Home Blog Page 1616

Sinyal Bahaya dari Publikasi Perang Dingin oleh Komunis Tiongkok

0

oleh Chen Zhou

Baru-baru ini, Menlu Wang Yi dan Direktur Komisi Luar Negeri Pusat Komunis Tiongkok Yang Jie chi, berturut-turut menyuarakan masalah hubungan AS-Komunis Tiongkok. Mereka berpura-pura bersikap lembut, untuk memperoleh kesempatan dialog dengan AS. Kemudian berupaya meredakan ketegangan. 

Akan tetapi, pemerintah AS tanpa ragu terus mendorong langkah melepaskan keterkaitan dengan rezim Komunis Tiongkok. 

Dialog Menhan AS-Komunis Tiongkok yang bersifat memperingatkan, pelarangan piranti lunak intelijen komunis tiongkok dan pengumuman sanksi bagi 11 orang pejabat Tiongkok-Hong Kong, semua itu membuat taktik semu komunis tiongkok mengulur waktu menjadi berantakan. 

Petinggi Komunis Tiongkok mendadak berubah sikap, setelah melihat tidak ada lagi harapan untuk menyelamatkan hubungan AS-Komunis Tiongkok.

Pada 10 Agustus 2020, Kemenlu Komunis Tiongkok tiba-tiba mengumumkan apa yang disebut “kinerja diplomatik Tiongkok sepanjang tahun ini dan fokus inti pekerjaan tahap berikutnya”, yang kembali menetapkan hubungan diplomatik terhadap AS. Langkah ini melontarkan sinyal berbahaya  yakni mempersiapkan perang dingin secara menyeluruh. Kartu as petinggi komunis Tiongkok pun dibuka. Kebijakan baru ini memilih waktu pengumuman yang relatif aneh, sangat mungkin karena ada konflik internal.

Mendadak Susun Ulang Kebijakan Diplomatik Mungkin Akibat Konflik Kekuasaan 

Dokumen “kebijakan diplomatik” sepanjang hampir 3.000 kata itu terbagi  menjadi 3 bagian. Bagian pertama secara garis besar menerangkan kinerja diplomatik. Bagian kedua menjelaskan prinsip diplomatik. Bagian ketiga penyusunan pekerjaan diplomatik tahap berikutnya.

Cover depan buku baru berjudul A Brief History of The Cold War

Dipilihnya waktu pengumuman “kebijakan diplomatik” baru ini, terkesan sangat janggal. Bukan pada awal tahun, bukan pula akhir tahun, juga bukan pula adanya rapat penting tertentu atau pidato penting dari petinggi Partai Komunis Tiongkok dan bertepatan dengan waktu digelarnya Rapat Beidaihe. 

Peristiwa janggal ini menandakan, Rapat Beidaihe yang saat 11 Agustus tengah berlangsung, mungkin telah menimbulkan kontroversi sengit, atau mungkin akan mulai merebut kekuasaan kepemimpinan dalam pekerjaan terhadap luar negeri. Rumor yang terkait peralihan kekuasaan yang sempat beredar sebelumnya mungkin sedang terbukti kebenarannya.

Kinerja diplomatik simpulkan hanya lemah dalam hubungan AS-Komunis Tiongkok, “Kebijakan diplomatik” baru di awal mencakup yang disebut kinerja diplomatik sepanjang tahun ini, secara basa-basi terus mengumandangkan pujian “diplomasi kepala negara”. 

Yang dimaksud dengan kinerja antara lain, “hubungan Komunis Tiongkok-Rusia terus meraih perkembangan baru berkat kepemimpinan strategis pemimpin kedua negara”, “hubungan Tiongkok-Eropa secara keseluruhan menjaga kerjasama sebagai pondasi utama”, “hubungan dengan negara tetangga terjaga baik”, “kekompakan dan kerjasama dengan Afrika, Arab, Latin Amerika dan banyak negara berkembang lainnya lebih diperkuat”. 

https://www.youtube.com/watch?v=c6WCrIb4Bic

Kinerja ini tentunya hanya bualan Komunis Tiongkok sendiri, tak lain untuk menutupi  kesalahan kebijakan petinggi Partai Komunis Tiongkok. Setelah terjadi konflik di perbatasan Tiongkok-India, Rusia jelas berpihak pada India. Bahkan, telah menunda penyerahan sistem rudal S-400 yang sedianya untuk dikirim ke Tiongkok, ternyata dialihkan ke India.

Setelah mengerahkan seluruh daya upaya Komunis Tiongkok, akhirnya berhasil memperjuangkan KTT Streaming Tiongkok-Eropa, tapi akibatnya justru mencoreng  muka  sendiri. Inggris, Prancis, Jerman dan negara Eropa lainnya ramai-ramai mengecam “Undang-Undang Keamanan Nasional versi Hong Kong” dan menghentikan perjanjian ekstradisi  dengan Hong Kong, serta mempersiapkan penerapan sanksi. Pada saat yang sama mempertanyakan tanggung jawab Komunis Tiongkok yang telah menutupi pandemi.

Pasca diberlakukannya strategi Laut China Selatan, negara ASEAN semakin mendekatkan diri pada AS, Jepang dan Australia. Semakin mempererat kerjasama dengan Amerika, serta mempersiapkan diri melawan Komunis Tiongkok. 

Secara diplomatik Komunis Tiongkok sama sekali tidak ada kinerja apa pun. Justru semakin dikucilkan. Jadi, terpaksa berkata, “Efektif mencegah dan menetralisir tantangan risiko dari lingkungan di luar”.  

Terhadap hubungan AS-Tiongkok yang merupakan inti diplomatik, Komunis Tiongkok jelas tidak bisa menyimpulkan kinerja apa pun. Hanya mengatakan menghadapi “tekanan” AS, “secara aktif membuat kebijakan dan mengembangkan hubungan dengan sesama negara besar”. 

Prinsip Diplomatik Tak Ada Hal Baru Tapi Ada Penyebutan Baru 

“Kebijakan diplomatik” baru sebanyak 1.000 kata ini menjabarkan prinsip diplomatik, sebagian besar adalah basa basi politik sebelumnya, tapi terdapat tidak sedikit cara baru. Di antaranya disebutkan, “tidak ada niat berkompetisi dalam hal  sistem pemerintahan dengan negara lain, tak berniat melakukan perlawanan ideologi dengan negara lain”, “hegemoni negara pasti akan hancur adalah hukum mutlak sejarah, negara kuat pasti menjadi hegemoni bukanlah logika Tiongkok”, “tidak mengekspor model Tiongkok, tidak akan memaksa  negara lain meniru cara-cara Tiongkok”. Beberapa kalimat ini tidak diragukan adalah ditujukan bagi AS, termasuk juga negara Barat. 

Pada permukaan Komunis Tiongkok sepertinya telah siap melepaskan hegemoni dunia, mau tidak mau melakukan taktik mundur. Akan tetapi  dengan tetap memamerkan “negara kuat”, dan sengaja mengatakan “negara lain meniru”. 

Beberapa bulan lalu, Komunis Tiongkok masih bicara soal keyakinan pada sistem, dan sempat menertawakan negara lain meniru penanggulangan pandeminya. Pada bulan Juni bahkan merilis buku putih penanggulangan pandemi, serta menjadikan Hong Kong “satu negara dua sistem”.  Prinsip diplomatik Komunis Tiongkok ini, seharusnya tidak ada yang sungguh-sungguh mempercayainya.

Selain itu, Kemenlu Komunis Tiongkok juga mengatakan, “Tiongkok tidak akan mengorbankan kepentingan orang  lain demi perkembangannya sendiri”. Kalimat ini terdengar kurang realistis, tapi dikaitkan dengan perang dagang AS-Tiongkok, serta Komunis Tiongkok sengaja menutupi pandemi untuk menyebarkan virus dan mencari hegemoni dengan pandemi. Komunis Tiongkok sebenarnya sedang menolak tanggung jawab, terutama juga mengatakan pada AS dan negara Barat. Dalih seperti ini selain tidak ada kekuatannya, juga membuat orang merasa muak.

Kemenlu Komunis Tiongkok juga mengatakan, “Tetap membuka pintu negara sembari membangun”, “mutlak tidak akan goyah setiap saat”. Komunis Tiongkok baru saja menyebutkan bakal memperkuat sirkulasi ekonomi di dalam negeri, tapi dengan cepat telah berubah dengan mengatakan membuka pintu negara, dua pernyataan yang saling kontradiksi ini hanya Komunis Tiongkok yang bisa tak bosan-bosan melakukannya.

Kemenlu juga menciptakan jalur hubungan yang baru “berdialog dan tidak bertikai, berteman dan tidak bersekutu,” menyebutkan “sehati sepaham adalah rekan, mencari kesamaan menghargai perbedaan juga adalah rekan”. 

Ungkapan lama, dengan kata-kata baru, tapi telah mengungkapkan pola pemikiran Komunis Tiongkok, rezim Komunis Tiongkok selamanya tak pernah memiliki teman sejati. Demi niatan memanfaatkannya, bisa sewaktu-waktu mengubah pernyataan.

Selain itu Kemenlu mengatakan, “Mendorong demokratisasi hubungan internasional, memprakarsai penyelesaian dialog masalah internasional berbagai negara, mendukung perluasan hak perwakilan dan hak berbicara bagi negara berkembang dalam masalah internasional”, menentang “hegemonisme”, “memainkan peranan negara besar yang bertanggung jawab”. 

Komunis Tiongkok telah memperlihatkan pemikiran tipikal perang dingin, yang berupaya menggalang dukungan dari negara-negara dunia ketiga, untuk bersama melawan Amerika. 

Komunis Tiongkok mengatakan anti-hegemoni, tapi komunis Tiongkok sendiri ingin menjadi kepala geng. Pernyataan terakhir telah menggulingkan seluruh prinsip sebelumnya yang terlihat begitu mulia.

Pekerjaan diplomatik tahap utama berikutnya Adalah melawan AS

Prinsip diplomatik telah dipastikan, Kemenlu tentu tak akan melupakan “bersama-sama membangun komunitas manusia senasib”, ini juga menjadi topik utama pekerjaan diplomatik rezim Komunis Tiongkok tahap berikutnya. 

