Home Blog Page 15

Xi Jinping Kunjungi Asia Tenggara Demi Rangkul Negara Kecil Hadapi AS—Namun Perhitungannya Terancam Gagal

EtIndonesia. Di tengah meningkatnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, pada 14 April memulai kunjungan ke tiga negara Asia Tenggara—Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Tujuannya diyakini untuk merangkul negara-negara kecil tersebut guna menghadapi tekanan tarif dari Amerika, namun banyak pengamat menilai strategi ini kemungkinan besar akan berakhir tanpa hasil.

Kunjungan ini merupakan perjalanan luar negeri pertama Xi pada tahun ini. Ia berada di Vietnam pada 14 hingga 15 April dalam kunjungan kenegaraan, dan selanjutnya akan bertolak ke Malaysia serta Kamboja hingga 18 April.

Dalam konteks perang dagang AS–Tiongkok yang tengah memanas, banyak pihak meyakini Xi berusaha membentuk poros perlawanan terhadap kebijakan tarif resiprokal AS, khususnya dengan menggandeng negara-negara Asia Tenggara.

Kehilangan Mitra Asia Tenggara = Kehilangan Akses Pasar Dunia

Profesor Ye Yaoyuan dari Universitas St. Thomas, AS, menjelaskan: “Jika Tiongkok kehilangan negara-negara ini, maka produk-produk hasil kelebihan kapasitas mereka tak akan punya jalan untuk masuk ke pasar Amerika. Kalau hubungan dengan negara-negara ini memburuk, bisa dikatakan itu akan menjadi pukulan mematikan.”

Menurutnya, kunjungan ini adalah upaya strategis Tiongkok untuk mencegah isolasi ekonomi, dan menjajaki kerja sama baru demi menyelamatkan jalur ekspor mereka.

Pada 14 April, Xi menerbitkan sebuah artikel opini di media resmi Vietnam. Ia menyatakan bahwa “perang dagang dan perang tarif tidak akan menghasilkan pemenang”, dan menyerukan kerja sama multilateral antara negara-negara Selatan Global demi menjaga kepentingan bersama negara berkembang.

Namun, menurut Profesor Ye: “Kemungkinan upaya ini berhasil sangat rendah. Negara seperti Malaysia, Indonesia, dan anggota ASEAN lainnya akan tetap menyambut kerja sama dengan Tiongkok, tetapi mereka tidak akan mau berselisih dengan Amerika.”

AS Naikkan Tarif, ASEAN Pilih Diplomasi Damai

Pada 2 April lalu, Presiden Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal yang menargetkan mitra dagang utama Amerika. Banyak negara Asia Tenggara terkena dampaknya dengan kenaikan tarif yang signifikan.

Namun menurut Huang Zongding, peneliti dari Institut Riset Keamanan Nasional Taiwan:

“Bahkan jika dalam tiga bulan ke depan tarif itu tetap berlaku, saya tidak percaya negara-negara ASEAN akan beralih ke Tiongkok. Karena pertama, semakin dekat dengan Tiongkok di tengah kebijakan tarif tinggi dari Trump justru akan memperparah kerugian mereka. Kedua, pasar domestik Tiongkok sedang melemah, sehingga mereka tidak bisa menawarkan kompensasi sebanding dengan pasar Amerika.”

Negara-negara seperti Vietnam, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia baru-baru ini menyatakan niat mereka untuk menyesuaikan kebijakan dan membuka dialog dengan AS agar bisa mencapai kesepakatan dagang yang saling menguntungkan dan menghindari beban tarif yang besar.

Huang menambahkan: “Bagi negara-negara Asia Tenggara, ini adalah pertarungan hidup-mati dalam perdagangan, bukan soal ingin menyenangkan Beijing atau takut akan kemarahan Tiongkok. Yang mereka pikirkan adalah: apakah masa depan ekspor dan pertumbuhan ekonomi mereka bisa selamat.”

Vietnam Bersih-bersih dari Barang Tiongkok Demi Hindari Sanksi AS

Menurut laporan Reuters, Vietnam kini sedang bersiap untuk menindak praktik “pencucian asal barang”, di mana produk-produk Tiongkok dikirim ke AS lewat jalur Vietnam untuk menghindari tarif. Pemerintah Vietnam juga akan memperketat pengawasan atas ekspor produk sensitif ke Tiongkok.

Professor Ye menekankan: “Negara-negara ini menerapkan kebijakan dua kaki—menjaga hubungan dengan Amerika, sekaligus tetap berinteraksi dengan Tiongkok. Tapi kalau Tiongkok tetap keras kepala dalam isu Laut Tiongkok Selatan, pada akhirnya mereka akan menjauh dari Beijing juga.”

Malaysia Ingin Jaga Keseimbangan, Bukan “Pilih Sisi”

Malaysia dan negara ASEAN lainnya tengah berusaha menjaga keseimbangan strategis antara AS dan Tiongkok, serta menghindari terjebak dalam tekanan untuk memilih pihak.

Malaysia, yang tahun ini menjabat sebagai Ketua Bergilir ASEAN, menjadi salah satu tujuan utama Xi Jinping dalam upaya mempererat hubungan dengan kawasan tersebut.

Namun menurut Huang Zongding: “Xi saat ini sebenarnya tidak dalam posisi kuat untuk melawan AS secara langsung. Ia masih menjaga citra, tapi secara ekonomi, kehilangan pasar AS membawa dampak besar. Akibatnya, pengaruh dan daya tawar Tiongkok terhadap negara tetangga kini semakin melemah.”

Setelah Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari pada 9 April, ASEAN mengeluarkan pernyataan resmi:

“Kami siap melakukan dialog terbuka dengan AS. Kerja sama adalah kunci.”

 Sementara Kementerian Perdagangan dan Industri Malaysia menegaskan bahwa seluruh anggota ASEAN sepakat menolak aksi balasan dan memilih negosiasi sebagai jalan keluar. (jhon)

Sumber : NTDTV.com

Trump Isyaratkan Penangguhan Tarif Mobil, Dunia Waspada: Militer Tiongkok Diam-Diam Menyusup ke Pasifik  

Sorotan Hari Ini:

  • Militer Tiongkok diam-diam menyusup ke wilayah Pasifik, mengundang kewaspadaan global.
  • AS membatalkan 529 visa dari 88 universitas, mahasiswa asing diminta waspada.
  • Perang tarif guncang dunia: Trump buka peluang penangguhan tarif mobil.
  • Bursa AS menguat setelah Trump longgarkan tarif atas produk elektronik.

 [Terungkap! Militer Tiongkok Diam-Diam Menyusup ke Pasifik, Dunia Waspada]

Majalah Newsweek mengungkap secara eksklusif ekspansi militer Tiongkok di wilayah Pasifik yang berlangsung secara diam-diam. Melalui pembangunan pelabuhan, bandara, dan fasilitas komunikasi, Tiongkok diduga tengah membentuk jaringan strategis yang bisa mengancam AS dan sekutunya.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa dalam 20 tahun terakhir, melalui proyek Belt and Road Initiative, Tiongkok telah membangun lebih dari 50 proyek infrastruktur “berkegunaan ganda” di negara-negara kepulauan Pasifik. Meskipun diklaim sebagai fasilitas sipil, namun sejatinya memiliki potensi penggunaan militer.

Proyek-proyek ini terbentang dari Papua Nugini hingga Samoa, mencakup wilayah seluas 3.000 mil laut, membentuk jaringan strategis yang oleh para ahli disebut sebagai “rantai mutiara”.

Laporan hasil kolaborasi antara Institut Riset Pertahanan dan Keamanan Taiwan, lembaga dari Selandia Baru dan Ceko, menyebut proyek ini mayoritas dibangun oleh perusahaan pelat merah dengan latar belakang militer seperti China Communications Construction Company dan Huawei.

Sebanyak 12 bandara disebut telah memiliki kapasitas untuk mendaratkan pesawat angkut militer terbesar milik Tiongkok, Y-20. Ini menunjukkan bahwa militer Tiongkok mampu melakukan pengerahan pasukan besar dalam waktu singkat.

Contohnya di Vanuatu, lokasi penting bagi AS pada masa Perang Dunia II, kini menjadi salah satu titik fasilitas rahasia Tiongkok. Kelompok konstruksi Shanghai memperpanjang dermaga di Pelabuhan Luganville hingga 1.200 kaki, memungkinkan kapal kargo raksasa dan kapal perang Tiongkok bersandar. Proyek ini didanai pinjaman sebesar 97 juta dolar AS dari Bank Ekspor-Impor milik pemerintah Tiongkok.

Pada Oktober tahun lalu, dua kapal perusak rudal Tiongkok tipe 055 dan 052D pertama kali dikerahkan ke ibu kota Vanuatu, Port Vila.

Newsweek juga mencatat bahwa proyek serupa diperluas hingga ke Amerika Selatan, termasuk pelabuhan besar yang sedang dibangun di Peru oleh Tiongkok.

Strategi menyebar lintas Pasifik ini dinilai dapat mengganggu operasi militer AS dan sekutu seperti Jepang, Korea Selatan, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.

