Home Blog Page 177

UE Konfirmasi Diskriminasi Tiongkok Terhadap Perusahaan Eropa, Uni Eropa Pertimbangkan Batasi Akses Alat Kesehatan Tiongkok

0

EtIndonesia. Investigasi Uni Eropa terhadap pengadaan alat kesehatan di Tiongkok menunjukkan adanya diskriminasi terhadap perusahaan Eropa dalam proses tender kontrak pengadaan publik di Tiongkok. Hal ini dapat memicu Uni Eropa untuk memberlakukan pembatasan terhadap perusahaan Tiongkok yang ingin masuk ke pasar Uni Eropa.

Penyelidikan yang berlangsung selama sembilan bulan ini dilakukan berdasarkan International Procurement Instrument (Instrumen Pengadaan Internasional) yang diluncurkan Uni Eropa pada tahun 2022. Tujuannya adalah untuk membuka pasar pengadaan di luar negeri. Laporan ini menyebutkan bahwa kebijakan Tiongkok memaksa rumah sakit lokal memilih pemasok domestik, sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang tidak adil bagi perusahaan asing.

Pejabat Uni Eropa Utamakan Dialog

Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maroš Šefčovič, menyatakan harapannya untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog dengan pihak Tiongkok. Namun, dia memperingatkan bahwa jika kesepakatan tidak tercapai, Uni Eropa dapat membatasi perusahaan Tiongkok untuk berpartisipasi dalam kontrak pengadaan publik di Eropa selama lima tahun.

“Kami memprioritaskan dialog, tetapi kami siap mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan persaingan yang adil,” ujar Šefčovič.

Hasil Investigasi dan Ketegangan Perdagangan

Laporan ini dapat memperburuk ketegangan perdagangan antara Uni Eropa dan Tiongkok. Tahun lalu, Uni Eropa memberlakukan tarif hingga 45% pada mobil listrik asal Tiongkok, sementara Beijing mengancam akan menerapkan tarif pada produk brandy dan daging babi dari Eropa.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa meskipun impor alat kesehatan dari Tiongkok ke Uni Eropa meningkat dua kali lipat antara 2015 hingga 2023, kebijakan Tiongkok tetap membatasi akses pasar bagi perusahaan Eropa. Uni Eropa menilai bahwa kebijakan “substitusi domestik” yang ditekankan oleh Tiongkok memberikan tekanan sistematis pada perusahaan asing.

Dampak Kebijakan “Made in Tiongkok 2025”

Laporan ini juga menyoroti bahwa alat kesehatan berperforma tinggi merupakan salah satu sektor inti dalam program Made in Tiongkok 2025. Berdasarkan program tersebut, Tiongkok menargetkan tingkat produksi dalam negeri untuk alat kesehatan kelas atas mencapai 70% pada tahun 2025 dan 95% pada tahun 2030. Kebijakan ini mendorong berbagai provinsi di Tiongkok untuk mengeluarkan peraturan yang mendukung pemasok lokal, seperti peraturan pengadaan alat kesehatan di Provinsi Anhui.

Selain itu, laporan ini mengkritik kurangnya transparansi dalam proses pengadaan alat kesehatan di Tiongkok. Data menunjukkan bahwa dari 380.000 proyek tender alat kesehatan dalam delapan tahun terakhir, kurang dari 10% dokumen tender mencantumkan kriteria kualifikasi yang dapat diakses, sementara 87% tender mengandung klausul diskriminatif secara langsung atau tidak langsung.

Tindakan yang Mungkin Diambil Uni Eropa

Komisi Uni Eropa menyatakan bahwa setiap langkah yang diambil berdasarkan International Procurement Instrument akan mengikuti prinsip proporsionalitas dan mempertimbangkan stabilitas rantai pasokan. Jika negosiasi gagal menyelesaikan masalah, Uni Eropa dapat mengurangi atau menolak partisipasi perusahaan Tiongkok di pasar Eropa.

Pejabat Uni Eropa mengungkapkan bahwa Tiongkok sempat mengusulkan negosiasi kesepakatan bilateral terkait pengadaan, tetapi usulan tersebut tidak mampu mengatasi masalah yang terungkap dalam investigasi. Šefčovič menegaskan bahwa Uni Eropa ingin menjaga hubungan perdagangan yang adil dan timbal balik dengan Tiongkok, tetapi juga siap untuk mengambil tindakan jika diperlukan.

Tantangan dalam Hubungan Ekonomi UE-Tiongkok

Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa telah menerapkan berbagai instrumen hukum untuk menghadapi praktik perdagangan yang tidak adil, seperti Foreign Subsidies Regulation (Regulasi Subsidi Asing). Peraturan ini membatasi perusahaan yang menerima subsidi dari pemerintah asing untuk mengikuti tender kontrak publik atau melakukan akuisisi di Uni Eropa. Meskipun peraturan ini tidak secara spesifik menyasar Beijing, sebagian besar digunakan untuk menangani masalah yang terkait dengan perusahaan Tiongkok.

Seiring dengan kebijakan Uni Eropa yang semakin mendekati sikap Amerika Serikat terhadap Tiongkok, hubungan ekonomi antara Uni Eropa dan Tiongkok akan semakin tegang. Laporan yang dirilis oleh Uni Eropa ini menambah ketidakpastian dalam dialog perdagangan kedua belah pihak di masa depan. (jhn/yn)

Analisis Penulis Tionghoa tentang Siasat Pengalihan Topik  The New York Times

0

ETIndonesia. Sheng Xue, penulis Tionghoa dan Wakil Ketua Global dari Aliansi Demokratik Tiongkok, baru-baru ini mengatakan kepada Epoch Times bahwa artikel The New York Times yang menyerang Falun Gong dan Shen Yun hanya mencerminkan prasangka segelintir orang. Menurutnya, hal ini secara tidak langsung memperkuat represi lintas negara Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan mengaburkan perhatian atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap praktisi Falun Gong. Meski demikian, Sheng Xue yakin bahwa upaya PKT untuk mendiskreditkan Falun Gong di masyarakat bebas tidak akan berhasil.

“Selama lebih dari 25 tahun, praktisi Falun Gong menjadi kelompok yang paling dianiaya di Tiongkok. Mereka telah mengalami represi yang berlangsung lama dan brutal dengan metode PKT yang tidak mengenal batas dan sangat kejam. Ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi banyak orang,” ujar Sheng Xue.  

Sheng Xue menambahkan bahwa PKT telah lama melakukan propaganda besar-besaran secara global untuk mempengaruhi media, termasuk mengundang jurnalis, editor, dan pemimpin media ke Tiongkok dengan menawarkan biaya perjalanan, akomodasi, tur, dan bahkan hadiah.

Dilaporkan bahwa penerbit New York Times Arthur Sulzberger Jr. bersama beberapa editor dan jurnalisnya pernah berkunjung ke Beijing pada 2001, dan mereka mendapat kesempatan bertemu dengan pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin.

BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : 【Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

Sheng Xue mengatakan, “Sebenarnya pada saat itu, PKT memiliki strategi propaganda besar baru yang menargetkan seluruh dunia dan media global. Mereka menggunakan banyak uang untuk membeli media internasional, bahkan banyak media berbahasa mandarin sebenarnya telah dibeli, ini adalah fakta yang sudah diketahui semua orang.”

