Manusia dan hewan berbulu, yang karena momok kemiskinan dan ketidakadilan, dipaksa untuk hidup berkeliaran di jalan-jalan, di tengah kelaparan dan kesepian, adalah kenyataan pahit bahwa kita tidak dapat acuh tak acuh pada mereka.
Ilustrasi.
Ini adalah kisah tentang pria tunawisma yang miskin, yang telah melakukan upaya besar untuk merawat anjingnya, teman petualangan dan kesengsaraannya.
Adalah seorang wanita, Eliane Rocha, yang tinggal di Santos, Brasil, seorang penyayang hewan, yang setelah melihatnya di jalan tidak bisa untuk berhenti untuk berbicara dengan pria itu. Dia menceritakan kisahnya di jejaring sosialnya, yang kemudian menjadi viral.
Dia mengatakan bahwa anjing itu telah hidup bersama pria itu selama 2 tahun, ketika dia masih anak anjing. Dia selalu melakukan segalanya untuk mendapatkan makanan bagi mereka berdua, tetapi sekarang dengan adanya kuncian dan kurangnnya wisatawan, dia tidak lagi tahu apa yang harus dilakukan untuk merawat anjingnya dengan layak dan dia benar-benar sedih.
Dia mulai berpikir bahwa hal yang paling adil untuk anjing itu adalah memberinya kesempatan untuk mendapatkan rumah di mana dia dicintai dan tidak kelaparan, tetapi hanya memikirkannya akan menghancurkan hatinya.
“Pria ini tinggal di jalan dan ketika saya melewatinya (di depan) dia meminta saya untuk membawa anjingnya karena dia tidak punya apa-apa lagi untuk merawat (saya sudah punya anjing dan dua kucing),” tulis Eliane di publikasinya.
“Anjing tidak dikebiri, sangat menyenangkan. Dia menjaganya dengan tali karena jika tidak dia bisa ditabrak. Dia ingin memberikan anjing itu kepada orang lain, untuk siapa dia benar-benar tahu cara merawat dan memberikan cinta. Dia bahkan menangis, saya sangat menyesal atas keduanya,” tambah Eliane.
Pria itu tahu bahwa hewan berbulu akan sangat menderita jika harus berpisah dengannya, tetapi dia tidak punya pilihan lain.
Eliane telah meminta agar mereka menulis kepadanya melalui pesan di profil sosialnya, kalau-kalau ada orang yang tertarik mengadopsi anak anjing itu. Itu akan menghancurkan hati gelandangan malang ini, tetapi dia akan senang karena anjingnya akan lebih bahagia.(yn)
Theepochtimes.com- Pihak
berwenang kesehatan negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat pada 28 April
mengatakan kepada stasiun lokal WWLP bahwa 80 veteran meninggal karena virus
Komunis Tiongkok, sebuah jenis Coronavirus baru yang menyebabkan penyakit
COVID-19, di Rumah Prajurit Holyoke.
Sejak itu
Massachusetts mengambil alih operasi fasilitas perawatan kesehatan setelah
pengawasnya, Bennet Walsh, diberi cuti administratif berbayar.
“Mengerikan,”
kata Edward Lapointe, yang mana ayah mertuanya tinggal di sana dan mengidap
kasus ringan virus Komunis Tiongkok. “Orang-orang ini tidak pernah punya
kesempatan,” katanya ditambahkan, menurut Boston Globe.
Beberapa karyawan
Rumah Prajurit Holyoke mengatakan mereka percaya fasilitas menempatkan para
veteran dalam bahaya selama pandemi.
“Sistem macam apa ini? Kita berbicara mengenai Amerika Serikat di abad ke-21,” kata Kwesi Ablordeppe, seorang asisten perawat bersertifikasi lama yang bekerja di Rumah Prajurit Holyoke, menurut WCVB.
“Kita berbicara
mengenai para veteran yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kita,
oke. Dan begitukah cara kita merawat mereka?” kata Kwesi Ablordeppe
menambahkan bahwa ia bekerja “sejak awal melawan COVID” di Rumah
Prajurit Holyoke. “Dan begitu saya masuk ke unit tersebut, saya
hancur.”
Joan Miller, seorang
perawat di Rumah Prajurit Holyoke, mengatakan kepada Boston Globe bahwa seluruh
unit ditutup karena tidak ada cukup pekerja, memaksa beberapa veteran untuk
menjadi dekat dengan mereka yang terinfeksi.
“Para veteran sangat
akrab satu sama lain. Kita tidak tahu siapa yang positif dan siapa yang negatif
dan kemudian mereka berkelompok dan hal itu sungguh semakin memperburuknya. Itu
saat benar-benar merebak,” kata Joan Miller.
Gubernur Massachusetts
Charlie Baker mengatakan ia tidak mengetahui wabah terjadi di Rumah Prajurit
Holyoke sampai tanggal 29 Maret, itu saat beberapa veteran di sana telah
meninggal dunia akibat virus tersebut. Namun ia mengatakan ia “terkejut” oleh
kurangnya pelaporan dari Rumah Prajurit Holyoke ke Massachusetts, seperti
dilaporkan Boston Globe.
Garda Nasional
kemudian dikerahkan, dan Bennet Walsh dikenakan cuti administratif, menurut
Charlie Baker.
Bagi kebanyakan orang,
virus Komunis Tiongkok menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan
batuk yang sembuh dalam dua hingga tiga minggu.
Bagi sebagian orang,
khususnya orang lanjut usia dan orang-orang dengan masalah kesehatan
memang sudah ada, dapat menyebabkan lebih banyak penyakit parah, termasuk
pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang pulih kembali.
Salah satu cara
terbaik untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika
Serikat menganjurkan terlebih dahulu mencuci tangan dengan air hangat atau
dingin dan kemudian menyabuni telapak tangan, punggung, antara jari tangan dan
bawah kuku selama 20 detik sebelum dibilas dengan air mengalir.
Keterangan Gambar:Paramedis
yang mengenakan alat pelindung diri membawa seorang pasien ke ambulans di
tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Boston, Massachusetts, pada 3
April 2020. (Brian Snyder / Reuters)
Ntdtv.com- Media di Tiongkok daratan “Aquatic Frontier Magazine” melaporkan pada 12 April bahwa ada insiden tinggi penyakit udang di Tiongkok selatan musim semi ini. Insiden terjadi terutama di Delta Sungai Mutiara, Shanwei, Raoping, Fujian dan tempat-tempat lain di tambak di Tiongkok selatan. Hasil tes sangat berkorelasi dengan “Shrimp Iridescent Virus”.
Laporan itu mengatakan
bahwa pada awal 2014 silam, tim peneliti ilmiah Tiongkok menemukan virus
krustasea, yang kemudian secara resmi diberi nama “Decapod Rainbow
Virus” (DIV1). Ini adalah virus yang sangat menular yang membunuh tidak
hanya udang tetapi juga “decapod crustaceans” seperti lobster dan
kepiting.
Laporan itu
menyebutkan bahwa virus krustasea itu telah ditemukan di 11 provinsi dan
kota-kota di sepanjang pantai Tiongkok.Virus ini sekarang tersebar luas di
daerah-daerah budidaya udang utama Tiongkok, dalam keadaan darurat dan tidak
ada perawatan obat khusus.
Ketika udang terinfeksi virus krustasea ini, udang akan menjadi merah, jejunum, kaki hitam dan gejala lainnya. Angka kematiannya sangat tinggi, dalam kultur Penaeus vannamei dan Macrobrachium rosenbergii dapat mencapai lebih dari 80%.
“Weekly
Post” Jepang (NEWS ポ ス ト セ ブ ン) melaporkan bahwa setelah
infeksi terjadi, tidak ada cara untuk menyelesaikannya, dan virus akan menyebar
ke seluruh kolam pembiakan dalam beberapa hari. Jika kolam di dekatnya tidak
dibersihkan dan dikeringkan bersama, virus akan menyebar dengan sangat cepat.
Laporan itu juga
menyatakan bahwa penyebab merebaknya “virus misterius krustasea” di
Tiongkok dan cara penularannya masih belum jelas, mungkin menggunakan air sawah
sebagai media penularan.
Virus ini saat ini
tidak menginfeksi manusia, tetapi tidak ada jaminan bahwa virus krustasea
tidak akan bermutasi ke manusia seperti virus flu burung.
Keterangan Foto:
Penyakit menular yang parah muncul di industri budidaya udang di wilayah
pesisir Tiongkok, dan tidak ada obat khusus yang dapat menangani. (internet)
Menurut pemberitaan
media AS ‘NBC’ 4 pada 30 April, bahwa seorang dokter ahli anestesi dan
perawatan intensif senior yang mewakili para dokter, pejabat Birmingham,
Inggris, daerah yang paling parah terkena dampak, dokter dan eksekutif di
daerah sekitarnya, menulis surat kepada pejabat senior pemerintah
Inggris. Isi surat itu berupa peringatan serius dalam penggunaan
ventilator buatan Tiongkok yang baru tiba dan didistribusikan untuk
penggunaannya.
Dalam surat itu disebutkan bahwa kota mereka baru saja menerima 250 unit ventilator tipe Shangrila 510S Emergency Transport Ventilator buatan Aeonmed. Sedangkan perangkat untuk pemasok oksigen tersebut tidak dapat dibersihkan secara sempurna. Jadi, penggunaannya dapat menyebabkan cedera serius pada pasien, termasuk kematian.
Keterangan Gambar screenshoot : Laporan media NBC AS soal ventilator Tiongkok
Para dokter
menunjukkan bahwa pasokan oksigen dari ventilator buatan Tiongkok itu, tidak
stabil dan tidak dapat diandalkan, dengan kualitas konstruksi yang “sangat
mendasar”, dan pipa koneksi oksigen dari ventilator ini tidak memenuhi
spesifikasi Uni Eropa.
Selain itu, sesuai
dengan deskripsi, perangkat tersebut dirancang untuk pasien dalam ambulans
bukan untuk pasien di tempat pembaringan rumah sakit. Agar mesin dapat
difungsikan dalam ruangan, dokter terpaksa menggunakan troli rumah sakit
sebagai dudukan sementara untuk perangkat yang meniru situasi di
ambulans.
Selain kekhawatiran
serius tentang kualitas ventilator, dokter Inggris juga mengatakan bahwa mereka
tidak terbiasa dengan perangkat itu. Dokter mengatakan petunjuk pemakaian
yang disediakan oleh pabrik juga cukup membingungkan. Pasalnya, perangkat itu
tampaknya tidak cocok untuk digunakan dalam situasi krisis seperti saat
ini.
“Kami berharap tidak
lagi menggunakan ventilator ini dan mengganti peralatan pernapasan yang lebih
baik untuk pasien yang sakit kritis.” Demikian tertulis dalam surat itu.
Sejak virus komunis
Tiongkok menyebar ke seluruh dunia, perkembangannya yang cepat membuat banyak
negara mengalami kekurangan pasokan medis. Perusahaan-perusahaan Tiongkok
kemudian mengambil kesempatan untuk menjual sejumlah besar bahan-bahan
perlindungan medis dan kesehatan ke negara-negara dengan harga tinggi.
Namun demikian,
masker, kotak uji cepat virus, dan produk pelindung medis lainnya yang diekspor
dari Tiongkok seringkali dituduh memiliki kualitas yang buruk atau kualitas
tidak memenuhi syarat. Dikhawatirkan mengancam keselamatan personel medis.
Banyak negara harus segera menarik kembali pasokan medis buatan Tiongkok yang
telah didistribusikan ke rumah sakit dan meminta retur kepada pihak Tiongkok.
Pada akhir bulan Maret
2020, 1,3 juta lembar masker KN95 yang dibeli oleh Belanda dari Tiongkok,
ditolak penerimaannya oleh para staf medis. Dikarenakan tidak memenuhi standar.
Sehingga tidak dapat berperan dalam mengisolasi virus. Tak hanya membran yang
menangkap partikel virus tidak berfungsi dengan baik, tetapi juga bentuk masker
tidak dapat menutupi bagian dari wajah dengan benar. Pada saat itu, juru bicara
Rumah Sakit Catharina di Belanda menyebut bahwa masker itu adalah sampah.
Pada 28 Maret, FDA AS
atau Food and Drug Administration, telah menghilangkan masker Tiongkok standar
Tiongkok N95 (KN95) dari daftar masker yang dapat diterima AS.
Pada bulan April,
kepala agen suplai medis darurat Finlandia menghabiskan jutaan Euro untuk
membeli masker dari Tiongkok. Namun, masker-masker yang dikirim itu tidak
memenuhi syarat, dan kepala agen tersebut terpaksa mengundurkan diri.
Sebanyak 50.000 unit
alat deteksi virus yang dibeli oleh pemerintah Spanyol dari
perusahaan-perusahaan Tiongkok hanya memiliki tingkat akurasi sebesar 30%,
Inggris juga membeli 3,5 juta unit alat tes virus buatan Tiongkok. Akan tetapi
tidak satupun yang terbukti efektif. Pemerintah Inggris mengindikasikan bahwa
mereka sedang mengurus pembatalan pembelian.
Begitu sifat buruk
dari memalsu produk dan menjual barang tiruan menyebar ke industri pembuatan
pasokan medis, dapat dibayangkan seberapa serius konsekuensi buruk yang mungkin
terjadi.
Diplomasi Masker yang
diterapkan komunis Tiongkok, akhir-akhir ini terus mengalami halangan serius
karena produk-produk yang tidak memenuhi syarat. Sehingga beberapa
pengamat politik mengatakan bahwa setelah epidemi berakhir, dunia bisa memutus
rantai pasokan bahan dari daratan Tiongkok.
Keterangan gambar: Sekelompok
dokter ahli dan pengurus rumah sakit di Inggris mengeluarkan peringatan bahwa
perangkat pemasok oksigen Shangrila 510S Emergency Transport Ventilator yang
diproduksi oleh Beijing Aeonmed Medical System Co., Ltd. dapat menyebabkan
cedera serius pada pasien dan bahkan kematian karena tidak dapat dibersihkan
secara sempurna. (video screenshot)
Radio Free Asia
mengutip ucapan seorang wanita warga Tiga Provinsi Timur Laut Tiongkok yang
bermarga Yuan melaporkan bahwa akhir-akhir ini beberapa wilayah timur dari
provinsi Jilin dan Liaoning, Tiongkok telah ditutup untuk umum. Hal ini sangat
besar kemungkinannya terkait situasi epidemi yang di luar kendali ditambah
dengan gejolak politik di Korea Utara.
Yuan mengungkapkan bahwa
setidaknya belasan kereta api jurusan ke wilayah timur provinsi Liaoning
telah ditangguhkan operasinya. Situs web dinas perkeretaapian setempat
sebelumnya telah mengeluarkan pemberitahuan mengenai penangguhan, tetapi
pengumuman ini sekarang telah dihapus oleh pihak berwenang. Tampaknya mereka
ingin merahasiakan alasan penangguhan kereta.
“Semua kereta api
jurusan Dandong ke wilayah di timur laut sudah dihentikan. Tidak ada warga dari
luar yang diperkenankan masuk kota Dandong, dan warga Dandong sendiri pun
enggan keluar. Jalan-jalan raya dari kota Shenyang menuju kota Dandong dijaga
ketat, banyak pemeriksaan”, kata Yuan.
Yuan juga
mengungkapkan bahwa ada tentara Korea Utara yang mencoba melarikan diri dengan
menyeberangi perbatasan, lalu ditembak oleh tentara penjaga perbatasan
Tiongkok. Setelah dibawa ke rumah sakit baru tahu jika tentara itu juga
tertular virus komunis Tiongkok.
Ditambah lagi rumor tentang
kesehatan Kim Jong-un yang masih simpang siur, jadi ketegangan perbatasan
meningkat dan memicu dikirimnya sejumlah senjata berat ke perbatasan.
Yuan mendengar bahwa
ada sekitar 3.000 orang warga Korea Utara yang positif terinfeksi virus komunis
Tiongkok, tetapi dirinya tidak tahu soal terkendali atau tidaknya situasi.
Pastinya jalan-jalan menuju kota Dandong sudah diblokir oleh tentara. Hal
ini diduga memiliki hubungan erat dengan kesehatan Kim Jong-un. Perang antara
kedua negara yang dipicu dari perbatasan mungkin saja terjadi jika Kim Jong-um
betul-betul bermasalah.
“Komunis Tiongkok
takut warga pengungsi Korea Utara yang masuk Tiongkok terlampau banyak,
sehingga mengirim banyak tentara, senjata berat, kendaraan lapis baja, tank dan
perlengkapan militer termasuk rudal ke perbatasan di tepi Sungai Yalu”, kata
Yuan.
Dilaporkan bahwa sejumlah video telah diposting di komunitas online pada 26 April lalu. Video memperlihatkan sejumlah besar kendaraan pengangkut militer yang membawa kendaraan lapis baja, tank dan sebagainya muncul di jalan raya dari Shenyang ke Dandong. Panjang iring-iringan kendaraan itu sampai beberapa kilometer.
Selain itu, netizen
Tiongkok berpendapat bahwa meskipun pemerintah Korea Utara terus mengklaim
tidak ada warganya yang tertular virus komunis Tiongkok, namun banyak sumber
dari sektor swasta menunjukkan sudah banyak warga Korea Utara yang
tertular.
Oleh karena itu,
tiba-tiba di perbatasan antara Tiongkok dengan Korea Utara menunjukkan
ketegangan. Itu tidak menutup kemungkinan akibat situasi epidemi di Korea Utara
yang tak terkendali.
Seo Jae-pyoung,
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pembelot Korea Utara di kota Seoul dalam sebuah wawancara
dengan New York Times baru-baru ini mengakui bahwa bohong jika pihak berwenang
Korea Utara mengklaim tidak ada warganya yang terinfeksi virus komunis
Tiongkok.
Dirinya mendapat kabar
dari penghubungnya yang tinggal di Korea Utara bahwa pada pertengahan Maret
tahun ini, satu keluarga yang terdiri dari 3 orang dan pasangan tua yang
tinggal di kota pantai timur Cheongjin, Korea Utara meninggal dunia karena
terinfeksi virus.
Media Korea Selatan
‘Daily NK’ juga telah melaporkan bahwa sekitar 200 orang tentara Korea Utara
terinfeksi dan 23 orang tewas karena pneumonia komunis Tiongkok pada bulan
Maret lalu.
Media Jepang ‘Sankei
Shimbun’ mengutip berita dari pembelot Korea Utara memberitakan bahwa epidemi
berskala besar di Korea Utara telah merenggut nyawa 267 orang warga dengan
jumlah terinfeksi mencapai 48.000 kasus.
Akan tetapi sebagian
besar korban meninggal itu langsung ditangani dan “ditutupi” dengan
alasan kematian akibat peradangan yang mirip kasus pneumonia komunis Tiongkok.
Keterangan foto: Rekaman video menunjukkan sejumlah besar
kendaraan pengangkut militer sedang membawa senjata berat bergerak menuju
kota Dandong dekat perbatasan dengan Korea Utara. (Video screenshot)
Ntdtv.com- Ketika
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ditanya tentang keberadaan Kim Jong-un
di Briefing “Virus Komunis Tiongkok” Gedung Putih pada 27 April, dia
mengatakan: “Saya tidak bisa memberitahu Anda, saya tahu beberapa, tetapi
saya tidak bisa membicarakannya sekarang. Hanya bisa memberkati mereka. “
Trump menambahkan,
“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un. Jika saya bukan
presiden, sekarang mungkin sudah perang dengan Korea Utara. Saya dapat
memberitahu Anda bahwa Kim Jong-un menantikan perang. Saya harap dia baik-baik
saja, dan saya tahu situasinya saat ini. Kita akan melihat bahwa itu akan
segera terdengar. “
Seorang wartawan
bertanya tentang pengumuman Kim Jong Un pada 25 April. Trump menjawab
bahwa tidak ada yang tahu di mana Kim Jong Un sekarang, jadi jelas tidak
akan ada pernyataan dari Kim Jong Un seperti yang dikatakan wartawan itu.
“Saya berpikir
hal itu tidak akan terjadi,” kata Trump.
Setelah Kim Jong-un
menghilang pada 12 April, dan absen dari “Festival Matahari” Korea
Utara yang paling penting pada tanggal 15 April, berita penyakit kritis
menyebar di seluruh dunia.
Sejak tanggal 20 April, banyak media Amerika mengatakan bahwa Kim Jong-un sedang sekarat setelah kegagalan operasi kardiovaskular, dan banyak media Jepang mengatakan bahwa Kim Jong-un telah menjadi vegetatif atau bahkan sudah mati.
Keterangan foto: Lembaga Penelitian Korea Utara mengatakan bahwa kereta eksklusif Kim Jong-un baru-baru ini berhenti di resor pemimpin di pantai Wonsan, Korea utara selama tiga hari, dengan alasan yang tidak diketahui. (GettyImages)
Pada 24 Maret, think
tank Amerika Serikat “38 Utara”, yang berspesialisasi dalam
penelitian tentang Korea Utara, merilis gambar-gambar satelit terbaru.
Diperkirakan kereta khusus Kim Jong-un berhenti di resor pemimpin di pantai
Wonsan, Korea utara selama 3 hari dari tanggal 21 April.
Will Ripley, seorang
reporter CNN yang telah mengunjungi Korea Utara, mengatakan bahwa menurut
pengamatannya di masa lalu, Kim Jong-un biasanya hanya bepergian dengan rencana
perjalanan yang sangat formal, seperti pergi ke Tiongkok untuk bertemu dengan
Xi Jinping atau pergi ke Vietnam untuk bertemu Trump.
Baru akan memakai
kereta khusus ini. Karena itu, peristiwa besar pasti terjadi di Korea Utara.
Ripley juga
mengungkapkan bahwa dahulu ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, meninggal di kereta
khusus itu, dan otoritas Korea Utara juga membawa mayat Kim Jong-il kembali ke
Pyongyang dengan cara yang sangat agung.
Bagaimana keadaan Kim
Jong-Un yang sebenarnya?
Media resmi Korea
Utara menerbitkan Kim Jong un mengirim pesan melalui email kepada Presiden
Suriah pada 22 April untuk membantah desas-desus, tetapi dia tidak melihat foto
terbaru Kim Jong Un.
Pada tanggal 25 April,
media resmi Korea Utara mengkhotbahkan HUT ke-88 Angkatan Darat Korea Utara,
memperkenalkan sejarah perkembangan militer Korea Utara secara terperinci, dan
menekankan bahwa posisi Kim Jong-un untuk terus memperluas militer. Tetapi
laporan itu tidak menyebutkan situasi terakhirnya.
Dari tanggal 26 April
hingga 27 April 2020, media resmi Korea Utara mengatakan secara terpisah bahwa
Kim Jong-un ingin mengucapkan terima kasih kepada staf yang mendukung
pembangunan Daerah Wisata Pantai Gema Wamayama dan pembangunan Kota Sanchiyuan,
Jalan Liangjiang. Namun laporan itu masih belum memiliki foto emasnya.
Pada tanggal 27 April,
media resmi Korea Utara mengatakan bahwa Kim Jong-un mengirim pesan ucapan
selamat kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada “Hari merdeka
Afrika Selatan.” Dunia luar tidak memiliki cara untuk mengkonfirmasi
keaslian laporan ini.
The Washington Post
mengatakan pada tanggal 26 April 2020 bahwa rakyat Korea juga memperhatikan
“ketidakhadiran” Kim Jong-un baru-baru ini, dan para elit Korea Utara
yang mendukungnya juga mendengar berbagai rumor. Ibukota Pyongyang tampak panik
berbelanja.
Laporan itu mengatakan
bahwa sumber-sumber Korea Utara menyebutkan helikopter terbang di
ketinggian rendah di atas Pyongyang, dan kereta api di Korea Utara dan di
perbatasan utara Tiongkok telah terputus.
Keterangan foto: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
mengisyaratkan di Gedung Putih pada tanggal 27 April 2020 bahwa ia tahu status
quo Kim Jong-un, tetapi ia tidak bisa mengatakan sekarang, “Anda akan
segera mendengarnya. (Gambar devilla / Getty)
Di Istanbul, Turki seekor ibu kucing liar membawa bayinya ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan.
(Foto: @ozcanmerveee)
“Hari ini kami berada di ruang gawat darurat rumah sakit, seekor kucing bergegas membawa keturunannya di mulutnya,” kata Merve Özcan di Twitter.
(Foto: @ozcanmerveee)
Özcan memposting foto-foto yang mengharukan dari induk kucing dan anak kucing yang dirawat oleh staf rumah sakit.
(Foto: @ozcanmerveee)
Pekerja rumah sakit menyediakan susu dan makanan sebelum membawa mereka ke dokter hewan untuk diperiksa.
(Foto: @ozcanmerveee)
Di Turki, kucing dan anjing liar diperlakukan seperti hewan peliharaan oleh semua orang. Anda dapat melihat makanan dan air untuk teman-teman berbulu ini di setiap sudut jalan.
Kredit: @ozcanmerveeeKredit: @ozcanmerveee
Turki adalah tempat yang indah untuk hewan-hewan liar.(yn)
Dengan pandemi virus corona yang sedang melanda dunia saat ini, sekarang sebagian besar berfokus pada jarak sosial, restoran dan bar adalah beberapa perusahaan yang paling terpukul, dan staf mereka menghadapi ketidakpastian dengan pekerjaan mereka.
Tetapi seorang pengunjung yang sangat dermawan ingin memberikan senyuman, setidaknya untuk sesaat, pada pekerja di restoran yang terpaksa menutup pintu mereka untuk mencoba menghentikan penyebaran virus.
Karena pertemuan dan keramaian dengan lebih dari sepuluh orang di Amerika Serikat dilarang, restoran “Coaches Bar and Grill” di Columbus, Ohio, AS, menutup pintunya tanpa batas pada hari Minggu lalu, tetapi seorang pelanggan yang ramah meninggalkan tip 2.500 dollar (sekitar Rp 37 juta) di akunnya.
“Ketika segalanya menjadi sulit, pelanggan sejati tetap setia. Pelanggan yang setia dan mengejutkan ini memberikan tip 2.500 dollar kepada staf untuk membantu meringankan kerugian selama penutupan restoran dan bar di Ohio, ”kata staf restoran tersebut.
Sementara pelanggan tetap anonim, ia menambahkan catatan ke akunnya yang menentukan siapa yang ingin diuntungkan tip berair.
“Silahkan bagi tip secara merata antara Tara, Nicky, Jim, Liz dan Arrun. Jumlah tipnya adalah 2.500,00, dollar ”tulis pelanggan anonim yang ramah itu.
Sikap kemurahan hati yang besar menyebabkan kejutan besar di antara karyawan restoran itu, sampai-sampai mereka tidak bisa berkata tetapi meneteskan beberapa air mata kebahagiaan dan terima kasih.
“Beberapa dari mereka menangis, mereka akan menggunakannya untuk banyak hal dan itu akan sangat membantu mereka. Kami adalah keluarga dan kami akan melewati masa-masa sulit ini bersama, ”kata seorang karyawan bernama Benny Leonard.
Kisah seperti ini membuat kita mendapatkan kembali iman kita pada saat-saat pahit seperti yang kita alami di seluruh dunia. Inilah saatnya untuk mengesampingkan keegoisan dan menghilangkan semua empati yang telah terkubur dalam hati otomat kita.
“Ada air mata sukacita. Tindakan kebaikan yang luar biasa pada hari yang agak aneh. Kami memiliki momen yang belum pernah terjadi sebelumnya, kami memiliki orang-orang yang memperebutkan kertas toilet dan sebagainya, dan bagi seorang pria untuk muncul dan cukup peduli dengan orang-orang yang memberinya bir dan hamburger dari waktu ke waktu…. itu sangat berarti. Ini adalah kemanusiaan yang terbaik, ”kata seorang karyawan setempat.
Sikap yang tak terduga membuat postingan tersebut menjadi viral dan, dengan itu, ia menerima dukungan dari ribuan pengguna Internet yang mengirimkan kata-kata penghiburan kepada tim selama masa-masa sulit ini.
Terima kasih banyak atas dukungannya! Semua kredit diberikan kepada donor anonim, klien saya yang luar biasa, dan keluarga saya yang bekerja. Mari kita semua mencoba untuk menjadi sedikit lebih baik sebagai orang … bahkan ketika kita hidup di masa gila, “kata manajer tempat itu.
Tanpa ragu, kita semua dapat membantu mengatasi krisis virus corona, sejauh kemampuan kita. Tidak ada gerakan kecil, mereka semua sama-sama berharga.(yn)
ETIndonesia – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif
COVID-19 per hari ini Jumat (1/5) menjadi 10.551 setelah ada penambahan 433
orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 1.591 setelah ada
penambahan sebanyak 69 orang.
“Kalau kita melihat
data ini maka proporsi laki-laki 58 persen, wanita 42 persen.” jelas Juru
Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di
Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (1/5) via Channel Youtube BNPB.
Kemudian, untuk kasus sembuh
dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran
pasien sembuh terbanyak yakni 488, disusul Jawa Timur sebanyak 162, Jawa Barat
145, Sulawesi Selatan 135, Bali 121 dan wilayah lain di Indonesia sehingga
total mencapai 1.591 orang.
Kriteria pasien sembuh yang
diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua
kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Di sisi lain, jumlah kasus meninggal setelah terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah menjadi 800 setelah ada penambagan sebanyak 8 orang. Jika dilihat dari parameter jenis kelamin yang meninggal, sebanyak 66 persen laki-laki dan 34 persen perempuan.
“Jika dilihat angka proporsi meninggal, maka 66 persen adalah laki-laki dan 34 adalah perempuan,” jelas Yuri dalam rilis Tim Komunikasi Publik GT Nasional.
Dalam hal ini, ada faktor
penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit
paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Selanjutnya Gugus Tugas
merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 11 kasus,
Bali 235 kasus, Banten 418 kasus, Bangka Belitung 19 kasus, Bengkulu 12 kasus,
Yogyakarta 104 kasus, DKI Jakarta 4.317 kasus.
Selanjutnya di Jambi 32 kasus,
Jawa Barat 1.012 kasus, Jawa Tengah 746 kasus, Jawa Timur 1.034 kasus,
Kalimantan Barat 61 kasus, Kalimantan Timur 136 kasus, Kalimantan Tengah 156
kasus, Kalimantan Selatan 179 kasus, dan Kalimantan Utara 115 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau
89 kasus, Nusa Tenggara Barat 233 kasus, Sumatera Selatan 156 kasus, Sumatera
Barat 172 kasus, Sulawesi Utara 45 kasus, Sumatera Utara 117 kasus, dan
Sulawesi Tenggara 62 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan
547 kasus, Sulawesi Tengah 48 kasus, Lampung 50 kasus, Riau 42 kasus, Maluku
Utara 41 kasus, Maluku 23 kasus, Papua Barat 42 kasus, Papua 210 kasus,
Sulawesi Barat 43 kasus, Nusa Tenggara Timur tiga kasus, Gorontalo 15 kasus dan
dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 102.305 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 89 laboratorium. Sebanyak 76.538 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 10.551 positif dan 65.987 negatif. (asr)
Wabah virus Komunis Tiongkok atau pneumonia Wuhan telah menjerumuskan ekonomi Amerika Serikat ke kontraksi triwulanan yang paling parah sejak Great Depression, di mana pada hari Rabu 29 April lalu Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa output kuartal pertama turun 4,8 persen.
Angka Produk Domestik Bruto per tiga bulan yang disesuaikan secara musiman dan tahunan oleh Kementerian Perdagangan, biasanya disingkat SAAR QoQ atau seasonally adjusted, annualized quarter-on-quarter, adalah sebuah perkiraan yang canggih dan dapat direvisi.
Angka Produk Domestik Bruto adalah suram untuk periode Januari hingga Maret 2020 terjadi setelah ekonomi tumbuh pada tingkat 2,1 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2019.
Sebagian besar komponen utama output ekonomi Amerika Serikat — termasuk pengeluaran konsumen, yang merupakan dua pertiga aktivitas ekonomi — turun tajam di tengah meluasnya penutupan bisnis yang bertujuan membendung penyebaran virus.
“Ekonomi sedang jatuh bebas, kita dapat mendekati sesuatu yang jauh lebih buruk daripada resesi yang mendalam. Terlalu dini untuk berbicara mengenai pemulihan saat ini, kita akan melihat banyak kebangkrutan untuk usaha kecil dan menengah,” kata Sung Won Sohn, seorang profesor ekonomi bisnis di Universitas Loyola Marymount di Los Angeles.
Kementerian Perdagangan AS sebagian menyalahkan pandemi untuk output yang terjun dramatis.
“Penurunan Produk Domestik Bruto kuartal pertama, sebagian, karena tanggapan terhadap penyebaran COVID-19, saat pemerintah mengeluarkan perintah ‘tinggal di rumah’ pada bulan Maret. Hal ini menyebabkan perubahan cepat dalam permintaan, seiring bisnis dan sekolah beralih ke pekerjaan jarak jauh atau operasi yang dibatalkan, dan konsumen membatalkan, membatasi, atau mengalihkan pengeluarannya,” kata Kementerian Perdagangan dalam sebuah catatan.
Kementerian Perdagangan negera pama SAM itu mencatat bahwa angka Produk Domestik Bruto kuartal pertama tidak sepenuhnya mencerminkan dampak ekonomi penuh dari pandemi, dikarenakan metode perhitungan dan sumber Kementerian Perdagangan tidak sepenuhnya menangkap perubahan aktivitas ekonomi yang berlangsung pada akhir kuartal.
Sementara kontraksi 4,8 persen dalam Produk Domestik Bruto kuartal pertama adalah yang paling curam sejak tahun 2009, ini adalah output kuartal kedua tahun ini yang diperkirakan akan menanggung beban terbesar dari kejatuhan ekonomi yang didorong oleh wabah.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pada hari Senin 27 April bahwa ekonomi Amerika Serikat dapat mengalami penurunan terbesar sejak Depresi Hebat, memprediksi kontraksi kuartal kedua dalam output hingga 30 persen.
“Anda melihat sesuatu seperti minus 20 persen hingga minus 30 persen kuartal kedua. Untuk Produk Domestik Bruto kuartal kedua, itu akan menjadi angka negatif terbesar yang kita lihat sejak Depresi Hebat,” kata Kevin Hasset di “Squawk Box” CNBC.
Pengangguran telah melonjak di Amerika Serikat, di mana lebih dari 26 juta pekerjaan hilang dalam lima minggu terakhir, didorong oleh penerapan lockdown guna mengurangi penyebaran virus Komunis Tiongkok, jenis Coronavirus baru yang muncul dari Tiongkok pada tahun 2019.
Kevin Hasset mengatakan kepada CNN pada hari Selasa 28 April, bahwa ia yakin pengangguran dapat mencapai antara 16 persen dan 20 persen pada kuartal kedua.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin pada hari Selasa 28 April memperkirakan ekonomi dapat rebound pada akhir musim panas, karena negara melonggarkan lockdown dan membiarkan bisnis buka kembali.
“Saat negara-negara bagian mulai buka, saya pikir akan banyak permintaan datang kembali. Kini, negara-negara bagian akan buka secara perlahan, sehingga anda akan melihat terjadi di bulan Juni dan Juli mengambil, tetapi saya pikir akan terjadi pada bulan Agustus dan September, anda akan melihat pantulan besar dari periode yang sangat berat, “kata Steven Mnuchin kepada Fox Business Network.
Pemerintah Amerika Serikat mengirimkan empat paket bantuan darurat, yang bernilai 3 triliun dolar AS, untuk menopang perekonomian di tengah wabah, dan ada seperlima kemajuan.
Federal Reserve memangkas suku bunga mendekati nol dan digunakan kembali toolkit era krisis secara luas, untuk mencegah krisis keuangan dan memberi peluang terbaik bagi ekonomi untuk rebound secara dinamis setelah pandemi reda.
Presiden Trump, di acara Gedung Putih pada hari Selasa 29 April, mengatakan ia mengharapkan yang kuartal keempat “menjadi kuartal yang sangat kuat dan ia berpikir tahun depan akan menjadi tahun yang luar biasa.”
“Kuartal ketiga adalah kuartal transisi. Kuartal kedua adalah apa adanya,” ujar Trump menambahkan. (Vivi/asr)
Theepochtimes.com- Opini
global mulai bergeser melawan Beijing karena semakin banyak pemimpin dan
pejabat menantang atau berusaha mencari pertanggungjawaban dan transparansi
dari Komunis Tiongkok atas penanganannya terhadap pandemi.
Para ahli mengatakan
kepada The Epoch Times bahwa sedang terjadi perselisihan internasional dan akan
terus meningkat, itu ketika negara-negara mulai memikirkan kembali dengan
serius hubungannya dengan Beijing.
Para ahli mengatakan,
para pemimpin menjadi lebih waspada terhadap Tiongkok terkait bagaimana
Tiongkok menanggapi wabah, yang berawal di Wuhan.
Australia — dalam
upaya bipartisan — baru-baru ini meminta peninjauan independen mengenai
bagaimana Beijing menangani virus Komunis Tiongkok, yang dikenal luas sebagai
jenis Coronavirus baru.
Menteri Luar Negeri
Australia Marise Payne mengatakan penyelidikan membutuhkan “kerjasama
internasional” dan “harus diwujudkan.”
Setelah pernyataan
Marise Payne yang menyadarkan, Duta Besar Tiongkok Cheng Jingye mengancam
Australia dengan “pukulan ekonomi” jika Australia tidak mundur.
Marise Payne kemudian menanggapi dengan mengkritik dan menolak ancaman
Cheng Jingye.
Di Inggris, politisi
seperti Tom Tugendhat, anggota parlemen konservatif dan ketua Komite Urusan
Luar Negeri, langsung menelepon Tiongkok karena telah merahasiakan virus
tersebut dan menghambat tanggapan global akibat menyebarkan kebohongan
— sembari juga mempertanyakan apakah mengizinkan teknologi 5G Huawei untuk
Inggris adalah permintaan yang tepat.
Pejabat Downing Street
mengatakan Beijing akan menghadapi “perhitungan,” seperti yang
dilaporkan oleh The Mail, sementara komunitas intelijen Inggris — MI6 dan MI5 —
juga percaya Inggris perlu menilai kembali hubungannya dengan Tiongkok.
Kanselir Jerman Angela
Merkel mendesak Komunis Tiongkok untuk “lebih transparan” mengenai
kisah asal usul virus tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu akan menguntungkan
tanggapan global.
Presiden Prancis
Emmanuel Macron mengatakan akan “naif” untuk mengatakan Tiongkok
memberikan pandemi lebih baik daripada demokrasi Barat, dan memang ada tidak
ada perbandingan seperti itu.
Dalam surat tertanggal
22 April, Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan diplomat Tiongkok
mendekati pejabat Jerman untuk berusaha membujuk mereka membuat pernyataan
positif mengenai tanggapan Beijing terhadap pandemi. Kementerian Dalam Negeri
Jerman mencatat bahwa “pemerintah federal belum memenuhi permintaan ini.”
Downing Street sejak
itu menyingkirkan Tiongkok dari grafik virus pembandingnya yang mencakup data
dari sejumlah negara lain, terkait dengan statistik rezim Komunis Tiongkok
adalah tidak akurat.
Di Amerika Serikat,
tuntutan hukum yang tidak terhitung jumlahnya telah diajukan, mulai dari jaksa
agung negara bagian, firma hukum Amerika Serikat, hingga orang-orang Amerika
Serikat dari kalangan biasa, yang berupaya mencari keadilan atas tanggapan
kecerobohan Tiongkok yang menurut mereka mengarah ke penyebaran pandemi
global.
Carole Lieberman,
seorang saksi ahli forensik dan analis hukum, mengatakan negara-negara di
seluruh dunia sadar atas gagasan bahwa Komunis Tiongkok mungkin tidak
memilikinya niat baik, dan di mana beberapa negara menganggap hal itu adalah
“kebenaran yang tidak nyaman karena mereka ingin menjaga kesepakatan
dagang dan manfaat lainnya.”
Negara-negara pada
umumnya dianggap kebal terhadap tuntutan hukum terkecuali tindakannya yang
mirip dengan terorisme, kata Carole Lieberman kepada The Epoch Times.
Beberapa penyelidikan
mengejar asal usul virus Komunis Tiongkok dan apakah virus tersebut dimaksudkan
untuk menjadi senjata biologis, atau apakah virus tersebut berasal dari kondisi
laboratorium Tiongkok yang ceroboh — di mana Carole Lieberman mencatat sudah
sampai seceroboh itu.
“Meskipun Tiongkok
mungkin tidak harus membayar triliunan seperti diincar tuntutan hukum, reputasi
Tiongkok sangat terpukul sehingga yang tidak dapat diperbaiki,” kata Carole
Lieberman.
“Seluruh dunia
akan waspada terhadap apa pun yang berkaitan dengan Tiongkok untuk masa depan
yang dapat diduga.”
Dokumen internal
pemerintah Tiongkok yang diperoleh The Epoch Times menyoroti bagaimana Komunis
Tiongkok dengan sengaja tidak melaporkan kasus virus Komunis Tiongkok yang
sebenarnya dan menyensor diskusi mengenai wabah, sehingga memicu penyebaran
penyakit.
“Selama
bertahun-tahun, orang-orang lebih atau kurang membiarkan hal-hal seperti
makanan hewan dan produk bayi yang beracun, produk yang mengakibatkan kanker,
manufaktur yang buruk, dan sebagainya, terjadi. Tetapi, Coronavirus akan
menjadi sesuatu yang menghancurkan,” Carole Lieberman melanjutkan.
Pejabat dari
serentetan negara secara terbuka mengeluhkan menerima pasokan medis yang buruk
yang dibeli dari Tiongkok untuk melawan pandemi, yang mencakup Spanyol,
Republik Ceko, Turki, Belanda, Kanada, dan Irlandia, dan banyak lagi. Salah
satu contohnya, rapid test virus Komunis Tiongkok dari Tiongkok gagal
mendeteksi virus secara akurat dalam 70-80 persen semua kasus.
Polling bulan April
2020 oleh perusahaan survei McLaughlin & Associates menemukan bahwa, sebanyak
75 persen orang Amerika Serikat merasa Amerika Serikat harus mengakhiri
ketergantungan impor medis dari Tiongkok.
Casey Fleming, ketua
dan CEO perusahaan strategi intelijen dan keamanan BlackOps Partners,
mengatakan negara-negara dunia bebas mulai bergabung bersama meminta
pertanggungjawaban Komunis Tiongkok “tidak hanya atas tanggapannya yang salah
tetapi juga meminta pertanggungjawaban ganti rugi uang dan nyawa.”
“Kita perlu berharap
Tiongkok berusaha mengendalikan narasi, menyalahkan, dan gunakan paksaan dalam
prosesnya,” kata Casey Fleming kepada The Epoch Times.
The Epoch Times
mendokumentasikan kisah-kisah beberapa warganegara Tiongkok — termasuk dokter,
jurnalis warga, cendekiawan, dan pebisnis yang melaporkan pelanggaran — yang
telah dibungkam oleh rezim komunis Tiongkok karena mengungkap kebenaran.
Dalam salah satu
tindakan yang lebih kuat dalam menanggapi Tiongkok, Jepang menyisihkan 2 miliar
dolar AS dari uang stimulusnya untuk membayar perusahaan guna memindahkan
produksinya di luar Tiongkok, yang menempati peringkat 177 dari 180 Indeks
Kebebasan Pers Dunia pada tahun 2019 oleh Reporters Without Borders.
Sadar
“Tidak perlu
dipertanyakan” bahwa semakin banyak orang yang sadar akan realitas dari
apa yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok, menurut Frank Gaffney, wakil ketua the
Committee on the Present Danger: China.
“Negara mana yang menderita di tangan Partai Komunis Tiongkok ini akan berpikir Partai Komunis Tiongkok adalah baik, terutama karena bukti menunjukkan bahwa jika virus ini bukan senjata yang diluncurkan Partai Komunis Tiongkok, yang pasti virus itu berfungsi sebagai satu senjata,” kata Frank Gaffney kepada The Epoch Times.
Frank Gaffney, yang
juga sebagai asisten menteri pertahanan untuk keamanan internasional
kebijakan selama pemerintahan Reagan, mengatakan sementara akan sulit untuk
meminta negara asing seperti Tiongkok bertanggung jawab penuh atas tindakannya,
“setidaknya kita melakukan beberapa hal yang akan menyakiti Tiongkok atas apa
yang telah dilakukannya.”
“Saya pikir apa yang akan anda lihat tentu saja terpisah dari segi rantai pasokan, itu sudah mulai. Saya pikir ada beberapa pemikiran ulang yang terjadi dalam hal perusahaan yang berencana untuk melakukan banyak bisnis dengan Tiongkok,” kata Frank Gaffney.
Sementara itu,
kebijakan baru di India kini mengharuskan investasi asing langsung membutuhkan
persetujuan pemerintah India, yang selanjutnya dapat memburuk hubungan antara
Tiongkok dengan India.
Tetapi bukan hanya
politikus dan pemimpin yang menentang Komunis Tiongkok, warga biasa mulai
menyuarakan sentimen yang sama.
Saat orang Amerika Serikat berjuang memerangi krisis yang belum pernah dialami sebelumnya, sebuah jajak pendapat tanggal 21 April oleh Pew Research Center menemukan 66 persen orang Amerika Serikat kini berpendapat negatif mengenai Tiongkok — persentase tertinggi yang direkam sejak Pew Research Center mulai mengajukan pertanyaan pada tahun 2005. Pandangan-pandangan itu juga dipegang oleh Partai Demokrat dan Partai Republik.
Dalam jajak pendapat YouGov di Inggris yang dilakukan pada tanggal 17 April, mayoritas, 50 persen, memberikan suara bahwa mereka tidak percaya “sama sekali” angka kematian virus Komunis Tiongkok yang dilaporkan oleh pemerintah Tiongkok. Opsi tertinggi kedua, menerima 32 persen dari memilih, adalah bahwa mereka “tidak sepenuhnya mempercayai angka-angka itu.”
Kerahasiaan yang
dimiliki Komunis Tiongkok, yang membuat pandemi ini secara eksponensial
menjadi lebih buruk bagi seluruh dunia, menandai kebangkitan warga di seluruh
dunia untuk”sepenuhnya memahami kejahatan Komunisme Tiongkok yang
sebenarnya,” menurut Casey Fleming.
Casey Fleming menambahkan bahwa sentimen yang tumbuh melawan Komunis Tiongkok dapat menyebabkan hengkangnya perusahaan Amerika Serikat dan Barat dari Tiongkok. Lebih jauh, memisahkan diri dari komunis Tiongkok serta menyebarkan risiko rantai pasokannya di seluruh dunia. Sementara itu, juga mencatat bahwa kebijakan keamanan nasional Amerika Serikat sedang bergeser, seperti terlihat dalam strategi Kontra-Intelijen Nasional yang baru.
“COVID-19 telah
memaksa dunia untuk tetap berada di rumah dengan kehilangan kebebasan dan
pendapatan dan banyak waktu luang untuk menonton pandemi, bagaimana tanggapan
Komunis Tiongkok, dan pembantaian yang disebabkan Partai Komunis
Tiongkok,” kata Casey Fleming.
“Adalah wajar bagi warganegara
dan pemerintah di seluruh dunia untuk menginginkan si pelanggar untuk
bertanggung jawab. Dengan melakukan itu, mereka akan melucuti jubah si
roh jahat Komunis Tiongkok sejati,” tambah Casey Fleming.
Keterangan Gambar:Petugas
polisi Tiongkok mengenakan topeng pelindung di Stasiun Kereta Api Beijing pada
4 April 2020. (Kevin Frayer / Getty Images)
Selama beberapa bulan terakhir, seluruh dunia telah menyadari kerja keras yang dilakukan oleh pekerja di sektor kesehatan. Inggris, seperti banyak negara, telah menderita akibat wabah virus corona.
Para dokter dan perawat telah bekerja keras untuk dapat membantu semua orang yang datang ke rumah sakit dan memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan hidup.
Para profesional kesehatan berada di bawah tekanan besar sehingga banyak yang memutuskan untuk memberi pesan kecil kepada mereka untuk berterima kasih kepada mereka atas semua yang telah mereka lakukan.
Inilah sebabnya mengapa seorang gadis kecil berusia 5 tahun bernama Sophie Grey memutuskan untuk menggambar pelangi yang indah dengan kapur di dinding rumahnya untuk menunjukkan bahwa dia juga sangat berterima kasih kepada para dokter.
Di Inggris Raya, pelangi menjadi sangat populer sebagai simbol terima kasih kepada petugas kesehatan.
Sophie menggambar pelangi dengan bantuan ibunya, Sam. Sepertinya ide yang bagus untuk ditangani selama karantina dan juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menilai karya orang lain.
Bagi banyak orang, hasilnya sangat menggerakan hati, tetapi beberapa tetangga tidak setuju. Sam tidak pernah berpikir bahwa hal seperti itu bisa memicu perdebatan besar di antara semua tetangga.
Beberapa hari kemudian dia menerima telepon dari pengelola gedung dan dari pihak berwenang yang menuntut agar dia menghapus gambar putrinya.
“Saya belum benar-benar bangun ketika seorang agen real estat menelepon saya. Dia mengatakan dia mengerti mengapa kita melakukannya, tetapi itu harus segera dihapus, “jelas Sam.
Keluarga itu mulai berbicara dengan beberapa tetangga untuk mencari tahu apakah ada yang benar-benar peduli dengan apa yang terjadi.
Mereka semua meyakinkannya bahwa mereka tidak punya masalah dengan pelangi Sophie yang imut. Namun, itu adalah area di mana banyak orang tinggal dan siapa pun bisa mengajukan keluhan kepada pihak pengelola.
Keluarga itu tidak punya pilihan selain menghapus pelangi dari dinding. Beberapa tetangga telah memutuskan untuk menunjukkan dukungan mereka untuk Sophie kecil dan sedang mencari kapur yang diperlukan untuk membuat pesan lagi.
Faktanya, Sam menerima telepon lagi dari pihak berwenang untuk meyakinkannya bahwa tidak ada masalah dan dia bisa membiarkannya tetap ada di sana. Namun, sudah terlambat dan dia benar-benar telah menghapusnya.(yn)
Seekor kucing yang nyasar berteman dengan sepasang kekasih. Dia kembali ke teras mereka suatu hari dengan si kecil.
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
Courtney dan pacarnya, Jake, menemukan seekor kucing liar ketika mereka pindah rumah. Kucing yang ramah itu mulai mengikuti mereka berkeliling setiap kali mereka berada di luar untuk berjalan-jalan.
Kucing itu akan bergaul dengan mereka sampai dia mendapatkan perhatian. Terpesona oleh kucing manis itu, pasangan itu menamainya Queso dan mulai memberikan makanan dan air.
“Kami sudah melihatnya di sekitar lingkungan kami sejak kami pindah. Dia sangat ramah dan akan mendatangi siapa pun,” kata Courtney. “Dia akan menemani kita saat jalan-jalan. Kami akan memberinya makan kapan saja dia mau makanan.”
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
Selama beberapa minggu terakhir, mereka memperhatikan bahwa Queso penuh kasih sayang dan akan sering mengunjungi teras mereka untuk mendapatkan perhatian mereka. Ketika mereka tiba di rumah awal bulan ini, mereka disambut oleh sahabat manis mereka yang menunggu di luar di teras, tetapi kali ini kucing itu tidak sendirian.
Mereka segera memperhatikan bola bulu kecil yang meliuk-liuk di belakang kucing itu.
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
“Sangat mengejutkan ketika dia membawa anak kucingnya. Dia berbaring di teras depan kami, dengan anak kucing di sebelahnya,” Courtney menambahkan.
Karena mereka memiliki kucing sendiri, dan Queso tampaknya tidak cocok dengan kucing lain, mereka membawa ibu kucing dan anak kucingnya ke teras belakang yang terpisah sehingga mereka dapat memiliki tempat yang aman untuk tinggal.
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
Sang ibu benar-benar terpikat oleh semua perhatian yang dia dapatkan dari pasangan itu dan menghabiskan sebagian besar waktunya meringkuk di sana.
Selama beberapa hari berikutnya, mereka membawa ibu dan anak itu ke dokter hewan dan mendapati bahwa anak kucing itu kurang berat dan perlu ditambah.
“Dokter hewan memberi kami beberapa susu formula dan menyuruh kami mencoba memberinya makan antara menyusui dengan ibunya,” kata mereka.
Segera menjadi jelas bahwa ibu kucing tidak tertarik membesarkan anak kucingnya, dan pasangan itu harus turun tangan.
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
“Saya sudah memberi makan dan merawat anak kucing yag merka beri nama Beans, selama hampir satu minggu sekarang,” kata Courtney . “Kami sudah membuat perjanjian dengan dokter hewan (agar ibunya dimandulkan).”
Queso telah meninggalkan bayi kucingnya pada pasangan yang baik hati, dan dia tampaknya sangat senang. Courtney dan Jake terus merawatnya sambil merawat anak kucingnya dengan nyaman di rumah mereka yang penuh kasih.
(Foto: Courtney @callmecourtnay)
“Semuanya baik-baik saja sekarang. Kami bermain dengan Queso, memberinya makan dan memberikan perhatian. Beans telah bertambah berat hampir dua ons sejak kami merawatnya dan mulai bermain dengan mainan dan aku,” tambahnya.(yn)
Menjadi seorang ibu bukanlah tugas yang mudah, terutama ketika harus berurusan dengan banyak orang menilai semua yang Anda lakukan. Stephanie Bruce adalah atlet profesional yang bermimpi pergi ke Olimpiade.
Namun, ia memutuskan untuk meninggalkan impiannya saat ia harus memulai berkeluarga. Dia melahirkan dua bayi hanya berselang 15 bulan dan begitu dia merasa siap untuk kembali ke arena dia memutuskan untuk melanjutkan olahraga.
Stephanie, 36 tahun, tinggal di Kota Flagstaff di Amerika Serikat. Selama berhari-hari, dia menyadari bahwa dia tidak pulih secepat yang dia inginkan dari pascapersalinan. Dia melakukan latihan perut yang tak terhitung jumlahnya untuk mendapatkan kembali sosoknya, tetapi sesuatu pada kulit perutnya tidak kembali ke keadaan pra-kehamilan.
Kulit itu tampak jauh lebih longgar dari sebelumnya dan ada rongga aneh di dekat pusarnya. Dia memutuskan untuk berkonsultasi dengan spesialis dan saat itulah dia didiagnosis menderita diastasis abdomen, suatu kondisi di mana dinding otot terpisah selama kehamilan.
Stephanie berpikir ini bisa secara dramatis mempengaruhi hidupnya sebagai pelari. Lagi pula, dia harus mengenakan pakaian di mana tubuhnya terlihat jelas dan dia sangat takut dihakimi.
Namun, setelah memikirkannya, dia memutuskan bahwa dia akan mengambil keuntungan dari situasi untuk membantu meningkatkan kesadaran dan mendukung semua wanita yang harus melalui situasi yang sama ini.
“Tidak masalah bagaimana penampilanmu. Yang penting adalah bagaimana perasaan Anda dan bahwa Anda menemukan semua kekuatan yang ada dalam diri Anda. Kita harus percaya diri, ”jelas Stephanie.
Pemulihan pascapersalinan bisa menjadi proses yang sangat sulit dan tidak ada yang harus malu dengan keadaan tubuh mereka setelah melakukan pekerjaan yang luar biasa seperti melahirkan bayi. Ini adalah bagaimana ibu yang berdedikasi terus berolahraga terlepas dari segalanya.
Banyak yang mengkritiknya karena menunjukkan tubuhnya secara terbuka, tetapi dia senang dengan seberapa jauh dia telah datang.
Bahkan, dia baru-baru ini memenuhi syarat untuk tes Olimpiade sehingga mereka sedikit lebih dekat untuk memenuhi impian yang sangat penting itu. Butuh beberapa waktu baginya untuk pulih sepenuhnya, tetapi sementara itu ia terus menikmati hidup sepenuhnya.
Gambar-gambar dari atlet berbakat ini telah menyebabkan semua jenis komentar di jaringan. Tidak mudah untuk berada di bawah tatapan semua orang di internet, tetapi Bruce yakin bahwa ia dapat mengirim pesan dukungan dan cinta kepada semua ibu di dunia.(yn)
Laporan media Inggris
‘Daily Mail’ dan media Australia ‘7news’ menyebutkan bahwa Australia, Selandia
Baru, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat yang tergabung dalam aliansi ‘Five
Eyes’ sedang mengusut 2 orang peneliti Institut Penelitian Virus Wuhan.
Kedua orang tersebut
pernah mempelajari kelelawar di Commenwealth Scientific and Industrial Research
Organization (CSIRO) di Australia.
Shi Zhengli yang
dijuluki “Gadis Kelelawar” pada tahun 2006 datang ke Australia sebagai sarjana
tamu untuk mengikuti studi tentang ‘Hubungan Antara Virus SARS dengan
Kelelawar’ selama 3 bulan di Australian Centre for Disease Preparedness
(ACDP).
Teman sejawatnya Zhou
Peng melakukan penelitian tentang kelelawar di laboratorium tersebut dari tahun
2011 hingga 2014 dan memperoleh gelar doktor.
Penelitian kedua orang
itu di Australia didanai bersama oleh pihak Australia dan komunis Tiongkok.
Menteri Perdagangan
Australia : Tidak akan mengomentari penyelidikan mengenai keamanan nasional
Menteri Perdagangan
Australia Simon Birmingham mengatakan bahwa dirinya tidak mengkonfirmasi soal
penyelidikan itu ketika diwawancarai oleh ABC Radio National.
“Baik saya maupun
pemerintah tidak akan mengomentari masalah yang berkaitan dengan keamanan atau
intelijen nasional. Saya tidak tahu menahu soal investigasi ini. Bahkan jika
saya mengetahui investigasi ini, saya juga tidak akan berkomentar mengenai hal
ini,” kata Simon Birmingham.
“Namun, kami
berharap dapat melakukan investigasi transparan mengenai penyebab wabah,
sehingga kami dapat mencegah pandemi global ini terjadi lagi di masa
mendatang”, tambah Simon Birmingham. .
CSIRO membenarkan
Shi Zhengli dan Zhou Peng telah mempelajari virus kelelawar di Australia
Seorang juru bicara
CSIRO dalam sebuah pernyataan membenarkan bahwa Shi Zhengli dan Zhou Peng
pernah melakukan penelitian virus kelelawar di laboratorium Australia, dan
mengatakan bahwa CSIRO sangat mementingkan keselamatan dan melakukan semua
penelitian dengan mengikuti persyaratan keamanan dan peraturan biologis yang
sangat ketat.
Pernyataan itu
menyebutkan bahwa meskipun ACDP saat ini tidak memiliki penelitian tentang
kelelawar, tetapi penelitian tentang kelelawar telah mengkonsolidasikan
pemahaman kita tentang penyakit zoonosis atau penyakit hewan ke manusia.
Komunis Tiongkok
mengancam Australia, Senator Amerika Serikat : Berbuat Jahat Takut diketahui
orang
Pada 23 April, Perdana
Menteri Australia Scott Morrison menghimbau semua anggota WHO untuk mendukung
penyelidikan independen terhadap pandemi pneumonia komunis Tiongkok.
Scott Morrison
mengatakan bahwa semua anggota WHO berkewajiban untuk ikut serta dalam
penyelidikan, dan Australia akan mendesak dunia internasional untuk melakukan
penyelidikan tersebut melalui Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang akan
diselenggarakan di Australia pada 17 Mei mendatang.
Menanggapi seruan
Australia untuk melakukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi
ini, duta besar Tiongkok untuk Australia Cheng Jingye mengancam dengan
mengatakan bahwa pelajar dan turis Tiongkok akan memboikot Australia. Selain
itu, produk pertanian Australia yang diekspor ke Tiongkok juga akan
terpengaruh.
Pada 27 April, Menteri
Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan bahwa permintaan terbuka
Australia untuk melakukan investigasi independen terhadap pandemi adalah masuk
akal. Penilaian secara terbuka, transparan dan jujur sangat penting.
Senator Amerika
Serikat Todd Young mengirim pesan tweet pada 27 April yang berbunyi : “Tiongkok
mengancam Australia dengan kesulitan ekonomi jika Australia tidak mengakhiri
investigasinya terhadap tanggung jawab komunis Tiongkok atas #coronavirus. Maka
pihak Tiongkok akan membuatnya menderita kesulitan ekonomi.”
Tweet sambungan berbunyi,” Penindasan ini adalah jendela yang menakutkan, biarlah dunia luar melihat sendiri seperti apa dunia yang dipimpin oleh komunis Tiongkok. Dan jika komunis Tiongkok tidak menyembunyikan apa pun, mengapa mereka mengeluarkan ancaman?”
China is threatening Australia with economic pain if they don’t end their investigation into China’s responsibility for the #coronavirus. This bullying is a chilling window into what a CCP-led world looks like.
Sementara itu pada 27
April, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan kepada wartawan di
ruang Ross Garden, Gedung Putih bahwa ia tidak puas dengan serangkaian sikap
komunis Tiongkok. Amerika Serikat sedang menyelidiki kejadian secara serius,
dan ada banyak cara untuk meminta pertanggungjawaban komunis Tiongkok.
Berlanjut kemudian,
baru-baru ini Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dalam sebuah
wawancara dengan beberapa media mengatakan bahwa Amerika Serikat telah meminta
Tiongkok untuk melakukan penyelidikan ke kota Wuhan termasuk Institut Virologi
Wuhan, tempat virus itu berasal. Akan tetapi sampai saat ini Beijing belum
memberi tanggapan.
Pompeo menekankan
bahwa hanya melalui penyelidikan terhadap asal-usul virus, nyawa baru dapat
diselamatkan.
Keterangan foto: Media asing melaporkan bahwa badan intelijen
dari Aliansi ‘Five Eyes’ sedang menyelidiki kasus penelitian terhadap kelelawar
yang dilakukan 2 orang peneliti di Institut Penelitian Virus Wuhan, yakni Shi
Zhengli dan Zhou Peng. (Hector Retamal/AFP)