Para pakar memperingatkan bahwa jaringan infrastruktur ini bisa mempercepat kemungkinan invasi Tiongkok ke Taiwan, sekaligus melemahkan aliansi regional yang dipimpin AS. Bandara Momote di Papua Nugini dan Pelabuhan Luganville di Vanuatu disebut sebagai titik kritis yang dekat dengan pangkalan militer sekutu dan berpotensi untuk memantau atau mengganggu aktivitas militer AS.

Selain itu, Tiongkok juga ditengarai menyisipkan milisi maritim dalam proyek perikanan, yang dapat digunakan untuk operasi “zona abu-abu”, memperburuk ketegangan di kawasan.

 [Dunia Guncang, Trump Isyaratkan Penangguhan Tarif Mobil]

Senin (14 April), Presiden AS Donald Trump menyatakan sedang mempertimbangkan untuk menunda pemberlakuan tarif atas industri otomotif, kebijakan yang baru saja diluncurkannya bulan lalu.

Berbicara di Kantor Oval, Trump menyebut bahwa sejumlah produsen mobil sedang bersiap memindahkan produksi ke AS, namun mereka masih “membutuhkan waktu”.

Kekhawatiran pasar keuangan dan dunia usaha meningkat tajam belakangan ini, mendorong Gedung Putih mengirim sinyal “pelonggaran kebijakan”.

Minggu lalu, AS menurunkan tarif sementara untuk negara selain Tiongkok menjadi 10% selama 90 hari, sebagai upaya memberi ruang bagi negosiasi. Sementara itu, tarif produk dari Tiongkok tetap di angka 145%, kecuali sebagian produk elektronik yang diturunkan ke 20%.

Saat ditanya mengenai inkonsistensi kebijakan, Trump menjawab, “Saya bukan berubah pikiran, saya hanya fleksibel.”

Meski demikian, pernyataan itu direspons beragam oleh pasar. Pada Senin siang, indeks S&P 500 mengalami kenaikan tipis. Obligasi 10 tahun AS stabil di kisaran 4,4%, menandakan pasar tetap berhati-hati.

Trump juga mengungkap bahwa ia sempat berbicara dengan CEO Apple, Tim Cook, mengenai masalah tarif. Ia mengklaim telah “membantu” Cook, mengingat Apple sangat bergantung pada pabrik di Tiongkok.

Pada hari yang sama, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Sekjen Partai Komunis Vietnam, To Lam, dan menyatakan bahwa “perang dagang tidak menghasilkan pemenang”.

Trump menanggapi dengan komentar tajam: “Mereka sedang mencari cara untuk mengakali Amerika.” Ia mengisyaratkan adanya kolaborasi ekonomi antara Vietnam dan Tiongkok yang merugikan kepentingan AS.

 [Trump Longgarkan Tarif Produk Elektronik, Bursa Global Meroket]

Pada Senin (14 April), setelah Trump mengumumkan penangguhan sebagian tarif atas produk elektronik seperti smartphone dan komputer, pasar global langsung bereaksi positif.

Indeks S&P 500 naik 1,13%, setelah sempat menyentuh 1,8% di sesi pagi. Dow Jones naik 422 poin atau 1,05%, sedangkan Nasdaq naik 1,05%.

Saham Apple terdongkrak 3,92%, Dell Technologies naik 4,74%. Tarif yang seharusnya menggandakan harga impor produk Tiongkok dibatalkan, memberi angin segar ke sektor teknologi.

Bursa di Eropa dan Asia juga ikut menguat: indeks CAC Prancis naik 2,37%, DAX Jerman 2,85%, Nikkei Jepang 1,18%, dan KOSPI Korea Selatan naik 0,95%.

Namun, para pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa pembebasan tarif ini bersifat sementara.

Di sisi lain, Goldman Sachs naik 2,8% berkat laporan laba yang melampaui ekspektasi, menyusul tren positif dari JPMorgan dan Morgan Stanley.

Pasar obligasi juga mulai stabil. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun menjadi 4,37%, dari sebelumnya 4,48%.

Sementara itu, survei Fed New York menunjukkan bahwa meski ekspektasi inflasi jangka pendek meningkat, tetapi ekspektasi inflasi untuk tiga hingga lima tahun mendatang tetap atau bahkan menurun—menandakan kepercayaan konsumen tetap terjaga.


[AS Batalkan 529 Visa dari 88 Universitas, Mahasiswa Tiongkok Ajukan Gugatan]

Media AS melaporkan bahwa hingga kini, pemerintah AS telah membatalkan 529 visa milik mahasiswa, dosen, dan peneliti dari 88 universitas di seluruh negeri.

Empat mahasiswa asal Tiongkok yang visanya dibatalkan diketahui telah menggugat pemerintah AS di Pengadilan Federal California pada 11 April. Mereka berasal dari Universitas California, Berkeley dan Carnegie Mellon University.

Menurut pengacara mereka, Zhu Keliang, visa mereka dicabut tanpa pemberitahuan, tanpa sidang, dan tanpa bukti yang jelas, hanya berdasarkan alasan samar seperti “ancaman terhadap keamanan nasional”, bahkan ada yang dituding berdasarkan tilang lalu lintas atau konflik keluarga.

Beberapa dari mereka pernah ditahan, namun tidak ada vonis bersalah. Bahkan ada yang tak memiliki catatan negatif sama sekali.

Zhu menyatakan akan mengajukan permohonan penangguhan sementara ke pengadilan untuk memulihkan status visa kliennya.

Saat ini terdapat lebih dari 1,1 juta mahasiswa asing di AS, termasuk di kampus-kampus top dunia.

Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan, “Visa adalah hak istimewa, bukan hak asasi. Visa hanya diberikan kepada mereka yang membawa dampak positif bagi AS, bukan yang berusaha menghancurkannya dari dalam.”


[Sidang Gugatan Anti-Monopoli Meta Dimulai, IG dan WhatsApp Terancam Dipisah]

Senin (14 April), perusahaan raksasa media sosial Meta (d/h Facebook) resmi menjalani persidangan anti-monopoli di pengadilan AS.

Gugatan diajukan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC), menuduh Meta melakukan pembelian strategis terhadap Instagram (2012, senilai $1 miliar) dan WhatsApp (2014, senilai $22 miliar) untuk melenyapkan pesaing dan memonopoli pasar media sosial.

FTC menilai strategi Meta adalah: “daripada bersaing, lebih baik membeli kompetitor”.

Meta membantah keras dan mengatakan definisi pasar yang digunakan FTC terlalu sempit dan tidak mempertimbangkan keberadaan pesaing lain seperti TikTok, YouTube, iMessage, dan X (d/h Twitter).

Meta juga menegaskan bahwa pemisahan Instagram akan sangat merugikan, karena platform itu menyumbang lebih dari 50% pendapatan iklan AS dan menjadi penopang utama di tengah penurunan pengguna Facebook.

Sidang ini dipimpin Hakim Distrik AS James Boasberg, yang tahun lalu menolak upaya Meta menghentikan kasus ini. Pakar hukum menilai, gugatan ini menjadi ujian besar bagi hukum anti-monopoli AS, apakah masih relevan di era teknologi yang berkembang sangat cepat.

Google dan Amazon juga tengah menghadapi gugatan serupa. Kasus Google dijadwalkan masuk tahap baru pada 21 April. (Jhon)

Sumber : NTDTV.com

Serangan Rudal Terbesar Rusia ke Ukraina, Trump : “Terlalu Mengerikan”

EtIndonesia. Pada  Minggu lalu (13 April), Rusia melancarkan serangan rudal paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir terhadap Ukraina. Presiden AS Donald Trump menyebut serangan itu “sangat mengerikan” dan menekankan bahwa perang ini harus segera diakhiri.

Kesedihan Menyelimuti Kota Sumy

Pada Senin (14 April), suasana duka menyelimuti Kota Sumy di Ukraina. Warga berdatangan ke lokasi ledakan untuk meletakkan bunga dan mengenang para korban yang tewas.

Seorang pegawai kedai kopi dan saksi mata serangan, Khaitova, mengungkapkan:

“Kami masih tidak percaya dua rekan kerja kami tewas. Kemarin saya melihat mereka tergeletak di sana.”

Pada  Minggu, dua rudal balistik Rusia menghantam pusat Kota Sumy, menewaskan setidaknya 34 orang dan melukai 119 lainnya. Serangan ini menjadi yang paling mematikan di Ukraina sepanjang tahun ini.

Rekaman yang beredar di internet menunjukkan betapa paniknya warga, termasuk anak-anak. Salah satu video memperdengarkan suara seorang anak lelaki Ukraina berkata:

“Ayah, aku di dekat kafe, di perempatan. Aku sedang menunggumu. Tolong cepat datang.”
Polisi Ukraina merespons, “Ibumu sedang mendapat pertolongan medis.”
Anak itu menjawab sambil menangis, “Tolong selamatkan dia, aku mohon! Jangan khawatirkan aku!”

