Home Blog Page 1597

Seorang Polisi Memberikan Sepeda Barunya kepada Seorang Pria yang Dia Lihat Berjalan Kaki ke Tempat Kerja

0

Ketika Dennis Rowe anggota Departemen Kepolisian Hapeville, Georgia, AS, mengetahui seorang pria yang harus berjalan ke dan dari tempat kerja dalam cuaca panas, dia tahu bahwa dia harus melakukan sesuatu yang lebih.

Rowe sedang melakukan pekerjaan rutin pada hari Sabtu ketika dia melihat Craig Magby pulang dari kerja dengan berjalan kaki.

(Foto: Hapeville Police Department)

“Dia agak kepanasan dan berkeringat. Kami harus berbicara dan dia menjelaskan kepada saya bahwa dia biasanya mengendarai sepeda untuk pulang dan pergi kerja, dan sepeda itu baru-baru ini telah dicuri. Sejak sepeda itu dicuri, dia ke tempat kerja dengan berjalan, “kata Rowe kepada FOX 5.

(Foto: Hapeville Police Department)

Pikiran Rowe melintas pada sepedanya sendiri yang dibeli beberapa bulan lalu untuk perjalanan berkemah, sekarang mulai jarang digunakan.

“Ketika dia mengatakan kepada saya bahwa sepedanya dicuri, saya tidak mengatakan apa-apa kepadanya, tetapi saya segera tahu saya akan membawa sepeda itu kepadanya, dan memberikannya kepadanya dengan harapan dia dapat menggunakannya,” kata polisi itu.

(Foto: Hapeville Police Department)

“Ketika saya melihat sesuatu yang saya miliki yang tidak saya gunakan, dan ada seseorang yang sangat membutuhkan setiap hari, saya tahu bahwa saya harus mewujudkannya untuknya. Itu hanya sebagian dari cara saya dibesarkan, membantu di mana saya bisa, “katanya.

(Foto: Hapeville Police Department)

Magby bersyukur atas tindakan kebaikannya. Dia berkata bahwa petugas itu adalah orang yang dikirim oleh Tuhan.

“Saya telah berbicara dengan Tuhan tentang hal itu. Dia seperti menganggapnya selesai dan dia mengirim Rowe kepada saya. Saya bersyukur, bersyukur,” kata Magby. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Video Rekomendasi:

Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie Umumkan Dirinya dan 3 Keluarganya Positif Corona

0

ETIndonesia- Walikota Singkawang, Kalimantan Barat, Tjhai Chui Mie mengumumkan dirinya berserta 3 keluarganya terkonfirmasi positif terinfeksi corona. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Dimana hari ini tanggal 3 September 2020, tadi jam 10 melakukan tes swab kepada keluarga kami dan hasilnya kami berempat terkonfirmasi,” ujarnya.

Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah video yang beredar pada (3/09/2020) malam.

Tak hanya dirinya yang terkonfirmasi corona, Tjhai Chui Mie juga menyebutkan 3 anggota keluarganya juga terkonfirmasi positif.

BACA JUGA:  Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

“Hasilnya kami berempat terkonfirmasi, saya beserta tiga anggota keluarga,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyampaikan kepada seluruh masyarakat kota Singkawang agar  tidak takut dan panik. Ia menyerukan agar masyarakat tetap menjalankan protokol Kesehatan.

BACA JUGA : Bagaimana Departemen Propaganda Partai Komunis Tiongkok Secara Langsung Mengarahkan Menyembunyikan Informasi Wabah Virus dan Soal Perang Dagang

“Apabila keluar rumah harus pakai masker, cuci tangan menggunakan sabun, hand sanitizer, jaga jarak,” ujarnya.

“Kepada seluruh masyarakat Singkawang untuk tetap waspada secara dan melakukan protokol  Kesehatan bersama-sama, karena seketat apapun ada ruang terinfeksi covid-19,” imbuhnya. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=z5nJ10PIM-w

Kandidat Populer Perdana Menteri Jepang, Pengganti Shinzo Abe Menarik Perhatian atas Sikapnya Terhadap Tiongkok

0

oleh Li Yan

Pasca pengunduran diri Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada Jumat (28/08/2020) lalu, Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga menjadi kandidat populer untuk suksesi. 

Pada 2 September 2020, Yoshihide Suga pun secara resmi mengumumkan pencalonannya. Sebagaimana diketahui bahwa kelebihan utama Yoshihide Suga adalah dalam urusan dalam negeri, bukan diplomasi.

Terkait sikapnya terhadap komunis Tiongkok, diperkirakan bahwa Yoshihide Suga akan terus melanjutkan diplomasi Abe dengan tetap bertumpu pada aliansi Jepang – Amerika Serikat. Sebagai juru bicara pemerintah Abe, Yoshihide Suga telah berkali-kali mengungkapkan pandangannya terhadap isu-isu menyangkut pemerintah Tiongkok.

Kepulauan Diaoyu / Senkaku

Kapal penjaga pantai komunis Tiongkok terus menerus keluar masuk perairan di Kepulauan Diaoyu pada bulan Mei lalu. Yoshihide Suga dalam konferensi pers pada 12 Mei mengatakan bahwa tindakan itu sama sekali tidak dapat diterima oleh pemerintah Jepang. 

