Home Blog Page 1346

Beijing Melaporkan Kasus Antraks, Penderita Dikarantina

0

Dorothy Li

Para pejabat kesehatan di Beijing melaporkan sebuah kasus antraks pernapasan pada 8 Agustus. Sang penderita adalah seorang penduduk kota Chengde di Provinsi Hebei, utara Tiongkok, memiliki kontak dengan binatang yang terinfeksi, kata pihak berwenang.

Penderita tersebut dikarantina dan saat ini sedang menerima perawatan di sebuah rumah sakit di Beijing, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing. Penderita tersebut dipindahkan dari Hebei ke Beijing, empat hari setelah menunjukkan gejala.

Para pejabat kesehatan mengatakan penderita tersebut telah melakukan kontak dekat dengan sapi, domba, kambing, dan produk yang berasal dari binatang tersebut. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diungkapkan, termasuk informasi pribadi penderita tersebut, selama konferensi pers pada Senin 9 Agustus.

Antraks adalah sebuah penyakit menular yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yang biasanya ditularkan dari binatang-binatang, terutama pemamah biak seperti sapi, kambing, rusa, dan domba. 

Meski jarang, manusia dapat tertular antraks jika manusia bersentuhan dengan kulit, bulu, atau daging binatang-binatang yang terinfeksi. Orang-orang yang bekerja di bidang pekerjaan tertentu yang melakukan kontak erat dengan binatang-binatang seperti dokter hewan dan petani mungkin memiliki sebuah peningkatan risiko paparan.

Antraks tidak menular seperti pilek atau flu. Antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan.

Orang-orang yang menderita antraks pernapasan mengalami gejala-gejala seperti flu. Berdasarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), infeksi tersebut “terutama dimulai di kelenjar-kelenjar getah bening di dada sebelum menyebar ke seluruh seluruh tubuh, pada akhirnya menyebabkan masalah-masalah pernapasan yang parah dan syok.” Sekitar 55 persen pasien bertahan hidup dengan pengobatan yang agresif.

Orang-orang yang terinfeksi antraks kulit (infeksi melalui kulit yang disebabkan oleh luka potong atau goresan), mudah diobati dengan antibiotik-antibiotik, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 

Jenis infeksi ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti lepuh atau benjolan yang agak gatal, yang dapat berkembang menjadi sebuah sakit kulit tanpa nyeri dengan sebuah pusat berwarna hitam.

Kantor Berita Tiongkok yang dikelola pemerintah Tiongkok melaporkan pada April 2018, bahwa tiga petani Tiongkok di daerah Haiyuan, di Daerah Otonomi Ningxia Hui di tengah Tiongkok, terinfeksi antraks dan pihak berwenang mengklaim bahwa situasi terkendali adalah terkendali saat itu. 

Namun, sebulan kemudian, pihak berwenang Rusia mengeluarkan sebuah peringatan perjalanan kepada warga negaranya, dan memperingatkan warganegaranya mengenai bepergian ke tengah Tiongkok karena wabah antraks.

Antraks tetap menjadi sebuah masalah kesehatan global, karena tingkat kematiannya dapat mencapai 90 persen jika seseorang menghirup spora antraks, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pada September 2001, surat-surat yang berisi spora-spora antraks dalam bentuk bubuk yang halus, mulai muncul di sistem pos Amerika Serikat. Surat-surat tersebut terkirim ke Florida, New York, New Jersey, Connecticut, dan Washington; dan para penerima surat-surat tersebut termasuk dua Senator dan beberapa outlet media. Lima orang meninggal dan 22 orang lainnya terinfeksi antraks pernapasan. 

FBI melakukan sebuah penyelidikan selama tujuh tahun terhadap serangan tersebut, yang disebut sebagai Amerithrax, dan menggambarkannya sebagai “salah satu yang terbesar dan paling kompleks dalam sejarah pelaksanaan hukum.”

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, kasus-kasus antraks jarang terjadi di Amerika Serikat, tetapi antraks digunakan sebagai senjata biologis sejak Perang Dunia I. (Vv)

Bos Wanita Menilai Seseorang dari Penampilannya, Dia Tak Menyangka Orang yang Dia Hina Bukan Orang Sembarangan

ETIndonesia-Di pintu masuk sebuah butik, tampak seorang pria tua yang berpakaian sangat sederhana melangkah masuk ke dalam butik itu. Dua pelayan berpakaian seragam langsung menyapa si pria tua itu.

“Maaf pak, apakah Anda .. mencari seseorang?” tanya salah satu pegawai wanita dengan ramah.

Pria tua yang tampak ramah itu mengerutkan kening dan berkata : “Saya mau beli baju-lah !”

“Pak! Ini butik khusus menjual busana bermerk, pakaiannya sangat mahal,” timpa pegawa satunya dengan cepat.

Pria itu sudah tahu dengan maksud ucapan kedua pegawai butik, mereka takut ia tidak punya uang.

Tapi mungkin juga jika dilihat dari sisi penampilan, bapak itu berusia 60 tahun-an, mengenakan pakaian lusuh dan memakai sepatu kain yang sudah usang, jadi siapa pun yang melihatnya pasti akan berpikir dia bukan sosok orang berduit.

Bapak itu hanya tersenyum ramah .”Saya lihat-lihat saja kalau tidak punya uang,” katanya sambil berjalan masuk ke dalam.

Bapak itu selalu berhenti sebentar melihat-lihat setiap pakaian yang ditemuinya, dan terkadang meraba dengan tangannya, sementara itu beberapa pegawai wanita tampak kasak-kusuk membicarakannya dengan tatapan hina.

Tepat pada saat itu, seorang wanita muda yang cantik berjalan masuk, dari parasnya diperkirakan berusia 26 tahunan, terlihat dari busana modis yang membalut di tubuh moleknya.

“Kalian bukannya menjaga di pos masing-masing, malah berdirii bersama di sini, kenapa ?” Tanya wanita itu dengan ketus..

“Bu, coba lihat bapak itu ! Dia sudah lama mondar-mandir, tapi tidak tampak seperti orang yang mau membeli pakaian,” kata salah satu pegawainya menghampiri wanita cantik yang ternyata adalah pemilik butik bernama Xiao Hui.

Xiao Hui pun mengerutkan kening mendengar perkataan pegawainya, lalu menghampiri bapak itu.

“Halo pak! Pakaian di butik kami ini sangat mahal, lagipula tidak ada yang cocok untuk bapak, jadi, lebih baik bapak melihat-lihat di toko lain saja!” Katanya dengan ketus.

Bapak itu membalikkan badannya dan memandang Xiao Hui dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, lalu tersenyum dan berkata : “Tampaknya kalian semua menilai seseorang dari penampilannya ya, kalau tidak ada uang untuk membeli, sekadar melihat-lihat boleh, dong ! Lagipula kalau tidak cocok untuk saya, saya kan bisa membelinya untuk menantu perempuan saya?”