Kemenlu menyebutkan, “menentang kekuasaan Amerika”, tapi juga mengatakan “tidak bentrok tidak berkonfrontasi, saling menghormati, kerjasama untuk menang bersama”, “bersama dengan AS membangun hubungan AS-Tiongkok yang koordinatif, kooperatif, dan stabil”. 

Pernyataan Kemenlu membuat orang tidak habis pikir, berniat melawan AS tapi tidak berkonfrontasi. Bahkan bekerjasama, tak heran Menlu AS Pompeo mengatakan, tidak mempercayai lagi ocehan dari Komunis Tiongkok, harus melihat dahulu apa yang dilakukannya.

Kemenlu Komunis Tiongkok menyebutkan, “melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah Tiongkok”, melindungi “status negara besar dan kehormatan bangsa”. Ini juga ditujukan pada AS, seharusnya tidak hanya mengungkap sikap Komunis Tiongkok terhadap Taiwan dan Laut China Selatan, juga telah mengungkap rezim Komunis Tiongkok bersiap untuk berseteru dengan pasukan AS.

Komunis Tiongkok tentu mengetahui tidak mampu menandingi Amerika. Maka ditekankan “akan mendorong hubungan rekanan dan kerjasama strategis menyeluruh yang baru dengan Rusia ke level yang lebih tinggi”, “mendorong agenda politik Tiongkok-Eropa, bersama-sama mendukung multilateralisme”, juga “kerjasama dan hubungan bilateral Tiongkok dengan Jepang. Berupaya mengembalikan dan memperbesar kerjasama yang saling menguntungkan”, serta “menjaga perkembangan stabil ke arah yang baik dengan India”, “memperdalam saling memercayai strategi dengan negara tetangga dan negara berkembang”, serta “terus berupaya mendorong negara Afrika dan negara berkembang lainnya”.

Pekerjaan diplomatik tahap berikutnya yang disebutkan Komunis Tiongkok, dengan menentang AS sebagai poros, berusaha menggalang dan membangun kubu dengan Komunis Tiongkok sebagai pusatnya, penempatan perang dingin dikembangkan sepenuhnya. Kemenlu menyimpulkan, “Akan lebih aktif terlibat dalam pengelolaan dunia”, “mendorong pembentukan komunitas manusia senasib”. 

Inilah yang disebut kebijakan diplomatik baru dari Komunis Tiongkok, yang berambisi melepaskan diri dari pengucilan oleh dunia, telah meninggalkan berdamai pura-pura dengan Amerika, dan berbalik memposisikan perang dingin menyeluruh dengan AS. 

Akhirnya Komunis Tiongkok telah merobek cadarnya sendiri. Perang dingin yang dilakukannya dengan diam-diam terhadap AS selama beberapa tahun ini, kini telah dinaikkan ke atas podium. 

Komunis Tiongkok tidak melepaskan ambisi hegemoninya. Masih berusaha memanfaatkan perang dingin. Menyelamatkan rezim Komunis Tiongkok yang telah goyah. Komunis Tiongkok jelas belum juga sadar. Belum memahami fakta rezimnya telah dikucilkan dunia.

 AS melepaskan keterkaitannya dengan rezim Komunis Tiongkok. Bukan sedang melakukan perang dingin yang setara, AS tengah menggalang sekutunya, untuk mengobarkan  sebuah  perang kemenangan melawan rezim Komunis Tiongkok. (sud)

Artikel Ini Sudah terbit di Koran Cetak Epoch Times Indonesia Edisi 666

Video Rekomendasi :

Menggapai Keilahian Jiwa di Tepi Acheron

0

oleh Eric Bess

Sebagai seorang seniman, saya kebanyakan mengunggah konten yang berhubungan dengan seni di media sosial saya. Namun akhir-akhir ini, saya membaca konten yang diunggah oleh orang yang saya ikuti di medsos, dan ada banyak perselisihan di dalamnya: Semua orang menyalahkan orang lain. Karena menghargai nilai pertanyaan yang bagus, saya bertanya pada diri sendiri, “Adakah cara agar kita bisa mendapatkan kembali dan memelihara harmoni?”

Pertanyaan ini membuat saya mempertimbangkan hubungan kita dengan penilaian, dan saya memikirkan lukisan Adolf Hire my Hirschl “Souls on the Banks of the Acheron” (Jiwa di Tepi Acheron).

Adolf dan ‘Souls on the Banks of Acheron’ miliknya

Adolf Hiremy-Hirschl adalah seniman Hongaria yang aktif selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Lukisannya berfokus pada subjek alegoris, mengingatkan pada era Romawi kuno dan mitologinya. Lukisannya tidak disukai lagi dengan munculnya gerakan avant-garde di akhir abad ke-19.

Namun belakangan ini, dengan kebang- kitan seniman tradisional dan metodologi mereka, lukisan Adolf mendapatkan kembali popularitasnya. Banyak lukisannya sekarang hilang, tapi “Souls on the  Banks of the Acheron” adalah salah satu lukisannya yang saya lihat berulang kali dibahas di lingkaran seni representasional.

Dewa Romawi, Mercury, mengantarkan orang yang baru meninggal dunia ke dunia bawah, dalam detail dari “Souls on the Banks of the Acheron.” (Domain publik)

Dalam “Souls on the Banks of the Acheron”, Adolf menyajikan sebuah adegan dari mitologi Romawi. Titik fokus lukisan adalah sosok berdiri di sebelah kanan kompo- sisi. Sosok ini mengenakan jubah biru tua, memegang tongkat di tangan kanannya, mengenakan topi bersayap dan memiliki lingkaran cahaya lembut di sekeliling kepalanya, yang semuanya mengidentifikasikannya sebagai Dewa Olimpia Merkurius.

Merkurius dianggap sebagai Dewa pembawa pesan dan sering melintasi batasantara dunia para Dewa dan dunia manusia. Dia juga dewa yang membimbing orang mati ke dunia bawah. Di sini, Merkurius ditampilkan di tepi Acheron, tempat di mana jiwa-jiwa yang  meninggal menunggu perahu penyeberangan yang membawa mereka ke dunia bawah.

Banyak sosok keabu-abuan di dalam lukisan tersebut — yang baru saja meninggal — berusaha meraih Merkurius, yang berdiri dengan tenang dan memandang jauh ke  depan. Beberapa dari almarhum menangis, dan yang lainnya  tampaknya telah pasrah pada nasib mereka di sebelah kiri komposisi, dua sosok dengan canggung berdiri dengan punggung menghadap Merkurius. Kepala mereka terayun ke belakang, dan tubuh mereka tampak bergoyang seolah ada sesuatu yang memaksa mereka untuk bergerak.

Dua sosok yang tampaknya terdorong menuju Charon, tukang perahu yang akan membawa mereka ke dunia bawah, di “Souls on the Banks of the Acheron.” (Domain publik)

Dan, ke mana mereka mungkin terpaksa bergerak? Apakah mereka terpaksa naik perahu Charon (atau Kharon), yang bisa dilihat di paling kiri komposisi? Charon adalah tukang perahu yang mengangkut jiwa-jiwa melintasi Acheron untuk dinilai sebelum memulai kehidupan setelah kematian. Orang benar akan diberkati untuk tinggal di surga bernama Elysium, dan kejahatan dikutuk untuk tinggal di tempat yang menyiksa bernama Tartarus.

Terlambat menggapai Keilahian?

Dalam “Souls on the Banks of the Acheron”, tampak jelas bahwa Merkurius telah memindahkan sekelompok jiwa untuk memulai perjalanan mereka ke alam baka. Jiwa-jiwa ini tampaknya tidak senang dengan perjalanan ini. Mereka meraih Merkurius seolah-olah memohon padanya untuk membawa mereka kembali ke dunia hidup.

Saya melihat ini dan berpikir: “Betapa mulianya Dewa yang penuh warna dan bercahaya di antara abu-abu gelap kematian.” Bagi saya, semua jiwa ini tidak hanya meraih Merkurius untuk mengembalikan mereka di antara yang hidup, tetapi mereka meraih apa sebenarnya Merkurius: Keilahian.

Sayangnya, sudah terlambat bagi mereka yang baru saja meninggal. Mereka menunggu terlalu lama untuk meraih Keilahian, dan sekarang mereka meraihnya dengan sia-sia. Masa depan mereka — yang ditaburkan oleh karakter mereka — akan menampakkan dirinya di sisi lain Acheron, dan sedikit, jika ada, yang tampak bersemangat.

Kapal Charon, datang untuk membawa orang meninggal ke penghakiman terakhir mereka, dengan detail dari lukisan “Souls on the Banks of the Acheron.” (Domai publik)

Lukisan Adolf Hiremy-Hirschl memberi tahu saya banyak hal tentang keinginan mendalam kita sendiri. Kita ingin menjadi seperti Dewa, dan tindakan menilai diri sendiri adalah bagaimana kita dapat menjangkau Keilahian.

Jika kita menilai tindakan kita sendiri dengan tepat, kita bisa mendapatkan bantuan dari Tuhan, dan ketika kita tidak bertindak dengan tepat, kita takut akan penghakiman Tuhan. Penghakiman diri, penilaian diri yang sungguh- sungguh terlepas dari budaya, bagi saya tampaknya berasal dari Keilahian.

Bahkan mereka yang mengaku sebagai ateis, bersalah karena meninggikan diri mereka sendiri melalui tindakan menghakimi orang lain, namun, mereka, seperti kebanyakan dari kita, takut akan penghakiman itu sendiri. Karena kita tidak aman, kita cepat menghakimi dan mengutuk, namun juga ingin menghindari penilaian dan kutukan.

Saya membayangkan kita sekarang berada di tepi Acheron. Apa yang menentukan nasib kita? Apakah kita menyia-nyiakan hidup kita dengan menilai orang lain yang tidak pernah kita temui atau menilai sejarah atau budaya yang tidak kita miliki pengalaman tentangnya?

Apakah kita dengan sia-sia menilai orang lain untuk meninggikan diri kita? Apakah kita, dengan keyakinan mutlak pada keunggulan kita sendiri, menilai dan mengutuk semua yang berbeda dari kita?

