Home Blog Page 1598

Gadis 4 Tahun Tidak Menggerakkan Tubuhnya Saat Pertunjukan Tari Telah Menjadi Legenda Internet

0

Seorang gadis berusia empat tahun telah menjadi legenda internet setelah menolak tampil bersama rekan-rekan penarinya dalam pertunjukan baru-baru ini.

Gadis kecil bernama Charlie itu direkam oleh seorang pengguna TikTok yang menghadiri acara tersebut untuk mengawasi keponakan mereka. Para anak-anak naik ke atas panggung, semua mengenakan pakaian ungu yang seragam, tetapi ketika musik dimulai Charlie tidak bergerak sedikit pun.

Alih-alih menunjukkan gerakan koreografinya, anak kecil itu dengan gigih berdiri diam selama enam menit berturut-turut.

Pengguna TikTok menggambarkan Charlie sebagai ‘legenda’ saat mereka membagikan videonya secara online, dan ibunya, Tiffany Cosby, mengatakan kepada Buzzfeed News bahwa anaknya yang berusia empat tahun itu memutuskan untuk tidak menari karena ‘ada banyak orang’.

@ruthscannon

Went to my niece’s outdoor dance recital and witnessed this legend. #dancrecital #legend

♬ original sound – RuthBob

Tiffany mengungkapkan bahwa Charlie berhasil mengumpulkan keberanian untuk menari pada saat akhir, ketika dia dipindahkan ke barisan belakang.

“Kami benar-benar terkejut dia menari di akhir. Sejujurnya saya pikir itu karena dia di barisan belakang. Dia benar-benar bersemangat dan ramah jika berada dalam kelompok kecil orang yang dia kenal,” kata sang ibu.

Video pertunjukan tari Charlie telah ditonton jutaan kali di TikTok, dan Tiffany mengungkapkan bahwa dia bahkan tidak menyadari bahwa anaknya terkenal di TikTok, sampai seorang rekan kerjanya memberitahunya.

Ibu yang bangga percaya orang-orang sangat mencintai putrinya karena suasana hatinya yang ditampilkan dalam video ‘sangat 2020’.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomenasi:

[Wabah dan Partai Komunis Tiongkok ] Mantan Perdana Menteri Ukraina Dilarikan ke Unit Perawatan Intensif

oleh Wang Jin

Kantor Berita Nasional Ukraina atau Ukrinform pada 25 Agustus 2020 melaporkan bahwa Yulia Tymoshenko, mantan perdana menteri Ukraina terinfeksi virus Komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan), dan pada  24 Agustus 2020 malam, ia dirawat ke unit perawatan intensif.

“RBC Russian Business Consulting’s ” melaporkan bahwa Yulia Tymoshenko, mantan perdana menteri Ukraina terinfeksi virus Komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan). Dokter telah memasang ventilator ke Tymoshenko. Tymoshenko didiagnosis pada 23 Agustus 2020 lalu. Dia dalam kondisi serius dan mengalami demam dengan suhu 39 ° C.

Terbetik berita, bahwa putri dan menantu Tymoshenko juga terinfeksi virus corona, namun gejala keduanya relatif ringan.

Dalam editorial “Virus Ditujukan pada Partai Komunis Tiongkok” yang diterbitkan The Epoch Times mengatakan, bahwa virus Partai Komunis Tiongkok menyebar ke negara-negara, kota, organisasi dan individu yang berhubungan erat dengan Komunis Tiongkok.

Mengapa Tymoshenko terinfeksi? Editorial ini membahas hubungan antara Tymoshenko dan Partai Komunis Tiongkok, dengan maksud untuk memperingatkan.

Kiprah politik Tymoshenko

Sebelum terjun ke politik, Yulia Tymoshenko pernah memonopoli pasokan gas alam Ukraina dengan aset puluhan miliar.

Pada tahun 1989, Tymoshenko mendirikan dan memimpin jaringan persewaan film Liga Pemuda Komunis Soviet. Konon katanya pernah berkembang dengan “sangat sukses”.

Pada tahun 1997, Tymoshenko terpilih sebagai anggota parlemen Ukraina.

Pada tahun 1999, Tymoshenko mendirikan “Motherland Party” Ukraina. Hingga Juni 2019, sekitar 600.000 anggota bergabung dalam partai tersebut.

Dari tahun 1999 hingga 2001, Tymoshenko menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Ukraina.

Dari Februari hingga September 2005, ia menjabat sebagai Perdana Menteri Ukraina.

Pada tahun 2007, Tymoshenko kembali menjadi Perdana Menteri.

Pada Desember 2011, Tymoshenko dipenjara, dan dibebaskan pada Februari 2014.

Dalam karir politiknya, Tymoshenko berulang kali menunjukkan sikap “pro-komunis”.

Tymoshenko “merayakan” hari jadi “Partai Komunis Tiongkok dan berulang kali ikut menyanyikan lagu pujian untuk Partai Komunis Tiongkok.

Pada 4 Juli 2017, Tymoshenko bertemu dengan Duta Besar Partai Komunis Tiongkok untuk Ukraina Du Wei sebagai ketua “Motherland Party”. Kedutaan Besar Tiongkok menyatakan bahwa pertemuan Du Wei itu adalah atas “undangan” Tymoshenko.

Mengenai pertemuan ini, Kedutaan Besar Tiongkok di Ukraina mengeluarkan pernyataan, bahwa ucapan selamat Tymoshenko dalam peringatan 95 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok, sebagai bentuk pernyataan bahwa “Motherland Party” Ukraina “bersedia memperkuat” pertukaran antar-partai dengan Partai Komunis Tiongkok.

Selain itu, Ukraina seharusnya “Belajar dari pengalaman Partai Komunis Tiongkok dalam “mengelola negara”.