Dua anak dilaporkan meninggal dunia, dan 15 anak lainnya luka-luka akibat serangan itu. Wali kota sementara Sumy, Kobzar, mengumumkan masa berkabung selama tiga hari dimulai pada hari Senin.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Menyebutnya Serangan Teroris terhadap Warga Sipil

Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, menegaskan:

“Jumlah korban di jalan, kendaraan umum, dan mobil pribadi menunjukkan ini adalah serangan teroris yang jelas-jelas menargetkan warga sipil.”

Pemerintah Rusia membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa target sebenarnya adalah pertemuan antara militer Ukraina dan personel Barat yang menyamar sebagai tentara bayaran.

Trump: “Ini Kesalahan Besar Rusia”

Presiden Trump, yang berbicara di atas Air Force One pada  Minggu, menyatakan:

“Mereka telah melakukan kesalahan besar. Saya yakin ini adalah sebuah kekeliruan. Ini benar-benar peristiwa yang mengerikan. Menurut saya, seluruh perang ini adalah bencana.”

Pada  Senin, Trump kembali menegaskan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengakhiri perang sesegera mungkin. Ia menyebut bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah berusaha membeli sistem rudal dari AS, dan menambahkan bahwa “beberapa usulan bagus untuk mengakhiri perang” akan segera diajukan.

Zelenskyy Serukan Tekanan Global terhadap Moskow

Presiden Zelensky pada hari yang sama mengecam serangan berkelanjutan dari Rusia. Ia membeberkan bahwa selama bulan April saja, Rusia telah meluncurkan:

  • Hampir 2.800 bom udara,
  • Lebih dari 1.400 serangan drone, dan
  • Hampir 60 rudal dari berbagai jenis ke wilayah Ukraina.

Zelensky menyerukan kepada para sekutu untuk segera mengambil langkah nyata dan menekan Moskow agar menghentikan perang ini.

Dunia Internasional Kecam Serangan Rusia

Para pemimpin dan diplomat dari puluhan negara telah mengeluarkan pernyataan keras mengutuk serangan tersebut.

Kaja Kallas, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, menyatakan: “Saat ini, kita harus memberi tekanan maksimal terhadap Rusia. Untuk mengakhiri perang, dibutuhkan dua pihak. Tapi untuk memulai perang, hanya perlu satu orang.”

Saat ini, Uni Eropa sedang merancang putaran ke-17 sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas agresi yang terus berlanjut. (Jhon)

Sumber : NTDTV.com

Pemimpin PKT Kunjungi Asia Tenggara untuk Rangkul Negara Kecil Hadapi Amerika? Analis: Ibarat Mimpi di Siang Bolong

Di tengah memanasnya perang tarif antara AS dan Tiongkok, pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) memulai kunjungan kenegaraan ke tiga negara Asia Tenggara pada 14 April, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Kamboja. Ketiga negara ini disebut-sebut sebagai titik kunci dalam strategi “pencucian asal barang” Tiongkok. Namun, para analis menilai bahwa upaya Beijing untuk merangkul negara-negara ini guna menghadapi Amerika kemungkinan besar akan berujung sia-sia.

EtIndonesia. Pada 14 April, pemimpin PKT Xi Jinping memulai kunjungan kenegaraan dua hari ke Vietnam. Setelah itu, ia dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Malaysia dan Kamboja pada 15 hingga 18 April.

Kunjungan ini berlangsung di tengah ketegangan perang tarif AS-Tiongkok, dan menjadi sorotan tajam di kalangan media internasional.

Profesor Sun Kuo-Hsiang dari Universitas Nanhua Taiwan, pakar hubungan internasional dan bisnis, menyatakan: “Dalam konteks era Trump 2.0, perang tarif antara AS dan Tiongkok kembali meningkat. Peran ketiga negara Asia Tenggara—Vietnam, Malaysia, dan Kamboja—memang berbeda-beda dalam aspek geopolitik, ekonomi, dan politik terhadap Tiongkok.”

Pada 2 April lalu, Presiden Trump mengumumkan putaran pertama kebijakan tarif “resiprokal”, yang memberikan beban tarif tinggi terhadap banyak negara Asia Tenggara. Vietnam, Malaysia, dan Kamboja masing-masing dikenai tarif sebesar 46%, 24%, dan 49%.

Namun, pada  4 April malam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, menghubungi Trump dan menyampaikan permohonan untuk memperoleh “tarif nol”. Trump kemudian menyatakan bahwa percakapan tersebut “sangat produktif”.

Setelah pada 9 April Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari untuk negara-negara di luar Tiongkok, negara-negara anggota ASEAN juga menyatakan tidak akan membalas kebijakan AS dan siap untuk membuka dialog perdagangan.

Kunjungan Xi ke Asia Tenggara pun menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana negara-negara ini akan menyeimbangkan hubungan antara AS dan Tiongkok?

Sun Kuo-Hsiang menambahkan: “Dalam menghadapi situasi ekonomi dan perang tarif saat ini, Tiongkok mulai sangat bergantung pada ketiga negara ini. Vietnam, misalnya, menjadi jalur transit dan tempat ‘pencucian asal barang’ dari produk Tiongkok sebelum diekspor ke AS. Namun, akibat praktik ini, Vietnam justru terkena sanksi berat dari Amerika.” 

“Banyak perusahaan Tiongkok memindahkan pabrik ke Vietnam, menciptakan hubungan ekonomi yang saling tergantung sekaligus bersaing. Ke depan, Vietnam kemungkinan akan memilih strategi berhati-hati: tetap bernegosiasi dengan AS untuk pengurangan tarif, namun tidak akan secara terang-terangan memusuhi Tiongkok—mereka lebih memilih menjaga keseimbangan yang samar.”

Kondisi internal Tiongkok saat ini diliputi banyak masalah—perlambatan ekonomi yang serius dan meningkatnya ketidakpuasan publik bahkan sebelum perang tarif benar-benar dimulai. Para pengamat menilai, dalam situasi krisis ganda ini, strategi Tiongkok adalah tampil keras di permukaan untuk menyalahkan Amerika atas memburuknya kondisi ekonomi dalam negeri, sembari mencoba menarik dukungan dari negara-negara kecil di Asia Tenggara.

Zhang Tianliang, pembawa acara program Tianliang Shifen (Dawn Time) , berkomentar: “Strategi Xi Jinping adalah menjadikan Amerika sebagai musuh imajiner. Ini adalah taktik lama Partai Komunis Tiongkok—menggunakan nasionalisme untuk mengalihkan perhatian publik. Dengan cara ini, Xi bisa menyalahkan Amerika atas kehancuran ekonomi dalam negeri yang disebabkan oleh kebijakannya sendiri. Sektor properti, e-commerce, pendidikan—semua yang rusak bisa dengan mudah dialihkan kesalahannya kepada Amerika karena dianggap menghalangi kemajuan Tiongkok.”

Sementara itu, Sun Kuo-Hsiang kembali menekankan: “Fakta di lapangan menunjukkan bahwa negara-negara Asia Tenggara secara umum berusaha menghindari memilih pihak. Mereka mungkin terlihat ramah secara diplomatik terhadap Tiongkok, tetapi dalam praktiknya tetap menjaga jarak.” 

“Jika Tiongkok sungguh ingin memengaruhi arah kebijakan kawasan ini, mereka harus menawarkan bantuan ekonomi yang nyata dan membuka pasar domestiknya secara serius. Kunjungan kenegaraan semata tidak cukup untuk mengubah arah geopolitik kawasan.” (jhon)

Sumber : NTDTV.com 

Badai Pasir Menyapu Daratan Tiongkok: Badai Debu Hantam Hampir Seluruh Tiongkok dari Utara hingga Selatan

EtIndonesia. Bencana angin kencang tengah melanda berbagai wilayah di Tiongkok, memicu badai debu yang menyapu dari wilayah utara hingga selatan negara itu. Debu tebal dari daerah seperti Mongolia Dalam dan Gansu menutupi langit, membuat siang tampak seperti malam. Bahkan, badai debu yang biasanya hanya terjadi di wilayah utara, kali ini berhasil mencapai wilayah selatan seperti Guangxi, Guangdong, dan Pulau Hainan, menjadikan lebih dari setengah wilayah Tiongkok diselimuti pasir.

Rekor Baru Cuaca Ekstrem

Pada 12 April, hampir 500 stasiun pengamatan cuaca nasional mencatat rekor kecepatan angin tertinggi untuk April. Wilayah Tiongkok Utara dan Huanghuai mengalami angin kencang yang sangat ekstrem. Di beberapa wilayah di Henan, Beijing, dan Tianjin, kecepatan angin bahkan mencapai atau melebihi level 13 pada skala angin Beaufort, setara dengan badai tropis.

Angin luar biasa kuat ini mengakibatkan kerusakan besar:

  • Di Beijing, lebih dari 800 pohon tumbang dan 30 mobil tertimpa pohon atau benda runtuhan.
  • Di Shanxi, Henan, dan Beijing, bagian atap gedung-gedung tinggi, jendela kaca besar, hingga dinding eksternal terbongkar diterjang angin.
  • Di Hangzhou, Zhejiang, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun diduga terjatuh dari lantai 27, setelah dinding luar gedung di kompleks perumahannya ambruk dan melukai beberapa warga lainnya.
  • Di Anhui, seorang wanita yang sedang mengendarai sepeda listrik tertimpa pohon tumbang di pinggir jalan.

Menurut data dari platform pemantau penerbangan FeiChangZhun (Variflight.com), hingga tengah hari 12 April, lebih dari 3.200 penerbangan domestik di Tiongkok dibatalkan karena cuaca ekstrem ini.

Badai Debu dan Peringatan Bahaya

Dari pukul 08.00 pagi  11 April hingga pukul 08.00 pagi 12 April, wilayah selatan Xinjiang, barat Mongolia Dalam, dan barat Gansu dilanda badai debu. Bahkan, beberapa daerah di Mongolia Dalam mengalami badai debu hebat (strong sandstorm).

Pada 12 April, pemerintah Daerah Otonomi Ningxia mengeluarkan peringatan oranye untuk badai debu. Video yang beredar dari Kota Yinchuan menunjukkan langit yang menguning pekat, disertai debu yang beterbangan keras dan berputar di jalanan.

Di berbagai kota di Mongolia Dalam, debu kuning tampak menutupi seluruh langit, menyebar luas disertai angin yang menderu keras.

Angin kencang ini membawa debu melintasi pegunungan dan menembus wilayah selatan, menciptakan badai debu di berbagai daerah di Jiangnan, Tiongkok Selatan, dan Barat Daya. Pada 12 April sore, kota-kota di Hunan, Hubei, Anhui, dan Zhejiang dilaporkan mengalami cuaca berdebu ekstrem, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) melonjak hingga 500, yang merupakan batas atas dalam skala pengukuran—kategori “sangat berbahaya”.

Di wilayah timur Guangxi, serta bagian utara dan barat Pulau Hainan, fenomena debu melayang dan pasir beterbangan (blowing dust) juga dilaporkan. Kota-kota seperti Guangzhou, Foshan, dan Jiangmen mencatat tingkat polusi udara yang sangat parah. Topik “Badai Debu di Guangdong” bahkan sempat menjadi trending di Weibo—media sosial terbesar di Tiongkok.

Hingga 13 April, 14 peringatan kuning kabut dan abu debu masih berlaku di Guangzhou dan Foshan. (jhon)

Sumber : NTDTV.com

“Tuhan Mengalahkan Segalanya” – Pertunjukan Perdana Shen Yun di Tainan, Taiwan,  Penuh Sesak, Antusiasme Publik Meluap

oleh Epoch Times dari Tainan, Taiwan

Pertunjukan ini sold out, menarik tidak hanya kalangan elit dari seluruh wilayah Tainan, tapi juga tamu-tamu kehormatan dari luar negeri—termasuk rombongan pejabat dari Indonesia yang datang khusus untuk menyaksikan dan belajar dari pertunjukan ini.

Para penonton memuji Shen Yun sebagai “pertunjukan paling menakjubkan di dunia”, serta mengapresiasi pesan utama yang disampaikan lewat seni: “Tuhan akan mengalahkan segalanya.”

Dihadang Ancaman, Tapi Direspons dengan Dukungan

Menjelang pertunjukan Shen Yun di Tainan, pihak teater sempat menerima ancaman bom palsu yang dikirim dari Tiongkok. Namun, ancaman itu gagal menggentarkan publik. Penonton tetap membanjiri gedung pertunjukan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap Shen Yun dan sebagai penolakan terhadap upaya intimidasi lintas negara dari Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Sementara itu, meski media pro-Komunis di New York mencoba menyebarkan narasi negatif tentang Shen Yun, pertunjukan di sana justru mencatatkan 14 kali penampilan dengan tiket terjual habis secara berturut-turut. Dari Barat hingga Timur dunia, upaya PKT untuk menekan Shen Yun berakhir dengan kegagalan memalukan.

Tokoh Publik Lokal Berikan Dukungan

Pada 11 April 2025, Wali Kota Tainan, Huang Wei-che, memberikan karangan bunga kepada Grup Seni Shen Yun untuk pertunjukan perdana mereka di Pusat Kebudayaan Kota Tainan. (Song Shenghua / Epoch Times)

Sebagai tuan rumah, Wali Kota Tainan Huang Wei-che mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat dan dukungan terhadap kesuksesan pertunjukan Shen Yun. Anggota parlemen asal Tainan, Wang Ting-yu, juga mengutus perwakilannya untuk menyampaikan salam hormat kepada para seniman Shen Yun.

Malam itu, ribuan penonton dari dalam dan luar negeri mengantre panjang hingga nyaris seratus meter di depan gedung pertunjukan. Tampak pula sejumlah penonton dari Vietnam, Indonesia, dan negara Asia Tenggara lainnya yang sengaja datang untuk menyaksikan langsung pertunjukan yang begitu fenomenal ini.

Respons Penonton: Tertawa, Terharu, dan Terkagum-kagum

  • Panggung dibuka dengan pemandangan surgawi yang agung, memicu tepuk tangan dan sorakan kekaguman dari penonton.
  • Cerita klasik “Perjalanan ke Barat” menampilkan Sun Wukong menundukkan Zhu Bajie, membuat penonton tertawa terpingkal.
  • Kisah cinta Niu Lang dan Zhi Nu membuat banyak penonton terharu hingga menitikkan air mata.
  • Adegan megah tarian burung merak di babak kedua membuat seluruh gedung bergema oleh kekaguman.

Salah satu komentar yang sering terdengar saat penonton keluar dari gedung adalah:

“Luar biasa! Layar latar yang dinamis itu sungguh memukau.”
“Tahun depan saya pasti ajak cucu saya nonton!”

Pejabat Indonesia: Ini Pertunjukan Paling Ajaib di Dunia

Zulkarnain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam, Kepulauan Riau, menyaksikan pertunjukan perdana Shen Yun di Pusat Kebudayaan Tainan pada 11 April 2025 (Song Shenghua / Epoch Times)

Zulkarnain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam, Kepulauan Riau, hadir bersama rombongan khusus untuk menyaksikan Shen Yun di Tainan.

“Ini pertama kalinya saya melihat pertunjukan sehebat ini. Benar-benar ajaib. Saya pikir ini pertunjukan kelas dunia, sangat cocok untuk semua kalangan,” ujarnya penuh semangat.
“Pertunjukan ini menggabungkan seni dan budaya dengan sangat menawan. Saya sangat menikmatinya.”

Ia juga memuji estetika warna Shen Yun,

“Pemilihan warna sangat luar biasa. Kombinasi warna yang digunakan menyentuh hati kami. Saya sangat tersentuh.”

Lebih jauh lagi, Zulkarnain menekankan dampak spiritual pertunjukan ini:

“Pertunjukan ini kaya akan konten spiritual dan historis. Ini hadiah terbaik bagi jiwa kami—sebuah warisan dari lima ribu tahun sejarah. Ini mengisi batin saya, memberikan kedamaian luar biasa.”

Sebagai sosok yang religius, ia menyampaikan pengalamannya dari sudut pandang keimanan:

“Saya merasa pertunjukan ini memperdalam rasa iman saya kepada Tuhan. Ini mengajarkan bahwa segala sesuatu diatur dan diawasi oleh kekuatan Ilahi.”

Ia menutup pernyataannya dengan harapan besar:

“Saya sangat berharap Shen Yun bisa tampil di Indonesia. Ini bukan hanya pertunjukan seni, ini budaya dunia. Kita harus membawanya ke seluruh dunia.”

Desainer Perhiasan Taiwan: Shen Yun Jadi Inspirasi Kreatif Saya

Pada 11 April 2025 malam, Yang Li-chin, Ketua Asosiasi Budaya Cheongsam Dunia Cabang Tainan dan CEO perusahaan perhiasan ternama menyaksikan pertunjukan perdana Shen Yun di Pusat Kebudayaan Tainan. (Song Sheng-hua / Epoch Times)

Yang Li-chin, Ketua Asosiasi Budaya Cheongsam Dunia Cabang Tainan dan CEO perusahaan perhiasan ternama, sudah menonton Shen Yun sebanyak empat kali, dan tetap merasa terpukau setiap kali datang.

“Setiap tahunnya Shen Yun selalu menghadirkan inovasi. Itu yang membuat saya tidak pernah bosan.”

Sebagai salah satu dari 100 desainer perhiasan top Taiwan, Yang melihat Shen Yun sebagai sumber inspirasi:

“Kostumnya sangat mengagumkan. Efek panggung dan latar belakang digitalnya menyatu indah. Setiap elemen dipikirkan dengan cermat.”

Ia mengatakan bahwa menonton Shen Yun membantu memperkaya bank ide kreatifnya:

“Hal-hal indah yang kita lihat, suatu saat akan muncul kembali saat dibutuhkan. Itu semua tersimpan di dalam ingatan visual kita.”

Selain dari sisi estetika, ia juga merasakan ketenangan jiwa selama pertunjukan:

“Awalnya saya datang dengan pikiran tegang, tapi saat pertunjukan berlangsung, saya merasa benar-benar rileks. Ini menyegarkan jiwa.”

