Home Blog Page 147

Diculik oleh Alien, Ginjal Hilang saat Terbangun


EtIndonesia.
Kejadian penculikan oleh alien terus bermunculan. Selain kasus mutilasi misterius pada hewan ternak di mana organ-organ mereka dikeluarkan, beberapa orang juga mengklaim mengalami operasi oleh alien secara langsung, bahkan menyaksikan lebih dari satu jenis makhluk asing.

Insiden ini terjadi pada penghujung musim panas tahun 1990. Rosario terbangun pada pukul 03: 35 pagi. Meskipun masih gelap, musim panen telah tiba, dan dia harus bangun satu jam kemudian. Namun, saat itu dia merasa gelisah, dengan jantung berdebar sangat kencang. Dia melihat ada titik cahaya di sudut meja rias, kemudian dari tempat tidur muncul beberapa “tangan” yang meraihnya. Saat itu, ida tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali.

Beberapa detik kemudian, Rosario mendapati dirinya berbaring di atas platform dingin dan keras, yang membuatnya merasa tidak nyaman. Ketika dia melihat sekeliling, ada empat makhluk kecil berdiri di sisinya. Mereka memiliki kulit berkerut, mengenakan tudung, dan memakai jubah longgar. Tidak lama kemudian, makhluk-makhluk ini perlahan bergerak menjauh.

Lalu, muncul makhluk tinggi yang berjalan ke arahnya. Makhluk ini tampak seperti manusia, tetapi sangat tinggi, kulitnya pucat pasi, memiliki mata besar dan bulat, kepalanya botak, dengan tubuh kurus tinggi. Rosario dengan jelas menyadari bahwa makhluk ini bukan manusia. Makhluk tersebut menunjukkan bayi yang berada dalam pelukannya dan mengatakan bahwa ras mereka tidak memahami apa itu cinta. Mereka meminta Rosario untuk merawat bayi itu. Rosario langsung menolak permintaan tersebut, menjelaskan bahwa dia sudah kesulitan mengurus anaknya di peternakan seorang diri. Makhluk tersebut mengangguk seolah memahami, lalu menutup mata Rosario dengan tangannya hingga dia pingsan.

Ketika Rosario terbangun, hari sudah pagi. Dia memperkirakan telah diculik selama lima jam. Saat mencoba bangkit dari tempat tidur, dia merasakan nyeri luar biasa di paha dan pinggulnya. Dengan hati-hati, dia berdiri dan menemukan dua noda darah basah di seprai. Rosario bingung apakah tubuhnya telah menjalani operasi.

Beberapa hari kemudian, saat mengunjungi dokter, dokter menyarankan Rosario menjalani pemeriksaan menyeluruh. Tekanan darahnya lebih tinggi dari biasanya, dan pergelangan kakinya membengkak. Rosario kemudian memesan pemeriksaan lengkap di rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa ginjal kanannya tidak ada. Dokter menduga dia mungkin lahir tanpa ginjal tersebut. Meskipun sulit dipercaya, Rosario akhirnya menerima penilaian medis tersebut.

Namun, Rosario yakin bahwa makhluk asing tersebut telah mengambil ginjalnya dan mungkin melakukan eksperimen lain pada tubuhnya. Kejadian ini sudah hampir 20 tahun berlalu, tetapi dia merasa bahwa makhluk-makhluk itu akan kembali lagi suatu hari nanti. (jhn/yn)

Beijing Kirim Pasukan Khusus ke Korea Selatan? Dikabarkan Pendukung Yoon Suk-yeol Ditindas oleh Polisi yang Tidak Mengerti Bahasa Korea

0

EtIndonesia. Sejak Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengumumkan darurat militer, situasi politik Korea Selatan menjadi kacau balau. Para pendukung dan penentang Yoon terus melakukan protes di jalan-jalan untuk menyampaikan pandangan politik mereka. Namun, baru-baru ini muncul spekulasi dari warganet yang mempertanyakan bahwa tindakan keras terhadap pendukung Yoon di jalanan Korea Selatan dilakukan oleh pasukan keamanan yang diduga adalah polisi berseragam dari Tiongkok. Beberapa pihak khawatir situasi Korea Selatan bisa berakhir seperti Hong Kong pada tahun 2019. Meski demikian, klaim ini belum dapat diverifikasi.

Akun X (sebelumnya Twitter) bernama “Israel War Room” dan @zhihui999) / X membagikan video yang menunjukkan bahwa setelah Yoon Suk-yeol ditangkap, semakin banyak pendukungnya yang turun ke jalan untuk memprotes. Mereka justru menghadapi tindakan kekerasan dari “polisi yang tidak mengerti atau tidak bisa berbahasa Korea dan tidak memakai tanda pengenal.” 

Kedua akun tersebut juga mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan oleh “polisi Korea Selatan” ini sangat mirip dengan tindakan polisi Hong Kong selama gerakan protes anti-ekstradisi pada tahun 2019. Mereka menduga bahwa “polisi Korea Selatan” ini sebenarnya adalah pasukan polisi bersenjata Tiongkok yang menyamar, dan mencurigai adanya hubungan antara keberadaan mereka dengan oposisi pro- Tiongkok, Partai Demokrat Korea Selatan.

“@zhihui999) / X ” dalam cuitannya selanjutnya menyebutkan bahwa Kepala Polisi Nasional Korea Selatan, Yoon Hee-keun, mengunjungi Beijing pada 16 Mei 2024 dan bertemu dengan Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik dan Anggota Dewan Negara Tiongkok. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berjanji untuk memperkuat kerja sama untuk meningkatkan keamanan di kawasan Asia Timur. Wang Xiaohong juga menekankan setelah pertemuan bahwa kerja sama erat antara polisi Korea Selatan dan Tiongkok dapat membantu menangani kejahatan lintas negara serta mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

Akun X “RICHARD FULL” juga membagikan video analisis yang diunggah oleh John Alley, mantan komandan Distrik New York Korps Insinyur Angkatan Darat AS. Dalam video tersebut, Alley mengklaim bahwa sudah ada banyak laporan yang menunjukkan bahwa Tiongkok telah mengangkut personel pasukan khusus ke Korea Selatan untuk membantu pihak oposisi menindas pendukung Yoon Suk-yeol. “RICHARD FULL” menambahkan bahwa pendekatan Tiongkok terhadap Korea Selatan kali ini sangat mirip dengan cara mereka menangani Hong Kong, bahkan seperti versi ulang dari peristiwa di Hong Kong. Dia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika Korea Selatan benar-benar “diambil alih” oleh Tiongkok, rantai pasokan chip global mungkin akan berada di bawah kendali Beijing. Meski begitu, “RICHARD FULL” tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaimnya.

Beberapa warganet mengungkapkan pandangan yang berlawanan. Mereka menilai bahwa kecil kemungkinan pemerintah Beijing “membantu” oposisi pro- Tiongkok di Korea Selatan untuk menindas pendukung Yoon Suk-yeol. 

Salah satu warganet menyatakan bahwa Korea Selatan adalah negara yang memiliki pangkalan militer AS. Jika benar terjadi infiltrasi besar-besaran, Amerika Serikat pasti akan bereaksi. Oleh karena itu, klaim bahwa sejumlah besar polisi khusus Tiongkok dikirim ke Korea Selatan dianggap tidak masuk akal. 

Warganet lain menyebut bahwa jika Tiongkok benar-benar ingin “mengirim bantuan”, mereka bisa saja mengirim polisi bersenjata dari etnis Korea yang fasih berbahasa Korea. 

“Kekurangan kemampuan berbahasa Korea adalah celah besar yang terlalu mencolok. Tidak mungkin pemerintah Beijing membuat kesalahan sebesar itu,” ujar warganet tersebut.

