https://www.youmaker.com/video/378d9643-a28f-4fa5-9f45-95cc66ce00f8
Seperti Apa Diri Anda, Itu Tergantung dengan Siapa Anda Bergaul
ETIndonesia-Dengan siapa Anda bergaul, seperti itu jugalah hidup Anda. Bersama dengan sosok orang pekerja keras, Anda tidak akan menjadi malas. Dengan orang yang aktif-positif dan optmis, Anda tidak akan depresi. Bergaul dengan orang yang arif bijaksana, akan memberi pengaruh halus yang luar biasa pada kepribadian Anda.
Menurut ilmuwan: “Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat menerima sugesti”. Sugesti positif dapat memberi pengaruh yang baik pada emosional dan fisiologis seseorang, merangsang potensi batin orang tersebut, membuat seseorang menjadi giat dan gigih untuk maju.
Jadi, hindarilah orang-orang yang negatif ! Jika tidak, mereka akan membawa pergi impian Anda tanpa sadar, membuat Anda perlahan-lahan kehilangan semangat, dan menjadi sosok orang yang biasa-biasa saja.

Orang yang positif seperti Matahari, di mana cahaya bersinar, di situ akan menjadi terang. Sebaliknya orang yang negatif seperti purnama, selalu berubah, tidak menentu.
Sikap menentukan segalanya. Seperti apa sikap seseorang, seperti itu jugalah masa depannya. Kepribadian/karakter menentukan nasib, seperti apa karakter/kepribadian seseorang, seperti itu jugalah roda hidupnya.
Ada yang bilang, ada tiga keberuntungan besar dalam hidup seseorang: Bertemu (Memiliki) guru yang baik semasa sekolah; Bertemu atau memiliki guru (perkeja yang berkualitas) atau bos/pemimpin yang baik saat bekerja; Dan memiliki pasangan hidup yang baik saat menikah. Terkadang sebuah senyum manis dan sapaan hangat mereka, dapat membuat hidup Anda unik dan berbeda dengan lainnya, berseri-seri menerangi orang-orang sekitar.
Siapa Anda, tidaklah penting, yang penting adalah dengan siapa Anda bergaul/bersama.
Elang yang tumbuh besar di kandang ayam, akan kehilangan kemampuannya untuk terbang. Meski Anda adalah sosok orang yang sangat cakap (pengetahuan/skill), namun, karena pengaruh dari orang-orang negatif di sekeliling Anda, membuat Anda tidak punya tekanan untuk maju (mengembangkan potensi). Jika Anda ingin terbang di angkasa seperti elang, maka Anda harus terbang bersama dengan kawanan elang.
Hal itu mungkin merupakan efek kekuatan dari pengaruh halus dan efek dari apa yang sering Anda saksikan dan dengar.
Jika Anda ingin menjadi pintar, maka Anda harus bergaul bersama dengan orang-orang pintar (positif), maka Anda akan menjadi lebih bijak. Jika Anda ingin menjadi orang yang unggul, maka Anda harus bergaul bersama dengan orang-orang yang hebat, maka Anda akan menjadi sosok orang yang tidak biasa.
Membaca buku yang berkualitas, bergaul bersama orang-orang yang cakap-bijaksana, adalah dua hal yang penuh berkah dalam kehidupan.

Jangan pernah bergaul dengan seseorang yang hanya menghabiskan energi dan pikiranmu
Hargai dan sayangi seseorang yang memberi Anda energi positif. Temukan pasangan yang memberi Anda energi positif. Carilah segala sesuatu yang dapat membuat Anda bahagia: kesehatan, ketenangan, materi, kehormatan dan prestasi.
Karena Anda ingin bahagia, maka carilah seseorang yang dapat membuat Anda merasa bahagia.
Tinggi rendahnya nilai seseorang itu ditentukan oleh teman-teman di sekitar. Semakin cakap (pengetahuan/skill) seorang teman, itu pertanda semakin tinggi nilai diri Anda dan semakin besar dalam membantu karier Anda.
Teman adalah aset berharga yang sangat penting dalam hidup Anda. Karena dengan adanya bantuan dan dorongan teman-teman, Anda baru akan menjadi tak terkalahkan dan bisa maju terus tanpa hambatan.(jhn/yant)
Sumber: secretchina.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Betapa Pentingnya Menabung ! Dan Inilah Sebabnya Mengapa Gaji Anda Selalu Tidak Pernah Cukup
ETIndonesia-Jiang Thai Ran seorang hartawan muda berusia 39 tahun ini lulus dari fakultas hukum universitas swasta ternama di Seoul, Korea Selatan. Ketika itu dia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di universitas terkait.
Namun, tidak seperti beberapa mahasiswa hukum lainnya yang hanya ingin mendalami bidang hukum, Thai Ran sama sekali tidak tertarik dalam ujian nasional yudisial.
Ketika temannya-temannya berdebat sengit terkait istilah hukum di perpustakaan, dia justru hanya berpikir ingin mencari uang.

Sebenarnya, sejak dari sekolah menengah, Thai Ran telah menunjukkan kemampuannya dalam “menggali emas” (mencari uang) yang mengagumkan.
Dia menghabiskan 10.000 won Korea (sekitar 126 ribu rupiah) mendapatkan majalah yang sulit ditemukan lagi dari Toko Buku lama di pinggiran sungai Cheonggye atau Cheong gye-cheon – sebuah aliran sungai yang terletak di pusat Kota Seoul, kemudian dia mengemas kembali dan menjual kepada temannya, dan mendapatkan keuntungan 1.000 won atau sekitar (sekiair 12.600 rupiah).
Tak lama kemudian, dia menjual lotre diantara teman-teman sekolahnya dengan harga 100 won atau (sekitar 1.260 rupiah) per undian yang dibuka setiap minggu, dan hanya ada satu pemenang, dengan hadiah sebesar 3000 won.
Jika tidak ada pemenangnya pada edisi itu, maka hadiahnya akan dilipatgandakan pada edisi berikutnya.
Semakin banyak hadiah yang terakumulasi, maka akan semakin memotivasi semangat teman-temannya untuk “meraup uang”, dan orang-orang yang membeli lotrenya otomatis juga semakin banyak. jadi, dengan cara ini, Thai Ran rata-rata bisa mendapatkan keuntungan 3.000 won setiap minggu setelah dipotong hadiah untuk pemenang.