Sekjen Asosiasi Perempuan Dunia: Shen Yun Menghubungkan Jiwa dengan Kekuatan Semesta

Yan Jia-ying, Sekretaris Jenderal BPW International Women’s Association dan pendiri Tainan Anping Chamber of Commerce menyaksikan pertunjukan perdana Shen Yun di Pusat Kebudayaan Tainan. (Song Sheng-hua / Epoch Times)

Yan Jia-ying, Sekretaris Jenderal BPW International Women’s Association dan pendiri Tainan Anping Chamber of Commerce, hadir untuk kedua kalinya.

“Pertunjukannya luar biasa, penuh makna spiritual dan emosional. Sangat menyentuh dan mendalam.”

Baginya, Shen Yun menghadirkan pelajaran kehidupan yang mendalam:

“Kita harus belajar memahami diri sendiri, memperlakukan orang lain dengan lebih baik, dan menghargai keberadaan orang-orang di sekitar kita. Pandemi dan bencana membuat saya ingin lebih menghargai orang-orang yang saya sayangi.”

Ia juga terkesan oleh nilai-nilai budaya Tiongkok tradisional dan spiritualitas yang diangkat dalam pertunjukan:

“Munculnya dewa-dewi bersama Sang Pencipta di awal pertunjukan sungguh menyentuh. Saya pribadi sangat meyakini bahwa kita membutuhkan sandaran spiritual dalam hidup.”

Terakhir, ia mengungkapkan kekagumannya pada warna dan kostum Shen Yun:

“Kombinasi warna dan desainnya sangat harmonis. Memberikan ketenangan di hati saya. Ini adalah kekuatan visual yang menyejukkan.”

“Terima kasih Shen Yun. Karena kalian, hidup saya seperti mendapatkan energi semesta yang baru.” (jhon)

Bocah 11 Tahun di Tiongkok Menelan Emas Batangan Seberat 100 Gram, Emas Tersebut Tersangkut di Saluran Pencernaannya Selama 2 Hari

EtIndonesia. Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun di Suzhou, Tiongkok harus menjalani operasi setelah tidak sengaja menelan emas batangan seberat 100 gram saat bermain di rumah.

Menurut TVBS News, bocah laki-laki tersebut memasukkan emas batangan itu ke dalam mulutnya karena penasaran.

Dia kemudian mengalami kembung ringan di perutnya, tetapi tidak merasakan sakit atau ketidaknyamanan yang berarti.

Orangtuanya segera membawanya ke unit gawat darurat di Rumah Sakit Anak Universitas Soochow, tempat sinar-X menunjukkan benda logam padat tersangkut di tengah saluran pencernaannya.

Karena ukuran emas batangan dan risiko penyumbatan atau kerusakan usus, bocah lelaki itu dirawat di departemen bedah umum untuk observasi ketat dan perawatan lanjutan.

Meskipun dia tidak menunjukkan gejala serius, dokter meresepkan obat pencahar dengan harapan emas batangan itu akan keluar secara alami.

Namun setelah dua hari, emas batangan itu masih belum keluar.

Hasil rontgen lanjutan mengonfirmasi bahwa posisinya tetap tidak berubah.

Karena khawatir akan menyebabkan penyumbatan atau perforasi pada saluran pencernaan anak laki-laki tersebut, dokter memutuskan untuk melakukan operasi.

Mengingat usia anak laki-laki tersebut yang masih muda dan fungsi usus yang masih rapuh, dokter memilih prosedur endoskopi minimal invasif untuk mengeluarkan emas batangan tersebut dari saluran pencernaannya.

Operasi tersebut berhasil diselesaikan hanya dalam waktu 30 menit. Dia dapat makan dan minum secara normal keesokan harinya dan diperbolehkan pulang tanpa komplikasi apa pun.

Staf rumah sakit mengembalikan emas batangan tersebut kepada keluarganya dan mengingatkan mereka untuk mengambil tindakan pencegahan guna mencegah tertelannya benda asing secara tidak sengaja di kemudian hari.(yn)

Sumber: mustsharenews

‘Malaikat di Bumi’: Keluarga Tennessee Mengadopsi Anak-anak dengan Kondisi Medis yang Rumit

EtIndonesia. Caleb dan Ruchala Bone dari Tennessee, selalu bermimpi memiliki keluarga besar—tetapi mereka tidak pernah membayangkan betapa luar biasanya perjalanan mereka nantinya.

Jalan mereka berubah drastis ketika anak pertama mereka, Griffin, lahir dengan kondisi jantung dan memerlukan operasi jantung terbuka saat baru berusia tiga bulan.

“Dengan cara itu, kami seperti terlempar ke dunia anak-anak dengan kondisi medis yang rumit,” ungkap Ruchala kepada stasiun berita lokal News Channel 5.

Pengalaman itu membuka mata mereka terhadap banyaknya anak-anak yang kondisi medisnya rapuh dalam sistem pengasuhan anak angkat. Karena ingin membuat perubahan, keluarga Bone memutuskan untuk mengambil tindakan.

Mereka mulai mengasuh anak-anak dengan kebutuhan medis yang serius, dimulai dengan seorang anak yang akhirnya bersatu kembali dengan keluarga kandung mereka. Kemudian datanglah Everitt, seorang anak laki-laki dengan epilepsi, kejang yang tidak terkontrol, dan cerebral palsy, yang mereka adopsi.

Pada tahun 2022, mereka menyambut Maurice ke dalam keluarga mereka. Maurice membutuhkan transplantasi ginjal—dan kini, berkat operasi yang menyelamatkan nyawanya, dia tumbuh dengan baik.

Baru-baru ini, keluarga Bone mengadopsi Isabella, seorang gadis kecil yang memasuki rumah mereka saat baru berusia lima bulan setelah menjalani operasi jantung terbuka. Sebagian besar kehidupan awal Isabella dihabiskan di rumah sakit, tetapi kini dia dikelilingi oleh cinta dan dukungan.

Merawat anak-anak yang memiliki kondisi medis yang rumit bukanlah tugas yang mudah. ​​Suzanne Jones dari Youth Villages menekankan dedikasi yang dibutuhkan.

“Kami memiliki banyak anak yang akhirnya datang kepada kami setelah keluar dari rumah sakit,” katanya. “Orangtua asuh harus menjalani pelatihan di rumah sakit, jadi terkadang hal itu bisa jadi menakutkan. Mereka harus menjalani pelatihan medis lengkap untuk mengetahui cara merawat anak mereka yang membutuhkan perawatan medis.”

Jones menggambarkan keluarga Bone sebagai anugerah yang langka dan luar biasa.

“Mereka benar-benar malaikat di bumi,” katanya.

Bagi Ruchala, tantangan yang ada jauh lebih besar daripada kegembiraan dan tujuan yang dibawa anak-anak ini ke dalam hidup mereka.

“Itu adalah pengalaman paling hebat dalam hidup kami,” katanya. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Wanita Pura-pura Bisu Selama 16 Tahun untuk Mendapat Uang Tunjangan Disabilitas

EtIndonesia. Seorang wanita Spanyol yang telah mengklaim uang tunjangan disabilitas karena ketidakmampuan berbicara setelah insiden terkait pekerjaan 16 tahun lalu telah diungkap sebagai penipu oleh seorang detektif swasta.

Pada tahun 2003, seorang wanita yang bekerja di sebuah supermarket di Andalusia, Spanyol, diserang oleh seorang pelanggan. Setelah insiden traumatis tersebut, dia didiagnosis dengan gangguan stres pascatrauma dan kehilangan kemampuannya untuk berbicara. Setelah meninjau kasusnya, Jaminan Sosial memberikan wanita itu uang tunjangan disabilitas permanen, tetapi karena ini adalah insiden terkait pekerjaan, perusahaan asuransi dianggap bertanggung jawab atas biaya tersebut.

Bertahun-tahun kemudian, sesuai prosedur biasa, perusahaan asuransi meninjau kasusnya dan menemukan beberapa kejanggalan, yang mendorong penyelidikan lebih lanjut. Beberapa tahun yang lalu, perusahaan itu menyewa seorang detektif swasta yang menemukan bahwa wanita itu berbicara normal tetapi terus menguangkan pembayaran tunjangan disabilitasnya.

Pada tahun 2019, enam belas tahun setelah insiden yang menyebabkan wanita tersebut mengalami gangguan bicara, perusahaan asuransi yang bertanggung jawab untuk membayar tunjangan disabilitasnya mulai meninjau catatan medisnya dan menyadari bahwa tidak ada satu pun dokter spesialis yang pernah dia kunjungi sejak tahun 2009 (dokter mata, dokter ortopedi, dan dokter kulit) yang mencatat ketidakmampuannya untuk berbicara dalam laporan mereka. Hal ini dianggap tidak biasa, jadi mereka meminta tim dokter untuk mengevaluasi ulang kondisi wanita tersebut, dan setidaknya satu psikiater melaporkan kemungkinan tanda-tanda penipuan.

