Home Blog Page 1457

Mantan Wakil Penasehat Keamanan Nasional AS : Dokter Tiongkok Berbagi Informasi yang Benar Tentang Epidemi, Tetapi Komunis Tiongkok Menyembunyikannya

0

oleh Zhang Ting

Dalam wawancara program berita CBS “Face the Nation” pada Minggu (21/2/2021), mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Matt Pottinger mengatakan bahwa, dokter Tiongkok memberitahukan kepadanya pada bulan Januari tahun lalu, bahwa virus ini (COVID-19) tidak sama dengan virus SARS. Akan tetapi, cenderung mirip pandemi influenza tahun 1918.

Menggunakan koneksi yang dibangun untuk mencari fakta tentang epidemi di Tiongkok

Pottinger mengatakan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok tidak membagikan informasi yang berguna dengan negara manapun di dunia. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- layaknya seperti burung beo. Pasalnya, WHO begitu saja meniru dan membenarkan informasi palsu tentang virus, yang mana dikeluarkan oleh pemerintah komunis Tiongkok. Mereka mengatakan bahwa virus tidak akan menyebar dari manusia ke manusia.

Mereka bahkan bertahan selama berminggu-minggu, sampai berbulan-bulan untuk mengklaim bahwa tidak ada penularan asimtomatik yang signifikan. Karena itu, pakar kesehatan masyarakat Amerika lalu terkecoh oleh informasi yang menyesatkan itu. Amerika Serikat harus mendengarkan pendapat dari masing-masing dokter di Tiongkok. 

“Mereka sebenarnya telah memberi kita petunjuk. Dibandingkan dengan pemerintah komunis Tiongkok, dokter-dokter Tiongkok itu berbagi informasi yang lebih akurat kepada kita”, kata Pottinger.

Matt Pottinger, Asisten Khusus Presiden AS Donald Trump dan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional (NSC) untuk Asia Timur, (kanan), tiba untuk upacara pembukaan Belt and Road Forum di Pusat Konvensi Nasional Tiongkok (CNCC) di Beijing, pada 14 Mei 2017. (Mark Schiefelbein – Pool / Getty Images)

Pottinger mengatakan pada paruh kedua Januari tahun lalu, ia menelepon dokter lokal di Tiongkok. Mereka mengatakan, Anda tahu, virus ini menyebar dengan tanpa gejala. Sebagian atau sebagian besar dari kasus adalah tidak menunjukkan gejala. Apa yang mereka informasikan itu, berbeda dengan apa yang dikatakan pemerintah komunis Tiongkok.

Pembawa acara “Face The Nation” Margaret Brennan bertanya kepada Pottinger, apakah dia menelepon seseorang yang dia kenal di Tiongkok. Itu mengingat Pottinger pernah menjadi reporter yang bertugas di Tiongkok selama bertahun-tahun, hal mana memungkinkannya untuk menelepon pejabat non-pemerintah Tiongkok.

Pottinger menjawabnya dengan mengatakan, pada tahun 2003 ia pernah melakukan reportase tentang epidemi SARS yang berkecamuk, dan kebetulan pada saat itu saya berada di daratan Tiongkok, menulis naskah untuk Wall Street Journal. Jadi (kali ini) ia coba menghubungi beberapa kontaknya. Ia berbicara dengan para dokter Tiongkok yang memiliki informasi langsung tentang epidemi. Mereka sangat jujur. Mereka mengatakan bahwa memang benar, penyebaran virus kali ini tidak akan seperti epidemi SARS tahun 2003. Ini lebih cenderung menyebar seperti pandemi influenza tahun 1918, karena virus menyebar secara tenang.

Pandemi influenza tahun 1918 juga dikenal sebagai flu Spanyol, mengacu pada pandemi influenza mematikan yang terjadi antara bulan Januari 1918 hingga bulan Desember 1920.