Atau apakah kita menghabiskan hidup kita untuk mempertanyakan dan menilai tindakan kita sendiri agar itu layak bagi Keilahian? Apakah kita menilai atas dasar membangun harmoni, bukannya menabur perselisihan?

Berada di tepian ini, dapatkah kita yakin bahwa kedamaian akan ada di hati kita, atau apakah sudah terlambat untuk menjangkau Keilahian? (ajg)

Artikel Ini Sudah Terbit di Koran Cetak Epoch Times Indonesia Edisi 666

Seni memiliki kemampuan luar biasa untuk menunjukkan apa yang tidak bisa dilihat sehingga kita mungkin bertanya “Apa artinya ini bagi saya dan semua orang yang melihatnya?” “Bagaimana hal itu memengaruhi masa lalu dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi masa depan?” Apa yang disarankannya tentang pengalaman manusia? Ini adalah beberapa pertanyaan yang saya jelajahi dalam seri saya Menjangkau Dalam: Apa yang Ditawarkan Seni Tradisional Pada Hati

Eric Bess adalah seniman representasional yang berlatih. Dia saat ini adalah mahasiswa doktoral di Institute for Doctoral Studies in the Visual Arts (IDSVA).

Keterangan Foto : Lukisan “Souls on the Banks of the Acheron”, pada tahun 1898 karya Adolf Hirémy-Hirschl. Menggunakan cat minyak di atas kanvas berukuran 2,13 m X 3,35 m. Istana Belvedere, Austria.

Video Rekomendasi :

Aksara Tiongkok : Fù dan Mǔ (父母)

0

Jean Guo

Aksara Tiongkok 父母 (fù mǔ) mengacu pada ayah dan ibu. Aksara 父 (fù) adalah aksara sangat kuno yang telah mengalami banyak perubahan morfologis dalam komposisinya. Artinya adalah “orangtua” atau “ayah” secara umum, dan selalu digunakan untuk mewakili sosok laki-laki.

Pada zaman kuno, 父 ditulis dalam bentuk logogram yang menggambarkan tangan memegang kapak batu, dengan satu stroke (semacam goresan) di kiri atas yang mewakili gambar kapak, dan aksara lainnya mewakili tangan.

Memegang kapak batu melambangkan kekuatan dan keberanian. Selanjutnya, aksara 父 kemudian merujuk pada orang yang memegang kapak, seseorang yang layak dihormati.

Karena, di mata seorang anak, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling pantas dihormati adalah ayah, maka aksara 父 dibuat untuk mewakili ayah figur otoritas laki-laki.

Dikombinasikan dengan aksara lain, 父 digunakan untuk membuat frasa seperti 父 親 (fù qin), bentuk yang lebih formal dari ayah; 姑 父 (gū fù), yang berarti paman dari pihak ayah, atau 姨夫 (yi fù), yang berarti paman dari pihak ibu.

師 父 (shi fù), yang berarti guru atau master, adalah kombinasi penting lainnya. Dalam budaya tradisional Tiongkok, para guru (dari bidang akademik maupun spiritual) sangat dihormati, dan ada pepatah 一日為師,終身為父 (yi rì wéishī, zhōng shēn wéi fù). Yaitu, “Seorang guru, meskipun hanya untuk satu hari, harus dihor- mati sebagai ayah, selamanya.” 母 (mǔ) juga merupakan aksara yang sangat tradisional.

Aksara itu berarti “ibu” dan di- gunakan untuk mewakili sosok perempuan yang mengasuh. Seperti kebanyakan aksara Tiongkok kuno, aksara tersebut ditulis dalam bentuk logogram dengan model seperti di zaman kuno.

Aksara aslinya sama dengan aksara seorang wanita, 女, yang menggambarkan seorang wanita dalam posisi berlutut, tetapi dengan dua titik ditambahkan di bagian atas yang melambangkan payudara seorang ibu yang sedang menyusui anaknya.

Dengan demikian,母 melambangkan pengasuhan dan kesuburan. Dikombinasikan dengan aksara lain, digunakan untuk membentuk frase seperti 母親 (mǔ qīn), bentuk ibu yang lebih formal, dan 母 愛 (mǔ ài), yang berarti ikatan cinta ibu dan anak. (feb)

Video Rekomendasi :

Vedo! Detik-detik Saat Polisi Menyelamatkan Nyawa Pria Berkursi Roda Sebelum Kereta Melintas

0

Seorang petugas polisi di Lodi, California, AS, menyelamatkan seorang pria berkursi roda dari kereta api yang melaju kencang hanya dalam beberapa detik.

Kursi roda pria 66 tahun itu tersangkut di rel kereta. Karena tidak punya waktu luang, seorang petugas Urrea berlari ke luar dari mobilnya, menari pria ke tempat aman sebelum kereta lewat.

https://www.instagram.com/p/CDzue53p3-9/?utm_source=ig_embed

Pria itu mengalami cedera kaki dan dilarikan ke rumah sakit tetapi dia masih hidup karena tindakan heroik petugas Urrea.

Penyelamatan itu terekam oleh bodycam Urrea.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Video Rekomendasi:

Wanita Ini Mencukur Gundul Rambutnya Setelah Orang Asing Meletakkan Topi yang Penuh Lem di Kepalanya

0

Tidak ada yang lebih berharga bagi seorang wanita selain rambutnya, karena bagi wanita rambut adalah mahkota. Tetapi seorang wanita di Spanyol mengalami pengalaman yang mengerikan membuatnya melakukan tindakan drastis untuk rambut panjangnya.

Marcela Tascón adalah seorang wanita Kolombia berusia 31 tahun yang tinggal di Valencia, Spanyol dengan putranya satu-satunya yang berusia 8 tahun. Dia mengelola salon kecantikan yang berada di gedung yang sama dengan tempat tinggalnya.

Wanita itu mengungkapkan melalui video bahwa dia telah diserang parah oleh orang asing yang menyamar sebagai pengantar bunga ke rumah. Pria itu membunyikan bel pintu apartemennya sekitar jam 9 pagi dan memberitahunya bahwa dia membawakan karangan bunga untuknya.

Marcela melihat buket bunga di tangan orang asing itu dan tidak mempertanyakan kebenaran ucapannya. Jadi dia membuka pintu, tetapi tepat ketika dia berada di depannya, orang asing itu melemparkan bunga ke tanah, dan secara paksa meletakkan semacam topi atau topi yang diisi dengan lem yang sangat abrasif di kepalanya.

“Aku mencoba melepas topi itu dan luka bakar muncul. Saya tidak tahu apa yang harus saya lepaskan lemnya, perit, panggil polisi atau ambulans … ”, jelas wanita itu.

Anak korban menangis dan berteriak ketakutan karena menyaksikan kejadian tersebut, sang penyerang menghina sang ibu dan segera kabur dari tempat tersebut. Marcela pergi ke rumah sakit dalam keadaan darurat, tetapi dia telah menerima luka bakar tingkat dua dan para dokter harus mencukur seluruh kepalanya untuk dapat melepaskan topinya.

Tindakan seperti ini tampaknya umum di Kolombia dan dikenal sebagai “membuat shampo”. Dia melaporkan kepada polisi dan mereka mengajukan pertanyaan terkait, tetapi dia sangat takut sesuatu yang buruk dapat terjadi pada dirinya dan putranya.

“Hal itu biasa diperintahkan oleh istri yang cemburu setelah mengetahui bahwa suaminya telah selingkuh atau karena iri pada wanita lain,” jelas Marcela.

Dia curiga bahwa itu bisa jadi seseorang yang dikirim oleh orang lain untuk menyakitinya. Sebulan yang lalu, dia menerima telepon dari seorang wanita yang meminta janji di salon kecantikannya, menanyakan lokasi tepatnya dari tempat tersebut.

Dua minggu setelah itu, peristiwa lain menarik perhatiannya, dia melihat seseorang yang lewat dengan cara yang sangat aneh di depan gedungnya dengan telepon genggam di tangan. Dia bertanya kepada tetangga apakah mereka sedang menunggu seseorang dan mereka semua mengatakan tidak.

Tetapi sebelum penyerangan, dia menerima telepon lain yang mirip dengan yang pertama menanyakan apakah dia bisa pergi ke tempat salonnya pada saat itu, jadi dia curiga bahwa kedua orang ini berhubungan. Sampai saat ini mereka belum menangkap siapapun terkait kasus ini, semoga semuanya sudah diperjelas dan hal serupa tidak terjadi lagi.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Agar Tetap Bisa Bertahan Karena Pandemi, Kelompok Sirkus di Jerman Menjual Kotoran Singa dalam Toples

0

Mereka mengatakan uang tidak berbau, tetapi usaha menguntungkan yang dijalankan oleh sirkus di Jerman ibukti bahwa uang sebenarnya bisa bau juga. Sirkus Krone di Munich menjalankan bisnis penjualan kotoran singa.

Sirkus dilarang tampil selama pandemi, sehingga banyak dari mereka telah berjuang untuk tetap bertahan dalam beberapa bulan terakhir.

Sirkus hewan bahkan lebih buruk lagi, karena mereka memiliki lusinan makhluk untuk diberi makan setiap hari, begitu banyak dari mereka terpaksa melakukan yang tidak biasa agar tetap bisa bertahan. Kelompok Sirkus Krone, di Munich, Jerman, telah muncul dengan ide bisnis yang bau namun menguntungkan – menjual toples kotoran dari 26 singa dan harimau mereka seharga 5 euro (sekitar Rp 105 ribu) per toples.

(Foto: Krone Circus / Facebook)

Ide aneh dimulai sebagai lelucon yang dirancang untuk membuat orang tertawa dan tidak memikirkan COVID-19, tetapi toples kotoran kucing besar ini telah terbukti sangat populer sehingga sirkus kini telah mendirikan toko kecil berbentuk seperti emoji Mr.Poo tepat di depan markas besarnya di Munich.

Pembeli yang tertarik dapat membeli stoples kotoran sebanyak yang mereka inginkan antara pukul 10:00 dan 14:00.