Setelah masuk perguruan tinggi, Thai Ran lebih bekerja keras lagi mencari uang, awalnya ia memilih menjadi guru privat, namun ia segera menyadari bahwa cara ini tidak akan bisa menghasilkan uang yang banyak, kemudian dia menargetkan pandangannya ke tempat lain.
Dia belajar mengenai cara membuat cocktail, yang disebut mixology, atau ilmu meracik minuman di Yeong deung-po, dan setelah mendapatkan lisensi bartender, dia pun menjadi seorang bartender atau seorang mixologist di sebuah bar kecil.

Pekerjaan bartender mulai malam sampai jam 1 dini hari, jadi pemilik bar juga senang mempekerjakan mahasiswa yang masih kuliah untuk menekan biaya operasional.
Selain upah tetap, bartender juga bisa mendapatkan tip dari tamu, dan ini adalah salah satu alasan mengapa Thai Ran sangat tertarik dengan pekerjaan ini, uang tip plus gaji tetap, jauh lebih tinggi daripada menjadi guru privat.
Sejak saat itu, dia kuliah di pagi hari, malamnya mengumpulkan pundi-pundi uang di bar sebagai bartender, pelanggan utama di bar tempat kerjanya itu adalah para turis Jepang yang berwisata ke Korea Selatan.
Pekerjaan itu digeluti Thai Ran selama 3 tahun 6 bulan sampai lulus kuliah dan sebelum dinas militer, dan dari hasil pekerjaannya itu, dia berhasil menabung 40 juta won atau sekitar 504 juta rupiah.
Sekadar diketahui, biaya kuliah per semester hanya 1 juta won atau Rp. 12.6 juta ketika itu, jika ditilik dari poin ini, 40 juta won yang ditabungnya itu adalah jumlah yang sangat besar.
Namun, wajib militer telah membuyarkan rencana Thai Ran yang ingin terus meraup pundi-pundi uang sebagai bartender.
Tapi, Thai Ran yang cerdas segera mendapatkan ide brilian melipatgandakan uangnya, dia membeli saham, yaitu saham komunikasi Korea Selatan (sekarang Sunkyong Telecom atau SK Telecom) dan saham Nong Shim Foods, Inc, Korea Selatan.

Setelah menyelesaikan dinas atau wajib militernya, Thai Ran bekerja di sebuah perusahaan sebagai pekerja kerah putih biasa.
Meskipun gajinya tidak setinggi yang diidamkan, namun, dia tetap menyisihkan sebagian gaji bulanannya dan ditabung di bank, dan ini terus berlansung tanpa henti. Selain itu, dia juga terus membeli saham Korea Mobile Communications dan saham Nongshin.
Pada usia 30 tahun, Thai Ran menikah dengan kekasihnya yang telah dipacarinya selama bertahun-tahun.
Saat perencanaan pernikahan, pasutri itu memutuskan bahwa setelah menikah, separuh dari pendapatan mereka berdua akan ditabung di bank.
Istrinya adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit besar dengan gaji lumayan tinggi, penghasilan setahun keduanya yang lumayan besar bisa dtabung untuk kemakmuran di masa depan.
Belakangan, Thai Ran yang telah memiliki anak, menginvestasikan sebagian tabungannya di properti yang menurutnya “pasti menguntungkan”.
Kini, selain real estat, Jiang Thai Ran juga menyimpan dana keuangan sebesar 4 miliar won atau setara dengan 50.4 miliar rupiah, terutama investasinya sebesar 40 juta won sebelum dinas militer, dan telah mendapatkan keuntungan lebih dari 3 miliar won setelah 14 tahun kemudian.

Ketika berbicara tentang rahasia menjadi jutawan, Thai Ran menjawabnya seperti ini : “Semasa kanak-kanak, saya sadar bahwa seseorang harus punya “uang” untuk dapat bertahan hidup dalam ekonomi pasar.
“Namun, bagi saya yang tidak punya keahlian mencari uang dan warisan apa pun, dimana jika ingin menghasilkan uang yang banyak, maka harus berpegang pada prinsip investasi yang “stabil, “hemat, dan menabung. Tidak ada cara lain selain ini.”
“Sebenarnya, prinsipnya sangat sederhana, tapi yang penting adalah praktiknya di lapangan (tindakan nyata). Secara umum, banyak orang yang mengabaikan “penghematan, akumulasi”, dan mengabaikan “kestabilan”, yang ada dalam benaknya hanya “Berinvestasi” untuk meraup keuntungan besar, dan ini tidak ada bedanya dengan judi, dimana pada akhirnya hanya akan berakhir dengan kegagalan.
“Dengan memasukkan prinsip-prinsip investasi ke dalam praktik, kita harus memperhatikan tahap dan keteraturannya,”kata Jiang Thai Ran, pebisnis semasa sekolah menengah hingga lulus kuliah sampai seusai dinas militer yang sekarang hidup dalam kemakmuran dan kebahagiaan bersama keluarga.(jhn/yant)
Sumber: happies.life
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Dia Kecewa Karena Diputus Pacarnya dan Memutuskan Menikah dengan Pemuda Miskin
ETIndonesia-Dalam masalah cinta, ada yang ingin gelora asmara yang panas membara, menghanyutkan dan mengesankan. Sementara itu, ada yang juga menganggap bahwa cinta yang sederhana lebih membahagiakan.
Gadis dalam cerita berikut ini pernah memiliki pacar yang sangat mencintainya, tetapi tidak berakhir bahagia, tali cintanya putus di tengah jalan, dan dia pun kecewa dan larut dalam kesedihan, dengan meninggalkan luka di hatinya.
Vera benar-benar sedih setelah putus dengan pacarnya. Sejak cintanya kandas, Vera selalu dihibur dan ditemani oleh Simon, seorang pemuda yang tinggal di sebelah rumahnya. Simon berusaha mencoba agar Vera bisa keluar dari kabut kelamnya.

Pada saat itu, Vera pun berpikir, meski tidak ada ikatan cinta di antara mereka, tetapi kalau ada pemuda yang peduli, menemani, menghibur dan bisa menjaganya seperti itu, dipastikan sosok pria seperti itu tidak akan melukai hatinya. Akhirnya, Vera pun memutuskan menikah dengan Simon, pemuda tetanganya yang selalu ada untuknya.