Yoshihide Suga juga menegaskan bahwa Jepang akan terus menaruh kewaspadaan dan bekerja sama dengan departemen terkait untuk melakukan pengawasan dan peringatan menyeluruh di Kepulauan Senkaku (nama Jepang dari Kepulauan Diaoyu).

Hongkong

Pada 27 Mei, menjelang diberlakukannya Undang-undang Keamanan Nasional versi Hongkon, Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers reguler bahwa pemerintah Jepang sangat prihatin tentang situasi di Hongkong.

Pada 2 Juli setelah Undang Undnag tersebut diberlakukan, Yoshihide Suga mengatakan bahwa langkah ini melemahkan kredibilitas Satu Negara Dua Sistem, dan sangat disesalkan.

Mantan anggota Komite Pendirian Demosisto, Agnes Chow dan lainnya ditangkap oleh polisi pada 10 Agustus karena dicurigai melanggar Undang Undang Keamanan Nasional versi Hongkong. 

Yoshihide Suga menanggapi pada 11 Agustus bahwa dirinya sangat khawatir dengan berlanjutnya status quo di Hongkong. Hongkong adalah mitra yang sangat penting bagi Jepang dan kedua belah pihak memiliki pertukaran ekonomi dan budaya yang erat. 

Yoshihide Suga percaya bahwa sistem Satu Negara Dua Sistem sangat penting untuk mempertahankan sistem yang bebas dan terbuka serta perkembangan demokrasi dan stabilitas. Pihak Jepang akan memanfaatkan seruan menteri luar negeri dan kesempatan lain untuk mengungkapkan sikapnya terhadap pihak Tiongkok.

Ketika ditanya soal kemungkinan sanksi terhadap komunis Tiongkok, Yoshihide Suga mengatakan : “Kita akan bekerja sama dengan negara-negara terkait, termasuk Amerika Serikat untuk meminta komunis Tiongkok menanggapi hal ini dengan tepat”.

Isu persenjataan

Menurut laporan Kyodo News, dalam konferensi pers pada 2 Agustus lalu Yoshihide Suga menekankan bahwa Jepang akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menanggapi meningkatnya ancaman militer komunis Tiongkok terhadap Jepang. 

“Penting untuk membahas bagaimana mengelola persenjataan, termasuk meningkatkan transparansi persenjataan di Asia Timur. Saya berharap dapat terus bekerja sama dengan Amerika Serikat,” kata Yoshihide Suga.

Menurut Yoshihide Suga kebijakan pertahanan nasional komunis Tiongkok dan tren gerakan militer adalah hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan, dan Jepang perlu menaruh perhatian besar terhadap hal ini.

‘Hongkong Economic Times’ melaporkan bahwa pada bulan Mei tahun lalu, Yoshihide Suga melakukan kunjungan selama 4 hari ke Amerika Serikat dan mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, Menteri Luar Negeri Pompeo dan pejabat lainnya. 

Perjalanan Yoshihide Suga  itu dianggap sebagai upaya menjalin hubungan dengan pejabat Amerika Serikat untuk memperlancar jalannya menuju kursi perdana menteri masa depan.

Banyak pihak menduga bahwa Yoshihide Suga akan terus memperkuat aliansi Jepang-Amerika Serikat dalam kontaknya dengan komunis Tiongkok. 

Cai Liang, seorang peneliti di Institut Studi Internasional Shanghai mengatakan bahwa kebijakan Jepang terhadap komunis Tiongkok di era pasca-Abe kemungkinan besar adalah secara umum membatasi dengan kontak parsial yang terbatas.

Menurut laporan, Yoshihide Suga memutuskan untuk mengikuti pemilihan umum karena dirinya memiliki kemampuan dalam menangani krisis. 

Saat ini, Jepang sedang menghadapi pandemi virus komunis Tiongkok (COVID-19) dan masalah penyelaman ekonomi Jepang yang mengalami kemerosotan serius setelah perang. (sin/rp) 

Keterangan Foto : Pada pukul 11:35 pada tanggal 1 April 2019, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengumumkan gelar tahun baru “Reiwa”. (KAZUHIRO NOGI / AFP / Getty Images)

Dia di-PHK Karena Pandemi, Sekarang Dia Memotong Rumput untuk Lansia Tanpa Biaya

0

Seorang pria New Jersey, AS, telah memotong rumput untuk warga senior dan veteran tanpa biaya. Dia bilang dia ingin berbuat baik di tengah pandemi.

(Foto: Brian Schwartz)

Brian Schwartz, mantan Wakil Presiden biro iklan digital di New York, kena PHK pada pertengahan Juni karena krisis COVID-19.

Dia memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan memberi bantuan pada para lansia sambil mencari pekerjaan baru.

Schwartz meluncurkan situs web iwanttomowyourlawn.com di mana orang dapat meminta jasanya. Dia juga menyertakan tautan untuk sumbangan uang gas.

(Foto: Brian Schwartz)

Dengan tagihan yang menumpuk dan bayi yang baru lahir di rumah, Schwartz mengatakan dia percaya pada karma baik.

“Ini merupakan peregangan yang sangat sulit dalam beberapa bulan terakhir bagi kami semua,” katanya. “Ini membuat stres dan saya hanya ingin menunjukkan sesuatu yang baik di sana.”

(Foto: Brian Schwartz)

Setelah stasiun berita lokal mengambil cerita Schwartz, dia memiliki lebih banyak orang yang meneleponnya untuk jasanya, serta panggilan untuk menawarkan bantuan.