Percaya atau tidak, orang tidak hanya membeli toples kotoran untuk mendukung Sirkus Krone dan hewan-hewannya, atau untuk menawarkannya kepada teman sebagai lelucon, banyak dari mereka yang benar-benar memanfaatkannya. Rupanya, kotoran singa dan harimau adalah pembasmi hama yang hebat, dan banyak klien mengaku demi itu.

(Foto: Krone Circus / Facebook)

“Saya diberi tahu itu membuat kucing jauh dari kebun, dan sejak itu kami telah belajar bahwa itu juga menjauhkan hewan dari mobil, di mana mereka memakan semua kabel listrik,” kata penjinak singa Martin Lacey kepada Reuters.

Martin menambahkan bahwa jumlah terkecil kotoran singa atau harimau yang ditempatkan secara strategis dapat menjauhkan sebagian besar hewan, dari kucing dan babi hutan. Kemanjurannya sebagai pengusir hewan telah dipuji secara online dan sirkus menghasilkan pendapatan yang sangat dibutuhkan. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan.

(Foto: Krone Circus / Facebook)

Keberuntungan Sirkus Krone mungkin akan segera berakhir, meskipun, setelah kabar tentang produk terlarisnya yang baru mulai menjadi berita utama, sebuah kelompok hak asasi hewan Jerman mulai bereaksi. Menurut outlet berita Jerman OVB Online, Aktionsgruppe mengklaim telah menguji kotoran kucing besar tersebut di laboratorium dan menemukan bakteri yang sangat resisten yang dapat memengaruhi satwa liar dan manusia. Itu menyerukan pihak berwenang untuk mengambil tindakan.

Sirkus Jerman itu telah mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan sampel kotoran ke laboratorium, tetapi mencurigai bahwa klaim yang dibuat oleh Aktionsgruppe dibuat-buat. Martin Lacey mengatakan, Sirkus Krone telah lama menjadi incaran para aktivis karena pertunjukan hewannya.

Sebagian dari penjualan stoples kotoran akan digunakan untuk amal guna meningkatkan kondisi kehidupan hewan peliharaan, Krone Circus mengumumkan. (yn)

Sumber: odditycentral

Video Rekomendasi:

Seorang Mata-mata Komunis Tiongkok, Ditangkap di India karena Terlibat dalam Penipuan Miliaran Rupee

0

Epochtimes, oleh Xu Jian- Pihak berwewenang di India  pada hari Selasa 11 Agustus lalu, menangkap seorang warga Tiongkok karena dicurigai melakukan spionase dan melakukan penipuan melalui “Hawala”. Penipuan melibatkan dana besar sejumlah 100 miliar rupee atau sekitar hampir Rp. 20 triliun. Dalam situasi ketegangan antara Tiongkok dan India saat ini, beberapa publik India berspekulasi bahwa warga Tiongkok  itu sengaja merusak stabilitas ekonomi India atas dorongan Komunis Tiongkok.

“Hawala” adalah sistem pengiriman uang informal yang beroperasi di Bangladesh, India, dan tempat-tempat lain. Metode pengiriman uang ini murah dan cepat, dan tidak ada manajemen serta bebas pajak. 

Metode ini telah digunakan oleh penjahat dan teroris dalam beberapa tahun terakhir. “Hawala” menjadi sarana pencucian uang untuk keluar dari sistem keuangan formal.

Media lokal di India  banyak menerbitkan laporan tentang kasus tersebut. Untuk menyelidiki kasus dugaan pencucian uang yang terkait dengan Tiongkok ini, otoritas India menggeledah 21 lokasi termasuk di Delhi, Ghaziabad dan Gurugram, dan menggerebek beberapa karyawan bank. 

Dalam penggerebekan ini, pihak berwenang menemukan nama seorang Tionghoa-Luo Sang. Lembaga penegak hukum menemukan dua paspor India Luo Sang, masing-masing menggunakan nama Charlie Peng dan Vanlalrinchhani Khawlhri. Ia juga memiliki setidaknya dua KTP India dan beberapa alamat terdaftar. Untuk menghindari penangkapan, Luo Sang berganti alamat berkali-kali.

Dokumen resmi yang ditinjau oleh India Today menunjukkan bahwa Luo Sang, yang berusia  42 tahun, adalah direktur di setidaknya lima perusahaan India dan mengendalikan sebagian besar sahamnya.

Menurut polisi India, identitas sebenarnya dari tersangka adalah Luo Sang, warga negara Tiongkok dari Lhasa, Tibet. Alamatnya sebelum penangkapannya adalah Gurugram di Haryana.

Pejabat India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa 11 Agustus lalu bahwa selama operasi pencarian mereka menemukan Luo Sang menggunakan Hawala untuk pencucian uang. 

Mereka juga menemukan bahwa pegawai dan akuntan bank di India juga secara aktif terlibat dalam pencucian uang. Bukti transaksi hawala asing antara dolar Hongkong dan dolar Amerika Serikat.

Dalam tiga tahun terakhir, Luo Sang diduga menggunakan identitas India untuk melakukan penipuan Hawala dan memegang paspor India dan KTP atas nama Charlie Pang.

Dengan bantuan pegawai Bank Bandhan dan Bank ICICI, dia menyuntikkan sekitar 30.000 rupee tunai melalui rantai hawala setiap hari. Luo Sang memiliki lebih dari empat puluh rekening bank, dan hawala transaksi di luar negeri melibatkan dolar Hongkong  dan dolar AS.

“India Today” melaporkan bahwa Luo Sang menikahi seorang wanita India dengan nama “Charlie Peng” untuk mendapatkan identitas India dengan lebih mudah. Istrinya berasal dari Lunglei di Mizoram. Kini agen penyidik ​​juga menyita paspor istrinya.

Sementara itu, Biro Perpajakan Pusat (CBDT) India menyatakan bahwa penipuan yang terlibat dalam Luo Sang dioperasikan melalui anak perusahaan dari sebuah perusahaan Tiongkok dan nilainya melebihi 10 miliar rupee.

Agen terkait India sedang menyelidiki hubungan antara Luo Sang dan Tiongkok. Menurut profil media sosialnya yang terdaftar dengan nama lain, Luo Sang bekerja di China Galaxy Securities dan berhenti dari perusahaan pada 2008.

Faktanya, Luo Sang ditangkap oleh polisi India pada tahun 2018 atas tuduhan spionase dan pencucian uang untuk Komunis Tiongkok, tetapi kemudian dibebaskan karena bukti yang tidak cukup.

Di bawah ketegangan di perbatasan Tiongkok-India, media India percaya bahwa kasus Luo Sang dapat memperburuk hubungan yang sudah memburuk antara kedua negara. 

Keterangan Gambar: Pada 11 Agustus 2020, India menangkap seorang warga negara Tiongkok karena dicurigai melakukan spionase dan penipuan “Hawala” yang melibatkan sejumlah besar 10 miliar rupee (sekitar 134 juta dolar AS). Skema (JOHANNES EISELE / AFP / Getty Images)

Editor yang bertanggung jawab: Lin Yan

hui/rp

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=F3nBx-MOD5E

Kucing Liar Hamil yang Kepalanya Terjebak Botol Selai Kacang dan Melahirkan 4 Anak Akhirnya ‘Ditidurkan’

0

Seekor kucing hamil yang diselamatkan dengan kepala yang terjebak wadah selai kacang tidak pernah pulih dari situasinya yang sakit parah. Tapi dia memberi kejutan pada staf penampungan dengan melahirkan 4 anak kucing.

Petugas Riverside County Animal Services, Carra Mathewson, menanggapi permintaan warga yang meminta bantuan. Penduduk di Riverside County, California, Alyssa Cline, dan keponakannya, menemukan kucing di halaman mereka dengan wadah plastik selai kacang menempel di kepalanya.

Mathewson menggunakan alat mekanis genggam untuk melepas wadah itu tanpa melukai kucing. Sayangnya, dia menemukan bahwa kucing itu penuh dengan belatung dan membawa kucing itu ke San Jacinto Valley Animal Campus tempat rekan dokter hewannya untuk memeriksa dan merawat kucing itu. Mereka memberinya nama Skippy.

Sayangnya, kesehatan Skippy terus merosot. Meski kondisinya memburuk, dia masih sempat melahirkan empat anak kucing.

“Kesehatan seluruh tubuhnya terganggu karena toksisitas serangan belatung,” kata Dr. Sara Strongin, staf dokter hewan yang memeriksa kucing. “Sayangnya, dia sangat sakit sehingga dia bahkan tidak bisa memproduksi susu untuk menyusui anak kucingnya.”

Akhirnya, kucing momma itu disuntik mati secara manusiawi. Satu-satunya hal positif yang diambil karyawan tempat penampungan dari cobaan itu adalah bahwa Skippy kemungkinan besar akan berjuang melalui proses persalinan jika wadah plastik masih menempel di kepalanya. Dia dan anak kucingnya mungkin akan mati.

“Kami semua sedih karena kesehatan Skippy memburuk,” kata Dr. Allan Drusys, Kepala Dokter Hewan Riverside County. “Kami tidak tahu berapa lama wadah itu ada di kepalanya. Pastinya dia pasti menderita dehidrasi selama hari-hari panas. Dan serangan belatung menambah kondisinya yang semakin memburuk. “

Namun, anggota tim dokter hewan segera bertindak untuk memberi makan anak kucing melalui botol, memberi mereka makanan yang diperlukan, kata Dr. Drusys.

Sementara itu, Brittany Fonseca, koordinator kelompok penyelamat di penampungan San Jacinto, menghubungi relawan yang bersedia mengasuh bayi yang baru lahir dan memberikan susu botol secara teratur. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Kucing dengan Kelainan Bentuk di Wajahnya Akhirnya Menerima Bantuan yang Sangat Dibutuhkannya

0

Pada pertengahan Juni, seorang penyelamat hewan di Los Angeles dihubungi oleh seseorang yang memberi tahu mereka tentang seekor anak kucing yang membutuhkan bantuan.

Kucing kecil itu berumur tiga bulan tetapi ukurannya sebesar kucing berumur 5 minggu. Dia menderita infeksi saluran pernapasan, hernia pusar, hidung dan mulutnya tidak sejajar,yang membuat wajahnya seperti lukisan Picasso.