Awalnya Simon ingin mengabadikan foto pernikahan, tetapi Vera tidak setuju. Vera merasa pernikahannya itu terlalu ceroboh, siapa tahu mungkin suatu hari nanti akan berakhir juga, jadi percuma juga membuat foto pernikahan.
Vera dan Simon sama-sama bekerja dan tinggal di kota besar. Simon adalah seorang karyawan dengan gaji kecil yang berangkat kerja setiap jam 06 :00 pagi, dan baru bisa pulang setelah pukul 18:00, sementara Vera bekerja di supermarket, dengan waktu kerja yang tidak menentu, bisa dikata keduanya jarang punya waktu bersama.
Simon pun berpikir, kehidupan yang mereka jalani seperti itu tampaknya tidak wajar, masa suami istri tidak punya waktu untuk makan bersama…gumamnya.
Awalnya, Vera tidak peduli, namun, sejak Simon membeli sepeda bekas seharga 100 ribu rupiah, dia jadi sering pulang ke rumah untuk memasak di siang hari, dan makan bersama dengan istrinya.

Vera diam saja melihat tingkah laku suaminya, tetapi hatinya luluh juga ketika melihat suaminya yang mengayuh sepeda di bawah terik Matahari.
Sejak saat itu, Vera pun mulai menyiapkan makan siang, menunggu suaminya dan makan bersama, selain itu, keduanya juga bisa berangkat kerja bersama.
Setiap siang, Simon selalu mengantar Vera berangkat kerja dengan sepeda bututnya. Sementara itu, rekan-rekan kerja Vera merasa geli melihat pemandangan itu, bahkan ada yang menyidir: “Aku belum pernah melihat pasutri yang begitu mesra sambil bersepeda seperti kalian.”
Vera jadi malu dan serba salah tingkah mendengar sindiran rekannya, sementara Simon tampak tidak peduli dan menyahut sindiran mereka, “Kalau saya tahunya hanya sayang sama istri.”
Tanpa terasa tibalah hari ulang tahun pertama pernikahan mereka. Untuk menghemat pengeluaran Vera pun segera mewanti-wanti suaminya. “Cukup beli hadiah sekedarnya, jangan beli bunga mawar, itu hanya buang-buang uang,” kata Vera.
“Aku juga sebenarnya tidak punya rencana untuk itu,” sahut Simon dengan polos.
Jawaban suaminya seperti itu tentu saja membuat kecewa Vera. Pada hari jadi perkawinan mereka yang setahun, malam itu, Vera pulang kerja, dia melihat kue tart mini di atas meja dan sebuah amplop biasa, paling juga selembar kartu ucapan murahan di dalamnya, gumam Vera yang tampak sedih membayangkannya.
Ketika Vera membuka amplop itu, dia melihat sebuah buku tabungan dengan saldo yang menyedihkan, hanya 600 ribu rupiah.
Ketika Vera masih termangu di tempat, tidak tahu entah harus menangis haru atau tertawa sedih, Simon berjalan masuk dan berkata : “Mulai hari ini, aku akan menabung 600 ribu rupiah setiap bulan untukmu sebagai uang pensiun. Pekerjaanmu tidak stabil, meskipun ada jaminan sosial, tetapi hanya cukup untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Mumpung aku masih muda, jadi aku menghemat dan menabung untuk bekalmu di kemudian hari. Meski tidak seberapa, tapi aku janji kamu akan mendapatkan 600 ribu rupiah setiap bulan.”

Vera tidak menyangka, suaminya membuat janji seperti itu. Dia tidak berpikir tentang kehidupan di usia tua, dan dipastikan banyak anak-anak muda yang juga tidak berpikir banyak tentang bekal hidup di hari tua nantinya, tetapi suaminya ini telah memikirkan hari tuanya di kemudian hari.
Demi memenuhi janjinya itu, Simon kerap bekerja lembur, dan bekerja sambilan di tempat pengumpulan sampah tidak jauh dari rumahnya. Vera merasa tak tega melihat suaminya banting tulang demi untuknya, dia tidak ingin Suaminya bekerja seperti itu, tapi Simon tetap bersikeras.
Vera pun tak berdaya lagi membujuknya, dia hanya bisa membantu menyiapkan handuk, minuman, dan terkadang telur yang sudah dimasak. Rekan-rekan kerja tampak iri melihat kemesraan mereka.
Hari-hari yang sederhana itu pun berlalu dengan cepat. Tak terasa empat tahun pun berlalu. Pasangan muda itu akhirnya berhasil mengumpukan uang dan membeli sebuah rumah bekas. Meskipun ukuran rumahnya kecil dan perabotan di dalamnya juga sudah usang, tapi itu adalah rumah mereka sendiri.
Ketika mereka pindah, keduanya tampak sibuk mengemasi barang-barang mereka, Vera melihat foto-foto yang dipotret beberapa tahun yang lalu, dia tampak tersenyum bahagia dan merasakan kebahagiaan itu. Saat itulah Vera seketika baru sadar kalau ternyata dia hidup dalam kebahagiaan selama ini.
Suaminya mengambil buku tabungan dan menyerahkan kepada Vera. selama ini, buku tabungan itu selalu disimpan Simon. Vera membuka tabungan itu, dan melihat sederetan angka tambahan di belakang 600 ribu rupiah.
Saat itulah Vera tak sanggup lagi menahan tangis harunya, matanya sembab oleh linangan air mata. Sementara suaminya hanya tersenyum dan berkata, “Sebenarnya, terkadang aku juga takut tak bisa bertahan lagi, tetapi aku berkata pada diriku sendiri, tunggu dan lihat saja nanti, saat kamu benar-benar jatuh cinta kepadaku, bukankah semuanya menjadi layak dan sepadan nantinya ? Lihatlah sekarang, bukankah aku sudah berhasil menunggu tibanya hari yang membahagiakan itu.”
Vera pun langsung memeluk suaminya, keduanya berpelukan mesra di rumah baru mereka meski rumah bekas.

Vera sendiri tanpa sadar sebenanya telah lama jatuh cinta pada Simon. Gelora cinta yang membara adalah hasrat semasa remaja, tetapi berjalan seiring bersama sepanjang hayat itulah harapan yang diidam-idamkan orang-orang dewasa.