“Saya hanya ingin berbuat baik,” kata Schwartz. “Rasanya menyenangkan, benar, mengikuti kata hatiku.”(yn)

Sumber: sunnyskyz

Video Rekomendasi:

University of North Texas Memerintahkan Pengusiran Terhadap Mahasiswa yang Didanai oleh Komunis Tiongkok

0

Gu Qing’er

Laporan media lokal Texas “Denton Record-Chronicle”, pada 26 Agustus 2020 menyebutkan bahwa University of North Texas tiba-tiba mengirim surat kepada 15 peneliti didanai publik dan mahasiswa internasional, yang telah menerima dana dari National Funding Committee, untuk memberitahu mereka agar segera pergi. Lembaga pendidikan itu telah mengakhiri hubungan kerjasamanya dengan para sarjana tamu dari Study Abroad Foundation.

Pada saat yang sama, sekolah telah memberitahu departemen visa terkait dari pemerintah AS bahwa program studi para sarjana ini telah berakhir pada 26 Agustus, dan visa pertukaran pengunjung “J-1” mereka akan segera dicabut.

University of North Texas menyatakan dalam surat tersebut bahwa pihaknya akan segera menangguhkan akses mereka ke email kampus, server, dan sumber daya lainnya. Jika peneliti ingin kembali ke kampus untuk mengemas barang-barang pribadinya, mereka harus ditemani oleh pihak universitas untuk memasuki kampus.

Menanggapi berita ini, University of North Texas menanggapi reporter The Epoch Times melalui email yang berbunyi : “Keputusan ini hanya memengaruhi 15 peneliti tamu yang didanai oleh yayasan tertentu dan tidak mempengaruhi mahasiswa lain yang belajar di universitas. Pihak kampus terus menyambutnya. Cendekiawan tamu dari semua negara lain termasuk Tiongkok. (Keputusan ini terbatas pada 15 peneliti tamu yang didanai oleh organisasi khusus ini, dan tidak mempengaruhi siswa mana pun yang terdaftar dan belajar di universitas. UNT akan menerima kunjungan sarjana dari seluruh dunia termasuk Tiongkok.) “

Menanggapi hal ini, seseorang memprakarsai tanda tangan balasan di situs petisi Change.org, meminta sekolah untuk mencabut keputusan tersebut.

Berdasarkan pengumuman di situs resmi Departemen Luar Negeri AS, jika sekolah tiba-tiba menghentikan program pertukaran dan kerja sama dengan luar negeri, maka para sarjana peserta program harus segera meninggalkan negara.

Menurut Baidu Encyclopedia, China Scholarship Council adalah badan hukum perusahaan nirlaba langsung di bawah Kementerian Pendidikan. Lembaga itu bertanggung jawab atas organisasi, pendanaan, dan pengelolaan warga negara Tiongkok yang belajar di luar negeri dan warga negara asing yang belajar di Tiongkok. 

Dana Studi Luar Negeri Tiongkok terutama berasal dari dana keuangan khusus Program Studi Luar Negeri Tiongkok, juga menerima sumbangan dan subsidi dari orang-orang yang bersahabat, perusahaan, kelompok sosial, dan organisasi lain di dalam dan luar negeri.

Saat ini, tidak jelas apakah universitas Amerika lainnya mengeluarkan mahasiswa dan peneliti Tiongkok dari kampus.

Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan akan menangguhkan masuknya mahasiswa dan peneliti Tiongkok tertentu ke Amerika Serikat. Aturan itu mulai berlaku pada 1 Juni untuk membatasi Komunis Tiongkok menggunakan program visa pelajar dan peneliti AS untuk mencuri teknologi dan kekayaan intelektual Amerika.

Departemen Luar Negeri AS pada briefing tanggal 2 Juni 2020 menyatakan bahwa Amerika Serikat, tidak akan mentolerir Tiongkok yang berusaha mendapatkan teknologi dan kekayaan intelektual Amerika dari lembaga akademis dan lembaga penelitian Amerika. Pada akhirnya menggunakannya untuk proyek militer Tiongkok(Komunis Tiongkok). Tetapi perlu ditekankan bahwa ini tidak berarti bahwa Amerika Serikat ingin mencegah semua pelajar dan sarjana Tiongkok datang ke Amerika Serikat.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Komunis Tiongkok telah menargetkan teknologi sensitif di negeri paman SAM itu. Bahkan terhadap negara maju lainnya selama bertahun-tahun. Mereka menggunakan teknologi tersebut untuk modernisasi militer Komunis Tiongkok. Tujuannya, merusak keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutunya.

Secara khusus, Komunis Tiongkok menggunakan sejumlah kecil sarjana dan peneliti di Amerika Serikat dan negara lain, untuk terlibat dalam kegiatan memperoleh teknologi sensitif di negara-negara tersebut. Langkah itu mendorong Amerika Serikat untuk mengatasinya. (Hui/asr)

Keterangan Foto : Baru-baru ini, Universitas Texas Utara di Amerika Serikat tiba-tiba memerintahkan pengusiran 15 sarjana tamu publik dan mahasiswa internasional yang didanai oleh Dewan Beasiswa Tiongkok, dan membatasi mereka untuk keluar dalam waktu satu bulan. Gambar menunjukkan peta data. (Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=uYzZ1uU2AXE

Guru Menggunakan Uang Stimulus untuk Mengajari Anak-Anak yang Tinggal di Kota Cara Memancing dan Mengenal Alam

0

Saat tumbuh, Carmen Garner tidak memiliki seorang ayah untuk mengajarinya tentang hal-hal yang lebih baik dalam hidup. Setelah ibunya meninggal, dia tinggal di antara 17 rumah kerabat yang berbeda bahkan sebelum dia lulus SMA.