Friends for Life Rescue Network mengetahui penderitaannya dan segera menawarkan untuk memberi bantuan . Anak kucing itu lahir dengan kelainan bawaan yang menyebabkan rahangnya tidak sejajar.

Dia tiba di tempat penampungan dengan dehidrasi, kekurangan gizi dan dipenuhi kutu. Tubunya sangat kecil hanya tinggal kulit dan tulang dan sangat mengantuk. Dia sangat lapar dan dia mengonsumsi dua kaleng makanan yang seperti satu ton untuk tubuh kecilnya.

Dengan makanan bergizi yang banyak, istirahat yang berkualitas, dan perawatan yang tepat, anak kucing bernama Pinocchio itu bangkit dan mulai berjalan.

Begitu dia merasa lebih baik, dia berdiri, menginginkan perhatian dan kasih sayang. Dia dengan cepat menjadi anak kecil yang penyayang.

Setiap kali Pinocchio melihat pengurusnya di dalam ruangan, dia mencoba menarik perhatian mereka dengan cakarnya dan mencoba berbicara dengan suara mengeong yang lucu.

Pinocchio terus mengalami perkembangan setiap hari. Dia sangat aktif dan ingin bermain dengan apa pun yang bergerak, kepribadiannya bersinar dan dengan banyak usaha dan cinta dia berhasil mengatasi saat-saat tersulit.

Anak kucing tersebut akan diperiksa oleh spesialis gigi dan ahli saraf untuk memastikan bahwa ia menerima semua perhatian medis yang dibutuhkannya.

Sekarang setelah anak kucing mendapatkan kembali energinya, dia terus bersenang-senang dan mencintai semua mainan barunya.

Anak kucing yang manis meminta perhatian setiap kali seseorang lewat, menjangkau dengan cakarnya dan memberi tanda kepada manusia bahwa inilah saatnya untuk berpelukan dan bermanja.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Seekor Kuda Mati di Jalan Saat Menarik Kereta yang Mengangkut Wisatawan

0

Tidak ada hewan yang boleh digunakan untuk “memberikan hiburan” dan keuntungan ekonomi bagi industri yang dengan kejam melanggar hak-hak mereka. Di balik sirkus hewan, taman air, kebun binatang, gajah dan unta yang khas, serta kereta kuda ada sejarah pelecehan dan rasa sakit.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus hewan yang menjadi korban penelantaran dan penganiayaan saat bekerja untuk menyenangkan suatu sektor ekonomi dan mereka yang membayar untuk “kesenangan” tersebut.

Gambar seekor kuda yang mati di jalan, mungkin karena kelelahan saat menarik kereta wisata, membuat ribuan orang kaget.

Hewan itu mati saat berjalan di sekitar Istana Kerajaan Caserta, di Campania, Italia, hewan malang itu menarik kereta wisata meski suhu tinggi di daerah itu.

Sebuah posting di Facebook membuka jalan untuk perdebatan tentang penggunaan hewan-hewan ini untuk memberikan layanan tur wisata di banyak kota di dunia.

Justru seorang turis yang mengambil foto di mana kuda yang roboh itu tampak masih terikat di kereta.

Meskipun penyebab kematian kuda tersebut tidak diketahui, diperkirakan kuda tersebut mati karena kelelahan ditambah dengan panas yang menyengat yang mempengaruhi tempat tersebut.

“Istana Kerajaan Caserta, barusan… Meskipun panas, kuda-kudanya terus naik turun dengan muatan penuh. Salah satu dari mereka hari ini tidak bisa menahan lagi dan baru-baru ini roboh di tanah. Dia sudah mati, ”tulis seorang sukarelawan dari Caserta National Animal Protection Authority.

Organisasi Nasional untuk Perlindungan Hewan (ENPA), Italia, berbicara untuk mengutuk fakta tersebut, dan mengatakan bahwa selama bertahun-tahun mereka telah berjuang untuk menghentikan eksploitasi kuda.

Pemerintah menekankan bahwa perjalanan wisata dengan kereta yang ditarik oleh hewan-hewan ini disahkan oleh otoritas kesehatan lokal dan kota serta oleh administrasi Istana Kerajaan Caserta.

Massimo Pigoni, wakil presiden nasional ENPA, mengatakan: “Tidak masuk akal bahwa hewan masih digunakan untuk tujuan ini, bahkan dalam pengetahuan ilmiah yang menunjukkan bahwa mereka menderita persis seperti kita.”(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Israel dan Uni Emirat Arab Mencapai Kesepakatan Perdamaian Bersejarah

0

oleh Lin Nan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pernyataan bersama Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab di Twitter. Ia mengatakan bahwa para pemimpin dari ketiga negara tersebut telah berbicara pada Kamis 13 Agustus dan menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab.

“Karena terobosan diplomatik ini, dan atas permintaan Presiden Trump, dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatannya atas wilayah yang digariskan dalam rencana perdamaian Israel-Palestina”.

“Sebuah terobosan besar yang terjadi hari ini!”. Trump berkomentar : “Perjanjian perdamaian bersejarah antara dua sahabat kebanggaan kita, Israel dan Uni Emirat Arab !”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu juga mengatakan bahwa ini merupakan suatu terobosan bersejarah.

Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara belum segera terjalin. Ia menulis di Twitter : “UEA dan Israel… setuju untuk bekerja sama dan menetapkan peta rute untuk pembentukan hubungan bilateral”.

Dua jam setelah mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik komprehensif antara kedua negara, Presiden Israel Reuven Rivlin mengeluarkan lewat Twitter undangan kepada Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed untuk berkunjung ke Israel.

Presiden Reuven Rivlin menulis : Saya mengundang Putra Mahkota untuk mengunjungi Yerusalem.

Di antara negara-negara Arab di Timur Tengah, Israel saat ini memiliki hubungan komprehensif dengan tetangganya Yordania dan Mesir. Israel dan Uni Emirat Arab memelihara hubungan yang tenang. Namun, selama bertahun-tahun, kedua negara telah memperdalam hubungan untuk melawan pengaruh regional dari Iran. Kedua negara menganggap Iran sebagai musuh bersama.

“Negosiasi baru-baru ini akan mencakup : visa untuk turis dan pebisnis, penerbangan, telekomunikasi dan jaringan transportasi, serta kunjungan tingkat menteri dan pendirian kedutaan”. 

Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba mengatakan dalam sebuah pernyataannya.

Yousef Al Otaiba menegaskan : “Perjanjian tersebut segera menghentikan kemungkinan aneksasi dan eskalasi kekerasan. Itu mempertahankan kelangsungan solusi dua negara yang disetujui oleh Liga Arab dan komunitas internasional”.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan bahwa perjanjian itu memiliki potensi dan janji yang serupa dan diharapkan dapat menciptakan hari yang lebih baik bagi seluruh kawasan.

Dia menambahkan : “Amerika Serikat mengucapkan selamat kepada Israel dan UEA atas pencapaian yang mengesankan tersebut. Ini adalah langkah maju yang penting bagi perdamaian di Timur Tengah. Berbahagialah mereka yang membuat perdamaian”.

Juru bicara PBB mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyambut baik setiap inisiatif yang dapat mempromosikan perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah. (Sin)

Keterangan Foto : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Brenden Smialowski/AFP/Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Zq1SHBOfkq4

Vaksin Palsu Atas Nama SINOVAC Beredar Online di Daratan Tiongkok, Reporter Menelusurinya

0

oleh Li Ming

Epidemi Pneumonia virus komunis Tiongkok (COVID-19) terus menyebar secara global. Negara-negara dengan kemampuan penelitian ilmiah masih terus melakukan yang terbaik untuk mengembangkan vaksin dalam upaya pencegahannya. Namun sampai saat ini belum ada negara yang secara resmi meluncurkan ke pasar vaksin yang efektif dan aman. 

Belakangan, ada orang di komunitas internet di daratan Tiongkok telah mulai mempromosikan vaksin untuk COVID-19, bahkan dalam 2 model, masing-masing dijual dengan harga RMB. 498. 

Namun, kedua perusahaan yang tercantum dalam kemasan luar itu ketika ditanya oleh media, mengaku produk vaksin tersebut belum diluncurkan secara resmi.

BACA JUGA:  Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

Sebagaimana diketahui bahwa ada dua jenis vaksin palsu yang muncul di media sosial di Tiongkok baru-baru ini. Di kotak kemasannya, selain tercantum nama produsen “vaksin”,  juga memiliki barcode untuk melacak yang palsu. Pada dasarnya, dari penampilan luarnya seperti tidak diragukan.

Salah satu vaksin tersebut bernama “SARS-Cov-2 Vaccine (Vero cell) Inactivated”. Nomor persetujuan yang ditandai di bagian bawah kotak kemasan oranye adalah tulisan menunggu ditetapkan. Terdapat barcode di atasnya. 

Beberapa netizen mengungkapkan bahwa dengan memindai barcode Alipay, produsen vaksin tersebut dapat ditemukan sebagai ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’

(foto internet)

Ada netizen memposting gambar vaksin ini di WeChat dan memposting tulisan yang berbunyi : “Jika di antara kalian ada yang membutuhkan vaksin COVID-19, harap menghubungi saya, dapat diekspor. Bagi yang jumlah pesanannya tidak banyak harap sabar menunggu. Produk akan diluncurkan secara resmi pada 2 September.”

Beberapa netizen menjajakan vaksin virus corona baru palsu di WeChat. (Tangkapan layar jaringan)

Vaksin palsu kedua yang diunggah di WeChat bernama “SARS-Cov-2 Vaccine (Vero cell) Inactivated” dengan kotak kemasan berwarna putih dengan huruf berwarna hitam, juga memiliki garis-garis biru dan hijau di bagian paling kanan. Produsen “vaksin” adalah ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’  

Penjual yang menjajakan vaksin melalui sosmed itu, memperkenalkan dalam sebuah postingan: “Satu kotak berharga RMB. 498, membutuhkan 3 kali suntikan, telah lolos uji. Staf medis dan orang-orang yang bepergian ke luar negeri dapat diprioritaskan. Ini akan dipopulerkan pada akhir tahun.”