Jadi, apalagi yang diragukan lagi jika bertemu dengan seseorang yang bersedia menunggumu jatuh cinta kepadanya ?(jhn/yant)
Sumber: pretties.news
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Setiap Orang Memiliki ‘5 Guru’ dalam Hidupnya !Manfaatkan Mereka dengan Baik
ETIndonesia-Dalam hidup setiap orang pasti ada pengalaman yang tidak sama dalam perjalanan hidupnya, kita akan bertemu dengan setiap guru di setiap tahap.
Guru-guru ini mengajarkan kita bagaimana “menggunakannya”, menambah warna dalam perjalanan hidup kita !
Dan karena bimbingan guru-guru ini jugalah sehingga membuat hidup kita menjadi lebih semarak!
Dalam hidup, kita akan bertemu dengan lima guru …
Berikut mari kita lihat guru apa saja yang dimaksud …
- Pengetahuan
Pengetahuan adalah kantong dari perjalanan nasib Anda, dia akan mengajari Anda bagaimana mengubah hidup !

- Minat
Minat adalah guru terbaik Anda. Dia akan mengajari Anda menggapai cita-cita !

- Kerja keras
Kerja keras adalah tangga kemajuan Anda. Dia akan mengajari Anda hasil di balik keringat!

- Optimis
Optimisme adalah ramuan dalam perjalanan hidup Anda.Dia akan mengajari Anda bagaimana menghadapi hidup!

- Percaya diri
Percaya diri adalah setengah dari kesuksesan Anda.Dia akan mengajari Anda percaya diri + kerja keras = sukses!
Coba lihatlah sendiri apakah dalam perjalanan hidup Anda itu mendapatkan bantuan dari para guru ini? Guru kelima selalu ada dalam benak kita yang membuat kita menjadi lebih baik!(jhn/yant)
Sumber: cmoney.tw
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Hacker dari Tiongkok Dilaporkan Susupi Jaringan BIN dan Sejumlah Kementerian/Lembaga Indonesia
Hacker dari Tiongkok menyusupi jaringan internal setidaknya sepuluh kementerian dan lembaga pemerintahan Indonesia, termasuk komputer dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Dilansir dari therecord.media, 10 September 2021, penyusupan tersebut ditemukan oleh Insikt Group, threat research division Recorded Future yang mana berkaitan dengan Mustang Panda, aktor ancaman dari Tiongkok, dikenal dengan kampanye spionase siber yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Laporan menyebutkan, peneliti Insikt pertama kali menemukannya pada April lalu, ketika mereka mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, yang dioperasikan oleh grup Mustang Panda. Ternyata server itu berkomunikasi dengan beberapa host dalam jaringan pemerintah Indonesia.
Temuan lainnya juga menyebutkan, Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali setidaknya pada Maret 2021. Namun demikian, target dan metode pengiriman malware masih belum jelas.
Beberapa sistem masih diretas, meskipun ada upaya pembersihan peneliti Insikt Group dengan menyampaikannya kepada pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada Juni lalu dan kemudian pada Juli. Akan tetapi, pemerintah Indonesia tak merespon laporan itu.
Lebih gawat lagi, BIN adalah target paling sensitif. Akan tetapi, mereka tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus 2021.
Sebuah sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan kepada The Record bahwa pihak Indonesia sudah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang dibobol.
Beberapa hari kemudian, peneliti Insikt mengonfirmasi bahwa beberapa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.
Therecord.media menyebutkan, operasi spionase siber meluas dari Tiongkok. Laporan tentang upaya spionase siber muncul ketika kedua negara membangun hubungan diplomatik yang erat setelah nyaris terjadi konflik bersenjata beberapa tahun sebelumnya, terutama karena sengketa wilayah laut.
Kini sebagai investor terbesar kedua di Indonesia, Tiongkok bergabung dengan provinsi-provinsi di Indonesia selama dua tahun terakhir untuk memfasilitasi peningkatan perdagangan dan mewujudkan proyek Belt and Road Initiative (BRI), sebuah inisiatif kebijakan luar negeri Komunis Tiongkok untuk berinvestasi di luar negeri dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian perdagangan.
Meski demikian, investasi Tiongkok ini tidak sepenuhnya disambut baik di beberapa negara karena dinilai sebagai kuda Troya bagi ekonomi mereka.
Sejak Tahun 2013, ketika Komunis Tiongkok mengumumkan proyek OBOR, kelompok spionase siber sering menargetkan negara-negara di mana Komunis Tiongkok berencana untuk berinvestasi yang menjadi bagian dari proyek ini.
Dikutip dari The Epochtimes, laporan sebelumnya dari Grup Insikt juga pernah menyebutkan, para peneliti berhasil mengidentifikasi hubungan antara kelompok hacker yang diduga disponsori rezim Tiongkok dan unit militer di barat laut Tiongkok, yang mengancam keamanan siber di negara-negara tetangga sejak 2014.
Kelompok RedFoxtrot adalah bagian dari upaya spionase dunia maya Beijing yang terkait dengan Unit 69010 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang “mungkin tertarik untuk mengumpulkan intelijen tentang teknologi dan pertahanan militer,” menurut laporan Juni 2021 oleh Grup Insikt ini.
Unit 69010, terletak di Urumqi, ibu kota wilayah Xinjiang juga kemungkinan memiliki banyak bawahan yang terutama ditugaskan untuk mengamati kegiatan militer di sepanjang perbatasan barat Tiongkok, demikian temuan para peneliti.
Cacat operasional dari operator RedFoxtrot yang dicurigailah mengungkapkan hubungan antara infrastruktur operasional RedFoxtrot dan alamat fisik markas besar Unit 69010 PLA.
Selain itu, operator yang tidak disebutkan namanya itu terdeteksi terkait dengan bekas Akademi Komando Komunikasi PLA di Wuhan.
“RedFoxtrot terutama menargetkan kedirgantaraan dan pertahanan, pemerintah, telekomunikasi, pertambangan, dan organisasi penelitian di Afghanistan, India, Kazakhstan, Kirgistan, Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan,” kata analisis tersebut.