Jika bukan karena pacar sepupunya membawa Carmen untuk memancing sesekali, masa kecilnya akan hampa dari kegembiraan. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa pria itu telah “menyelamatkan hidupnya”.

(Foto: Facebook)

Carmen dengan jelas mengingat bagaimana rasanya hanya tinggal di dalam rumah sepanjang musim panas karena terlalu berbahaya untuk bermain-main ke lingkungan dalam kota di Washington, D.C.

“Saya dulu tinggal di ‘tenda’ dan saya tidak pernah pergi ke luar,” katanya kepada The Washington Post. “Orang-orang ditembak di luar sana. Orang-orang terbunuh di luar sana. Mereka ditangkap di luar sana. “

Perjalanan memancing itulah yang menyelamatkannya, memungkinkannya ke luar rumah dan menghargai alam untuk perubahan, sambil juga menyediakan waktu ikatan yang tak ternilai dengan orang dewasa yang aman.

Carmen sekarang adalah seorang guru yang telah mengabdikan hidupnya untuk menjadi orang dewasa yang memberi perlindungan bagi anak-anak lain. Dia mengajar seni di Sekolah Dasar Shepherd dan telah banyak menulis tentang mengatasi masa kecil yang sulit untuk berhasil dalam hidup.

Dia juga telah menemukan ide-ide untuk memulai organisasi nirlaba untuk mengajari kaum muda yang tinggal di kota cara memancing, jadi ketika uang stimulus dari pemerintah senilai 1.200 dollar (sekitar Rp 17,7 juta) tiba selama pandemi COVID-19, dia tahu persis apa yang harus dilakukan dengan uang itu.

(Foto: Facebook)

“Saya berpikir, ‘mengapa tidak menghabiskan uang stimulus untuk sesuatu yang akan menguntungkan anak-anak, dan bermanfaat bagi komunitas kita?’” Jelas Carmen. “Saya adalah anak yang sedang menunggu seseorang untuk menjemput saya. Nah, itulah yang akan saya lakukan. Saya akan menjemput anak-anak ini. “

Carmen memulai Inner City Anglers, sebuah program yang membawa anak-anak dari lingkungan yang sulit ke ruang alami sehingga mereka dapat mempelajari semua tentang olahraga memancing.

Motonya adalah,: “Di mana anak-anak dapat mewujudkan mimpi menjadi kenyataan”, dan itu adalah misi yang dia tangani dengan sangat serius.

(Foto: Facebook)

Carmen berharap perjalanan mereka ke air akan mengajari para pemancing mudanya tentang lebih dari sekadar menangkap ikan. Dia ingin menanamkan anak-anak ini, yang sebagian besar berkulit hitam, dengan perasaan bahwa mereka dapat melakukan apa saja dengan hidup mereka.

Dia berharap dapat menunjukkan kepada mereka bahwa mereka berharga dan memiliki potensi yang sama seperti anak lain untuk mewujudkan impian mereka dalam hidup.

(Foto: Facebook)

Carmen mengatakan dia berharap orang lain mendengar tentang organisasi nirlaba-nya dan terinspirasi untuk memulai program mereka sendiri.

“Saya ingin orang-orang masuk ke komunitas mereka sendiri, menemukan sesuatu yang mereka sukai dan kemudian memperkenalkannya kepada anak-anak. Anda hanya tahu apa yang diperkenalkan kepada Anda. Jika kami memiliki lebih banyak orang yang memperkenalkan ide-ide bagus ke dalam komunitas kami, komunitas kami akan menjadi lebih baik, ” katanya.

(Foto: Facebook)

Carmen tidak hanya memberi anak-anak ini aktivitas yang menyenangkan dan sehat yang dapat mereka turunkan kepada anak-anak mereka suatu hari nanti, ia juga memberi mereka sesuatu yang lebih berharga: harapan. (yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi:

Pentagon Peringatkan: Hulu Ledak Nuklir Komunis Tiongkok Berlipat Ganda dalam Sepuluh Tahun ke Depan

0

Zhang Ting

Markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon mengeluarkan laporan tentang kekuatan militer Komunis Tiongkok pada hari Selasa 1 September 2020 lalu.

Laporan itu memperingatkan bahwa diperkirakan jumlah hulu ledak nuklir di Tiongkok akan setidaknya dua kali lipat dalam sepuluh tahun ke depan. Selama waktu itu, hampir diperoleh kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir melalui darat, laut dan udara.

Meski demikian, tenaga nuklir Komunis Tiongkok masih dikerdilkan oleh tenaga nuklir Amerika Serikat yang memperkirakan ada 3.800 hulu ledak nuklir yang siap digunakan kapan saja. Banyak hulu ledak nuklir sebagai cadangan. 

Komunis Tiongkok saat ini memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir. Namun, Komunis Tiongkok hampir memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir dari udara, darat dan laut, yang juga dikenal sebagai kemampuan “triad nuklir.”

