tidak dapat mengabaikan masalah kesehatan ini lagi dan harus bekerja sama dengan federasi dan pembuat kebijakan masing-masing untuk mempromosikan partisipasi yang lebih aman.”

Studi ini dipublikasikan dalam European Heart Journal.(yn)

Sumber: sciencealert