Mengenai cara PKT mencemarkan nama baik dan menyerang Falun Gong, Shen Yun, dan Epoch Times, Sheng Xue mengatakan bahwa The New York Times saat ini menggunakan taktik perang opini publik, seolah-olah mereka harus mencapai tujuan tertentu. Sheng Xue mengatakan, “Sebenarnya tidak mengherankan, dan tidak ada yang terlalu baru, hanya saja gelombang terbaru ini tampak lebih agresif.” 

“Jadi sekarang dengan menggunakan taktik opini publik seperti ini, menggali dari berbagai sudut, membuat insinuasi, dan menggunakan tuduhan yang tidak jelas, termasuk terhadap pemimpinnya, terhadap pendiri Falun Gong, Guru Li Hongzhi, saya merasa ini sangat familiar, karena PKT dapat dikatakan selalu menggunakan metode seperti ini terhadap musuh-musuhnya. Mereka memanfaatkan kebebasan berbicara, kebebasan berekspresi, dan platform media di negara-negara demokratis, bahkan termasuk sarana hukum. Sepertinya mereka benar-benar ingin mencapai tujuan tertentu, tetapi tujuan PKT ini benar-benar tidak mungkin tercapai.”

BACA JUGA : Aktivis HAM dan Pengacara Tiongkok : Guru Li Hongzhi adalah Orang Bijak, Fitnah dari The New York Times Tidak Akan Berhasil

Sheng Xue juga menyoroti bahwa banyak orang kini mulai mempertanyakan apakah media arus utama Amerika Serikat telah menjadi alat kepentingan tertentu, termasuk melalui pemberitaan yang bias dan menyebarkan informasi tidak akurat.

“Saya ingin bertanya apakah New York Times pernah secara mendalam menyelidiki dan melaporkan tindakan PKT, termasuk pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong? Jika tidak, mengapa mereka memilih untuk menyerang Falun Gong saat ini?”

Menurut Sheng Xue, Falun Gong telah mendapat dukungan internasional karena keberanian mereka mengungkap kejahatan PKT dan sistematisnya penelitian mereka tentang bahaya komunisme.

Sheng Xue menjelaskan:“Falun Gong  secara mendalam dan sistematis mengungkap sifat represif PKT, dan hal ini mendapat dukungan serta penghormatan dari banyak orang. Ini menjadi ancaman serius bagi PKT karena semakin banyak orang tidak lagi mempercayai propaganda mereka.”

Sheng Xue juga menyoroti pentingnya Shen Yun, yang telah menunjukkan keindahan budaya Tiongkok sebelum masa kekuasaan PKT kepada dunia selama 18 tahun terakhir.

“Ini adalah pukulan besar bagi PKT karena semakin banyak orang menyadari seperti apa Tiongkok sebenarnya sebelum PKT berkuasa.”

Dia menyerukan lebih banyak perhatian terhadap kejahatan pengambilan organ secara paksa yang dilakukan PKT, yang menurutnya masih berlangsung hingga saat ini. (Hui)

Sumber :NTDTV.com 

Tiongkok Pertimbangkan Jual TikTok Amerika ke Elon Musk

0

EtIndonesia. Menurut sumber yang dekat dengan isu ini, jika TikTok, aplikasi video pendek milik perusahaan Tiongkok ByteDance, tidak dapat menghindari larangan di Amerika Serikat, otoritas Tiongkok mempertimbangkan untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat kepada miliarder Elon Musk. Para pejabat Tiongkok saat ini sedang dalam tahap awal negosiasi mengenai opsi potensial ini.

Dilaporkan oleh Bloomberg pada Senin (13/1), sumber tersebut menyebutkan bahwa para pejabat Tiongkok lebih memilih agar TikTok tetap di bawah kendali perusahaan induknya, ByteDance. Namun, dengan kemungkinan pelarangan TikTok di AS, aplikasi ini mungkin dijual melalui proses persaingan terbuka atau diatur oleh Pemerintah AS. Ini menunjukkan bahwa masa depan TikTok tidak sepenuhnya berada di tangan ByteDance.

Beberapa anggota Kongres AS telah menyatakan bahwa Pemerintah Tiongkok memiliki “saham emas” di ByteDance, yang memberikan mereka kendali terhadap TikTok.

Opsi Pengambilalihan oleh Elon Musk

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah bahwa platform media sosial milik Elon Musk, X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), akan mengambil alih bisnis TikTok di Amerika Serikat dan mengelola operasi tersebut bersama-sama. Namun, sejauh ini belum ada konsensus resmi mengenai bagaimana rencana ini akan dijalankan.

Dalam tanggapannya terhadap laporan Bloomberg, seorang juru bicara TikTok mengatakan: “Kami tidak dapat mengomentari spekulasi yang sepenuhnya bersifat fiktif.”

Sebelumnya, TikTok telah menyatakan bahwa saham yang dimiliki oleh Pemerintah Tiongkok di ByteDance “tidak memengaruhi operasi global ByteDance di luar Tiongkok, termasuk TikTok.”

Reaksi dari Pihak Terkait

Hingga saat ini, Elon Musk, platform X, dan Departemen Perdagangan AS belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Laporan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan dari Pemerintah AS terhadap TikTok, terutama terkait dugaan bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan oleh Pemerintah Tiongkok untuk tujuan pengumpulan data dan pengawasan. Dengan undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Biden pada April 2024, TikTok memiliki waktu hingga 19 Januari 2025 untuk sepenuhnya memisahkan diri dari ByteDance atau menghadapi larangan total di Amerika Serikat. (jhn/yn)

Selama Perang Saudara, Satu Pasukan Mengklaim Bertemu dengan “Manusia Raksasa”

EtIndonesia. Selama Perang Saudara di El Salvador, sekelompok tentara sedang melakukan operasi di hutan ketika mereka merasakan tanah bergetar. Tiba-tiba, sosok “manusia raksasa” muncul di hadapan mereka.

Kisah ini diceritakan oleh seorang netizen yang mendengarnya langsung dari pamannya. Pamannya mengaku bahwa dia adalah satu-satunya anggota keluarga yang mengalami kejadian ini, dan tidak ada anggota keluarga lain yang bisa membuktikan kebenarannya. Namun, dia bersumpah bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Peristiwa ini terjadi selama Perang Saudara di El Salvador, yang meletus pada tahun 1979. Pamannya adalah seorang tentara saat itu. Dalam salah satu misinya, dia bersama enam orang lainnya dikirim untuk melakukan operasi di hutan. Misi mereka adalah menemukan dan memantau pasukan musuh yang mungkin berkemah di dalam hutan. 

Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka mulai merasakan tanah bergetar, seolah-olah ada makhluk besar yang mendekat. Dia menggambarkan bahwa rasanya seperti berada di Jurassic Park ketika seekor T-Rex raksasa sedang berjalan mendekati mereka. Mereka mengira ada musuh yang melakukan operasi besar, sehingga mereka segera bersembunyi.

Beberapa saat kemudian, muncul sosok “manusia raksasa” yang berjalan di kejauhan. Ketika ditanya apakah itu makhluk seperti “Bigfoot”, pamannya menjelaskan bahwa raksasa tersebut bukan seperti Bigfoot, melainkan lebih mirip raksasa dalam cerita Jack and the Beanstalk. Meski pandangan mereka terhalang oleh pepohonan di hutan, mereka dapat melihat bahwa itu memang raksasa sesungguhnya dengan tinggi setara dengan pohon tertinggi di wilayah tersebut. Setelah mengamati wajah raksasa itu dengan lebih jelas, pamannya merasa sangat ketakutan dan sama sekali tidak ingin meninggalkan tempat persembunyian mereka.

Pamannya dan timnya merasa sangat takut. Meskipun raksasa tersebut hanya lewat, mereka khawatir akan bertemu dengan raksasa lain. Dua orang dari tim tersebut sempat berencana untuk mencoba membunuh raksasa itu, berharap dapat menjadi kaya raya jika berhasil. Namun, pemimpin tim menghentikan ide tersebut karena dianggap sebagai gagasan yang konyol. Anggota tim lainnya juga setuju bahwa tindakan itu sangat berbahaya. Mereka kemudian memutuskan untuk tetap diam dan segera mundur dari hutan menuju markas.

Ketika mereka kembali, mereka menceritakan pengalaman tersebut kepada orang lain, tetapi tidak ada yang mempercayai mereka. Terutama teman-teman mereka yang bekerja sebagai pilot, yang berpendapat bahwa jika makhluk seperti itu benar-benar ada, mereka pasti sudah melihatnya dari udara.

Deskripsi Raksasa dan Pertanyaan yang Muncul

Ada yang mengatakan bahwa raksasa itu tampak botak, sementara yang lain menyebutkan bahwa raksasa tersebut mengenakan cawat seperti Tarzan. Meski cerita dan deskripsi tentang raksasa tersebut tidak dipercaya oleh orang lain, netizen yang mendengar kisah ini juga memiliki pertanyaan: mengapa tidak ada sisa tubuh atau tulang dari makhluk sebesar itu yang ditemukan? Namun, pamannya menegaskan bahwa dia mengingat dengan jelas getaran tanah dan sosok manusia raksasa yang berjalan di kejauhan hari itu. Dia tidak peduli dengan keraguan atau pendapat orang lain, karena Dia tahu apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri saat bersembunyi dan menunggu raksasa itu menghilang dari pandangan.

Ibu dari netizen tersebut mengungkapkan bahwa pada masa itu, sering terjadi kematian, banyak orang tak bersalah menjadi korban pembunuhan. Dan banyak peristiwa supranatural juga dilaporkan terjadi selama periode tersebut. Dia menduga bahwa mungkin yang mereka temui adalah roh yang menyamar sebagai raksasa untuk menakuti paman dan timnya. Neneknya juga menambahkan bahwa pada masa itu, selama melihat keluar dari rumah akan terlihat jenazah yang tergeletak di jalan. (jhn/yn)

Aurora Tech Award 2025: Pengakuan Bagi Pendiri Wanita yang Menginspirasi Dunia

0

JAKARTA — Aurora Tech Award 2025 kembali memberikan penghormatan kepada pendiri perempuan paling berani dan inovatif di pasar berkembang. Tahun ini, penghargaan tersebut mencatat rekor dengan 2.018 pendaftar dari 116 negara, dua kali lipat dari jumlah tahun sebelumnya. Pengumuman daftar panjang Top 120 membawa kebanggaan tersendiri, dengan partisipasi terbesar berasal dari Nigeria, Brasil, dan Amerika Serikat, dengan Mesir di urutan kedua. Kontributor penting lainnya termasuk Kolombia, Kenya, Inggris Raya, India, dan Kazakhstan.

Isabella Ghassemi-Smith, Head of Aurora Tech Awards, menyatakan, “Kami dengan bangga mengumumkan Top 120 pertama kami, yang disaring dari ribuan pendaftar luar biasa. Para pendiri ini membangun bisnis yang berani dan inovatif, siap membentuk masa depan industri mereka dan negara masing-masing.”

Inisiatif ini juga mendapatkan dukungan yang semakin meningkat dari perusahaan modal ventura, dengan jumlah mitra VC yang meningkat dari 23 menjadi 35. Yang menarik, daftar tahun ini mencakup mitra baru dari Mesir, Brasil, dan Pakistan, menegaskan pengakuan global yang semakin besar terhadap penghargaan ini dan misinya.

 Aurora Tech Award menyoroti sektor-sektor yang sedang berkembang pesat. Tahun ini, healthtech memimpin dengan 30 startup, mencerminkan prioritas global terhadap inovasi di bidang kesehatan. Selain itu, agritech dan edtech tetap relevan, sementara e-commerce menunjukkan perubahan menuju model bisnis yang lebih dinamis. Mayoritas startup agritech berasal dari Afrika, sedangkan HR-tech banyak berkembang di Brasil, Singapura, dan Inggris.

Di Amerika Serikat, dari 15 startup yang masuk daftar, tujuh berfokus pada healthtech, sedangkan Kolombia menonjol dengan proyek-proyek di bidang energi terbarukan, ecotech, dan edtech. Dukungan terhadap wirausaha perempuan di sektor teknologi menunjukkan perubahan positif dalam investasi global.

Kemitraan dengan perusahaan modal ventura meningkat signifikan. Tahun ini, jumlah mitra VC yang mendukung Aurora Tech Award naik dari 23 menjadi 35, mencakup kemitraan baru dari Mesir, Brasil, dan Pakistan. Hal ini mencerminkan pengakuan yang semakin luas terhadap pentingnya mendukung kewirausahaan perempuan.

Menurut Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia, “Inisiatif ini sangat menginspirasi. Penghargaan seperti Aurora Tech Award memotivasi pengusaha perempuan untuk terus berkarya dan menciptakan dampak sosial yang nyata.”

Aurora Tech Award memberikan lebih dari sekadar pengakuan. Para finalis mendapatkan bimbingan, pelatihan penggalangan dana, dan dukungan dalam menyiapkan pitch deck. Mereka juga terhubung dengan investor dan dana modal ventura, membuka jalan menuju peluang bisnis yang lebih besar.

Finalis terbaik akan diumumkan pada Februari 2025, dan pemenang akan dirayakan dalam upacara penghargaan global akhir tahun. Dengan momentum yang terus tumbuh, penghargaan ini menjadi simbol harapan dan semangat inovasi bagi pengusaha perempuan di seluruh dunia.

Data PPI Tiongkok Turun Selama 27 Bulan Berturut-turut, Warga Bersiap Menghadapi Masa Sulit

0

Data terbaru menunjukkan bahwa  Consumer Price Index  atau  indeks harga konsumen (CPI) Tiongkok pada Desember 2024 semakin melemah mendekati nol, sementara Producer Price Index atau indeks harga produsen (PPI) terus menyusut. Para pengamat menilai masa-masa sulit bagi rakyat Tiongkok mungkin baru saja dimulai.

ETIndonesia. Pada 9 Januari, Biro Statistik Nasional Tiongkok merilis data CPI dan PPI untuk Desember 2024. Data menunjukkan bahwa CPI pada Desember naik hanya 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih rendah dari kenaikan 0,2% pada November. Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak April tahun lalu.

“Jika CPI naik, berarti harga-harga meningkat dan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, masyarakat semakin enggan membelanjakan uangnya. Penurunan konsumsi ini berdampak buruk bagi produsen karena akan mempengaruhi penjualan produk mereka di masa depan,” ujar Profesor Universitas Carolina Selatan, Xie Tian. 

Ahli keuangan Taiwan, Huang Shih-tsung, menilai masalah utama Tiongkok bukanlah CPI yang tinggi, tetapi justru terlalu rendahnya CPI.

“Hal ini membuat banyak pelaku usaha kehilangan kepercayaan terhadap masa depan. Konsumen juga ragu untuk berbelanja karena berpikir harga produk di masa depan mungkin akan lebih rendah. Produsen juga enggan memproduksi jika mereka memperkirakan harga akan terus turun. Jadi, rendahnya CPI justru akan memberikan tekanan besar pada ekonomi Tiongkok,” Huang Shih-tsung berkomentar. 

Pada Desember, PPI nasional turun 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya, menandai bulan ke-27 berturut-turut penurunan, dengan PPI sepanjang tahun 2024 turun 2,2% dibandingkan 2023.

Huang Shih-tsung melanjutkan :”Ini menunjukkan bahwa biaya produksi terus menurun, tetapi niat konsumen untuk berbelanja tetap rendah. Dua angka ini menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok masih berada dalam tren penurunan.”

Biro Statistik Nasional menyebut penurunan ini disebabkan oleh faktor musiman dalam industri tertentu serta fluktuasi harga komoditas global. Namun, para ahli memiliki pandangan berbeda.

Xie Tian menyebut: “Hal ini mencerminkan pesimisme produsen terhadap masa depan ekonomi. Mereka tidak melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi dan merasa kondisi ekonomi akan semakin buruk.”

Huang Shih-tsung menambahkan:”Meskipun produsen terus menurunkan biaya, konsumen tetap tidak berminat untuk membeli. Ini menunjukkan bahwa masalah kelebihan produksi di Tiongkok masih sangat serius.”

Menurut Bloomberg, inflasi konsumen yang semakin melemah mendekati nol selama empat bulan berturut-turut. Hal ini menjadi hambatan bagi upaya pemerintah dalam mendorong permintaan dan mengatasi deflasi melalui kebijakan stimulus ekonomi.

Xie Tian menyatakan:”Kita harus mempertanyakan keakuratan data CPI yang dirilis pemerintah Tiongkok karena mereka cenderung memilih data yang menunjukkan inflasi rendah atau bahkan menciptakan ilusi deflasi.”

Sejak pandemi COVID-19 merebak pada awal 2020, tingkat pertumbuhan tahunan CPI Tiongkok telah lima tahun berturut-turut tidak mencapai target resmi, menunjukkan tekanan deflasi yang sulit diatasi.

Xie Tian menambahkan: “Produksi mobil listrik sudah berlebihan. Menghadapi hambatan perdagangan dari Barat serta sanksi ekonomi yang diprediksi akan lebih keras di bawah pemerintahan Trump, ekonomi Tiongkok kemungkinan akan terus tertekan hingga 2025-2026. Masa-masa sulit bagi rakyat Tiongkok mungkin baru saja dimulai.”

Huang Shih-tsung memprediksi:”Tahun ini akan menjadi tahun dengan tekanan terbesar bagi Tiongkok. Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini mungkin kurang dari 2,5%, atau bahkan lebih rendah.”

Sejak September lalu, pemerintah PKT telah meluncurkan serangkaian kebijakan stimulus ekonomi seperti penurunan suku bunga, dukungan terhadap pasar saham dan properti, serta peningkatan pinjaman bank. Namun, konsumsi tetap tidak menunjukkan pemulihan yang signifikan dan kebijakan ini hampir tidak efektif.

Xie Tian menyimpulkan :”Konsumsi seharusnya menjadi salah satu pendorong utama ekonomi. Jika terus melemah, pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak akan tercapai.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com  

Rumor Rusia Hancurkan Bukti, Beijing Pura-pura Tidak Tahu

EtIndonesia. Untuk mengisi kekosongan di medan perang garis depan, Rusia secara bertahap mengirimkan tentara Korea Utara yang telah menyelesaikan pelatihan ke garis depan, memerintahkan mereka untuk bertempur melawan pasukan Ukraina. Seiring dengan meningkatnya keterlibatan senjata bantuan dari Korea Utara yang dikerahkan oleh militer Rusia ke garis depan, Ukraina semakin banyak mengumpulkan bukti keterlibatan Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina, yang cukup untuk membuktikan bahwa Korea Utara telah melanggar resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB.

Namun, ketika dihadapkan pada pertanyaan terkait Korea Utara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, hanya menjawab: “Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan,” dan menolak memberikan pernyataan terkait masalah tersebut.

Pengguna X dengan nama akun “Xiaojing Canxue” membagikan video yang menunjukkan bahwa meskipun militer Rusia telah mengerahkan tentara Korea Utara ke garis depan selama beberapa bulan, pasukan Ukraina baru-baru ini berhasil menangkap dua tentara Korea Utara. Setelah menangkap mereka, pasukan Ukraina segera memberikan bantuan medis di medan perang kepada para tawanan tersebut. Dengan bantuan penerjemah dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), kedua tentara Korea Utara itu diinterogasi.

Sebelumnya, jika tentara Korea Utara di garis depan terluka, mereka akan dibunuh oleh rekan-rekan mereka atau tentara Rusia untuk mencegah kebocoran informasi. “Ini adalah pertama kalinya Ukraina berhasil menangkap tentara Korea Utara.” 

Dalam interogasi, kedua tentara Korea Utara tersebut mengungkapkan bahwa perintah yang mereka terima di dalam negeri adalah “pergi ke luar negeri untuk pelatihan militer”. Namun, mereka justru dikirim langsung ke medan perang di Ukraina. Setelah hanya satu minggu pelatihan intensif, mereka dikerahkan ke garis depan untuk bertempur melawan pasukan Ukraina.

Pada saat yang sama, pengguna X “NOELREPORTS” juga mengunggah informasi bahwa militer Rusia merusak sistem rudal pertahanan udara “Tor-M1” yang telah dimodifikasi oleh Korea Utara dan ditempatkan di wilayah Kursk. Langkah ini bertujuan untuk menutupi fakta bahwa senjata bantuan Korea Utara telah dikerahkan ke medan perang. Menurut “NOELREPORTS,” militer Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udara tersebut berasal dari Barat, namun tindakan sebenarnya lebih terlihat sebagai upaya “menghancurkan bukti.”

Selain itu, pengguna X lainnya, membagikan video yang menunjukkan seorang wartawan dari Ukrainian News Agency baru-baru ini menggunakan bukti berupa tentara Korea Utara yang ditangkap oleh militer Ukraina untuk mengajukan pertanyaan terbuka dalam konferensi pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Dia meminta komentar terkait apakah Korea Utara melanggar resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, menjawab: “Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan.” 

Dia menambahkan : “Posisi Tiongkok terhadap krisis Ukraina selalu konsisten dan jelas, yakni berharap dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk meredakan ketegangan kedua negara dan berkomitmen menyelesaikan konflik melalui cara politik.”

Menanggapi pernyataan Guo Jiakun yang seolah pura-pura tidak tahu, banyak netizen Tiongkok mengkritik dengan mengatakan: “Kalau tidak tahu apa-apa, untuk apa mengadakan konferensi pers? Lebih baik serahkan pada ibu-ibu di depan gerbang desa.” 

Ada juga yang menyindir bahwa Tiongkok selalu mempertahankan sikap tidak tahu malu.

Beberapa netizen juga menyindir bahwa menjadi juru bicara Kementerian Luar Negeri kini semakin mudah: “Apakah Kementerian Luar Negeri masih membutuhkan juru bicara?” 

Mereka bahkan menyusun SOP tanggapan juru bicara Kementerian Luar Negeri terhadap pertanyaan sensitif, mulai dari : “Saya tidak mengetahui situasi tersebut,” hingga “Posisi kami selalu transparan dan adil,” lalu “Kami berharap masalah dapat diselesaikan dengan damai,” dan terakhir, “Sampai di sini, lanjut ke topik berikutnya.”(jhn/yn)

Tahun 2024 : 15.000 Lebih Miliarder Tinggalkan Tiongkok, Catat Rekor Tertinggi

0

ETIndonesia. Pemerintah Partai Komunis Tiongkok yang terus menekan perusahaan swasta dan kondisi ekonomi yang lesu tidak hanya membuat investor asing keluar secara besar-besaran dari negara tersebut, tetapi juga memicu percepatan pelarian para miliarder. Laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah miliarder yang melarikan diri dari Tiongkok pada tahun lalu mencatat angka tertinggi dalam sejarah.

“Di Tiongkok tidak ada lagi miliarder. Mengapa? Karena satu per satu mereka semua telah pergi. Jika tidak cepat pergi, akan terlambat,” kata seorang pembuat konten media independen dari Wuhan, Fu Xingxing. 

Menurut laporan dari perusahaan konsultan investasi imigrasi Henley & Partners, pada tahun 2024 diperkirakan sebanyak 15.200 orang kaya Tiongkok yang memiliki aset senilai lebih dari 1 juta dolar AS telah memindahkan kekayaan mereka dan bermigrasi ke negara lain. Jumlah ini meningkat sekitar 1.400 orang dibandingkan tahun 2023 dan naik 28% dibandingkan tahun 2022, mencatatkan rekor tertinggi.

“Selama beberapa tahun terakhir, arah kebijakan pemerintah PKT yang semakin ke kiri memberikan tekanan besar pada para pengusaha. Situasi politik semakin buruk, kondisi ekonomi juga memburuk, sehingga sulit bagi mereka untuk mempertahankan atau mengembangkan kekayaannya di Tiongkok,” ujar kolumnis Epoch Times, Wang He. 

Al Jazeera melaporkan bahwa ekonomi Tiongkok tengah menghadapi tantangan terberat dalam beberapa dekade terakhir. Pertumbuhan ekonomi jauh di bawah tren historis, tingkat pengangguran pemuda tetap tinggi, sekitar 17% lebih, dan pasar properti terus terjebak dalam penurunan jangka panjang dengan harga rumah turun sekitar 8% dari puncaknya. Data sebenarnya diyakini bahkan lebih buruk.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah PKT juga meningkatkan pengawasan dan penindasan terhadap sektor teknologi, keuangan, serta pendidikan, membuat kalangan bisnis merasa semakin tertekan.

“Pertama, peluang untuk menghasilkan uang tidak ada lagi. Kedua, risiko dirampas semakin besar. Pemerintah pusat dan daerah sekarang kekurangan uang, dan berbagai pajak serta pungutan ditargetkan pada orang-orang kaya ini. Para miliarder sangat menyadari hal ini dan berusaha secepat mungkin meninggalkan negara itu,” ujar Ekonom dari Washington Institute for Information and Strategic Studies, Li Hengqing. 

Para ahli percaya tren ini akan membawa tantangan yang lebih besar bagi ekonomi Tiongkok.

“Kurangnya kepercayaan menyebar di kalangan masyarakat, dan ketika para pengusaha kaya membawa keluar sejumlah besar modal, hal ini semakin memperparah situasi ekonomi Tiongkok,” kata Wang He. 

Li Hengqing menambahkan: “Ini akan menjadi ancaman bagi cadangan devisa Tiongkok dan stabilitas nilai tukar mata uang yuan.”

Selain meningkatnya jumlah miliarder yang meninggalkan negara, jumlah warga Tiongkok yang mencari suaka di luar negeri juga melonjak tajam. Badan Pengungsi PBB memperkirakan bahwa jumlah orang yang melarikan diri dari Tiongkok tahun lalu mencapai setidaknya 176.239 orang, meningkat 169% dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi, mencatat rekor tertinggi dalam sejarah.

“Ketidakadilan dan penindasan sosial yang merajalela membuat banyak orang semakin putus asa terhadap pemerintah. Mereka memilih untuk ‘memberikan suara dengan kaki mereka’—lebih baik meninggalkan segalanya di dalam negeri demi mencari kehidupan baru di luar negeri,” kata Wang He menyimpulkan.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Pengakuan Mengejutkan Tentara Korea Utara yang Ditawan, Zelenskyy Serukan Pertukaran Tawanan dengan Kim Jong-un

EtIndonesia. Pada Oktober tahun lalu, Korea Utara mengirimkan pasukan elitnya ke Rusia untuk bertempur. Setelah menerima pelatihan militer dasar di berbagai lokasi, mereka dikerahkan ke wilayah Kursk untuk melawan pasukan Ukraina.

Pada 9 Januari, pasukan Ukraina berhasil menangkap dua tentara Korea Utara di wilayah Kursk. Keduanya berusia 20 dan 26 tahun dan kini telah dibawa ke Kyiv untuk menjalani perawatan. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mempublikasikan rekaman interogasi mereka di media sosial dengan bantuan penerjemah dari dinas intelijen Korea Selatan.

Dalam unggahannya di platform X, Zelenskyy secara khusus menulis pesan dalam bahasa Korea, menyerukan kepada Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, untuk mempertimbangkan pertukaran tawanan, yaitu tentara Korea Utara yang ditawan dengan tawanan perang Ukraina.

Menurut laporan Yonhap News, dua tentara Korea Utara tersebut adalah bagian dari pasukan elit. Salah satu dari mereka adalah prajurit berusia 20 tahun yang tertangkap dengan membawa kartu identitas palsu sebagai tentara Rusia dari Republik Tuva, Siberia. Sedangkan yang berusia 26 tahun adalah seorang penembak jitu yang terluka di bagian rahang dan tidak bisa berbicara. Dia hanya dapat berkomunikasi melalui anggukan, gelengan kepala, atau tulisan.

Pada 12 Januari, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengungkapkan hasil interogasi tentara Korea Utara tersebut. Dalam pengakuannya, mereka menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara mengalami kerugian besar selama pertempuran di Rusia. Zelenskyy kemudian mengunggah artikel dalam tiga bahasa—Inggris, Ukraina, dan Korea—di platform X, menawarkan kepada Kim Jong-un untuk menukar tawanan perang Ukraina yang berada di Rusia dengan tentara Korea Utara yang ditawan Ukraina.

Zelenskyy menyatakan bahwa jika Kim Jong-un bersedia memulai proses pertukaran tawanan perang, Ukraina siap menyerahkan tentara Korea Utara kepada pihak Korea Utara. Zelenskyy menegaskan bahwa tidak ada yang dapat membantah fakta bahwa Rusia saat ini sangat bergantung pada bantuan militer dari Korea Utara. Dia juga menambahkan bahwa tanpa bantuan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mampu melakukan banyak hal.

Selain itu, Zelenskyy mengusulkan opsi lain bagi tentara Korea Utara yang tidak ingin kembali ke negaranya. Dia mengatakan bahwa mereka dapat diberikan kesempatan untuk menyebarkan kebenaran tentang pengalaman mereka selama perang, dengan tujuan mempromosikan perdamaian. Namun, Zelenskyy tidak memberikan detail lebih lanjut tentang opsi ini.

Zelenskyy juga membagikan video interogasi selama 2 menit 55 detik yang diunggah di Facebook. Interogasi tersebut dilakukan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dengan bantuan penerjemah dari NIS Korea Selatan. Dalam video itu, seorang pria Korea Selatan bertindak sebagai penerjemah lisan.

Berikut adalah isi percakapan interogasi yang diterjemahkan:

Tentara Korea Utara, usia 20 tahun:

Penerjemah: Apakah kamu tahu sekarang berada di mana?
Tentara: (menggelengkan kepala)
Penerjemah: Kamu sekarang berada di Ukraina.
Tentara: (mengangguk)
Penerjemah: Apakah kamu tahu bahwa kamu sedang berperang melawan tentara Ukraina?
Tentara: (menggelengkan kepala)
Penerjemah: Tidak tahu?
Tentara: (mengangguk pelan)
Penerjemah: Apa perintah yang diberikan oleh komandarmu? Apakah disebutkan kamu harus melawan siapa?
Tentara: Melakukan pelatihan seperti dalam pertempuran sungguhan.
Penerjemah: Kamu sudah di garis depan sejak 3 Januari, kan?
Tentara: (mengangguk pelan)
Penerjemah: Dari 3 Januari di garis depan?
Tentara: (mengangguk)
Penerjemah: Sampai kapan? Hingga kamu tertangkap?
Tentara: (mengangguk) 3 Januari… (mengernyit kesakitan), saya melihat rekan-rekan saya tewas di dekat saya, lalu saya bersembunyi di bunker dan terluka pada 5 Januari.
Penerjemah: Apakah kamu ingin kembali ke Korea Utara?
Tentara: (ragu-ragu) Orang-orang Ukraina sangat baik…
Penerjemah: Ukraina tidak buruk, ya? Tempat ini cukup baik?
Tentara: (ragu sejenak) Saya ingin tinggal di sini.
Penerjemah: Sekarang, kami, termasuk teman-teman Ukraina di sini, saya, dan para guru juga ada di sini. Jika kamu berbicara dengan mereka, kami bisa mencoba membuatmu tinggal di sini. Tapi kamu harus menjaga kesehatanmu dan makan tepat waktu, ya? Kami akan sering menjengukmu.
Tentara: Kalian tidak akan mengirim saya pulang, kan?
Penerjemah: Pulang? Apakah kamu ingin pulang?
Tentara: Jika disuruh, saya akan pergi.
Penerjemah: Jika diminta untuk tinggal di Ukraina, apakah kamu akan tinggal?
Tentara: (mengangguk)

Tentara Korea Utara, usia 26 tahun (dengan rahang diperban):

Penerjemah: Apakah kamu tidak memiliki keluarga di Korea Utara?
Tentara: (mengangguk) Uh… uhmm…
Penerjemah: Ada keluarga?
Tentara: (mengangguk lagi) Uhmm.
Penerjemah: Apakah orang tuamu tahu di mana kamu sekarang?
Tentara: (menggelengkan kepala)
Penerjemah: Apakah kamu ingin kembali ke Korea Utara?
Tentara: (mengangguk, matanya bergerak gelisah)

Menurut laporan CNN, baik Moskow maupun Pyongyang belum secara resmi mengakui keberadaan pasukan Korea Utara di Rusia. Berdasarkan estimasi Ukraina dan negara-negara Barat, sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk. Sejak Ukraina melancarkan serangan lintas perbatasan pada Agustus tahun lalu, pasukan Ukraina telah berhasil merebut ratusan kilometer persegi wilayah. (jhn/yn)

Model Pria Tiongkok yang Dikabarkan Hilang, Yang Zeqi Berhasil Ditemukan, Informan Ungkap Kisah Penipuan di Myanmar

0

Seorang informan mengungkapkan bahwa seorang model pria asal Tiongkok, Yang Zeqi, yang sebelumnya dilaporkan hilang di perbatasan Thailand-Myanmar telah ditemukan. Ia diketahui terjebak di kawasan Hengsheng, Myawaddy, Myanmar. Polisi Thailand sedang mengupayakan penyelamatan

ETIndonesia. Seorang model asal Tiongkok Yang Zeqi (25 tahun) dilaporkan hilang lebih dari 20 hari lalu di perbatasan Thailand-Myanmar. Menurut keluarganya, kasusnya mirip dengan aktor Tiongkok Wang Xing, yang juga dibujuk untuk datang ke Thailand dengan alasan syuting, lalu kehilangan kontak.

Wang Xing sebelumnya berhasil diselamatkan dan kembali ke Tiongkok. Ia mengungkap bahwa masih ada lebih dari 50 warga Tiongkok yang terjebak di kawasan penipuan siber di Myanmar.

Blogger anti-penipuan, Hao Zhendong, mengungkap di media sosial bahwa ayah Yang Zeqi, Yang Haitao, terbang ke Bangkok pada 10 Januari untuk menyelamatkan putranya. Ia bekerja sama dengan firma hukum Wenhua yang sebelumnya menangani kasus Wang Xing, dan telah melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang.

Yang Haitao, seorang veteran militer, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya untuk mencari anaknya yang terjebak di kawasan penipuan tersebut.

Polisi Kerajaan Thailand mengumumkan pada 9 Januari bahwa mereka telah membuka penyelidikan terkait hilangnya Yang Zeqi.

Menurut catatan pos imigrasi Mae Sot, Yang Zeqi tiba di pos pemeriksaan pada 20 Desember 2024. Meskipun petugas memberikan peringatan dalam bahasa Mandarin untuk menghindari penipuan, Yang mengaku datang untuk berwisata.

Hao Zhendong menyebutkan bahwa lokasi Yang Zeqi kini telah diketahui di kawasan Hengsheng di Myawaddy. Mengingat status ayahnya sebagai veteran dan meningkatnya perhatian publik, ia memprediksi bahwa Yang Zeqi mungkin akan dibebaskan tanpa tuntutan tebusan besar. Jika prosesnya lancar, dia mungkin segera kembali ke Tiongkok.

Kawasan Penipuan dengan Penjagaan Ketat

Kawasan Hengsheng, juga dikenal sebagai “Kawasan Gajah” atau “Resor Gajah”, terletak di timur laut Myawaddy dekat Sungai Moei.

Video yang beredar menunjukkan bahwa kawasan tersebut dikelilingi tembok setinggi 4 meter dengan kawat berduri, dijaga oleh banyak petugas bersenjata yang berpatroli. Para pekerja biasa bahkan tidak diizinkan mendekati tembok tersebut.

Gerbang utama kawasan ini tampak mewah dengan pencahayaan terang di malam hari, dan terdapat banyak bangunan bertingkat dua hingga tiga di dalamnya.

Menurut laporan Hubei Daily pada 2023, seorang pria Tiongkok bernama Xing Weilin pernah diculik ke kawasan tersebut pada September 2022. Ia diberitahukan bahwa seseorang telah “membeli” dirinya dengan harga RMB. 300.000 .

Selama berada di kawasan tersebut, Xing Weilin mengalami kekerasan fisik. Ia akhirnya melarikan diri dengan melompat dari tembok setinggi sekitar 5 meter, meski mengalami banyak patah tulang. Ia berhasil kabur setelah seorang penduduk setempat membantunya pergi dengan imbalan uang.

Xing menceritakan bahwa kawasan tersebut memiliki fasilitas seperti kantin, pasar swalayan, kasino, KTV, dan rumah bordil, namun harga barang di sana sangat mahal. Sebotol bir yang biasanya seharga RMB.1 hingga 2 di Tiongkok dijual seharga RMB.10 hingga 20 , sementara potong rambut bisa mencapai RMB.100.

Petunjuk Hilangnya Yang Zeqi

Setelah hilang kontak, keluarga Yang Zeqi mengatakan bahwa pada 29 Desember, ia sempat melakukan panggilan video dengan mereka, menyatakan bahwa dirinya dalam kondisi “aman”. Namun, nadanya terdengar aneh dan terlihat ada luka di sudut matanya, diduga akibat pemukulan.

Pada awal tahun baru, ia sempat meninggalkan pesan di situs berita untuk memberitahu pacarnya. Tak lama kemudian, pacarnya menerima pesan WeChat darinya yang menyebutkan “jangan hubungi lagi,” menunjukkan kemungkinan bahwa ponselnya telah dikuasai orang lain.

Yang Zeqi berangkat dari Bandara Daxing Beijing menuju Thailand pada  20 Desember 2024 dini hari. Ia tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok pukul 06:16 waktu setempat dan dijemput oleh kendaraan yang diatur tim produksi.

Di sore hari, ia berpindah ke kendaraan kedua yang juga diatur oleh tim produksi. Lokasi terakhirnya menunjukkan bahwa ia telah mencapai perbatasan Thailand-Myanmar.

Keesokan harinya, Yang Zeqi sempat mengirimkan pesan darurat kepada temannya sebelum kehilangan kontak dan mematikan teleponnya. Teman tersebut segera menghubungi orang tua Yang dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Terulangnya terus-menerus kasus penipuan yang melibatkan warga Tiongkok di Thailand serta penculikan ke kawasan penipuan di Myanmar membuat masyarakat Tiongkok khawatir akan keamanan di Thailand, hingga mempengaruhi niat mereka untuk berwisata ke sana. Asosiasi Biro Perjalanan Thailand (ATTA) memperkirakan bahwa jumlah wisatawan Tiongkok ke Thailand pada libur tahun baru turun 10% hingga 20%. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Wabah Flu Burung Mematikan di Tiongkok, Dokter Sebut Situasi Hampir Tak Terkendali

ETIndonesia. Baru-baru ini, berbagai virus menyebar di Tiongkok, menyebabkan banyak anak-anak menderita kondisi serius, bahkan beberapa meninggal dunia karena ensefalitis akibat flu. Seorang dokter yang mengetahui situasi tersebut mengungkapkan bahwa flu burung H5N1 yang mematikan kini hampir tidak terkendali. Ditambah lagi banyak wilayah mulai membangun zona isolasi secara besar-besaran.

“Saya ingin memberi peringatan bahwa pasien flu di klinik dan rumah sakit semakin banyak,” ujar seorang dokter dari Tiongkok. 

Pada 11 Januari, seorang dokter bernama Liu mengungkapkan kepada Epoch Times bahwa ia telah menangani lebih dari 100 kasus H5N1. Flu burung ini telah menyebar luas dan sulit dikendalikan. Dia mengatakan pihak berwenang akan segera mengumumkan situasi tersebut, dan zona isolasi besar telah dibangun di sepanjang jalan tol.

Dokter Liu memperingatkan bahwa laporan resmi dari pemerintah tidak perlu terlalu dipercaya. Saat ini, berbagai penyakit pernapasan menyebar, termasuk varian baru COVID-19, infeksi saluran pernapasan manusia, dan H5N1. 

Menurutnya, H5N1 akan menjadi salah satu virus paling berbahaya di masa depan. Dia juga menekankan pentingnya pengobatan yang tepat untuk mencegah kondisi parah dan kematian.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC), hingga 30 November tahun lalu, hanya satu kasus flu burung H5N1 yang terdeteksi di Guangxi.

“Tiongkok memiliki kredibilitas rendah secara internasional. Angka-angka yang mereka laporkan sering kali perlu dikalikan 100 kali lipat. Dengan pertanian intensif mereka, manusia, babi, dan sapi sering berada dalam jarak yang sangat dekat, sehingga berbagai penyakit menular baru seperti flu burung dan flu babi sangat mungkin muncul,” ujar Dokter Jiang Guan-yu dari Rumah Sakit Kota Taipei. 

Flu burung memiliki tingkat mutasi tinggi dan dapat menyebar dengan mudah di antara manusia dan hewan. “Ketika satu kasus ditemukan, sebetulnya jumlah kasus bisa jauh lebih banyak,” tambah Jiang.

Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1996, H5N1 telah menginfeksi lebih dari 900 orang di Tiongkok hingga Juni 2024, dengan lebih dari setengahnya meninggal dunia.

Pada 7 Januari, Amerika Serikat melaporkan kematian pertama akibat infeksi H5N1 pada manusia.

Lin Xiaoxu, mantan kepala laboratorium virologi Angkatan Darat AS, menyatakan kekhawatirannya bahwa flu burung di Tiongkok bisa berpotensi menular antar manusia secara berkelanjutan.

Baru-baru ini, pemerintah Shanghai mengumumkan larangan perdagangan unggas hidup selama tiga tahun. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran bahwa flu burung bisa menyebar di antara manusia.

Saat ini, berbagai virus sedang mewabah di Tiongkok. Pada 12 Januari, CDC Tiongkok menyatakan bahwa virus flu yang beredar sebagian besar adalah virus influenza A H1N1.

Di media sosial Tiongkok, banyak kasus ensefalitis yang disebabkan oleh demam flu pada anak-anak telah terungkap.

“Sudah lima anak dirawat di ruang gawat darurat karena flu, beberapa di antaranya harus menggunakan ventilator, dan ada yang tidak dapat diselamatkan,” ujar seorang dokter di Shanghai. 

Namun demikian, otoritas PKT menutup-nutupi berita ini.

“Rumah sakit anak penuh sesak dengan pasien demam dan flu. Tidak ada tempat tidur kosong. Sulit menerima kenyataan bahwa seorang anak bisa tiba-tiba meninggal dunia seperti ini,” ujar seorang warga Tiongkok mengungkapkan. 

Lin Xiaoxu menilai bahwa kemungkinan besar ensefalitis ini disebabkan oleh infeksi flu burung dengan virulensi tinggi seperti H5N1 atau H5N6. 

“Situasi ini sangat mengkhawatirkan dan seharusnya menjadi perhatian dunia,” ujarnya. (hui)

Sumber : NTDTV.com 

Bocah Laki-laki yang Bisa Melihat Masa Depan setelah Matanya Buta !

EtIndonesia. Menurut surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung, di sebuah kota terpencil di Jerman, ada seorang anak laki-laki bernama Christiansen. Christiansen kecil mengalami rabun jauh pada mata kirinya sejak lahir. Ketika usianya menginjak 9 tahun, dia mendengar bahwa teknologi laser dapat sepenuhnya menyembuhkan rabun jauh bawaan seperti yang dia alami. Bersama keluarganya, dia pun pergi ke sebuah rumah sakit mata di Jerman untuk menjalani perawatan.

Namun, sayangnya, operasi tersebut gagal, dan mata kirinya menjadi buta. Suatu hari, ketika masih berada di rumah sakit, Christiansen tiba-tiba berkata kepada seorang perawat bahwa mata kirinya bisa melihat sesuatu. 

Perawat, yang mengira dia hanya berkhayal, bertanya: “Apa yang kamu lihat?” 

Christiansen menjawab bahwa ketika dia menutup mata kanannya, mata kirinya melihat seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya berada di kamar rumah sakit itu. Anak laki-laki tersebut memiliki mata kanannya yang tertutup perban dan memiliki kebiasaan makan kotoran hidungnya, yang membuat Christiansen merasa jijik.

Karena merasa khawatir dengan kondisi psikologis Christiansen, perawat yang baik hati itu menyarankan agar dia dipindahkan ke bangsal psikologi. Namun, hanya sehari setelah Christiansen dipindahkan, kamar rumah sakit yang sebelumnya dia tempati dihuni oleh seorang anak laki-laki lain yang sedikit lebih tua darinya. Anak itu memang baru saja menjalani operasi pada mata kanannya dan masih memakai perban. Lebih mengejutkan lagi, perawat beberapa kali memergoki anak tersebut sedang makan kotoran hidungnya, persis seperti yang diceritakan Christiansen sebelumnya.

Kejadian ini membuat perawat merasa ada sesuatu yang luar biasa. Dia kemudian menceritakan kemampuan mata kiri Christiansen kepada orang lain, yang segera menjadi perbincangan luas dan menarik perhatian para ilmuwan.

Dalam penyelidikan lanjutan, para ilmuwan menemukan bahwa kemampuan mata kiri Christiansen untuk “melihat masa depan” tidak selalu dapat digunakan kapan saja. Kemampuan itu tampaknya dipengaruhi oleh suasana hati atau faktor lain yang tidak diketahui. Karena kemampuan tersebut diperoleh secara tidak sengaja, para ilmuwan pun tidak tahu bagaimana melatihnya agar bisa digunakan secara leluasa. Meski tidak mendapatkan banyak petunjuk yang lebih berharga, para ilmuwan tetap antusias, karena kemampuan ini mungkin sekali lagi membuktikan keberadaan alam semesta paralel.

Setelah penelitian lebih lanjut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa gambar-gambar yang dilihat oleh mata kiri Christiansen kemungkinan berasal dari alam semesta paralel. Dalam teori mereka, garis waktu di alam semesta paralel tidak sinkron dengan garis waktu di alam semesta kita. Apa yang dilihat oleh Christiansen adalah gambaran masa depan yang akan segera terjadi di dunia ini, yang memberinya semacam kemampuan “melihat masa depan.”

Apakah Alam Semesta Paralel Benar-Benar Ada?

Para ilmuwan pun tidak yakin. Jika dikatakan tidak ada, banyak peristiwa yang tampaknya membuktikan bahwa alam semesta paralel memang ada. Namun jika dikatakan ada, mereka belum menemukan cara untuk masuk ke dalamnya atau bagaimana meneliti keberadaannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern, semakin banyak ilmuwan mulai percaya bahwa alam semesta paralel adalah nyata. Namun, menemukan cara untuk memasuki alam semesta paralel tampaknya masih di luar jangkauan teknologi kita saat ini.

Dalam sejarah Tiongkok kuno, keberadaan alam semesta paralel telah menjadi bagian dari kepercayaan tertentu. Beberapa peramal atau orang dengan kemampuan supranatural dipercaya mampu memprediksi masa depan, dan banyak ramalan mereka terbukti benar. Sains modern menjelaskan fenomena ini sebagai kemampuan khusus para peramal untuk melihat ke alam semesta paralel. Karena waktu di alam semesta paralel tidak sama dengan waktu di dunia kita, peramal tersebut dapat melihat peristiwa yang telah terjadi di masa lalu atau yang akan terjadi di masa depan.(jhn/yn)

Gadis Remaja Menceritakan Momen Kakinya Putus Saat Diserang Hiu yang Mengerikan

EtIndonesia. Seorang gadis remaja di Colorado menceritakan momen mengerikan kakinya putus saat diserang hiu yang mengerikan.

Pada bulan Agustus lalu, Annabelle Carlson yang berusia 15 tahun melakukan perjalanan menyelam ke Lighthouse Reef di Teluk Honduras, di lepas Pantai Belize.

Perjalanan bersama keluarganya dan seorang pemandu wisata itu seharusnya menjadi hari yang menyenangkan, tetapi berakhir tragis setelah dia meninggalkan kapal dan diserang hiu.

Annabelle adalah penyelam yang rajin dan telah menyelam sebanyak 20 kali, dan dia mengatakan kepada NBC News bahwa dia terbiasa melihat hiu di bawah air.

Berbicara tentang serangan itu, remaja itu mengatakan kepada NBC News: “Saat saya menyentuh air — seperti hiu — seperti hiu yang keluar dari bawah kapal. Saat itu saya sedang menghadap kapal. Hiu itu mulai menyerang tangan saya.

“Dia menggigit tangan saya. Dan itu agak aneh jadi saya mulai memukulnya untuk mencoba melepaskannya.”

Ibu Annabelle, Kellie Carlson, yang menyadari putrinya dalam bahaya serius.

“Saya ada di sana karena saya mengambil ponsel untuk mengambil gambar mereka melompat. Begitu dia menyentuh air, hiu itu menyerangnya dan saya berteriak, ‘Seseorang tolong. Tolong dia!'” katanya.

Cobaan mengerikan itu berlangsung selama 30 detik, tetapi terasa seperti seumur hidup bagi Annabelle.

“Rasanya hampir seperti tidak berdaya,” kata remaja Colorado itu. “Sulit. Menakutkan. Sama sekali tidak sakit. Rasanya seperti ditarik-tarik, yang aneh. Rasanya seperti saya sedang bermain tarik tambang sedikit… Adrenalin saya begitu memuncak hingga, seperti, saya bahkan tidak merasakan hiu kedua menyerang kaki saya.”

Sementara itu, Kelly tampak sangat takut bahwa dia mungkin akan kehilangan putrinya.

“Begitu mereka mengangkatnya, saya langsung tahu bahwa saya harus melakukan apa saja untuk menyelamatkan hidupnya. Karena pada dasarnya kakinya hilang dari lutut hingga pergelangan kakinya,” katanya kepada NBC News.

“Semua jaringan lunak dari lutut hingga pergelangan kakinya hilang, dan yang tersisa hanyalah tulang kering dan tulang betisnya. Saya tidak yakin dia akan selamat karena tubuhnya pucat pasi.”

Mereka yang berada di perahu mulai melemparkan tabung selam ke dalam air untuk mengalihkan perhatian hiu – yang jenisnya belum teridentifikasi – yang memungkinkan Annabelle selamat.

Remaja tersebut telah menjalani tujuh operasi selama beberapa bulan terakhir dan kakinya diamputasi. (yn)

Sumber: unilad

Petani di India yang Merasa Jengkel Mulai Mengenakan Kostum Beruang untuk Melindungi Tanaman dari Monyet

EtIndonesia. Para petani mengenakan kostum beruang untuk menakut-nakuti monyet — dan melindungi tanaman mereka.

Para petani, yang tinggal di negara bagian Uttar Pradesh, India, mulai mengenakan kostum tersebut saat berpatroli di ladang mereka bulan lalu.

Penduduk desa mengumpulkan uang untuk membeli kostum beruang, yang dikenakan oleh para petani secara bergantian.

Sebuah video yang diambil di Dhaurahra, distrik Lakhimpur Kheri, India Utara, memperlihatkan seorang petani melindungi tanaman sawi, buncis, gandum, dan tebu mereka.

Para petani mengklaim bahwa monyet telah menjadi masalah serius di daerah tersebut, yang berulang kali merusak tanaman.

Meskipun telah mengajukan keluhan, baik kepala desa, petugas blok, maupun pejabat kehutanan tidak mengambil tindakan apa pun untuk mengatasi masalah tersebut, klaim penduduk setempat.

Akibatnya, para petani memutuskan untuk menangani masalah tersebut sendiri dengan menggunakan kostum beruang untuk melindungi tanaman mereka siang dan malam.

Sebagai tanggapan, Direktur Lapangan Dudhwa, Lalit Verma, menyatakan bahwa para petani diberi edukasi selama pertemuan dan diberi saran tentang metode untuk melindungi tanaman mereka dari monyet. (yn)

Sumber: nypost