Menurut BBC Inggris, orang sering menyebut flu Spanyol sebagai “induk dari semua pandemi”. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia -WHO- dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, flu Spanyol yang terjadi antara tahun 1918 hingga 1920,  telah menyebabkan 40 hingga 50 juta orang di dunia meninggal dunia. Banyak ilmuwan dan sejarawan percaya, bahwa sepertiga dari populasi dunia (sekitar 1,8 miliar orang) telah terinfeksi oleh virus tersebut pada saat itu.

Matt Pottinger : Komunis Tiongkok menggunakan militer untuk menghalangi penyebaran fakta terkait epidemi

Pottinger mengatakan bahwa, kezaliman rezim komunis Tiongkok menyebabkan orang luar tidak dapat memperoleh informasi tentang karakteristik virus, Mereka (komunis Tiongkok) memiliki motivasi yang kuat untuk menyesatkan rakyat mereka sendiri, dan orang-orang di belahan dunia lain.

Margaret Brennan bertanya, mengapa pejabat kesehatan AS dan komunitas intelijen tidak mengetahui ancaman ini lebih awal ? Padahal WHO telah menyampaikan bahwa pada akhir tahun 2019, COVID-19 telah menyebar di Kota Wuhan.

Pottinger mengatakan bahwa komunitas intelijen AS tidak bertanggung jawab terhadap masalah ini, karena ini merupakan bidang perhatian dari CDC-AS. Masalahnya adalah, Partai Komunis Tiongkok tidak meminta bantuan kepada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok untuk menangani krisis ini. Mereka justru menggunakan kekuatan militer. Sedangkan CDC-AS tidak menjalin hubungan dengan militer komunis Tiongkok.

“Menurut laporan publik, direktur CDC-Tiongkok baru mengetahui adanya penyebaran virus korona jenis baru (juga dipanggil virus komunis Tiongkok atau COVID-19) hingga hari terakhir bulan Desember 2019, sungguh sulit dipercaya, bukan?! Jadi tampaknya CDC-Tiongkok sampai batas tertentu telah diabaikan fungsinya. Karena pemerintah komunis Tiongkok telah beralih ke militer (untuk menangani penyebaran epidemi), mencoba untuk menutupi masalah ini, mencoba menahan (penyebaran virus) sampai semuanya sudah terlambat”, kata Matt Pottinger.

Pada 9 Februari 2021, tim investigasi WHO mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, bahwa pandemi virus komunis Tiongkok tidak mungkin dimulai dengan kebocoran di laboratorium Wuhan (Institut Virologi Wuhan). Menanggapi laporan ini, Pottinger mengatakan : “WHO telah membuat berbagai pernyataan … yang tidak sesuai fakta atau yang keliru tentang virus ini. Jadi WHO harus mempertanggungjawabkannya”.

Ia juga mengatakan bahwa di antara anggota tim investigasi WHO yang dikirim ke Tiongkok, ada yang telah dipilih secara pribadi oleh pemerintah komunis Tiongkok. Itu dikarenakan, komunis Tiongkok berhak memveto siapa orang yang bisa masuk ke Tiongkok untuk melakukan penyelidikan. (sin)

Keterangan Foto : Pekerja medis dalam pakaian pelindung mendatangi pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang telah diubah menjadi rumah sakit darurat untuk menerima pasien dengan gejala ringan yang disebabkan oleh Novel Coronavirus, di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada 5 Februari 2020. (China Daily via Reuters)

Cuti Bersama Lebaran 2021 Dipangkas Jadi 2 Hari, Ini Alasan Pemerintah

0

ETIndonesia- Pemerintah memangkas cuti bersama Tahun 2021 yang semula selama 7 hari menjadi 2 hari. Apa alasan pemerintah?

“Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) sebelumnya terdapat 7 hari cuti bersama. Setelah dilakukan peninjauan kembali SKB, maka cuti bersama dikurangi dari semula 7 hari menjadi hanya tinggal 2 hari saja” ujar Menko PMK Muhadjir Efendy dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko PMK, pada Senin (22/2/2021) dikutip dari situs Menko PMK. 

Adapun cuti bersama tahun 2021 yang dipangkas sebanyak 5 hari, yakni 12 Maret: Cuti Bersama dalam rangka Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, 17, 18, 19 Mei: Cuti Bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, dan 27 Desember: Cuti Bersama dalam rangka Hari Raya Natal 2021.