Seorang reporter dari media Tiongkok menemukan bahwa melalui transmisi online barcode kotak vaksin, memang dimungkinkan untuk menemukan produsen dari kedua vaksin yakni ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’ dan ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’. 

Namun, ketika reporter itu menelepon kedua perusahaan untuk keperluan verifikasi, jawaban yang didapatkan adalah semua vaksin itu belum dipasarkan, dan harganya pun belum diumumkan, jadi tidak mungkin dijual di lingkaran pertemanan.

Pada 13 Agustus, situs web resmi ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’ mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 saat ini sedang memasuki uji klinis internasional tahap ketiga, dan produk vaksin tersebut belum diluncurkan ke pasar secara resmi. Masyarakat diingatkan agar tidak tertipu.

Seorang penanggungjawab atas ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’ juga mengatakan dalam menanggapi pertanyaan media Tiongkok bahwa vaksin sampai saat ini masih sedang menjalani uji klinis tahap III di Brasil, Bangladesh dan negara lain. Oleh karena itu belum dipasarkan. (sin)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=tP8ieECtgf0

Perebutan Kekuasaan di Tiongkok Mungkin Kini Terjadi di Beidaihe

0

oleh Zhang Dun

Tujuh pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok muncul di media Tiongkok sejak awal bulan Agustus. Hal ini memberi kesan adanya pertemuan tahunan rahasia Beidaihe yang dilakukan di resor tepi laut tidak jauh dari Beijing.Pertemuan dilakukan saat kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok berkumpul tanpa pengumuman, tidak ada siaran pers, dan tidak ada kontak masyarakat.  

Dengan berbagai bencana dan konflik yang terjadi pada tahun 2020 menimbulkan kesulitan besar bagi rezim Komunis  Tiongkok, seperti pembicaraan perdagangan dan wabah virus Partai Komunis Tiongkok alias jenis Coronavirus baru, retret rahasia di Beidaihe untuk rekan-rekan Partai Komunis Tiongkok pasti mencuri perhatian.

Sejak tanggal 1 Agustus, tidak satu pun dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro yang  tampil di depan umum di CCTV penyiar yang dikelola pemerintah.

Meskipun Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping dilaporkan mengirim sebuah pesan belasungkawa kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun pada tanggal 5 Agustus mengenai ledakan di ibukota Lebanon, Beirut, Xi Jinping tidak tampil di depan umum.

Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa konklaf tahunan para pemimpin sedang berlangsung adalah para ahli di bidang ilmu pengetahuan, kedokteran, dan teknologi diundang ke Beidaihe untuk liburan musim panas selama satu atau dua hari oleh kader senior saat ini dan pensiunan kader sebelum rapat itu.

Ambil retret Beidaihe tahun 2003 sebagai contoh. Wakil Zeng Qinghong menyapa para ahli dan ilmuwan Tiongkok di Beidaihe untuk membahas wabah SARS yakni sindrom pernapasan akut yang parah.

Tahun ini, dengan pandemi yang berkecamuk, belum diketahui apakah Partai Komunis Tiongkok akan mengundang para ahli ke resor tepi laut tersebut.

Pertemuan tertutup di Beidaihe ini cenderung akan membahas banyak tantangan, bencana domestik, dan ketegangan internasional yang belum terselesaikan. Hubungan Sino-Amerika Serikat telah memburuk ke titik terendah, yang dibuktikan dengan penutupan konsulat, bersamaan dengan serangkaian tindakan hukuman terhadap pejabat dan perusahaan Tiongkok oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.

Tentu saja, Partai Komunis Tiongkok bukannya tidak bersalah dalam reaksi berantai diplomatik ini. Partai Komunis Tiongkok telah memulai banyak serangan untuk meningkatkan ketegangan internasional. 

Kegiatan militer yang provokatif di Selat Taiwan, Laut China Selatan, dan Laut China Timur; konflik perbatasan dengan India dan renggangnya hubungan dengan negara tetangga; dan meninggalkan Deklarasi Bersama Sino-Inggris untuk mendorong hukum keamanan nasional di Hong Kong. Semuanya sudah memicu sanksi dari negara-negara di dunia bebas.

Di dalam negeri, Partai Komunis Tiongkok dibebani dengan masalah seperti banjir di sisi selatan, kekeringan di sisi utara, epidemi berbagai penyakit menular di seluruh Tiongkok, suara menentang rezim Tiongkok dari elit sosial.

Suara penentang itu misalnya Ren Zhiqiang, taipan real estate dan keturunan mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok  yang blak-blakan, dan Xu Zhangrun, seorang profesor di Universitas Tsinghua, ekonomi yang memburuk, dan bahkan  pertikaian di antara faksi-faksi Partai Komunis Tiongkok muncul di permukaan.

Kasus tipikal adalah kasus konglomerat Tomorrow Group, yang menanggapi pada tanggal 18 Juli atas pengumuman Beijing mengenai pengambilalihan sembilan anak perusahaan Tomorrow Group dengan versi online dari “pernyataan serius”. 

Didirikan oleh Xiao Jianhua pada tahun 1999, dalam waktu 20 tahun Tomorrow Group menjangkau berbagai bidang seperti keuangan, industri, real estate, layanan komunikasi, energi, dan internet. 

Xiao Jianhua dianggap sebagai “sarung tangan putih besar” atau pencuci uang untuk pejabat tinggi, dan dilaporkan sedang diselidiki karena hubungan dekatnya kepada seorang pejabat yang dikenal karena kesetiaannya kepada mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin.

Contoh lain adalah rekaman yang beredar luas yang menunjukkan pembukaan sistem navigasi satelit Beidou 3 pada tanggal 31 Juli, saat Wakil Perdana Menteri Liu He, sekutu dekat Xi Jinping yang merupakan pembawa acara upacara, yang  mempermalukan Perdana Menteri Li Keqiang di depan umum. 

Ditayangkan di CCTV yang dikelola pemerintah, rekaman itu menunjukkan saat Li Keqiang diperkenalkan pada upacara tersebut. Liu  He tidak memberi waktu kepada Li Keqiang untuk menerima tepuk tangan dari hadirin. Li Keqiang  jelas-jelas merasa malu.

Desas-desus bahwa Xi Jinping Diminta Mundur

Staf penulis senior Nikkei, Katsuji Nakazawa, berspekulasi dalam sebuah artikel baru-baru ini karena Partai Komunis Tiongkok menghadapi banyak masalah, para tetua Partai Komunis Tiongkok pasti ingin berbicara dengan Xi Jinping selama konklaf di Beidaihe.

Ada juga laporan yang beredar di Tiongkok yang mengatakan lawan Xi Jinping berupaya melengserkannya  dari tahta.

Misalnya, sebuah surat terbuka yang beredar online pada bulan Maret menyerukan pertemuan Politbiro yang diperluas untuk membahas “masalah,” yaitu, apakah Xi Jinping harus mundur. Surat terbuka itu dibagikan ke platform media sosial populer WeChat oleh Chen Ping, seorang “pangeran” terkemuka.

Juga, sebuah tweet oleh manajer hedge fund dan kritikus Beijing Kyle Bass menjadi viral pada bulan April. Menurut sumber Kyle Bass di… elit Guangdong, Keluarga Paman Deng mulai memperingatkan untuk melawan “kaisar seumur hidup,” mengacu pada mantan pemimpin Partai Deng Xiaoping dan Xi Jinping.

Dalam pidatonya baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyerukan dunia bebas untuk bertindak bersama dengan rakyat Tiongkok, mendorong perubahan nyata di Tiongkok.

“Mengubah perilaku Partai Komunis Tiongkok tidak dapat menjadi misi rakyat Tiongkok saja. Bangsa-bangsa bebas harus bekerja untuk mempertahankan kebebasan. Jika dunia bebas tidak berubah…maka komunis Tiongkok pasti akan mengubah kita,” kata  Mike Pompeo. 

Tampaknya Xi Jinping tidak akan digulingkan hanya melalui satu pertemuan Beidaihe. Namun, Xi Jinping mengembangkan kekuatan militernya dalam delapan tahun terakhir sejak ia mengambil posisi teratas Partai Komunis Tiongkok. 

Untuk menyingkirkan Xi Jinping tidak akan semudah bagaimana menyingkirkan mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Hu Yaobang maupun Zhao Ziyang, karena baik Hu Yaobang maupun Zhao Ziyang tidak memiliki kekuatan nyata di militer.

Meskipun demikian, masuk akal untuk percaya bahwa perebutan kekuasaan politik kini sedang berlangsung dipentaskan di Beidaihe. (vv)

Zhang Dun, Ph.D., mencakup urusan dan politik terkini di Tiongkok sejak 2010, dan mengetahui dengan baik sistem politik Partai Komunis Tiongkok. Sebelumnya, dia adalah peneliti kimia di sebuah institut Tiongkok, di Universitas Kyushu di Jepang, dan di beberapa institut di Amerika Serikat.

Keterangan Foto : (Kiri ke Kanan) Kepala Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping dan pendahulunya Hu Jintao dan Jiang Zemin terlihat di Beijing, Tiongkok, pada 30 September 2014. (Feng Li / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=c6WCrIb4Bic

Tiga Cara untuk Melawan Rezim Komunis Tiongkok Tanpa Perang

0

Oleh Wang He

Tahun 2020 menandai dimulainya fase baru dalam “perang dingin” antara Amerika Serikat dengan rezim komunis Tiongkok. Setelah sanksi Amerika Serikat terhadap pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang mengakibatkan penghapusan status perdagangan khusus Hong Kong, dan penolakan resmi terhadap hegemoni Partai Komunis Tiongkok di Laut China Selatan. 

Dan, kini konflik tersebut meningkat dengan penutupan Konsulat Tiongkok di Houston, dan pernyataan kebijakan Tiongkok berturut-turut oleh pejabat petinggi pemerintah Amerika Serikat. Semua peristiwa ini telah mengejutkan masyarakat internasional.

Tetapi apakah ada cara untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok? Pasti ada. Dan, penulis percaya pembuat kebijakan Amerika Serikat telah lama menyadarinya.