“Bukan menilai orang dari penampilan pak, tapi saya benar-benar tidak melihat Anda itu sosok orang berduit. Jadi ya jangan buang-buang waktu kita, lebih baik bapak ke toko di seberang jalan sana. Pakaian disana hanya puluhan ribu rupiah sepotong, sedangkan di butik kami ini, pakaian paling murah juga harganya jutaan sampai puluhan juta rupiah per potong” kata Xiao Hui menjelaskan dengan suara tinggi.

Kebetulan pada saat itu, beberapa pelanggan yang membeli pakaian mendengar perkataan wanita pemilik butik, dan mereka pun kasak-kusuk mencibir bapak itu, seolah-olah berkata, kalau tidak ada uang lebih baik jangan ke butik.

Namun, bapak itu hanya tersenyum ramah dan berkata: “Saya lihat Anda adalah bos di butik ini, tapi filosofi bisnis Anda tampaknya sangat bermasalah, cepat atau lambat pasti akan gulung tikar kalau begini terus cara mengelolanya.”

Sindiran bapak itu tepat mengenai ulu hati Xiao Hui, usaha butiknya memang selalu rugi setiap bulan, sementara itu, pacarnya yang telah menjalin hubungan dengannya selama dua tahun juga selalu menunda-nunda mengenalkannya kepada orangtuanya, dan tadi juga sempat bertengkar lagi dengannya saat menuju ke butik.

Amarah Xiao Hui pun seketika meledak mendengar sindiran bapak itu, dia berkata dengan suara keras, “Bangkrut juga bukan urusan Anda, keluarga saya punya uang segunung, biar pun saya berbaring juga, uang itu tidak pernah akan habis, jadi sebaiknya Anda menghilang saja dari pandangan saya!”

“Jangan terlalu sombong nak, uang itu bukan segalanya, apalagi kekayaan bapakmu juga tidak seberapa, dia hanya wakil direktur di sebuah kantor cabang,” kata bapak itu sambil berjalan keluar dari butik.

Xiao Hui terkejut seketika mendengar ucapan bapak itu, bagaimana dia bisa tahu tentang ayahnya?

Xiao Hui terus berpikir, dan tiba-tiba dia ingat, bapak itu ada dalam foto bersama ayahnya, dan ternyata dia adalah direktur utama tempat kerja ayahnya !

Xiao Hui langsung berlari keluar dan bertanya pada bapak itu : “Anda kenal dengan Wang Dongsheng ?”

“Dia adalah putra bungsu saya,” kata bapak itu sebelum pergi.

Xiao Hui tiba-tiba menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, dan bahkan menangis histeris, membuat orang-orang di butiknya bingung seketika.

Bapak itu sepertinya tidak mengatakan apa pun yang menyakiti perasaannya! gumam mereka.

Ternyata pria tua itu bukan hanya bos dari ayahnya Xiao Hui, tapi juga ayah dari cowoknya.

Tak heran kalau pacarnya bilang keluarganya masih harus menguji calonnya, dan dia tidak menyangka bapak itu akan melakukan kunjungan pribadi ke butiknya.

Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan Xao Hui yang angkuh itu ? Apakah rencana pernikahannya masih bisa diselamatkan ? (Jhn/yant)

Sumber: toutiao

Kebun Binatang di Jepang Ini Sepi Pengunjung dan Mengalami Kerugian Ratusan Juta Rupiah , Tapi Pemiliknya Tidak Menyerah

0

ETIndonesia-Ini adalah sebuah kebun binatang yang paling sepi di Jepang dengan kerugian ratusan juta rupiah setahun, dan ada cerita yang sangat mengharukan di baliknya.

Natural animal park East Tsukuba Utopia, terletak di Kota Ishioka, Prefektur Ibaraki, Jepang, memiliki sejarah lebih dari 40 tahun, namun, lokasinya jauh terpencil, memakan waktu setengah jam dengan naik bus dari stasiun terdekat, dan setelah turun dari bus, harus berjalan melewati tangga batu untuk sampai ke sana.

Karena lokasi yang jauh terpencil dan jalan yang rusak, jumlah pengunjung ke tempat itu semakin berkurang dari hari ke hari, membuatnya hampir terlupakan oleh dunia, dan menjadi kebun binatang paling sepi pengunjungnya di Jepang.

Karena kurangnya pendapatan, mereka menggunakan mesin penjual tiket otomatis. Jika Anda membeli tiket dan menaruh tiket di konter, maka Anda bisa masuk sendiri menikmati pemandangan di dalamnya.

Kebun binatang ini memiliki kisah yang sangat menyentuh, yakni, semua binatang yang ada di sini bukan saja hasil adopsi, bahkan pegawainya juga!

Ada sekitar 100 hewan di kebun binatang, dan terkadang ada hewan liar yang bergabung dengan keluarga besar ini.

Di dalam kebun binatang ada 2 pegawai, salah satunya adalah seorang wanita. Dia pernah berkunjung di kebun binatang itu saat di bangku sekolah menengah, dan terkesan dengan konsep kebun binatang tersebut. Lalu, tidak menghiraukan dengan larangan keluarganya, dia pun bekerja di kebun binatang tersebut setelah lulus dari sekolah kejuruan.

Karena hewan-hewan di kebun binatang tersebut hampir semuanya dipungut dari luar, jadi bentuk mereka secara fisik tidak sesempurna yang dibayangkan, namun, mereka bisa memberi kesan yang alami dan familiar bagi orang-orang yang melihatnya.

Sebagian besar yang terdapat di dalam kebun binatang itu adalah kucing dan anjing liar yang dicampakkan tuannya, juga ada beruang yang terpisah dari induknya, serta itik yang dibuang oleh kebun binatang lainnya.

Di sini, semua hewan hidup rukun, suasananya bebas dan nyaman.

Agar hewan-hewan ini memiliki tempat bernaung, kepala kebun binatang harus menanggung kerugian ratusan juta rupiah setiap tahun, namun, meski begitu, tidak pernah terlintas dalam benaknya untuk mencampakkan satu anggota pun dari mereka.

Jika kebetulan Anda berkunjung di sekitar tempat tersebut, sangat diharapkan Anda meluangkan waktu sejenak dengan berkunjung ke sana dan dukung mereka, terima kasih !(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Harimau Siberia Berbaring di Teras Rumah Seorang Penduduk Desa, Mereka Akhirnya Menemukan Alasannya

0

ETIndonesia-Harimau betina Siberia, satu dari 500 ekor tersisa yang masih hidup di alam liar, keluar dari habitatnya di wilayah Khabarovsk dan berbaring di teras sebuah rumah di Desa Solontsovy, menghalangi pintu.

Pemilik rumah, Alexey Khaideyev, mencoba membuka pintunya di pagi hari dan ada yang menghalanginya, dia tidak pernah menduga akan melihat harimau Siberia yang kelelahan tengah berbaring di teras rumahnya.