Sementara cuti bersama yang tetap yakni pada  12 Mei dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, dan 24 Desember dalam rangka Raya Natal 2021. Pertimbangan mengapa masih diberikan satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri dan satu hari menjelang Natal, agar memudahkan Polri dalam mengelola pergerakan masyarakat.

“Jangan sampai terjadi penumpukan pada satu hari dan justru akan berbahaya,” imbuh Muhadjir.

Lebih lanjut Menko PMK menjelaskan beberapa alasan pengurangan libur, yakni kurva peningkatan Covid-19 belum melandai meski berbagai upaya sudah dilakukan. Sehabis libur panjang, ada kecenderungan kasus covid 19 mengalami peningkatan. Mobilitas masyarakat cenderung naik. Sementara itu program vaksinasi sedang berjalan.

“Oleh karena itu pemerintah perlu meninjau kembali cuti bersama yang berpotensi mendorong terjadinya arus pergerakan orang sehingga penularan meningkat,” tuturnya.

Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan perubahan cuti bersama tahun 2021. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 281 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021, Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 642 Tahun 2020, Nomor 4 Tahun 2020, Nomor 4 tahun 2020 Tentang Hari libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2021.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Peninjauan SKB Cuti Bersama tahun 2021 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan dihadiri oleh Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekjen Kemenag Nizar Ali, Sekjen Kemnaker, Asops Kapolri dan Pejabat Eselon 1 K/L terkait. (Kemenko PMK/asr)

Perluas Kolaborasi Kembangkan Pariwisata Destinasi Super Prioritas

0

ETIndonesia – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong agar direksi dari tiga Badan Otorita Pariwisata (BOP) yang mengelola kawasan destinasi super prioritas (DSP) untuk memperluas kolaborasi dengan pihak swasta dalam hal pembiayaan proyek pengembangan DSP.

Dalam rapat virtual Kickoff Briefing tentang Potensi KPBU (Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha), Rabu (24/2/2021), Sandiaga mengatakan kolaborasi ini sangat penting dalam upaya mengembangkan tiga kawasan DSP yang dikelola oleh ketiga BOP, yaitu Borobudur, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Hal ini mengingat dana yang dimiliki oleh Kemenparekraf/Baparekraf sangat terbatas.

“Jadi salah satu metode pembiayaan yang selalu saya kembangkan sejak saya berada di dunia usaha dan pemerintahan dan sekarang ingin saya perkenalkan di Kemenparekraf adalah kemitraan pemerintah dan badan usaha (KPBU),” kata Sandiaga dalam siaran pers Kemenparekraf.

Sandiaga mengatakan hal ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Ia juga menilai KPBU bisa menjadi metode pembiayaan yang sangat efektif untuk mempersiapkan infrastruktur penunjang dan pengelolaan operasionalnya di ketiga DSP yang dikelola oleh BOP.

Sehingga dalam rapat ini kita bisa berdiskusi secara rinci mengenai hal ini dan kita butuh komitmen dari saya dan jajaran juga. Tapi yang penting KPBU ini dapat mengubah paradigma dalam penyedia infrastruktur, kalau dulu kita saja yang bangun tapi sekarang kita bangun bersama-sama dengan pihak swasta,” katanya.

Sandiaga menuturkan, KPBU sangat relevan dengan situasi pandemi COVID-19 yang tengah dialami oleh dunia dan Indonesia. Ia menyebutkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2021 ini telah direalokasikan untuk menangani pandemi COVID-19.

