Ungkapan “Cinta menemukan jalannya sendiri” mungkin tampak klise lama bagi banyak orang, tetapi tidak untuk dua sejoli yang bertemu lagi 30 tahun setelah mereka pernah saling naksir saat masih kecil.
Justin Pounders yang berusia 33 tahun bertemu cinta dalam hidupnya, Amy Giberson di match.com di mana dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya.
(Foto: Amy Giberson)
“Dia punya energi besar ini, bisa dibilang begitu. Saya tidak bisa menjelaskannya, tetapi saya tahu saya harus mengenal gadis ini, “kata Justin kepada People Magazine dalam sebuah wawancara.
Namun, kisah cinta mereka baru terungkap setahun kemudian ketika Justin bercanda bahwa dia mencintai nama Amy karena dia naksir seorang gadis dengan nama yang sama saat prasekolah.
(Foto: Amy Giberson)
“Aku bercanda dengannya, ‘Yah, itu bukan aku, jadi aku tidak ingin mendengar tentang dia,” kata Amy.
Saat itulah Amy dan Justin menyadari bahwa mereka benar-benar pergi ke prasekolah yang sama, Preschool Sunshine di St. Petersburg, Florida, saat itu dan pada saat yang sama.
Pasangan itu kemudian meminta orangtuanya untuk mencari foto masa kecil mereka dan ternyata, gadis yang disukai Justin adalah Amy!
(Foto: Amy Giberson)
“Ibu Justin menemukan foto kami berdua bersama dan aku mulai menangis, aku sangat gembira. Aku adalah Amy yang dia sukai bertahun-tahun yang lalu! Jelas itu memang dimaksudkan, ”kata Amy.
Menurut pasangan itu, mereka menghabiskan banyak waktu bermain bersama selama prasekolah; dikompleks sekolah, bermain kartu, dan duduk bersebelahan saat makan siang.
Amy dan Justin yang berusia 3 tahun tidak menyadari bahwa persahabatan dekat mereka akan berubah menjadi hubungan seumur hidup tiga dekade kemudian.
(Foto: Amy Giberson)
Adapun Justin, dia percaya bahwa pertemuan mereka adalah takdir oleh “kekuatan yang lebih tinggi” meskipun tinggal di daerah yang sama selama bertahun-tahun sebelum mereka dapat menemukan satu sama lain.
“Seseorang atau sesuatu pasti memutuskan kita tidak seharusnya menyambung kembali sampai sekarang,” kata Justin.
“Kami sudah sangat dekat untuk menemukan satu sama lain sepanjang waktu ini, sampai waktunya tepat. Dan itu sekarang. “(yn)
ETIndonesia- Kementerian Perindustrian fokus menyiapkan sejumlah kawasan industri terpadu (KIT) yang akan dilengkapi dengan infrastruktur penunjang untuk kegiatan bisnis baru. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah mengusulkan pembangunan sebanyak 27 kawasan industri baru.
“Saat ini, tersedia sekitar 12.500 hektare lahan kawasan industri yang siap ditawarkan ke investor. Mereka bisa masuk ke lokasi mana pun. Kami siap memfasilitasi karena mereka juga punya komunitas dan pertimbangan sendiri untuk mendukung rantai suplainya,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo di Jakarta, Selasa (7/7/2020) dalam rilis Kemenprin.
Dirjen KPAII menyampaikan, pihanya sedang memetakan kawasan industri yang dikelola badan usaha milik negara (BUMN) agar siap menampung relokasi dari Tiongkok, termasuk KIT Batang yang lahannya dikelola PT Perkebunan Nusantara III (Persero). “Status tanah yang ditawarkan di kawasan milik BUMN adalah hak guna bangunan (HGB) di atas lahan dengan hak pengelolaan (HPL),” tuturnya.
Doddy juga mengemukakan bahwa kawasan industri di sepanjang pantai utara Jawa dinilai punya daya tarik untuk ditawarkan kepada investor potensial karena unggul dari segi kecepatan bongkar-muat ekspor-impor.
“Secara umum relokasi bisa diarahkan ke seluruh kawasan yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apalagi, dua wilayah itu masuk rencana percepatan pembangunan ekonomi yang diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 79 dan Nomor 80 Tahun 2019,” paparnya.
Salah satu area yang sedang diakselerasi pembangunannya adalah KIT Batang yang memiliki luas lahan hingga 4.368 hektare. Kawasan ini gencar ditawarkan kepada pada investor yang berencana merelokasi pabrik dari Tiongkok dan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Investasi yang akan masuk ke KIT Batang pada tahap pertama diperkirakan mencapai USD850 juta dan berpotensi menyerap 30 ribu tenaga kerja. Pengembangan KIT Batang diprioritaskan untuk bersaing dengan kawasan industri di negara sekitar Asia Tenggara seperti Vietnam dan Malaysia.
Selain KIT Batang, lima pengembangan KIT lainnya telah diusulkan untuk masuk ke dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) periode 2020-2024. Kelima proyek tersebut adalah Kawasan Industri Brebes di Jawa Tengah, Kawasan Industri Takalar di Sulawesi Selatan, Kawasan Industri Tanjung Enim di Sumatera Selatan, serta dua area industri potensial di Maluku Utara, yaitu Teluk Weda dan Pulau Obi.
Kelima kawasan itu dinilai memenuhi persyaratan ketat PSN, baik dari aspek tata ruang kesesuaian dengan RPJMN pemerintah pusat, adanya dampak ekonomi bagi masyarakat lokal, proyeksi lancar saat pembangunan, hingga kewajiban sudah masuk tahap konstruksi paling lambat pada 2024. Sementara itu, usul pengembangan KIT Batang di Jawa Tengah pun hampir dipastikan masuk PSN karena sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengakui pusat industri di Pulau Jawa lebih menarik perhatian investor ketimbang daerah lain karena infrastrukturnya lebih siap. Dari total 96 kawasan industri yang terdata oleh HKI, lebih dari separuhnya berada di Pulau Jawa.
“Lokasi terbanyak berada di Jawa Barat, dengan mencapai 27 area. Tetapi secara nasional, ada 70 pengelola kawasan dalam lingkup HKI yang siap menampung relokasi industri,” ungkapnya.
