Home Blog Page 169

Mantan Fotografer : Putrinya yang Dianiaya Sejak Usia 3 Tahun Kini Menjadi Seorang Seniman

0

Serial Tanggapan Seorang Ibu terhadap Serangan The New York Times kepada Shen Yun

Baru-baru ini, The New York Times menerbitkan serangkaian laporan yang menyerang Shen Yun Performing Arts. Zhang Heping, ibu dari seorang pemain magang Shen Yun, merasa sangat sedih dan terkejut atas tuduhan tersebut. Putrinya yang pernah mengalami penganiayaan pada usia tiga tahun, kini berhasil melewati berbagai kesulitan dan menjadi pemain magang di kelompok seni kelas dunia tersebut. Zhang Heping menjawab serangan The New York Times dengan kisah nyata dari dirinya dan putrinya.

ETIndonesia. Pada tahun 2006, sekelompok seniman tradisional Tiongkok terbaik mendirikan Shen Yun Performing Arts di New York dengan misi menghidupkan kembali budaya tradisional Tiongkok yang ilahi dan menyebarkannya ke seluruh dunia. 

Shen Yun mendapatkan sambutan luas di berbagai negara, tetapi pertunjukannya tidak diizinkan tampil di Tiongkok. Pada masa itu, dapat menonton rekaman Shen Yun di Tiongkok adalah hal yang sangat langka dan berharga.

“Pada tahun 2007, ketika rekaman Shen Yun pertama kali sampai ke Tiongkok, setiap Tahun Baru Imlek kami sekeluarga sangat menantikan untuk menonton pertunjukan Shen Yun melalui rekaman itu. Kami duduk bersama sebagai keluarga, merasa sangat bahagia. Itu benar-benar seperti pesta spiritual,”  kata Zhang Heping, mantan fotografer potret. 

“Putri saya juga terinspirasi sejak saat itu. Dalam hatinya, ia menanam impian untuk bergabung dengan Shen Yun. Kemudian, dia mulai belajar alat musik. Saat kuliah, dia fokus mempelajari salah satu instrumen. Ketika waktunya tiba, dia bergabung dengan Shen Yun pada tahun 2016 sambil melanjutkan pendidikan di Fei Tian College, di mana dia memiliki cukup waktu untuk magang,” lanjutnya. 

Cerita ini menjadi bukti kekuatan budaya dan semangat Shen Yun dalam memberikan harapan dan inspirasi, bahkan di tengah tekanan dan kesulitan.

Fotografer potret asli Zhang Heping (kiri) bersama suami dan putrinya (disediakan oleh Zhang Heping)

Banyak Seniman Shen Yun Pernah Mengalami Penganiayaan di Tiongkok

Putri Zhang Heping, meskipun usianya masih sangat kecil saat itu, juga menjadi korban ketidakadilan.

Zhang Heping mengatakan: “Karena saya berlatih Falun Gong, saya mengalami penganiayaan berat di Tiongkok. Seluruh keluarga saya juga sangat menderita. Saya dipenjara oleh rezim PKT selama delapan tahun, suami saya dikirim ke kamp kerja paksa, dan ibu mertua saya berkali-kali dimasukkan ke kamp pencucian otak.” 

“Yang paling parah adalah saat seluruh keluarga kami berempat ditahan secara ilegal. Ibu mertua saya dan anak saya dimasukkan ke kamp pencucian otak, sementara saya dan suami dipenjara di tahanan. Saat itu, anak saya baru berusia tiga tahun.”

BACA JUGA :  [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : 【Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

Anaknya berhasil melewati penderitaan itu dan akhirnya menjadi pemain magang di Shen Yun Performing Arts. Zhang Heping sangat berterima kasih atas kesempatan tersebut. Namun, baru-baru ini The New York Times menerbitkan sejumlah artikel yang menggambarkan Shen Yun sebagai lingkungan yang kejam bagi para seniman, dengan pihak lain yang mendapat keuntungan dari situasi tersebut. 

Zhang Heping menyatakan bahwa pengalaman putrinya adalah bukti bahwa laporan tersebut tidak benar.

“Setiap kali pulang, putri saya berkata, ‘Mama, begitu saya kembali ke sekolah, saya merasa seperti tubuh dan jiwa saya disucikan.’ Lingkungan di sana sangat dia sukai. Teman-temannya saling membantu dengan sikap yang sangat murni. Saya juga memiliki teman di Tiongkok yang anaknya kuliah di Amerika. Biaya pendidikan, tempat tinggal, dan biaya hidup mereka mencapai 100 ribu dolar AS per tahun. Tetapi putri saya sudah bertahun-tahun di Fei Tian College, dan kami sebagai orang tua tidak pernah mengeluarkan uang sepeser pun.” 

“Menurut saya, sekolah memberikan begitu banyak peluang magang yang sangat berharga. Anak saya sering berkata, ‘Mama, Shen Yun tampil di panggung internasional dengan pertunjukan kelas dunia. Kami harus menunjukkan kemampuan terbaik.’ Karena itu, anak saya dengan sukarela berlatih keras untuk meningkatkan keterampilannya. Saya merasa anak saya berkembang menjadi pribadi yang luar biasa di Fei Tian dan Shen Yun. Saya sangat berterima kasih.”

BACA JUGA : The New York Times Mengandalkan Distorsi dan Penyangkalan Fakta Demi Mencemarkan Shen Yun

BACA JUGA : Praktisi Media Kanada : Shen Yun Memberikan Anak-anak Kesempatan yang Tak Ternilai

Zhang Heping melarikan diri dari penganiayaan di Tiongkok pada tahun 2016. Namun, saat  membaca laporan The New York Times di Amerika, ia merasa metode serangan tersebut sangat familiar.

“Menurut saya, ini seperti corong suara Partai Komunis Tiongkok (PKT) di luar negeri. Kita mengetahui bahwa PKT baru-baru ini melancarkan kampanye baru terhadap Falun Gong di luar negeri, dengan tujuan menghancurkannya. Waktu penerbitan laporan The New York Times sangat bersamaan dengan kampanye ini. Mereka juga mengutip propaganda dari media pemerintah PKT.” 

“Menurut saya, mereka membantu PKT melanggar hak asasi manusia. The New York Times menuduh Shen Yun mencari keuntungan, tetapi nilai seni setinggi ini sulit diukur dengan uang. Saya menonton Shen Yun setiap tahun dan merasa itu adalah pesta spiritual yang luar biasa. Siapa pun yang menontonnya akan mendapat manfaat,” ujar Zhang Heping. 

Zhang Heping melanjutkan: “Sejak PKT berkuasa pada tahun 1949, mereka telah menganiaya rakyat Tiongkok tanpa henti. Pada kenyataannya, PKT sangat takut pada Shen Yun. Shen Yun bertujuan memulihkan budaya tradisional Tiongkok, sementara PKT menghancurkannya sejak mengambil alih kekuasaan. PKT merusak budaya tradisional dan spiritualitas rakyat Tiongkok. PKT takut karena Shen Yun menyampaikan gambaran tentang Tiongkok sebelum adanya Partai Komunis.”

Saat melakukan pekerjaan sukarela untuk mempromosikan Shen Yun, Zhang Heping sering mendapat tanggapan positif dari masyarakat

“Ketika saya menunjukkan selebaran Shen Yun, mata orang-orang langsung berbinar. Mereka berkata, ‘Shen Yun, saya pernah menonton! Saya selalu menonton setiap tahun.’ Beberapa berkata, ‘Keluarga saya pernah menonton, sangat indah. Saya juga ingin menonton.’ Ada juga yang berkata, ‘Saya sedang berencana membeli tiket Shen Yun. Shen Yun sangat indah, saya pernah mendengarnya.’ Banyak tanggapan positif yang sama sekali tidak seperti fitnah dari The New York Times.”

Saat ini, delapan grup Shen Yun sedang melakukan tur keliling dunia. Zhang Heping berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh propaganda yang menyesatkan. Dia mengajak orang-orang untuk langsung menonton Shen Yun di teater, merasakan keindahan seni ini, dan membuat penilaian sendiri. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Siswa di Tiongkok Mendapat Penghargaan Karena Menggendong Teman Sekelasnya di Punggungnya untuk Menyelamatkan Diri Saat Gempa

EtIndonesia. Pengguna internet di Tiongkok memuji seorang siswa sekolah menengah yang menggendong teman sekelasnya yang terluka di punggungnya untuk menyelamatkan diri dari gempa bumi.

Warga internet juga memuji sekolahnya karena memberi siswa itu hadiah yang besar atas tindakan heroiknya.

Gempa bumi, yang diperkirakan berkekuatan Magnitudo 4,6, mengguncang Yinchuan, daerah otonomi Ningxia Hui di Tiongkok utara-tengah pada pukul 16:43 pada tanggal 2 Januari, demikian dilaporkan oleh lembaga penyiaran.

Rekaman video pengawasan menunjukkan siswa di Sekolah Eksperimen Bahasa Asing Yinchuan bergegas keluar dari kelas mereka saat gempa terjadi.

Beberapa siswa yang ketakutan panik dan berteriak, menurut rekaman video.

Guo Qing, seorang siswa sekolah menengah, juga terlihat berdiri dari tempat duduknya dan berjalan cepat menuju pintu kelas.

Namun, ketika dia melihat anak laki-laki yang biasanya duduk di belakangnya tidak dapat bergerak bebas, dia kembali tanpa ragu-ragu.

Guo menggendong anak laki-laki itu di punggungnya dan meninggalkan kelas. Pasangan itu termasuk di antara yang terakhir dievakuasi, seperti yang ditunjukkan dalam rekaman kamera pengawas.

“Saya mengalami gempa bumi untuk pertama kalinya. Saya terkejut dan takut saat itu,” kata Guo.

“Saya tidak terlalu banyak berpikir. Itu hanya naluri. Saya tidak bisa meninggalkan teman sekelas saya.”

“Ketika saya membawa teman sekelas saya ke lapangan tempat teman sekelas lainnya berkumpul, saya mendapati tangan saya gemetar. Namun, kami semua selamat. Itu bagus,” katanya.

Beberapa hari kemudian, sekolah mengadakan upacara untuk menghargai kepahlawanan Guo.

Selain menganugerahkan gelar “Siswa Berprestasi” kepada Guo, sekolah telah membebaskan semua biaya bejalarnya selama satu setengah tahun terakhir masa studinya di lembaga tersebut dan memberinya hadiah uang tunai sebesar 9.000 yuan (sekitar Rp 20 juta).

Sekolah juga berjanji akan mengirim Guo untuk belajar di universitas Jerman jika dia memperoleh nilai bagus pada ujian masuk universitas nasional Tiongkok pada bulan Juni tahun depan.

Semua biaya untuk studinya di luar negeri akan ditanggung oleh sekolah.

“Masyarakat kita butuh kebaikan. Masyarakat kita butuh orang-orang yang baik hati. Kami berharap keberuntungan akan menyertai orang-orang yang baik hati itu,” kata kepala sekolah, yang namanya tidak disebutkan, di acara tersebut.

Ibu Guo mengatakan kepada media: “Saya bangga dengan anak saya.”

Berita itu memicu curahan kekaguman di dunia maya.

“Anak yang baik! Dia memancarkan energi positif yang luar biasa,” kata seorang netizen.

“Dia pergi karena naluri. Tapi dia kembali. Butuh keberanian besar,” kata yang lain.

Beberapa orang memuji sekolah itu: “Langkah-langkah sekolah juga bergerak. Kita harus memberikan penghargaan besar kepada orang Samaria yang baik hati,” kata seorang pengamat daring. (yn)

Sumber: scmp

Perusahaan Diam-diam Merekam Karyawan di Kamar Mandi, Mempostingnya di Wall of Shame

EtIndonesia. Sebuah perusahaan Tiongkok dikecam karena memasang kamera pengawas di kamar mandi untuk melihat karyawan mana yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk pergi ke kamar mandi dan memposting si pelanggar di ‘Wall of Shame’.

Banyak perusahaan Tiongkok telah lama mencoba mencegah pekerja menghabiskan terlalu banyak waktu di kamar mandi dengan berbagai cara, seperti memasang penghitung waktu mundur di bilik kamar mandi atau membatasi waktu pergi ke kamar mandi menjadi satu kali per hari.

Sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzen mengambil tindakan lebih jauh dengan dilaporkan memasang kamera pengawas tersembunyi di kamar mandinya untuk memantau aktivitas karyawan dan kemudian mempermalukan mereka yang membuang-buang terlalu banyak waktu di sana dengan memposting tangkapan layar mereka agar semua orang dapat melihatnya.

Seorang juru bicara Perusahaan Teknologi Elektro-Akustik Lixun mengakui bahwa karyawan diawasi di kamar mandi perusahaan, tetapi mengklaim bahwa tindakan tersebut dimaksudkan untuk mencegah pemborosan waktu selama jam kerja.

Media berita Tiongkok adalah yang pertama kali melaporkan metode kontroversial Lixun Electro-Acoustic dalam menangani waktu istirahat di kamar mandi, dengan menulis bahwa perusahaan tersebut tidak hanya memantau aktivitas stafnya di kamar mandi, tetapi juga mempermalukan karyawan yang merokok, bermain video game, atau membuang-buang waktu selama waktu istirahat di kamar mandi dengan mengunggah foto-foto mereka di “Wall of Shame”.

“Staf menghabiskan terlalu banyak waktu di kamar mandi untuk merokok atau bermain gim, yang membuat staf lain tidak nyaman,” jelas perusahaan Tiongkok tersebut. “Merokok di kamar mandi dilarang dan tujuannya adalah untuk mencegah orang-orang menghabiskan waktu lama di kamar mandi karena bermain gim video dan aktivitas lainnya.”

Perilaku perusahaan tersebut memicu kemarahan di media sosial Tiongkok, dengan banyak pengguna menuduhnya melanggar privasi karyawannya dan bahkan melanggar hukum, tetapi sebenarnya praktik semacam itu bukanlah hal baru di Tiongkok.

Beberapa tahun yang lalu, kami meliput berita serupa tentang sebuah perusahaan teknologi di Xiamen, Provinsi Fujian, yang juga menggunakan kamera pengawas untuk memantau aktivitas di kamar mandinya dan mencegah waktu istirahat yang lama di kamar mandi. (yn)

Sumber: odditycentral

Peningkatan Penurunan Berat Badan yang Sederhana Mungkin Tersembunyi dalam Segelas Air Anda

EtIndonesia. Menurut penelitian baru, mengganti air putih dengan air bersoda dapat membantu menurunkan berat badan bersama dengan langkah-langkah lainnya, dengan air bersoda berpotensi menggerakkan beberapa proses biologis penting yang menjaga tubuh tetap sehat.

Temuan tersebut merupakan hasil kerja peneliti dokter Akira Takahashi di Rumah Sakit Bedah Saraf Tesseikai di Jepang, yang ingin meneliti lebih dekat klaim bahwa minuman berkarbonasi dapat membantu orang menurunkan berat badan. Namun, seperti yang ditunjukkan dalam makalahnya yang diterbitkan, efek yang diukur sangat kecil.

“Dampak CO2 dalam air berkarbonasi bukanlah solusi mandiri untuk menurunkan berat badan,” Takahashi memperingatkan. “Diet seimbang dan aktivitas fisik teratur tetap menjadi komponen penting dari manajemen berat badan yang berkelanjutan.”

Saat kita minum air bersoda, karbon dioksida (CO2) di dalamnya memasuki aliran darah kita. Sel darah merah kemudian mengubahnya menjadi bikarbonat, yang mengurangi keasaman sel, dan selanjutnya meningkatkan seberapa cepat glukosa digunakan – yang berarti lebih sedikit gula yang tersisa sebagai lemak.

Untuk mengukur dampak reaksi berantai kimia ini dan percepatan metabolisme glukosa selanjutnya, Takahashi menghitung angka-angka yang dilaporkan untuk proses lain yang memasukkan CO2 ke dalam tubuh: hemodialisis.

Perawatan untuk penyakit ginjal ini terutama ditujukan untuk membersihkan darah dan membuang limbah saat ginjal tidak dapat melakukannya lagi. Akibatnya, dia juga memasukkan lebih banyak CO2 ke dalam aliran darah – yang berarti dia juga dapat memberi tahu kita sesuatu tentang efek minuman berkarbonasi.

Selama sesi hemodialisis empat jam yang khas, sekitar 48.000 mililiter darah diproses, yang menyebabkan pengurangan sekitar 9,5 gram glukosa. Mengingat dampak yang jauh lebih kecil dari minum segelas air bersoda, dampaknya terhadap berat badan kemungkinan kecil.

“CO2 dalam air berkarbonasi dapat meningkatkan penurunan berat badan dengan meningkatkan penyerapan glukosa dan metabolisme dalam sel darah merah,” tulis Takahashi dalam makalahnya yang diterbitkan.

“Namun, jumlahnya sangat kecil sehingga sulit untuk mengharapkan efek penurunan berat badan hanya dari CO2 dalam air berkarbonasi.”

Penelitian baru ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa minuman bersoda juga tidak benar-benar memengaruhi selera makan – meskipun minum air bersoda jelas merupakan pilihan yang lebih sehat daripada soda bersoda yang mengandung gula.

Tentu saja, dalam hal penurunan berat badan, banyak faktor yang terlibat – dan faktor-faktor tersebut dapat berbeda untuk setiap orang. Mengawasi apa yang Anda makan dan tetap aktif akan selalu menjadi hal yang penting, tetapi profesional kesehatan adalah orang-orang terbaik untuk membantu kita masing-masing membangun strategi yang berhasil.

Takahashi juga menunjukkan beberapa masalah yang dapat ditimbulkan atau diperburuk oleh minuman bersoda, yang juga perlu dipertimbangkan – termasuk sindrom iritasi usus besar dan penyakit refluks gastro-esofageal.

“Minum air berkarbonasi dapat memiliki beberapa efek pada sistem pencernaan, terutama bagi individu dengan perut sensitif atau kondisi gastrointestinal yang sudah ada sebelumnya,” tulis Takahashi.

“Moderasi adalah kunci untuk menghindari ketidaknyamanan sambil tetap menikmati kemungkinan manfaat metabolik dari air berkarbonasi.”

Penelitian ini telah dipublikasikan di BMJ Nutrition Prevention & Health. (yn)

Sumber: sciencealert

Ilmuwan ‘Mengubah’ Gumpalan Lemak Busuk Menjadi Parfum ‘Beraroma Harum’

EtIndonesia. Ilmuwan benar-benar mengubah sampah menjadi emas setelah menemukan cara untuk mengubah gumpalan lemak yang berbau busuk menjadi parfum aromatik — secara efektif membunuh dua burung dengan satu batu besar yang bau.

“Apa yang telah kami lakukan adalah merekayasa bakteri untuk memakan gumpalan lemak dan mengubahnya menjadi senyawa pewangi yang digunakan dalam produk seperti parfum dan shampo,” Stephen Wallace, seorang profesor dari Universitas Edinburgh yang mengusulkan tindakan daur ulang yang tidak biasa, mengatakan kepada STV News Skotlandia.

Gumpalan lemak terbentuk ketika orang menyiramkan tisu basah, dan limbah padat lainnya ke dalam toilet, yang kemudian bercampur dengan limbah beku dan minyak goreng di saluran pembuangan untuk membentuk gumpalan raksasa.

Gumpalan lemak raksasa — yang terbesar yang pernah ada, ditemukan pada tahun 2017, berukuran panjang 820 kaki dan berat 286.000 pon — dapat menyumbat sistem pembuangan limbah, yang menyebabkan penumpukan besar.

Thames Water, yang bertanggung jawab atas pengolahan air limbah di London, dilaporkan menghabiskan lebih dari 22 juta dolar per tahun untuk membersihkan gumpalan yang menyumbat, demikian dilaporkan Daily Mail.

Setelah dilakukan penyedotan pada sistem perpipaan ini, gumpalan tersebut biasanya dikirim ke tempat pembuangan sampah untuk dibakar.

Namun, ilmuwan yang berjiwa wirausaha Wallace telah mengusulkan cara baru untuk menangani gumpalan yang berbau busuk dan membuat selokan berbau lebih harum sekaligus.

Pertama-tama, dia memperoleh gumpalan lemaknya dari perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengekstraksi gumpalan tersebut dari pipa, setelah itu dia mengukusnya untuk membunuh mikroba berbahaya.

Gumpalan tersebut kemudian diinfus dengan strain khusus bakteri hasil rekayasa genetika yang menggerogoti gumpalan lemak untuk menghasilkan aroma pohon pinus yang ada di mana-mana di industri kosmetik.

“Kami tahu bahwa bakteri menyukai lemak, jadi kami pikir mungkin kami dapat memprogram ulang bakteri untuk memakan lemak [gumpalan lemak] dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat?” kata Wallace tentang inspirasinya.

Dia mengatakan bahwa dia membayangkan mengolah fasilitas pengolahan limbah dengan fatberg Febreze miliknya “untuk mengurangi bau yang menyertainya.”

“Bayangkan bakteri baru yang hidup di selokan ini memecah fatberg dan mengubahnya menjadi bahan kimia beraroma harum,” katanya.

Fatberg dapat dianggap sebagai ambergris versi orang miskin, zat lilin dalam usus paus sperma yang digunakan dalam parfum dan obat-obatan.

Selain menciptakan limbah beraroma harum, usulan Wallace untuk mengubah feses menjadi parfum juga akan membantu meniadakan biaya pembuangan fatberg yang sangat mahal.

“Kami menunjukkan bahwa biaya dapat diimbangi dan bahkan ditingkatkan dengan memproduksi sesuatu dari fatberg yang berguna dan berharga,” katanya.

Wallace mengatakan bahwa timnya tidak dapat memproduksi wewangian yang cukup untuk dapat dipasarkan — jadi jangan harap akan melihat “eau de fatberg” di toserba lokal Anda dalam waktu dekat — tetapi labnya bekerja sama dengan mitra di Inggris untuk melihat apakah hal itu dapat terjadi di masa mendatang.

Apa pun itu, pelopor bioteknologi percaya bahwa teknologi ini memiliki “potensi untuk menjadi solusi transformatif bagi krisis iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.” (yn)

Sumber: nypost

Trump Beri Ultimatum pada Putin: Tandatangani Perjanjian Damai atau Sanksi Berat Menanti!

EtIndonesia. Pada 22 Januari. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan resmi di TRUTH, mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk segera menandatangani perjanjian yang dapat mengakhiri konflik militer yang sedang berlangsung. Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan global dan dampak ekonomi yang signifikan akibat perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina.

Dalam pernyataannya, Trump mengatakan: “Saya tidak ingin menyakiti Rusia. Saya mencintai rakyat Rusia dan hubungan saya dengan Presiden Putin selalu baik. Saya masih ingin membantu Rusia dan Presiden Putin secara besar-besaran. Ekonomi Rusia sedang menurun, hentikan perang yang tidak masuk akal ini sekarang atau situasinya hanya akan semakin buruk.” 

Trump menegaskan bahwa upaya untuk mencapai perdamaian adalah prioritas utama, dan menambahkan: “Jika perjanjian tidak segera tercapai, saya tidak punya pilihan lain selain mengenakan tarif tinggi, cukai, dan sanksi terhadap Rusia untuk setiap barang yang dijual ke AS dan negara lain yang terlibat. Mari kita akhiri perang ini sekarang. Saatnya mencapai kesepakatan, tidak seharusnya ada lagi kehilangan nyawa.”

Menurut laporan dari Fox News, Trump juga menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk terus mengirimkan senjata ke Ukraina. Dukungan lebih lanjut terhadap Ukraina akan sangat bergantung pada dialog yang konstruktif antara Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, serta kesediaan kedua belah pihak untuk mencapai perjanjian damai. Selain itu, Trump meminta Presiden Tiongkok, Xi Jinping, untuk turut serta membantu menyelesaikan konflik di Ukraina, yang oleh pengamat luar dianggap sebagai ancaman langsung dan ultimatum pertama yang diberikan Trump kepada Putin sejak menjabat.

Langkah ekonomi yang diambil oleh Trump diharapkan tidak hanya akan membebani Rusia, tetapi juga Tiongkok. 

Pada 20 Januari, Trump mengungkapkan kepada wartawan bahwa Presiden Zelenskyy sangat ingin mencapai kesepakatan damai, namun Putin masih enggan untuk berkompromi. Trump menegaskan bahwa jika Rusia terus bertahan dalam perang ini, negara tersebut akan menghadapi krisis ekonomi besar yang dapat menghancurkan ekonomi Rusia.

Menanggapi pernyataan Trump, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, pada 22 Januari mengatakan bahwa pihak Moskow belum dapat menilai kemampuan negosiasi pemerintah baru AS. Namun, dibandingkan dengan pemerintahan Biden yang dinilai tidak memiliki harapan, Pemerintah Rusia melihat peluang untuk mencapai kesepakatan dengan pemerintahan baru di Amerika Serikat.

Sementara itu, menurut laporan dari Voice of America pada 21 Januari, Presiden Zelenskyy menyatakan bahwa jika ada perjanjian gencatan senjata dengan Rusia, setidaknya diperlukan penempatan 200.000 pasukan perdamaian Eropa di Ukraina untuk melindungi negara tersebut dari serangan lebih lanjut.

Zelenskyy menekankan bahwa Rusia telah memobilisasi sekitar 600.000 tentara di Ukraina, dengan potensi mencapai 1,5 juta, jumlah yang jauh melebihi kekuatan militer negara Eropa mana pun. 

Dia menambahkan bahwa Eropa harus waspada karena perang telah mendekati wilayah pusat Rusia dan menolak keras permintaan Rusia untuk mengurangi jumlah pasukan Ukraina dari 800.000 menjadi 1%, yang dianggapnya tidak dapat diterima.

Pada 22 Januari, Bloomberg melaporkan bahwa Zelenskyy juga meminta Presiden Trump untuk mengirimkan pasukan Amerika Serikat ke Ukraina guna memastikan perdamaian. Zelenskyy berpendapat bahwa meskipun beberapa sekutu Eropa menganggap penempatan pasukan mereka sudah cukup, kehadiran pasukan AS diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa tidak ada yang berani mengambil risiko tanpa dukungan Amerika Serikat. Selain itu, Zelenskyy mengungkapkan kekhawatirannya terhadap upaya yang mungkin dilakukan untuk membelah Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pertanyaan yang muncul kini adalah apakah Presiden Trump akan mempertimbangkan permintaan ini dan menempatkan pasukan AS di Ukraina. Publik dan pengamat internasional pun menantikan keputusan selanjutnya dari pemerintahan Trump terkait situasi yang semakin kompleks ini.

Di medan perang, situasi terus berkembang. Baru-baru ini, pasukan Ukraina berhasil menggunakan drone untuk melakukan serangan jarak jauh terhadap fasilitas militer Rusia, termasuk menghancurkan pabrik pesawat tempur Sukhoi Su-25 di Smolensk, yang merupakan kerugian besar bagi Rusia. Namun, pasukan Rusia di Kursk kembali berkumpul dengan jumlah tentara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rusia mengerahkan pasukan dari tiga arah—timur, utara, dan barat—dengan total delapan batalyon, tujuh divisi, dan lebih dari 100.000 tentara, bertujuan untuk menerobos garis pertahanan Kursk dan menyerang kota besar Sujya, yang menjadi inti pertahanan militer Ukraina.

Dengan dinamika yang terus berubah ini, dunia internasional menyaksikan bagaimana langkah-langkah diplomatik dan militer akan mempengaruhi nasib konflik yang telah berlangsung lama ini.

Pekerja Pertanian Mengemudi di Jalan Terpencil Bertatap Mata dengan Keluarga yang Berkerumun di Atas Selimut

EtIndonesia. Suatu hari, seorang pekerja pertanian di dekat Fresno, California, menjalani pagi yang menurutnya biasa-biasa saja di tempat kerja. Namun, saat dia mengemudi melewati daerah pedesaan di antara ladang pertanian, dia melihat sekeluarga kecil anjing Chihuahua berkerumun di sisi jalan.

Saat pria itu keluar dari mobilnya dan mendekati anjing-anjing itu, dia melihat salah satu dari mereka terluka. Dia segera menghubungi Fresno Humane Animal Services untuk meminta bantuan.

Petugas pengawas hewan bergegas menyelamatkan keluarga anjing Chihuahua yang terlantar itu. Saat mereka tiba, mereka menemukan dua anak anjing, induk yang sedang hamil tua, dan ayah yang terluka. Mereka semua tampak gugup dan gemetar ketakutan.

“Sang induk adalah anjing pertama yang berani datang kepada kami,” kata Priscilla Wolcott, petugas pengawas hewan Fresno Humane Animal Services, kepada The Dodo.

Wolcott memastikan bahwa luka yang dialami ayah anjing itu adalah luka gigitan, kemungkinan akibat serangan anjing hutan atau anjing liar lainya. Anjing-anjing itu mungkin telah ditelantarkan pada malam sebelumnya dan telah berjuang sendiri sepanjang malam.

“Saya yakin Ayah melindungi keluarga,” kata Wolcott. “Dan dia berhasil keluar hidup-hidup.”

Para petugas memasukkan anak-anak anjing yang ketakutan itu ke dalam truk mereka dan membawa mereka ke tempat penampungan. Hanya 30 menit setelah mereka tiba, induk anjing itu mulai melahirkan.

Sungguh ajaib bahwa setelah semua yang telah dilalui induk anjing itu, dia melahirkan empat anak anjing yang sehat. Sementara dia dan enam bayinya yang sekarang sedang beristirahat, sang ayah dilarikan ke rumah sakit hewan.

Animal Compassion Team, tempat penampungan hewan setempat, mendengar tentang induk anjing dan anak-anaknya dan memutuskan untuk menampung mereka semua. Mereka akan tinggal di tempat penampungan sampai semua anjing itu sembuh dan semua bayinya disapih.

Segera setelah itu, Hazel’s House Rescue menerima sang ayah, menamainya Kaliska. Awalnya, dia benar-benar berjuang, dan mereka tidak yakin apakah dia akan berhasil. Namun setelah perawatan hewan intensif dan banyak kasih sayang dari ibu angkatnya, dia mulai merasa lebih baik.

“Sekarang dia sama seperti anjing lainnya,” kata Brittany Hazel, pendiri dan presiden Hazel’s House Rescue, kepada The Dodo. “Anda tidak akan pernah tahu trauma yang dialaminya.”

Ibu angkatnya akhirnya menjadi begitu dekat dengan Kaliska sehingga dia memutuskan untuk menjadikannya anggota tetap keluarganya.

“Dia memiliki orangtua baru, saudara anjing penggembala, dan beberapa saudara kucing,” kata Hazel.

Semua anjing lain yang diselamatkan berhak mendapatkan akhir yang sama bahagianya. Jika Anda tertarik untuk mengadopsi anak anjing lainnya, Anda dapat menghubungi Animal Compassion Team untuk mempelajari lebih lanjut.(yn)

Sumber: the dodo

Rentetan Serangan Panas! Drone Ukraina Bikin Pabrik-Pabrik Rusia Membara

EtIndonesia. Ketegangan antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat setelah serangkaian serangan udara dan aksi sabotase di berbagai wilayah Rusia. Dari Siberia hingga kota-kota di barat Rusia, sejumlah pabrik dan fasilitas strategis dikabarkan menjadi sasaran drone maupun operasi intelijen Ukraina. 

Berikut rangkuman lengkap yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber lapangan dan laporan intelijen terbuka.

1. Serangan Terbaru di Omsk: Pabrik Kimia dan Sasaran Lainnya

Dini hari, 21 Januari , Militer Ukraina dilaporkan menembakkan sekitar tujuh drone ke Kota Omsk, wilayah selatan Siberia, Rusia. Target utama adalah pabrik karet sintetis yang disebut-sebut sebagai salah satu produsen karet terbesar di Rusia, serta diduga terkait pengadaan perlengkapan militer. Ledakan keras menggema di sekitar kompleks pabrik, diikuti kebakaran hebat dan kepulan asap tebal.

Rekaman video di lokasi memperlihatkan regu pemadam kebakaran berjuang memadamkan api yang belum bisa dikendalikan. Sebelumnya, Ukraina menuduh Rusia kerap menyamarkan fasilitas militer sebagai pabrik sipil. Dugaan ini menguat setelah kasus di Tambov, di mana pabrik bir yang diserang ternyata merupakan pabrik mesiu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas Rusia terkait situasi di Omsk. Kerugian materiil serta dampak keseluruhan masih menunggu konfirmasi lebih lanjut, termasuk pemantauan melalui data satelit.

Serangan Lanjutan di Voronezh

Sementara itu, militer Ukraina terus menggempur wilayah Voronezh. Serangan pertama ditujukan ke Bandara Borisoglebsk, diikuti serangan ke gudang minyak di Liski. Menariknya, lokasi gudang minyak tersebut pernah dibom pada 16 Januari. Kobaran api yang belum sepenuhnya padam kian memburuk setelah serangan kedua.

Media Rusia melaporkan, warga Liski mendengar dengungan lebih dari 30 drone di langit. Militer Rusia mengklaim sistem pertahanan udara serta peperangan elektronik mereka berhasil menembak jatuh seluruh drone. Namun, serpihan salah satu drone jatuh mengenai gudang minyak, memicu kebakaran baru. Dari besarnya kobaran api, kerusakan diduga cukup masif. Secara keseluruhan, Ukraina dilaporkan melancarkan serangan udara ke enam wilayah di Rusia, menyebabkan situasi di lapangan semakin tegang.

2. Serangan di Smolensk: Pabrik Pesawat dan Insiden Rudal Pertahanan

20 Januari 2025.  Di Smolensk, sebuah pabrik pembuatan pesawat kembali menjadi sasaran serangan drone pada malam hari. Menurut saluran intelijen terbuka “The Defender,” tentara Ukraina mengirim banyak drone ke wilayah ini. Penduduk setempat mengatakan mendengar dengungan berulang di langit hingga larut malam.

Ketika drone menghantam pabrik pesawat, sistem pertahanan udara Pantsir milik Rusia di lokasi langsung diaktifkan. Namun, upaya pencegatan justru memicu insiden lain: sebuah rudal pertahanan udara dilaporkan jatuh mengenai apartemen di dekat pabrik. Ledakan keras menggetarkan kota, menyalakan langit malam Smolensk dengan cahaya terang. Di saat bersamaan, pabrik pesawat yang juga memproduksi dan memelihara rudal jelajah KH-55 dan KH-59 mengalami kerusakan berat akibat serangan drone.

Pabrik ini dikenal sebagai salah satu pemasok utama rudal jarak jauh bagi militer Rusia—beberapa di antaranya telah digunakan untuk menyerang infrastruktur di Ukraina. Dengan demikian, serangan ini dianggap Ukraina sebagai target strategis. Sebelumnya, pada akhir 2024, militer Ukraina telah menghantam gudang bahan bakar di Smolensk yang menyuplai kebutuhan roket dan rudal Rusia, menimbulkan kerugian besar saat itu.

3. Aksi Sabotase di Wilayah Rusia: Sistem Kereta di Sankt Peterburg Rusak

Masih dalam rangkaian serangan jarak jauh, Ukraina juga melakukan operasi sabotase di dalam wilayah Rusia. Menurut laporan yang dikutip RBC News dari Staf Umum Ukraina, pada 18 Januari sebuah rangkaian kereta tipe 3M62U di Sankt Peterburg berhasil dihancurkan.

Agen-agen Direktorat Intelijen Utama (GUR) Ukraina disebut telah menyusup ke Sankt Peterburg, melakukan pengintaian, lalu membakar kereta tersebut pada malam hari. Rekaman video yang beredar menunjukkan kobaran api melahap rangkaian kereta, merusak fasilitas stasiun dan melumpuhkan sistem kontrol. Kereta ini sebelumnya difungsikan untuk mengangkut senjata, amunisi, dan perlengkapan militer ke garis depan. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Rusia. Namun, GUR Ukraina dikenal aktif melakukan sabotase terhadap jalur kereta Rusia—terutama di area Moskow dan Sankt Peterburg—sejak November 2024.

4. Lokomotif Hangus di Pabrik Trem Rokia, Serangan di Tula dan Kaluga

Masih dari laporan yang sama, pada 18 Januari, kebakaran besar juga terjadi di pabrik trem Rokia di Sankt Peterburg. Sebuah lokomotif tipe 3M URU yang sedianya digunakan untuk mendukung logistik militer Rusia dilaporkan hancur total. Kementerian Pertahanan Ukraina melalui saluran Telegram menyebut, sistem kontrol lokomotif itu hangus terbakar sehingga tidak mungkin diperbaiki. Lokomotif tersebut sebelumnya kerap dipakai untuk mengangkut senjata dan amunisi Rusia melalui jalur kereta api.

Staf Umum Ukraina menambahkan bahwa pada malam yang sama, Dinas Intelijen Utama (GUR) bersama unit militer lainnya melancarkan serangan ke Gedung Badan Federal 3 Maret di wilayah Tula dan gudang pos di kawasan Kaluga, Rusia. Kedua target dilaporkan berhasil ditembus. Di saat bersamaan, terjadi pula pembakaran menara komunikasi di dekat Kota Krasnodar. Semua rangkaian peristiwa ini menegaskan semakin intensifnya operasi sabotase yang ditujukan untuk melemahkan infrastruktur dan kemampuan logistik militer Rusia.

5. Peningkatan Peran Jet Tempur Ukraina dan Pertempuran di Kharkiv

Di garis depan, pemanfaatan jet tempur oleh Ukraina semakin terlihat dominan. Beredar sejumlah video yang memperlihatkan pesawat Ukraina lepas landas, lalu menjatuhkan bom berpemandu buatan Barat ke posisi Rusia. Ledakan di darat menimbulkan kepulan asap menyerupai cendawan raksasa. Kehadiran jet F-16 dalam armada Ukraina turut mengubah peta kendali udara, membuat frekuensi serangan udara Rusia menurun drastis. Jet-jet tempur Ukraina kini lebih sering tampak berpatroli di langit.

Di wilayah Kharkiv, Brigade Ke-77 Ukraina dilaporkan menggagalkan upaya penyergapan oleh pasukan Rusia. Setidaknya tiga kendaraan lapis baja Rusia berhasil dihancurkan. Meskipun intensitas serangan Rusia di kawasan ini meningkat, belum ada keberhasilan signifikan yang diraih oleh pihak Rusia.

6. Serangan Drone di Kazan dan Pernyataan Panglima Tertinggi Ukraina

19 Januari malam, drone Ukraina juga dilaporkan menyerang pabrik pesawat militer di Kazan, tempat produksi dan perawatan pesawat pembom strategis Tu-160 dan Tu-22M3/M3M, serta merusak akademi penerbangan di lokasi yang sama.

Menanggapi keberhasilan serangan-serangan jarak jauh ini, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Syersky, dalam sebuah wawancara televisi menegaskan bahwa Ukraina tidak bisa hanya bertahan. Menurutnya, kunci kemenangan terletak pada pemanfaatan keunggulan teknologi, termasuk satuan drone khusus yang diklaim menjadi pionir di dunia. Ukraina terus mengembangkan platform nirawak, mulai dari drone udara hingga robotika darat, untuk menekan kemampuan tempur Rusia dari jarak jauh.

Jenderal Syersky menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, konsumsi amunisi artileri Rusia diklaim telah berkurang hampir setengahnya. Hal ini dianggap sebagai salah satu indikator melemahnya kapasitas militer Rusia di garis depan, seiring rusaknya jalur logistik dan fasilitas penunjang pertahanan mereka.

PenutupSerangkaian serangan drone, sabotase, dan peningkatan aktivitas udara Ukraina menandai eskalasi baru dalam konflik yang telah lama berlarut. Dari Omsk hingga Kazan, berbagai fasilitas industri dan militer Rusia dilaporkan mengalami kerusakan berat. Meski Rusia mengklaim telah menangkis mayoritas drone, kenyataan di lapangan menunjukkan kebakaran beruntun dan kerusakan infrastruktur yang signifikan. Sementara itu, di sisi Ukraina, keberhasilan penetrasi jarak jauh ini semakin memperkuat upaya untuk menekan daya gempur Rusia dari berbagai lini. Situasi terbaru ini masih berkembang, dan dunia menanti reaksi balasan serta kemungkinan eskalasi lebih lanjut di hari-hari mendatang.

Dilaporkan 3 Tentara Korut Bunuh 5 Tentara Rusia Lalu Kabur, Pemerintahan PKT Segera Menutup Informasinya

0

Sebuah surat perintah penangkapan yang tersebar di internet menunjukkan bahwa tiga tentara Korea Utara yang membantu Rusia diduga membunuh lima tentara Rusia sebelum melarikan diri. Pemerintahan Partai Komunis Tiongkok segera menutup informasi terkait.

ETIndonesia. Pada 21 Januari 2025, sebuah foto surat perintah penangkapan berbahasa Rusia ramai diperbincangkan di media sosial Tiongkok.

Menurut laporan media daratan, surat penangkapan tersebut telah dipasang di kota-kota dan desa-desa di wilayah Kursk, Bryansk, dan Belgorod di Rusia. Isinya menunjukkan bahwa tiga tentara Korea Utara dicurigai membunuh lima anggota Brigade Marinir Independen ke-810 Rusia (Unit 13140 Sevastopol) pada 13 Januari di Desa Besar Soldatskoye, Kursk. 

Ketiganya kemudian melarikan diri dan kini diduga bergerak secara berkelompok di wilayah Kursk, Bryansk, dan Belgorod. Warga yang melihat mereka diminta segera menghubungi Departemen Dalam Negeri Kursk.

Laporan terkait di beberapa platform media sosial Tiongkok, seperti NetEase, telah dihapus, menunjukkan bahwa informasi tersebut ditutup aksesnya.

Laporan di platform NetEase telah dihapus dan muncul pesan “404”. (Tangkapan layar pencarian Google)

Bulan lalu, Direktorat Intelijen Militer Angkatan Bersenjata Ukraina (HUR) mengungkapkan melalui saluran resmi Telegram mereka bahwa di wilayah Kursk, pasukan Korea Utara yang bertempur bersama Rusia sempat menembaki pasukan Chechnya Akhmat yang berperang untuk Rusia. 

Insiden ini terjadi karena kendala bahasa dan menyebabkan delapan tentara Rusia tewas.

Selain itu, pada November tahun lalu, media Ukraina melaporkan bahwa seorang mahasiswi Rusia berusia 28 tahun dari Universitas Persahabatan Bangsa-Bangsa mengaku menjadi korban pemerkosaan oleh beberapa tentara Korea Utara saat ia membantu mereka beradaptasi di medan perang. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Trump Sebut Ketidakseimbangan Perdagangan UE-AS, Berencana Naikkan Tarif 10% terhadap Tiongkok

EtIndonesia. Pada hari Selasa (21 Januari), Presiden AS Trump menyatakan akan mengenakan tarif terhadap Uni Eropa dan juga mengatakan bahwa tarif 10% terhadap produk impor dari Tiongkok mungkin akan dikenakan paling cepat pada 1 Februari. 

Trump yang baru saja dilantik berbicara di Gedung Putih kepada media mengatakan perlu untuk membalikkan ketidakseimbangan perdagangan antara UE dan AS, dan juga membahas masalah tarif terhadap Tiongkok. Trump mengatakan tentang UE: “Anda tidak akan mendapatkan kesepakatan yang adil kecuali Anda melakukan ini.”

Pada 20 Januari, Trump menuduh UE tidak mengimpor cukup produk AS dan menyatakan bahwa dia akan “menyortirnya” dengan mengenakan tarif atau mendorong pembelian lebih banyak minyak dan gas.

Mengenai Tiongkok, Trump kembali menegaskan peringatannya untuk mengenakan tarif 10%. 

Trump mengatakan: “Ini berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanyl ke Meksiko dan Kanada.” 

Ketika ditanya kapan tarif tersebut akan diterapkan, dia menambahkan: “Mungkin 1 Februari, itulah tanggal yang kami lihat.”

Menurut data perdagangan resmi, Meksiko, Kanada, dan Tiongkok adalah sumber utama impor barang ke AS. Komisioner ekonomi UE minggu ini bersumpah bahwa blok UE siap untuk mempertahankan kepentingannya.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berbicara di pertemuan tahunan elit global di Davos, Swiss, menyatakan bahwa Eropa siap untuk bernegosiasi dengan Trump, sambil menegaskan bahwa Washington masih merupakan mitra penting bagi Eropa. 

Leyen berkata: “Hal terpenting bagi UE adalah untuk berhubungan lebih awal, membahas kepentingan bersama, dan siap bernegosiasi.”

Dia menambahkan: “Kami akan pragmatis, tapi kami akan selalu berpegang pada prinsip kami, melindungi kepentingan kami dan mempertahankan nilai-nilai kami.”

Trump dan Xi Jinping Bicara Perdagangan via Telelpon

Beberapa hari yang lalu, Trump berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, membahas perdagangan, fentanyl, dan platform media sosial TikTok milik ByteDance. 

Trump pada hari Selasa (21/1) mengatakan: “Kami tidak banyak berbicara tentang tarif, dia (Xi Jinping) tahu posisi saya.”

Dia melanjutkan: “Dengar, saya telah mengenakan banyak tarif terhadap Tiongkok. Saya telah mengenakan tarif miliaran dolar. Sebelum saya menjadi presiden, Tiongkok tidak pernah membayar satu sen pun kepada AS.”

Pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Ding Xuexiang, berbicara di Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss, menyatakan bahwa Tiongkok akan meningkatkan impornya dan tidak mengejar “surplus perdagangan.” 

Ding mengatakan: “Kami ingin mengimpor lebih banyak produk dan layanan berkualitas tinggi yang kompetitif untuk mendorong keseimbangan perdagangan.”(jhn/yn)

Sidang Pemakzulan Pertama Yoon Seok-yeol : Rahasia THAAD Bocor, Pemerintah Diretas

0

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada 21 Januari 2025 menggelar sidang ketiga terkait kasus pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol. Presiden Yoon hadir langsung di persidangan tersebut. Tim pengacara Yoon mengungkapkan bahwa kebocoran rahasia sistem pertahanan THAAD kepada PKT serta peretasan lembaga pemerintah oleh hacker Korea Utara menjadi salah satu alasan diberlakukannya darurat militer.

ETIndonesia. Pada Selasa (21 Januari), Presiden Yoon Suk-yeol meninggalkan tahanan dan tiba di Mahkamah Konstitusi Korea Selatan untuk membela keputusan yang diambilnya pada 3 Desember terkait pemberlakuan darurat militer.

Yoon terlihat dalam kondisi baik. Di hadapan pengadilan, ia menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud memerintahkan militer untuk melumpuhkan fungsi parlemen atau menghalangi anggota parlemen melakukan pemungutan suara untuk mencabut darurat militer. Yoon menyadari tindakan semacam itu akan membawa konsekuensi serius.


“Di Korea Selatan, kekuasaan parlemen dan media jauh lebih besar daripada presiden. Bahkan jika saya benar-benar mencoba menghentikan pemungutan suara, mereka bisa melakukannya di tempat lain, pada waktu lain, untuk mencabut darurat militer,” ujar Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. 

Ketika ditanya apakah dirinya pernah mengeluarkan memorandum tentang pembentukan lembaga legislatif darurat, Yoon membantahnya.

Mengenai alasan pemberlakuan darurat militer, tim pengacara menyatakan sebelum persidangan bahwa selain untuk memperingatkan parlemen yang dikuasai oposisi agar tidak memakzulkan pejabat pemerintah atau memotong anggaran sebagai cara melumpuhkan pemerintahan, pemberlakuan darurat militer juga dimaksudkan untuk melawan infiltrasi dan ancaman terhadap demokrasi Korea Selatan dari Korea Utara dan Partai Komunis Tiongkok. Ancaman tersebut meliputi eksploitasi celah dalam sistem Komisi Pemilu, kebocoran rahasia sistem pertahanan rudal THAAD, serta daftar personel militer kepada PKT.

Tim pengacara menekankan bahwa pemberlakuan darurat militer tidak terbatas pada kondisi perang fisik. Ketika politik, ekonomi, dan keamanan nasional menghadapi ancaman besar, pemberlakuan darurat militer adalah langkah yang masuk akal.

Di luar gedung pengadilan, para pendukung Yoon menggelar aksi protes sambil meneriakkan slogan “Pemakzulan Tidak Sah”.


“Ini bukan pemberontakan. Presiden (mengumumkan darurat militer) sebagai upaya terakhir karena dia tidak bisa menjalankan tugasnya,” ujar Pendukung Yoon Suk-yeol, Yoo Yong-ae. 

“Amerika Serikat adalah sekutu utama kami, jadi di masa sulit ini, saya yakin Presiden Trump akan mendukung kami,” tambahnya. 

Sekitar pukul 16.00 sore, Yoon meninggalkan pengadilan dan dibawa ke rumah sakit militer untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, ia kembali ke tahanan di Seoul. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Trump: Putin sedang Berjuang Keras, Rusia akan Menghadapi Masalah Besar, Lihatlah Ekonomi dan Harga Barang Mereka.

EtIndonesia. Selama pidato pelantikannya, Presiden AS Trump yang bungkam tentang isu Ukraina mendapat banyak perhatian. Namun, beberapa jam kemudian, dia menjelaskan sikapnya terhadap perang Ukraina dengan cara santai dan blak-blakan yang khas darinya. Sikap ini mungkin lebih keras terhadap Kremlin daripada yang diperkirakan.

Kesunyian Presiden AS Trump tentang isu Ukraina selama pidato pelantikannya menarik perhatian yang tinggi. Namun, beberapa jam kemudian, dia menjelaskan sikapnya terhadap perang Ukraina dengan cara santai dan blak-blakan yang khas darinya. Sikap ini mungkin lebih keras terhadap Kremlin daripada yang diperkirakan. 

Pada Selasa ( 21/1), CNN melaporkan bahwa Trump, saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, menyebut Presiden Rusia Putin, mengatakan: “Dia harus membuat kesepakatan. Saya pikir dengan tidak membuat kesepakatan, dia sedang menghancurkan Rusia.”

Trump, dengan nada yang sangat serius, memfokuskan pembicaraan pada kerusakan yang ditimbulkan perang terhadap ekonomi Rusia.

“Saya pikir Rusia akan menghadapi masalah besar. Lihatlah ekonomi mereka, lihat inflasi Rusia.”

Dia menyebutkan bahwa harga barang di Rusia telah naik hampir 10%: “Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Saya berharap dia membuat kesepakatan.”

Dia secara singkat menyebutkan bahwa, dalam perang yang sekarang memasuki tahun keempat, Moskow mencatat tingkat korban yang mengejutkan. Pejabat Barat memperkirakan bahwa 700.000 orang Rusia telah tewas atau terluka.

 “Dia tidak mungkin merasa senang,” kata Trump saat berbicara tentang Putin, “Dia tidak berbuat lebih baik. Maksud saya, dia sedang berjuang keras… Ini tidak terlihat baik untuknya… Saya pikir dia lebih baik mengakhiri perang itu.”

Komentar-komentar ini merupakan salah satu kritik Trump yang paling keras terhadap Putin, menyoroti pengelolaan ekonomi Kremlin yang buruk dan toleransinya terhadap korban yang mengerikan. Ini menunjukkan bahwa Gedung Putih menyadari bahwa Rusia mungkin menghadapi tekanan waktu dan berencana untuk memanfaatkan poin ini.

Selain itu, Trump mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan Putin, dan detailnya sedang diatur.

 “Mungkin segera,” katanya. “Perang Rusia-Ukraina seharusnya tidak pernah dimulai.” 

Saat diingatkan bahwa dia pernah berjanji untuk mengakhiri perang di Ukraina dalam 24 jam setelah menjabat, dia dengan nada canda mengatakan: “Saya masih punya setengah hari. Kita lihat saja. Kami ingin menyelesaikan ini.”

Trump mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberitahunya bahwa dia ingin mencapai kesepakatan, yang menggema komentar terbaru dari Kyiv yang mengatakan mereka bersedia menyelesaikan melalui jalur diplomatik, selama bisa menciptakan solusi akhir perang yang berkelanjutan dan dapat diterima untuk Ukraina. 

“Zelenskyy ingin membuat kesepakatan,” katanya. “Saya tidak tahu tentang Putin— dia mungkin tidak ingin, saya tidak tahu.”

Zelenskyy menyambut kembali Trump ke Gedung Putih, menyebutnya “orang yang keras” dan berkata: “Orang-orang Ukraina siap bekerja sama dengan orang Amerika untuk mencapai perdamaian, perdamaian yang nyata, dan ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan.”

Sebelumnya, selama kampanye, Trump dan Wakil Presiden J.D. Vance terus-menerus mempertanyakan keterlibatan Amerika yang berkelanjutan dalam perang Ukraina dan sering mengisyaratkan bahwa Ukraina harus mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia—meskipun itu berarti kehilangan wilayah. Keinginan Trump untuk bertemu dengan Putin menunjukkan bahwa dia percaya “seni komunikasi” pribadinya mungkin membuka jalan diplomatik. (jhn/yn)

Menlu AS  Marco Rubio Hari Pertama Menjabat Gelar “Dialog Quad” Anti-PKT

0

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS yang baru, Marco Rubio, pada hari pertama menjabat langsung memimpin “Dialog Keamanan Empat Negara” (Quad) dengan para Menlu Australia, Jepang, dan India. Pertemuan ini mengirimkan sinyal kepada dunia bahwa melawan Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah salah satu prioritas utama pemerintahan baru.


“Segala yang kami lakukan harus diukur dengan menjawab tiga pertanyaan ini: Apakah ini membuat kita (Amerika Serikat) lebih kuat? Apakah ini membuat kita lebih aman? Apakah ini membuat kita lebih makmur? Jika tidak memenuhi salah satu dari ketiga hal tersebut, maka kami tidak akan melakukannya,” ujarnya. 

Setelah dilantik sebagai Menteri Luar Negeri, Rubio memasuki kantor Departemen Luar Negeri di tengah sorak sorai.

Dalam pidatonya, ia menyatakan akan secara tegas mendukung dan melaksanakan kebijakan “America First” dari Presiden Trump.

“Tugas ini adalah memastikan kebijakan luar negeri kami berpusat pada satu prinsip, yaitu mempromosikan kepentingan nasional kami,” ujarnya. 

Wartawan NTD melaporkan, “Pada hari pertama menjabat, Menlu Rubio langsung bekerja dan pada Selasa (21 Januari), ia bertemu dengan Menlu India, Jepang, dan Australia di Washington dalam pertemuan ‘Dialog Quad.’ Keempat negara peserta ini sama-sama khawatir dan prihatin atas sikap PKT yang semakin agresif dalam hubungan internasional.”

Rubio telah dua kali dikenai sanksi oleh PKT karena perhatiannya terhadap isu-isu HAM di Tiongkok. Para netizen yang jeli menemukan bahwa otoritas PKT diam-diam telah mengubah nama Mandarin “Rubio” menjadi “Lubuio.”

Pada Selasa, dalam konferensi pers Kementerian Luar Negeri PKT, ketika ditanya apakah PKT akan mempertimbangkan untuk mencabut sanksi terhadap diplomat tertinggi AS, juru bicara Kemenlu PKT, Guo Jiakun, menghindari topik tersebut dan hanya mengatakan bahwa pejabat tinggi AS dan Tiongkok harus tetap berkomunikasi.

Selain itu, pada Selasa malam, Presiden AS Donald Trump dalam menjawab pertanyaan wartawan, beberapa kali menyinggung isu-isu terkait Tiongkok.

Ia mengatakan bahwa jika TikTok dilarang di AS, maka platform itu akan menjadi tidak bernilai. Trump menyatakan ingin seseorang membeli TikTok dan memberikan setengahnya kepada AS sebagai imbalan atas izin operasional TikTok.

Mengenai tarif, ia mengatakan sedang mempertimbangkan mengenakan tarif 10% pada produk-produk Tiongkok, untuk meminta pertanggungjawaban atas penyebaran fentanyl ke AS. Ia juga menyebut bahwa PKT adalah “pemeras” (abuser), dan hanya melalui tarif dapat tercipta keadilan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Pilot Angkatan Udara AS Ungkap Operasi Pemulihan Objek Terbang Tak Dikenal

EtIndonesia. Pada Oktober tahun lalu, seorang mantan intelijen bernama Jacob Barber mengungkapkan kepada publik tentang keterlibatannya selama 30 tahun dalam serangkaian pekerjaan rahasia yang dilakukan oleh Pemerintah AS, terutama terkait dengan investigasi objek terbang tak dikenal (UFO). Dia secara mengejutkan menyatakan bahwa dia pernah terlibat dalam program rahasia yang berkaitan dengan kontak dengan pesawat luar angkasa asing dan menyatakan: “Kami sudah lama tahu ada sesuatu di langit yang tidak bisa dijelaskan.”

Barber menggambarkan salah satu pengalaman yang tidak akan pernah dia lupakan: suatu malam, dia diperintahkan untuk menerbangkan helikopter ke lokasi tersembunyi, dan dari kejauhan, dia melihat sebuah “objek berbentuk telur” yang mengambang di udara. Objek tersebut tidak memiliki mesin maupun sinyal panas apa pun, hanya berjarak 150 kaki dari dia—itu adalah telur, sebuah telur putih murni yang sangat berbeda dari objek apa pun yang pernah dia lihat sebelumnya. Dia yakin bahwa objek berbentuk “telur” putih itu bukan berasal dari bumi.

Identitas dan Latar Belakang Militer Barber

Media berita AS, NewsNation, telah menyelidiki latar belakang Barber dan mengonfirmasi bahwa dia dulunya adalah pilot Angkatan Udara AS yang bertugas sebagai insinyur penerbangan dirgantara pada akhir 1990-an. Dia tidak hanya terlibat dalam berbagai misi yang didukung presiden tetapi juga pernah diundang untuk bergabung dengan pasukan operasi khusus Angkatan Udara, yang dikenal sebagai “Pengendali Pertempuran”. Beberapa personel operasi khusus yang pernah bekerja dengannya juga mengkonfirmasi kualifikasi dan kemampuannya. Ketika pertama kali melihat “objek berbentuk telur” itu, mungkin Barber berpikir dirinya berada dalam sebuah adegan film.

Ketika dia mengingat kembali pengalaman tersebut, dia terkejut menemukan bahwa deskripsinya sangat mirip dengan laporan dari tahun 1957. Kembali ke masa itu, di menara kontrol Pangkalan Angkatan Udara Cortland, New Mexico, dua pengendali lalu lintas udara sipil melihat “objek berbentuk telur” yang misterius melintas seperti kilat putih di landasan pacu, tanpa sayap, ekor, atau badan pesawat, dengan tinggi sekitar 12 hingga 20 kaki, bergerak dengan tenang dan tanpa suara di udara.

Namun, Barber melihat lebih dari hanya sebuah telur; dia juga menyebutkan objek lain berbentuk —”Oktagon”.

Oktagon ini seperti piring terbang yang dibagi menjadi delapan segmen, yang jika dilihat dari udara, tampak sempurna secara simetris, seperti sebuah karya seni yang dirancang dengan cermat. 

Sebagai pilot helikopter, Barber sering mengamati fenomena-fenomena ini dari sudut pandang burung, dia mengatakan bahwa dia pernah terlibat dalam operasi pemulihan yang berkaitan dengan objek berbentuk “oktagon”, saat itu tidak hanya satu pesawat yang mendarat di permukaan. Ketika mendekati objek-objek ini, Barber merasakan suatu “gejolak perasaan” yang tidak bisa dijelaskan.

Mengingat kontaknya dengan “oktagon”, suara Barber agak bergetar : “Ketika saya mendekat, saya merasakan gelombang emosi yang tidak bisa diungkapkan, seolah-olah suatu kesadaran sedang berinteraksi dengan saya. Rasanya seperti sesuatu yang menyesuaikan dengan jiwa saya, memberikan semacam petunjuk.” 

Namun komunikasi tanpa suara ini membuat Barber tidak tahan; saat itu, dia pun roboh. Dia mengatakan air matanya mengalir tak terkendali, seperti tekanan mendalam dalam jiwa yang akhirnya terlepas. Tapi itu bukan rasa takut, melainkan suatu pencerahan yang sulit diungkapkan.

Konsekuensi dari Kotak Misterius

Selain itu, Barber juga mengungkapkan bahwa setelah menyelesaikan sebuah misi pemulihan UAP bersama timnya, keadaan mulai menjadi tidak biasa. Barber dan timnya terus mengangkut benda yang disebut “kotak misterius”, mereka tidak tahu apa isinya, hanya tahu harus berhati-hati, mungkin kotak itu kosong, atau mungkin juga tidak. Namun, hal-hal aneh terjadi setelah operasi pemulihan berakhir. Anggota misi mulai menunjukkan gejala aneh—rambut rontok bertumpuk, kulit mengelupas seperti ular, seolah tubuh mereka mengalami kehancuran tak terlihat. Barber berpikir ini mungkin efek dari radiasi, tapi yang mengganggu adalah, dia mencurigai fenomena ini berkaitan dengan perangkat yang dipulihkan—sebuah “kotak misterius” yang mungkin sama sekali tidak berasal dari bumi. Ini bukan tanpa dasar.

Tahun lalu, jurnalis terkenal Ross Coulthart memperkenalkan Barber kepada Dr. Garry Nolan, seorang profesor imunologi di Stanford University. Selama bertahun-tahun, Nolan telah mengkhususkan diri dalam mempelajari “cedera abnormal” yang dialami oleh personel militer AS setelah menjalankan misi misterius atas permintaan CIA. Ketika dia menelusuri catatan medis Barber yang panjang, dia tidak bisa tidak menggambarkan informasi tersebut “seperti sebuah pertunjukan horor”.

Bagi Nolan, penjelasan paling langsung adalah radiasi. “Gejala-gejala itu tampak seperti terkena radiasi intensitas tinggi,” ujarnya. 

Namun, apakah Barber dan timnya benar-benar terpapar pada bahan radioaktif yang umum digunakan oleh militer? Atau apakah cedera mereka berasal dari jenis energi yang belum bisa dijelaskan oleh teknologi manusia—bahkan mungkin, bukan produk teknologi bumi? (jhn/yn)

Kebakaran Hebat di Resort Ski Turki Tewaskan 76 Orang, “Pemandangan Seperti Hari Kiamat”

0

Etindonesia. Sebuah hotel di resort ski populer di Provinsi Bolu, barat laut Turki, terbakar pada dini hari tanggal 22 Januari, menewaskan sedikitnya 76 orang. Menurut para korban yang selamat, alarm kebakaran hotel tidak berbunyi ketika kebakaran terjadi sekitar tengah malam, banyak tamu yang terbangun dari tidur mereka menggunakan seprei sebagai tali darurat untuk menyelamatkan diri dalam kepanikan. Saat ini, pihak berwenang telah menahan 9 orang untuk penyelidikan, termasuk pemilik hotel.

Kebakaran Hebat di Hotel Resor Ski Turki Meningkat Menjadi 76 Korban, Hari Berkabung Nasional

Menurut laporan media, kebakaran terjadi di Grand Kartal Hotel di resort ski Kartalkaya sekitar pukul 03:30 pagi waktu setempat pada tanggal 22 Januari, saksi mata mengatakan: “Tidak sampai setengah jam setelah kebakaran meluas, seluruh bangunan hotel telah dilalap api, pemandangannya seperti hari kiamat.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkata: “Kami merasa sangat sedih,” dan mengumumkan bahwa akan ada hari berkabung nasional esok hari, sambil berjanji akan menuntut tanggung jawab dari pihak-pihak terkait.

Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengatakan: “Hotel yang memiliki 161 kamar ini dibangun di tepi tebing, yang menghambat upaya penyelamatan. Sayangnya, jumlah korban kini telah mencapai 76 orang.” 

Dilaporkan oleh media, karena hotel berada di daerah pegunungan yang terpencil, petugas pemadam kebakaran yang menerima laporan pada pukul 03:27 dini hari, membutuhkan waktu sekitar satu jam, hingga pukul 04:15 untuk tiba di lokasi. Petugas pemadam kebakaran hanya bisa melakukan pemadaman dari depan dan kedua sisi hotel karena posisi belakang hotel berada di lereng, sehingga memperlambat proses pemadaman.

Menurut kesaksian tamu hotel dan penyelidikan awal dari pihak berwenang, sistem pendeteksi kebakaran di hotel tidak berfungsi dengan baik, dan saat ini 9 orang termasuk manajer hotel telah ditangkap untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa hotel ini memiliki dua tangga darurat dan telah lulus inspeksi pemadam kebakaran pada tahun 2024; namun, beberapa korban selamat mengatakan bahwa sepertinya tidak ada sistem keamanan yang memadai. 

Kebakaran tersebut dipercaya bermula dari restoran dan dengan cepat menyebar ke bagian hotel yang memiliki dinding kayu. Penyebab kebakaran masih belum jelas. Dilaporkan ada 238 tamu yang menginap di hotel saat itu, operasi pencarian dan penyelamatan telah berakhir, dengan 76 korban jiwa dan 45 di antaranya telah diidentifikasi, sementara sejumlah besar lainnya masih perlu diklarifikasi identitasnya.

Korban Melompat dari Jendela untuk Menyelamatkan Diri

Menurut laporan, karena kebakaran terjadi tiba-tiba di tengah malam, banyak tamu yang terbangun dari tidur hanya bisa menggunakan seprei sebagai tali untuk turun, dan beberapa bahkan melompat dari jendela yang menyebabkan luka serius.

Atakan Yelkovan, tamu yang menginap di lantai tiga hotel, mengatakan kepada media Turki bahwa saat kebakaran terjadi, situasi sangat kacau, istrinya mencium bau terbakar, tapi alarm tidak berbunyi, dan semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri secepat mungkin.

“Orang-orang di lantai atas berteriak. Mereka menjatuhkan seprei di dinding luar untuk digunakan sebagai tali, beberapa bahkan mencoba untuk melompat langsung,” ujarnya.

Instruktur ski hotel, Necmi Kepcetutan, mengatakan bahwa dia sedang tidur saat kebakaran terjadi, kemudian dia berhasil keluar dari hotel dan membantu sekitar 20 tamu untuk menyelamatkan diri, namun dia mengakui bahwa proses evakuasi sangat sulit, asap tebal menyelimuti lantai, membuatnya sulit menemukan pintu keluar yang aman.

Yelkovan dan istrinya berhasil lolos dari lantai tiga, dia mengatakan kepada agen berita IHA Turki: “Orang-orang di lantai atas panik dan berteriak. Mereka melemparkan seprei dari jendela, beberapa mencoba untuk melompat.” 

Seorang karyawan hotel yang terkejut berkata, dia melihat tamu berdiri di jendela meminta tolong. Dia berkata kepada IHA: “Saya melihat seorang ayah yang memegang bayinya meminta bantal agar dia bisa melemparkan anaknya ke bawah. Beruntungnya, mereka menunggu sampai petugas penyelamat tiba dan menyelamatkan mereka dari kebakaran.”

Seorang pria yang telah menginap di hotel sejak 19 Januari dalam wawancara dengan beberapa stasiun TV mengatakan sambil berlinang air mata: “Tidak ada alarm, tidak ada detektor asap, tidak ada tangga darurat, meski asap terus naik ke lantai sepuluh.” (jhn/yn)