“Saya ingin platform kerja sama Kemenparekraf di KPBU ini tetap sama, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Eksekusi kolaborasi pembangunan yang kuat ini ada di skema KPBU dan kita juga harus melibatkan publik,” ucap Sandiaga. (Kemenparekraf/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=bTM4acBXTxA

Pemerintah Berikan Bantuan 35 Juta Masker untuk Masyarakat Dalam Rangka Pelaksanaan PPKM Mikro

0

ETIndonesia- Sebagai upaya edukasi pemakaian masker serta mendorong kepatuhan masyarakat dalammenggunakan masker secara masif, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian(Kemenperin) hari ini (24/02) memberikan bantuan 35 Juta masker untuk masyarakat melaluiTentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Menteri KoordinatorBidang Perekonomian selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan EkonomiNasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto turut menyaksikan penyerahan tersebut secara langsung.Menurut Menko Airlangga, kegiatan seperti ini diharapkan membantu pengkondisianPemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, demi cepat pulihnyakesehatan masyarakat, sekaligus mendukung produktivitas industri tekstil nasional.


“Saya mengucapkan terima kasih atas komitmen Kementerian Perindustrian yang mendorongterwujudnya bantuan ini. Saya berharap ke depan APBN kita khususnya melalui anggaran PCPEN tidak hanya dapat mendorong penguatan ekonomi nasional, namun juga dapatmenciptakan Indonesia yang sehat, maju dan produktif,” ujarnya dalam siaran persnya.


Selain itu, Menko Perekonomian juga mengapresiasi dukungan Tentara Nasional Indonesia(TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dalam upaya menangani pandemi danmemulihkan ekonomi.“Kami berterima kasih atas keterlibatan TNI dan Polri yang sangat sentral dalam menyukseskanprogram PPKM Mikro. Hal ini memperkuat upaya pemerintah dalam pelaksanaan Testing,Tracing, dan Treatment (3T),” tutur Menko Airlangga.


Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebagai upayauntuk terus berkontribusi positif pada perekonomian, Kemenperin mengeluarkan berbagaikebijakan strategis untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19, antara lain pemberianIzin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), penurunan harga gas untuk industri,serta pembebasan pembayaran minimum listrik untuk pelaku industri.


“Alhamdulillah karena ketiga kebijakan ini dan tentunya dibarengi stimulus lainnya, industrinasional dapat bertahan. Kebijakan-kebijakan tersebut, serta program-program lainnya dariKPC-PEN akan kami lanjutkan pada tahun 2021, dengan harapan dapat mengakselerasipemulihan ekonomi,” ucap Menperin.


Kali ini Kemenperin menunjukkan komitmen untuk memaksimalkan anggaran yang dimiliki untukpenanganan Covid-19 dan mendorong pertumbuhan industri nasional. Pemberian bantuansebanyak 35 Juta Masker kepada masyarakat akan disalurkan melalui TNI dan Polri.

“Masker ini merupakan hasil produksi yang telah mengikuti standar. Kami bekerjasama denganindustri tekstil dalam negeri baik industri besar maupun industri kecil untuk prosespengadaannya,” imbuhnya. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=MHccyRjdhrI

Robot Penjelajah Perseverance NASA Berhasil Mendarat di Mars, Cari Bukti Kehidupan

Qiao En – NTD

Robot Perseverance NASA berhasil mendarat di permukaan Mars pada pukul 15:55 Waktu AS pada (18/2/2021). Penjelajahan ini untuk menemukan bukti kehidupan di Mars.

Dari melewati atmosfer Mars dengan kecepatan 19.000 kilometer per jam, hingga berhasil mendarat dengan parasut, setelah wahana penjelajah Perseverance menaklukkan “7 Menit Teror”,  sorak meriah terjadi di ruang pengawasan NASA, jutaan orang di seluruh dunia menyaksikannya. Penggemar luar angkasa yang menonton “Perseverance” mendarat secara langsung juga merasa lega.

Faktanya, karena keterlambatan 11 menit dalam transmisi data dari Mars ke Bumi, manusia tidak dapat dikendalikan secara real time dari Bumi. 

Robot Perseverance menyelesaikan semua proses pendaratan yang sulit dan mendarat dalam hitungan detik. Setelah beberapa menit, mengirim kembali foto Mars pertama, merekam adegan berdebu saat mendarat.