Kasus Pertama dalam Sejarah Korea Selatan: Yoon Suk-yeol akan Hadir di Sidang Pemakzulan Presiden

Pada sore hari tanggal 20 Januari, Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) Korsel mengirim petugas ke Pusat Penahanan Seoul tempat Yoon Suk-yeol ditahan. Mereka berusaha menjemput Yoon untuk penyelidikan. Namun, karena Yoon menolak bekerja sama, upaya tersebut dihentikan sekitar pukul 21: 00 demi melindungi hak asasi manusia. Meski begitu, mereka diperkirakan akan melanjutkan proses penjemputan paksa dan prosedur pidana lainnya.

Yoon Suk-yeol ditangkap pada 15 Januari. Setelah penyelidikan pertama pada hari yang sama, dia terus menolak untuk menghadiri panggilan penyelidikan oleh CIO. Badan ini kemudian mencoba menjemputnya secara paksa untuk melanjutkan investigasi.

Tim pengacara Yoon menyatakan kepada media bahwa petugas CIO memasuki pusat penahanan saat Yoon bertemu dengan tim pengacaranya. Petugas itu diduga berusaha menjemput Yoon secara ilegal.

Salah satu pengacara pembela Yoon, Yoon Kap-geun, mengungkapkan bahwa pada 21 Januari, Yoon akan hadir langsung dalam sidang di Mahkamah Konstitusi terkait kasus pemakzulannya. Jika Yoon benar-benar hadir, dia akan menjadi presiden Korea Selatan pertama yang secara pribadi menghadiri sidang Mahkamah Konstitusi. Sebelumnya, mantan presiden Korea Selatan, Roh Moo-hyun dan Park Geun-hye, tidak hadir secara pribadi dalam persidangan pemakzulan mereka. (jhn/yn)

Lebih dari 30 Orang dari Klub Kebugaran Shanghai Diduga Diperdagangkan ke Myanmar, Ayah dari Seorang Manajer Mengonfirmasi: Sudah Hilang Kontak Selama 3 Bulan

0
  • Kasus warga Tiongkok yang terus-menerus ditipu dan dijual ke kawasan penipuan di Myanmar terus menjadi sorotan. 
  • Baru-baru ini, muncul kabar bahwa lebih dari 30 orang dari sebuah klub kebugaran di Shanghai hilang kontak setelah melakukan perjalanan ke Thailand, memicu perhatian luas. 
  • Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang atau laporan dari media pemerintah. Ayah dari manajer klub, “Huang Jifu,” mengonfirmasi bahwa lebih dari 30 staf telah hilang kontak selama 3 bulan.

ETIndonesia. Baru-baru ini, di grup percakapan WeChat daratan Tiongkok, tersebar informasi bahwa lebih dari 30 karyawan Klub Kebugaran Will’s Panyu Road, Shanghai, bersama manajer mereka “Huang Jifu,” melakukan perjalanan ke Thailand untuk kegiatan perusahaan, tetapi kemudian hilang kontak. Sebuah email permintaan bantuan yang diklaim dikirim oleh “Huang Jifu” pada 8 Januari juga beredar.

Dalam tangkapan layar email tersebut, disebutkan bahwa mereka ditahan di kawasan Apollo di Myawaddy, Myanmar, oleh perusahaan bernama Zuo Cheng Group. 

Dalam email itu, ia juga mencantumkan nomor telepon kakak dan ayahnya, serta meminta agar kejadian ini tidak disebarluaskan untuk menghindari ancaman kekerasan. Setelah email tersebut ditemukan, dikabarkan bahwa orang tersebut telah dibunuh.

Mengetahui kabar ini, seorang jurnalis independen di Thailand, “007 di Dunia PR,” mencoba menghubungi kakak “Huang Jifu” melalui telepon Thailand dan Tiongkok pada 16 Januari. Namun, panggilan tersebut langsung diputus.

Pada 17 Januari pukul 08.24 pagi, “007 di Dunia PR” akhirnya berhasil menghubungi ayah “Huang Jifu” melalui telepon. Ayahnya langsung mengonfirmasi, “Memang benar mereka hilang kontak, dan sudah 3 bulan.”

Ayah “Huang Jifu” juga menjelaskan bahwa mereka hilang kontak sejak 6 Oktober 2024, bertepatan dengan libur panjang Golden Week. Hal ini sesuai dengan informasi bahwa mereka ditipu untuk pergi ke Thailand selama liburan, lalu dijual ke Myanmar.

Dari percakapan yang tersebar, diduga bahwa mereka ditipu oleh General Manager Regional perusahaan, “Wu Haifeng,” yang mengatur perjalanan ke Thailand sebelum para staf dipindahkan ke cabang lain. Tanpa curiga, lebih dari 30 orang setuju untuk pergi, tetapi semuanya hilang kontak setelah tiba di Thailand. Hingga “Huang Jifu” mengirimkan email permintaan bantuan pada 8 Januari, baru diketahui bahwa mereka telah dijual ke kawasan penipuan di Myanmar.

Ayah “Huang Jifu” juga menyebut bahwa laporan kehilangan sudah diajukan sejak awal, tetapi tidak ada panggilan telepon atau permintaan tebusan sejak hilangnya mereka.

Semakin banyak informasi menunjukkan bahwa dalang di balik kawasan penipuan di Myanmar adalah warga Tiongkok sendiri. Banyak warga Tiongkok yang diculik dan dibawa ke kawasan ini, tetapi laporan ke polisi sering kali tidak membuahkan hasil. Bahkan, polisi PKT dikabarkan tidak memproses kasus ini.

Seorang pemilik perusahaan perjalanan di Guizhou, Xing Weilin, yang pernah ditipu ke kawasan Myawaddy di Myanmar, berhasil melarikan diri. Dalam wawancaranya, ia menekankan bahwa “Semua pemilik kawasan itu bukan penduduk setempat, mereka pasti orang Tiongkok. Semua perusahaan elektronik di kawasan itu juga dimiliki oleh orang Tiongkok. Orang Tiongkok menipu sesama orang Tiongkok. Ini benar-benar menyakitkan.”

Terkait kabar bahwa pemilik kawasan KK di Myanmar telah ditangkap, Xing Weilin mengatakan, “Dalang sesungguhnya tidak akan pernah diketahui. Yang ditangkap hanya bawahan kecil.”

Menurut Xing, meskipun salah satu pemilik kawasan ditangkap, operasional kawasan tersebut tetap berjalan. “Kawasan KK yang berisi lebih dari 9.000 orang memiliki target harian sebesar RMB.1 miliar . Jika tidak tercapai, semua orang akan menerima hukuman. Bayangkan, hukuman atas target harian sebesar itu. Jadi, orang yang ditangkap hanyalah orang di garis depan. Di baliknya masih ada kekuatan yang lebih besar.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Ukraina Ungkap “Catatan Perang” Tentara Korea Utara,  Menunjukkan Mereka adalah Pasukan Elit

EtIndonesia. Baru-baru ini, dokumen yang ditemukan pada jenazah seorang tentara Korea Utara di Kursk memberikan wawasan berharga tentang pengalaman tempur tentara Korea Utara dalam perang modern.

Menurut laporan, barang-barang milik tentara Korea Utara tersebut mencakup beberapa dokumen penting yang memuat rangkuman pengalaman tempur Brigade ke-94 Korea Utara, catatan komunikasi dengan komando Rusia, dan rincian tugas harian mereka. Salah satu dokumen yang paling menonjol adalah “Pengalaman dan Pelajaran Tempur Brigade ke-94”, yang secara rinci mencatat pengalaman dan kesimpulan yang diperoleh tentara Korea Utara dalam kerja sama mereka dengan tentara Rusia. Selain itu, catatan pertemuan dengan komando Pasukan Lintas Udara Rusia mengungkapkan komunikasi erat dalam strategi perang antara kedua pasukan.

Tentara Korea Utara menunjukkan semangat juang yang tinggi dalam pertempuran. Dokumen tersebut menekankan bahwa meskipun menghadapi musuh yang dilengkapi dengan perlengkapan canggih, keyakinan yang teguh dapat membantu mengatasi kekurangan dalam perlengkapan dan meraih kemenangan. Dalam kerja sama dengan Pasukan Lintas Udara Rusia, tentara Korea Utara menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan daya tempur mereka meskipun berada di bawah ancaman tembakan artileri musuh dan serangan drone.

Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa meskipun musuh menggunakan drone bunuh diri dan serangan artileri berat untuk menghantam posisi mereka, tentara Korea Utara tetap menunjukkan semangat tempur yang luar biasa dan berhasil merebut kembali beberapa posisi strategis dengan taktik yang fleksibel. Semangat pengorbanan diri yang ditunjukkan oleh pasukan Korea Utara dianggap sangat cocok dengan taktik tradisional.

Namun, kompleksitas perang modern jauh melampaui model pertempuran tradisional, dan tentara Korea Utara menyadari hal ini selama pertempuran. Terutama penggunaan drone telah membawa perubahan besar dalam cara perang tradisional mereka. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa kurangnya pemahaman dan persiapan terhadap taktik drone musuh menyebabkan tentara Korea Utara mengalami kerugian besar akibat serangan drone, terutama dalam hal pengintaian dan serangan, di mana pengumpulan unit kecil menjadi salah satu alasan utama kerugian besar tersebut.

Hal ini tercermin dengan jelas dalam dokumen yang berjudul “Pengalaman dan Pelajaran Tempur Brigade ke-94”. Dalam pertempuran, pasukan Korea Utara gagal secara efektif menghancurkan titik peluncuran drone dan posisi artileri musuh terlebih dahulu, yang menyebabkan banyak korban jiwa. Meskipun mereka dengan cepat menyesuaikan diri dengan membagi pasukan menjadi unit-unit kecil untuk bertempur, mereka tetap tidak sepenuhnya dapat menghindari serangan drone. Dalam perang modern, pelajaran ini menggarisbawahi kenyataan bahwa “terdeteksi drone berarti hancur”, dan tentara Korea Utara tampaknya belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan taktik baru ini.

Kerja sama dengan tentara Rusia, terutama dalam operasi kontra-artileri dan serangan drone, adalah salah satu bagian paling menonjol dari pengalaman tentara Korea Utara. Dalam komunikasi dengan Pasukan Lintas Udara Rusia, dokumen tersebut menyebutkan bahwa operasi kontra-artileri bersama adalah kunci untuk mengurangi kerugian dan memastikan keberhasilan operasi. Selain itu, dalam perintah taktis, pihak Rusia memberikan panduan tentang cara menggunakan pengintaian drone, perang elektronik, dan serangan tembakan.

Meskipun kedua pasukan dapat bekerja sama erat dalam beberapa aspek, tentara Korea Utara juga menunjukkan kekurangan dalam kerja sama ini. Terutama dalam proses pertempuran, evakuasi korban dan dukungan logistik menjadi masalah karena komunikasi yang kurang lancar antara kedua belah pihak. Meskipun Rusia memberikan dukungan logistik, kondisi pertempuran yang cepat berubah membuat evakuasi korban menjadi kurang efisien, sehingga menyebabkan korban yang tidak perlu. Pelajaran ini menunjukkan bahwa dalam pertempuran, organisasi logistik yang efisien dan evakuasi korban merupakan faktor kunci bagi keberhasilan pertempuran.

Kinerja tentara Korea Utara dalam pertempuran mencerminkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat dalam perang modern. Meskipun awalnya mereka mengalami kesulitan dalam menghadapi drone dan artileri modern, dokumen tersebut menyatakan bahwa komandan tingkat dasar tentara Korea Utara memiliki kemampuan belajar yang kuat dan dapat dengan cepat menyimpulkan pengalaman serta mengusulkan solusi. Sebagai contoh, setelah menyadari ancaman drone musuh, mereka segera menyesuaikan taktik dengan membagi pasukan menjadi unit kecil untuk mengurangi korban jiwa, serta meningkatkan kemampuan melawan drone.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Darat Ukraina, Letkol Chepurnyi, dalam wawancara dengan “Politico” menyatakan bahwa tentara Korea Utara, begitu menyadari kemungkinan akan ditangkap, sering memilih untuk bunuh diri, menunjukkan semangat tempur yang teguh dan sikap pantang menyerah. Tentara Korea Utara yang muda, energik, dan penuh semangat dengan fisik yang kuat, bertempur dengan gagah berani di medan perang, terutama unggul dalam menggunakan senjata ringan, serta memiliki kedisiplinan yang tinggi yang memenuhi semua syarat seorang infanteri yang hebat.

Sebagai catatan, tidak semua tentara Korea Utara bersedia menerima nasib menjadi “umpan meriam”. Akun X “rainbow7852” mengungkapkan bahwa tiga tentara Korea Utara membunuh lima tentara Rusia di desa besar Soldatskoye, Kursk, sebelum melarikan diri. Saat ini, mereka masih dalam pelarian, dan ada spekulasi bahwa mereka mungkin membawa selebaran dan mencoba menyeberangi perbatasan ke Ukraina. (jhn/yn)

Trump Perintahkan AS untuk Kembali Keluar dari Perjanjian Iklim Paris

Trump menyatakan perjanjian iklim Paris membebankan tanggung jawab yang lebih besar pada Amerika Serikat untuk mengurangi emisi, sementara negara-negara lain tetap diperbolehkan mencemari lingkungan pada tingkat yang lebih tinggi

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menandatangani perintah eksekutif yang menarik kembali Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris.

Trump menandatangani perintah eksekutif tersebut, yang berjudul “Putting America First in International Environmental Agreements” pada 20 Januari 2025, setelah dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

Perintah tersebut mewajibkan duta besar AS untuk PBB memberitahukan kepada Sekretaris Jenderal PBB tentang penarikan tersebut.

“Amerika Serikat akan menganggap penarikan dari Perjanjian dan kewajiban terkait sebagai efektif segera setelah pemberitahuan ini disampaikan,” bunyi perintah tersebut.

Perintah Trump juga mengakhiri semua komitmen finansial AS di bawah United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim), termasuk Rencana Pembiayaan Iklim Internasional AS. Ia menginstruksikan lembaga-lembaga federal untuk mencabut kebijakan yang mendukung rencana tersebut dan memprioritaskan efisiensi ekonomi serta kesejahteraan Amerika dalam perjanjian energi internasional di masa depan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat berpura-pura bergabung dengan perjanjian dan inisiatif internasional yang tidak mencerminkan nilai-nilai negara kita atau kontribusi kita terhadap pencapaian tujuan ekonomi dan lingkungan,” bunyi perintah tersebut. 

“Selain itu, perjanjian-perjanjian ini mengalihkan uang pembayar pajak Amerika ke negara-negara yang tidak membutuhkan atau tidak layak mendapatkan bantuan keuangan demi kepentingan rakyat Amerika.”

Ini merupakan kali kedua Trump menarik AS dari perjanjian tersebut, yang sering ia kritik sebagai “sangat tidak adil” bagi Amerika Serikat.

Di awal masa jabatannya, Trump mengumumkan bahwa ia akan membatalkan partisipasi AS dalam perjanjian iklim tersebut, tetapi karena aturan perjanjian yang kompleks, penarikan tersebut baru berlaku resmi pada 4 November 2020, sehari setelah pemilihan presiden tahun itu.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa perjanjian tersebut membebani Amerika Serikat untuk mengurangi emisi, sementara negara lain tetap dapat mencemari lingkungan dengan tingkat yang lebih tinggi.