Meruntuhkan Firewall Internet

Pertama, runtuhkan Great Firewall Partai Komunis Tiongkok untuk mendapatkan kebebasan internet bagi rakyat Tiongkok.

Pada pertengahan tahun 1990-an, saat Tiongkok terhubung ke internet global, pengawasan dan blokade dimulai hampir secara bersamaan. Dikenal sebagai “Proyek Perisai Emas”, firewall Partai Komunis Tiongkok telah lama terkenal kejam. 

Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2017, undang-undang keamanan dunia maya yang kejam yang ditetapkan Beijing, diterapkan untuk memblokir VPN, menghapus posting, melarang pengguna, dan menangkap orang. Tiongkok telah menjadi “negara di balik tembok” nomor satu di dunia.

Tembok dunia maya Partai Komunis Tiongkok tidak hanya merampas kebebasan berbicara dan kebebasan berpikir rakyat Tiongkok, tetapi juga sangat membahayakan dunia.

Artikel yang memperingati 30 tahun runtuhnya Tembok Berlin diterbitkan oleh Radio France Internationale pada tanggal 11 November 2019 menunjukkan bahwa, jika dunia gagal untuk melihat bahwa Tembok Berlin yang terlihat telah berubah menjadi bahkan firewall (internet) tidak terlihat yang lebih ganas di Tiongkok, daripada retorika apa pun mengenai kebebasan itu adalah kosong.

Salah satu alasan terpenting dari pandemi Coronavirus yang mengamuk di seluruh dunia adalah kerahasiaan dan penipuan oleh Partai Komunis Tiongkok, dan blokade internet oleh Partai Komunis Tiongkok. Hal ini telah menjadi konsensus antara Amerika Serikat dan masyarakat internasional. Amerika Serikat tidak sanggup lagi mengabaikan dinding dunia maya Partai Komunis Tiongkok.

Michael Pack, kepala  United States Agency for Global Media -USAGM- atau Badan Media Global Amerika Serikat yang baru, menunggu dua tahun untuk memastikan Senat atas pencalonannya. Akhirnya, ia mengambil alih Badan Media Global Amerika Serikat bulan lalu. 

Michael Pack segera memecat kepemimpinan puncak di setiap outlet berita Badan Media Global Amerika Serikat, seperti Voice of America dan Radio Free Asia, yang diketahui sangat disusupi oleh Partai Komunis Tiongkok. 

Seorang juru bicara Badan Media Global Amerika Serikat berkata, “Michael Pack memahami skala dan sifat ancaman yang ditimbulkan oleh penentang kebebasan berekspresi, dan itulah tepatnya mengapa ia mempertimbangkan untuk memperkuat pengelakan firewall sebagai prioritas utama masa jabatannya di Badan Media Global Amerika Serikat.”

Pembawa acara bincang-bincang radio dan mantan ahli strategi Gedung Putih yaitu Steve Bannon memperjelas hal tersebut di program siaran War Room “Pandemic EP166” nya, yang meruntuhkan firewall adalah fase pertama bagaimana menghancurkan Partai Komunis Tiongkok dan memulai pembebasan rakyat Tiongkok.

Dalam program siaran War Room tanggal 8 Mei, Steve Bannon mewawancarai Michael Horowitz, CEO 21st Century Initiatives dan mantan Penasihat Umum untuk Kantor Manajemen dan Anggaran di bawah Pemerintahan Reagan. 

Michael Horowitz menyatakan, “Secara teknologi memungkinkan bagi Amerika Serikat untuk melewati firewall Tiongkok, hal itu tidak akan memakan banyak uang, tetapi hal itu membutuhkan upaya proyek Manhattan.”

Michael Horowitz melanjutkan dengan mengatakan: “Amerika Serikat telah menempatkan sebuah Universitas Amerika utama untuk menetapkan teknologi informasi penting dan ahli keamanan komputer untuk bekerja sama dengan… Kementerian Luar Negeri atau Dewan Gubernur Penyiaran. 

Para ahli dan pemerintah percaya bahwa kemungkinan-kemungkinan itu adalah besar dan bahwa kami dapat menghapus firewall sebelum pemilihan umum.” Menurut Michael Horowitz, Amerika Serikat memiliki dana tidak terbatas dari senilai tiga miliar dolar akun untuk meruntuhkan firewall.

Ada hal lain yang menyemangati keruntuhan firewall Partai Komunis Tiongkok. Pada tanggal 13 Juni, SpaceX menyelesaikan peluncuran massal Starlink kesembilan, membawa 58 satelit broadband Starlink. 

Menurut situs web berita astronomi Space.com, tujuan proyek Starlink SpaceX adalah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi yang konstan bagi pengguna di seluruh dunia. 

SpaceX berencana untuk mencapai tujuan ini dengan meluncurkan konstelasi besar-besaran satelit internet broadband. Pengguna di darat kemudian akan mengoperasikan sebuah perangkat kecil terminal — tidak lebih besar dari sebuah laptop — untuk mendapatkan akses internet.

Prestasi ini kemungkinan besar menjadi penghancur firewall Partai Komunis Tiongkok. Secara umum, secara teknis mendobrak firewall Tiongkok adalah sangat masuk akal sebagai ditunjukkan oleh keberhasilan perangkat lunak pengelakan, seperti Freegate dan Wujie. 

Itu hanyalah keputusan politik. Misalnya pada masa pemerintahan Obama, pada tanggal 31 Juli 2015, New York Times menyatakan bahwa Washington  memutuskan untuk membalas dendam terhadap  peretasan komputer pemerintah Tiongkok dan informasi dari 21,5 juta orang.

Mengejar kebebasan internet berada dalam lingkup pembalasan. Juga, pada tahun 2016, kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) untuk pertama kalinya mencantumkan sensor internet Tiongkok sebagai penghalang perdagangan. 

Pada tahun 2018, Perwakilan Dagang Amerika Serikat melaporkan ke Kongres mengenai kepatuhan WTO kepada Tiongkok, dengan mengatakan keterlibatan Partai Komunis Tiongkok dalam “pemblokiran ekstensif situs web yang sah [akan] memengaruhi miliaran dolar dalam bisnis.” Namun, tindakan nyata belum terlihat.

Meruntuhkan Great Firewall akan membawa perubahan besar bagi Tiongkok. Seperti komentar seorang netizen, “Serahkan sisanya kepada rakyat Tiongkok, selama firewall dibongkar.”

Memberi Sanksi kepada Partai Komunis Tiongkok Sebagai Pelanggar Hak Asasi Manusia 

Cara kedua untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok adalah dengan mempublikasikan dan menerapkan sanksi pejabat komunis Tiongkok, yang mana telah melakukan pelanggaran HAM dengan cara membekukan aset mereka di luar negeri.

Pertanggungjawaban, kemampuan untuk menahan individu pelanggar hak asasi manusia untuk bertanggung jawab atas tindakannya, adalah salah satu prinsip dasar hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pidana internasional. 

Tidak pernah dibenarkan untuk menutupi kejahatan pribadi dengan dalih perintah dari atasan, kepentingan nasional, sistem kelembagaan, dan lain-lain. 

Menerapkan prinsip-prinsip ini secara komprehensif memberi sanksi kepada pejabat Partai Komunis Tiongkok atas pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan akan membawa hasil yang bagus.

Pada tanggal 23 Desember 2016, “Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global” ditandatangani menjadi undang-undang. Pada tanggal 21 Desember 2017 Amerika Serikat menggunakan undang-undang ini untuk menerapkan sanksi terhadap Gao Yan, mantan kepala polisi distrik Chaoyang Beijing, atas kematian seorang aktivis dalam tahanan. Ini adalah pertama kalinya  pemerintah Trump mengambil tindakan khusus semacam ini, sebagai tanggapan terhadap penindasan hak asasi manusia di Tiongkok.

Pada tanggal 2 Agustus 2017, Presiden Donald Trump menandatangani Undang-undang “Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act.”

Kementerian Luar Negeri menggunakan undang-undang itu, untuk  pertama kalinya pada tanggal 20 September 2018, untuk menjatuhkan sanksi pada Kementerian Perkembangan Peralatan Tiongkok, cabang militer yang bertanggung jawab atas senjata dan perlengkapan, dan direkturnya, Li Shangfu, karena terlibat dalam “transaksi yang bermakna” dengan eksportir senjata utama Rusia.

Undang-Undang HAM dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019, adalah hukum Amerika Serikat lainnya untuk memberi sanksi kepada penjahat Partai Komunis Tiongkok. Langkahnya dengan memberlakukan sanksi “pemblokiran properti dan pemblokiran visa terhadap orang asing yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang parah di Hongkong.”

Tahun ini, Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur tahun 2020 dan Undang-Undang Otonomi Hong Kong Tahun 2020, meletakkan landasan hukum bagi sanksi komprehensif melawan pelanggar hak asasi manusia Partai Komunis Tiongkok.

Dalam hal penegakan hukum, pada tanggal 9 Juli, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Kementerian Keuangan AS, memberi sanksi kepada empat pejabat pemerintah yang masih aktif saat ini atau mantan terkait dengan pelanggaran hak yang serius terhadap etnis minoritas di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang. 

Empat pejabat pemerintah tersebut adalah Chen Quanguo, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang, dan Zhu Hailun, mantan Wakil Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang, serta Wang Mingshan, Direktur dan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Biro Keamanan Masyarakat Xinjiang saat ini, dan Huo Liujun, mantan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Biro Keamanan Masyarakat Xinjiang.

Tindakan ini diambil sesuai dengan Perintah Eksekutif 13818, “Memblokir Properti Orang yang Terlibat dalam Pelanggaran HAM Serius atau Korupsi,” yang didasarkan pada dan menerapkan Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global.

Secara bersamaan, Kementerian Luar Negeri juga memberlakukan pembatasan visa tambahan pada Chen Quanguo, Zhu Hailun, dan Wang Mingshan, dan juga anggota keluarga mereka.