Ini adalah pertama kalinya militer Amerika Serikat mengungkapkan jumlah hulu ledak nuklir di Tiongkok.

Hulu ledak nuklir Tiongkok akan berlipat ganda dalam sepuluh tahun ke depan, Amerika Serikat meminta Beijing untuk bergabung dengan perjanjian pengendalian senjata

Laporan tahunan yang dirilis oleh Pentagon itu disebut “Laporan Pembangunan Militer dan Keamanan Republik Rakyat Tiongkok 2020.”

Laporan tersebut menyatakan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan, Komunis Tiongkok akan memperluas dan mendiversifikasi tenaga nuklirnya. Mungkin setidaknya menggandakan persediaan hulu ledak nuklirnya; tenaga nuklir Tiongkok tampaknya melebihi ukuran “pencegahan minimum” yang dijelaskan oleh militer Tiongkok sendiri. 

Pentagon juga menyatakan dalam laporan tersebut bahwa perkiraan pertumbuhan hulu ledak nuklir Tiongkok didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kepemilikan bahan yang cukup di Beijing untuk menggandakan cadangan senjata nuklirnya tanpa perlu memproduksi bahan fisil baru.

Komunis Tiongkok ingin menggunakan perluasan tenaga nuklir untuk mencapai tujuan menyamai atau melampaui Amerika Serikat sebagai negara adidaya global pada tahun 2049.

Beberapa hari sebelum laporan Pentagon, Menteri Pertahanan, Mark Esper memperingatkan rencana Komunis Tiongkok di Twitter.

Mark Esper menulis bahwa dengan Komunis Tiongkok mendorong untuk setidaknya dua kali lipat ukuran cadangan nuklirnya, menyadari modernisasi kekuatan nuklir Amerika Serikat dan menjaga kesiapsiagaan perang sangat penting untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Prediksi kekuatan militer Komunis Tiongkok memberikan justifikasi bagi pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk menghabiskan ratusan miliar dolar untuk memodernisasi persenjataan nuklir Amerika.

Chad Sbragia, Wakil Asisten Sekretaris Urusan Tiongkok di Kementerian Pertahanan Nasional, menyatakan bahwa kemampuan “triad nuklir” Komunis Tiongkok hampir selesai, dan Tiongkok sedang mengembangkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara berkemampuan nuklir.

Rilis laporan ini dilakukan pada saat ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok meningkat. Washington berusaha untuk mengizinkan Beijing untuk bergabung dengan perjanjian pengendalian senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia, memperluas perjanjian bilateral menjadi perjanjian trilateral.

Amerika Serikat dan Rusia mengadakan pertemuan pengendalian senjata di Austria pada bulan Juni tahun ini untuk membahas perpanjangan “Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru” (“New START”), yang akan berakhir pada Februari tahun depan. Secara terbuka mengundang Beijing untuk bergabung dalam pembicaraan tersebut. 

Amerika Serikat menekankan perlunya partisipasi yang tulus dari ketiga negara tersebut. Negosiasi kontrol senjata, tetapi Komunis Tiongkok menolak untuk berpartisipasi.

Perjanjian “New START” membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dapat dikerahkan Amerika Serikat dan Rusia tidak lebih dari 1.550. Itu juga membatasi penyebaran rudal balistik antar benua, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, dan pembom berat yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. 

Selain itu, jumlah peluncur yang digunakan untuk meluncurkan hulu ledak nuklir juga dibatasi.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengusulkan untuk memperluas perjanjian kontrol senjata bilateral Amerika Serikat dengan Rusia menjadi perjanjian multilateral, termasuk Tiongkok.

Dia mengatakan bahwa NATO juga melihat Tiongkok  berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan senjata baru dan modern, termasuk rudal baru. Jika Tiongkok adalah penandatangan perjanjian pengendalian senjata, akan ada banyak pelanggaran rudal.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Pentagon pada hari Selasa 1 September 2020 menyatakan bahwa Komunis Tiongkok meluncurkan “lebih dari gabungan seluruh dunia” rudal balistik yang digunakan untuk pengujian dan pelatihan tahun lalu. Militer Komunis Tiongkok berusaha untuk mencuri dan menggunakan usaha patungan untuk mendapatkan chip memori akses acak dan penerbangan dan Teknologi perang anti-kapal selam.

Komunis Tiongkok secara aktif mengembangkan pangkalan militer di luar negeri

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan bahwa ketika laporan itu dirilis, dunia menyaksikan perilaku agresif Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik dan kawasan lain, terus menggerogoti tatanan internasional berbasis aturan guna memajukan kepentingannya sendiri

Laporan tersebut menyatakan bahwa militer Tiongkok terus “memperkuat persiapannya” untuk menyerang Taiwan bila diperlukan. Komunis Tiongkok juga berusaha membangun logistik militer luar negeri yang lebih kuat dan infrastruktur pangkalan untuk memungkinkan tentara Komunis Tiongkok mempertahankan kekuatan militernya pada jarak yang lebih jauh.

Selain pangkalan militer saat ini di Djibouti, Komunis Tiongkok mungkin sudah mempertimbangkan dan berencana untuk meningkatkan fasilitas logistik militer luar negeri untuk mendukung angkatan laut, udara dan darat.