Pada 5 Juni 2019, Tymoshenko kembali bertemu dengan Duta Besar Komunis Tiongkok Du Wei. Selama pertemuan itu, Tymoshenko “memuji” Partai Komunis Tiongkok  dan kembali menyatakan kesediaannya untuk mengembangkan hubungan bilateral.

Menyebut “Impian Negara Kuat” Ukraina Tidak Dapat Dipisahkan dari Partai Komunis Tiongkok  sebagai platform “Satu Sabuk Satu Jalan”  

Pada Mei 2018, Tymoshenko mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media corong Partai Komunis Tiongkok “Global Times” bahwa dia membaca “kata demi kata” buku tentang “pemerintahan” pemimpin Partai Komunis Tiongkok  dan ingin “belajar” konsep tentang pembangunan ekonomi dan menjaga stabalitas negara.

Dia juga mengatakan bahwa “impian sebagai negara kuat” Ukraina tidak dapat dipisahkan dari kerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok  dan “Inisiatif Sabuk dan Jalan” memiliki “manfaat yang besar”.

Pada 19 September 2019, Tymoshenko diwawancarai oleh media bersama Partai Komunis Tiongkok di Kiev, Ukraina, sebagai ketua “Motherland Party”.

Menurut laporan, Tymoshenko mengklaim bahwa Ukraina “secara aktif” berpartisipasi dalam proyek “Satu Sabuk dan Satu Jalan” Partai Komunis Tiongkok, bersedia bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok untuk membangun “Jalur Sutra Udara”, “Jalur Sutra Turis”, dan “Jalur Sutra Pangan” untuk memperkaya konten inisiatif “Sabuk dan Jalan”.

Menurut Komunitas internasional, Partai Komunis Tiongkok  menggunakan “Sabuk dan Jalan” untuk secara bertahap mengontrol nadi kehidupan ekonomi dan politik negara-negara di sepanjang rute tersebut, menimbulkan ancaman bagi tatanan global.

Dalam wawancara itu, Tymoshenko juga menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menetapkan “model” bagi dunia.

Mendukung PKT terkait masalah Hong Kong

Tymoshenko, berdiri sejalan dengan Partai Komunis Tiongkok  terkait masalah Hong Kong.

Pada 28 Mei 2020 lalu, Kantor Berita Xinhua Partai Komunis Tiongkok melaporkan bahwa dalam wawancara eksklusif dengan wartawan Kantor Berita Xinhua, Tymoshenko mengklaim bahwa Undang-undang keamanan nasional versi Hong Kong dan masalah lainnya adalah “urusan dalam negeri” Tiongkok, dan negara lain tidak berhak untuk ikut campur.

Posisi Tymoshenko terkait masalah Hong Kong bertentangan dengan komunitas internasional.

Komunitas internasional umumnya menganggap bahwa “Undang-undang Keamanan Nasional versi Hong Kong” yang diterapkan oleh Partai Komunis Tiongkok melanggar “Deklarasi Bersama Sino/Tiongkok-Inggris” dan “Hukum Dasar Hong Kong” yang ditandatangani oleh Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1984, dan sangat mengutuk Partai Komunis Tiongkok yang melanggar janjinya.

Ketika kedaulatan Hong Kong diserahkan pada tahun 1997, Partai Komunis Tiongkok berjanji kepada dunia bahwa “satu negara, dua sistem” tidak akan berubah selama 50 tahun. Namun, pasca diterapkannya Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong itu tak ubahnya seperti kematian “satu negara, dua sistem” di Hong Kong.

Zhang Dejiang menyatakan terima kasih kepada Ukraina karena mendukung penindasan Partai Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong

Pada malam 26 Oktober 2009, Tymoshenko, sebagai Perdana Menteri Ukraina, berbicara dengan Zhang Dejiang, Wakil Perdana Menteri Partai Komunis Tiongkok.

Keesokan harinya, Kedutaan Besar Tiongkok di Serbia menerbitkan artikel, mengatakan bahwa selama pertemuan tersebut, Zhang Dejiang berterima kasih kepada Ukraina atas “dukungannya” kepada Partai Komunis Tiongkok dalam masalah Taiwan, Tibet, Xinjiang, dan Falun Gong, dan menyatakan kesediaannya untuk “terus memperkuat” hubungan politik dengan Ukraina.

Falun Gong adalah latihan fisik dan mental Buddhis yang didasarkan pada prinsip “Sejati, Baik, dan Sabar”. Dan telah mendapatkan lebih dari 3.600 penghargaan dari komunitas internasional, dan hanya ditindas di Tiongkok Daratan.

Partai Komunis Tiongkok melakukan penindasan terhadap Falun Gong sejak 1999 silam. Hal ini disebabkan kebencian dan ketakutan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin terhadap jumlah praktisi Falun Gong yang melebihi jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok.

Zhang Dejiang, yang sedang berbicara dengan Tymoshenko selalu mengikuti Jiang Zemin menindas Falun Gong, dan dengan gencar mengadopsi kebijakan penganiayaan selama masa jabatannya di Zhejiang, Guangdong, dan Chongqing, Tiongkok.

Dari 20 Juli 1999 hingga Oktober 2005, sekitar 64 praktisi Falun Gong dikonfirmasi telah dianiaya hingga tewas di Guangdong. 33 praktisi Falun Gong dianiaya hingga tewas selama pemerintahan Zhang Dejiang, di antaranya, Luo Zhixiang, seorang praktisi Falun Gong berusia 29 tahun dan sedang hamil ketika itu dianiaya hingga tewas di Distrik Tianhe, Guangzhou.

Setelah pertemuan pada 26 Oktober 2009 itu, Tymoshenko dan Zhang Dejiang juga menandatangani perjanjian kerjasama ekonomi dan perdagangan Sino/Tiongkok-Ukraina.

