Home Blog Page 1662

Pria Ini Mendapat Penghargaan Sebagai ‘Ibu Terbaik Sedunia’ Karena Telah Mengadopsi Satu-satunya Anak di Panti Asuhan yang Tidak Diinginkan Siapa Pun

0

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, saat pemberian penghargaan menimbulkan kontroversi dan kritik yang tajam, dan itu karena pemenang penghargaan adalah seorang pria, yang merupakan ayah dari seorang anak dengan sindrom Down.

India adalah salah satu negara yang paling memarginalkan perempuan dengan adat dan tradisi, di mana laki-laki memiliki akses yang lebih besar ke banyak pekerjaan dan ruang publik.

Secara budaya, bangsa ini berakar dalam pada citra perempuan sebagai ibu rumah tangga dan bertanggung jawab untuk membesarkan anak-anak.

Penghargaan ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak wanita yang tidak pernah membayangkan bahwa pada hari yang begitu penting bagi kaumnya, Aditya Tiwari, seorang insinyur perangkat lunak dari Pune, yang dianggap sebagai lelaki hebat dan ayah teladan, yang telah mendapat penghargaan itu.

Pria ini telah mendapatkan kekaguman banyak orang atas cinta, perhatian, dan dedikasi yang telah dia persembahkan kepada putranya.

Aditya adalah tokok utama dari acara Wempower di Bangalore, India, di mana dia dikukuhkan sebagai “Ibu terbaik di dunia”.

“Saya senang mendapat kehormatan sebagai salah satu ibu terbaik di dunia dan saya berharap dapat berbagi pengalaman membesarkan anak dengan kebutuhan khusus. Kami terhubung dengan 10.000 orangtua di seluruh dunia,” ujranya.

Jauh melampaui peringatan yang kontroversial, kasus Aditya benar-benar merupakan kasus yang patut dikagumi, yang sebagai sarjana muda mengadopsi Avinish, yang berusia 22 bulan dengan kondisi berkebutuhan khsusu.

“Saya memperoleh hak asuh hukum Avnish pada 1 Januari 2016, setelah satu setengah tahun berjuang. Sejak itu, hidup kita menjadi petualangan,” kata insinyur muda itu.

Aditya diundang ke Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk berpartisipasi dalam konferensi tentang membesarkan anak dengan cacat intelektual.

“Itu adalah salah satu hadiah terbaik dari Tuhan dan saya merasa diberkati. Saya tidak pernah menempatkan diri dalam peran sebagai ibu atau ayah, saya selalu berusaha menjadi ayah yang baik baginya dan manusia yang baik,” tambahnya.

Aditya sekarang memberi saran, membimbing dan memotivasi orangtua anak-anak penyandang cacat lainnya dengan memberikan contoh. Dia dan putranya telah melakukan perjalanan di lebih dari 21 negara bagian membawa pesan cinta.

“Avnish telah mengajari saya bagaimana menjadi orangtua. Ini adalah stereotip bahwa hanya wanita yang bisa merawat anak, jadi saya harus menghadapi banyak masalah selama adopsi,” kata Aditya menambahkan.

Setelah adopsi, Aditya menyadari kurangnya sertifikat untuk anak-anak penyandang cacat, saat itulah dia membuat petisi kepada pemerintah, dan terima kasih kepadanya saat ini ada kategori dan sertifikat yang melindungi hak-hak mereka.

Sebagai anak yang istimewa, Avnish menghadapi penolakan sejak ia dilahirkan, termasuk dari orang tua kandungnya, yang meninggalkannya di panti asuhan.

“Saya bertemu Avnish pada 13 September 2014, ketika saya mengunjungi panti asuhan untuk pertama kalinya. Semua anak telah diadopsi, kecuali satu, dan mereka menunjukkannya, ” katanya.

“Pihak berwenang mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang ingin mengadopsi anak itu, dan saya pikir jika tidak ada yang mau mengadopsi anak itu, saya akan melakukannya.”

Pada 1 Januari 2016, Aditya menciptakan sejarah setelah menjadi pria lajang termuda di India yang telah mengadopsi seorang anak.

“Saya tidak memenuhi syarat untuk mengadopsi anak di India karena saya berusia 27 tahun dan usia minimum yang diperlukan untuk orangtua tunggal adalah 30 tahun. Tetapi saya berhasil mengadopsinya setelah banyak permintaan karena usia minimum dikurangi menjadi 25 tahun,” katanya.

Untungnya, keluarga dan rekan kerjanya mendukungnya dalam peran baru ini.

Avnish dilahirkan dengan kebutuhan khusus dan masalah kesehatan yang serius, termasuk lubang di hati, tetapi sejak dia tiba di rumah barunya, dia secara ajaib membaik.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

AS Serukan Rezim Tiongkok untuk Mengakhiri Penganiayaan Terhadap Falun Gong

The Epoch Times

Amerika Serikat menyerukan kepada Partai Komunis Tiongkok untuk segera mengakhiri “penindasan dan penganiayaan kejam” terhadap latihan spiritual Falun Gong.

“Dua puluh satu tahun penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong terlalu lama, dan harus berakhir,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan yang langka disampaikan oleh pejabat tinggi pemerintahan AS tentang penindasan.

“Bukti luas menunjukkan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok terus menekan dan menindas komunitas ini sampai pada hari ini, termasuk laporan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong dan penahanan ribuan,” katanya pada 20 Juli 2020, saat peringatan 21 tahun berlangsungnya kampanye penganiayaan oleh rezim Tiongkok.

Pompeo juga menuntut agar rezim Tiongkok melepaskan pengikut Falun Gong yang dipenjara dan menjelaskan keberadaan praktisi Falun Gong yang hilang.

Pernyataan resmi Menlu AS Mike Pompeo

Komentar Pompeo bersamaan pernyataan sekitar 30 anggota parlemen dan pejabat AS tentang solidaritas terhadap praktisi Falun Gong pada peringatan tersebut. Ratusan anggota parlemen di seluruh dunia juga mengutuk penindasan brutal rezim Komunis Tiongkok.

Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback mengatakan bahwa dia berbicara dengan perwakilan Falun Gong pada 20 Juli tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.

“Saya terinspirasi oleh ketekunan praktisi Falun Gong, sementara di bawah ancaman dari tekanan pemerintah RRT untuk melepaskan keyakinan mereka,” demikian cuitan Brownback. 

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang mencakup latihan meditasi dan seperangkat ajaran moral berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Latihan ini menyebar luas di Tiongkok, dengan setidaknya 70 juta orang berlatih pada akhir 1990-an, menurut perkiraan resmi Tiongkok pada saat itu.

Pada 20 Juli 1999, praktisi Falun Gong di Tiongkok menemukan diri mereka menjadi target penganiayaan, ketika Partai Komunis Tiongkok menganggap popularitas Falun Gong sebagai ancaman. 

Para pengikut sejak itu menjadi sasaran penindasan, penahanan, dan penyiksaan dalam upaya untuk memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka. 

Jutaan orang ditahan, menurut perkiraan Falun Dafa Information Center.  Lebih dari 4.000 dipastikan tewas karena penyiksaan, menurut Minghui.org, sebuah situs kliring online untuk informasi tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, meskipun angka ini mungkin meremehkan dari angka kematian sebenarnya karena sulitnya mendapatkan informasi sensitif dari Tiongkok.

“Sejak 1999, Partai Komunis China berusaha untuk memberantas Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang berasal dari Tiongkok, dan para praktisi damai dan pembela hak asasi manusia yang telah memperjuangkan hak mereka untuk berlatih keyakinan mereka,” kata Pompeo.

Pompeo menggambarkan kisah Zhang Yuhua, seorang pengikut Falun Gong yang selamat dari penahanan di Tiongkok. Pompeo menyambutnya tahun lalu di Ministerial to Advance Religious Freedom di Washington yang diselenggarakan oleh Kemenlu AS.

“Setelah selamat dari apa yang digambarkannya sebagai penyiksaan saat berada di kamp kerja paksa dan penjara di Tiongkok, ia membela atas nama suaminya yang dipenjara, Ma Zhenyu, yang  mengalami penyiksaan berbulan-bulan karena ia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong,” katanya .

Zhang berulang kali dipenjara dan mengalami penyiksaan di Tiongkok selama 7½ tahun sebelum melarikan diri ke Amerika Serikat pada 2015.

Dia termasuk di antara 27 orang yang selamat dari penganiayaan agama untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump di Oval Office beberapa waktu lalu. 

Zhang menyampaikan kepada Trump tentang nasib suaminya, memohon presiden untuk mengambil tindakan. Dia takut suaminya akan diambil organnya oleh rezim komunis.

“Pengambilan organ secara paksa masih ada, jadi kita harus mengambil tindakan, kata-kata tidak berfungsi,” kata Zhang saat itu. 

Bukti dari praktik mengerikan itu meningkat sejak tuduhan pertama kali muncul pada tahun 2006. Pengadilan rakyat Independen pada tahun 2019, setelah penyelidikan selama setahun, menemukan tanpa keraguan bahwa Komunis Tiongkok sudah membunuh – dan terus membunuh  serta memenjarakan praktisi Falun Gong karena organ mereka dan dijual di pasar transplantasi organ tubuh.

Juru bicara Falun Dafa Information Center, Zhang Erping memuji dukungan Amerika Serikat untuk “alasan kebebasan hati nurani, berserikat dan ekspresi.”

“Pernyataan pers [Pompeo] dan dukungan yang sudah berlangsung lama akan menginspirasi puluhan juta warga Tiongkok melanjutkan perjuangan mereka untuk kebebasan,” kata Zhang dalam sebuah pernyataan.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengikuti jejak Amerika dan membantu mengakhiri penganiayaan yang mengerikan selama dua dekade terhadap Falun Gong di Tiongkok,” tambahnya.  (asr)

Ikuti Cathy di Twitter: @CathyHe_ET

Keterangan gambar : Menlu A.S. Mike Pompeo berbicara selama konferensi pers di Departemen Luar Negeri di Washington, D.C., pada tanggal 15 Juli 2020. (Andrew Harnik / Pool via REUTERS)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=taSjMFvJoy0

BI : Kontraksi Ekonomi Global Berlanjut, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun

0

ETIndonesia- Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan di tengah kontraksi perekonomian global yang berlanjut dan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2020 yang diperkirakan mengalami kontraksi, meskipun pada Juni 2020 mulai membaik. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia  Onny Widjanarko dalam keterangannya Senin (20/07/2020) mengatakan berdasarkan asesmen perekonomian terkini, Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,75%.

Menurut dia, keputusan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga dan sebagai langkah lanjutan untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Hal demikian intisari Tinjauan Kebijakan Moneter Juni 2020 yang diterbitkan untuk menyampaikan hasil evaluasi atas perkembangan ekonomi terkini dan kondisi moneter, serta keputusan respons kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia.

Kontraksi perekonomian global berlanjut dan pemulihan ekonomi dunia lebih lama dari Prakiraan Sebelumnya

Kondisi tersebut didorong oleh peningkatan kembali penyebaran COVID-19 di beberapa negara serta mobilitas pelaku ekonomi yang belum kembali normal sejalan penerapan protokol kesehatan. Perkembangan ini menyebabkan efektivitas berbagai stimulus kebijakan yang ditempuh dalam mendorong pemulihan ekonomi di banyak negara menjadi terbatas.

Sejalan dengan permintaan global yang lebih lemah tersebut, volume perdagangan dan harga komoditas dunia juga lebih rendah dari perkiraan semula dan menurunkan tekanan inflasi global. Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global juga meningkat didorong oleh lambatnya pemulihan ekonomi global serta kembali meningkatnya tensi geopolitik AS – Tiongkok.

Pertumbuhan Ekonomi Nasional pada triwulan II 2020 Diperkirakan Mengalami Kontraksi, dengan Level Terendah pada Mei 2020

Perkembangan ini dipengaruhi oleh oleh kontraksi ekonomi domestik pada April-Mei 2020 sejalan dengan dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19.

Namun perkembangan terkini Juni 2020 menunjukkan perekonomian mulai membaik seiring relaksasi PSBB, meskipun belum kembali kepada level sebelum pandemi COVID-19. Perkembangan tersebut disertai dengan ketahanan eksternal perekonomian yang tetap baik, inflasi yang rendah, serta stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem pembayaran yang tetap terjaga.

Bank Indonesia Memperkuat Kebijakan Suku Bunga dengan 4 Langkah Bauran Kebijakan

Pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai nilai fundamental dan mekanisme pasar.

Kedua, memperkuat sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiskal Pemerintah melalui pembelian SBN dari pasar Perdana secara terukur serta berbagi beban dengan pemerintah untuk mempercepat pemulihan UMKM dan korporasi.

Ketiga, memperkuat koordinasi langkah-langkah kebijakan dengan Pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta,

Keempat, mempercepat digitalisasi sistem pembayaran untuk percepatan implementasi ekonomi dan keuangan digital sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. (asr)

Keterangan Foto : Pemandangan udara lanskap kota dekat Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta menjelang Asian Games 2018. Pada 15 Agustus 2018. (FRED DUFOUR / AFP / Getty Images)

Video Rekomendasi :

Banjir Bandang di Luwu Utara : Menata Keseimbangan Ekosistem, Jangan Sampai Alam Terganggu Karena Kita Mengelolanya Tak Tepat

ETIndonesia- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkap tiga faktor yang menjadi penyebab utama banjir bandang Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020) lalu.

Hal itu diungkapkan Doni saat meninjau kondisi pascabencana di Masamba, Luwu Utara, baik melalui udara maupun darat secara langsung pada Jumat (17/7).

Adapun analisa sementara penyebab terjadinya banjir bandang yang pertama menurut Doni adalah faktor cuaca.

Menurut catatan dan hasil peninjauan, tingginya curah hujan yang terjadi antara tanggal 12 sampai 13 Juli 2020 secara langsung telah menyebabkan Sungai Rongkong, Sungai Meli dan Sungai Masamba meluap.

Hal itu juga diperkuat dengan analisis tim LAPAN melalui monitoring satelit Himawari-8 yang menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi terjadi cukup lama pada Minggu (12/7) sekitar pukul 22.00 WITA hingga Senin (13/6) pukul 06.00 WITA. Kemudian pada siang harinya, hujan lebat kembali terjadi pada pukul 13.00 WITA malam hari.

“Analisa sementara tentunya curah hujan yang sangat besar. Tadi ibu bupati mencatat intensitas hujan antara 200 sampai 300 mm dalam waktu yang sangat singkat, antara tanggal 12 dan 13 Juli 2020,” jelas dalam keterangan Doni Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Kemudian, Doni juga melihat adanya alih fungsi hutan menjadi lahan untuk pertanian dan pertambangan atau mining di wilayah hulu yang berada di bagian atas Gunung Lero.

Lebih lanjut, Doni masih menganalisa apakah penyerapan air ke dalam tanah tidak terjadi secara maksimal saat hujan lebat akibat gundul, sehingga menyebabkan air mengalir bebas menerjang di bagian hilir dan permukiman padat penduduk.

“Bagian selatan (Gunung Lero) yang mengarah ke Kota Masamba itu terkelupas (gundul). Kalau itu sudah lama, biasanya pasti kita bisa melihat ada tutupan sebagian dengan tanaman perdu, tanaman merambat misalnya. Tetapi tadi kita perhatikan dari jarak jauh (dari atas), itu belum ada tutupan, artinya masih baru,” jelas Doni.

Melihat adanya fenomena tersebut, Doni meminta kepada tim BNPB dibantu dengan beberapa kementerian dan lembaga agar melakukan analisa lebih jauh sehingga langkah-langkah penanganan dan solusi segera dapat diambil.

“Apakah ini kejadian akibat curah hujan saja, tentu tim BNPB yang sudah ditugaskan beberapa hari yang lalu tentunya dengan tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan juga beberapa lembaga yang lain kerja sama, untuk kemudian melakukan analisa sehingga dapat menjawab apa yang menjadi penyebab utama,” jelas Doni.

Kemudian faktor yang terakhir adalah karakteristik bebatuan yang mudah longsor di wilayah hulu dataran tinggi, ditambah lokasi tersebut merupakan pertemuan beberapa sesar aktif.

Di sisi lain, kemiringan lereng di bagian hulu DAS Balease di wilayah Gunung Lero juga tergolong curam dengan tingkat elevasi 60 hingga hampir mendekati 90 derajat.

“Ini menjadi catatan bagi kita semua, khususnya Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, agar daerah-daerah yang berada di wilayah kawasan bantaran sungai terutama yang padat permukiman penduduk, sudah harus dipikirkan mitigasinya ke depan. Supaya kasus seperti ini tidak terulang kembali dan kemudian hari tidak menimbulkan korban jiwa seperti ini,” kata Doni.

Menurut keterangan yang didapatkan Doni dari penjelasan Bupati Luwu Utara, kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1982 dengan jumlah korban yang lebih sedikit. Melihat dari hasil analisa tersebut, Doni meminta agar hal itu dapat dijadikan evaluasi dalam menjaga keseimbangan alam.

“Tahun 1982 awal pernah terjadi hal yang seperti ini, namun jumlah korbannya tidak banyak,” jelas Doni.

Dia juga menegaskan kepada seluruh komponen, agar jangan sampai ekosistem dan keseimbangan alam terganggu karena masyarakat dan pemerintah abai dan tidak mengelola dengan baik.

“Kejadian ini (banjir bandang) merupakan evaluasi bagi kita agar bersungguh-sungguh memperhatikan dan menata keseimbangan ekosistem, Jangan sampai alam terganggu karena kita mengelolanya tidak tepat,” pungkas Doni. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=GNvoFPSyX5Y

Bencana Berkecamuk di Tiongkok, Berdampak pada 10 Jutaan Warga

0

Theepochtimes.com- Hujan deras selama beberapa minggu memicu banjir terburuk dalam beberapa dekade, mendatangkan malapetaka di 26 provinsi di bagian tengah dan selatan Tiongkok. Menurut pihak berwenang, bencana itu mengganggu kehidupan lebih dari 19 juta orang. 

Dalam beberapa minggu terakhir, hujan es disertai angin ribut dan gempa bumi juga melanda beberapa daerah. Kini belalang yang berkerumun dan penyakit yang disebabkan oleh binatang menambah kesengsaraan Tiongkok.

Menurut pihak berwenang tatalaksana darurat Tiongkok, hampir 50 juta orang Tiongkok terkena dampak beberapa bentuk bencana alam di paruh pertama tahun ini.

Penghitungan resmi menyatakan bahwa bencana telah mengakibatkan 271 orang tewas atau hilang. Sebanyak 914.000 orang mengungsi tetapi jumlah yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, mengingat kecenderungan pejabat partai Komunis Tiongkok untuk menutupi informasi.

‘Lihatlah Lautan’

Hampir setiap hari terjadi curah hujan di sebagian besar Tiongkok sejak bulan Juni yang menyebabkan sekitar 300 sungai melampaui tingkat peringatan. Sehingga mendorong puluhan

kota untuk mengirim peringatan darurat. Warga menceritakan rumah dan mobil hanyut oleh air hujan yang tidak terserap ke dalam tanah.

Provinsi Hubei, tengah Tiongkok, tempat ibukota Wuhan berada, yang merupakan asal wabah virus,  sangat terpukul oleh hujan deras. Jumlah curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya  melumpuhkan ratusan jalan, menyebabkan lima danau besar di wilayah itu meluap. Sehingga menyebabkan hampir 1.100 waduk meluap, menurut pihak berwenang setempat. “Ayo lihat lautan di Wuhan,” kata seorang warga setempat, dalam sebuah video yang menunjukkan air setinggi lutut di jalan.

Di Shanghai, hujan lebat disertai angin ribut, dan raungan guntur mengejutkan warga terbangun pagi-pagi pada tanggal 6 Juli 2020. Akumulasi air hujan di atap sebuah pusat perbelanjaan mulai tumpah, sementara air menyembur dari sebuah penutup lubang got, menurut laporan dari penduduk setempat dan video dibagikan secara online. 

Di megakota Chongqing di barat daya Tiongkok, air berlumpur tumpah dari jendela lantai tiga bangunan tempat tinggal, membentuk air terjun buatan.

Jika tren ini terus berlanjut, penduduk setempat dan para ahli khawatir bahwa Bendungan Three Ngarai, salah satu yang terbesar di dunia, dapat jebol karena meningkatnya tekanan air. Sehingga menempatkan ratusan juta jiwa yang tinggal di sepanjang Sungai Yangtze dalam risiko.

Banjir hebat di sebuah kabupaten di Provinsi Anhui, timur Tiongkok, menyebabkan ujian masuk perguruan tinggi nasional — yang sudah ditunda selama satu bulan karena wabah virus — kembali ditunda lebih lanjut. Itu setelah hanya seperempat dari 2.000 mahasiswa yang terdaftar berhasil hadir, beberapa di antaranya datang dengan menggunakan perahu.

“Rumah kami berada dalam bahaya kapan saja,” kata Deng, seorang wanita warga kota Huangshan, sebuah objek wisata pegunungan di Anhui. 

Takut akan air banjir mengalir ke rumahnya, ia tidak tidur di malam hari, ia memberitahu The Epoch Times. Air banjir setempat menyebabkan jalan menuju situs wisata runtuh dan menghancurkan sebuah terowongan di bawahnya. Sehingga mengakibatkan sebuah lubang menganga lebih dari tujuh meter. Deng mengatakan ia mengawasi dengan cermat tanda-tanda air.

“Hujan terlalu deras. Jika anda tidak memperhatikan hanya dalam 10 menit, maka rumah akan tenggelam,” kata Deng, mencatat bahwa lebih banyak hujan diperkirakan akan terjadi di hari-hari mendatang.

Krisis Lainnya

Kawanan belalang memporak poranda tanaman pertanian di berbagai provinsi sejak bulan Juni — beberapa provinsi di antaranya sudah dilanda banjir.

Menurut penduduk desa, di Quanzhou, daerah pertanian di selatan Tiongkok di kota Guilin yang dilanda banjir, serangan belalang selama 10 hari juga telah menghancurkan ladang jagung dan biji-bijian serta pohon jeruk dan pohon gandarusa yang ditanam di sepanjang tepi sungai untuk mencegah banjir. 

“Bahkan dedaunan tidak ada yang tersisa,” kata tuan Zhao, seorang petani setempat, kepada The Epoch Times. 

Pada awal bulan Juni, serangan belalang di Provinsi Hunan menyebabkan penduduk bersembunyi di rumah dan menutup jendela rumahnya rapat-rapat, saat kerumumnan belalang datang. 

Sementara para kritikus dan penduduk setempat prihatin kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat bencana baru-baru ini. Para ahli pertanian top Tiongkok Yuan Longping menolak pernyataan itu. Pejabat dari kota Chengdu di Sichuan mengeluarkan pemberitahuan yang mendorong penduduk desa untuk mengubah kebun buah menjadi sawah, yang menunjukkan kekurangan makanan semacam itu.

Sementara itu, Flu babi Afrika, yang pertama kali terjadi di kalangan populasi babi Tiongkok pada bulan Agustus 2018, kembali muncul dalam sembilan provinsi Tiongkok, termasuk Hubei, Yunnan, dan Jiangsu. 

Menurut sebuah penelitian pada tanggal 29 Juni yang diterbitkan dalam jurnal “Proceedings of the National Academy of Sciences” yang berbasis di Amerika Serikat, para peneliti Tiongkok juga mengidentifikasi sebuah virus flu babi yang dinamai G4, yang dapat ditularkan di antara manusia.

Virus G4 berevolusi dari strain H1N1, yang menyebabkan pandemi flu global pada tahun 2009. Virus itu terdeteksi di lebih dari 30.000 babi di 10 provinsi dalam beberapa tahun terakhir.

Pihak berwenang di Mongolia Dalam mengeluarkan peringatan setelah seseorang dirawat di rumah sakit, dan diduga tertular penyakit pes, penyebab untuk pandemi  Wabah maut hitam  lebih dari 670 tahun silam.

Sebuah kota di barat daya Provinsi Guizhou, yang juga mencatat curah hujan yang lebat, mengalami dua gempa skala kecil pada tanggal 2 Juli, sementara kota-kota utara yang mencakup Beijing dan Baoding yang bertetangga dengan Provinsi Hebei mengalami hujan es yang memenuhi  tanah pada tanggal 1 Juli dan 5 Juli. Pada akhir bulan Juni, hujan es di Beijing berlanjut selama tujuh jam, di mana hujan es berukuran seperti telur yang menyerupai bentuk sebuah virus.

Keterangan Gambar: Foto ini diambil pada 28 Juni 2020 menunjukkan penyelamat mengevakuasi penduduk di daerah banjir setelah hujan lebat di barat daya Chongqing, Cina. (STR / AFP via Getty Images)

 (Vivi/asr)

Video Rekomendasi

Anak Kucing Liar yang Buta dan Sakit Menangis Minta Tolong Sampai Seseorang Datang untuk Menyelamatkannya

0

Seekor anak kucing liar yang buta dan sakit menangis minta tolong di luar sebuah gedung apartemen tua di Bulgaria.

Anak kucing yang sakit berada dalam kesulitan besar dan sangat membutuhkan bantuan, tetapi semua orang yang melihat dan mendengarnya terus berjalan tanpa berhenti untuk membantunya.

Sampai Stoyan dan pasangnnya Dessy mendatangi anak kucing kecil yang malang itu. Pasangan ini adalah pecinta hewan sejati yang secara aktif mencari kucing liar untuk dia selamatkan.

Mereka menjelajahi lingkungan mereka untuk mencari kucing yang membutuhkan dan berupaya membuka tempat penampungan mereka sendiri suatu hari nanti.

Ketika mereka menemukan kucing kecil yang buta dan ketakutan itu, mereka nyaris tidak percaya bahwa tidak ada yang melakukan sesuatu untuk membantunya.

Itu sangat kecil, takut dan tidak berdaya, dan perutnya buncit. Mata anak kucing itu tertutup rapat karena infeksi mata yang parah, membuatnya buta.

Anak kucing kecil itu menangis dan menangis, dan Dessie dengan lembut meraih ke dalam pelukannya dan membawanya ke dokter hewan.

Anak kucing kecil itu sangat lega akhirnya mendapatkan bantuan setelah lelah untuk meminta bantuan dan semua ketakutan dan rasa sakit yang dia derita, sehingga setelah Dessie mengangkatnya, anak kucing kecil itu tertidur di tangannya dan tidak bangun sampai mereka sampai dokter hewan.

Dessie dan Stoyan memastikan bahwa anak kucing kecil itu mendapatkan semua perhatian medis yang dia butuhkan, termasuk injeksi.

Dokter hewan membersihkan mata anak kucing dan membantunya mengobati infeksi matanya. Matanya sekarang sebagian terbuka dan dia akhirnya bisa melihat dunia lagi.

Sekarang, dia tinggal bersama Dessie dan Stoyan dan mereka melakukan segalanya untuk membuatnya merasa aman dan sebahagia mungkin.

Berkat Dessie dan Stoyan, anak kucing kecil ini akan baik-baik saja. Kucing kecil itu tumbuh semakin kuat dan sehat setiap hari, dan akan selalu mencintai kedua pahlawannya karena menunjukkan belas kasihan dan menyelamatkan hidupnya.

Dessie dan Stoyan bermimpi tentang membuka tempat penampungan sehingga mereka dapat membantu lebih banyak kucing yang membutuhkan. Saat ini, Dessie dan Stoyan membayar semua yang mereka lakukan dengan uang mereka sendiri dan dengan bantuan sumbangan.

Suatu hari, mereka berharap untuk membangun tempat tinggal mereka sendiri dan dapat menyelamatkan lebih banyak kucing dan membantu memerangi penderitaan hewan.

Dessie dan Stoyan membuat perbedaan nyata di dunia, dan kami sangat senang bahwa orang-orang seperti mereka ada.(yn)

Sumber: justsomething

Video Rekomendasi:

Bagaimana Pandemi Membentuk Peradaban dan Kemanusiaan

The Epoch Times

Berbulan-bulan mengalami pandemi, ketidakpastian mulai merebak. Kenyataannya adalah, kemanusiaan telah berkali-kali selamat dari penyakit epidemi, dan jauh lebih mematikan

besarnya. Tetapi kita tidak dapat selamat dari penyakit epidemi jika kita kehilangan kemanusiaan kita, menurut film baru oleh NTD Television.

Film dokumenter baru “When the Plague Arrives” atau  “Saat Wabah Tiba,” melihat wabah dalam konteks kisah kemanusiaan, untuk melihat arti wabah yang sebenarnya. Pemutaran perdana dokumenter online tersebut pada tanggal 12 Juli.

The Epoch Times mewawancarai produser Hyesoo Yoon mengenai film dokumenter tersebut.

The Epoch Times: Apa yang mengilhami film dokumenter ini?

Hyesoo Yoon: Film dokumenter itu benar-benar sebuah gagasan para eksekutif kami, saat mereka mulai mencari ke dalam sejarah pandemi dan mengenali banyak kesamaan antara berbagai peristiwa. Jujur, sebagai generasi milenium yang berwawasan global, “pelajaran dari sejarah” bukanlah topik yang paling menarik, dan benar-benar merupakan suatu proses upaya mencari tahu apa yang terjadi di zaman dahulu bukan hanya menarik, tetapi mengasyikkan. 

Ditambah, saat kami mulai mendiskusikan film dokumenter itu, karantina diterapkan, yang merupakan seluruh rangkaian pengekangan yang berbeda saat anda berupaya membuat sebuah film dokumenter. Tetapi sesungguhnya semua pengekangan ini memaksa kami untuk mundur dan melihat pandemi dengan pandangan yang segar.

Saat mulai karantina diterapkan, banyak orang di sekitar saya menderita frustrasi dan tertekan. Ada lingkungan ketakutan dan frustrasi ini, dan saya sama sekali tidak ingin berbicara mengenai jumlah korban tewas dan semua kehancuran yang kami hadapi karena krisis ini. Sama sekali bukan itu yang ingin saya lakukan.

Keterangan gambar : Evan Mantyk, presiden dari Perkumpulan Penyair Klasik, muncul dalam film dokumenter “Ketika Wabah Tiba.”

Saya ingin kita menemukan cara untuk menciptakan sesuatu yang akan menyemangati orang-orang, dan memberdayakan jiwa kita di tengah krisis ini, dan karena penulis naskah kami Catherine Yang dan saya baru saja mengerjakan sebuah film dokumenter seni rupa, saya tahu seni bisa menjadi jalan bagi kami untuk mencapai tujuan itu. Kami juga saling bertukar pikiran dengan Evan Mantyk, Presiden Masyarakat Penyair Klasik dan seorang guru sastra, yang menceritakan film tersebut, mengenai peran wabah dalam cerita dan sejarah.

Dalam lukisan, puisi, sastra, anda dapat menemukan diri anda di sana, hanya dalam  kostum dan keadaan yang berbeda. Emosi manusia yang mendasar, seluruh kondisi manusia dapat ditemukan di sana — anda memahami diri anda di sana. 

Begitulah cara yang kami inginkan untuk menggunakan sejarah dalam cerita ini — bukan suatu hafalan fakta dan angka, tetapi sebagai cara untuk terhubung ke orang-orang di mana mereka berada sekarang.

Keterangan gambar : “Wabah dalam Sebuah Kota Kuno,” sekitar tahun 1652, oleh Michael Sweerts, dianggap mewakili wabah Athena. Hadiah dari Yayasan Ahmanson. Museum Seni Los Angeles County. (Domain publik)

The Epoch Times: Jadi film dokumenter ini bukan hanya mengenai pandemi saat ini?

Hyesoo Yoon: Film dokumenter ini bukan hanya mengenai pandemi saat ini, film dokumenter ini mengenai bagaimana pandemi ini cocok dengan kisah kemanusiaan. Film dokumenter ini bukanlah film dokumenter sejarah semata-mata; dan dengan bagian-bagian sejarah, kami benar-benar berusaha memasukkan konteks sejarah, menggunakan kutipan dari orang-orang pada waktu itu dan seni waktu pada waktu itu  untuk mewakili bagaimana orang-orang dari periode itu melihat kehidupannya dan menghadapi peristiwa yang menghancurkan ini.

Sebagian besar orang — kecuali mereka yang selamat dari pandemi tahun 1918 mungkin — belum pernah mengalami hal seperti ini, tetapi pada saat yang sama kita tahu ada semua wabah dan pandemi besar di masa lalu. Dan semakin banyak kita membaca mengenai pandemi ini, maka semakin kita melihat kisah pandemi bukan mengenai penyakit saja, tetapi juga mengenai krisis dan sebuah ujian kemanusiaan kita dan hal-hal yang benar-benar sangat universal. 

Saya bukan orang  Tionghoa, saya bukan orang Romawi, tetapi kisah-kisah ini mengenai pengalaman manusia dan nilai-nilai universal, dan kami pikir semua orang — tidak peduli negara atau pendidikan atau usia atau latar belakang anda — dapat terhubung dengan hal-hal universal ini.

Misalnya, kita berbicara banyak mengenai  keadilan hari ini, tetapi apakah kita benar-benar memiliki keberanian untuk melawan kejahatan? Itu adalah sulit. Kebudayaan kita tidak memiliki standar moral yang kuat, dan hasilnya adalah martabat manusia menderita karenanya.

Martabat manusia benar-benar merupakan inti dari hal itu — inilah yang terdepan saat anda benar-benar masuk ke kisah-kisah krisis ini.

Keterangan  : “Wabah Roma ”oleh Jules Elie Delauney.

Dalam masa yang sulit ini, dan kita benar-benar sedang melewati masa-masa sulit, harapan saya adalah orang-orang ingat mereka dapat menjadi baik, memilih yang baik, tidak masalah siapa anda atau dari mana anda berasal. Setiap saat, setiap pilihan yang kita buat akan menjadi bagian sejarah manusia dan apa yang kita tinggalkan untuk sejarah manusia dan generasi selanjutnya. 

Saya ingin orang-orang memiliki kekuatan melalui krisis ini, bukannya hanya menjadi terpuruk dan tertekan. Ini adalah sesuatu yang harus kita hadapi, tetapi benar-benar tergantung pada bagaimana anda menghadapinya, bagaimana anda berpikir mengenai hal ini. Anda dapat memiliki kekuatan, daripada hanya memendam kebencian dan kemarahan.

The Epoch Times: Ada seorang ahli kaligrafi terkenal yang ditampilkan sangat mencuri perhatian. Peran apa yang ia mainkan dalam film ini?

Hyesoo Yoon: Sebenarnya kami sudah dalam pasca- produksi saat saya hadir dengan gagasan ini. Saya benar-benar ingin membuat satu urutan dan adegan yang kuat dan bermakna sebelum film berakhir, dan saya mendapat inspirasi saat saya secara kebetulan menemukan sebuah kutipan dari sebuah buku mengenai sejarah dan idiom Tiongkok. Kutipan ini tertera dalam teks Tiongkok klasik “Empat Buku” di mana Zhu Xi menerjemahkan “Kumpulan Kesusasteraan Konfusius”: “Saat segalanya kacau hingga ekstrem, tatanan harus dipulihkan.”

Saya pikir kutipan itu benar-benar menyuarakan banyak kisah sejarah yang kami jelajahi dalam film dokumenter ini, dan saat ini. Karena bukan hanya mengenai penyakit, seluruh dunia benar-benar dilemparkan ke dalam kekacauan.

Saya pikir akan sangat kuat jika kami dapat  menyampaikan kaligrafi ini. Tuan Liu, yang muncul dalam film dokumenter ini, pada menit terakhir. Ia adalah seorang ahli kaligrafi yang sangat terkenal di Tiongkok Daratan, dan telah tampil di banyak program TV. Apa yang ingin kami lakukan dengan syuting adalah tulisan yang besar dari pepatah yang terdiri empat karakter Mandarin ini, diletakkan di lantai, di mana semacam hubungan pepatah ini dengan bumi. Ia bekerja dengan gaya tradisional, dan menulis di lantai memang bukan cara yang umum untuk menulis, dan hal itu adalah sangat menantang baginya. Ia tidak ingin melakukan seni pertunjukan modern atau hal seperti itu — “tatanan harus dipulihkan ”—kami ingin memiliki jenis energi yang benar dapat mewakili hal tersebut.

Pengaturan membutuhkan waktu sekitar lima jam,  jadi akhirnya saya banyak mengobrol dengan tuan Liu saat pengaturan dan ia berbagi cerita yang luar biasa ini dan memberitahu saya saat-saat ia berada di Tiongkok. Saya tidak tahu bahwa ia pernah dianiaya dengan sangat kejam, oleh rezim komunis Tiongkok, semuanya itu karena keyakinannya, karena ia tidak ingin melepaskan keyakinannya.

Keterangan gambar : Ahli kaligrafi terkenal Liu muncul di film dokumenter “Saat Wabah Tiba”

Orang-orang melupakan ini, tetapi orang-orang percaya spiritual dari semua agama ortodoks menghadapi penganiayaan di Tiongkok komunis. Tuan Liu dianiaya dengan sangat brutal, ia dibiarkan sekarat, ia benar-benar hampir mati, dan adalah mukjizat bahwa ia tidak hanya selamat tetapi berhasil keluar dari Tiongkok. Itu adalah cerita yang sangat dramatis dan setelah saya mendengar kisahnya saya tahu ia benar-benar orang yang tepat untuk adegan itu. (Vv/asr)

10 Buah-buahan dan Sayuran yang Tak Bisa Disimpan di Lemari Es

0

Epochtimes, Kompiler / Xu Jialin- Lemari es sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari di zaman modern. Akan tetapi harus dicatat bahwa tidak semuanya harus disimpan ke dalam kulkas. Makanan tertentu, terutama buah-buahan dan sayuran tertentu, dapat terkena dampak buruk di ruangan dingin atau lembab. 

Situs web 24/7 Wall St menunjukkan bahwa meletakkan makanan di udara hangat akan dengan cepat rusak dan membiakkan bakteri beracun. Ini sangat berbahaya. Banyak makanan lebih cepat membusuk dari yang diperkirakan orang-orang. Disisi lain, beberapa buah-buahan dan sayuran dimasukan ke lemari es. Sedangkan tekstur dan penampilan mereka akan rusak. Adapun rasanya juga akan beda. 10 jenis buah-buahan dan sayuran berikut ini sebaiknya disimpan pada suhu kamar.

10 buah-buahan agar tidak disimpan ke  kulkas

1.Pisang

Pisang tumbuh di daerah beriklim hangat dan tidak menyukai hawa dingin. Dinding sel pisang tidak memiliki pertahanan alami melawan hawa dingin, sehingga pisang akan terurai dan membuat pisang menjadi hitam dan memar. Kedua, jika pisang belum matang sepenuhnya, dinginnya lemari es akan mencegah pisang matang.

Pisang adalah buah tropis. (Pixabay)

2. Butternut squash (juga dikenal sebagai labu kuning)

Setelah labu butternut yang lezat ini dipotong kecil-kecil, labu harus didinginkan. Akan tetapi labu utuh dapat disimpan dalam kondisi baik di tempat yang dingin tetapi tidak dingin. Kelembaban dalam kulkas dapat mempercepat pembusukan labu.

Alasan lain untuk tidak menaruh butternut squash di kulkas adalah karena dia terlalu besar dan memakan tempat penyimpanan.

Labu kuning (fotolia)

3. Kacang-kacangan kering

Jika Anda menyimpan kacang kering dalam wadah kedap udara, di tempat yang sejuk dan gelap, kacang kering dapat disimpan selama bertahun-tahun. Hal demikian menurut beberapa penelitian, hingga 30 tahun.

Dalam kulkas yang lembab, mereka akan menyerap uap air dan membusuk.

Kacang-kacangan (fotolia)

4. Bawang putih

Kulkas adalah tempat yang lembab. Sedangkan kelembaban akan membuat bawang putih berjamur. Selain itu, aroma bawang putih dapat dengan mudah mengganggu makanan lain di ruangan tertutup dalam kulkas.

Bawang putih mengandung zat yang disebut hidrogen sulfida, dan zat ini bisa melindungi jantung. (Pixabay)

5. Daun-daun Herbal 

Tumbuhan aromatik berdaun  seperti ketumbar, peterseli, atau mint, lebih cepat layu atau berubah menjadi hitam di lemari es daripada pada suhu kamar. Bahkan, dapat menyerap bau makanan lainnya.

Perlakukan tanaman berdaun hijau ini sebagai bunga, potong kedua ujungnya dan letakkan akarnya di dalam toples berisi air dingin, lalu simpan pada suhu kamar.

Peppermint adalah tanaman dari keluarga Labiatae. (Fotolia)

6. Melon

Blewah, melon dan semangka harus disimpan pada suhu kamar untuk rasa terbaik. Penelitian Kementerian Pertanian Amerika Serikat menunjukkan bahwa melon ini dapat mempertahankan antioksidan, bahkan lebih efektif jika tidak didinginkan. Hanya irisan melon yang dapat disimpan di kulkas.

Jangan masukkan semangka dan melon ke dalam kulkas. (Zeng Handong / Epoch Times)

7. Bawang Bombay

Kurangnya ventilasi di lemari es akan mengurangi usia awetnya bawang. Selain itu, juga tidak harus disimpan dalam kantong plastik. Bawang menyukai lingkungan yang sejuk, kering, gelap, lebih disukai tempat dengan ventilasi yang baik.

Hanya bawang utuh yang dikupas atau dicincang yang harus didinginkan.

Bawang bombay. (Rotozld / CC / Pixabay)

8. Kentang

Kentang, seperti halnya bawang, harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk mencegahnya tumbuh atau berjamur. Suhu rendah di lemari es akan menghancurkan pati, mengubahnya menjadi gula sehingga membuat kentang mengeras. 

Kentang mengandung karbohidrat, yang dapat meredakan gejala sakit kepala dengan meningkatkan kadar serotonin. (Fotolia)

9. Ubi Jalar

Ketika jenis kentang manis didinginkan, struktur selnya pecah dan mengeras, membuatnya lebih sulit untuk dimasak. Ubi jalar lebih cocok di lingkungan suhu kamar yang sejuk dan jauhkan dari cahaya.

Ubi jalar, juga dikenal sebagai ubi jalar dan ubi rambat, memiliki efek memelihara dan menetralkan darah, mengisi qi dan meningkatkan cairan, melancarkan usus dan lambung, serta meringankan sembelit. (Shutterstock)

10. Tomat

Setelah memetik, sel-sel dalam tomat masih segar. Selanjutnya akan terus menghasilkan zat aroma baru. Tetapi di bawah suhu pendinginan yang rendah, produksi “aroma” dalam sel akan turun tajam.

Ketika disimpan pada suhu di bawah 3,89 Celcius, kandungan komponen volatil dalam tomat berkurang secara signifikan. sedangkan gula yang terutama glukosa dan fruktosa dan asam yang terutama asam malat dan asam sitrat dalam tomat tidak berubah secara signifikan. Dengan kata lain, setelah memasuki lemari es, rasa manis dan asam tomat tetap ada, tetapi “rasa tomat” sedikit akan hilang.

Makan 2 tomat sehari dapat mencegah penyumbatan paru-paru dan kanker paru-paru, dan menunda kerusakan fungsi paru-paru. (Shutterstock)

Menyimpan tomat di bawah 10.0 Celcius dapat menyebabkan tomat menjadi kering dan keriput.

Keterangan Gambar: Varietas buah dan sayuran tertentu dapat terkena dampak buruk di lingkungan dingin atau lembab kulkas. (Shutterstock)

(Hui/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=bu6sZWB5nBo