Tetangganya, Galina Tsimarno menjelaskan secara rinci cara Alexey menemukan harimau itu. “Dia ingin pergi ke halaman di pagi hari, tapi pintunya ditekan oleh ‘seseorang’ dari luar.”

“Alexey mulai mendorong pintu dan mendengar seekor harimau menggeram. Dia masuk kembali dan mulai memanggil semua layanan darurat,” kata Galina.

Menurut Galina, harimau itu sama sekali tidak bergeming dan menghabiskan waktu sepanjang hari di teras Alexey sampai tim darurat tiba.

Harimau yang malang itu kemudian dibius dan dipindahkan ke pusat rehabilitasi hewan di Desa Alekseevka, wilayah Primorsky.

Di sana, mereka menemukan alasan harimau yang kemudian diidentifikasi berkelamin betina itu memilih untuk pergi ke tempat tinggal manusia dan berbaring di teras. Ternyata harimau itu mengalami masalah gigi dan gusi yang parah.

Direktur Pusat Amur Tiger, Sergey Aramilev, berkomentar: “Hewan itu sangat kelelahan, tapi tidak ada luka yang terlihat akibat senjata api.”

“Namun, ada masalah dengan rongga mulutnya. Si harimau berperilaku benar-benar tenang, seolah-olah dia sedang menunggu bantuan manusia. Meski demikian, kondisi predator langka ini sangat parah dan perlu tindakan segera.”

Sementara itu, Kepala Konservasi Sumber Daya Alam Yury Kolpak menjelaskan: “Harimau betina itu benar-benar kelelahan. Dia memiliki masalah gusi serius dan tidak ada gigi bagian atas. ”

Kemungkinan kelelahannya adalah karena tidak bisa makan dengan baik.

“Sekarang sangat penting untuk memberikan predator ini bantuan yang berkualitas.”

Aramilev menjelaskan: “Kami tidak akan menyembunyikan kalau situasi harimau betina itu menyedihkan. Sekarang semuanya tergantung padanya.

“Dalam kondisi fisiknya saat ini, akan sangat mematikan baginya jika membuat harimau itu berada di bawah anestesi (operasi) meskipun tanpa (operasi) ini, tidak mungkin untuk melakukan perawatan ‘aktif’.”

“Hewan itu, meski dia datang mencari pertolongan, tidak mengizinkan kita mendekatinya. Sekarang bahkan suntikan pun dilakukan dari jarak jauh. Kami sangat berharap harimau betina itu akan bangkit dan bertahan. Untuk bagian kita, kita melakukan segala sesuatu sebaik mungkin.”

Harimau tersebut dilaporkan perlahan pulih dari kelelahannya karena saat ini setidaknya ia makan dengan makanannya yang terdiri dari daging yang dicampur dengan antibiotik.

Harimau Siberia adalah satu dari hanya 500 spesiesnya yang masih hidup di alam liar.

Populasi mereka saat ini berada dalam bahaya besar karena spesies tersebut menghadapi ancaman kepunahan karena penyebaran penyakit secara tiba-tiba.(iin/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Pria di Tiongkok Ini Bepergian dengan Menggendong Istrinya yang Cacat, Jadi Dia Tidak Harus ‘Pergi dengan Penyesalan’

ETIndonesia-Seorang suami berusia 57 tahun baru-baru ini direkam sedang membawa istrinya yang cacat di punggungnya saat mereka turun dari puncak Huangshan, sebuah Situs Warisan Dunia Unesco yang terletak di Provinsi Anhui, tenggara Tiongkok.

Klip itu, direkam pada hari Minggu, 22 Juli lau, menunjukkan Wang Xiaomin menuruni tangga salah satu dari 10 gunung terkenal di Tiongkok dengan istrinya yang berusia 53 tahun diikat ke punggungnya menggunakan baju zirah, menurut South China Morning Post.

“Dunia ini begitu besar dan saya ingin membawanya untuk melihatnya sehingga dia tidak akan pergi dengan penyesalan,” kata Wang pada Pear Video. “Aku ingin memberinya kehidupan yang lebih bermakna.”

Istri Wang, yang namanya tidak disebutkan dalam laporan itu, didiagnosis menderita penyakit motor neurone disease (MND) lima tahun lalu. Penyakit ini sangat mempengaruhi saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang bertugas mengirim pesan untuk memberi tahu otot-otot Anda apa yang harus dilakukan.

“Saya tahu tidak ada harapan besar baginya untuk pulih dari penyakit semacam ini, jadi saya membawanya dalam perjalanan untuk melihat dunia,” katanya dalam klip itu.

Pasangan ini tidak memiliki anak, telah pergi ke beberapa tempat dan telah menjelajahi situs-situs seperti Istana Potala di Lhasa dan Hohxil di dataran tinggi Tibet, SCMP melaporkan. Mereka belum memutuskan ke mana mereka akan pergi berikutnya, tetapi Wang berdedikasi untuk membawa istrinya di punggungnya ke mana pun mereka pergi.(yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Seorang Anak Ketahuan Mencuri Obat dan Ditolong oleh Paman Penjual Makanan, Apa yang Dia Lakukan 30 Tahun Kemudian Melelehkan Hati Netizen

ETIndonesia-Sebuah perusahaan telekomunikasi di Thailand meluncurkan sebuah iklan yang mengharukan, iklan itu menggambarkan sebuah cerita tentang seorang bocah yang membalas budi kepada seorang bapak pemilik warung makan yang pernah membantunya 30 tahun silam.

Video singkat berdurasi 3 menit ini memberi pesan kepada kita, bahwa sebuah tindakan baik yang sepele mungkin cukup untuk mengubah nasib/hidup seseorang atau menyebarkan pemikiran baik seperti riak gelombang kepada orang lain, tulus-murni seperti yang digambarkan dalam detik-detik terakhir pesan tersebut : ” Giving is The Best Communication (Memberi adalah Komunikasi Terbaik).”

Dalam video tersebut, dikisahkan tentang seorang bocah laki-laki yang mencuri tiga bungkus obat pereda rasa sakit di toko obat.

Sang bocah bermaksud mengobati ibunya dengan obat yang dicurinya, namun tertangkap basah oleh pemilik toko dan dia pun dimarahi habis-habisan oleh pemilik toko obat.

Secara kebetulan kejadian tersebut dilihat oleh seorang pemilik warung makan di seberang jalan, kemudian dia yang membayar obat itu lalu diberikan kepada si bocah, selain itu juga memberinya sebungkus sup sayur.

Tiga puluh tahun kemudian. Seperti biasanya bapak pemilik warung makan yang selalu membantu orang-orang , pada hari itu ia memberikan makanan secara cuma-cuma kepada seorang pengemis, namun, entah kenapa tiba-tiba saja dia jatuh pingsan setelah memberikan bungkusan makanan itu.

Ketika dilarikan ke rumah sakit, anak perempuannya menerima tagihan medis sebesar 792.000 Baht Thailand (sekitar 340.5 juta rupiah).