Mendukung PKT dalam masalah sensitif lainnya :

Pada 19 November 2008, Tymoshenko, dengan statusnya sebagai Perdana Menteri Ukraina, bertemu dengan Zhou Li, Duta Besar Partai Komunis Tiongkok untuk Ukraina.

Mengenai pertemuan ini, Kedutaan Besar Tiongkok di Ukraina menerbitkan artikel, bahwa Tymoshenko menyatakan, Ukraina “sangat menghargai” hubungan dengan Tiongkok dan menganggapnya sebagai salah satu arahan “prioritas” dari diplomasi Ukraina.

Sementara itu, duta besar Partai Komunis Tiongkok, Zhou Li mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok berterima kasih kepada Ukraina yang telah memberikan “dukungan kuat” pada masalah Taiwan dan Tibet, dan “mendukung” Partai Komunis Tiongkok menjadi tuan rumah Olimpiade Beijing.

Karena Partai Komunis Tiongkok sangat menindas hak asasi manusia, Olimpiade Beijing pernah diboikot oleh komunitas internasional. Selain itu Partai Komunis Tiongkok juga selalu menekan demokrasi Taiwan dan ruang internasional, dan menindas hak dan kepentingan normal komunitas Tibet.

Artikel di blog situs web Inggris: Tymoshenko menunjukkan sikap pro-sosialis

Pada 4 Mei 2018, situs web London School of Economics and Political Science menerbitkan sebuah artikel di situsnya yang mengatakan bahwa meskipun Tymoshenko dianggap sebagai salah satu tokoh pro-Barat dalam politik Ukraina. Namun, sejumlah besar kebijakannya pada masalah utama berlawanan dengan kebijakan pro-Eropa.

Artikel tersebut menyatakan bahwa Tymoshenko sangat menentang privatisasi kepemilikan tanah dan investasi asing di jaringan pipa gas alam Ukraina. Sikap ini menunjukkan pandangannya tentang sosialisme dan konsep lainnya.

Tolak Partai Komunis Tiongkok dan jauhi wabah penyakit

Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan informasi epidemi Wuhan, menyebabkan virus menyebar ke seluruh dunia. Hingga malam 27 Agustus 2020, jumlah korban tewas di dunia akibat infeksi virus Komunis Tiongkok (pneumonia Wuhan) hampir mencapai 830.000 orang. Jumlah kasus yang dikonfirmasi lebih dari 24,35 juta.

Perdana Menteri Inggris Johnson pernah dirawat di unit perawatan intensif karena infeksi virus Partai Komunis Tiongkok, dan beruntung lolos dari kematian.

Setelah menjabat, Johnson pernah menyatakan bahwa dia “pro-komunis.” Setelah lolos dari kematian dan keluar dari rumah sakit, dia berangsur-angsur menjauh dari Partai Komunis Tiongkok.

Setelah Partai Komunis Tiongkok memaksakan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong, Perdana Menteri Inggris Johnson menyatakan pada Juni lalu, bahwa Inggris harus dapat dengan bebas menyatakan pandangan Inggris ke Beijing tentang asal-usul virus Partai Komunis Tiongkok, masalah Hong Kong, dan infrastruktur nasional utama di Inggris.

Pada Juli lalu, Johnson juga menandatangani perintah untuk menghapus sepenuhnya perangkat dari jaringan 5G komunis Tiongkok di Inggris sebelum tahun 2027.

Pengalaman Perdana Menteri Inggris itu mungkin dapat menjadi referensi bagi mantan Perdana Menteri Ukraina, Tymoshenko.

Baru-baru ini, Tom Tugendhat, Ketua Komite Seleksi Urusan Luar Negeri Inggris, juga menerbitkan artikel di Daily Mail yang menyatakan: “Epidemi virus corona  telah mengungkapkan bahwa banyak dari kita telah melihat fakta selama ini – ketergantungan ekonomi kita pada Partai Komunis Tiongkok dan bersujud kepada pemerintah Partai Komunis Tiongkok itu harus dibayar mahal.”

Editorial the Epoch Times berjudul, “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” mengatakan: “Pelajaran dari sejarah adalah: jangan pernah percaya komitmen apa pun dari Partai Komunis dan tidak ada jaminan akan direalisasikan. Siapa pun yang percaya pada Partai Komunis tentang masalah apa pun akan kehilangan nyawanya dalam masalah itu.”

Dalam artikel khusus the Epoch Times itu menyebutkan, “Jika Anda salah percaya pada Partai Komunis Tiongkok, tidak tertutup kemungkinan dapat mendorong diri anda dan banyak orang ke dalam jurang maut. Jauhi dan tolak Partai Komunis Tiongkok, Anda akan dapat menjauh dari bencana dan wabah penyakit. (jon/rp)

Editor : Gao Jing

Keterangan Foto : Mantan Perdana Menteri Ukraina Yulia Tymoshenko (Yulia Tymoshenko). (SERGEI SUPINSKY / AFP 2011)

Video Rekomendasi :

Ilmuwan Ini Terbang Keluar Masuk Badai 5 Kali Sehari dan Mengambil Gambar yang Langka

0

 Chen Juncun

Badai Kategori 4 Badai Laura (Hurricane Laura) melanda negara bagian  Louisiana, Amerika Serikat pada 27 Agustus. Para ilmuwan Amerika Serikat mempertaruhkan nyawa mereka dengan terbang keluar-masuk badai lima kali sehari untuk mengumpulkan data terkait cuaca dan juga mengambil gambar langka.

Dinas Cuaca Amerika Serikat mencatat bahwa kecepatan angin maksimum Badai Laura adalah 240 kilometer per jam. Badai ini cukup kuat untuk menghancurkan bangunan, melemparkan kendaraan ke udara, dan menumbangkan pohon.