Grup yang terkait dengan PLA juga diduga menggunakan perangkat malware yang biasa digunakan oleh kelompok spionase dunia maya Tiongkok, termasuk Icefog, PlugX, Royal Road, Poison Ivy, ShadowPad, dan PCShare, untuk membajak sistem pengguna.
Selama ketegangan perbatasan antara Komunis Tiongkok dan India, kelompok itu diketahui menargetkan kontraktor pertahanan India, penyedia telekomunikasi, dan organisasi pemerintah melalui penyusupan jaringan, demikian kata laporan itu. (asr)
Sumber : therecord.media/The Epochtimes
19 Gubernur di AS Termasuk Gubernur Florida Menolak Perintah Wajib Vaksin Joe Biden
Li Mei
Sebanyak 223 juta kasus dikonfirmasi di seluruh dunia kecuali daratan Tiongkok, dan setidaknya 4,61 juta orang meninggal dunia pada Sabtu (11/9/2021). Sementara itu, 19 Gubernur dari negara bagian AS menentang perintah wajib vaksinasi Joe Biden. Mantan Menteri Kesehatan Prancis dituntut karena “membahayakan kehidupan orang lain.”
Gubernur Florida, Ron DeSantis menyampaikan pidato pada Jumat 10 September sebagai tanggapan atas perintah wajib vaksinasi terbaru Joe Biden.
Ron DeSantis mengatakan : “Ketika seorang presiden seperti Biden mengeluarkan perintah inkonstitusional terhadap rakyat Amerika, kami memiliki tanggung jawab untuk membela Konstitusi dan melawan. Kami di Florida melakukan ini.”
Biden sebelumnya mengumumkan bahwa semua pemilik perusahaan dengan lebih dari 100 karyawan, harus memastikan bahwa karyawan sepenuhnya divaksinasi atau diuji untuk virus setidaknya sekali seminggu. Biden juga akan menandatangani perintah eksekutif yang mewajibkan semua karyawan cabang eksekutif federal dan karyawan kontraktor yang berbisnis dengan pemerintah federal untuk divaksinasi.
DeSantis mengatakan bahwa langkah-langkah ini dapat memengaruhi sebanyak 100 juta orang Amerika. Delain tidak konstitusional, mereka juga akan menyebabkan orang kehilangan pekerjaan.
Hingga saat ini, gubernur dari setidaknya 19 negara bagian termasuk Arizona, Alabama, Alaska, Arkansas, Florida, menolak perintah vaksinasi wajib pemerintah Biden dan siap menempuh jalur hukum.
Sementara itu, Mantan Menteri Kesehatan Prancis Agnès Buzyn dipanggil pada hari Jumat 10 September. Ia didakwa dengan tuduhan “membahayakan kehidupan orang lain.”
Selama masa jabatannya sebagai Menteri Kesehatan pada tahun lalu, ia sedang diselidiki karena tanggapannya yang tidak efektif terhadap epidemi virus Komunis Tiongkok. Dia mengatakan pada saat itu bahwa risiko penyebaran virus Komunis Tiongkok sangat rendah.
Agnès Buzyn adalah menteri pertama di dunia yang bertanggung jawab atas epidemi virus Komunis Tiongkok.
Lebih dari 80% penduduk Singapura telah divaksinasi lengkap. Memasuki pembukaan kembali secara bertahap, jumlah kasus yang dikonfirmasi naik selama beberapa hari. Pada Jumat 10 september, sebanyak 568 kasus baru yang dikonfirmasi. Angka ini sebagai level tertinggi terbaru dalam setahun. (hui)
Tentara Junta Myanmar Menerobos Desa, Menembaki Milisi dan Membakar Rumah
NTD
Pengawas lokal mengatakan bahwa sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari, Myanmar berada dalam kekacauan dan militer telah mencoba untuk memadamkannya dengan kekuatan mematikan.
Di beberapa bagian Myanmar, penduduk setempat menggunakan senapan atau senjata rakitan untuk membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat untuk melawan tentara.
Juru bicara junta militer Zaw Min Tun mengklaim kepada media bahwa setelah tentara memasuki desa Myin Thar di provinsi Magway pada 9 september, mereka membunuh beberapa pejuang dan menyita 23 senjata. Tapi dia tidak mengungkapkan jumlah pasti kematian.
Seorang penduduk desa yang tidak disebutkan namanya di desa Myin Thar mengatakan: “Lebih dari 10 orang di desa kami ditembak mati.” Seorang penduduk desa lainnya mengatakan bahwa tentara membakar beberapa rumah setelah konflik.
Media melaporkan bahwa 10 hingga 15 penduduk setempat tewas dalam konflik tersebut.
Konflik antara militer Myanmar dan milisi, sebagian besar terbatas di daerah pedesaan, tetapi pada bulan Juni pertempuran senjata di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, menewaskan sedikitnya enam orang. (hui)
Tiongkok Dinilai Ingin Membentuk ‘Poros Kolaborator Baru’ dengan Pakistan dan Taliban
Frank Fang dan Jan Jekielek
Rezim komunis di Tiongkok telah menciptakan sebuah aliansi baru untuk menantang Amerika Serikat dan demokrasi Barat, menurut Johnnie Moore, seorang mantan komisaris Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat.
Johnnie Moore mengatakan rezim komunis di Tiongkok menciptakan sebuah poros kolaborator yang baru melawan tatanan demokrasi Barat. Apa yang disampaikannya mengacu pada aliansi Tiongkok, Pakistan, dan Taliban, dalam wawancara baru-baru ini dengan program “American Thought Leaders” The Epoch Times. Johnnie Moore menyebut aliansi itu sebagai sebuah “bencana geopolitik.”
Komunis Tiongkok secara terbuka mendukung Taliban dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Juni, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, pada sebuah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Pakistan dan Menteri Luar Negeri Afghanistan, bersumpah untuk “membawa Taliban kembali ke arus utama politik.” Sebulan kemudian, Wang Yi menyambut sebuah delegasi Taliban yang berkunjung ke Tiongkok yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar.
Setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban pada pertengahan bulan Agustus, Partai Komunis Tiongkok dengan cepat menyambut kebangkitan Taliban dari negara yang terkoyak oleh perang, meskipun rezim Tiongkok belum secara resmi mengakui kelompok teroris itu.