Sanny menambahkan, kawasan industri yang sudah menjadi prioritas pemerintah sebaiknya dilengkapi dengan konsep tambahan yang dapat menarik investor potensial, seperti pembangunan hunian dan transportasi. “Sehingga akan ada penurunan biaya operasional, misalnya tidak perlu ada antar-jemput karyawan,” imbuhnya. (asr)
Keterangan Foto : Presiden Joko Widodo meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Theepochtimes.com- Upaya informasi sesat Rusia di Facebook dan Twitter menarik bagian terbesar perhatian media sejak upaya Rusia untuk memengaruhi Pemilu Amerika Serikat pada tahun 2016, para analis mengatakan bahwa sejak itu rezim Komunis Tiongkok juga melakukan hal yang sama, memperluas dan mengembangkan operasi pengaruh pada platform-platform ini — yang dilarang di Tiongkok.
Inisiatif rezim Tiongkok berubah menjadi turbocharge pada permulaan pandemi, dengan informasi sesat dan kampanye propaganda global yang agresif untuk membelokkan menyalahkan atas kesalahan penanganan wabah oleh rezim Tiongkok dan memperkuat narasi memuji upaya tanggapan rezim Tiongkok.
Baru-baru ini, rezim Tiongkok mengeksploitasi kerusuhan di seluruh Amerika Serikat setelah kematian George Floyd di tangan polisi. Tujuannya untuk merusak kredibilitas Amerika Serikat dan pemerintahan demokratis.
Awal bulan ini, Twitter mengumumkan telah menutup lebih dari 170.000 akun terhubung dengan rezim Tiongkok yang mendorong narasi rezim Tiongkok seputar pandemi, unjuk rasa Hong Kong, dan topik lainnya.
Twitter mengatakan telah mengidentifikasi dan menghapus 23.750 akun inti, dan sekitar 150.000 akun “penguat” yang dirancang untuk meningkatkan jaringan inti dengan me-retweet dan menyukai postingan mereka.
Penghapusan tersebut dilakukan berdasarkan tindakan Twitter pada bulan Agustus lalu, saat Twitter menggosok ratusan akun yang terhubung dengan Beijing yang berusaha merongrong gerakan unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong. Facebook dan YouTube mengambil tindakan serupa.
Meskipun kampanye Komunis Tiongkok tidak secanggih operasi Rusia, analis percaya kesenjangan akan ditutup sebagai akibat tindakan gigih dan agresif rezim Tiongkok di ruang ini.
Andrew Selepak, profesor media sosial di Universitas Florida, mengatakan kepada The Epochtimes bahwa sementara Beijing mungkin memiliki lebih banyak akun yang menjajakan narasi pro-Partai Komunis Tiongkok, hal tersebut tidak seefektif Rusia dalam menghasilkan dampak dari akun individu. Tetapi hal tersebut adalah sesuatu yang akan berubah dengan cepat.
Operasi Pengaruh
Para peneliti di Australian Strategic Policy Institute -ASPI- di analisis akun inti Twitter yang ditargetkan dalam penghapusan baru-baru ini, menemukan bahwa sebagian besar persona kurang berkembang — 78,5 persen tidak ada follower sama sekali.
Akun-akun tersebut mengirimkan 348.608 tweet antara bulan Januari 2018 hingga April 2020. Sebagian besar akun tersebut dalam bahasa Mandarin, dengan kampanye terutama ditargetkan pada penduduk Hong Kong dan perantau berbahasa Mandarin, kata peneliti.
Amal Sinha, seorang analis data independen yang meninjau rangkaian data, menyimpulkan bahwa operasi itu kemungkinan kehabisan pabrik buzzer troll manusia di Tiongkok — bukan oleh bot — karena perilaku tweet akun: mereka tweeting selama jam kerja di waktu Beijing, ada variasi waktu antar tweet yang bermakna, dan hampir semuanya secara eksklusif tweet dari komputer desktop.
Beijing kemungkinan menggunakan operasi manusia, kata Amal Sinha, karena bot cenderung lebih mudah ditangkap oleh perangkat lunak.
Rezim Tiongkok menggunakan jaringan buzzer troll internet yang luas untuk menyensor diskusi online, memuji kebijakan Partai Komunis Tiongkok, dan menjelekkan sudut pandang yang kritis terhadap rezim Komunis Tiongkok. Pasukan Jaringan troll internet yang luas tersebut dijuluki sebagai “pasukan 50 sen” karena mereka dilaporkan dibayar 50 sen oleh pihak berwenang Tiongkok untuk setiap postingan online yang dibuat.
Australian Strategic Policy Institute juga menemukan bahwa operasi Twitter menggunakan akun yang sudah lama — berpotensi dibeli dari pengaruh-untuk-menyewa pasar, diretas atau dicuri — untuk berusaha dan mendapatkan daya tarik jaringan yang lebih besar.
ProPublica, media nirlaba yang berbasis di New York, pada bulan Maret secara serupa menemukan sebuah jaringan 10.000 akun Twitter yang tidak asli yang menyebarkan propaganda dan informasi sesat Tiongkok, yang mana mengandung akun-akun yang dibajak, yang mungkin diperoleh dengan meretas atau membeli.
Outlet media menemukan bahwa akun-akun tersebut ditautkan ke OneSight (Beijing) Technology, perusahaan pemasaran internet berbasis di Beijing yang berhubungan dengan rezim Tiongkok. CEO OneSight (Beijing) Technology sebelumnya bekerja di Departemen Propaganda Asing kota Beijing.
Tahun lalu, ProPublica memperoleh salinan kontrak yang dimenangkan oleh OneSight (Beijing) Technology untuk tingkatkan Twitter menyusul kantor berita pemerintah China News Service.
Outlet ini dijalankan di bawah United Front Work Department, suatu organ Partai Komunis Tiongkok yang didedikasikan untuk menjalankan operasi pengaruh Beijing di dalam dan di luar Tiongkok.
Andrew Selepak, profesor media sosial, mengatakan Beijing juga cenderung mencari untuk membayar pengguna yang berpengaruh untuk mempromosikan pesan tertentu di Twitter — untuk memanfaatkan suara orang luar di Twitter.
ProPublica merujuk pada kasus Badiucao, seorang pria kartunis pembangkang rezim Tiongkok yang tinggal di Australia, yang mengatakan ia didekati oleh sebuah akun yang mengklaim sebagai “perusahaan pertukaran internasional.”
Perusahaan itu menawarkan 1.700 yuan atau sekitar 240 dolar AS kepada sang kartunis untuk menyuarakan konten tertentu per posting.
Selama negosiasi pura-pura dengan perusahaan tersebut, Badiucao mengatakan ia menerima sampel yang memuat materi yang diminta untuk disuarakan di Tweeter: cuplikan film propaganda selama 15 detik, menunjukkan bahwa Beijing “mengalahkan Coronavirus dan semuanya kembali ke jalurnya.”
Badiucao mengatakan, ia yakin perusahaan itu bekerja untuk rezim Tiongkok, berdasarkan interaksi mereka. Perusahaan tersebut tidak melanjutkan negosiasi setelah meninjau posting Badiucao.
Penyebaran Narasi
Analisis teknologi dari akun-akun Twitter yang baru saja ditutup, menunjukkan hal itu sampai awal bulan Februari, akun-akun Twitter tersebut fokus mengkritik pengunjuk rasa di Hong Kong; menjelekkan buron miliarder Tiongkok, Guo Wengui, yang bermarkas di Manhattan dan kritikus Partai Komunis Tiongkok yang blak-blakan; dan mempromosikan gagasan bahwa Taiwan adalah bagian Tiongkok.
Akan tetapi karena wabah di Tiongkok memburuk pada akhir bulan Januari, narasi tersebut bergeser. Akun-akun tersebut mulai menyorot tanggapan Beijing terhadap wabah itu, mengkritik upaya pengendalian AS terhadap wabah tersebut. Bahkan, melawan klaim bahwa tanggapan Taiwan terhadap wabah tersebut adalah lebih unggul daripada Tiongkok, menurut analisis oleh Observatorium Internet Stanford yang diterbitkan pada bulan Juni.
Akun-akun itu juga me-retweet postingan dari media dan pejabat pemerintah Tiongkok mengenai pandemi.
Diplomat-diplomat Komunis Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir secara agresif melalui Twitter untuk mempromosikan rezim Tiongkok sebagai contoh dalam upaya global untuk mengendalikan penyakit tersebut, dan mendorong klaim tidak berdasar bahwa virus tersebut tidak berasal dari Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian, secara terkenal menyatakan pada bulan Maret bahwa virus itu dibawa ke Wuhan oleh pasukan Amerika Serikat.
Pada akhir bulan Mei, Twitter menambahkan label cek fakta ke tweet Zhao Lijian, yang menghubungkan ke serangkaian sumber media Barat mengenai asal-usul virus tersebut.
Sementara itu, outlet yang dikelola pemerintah Tiongkok juga membawa ke media sosial, yang mempromosikan tagar “Trumpandemic” dan “TrumpVirus” di postingannya.
Pada awal bulan Mei, terpisah dari penyelidikan Twitter sendiri, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menemukan kampanye besar yang terhubung dengan Tiongkok di Twitter, yang mana bertujuan menyebarkan narasi menguntungkan bagi rezim Tiongkok di tengah-tengah pandemi.
The department’s Global Engagement Center (GEC) menemukan bahwa akun-akun Twitter para diplomat Tiongkok melihat peningkatan pengikut baru sekitar bulan Maret.
Banyak dari pengikut ini adalah akun-akun yang baru dibuat, menyatakan akun-akun yang baru dibuat adalah milik sebuah jaringan buatan yang dirancang untuk memperkuat narasi dari pejabat Tiongkok, kata Kepala The department’s Global Engagement Center Lea Gabrielle.
Dalam satu kasus, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok berbagi sebuah video yang mengklaim lagu kebangsaan Tiongkok diputar di jalan-jalan saat para dokter Tiongkok tiba di Italia — yang kemudian dibantah sebagai palsu, kata Lea Gabrielle.
Video itu muncul untuk menunjukkan orang-orang Italia berkata, “Terima kasih, Tiongkok,” padahal, sebenarnya, orang-orang Italia berterima kasih pada pekerja perawatan kesehatan Italia sendiri.
Video ini dibagikan secara luas oleh para diplomat partai komunis Tiongkok dan media milik pemerintah Tiongkok, yang kemudian diperkuat oleh akun-akun yang terhubung dengan Rusia, Lea Gabrielle menambahkan.
Kampanye baru-baru ini berkembang untuk mengeksploitasi kerusuhan terkait ras di seluruh Amerika Serikat, demikian temuan Institut Kebijakan Strategis Australia. Postingan di Twitter dan Facebook memanfaatkan pembunuhan George Floyd oleh seorang perwira polisi Minneapolis dan tanggapan pihak berwenang AS, menjadi unjuk rasa untuk mempromosikan anti-Amerika Serikat, anti-demokrasi, anti-unjuk rasa, dan pesan-pesan polisi pro-Hong Kong, demikian pernyataan Institut Kebijakan Strategis Australia.
Satu akun, misalnya, tweet sebuah gambar Lady Liberty bersandar pada leher George Floyd, dan membandingkan penanganan pihak berwenang Amerika Serikat terhadap unjuk rasa dengan penindasan Beijing, hal demikian terhadap gerakan pro-demokrasi di Hong Kong, menuduh kemunafikan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mencemooh propaganda Beijing yang mengelilingi unjuk rasa sebagai sesuatu yang “menggelikan,” menunjuk ke penindasan sistemik oleh rezim komunis Tiongkok terhadap kebebasan berbicara, pers, dan agama.
Institut Kebijakan Strategis Australia mengatakan, eksperimen online rezim Tiongkok yang gigih akan memungkinkan rezim Tiongkok untuk “menyesuaikan kembali upaya untuk memengaruhi audiens di platform Barat dengan presisi yang tumbuh.”
“Pivot skala-besar untuk platform Barat ini adalah relatif baru, dan kami harus mengharapkan evolusi dan peningkatan yang berkelanjutan,” kata Institut Kebijakan Strategis Australia.
The Epoch Times menghubungi Twitter dan Facebook atas upaya The Epoch Times untuk menentang informasi sesat Tiongkok, akan tetapi tidak menerima tanggapan saat dikonfirmasi.
Ancaman Lebih Besar
Mark Grabowski, associate professor yang berspesialisasi dalam hukum dunia maya dan etika digital di Universitas Adelphi, New York, menggambarkan kampanye informasi sesat rezim Tiongkok sebagai “ancaman yang jauh lebih berbahaya” daripada kampanye informasi sesat Rusia.
Mark Grabowski menunjuk ke aplikasi video TikTok yang sangat populer, yang dimiliki oleh perusahaan ByteDance yang berbasis di Beijing. TikTok, yang memiliki 37,2 juta pengguna di Amerika Serikat pada tahun 2019, telah melihat peningkatan popularitas selama pandemi.
“Dengan menganalisis data harta karunnya, Tiongkok mendapatkan semua jenis wawasan dan memanfaatkannya untuk memanipulasi orang Amerika,” kata Mark Grabowski.
Mark Grabowtamski menegaskan, Dengan begitu banyak orang Amerika yang secara praktis hidup online saat ini, terutama selama karantina, Tiongkok memahami masyarakat Amerika dengan sangat baik dan Tiongkok tahu tombol apa yang harus ditekan.
Pejabat dan ahli Amerika Serikat telah menyampaikan kekhawatiran bahwa data yang dikumpulkan oleh TikTok dapat ditransfer ke Beijing, karena UU Komunis Tiongkok memaksa perusahaan-perusahaan untuk bekerja dengan pihak berwenang dalam upaya pengumpulan intelijen.
TikTok membantah klaim ini, dengan mengatakan data pengguna Amerika Serikat disimpan di Amerika Serikat.
Komite Investasi Asing di Amerika States dilaporkan sedang mengkaji akuisisi ByteDance pada tahun 2018, untuk Musical.ly, aplikasi video musik Amerika Serikat yang merupakan pendahulu untuk TikTok, untuk risiko keamanan nasional.
Mark Grabowski mengatakan, TikTok memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi penggunanya. TikTok dapat “menekan video yang kritis terhadap Tiongkok, memperkuat narasi apa pun atau berbicara poin atau meme dengan menggembungkan bagian atau bermain-main secara buatan menggunakan algoritme mereka.
The Epoch Times baru-baru ini melaporkan bahwa TikTok menghapus akun dari seorang mahasiswa internasional Tiongkok di Amerika Serikat, setelah ia memposting video yang mengejek lagu kebangsaan komunis Tiongkok.
Mark Grabowski mengatakan, rezim Tiongkok juga dapat mengeksploitasi sentimen anti-pemerintah yang dipegang oleh banyak akademisi, jurnalis, dan anggota parlemen untuk mendorong narasi anti-Amerika Serikat. Misalnya, rezim Tiongkok dapat menemukan pengguna berpengaruh dengan tanda centang biru yang tweet bahwa Coronavirus harus disebut “Trumpvirus,” dan memperkuat pandangan mereka.
“Mereka memberikan kesan kredibilitas dan Tiongkok hanya menyediakan retweet dan membuat narasi itu menjadi viral,” kata Mark Grabowski.
Keterangan Gambar: Aktivis pro-demokrasi mengangkat obor ponsel mereka saat mereka bernyanyi selama rapat umum di distrik Causeway Bay di Hong Kong pada 12 Juni 2020. (Anthony Wallace / AFP via Getty Images)
ETIndonesia- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan pada 6 Juli 2020 bahwa negeri paman Sam itu “pasti menimbang” pelarangan aplikasi media sosial dari Tiongkok termasuk TikTok.
“Saya tidak ingin mendahului Presiden, tetapi itu sesuatu yang kami pertimbangkan,” kata Pompeo dalam sebuah wawancara dengan TV AS, Fox News yang dikutip oleh The Epochtimes.
Pernyataan Pompeo disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok terkait penanganan virus Komunis Tiongkok atau wabah coronavirus, tindakan Komunis Tiongkok di Hong Kong, dan kerumitan selama hampir dua tahun negosiasi perdagangan. Pompeo juga mengumumkan bahwa Hong Kong sudah tak otonom dari Tiongkok, yang bakal membuat dicabutnya perlakuan khusus AS terhadap Hong Kong.
Sebelumnya, Anggota parlemen AS menyampaikan kekhawatiran keamanan nasional AS atas penanganan data pengguna TikTok. Mereka khawatir tentang undang-undang Komunis Tiongkok yang mewajibkan perusahaan domestik “untuk mendukung dan bekerja sama dengan pekerjaan intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok.”
Misalnya, Senator Amerika Serikat, Marco Rubio mendesak panel keamanan nasional untuk meninjau aplikasi TikTok yang sebelumnya mengakuisisi Musical.ly. Senator AS itu menegaskan, bahwa aplikasi tersebut melakukan penyensoran dengan mengikuti garis Komunis Tiongkok.
Dalam surat 9 Oktober 2019 kepada Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Rubio mengatakan, aplikasi milik Tiongkok, termasuk TikTok, “semakin sering digunakan untuk menyensor konten-konten dan membungkam diskusi terbuka tentang topik-topik yang dianggap sensitif oleh Pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok.”
Rubio juga menunjukkan bahwa masih ada “banyak bukti dan terus berkembang” bahwa TikTok menyensor konten pada isu-isu yang dianggap “sensitif” oleh Komunis Tiongkok dari platformnya, seperti Lapangan Tiananmen, Tibet, Hong Kong, dan Taiwan.
Media Inggris pada 2019, The Guardian melaporkan, bahwa TikTok menginstruksikan moderatornya untuk menyensor video tertentu yang menyebutkan topik tertentu, termasuk Lapangan Tiananmen, dan latihan spiritual Falun Gong.
Laporan tersebut berdasarkan dokumen yang bocor ke publik. Isinya merinci pedoman moderasi aplikasi, yang disebut TikTok diganti pada bulan Mei lalu.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral Latihan tersebut dilarang oleh rezim Komunis Tiongkok pada tahun 1999. Selama 20 tahun, para penganutnya telah menjadi sasaran kampanye penganiayaan secara menyeluruh. Praktek tersebut melibatkan penahanan sewenang-wenang, kerja paksa , cuci otak, dan penyiksaan.
TikTok tak tersedia di Tiongkok. Perusahaan itu berusaha untuk menjauhkan diri dari pemiliknya yang berbasis di Tiongkok, ByteDance untuk menarik audiensi global dan mengklaim tak tergantung pada rezim Komunis Tiongkok.
TikTok, aplikasi video berdurasi pendek, baru-baru ini dilarang di India bersama dengan 58 aplikasi buatan lainnya setelah memanasnya konflik perbatasan antara India dan Tiongkok.
Reuters melaporkan pada 6 Juli 2020 bahwa TikTok akan hengkang dari pasar Hong Kong. Hal demikian dilakukan setelah Komunis Tiongkok menetapkan undang-undang keamanan nasional versi Hong Kong. (asr)
ETIndonesia- Sebagai langkah penanganan dampak pandemi Corona dan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah meluncurkan stimulus yang mencakup bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan bagi dunia usaha.
Keputusan itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan pembiayaan penanganan Corona dan pemulihan ekonomi nasional tersebut, Pemerintah telah memperlebar defisit APBN 2020, dari semula 1,76 persen PDB menjadi 5,07 persen (Perpres 54 Tahun 2020) dan 6,34 persen (Perpres 72 Tahun 2020).
Melansir dari siaran pers Kementerian Keuangan, sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kembali bersinergi untuk berbagi beban (burden sharing) dalam melaksanakan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, yang dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Kedua antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dan Deputi Gubernur BI.
Menurut Kemenkeu, Burden sharing antara Pemerintah dengan BI ini dilakukan dengan prudent, penerapan tata kelola yang baik (good governance), serta transparan dan akuntabel.
Skema burden sharing juga berpegang pada beberapa prinsip utama yaitu menjaga fiscal space dan sustainability dalam jangka menengah, menjaga kualitas defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditujukan untuk belanja yang produktif dan mendukung penurunan defisit APBN secara bertahap menjadi di bawah 3% mulai tahun 2023.
Selain itu, implementasi burden sharing juga dilakukan dengan menjaga stabilitas nilai tukar, suku bunga, dan inflasi agar tetap terkendali serta memperhatikan kredibilitas dan integritas pengelolaan ekonomi, fiskal, dan moneter sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang sustainable.
Pengaturan skema Burden Sharing dalam SKB Kedua ini berlaku untuk pembiayaan APBN tahun 2020, sedangkan untuk pembiayaan tahun-tahun berikutnya akan disusun sesuai dengan kebutuhan pembiayaan APBN tahun bersangkutan.
Adapun, skema burden sharing didasarkan pada kelompok penggunaan pembiayaan untuk public goods/benefit dan non-public goods/benefit. Pembiayaan public goods yang menyangkut hajat hidup orang banyak, terdiri dari pembiayaan di bidang kesehatan, perlindungan sosial, serta sektoral kementerian/lembaga (K/L) dan Pemda.
Sedangkan pembiayaan untuk non-public goods yang menyangkut upaya pemulihan ekonomi dan dunia usaha, terdiri dari pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Korporasi non-UMKM, dan non-public goods lainnya.
Untuk pembiayaan public goods, beban akan ditanggung seluruhnya oleh BI melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dengan mekanisme private placement dengan tingkat kupon sebesar BI reverse repo rate, di mana BI akan mengembalikan bunga/imbalan yang diterima kepada Pemerintah secara penuh.
Sementara itu, pembiayaan non-public goods untuk UMKM dan Korporasi non-UMKM, akan ditanggung oleh Pemerintah melalui penjualan SBN kepada market dan BI berkontribusi sebesar selisih bunga pasar (market rate) dengan BI reverse repo rate 3 bulan dikurangi 1%. Sementara itu, untuk pembiayaan non-public goods lainnya, beban akan ditanggung seluruhnya oleh Pemerintah sebesar market rate.
“Dengan demikian, pembiayaan non-public-goods tetap dilakukan melalui mekanisme pasar (market mechanism) dan BI bertindak sebagai standby buyer/last resort sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Pertama tanggal 16 April 2020,” demikian rilis Kemenkeu. (asr)
Keterangan Foto : Seorang wanita mengenakan masker berdiri di sebuah jalan di Jakarta pada 2 Maret 2020. (Foto : Adek Berry / AFP / Getty Images)
Theepochtimes, Oleh Diana Zhang- Pertumpahan darah di perbatasan India-Tiongkok adalah mengejutkan dunia. Akan tetapi jika seseorang menoleh ke timur ke apa yang terjadi di Beijing, maka peristiwa tersebut mungkin masuk akal.
India dan Tiongkok berbagi perbatasan yang panjang dan tidak ditentukan batas-batasnya.
Namun, masing-masing pihak memiliki sebuah daerah yang terkendali. Dalam 58 tahun terakhir sejak Perang Indo-Tiongkok pada tahun 1962, kedua negara telah belajar untuk menjaga perdamaian saat berurusan dengan daerah abu-abu.
Penulis mendengar cerita dari teman-teman yang merupakan tentara Tiongkok. Kedua pihak di perbatasan mengetahui cara memainkan permainan yang menegaskan klaim teritorial yang dipersengketakan oleh mereka. Tidak ada tentara yang membawa senjata saat berpatroli di dekat berbatasan.
Satu salah pihak dapat membangun sebuah tenda sementara di daerah yang disengketakan, atau bahkan di area yang dikendalikan oleh pihak lain. Sedangkan pihak lain dapat merubuhkan tenda tersebut. Kedua belah pihak hidup damai dengan permainan ini.
Minggu lalu, saat sebuah patroli India pergi untuk menghancurkan sebuah tenda yang didirikan Tiongkok, patroli India diserang oleh tentara Partai Komunis Tiongkok yang memegang tongkat pemukul yang dikelilingi paku. Dua puluh tentara India terbunuh.
Ini adalah serangan yang terencana dan disengaja. Untuk membunuh siapa pun dari negara tetangga adalah masalah diplomatik dan militer yang utama. Tanpa arahan dari para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok, hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
Konflik perbatasan ini memiliki beberapa manfaat bagi Partai Komunis Tiongkok: Konflik perbatasan ini mengalihkan perhatian jauh dari krisis internal rezim Tiongkok; Konflik perbatasan ini untuk menguji militer, untuk melihat apakah militer mengikuti pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok; dan konflik perbatasan ini menunjukkan India bahwa
India akan mendapat masalah jika tidak mengikuti Tiongkok dalam pertarungan Tiongkok dengan AS.
Dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok, setiap kali Partai Komunis Tiongkok menghadapi krisis yang parah, Partai Komunis Tiongkok melihat suatu target luar dan sengaja menciptakan pertarungan. Karena Partai Komunis Tiongkok tidak mampu perang nyata, Partai Komunis Tiongkok memilih suatu target di mana Partai Komunis Tiongkok dapat mengendalikan skala perkelahian. India adalah sangat cocok.
Di puncak konflik perbatasan, pada tanggal 17 Juni 2020, Bank Investasi Infrastruktur Asia, yang dipimpin oleh Tiongkok menyetujui pinjaman usd 750 juta ke India untuk tanggapannya terhadap COVID-19. Pinjaman tersebut mengirim sinyal bahwa Partai Komunis Tiongkok ingin menjaga skala konflik tetap terkendali.
Komunis Tiongkok sangat tidak senang bahwa India tidak memihak Tiongkok selama perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. India menolak bergabung dengan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang dipimpin oleh Tiongkok. Menghukum dan menarik India dengan uang adalah taktik tipikal Komunis Tiongkok.
Hasilnya mungkin kebalikan dari apa yang diinginkan Partai Komunis Tiongkok. India secara resmi berusaha untuk meredakan ketegangan, tetapi rakyat India sudah mulai memboikot produk buatan Tiongkok. Insiden perbatasan secara pasti akan mendorong India untuk mendekat ke Amerika Serikat.
Konflik ini telah mengalihkan perhatian media; konflik ini telah menjadi berita utama di mana mana. Beberapa media memperhatikan betapa seriusnya penyebaran virus Komunis Tiongkok atau coronavirus di Beijing.
Berbagai provinsi mengirim dokter ke Beijing. Bepergian antara Beijing dan kota-kota lain diblokir.
Pejabat Partai Komunis Tiongkok sedang mengadakan pertemuan dengan staf rumah sakit, terutama untuk memastikan staf rumah sakit tidak memberitahukan kepada dunia luar mengenai situasi virus yang sebenarnya. Lebih dari 10 orang telah dihukum sebagai pembuat rumor.
Meskipun demikian, beberapa pejabat Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan, secara anonim, Beijing saat ini mirip Wuhan pada bulan Januari dan Februari. Selama waktu itu, kota di tengah Tiongkok itu dikarantina, di mana rumah sakit penuh sesak.
Pendekatan Komunis Tiongkok di Beijing adalah pengulangan dari bagaimana Komunis Tiongkok menangani Wuhan. Saat para pejabat bekerja keras untuk mengendalikan situasi di Beijing, adalah tidak jelas di mana tujuh pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok berada.
Jika tujuh pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok tinggal di Beijing, nyawa mereka terancam oleh virus. Jika tujuh pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok meninggalkan Beijing, kekuatan mereka akan menjadi terancam.
Baru-baru ini, berita menyebar di Beijing bahwa rumah sakit militer telah penuh sesak dengan pasien virus. Faktanya, angka kasus infeksi di rumah sakit militer adalah sangat dirahasiakan.
Perang skala-kecil dapat membantu melawan keraguan mengenai kekuatan militer saat ini.
Para pengunjuk rasa di Hong Kong membawa poster-poster yang mengatakan “Langit memunsahkan Partai Komunis Tiongkok.” Itu bukanlah lelucon. Tampak setiap minggu, tedehngar berita mengenai peristiwa yang mengancam keberadaan Partai Komunis Tiongkok.
Minggu ini, hujan telah menyebabkan banjir di banyak daerah, terutama di Provinsi Sichuan. Tanah, pasir, dan air menumpuk di belakang Bendungan Tiga Ngarai yang kontroversial.
Beberapa ahli menyebut Bendungan Tiga Ngarai sebagai sebuah bom, yang lebih kuat dari bom atom. Bendungan itu berada di tepi barat di tengah Tiongkok yang berpenduduk padat.
Jika Bendungan Tiga Ngarai runtuh di bawah tekanan air yang membludak, maka akan menggenangi daerah yang menghasilkan lebih dari 50 persen Produk Domestik Bruto Tiongkok, dan di mana ratusan juta jiwa penduduk tinggal.
Keterangan Gambar:Air dilepaskan dari Bendungan Tiga Ngarai di sungai Yangtze, di Yichang, Provinsi Hubei Cina tengah pada 24 Juli 2012. (STR / AFP / GettyImages)
Sebuah perusahaan produsen perhiasan besar dari Tiongkok yang terdaftar di bursa Nasdaq, Kingold Jewelry Inc (KGJI) sudah menerima pinjaman sebesar 20 miliar yuan atau USD 2,8 miliar yang setara dengan 40,2 triliun rupiah dengan menggunakan berton-ton emas sebagai agunan dalam lima tahun terakhir.
Namun demikian, sejumlah kreditor menemukan fakta mengejutkan. Batangan emas dari perusahaan itu ternyata palsu. Alias, hanya tembaga yang berlapis emas.
Pinjaman tersebut dilindungi oleh asuransi yang diterbitkan oleh Property and Casualty Company atau PICC yang dikelola BUMN Pemerintahan Komunis Tiongkok dan beberapa perusahaan asuransi yang lebih kecil.
Meski demikian, perusahaan asuransi menolak untuk membayar kerugian kreditor Kingold, dengan mengklaim bahwa kontrak asuransi menetapkan, mereka tidak akan mengurus kerugian yang diciptakan oleh pemegang polis.
Namun, kreditor menekankan bahwa perjanjian asuransi memutuskan bahwa perusahaan asuransi akan bertanggung jawab, jika emas yang dipasok oleh pemegang polis tak memenuhi standar.
Kingold adalah perusahaan pendesain dan produsen perhiasan. Perusahaan ini didirikan oleh Jia Zhihong, seorang mantan perwira militer partai Komunis Tiongkok di kota Wuhan, Tiongkok pada tahun 2002.
Pada 18 Agustus 2010, Kingold terdaftar di Nasdaq, yang meningkatkan peringkat kreditnya di pasar keuangan. Kini, sebesar 16 miliar yuan atau 2,26 miliar dolar AS atau setara 32,2 triliun rupiah dari pinjaman akan jatuh tempo pada bulan Oktober mendatang.
Pinjaman ini didukung oleh 83,03 ton emas murni, menurut media China Caixin. Bank sentral tiongkok —People’s Bank of China — mengumumkan pada 7 Mei bahwa cadangan emas Tiongkok adalah 1.948,32 ton.
China Gold Association atau CGA mengumumkan pada 21 Januari bahwa produksi emas Tiongkok adalah 380,23 ton pada tahun 2019. Sebesar 83,03 ton emas murni setara dengan 4,26 persen dari cadangan emas Tiongkok dan 21,83 persen dari produksi emas tahunan Tiongkok.
Laporan keuangan terbaru Kingold menunjukkan bahwa, total asetnya pada 30 September 2019 adalah $ 3,32 miliar, dan total liabiliti atau hutang yang harus dibayar pada hari itu adalah $ 2,367 miliar.
Jika semua emas yang dijanjikan adalah palsu, dan jika Kingold menjual semua asetnya, maka tidak akan cukup dana untuk membayar kreditornya.
Emas sebagai Agunan Pinjaman
Sejak Tahun 2015, Kingold mengklaim sudah menggunakan solusi yang bagus untuk membiayai bisnisnya — menggunakan emas murni atau Au999,9, yang berarti kemurnian emas adalah 99,99 persen atau emas 24 Karat. Itu sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari perusahaan terpercaya dan pihak bank.
Untuk membuat kesepakatan lebih dapat dipercaya, Kingold membeli asuransi untuk jaminan. Dari 2015 hingga 2019, Kingold menerima sekitar 20 miliar yuan ($ 2,83) dari 15 perusahaan kepercayaan dan bank yang berbeda dengan menggunakan emas sebagai jaminan.
PICC, China Continent Insurance, dan yang lebih kecil lainnya mengeluarkan 30 miliar yuan atau 4,25 miliar dolar AS asuransi properti dalam 74 kontrak terpisah untuk melindungi pinjaman ini, seperti dilaporkan oleh Caixin.
Beberapa kreditor Kingold termasuk Minsheng Trust, Hengfeng Bank, Dongguan Trust, Anxin Trust, Sichuan Trust, Chang’An International Trust, Northern International Trust, Tianjin Trust, Kunlun Trust, Hubei China Economic Trade Company, Avic Trust, Bank of Zhangjiakou, Hubei Financial Leasing dan Hubei Yongtai Microfinance, menurut Caixin.
“Alasan kami menyetujui pinjaman [untuk Kingold] adalah karena perusahaan asuransi skala besar yang dikelola negara mengeluarkan asuransi,” kata Caixin mengutip manajer senior dari perusahaan kepercayaan pada 24 Juni.
Manajer itu menambahkan : “Jika tidak ada PICC memasok asuransi, kami tidak akan melepaskan pinjaman apa pun kepada Kingold. Kami hanya menguji satu sampel emas. “
Manajer mengatakan kepada Caixin bahwa perusahaan asuransi, perusahaan kepercayaan, dan Kingold telah menguji emas bersama, sebelum perusahaan kepercayaan mengeluarkan pinjaman.
Rinciannya, seorang staf mengambil sampel dari deposit box secara acak di bank tempat cadangan emas disimpan, dan menyeimbangkan bobot di depan ketiga pihak. Selanjutnya, sampel emas dikirim ke laboratorium untuk menguji kemurnian. Setelah mengonfirmasi kualitas, sampel dikembalikan ke deposit box di bank.
The Paper melaporkan pada 28 Juni 2020, bank yang memesan emas adalah China Industrial and Commercial Bank Cabang Wuhan.
Pada akhir 2019, Chang International Trust dan Dongguan Trust mengirimkan pemberitahuan kepada Kingold bahwa pinjaman akan segera jatuh tempo, dan Kingold harus membayar pinjaman tepat waktu. Setelah menunggu selama berminggu-minggu, kedua perusahaan itu tidak menerima tanggapan apa pun dari Kingold.
Pada bulan Februari, Dongguan Trust mengambil emas yang dijanjikan. Perusahaan itu mencoba melikuidasi agunan Kingold. Pihak Dongguan secara acak memilih satu batang untuk diuji. Hasil penelitian menunjukkan batangan tersebut hanyalah tembaga berlapis emas.
Minsheng Trust, kreditor lainnya Kingold, mendengar berita itu, dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Rakyat Menengah Wuhan, seperti dilaporkan Caixin.
Pengadilan menguji emas yang dijanjikan Kingold digunakan untuk pinjaman Minsheng. Pengadilan merilis laporan pada 22 Mei yang menyatakan bahwa semua batangan itu adalah hanyalah tembaga.
Bank Hengfeng mengajukan gugatan terhadap Kingold di kota Yantai, Provinsi Shandong pada Mei 2019. Dikarekan Kingold tidak dapat mengembalikan pinjaman selama berbulan-bulan.
Pengadilan Rakyat Menengah Yantai baru-baru ini menguji emas yang dijanjikan dan hasilnya sama — hanyalah tembaga.
China Economic Trade Company juga menguji emas yang dijaminkan untuk pinjaman mereka pada 6 Juni. Hasilnya sama yakni tembaga.
The Paper melaporkan bahwa beberapa pengadilan telah mengirimkan 22 perintah kepada Kingold pada tahun 2020, di mana pengadilan meminta Kingold untuk membayar utang 10,257 miliar yuan ($ 1,45 miliar).
Media daratan Tiongkok melaporkan bahwa Kingold mungkin terlibat dalam skema suap dan Chairman perusahaan, Jia, memiliki hubungan yang kuat dengan pejabat pemerintahan.
Sejauh ini, perusahaan asuransi menolak untuk mengatakan apapun tentang kasus ini. Pihak perusahaan hanya mengatakan bahwa mereka sedang menunggu pengadilan untuk mengambil keputusan.
Pada 1 Juli, Kingold masih terdaftar di Nasdaq, dan harga sahamnya sekitar $ 0,6, yang sekitar 14 persen lebih rendah dari harga penutupan $ 0,71 pada 30 Juni 2020.
Keterangan Gambar:Trader bekerja selama bel pembukaan di New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street di New York City, AS pada 19 Maret 2020. (Johannes Eisele / AFP via Getty Images)
Seorang bayi yang baru lahir di Vietnam dilahirkan dengan ironi yang luar biasa ketika dia keluar sambil memegangi alat kontrasepsi ibunya yang gagal.
Ada banyak jenis kontrasepsi yang tersedia akhir-akhir ini, tetapi mereka tidak selalu aman, karena ibu berusia 34 tahun dalam cerita ini akan dapat memberikan kesaksiannya.
Dua tahun lalu, wanita itu memasang alat kontrasepsi, yang juga dikenal sebagai IUD atau coil. Alat kontrasepsi ini adalah perangkat kecil dari plastik dan tembaga berbentuk T yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
(Foto: IUDLeiaWonder / Wikimedia Commons)
Namun, tak lama kemudian wanita itu terkejut mengetahui bahwa prosedur itu sia-sia, karena dia hamil.
Dia melahirkan di Rumah Sakit Internasional Hai Phong di Kota Hai Phong di Vietnam utara. Bayi itu sehat, beratnya 3,2 kg, tetapi kedatangannya menjadi sangat tidak biasa dengan kenyataan bahwa bayi itu lahir dengan membawa suvenir – IUD ibunya yang gagal.
(Foto: CEN / @ khoasan2BVDKQT)
Ahli kebidanan Tran Viet Phuong yang menangani kelahiran bayi yang lahir dengan memegang IUD, mengatakan kepada media setempat bahwa adegan itu sangat tidak biasa sehingga dia memutuskan untuk mengambil gambar.
“Setelah lahir, saya pikir dia memegang perangkat itu menarik … Saya tidak pernah berpikir itu akan menerima banyak perhatian,” katanya.
(Foto: CEN / @ khoasan2BVDKQT)
Gambar dibagikan secara online, di mana mainan sementara bayi itu menarik perhatian ratusan pengguna internet.
Phuong menduga IUD mungkin telah bergeser dari posisi semula di dalam rahim, sehingga alat menjadi tidak efektif dan memungkinkan wanita itu hamil.
Ketika dipasang dengan benar, IUD lebih dari 99% efektif dan dapat bertahan selama lima hingga 10 tahun. Tembaga yang dilepaskan membuat sperma lebih sulit mencapai telur dan bertahan hidup, dan itu juga bisa mencegah sel telur yang dibuahi untuk dapat menanamkan dirinya sendiri.
(Foto: CEN / @ khoasan2BVDKQT)
Tentu saja, sementara ini semua bekerja dalam teori, itu tidak selalu dengan hasil yang sama dalam kehidupan nyata. Ibu yang baru melahirkan mungkin akan mempertimbangkan alternatif, atau metode kontrasepsi tambahan di masa depan, meskipun saya yakin putra barunya akan membawa banyak kegembiraan bagi keluarga.(yn)
Lek Lek adalah anak anjing yang cantik dan penuh kasih sayang yang tinggal di Sri Lanka bersama keluarganya.
Dia mencintai ayah manusia kesayangannya Tushara yang memastikan bahwa dia bahagia dan sehat dan bahwa dia merasa dicintai dan aman.
Tapi hidupnya tidak selalu sebagus ini. Beberapa tahun yang lalu, Lek Lek tinggal di jalanan yang dingin di Nuwela Eliya, Sri Lanka, dan tidak pernah tahu dari mana dia akan mendapatkan makanan berikutnya.
Tetapi terlepas dari semua kesulitannya, Lek Lek memiliki kepribadian yang cerdas dan positif dan dedikasinya untuk menemukan keluarga yang selamanya terbayar dengan cara yang indah.
(Foto: elephantnews)
Beberapa tahun yang lalu, sekelompok penyelamat gajah berjalan melalui Nuwela Eliya di Sri Lanka ketika mereka melihat seekor anak anjing yang tersesat.
Kelompok itu bekerja untuk Taman Alam Gajah di Thailand, dan mengunjungi Sri Lanka untuk melakukan penelitian kehidupan gajah.
Elephant Nature Park adalah surga bagi gajah yang dilecehkan atau menderita dan penyelamatan bekerja keras untuk menyelamatkan dan merehabilitasi gajah sebanyak mungkin.
Tapi kali ini, bukan gajah yang perlu diselamatkan.
Tim sedang berjalan di jalan ketika mereka melihat seekor anak anjing liar melambaikan ekornya dan mencoba untuk menarik perhatian siapa pun dan semua orang yang berjalan melewatinya.
(Foto: elephantnews)
Anjing itu melambaikan ekor kecilnya dengan begitu kencang sehingga kelompok itu tidak bisa menahan diri untuk berhenti dan memberinya tepukan.
(Foto: elephantnews)
Kelompok itu sedang terburu-buru, jadi mereka memberi anak anjing itu tepukan terakhir dan mulai berjalan pergi.
Tapi anak anjing yang cerdik itu tidak akan membiarkan mereka meninggalkannya.
Dia mulai mengikuti tim itu ketika menyadari mereka tidak akan berhenti. tim itu menagkapnya dan membawanya kembali ke tempat mereka pertama kali bertemu.
Tetapi ketika mereka mulai berjalan lagi, anak anjing itu mengikuti mereka sekali lagi.
Mereka mengembalikan anak anjing yang bersemangat beberapa kali sampai mereka menyadari bahwa mereka sebenarnya tidak tega meninggalkannya sendirian di jalanan.
Semangat dan dedikasinya benar-benar meleleh hati dan mereka memutuskan untuk melakukan yang terbaik untuk membantunya.
(Foto: elephantnews)
Tim mulai bertanya kepada orang-orang di jalan apakah mereka bisa mengadopsi dan merawat anjing kecil yang manis, tetapi semua orang yang mereka tanya menolak.
Tidak ada yang tampak tertarik pada anak anjing begitu mereka menemukan bahwa dia betina.
(Foto: elephantnews)
Tapi kemudian, keberuntungan mereka akhirnya berubah.
Pengemudi kelompok itu, seorang pria bernama Thushara, mengajukan diri untuk merawat anak anjing itu.
Kelompok itu sangat gembira bahwa anjing kecil manis yang memaksakan jalan masuk ke hati mereka dengan ekornya yang bergoyang-goyang dan tatapan ngotot akhirnya akan aman dan sehat.
Mereka menamai anak anjing itu “Lek Lek” dan meninggalkannya dalam perawatan penuh kasih sayang Thusharas.
(Foto: elephantnews)
Lek Lek sangat senang akhirnya memiliki rumah dan keluarga dan dengan cepat tumbuh untuk mencintai ayah barunya, Thushara.
Perburuannya untuk rumah selamanya akhirnya berakhir, dan dia tidak bisa lebih bahagia.
Kemudian, setelah tinggal bersama Thushara selama tiga tahun yang bahagia, Lek Lek menerima kunjungan yang sangat mengasyikkan.
(Foto: elephantnews)
Salah satu anggota tim penyelamat gajah, seorang wanita bernama Lek, datang mengunjungi anak anjing manis itu untuk melihat bagaimana keadaannya setelah bertahun-tahun.
Dan meskipun Lek Lek tidak melihat penyelamatnya dalam tiga tahun, dia mengingat Lek dengan jelas.
Reuni mereka yang indah terekam dalam video dan Anda dapat melihat cinta dan kegembiraan terpancar dari Lek dan Lek Lek saat mereka saling menyapa dan berpelukan.
Kami sangat bahagia untuk Lek Lek dan kami yakin bahwa dia selamanya berterima kasih kepada Lek dan penyelamat lainnya yang membawa dia dan ayah kesayangannya bersama. (yn)
Seorang pria di India menghabiskan 4.000 dollar (sekitar Rp 57, 8 juta) untuk masker emas yang dia pesan untuk melindunginya dari virus corona.
Masker dari logam mulia itu memiliki berat 60 gram dan membutuhkan waktu delapan hari bagi pengrajin untuk menyelesaikannya.
Pengusaha Shankar Kurhade, dari Kota Pune, India, mengatakan kepada AFP: “Ini adalah masker tipis dan memiliki pori-pori kecil yang membantu saya bernapas.”
Saat ke luar, pria berusia 49 tahun itu mengatakan dia suka menghiasi dirinya dengan perhiasan emas seberat satu kilogram, termasuk gelang, kalung, dan cincin di setiap jari tangan kanannya.
“Saya tidak yakin apakah itu akan efektif untuk melindungi saya dari infeksi virus corona tetapi saya mengambil tindakan pencegahan lain,” dia menambahkan.
Kurhade mengatakan dia mendapat ide untuk masker emas setelah melihat laporan media tentang seorang pria yang mengenakan masker yang terbuat dari perak.
India telah mewajibkan pemakaian masker di tempat-tempat umum dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran virus di negara itu, yang kini memiliki sekitar 650.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 18.600 kematian.(yn)