Setelah Badai Laura mendarat dan menyapu sebagian besar Louisiana, penduduk setempat merekam dan membagikan situasi bencana tersebut di media sosial.

 National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sebelumnya mengirim pesawat ke posisi mata Badai Laura untuk merekam film pendek yang menyoroti intensitas badai.

Insinyur dirgantara badan tersebut, Nick Underwood, membagikan film pendek selang waktu yang mereka rekam di dalam Badai Laura. Dia menyebutkan bahwa dia keluar masuk Badai Laura 5 kali hari itu, dan film pendek itu adalah persimpangan kedua hingga awal yang ketiga.

Nick Underwood juga mengatakan bahwa lima kali keluar masuk hari itu membuat jumlah dari keluar masuk angin topan dalam karirnya menjadi 61 kali.

Nick Underwood kemudian membagikan video pendek lainnya yang diambil saat memasuki mata badai untuk keempat kalinya. Dia mengatakan bahwa tujuan penerbangan ini adalah untuk mengumpulkan informasi penting yang dibutuhkan untuk prakiraan cuaca agar dapat memperingatkan orang-orang sebelum terjadinya badai.

Terlihat dari film pendek ini bahwa mata angin topan tenang dan tidak berangin, sangat kontras dengan bagian luar badai, karena bagaimanapun jenis badai mata angin adalah daerah dengan tekanan paling rendah. (hui/rp)

Keterangan Foto : Badai kategori 4 Laura (Badai Laura) menghantam Louisiana, AS pada 27 Agustus. (NOAA)

Video Rekomendasi :

Provinsi Yunnan, Tiongkok dan Lainnya Diterpa Serangan Belalang Selama Beberapa Dekade Membuat Petani Kewalahan

0

Zhang Yujie

Media Hong Kong, South China Morning Post melaporkan bahwa gerombolan belalang bambu kuning melintasi perbatasan dari Laos untuk menyerang Jiangcheng, Provinsi Yunnan pada bulan Juni 2020. Secara bertahap bergerak ke utara dan dengan cepat memperluas cakupan pengaruhnya. Pada 17 Agustus 2020, di Provinsi Yunnan telah memengaruhi 11 kabupaten.

Saat ini, ada banyak penyidik ​​di Provinsi Yunnan yang dikirim ke daerah pedesaan dan hutan untuk menyelidiki bencana. Namun, penyelidik lokal di Yunnan mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengendalikan kawanan belalang yang sangat lincah di pegunungan, dan petani lokal tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Menurut informasi dari Biro Kehutanan Yunnan saja, wabah belalang terutama menyerang tanaman seperti bambu, pisang raja, buluh zongye, dan jagung. Pada awal Agustus, lebih dari 150.000 hektar lahan pertanian telah rusak.

Pernyataan resmi Komunis Tiongkok tentang serangan belalang justru kontradiktif.

Mengutip berita pada 27 Agustus sebagai contoh, Biro Kehutanan Yunnan menyatakan bahwa pada 26 Agustus, kejadian belalang bambu kuning di Yunnan saat ini telah “dibersihkan”. Namun, pada 26 Agustus, “Harian Kunming” melaporkan bahwa Provinsi Yunnan merumuskan “Rencana Teknis untuk Pencegahan dan Pengendalian Belalang Bambu Bergerigi Kuning yang berimigrasi dari Luar,” untuk secara efektif mengendalikan belalang bambu impor dewasa pada akhir September.

Biro Kehutanan dan Padang Rumput Yunnan menyatakan pada akhir Juli bahwa “efek pencegahan dan pengendalian secara keseluruhan sudah jelas, dan tidak ada belalang yang ditemukan bermigrasi di seluruh wilayah Kabupaten Jiangcheng selama 4 hari berturut-turut.”

Namun demikian, media lokal di Kunming melaporkan pada 3 Agustus bahwa “Belalang bambu bergerigi kuning telah merajalela di Provinsi Yunnan. Yuxi, Yunnan, yang saat ini diserang oleh belalang bambu bergerigi kuning, hanya berjarak lebih dari 100 kilometer dari Kunming. “

Komunis Tiongkok selalu mengatakan bahwa wabah belalang adalah spesies yang eksotik, tetapi kenyataannya, wabah belalang dari sumber-sumber lokal telah menyebar di banyak bagian daratan. 

Provinsi Guangxi, yang berbatasan dengan Yunnan, mengalami wabah belalang lokal pada bulan Juni, dengan kepadatan tertinggi mencapai 180 per meter persegi; Daerah di Ningyuan, Provinsi Heilongjiang dan Jilin di Provinsi Hunan juga memiliki kepadatan larva belalang lokal yang tinggi pada bulan Juni.

Ada juga wabah Noctuidae di padang rumput di Provinsi Yunnan tahun ini. Pada saat yang sama, Guangdong, Hainan, Guangxi, Fujian, Sichuan, Guizhou, Jiangxi dan provinsi lain juga terkena dampaknya. Baik jumlah serangga maupun daerah yang terkena lebih besar dari tahun lalu. (hui)

Keterangan Foto : Media asing baru-baru ini mengungkapkan bahwa Yunnan dan provinsi Tiongkok selatan lainnya sedang menghadapi wabah belalang terburuk dalam beberapa dekade, dan petani lokal merasa rugi. (Getty Images)

Video Rekomendasi :

Kucing Liar Hamil Meminta Bantuan dan Menemukan Rumah Selamanya yang Sempurna

0

Pada awal penguncian COVID-19, Ida Floreak bertanya-tanya apa yang akan dia lakukan untuk mengisi waktunya. Sedikit yang dia tahu, sesuatu akan datang untuk membuatnya tetap sibuk dengan cara terbaik!

(Foto: Instagram)

Seniman itu tinggal di New Orleans, Louisiana, AS, dengan kucing Siam berusia 7 tahun bernama Bruce. Ketika seekor kucing betina liar mulai datang ke rumahnya musim gugur lalu, dia dan Bruce langsung jatuh cinta.

(Foto: Instagram)

Ida menamai kucing liar itu Salami, tetapi kucing malang itu setengah liar dan tidak membiarkan Ida menyentuhnya.

Selama beberapa minggu berikutnya, Salami semakin sering muncul, jadi Ida mulai memberinya makan dan membiarkannya menghabiskan waktu bersama Bruce, berharap untuk mengadopsinya suatu hari nanti.

Suatu pagi, Ida terbangun karena Salami mengeong keras di depan pintu pada pukul 05:00.

(Foto: Instagram)

“Saya sudah mulai memberinya makan saat ini jadi dia tahu akan datang, tetapi dia tidak pernah begitu mendesak dan tentu saja tidak pernah secepat ini,” jelas Ida. “Salami masuk ke dalam dan hanya mengeong kepada saya selama beberapa jam jadi saya pikir sesuatu akan terjadi, dia begitu gemuk pada saat itu. “

(Foto: Instagram)

Benar saja, Salami sedang hamil! Beberapa jam kemudian, anak-anak kucing mulai berdatangan, dan Ida menyadari bahwa kucing itu pasti merasakan sakit persalinan pertamanya dan langsung menuju ke tempat yang menurutnya paling aman!

“Ada empat sekarang dan mereka menjadi sangat besar dan saya menjadi gila,” tulis Ida dalam Instagram.

(Foto: Instagram)

Sekarang setelah mereka berbagi pengalaman yang mengikat, Salami akhirnya mencintai ibu manusia barunya yang resmi!

Mengenai anak-anak kucing, Ida dapat menemukan mereka rumah selamanya yang indah. Karena mereka pergi ke teman-temannya, dia bahkan dapat tetap berhubungan dan melihat mereka tumbuh dewasa!

(Foto: Instagram)

Ida tidak pernah berpikir punya misi yang baik selama karantina! Dia tidak hanya menambahkan anggota baru ke keluarganya, tetapi dia juga menemukan kejadian yang tidak terduga!(yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

Korban Holocaust Berusia 88 Tahun Memenuhi Impian Seumur Hidupnya, Lulus SMU

0

Miriam Schreiber dari Hartford, Connecticut, adalah bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk mewujudkan impian Anda.

Pada usia 7 tahun, kehidupan penduduk asli Polandia itu berubah ketika Perang Dunia II dimulai. Sekolah tidak lagi memungkinkan, karena dia dan anggota keluarganya menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menghindari Nazi.

(Foto: Facebook)

Alih-alih memulai kelas satu pada September 1939, Miriam terpaksa meninggalkan rumahnya di Warsawa bersama keluarganya. Mereka berpindah-pindah selama berbulan-bulan, bersembunyi dari Nazi di desa dan hutan, tapi sayangnya, itu tidak bertahan lama.

Mereka ditemukan dan dikirim ke kamp kerja paksa di Siberia, di mana Miriam menyaksikan orang yang dicintainya membeku dan kelaparan selama enam tahun.

Akhirnya, mereka dibebaskan ketika Miriam berusia 14 tahun. Setahun kemudian, dia bertemu dengan sesama korban bernama Saul Schreiber di sebuah kamp pengungsi di Jerman.

Keduanya dengan cepat jatuh cinta dan menikah setelah setahun berpacaran. Bersama-sama, mereka memutuskan untuk pindah ke AS, tempat mereka membesarkan kedua putra mereka.

(Foto: Youtube)

Meskipun Miriam tidak pernah mendapat kesempatan untuk kembali ke sekolah, dia tidak pernah berhenti untuk belajar! Dia sudah tahu bahasa Polandia dan Yiddish dan kemudian belajar sendiri bahasa Inggris, Jerman, Ibrani, dan Swedia.

“Saya mendidik diri saya sendiri,” katanya kepada The Washington Post. “Saya membaca buku siang dan malam. Aku masih melakukan.”

Tekadnya tidak hanya menginspirasi anak-anaknya, tetapi juga mendorong seluruh siswa senior di Akademi Yahudi New England di Hartford.

Begitu mereka mendengar ceritanya, setiap siswa setuju bahwa dia pantas mendapatkan ijazah kehormatan. Jadi pada 16 Agustus, wanita berusia 88 tahun itu akhirnya memenuhi mimpinya untuk lulus SMA!

(Foto: Facebook)

Meskipun suaminya meninggal sembilan tahun yang lalu, seluruh keluarganya, termasuk empat cucu dan tiga cicit, ada di sana untuk mendukungnya secara virtual!

Sementara mereka mengirim pesan videonya yang manis, putranya Bernie berbagi betapa bangganya dia secara pribadi.

“Kami menjadi sukses karena orangtua saya,” katanya. “Kakak saya, Bob, berhasil membeli dan membangun bisnisnya sendiri. Saya menghargai orangtua saya, tetapi terutama ibu saya, atas tekadnya yang teguh. “

Bagi Miriam, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan – yang sedang dibuat selama 81 tahun!

(Foto: Facebook)

“Ketika saya akhirnya mendapat ijazah, saya menciumnya,” katanya. “Aku tidak percaya itu milikku.”

Selamat, Miriam! Kami mendoakan yang terbaik untuk Anda saat Anda menikmati hari-hari damai dan belajar!(yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

Militer Tiongkok-India Kembali Berselisih di Perbatasan, India Kecam Provokasi Komunis Tiongkok

0

oleh Wang Kaidi

Pada hari Senin 31 Agustus 2020, militer India menyatakan bahwa tentara Komunis Tiongkok mencoba melintasi perbatasan dan menduduki sebuah bukit di Himalaya barat yang disengketakan. Akan tetapi dikalahkan oleh tentara India. 

Peristiwa itu terjadi sejak malam 29 Agustus hingga dini hari tanggal 30 Agustus, di sepanjang pantai Danau Pangong Tso. 

Setelah militer India mengetahui tindakan Komunis Tiongkok, mereka segera menghentikannya. Konfrontasi antara kedua belah pihak tidak meningkat menjadi konflik.

Pihak India menyatakan bahwa militer Tiongkok melanggar konsensus sebelumnya yang dicapai melalui kontak militer dan diplomatik selama konfrontasi di Ladakh timur dan terus melakukan tindakan militer yang provokatif untuk mengubah status quo.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Komunis Tiongkok membantah tuduhan melintasi perbatasan.

Pada pertengahan Juni 2020 lalu, setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan antara Tiongkok dan India di Lembah Galwan di sepanjang perbatasan.

Meskipun kedua pihak kemudian mengadakan beberapa putaran pembicaraan, pasukan Tiongkok dan India terus menghadapi daerah lain di sepanjang perbatasan, termasuk tepi Danau Pangong Tso, di mana kedua negara mengklaim kedaulatan penuh. (hui/rp)

Video Rekomendasi :

Wanita dalam Perjalanan ke Tempat Kerja Menyelamatkan Kucing Hamil, Akhirnya Melahirkan di Kantor

0

Bagi sebagian orang, tidak ada alasan untuk berhenti membantu hewan yang kesusahan, jadi terburu-buru berangkat kerja hanyalah hal sepele bagi orang-orang seperti Yvonne. Karyawan di Holmes & Marchant Shanghai ini berhenti di dekat kantornya untuk mencoba membantu kucing hamil yang sedang meminta makanan.

Meskipun dia terburu-buru untuk pergi ke kantor tepat waktu, wanita itu tahu bahwa dia tidak boleh meninggalkannya sendirian tetapi dia tidak bisa membawanya pulang dengan nyaman. Di tengah tekanan saat itu, pekerja tersebut membuat keputusan yang agak berisiko: dia membawa berbulu itu ke tempat kerjanya sebentar.

Berpikir akan mendapat masalah, Yvonne kaget karena semua rekan kerjanya ternyata adalah pecinta kucing. Bahkan atasannya menyambut kucing itu dengan sangat antusias.

Semua orang tergerak melihat kucing dengan perut buncit dan lapar itu, jadi mereka membuat tempat khusus untuknya dan bahkan tidak membiarkan Yvonne membawanya pulang.

Di sebuah ruang kantor kecil, mereka menyiapkan ruang kecil untuk bulu kecil yang mereka putuskan untuk dipanggil Bubu.

Anak kucing itu memiliki kotak kotoran, selimut, air, dan makanan segar sendiri sepanjang hari.

Suatu pagi kucing itu telah melahirkan 8 anak kucing cantik, yang datang untuk mencerahkan hati semua orang di Holmes & Marchant Shanghai.

Setelah bulan pertama, hewan peliharaan dipindahkan ke ruang pertemuan yang lebih besar dengan bantal dan selimut agar mereka benar-benar nyaman.

Karyawan secara bergilir mengunjungi mereka dan mereka telah menjadi semacam terapi anti stres untuk semua orang.

Tidak diragukan lagi, sikap baik Yvonne memang pantas untuk dipuji, tapi juga semua rekan kerjanya telah terbukti memiliki hati yang baik.

Saat anak kucing tumbuh, lebih dari satu telah mendaftar untuk mengadopsi dan memberikan rumah yang penuh kasih kepada salah satu yang berbulu. Induk Buba mungkin yang secara permanen tinggal di kantor. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Komunis Tiongkok Hapus Laporan dari Media Negara yang Menyuarakan Kekhawatiran Tentang Vaksin COVID-19

0

Nicole Hao

Di Tengah gencarnya perlombaan Komunis Tiongkok untuk mengembangkan vaksin virus Komunis Tiongkok atau coronavirus, spesialis dari Shanghai baru-baru ini membeberkan kepada media yang dikelola pemerintahan Komunis Tiongkok tentang risiko reaksi merugikan yang dikenal sebagai Antibody-Dependent Enhancement (ADE). Akan tetapi beberapa jam kemudian, laporan itu dihapus dari internet

Tubuh manusia menghasilkan antibodi setelah tertular virus. Kemudian para ilmuwan telah menemukan bahwa beberapa virus dapat memanifestasikan ADE. Ini berarti, antibodi yang dipicu oleh infeksi pertama dapat menghubungkan jenis virus kedua ke reseptor pada sel imun — sehingga memungkinkan virus memasuki sel imun.

Atas dasar itu, berpotensi memicu pasien yang terinfeksi oleh satu jenis virus,  menderita kekambuhan penyakit yang lebih serius jika mereka terinfeksi oleh jenis kedua di kemudian hari. Dikarenakan vaksin bekerja dengan mengandung toksin atau protein permukaan dari suatu bakteri atau virus, yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali patogen sebagai ancaman dan menghasilkan antibodi untuk menghancurkannya, maka potensi ADE sering dipertimbangkan saat merancang vaksin.

Laporan Media Tiongkok

Pada laporan 30 Agustus 2020, kantor berita Yicai mewawancarai empat spesialis Tiongkok tentang risiko ADE dari virus Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai novel coronavirus.

Seorang spesialis yang tidak disebutkan namanya dari Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai berkata, “Penelitian terbaru kami menemukan bahwa virus corona baru memiliki fenomena ADE, dan persentasenya tidak kecil.”

Ahli virologi dan profesor di Universitas Hong Kong, Jin Dong-yan juga menyampaikan kepada Yicai bahwa virus Komunis Tiongkok mungkin memiliki ADE. Dia mengutip kasus pasien yang baru-baru ini sembuh, kemudian dinyatakan kembali positif COVID-19. Hal demikian sebagai bukti atas fenomena tersebut. Dia mengutip satu kasus tertentu di Amerika Serikat. 

Menurut Nevada Independent, seorang warga Nevada berusia 25 tahun dinyatakan kembali terkonfirmasi positif COVID-19 pada 6 Juni 2020, 48 hari setelah tes positif pertamanya. Kedua sampel virus dari pasien pada bulan April dan Juni berbeda. Sedangkan pasien mengalami gejala yang parah setelah infeksi kedua.

“Pasien memiliki antibodi ketika dia dalam kondisi parah [selama infeksi kedua], artinya gejalanya mungkin disebabkan oleh sistem kekebalannya. Ada kemungkinan ADE,” kata Jin.

Pada 31 Agustus 2020, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok, Gao Fu menanggapi laporan Yicai dan mengatakan, masih belum jelas apakah virus Komunis Tiongkok memanifestasikan ADE.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature pada 5 Juni 2020, menyimpulkan bahwa “apakah SARS-CoV-2 dapat menyebabkan efek ADE, tetap merupakan pertanyaan terbuka,” akan tetapi “mengingat bahwa ADE telah diamati dengan SARS-CoV yang terkait erat,” perlu studi lebih lanjut yang akan dilakukan pada efek ADE. SARS-CoV-2 adalah nama ilmiah lengkap untuk virus penyebab COVID-19, sedangkan SARS-CoV adalah sebutan untuk virus penyebab SARS. 

Studi tersebut juga memperingatkan bahwa karena “rancangan vaksin tertentu lebih mungkin untuk memicu respon kekebalan ADE daripada yang lain,” para peneliti harus “melanjutkan dengan hati-hati” dalam mengembangkan vaksin untuk COVID-19.

Vaksin Tiongkok

Meskipun kurangnya penelitian secara konkret, rezim Komunis Tiongkok terus maju dengan uji coba vaksin COVID-19. 

Media milik pemerintahan Komunis Tiongkok, Xinhua melaporkan pada 28 Agustus 2020, bahwa tiga perusahaan Tiongkok sedang melakukan uji klinis fase 3, dengan satu pengujian pabrik pada lebih dari 30.000 orang di negara-negara di Timur Tengah, Amerika Selatan dan Asia Tenggara.

Perusahaan BUMN Komunis Tiongkok dan tentara, juga mengamanatkan sejumlah karyawan dan tentara untuk mengambil bagian dalam uji coba vaksin.

Komentator Tiongkok yang berbasis di AS dan mantan dokter medis, Tang Jingyuan mengatakan bahwa dorongan rezim Komunis Tiongkok tidak bertanggung jawab dan serupa dengan memperlakukan warga Tiongkok “sebagai tikus laboratorium”.

Tang berkata : “Rejim Tiongkok sangat ingin menjadi yang pertama memiliki vaksin yang disetujui. Vaksin perlu digunakan sebagai alat politik untuk mendapatkan dukungan dari negara berkembang, sekaligus bersaing dengan negara maju”.

Laporan Yicai memicu memanasnya diskusi online di daratan Tiongkok, sebelum laporan itu dihapus.

Tang mengatakan : “Rezim Komunis Tiongkok  tidak ingin opini publik merusak rencananya. Ini mungkin alasan mengapa pihak berwenang segera menghapus artikel tersebut.”  (asr)

Keterangan Foto : Seorang perawat menunjukkan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan Sinovac Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas di Porto Alegre, Brasil selatan pada 08 Agustus 2020. (SILVIO AVILA / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=EZx0dSgpxSA

Lini Produksi Chip Bernilai Ratusan Miliar di Wuhan Menghadapi Stagnasi

0

oleh Chen Han

Pemerintah Distrik Dongxihu Wuhan, Tiongkok, sebagaimana dilaporkan dari sejumlah media daratan Tiongkok bahwa melalui artikel berjudul ‘Analisis tentang Operasi Ekonomi Bidang Investasi dan Konstruksi pada Distrik Dongxihu di Paruh Pertama Tahun ini’ yang diterbitkan pada 30 Juli lalu, telah menjelaskan bahwa proyek-proyek besar di Distrik Dongxihu, dan Proyek Manufaktur Semikonduktor Wuhan Hongxin, sedang menghadapi kesenjangan pendanaan yang cukup besar. Bahkan, berpotensi menghadapi terputusnya produksi setiap saat karena putusnya rantai pendanaan.

Artikel menyebutkan, penyesuai dan perpindahan lahan tahap kedua yang dibutuhkan Hongxin belum dilakukan. Sedangkan proyek tersebut kekurangan bahan pendukung seperti lahan dan penilaian dampak lingkungan, sehingga belum dapat dilaporkan ke Komisi Pembangunan dan Reformasi komunis Tiongkok. Akibatnya, dana berjumlah besar yang dibutuhkan industri semikonduktor dari otoritas dan dana ekuitas lainnya tidak dapat masuk.

Alasan mengapa Wuhan Hongxin telah mendapat perhatian dari dunia luar adalah bahwa pabrik chip tersebut pada awal berdirinya, pabrik ini disebut-sebut merupakan salah satu perusahaan kunci yang diharapkan mampu menyelesaikan misi swatantra semikonduktor pada tahun 2025 nanti.

Alasan lainnya adalah Hongxin dan sebuah perusahaan Tiongkok lainnya telah membajak  lebih dari 100 orang insinyur dan manajer senior dari perusahaan Taiwan TSMC.

Berita tentang Wuhan Hongxin telah jatuh ke dalam krisis, membuat dunia luar kembali prihatin mengenai isu apakah ‘impian chip’ Tiongkok untuk memproduksi chip sendiri hanya berupa mimpi belaka.