Taliban juga melihat Partai Komunis Tiongkok sebagai sebuah sekutu yang penting. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Italia la Repubblica, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memuji Beijing sebagai “mitra utama” dan sebuah “gerbang ke pasar di seluruh dunia.”
Johnnie Moore mengatakan ada tiga alasan Beijing menghargai sebuah kemitraan dengan Taliban. Pertama, rezim Tiongkok ingin memanfaatkan logam tanah jarang dan mineral lainnya di Afghanistan, yang diperkirakan bernilai hingga 3 triliun dolar AS.
Logam tanah jarang adalah 17 unsur pada tabel periodik yang penting dalam banyak industri termasuk elektronik konsumen, pertahanan, dan teknologi ramah lingkungan. Saat ini, Tiongkok menguasai sekitar 80 persen pasar global pasokan logam tanah jarang, dan sebelumnya Tiongkok menghentikan ekspor-ekspornya sebagai sebuah taktik pembalasan terhadap negara lain.
Selain itu, Beijing ingin mengendalikan pergerakan di seluruh wilayah perbatasannya dengan Afghanistan, kata Johnnie Moore.
Wilayah perbatasan Xinjiang di barat jauh Tiongkok dengan Afghanistan adalah sepanjang 74 km. Rezim Tiongkok khawatir akan militan Uyghur mungkin menggunakan penyeberangan perbatasan untuk melancarkan serangan di Xinjiang, di mana Beijing telah mengurung lebih dari 1 juta orang Uyghur dan etnis minoritas lainnya di kamp tahanan.
Johnnie Moore mengatakan bahwa yang paling penting adalah Beijing ingin “mengeksploitasi situasi saat ini untuk mengurangi prestise Amerika Serikat.”
Beijing telah menggunakan penarikan Amerika Serikat yang kacau dari Afghanistan sebagai sasaran empuk untuk kampanye propagandanya, yang menggambarkan Amerika Serikat sebagai sebuah mitra yang tidak dapat diandalkan.
Baru-baru ini, pada 3 September, China Daily yang dikelola pemerintah menerbitkan sebuah artikel yang mengkritik demokrasi Amerika Serikat. China Daily mengatakan bahwa ketika Amerika Serikat “mengekspor” “model demokrasinya”, Amerika Serikat membawa “bencana ke negara-negara yang khawatir.”
‘Neokolonialisme’ Partai Komunis Tiongkok
“Hubungan antara Beijing dengan Taliban adalah contoh sebuah neokolonialisme terbaru dan kebijakan luar negeri eksploitatif yang berasal dari Partai Komunis Tiongkok di Beijing, yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari semua negara dan semua pemimpin yang cukup mudah tertipu untuk menerima janji mereka, yang mana hampir tidak pernah terpenuhi,” kata Johnnie Moore.
Banyak negara berkembang, termasuk Kenya, Nepal, dan Mozambik, telah berutang budi pada Tiongkok setelah negara-negara tersebut mendaftar dalam Inisiatif Investasi Belt and Road. Beijing meluncurkan inisiatif tersebut pada tahun 2013 untuk membangun rute perdagangan yang menghubungkan Tiongkok dengan bagian lain dunia, dalam sebuah upaya untuk membangun pengaruh geopolitik.
Pakistan maupun Afghanistan juga merupakan anggota proyek OBOR Tiongkok; Afghanistan menandatangani proyek ini pada tahun 2016. Pada 2 September, Taliban menyatakan sebuah keinginan untuk terus menjadi bagian proyek OBOR.
Hari itu, Abdul Salam Hanafi, seorang anggota senior di tim perunding Taliban, memberitahu asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Wu Jianghao bahwa Inisiatif Belt and Road akan “berkontribusi pada pembangunan dan kemakmuran di Afghanistan.”
Johnnie Moore berkata: “Apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok adalah Partai Komunis Tiongkok mengeksploitasi negara-negara yang rentan melalui para pemimpin untuk memajukan agenda Partai Komunis Tiongkok.
Ia menambahkan, apa yang terjadi di seluruh dunia secara perlahan dan apa yang akan dipelajari Taliban, dan apa yang akan dipelajari Pakistan, dan beberapa negara di antara negara-negara ini, telah memilih untuk menempuh jalan ini, adalah apa yang dipelajari orang-orang Tiongkok dahulu tetapi tidak diizinkan untuk mengatakan: Korban pertama dari kejahatan terburuk yang dilakukan Partai Komunis adalah rakyatnya sendiri, yaitu rakyat Tiongkok.” (Vv)
Bentrok di Kepulauan Senkaku, Media Komunis Tiongkok Mengklaim Kapal Coast Guardnya Bertabrakan dengan Kapal Patroli Jepang
Zheng Gusheng
Baru-baru ini, Coast Guard Komunis Tiongkok sering mempersenjatai dan mengusir nelayan Jepang di perairan Kepulauan Senkaku. Jepang juga telah mengirim kapal patroli untuk mencegat kapal penjaga pantai. Beberapa hari lalu, media resmi Partai Komunis Tiongkok melaporkan bahwa kapal penjaga pantai Tiongkok menabrak kapal patroli Jepang selama konfrontasi.
Menurut laporan oleh The Yaeyama Nippo pada 1 September, lima kapal nelayan dari Koperasi Perikanan Yaeyama berangkat dari Pulau Ishigaki ke Kepulauan Senkaku pada 30 Agustus. Dalam perjalanan, mereka dilacak dan dicegat oleh empat kapal coast guard Komunis Tiongkok. Penjaga Pantai Jepang kemudian mengirim kapal untuk mengejar. Tiba di tempat kejadian dan menghadapi kapal Penjaga Pantai Komunis Tiongkok.
Media resmi partai Komunis Tiongkok “National Defense Times” mengklaim pada 10 September bahwa “sayap kanan” Jepang berusaha menaiki kapal nelayan Jepang di Kepulauan Senkaku untuk melakukan “kegiatan provokatif.” Tiongkok mengirim empat kapal penjaga pantai untuk mencegat dan bertemu dengan kapal patroli Penjaga Pantai Jepang. Selama konfrontasi antara kedua belah pihak, pihak Tiongkok bersikeras menghentikan kapal patroli Jepang, dan salah satunya menabrak kapal siaga patroli Jepang.