“Komunis Tiongkok mungkin telah mempertimbangkan pendirian fasilitas logistik militer Komunis Tiongkok di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola dan Tajikistan,” kata laporan itu.

Laporan itu juga memperingatkan bahwa masih ada “kesenjangan dan kekurangan besar” dalam kemampuan militer Tiongkok, yang mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan.

Bagaimanapun, Komunis Tiongkok memiliki tujuan akhir yang strategis, dan bergerak menuju tujuan. Jika itu dapat dicapai dan tidak dibendung, akan berdampak serius pada kepentingan nasional Amerika Serikat dan keamanan tatanan internasional. (hui)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=CfWbT2ypkJs

Dengan Tatapan Mata Sedih dan Tanda di Dadanya Dia Memohon untuk Diadopsi

0

Ada banyak anjing liar yang berhasil diselamatkan, namun ada juga sejumlah besar hewan yang menghabiskan hari-harinya dengan memohon untuk diadopsi.

Meskipun hidup di tempat penampungan jauh lebih baik daripada mengembara tanpa tujuan dari satu tempat ke tempat lain tanpa makan yang pasti atau ke mana harus menghabiskan malam yang dingin, tujuannya adalah agar semua anjing mengenal cinta sejati sebuah keluarga.

Setidaknya itu adalah tujuan kelompok ADSMA, di Copiapó, di Chili utara. Mereka adalah orang-orang yang menyelamatkan seekor anjing cantik yang selama bertahun-tahun diabaikan. Chica adalah nama berbulu pemberani yang, meskipun dengan mata sedih, tidak kehilangan harapan untuk diadopsi.

Dia telah berada di penampungan selama hampir dua tahun, sayangnya dia tampaknya diacuhkan oleh orang-orang yang pergi mencari anjing peliharaan, bagi mereka, Chica tampaknya bukan anjing “ideal” itu.

Jadi beberapa anggota kelompok itu memutuskan untuk memasang poster dengan gagasan mendapat perhatian pengadopsi potensial mereka.

Di poster itu tertulis:

“Ras campuran dan penuh cinta, Chica berharap dapat menemukan dunia petualangan dan memiliki cinta sebuah keluarga, yang akan merawatnya akan menjadi orang-orang favoritnya.”

Kelompok tersebut juga telah memublikasikan beberapa foto di akun Instagram miliknya untuk mempercepat pencarian orangtua barunya. Postingan itu berbunyi:

“Saya sudah lama menunggu keluarga. Ketika saya masih kecil, Rufina menyelamatkan saya dan membawa saya bersamanya, dia telah merawat saya selama ini, saya hanya membutuhkan keluarga sah yang mencintai saya dan sangat mencintai saya. Saya adalah teman yang baik, saya disterilkan dan saya memiliki banyak energi .”

Chica hanya menginginkan kesempatan yang memungkinkannya untuk mengetahui sisi lain dari dunia luar yang penuh dengan orang baik yang bersedia menjaga kepentingan hewan seperti miliknya.

Kelompok tersebut menghimbau semua orang yang tertarik untuk membawa pulang pendamping terbaiknya, untuk meninggalkan pesan dan menyebarkan cerita mereka untuk menarik hati sebanyak mungkin.

Kelompok tersebut tidak akan menyerah sampai Chica memiliki keluarga yang telah lama ditunggunya, dia hanya ingin hidup tenang dan penuh cinta.

Kami berharap bahwa Chica akan segera mendapatkan keluarga yang akan memberinya cinta dan rumah untuk selamanya.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Beruang Lapar Terus Berkeliaran di Pompa Bensin yang Sama di California untuk Camilan Larut Malam

0

Sebuah pompa bensin di California, AS, telah menjadi langganan beberapa beruang coklat untuk camilan tengah malam, dan salah satunya ternyata menyukai makanan manis.

Dalam rekaman CCTV pada 29 Agustus, seekor beruang coklat dengan santai berjalan melalui pintu geser toko sebelum karyawan Paul Heigh mencoba menghentikannya untuk masuk lebih jauh. Mencoba mengusir hewan besar itu, beruang itu kemudian menerjang pria itu, menyebabkannya mundur.

Menyusul bentrokan tersebut, Heigh berbicara pada outlet berita lokal WKRN di mana dia mengaktan,: “Itu agak menakutkan, saya tidak akan berbohong. [Melawan beruang] tidak ada dalam deskripsi pekerjaan. “

Keesokan harinya, situasi serupa terjadi lagi di SPBU yang sama. Beruang yang masuk tertangkap kamera sedang mengais-ngais permen dan kerupuk yang diambil dari rak.

Meskipun belum dikonfirmasi, diperkirakan itu adalah beruang nakal yang sama yang berkeliaran di pompa bensin pada malam sebelumnya.

Sebelumnya pada bulan Agustus, CCTV menangkap saat seorang pelanggan memukul pantat beruang coklat besar yang berdiri di ambang pintu pom bensin dalam upaya membuatnya pergi. Sayangnya itu tidak berhasil, dan tetap berjalan masuk.

Video lain yang diambil baru-baru ini di ponsel seseorang menunjukkan beruang coklat lain di supermarket yang sama. Beruang ini tampaknya memiliki pola makan yang lebih sehat daripada beruang lainnya, dan dengan santai mengamati lorong buah dan sayur.

Meskipun videonya mungkin menghibur, pertemuan ini tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga untuk beruang.