“Perjanjian Paris akan menjadi transfer besar kekayaan Amerika ke negara-negara asing yang bertanggung jawab atas sebagian besar polusi dunia,” kata Trump pada Oktober 2019. “Perjanjian Paris akan menutup produsen Amerika dengan pembatasan regulasi yang berlebihan, sementara produsen asing diizinkan mencemari tanpa konsekuensi.”

Pada hari pertamanya menjabat, 20 Januari 2021, Presiden Joe Biden menandatangani instrumen untuk membawa Amerika Serikat kembali ke perjanjian iklim Paris. Sekitar sebulan kemudian, Biden menandatangani perjanjian penerimaan yang secara resmi membawa AS kembali ke perjanjian tersebut, dengan janji untuk “melawan perubahan iklim dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.”

Biden menjadikan aksi iklim sebagai prioritas utama pemerintahannya. Hal ini termasuk menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 50 persen pada 2030, yang pada Desember 2024 direvisi menjadi pengurangan antara 61 persen hingga 66 persen pada 2035.

“Saya bangga bahwa pemerintahan saya menjalankan agenda iklim paling ambisius dalam sejarah Amerika,” kata Biden dalam sebuah pesan video.

Saat berkampanye pada Februari 2023, Trump berjanji akan kembali menarik AS keluar dari perjanjian iklim dan membalikkan banyak kebijakan energi pemerintahan Biden, yang menurut Trump merugikan keamanan energi AS.

Trump mengatakan bahwa kebijakan Biden telah menaikkan biaya produksi energi domestik, merugikan keluarga Amerika dengan memperburuk inflasi, sementara justru menguntungkan musuh seperti Tiongkok. Trump juga mencatat bahwa rezim komunis di Beijing “menandatangani setiap perjanjian iklim globalis yang bodoh lalu segera melanggarnya.”

Setelah dilantik pada 20 Januari 2025, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang merinci prioritas Trump untuk masa jabatan keduanya.

“Presiden akan menghidupkan kembali energi Amerika dengan mengakhiri kebijakan ekstremisme iklim Biden, menyederhanakan perizinan, dan meninjau kembali untuk mencabut semua regulasi yang memberatkan produksi dan penggunaan energi, termasuk penambangan dan pengolahan mineral non-bahan bakar,” bunyi pernyataan tersebut.

Belum jelas kapan pemerintahan Trump akan memberitahukan badan iklim PBB mengenai niatnya untuk keluar dari Perjanjian Iklim Paris.

Pengumuman Gedung Putih tersebut menuai kritik dari kelompok lingkungan dan pihak lainnya.
“Tidak masuk akal bagi Amerika Serikat untuk secara sukarela melepaskan pengaruh politik dan melewatkan peluang untuk membentuk pasar energi hijau yang sedang berkembang pesat,” kata Ani Dasgupta, presiden dan CEO World Resources Institute, sebuah organisasi nirlaba pembangunan berkelanjutan, dalam sebuah pernyataan. “Berdiam diri juga berarti Amerika Serikat akan memiliki lebih sedikit alat untuk menekan ekonomi besar lainnya agar memenuhi komitmen mereka.”

Laurence Tubiana, CEO European Climate Foundation dan salah satu arsitek utama Perjanjian Paris, mengatakan bahwa keputusan Trump untuk keluar dari perjanjian iklim bertentangan dengan momentum “yang tidak terhentikan” menuju penghapusan bahan bakar fosil.
“Konteksnya sekarang sangat berbeda dengan 2017,” katanya kepada Reuters. “Ada momentum ekonomi yang tak terhentikan di balik transisi global, yang sebelumnya dimanfaatkan dan dipimpin oleh AS, tetapi kini berisiko hilang.”

Dalam sebuah opini di Financial Times pada November 2024, Tubiana menanggapi janji Trump untuk keluar dari Perjanjian Iklim Paris, menyebut langkah tersebut merugikan dan memprediksi bahwa hal itu akan “memberi keberanian pada negara-negara dan kepentingan tertentu yang masih berpegang pada era bahan bakar fosil.”

Tubiana juga mengatakan bahwa gerakan melawan perubahan iklim tidak membutuhkan Amerika Serikat karena “massa kritis” negara-negara pendukung.

“Kami memiliki logika ekonomi, massa kritis negara-negara, dan dukungan publik di pihak kami,” tulisnya. “Mari tetap tenang dan lanjutkan perjuangan.”

Sumber : Theepochtimes.com

Trump Tandatangani Kebijakan Pemerintah yang Mengakui Hanya Ada 2 Gender yakni Pria dan Wanita

Presiden AS Donald Trump segera mencabut kebijakan era Biden terkait jenis kelamin, gender, dan ras.

ETIndonesia. Mengakhiri kebijakan federal tentang  diversity, equity, and inclusion (DEI) atau keberagaman, kesetaraan, dan inklusi  serta menyatakan bahwa hanya ada dua jenis kelamin menjadi salah satu perintah eksekutif pertama Donald Trump setelah ia dilantik sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari, menurut pejabat Gedung Putih yang baru.

Pemerintahan Trump akan mendefinisikan perempuan sebagai “seseorang yang sejak pembuahan termasuk dalam jenis kelamin yang menghasilkan sel reproduksi besar,” dengan sel reproduksi besar tersebut adalah sel telur atau ovum.

Perlu dicatat, definisi ini tidak bergantung pada kromosom—sebuah fakta yang bertujuan untuk menghilangkan kebingungan terkait individu interseks, yang mungkin memiliki kombinasi kromosom yang tidak biasa.

Dalam panggilan telepon dengan wartawan sebelum pelantikan Trump, tim Trump menyarankan bahwa pejabat federal akan terus membedakan antara jenis kelamin dan gender, karena elemen sosial yang terlibat dalam diskusi norma dan peran gender.

Lembaga-lembaga akan diarahkan untuk menegakkan undang-undang yang melindungi pria dan wanita sebagai jenis kelamin yang “berbeda secara biologis.”

Namun, pemerintah tidak akan “mempromosikan” ideologi gender dan akan mencabut kebijakan pemerintahan Biden yang memperluas perlindungan Title IX untuk mencakup identitas gender.

Tindakan eksekutif ini juga akan melindungi privasi perempuan di ruang-ruang intim dan mencegah penerapan kebijakan kata ganti yang melanggar hak kebebasan berbicara individu.

Arahan DEI ini akan mengakhiri semua program dan preferensi federal yang berbasis pada ras, jenis kelamin, gender, atau karakteristik tidak dapat diubah lainnya.

Ketika ditanya apakah kebijakan baru ini akan membahas praktik terapi konversi—yang telah dilarang oleh pemerintahan Biden—para pejabat mengatakan tidak demikian.

Namun, mereka menyatakan bahwa tindakan tambahan terkait DEI akan diumumkan “dalam waktu dekat.” (asr)

Sumber : Theepochtimes.com

Pendakian Sepeda Motor yang Mustahil di Portugal Sesuai dengan Namanya

EtIndonesia. Subida Impossível (Pendakian yang Mustahil) adalah ajang pendakian bukit dengan motocross yang menantang di Portugal yang lebih dari sekadar sesuai dengan namanya yang mengesankan.

Setiap tahun, puluhan pengendara sepeda motor motocross berpengalaman berkumpul di Kota Silves, Portugal, untuk mendapatkan kesempatan menjadi legenda di antara rekan-rekan mereka.

Subida Impossível adalah salah satu tantangan motocross terberat di dunia, yang membutuhkan kendali sempurna atas sepeda motor untuk menyelesaikan lintasan sepanjang 110 meter di atas bukit berbatu.

110 meter mungkin tidak tampak terlalu jauh bagi pengendara profesional, tetapi perlu diingat bahwa di beberapa tempat, gradiennya lebih dari 80%, belum lagi medan yang tidak dapat diprediksi dan lintasan yang sangat sempit.

Anggap saja pendakian ini disebut Pendakian yang Mustahil bukan tanpa alasan dan ada alasan mengapa hanya segelintir peserta yang berhasil menyelesaikan pendakian bukit tersebut dalam lebih dari dua dekade.

Karena Subida Impossível sangat sulit untuk diselesaikan, terkadang pengendara menang hanya dengan mendaki bukit terjauh sebelum akhirnya menyerah pada gravitasi atau keluar dari garis lintasan yang ditentukan dengan jelas.

Misalnya, tahun lalu, João Lourenço berhasil melewati garis finis, tetapi dia akhirnya didiskualifikasi karena keluar dari garis, jadi juara pertama diraih oleh Luís Romão, yang mendaki sejauh 72 meter dan 50 sentimeter sebelum jatuh dari motornya. Untuk menyelesaikan lintasan, peserta harus mencapai puncak bukit tanpa kaki mereka menyentuh tanah.

Menurut Klub Motor Albufeira, yang menyelenggarakan acara tersebut, “kemampuan pengendara untuk mengendalikan motornya, dikombinasikan dengan banyak tekad, merupakan hal mendasar untuk meraih kesuksesan, menantang batas keduanya. Kompleksitas medan mendorong pengendara dan motor hingga batas maksimal.”

Medan berbatu khususnya bermasalah karena memengaruhi traksi, jadi dengan mendorong motor terlalu keras, Anda berisiko kehilangan kendali, sementara jika tidak mendorongnya cukup keras berarti Anda tidak dapat melawan tarikan gravitasi secara efisien. Cedera jarang terjadi, tetapi beberapa peserta melaporkan bahwa sepeda mereka rusak di Subida Impossível. Saya rasa itu semua bagian dari pengalaman.(yn)

Sumber: odditycentral

Seri Mini-Dokumenter Karya Martin Rustandi, Not Far From Home, Merayakan Ketangguhan dan Keberhasilan Imigran di Taiwan

0

TAIPEI, TAIWAN — Sutradara Indonesia-Taiwan, Martin Rustandi, dengan bangga mempersembahkan Not Far From Home, sebuah seri mini-dokumenter yang memukau, mengungkap cerita dinamis yang jarang terdengar dari para imigran di Taiwan. 

Seri lima episode ini akan tayang perdana pada Selasa, 21 Januari 2025, di TaiwanPlus, menghadirkan eksplorasi mendalam tentang ketangguhan, identitas, dan transformasi, serta menyoroti individu-individu yang kisahnya menjadi bagian integral dari keragaman budaya Taiwan.

Not Far From Home merayakan semangat pantang menyerah dan pencarian akan rasa kebersamaan di kalangan imigran. Setiap kisah mengungkap keberanian dan tekad mereka yang telah mengubah hidup mereka di Taiwan— mengatasi tantangan, mengejar mimpi, dan memberikan kontribusi yang bermakna bagi tempat tinggal baru mereka.

 Melalui momen perjuangan dan keberhasilan, seri ini menangkap energi dan dampak mendalam dari komunitas imigran di Taiwan terhadap masyarakat.

Episode dan Tanggal Tayang:

Sally’s Taste / 21 January

Di Pondok Sunny, sebuah restoran Indonesia yang ramai di Hsinchu, Sally, seorang pengusaha restoran berusia 60-an, menghidupkan cita rasa tanah airnya. Bersama putrinya, Jocelin, Sally telah menjadikan restoran ini sebagai pusat budaya di mana makanan, tradisi, dan komunitas saling bertemu. Kelas memasak musim panas mereka untuk anak-anak imigran generasi kedua merayakan kegembiraan berbagi warisan melalui kuliner.

Melati’s Moves / 28 January

Sebagai mahasiswa PhD yang penuh semangat di Studi Tari di Universitas Seni Nasional Taipei, Melati menemukan inspirasi dari penampilan spontan para pekerja migran di stasiun kereta. Lokakarya dan bimbingannya memberdayakan perempuan melalui tarian, menciptakan ikatan persaudaraan yang merayakan ketangguhan, solidaritas, dan ekspresi diri.

Nita’s Voice / 4 Februari

Nita, seorang pekerja pabrik yang melarikan diri dari pernikahan yang abusif, menemukan kedamaian dan kekuatan dalam bernyanyi. Mengajarkan pelajaran musik kepada sesama pekerja Indonesia, ia membangun komunitas dan kembali menemukan rasa percaya diri. Perjalanan transformasinya dan pesan-pesan tulusnya kepada anaknya menunjukkan kekuatan penyembuhan dari musik dan harapan.

Pindy’s Craft / 11 Februari

Sebagai pengasuh asal Indonesia, Pindy menemukan seni figur lilin karet yang rumit, memadukan tradisi budaya Indonesia dan Taiwan dalam karyanya. Dengan dorongan dari majikannya, kreativitas Pindy menjembatani budaya dan menginspirasi orang lain untuk mengeksplorasi kreativitas mereka sekaligus menjaga warisan budaya.

Ela and Rick’s Journey / 18 Februari

Ela, seorang pekerja sosial, dan Ricky, mahasiswa PhD, menjalani hidup di Taiwan sambil menjaga warisan budaya Indonesia untuk putra mereka yang berusia sembilan tahun, Zane. Melalui festival, pengasuhan multibahasa, dan keterlibatan budaya, mereka memastikan putra mereka tetap terhubung dengan akar budayanya, menciptakan warisan yang melintasi generasi.

“Dengan Not Far From Home, saya ingin menyoroti pengalaman yang penuh warna namun seringkali terlupakan dari para imigran di Taiwan,” kata Martin Rustandi. 

“Setiap kisah adalah bukti ketangguhan, perpaduan budaya, dan pengejaran mimpi. Individu-individu ini tidak hanya mengubah hidup mereka sendiri tetapi juga memperkaya lanskap multikultural Taiwan.”

Biarkan Martin Rustandi membawa Anda dalam perjalanan tak terlupakan melalui kehidupan para imigran Indonesia di Taiwan. Kunjungi untuk trailer Not Far From Home dan pelajari lebih lanjut tentang karakter inspiratif yang ditampilkan dalam seri ini.

Tentang Martin Rustandi: Martin Rustandi adalah seorang sutradara Indonesia- Taiwan yang dikenal dengan penceritaan yang memikat dan artistik. Dengan hasrat untuk mengungkap hal-hal luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, karyanya bertujuan menumbuhkan empati dan pemahaman lintas budaya. Karya sebelumnya termasuk The Road Less Traveled dan The Machine.

Banjir Bandang dan Longsor Pekalongan, 16 Orang Tewas Tertimbun dan 10 Orang Terluka

0

PEKALONGAN – Enam belas orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsoran di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah pada Senin (20/1) pukul 17.30 waktu setempat. Longsor menimbun 2 unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa hingga Selasa (21/1) pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan mengingat masih ada 3 orang yang dilaporkan hilang. Longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka yang segera dirujuk ke Puskesmas dan RSUD terdekat.

Tim gabungan melakukan evakuasi korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Kabupaten Pekalongan pada Senin (21/1)

Selain korban jiwa, peristiwa juga menyebabkan 2 unit jembatan rusak.

Selain longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut pasca hujan deras yang mengguyur. Kerugian akibat banjir bandang masih dalam pendataan hingga saat ini.

Tim gabungan melakukan evakuasi korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Kabupaten Pekalongan pada Senin (21/1)

Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari kedepan hingga (23/1) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang, dan tanah longsor. 

Tim gabungan melakukan evakuasi korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Kabupaten Pekalongan pada Senin (21/1)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Bagi warga yang tinggal di dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah. 

Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih. (bnpb)

Wanita Lanjut Usia di Jepang Memilih Masuk Penjara daripada Hidup Kesepian

EtIndonesia. Beberapa narapidana di penjara wanita di Jepang dilaporkan ‘melakukan hal-hal buruk dengan sengaja’ karena mereka lebih suka hidup di dalam penjara.

Di desa selatan Ichinono, Jepang, karena saat ini jumlah penghuninya kurang dari 60 orang, boneka seukuran manusia telah dibuat sebagai gantinya untuk melawan perasaan terisolasi dan kesepian.

Di tempat lain, seorang pria telah menyewakan dirinya kepada orang-orang yang kesepian, dibayar hampir untuk ‘tidak melakukan apa-apa’ – begitu buruknya epidemi kesepian di negara itu, sehingga anggota penjara wanita sejak itu berbicara tentang mengapa narapidana melakukan kejahatan dan bagaimana kehidupan di dalam dibandingkan di luar penjara.

Alasan narapidana

Seorang narapidana berusia 81 tahun di penjara wanita terbesar di Jepang – Penjara Wanita Tochigi – yang terletak di utara Tokyo mengatakan kepada CNN bahwa ada ‘orang-orang yang sangat baik’ di penjara dan dia mendapati dirinya mempertanyakan apakah kehidupan penjara adalah ‘yang paling stabil untuk [dia]’.

Narapidana tersebut ditangkap karena mencuri makanan dan berpikir jika dia ‘stabil secara finansial’ dan ‘memiliki gaya hidup yang nyaman’ dia ‘pasti tidak akan melakukannya’.

Di Penjara Wanita Tochigi, narapidana mendapatkan makanan rutin dan layanan kesehatan gratis, sambil diharuskan bekerja di pabrik-pabrik penjara.

Hal ini, ditambah dengan dikelilingi oleh wanita lain untuk berteman, menjadi motivasi bagi sebagian orang yang melihat penjara sebagai pilihan yang lebih baik jika dibandingkan dengan kehidupan di luar penjara.

Narapidana tersebut merenungkan kurangnya dukungan dari putranya dan bagaimana dia akhirnya merasa seperti ‘tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi’.

Dia berkata: “Saya berpikir, ‘Tidak ada gunanya saya hidup,’ dan ‘Saya hanya ingin mati’. […] Hidup sendiri adalah hal yang sangat sulit, dan saya merasa malu karena berakhir dalam situasi ini. Saya benar-benar merasa bahwa jika saya memiliki kemauan yang lebih kuat, saya bisa menjalani kehidupan yang berbeda, tetapi saya sudah terlalu tua untuk melakukan apa pun tentang hal itu sekarang.”

Sementara narapidana tersebut dilaporkan telah menyelesaikan hukumannya pada bulan Oktober, narapidana lain yang berusia 51 tahun mengklaim beberapa wanita ‘melakukan hal-hal buruk dengan sengaja dan tertangkap sehingga mereka dapat kembali ke penjara, jika mereka kehabisan uang’.

Dan petugas di penjara tersebut juga telah melihat kasus-kasus seperti ini.

Wawasan petugas

Petugas di Penjara Wanita Tochigi, Takayoshi Shiranaga, membenarkan bahwa ‘ada orang-orang yang datang ke sini karena cuaca dingin atau karena mereka lapar’ atau karena mereka menerima ‘perawatan medis gratis’.

Shiranaga menambahkan: “Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa mereka akan membayar 20.000 atau 30.000 yen perbulan (jika mereka bisa) untuk tinggal di sini selamanya.” (yn)

Sumber: unilad

El Immortal: Bangunan Paling Kontroversial di Ekuador

EtIndonesia. ‘El Inmortal’ (Yang Abadi), adalah bangunan ikonik di Kota Machala, Ekuador, yang terkenal karena tampilannya yang tidak stabil karena lantai dasarnya yang sangat sempit.

Terletak di sudut jalan Pichincha dan Buenavista di pusat Machala, El Immortal telah bertahan terhadap gempa bumi di Ekuador selama lebih dari 30 tahun.

Jika dilihat, Anda akan berpikir bahwa getaran sekecil apa pun akan cukup untuk merobohkan bangunan empat lantai itu, tetapi Anda salah. Bangunan ini telah bertahan dari gempa bumi yang hebat, termasuk gempa pada tahun 2023 yang berkekuatan Magnitudo 6,5, dengan kerusakan minimal.

Bangunan ini paling terkenal karena memiliki tiga lantai teratas yang menjorok setinggi lima meter tanpa pilar sebagai penyangga. Ketahanannya yang kini melegenda terhadap gempa bumi meskipun penampilannya yang tidak stabil telah membuatnya mendapat julukan ‘Yang Abadi’.

Bangunan paling terkenal di Machala menjadi berita utama nasional di Ekuador pada tahun 2023, menyusul gempa berkekuatan Magnitudo 6,5. Beberapa surat kabar dan stasiun TV melaporkan bahwa bangunan ikonik itu sedikit miring ke depan dan berisiko runtuh. Trotoar di sekitar gedung ditutup demi keselamatan pejalan kaki, dan teknisi dari Sekretariat Manajemen Riska diminta untuk memeriksa gedung tersebut.

“Kami tidak ingin rumor palsu, komentar palsu. Satu-satunya hal yang kami minta dari warga adalah untuk tenang,” kata Willman Sanchez, pemilik El Immortal, kepada El Universo pada tahun 2023.

“Bangunan itu memenuhi semua persyaratan; dibangun oleh insinyur Jorge Manzano, insinyur struktur yang membangun gedung-gedung tertinggi di Guayaquil. Bangunan itu aman!” Tambahnya.

Sanchez mengatakan kepada wartawan bahwa dia meminta teknisi untuk turun dan memeriksa gedung untuk menenangkan pikiran orang-orang. Orang-orang telah berspekulasi tentang kapan atau bagaimana El Immortal akan runtuh selama beberapa dekade, karena penampilannya yang tidak biasa, tetapi pemilik gedung mengatakan bahwa bangunan itu memiliki dasar yang sangat kuat dan fondasi yang sangat dalam.

Sulit untuk membantah Sanchez. El Immortal telah berdiri selama lebih dari tiga dekade dan telah bertahan dari setidaknya delapan gempa bumi yang serius selama waktu itu.

Bangunan itu tidak konvensional, tidak diragukan lagi, tetapi jelas tidak seaman yang terlihat. El Immortal menampung beberapa bisnis di lantai dasarnya, dan sejumlah apartemen di lantai atasnya. (yn)

Sumber: odditycentral

Kasus Aneh Pria yang Kulitnya Berubah Menjadi Abu-abu Masih Menjadi Misteri

EtIndonesia. Pria berusia 84 tahun yang datang ke rumah sakit Hong Kong dengan komplikasi akibat penyumbatan aliran urin membuat dokter bingung karena warna abu-abu yang tampaknya tidak berhubungan pada kulit, mata, dan kukunya.

Warna yang tidak biasa itu bukanlah hal baru. Bahkan, warna pucatnya yang samar dilaporkan muncul lima tahun sebelumnya.

Tes darah segera mengungkap penyebabnya – perak. Pada konsentrasi lebih dari 40 kali lipat dari yang ditemukan pada kebanyakan orang, tubuh pria itu benar-benar jenuh dengan logam, menyebabkannya membentuk butiran kecil teroksidasi tepat di bawah kulitnya di membran kelenjar keringat, pembuluh darah, dan serat kulit.

Dikenal sebagai argyria, penumpukan perak sistemik di jaringan tubuh jarang terjadi, tetapi masih belum diketahui. Dalam kasus ekstrem, seseorang dapat memiliki area kulit yang terbuka dan tampak sangat biru.

Secara historis, kondisi tersebut memengaruhi para pengrajin dan penambang yang bekerja erat dengan logam tersebut, namun dalam sejumlah kasus, unsur tersebut diserap dari obat-obatan yang mengandung perak karena sifat antimikrobanya.

Perak koloid terus digunakan tanpa bukti ilmiah yang mendukung kemanjurannya, dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memperingatkan bahwa bahan tersebut saat ini tidak dianggap sebagai cara yang aman atau efektif untuk mengobati penyakit atau kondisi apa pun.

Itu tidak berarti ‘pengobatan’ berbasis perak tidak tersedia di seluruh dunia, sering kali dipasarkan sebagai suplemen makanan yang mengklaim dapat membantu mengeluarkan racun atau membantu pertahanan tubuh.

Logam tersebut umumnya diserap secara internal melalui paru-paru, kulit, atau sistem pencernaan sebagai partikel bermuatan, mengendap jauh dan luas saat diangkut ke seluruh tubuh. Di mana pun radiasi UV dari sinar matahari dapat mencapai, ion perak dapat menangkap elektron dan berubah menjadi bentuk yang dapat bereaksi untuk membentuk senyawa yang memantulkan warna abu-abu kusam atau biru.

Seperti yang dilaporkan dalam studi kasus yang baru-baru ini diterbitkan, pria berusia 84 tahun itu dirawat karena tumor prostat jinak, meskipun satu-satunya obat yang dia konsumsi adalah antiandrogen umum yang disebut finasteride, yang seharusnya tidak mengandung apa pun yang mirip dengan perak.

Setelah bekerja selama bertahun-tahun sebagai pelayan, pasien tersebut tidak menunjukkan adanya sumber kontaminasi perak yang jelas di tempat kerjanya. Karena tidak ada tetangganya yang menunjukkan perubahan warna kulit yang sama, paparan di lingkungan rumahnya juga tidak mungkin terjadi.

Untungnya, kondisi tersebut tidak mungkin berdampak signifikan pada kesehatan jangka panjang pasien. Selain efek kosmetik yang samar, penumpukan perak relatif jinak, tetapi dalam konsentrasi tertinggi, paling berpotensi memengaruhi penyerapan beberapa antibiotik dan obat-obatan seperti tiroksin.

Meski demikian, pria itu akan kesulitan menghilangkan warna abu-abunya jika dia mau. Saat ini, tidak ada tindakan yang diketahui yang dapat menghilangkan penumpukan perak dari tubuh.

Dari mana asalnya masih menjadi misteri, untuk saat ini. Namun, dengan diagnosis dalam catatan medisnya, dokter pasien pasti akan terus memantau status peraknya selama bertahun-tahun mendatang.

Studi kasus ini dipublikasikan di The New England Journal of Medicine. (yn)

Sumber: sciencealert

Tanah Longsor di Klungkung dan Denpasar, Bali, 4 Orang Tewas, 1 Orang Hilang dan 4 Dirawat Intensif

0

DENPASAR– Sebanyak delapan warga menjadi korban dalam kejadian bencana tanah longsor di dua lokasi di  Bali selama dua hari ini, Minggu (19/1/2025) dan Senin (20/1/2025). Adapun lokasi pertama adalah di Kabupaten Klungkung dan yang kedua di Kota Denpasar.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis dalam laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Senin (20/1) pukul 18.00 WIB, peristiwa tanah longsor di Kabupaten Klungkung menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 dalam pencarian dan 4 lainnya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami luka.

Upaya pencarian dan pertolongan korban tanah longsor di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu (19/1). Foto: BPBD Kabupaten Klungkung

Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Pikat, Kecamatan Dawan pada Minggu (19/1) pukul 18.00 WITA, di mana sebuah pondok tertimpa bebatuan besar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Klungkung, Basarnas, TNI, Polri, PMI dan warga setempat berupaya mencari korban yang masih dinyatakan hilang sesaat setelah kejadian. Pencarian itu kemudian dihentikan karena faktor cuaca ditambah medan yang cukup curam dan dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Tim gabungan melakukan pencarian dan pertolongan para korban tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (20/1). Foto: BPBD Kota Denpasar

Upaya pencarian korban kemudian dilanjutkan pada hari ini dan membuahkan hasil. Dari hasil pencarian dan pertolongan tersebut, maka jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang.

Tim gabungan melakukan pencarian dan pertolongan para korban tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (20/1). Foto: BPBD Kota Denpasar

Peristiwa tanah longsor berikutnya terjadi di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar pada, Senin (20/1) pukul 07.00 WITA. Pada kejadian itu, sebanyak 4 warga meninggal dunia, 1 dinyatakan hilang dan 3 lainnya luka-luka.

Berdasarkan laporan visual, material tanah longsor dari atas tebing menimbun rumah yang ditinggali para korban. Dari hasil kaji cepat, sebanyak lima rumah rusak terdampak.

Tim gabungan melakukan pencarian dan pertolongan para korban tanah longsor di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali, Senin (20/1). Foto: BPBD Kota Denpasar

Tim gabungan dari BPBD Kota Denpasar bersama Basarnas, Tagana, TNI, Polri, PMI, relawan dan masyarakat berupaya melakukan operasi pencarian dan pertolongan. Para korban luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Surya Usadha.

Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan disertai petir masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Bali. Kondisi cuaca itu dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan tanah lonsor.

Pemerintah daerah bersama masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi yang merujuk pada upaya mitigasi. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari dua jam maka warga yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran sungai agar mengungsi ke lokasi yang lebih aman demi mencegah potensi risiko bencana.

Di samping itu, monitoring sungai dan saluran irigasi maupun drainase agar dapat dilakukan secara berkala. Jika terdapat penyumbatan aliran sungai maupun saluran air sesegera mungkin agar dibersihkan demi mencegah terjadinya banjir.

Monitoring tanggul dan tebing juga diharapkan dapat dilakukan secara intensif. Jika terdapat retakan dan rekahan tanggul maupun tebing segera diambil tindakan cepat untuk penyelamatan warga dan menambal atau memperkuat ketahanan bersama instansi terkait. Masyarakat juga diharapkan dapat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dari instansi terkait. (Bnpb)

Warga di Nanjing, Tiongkok Mengalami Kelumpuhan Wajah Setelah Terinfeksi “Flu A”, Dokter Peringatkan Risiko Efek Samping

ETindonesia. Pandemi di Tiongkok terus meningkat. Baru-baru ini, beberapa warga di Nanjing mengalami kelumpuhan wajah setelah terinfeksi “Flu A”. Gejala tersebut meliputi sudut mulut yang miring, kesulitan menutup mata, dan lain-lain. Dokter memperingatkan bahwa jika tidak ditangani tepat waktu, kondisi ini bisa meninggalkan efek samping seperti wajah asimetris atau kelemahan otot.

Menurut laporan dari Yangtze Evening News, seorang warga Nanjing bernama Zhang (42 tahun) baru-baru ini mengalami demam, batuk, dan nyeri tubuh. Ia kemudian didiagnosis dengan “Flu A”. Namun, selama masa perawatan, ia tiba-tiba menyadari bahwa sisi kiri wajahnya menjadi kaku, tidak bisa tersenyum normal, sulit menutup mata, serta mengalami rasa sakit di belakang telinga.

Zhang kemudian menjalani perawatan di departemen neurologi Rumah Sakit Angkatan Udara Wilayah Timur dan didiagnosis mengalami kelumpuhan wajah.

Direktur departemen neurologi, Jiao Dongsheng, menyebutkan bahwa departemennya baru-baru ini menerima beberapa pasien dengan kondisi serupa, yang semuanya mengalami kelumpuhan wajah tak lama setelah terjangkit flu. 

“Gejala-gejalanya meliputi sudut mulut miring, kesulitan menutup mata, perbedaan ukuran mata, hilangnya garis kerutan di dahi, hingga penurunan indra pengecap di ujung lidah. Beberapa pasien bahkan mengalami kesulitan menelan air, kebocoran saat minum, atau air liur yang terus-menerus keluar. Karena kelumpuhan otot wajah, sisa makanan juga sering tertinggal di dalam mulut, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.”

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pasien kelumpuhan wajah akan menunjukkan perbaikan signifikan dalam 7-10 hari. Namun, sekitar 1/3 pasien membutuhkan waktu 1-2 bulan untuk sembuh total. Jika tidak ditangani dengan cepat, sekitar 10% pasien dapat mengalami efek samping seperti asimetri wajah atau kelemahan otot wajah.

“Beberapa orang awalnya mengira itu hanya sakit gigi. Namun, ketika gejalanya memburuk dan mereka datang ke rumah sakit, mereka sudah melewatkan waktu terbaik untuk perawatan,” kata Jiao Dongsheng. Ia mengingatkan bahwa orangtua yang terinfeksi flu harus segera mencari perawatan medis, dikarenakan selain kelumpuhan wajah, mereka juga berisiko mengalami stroke akut.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa sebuah rumah sakit di Nanjing baru-baru ini menerima beberapa pasien kelumpuhan wajah,  sebagian besar sebelumnya terinfeksi flu sekitar 7-10 hari sebelum keluhan muncul.

Berita tentang kelumpuhan wajah setelah terinfeksi Flu A ini memicu perhatian publik. Beberapa warganet daratan Tiongkok menulis, “Flu A sedang parah akhir-akhir ini, kita harus waspada.” Yang lain berkata, “Saya baru saja kena, pagi ini saya sadar wajah saya lumpuh.” Ada pula yang mengatakan, “Ibu saya juga mengalaminya.”

Sebelumnya, selama pandemi COVID-19  banyak orang juga melaporkan kelumpuhan wajah setelah terinfeksi virus tersebut. Hal ini menyebabkan banyak orang curiga bahwa istilah “Flu A” yang digunakan dalam laporan resmi sebenarnya adalah kode lain untuk COVID-19.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus menutupi kebenaran tentang situasi pandemi di dalam negeri, dan media setempat jarang melaporkannya. Namun, sejak akhir 2024, beberapa wilayah di Tiongkok kembali mengalami lonjakan kasus demam, dengan banyak rumah sakit penuh sesak. Bahkan, staf krematorium di media sosial mengungkapkan bahwa jumlah kematian baru-baru ini meningkat, sehingga masyarakat diimbau untuk waspada.

Pada 16 Januari, media pemerintah PKT,  Xinhua, secara mengejutkan melaporkan langkah-langkah pencegahan pandemi yang dilakukan oleh mekanisme pencegahan dan pengendalian Dewan Negara PKT, di mana COVID-19 kembali disebutkan. Mereka juga menyerukan penguatan pengendalian pandemi di perbatasan, tempat penginapan, perjalanan, dan restoran, serta memastikan kesiapan penanganan medis dan keadaan darurat.

Pada 17 Januari, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengakui adanya penyebaran penyakit saluran pernapasan, tetapi menyatakan bahwa “Human metapneumovirus (HMPV) ” bukanlah virus baru dan hanya mencakup sebagian kecil kasus. Fenomena aneh ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar Tiongkok sedang mengalami gelombang pandemi baru. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Asal Usul Cincin Bumi Misterius Berusia 1.400 Tahun Akhirnya Terungkap

EtIndonesia. Beberapa cincin bumi kuno yang aneh di Australia yang mungkin berusia lebih dari seribu tahun telah terungkap asal usulnya.

Cincin aneh tersebut ditemukan di pinggiran kota yang sekarang dikenal sebagai Melbourne, dengan makna di baliknya yang sudah lama tidak diketahui, meskipun para ilmuwan akhirnya mengungkap alasan di balik penciptaannya.

Sayangnya bagi penggemar makhluk luar angkasa, jawabannya bukanlah sesuatu yang luar biasa, meskipun itu membuka mata.

Sebuah studi baru yang diterbitkan awal bulan ini di Australian Archaeology telah mengungkapkan bahwa cincin kuno tersebut awalnya diciptakan oleh suku Aborigin Wurundjeri Woi-wurrung Australia, berabad-abad yang lalu.

Cincin besar yang ditemukan di Negara Wurundjeri Woi-wurrung di pinggiran Kota Sunbury ini telah lama menjadi misteri, karena cincin serupa telah ditemukan di Inggris dan bahkan Kamboja.

Dipercayai bahwa orang-orang kuno yang tinggal di daerah ini akan menggali dan menyusun tanah, yang kemudian akan membentuk lingkaran besar yang berdiameter ratusan meter.

Meskipun hampir 100 telah ditemukan, diperkirakan ratusan cincin ini berada di seluruh Australia, yang akan hancur selama penjajahan Eropa.

Cincin yang tersisa sekarang memiliki kepentingan budaya dan sejarah yang signifikan bagi kelompok Aborigin di negara ini, sebagai pengingat sejarah mereka.

Para peneliti dan tetua budaya Wurundjeri Woi-wurrung menjelaskan bahwa hal itu mencerminkan pendudukan, penjajahan, penentuan nasib sendiri, adaptasi, dan ketahanan masyarakat.

Para ilmuwan di balik penelitian ini percaya bahwa memahami sepenuhnya cincin bumi melibatkan pemahaman wawasan budaya Aborigin tentang tanah, dan pengaruh yang dimiliki nenek moyang mereka di wilayah tersebut.

Mereka mencatat bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa itu adalah ‘lokasi suci’, tetapi menemukan bahwa tidak banyak dari nilai-nilai budaya dan perspektif lanskap yang didokumentasikan.

Kini, penggalian unik dari salah satu cincin ini menemukan bahwa cincin itu terbentuk di suatu tempat ‘antara 590 dan 1.400 tahun lalu’, dan bahwa orang Aborigin pada saat itu membersihkan lahan dan tanaman sambil mengikis tanah dan batu untuk membuat gundukan cincin.

Batu-batu juga disusun dengan melapisi batu, karena temuan yang dipublikasikan menemukan bahwa api unggun akan dinyalakan di sini, sementara perkakas batu akan digunakan untuk memindahkan benda-benda di dalam cincin.

Dipercaya oleh para peneliti bahwa batu-batu itu dapat digunakan pada tanaman dan hewan, juga berpotensi digunakan untuk melukai kulit manusia dalam upacara.

Sebagai kesimpulan, mereka menulis: “Hasilnya menyatukan pemahaman orang Wurundjeri Woi-wurrung tentang lanskap budaya biik wurrda dan bukti arkeologis untuk api budaya, pemotongan, pemindahan, penginjakan, dan penggunaan perkakas oleh Leluhur mereka di cincin tersebut.”

Para ilmuwan menambahkan bahwa ‘Sunbury Rings’ dan tujuannya mungkin telah memudar, tetapi sebaliknya telah digantikan oleh pemahaman tentang pentingnya budaya daerah tersebut, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi oleh penduduk asli. (yn)

Sumber: ladbible