Ketika anak perempuannya bermaksud menjual rumahnya untuk membayar biaya pengobatan sang ayah, ia melihat tagihan medis ayahnya sudah lunas.

Seseorang telah membayar tagihan itu, dan dari balik kertas tagihan itu tertulis sederet kata : “Semua biaya telah lunas dengan 3 bungkus obat pereda rasa sakit dan sebungkus sup sayur 30 tahun silam”.

Ternyata, dokter yang menangani sekaligus membantu melunasi biaya pengobatan bapak pemilik warung makan itu adalah bocah yang dulu menerima 3 bungkus obat pereda rasa sakit dan sebungkus sup sayur yang pernah diberikan bapak itu kepadanya 3 dekade silam.

Mungkin karena kebaikan hati bapak pemilik warung makan jualah, sehingga mendorong bocah laki-laki itu bertekad menjadi dokter untuk menyelamatkan orang-orang, dan kebaikan hatinya itu kini terbalaskan 30 tahun kemudian.

Kebanyakan orang bersikap positif setelah menyaksikan video pendek sarat makna itu.

“Jangan ragu untuk menjadi malaikat bagi hidup orang lain, karena siapa tahu, suatu hari nanti orang lain juga akan menjadi malaikat/penyelamat dalam hidup Anda.”tulis seorang netizen.

Selain itu, ada juga yang berkata, “Sebutir benih kebaikan yang ditanamkan itu telah menjadi sebuah pohon besar 30 tahun kemudian. Ingatlah saat menyelamatkan orang lain, sebenarnya kita juga telah menyelamatkan diri kita sendiri tanpa disadari.”(jhn/yant)

Sumber: life.bldaily.com

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Amerika Serikat Harus Lebih Keras Menghadapi Serangan Komunis Tiongkok Terhadap Falun Gong

Anders Corr

Mari berharap semakin banyak orang Amerika Serikat akan mendukung Falun Gong dalam pencarian mereka untuk kebebasan dari sebuah tingkat penganiayaan yang sayangnya seharusnya disebut genosida

Antara 16 Juli hingga 20 Juli, ribuan pendukung Falun Gong yang mengenakan pakaian berwarna kuning turun ke jalan-jalan di Washington, New York, San Francisco, London, dan tempat lain dalam unjuk rasa tahunan koreografi mereka yang khas terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia tanpa belas kasihan yang dilakukan Tiongkok selama beberapa dekade. 

Di acara Washington, D.C., seorang ahli di Institut Hudson mengenai kebebasan beragama dengan sepantasnya menduga bahwa yang dilakukan oleh Tiongkok adalah sebuah genosida terhadap Falun Gong.

Banyak sumber pemerintah Amerika Serikat telah mengakui pelaporan dan pengetahuan global mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong, serta  bukti signifikan dan tidak terbantahkan mengenai pemenjaraan massal, penyiksaan, dan panen organ secara paksa yang mungkin menimpa jutaan praktisi Falun Gong. 

Tindakan Tiongkok memenuhi definisi hukum dan deskripsi ilmiah mengenai genosida menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 mengenai Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan terhadap Genosida.

Falun Gong adalah spiritualitas yang berakar pada prinsip Buddhis dan Taois yang dipopulerkan di Tiongkok mulai tahun 1992. Tujuh tahun kemudian, Partai Komunis Tiongkok melihat praktik damai ini sebagai ancaman terbesar baginya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, mempromosikan tiga prinsip:

Sejati, Baik, dan Sabar, yang tampaknya bertentangan dengan filosofi-filosofi Partai Komunis Tiongkok sendiri, misalnya, kekuatan politik yang tumbuh dari laras senjata (menurut Mao Tse Tung pada tahun 1938).

Gerakan Falun Gong adalah sebuah ancaman khusus bagi pertumbuhan kekuatan Partai Komunis Tiongkok karena sering bersifat internal untuk bisnis, universitas, dan negara. 

Para praktisi Falun Gong di Tiongkok, dipaksa merahasiakan penganiayaan yang dilakukan oleh negara, mengoperasikan setidaknya 200.000 “pencetakan rumah bawah tanah” di negara totaliter itu, “dalam apa yang mungkin merupakan perlawanan akar rumput tanpa kekerasan terbesar di dunia,” menurut sebuah situs web Falun Gong.

Para praktisi Falun Gong terkadang membocorkan informasi penting kepada publikasi-publikasi yang didirikan di luar Tiongkok. 

Hal ini menjadikan Falun Gong sebagai sebuah sekutu alami dan kuat dari semua negara demokrasi yang berusaha mengungkapkan kebenaran mengenai kekejaman yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Ada sebanyak 70 hingga 100 juta praktisi Falun Gong pada akhir 1990-an, menurut berbagai sumber, termasuk media pemerintah Tiongkok. Jumlah ini adalah lebih besar dari jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok pada saat itu.

Perhatian yang semakin buruk dari Partai Komunis Tiongkok memaksa pendiri Falun Gong, Mr Li Hongzhi (李洪志), untuk bermukim kembali di Amerika Serikat pada tahun 1995. Karena perhatian negatif yang meningkat, terutama di media pemerintah, para praktisi Falun Gong di Tiongkok mulai memprotes. 

Puncaknya adalah pada 25 April 1999, ketika setidaknya 10.000 praktisi Falun Gong mengajukan permohonan kepada Partai Komunis Tiongkok dengan mengadakan meditasi damai di Zhongnanhai, gedung pemerintah pusat Tiongkok di Beijing.

Partai Komunis Tiongkok merasa terancam. Partai Komunis Tiongkok menyatakan gerakan Falun Gong sebagai sebuah “agama sesat” dan ancaman terbesar bagi keamanan negara sejak gerakan demokrasi pada tahun 1989. 

Ketua Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin melarang Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999, dan mendirikan “kantor 610” seperti Gestapo untuk mengesampingkan pengadilan dan polisi di Tiongkok, di mana kebebasan beragama seharusnya ada, tetapi tidak benar-benar dilindungi oleh konstitusi Tiongkok.

Penganiayaan terhadap Falun Gong dilaksanakan oleh  para pejabat Partai Komunis Tiongkok seperti Chen Quanguo (陈全国), dan menggunakan teknik “pendidikan ulang” yang nantinya akan menjadi bagian genosida terhadap orang-orang Uyghur.

Penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok juga merupakan sebuah upaya “untuk menghancurkan, seluruhnya atau sebagian, suatu bangsa, etnis, ras atau  kelompok agama,” termasuk dengan cara membunuh, dan menyakiti tubuh dan mental lainnya, dan  oleh karena itu, hal tersebut adalah sebuah genosida menurut definisi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Penelitian akademis telah memperkirakan jumlah total transplantasi hati dan ginjal di Tiongkok dari tahun 2000 hingga 2014, terutama cenderung berasal dari praktisi Falun Gong, sebanyak 1,5 juta. Pengadilan Tiongkok tahun 2020, diadakan di London, mengutip statistik-statistik yang menunjukkan sebanyak 60.000 hingga 90.000 organ transplantasi setiap tahun (dikurangi sekitar 5.000 donor sukarela yang didokumentasikan, sebuah kesenjangan sekitar 55.000 hingga 85.000 transplantasi tahunan yang tidak dapat dijelaskan).