Kecurigaan seorang ahli medis tidak cukup untuk membuka kasus terhadap wanita tersebut, jadi perusahaan asuransi menyewa detektif swasta untuk mengikuti wanita tersebut dan mengumpulkan lebih banyak bukti. Setelah beberapa minggu, detektif swasta tersebut melaporkan bahwa “wanita bisu tersebut berbicara dengan normal di jalan, mengobrol dengan ibu-ibu lain di luar gerbang sekolah, menggunakan ponselnya tanpa masalah, dan mengikuti kelas Zumba.”

Untuk membuktikan tanpa keraguan sedikit pun bahwa wanita tersebut dapat berbicara, detektif swasta tersebut mendatanginya di jalan suatu hari dan menanyakan petunjuk jalan untuk mencapai sebuah toserba setempat. Dia langsung jatuh ke dalam perangkapnya, dengan fasih menjelaskan dalam bahasa Spanyol yang diartikulasikan dengan sempurna cara mencapai toko, tanpa mengetahui bahwa dia sedang direkam. Dengan bukti terakhir ini, perusahaan asuransi mengambil tindakan hukum untuk membuktikan bahwa mereka tidak lagi bertanggung jawab untuk menyediakan tunjangan disabilitas.

Pada bulan Januari, Pengadilan Tinggi Andalusia (TSJA) memutuskan mendukung perusahaan asuransi, dengan menyatakan bahwa bukti yang diajukan di pengadilan valid dan bahwa perusahaan tidak perlu lagi membayar tunjangan disabilitas kepada wanita tersebut. Pengadilan juga menolak permohonan wanita tersebut agar rekaman detektif ditolak oleh pengadilan karena merupakan “pelanggaran yang jelas terhadap hak konstitusionalnya.”

“Simulasi pseudomutisme telah ditetapkan, atau setidaknya perkembangan atau evolusi yang sangat menguntungkan dari gejala-gejala tersebut, karena gejala-gejala yang terhambat telah menghilang,” bunyi putusan Pengadilan.

Setelah putusan bulan Januari, kasus baru telah dibuka terhadap wanita tersebut untuk menetapkan denda yang harus dibayarkannya karena secara tidak sah mengumpulkan tunjangan untuk kondisi yang tidak ada. Perusahaan asuransi kemungkinan besar juga akan menuntut wanita tersebut untuk mendapatkan kembali manfaat yang telah dibayarkan selama 16 tahun. (yn)

Sumber: odditycentral

Dokter Meluncurkan Perawatan Seharga Rp 200 Juta untuk membersihkan tubuh dari mikroplastik – tetapi apa itu?

0

EtIndonesia. Seorang dokter telah meluncurkan perawatan baru untuk membersihkan tubuh kita dari mikroplastik menggunakan layanan penyaringan darah (atau aferesis).

Bagi mereka yang tidak tahu, mikroplastik diketahui dikonsumsi melalui makanan dan air serta terhirup. Partikel-partikel kecil tersebut telah mencemari seluruh planet, dan telah ditemukan dalam tinja bayi dan orang dewasa.

Sebuah studi tahun 2024 menganalisis 62 sampel jaringan plasenta dengan hasil yang menunjukkan polietilen, yang digunakan untuk membuat kantong dan botol plastik, menjadi yang paling umum. Mikroplastik kini telah ditemukan di bagian tubuh manusia yang tidak terduga, termasuk darah dan ASI. Meskipun dampak penuhnya terhadap kesehatan kita masih belum jelas, studi laboratorium menunjukkan partikel-partikel kecil ini dapat membahayakan sel-sel manusia.

Sementara itu, laporan WHO tahun 2022 menyimpulkan tidak ada cukup bukti untuk menunjukkan apakah mereka menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

Kini, Clarify Clinics telah meluncurkan perawatan baru dengan harga yang sangat tinggi, yakni 12.600 dolar (sekitar Rp 201 juta) per sesi.

“Selama prosedur Clari, plasma Anda dipisahkan secara perlahan dari sel darah merah dan putih Anda dalam proses yang disebut aferesis,” demikian keterangan situs web tersebut. “Plasma tersebut kemudian dialirkan melalui kolom Clari bertanda CE yang aman dan efektif. Zat-zat yang merusak seperti mikroplastik, bahan kimia yang tidak berbahaya, dan protein inflamasi ditangkap dan dihilangkan.”

Berbicara kepada Wired, CEO Clarify Clinics Yael Cohen mengatakan: “Begitu alat ini bekerja, Anda tidak merasakan apa pun. Alat ini sangat nyaman. Pasien menerima panggilan telepon, melakukan Zoom, menonton film, tidur. Pasien yang tidur adalah favorit saya.”(yn)

Sumber: indy100

Utusan AS: Putin Terbuka Terhadap Kesepakatan Damai dengan Ukraina

EtIndonesia. Presiden Rusia, Vladimir Putin terbuka terhadap kesepakatan “perdamaian permanen” dengan Ukraina, kata utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff.

Utusan Presiden Donald Trump menyampaikan klaim tersebut dalam sebuah wawancara TV pada Senin (14/4) malam, menyusul pembicaraan “yang meyakinkan” dengan Putin di Saint Petersburg minggu lalu. Namun, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov memperingatkan bahwa menyetujui persyaratan kesepakatan “tidak mudah”, sementara Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa telah meminta Washington untuk tidak tertipu oleh taktik menunda-nunda Moskow terkait gencatan senjata.

“Saya pikir kita mungkin berada di ambang sesuatu yang akan sangat, sangat penting bagi dunia pada umumnya,” kata Witkoff kepada Fox News dalam sebuah wawancara setelah pertemuannya dengan pemimpin Rusia pada hari Jumat, mengakui bahwa “butuh beberapa saat bagi kita untuk sampai ke titik ini” tetapi dia melihat kesepakatan “muncul” setelah lima jam pembicaraan.

Dia juga mencatat potensi untuk “membentuk kembali” hubungan Rusia-Amerika Serikat melalui “peluang komersial” yang akan membawa stabilitas ke kawasan tersebut.

Pertemuan hari Jumat adalah yang ketiga antara Rusia dan AS sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, dengan mengklaim bahwa dia dapat menyelesaikan konflik dalam waktu 24 jam.

Meskipun ada banyak diplomasi, hanya ada sedikit kemajuan yang berarti dalam mencapai gencatan senjata, meskipun Ukraina menyetujui proposal AS.

Namun, Rusia tidak menawarkan konsesi utama, sambil terus membombardir tetangganya. Pada hari Minggu (13/4), Rusia melancarkan salah satu serangan paling mematikan dalam perang tersebut di Kota Sumy di Ukraina – sebuah langkah yang disebut Trump sebagai “kesalahan”, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar perjanjian yang ditengahi AS untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi masing-masing.

Permainan menyalahkan

Terlepas dari laporan optimis Witkoff, Lavrov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Kommersant yang diterbitkan pada hari Senin (14/4) bahwa “tidak mudah” untuk menyetujui “komponen utama” dari kesepakatan damai.

Namun, dia mengakui bahwa pemerintahan Trump sedang mencoba memahami “akar penyebab” konflik, yang katanya dipicu oleh “tindakan Washington dan Brussels” dalam “membawa rezim saat ini ke tampuk kekuasaan di Ukraina”.

Trump, yang telah membuat Ukraina khawatir dengan menanggapi banyak poin agenda Rusia terkait perang, mendukung sudut pandang itu pada hari Senin ketika dia mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mantan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab untuk memulai konflik, bersama Putin, yang pasukannya menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022.

Trump mengatakan ada “jutaan orang tewas karena tiga orang”.

“Sebut saja Putin nomor satu, tetapi sebut saja Biden, yang tidak tahu apa yang sedang dilakukannya, nomor dua, dan Zelenskyy,” katanya, lalu menepis upaya pemimpin Ukraina itu untuk mempertahankan negaranya dengan memperoleh rudal.

“Ketika Anda memulai perang, Anda harus tahu bahwa Anda dapat memenangkan perang,” kata Trump. “Anda tidak memulai perang melawan seseorang yang 20 kali lebih besar dari Anda, dan kemudian berharap orang-orang memberi Anda beberapa rudal.”

‘Mengejek niat baik Anda’

Hubungan antara Trump dan Zelenskyy telah tegang sejak Presiden AS itu mengejutkan dunia dengan membuka pembicaraan dengan Rusia pada bulan Februari – sebuah langkah yang menurut para kritikus memberi Kremlin keunggulan dalam hal persyaratan.

Negosiasi mengenai kesepakatan yang akan memberikan AS akses prioritas ke mineral yang menguntungkan di Ukraina dimulai dengan awal yang sulit setelah Trump dan Zelenskyy berdebat sengit di Ruang Oval enam minggu lalu.

Ukraina telah khawatir dengan kelalaiannya dalam pembicaraan antara AS dan Rusia.

“Sebelum mengambil keputusan apa pun, sebelum melakukan negosiasi apa pun, datanglah untuk melihat orang-orang, warga sipil, prajurit, rumah sakit, gereja, anak-anak yang hancur atau tewas,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara untuk program 60 Minutes CBS yang disiarkan pada hari Minggu.

Sementara itu, sekutu Eropa Kyiv telah mendesak Trump dan timnya untuk tidak tertipu oleh taktik penundaan Rusia dalam perundingan gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski mengatakan pada hari Senin bahwa dia berharap bahwa, setelah serangan terhadap Sumy, Trump dan pemerintahannya akan melihat bahwa Putin “mengejek niat baik mereka”. (yn)

Kambing Misterius Bertahan Hidup Lebih dari 200 Tahun di Pulau Terpencil Tanpa Air Tawar

EtIndonesia. Ilmuwan mencoba memahami bagaimana kawanan kambing tidak hanya bertahan hidup tetapi juga berkembang biak di sebuah pulau terpencil di timur laut Brasil selama lebih dari dua abad tanpa sumber air tawar yang diketahui.

Tidak jelas bagaimana tepatnya kambing-kambing itu awalnya berakhir di Santa Bárbara, salah satu dari lima pulau vulkanik yang membentuk kepulauan Abrolhos, sekitar 70 kilometer dari lepas pantai Bahia, tetapi para ilmuwan percaya mereka dibawa dan ditinggalkan di sana oleh penjajah. Ternak seperti kambing, babi, dan unggas menjadi sumber makanan yang dapat diandalkan, tetapi mereka biasanya ditinggalkan ketika penjajahan gagal.

Keberadaan mereka di Pulau Santa Bárbara telah didokumentasikan selama lebih dari 250 tahun, menurut catatan sejarah, yang luar biasa jika kita memperhitungkan bahwa pulau kecil itu tidak memiliki sumber air tawar yang diketahui. Meskipun ini “tidak nyaman”, kambing-kambing itu tumbuh subur di pulau yang kering dan berangin itu sampai-sampai mereka harus dipindahkan untuk melindungi tumbuhan dan hewan endemik.

Bulan lalu, Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes (ICMBio), yang mengelola Taman Laut Nasional Abrolhos, melakukan pemindahan 27 kambing terakhir di Santa Bárbara, setelah disimpulkan bahwa kehadiran mereka membahayakan keseimbangan ekologi pulau itu, khususnya yang memengaruhi tujuh spesies burung laut yang berkembang biak di wilayah tersebut. Namun, hewan-hewan itu tidak dimusnahkan karena para ilmuwan ingin mempelajarinya, khususnya kemampuan mereka untuk bertahan hidup dengan sedikit atau tanpa air.

“Kami yakin mereka mengembangkan bakat unik untuk bertahan hidup,” kata Erismar Rocha, kepala Taman Laut Nasional Abrolhos. “Jika populasi mereka tidak dikendalikan, mereka akan menguasai seluruh pulau dan menghancurkan diri sendiri.”

Hebatnya, selama bertahun-tahun para ilmuwan mempelajari kambing misterius di Santa Barbara, mereka tidak pernah sekalipun melihat kambing tersebut minum air, yang menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana mereka bisa bertahan hidup di sana selama lebih dari dua abad?” Pada titik ini, para ahli hanya bisa berspekulasi.

Beberapa orang percaya bahwa kambing tersebut mungkin telah beradaptasi dengan minum air laut dan perilaku ini diwariskan ke generasi berikutnya, sementara yang lain menganggap beldroega, tanaman dengan kandungan air tinggi yang ditemukan di Santa Barbara, sebagai penyebab hewan tersebut bertahan hidup.

Namun, kambing-kambing di Santa Barbara tidak hanya bertahan hidup di sana, mereka juga berkembang biak dengan baik. Para peneliti melaporkan bahwa sebagian besar kelahiran di pulau itu adalah kelahiran kembar, yang menunjukkan bahwa kambing-kambing tersebut “cukup gizi dan sehat”.

Dengan mempelajari kambing-kambing di Pulau Santa Barbara, para ilmuwan Brasil berharap dapat mengungkap rahasia di balik ketahanan ekstrem mereka, yang dapat membantu mengembangkan ras baru yang lebih cocok untuk bertahan hidup dari tantangan perubahan iklim dan beradaptasi di wilayah kering, seperti Brasil timur laut. (yn)

Sumber: odditycentral

Hasil Studi : Campuran Aditif Makanan Olahan Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes

Para peneliti mengamati lima campuran aditif terpisah yang sering digunakan dalam makanan olahan untuk menentukan apakah campuran tersebut meningkatkan risiko terkena diabetes

Jack Phillips

Para peneliti menemukan dalam sebuah studi baru-baru ini bahwa mengonsumsi beberapa aditif umum yang sering ditemukan dalam produk makanan olahan mungkin terkait dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Diterbitkan dalam PLOS Medicine pada Selasa, para peneliti Prancis mengamati lima campuran aditif terpisah yang sering digunakan dalam makanan olahan untuk menentukan apakah campuran tersebut meningkatkan risiko terkena diabetes, dengan dua di antaranya meningkatkan risiko pada tingkat yang signifikan.

Salah satunya, yang oleh para peneliti disebut sebagai campuran lima, melibatkan campuran aditif yang digunakan dalam minuman diet, termasuk pengatur keasaman seperti asam sitrat, natrium sitrat, asam fosfat, dan asam malat serta pewarna seperti karamel amonia sulfit, antosianin, dan ekstrak paprika bersama dengan pemanis seperti asesulfam-K, aspartam, dan sukralosa. Campuran tersebut juga termasuk pengemulsi seperti gum arab, pektin, guar gum, dan lilin karnauba, yaitu agen pelapis.

Yang lainnya, yang disebut campuran dua dalam studi tersebut, lebih sering digunakan dalam makanan olahan. Campuran ini menggabungkan pengawet, kalium sorbat, dengan pewarna, kurkumin atau kunyit, dan pengemulsi seperti pati modifikasi, pektin, guar gum, karagenan, polifosfat, dan xanthan gum.

Sebagai contoh, kalium sorbat sering digunakan dalam beberapa produk susu termasuk yogurt dan keju, dan karagenan sering ditemukan dalam susu nabati. Pektin ditemukan dalam sejumlah produk, termasuk jeli, selai, dan manisan buah, dan xanthan gum sering ditemukan dalam mayones, saus, dressing, sirup, dan produk susu. Sementara itu, pati modifikasi digunakan untuk menstabilkan dan mengentalkan saus, sup, dan beberapa produk panggang.

“Secara konsisten, beberapa aditif makanan yang menjadi ciri khas campuran 2 atau 5 dikaitkan dengan insiden diabetes tipe 2 yang lebih tinggi dalam publikasi sebelumnya tentang pengemulsi dan pemanis buatan,” tulis mereka.

Para peneliti mencatat bahwa temuan mereka adalah hal baru dan tidak mungkin untuk membandingkan silang studi mereka dengan penelitian sebelumnya.

“Sejauh pengetahuan kami, studi ini adalah yang pertama mengevaluasi dan mendeteksi hubungan positif antara campuran aditif makanan dan insiden diabetes tipe 2 yang lebih tinggi dalam kohort prospektif yang besar. Dengan demikian, perbandingan langsung temuan kami dengan literatur epidemiologi sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” tulis mereka.

Tim Prancis mengevaluasi data selama delapan tahun dari lebih dari 108.000 orang dewasa dari kohort NutriNet-Sante Prancis, sebuah studi yang meneliti makanan dan kesehatan.

Campuran lain yang dievaluasi termasuk yang disebut campuran tiga, yang mencakup riboflavin, amonium karbonat, magnesium karbonat, dan alfa-tokoferol. Campuran satu termasuk natrium karbonat, difosfat, gliserol, amonium karbonat, kalium karbonat, dan sorbitol, sedangkan campuran empat mengandung amonium karbonat, natrium karbonat, difosfat, alfa-tokoferol, DATEM, magnesium karbonat; dan lesitin.

Penulis studi tidak menyatakan bahwa campuran satu, tiga, dan empat dikaitkan dengan peningkatan diabetes tipe 2.

“Penelitian eksperimental lebih lanjut diperlukan untuk menggambarkan mekanisme yang mendasarinya, termasuk potensi efek sinergis [atau] antagonis,” kesimpulan mereka. “Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi aditif makanan mungkin menarik untuk dipertimbangkan dalam penilaian keamanan, dan mendukung rekomendasi kesehatan masyarakat untuk membatasi aditif yang tidak esensial.”

Penelitian ini muncul ketika Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. mengatakan bahwa ia akan menargetkan makanan ultra-proses sebagai kepala Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS yang luas. Selama sidang konfirmasi Senatnya, Kennedy menyarankan bahwa ia percaya makanan yang sangat diproses yang umum dijual di seluruh Amerika Serikat “meracuni” orang Amerika, menyalahkannya sebagian atas tingkat obesitas dan penyakit kronis yang tinggi.

Sekutu Trump Memenangkan Pemilihan Presiden Ekuador, Saingannya Menuduh Terjadi Kecurangan

EtIndonesia. Presiden petahana Daniel Noboa mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan Presiden Ekuador pada hari Minggu (13/4), setelah para pemilih mendukung pendekatan “tangan besi” pemimpin muda itu terhadap kekerasan kartel yang merajalela.

Dengan lebih dari 90 persen suara yang telah dihitung, Dewan Pemilihan Nasional mengatakan Noboa memiliki keunggulan 12 poin yang tak tergoyahkan atas saingannya dari kubu kiri Luisa Gonzalez.

Hasil resmi menunjukkan Noboa memperoleh 56 persen suara, melawan 44 persen suara Gonzalez — margin kemenangan yang jauh lebih besar dari yang diharapkan setelah hasil imbang virtual di putaran pertama.

Berbicara kepada para pendukung yang gembira di kampung halamannya di Olon, presiden berusia 37 tahun itu mengklaim “kemenangan bersejarah”.

“Pelukan erat untuk semua warga Ekuador yang selalu percaya kepada presiden muda ini!” katanya. “Warga Ekuador telah berbicara, mulai besok pagi kami akan mulai bekerja.”

Gonzalez — yang tampaknya terkejut dengan penampilannya yang lemah dan mungkin berakhirnya impiannya untuk menjadi presiden perempuan pertama Ekuador — segera mempertanyakan hasil pemilu.

Dia menuduh Noboa melakukan “kecurangan pemilu yang paling mengerikan” dan menyerukan penghitungan ulang surat suara.

“Saya menolak untuk percaya bahwa rakyat lebih menyukai kebohongan daripada kebenaran,” katanya.

Dia tidak segera memberikan bukti atas klaimnya tentang kecurangan.

‘Ekuador terpecah’

Kampanye didominasi oleh kekhawatiran tentang ekonomi yang lesu dan kekerasan kartel yang telah mengubah Ekuador dari salah satu negara teraman di Amerika Latin menjadi yang paling mematikan.

Noboa, putra seorang miliarder raja pisang yang gemar memetik gitar, telah mempertaruhkan kekayaan politiknya pada kebijakan keamanan yang ketat yang dirancang untuk menumpas geng-geng tersebut.

Dia telah mengerahkan militer ke jalan-jalan, menangkap para capo narkoba, dan mengundang Amerika Serikat untuk mengirim pasukan khusus.

Menjelang pemungutan suara, Noboa mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari di ibu kota Quito dan beberapa provinsi, yang menggarisbawahi keadaan yang menegangkan.

Negara yang dulunya damai itu rata-rata menewaskan satu orang setiap jam di awal tahun, karena kartel-kartel bersaing untuk menguasai rute kokain yang melewati pelabuhan-pelabuhan Ekuador.

Pertumpahan darah yang merajalela telah membuat takut para investor dan turis, memicu kelesuan ekonomi dan meningkatkan jumlah warga miskin Ekuador hingga 28 persen dari populasi.

Di ibu kota yang dikelilingi gunung berapi, para pemilih bersiap menghadapi dinginnya Andes dan berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara.

“Saya pikir Ekuador terpecah belah, tetapi saya pikir kita semua memahami bahwa kita berada dalam situasi di mana kita harus bersatu, siapa pun yang memimpin pemerintahan,” kata mahasiswa arsitektur berusia 21 tahun Camila Medina.

Secara total, sekitar 13,7 juta warga Ekuador diwajibkan untuk memilih.

‘Terlahir dengan masalah’

Kemenangan Noboa kemungkinan akan membuatnya menggandakan kebijakan keamanan garis keras dan lebih jauh memelihara persahabatan yang sedang tumbuh dengan Presiden AS, Donald Trump.

“Empat tahun ke depan, saya berharap semuanya berjalan dengan baik,” kata pendukung Noboa berusia 26 tahun, Natalie Ulloa. “Saya berharap dia berhasil menerapkan dengan lebih baik apa yang telah dia usulkan sejak awal.”

Analis mengatakan bahwa hubungan dekat Gonzalez dengan mantan presiden populis yang berapi-api, Rafael Correa, mungkin telah merugikannya di tempat pemungutan suara.

Correa sekarang tinggal di pengasingan di Belgia, menghindari hukuman korupsi yang menurutnya bermotif politik. Namun, dia tetap menjadi tokoh yang sangat memecah belah di tanah kelahirannya.

“Ada sentimen anti-Correa yang kuat” di antara beberapa pemilih, kata Ruth Hidalgo, seorang ilmuwan politik di Universitas Amerika.

Gonzalez dan partainya “tidak berhasil mengatasi hal itu, mereka tidak berhasil meyakinkan orang, mereka tidak terhubung, jadi inilah hasilnya.” (yn)

Kepolisian Keamanan Nasional Hong Kong Targetkan Keluarga Pembangkang di Luar Negeri

EtIndonesia. Departemen Keamanan Nasional Kepolisian Hong Kong pada 10 April membawa orang tua Frances Hui Wing-ting, seorang advokat demokrasi yang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, ke kantor polisi untuk diinterogasi. Pasangan itu meninggalkan kantor polisi pada siang hari yang sama dan tidak ditangkap.

Hui mengunggah di media sosial bahwa dia tidak memiliki kontak rutin dengan orang tuanya sejak meninggalkan Hong Kong, dan berkata, “Saya merasa sangat menyesal membuat mereka menderita lagi.” Catatan sebelumnya juga menunjukkan ibu Hui dibawa oleh polisi untuk diinterogasi pada Desember 2024.

Hui, yang meninggalkan Hong Kong pada Juli 2020, adalah anggota Komite untuk Kebebasan di Hong Kong Foundation dan sebelumnya diberikan suaka politik di Amerika Serikat.

Departemen Keamanan Nasional Kepolisian Hong Kong pada Desember 2023 menawarkan hadiah sebesar HK$1 juta (US$129.000) untuk penangkapan lima warga Hong Kong di luar negeri, termasuk Hui, menuduh mereka melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong.

Pada Desember tahun lalu, Hui kembali terdaftar sebagai “buronan” oleh polisi, yang mengindikasikan paspor Hong Kong-nya telah dicabut.

Menanggapi permintaan komentar dari The Epoch Times pada 11 April, polisi Hong Kong menyatakan bahwa Departemen Keamanan Nasional “mengundang” dua orang ke kantor polisi untuk membantu penyelidikan suatu kasus. Polisi mengatakan penyelidikan masih berlangsung, dan belum ada seorang pun yang ditangkap.

Pada 10 April, Hui mengunggah di Facebook, “Sebelum menjadi advokat di pengasingan di luar negeri, saya adalah orang sederhana, seorang putri.”

Dia mengatakan bahwa dia belajar untuk peduli pada orang-orang dan kelompok-kelompok yang kurang beruntung di sekitarnya, seperti lansia dan kaum lemah, melalui orang tuanya. Secara bertahap, dia menyadari ketidakadilan dalam masyarakat dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial dan kelompok advokasi, meskipun terkadang ada penentangan dari keluarganya di sepanjang jalan, katanya.

“Seperti yang telah saya jelaskan secara terbuka di masa lalu, berpartisipasi dalam gerakan sosial, bergabung dengan mahasiswa, dan lain-lain adalah keputusan saya sendiri,” katanya.

Hui mengatakan bahwa setelah meninggalkan Hong Kong, dia tidak pernah menyangka bahwa dia masih akan menyebabkan masalah bagi orang tuanya dari jauh. Dia menekankan bahwa dia saat ini tidak mengetahui rincian kehidupan sehari-hari orang tuanya, dan dia hanya mendengar berita tentang mereka dibawa untuk diinterogasi melalui kontak jurnalis.

Dia mempertanyakan mengapa pihak berwenang memperlakukan orang tuanya, yang menurutnya menjalani kehidupan sederhana dan antusias melayani masyarakat, dengan cara seperti itu. Dia mengatakan bahwa selain gagal memenuhi kewajiban baktinya, dia merasa sedih dan bersalah melihat rezim komunis mencoba menggunakan orang tuanya untuk menekannya.

Hui mengatakan bahwa dalam menghadapi ketakutan, dia memilih untuk tidak berkompromi tetapi untuk melanjutkan advokasinya.

“Karena kita telah memilih jalan ini, mari kita maju dengan sepenuh hati dan teguh serta bersinar bersama dalam kegelapan satu sama lain sampai kita melihat cahaya di ujung terowongan,” katanya.

Sejak Undang-Undang Keamanan Nasional diberlakukan di Hong Kong pada tahun 2020, pemerintah telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk setidaknya 19 penduduk Hong Kong di luar negeri.

Pada Januari, Institut Penelitian Opini Publik Hong Kong (HKPORI), tempat mantan profesor madya Universitas Politeknik Hong Kong yang dicari dan diasingkan, Chung Kim-wah, pernah bekerja, digeledah oleh Biro Keamanan Nasional. Pendiri dan CEO HKPORI, Robert Chung Ting-yiu, dibawa dua kali, bersama dengan dua anggota staf lainnya, untuk diinterogasi.

Pada bulan Februari, bibi dan paman mantan anggota dewan distrik Carmen Lau Ka-man dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Pada Maret tahun ini, ayah tiri Tony Chung Han-lam, yang berada di pengasingan di Inggris, juga dibawa ke kantor polisi.

Sumber : Theepochtimes.com