Rover Mars “Perseverance” memiliki berat mencapai 1 ton, lebih besar dari pendahulunya “Curiosity”. Wahana ini dilengkapi dengan peralatan deteksi yang lebih kuat, dapat digunakan untuk menemukan, menganalisis dan mengumpulkan sampel geologi.  Sampel ini akan dibawa kembali ke bumi dalam waktu sekitar 10 tahun. Nantinya, digunakan untuk menganalisis tanda-tanda keberadaan kehidupan mikroskopis kuno.

Tempat pendaratan Perseverance berada di Kawah Jezero, yang diyakini para ilmuwan dulunya adalah sebuah danau besar. “Perseverance” akan memulai perjalanan ke Mars dari sini, mencari tanda-tanda kehidupan di planet merah ini.

NASA berencana mengizinkan Perseverance melakukan misi di permukaan Mars selama satu tahun Mars, yang setara dengan dua tahun di Bumi. (hui)

Foto yang Memilukan Saat 61 Ekor Anjing Dimasukkan dalam Kandang Sempit untuk Diangkut ke Rumah Jagal

0

Dikurung dalam kandang besi yang sempit, anjing- anjing yang kelaparan dan dehidrasi ini dibawa ke rumah jagal untuk disembelih untuk diambil dagingnya. Untungnya, 61 anjing – campuran anjing tersesat dan hewan peliharaan yang dicuri – berhasil diselamatkan.

Hanya beberapa menit sebelum foto-foto memilukan ini diambil, pengemudi dicegat dan ditangkap pada hari Minggu (20/2) oleh pihak terkait Kamboja.

Ini adalah pertama kalinya intervensi semacam itu terjadi, menyelamatkan hewan-hewan ini dari perdagangan daging anjing yang mengerikan.

Anjing-anjing muda, campuran antara anjing-anjing jalanan dan hewan peliharaan yang dicuri, ditemukan menderita kelelahan akibat panas yang parah dan dehidrasi. Banyak yang tidak makan selama berhari-hari.

Sekarang berkat upaya organisasi FOUR PAWS, Paw Patrol Cambodia dan Animal Rescue Cambodia, yang telah memberi makan dan memberikan obat-obatan, anjing-anjing ini sekarang memiliki masa depan.

Mereka juga mencari rumah baru dan menyatukan kembali anjing yang dicuri pada pemiliknya.

“Semuanya sangat lapar, kemungkinan besar tidak makan selama berhari-hari. Kami saat ini sedang mempersiapkan tempat di luar lokasi di mana anjing-anjing itu akan aman dan dirawat sampai kami menemukan rumah baru untuk mereka, “kata dr. Katherine Polak, dokter hewan dan Kepala Perawatan Hewan Liar FOUR PAWS di Asia Tenggara.

“Ini intersepsi pertama yang diharapkan mengirimkan pesan yang keras dan jelas kepada para pedagang di seluruh Kamboja bahwa perdagangan daging anjing di masa depan tidak akan lagi ditoleransi,” tambahnya.

Meskipun Kota Siem Reap telah melarang penyembelihan dan perdagangan anjing untuk diambil dagingnya, provinsi pertama di Kamboja yang melakukannya Juli lalu, masih menjadi titik panas utama untuk perdagangan daging anjing.

Menurut investigasi FOUR PAWS, minivan khusus yang dilengkapi dengan kandang digunakan secara teratur untuk mengangkut sekitar 3.750 anjing hidup per bulan keluar dari Siem Reap ke rumah jagal di seluruh Kamboja.

Di sini anjing-anjing itu ditenggelamkan, ditikam, atau digantung, dilucuti bulunya, dan dijual oleh pedagang grosir ke lebih dari 100 restoran daging anjing di ibu kota Phnom Penh.

Badan amal tersebut berkampanye untuk mengakhiri perdagangan daging anjing dan kucing di Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Lebih dari satu juta orang telah menandatangani petisi untuk mendukung.

Dr. Karanvir Kukreja, dokter hewan dan Head of Companion Animal Public Campaigns Southeast Asia di FOUR PAWS, menambahkan: “Pandemi Covid-19 baru-baru ini membawa kenyataan yang nyata tentang bahaya perdagangan hewan hidup.