Pengadilan Tiongkok lebih lanjut menemukan bahwa, “Panen organ secara paksa telah terjadi di banyak tempat di Republik Rakyat Tiongkok dan pada beberapa kesempatan untuk sebuah jangka waktu minimal 20 tahun dan terus berlanjut hingga saat ini.… Dalam praktik jangka panjang penen organ secara paksa di Republik Rakyat Tiongkok, memang benar para praktisi Falun Gong digunakan sebagai sebuah sumber–—mungkin sumber utama–—organ-organ untuk panen organ secara paksa.”

Menurut sebuah laporan Freedom House tahun 2015, “Ratusan ribu praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman di kamp-kamp kerja paksa dan hukuman penjara, menjadikan praktisi Falun Gong sebagai kontingen tahanan hati nurani terbesar di Tiongkok,” dan saya dapat menambahkan, di unia. Sumber-sumber Falun Gong mengatakan bahwa lebih dari  dua puluh tahun terakhir di Tiongkok, beberapa juta praktisi Falun Gong telah dihukum.

Freedom House pada tahun 2017 secara independen membuktikan 933 kasus hingga  hukuman selama dua belas tahun kepada praktisi Falun Gong antara tahun 2013 hingga 2016, sering praktisi Falun Gong dihukum semata-mata karena keyakinan agamanya. 

Menurut organisasi nirlaba tersebut, “Bukti yang tersedia menunjukkan bahwa panen organ secara paksa dari para praktisi Falun Gong yang ditahan untuk dijual dalam operasi-operasi transplantasi telah terjadi dalam sebuah skala besar-besaran dan mungkin terus berlanjut.”

Sebuah bagian penting dari kampanye anti-Falun Gong adalah penggunaan media pemerintah untuk menggambarkan praktisi Falun Gong sebagai manusia yang lebih rendah derajatnya untuk membenarkan penyiksaan dan pemberantasan terhadap praktisi Falun Gong.

Efek merendahkan martabat praktisi Falun Gong oleh media pemerintah Tiongkok yang meluas dan menghancurkan tidak boleh diremehkan dalam sebuah masyarakat tanpa kebebasan berbicara. 

Namun menurut Freedom House, jutaan praktisi  Falun Gong di Tiongkok telah bertahan selama penganiayaan yang berlangsung bertahun-tahun. Demonstrasi pada bulan ini memperingati ulang tahun kedua puluh dua penindasan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong.

Semakin banyak orang Amerika Serikat yang sadar akan genosida yang dilakukan untuk  melawan Falun Gong. Para politisi mengambil tindakan dalam sebuah tata krama bipartisan. 

Dari tujuh belas Senator dan Perwakilan Amerika Serikat yang mendukung sebuah  permintaan Falun Gong untuk menunjukkan dukungan pada peringatan dua puluh dua penganiayaan ulang tahun kedua puluh dua penindasan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong, delapan adalah Partai Demokrat, dan sembilan adalah Partai Republik. Senator Robert Menendez (D-NJ) dan Marco Rubio (R-FL) keduanya menunjukkan dukungan dalam pernyataan terpisah pada tanggal 20 Juli untuk Falun Gong dan untuk agama kebebasan secara lebih umum.

Tahun ini, Perwakilan Demokrat yang menunjukkan dukungan, dan oleh karena itu layak mendapat pujian publik, adalah Zoe Lofgren (California), Mike Doyle (Pennsylvania), Bill Foster (Illinois), Sean Maloney (New York), Dean Phillips (Minnesota), David Trone (Maryland), Juan Vargas (California), dan Gerald Connolly (Virginia). 

Partai Republik adalah Elise Stefanik (New York), Gus Bilirakis (Florida), Vicky Hartzler (Missouri), Tim Walberg (Michigan), Steve Chabot (Ohio), Glenn Grothman (Wisconsin), dan Jack Burgman (Michigan).

Senator Robert Menendez, yang merupakan ketua Komite Senat Hubungan Luar Negeri, memberikan pernyataan terbaik di kelasnya 20 Juli mengenai Falun Gong. 

“Dua puluh dua tahun yang lalu dari hari ini, Republik Rakyat Tiongkok melakukan sebuah tindakan keras yang kejam dan brutal terhadap para pengikut gerakan spiritual Falun Gong yang berlanjut hingga hari ini,” tulisnya dalam sebuah  surat.

 “Dalam lebih dari dua dekade sejak itu, puluhan ribu warganegara Tiongkok telah dianiaya karena keyakinan agamanya, dipenjarakan, disiksa, menjadi sasaran kerja paksa, dan tuduhan-tuduhan yang dapat dipercaya mengenai panen organ.”

Senator Marco Rubio membuat sebuah pernyataan yang sangat sempurna pada tanggal 20 Juli berkata : “Partai Komunis Tiongkok telah menahan praktisi Falun Gong, dan dalam beberapa kasus, banyak kali, di pusat-pusat ‘transformasi-melalui-pendidikan ulang’—–sebuah pra-tinjau dari penahanan massal yang sedang berlangsung dan tindakan-tindakan genosida terhadap orang-orang Uyghur dan umat Muslim lainnya di Xinjiang. 

Pejabat Partai Komunis Tiongkok telah memerintahan untuk melakukan penyerangan fisik dan seksual, kerja paksa, dan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong untuk membuat praktisi Falun Gong melepaskan keyakinannya. Yang lebih mengganggu adalah tuduhan-tuduhan yang dapat dieprcaya mengenai panen organ secara paksa.”

Sebuah laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada tanggal 12 Mei mengenai kebebasan beragama mencatat laporan hingga puluhan juta praktisi Falun Gong di Tiongkok, penangkapan lebih dari 6.600 praktisi Falun Gong pada tahun 2019, dan lebih dari 600 praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman hingga empat belas tahun penjara.

 Laporan tersebut mencatat penyiksaan dan perampasan  makanan dan perawatan medis untuk para praktisi Falun Gong di penjara, dan merujuk ke bukti panen organ secara paksa, termasuk seperti yang ditemukan dalam laporan oleh Pengadilan Tiongkok dan Yayasan Peringatan Korban Komunisme.

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengutip laporan media bahwa “pihak-pihak berwenang menerobos ke dalam  rumah seorang wanita praktisi Falun Gong, menjepitnya, dan secara paksa mengambil sebuah sampel darahnya, mengatakan kepadanya bahwa pengambilan sampel darah adalah ‘diwajibkan oleh negara.’ Satu petugas berteriak, ‘Hukum tidak berlaku untuk anda. Kami akan meniadakan anda.'”

Pada rilis laporan tersebut, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dengan pantas memberlakukan sebuah larangan visa terhadap pejabat Tiongkok bernama Yu Hui dan keluarganya karena keterlibatan Yu Hui dengan penahanan sewenang-wenang terhadap para praktisi Falun Gong.

Laporan Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat tahun 2021 juga mencatat penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok dan bukti panen organ secara paksa. 

“Menurut laporan-laporan, ribuan praktisi Falun Gong dilecehkan dan ditangkap selama tahun 2020 karena mempraktikkan keyakinannya, dan beberapa praktisi Falun Gong kemungkinan meninggal karena pelecehan dan penyiksaan saat berada  dalam tahanan,” tulis laporan tersebut.

 “Laporan-laporan internasional yang dapat dipercaya juga menyatakan bahwa panen organ, termasuk dari praktisi Falun Gong, cenderung dilanjutkan.”

Kita mungkin tidak mengharapkan banyak akademisi atau perusahaan besar untuk memperjuangkan penyebab Falun Gong dalam waktu dekat, karena banyak orang mencari beberapa keuntungan bisnis dari Tiongkok, termasuk lebih banyak mahasiswa Tiongkok yang membayar uang sekolah penuh di universitas-universitas Amerika Serikat. 

Namun, mari berharap semakin banyak orang Amerika Serikat akan mendukung Falun Gong dalam pencarian mereka untuk kebebasan dari sebuah tingkat penganiayaan yang sayangnya seharusnya disebut genosida. 

Genosida ini adalah sangat menjijikkan karena prinsip dasar latihan Falun Gong, yaitu Baik, Sejati, Sabar, adalah begitu terpuji dan sayangnya hilang dalam pemerintahan Tiongkok saat ini. (Vv)

Virus Menyebar dengan Cepat, Komunis Tiongkok Melarang Orang Membicarakan Epidemi

0

Wawancara/Editor Changchun/Shang Yan Pascaproduksi/Wang Mingyu – NTD

Komunis Tiongkok selalu mengikuti model pencegahan epidemi “membersihkan ” virus Komunis Tiongkok lokal, tetapi virus masih menyebar dengan cepat di lebih dari belasan provinsi dan kota di seluruh negeri. Komunis Tiongkok tidak dapat “membersihkan” virus, sehingga meningkatkan upayanya untuk menekan opini publik dan “membersihkan” retorika epidemi

Seorang netizen Tiongkok daratan, Liu, mengungkapkan pada 13 Agustus bahwa, dia baru-baru ini diperingatkan oleh pihak berwenang karena dia memposting di Internet yang mengatakan bahwa dia tidak ingin divaksinasi terhadap virus Komunis Tiongkok.

Liu, seorang warga daratan mengatakan: “Sebelumnya, orang-orang dari komunitas datang ke rumahnya dan mengatakan apa yang akan terjadi pada dirinya jika ia tidak divaksin. Kemudian ia juga memposting posting di Internet, dan kemudian menyebar di mana-mana dan di luar negeri. Ya. Jadi biro keamanan publik segera menemukan dirinya. Meminta ia untuk tidak membicarakan masalah ini dengan orang lain. Dia menelepon dirinya lagi kemarin, dan menyuruh dirinya melapor ke biro keamanan publik lagi. Banyak departemen telah menghubungi dirinya dan mengatakan kepada dirinya untuk tidak berbicara dengan dunia luar.”

Gelombang baru epidemi telah menyebar ke lebih dari belasan provinsi di seluruh negeri. Otoritas Komunis Tiongkok sekali lagi secara ketat menutup kota dalam upaya untuk “membersihkan” virus Komunis Tiongkok lokal, dan pada saat yang sama meningkatkan upaya untuk menghentikan rumor di kalangan masyarakat.

Pernyataan yang telah “dibersihkan ke nol”, pertama kali mencakup peringatan dari publik tentang epidemi, yang merupakan pola yang sama seperti peringatan polisi Dr. Li Wenliang pada awal epidemi.

Misalnya, pada 10 Agustus, warganet Yi, XX di Kabupaten Tuanfeng, Kota Huanggang, Provinsi Hubei, memperingatkan semua orang untuk tidak keluar karena postingan yang mengatakan bahwa ada kasus di dekatnya, dan “dikritik dan di introgasi” oleh polisi. 

Pada 10 Agustus, Yang, seorang netizen di Danau Caobu, Dangyang, Hubei, ditangkap pada hari yang sama karena memposting bahwa dua orang, telah terinfeksi di sebuah pabrik sepatu dan dia secara administratif ditahan selama 3 hari.

Selain itu, kecurigaan masyarakat terhadap vaksin juga menjadi sasaran upaya pihak berwenang untuk “zero out”.

Pada 9 Agustus, Marga Zhu, seorang penduduk Distrik Pengshan, Sichuan, dipanggil oleh kantor polisi dan dihukum oleh kantor polisi karena memposting ulang di lingkaran teman-temannya bahwa “vaksin tidak melindungi orang dari virus…”.

Gao Fei, seorang aktivis hak asasi manusia di Huanggang, Hubei, juga dibawa secara paksa ke kantor polisi karena mempertanyakan kebijakan vaksin Komunis Tiongkok di Twitter dan diborgol ke kursi besi untuk diinterogasi.

Gao Fei, seorang aktivis hak asasi manusia di Huanggang, Hubei mengatakan: “Alasan utamanya adalah dirinya berada di Twitter dan ia menolak dan mengkritik kebijakan vaksinasi besar mereka. Meskipun pejabat di atas tidak mengatakan wajib (vaksinasi), mereka memiliki syarat, yaitu , semuanya. Imunisasi membutuhkan 83% (tingkat vaksinasi), yang mungkin merupakan indeks yang diperintahkan untuk yang di bawah. Apakah ini wajib atau tidak wajib. Ia juga mengatakan di Twitter bahwa mendorong semua rasa bersalah ke tingkat bawah, dengan sengaja mengintensifkan kontradiksi mendasar ini. Jadi, sebagai tanggapan atas komentar di Twitter.”

“Vaksin menimbulkan kematian” telah menjadi larangan di Internet, dan pemerintah terus menghapus komentar non-pemerintah yang relevan.

Pada 3 Agustus, Zhu Mouping, seorang netizen di Yixing, Jiangsu, memposting pesan di beberapa grup WeChat bahwa “seorang siswa di Sekolah Menengah Jiangyin meninggal karena divaksinasi” dan secara administratif dihukum oleh Biro Keamanan Umum Kota. 

Pada bulan Mei, Liu, seorang netizen di Xi’an, Shaanxi, juga ditahan selama lima hari dalam penahanan administratif karena menerbitkan informasi tentang kematian akibat vaksin. Pada bulan April, seorang netizen di Nanjing, Provinsi Jiangsu ditahan selama 7 hari dalam penahanan administratif.

Liu menuturkan : “Banyak orang meninggal setelah divaksinasi di Jepang. Setiap orang memiliki statistik resmi. Di Taiwan, ada 23 juta orang, dan kemudian 400 atau 500 orang meninggal dunia. Ini mungkin dapat dimengerti. Kemudian Anda harus memberi tahu orang lain bagaimana dia meningga dunial. Apa metode kematiannya, kan? Lalu ada statistik. Tapi 1,4 miliar orang menerima 1,8 miliar vaksin Anda sepertinya tidak mengatakan dikota mana, ada yang meninggal setelah divaksinasi, dan tidak satupun dari mereka. Analisis dalam hal kemungkinan. Dari segi poin, maka benar-benar tidak normal.”

Jika orang-orang berani mengajukan saran yang berbeda tentang strategi “pembersihan nol” Komunis Tiongkok, mereka juga tidak akan diizinkan mengatakannya.

Pada 11 Agustus, seorang guru di Fengcheng, Jiangxi, ditahan selama 15 hari dalam penahanan administratif, karena menyatakan bahwa Yangzhou “meninggalkan pencegahan epidemi yang ketat dan hidup berdampingan dengan virus.”

Zheng Haochang, seorang komentator tentang urusan saat ini di Amerika Serikat mengatakan: “Ini adalah karakteristik pemikiran Komunis Tiongkok dalam menjaga stabilitas. Setiap masalah yang dihadapinya menghalangi. Kapan Anda melihat bahwa ia bersedia untuk hidup berdampingan dengan pengacara hak asasi manusia, pembangkang, dan para pemohon? Tidak pernah.”

Bloomberg melaporkan bahwa, sebagian besar negara di dunia sekarang mencoba untuk hidup berdampingan dengan virus Komunis Tiongkok, dan bersikeras “pembersihan nol” akan menempatkan Tiongkok dalam bahaya isolasi dalam beberapa tahun ke depan. 

Reuters mengatakan bahwa jika “teori nol” dipatuhi, Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun depan akan menjadi tantangan terbesar, dengan hanya setengah tahun tersisa. Apakah layak untuk “menghilangkan virus di lautan perang rakyat”?  (hui)

Para Ahli Peringatkan Komunis Tiongkok Dapat Segera Menggunakan Senjata Nuklir untuk ‘Memaksa’ Amerika Serikat

0

Frank Fang

Rezim Tiongkok dapat menggunakan penguatan kemampuan nuklirnya untuk memaksa Amerika Serikat dalam waktu beberapa tahun, para ahli mengatakan, mengikuti laporan baru-baru ini yang mengungkap upaya rahasia Beijing untuk memperluas persenjataan nuklirnya.

Komunis Tiongkok akan memiliki sekitar 250 silo baru, fasilitas bawah tanah untuk perumahan dan meluncurkan rudal-rudal balistik antar-benua, setelah Tiongkok selesai membangun silo-silo baru tersebut, demikian Federasi Ilmuwan Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis minggu lalu.  

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika Serikat, angka itu adalah lebih dari jumlah semua rudal balistik antar-benua berbasis-silo yang dioperasikan oleh Rusia dan sekitar setengah jumlah kekuatan rudal balistik antar-benua Amerika Serikat.

“Program silo rudal Tiongkok merupakan konstruksi silo yang paling luas sejak konstruksi konstruksi silo rudal Amerika Serikat dan Soviet selama Perang Dingin,” kata laporan itu.

Sekitar 110 silo baru berada di lapangan dekat Hami, sebuah kota di bagian timur wilayah Xinjiang, yang terletak di barat jauh Tiongkok, Federasi Ilmuwan Amerika Serikat mengungkapkan, mengutip foto-foto satelit. 

Situs lain ditemukan oleh Pusat James Martin yang berbasis di California pada Juni. Para peneliti menemukan sebuah bidang yang belum selesai di mana terdapat sekitar 120 silo terletak di Yumen, sebuah kota di Provinsi Gansu, tetangga Xinjiang.

“Pembangunan silo di Yumen dan Hami merupakan ekspansi persenjataan nuklir Tiongkok yang paling bermakna,” demikian laporan Federasi Ilmuwan Amerika Serikat menyatakan.

Pemaksaan Nuklir

Pentingnya penemuan silo terbaru adalah bahwa militer Tiongkok“mungkin dalam perjalanannya menuju sebuah inventaris hulu ledak awal lebih dari 3.000,” kata Rick Fisher, seorang rekan senior di Pusat Penilaian dan Strategi Internasional, lembaga pemikir yang berbasis di Virginia, kepada The Epoch Times.

“Kini Tiongkok sedang memulai sebuah sprint menuju keunggulan hulu ledak nuklir,” kata Rick Fisher dalam sebuah email.

Penemuan kegiatan rahasia Beijing juga menimbulkan pertanyaan apa lagi yang mungkin dilakukan Beijing untuk membangun kemampuan nuklirnya yang tidak diketahui masyarakat internasional, kata Patty-Jane Geller, seorang analis kebijakan untuk pencegahan nuklir dan pertahanan rudal di Heritage Foundation, lembaga pemikir yang berbasis di Washington.

Patty-Jane Geller mencatat bahwa beberapa negara telah mengabaikan ancaman yang ditimbulkan oleh Beijing dengan mengutip perkiraan publik mengenai cadangan nuklirnya Beijing yang menempatkannya di 350 hulu ledak, masih sebagian kecil dari persediaan yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia. Tetapi temuan itu menunjukkan bahwa “kita seharusnya tidak hanya mengandalkan angka ini,” kata Patty-Jane Geller.

“Kita tidak boleh lagi hanya mempertimbangkan Tiongkok sebagai sebuah negara yang hanya sedikit memiliki nuklir senjata. Kita harus menganggap Tiongkok lebih serius,” kata Patty-Jane Geller kepada The Epoch Times.

“Saya tidak berpikir sebagian besar orang Amerika Serikat akan baik-baik saja hidup dengan Tiongkok yang dapat memaksa Amerika Serikat dengan sebuah kemampuan militer yang kuat.”

Amerika Serikat mungkin mulai melihat “pemaksaan nuklir” oleh Beijing “sebagai” paling tidak pada pertengahan dekade kecuali Amerika Serikat mengambil tindakan balasan sekarang,” menurut Rick Fisher.

Ancaman tersebut meningkat jika rezim Tiongkok bekerja sama dengan Rusia untuk menggabungkan kekuatan nuklir untuk memaksa Amerika Serikat. Misalnya, ancaman tersebut dapat mencegah “seorang Presiden Amerika Serikat yang lemah di masa depan datang untuk mempertahankan Taiwan” jika Beijing menyerang, kata Rick Fisher.  

“Kecuali Amerika Serikat menanggapi dengan cepat, kita akan menghadapi sebuah era penindasan yang strategis yang bersifat merendahkan secara terus-menerus, dan bahkan serangan nuklir oleh Tiongkok dan Rusia,” kata Rick Fisher.

Pencegahan Minimum

Ekspansi nuklir Tiongkok menimbulkan pertanyaan apakah Beijing masih berkomitmen untuk sebuah sikap pencegahan minimum, yang telah  dipertahankan secara umum selama beberapa dekade. Kebijakan tersebut meminta rezim Tiongkok untuk menjaga persediaan nuklirnya ke tingkat minimum yang diperlukan untuk mencegah ancaman-ancaman nuklir.

Fu Cong, Direktur Jenderal Kementerian Kendali Senjata di  Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengulangi komitmen rezim Tiongkok selama Konferensi Non-Proliferasi dan Perlucutan Senjata Uni Eropa tahunan pada bulan November lalu.

“Saya pikir sudah jelas sekarang bahwa Tiongkok sedang bergerak menjauh dari [pencegahan minimum] dan menjadi lebih ambisius,” kata Patty-Jane Gellar. 

Patty-Jane Gellar mengatakan bahwa selain membangun silo-silo baru, Tiongkok juga mengerahkan pengebom-pengebom berkemampuan nuklir yang baru dan mengembangkan rudal balistik antar-benua yang dapat membawa beberapa hulu ledak sekaligus.

Laporan Federasi Ilmuwan Amerika Serikat berpendapat bahwa mengingat silo-silo baru tersebut, Tiongkok telah “bergerak[d] keluar dari kategori ‘pencegahan minimum’.”

“Pembangunan ini adalah sangat memprihatinkan, [dan] menimbulkan pertanyaan apa maksud Republik Rakyat Tiongkok,” kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan kepada The Epoch Times.

Juru bicara itu menambahkan: “Terlepas dari kebingungan Republik Rakyat Tiongkok, pembangunan yang cepat ini menjadi lebih sulit untuk disembunyikan dan menyoroti bagaimana Tiongkok menyimpang dari beberapa dekade strategi nuklir yang didasarkan pada pencegahan minimum.”

Pada saat penulisan, Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum mengomentari silo-silo baru tersebut.

Di dalam negeri Tiongkok, seruan-seruan telah meningkat agar rezim Tiongkok memperluas gudang senjata nuklirnya. Misalnya, pada bulan Mei lalu, Hu Xijin, pemimpin redaksi surat kabar yang dikelola pemerintah Tiongkok Global Times, menggunakan akun media sosial Tiongkok miliknya yang menyerukan agar Beijing segera meningkatkan jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi lebih dari 1.000, termasuk minimal rudal-rudal balistik antar-benua 100 DF-41. Hu Xijin mengatakan hulu ledak diperlukan untuk “mengekang agresi strategis Amerika Serikat.”

Para ahli memperkirakan bahwa rudal-rudal balistik antar-benua DF-41 memiliki jangkauan operasional 15.000 kilometer, membuat rudal-rudal balistik antar-benua DF-41 itu mampu mencapai benua Amerika Serikat.

Juga pada Mei 2020, ahli militer Tiongkok Song Zhongping mengatakan kepada Global Times bahwa Beijing “perlu meningkatkan jumlah senjata nuklirnya” untuk secara efektif mengekang serangan nuklir Amerika Serikat dan pencegahan nuklir oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok.”

Minggu lalu, Global Times menerbitkan sebuah tajuk rencana sebagai tanggapan atas dua laporan mengenai Amerika Serikat-ladang silo baru Tiongkok. Artikel itu tidak menyangkal atau menegaskan temuan-temuan itu, tetapi mengatakan bahwa rezim Tiongkok harus memiliki sebuah kekuatan nuklir yang cukup “kuat” untuk membuat Amerika Serikat—==dari militer hingga pemerintah–—takut.”

Peringatan Amerika Serikat

Patty-Jane Geller mengatakan laporan Federasi Ilmuwan Amerika Serikat  menegaskan peringatan-peringatan sebelumnya oleh Laksamana Charles Richard mengenai kemampuan nuklir Tiongkok yang berkembang. Charles Richard adalah Kepala Komando Strategis Amerika Serikat, yang mengawasi senjata-senjata nuklir Amerika Serikat.

Selama sebuah sidang kongres pada bulan April, Charles Richard mengatakan bahwa cadangan nuklir Tiongkok sedang mengalami sebuah “ekspansi yang belum pernah terjadi sebelumnya” dan Beijing “pada kecepatan yang diperlukan untuk menggandakan persediaan nuklirnya per akhir dekade itu.”

Charles Richard menambahkan bahwa rezim Tiongkok berada di puncak penyebaran sebuah strategi triad nuklir—rudal darat, kapal selam, dan pesawat pengebom yang menyeluruh.

“Tiongkok mampu melakukan strategi pekerjaan nuklir yang masuk akal secara regional sekarang dan akan segera dapat melakukan strategi pekerjaan nuklir di jangkauan antar-benua,” kata Charles Richard.

Menanggapi penemuan baru silo-silo Tiongkok, Komando Strategi Amerika Serikat mengatakan dalam tweet: “masyarakat telah menemukan apa yang telah kami katakan selama ini mengenai meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir rahasia yang melingkupinya.”

Kursus Baru

Washington perlu memetakan sebuah arah baru dalam menghadapi pertumbuhan ancaman militer yang ditimbulkan oleh Beijing.

“Untuk mengamankan Amerika dari ancaman nuklir Tiongkok dan Rusia di masa depan, pemerintahan Joe Biden harus membalikkan kendali senjata awalnya

dan preferensi pengurangan nuklir untuk menjadi memimpin pembangunan nuklir yang paling agresif oleh Amerika Serikat sejak Perang Dingin,” kata Rick Fisher.

Setelah menjabat pada Januari, Presiden Joe Biden memperbarui perjanjian pengendalian senjata New START untuk lima tahun ke depan hingga tanggal 5 Februari 2026. Perjanjian tersebut, yang ditandatangani pada tahun 2010, membatasi Rusia dan Amerika Serikat tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir.

Rick Fisher mengatakan perjanjian tersebut harus ditinggalkan karena perjanjian tersebut “tidak lagi memajukan keamanan Amerika Serikat.”

Sementara upaya telah dilakukan untuk membawa Tiongkok untuk  negosiasi kendali senjata trilateral, Beijing telah menolak panggilan mengatakan bahwa angka persenjataan nuklir milik Tiongkok adalah rendah dibandingkan dengan angka persenjataan nuklir milik Amerika Serikat dan Rusia.

Menurut Patty-Jane Geller, perjanjian kendali senjata New START sudah usang karena perjanjian tersebut ditandatangani pada suatu waktu itu–—11 tahun yang lalu—–ketika “kami secara pasti tidak tahu akan ekspansi Tiongkok yang kita lihat saat ini.”

“Hal minimum yang perlu kita lakukan adalah menyelesaikan sendiri upaya modernisasi nuklir kita ,” kata Patty-Jane Geller. (Vv)