Ann Bryant dari Bear League mengatakan kepada WKRN,: “Beruang itu tidak boleh pergi ke gedung di mana seseorang dapat menembak atau membunuhnya atau Departemen Margasatwa dapat membunuhnya.”(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Kisah Pilu dan Kecewa Warga Lujiang, Provinsi Anhui, Tiongkok, yang Desanya Digenangi Air Selama 40 Hari

0

Hong Ning dan Ling Yun

Tanggul di seksi Lianhe, Kabupaten Lujiang, provinsi Anhui, Tiongkok jebol akibat terjangan banjir. Permukaan air cepat mencapai 8 meter tingginya. Setelah 40 hari, warga setempat mengatakan, ketinggian air di rumah sekarang lebih dari 2 meter. Warga terpaksa tinggal di luar, tidak ada persediaan makanan dan pakaian, sangat tersiksa.

Warga bernama samaran Chen Liang, seorang warga kota Tongda, Kabupaten Lujiang, provinsi Anhui mengatakan kepada reporter the Epoch Times, “Sampai saat ini, air belum surut. Genangan air di rumah kami sedalam sekitar 2 meter, lantai pertama masih direndam air. Ini baru awal, kapan surutnya, kita juga tidak tahu.” 

Menurut Chen Liang, dua desa setempat, Shidawei dan Niuguangwei, semuanya terendam air, dan jarak garis lurus antara kedua kota kabupaten itu sekitar 30 kilometer. Ada puluhan ribu orang di Shidawei yang tidak bisa pulang ke rumahnya masing-masing dan terpaksa menyewa rumah di luar.

Sudah lebih dari 40 hari Chen Liang tinggal di rumah kontrakan. Pemerintah daerah setempat hanya membagikan sekantong beras dan satu barel minyak, lainnya tidak peduli.  “Biaya sewa rumah dan bantuan lainnya, tidak ada sama sekali,” katanya.  

“Awalnya kami mengandalkan kerabat dan teman, tapi hanya bisa tinggal sementara tiga sampai lima hari lalu pindah. Jika terus begini, rumah siapapun tidak ada yang bisa ditinggali lagi. Sekarang semua warga menyewa tempat tinggal, tidak bisa bertahan lama lagi, dan tidak lama lagi persediaan makanan pun habis,” tutur Chen Liang.

Chen Liang mengatakan, pada malam pertama sebelum banjir, otoritas setempat meminta mereka untuk mengungsi. Mereka tidak mengatakan akan melepaskan banjir. Melarang mereka memindahkan barang apapun, dan mereka tidak membawa apapun saat pergi.

Pada 22 Juli 2020 pukul 8.30 pagi, Chen Liang berencana memindahkan barang-barang ke gerbang pintu. Ketika tentara datang dan menyuruh Chen Liang untuk tidak memindahkan barang apapun, mereka langsung membawa orang-orang pergi. Tidak membawa sesuatu apa pun, hanya sehelai pakaian di badan, bahkan untuk mencuci atau ganti pakaian pun tidak bisa. Setelah pergi dari rumah, semua barang kebutuhan pokok harus dibeli sendiri.

Menurut laporan media setempat, pada 22 Juli itu, permukaan air di Stasiun Zhongmiao, Chaohu telah melonjak dari 8,80 meter sebelumnya menjadi 13,43 meter, memecahkan nilai yang ekstrim dalam sejarah. 

Baru kali ini dalam satu abad terakhir menemui tingkat air seperti itu di Chaohu. Sebelumnya Chaohu meningkatkan kapasitas penyimpanan airnya hampir 3,6 miliar meter kubik, setara dengan peningkatan kapasitas penyimpanan air di bawah dua tingkat air normal. Chaohu dan banyak sungai terus menerus mengalami tingkat air dalam level waspada, melampaui tingkat air normal, dan mencetak sejarah ketinggian air abnormal.

22 Agustus 2020 sekitar pukul 08.00 pagi, tanggul Shidawei di Kota Tongda, Kabupaten Lujiang, provinsi Anhui, dekat Chaohu, jebol.

ShiDawei diterjang banjir dari pembuangan air tanggul, namun, pihak berwenang setempat tidak mengakuinya. 

Chen Liang mengatakan bahwa pada awalnya banjir di Shidawei bukan dikarenakan “ledakan bendungan”, melainkan banjir sengaja dilepaskan untuk melindungi daerah lain. Akan tetapi pemerintah daerah tidak pernah mengakuinya dan mengklaimnya sebagai “ledakan bendungan.” Ini membuat Chen Liang marah.

Menurut Chen Liang, pada saat itu dikatakan akan melindungi Provinsi Jiangsu dari banjir, dengan mengorbankan ibukota Hefei, provinsi Anhui. Jika mereka tidak membuang banjir di sini, Hefei akan tenggelam. Tapi pemerintah seharusnya mengevakuasi warga dulu dengan baik, tapi sekarang pemerintah tidak peduli.

“Inilah yang membuat saya marah. Jelas-jelas itu digali dan sengaja dilepaskan. Mengapa pemerintah tidak mengakui bahwa banjir itu memang sengaja dilepaskan, tetapi beralasan kegagalan bendungan? Mengapa? Kami harus berkorban sebesar ini, apa tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun?” kata Chen Liang kesal.