Sanksi tersebut dijatuhkan berdasarkan Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global, yang memungkinkan pemerintah  untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia di seluruh dunia dengan membekukan salah satu asetnya di Amerika Serikat, melarang perjalanan pelanggar hak asasi manusia ke Amerika Serikat, dan melarang orang Amerika berbisnis dengan pelanggar HAM.

Pada tanggal 7 Juli, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo juga mengumumkan penerapan pembatasan visa pada pejabat Partai Komunis Tiongkok, yang “pada pokoknya terlibat dalam perumusan atau pelaksanaan kebijakan terkait dengan akses bagi orang asing ke wilayah Tibet,” menurut Akses Timbal Balik ke Undang-Undang Tibet tahun 2018.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Juni, Mike Pompeo mengumumkan pembatasan visa saat ini dan mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok yang diyakini bertanggung jawab, atau terlibat dalam, merongrong otonomi tingkat tinggi di Hong Kong. 

Pembatasan visa adalah untuk memenuhi janji Presiden Trump untuk menghukum pejabat Partai Komunis Tiongkok yang terlibat bertanggung jawab untuk menghilangkan kebebasan Hong Kong. Selain itu, pembatasan visa diberlakukan sebelum Partai Komunis Tiongkok meluncurkan teks lengkap hukum keamanan nasional Hong Kong.

Dan sebelum ini, pada tanggal 11 Juni, anggota Studi Partai Republik Komite Keamanan Nasional dan Gugus Tugas Urusan  Luar Negeri menyatakan, bahwa Kementerian Keuangan menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin utama Partai Komunis Tiongkok.  Mereka mencakup Luo Huining, direktur kantor penghubung Hong Kong, Han Zheng, salah satu dari tujuh orang elit Politbiro Partai Komunis Tiongkok dan juga “utusan” Xi Jinping untuk urusan Hong Kong, Xia Baolong, kepala Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, dan lainnya.

Contoh di atas menunjukkan bahwa pemerintahan Trump, meningkatkan penggunaan sanksi komprehensif terhadap Partai Komunis Tiongkok yang adalah pelanggar hak asasi manusia. 

Efek dan dampak tersebut pada diktator komunis dan pengikutnya adalah tidak terhitung.

Keluar dari Partai Komunis Tiongkok dan Larangan Perjalanan

Cara ketiga untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok adalah melarang semua anggota Partai Komunis Tiongkok memasuki Amerika Serikat, kecuali mereka secara terbuka menyatakan pengunduran dirinya dari Partai Komunis Tiongkok.

Pada tanggal 15 Juli, sebuah laporan New York Times mengatakan: “Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan larangan besar-besaran untuk bepergian ke Amerika Serikat oleh anggota Partai Komunis Tiongkok dan anggota keluarganya.”

Artikel itu selanjutnya berbunyi: “Proklamasi presiden, masih dalam bentuk draf, dapat juga memberikan kewenangan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk mencabut visa anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarganya yang sudah berada di Amerika Serikat, mengarah pada pengusiran mereka.… Menghitung anggota Partai Komunis Tiongkok serta keluarganya, larangan itu secara teknis dapat melarang perjalanan ke Amerika Serikat untuk sebanyak 270 juta orang, menurut satu perkiraan administrasi internal.”

Keesokan harinya, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers mengenai larangan tersebut, “Jadi, saya belum dapat mengumumkan mengenai hal itu, tetapi yakinlah kami membahas setiap opsi yang berkaitan dengan Tiongkok.”

Larangan perjalanan tersebut mengguncang Partai Komunis Tiongkok dan menciptakan kepanikan besar di kalangan rezim komunis.

Rakyat Tiongkok sangat bersemangat dan bersukacita. Netizen Tiongkok Daratan tidak hanya sangat mendukung berlakunya larangan ini, mereka juga memberikan saran kepada Donald Trump untuk meningkatkan sanksi. 

Di Google penelusuran Tiongkok, istilah “mundur dari Partai Komunis Tiongkok”  melonjak.

Secara umum diantisipasi bahwa konsekuensi larangan perjalanan tersebut akan menjadi pemutusan hubungan diplomatik atau lebih buruk.

Undang-undang Imigrasi Amerika Serikat saat ini, melarang anggota komunis berimigrasi ke Amerika Serikat, tetapi tidak melarang anggota komunis  memasuki Amerika Serikat .

Namun, Amerika Serikat baru-baru ini mulai memberlakukan pembatasan visa terhadap beberapa warganegara Tiongkok, yang mencakup pejabat senior Partai Komunis Tiongkok yang berpartisipasi dalam penindasan warga Uyghur, jurnalis Tiongkok yang bekerja di Amerika Serikat, dan beberapa karyawan perusahaan teknologi Tiongkok yang “melanggar manusia hak,” seperti Huawei. 

Pada awal bulan Juni, Amerika Serikat juga mengumumkan tidak akan mengeluarkan lagi visa untuk pelajar asing yang terkait dengan militer Tiongkok, dan visa pelajar yang sudah dikeluarkan juga akan menjadi tidak berlaku. 

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat berencana untuk menjatuhkan sanksi visa dan sanksi ekonomi pada pejabat Partai Komunis Tiongkok yang terlibat menindas kebebasan Hong Kong.

Dari segi operasi, adalah tidak sulit melarang masuknya komunis. Pemerintahan Trump  membedakan Partai Komunis Tiongkok dari rakyat Tiongkok. 

Kini, kuncinya terletak pada pengakuan pemerintahan Donald Trump atas sifat Partai Komunis Tiongkok dan memegang kesempatan dan waktu. Kapan hal ini bergerak, maka akan mengatur nada untuk perang dingin Tiongkok-Amerika Serikat yang baru. 

Sebagai kesimpulan, penulis percaya keefektifan metode ini terutama tergantung kemauan politik dan kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Di sini penulis ingin menunjukkan bahwa yang terpenting untuk keberhasilan ketiga metode tersebut adalah mempromosikan kebangkitan rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok adalah protagonis dalam menggulingkan rezim komunis Tiongkok. 

Para politisi Amerika Serikat telah membuatnya sangat jelas: Partai Komunis Tiongkok tidak takut pada Amerika Serikat, tetapi takut pada rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok menginginkan Partai Komunis Tiongkok dan Amerika Serikat bertempur.

Jika rakyat Tiongkok tidak bangkit, maka tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka. Bantuan dari Amerika Serikat dan kekuatan keadilan masyarakat internasional, tidak dapat menggantikan keinginan rakyat Tiongkok untuk membantu dirinya sendiri.

Yang menggembirakan adalah lebih dari 360 juta warganegara Tiongkok secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya yaitu, Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda. 

Kebangkitan rakyat Tiongkok dan aksi pendukung dari masyarakat internasional, yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, akan membuka halaman baru sejarah bagi Tiongkok dan dunia. (Vv)

Wang He, seorang yang memiliki gelar master dalam bidang hukum dan sejarah. Ia fokus pada gerakan komunis internasional. Dia adalah seorang dosen  dan pernah sebagai seorang eksekutif dari sebuah perusahaan swasta besar di Tiongkok. Dia sempat dipenjara di Tiongkok sebanyak dua kali karena keyakinannya. Wang kini tinggal di Amerika Utara dan rutin menerbitkan komentar tentang urusan dan politik Tiongkok terkini sejak 2017.

Keterangan Foto : Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (bawah) tiba pada sesi penutupan konferensi legislatif stempel karet rezim Tiongkok sementara pejabat Partai Komunis lainnya bertepuk tangan, di Beijing, pada 28 Mei 2020. (Kevin Frayer / Getty Images)

Video Rekomendasi :

Kuil Kucing di Jepang, Biksu dan Pekerjanya Semuanya Kucing!

0

Apa yang akan kami sampaikan kepada Anda mungkin terdengar sedikit aneh. Tapi kami berjanji kepada Anda bahwa ini akan bermanfaat bagi Anda! Oke ini dia, Jepang memiliki kuil yang mana yang menjadi biksu adalah kucing.

(Foto: Instagram)

Menurut Business Insider, kucing dianggap bisa membawa keberuntungan dan memiliki kekuatan pelindung di Jepang. Ini menjelaskan mengapa ada kuil yang menyembah kucing sebagai dewa. Kepercayaan cerita rakyat ini telah beredar sejak lama di kalangan orang Jepang.

(Foto: Instagram)

Nyan Nyan Ji (Kuil Meong Meong) adalah kuil kucing terkenal yang terletak di Kyoto, Jepang, di mana kucing lucu berperan sebagai biksu.

Dijelaskan Bored Panda, kuil ini pertama kali dibuka pada tahun 2016 oleh seorang pelukis Jepang, Toru Kaya, berdasarkan kucing kesayangannya. Selain menampilkan dekorasi bertema kucing, pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman yang disajikan di dalam kuil.

(Foto: Instagram)

Ini jelas merupakan tempat yang tepat untuk semua pecinta kucing! Selain itu, pengunjung juga dapat bermain dengan kucing yang menggemaskan ini setelah menyembahnya.

(Foto: Instagram)

Yang menambah keunikan dari tempat ini adalah sebenarnya terdapat seorang biksu kepala bernama Koyuki yang tentunya adalah seekor kucing.

Koyuki bukan satu-satunya kucing di kuil karena ada beberapa asisten biksu kucing lainnya. Namun, Koyuki adalah kucing terpopuler berkat wajahnya yang pemarah.

Ia bahkan memiliki akun Instagram sendiri dengan 10.9k pengikut!

(Foto: Instagram)

Berbicara kepada World of Buzz, pemiliknya mengatakan,: “Koyuki sangat dewasa dan bisa tinggal di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Ini membuatnya menjadi model yang cocok untuk keperluan pengambilan gambar. Selain itu, dia tidak takut dengan petir atau gempa Bumi. “

“Koyuki dulunya adalah kucing liar sampai dia berumur sekitar satu tahun. Jadi sampai saat ini diperkirakan usianya sekitar tujuh tahun, ”tambah pemiliknya.

Anda dapat menemukan Nyan Nyan Ji di 520 Yasekonoecho, Sakyo-Ku, Kyoto 601-1253, Prefektur Kyoto, Jepang

Pecinta kucing pasti harus menambahkan tempat ini ke daftar kunjungan mereka! (yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi: