Home Blog Page 1645

Mahasiswi Ini Menggali Sumur Agar Ibunya yang Sakit Tidak Lagi Berjalan Kaki untuk Mendapatkan Air

Tidak diragukan lagi bahwa hal terbesar dalam hidup ini adalah cinta tanpa syarat dari seorang ibu. Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana para ibu dapat merasakan sesuatu yang begitu kuat terhadap anak-anak mereka?

Perasaan yang sangat murni dan alami inilah yang seringkali luput dari pemahaman kita sendiri, dan kisah berikut menunjukkannya kepada kita.

Nina Soren, adalah seorang ibu yang tinggal di desa yang sangat miskin dan terpencil. Untuk mendapatkan air bagi keluarganya, wanita itu harus menempuh perjalanan beberapa mil untuk mengisi wadah dengan beberapa liter air, setelah menunggu dengan sabar dalam antrean.

Setelah wadah penuh air, wanita itu memulai perjalanannya kembali tanpa bantuan, sarat dengan botol-botol berat di bawah terik Matahari yang panas. Maka, selama bertahun-tahun ibu ini mengabdikan dirinya untuk merawat keluarganya, sampai kesehatannya tidak memungkinkan lagi.

Sekarang, di usia 50-an tahun, karena kondisi fisikya untuk mendapatkan air berada di luar kemampuan tubuhnya.

Untungnya, dia membesarkan seorang putri yang luar biasa yang memutuskan untuk membalas semua cinta yang dia berikan padanya di masa kecilnya.

Bobita Soren, 24 tahun, adalah seorang gadis muda yang tinggal bersama ibunya, Nina, Kota Burdwan, India. Wanita tua itu menderita anemia, sehingga Bobita memutuskan untuk menggali sumur dengan tangannya sendiri agar ibunya lebih mudah mendapatkan air.

“Ibu saya, Nina Soren, menderita anemia dan sangat lemah. Sejak saya masih kecil, saya sering melihat dia bekerja sangat keras untuk mengambil air. Saya dulu merasa sangat sedih. Dia harus berjalan di bawah terik matahari dan mengantri untuk mendapatkan air. Tiba-tiba saya sadar bisa menggali sumur, ”kata Bobita Soren.

Wanita muda itu mulai menggali sumur pada 2019, tetapi harus meninggalkan proyeknya setengah jadi dan kembali ke kota untuk menyelesaikan studi Ilmu Politiknya.

Namun, karantina wajib yang diberlakukan Pemerintah India karena virus corona memberinya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hari ini, sumur adalah fakta.

Di sisi lain, pihak berwenang menggemakan gerakan siswa, yaitu, upaya dan dedikasinya untuk memberi manfaat kepada ibunya tidak luput dari perhatian. Mereka telah menawarkan untuk bekerja dengannya untuk menyelesaikan pembangunan sisa sumur.

“Kami telah membuka tangan kami untuk proyek terpuji dari wanita muda ini dan kami menawarkan untuk membantunya menyelesaikan pembangunan sumur,” kata walikota Burdwan.

Ketika kita masih kecil, sulit bagi kita untuk memahami kasih yang besar yang dimiliki ibu kita untuk kita. Saat kita tumbuh, kita menyadari bahwa itu adalah sesuatu yang unik, mampu mengatasi perasaan lain di dunia.

Begitu pula kasih sayang setiap ibu kepada anaknya akan selalu sama, begitu kuatnya sehingga mampu dan akan mampu mengatasi segala kendala yang mungkin timbul di sepanjang perjalanannya, demi melihat anak sehat dan bahagia.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Bank Indonesia : Pandemi Tekan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

0

ETIndonesia- Bank Indonesia menyebutkan pandemi yang terjadi saat ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2020. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 mengalami kontraksi 5,32% (yoy), turun dalam dibandingkan dengan capaian triwulan I 2020 sebesar 2,97% (yoy).

Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh melemahnya ekonomi global sejalan dengan pandemi dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi.

“Ke depan, Bank Indonesia melalui bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dan otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif mendorong pemulihan ekonomi,” Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam rilisnya.

Penurunan pertumbuhan ekonomi domestik terjadi di semua komponen PDB sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan I 2020 sebesar 2,83% (yoy). Investasi mencatat kontraksi 8,61% (yoy), turun dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya 1,70% (yoy).

Stimulus Pemerintah yang sesuai dengan pola musiman belum kuat juga berpengaruh pada konsumsi Pemerintah yang tercatat kontraksi 6,90% (yoy), turun tajam dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 3,75% (yoy).

Selain itu, kinerja ekspor juga terkontraksi 11,66% (yoy) akibat pelemahan ekonomi global dan penurunan harga komoditas dunia. Seiring dengan kontraksi permintaan domestik dan ekspor, kinerja impor juga mengalami kontraksi 16,96% (yoy).

Di sisi lapangan usaha (LU), hampir seluruh LU mengalami kontraksi kecuali LU Infokom, LU Pengadaan Air, LU Jasa Kesehatan, Pendidikan, dan Keuangan, serta LU Pertanian. Perlambatan ekonomi terutama didorong oleh kontraksi pada LU Transportasi dan Pergudangan, LU Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi, dan LU Industri Pengolahan.

Sementara itu, LU Infokom masih tumbuh meningkat dari triwulan sebelumnya, seiring meningkatnya penggunaan media digital dalam penerapan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Kinerja LU Pertanian juga masih tercatat positif sejalan dengan masa panen. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=5qEaB35w1Ko

Skenario Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi, Ini yang Dilakukan Pemerintah

0

ETIndonesia- Pemerintah kembali menegaskan bahwa skenario pemulihan ekonomi masih akan berlanjut di tahun 2021. Pasalnya, dampak pandemi Covid-19 diprediksi masih akan dirasakan hingga tahun depan.

“Di tahun 2021 kebijakan pemerintah juga masih dalam skenario pemulihan ekonomi,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pidato kuncinya pada acara Rapat Kerja Nasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Selasa (04/08/2020), di Jakarta dalam siaran persnya.

Dalam paparan yang disampaikan secara daring, Menko Airlangga menjelaskan tentang siklus terbalik antara pandemi dan mata pencaharian. Jika penyebaran masih tinggi maka ekonomi akan semakin dalam.

“Jika pada saat masalah kesehatan ini tertangani maka ekonomi akan kembali. Maka masyarakat diharapkan mampu melakukan penyesuaian perilaku terhadap Covid-19,” ujar Airlangga.

Airlangga juga menuturkan bahwa pihaknya akan mendorong kebijakan kesehatan dengan prioritas tinggi di tahun 2020 dan 2021. “Kami harap di tahun 2022 dan 2023 vaksin telah ditemukan, sehingga mereka akan berada pada posisi normal,” imbuhnya.

Bantuan sosial, lanjut Airlangga, akan didorong hingga 2021 dan secara bertahap akan mulai dikurangi pada tahun 2022. Selain itu, usaha dan industri padat karya akan terus didorong hingga tahun 2022. 

Menko Airlangga juga menuturkan, Pemerintah akan melakukan restrukturisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, penempatan dana dan penjaminan juga terus dilakukan agar sektor riil dapat bergerak.

“Kami juga akan terus lakukan relaksasi regulasi. Salah satunya adalah dengan transformasi regulasi melalui RUU Cipta Kerja,” ujar Airlangga.

Upaya mendorong UMKM juga telah dilakukan Pemerintah dengan penempatan dana di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bahkan menurut Airlangga, Pemerintah telah melakukan perluasan ke sektor korporasi yaitu kredit diatas Rp10 miliar hingga Rp1 triliun.

Saat ini dana yang ditempatkan di Himbara berjumlah Rp30 triliun. Sementara dana yang sudah disalurkan senilai Rp43,17 triliun kepada penerima sebanyak 519.797 debitur.

“Penempatan dana di BPD sendiri totalnya ada 11,5 triliun rupiah. Diharapkan ini dapat memutar perekonomian di level masyarakat,” ujarnya.

Dalam paparannya, Menko Airlangga juga menjelaskan program yang dilakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19 adalah menjaga kehidupan dan menjaga mata pencaharian kehidupan. Menurutnya hal ini adalah tugas dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menjaga kehidupan dilakukan dengan mengatasi/menekan virus, memperluas testing, karantina dan kapasitas perawatan, mencari obat/riset, meingkatkan kapasitas sektor kesehatan, serta produksi dan distribusi vaksin.

Sementara, menjaga mata pencaharian kehidupan dilakukan dengan mendukung masyarakat dan bisnis yang terdampak, menyiapkan kembali masyarakat agar dapat bekerja secara produktif dan aman, serta menyiapkan kebijakan untuk pemulihan ekonomi nasional. (Menko Perekonomian)

https://www.youtube.com/watch?v=ayXhelSk7Ko

Pengemasan yang Berkualitas, Memungkinkan UKM Perikanan Menembus Jaringan Pasar Modern dan e-Commerce

0

ETIndonesia- Produk perikanan sebagai bahan pangan yang diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh, memberi angin segar bagi kinerja usaha perikanan di masa pandemi. Karenanya, pengemasan menjadi komponen penting dalam menentukan kesuksesan penjualan dan pemasaran produk perikanan.

Dengan pengemasan yang berkualitas, baik dari sisi desain maupun bahannya, produk UKM perikanan memungkinkan menembus jaringan pasar modern dan e-commerce.

“Keberhasilan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) produk perikanan salah satunya ditentukan dari kemasan sebagai identitas produk,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo,” Minggu (2/8/2020) dalam keterangan tertulis KKP.

Nilanto mengungkapkan, dalam sebuah kemasan, didalamnya terdapat label yang menjadi kata kunci keberterimaan produk di pasar lokal maupun global.

Senada, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Daya Saing dan Nilai Tambah, Rina Sa’adah menekankan strategi ‘RINA’ agar produk perikanan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. RINA yang dia maksud ialah ‘Repositioning, Innovation, New paradigm, dan Added value’, dan dimulai dari menempatkan posisi atau brand image terhadap produk perikanan tersebut. Kemudkan diperlukan inovasi sejak proses pengolahan hingga pemasaran.

“Jangan lupa, ‘New Paradigma’, salah satunya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menjadi paradigma baru untuk menciptakan mindset masyarakat agar cinta produk lokal yang berdaya saing,” terang Rina.

Terakhir, ‘Added Value’, menciptakan nilai tambah untuk meningkatkan nilai jual suatu produk itu sendiri. Pengemasan produk UMKM juga sempat menjadi pembahasan webinar yang digelar Ditjen PDSPKP pada Rabu, 29 Juli 2020.

Webinar yang diikuti sekitar 3.000 peserta ini menghadirkan Direktur Pengembangan Bisnis Indonesian Packaging Federation, Ariana Susanti. Kala itu, dia mengupas trend kemasan terkini yang harus memenuhi aspek fungsional, ekonomis, ekologis, serta desain dan teknologi.

“Dalam penerapannya, perlu mempertimbangkan kebutuhan konsumen, karakteristik produk, serta regulasi yang berlaku,” urai Ariana.

Dijelaskannnya, bahwa kemasan berfungsi untuk menyimpan produk, melindungi produk (dari sisi kualitas, keamanan, kesegaran), memberikan informasi, serta memberikan kenyamanan hingga pengiriman ke konsumen.

Ariana mengingatkan, selain fungsi dari sisi teknis, kemasan bisa menjadi brand image untuk identitas produk yang dihasilkan ataupun image perusahaannya. Bahkan dengan kemasan, bisa menjadi ‘silent salesman’ dan ‘silent ambassador’.

“Tentunya dengan branding produk tersebut, maka produk cepat dikenal orang,” sambungnya.

Selain itu, Ariana menekankan pentingnya kemasan rapi dan menarik dengan desain kreatif dan inovatif. Karenanya, produsen juga perlu mempertimbangkan standar kualitas sejak pemilihan bahan baku hingga menjadi produk.

Ditambah perlu menetapkan harga jual yang bersaing, menciptakan promosi kreatif dan informatif serta bisa memanfaatkan e commerce atau digital marketing.

Di tempat yang sama, Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Thomas Darmawan memaparkan produk sushi, tempura, breaded dan surimi termasuk kategori produk perikanan masa kini.

Ditambah jenis produk yang siap saji, diolah dan dikemas dengan standardisasi dan ditambah dengan tampilan produk yang eco friendly menjadi pilihan konsumen masa kini juga.

“Salah satunya kemasan dengan bahan biodegradable, bisa dibuat dari campuran rumput laut atau singkong,” ujar Thomas.

Selanjutnya Kasubdit Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Yeni Restiani menyampaikan bahwa pada suatu kemasan terdapat satu komponen yang tidak bisa dipisahkan, yakni label pangan.

“Label menjadi kunci keberterimaan produk di pasar. Menurut UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan, ketentuan mengenai label berlaku bagi pangan yang telah melalui proses pengemasan akhir dan siap untuk diperdagangkan.

Keterangan yang harus dicantumkan dalam label, meliputi daftar bahan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat produsen/ importir, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, kedaluwarsa, nomor izin edar, serta asal usul bahan pangan tertentu,” terang Yeni. (asr)

Keterangan foto : Seorang pekerja menggunakan pisau untuk mengambil salmon di supermarket di California Utara. Grup Oceana ingin pemerintah mewajibkan semua ikan yang diimpor ke Amerika Serikat memiliki label yang mendokumentasikan kapan, di mana, dan bagaimana makanan laut itu ditangkap, untuk mencegah penipuan. (Justin Sullivan / Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=WQhBamnzi94

Menteri Jerman Menyerukan Persatuan Uni Eropa Hadapi Tiongkok, Dinilai Sebagai Lawan Sistemik dan Semakin Ofensif

Alexander Zhang

Seorang pejabat senior di pemerintahan Jerman menyerukan kepada Negara-negara Eropa menunjukkan persatuan yang lebih besar terkait hubungannya dengan Tiongkok. Pasalnya, “Tak ada satu pun negara di Eropa yang mampu secara permanen membela kepentingan dan nilai-nilainya melawan Tiongkok secara sendiri.”

“Kita sangat membutuhkan lebih banyak tindakan Eropa dalam berurusan dengan Tiongkok,” kata Michael Roth, menteri Jerman untuk urusan Eropa yang menekankan “kurangnya persatuan adalah kelemahan kita.”

Tiongkok dinilai “lawan sistemik” Uni Eropa dan “semakin  ofensif,” demikian tulisan Roth dalam opininya di media Jerman, Der Spiegel pada Minggu 2 Agustus 2020.

Tindakan rezim komunis Tiongkok di Hong Kong, Xinjiang, dan Laut Cina Selatan menunjukkan  “Tak takut untuk melanggar prinsip-Prinsip utama tatanan internasional berbasis aturan di hadapan mata dunia.”

Foto dari kiri ke kanan : Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Konselir Jermin Angela Merkel. (Iudovic Marin/AFP via Epochtimes.com)

Roth menegaskan : “Kita tak boleh takut melawan ketika menghadapi masalah sulit seperti hak asasi manusia, keamanan dan teknologi.”

Strategi Divide and Conquer

“Kepemimpinan otoriter, negara satu partai tak melewatkan kesempatan untuk menciptakan perpecahan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan melemahkanya,” tulis Roth.

Uni Eropa kini semakin waspada terhadap Strategi Divide and Conquer rezim Komunis Tiongkok. Pada  Mei, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menuding Beijing “mempermainkan” perbedaan di antara negara-negara anggota Uni Eropa.

Perpecahan di Eropa  membuat sulit untuk mengadopsi strategi terpadu dan merespon tantangan yang ditimbulkan oleh Tiongkok, menurut laporan terbaru dari Royal United Services Institute (RUSI), sebuah lembaga pemikir yang berbasis di London.

Roth menambahkan, Uni Eropa membutuhkan “Kebijakan Tim Eropa” yang konsisten tentang Tiongkok. Ia menambahkan, tindakan itu adalah prioritas enam bulan selama kepresidenan Jerman di Uni Eropa  yang dimulai pada 1 Juli.

Uni Eropa diserukan harus memperkuat pertukaran di tingkat Eropa dan “menjauh dari hubungan bilateralisasi yang sengaja diupayakan oleh Beijing.”

Di bawah pengaruh Beijing, sejumlah negara kecil Uni Eropa, seperti Yunani, Hongaria, dan Portugal,  berulang kali memblokir kebijakan Uni Eropa tentang Tiongkok.

“Sayangnya, kami juga melihat bahwa iming-iming berbisnis dengan Tiongkok terkadang menantang fondasi nilai Eropa, Uni Eropa harus lebih tegak di dunia daripada hanya anggota lowest common denominator,” katanya.

Saat ini, Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Umum Uni Eropa memerlukan suara bulat. Namun, menurut Roth, Jerman berkomitmen mengubahnya menjadi “pengambilan keputusan mayoritas yang memenuhi syarat,”  akan mencegah sejumlah kecil negara-negara anggota memblokir kebijakan luar negeri Uni Eropa.

Mempertaruhkan Keamanan

Roth dalam opininya menunjuk soal kecenderungan Beijing untuk menggunakan ketergantungan ekonomi sebagai pengaruh dalam politik kekuasaan.

“Krisis Coronavirus menjadi Wake-up call,” tulis Roth. Tulisannya mengacu pada pandemi virus  Komunis Tiongkok secara global yang meletus di Wuhan akhir tahun lalu. Dikarenakan menjadi “pengingat yang menyakitkan bagi kami tentang betapa bergantungnya Eropa  di wilayah tertentu. “

Pada masa-masa awal krisis, rezim Tiongkok mengirim pasokan medis ke banyak negara sebagai upaya memperbaiki citranya dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin dalam perang melawan pandemi, daripada seabgai pihak yang bertanggung jawab atas penyebaran virus itu.

Pada Maret lalu, Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, memperingatkan masyarakat Eropa untuk berhati-hati terhadap “perjuangan Tiongkok untuk memengaruhi melalui spin doctors dan ‘politik murah hati.'”

Roth juga menyebutkan jaringan seluler 5G Eropa, di mana keterlibatan raksasa telekomunikasi Huawei berada di bawah peningkatan pengawasan.  Dia menyebutkan keprihatinan tentang “kepercayaan pabrikan dari negara ketiga, termasuk Tiongkok. Tak kurang dari keamanan warga kita yang dipertaruhkan di sini. “

Amerika Serikat dan Australia sama-sama melarang Huawei, dengan alasan masalah keamanan. Inggris mengikutinya pada 14 Juli 2020, menarik keputusan sebelumnya untuk mengizinkan perusahaan itu memainkan peran terbatas.

Roth tak menyebut nama Huawei, tetapi mengatakan satu-satunya solusi logis adalah “mengutamakan dan mengedepankan pemasok domestik kami”. Uni Eropa juga harus menggunakan kebijakan perdagangan dan pasar tunggalnya secara efektif  “sebagai tuas” mempertahankan nilai dan kepentingan Eropa. (asr)

Mary Clark, Cathy He, dan Ella Kietlinska berkontribusi pada laporan ini.

https://www.youtube.com/watch?v=Aj_reONtvX8

Produk Rambut Manusia yang Disita dari Xinjiang Memberikan Bukti Adanya Penganiayaan

0

Theepochtimes.com- Dalam sebuah langkah yang dapat membantu memberikan wawasan mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok, US Custom and Border Protection (CBP) menyita 13 ton produk rambut manusia yang berasal dari bagian barat Provinsi Xinjiang pada minggu pertama bulan Juli 2020. Pada tanggal 20 Juli lalu, Kementerian Perdagangan AS menjatuhkan sanksi kepada sebuah perusahaan aksesori rambut Tiongkok. 

Keterangan Foto : Produk-produk rambut yang dikirim oleh sebuah kapal Tiongkok disita oleh US Custom and Border Protection (CBP) pada tanggal 1 Juli 2020. (Atas perkenan CBP)

Para Korban, penyelidik, dan kelompok aktivis Uighur mengatakan bahwa rambut-rambut yang disita itu, berasal dari para wanita yang menghuni dalam berbagai kamp konsentrasi dan kamp kerja paksa di Xinjiang. 

Untuk pertama kalinya, pihak berwenang Amerika Serikat memiliki sepotong bukti yang kuat untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap penganiayaan terhadap kelompok minoritas Muslim.

Jurnalis investigasi Ethan Gutmann mengungkapkan, “Perkiraan kasar saya adalah bahwa pengiriman melalui kapal ini mewakili rambut dari sekitar 90.000 wanita, dipenjara di ‘kamp pendidikan-ulang’.Meskipun panjangnya bervariasi, rambut cokelat tua yang eksotis, dengan highlight berwarna merah – biasanya diidentifikasi dalam katalog Tiongkok dengan eufemisme ‘Mongolia’, rambut dicukur dari kepala wanita Uyghur, Kazakh, Kyrgyzstan dan Hui.” 

Ethan Gutmann mengunjungi banyak sekali korban yang selamat dari kamp tersebut, yang kini berada di Turki dan Kazakhstan. Pernyataan itu disampaikannya baru-baru ini kepada The Epoch Times dalam sebuah email.

Pemerintah AS melakukan serangkaian tindakan untuk menanggapi penindasan di Xinjiang

Baru-baru ini, pada tanggal 20 Juli, Kementerian Perdagangan AS menambahkan 11 perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam pelanggaran di Xinjiang. Larangan itu mencakup Hetian Haolin Hair Accessories Co. Ltd., ke daftar entitasnya. 

Daftar ini adalah alat untuk membatasi ekspor, ekspor-ulang, dan transfer produk yang tunduk pada peraturan ekspor oleh orang-orang atau perusahaan yang terlibat dalam kegiatan mengancam keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri AS.

Pada tanggal 31 Juli 2020, Kantor Kendali Aset Asing Kementerian Keuangan AS, menjatuhkan sanksi terhadap satu entitas pemerintah Tiongkok dan dua pejabat pemerintah Tiongkok saat ini atau mantan pejabat pemerintah Tiongkok pada tanggal 31 Juli, untuk pelanggaran HAM berupa penahanan sewenang-wenang secara massal dan penganiayaan fisik yang berat.

Di Dalam Kamp Konsentrasi

Gulbahar Jelilova, seorang warganegara Kazakhstan dan yang selamat dari kamp konsentrasi Xinjiang, adalah seorang pedagang dan sering mengunjungi Urumqi, ibukota Daerah Otonomi Xinjiang, untuk membeli pakaian. 

Ia ditangkap pada tahun 2017 saat berada di hotel tempat ia menginap, karena apa yang ditulis pihak berwenang Komunis Tiongkok dalam  dokumen persidangan untuk dirinya sebagai “bersekongkol dengan kegiatan teroris.”

Keterangan Foto : Gulbahar Jelilova sebelum berada di kamp konsentrasi di Xinjiang. (Atas perkenan Gulbahar Jelilova)

Seorang ibu dari empat anak, Gulbahar Jelilova ditempatkan di dalam sebuah ruang ukuran enam meter persegi, selama 465 hari dengan banyak wanita lain yang setiap hari diberikan obat-obat yang tidak diketahui. 

Salah satu hal pertama yang dilakukan pihak berwenang kamp saat para wanita tiba di kamp tersebut, adalah memotong rambut para wanita itu, yang dilakukan secara teratur pada para wanita yang tinggal di kamp tersebut untuk waktu yang lama.

Gulbahar Jelilova baru-baru ini berbicara dengan The Epoch Times melalui telepon. Ia bertemu dengan jurnalis investigasi Ethan Gutmann di Istanbul di Turki pada bulan Oktober 2019. 

Kepada Ethan Gutmann, Gulbahar Jelilova memerankan bagaimana para narapidana akan dibawa ke sebuah lubang di dinding penjara – tangan mereka diborgol di depan – sementara seseorang yang tidak terlihat akan memotong rambut mereka dari sisi lain dinding tersebut.

Ethan Gutmann menggambarkan, apa yang dikatakan oleh para korban yang selamat yang ia temui memberitahunya apa yang terjadi saat mereka tiba di kamp tersebut.

“Itu adalah sebenarnya universal. Memasuki kamp, ​​para wanita dipaksa berbaris di depan sebuah lubang di dinding. Saat  giliran anda, anda dipaksa untuk menempelkan kepala anda melalui lubang tersebut sementara tangan yang tidak terlihat mencukur kepala anda dengan clipper – seperti yang dikatakan seorang wanita, mirip seperti binatang,” kata Ethan Gutmann.

Rambut panjang dianggap sebagai masalah kehormatan bagi wanita dalam budaya asli Uyghur.

Mihrigul Tursun, 30 tahun, yang selamat dari kamp konsentrasi lain, yang bersaksi sebelum Kongres Amerika Serikat pada bulan November 2018 dan tiga kali berada dalam tahanan, di mana satu kali ditahan di sebuah penjara dan dua kali ditahan di sebuah kamp konsentrasi. 

Dengan total 11 bulan yang terentang selama dua tahun dari tahun 2015 hingga 2017. Hal demikian dikatakan Mihrigul kepada The Epoch Times melalui telepon. Ia mengatakan bahwa tiga hari setelah ia tiba di penjara untuk pertama kali, rambut semua 50 narapidana di sel yang dihuninya dipotong — hampir semuanya  berambut panjang dan dikepang.

Keterangan Foto : Gulbahar Jelilova mendemonstrasikan “lubang di pintu” di mana kepalanya dicukur, di Istanbul pada bulan Oktober, 2019. (Ethan Gutmann)

“Semua orang merasa depresi, kaget secara emosional. Mereka merasa tidak berdaya dan putus asa. Mereka merasa tidak terhormat. Bahkan walaupun hal tersebut tidak melukai mereka secara fisik, namun mereka merasa menyakitkan secara mental, emosional, dan spiritual,” kata Mihrigul Tursun, menambahkan bahwa ia memiliki rambut panjang sepinggang saat ia memasuki penjara.

Mihrigul Tursun memiliki kenangan indah akan ibunya yang mengepang rambutnya yang panjang sampai ia berusia 15 tahun. Ia ingat banyak kompetisi rambut panjang di sekolahnya. Ia mengatakan ada 12-15 jenis kepang dan banyak aksesoris rambut yang digunakan wanita Uyghur.

Elfidar Hanim, Sekretaris Asosiasi Uighur Amerika Serikat mengatakan kepada The Epoch Times melalui telepon, bahwa kepentingan yang diberikan untuk memanjangkan rambut adalah berguna bagi pihak berwenang Tiongkok yang memanfaatkan rambut dari para narapidana di kamp kerja paksa dan kamp konsentrasi untuk menghasilkan uang.

Pengiriman melalui kapal 13 ton rambut yang diproduksi oleh  Lop County Meixin Hair Product Co. Ltd. yang disita bea cukai Amerika Serikat pada tanggal 1 Juli, bernilai  800.000 dolar amerika seirkat.

Elfidar Hanim mengatakan bisnis ini telah terjadi selama bertahun-tahun.

“Tiongkok melakukan bisnis ini untuk sementara waktu tetapi produk rambut ini tidak pernah tertangkap. Kali ini terjadi karena ada lebih banyak kesadaran akan masalah ini dan juga karena Radio Free Asia baru-baru ini melaporkan masalah ini,” kata Elfidar Hanim.

Radio Free Asia menerbitkan laporan “Industri Produk Rambut yang Terkait dengan Warga Uyghur di Kamp Kerja Paksa di Kabupaten Lop Xinjiang Adalah Sangat Laku” pada tanggal 28 Mei oleh reporter Gulchehra Hoja. 

Radio Free Asia memastikan The Epoch Times melalui email, bahwa pelaporan awal mereka memainkan peran penting dalam membantu US Custom and Border Protection untuk menyita  pengiriman produk rambut itu melalui kapal pada tanggal 1 Juli 2020.

Puncak Gunung Es

Ethan Gutmann dan Elfidar Hanim mengatakan, produk rambut hanyalah bukti dari satu aspek dari serangkaian luas pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

“Namun ini hanyalah puncak gunung es. Masuk lebih dalam dan anda akan menemukan bukti adanya kerja paksa, perbudakan seksual, dan sterilisasi paksa. Jumlah korban terbesar – saya perkirakan lebih dari 10.000 wanita per tahun, setidaknya – hilang akibat panen organ hidup-hidup. Saat wanita Barat menggunakan produk kecantikan Tiongkok

mengandung kolagen, wanita Barat secara tidak sengaja menggosok sisa-sisa produk kecantikan Tiongkok pada wajah mereka,” tulis Ethan Gutmann.

Elfidar Hanim mengatakan para wanita Uyghur di dalam kamp konsentrasi ini, menjadi sasaran panen organ secara ilegal, sterilisasi paksa, dan digunakan sebagai “kelinci percobaan” untuk pengujian medis. 

“Tidak hanya itu, kini mereka menggunakan para wanita Uyghur sepotong demi sepotong bagian untuk menghasilkan uang darinya, pemasaran apa pun yang dapat mereka peroleh,” kata Elfidar Hanim yang membandingkan cerita-cerita ini dengan cerita-cerita yang berasal dari kamp konsentrasi Nazi.

Mantan narapidana Mihrigul Tursun dan Gulbahar Jelilova berbicara mengenai narapidana dikenakan uji darah dan uji kehamilan. Wanita hamil terpaksa menggugurkan kandungannya. Mereka juga menceritakan pemberian obat-obatan yang tidak diketahui setiap hari.

Mereka mengatakan obat ini menghentikan menstruasi pada wanita muda. Gulbahar Jelilova mengatakan obat-obatan diberikan kepada mereka untuk membuat mereka tetap diam. Mereka tidak merasakan nyeri atau kelaparan.

Gambar terbaru Gulbahar Jelilova di Istanbul, Turki. (Atas perkenan Gulbahar Jelilova)

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada tanggal 28 Juli 2020, the Uyghur Human Rights Project (UHRP) mengatakan bahwa rezim Tiongkok melakukan “upaya tanpa henti” untuk menutupi kejahatan terhadap populasi minoritas Muslim di Xinjiang. 

Setelah dihadapkan pada tinjauan bulan Agustus 2018 oleh Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Menghilangkan Diskriminasi Ras, rezim Tiongkok berusaha untuk membenarkan keberadaan kamp konsentrasi sebagai upaya untuk mendidik “ekstremis” dan sebagai “pusat pendidikan kejuruan.”

“Kemudian, pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa tahanan telah ‘lulus,’ sejak pemerintah Tiongkok meluncurkan skema besar kerja paksa di pabrik dan menjebloskan orang ke dalam penjara untuk jangka panjang tanpa pengadilan,” kata the Uyghur Human Rights Project (UHRP) dalam sebuah rilis.

Pengujian DNA

Ethan Gutmann dan Elfidar Hanim mengatakan bahwa penyitaan rambut manusia dari Xinjiang oleh Bea Cukai Amerika Serikat, memberi AS kesempatan untuk menyelidiki masalah ini lebih jauh karena kini Amerika Serikat memiliki bukti nyata.

“Bea Cukai Amerika Serikat tampaknya akan menguji DNA, mungkin untuk menetapkan bahwa rambut itu berasal dari suku Uyghur atau Kazakh, dan bukan dari suku Han Tiongkok. Tetapi hal ini belum cukup. Beijing tanpa disadari telah memberi kita bukti kejahatan fisik,” kata Ethan Gutmann.

Elfidar Hanim mengatakan bahwa itu adalah bukti yang sulit untuk dibuat, karena adalah lebih mudah melakukan uji DNA jika akar rambut masih utuh. Akan tetapi produk-produk rambut ini tidak memiliki akar rambut yang masih utuh. Namun, Elfidar Hanim mengatakan US Custom and Border Protection seharusnya tidak mengembalikan kiriman ini ke Tiongkok jika bukti tidak ditetapkan. 

Keterangan Foto ; Orang-orang dari Atajurt, Organisasi Hak Asasi Manusia Kazak dengan jurnalis investigasi Ethan Gutmann di Almaty, Kazakhstan, bulan Januari 2020. (Josephine De Haan-Montes)

Elfidar Hanim berkata : “Kami ingin mereka menghancurkan rambut atau menjaganya daripada mengirimnya kembali ke Tiongkok, karena rambut tersebut akan dijual kembali ke negara lain, rambut tersebut akan dijual kembali ke negara-negara miskin. Dan juga Tiongkok akan menemukan cara untuk memasarkan ulang, di masa depan, Tiongkok mungkin memberikan nama yang berbeda dan dapat mentransfer untuk daerah yang berbeda atau bahkan melabeli rambut tersebut sebagai rambut orang India.”

Elfidar Hanim mengatakan, Amerika Serikat harus melakukan advokasi ke negara-negara Barat lainnya untuk tidak membeli produk yang berasal dari kerja paksa atau dari kamp konsentrasi dari Xinjiang.

Keterangan gambar: Bangunan di Pusat Layanan Pelatihan Pendidikan Kejuruan Kota Artux, diyakini sebagai kamp pendidikan ulang di mana sebagian besar etnis minoritas Muslim ditahan, di utara Kashgar di wilayah Xinjiang barat laut China, pada 2 Juni 2019. (Greg Baker / AFP via Getty Images)

(Vv/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=I0w-Cn3OJY4

Sekelompok Orang dalam Perjalanan Memancing ‘Menyelamatkan’ Seekor Kucing di Tengah Laut

0

Sebuah keluarga pergi memancing di Alabama, tapi entah bagaimana akhirnya menyaksikan seekor anak kucing diselamatkan di tengah laut.

Keluarga itu sedang dalam perjalanan bersama Still Flyin Charters, yang menjalankan perjalanan memancing yang beroperasi di Perdido Pass, Alabama, AS, ketika kru mendengar teriakan kucing itu. Melihat anak kucing tersebut, mereka segera mengangkatnya ke atas perahu dengan jaring.

(Foto: Still Flyin Charters / Facebook)

Siapa pun pemilik kucing pasti tahu bahwa kucing membenci air, yang menimbulkan pertanyaan bagaimana kucing bisa sampai di tengah laut.

Para kru segera mengeringkan kucing malang itu dan membawanya kembali ke pantai. Mengalami cobaan dalam hidupnya, kucing dikatakan baik-baik saja dan dirawat.

Pihak Still Flyin Charters mempostin di media sosialnya dengan tulisan:

“Hasil tangkapan kami hari ini. Orange kecil yang malang tersedot oleh air pasang. Kami menangkapnya di luar teluk. Dia berjuang untuk hidup. Kami menangkapnya, membawanya dalam perahu dan membiarkannya pulih. Kru kami menemukan rumah untuknya.”

Postingan tersebut telah disukai dan dibagikan ribuan kali, dengan banyak pengguna Facebook yang mengomentari postingan tersebut berterima kasih kepada kru karena telah menyelamatkan kucing kecil itu.

(Foto: Still Flyin Charters / Facebook)

Satu orang berkomentar, ” “Terima kasih telah menyelamatkan nyawa si kecil ini! Sangat senang Anda melihat dan mendapatkannya tepat waktu.”

Yang lain menulis : “Ini adalah kisah terbaik. Membuat Anda menyadari betapa kita perlu menghargai semua makhluk hidup. “

Sementara seorang anggota kru telah menemukan rumah untuk anak kucing itu, tampaknya kucing itu tidak ingin pulang bersama mereka, jadi pemilik Still Flyin Charters Steve Crews dan istrinya yang merawatnya untuk sementara.

(Foto: Still Flyin Charters / Facebook)

Berbicara kepada Fox10 News, Steve mengatakan teman kecil berkaki empat mereka masih cukup gelisah setelah cobaan yang traumatis. Dengan pemikiran ini, dia meninggalkan makanan dan minuman di luar untuk itu sementara kucing perlahan-lahan menghangatkannya.

Tidak diketahui apakah anak kucing itu jantan atau betina, tetapi Steve yakin itu kucing liar sebelum diselamatkan.

Steve dan istrinya belum memikirkan nama untuk itu tetapi dia telah menyarankan Sharkbite, sementara istrinya menyukai Lucky.

Nama Lucky sepertinya tepat, kataku.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Penampakan Lokasi Ledakan Dahsyat di Beirut, Lebanon, Tewaskan 135 Orang dan 5.000 Terluka

0

Ntdtv.com- Akibat ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Lebanon, Palang Merah negara itu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan: “Hingga kini, lebih dari 4.000 orang  terluka dan lebih dari 100 orang  tewas. Tim kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di daerah sekitarnya.”

Kantor Berita Nasional Lebanon -NNA- dan dua sumber keamanan mengatakan sebelumnya bahwa ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan Beirut. Segera setelah pukul 6 sore waktu setempat pada 4 Agustus 2020, bahan peledak yang ditempatkan di beberapa gudang di daerah itu meledak. Sumber keamanan lain mengatakan, bahwa penempatan bahan kimia di daerah pelabuhan menyebabkan terjadinya ledakan.

Ledakan besar itu sangat kuat sehingga gelombang kejut terasa di seluruh kota, jendela-jendela rumah hancur, dan balkon-balkon apartemen runtuh. 

Menurut The GeoForschungsZentru -GFZ- Jerman, kekuatan ledakan itu setara dengan gempa 3,5 magnitudo yang dapat didengar dan dirasakan bahkan di Siprus yang berjarak 200 kilometer.

Aparat keamanan menutup lokasi ledakan. Suara klakson ambulan terus terdengar di daerah bencana.  Selama 3 jam terus menerus kendaraan terlihat membawa jenazah dan truk pemadam kebakaran hilir mudik di lokasi.

Di lokasi pelabuhan, semua benda  hancur sehingga penampilan aslinya tidak terlihat lagi.  Helikopter pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu memadamkan api.

https://www.youtube.com/watch?v=V7U0Xlz3sm0&feature=emb_title

Bagasi yang ditinggalkan ada di mana-mana di tempat kejadian. Semua kendaraan dalam jarak beberapa meter dari titik ledakan mengalami kerusakan dengan berbagai kondisi.

Menteri Kesehatan Hamad Hasan mengatakan bahwa banyak orang masih hilang. Akan tetapi, karena hari telah gelap dan listrik padam, sulit untuk menyisir lokasi di malam hari. Ia mengatakan : “Kami menghadapi bencana nyata, dan butuh waktu untuk menilai sejauh mana bencana itu terjadi.”

Setelah kejadian itu, Presiden Lebanon Michel Aoun mengadakan pertemuan Dewan Pertahanan Nasional Tertinggi. Ia menyatakan Beirut sebagai daerah bencana dan memasuki keadaan darurat selama dua minggu. Ia meminta seluruh kabinet untuk mengadakan pertemuan darurat. 

Aoun mengatakan dalam cuitannya bahwa 2.750 metrik ton amonium nitrat telah disimpan di gudang selama 6 tahun tanpa langkah-langkah keamanan. Ini “tidak dapat diterima.” Ia berjanji untuk membuat orang yang bertanggung jawab menghadapi hukuman “yang paling parah.”

Dilaporkan bahwa timbunan 2.750 metrik ton amonium nitrat  disimpan di gudang sejak disita dari kapal barang pada tahun 2014 silam.

Foto-foto yang dibagikan oleh warga di media sosial menunjukkan bahwa asap tebal menjulang dari daerah pelabuhan, diikuti oleh ledakan besar.

#UPDATE VIDEO Dua ledakan besar mengguncang pelabuhan Beirut pada hari Selasa, menewaskan puluhan dan melukai ribuan orang, mengguncang gedung-gedung yang jauh dan meninggalkan ibukota Lebanon dalam ketakutan dan kekacauan https://t.co/SapyCrZzHK pic.twitter.com/SwQjwJCdhd

– Kantor berita AFP (@AFP) 4 Agustus 2020

Seluruh Negara Mengulurkan Bantuan

Perdana Menteri Lebanon Hasan Diab mengumumkan bahwa negara itu akan berkabung sehari besok. Ia mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas “bencana” ini harus dimintai pertanggungjawaban. Pada saat yang sama ia meminta bantuan “sahabat”.

Diab mengatakan bahwa Lebanon menghadapi krisis ekonomi paling parah dalam beberapa dasawarsa dan pukulan ganda dari penyakit virus Komunis Tiongkok atau pneumonia Wuhan.

Keterangan Foto : Pada 4 Agustus 2020, sebuah ledakan besar terjadi di dekat pusat kota Beirut, ibukota Lebanon, asap tebal mengepul dari area pelabuhan, diikuti oleh ledakan besar. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)

CNA melaporkan bahwa Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyatakan belasungkawa terdalam atas “ledakan mengerikan di Beirut. Ia mengatakan bahwa beberapa personil PBB juga terluka dalam kecelakaan itu.

Di Timur Tengah, negara-negara Teluk adalah yang pertama memberikan bantuan, misalnya, Qatar berjanji untuk mengirim rumah sakit lapangan untuk mendukung sistem medis lokal.

Raja Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani berharap “yang terluka dapat pulih sesegera mungkin.” Pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum juga dalam cuitannya: “Belasungkawa Untuk rakyat Lebanon tercinta. ” Kuwait juga berjanji untuk memberikan bantuan medis darurat.

Sementara itu, Mesir menyatakan “keprihatinan mendalam” tentang apa yang terjadi pada Lebanon. Selain menyatakan belasungkawa, Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, juga menekankan “pentingnya mengklarifikasi fakta tentang ledakan itu.”

Israel, yang masih dalam konflik dengan Lebanon, juga menyatakan keinginannya untuk memberikan bantuan kemanusiaan. 

Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, atas nama Israel, memberikan bantuan medis, bantuan kemanusiaan dan bantuan darurat kepada pemerintah Lebanon melalui arbitrase internasional.”

Keterangan foto : Pada 4 Agustus 2020, sebuah ledakan besar terjadi di dekat pusat kota Beirut, ibukota Lebanon, asap tebal mengepul dari area pelabuhan, diikuti oleh ledakan besar. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)

Presiden AS Trump menyatakan keinginannya untuk memberikan bantuan. Menlu AS Mike Pompeo menyatakan “memantau dan selalu siap untuk membantu rakyat Lebanon keluar dari tragedi yang mengerikan ini.”

Kedutaan Besar Australia di Beirut juga mengalami kerusakan parah. Hal demikian disampaikan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada “Today Show”.

Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa Kedutaan Besar Australia di Beirut “rusak parah akibat ledakan itu,” dan beberapa personil kedutaan terluka.

Berikut Foto-foto penampakan ledakan di Beirut : 

Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat kota Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Pada 4 Agustus 2020, sebuah ledakan besar terjadi di dekat pusat kota Beirut, ibukota Lebanon, asap tebal mengepul dari area pelabuhan, diikuti oleh ledakan besar. (JOSEPH EID / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Ledakan besar itu sangat kuat sehingga gelombang kejut terasa di seluruh kota, jendela-jendela rumah hancur, dan balkon-balkon apartemen runtuh. (JOSEPH EID/AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Ledakan besar itu sangat kuat sehingga gelombang kejut terasa di seluruh kota, jendela-jendela rumah hancur, dan balkon-balkon apartemen runtuh. (JOSEPH EID/AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)
Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (ANWAR AMRO / AFP via Getty Images)

Keterangan Gambar: Sebuah ledakan besar terjadi di daerah pelabuhan dekat pusat Beirut, ibukota Libanon, pada tanggal 4, menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang. (STR / AFP via Getty Images)

(Editor yang bertanggung jawab: Cheng Yiren)

(Hui/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=dR3Iz87B6Mk