“Kondisi yang terlihat di pasar hewan hidup – kemungkinan asal Covid-19 – praktik tidak sehat, perlakuan brutal, dan kurungan sempit yang mengarah pada percampuran hewan yang sakit, juga terlihat dalam perdagangan daging anjing dan kucing.

“Semuanya mengarah pada lingkungan yang ideal untuk kemunculan patogen baru termasuk penyakit zoonosis – penting bagi pemerintah untuk bertindak melawan ini sebelum terlambat.” (yn)

Sumber: Mirror

Video Rekomendasi:

Bocah di Taiwan Memiliki Jejak Cicak di Wajahnya

0

Baru-baru ini, sebuah postingan berisi dua gambar sederhana menjadi viral di media sosial. Gambarnya mungkin hanya 2 tetapi ada banyak hal untuk diceritakan.

Anak laki-laki yang terlihat masih setengah tertidur dengan mata sayu, mungkin telah tidur sebentar di meja belajarnya saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.

(Foto: SETN)

Namun, ada jejak cicak di pipinya. Jejak itu tampaknya disebabkan oleh cicak yang ada di buku latihan anak itu. Bocah itu tampaknya secara tidak sengaja tidur di atasnya dan mendindihnya hingga rata.

Rangkaian foto ini awalnya diposting di grup Facebook Taiwan bernama “The King of Hualien” pada Mei 2020.

(Foto: SETN)

Nah, bocah lelaki itu pasti sangat mengantuk sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa dia sedang tidur di atas cicak itu! (yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

Anjing Buta dan Kucing Pemandunya Diadopsi Bersama-sama ke ‘Rumah yang Sempurna’

0

Ini adalah kisah tentang Spike, anjing buta berusia 8 tahun dan kucing pemandunya, Max, yang setelah pemiliknya menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi merawatnya, mereka berakhir di Saving Grace Animal Society di Alberta, Kanada.

Salama ini pasangan berbulu itu tinggal di kandang di luar rumah, dalam suhu yang sangat dingin.

“Kami mendapat telepon tentang seekor anjing tua dan kucing di properti mereka, mengingat suhu yang sangat dingin seperti saat ini, mereka tidak yakin apakah mereka memiliki kualitas hidup yang tepat,” direktur eksekutif tempat penampungan, Erin Deems menjelaskan.

(Foto: Facebook / Saving Grace Animal Society)

Ketika tim penyelamat tiba di rumah, mereka menemukan Spike dan Max meringkuk di dalam kandang kecil mereka, berpelukan agar tetap hangat.

“Kucing itu bertindak sebagai pemandunya untuk bertahan hidup,” kata Deems. “Mereka mengikuti satu sama lain ke mana pun, mereka melakukan setiap aktivitas bersama dan mereka tidur bersama.”

Tempat penampungan dengan senang hati membantu Spike dan Max untuk diadopsi, tetapi mereka juga bertekad untuk menemukan pasangan yang penuh kasih untuk merawat mereka bersama.

(Foto: Facebook / Saving Grace Animal Society)

Ini bisa sangat sulit, karena orang sering ragu untuk mengadopsi hewan yang sudah tua – apalagi dua hewan peliharaan sekaligus- tetapi tempat penampungan rela menunggu keluarga yang tepat.

“Mereka datang sebagai teman dan mereka berhak menemukan rumah bersama,” kata Deems. “Kami merasa ini hanya akan membuat transisi untuk anjing tua yang buta, itu akan membuatnya lebih mudah jika teman kucingnya bersamanya.”

Ternyata, tempat penampungan dibanjiri dengan pertanyaan tentang Spike dan Max karena kisah mengharukan mereka dibagikan secara luas di Facebook.

Dengan banyaknya orang yang merasa tertarik, akhirnya membantu penyelamat menemukan rumah untuk anjing buta dan kucing pemandunya ke dalam keluarga yang ‘sempurna’.

(Foto: Facebook / Saving Grace Animal Society)

“Spike dan Max telah resmi diadopsi dan mereka sedang dalam perjalanan pulang dengan mama barunya!” tempat penampungan dengan gembira mengumumkan di Facebook. “Terima kasih banyak kepada semua orang yang membagikan kisah mereka- mereka telah menemukan rumah yang sempurna di Manitoba.”

Selamat, Spike dan Max! Semoga Anda mendapatkan kehidupan yang terbaik bersama!(yn)

Sumber: familypet

Video Rekomendasi:

Tiga Hari Setelah Pemboman Pangkalan AS, Pemerintahan Biden Justru Berbalik ke Pembicaraan Nuklir Iran

0

Zheng Gusheng

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (18/2/2021), menyatakan bahwa Amerika Serikat menerima undangan dari Uni Eropa untuk menghadiri “perundingan enam tambah satu” tentang masalah nuklir Iran. Hal demikian mengacu pada perundingan antara Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Komunis Tiongkok, Jerman dan Iran. 

“Negosiasi enam plus satu” mencapai “Perjanjian Nuklir Iran” pada tahun 2015. Akan tetapi pemerintahan Trump menarik diri dari perjanjian itu pada tahun 2018. AS kemudian sepenuhnya memulihkan sanksi terhadap Iran.

Selain itu, Amerika Serikat juga menyurati PBB untuk mencabut dokumen sanksi terhadap Iran. Sanksi itu awalnya, diajukan oleh pemerintahan Trump ke Dewan Keamanan PBB pada September tahun lalu. Pemerintahan Biden menyatakan dalam sebuah surat yang baru saja dikirim, bahwa sanksi komunitas internasional terhadap Iran telah dicabut melalui Resolusi PBB 2231. Sehingga sanksi baru terhadap Iran tidak valid.

Pemerintahan Biden juga mengumumkan, pelonggaran pembatasan pada diplomat Iran, yang memungkinkan mereka untuk bergerak bebas di New York dan sekitarnya. Pemerintahan Trump pernah menetapkan bahwa, semua diplomat Iran hanya boleh masuk dan keluar dari markas PBB di New York dan beberapa jalan terdekat. Itu juga dengan jelas mengatur rute pulang-pergi diplomat Iran dari Bandara Kennedy ke New York.

Pada Senin (15/2), setidaknya tiga roket menghantam pangkalan koalisi di Irak utara yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Menurut Reuters, seorang tentara Amerika dan lima kontraktor terluka dalam serangan itu, dan seorang kontraktor tewas. Dua pejabat AS menyatakan, bahwa korban tewas bukan orang Amerika.

Namun, “Oriental Daily” Hong Kong melaporkan bahwa serangan roket tersebut menyebabkan sedikitnya satu kematian dan delapan luka-luka. Dilaporkan bahwa kontraktor yang terbunuh adalah orang Amerika.

Kelompok militan Syiah baru bernama “Saraya Awliya al-Dam” yang dituduh pro-Iran, menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Menteri Luar Negeri AS, Blinken menyatakan “marah” atas masalah ini. Ia mengatakan bahwa dirinya akan “menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban.”

Minggu lalu, Biden mengatakan kepada media AS, bahwa AS tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran untuk mengembalikan Iran ke meja perundingan. AS hanya akan mencabut sanksi ketika Teheran menghentikan pengayaan uranium.

Di masa lalu, pangkalan militer AS di Irak sering diserang oleh pemberontak lokal pro-Iran. Akibatnya, pemerintahan Trump telah berulang kali memerintahkan pemboman terhadap pemberontak Irak dan memenggal Komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani  yang mengejutkan dunia.

Trump juga mengatakan bahwa “Perjanjian Nuklir Iran” tahun 2015, hanyalah “kedok” bagi Iran untuk terus mengembangkan senjata nuklir. Oleh karena itu, beralih ke sanksi ekonomi dan tekanan militer, untuk memaksa Iran agar sepenuhnya meninggalkan senjata nuklirnya. Yang mana, pernah menempatkan Iran dalam kesulitan ekstrim. 

Setelah Trump meninggalkan Gedung Putih, Iran meminta pemerintahan Biden untuk mencabut sanksi. Iran juga meminta diberikan kompensasi atas kerugian yang diklaim ditimbulkan oleh Trump. (hui)

Keterangan Foto : Pada 15 Februari 2021, pasukan keamanan berkumpul setelah sebuah roket menyerang Erbil, ibu kota Daerah Otonomi Kurdi di Irak utara. Sumber keamanan mengkonfirmasi bahwa setidaknya satu roket menghantam kompleks militer tempat koalisi pimpinan AS berada. (SAFIN HAMED / AFP melalui Getty Images)

Jepang dan Finlandia Terdeteksi Ancaman Virus Varian Baru

0

Qiao – NTD

Selain Tiongkok daratan, per (19/2) lebih dari 110 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Komunis Tiongkok dan total 2,45 juta telah meninggal. Jepang dan Finlandia telah menemukan lebih banyak kasus varian baru, yang secara langsung mengancam efektivitas pengujian asam nukleat dan vaksin.

Sedangkan per Jumat (19/2), jumlah kematian akibat virus Komunis Tiongkok di Amerika Serikat mencapai 495.000 kasus, dan jumlah kumulatif infeksi mendekati 28 juta kasus.

Data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan bahwa setidaknya 1.549 orang di Amerika Serikat telah terinfeksi virus varian yang berasal dari Inggris, Afrika Selatan atau Brasil, dan sebagian besar kasus berasal dari virus varian Inggris.

Jerman menambahkan 9.113 kasus yang dikonfirmasi dan 508 kasus kematian pada hari Jumat 19 Februari, sehingga jumlah kematian kumulatif menjadi lebih dari 67.000 kasus. 

Menteri Kesehatan Spanyol mengatakan bahwa virus varian Inggris telah menyumbang 20% ​​infeksi, sehingga harus hati-hati dan terbuka agar tidak kehilangan hasil pencegahan epidemi.

Langkah-langkah jam malam yang diambil untuk mengekang epidemi memicu konfrontasi antara otoritas yudisial dan legislatif di Belanda. Setelah pengadilan Belanda memutuskan pada Selasa (16/2) bahwa jam malam melanggar kebebasan orang dan meminta pemerintah untuk mencabut perintah tersebut, pada Kamis (18/2) . House of Commons Belanda mengeluarkan undang-undang yang secara tegas memberikan  pemerintah hak untuk mempertahankan jam malam.

Saat ini, jumlah kumulatif diagnosis terkonfirmasi di Belanda telah mencapai hampir 1,05 juta kasus, dan lebih dari 15.000 orang telah meninggal. Institut Kesehatan Nasional Belanda percaya bahwa lebih dari dua pertiga infeksi di Belanda disebabkan oleh virus varian Inggris, dan jam malam akan membantu menenangkan epidemi.

Jumlah kematian akibat virus Komunis Tiongkok di Afrika telah melebihi 100.000 orang dan masih meningkat pesat. 

Menurut data Reuters, angka kematian kasus di benua Afrika lebih tinggi dari rata-rata global, dan jumlah kematian sebenarnya cenderung lebih tinggi.

 Di Afrika Selatan, di mana jumlah kematian akibat epidemi menyumbang setengah dari Afrika, jumlah kematian telah melebihi 137.000 orang, hampir tiga kali lipat statistik resmi.

Institut Penyakit Menular Nasional Jepang mengumumkan pada 18  Februari bahwa lebih dari 90 varian baru dari virus Komunis Tiongkok telah ditemukan. Meskipun varian baru ini tidak menular seperti varian virus lainnya, hal itu dapat mempengaruhi keefektifan vaksin. Peneliti Jepang percaya bahwa tidak mungkin untuk memastikan dari mana virus mutan itu berasal.

Pada hari yang sama, media Finlandia juga melaporkan bahwa laboratorium Weta di negara tersebut telah menemukan virus varian baru lainnya, seperti campuran varian Inggris dan Afrika Selatan, yang mungkin tidak dapat dikenali melalui pengujian asam nukleat. 

Peneliti Finlandia juga percaya bahwa virus varian baru kemungkinan bukan berasal dari Finlandia.  (hui)