Media itu juga mengklaim bahwa Tiongkok “dengan tegas mendukung wilayah itu”. Selain itu, mengancam “kali ini hanya menabrak kapal Jepang. Mungkin lain kali tidak sesederhana itu.”
Melihat laporan dari Jepang, banyak media menyebutkan bahwa 4 kapal polisi maritim bersenjata Komunis Tiongkok masuk ke perairan teritorial Jepang di Kepulauan Senkak.
Ada juga video yang menunjukkan konfrontasi antara kapal bersenjata Tiongkok dan Jepang dalam jangkauan jarak dekat, tetapi mereka tidak menyebutkan tabrakan kapal dari kedua belah pihak.
Media resmi Partai Komunis Tiongkok mengklaim bahwa “sayap kanan” Jepang membawa kapal penangkap ikan untuk “membuat masalah,” tetapi video yang dirilis oleh media Jepang menunjukkan bahwa itu adalah kapal nelayan Jepang yang dicegat oleh kapal penjaga pantai Komunis Tiongkok.
Kredibilitas media resmi partai Komunis Tiongkok selalu dipertanyakan. The “National Defense Times”, mengklaim bahwa kapal polisi maritim menabrak kapal Jepang, tidak diketahui apakah itu benar atau propaganda palsu yang menghasut kebencian terhadap Jepang.
Kantor Berita Kyodo Jepang mengutip pernyataan resmi bahwa insiden 30 Agustus, adalah hari ke-34 tahun ini ketika sebuah kapal Komunis Tiongkok berlayar ke perairan teritorial dekat Senkaku selama tiga hari berturut-turut.
Coast Guard Komunis Tiongkok telah lama mengejar kapal nelayan Jepang di perairan Kepulauan Senkaku. Pada awal Oktober tahun lalu, Jepang t mengajukan protes kepada Komunis Tiongkok atas kecelakaan kapal Penjaga Komunis Tiongkok mengejar kapal nelayan Jepang. (Hui)
Janda Korban 11 September : Suami 3 Kali Menginformasikan Tentang Rencana Merebut Kembali Kendali Pesawat
oleh Zhang Ting
Serangan teroris berskala besar yang terjadi di Amerika Serikat pada 11 September menewaskan hampir 3.000 orang. United Airlines dengan nomor penerbangan 93 adalah salah satu pesawat yang dibajak oleh teroris pada hari itu. Seorang janda korban peristiwa serangan itu menceritakan bahwa suaminya yang berada dalam pesawat sempat 3 kali meneleponnya. Suaminya menginformasikan soal rencana untuk merebut kembali kendali pesawat dari tangan pembajak
Dalam insiden 11 September ada 2 pesawat penumpang yang berhasil dibajak oleh teroris untuk ditabrakkan pada Menara Kembar World Trade Center, pesawat ketiga ditabrakkan pada Gedung Pentagon di Arlington, Virginia.
Adapun pesawat keempat yang memiliki target awal menabrak gedung US Capitol atau Gedung Putih, akhirnya jatuh di Shanksville, Pennsylvania, sekitar 240 km barat daya Washington, D.C dan menewaskan seluruh 40 orang penumpang, awak pesawat dan teroris di dalamnya setelah sejumlah penumpang melakukan perlawanan dan bergelut dengan pembajak.
Tom Burnett, suami Deena Burnett Bailey adalah salah satu penumpang pesawat United Airline nomor penerbangan 93. Kepada CNN, Deena mengatakan bahwa ketika suaminya masih berada dalam pesawat, mereka melakukan setidaknya tiga panggilan telepon. Dalam kontak terakhir Tom mengatakan kepada bahwa para penumpang dan awak bermaksud melakukan perlawanan untuk merebut kembali kendali pesawat dari tangan para pembajak.
“Dia menelepon saya lagi untuk ketiga kalinya dan mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk merebut kembali kendali pesawat. Namun, sedang menunggu kesempatan saat pesawat terbang di atas udara pinggiran kota, untuk itu ia bilang saya tidak perlu khawatir”, ujar Deena.
“Ada rasa khawatir juga walaupun percaya dirinya tetap tinggi, Tom yakin upayanya bisa berhasil. Dia tampaknya , sangat mampu mengendalikan situasi dan akan membuat situasi berubah. Ketika Tom mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Istrinya mulai percaya kepadanya. Kemudian kalimat terakhir yang suaminya sampaikan kepada dirinya adalah, “Jangan khawatir, kami akan melakukan sesuatu”, setelah itu ia berjalan lewat lorong menuju kokpit lalu sambungan telepon diputus”, kenang Deena Burnett Bailey.
Deena Burnett Bailey juga mengatakan kepada CNN bahwa upacara peringatan Sabtu, 11 September 2021 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tidak hanya karena ini adalah peringatan tahun ke-20 serangan teroris, tetapi juga karena ketiga putrinya sekarang sudah dewasa, dan dalam 20 tahun ini, dia telah berhasil membesarkan ketiga putri dengan cara yang diharapkan dirinya bersama mendiang suaminya.
Ia mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya ketiga putri datang untuk berpartisipasi dalam peringatan tersebut. Ketika suaminya terbunuh, putri kembarnya baru berusia 5 tahun dan putri bungsunya baru berusia 3 tahun.
“Meskipun ini adalah tonggak yang sangat penting (merujuk pada peringatan 20 tahun serangan teroris pada 11 September), tetapi bagi saya, Ini adalah tahun pertama ketiga anak saya mengenyam pendidikan, meninggalkan sekolah, tumbuh dewasa, bekerja, hidup mandiri, dan tinggal di luar negara bagian. 20 tahun silam, saya pernah khawatir tentang apakah saya seorang diri mampu dari segi finansial, emosional dan kejiwaan membesarkan ketiga orang anak ini ? Dan bagaimana melakukannya ?”, kata Deena.
Deena mengatakan bahwa akhirnya dia berhasil.
Menurut laporan BBC, Mark Bingham, putra mantan pramugari Alice Hoagland juga berada dalam pesawat United Airlines nomor penerbangan 93. Di saat yang genting itu, Alice meninggalkan dua buah pesan suara untuk putranya Mark Bingham.
“Mark, saya ibumu. Ada laporan yang menyebutkan bahwa (pesawat) dibajak oleh teroris. Mereka mungkin berencana menggunakan pesawat itu untuk menyerang target pada suatu tempat di darat. Yang ingin saya katakan adalah jangan mundur dan lakukan yang terbaik. Taklukkan mereka, karena mereka adalah orang-orang yang kehilangan akal sehat seperti orang gila”, katanya dalam pesan suaranya yang pertama.
Dalam pesan suara yang kedua, Alice menyarankan agar putranya sedapat mungkin bersama penumpang lainnya untuk mengendalikan pesawat. (Sin)
Kota Perbatasan Tiongkok Di-Lockdown Selama Setahun, Rezim Tak Mengulurkan Dukungan bagi Warga yang Hanya Hidup Mengandalkan Tabungan
Nicole Hao
Rezim Tiongkok sudah membuat penduduk di Ruili, sebuah kota perbatasan negara itu dengan Myanmar, di-lockdown selama hampir setahun sebagai cara untuk mengekang wabah COVID-19 di Tiongkok, tetapi belum memberikan dukungan yang cukup kepada warga, menurut pengakuan seorang penduduk setempat.
Seorang penduduk Kota Ruili, Provinsi Yunnan dengan menggunakan nama samaran Gao, kepada The Epoch Times pada 2 September mengatakan bahwa dia tidak dapat bekerja selama 12 bulan terakhir. Akibatnya, keluarganya tidak memiliki penghasilan, tetapi karena mereka belum menjadi pengemis, rezim hanya memberikan mereka tujuh kentang sepanjang tahun.
Sayangnya, keadaan mungkin memburuk di masa depan, menurut Gao, yang tinggal bersama keluarganya di kotapraja Mengxiu, Ruili.
“Tabungan kami hanya bisa menghidupi keluarga kami untuk hidup dua bulan lagi. Ini mengerikan tetapi kami tidak punya solusi, kami hanyalah penduduk biasa, tidak punya cara untuk mencari nafkah. Kami tidak punya penghasilan! … Siapa yang berani protes? pasukan di perbatasan lima kali lipat penduduk kita. Begitu kami protes, kami akan langsung ditahan!,” ujarnya.
Gao menjelaskan mengapa zona perdagangan Jiegao di kota itu—bekas pusat beberapa wabah COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir—telah dilaporkan oleh partai komunis sebagai bebas dari virus Komunis Tiongkok, umumnya dikenal sebagai coronavirus.
“Rezim mengumumkan Jiegao bebas virus. Itu karena sebenarnya bebas dari orang. Semua warga [dipaksa] pindah.… Kami tidak diizinkan pergi ke sana, baru-baru ini, kami [total 210.500 penduduk di kota Ruili] diminta untuk menjalani tes COVID setiap tiga hari di perkotaan dan seminggu sekali di pedesaan,” ujarnya.
Untuk mengendalikan penyebaran virus, rezim memberlakukan kontrol ketat terhadap pergerakan orang-orang.
“Setiap hari, [pemerintah Tiongkok] hanya mengizinkan belasan orang dari Myanmar untuk memasuki Ruili, tetapi ada lebih dari 100.000 warga Tiongkok masih di Myanmar yang ingin kembali.… Ruili adalah satu-satunya pelabuhan di mana [rezim] mengizinkan orang masuk dari Myanmar,” kata Gao.
Karena jalur perbatasan melewati banyak desa, beberapa warga Tionghoa yang telah menikah dengan warga Myanmar dan dengan demikian memiliki kerabat di kedua negara. Gao mengatakan bahwa sangat sulit bagi penduduk untuk meninggalkan Ruili. Bahkan lebih sulit bagi mereka untuk masuk kembali ke kota.
Sebelum pandemi COVID-19, masyarakat setempat dapat dengan mudah melintasi perbatasan di berbagai pelabuhan dengan menggunakan pass yang valid di kedua pihak. Setelah pandemi, rezim Tiongkok mengusir warga Myanmar, tetapi juga tidak mendukung kepulangan warga negara Tiongkok dari Myanmar.
Lockdown Sepanjang Tahun
Rezim Tiongkok telah mengunci kota segera setelah mendeteksi infeksi virus lokal selama 17 bulan terakhir. Ruili di-lockdown pada 14 September 2020. Sejak itu, Ruili terus-menerus menderita wabah, yang menyebabkannya tetap di-lockdown sebagian atau seluruhnya.
“Dalam setahun terakhir, kami sering di-lockdown di rumah, Kami tidak punya penghasilan. Kehidupan warga biasa sangat sulit. Pemerintah setempat memberitahukan kapeada kami jika kami semiskin pengemis yang tidak memiliki tabungan, kami dapat mengajukan permohonan jaminan sosial. Kemudian, pemerintah akan memberi kami beras dan mie instan,” ujar warga itu.
“Saat ini, tidak ada peluang kerja di Ruili. Semua pabrik dan perusahaan tutup. Pihak berwenang memberi tahu kami bahwa sangat mungkin kami akan dikurung terus menerus selama setengah tahun lagi,” tambahnya.
Namun demikian, biaya hidup lebih tinggi daripada sebelum wabah, demikian Gao mencatat. Harga pangan naik karena terbatasnya pemasok yang disetujui pemerintah dan kontrol transportasi yang ketat. Anak-anak menghadiri kelas online, tetapi bayarannya tetap setinggi sebelum pandemi.
Gao mengatakan beberapa penduduk setempat telah pergi atau berencana meninggalkan kota, tetapi mereka perlu mengajukan izin khusus dan membayar tes COVID-19 di rumah sakit setempat, yang tidak murah.
Dia juga mengatakan bahwa penduduk dari Jiegao berada dalam situasi yang lebih buruk, karena mereka tidak dapat kembali ke rumah mereka selama berbulan-bulan dan harus menyewa kamar di kota-kota lain di Ruili atau, jika mereka beruntung, tinggal dengan kerabat atau teman-teman mereka.
Sejak April 2020, rezim Tiongkok mengklaim bahwa wabah virus terkendali dan hanya mengumumkan infeksi terbatas setiap hari. Pada 5 September, rezim mengumumkan satu kasus infeksi COVID-19 yang baru di Guangzhou, Provinsi Guangdong. Rezim menyatakan bahwa pasien telah tertular virus ketika dia membuang sampah dari sebuah hotel yang digunakan untuk mengkarantina penumpang yang kembali ke Tiongkok dari luar negeri. (Vv)