Jin Chun, mantan insinyur Huawei mengatakan : “Dalam urusan jiplak menjiplak, orang Tiongkok paling pintar, membuat barang-barang tiruan mirip aslinya. Namun, produksi chip itu terlalu rumit. Chip baru bisa dihasilkan melebihi mungkin 2.000 jalur proses, dan setiap jalur proses harus sempurna, mulus. Jika sebuah teknologi hanya dihasilkan melalui lusinan jalur proses, ia tidak sulit untuk ditiru, tetapi jika melalui lebih dari 2.000 proses, dan setiap prosesnya tidak boleh membuat kesalahan, maka ini akan sangat sulit untuk ditiru”.

Sebelumnya, Perusahaan Wuhan Hanxin ini terlibat dalam skandal besar di mana chip yang diproduksi asing dibersihkan dengan amplas kemudian diganti dengan logo Hanxin, seakan produk tersebut merupakan ciptaan independen.

Jin Chun mengatakan : “Teknologi adalah sangat sangat penting dalam bidang industri chip, karena di bidang ini, pembaharuannya juga sangat cepat. Sekarang Tiongkok untuk memproduksi secara massal chip 28-nanometer masih belum mampu, padahal TSMC Taiwan telah memproduksi chip yang 5-nm”.

Jin Chun mengatakan bahwa manufaktur kelas atas seperti chip ini, yang terlihat seolah hanya masalah teknologi, tetapi sebenarnya yang diuji adalah masalah sistem. Sistem otokratis seperti komunis Tiongkok yang jelas telah membatasi kreativitas dan antusiasme orang.

Jin Chun menguraikan, Jadi jika Tiongkok ingin memproduksi chip high-end, hendak bersaing dengan Barat dalam bidang iptek dan militer, adalah hal yang mustahil. Ditinjau dari masalah bahan baku pembuatan chip, seperti beberapa bahan kimia pekat, bahan baku tersebut hanya dapat diproduksi oleh Jepang, Amerika Serikat dan lainnya. Yang berarti di satu sisi, komunis Tiongkok tidak dapat membuat chip ini, dan di sisi lain, meskipun bisa dibuat, masih sangat terbelakang, dan sampai sekarang produk mereka tidak memiliki daya kompetitif.

Dari informasi terbuka dapat diketahui bahwa Wuhan Hongxin secara resmi didirikan di Distrik Wuhan Dongxihu pada bulan November 2017 dengan total investasi RMB. 128 miliar. Dalam 2 tahun berikutnya, Hongxin 2 kali terdaftar sebagai proyek konstruksi utama di Provinsi Hubei. Menurut pengakuan mereka, proyek investasi utama adalah membangun jalur produksi chip 14-nanometer.

Hingga tahun 2019, Hongxin telah menginvestasikan dana sebesar RMB. 15,3 miliar. Kabarnya, perusahaan akan menyuntik lagi dana sebesar RMB. 8.7 miliar pada tahun 2020.

Namun pada bulan November 2019, Hongxin digugat di pengadilan, karena menunggak pembayaran kepada perusahaan ‘Huanyu’ di Wuhan, subkontraktor pembangunan infrastruktur sebesar RMB. 41 juta. Karena itu, rekening perusahaan Hongxin dibekukan, dan lahan bernilai RMB. 75,3 juta disita pengadilan. Padahal lahan tersebut sebelumnya sudah dijadikan agunan oleh Hongxin untuk mendapatkan pinjaman.

Meskipun setelah insiden tersebut, kontraktor umum ‘Torch Construction Group’ secara terbuka mengeluarkan surat permintaan maaf kepada Hongxin, yang menyatakan bahwa Hongxin bukan gagal dalam pembayaran proyek, tetapi kesenjangan pendanaan besar yang dialami Hongxin telah menarik perhatian dari dunia luar.

Menurut media ‘Caijing Xinbao’, bahwa sebuah perusahaan lain, yakni ‘L&K Engineering’ juga secara terbuka menyatakan bahwa Hongxin gagal dalam pembayaran proyeknya.

Qin Peng, seorang analis politik dan ekonomi di AS mengatakan : “Wuhan Hongxin adalah perusahaan yang sangat misterius, karena pemegang saham pengendali yang berada di belakangnya adalah Beijing Light Volume Blueprint, yang memiliki 90% jumlah saham perusahaan Hongxin, dan pemegang saham 10% lainnya adalah pemerintah Distrik Dongxihu, Wuhan. 

Menurut Qin Peng, yang terlihat di permukaan, pemegang saham utamanya adalah Li Xueyan, orang ini sebenarnya tidak memiliki pengalaman di bidang IT. “Jadi, rasanya sangat sulit baginya untuk mencapai goal perusahaan. Tidak heran untuk menyelesaikan investasi sebesar itu, apalagi mengingat kebiasaan praktik bisnis politik yang diterapkan komunis Tiongkok,” ujarnya.

Qing Peng secara pribadi menganalisa bahwa suatu kekuatan yang “serakah” berada di di belakang mereka. Terlepas dari apapun motto muluk yang digembar-gemborkan atau Li Xueyan yang dipinjam namanya, mereka itu hanyalah topeng perusahaan”.

Sebagaimana diketahui bahwa CEO Wuhan Hongxin saat ini adalah Jiang Shangyi, mantan pegawai tinggi di perusahaan TSMC Taiwan yang dibajak komunis Tiongkok, tetapi dilaporkan bahwa dia berniat pensiun. 

Beberapa media meminta Jiang Shangyi untuk memverifikasi masalah tersebut, tetapi ia hanya memberikan konfirmasi bahwa, memang benar perusahaan saat ini memiliki beberapa masalah yang harus diselesaikan. Tetapi ia tidak menjelaskan lebih jauh permasalahannya. (sin)

Video Rekomendasi :