Chen Liang mengatakan, di daerahnya ada puluhan ribu orang, dua kotapraja, dan sekitar 100.000 mu lahan yang subur, terutama untuk industri pembibitan dan tanaman padi, serta pabrik, tapi sekarang semuanya kandas.

Tabungan Seumur Hidup Kandas

Chen Liang menuturkan, mereka sekarang menyewa rumah seluas lebih dari 20 meter persegi, dengan harga sewa bulanan lebih dari 500 yuan, dan harganya terus naik.

“Saya memiliki dua anak, empat orang anggota keluarga, semua biaya termasuk sewa sebulan minimal butuh dua hingga tiga ribu yuan, selain itu, saya juga harus menghidupi kedua orang tua, dan kakek saya,” kata Chen Liang.

“Setidaknya Anda harus memberi makan pada warga, memberi kami makanan dan pakaian,” kata Chen Liang.

Warga pergi ke pemerintah kota Tongda untuk melapor, namun gagal mendapatkan solusinya. Ketika mereka melapor ke kabupaten, mereka juga disuruh kembali. Mereka tidak menemukan pejabat pemda setempat untuk mewakili mereka.

Chen Liang mengatakan: “Dulu, kami selalu menyumbang di mana pun ada bencana, tapi sekarang kami ditimpa bencana, kalaupun ada sumbangan, kami juga tidak mendapatkan bagian, semuanya dikorupsi oleh pejabat pemerintah daerah di semua tingkatan.”

Selain kesulitan bertahan hidup saat ini, kekhawatiran mereka lainnya adalah apakah rumah mereka masih dapat ditinggali setelah air surut?

“Yang paling kami khawatirkan adalah rumah, apakah masih bisa ditinggali, karena sudah terlalu lama digenangi air, lebih dari 40 hari,” kata Chen Liang. 

Itu adalah rumah yang mereka bangun dengan susah payah dari sebagian besar hidup mereka, tapi sekarang semuanya lenyap. Sementara pemerintah daerah bahkan seakan menutup mata.

Chen Liang memiliki dua toko fisik, salah satunya adalah toko bahan bangunan, semua barang yang ada di dalam toko itu juga terendam banjir, dengan kerugian sekitar empat hingga lima juta yuan atau sekitar Rp.840 juta – 10.5 miliar.

Chen Liang juga tampak kurus selama lebih dari sebulan tinggal di luar dan menjadi sering marah. 

“Saya menghabiskan sebagian besar hidup saya di toko. Masih punya hutang dan angsuran pinjaman. Sekarang warga juga tidak bisa berkata apa-apa, hanya pasrah. Partai Komunis memang benar-benar tak berhati nurani,”pungkas Chen Liang dengan nada kesal. (jon/rp)

Keterangan Foto : Sudah 40 hari sejak pihak berwenang menjebol tanggul untuk melepaskan banjir Kota Tongda, Kabupaten Lujiang, Provinsi Anhui masih terendam air. (Disediakan oleh orang yang diwawancarai)

Video Rekomendasi :

Anjing Ini Memiliki Reaksi Lucu Terhadap Pemiliknya yang Menjemputnya di Tempat Penitipan Anjing Setelah Liburan

0

Pergi berlibur seharusnya santai dan tanpa beban, tetapi bagi orangtua hewan peliharaan, hal itu seringkali tidak terjadi. Sulit untuk tidak merasa bersalah jika Anda tidak bisa membawa serta teman berbulu untuk berlibur. Lebih buruk adalah melihat kemarahan yang terpantul di mata berbulu saat Anda kembali.

Inilah yang dirasakan pemilik anjing yang mendapat sambutan dingin anjingnya saat mereka menjemputnya di tempat penitipan hewan peliharaan.

(Foto: Youtube)

Ketika pemilik Hannibal seekor boxer kembali dari liburannya, mereka mengharapkan sambutan anjingnya yang sangat bersemangat. Tapi di Dogwoods Canine Play and Stay di Washington, AS, mereka “disambut” oleh tatapan mata anjingnya yang sangat kesal.

(Foto: Youtube)

Hannibal mengungkapkan semua luka dan amarahnya dalam satu tatapan tajam yang terus menerus. Berdiri tegak dengan cakarnya di pintu kandangnya, dia tetap diam, menatap seperti yang direkam pemiliknya. Mata menatap tajam dan melirik ke kanan gan ke kiri.

(Foto: Youtube)

Raut wajah Hannibal tidak bergeming saat orangtua manusianya bergerak ke sana ke mari, memunculkan respons yang sama. Dia mengingatkan kita tentang bagaimana mata Mona Lisa yang terkenal mengikuti Anda ke sekeliling ruangan, tapi dia tidak pernah bergerak.

Matanya sepertinya berkata,: “Oh, ingat aku, sahabatmu? Yang kau tinggalkan? ”

(Foto: Youtube)

Jutaan orang menyaksikan Hannibal dengan sadis menegur pemiliknya hanya dengan matanya.
Banyak yang memperingatkan pemiliknya untuk menjaga mereka di rumah karena balas dendam sudah dekat. Beberapa bahkan menyamakan ekspresi wajahnya dengan aktor Samuel Jackson, yang dikenal karena tatapannya yang mengintimidasi.

Semoga Hannibal memperbaiki hubungan dengan pemiliknya setelah beberapa saat untuk menenangkan diri. (yn)

Sumber: inspiremore

Video Rekomendasi: