Home Blog Page 179

“Benar-Benar Tidak Masuk Akal” Kebakaran Liar Los Angeles, Sebuah Van Biru Tetap Utuh

0

Los Angeles yang dilanda kebakaran liar menyisakan puing-puing rumah dan meninggalkan puluhan ribu warga yang mengalami trauma fisik dan mental. Baru-baru ini, sebuah foto yang beredar di media dan media sosial menunjukkan sebuah van biru Volkswagen yang tetap utuh di jalan, mencolok di tengah reruntuhan dan abu dari area kebakaran.

ETIndonesia. Pada 9 Januari 2025, beberapa kebakaran besar terjadi di Los Angeles, California, yang melahap komunitas-komunitas, mengubah tanah menjadi puing-puing. Asap tebal menyelimuti langit, dengan hampir setiap bangunan tercium bau menyengat. Hingga 15 Januari, kebakaran tersebut belum sepenuhnya terkendali. Pihak berwenang mengatakan bahwa tentara Garda Nasional AS sedang bersiap untuk membantu mengendalikan bencana ini.

Namun, van biru vintage Volkswagen ini berhasil selamat dari amukan api. Menurut laporan Associated Press yang dikutip oleh Central News Agency pada 14 Januari, Preston Martin, mantan pemilik van berusia 24 tahun, mengatakan, “Sepertinya van ini memiliki kekuatan magis. Hal ini benar-benar tidak masuk akal. Van ini seharusnya terbakar habis, tetapi ternyata masih utuh.”

Martin memiliki ikatan emosional dengan van tersebut, yang dibelinya saat kuliah. Untuk menghemat biaya sewa rumah, ia mengubah van itu menjadi tempat tinggal. Ia sempat tinggal di dalamnya selama setahun. Tahun lalu, ia menjual van itu kepada temannya sekaligus rekan bisnisnya, Megan Weinraub.

Weinraub memberi nama van tersebut “Azul,” yang berarti “Si Biru” dalam bahasa Spanyol. Keduanya menjalankan bisnis papan selancar bersama. Setelah pergi berselancar pada 5 Januari, mereka memarkir van itu di kawasan tersebut. Dua hari kemudian, kebakaran besar meletus, dan Weinraub, bersama anjingnya, melarikan diri dengan kendaraan lain.

Awalnya, Weinraub mengira “Azul” telah hilang dalam kebakaran. Namun, tetangganya mengirimkan foto yang menunjukkan “Azul” tetap utuh di tengah puing-puing hitam. “Saat itu saya sedang di kamar mandi, dan saya langsung berteriak,” katanya.

Ketika Weinraub memberitahukan kepada Martin, Martin juga sangat terkejut. Ia kemudian memberitahu ibunya, yang membalas, “Saya belum pernah menangis hanya karena sebuah mobil.”

Martin senang bahwa foto keberuntungan van tersebut dapat menginspirasi banyak orang. “Segala sesuatu di sekitarnya telah terbakar habis, benar-benar hancur, tetapi van biru cerah ini berdiri di sana dengan tenang, seperti sebuah mercusuar harapan.”

Bagi warga Los Angeles yang dilanda kebakaran hutan dan trauma berat, melihat van ini selamat secara ajaib menjadi simbol harapan untuk membangun kembali kehidupan setelah bencana. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Batu-batu Kuno Secara Misterius ‘Dikorbankan’ – Akhirnya Kita Tahu Alasannya

EtIndonesia. Ribuan tahun yang lalu, orang-orang di Pulau Bornholm yang sekarang menjadi bagian Denmark membuang ratusan batu yang diukir secara misterius ke dalam parit sebelum menguburnya.

Tujuan dari apa yang disebut ‘batu matahari’ ini, dan alasan untuk membuangnya ke dalam parit secara massal, masih menjadi misteri – tetapi es kuno yang digali dari Greenland mungkin punya jawabannya.

Sekitar 4.900 tahun yang lalu, sebuah gunung berapi meletus begitu dahsyat sehingga bisa menutupi Matahari – yang mendorong pengorbanan ritual batu matahari dalam upaya untuk memulihkannya.

“Kita sudah lama tahu bahwa Matahari adalah titik fokus bagi budaya pertanian awal yang kita ketahui di Eropa Utara,” kata arkeolog Rune Iversen dari Universitas Kopenhagen.

“Mereka bertani dan bergantung pada Matahari untuk membawa pulang hasil panen. Jika Matahari hampir menghilang karena kabut di stratosfer dalam jangka waktu yang lama, itu akan sangat menakutkan bagi mereka.”

Batu-batu matahari – atau “solsten” dalam bahasa Denmark – telah ditemukan dalam jumlah besar di sebuah situs arkeologi di Bornholm yang disebut Vasagård. Situs tersebut, yang digunakan antara sekitar 3500 SM dan 2700 SM, diperkirakan sebagai kompleks keagamaan; lebih khusus lagi tempat pemujaan Matahari, karena pintu masuk ke kompleks tersebut sejajar dengan Matahari pada saat titik balik Matahari.

Terkubur di parit di samping jalan lintas yang melintasi situs tersebut, para arkeolog telah menggali lebih dari 600 batu matahari utuh atau terfragmentasi. Batu-batu ini sebagian besar berukuran telapak tangan, biasanya datar, berbentuk bulat yang diukir dengan garis-garis yang memancar keluar dari bagian tengah, seperti sinar Matahari, meskipun ada beberapa variasi dalam bentuk batu dan pola yang terukir di atasnya.

Jika digabungkan, batu-batu ini merupakan hasil ukiran yang dikerjakan dengan tekun selama berjam-jam. Pekerjaan yang disengaja seperti itu pasti memiliki tujuan, dan para arkeolog percaya bahwa tujuan ini bersifat spiritual, berkaitan dengan Matahari, kesuburan, dan pertumbuhan.

“Batu-batu matahari ditemukan dalam jumlah besar di situs Vasagård Barat,” kata Iversen, “di mana penduduk menaruhnya di parit yang membentuk bagian dari pagar pembatas jalan bersama dengan sisa-sisa pesta ritual berupa tulang-tulang hewan, pecahan bejana tanah liat, dan benda-benda dari batu api sekitar tahun 2900 SM. Parit-parit tersebut kemudian ditutup.”

Pengelompokan batu-batu ini dalam waktu dan ruang menunjukkan tujuan atau peristiwa tertentu. Iversen dan rekan-rekannya percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi peristiwa apa yang mungkin terjadi di inti es yang diambil dari lapisan es Greenland, lapisan sedimen tahunan dari dasar danau purba, dan lingkaran pohon yang terbentuk sekitar waktu yang sama.

Di inti es, di lapisan yang diendapkan sekitar tahun 2900 SM, sejumlah besar sulfat dapat terlihat, tanda yang terlihat saat gunung berapi meletus besar, dan ejekta-nya mengendap di lapisan es dan terkubur oleh lapisan es berikutnya.

Lapisan sedimen tahunan dari Jerman, yang dikenal sebagai varves, menunjukkan dua periode sinar Matahari rendah, dengan satu periode yang signifikan terjadi sekitar tahun 2900 SM. Dan data lingkaran pohon dari pohon pinus bristlecone di AS bagian barat menunjukkan lingkaran yang sangat tipis sekitar periode waktu yang sama – terkait dengan kondisi yang sangat dingin dan kering.

Kita tahu bahwa letusan gunung berapi yang cukup besar dapat menyebabkan masalah yang meluas selama beberapa tahun, seperti periode pendinginan, sinar Matahari rendah, gagal panen, dan kelaparan berikutnya. Semua bukti ini, menurut Iversen dan timnya, menunjukkan hubungan antara peristiwa vulkanik dan batu matahari di Vasagård.

“Adalah masuk akal untuk percaya bahwa orang-orang Neolitik di Bornholm ingin melindungi diri mereka dari kerusakan iklim lebih lanjut dengan mengorbankan batu matahari – atau mungkin mereka ingin menunjukkan rasa terima kasih mereka bahwa Matahari telah kembali lagi,” katanya.

Ada satu petunjuk penting lagi. Pada tahun-tahun setelah pengendapan batu-batu tersebut, desain situs tersebut berubah secara signifikan. Pada saat yang sama, wabah melanda wilayah tersebut, dan budaya mengalami perubahan besar karena migrasi massal terjadi di seluruh Eropa.

Jika kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi telah datang dan berlalu, dan dengan perubahan besar lainnya yang terjadi, tidaklah terlalu berlebihan untuk menyimpulkan bahwa perubahan kebutuhan penduduk setempat menyebabkan penataan ulang tempat berkumpul mereka.

“Setelah pengorbanan batu matahari, penduduk mengubah struktur situs tersebut sehingga alih-alih parit pengorbanan, situs tersebut dilengkapi dengan deretan pagar kayu dan rumah pemujaan melingkar yang luas,” kata Iversen.

“Kami tidak tahu alasannya, tetapi masuk akal untuk percaya bahwa perubahan iklim yang dramatis yang mereka alami mungkin berperan dalam beberapa hal.”

Penelitian ini telah dipublikasikan di Antiquity. (yn)

Sumber: sciencealert

Gencatan Senjata di Gaza Disambut Baik oleh Dunia Barat

Dengan mediasi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan gencatan senjata terkait perang di Gaza. Pemerintah Israel pada  Kamis (16/1/2025) menyatakan bahwa Hamas memicu “krisis pada saat terakhir” yang menghambat persetujuan kabinet Israel atas perjanjian tersebut.

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang telah melakukan 12 kunjungan ke Timur Tengah untuk mendorong gencatan senjata Gaza, menyebut pencapaian ini sebagai momen bersejarah.

“Hal ini memerlukan upaya besar, keberanian politik, dan kompromi untuk mewujudkan peluang ini. Tujuannya adalah memastikan bahwa hasil yang diperoleh dengan pengorbanan besar selama 15 bulan terakhir dapat bertahan lama,” ujarnya. 

Blinken juga menyatakan optimisme terhadap pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata ini dalam tanggapannya terhadap pertanyaan wartawan.

Berbagai pihak menyambut baik perjanjian ini dan mendorong semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan secara menyeluruh.

“Sangat penting bahwa perjanjian ini dilaksanakan sepenuhnya, untuk membebaskan semua sandera dan memastikan penghentian permanen permusuhan,” kata Anouar EI Anouni, Juru Bicara Komisi Eropa. 

Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Yordania berkata “Bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi, baik Mesir, Qatar, maupun Amerika Serikat, pengumuman kesepakatan ini tegas dan jelas. Seluruh dunia menyadari pentingnya menghormati dan melaksanakan perjanjian ini.”

Namun demikian, Juru Bicara Pemerintah Israel David Mencer pada Kamis menyatakan bahwa Hamas mencoba mendapatkan konsesi lebih lanjut dengan memicu “krisis pada saat terakhir,” yang menghalangi pemerintah Israel untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang telah lama dinanti.


“Kabinet Israel tidak dapat mengadakan pertemuan untuk menyetujui perjanjian ini sampai mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua poin yang disepakati dalam kesepakatan,” kata David Mencer, Juru Bicara Pemerintah Israel. 

Namun demikian, pejabat Israel mengonfirmasi bahwa kabinet Israel dijadwalkan untuk bertemu pada Jumat (17 /1/2025i) pagi untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Meskipun tertunda sehari dari jadwal semula, hal ini menunjukkan bahwa hambatan terakhir telah teratasi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

4 Hal yang Perlu Diketahui dari Sidang Konfirmasi John Ratcliffe Sebagai Direktur CIA

0

Calon Direktur CIA pilihan Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengembalikan meritokrasi, melawan Komunis Tiongkok, dan berinvestasi dalam serangan siber, sambil tetap mendukung penyadapan tanpa surat perintah.

ETIndonesia. John Ratcliffe, yang ditunjuk Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump sebagai Direktur CIA, mengatakan kepada para senator AS pada  Rabu (15/1/2025) bahwa ia akan memprioritaskan meritokrasi di lembaga-lembaga tersebut, membawa perlawanan siber ke Tiongkok, dan mempertahankan kemampuan pengumpulan intelijen yang kuat, kadang-kadang telah digunakan sebagai senjata terhadap rakyat Amerika.

Ratcliffe, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional (DNI) pada pemerintahan pertama Trump dan pernah menjadi anggota DPR AS untuk negara bagian Texas, menyampaikan pernyataan ini kepada Komite Pilihan Senat AS untuk Intelijen dalam sidang 15 Januari yang bertujuan untuk meninjau pencalonannya sebagai Direktur CIA.

Mulai dari menghapus program keadilan sosial yang menurutnya tidak perlu hingga menerapkan strategi  mengembangkan senjata siber ofensif, berikut adalah empat hal penting dari kesaksian Ratcliffe:

1. Mengutamakan Meritokrasi

Ratcliffe mengatakan bahwa ia akan menerapkan “meritokrasi sejati” di seluruh lembaga tersebut dan berusaha menghapus apa yang ia anggap sebagai “agenda keadilan sosial yang bermotivasi politik dan birokratis” yang mengalihkan fokus dari misi utama lembaga tersebut.

Namun demikian, Ratcliffe menegaskan bahwa latar belakang dan pandangan karyawan lembaga itu harus tetap beragam, dan berjanji bahwa ia tidak akan merekrut atau memecat karyawan berdasarkan pandangan politik mereka.

“Saya tidak akan ragu memberdayakan orang-orang paling berbakat, paling bekerja keras, dan paling berani mengambil risiko dan berinovasi untuk melindungi rakyat Amerika dan memajukan kepentingan Amerika. Dan saya tidak akan mendefinisikan apa pun atau siapa pun yang mengalihkan perhatian dari misi kami,” ujar Ratcliffe.

“Yang paling utama, akan ada kepatuhan ketat terhadap misi CIA: Kami akan mengumpulkan intelijen, terutama intelijen manusia, tidak peduli seberapa gelap atau sulitnya.”

Ratcliffe menambahkan bahwa “bias politik atau pribadi” tidak boleh memaksakan penilaian karyawan lembaga atau mengurangi kualitas produknya. Untuk memastikan hal itu, katanya, komunitas intelijen perlu bertanggung jawab ketika gagal memenuhi harapan.

Selain itu, ia mengatakan bahwa ia akan mengarahkan lembaga untuk menciptakan peluang bagi karyawan agar dapat menjalani rotasi di sektor swasta untuk mengasah keterampilan profesional mereka.

2. Fokus Melawan Poros yang Dipimpin Komunis Tiongkok

Ratcliffe juga menekankan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) semakin solid dengan Iran, Korea Utara, dan Rusia untuk merongrong Amerika Serikat dan melengserkannya sebagai negara adidaya terkemuka di dunia.

Ancaman dari poros musuh yang terus berkembang itu, menurutnya, semakin diperburuk oleh upaya negara-negara tersebut untuk memajukan teknologi mutakhir, termasuk penerapan kecerdasan buatan (AI) dan ukuran komputasi.

Ia mengatakan bahwa PKT memahami bahwa “siapa yang memenangkan perlombaan teknologi masa kini akan mendominasi dunia masa depan.”

“Ancaman-ancaman ini muncul pada saat perubahan teknologi yang cepat,” kata Ratcliffe. “Teknologi-teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan komputasi akan menentukan masa depan keamanan nasional, kekuatan geopolitik, dan peradaban manusia.”

Oleh karena itu, Ratcliffe menunjukkan rekam jejak jejaknya sebagai DNI pada pemerintahan pertama Trump, di mana ia mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk melawan pengaruh jahat PKT dan mengarahkan ulang lembaga tersebut untuk menghadapi Tiongkok sebagai ancaman keamanan nasional utama negara itu.

“Partai Komunis Tiongkok tetap berkomitmen untuk mendominasi dunia secara ekonomi, militer, dan teknologi,” ujarnya.

3- Menempatkan Kemampuan Siber dalam Serangan

Ratcliffe mengatakan bahwa kunci untuk melawan PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan mitra-mitranya adalah pengembangan alat-alat ofensif untuk menghadapi dan mencegah ancaman keamanan siber yang ditimbulkan oleh negara-negara asing yang bermusuhan.

Menyebut ancaman tersebut sebagai “invasi melalui perbatasan digital kita dari setengah dunia jauhnya,” Ratcliffe mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu menjatuhkan konsekuensi yang lebih besar pada negara-negara yang berusaha untuk melanggar integritas telekomunikasi AS dan sistem digital lainnya untuk mencegah agresi di masa depan.

Mantan direktur intelijen nasional itu juga setuju dengan Senator Angus King (I-Maine) bahwa mengembangkan strategi pencegahan siber mencerminkan sistem yang digunakan di bidang pertahanan nasional lainnya akan bermanfaat.

“Musuh-musuh kita… memahami bahwa negara-negara yang memenangkan perlombaan teknologi baru saat ini akan mendominasi dunia di masa depan,” kata Ratcliffe.

Untuk itu, ia menyarankan agar CIA mengembangkan alat-alat yang memungkinkan para profesional keamanan siber AS untuk “menyerang” China untuk mencegah serangan siber besar lebih lanjut terhadap infrastruktur AS. Dia mengakui bahwa penyebaran kemampuan tersebut akan menjadi keputusan kebijakan bagi Kongres.

4- Mempertahankan FISA 702, Menentang Surat Perintah Penyadapan

Ratcliffe juga membahas kekhawatiran Kongres mengenai masa depan Pasal 702 dari Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA 702). 

FISA 702: singkatan dari Section 702 of the Foreign Intelligence Surveillance Act (Pasal 702 dari Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing). 

Undang-undang tersebut mengizinkan badan intelijen AS untuk menguping target asing di negara asing, tetapi warga Amerika atau mereka yang tinggal di Amerika Serikat sering kali menghadapi panggilan dan pesan mereka sendiri disadap sebagai bagian dari proses pengumpulan informasi ini ketika berkomunikasi dengan mereka yang sedang diawasi.

Hal ini memungkinkan badan intelijen, kadang-kadang,  menanyakan informasi mengungkapkan informasi yang dilindungi konstitusi tentang warga negara Amerika.

Undang-undang tersebut telah mendapat kecaman luas karena pelanggaran yang diakui, terutama di FBI, di mana agen-agen menanyakan informasi pribadi warga Amerika Serikat lebih dari 3,4 juta kali hanya pada tahun 2021 saja.

Sumber : Theepochtimes.com

6 Hal yang Dipetik dari Sidang Konfirmasi Marco Rubio Sebagai Menteri Luar Negeri AS

0

Rubio menggambarkan rezim Tiongkok sebagai “penantang sebanding yang paling kuat dan berbahaya” yang pernah dihadapi Amerika Serikat.

ETIndonesia. Suasana bersahabat ketika Senator Marco Rubio (Republikan-Dapil Negara Bagian Florida) hadir di Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat dalam sidang konfirmasi pada 15 Januari 2025. 

Rubio adalah calon Menteri Luar Negeri yang diajukan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump, memberikan testimoni di hadapan komite yang telah dia layani selama 14 tahun. Dia menjawab pertanyaan kebijakan luar negeri dari rekan-rekannya yang ramah di kedua sisi partai politik untuk melanjutkan proses konfirmasinya, dengan ketua dan anggota senior komite sepakat bahwa dia memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.

Sebagai putra imigran Kuba yang melarikan diri dari komunisme dan membangun kehidupan yang stabil di Amerika Serikat, Rubio kritis terhadap tantangan yang dihadirkan oleh rezim komunis seperti Tiongkok. 

Dia berjanji untuk menjalankan agenda kebijakan luar negeri yang kuat serta memprioritaskan kepentingan AS dan memulihkan tatanan global yang telah dimanfaatkan oleh Beijing dan negara-negara musuh lainnya demi keuntungan mereka.

Berikut adalah beberapa poin utama dari sidang yang berlangsung hampir lima jam:

1. “America First”

Trump sering menggambarkan pendekatan “America First” dalam menimbang hubungan luar negeri.

Dalam pernyataan pembukaannya di hadapan komite, Rubio menyampaikan visinya tentang konsep kebijakan luar negeri “America First” ini. Dia menggambarkan tren sejak akhir Perang Dingin—bahwa Amerika Serikat telah beralih dari memajukan kepentingan nasionalnya sendiri untuk melayani “tatanan dunia liberal.”

Rubio mengatakan bahwa dalam melayani tatanan global pasca-Perang Dingin ini, Amerika Serikat telah mengadopsi kebijakan perdagangan, imigrasi, dan keamanan nasional yang telah “mengecilkan kelas menengah, membuat kelas pekerja berada dalam krisis, menghancurkan kapasitas industri AS, dan … mendorong rantai pasokan penting ke tangan musuh dan rival.”

Sementara Amerika Serikat sering menempatkan tatanan global di atas kepentingan nasionalnya, negara-negara lain—terutama Tiongkok—bertindak sebaliknya, kata Rubio.
“Kami menyambut Partai Komunis Tiongkok ke dalam tatanan global, dan mereka mengambil keuntungan dari semua manfaatnya, tetapi mereka mengabaikan semua kewajiban dan tanggung jawabnya,” katanya.
Rubio mengatakan kemenangan Trump adalah mandat yang menunjukkan bahwa publik AS menginginkan “Amerika yang kuat terlibat di dunia, tetapi dipandu oleh tujuan yang jelas untuk mempromosikan perdamaian di luar negeri serta keamanan dan kemakmuran di dalam negeri.”

2. Tiongkok: Penantang Paling Kuat

Rezim partai komunis Tiongkok menjadi topik utama dalam sidang pencalonan ini.

Sebagai kritikus lama rezim Tiongkok, Rubio dua kali dimasukkan dalam daftar sanksi Beijing pada 2020 karena advokasinya terhadap hak asasi manusia. Dia menggambarkan rezim Tiongkok sebagai “penantang sebanding yang paling kuat dan berbahaya yang pernah dihadapi negara ini.”

“Mereka memiliki elemen yang tidak pernah dimiliki Uni Soviet,” kata Rubio, calon menteri luar negeri mendatang. “Mereka adalah penantang dan pesaing teknologi—pesaing industri, ekonomi, geopolitik, dan ilmiah.”

Dalam setiap bidang, katanya, rezim ini menimbulkan tantangan luar biasa yang akan “mendefinisikan abad ke-21.”

“Kita telah membiarkan mereka lolos dengan banyak hal, dan sejujurnya, Tiongkok melakukan apa yang akan dilakukan negara mana pun di dunia jika diberi kesempatan ini—mereka memanfaatkannya,” kata Rubio.

 “Dan sekarang kita menghadapi konsekuensinya.”

Jika Amerika Serikat tidak mengubah arah, Rubio mengatakan, negara itu akan segera menuju dunia di mana “banyak hal yang penting bagi kita sehari-hari—dari keamanan hingga kesehatan kita—akan bergantung pada apakah Tiongkok mengizinkan kita memilikinya atau tidak.”

Dia mengatakan percaya bahwa ini bisa terjadi dalam waktu kurang dari 10 tahun.

3- Membela Taiwan

Sebagai pulau demokrasi yang berada tepat di sebelah daratan Tiongkok, Taiwan telah menghadapi peningkatan gangguan militer dari Beijing selama beberapa tahun terakhir.
Demi mencegah ambisi lama Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk mencaplok Taiwan, Rubio mendukung strategi yang disebut “strategi landak”: membuat biaya invasi terlalu mahal bagi Beijing untuk ditanggung.

Rubio mengatakan bahwa dia jauh dari sikap alarmis terhadap motif rezim tersebut.
“Kecuali ada perubahan dramatis—seperti terciptanya keseimbangan di mana mereka menyimpulkan bahwa biaya campur tangan di Taiwan terlalu tinggi—kita harus menghadapi ini sebelum akhir dekade ini,” katanya.

Pengaruh PKT telah menghalangi Taiwan untuk berpartisipasi dalam berbagai badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Beijing terus mencoba menarik mitra diplomatik Taipei. Contoh terbaru adalah Nauru, yang mengalihkan kesetiaan ke Beijing pada Januari 2024, hanya dua hari setelah pemilihan presiden dan parlemen Taiwan. Keputusan ini meninggalkan Taiwan dengan hanya 12 sekutu diplomatik.

Mendukung Taiwan, menurut Rubio, juga melibatkan mencari “setiap kesempatan untuk memungkinkan Taiwan terlibat dalam forum internasional di mana isu-isu penting dibahas tetapi mereka tidak terwakili.”

4- Masalah Terusan Panama ‘Sangat Serius’

Topik Terusan Panama juga dibahas dalam sidang tersebut. Pada Desember 2024, Trump mengatakan bahwa ia akan mengambil kembali kendali atas terusan itu—salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia—jika kepentingan AS tidak dilindungi. Ia menyebutkan bahwa Beijing telah memengaruhi operasi terusan tersebut.

Senator Mike Lee (Republikan dari Dapil Negara Bagian Utah) bertanya apakah Rubio berbagi kekhawatiran tentang netralitas terusan itu.

Pemerintah Panama “sangat bersahabat dengan Amerika Serikat dan sangat kooperatif, dan kami ingin itu terus berlanjut,” kata Rubio. Namun, ia menambahkan bahwa kekhawatiran itu nyata—dan telah ada selama “setidaknya satu dekade.”

Dia menyebutkan bahwa kendali perusahaan Tiongkok atas fasilitas pelabuhan di kedua ujung terusan adalah isu utama yang dia diskusikan dengan pemerintah Panama selama kunjungannya pada 2017. Pejabat militer dan keamanan di Panama saat itu mengatakan bahwa Beijing suatu hari dapat menggunakan hubungan ekonomi tersebut sebagai titik cekik dalam konflik.

“Tidak ada perusahaan Tiongkok yang independen,” kata Rubio. “Mereka semua ada karena telah diidentifikasi sebagai juara nasional. Mereka didukung oleh pemerintah Tiongkok.”

Rubio juga mencatat bahwa rezim Tiongkok  berinvestasi di Panama sekitar tahun 2016 dan 2017, tetapi uang tersebut memiliki syarat. Panama memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan pada Juni 2017 dan, dalam beberapa bulan, menjadi negara Amerika Latin pertama yang mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalan, proyek infrastruktur andalan PKT.

“Ini bukan lelucon. Masalah Terusan Panama adalah masalah yang sangat serius,” katanya.

5- Perang Ukraina Perlu Diakhiri

Rubio menghadapi pertanyaan tentang pandangannya terhadap perang Rusia–Ukraina yang sedang berlangsung dan bagaimana Amerika Serikat harus mendukung Ukraina ke depan.

Senator Jeanne Shaheen (Demokrat dari Dapil Negar bagian New Hampsire), anggota senior komite, mencatat bahwa Rubio telah memimpin upaya AS untuk mendukung Ukraina pada awal perang, tetapi memilih menentang paket bantuan luar negeri yang mengalokasikan sekitar $61 miliar untuk pendanaan terkait Ukraina dan menolak langkah lain untuk memaafkan utang masa lalu Ukraina.

Rubio mengatakan pandangannya tentang perang telah berubah seiring dengan stagnannya pertempuran. Ia menyebut pemerintahan Presiden Joe Biden gagal merumuskan tujuan akhir yang jelas untuk konflik ini.

Ketika didesak untuk menggambarkan batas dukungan AS terhadap Ukraina, Rubio mengatakan jawaban pemerintahan Biden sering terdengar seperti: “Berapa pun yang diperlukan selama waktu yang diperlukan.”

Trump berulang kali mendorong negosiasi untuk mengakhiri pertempuran.

Rubio menilai bahwa Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat harus bersedia membuat konsesi untuk mencapai kesepakatan ini. Meskipun secara umum mendukung dorongan Trump untuk dialog, Rubio mengatakan dia waspada terhadap upaya Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memaksimalkan netralitas Ukraina dalam negosiasi guna mengulur waktu untuk mempersenjatai kembali pasukannya dan melanjutkan pertempuran.

“Itu bukan hasil yang saya pikir diinginkan siapa pun dari kita,” kata Rubio.

6- Suasana Sidang Bersahabat

Sejauh ini, Rubio menghadapi waktu yang lebih mudah dibandingkan calon kabinet Trump lainnya yang telah menghadapi sidang Senat. 

Para anggota terkemuka dalam komite adalah dua dari banyak senator yang memberikan sinyal persetujuan mereka.

“Apa yang Anda lihat adalah seorang calon yang sangat siap,” kata Senator Tim Kaine (D-Va.).

“Kami terbiasa melihat calon yang tahu banyak tentang beberapa hal tetapi tahu sangat sedikit tentang hampir semuanya.”

Dengan Rubio, Kaine mengatakan, seseorang mungkin “setuju atau tidak setuju dengan poin-poin yang dia buat,” tetapi “dia tidak perlu membuka-buka binder untuk mencari tahu bagaimana menjawab pertanyaan tertentu.”

Senator Chris Coons (partai Demokrat-Dapil negara bagian Delaware) mencatat bahwa, meskipun ada perbedaan kebijakan, keduanya telah menjadi sponsor bersama hampir 60 RUU. Lee mengenang saat keduanya bergabung dengan Senat dan komite secara bersamaan pada 2011, keduanya berusia 30-an sebagai anggota termuda.

“Saya akan membuat prediksi berani dan mengatakan bahwa Anda kemungkinan akan dikonfirmasi,” katanya kepada Rubio.

Rekan sesama Republikan, Senator Ted Cruz, juga menyatakan keyakinan pada dukungan yang akan didapat Rubio.

Senator Texas itu mengatakan bahwa Rubio akan menerima “suara bipartisan yang luar biasa” dan dia memperkirakan konfirmasi Rubio akan terjadi secepat 20 Januari, ketika Trump menjabat.

Sumber : Theepochtimes.com

Gunung Ibu Erupsi, Warga Desa di Halmahera Barat Lakukan Evakuasi Mandiri Sementara ke Pos Pengungsian

0

Halmahera Barat – Sebanyak 120 warga desa di wilayah rawan bencana erupsi Gunungapi Ibu melakukan evakuasi mandiri dengan mengungsi sementara ke Pos Pengungsian di Gereja Tongotesungi di Desa Akesibu Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat,  Maluku Utara pada Kamis (16/1/2025). Hal ini dilakukan sebagai respon kesiapsiagaan masyarakat atas kenaikan status level Gunungapi Ibu ke level IV ‘Awas’ sejak Rabu (15/1) lalu. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa erupsi Gunungapi Ibu kembali terjadi pada Kamis (16/1) pukul 15:454 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 1500 m di atas puncak (± 2825 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi perluasan kawasan rawan bencana Gunungapi Ibu yaitu dalam radius 5 km dan sektoral 6 km dari bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunungapi Ibu. Sementara itu, perluasan sektoral ancaman lahar dan lava pijar yang direkomendasikan oleh PGA Ibu meliputi enam (6) desa di Kecamatan Tabaru antara lain: Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerjunkan tim asesmen awal ke Halmahera Barat guna koordinasi penanganan darurat erupsi Gunungapi Ibu bersama BPBD dan pemerintah daerah setempat. Tim ini dipimpin oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati.

Hingga kini, BPBD Halmahera Barat bersama pemerintah daerah setempat terus melakukan upaya kesiapsiagaan berupa pembagian masker kepada masyarakat serta mempersiapkan titik pengungsian sementara. Terdapat lima titik pengungsian yang telah siap digunakan untuk menampung hingga 3.000 pengungsi antara lain di:

1. Gereja Tongotesungi Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

2. Gereja Tua Gemih Sion, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat. 

3. SMKS Anak Negeri, Jl.Bionuri Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat. 

4. Kantor Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat. 

5. SD Inpres 18, Jl. Bionuri Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Dari lima titik pengungsian tersebut, satu titik telah terisi yaitu di Gereja Tongotesungi. Di lokasi ini terdapat 63 KK atau 120 jiwa pengungsi yang terdiri dari 46 anak, 11 balita, 21 lansia, 42 dewasa. Para pengungsi berasal dari Desa Sangaji Nyeku, Tuguis, Togoreba Sungi, Soasangaji, Borona, dan Todoke.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunungapi Ibu, serta mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Barat. 

Penduduk yang berada di luar radius 5 km dan berada di luar sektoral utara 6 km harus meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi arahan dari Pemerintah Daerah. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).  (bnpb/asr)

Heboh! Gencatan Senjata Palsu? Sandera Terancam di Tengah Serangan Balasan Israel dan Hamas!


EtIndonesia. Dalam sebuah perkembangan yang mengguncang kawasan, Israel dan Hamas telah mencapai kata sepakat atas gencatan senjata dan pelepasan sandera setelah melalui mediasi intensif yang dihadiri oleh perwakilan Qatar dan Amerika Serikat. Namun, suasana yang tadinya dipenuhi harapan rekonsiliasi segera berubah ketika beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan, situasi di Jalur Gaza kembali memanas.

Serangan Balasan yang Meningkat

Menurut laporan Reuters, militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap sekitar 50 target di wilayah Gaza. Serangan ini terjadi sebagai respons atas tembakan sebuah roket oleh kelompok bersenjata di Gaza ke wilayah Israel. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional yang berharap kesepakatan akan membawa stabilitas di kawasan.

Klarifikasi dari Pemerintah Israel

Dalam pernyataan resmi pada 16 Januari 2025, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Hamas telah melanggar ketentuan kesepakatan yang disepakati pada hari sebelumnya di Doha. Menurut pernyataan tersebut, Hamas diduga sengaja mencabut beberapa poin penting dari perjanjian dalam upaya menciptakan krisis di detik-detik terakhir guna memperoleh konsesi tambahan dari pihak Israel. Akibatnya, pemungutan suara di kabinet yang berkaitan dengan kesepakatan gencatan senjata pun ditunda, dengan penegasan bahwa pertemuan kabinet tidak akan dilanjutkan sebelum Hamas menyetujui seluruh ketentuan yang telah disepakati.

Ancaman dan Tekanan dari Kedua Belah Pihak

Tak hanya pihak Israel, Hamas juga memberikan peringatan keras terkait kelanjutan serangan udara dan artileri pasca pengumuman gencatan senjata. Hamas menilai bahwa tindakan militer tersebut akan membahayakan sandera yang hampir segera dibebaskan. 

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Yoel Smotrich, mendesak Perdana Menteri Netanyahu untuk menandatangani jaminan bahwa meskipun tahap pertama kesepakatan telah tercapai, perang melawan Hamas akan terus berlanjut. 

Di sisi lain, calon penasihat keamanan nasional AS, Michael Waltz , menyatakan dukungan penuh bagi Israel apabila Hamas terbukti melanggar perjanjian, dengan menegaskan bahwa dukungan tersebut akan mengembalikan modus operandi peperangan, sehingga kekuasaan Hamas atas Jalur Gaza nantinya dapat ditiadakan.

Detail Pelepasan Sandera dan Respon Publik

Tahap pertama dari kesepakatan pelepasan sandera diperkirakan akan menghasilkan pembebasan 33 sandera. Namun, laporan menyebutkan bahwa dari 33 sandera tersebut, hanya 23 yang diyakini masih hidup. Di antara sandera asal Amerika Serikat di Jalur Gaza, hanya tiga dari tujuh yang masih berada dalam kondisi hidup. Kesepakatan ini memicu reaksi keras di kalangan masyarakat Israel, di mana ribuan demonstran melakukan aksi protes di Yerusalem dengan menolak perjanjian antara Israel dan Hamas.

Proses Negosiasi Lanjutan dan Rencana Taktis

Menurut laporan Saluran Channel 12, sejak pagi tanggal 16 Januari, sebagian besar konflik terkait kesepakatan telah diatasi melalui negosiasi intensif antara perwakilan Israel dan Hamas. Kedua belah pihak telah menandatangani kesepakatan akhir, sementara kabinet Israel direncanakan untuk mengadakan pemungutan suara pada tanggal 17 Januari 2025. Efektivitas kesepakatan ini diharapkan mulai diberlakukan pada 19 Januari 2025.

Dalam langkah strategis lainnya, Pasukan Pertahanan Israel dijadwalkan melakukan pertemuan koordinasi di Mesir pada tanggal 17 Januari 2025. Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengoordinasikan pengiriman pulang sandera, yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu bersamaan dengan implementasi gencatan senjata.

Kesimpulan

Meski kesepakatan gencatan senjata dan pelepasan sandera tersebut sempat memberikan secercah harapan akan meredanya ketegangan di kawasan, situasi di lapangan terus menunjukkan dinamika yang tidak menentu. Tudingan pelanggaran perjanjian dari pihak Hamas, serta serangan balasan dari Israel, menandakan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan. Masyarakat internasional dan regional kini mengawasi dengan seksama perkembangan ini, sambil berharap bahwa upaya diplomatik dapat segera membawa stabilitas dan keamanan kembali ke kawasan yang selama ini dilanda konflik berkepanjangan.

Temukan Kebenaran Universal Setelah Membaca Wawancara Eksklusif Pendiri Falun Gong,  Pengacara New York Ungkapkan Kekaguman dan Merasa Tersentuh

0

ETIndonesia. Seorang pengacara New York, Ye Ning, baru-baru ini dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa setelah membaca artikel wawancara eksklusif jurnalis Sound of Hope dengan Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong dan Direktur Artistik Shen Yun Performing Arts, yang diterbitkan oleh Epoch Times, ia menyampaikan rasa hormat yang mendalam kepada Guru Li.

“Saya membaca laporan ini dan dalam hati saya muncul rasa hormat yang mendalam. Rasanya seperti memandang gunung yang menjulang tinggi,” ujar Ye Ning. 

Ye Ning, seorang pengacara terkenal di New York sekaligus seorang komposer, memiliki karya yang pernah dipentaskan di Kennedy Center for the Performing Arts, Washington D.C.

Dia mengungkapkan bahwa setiap hari dalam perjalanan ke kantor, ia membaca Epoch Times. Pada  8 Januari, setelah membaca artikel wawancara eksklusif di halaman depan Epoch Times oleh jurnalis Sound of Hope, Fang Wei, dengan pendiri Falun Gong, sekaligus direktur artistik Shen Yun, Guru Li Hongzhi, dia merasa sangat terharu. Ia kemudian merasakan kekaguman yang tulus kepada Guru Li Hongzhi, para praktisi Dafa, dan para seniman Shen Yun.”

BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta

BACA JUGA : 【Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong

“Komunitas keyakinan seperti itu, sekelompok orang Tionghoa sejati, yang paling bisa dibanggakan, yang terbaik dari semua masyarakat yang bebas, putra-putri yang luar biasa,  putra-putri yang luar biasa dari surga, tidak ada yang lain,  ini yang terbaik, dan ini adalah kelas yang paling tinggi! Jadi siapa yang berani mengatakan bangsa Tionghoa tidak hebat?,” katanya.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, pertama kali diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992 oleh Guru Li Hongzhi. Ajaran moral dan lima latihan prangkat latihannya termasuk meditasi yang sangat populer, dan pada akhir tahun 1990-an, perkiraan resmi menyebutkan bahwa jumlah orang yang berlatih Falun Gong mencapai 70 juta hingga 100 juta orang.

Pada  Juli 1999, Partai Komunis Tiongkok (PKT), karena takut popularitas latihan ini akan merongrong kekuasaan totaliternya, meluncurkan kampanye besar-besaran untuk membasmi latihan ini. Sejak saat itu, banyak praktisi diperkirakan telah ditahan secara sewenang-wenang di penjara, kamp kerja paksa, dan fasilitas lainnya, dengan ratusan ribu orang telah disiksa di penjara, menurut Falun Dafa Information Center. Lebih parah lagi, mereka menjadi sasaran brutal pengambilan organ secara hidup-hidup di daratan Tiongkok.

BACA JUGA : Aktivis HAM dan Pengacara Tiongkok : Guru Li Hongzhi adalah Orang Bijak, Fitnah dari The New York Times Tidak Akan Berhasil

BACA JUGA : Pengacara AS dan Aktivis HAM : Praktisi Falun Gong Menyelamatkan Manusia, Semoga Semakin Maju

Mengenai Shen Yun yang mampu menciptakan keajaiban box office hanya dengan kemampuan mereka sendiri, Ye Ning mengatakan, “Ini hanya bisa dilakukan oleh Shen Yun, hanyalah para praktisi Falun Gong!”

“Pengorbanan para praktisi Falun Gong, yang dimulai dengan teladan dari Guru Li, adalah kontribusi luar biasa bagi kebebasan manusia yang menggugah serta mengejutkan. Ini benar-benar menggerakkan hati saya,” tambahnya. 

Menurutnya, dengan pengaruh besar yang dimiliki Guru Li, jika beliau meminta setiap praktisi menyumbang 10 dolar, maka akan terkumpul miliaran dolar. Namun demikian, Guru Li menegaskan bahwa dirinya tidak akan melakukan ini demi mengumpulkan uang.

“Guru Li sepenuhnya menjauh dari motif kepentingan pribadi, dan setiap praktisi  mengikuti teladannya dengan pengabdian tanpa pamrih. Saya sangat tersentuh!,” ujarnya. 

Dia juga teringat bahwa Guru Li pernah berkata bahwa banyak komunitas keyakinan dalam sejarah akhirnya runtuh ketika mereka mulai terlibat dengan kepentingan materi.

Ye Ning menyatakan bahwa selama bertahun-tahun ia mengamati bahwa para praktisi Falun Gong selalu memberikan pengabdian tanpa pamrih untuk mengungkap kebenaran dan melindungi masyarakat agar tidak tertipu oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka dengan sukarela menjadi relawan tanpa pamrih.

“Mereka (PKT) menuduh bahwa orang-orang yang membagikan brosur di jalanan dibayar untuk melakukannya. Mereka sama sekali tidak memahami, apalagi bisa mengerti, mengapa di dunia ini muncul sekelompok orang yang sepenuhnya bebas dari kepentingan pribadi,” ujarnya. 

Dia menambahkan bahwa para praktisi Falun Gong tidak merokok atau meminum alkohol dan jauh dari segala hal yang kotor sehingga membuat PKT ketakutan.

Ye Ning juga menggambarkan dirinya sebagai “penumpang tumpangan gratis,” dan menyatakan bahwa seluruh umat manusia adalah penerima manfaat dari Falun Dafa.


“Kita semua, di masa depan yang dapat kita lihat, adalah penerima manfaat dari pengorbanan yang telah dilakukan oleh para praktisi Falun Dafa. Seluruh umat manusia adalah penerima manfaatnya,” ujarnya. 

Dia menekankan bahwa situasi dunia kini berubah. Dunia mulai menyadari bahwa PKT adalah ancaman bagi umat manusia, dan perusahaan-perusahaan multinasional semakin mempercepat pengunduran diri mereka dari Tiongkok. Ye Ning berharap lebih banyak orang mendukung Falun Dafa.

“Saya berharap semua orang yang memiliki kemampuan dan hati nurani bersatu untuk mendukung dan membantu perjuangan mulia Falun Dafa,” harapnya. 

Sumber : NTDTV.com 

IHGMA DPD Jatim Adakan Workshop Revenue Management untuk General Manager

Surabaya — DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Jawa Timur akan menggelar Workshop General Manager Revenue Management pada 17-18 Januari 2025 di Surabaya. Acara ini bertujuan memperkuat pemahaman dan keterampilan manajemen pendapatan di kalangan para General Manager dan profesional perhotelan.

Dengan tema “Navigating the Business by Mastering Revenue Management”, workshop ini menghadirkan Rini Angraini, S.Par., praktisi Revenue & Distribution yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun, sebagai pembicara tamu. Sesi interaktif dan informatif akan membantu peserta menyusun strategi efektif untuk mengoptimalkan pendapatan di tengah tantangan persaingan global yang semakin dinamis.

Chandra Hadi, perwakilan DPP IHGMA, menyatakan bahwa workshop ini diharapkan dapat mendorong para General Manager fokus pada pengembangan praktik terbaik dalam manajemen pendapatan. “Melalui acara ini, kami ingin meningkatkan daya saing hotel dan kepuasan tamu dengan perubahan positif dalam strategi pengelolaan pendapatan,” ujarnya.

Workshop juga akan menjadi wadah untuk berbagi wawasan dan pengalaman dengan para pakar di bidangnya, memperkuat jaringan profesional, serta menciptakan kolaborasi yang mendukung pertumbuhan bisnis perhotelan. Peserta akan mendapatkan pemahaman tentang tren terbaru dalam revenue management dan cara memaksimalkan keuntungan melalui pengelolaan tarif, distribusi, dan prediksi permintaan.

Sebagai acara yang dirancang untuk mendukung profesional perhotelan di Jawa Timur, workshop ini menegaskan komitmen IHGMA dalam memajukan industri perhotelan dengan memberikan pelatihan berstandar tinggi. Partisipasi aktif dari General Manager diharapkan menciptakan dampak nyata dalam peningkatan kinerja hotel, menyesuaikan strategi dengan kebutuhan pasar, dan mendorong keberlanjutan bisnis yang lebih kompetitif.

Xi Jinping Kirim Han Zheng Hadiri Pelantikan Trump, Begini Analisis Ahli

0


EtIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari 2025, sebelumnya telah mengundang Xi Jinping untuk menghadiri acara tersebut pada akhir 2024. Namun, pada 17 Januari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan bahwa Han Zheng, Wakil Presiden sekaligus perwakilan khusus Xi Jinping, akan dikirim untuk menghadiri pelantikan tersebut.

Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa tim Trump berharap Cai Qi, salah satu anggota Politbiro Tiongkok yang memiliki kekuasaan besar dan merupakan sekutu dekat Xi Jinping, akan menghadiri pelantikan tersebut. Namun, Xi Jinping memilih mengirim Han Zheng, yang dianggap memiliki pengaruh lebih rendah dibanding Cai Qi atau Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dalam pernyataan resminya pada 17 Januari, menegaskan: “Pihak Tiongkok selalu memandang dan mengembangkan hubungan Tiongkok-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan.”

Juru bicara menambahkan: “Kami bersedia memperkuat dialog dan komunikasi dengan pemerintahan baru AS, mengelola perbedaan secara tepat, memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, dan bersama-sama mendorong hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan, serta menemukan jalur hubungan yang benar di era baru.”

Analisis  Ahli: Strategi Xi Jinping

Dr. Zhang Tianliang, komentator isu Tiongkok, dalam saluran YouTube-nya, “Tianliang Shifen”, menganalisis bahwa pengiriman Han Zheng alih-alih Cai Qi mencerminkan strategi Xi Jinping untuk menunda kemungkinan kebijakan keras Trump terhadap Tiongkok. Dengan mengirim Han Zheng, yang tidak memiliki pengaruh besar, Xi Jinping tampaknya berharap dapat memperlambat langkah Trump selama empat tahun ke depan.

Zhang Tianliang juga menyoroti peringatan Marco Rubio, Senator AS yang ditunjuk Trump sebagai Menteri Luar Negeri. Rubio memperingatkan bahwa jika AS tidak segera mengubah kebijakan, Tiongkok akan menjadi “ancaman terbesar bagi Amerika” dalam waktu kurang dari satu dekade. Rubio menyatakan bahwa dominasi Tiongkok di sektor-sektor utama dan sumber daya akan membuat AS sepenuhnya bergantung pada Tiongkok, mulai dari obat-obatan hingga produk hiburan.

Rubio menekankan bahwa: “Tiongkok adalah ancaman terbesar bagi Amerika, bahkan lebih besar dari Uni Soviet sebelumnya, dan ancaman ini akan mendefinisikan abad ke-21!”

Dia juga mengkritik kebijakan AS sebelumnya yang terlalu toleran terhadap Tiongkok, yang menurutnya telah memicu kebangkitan otoritarianisme Tiongkok.

Pandangan Pengamat Lain

Pengamat independen Cai Shenkun melalui media sosialnya menyatakan bahwa Barat membutuhkan pemimpin yang berpikiran jernih dan memiliki kemampuan eksekusi yang kuat. Dia menekankan bahwa ketergantungan pada konsep globalisasi yang keliru hanya memperkuat otoritarianisme.

Sementara itu, Financial Times melaporkan pada 10 Januari bahwa Beijing telah memberitahu tim transisi Trump bahwa seorang pejabat senior akan mewakili Xi Jinping dalam pelantikan. Xi Jinping kemungkinan akan mengirim Han Zheng atau Wang Yi. Namun, beberapa penasihat Trump berharap Cai Qi akan hadir, mengingat pengaruhnya yang lebih besar.

Seorang analis menambahkan bahwa jika utusan Tiongkok hanya setingkat Han Zheng atau Wang Yi, Trump mungkin merasa tidak puas, karena dia secara khusus mengundang Xi Jinping. Namun, pengiriman utusan senior seperti Han Zheng dianggap sebagai langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah hubungan Tiongkok-AS.

Tanggapan Trump dan Timnya

Beberapa pengamat politik menilai undangan Trump kepada Xi Jinping sebagai bagian dari pendekatan Trump yang sering memadukan taktik keras dan lunak untuk membingungkan lawan. Kolumnis Stephen Collinson menulis bahwa jika Trump berhasil mengundang Xi Jinping, itu akan menjadi kemenangan besar baginya di tingkat politik, tetapi hal itu akan menjadi dilema bagi Xi Jinping.

Collinson menambahkan: “Jika Xi hadir di pelantikan, dia harus mendengarkan pidato Trump tanpa bisa mengontrol isi pidato atau memberikan tanggapan. Hal ini akan dilihat sebagai pengakuan terhadap transisi kekuasaan demokratis, yang bertentangan dengan prinsip otoritarianisme satu partai di Tiongkok.”

Peneliti dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Lily McElwee berpendapat bahwa, seiring dengan persiapan Trump untuk mengambil alih hubungan diplomatik paling penting antara AS dan Tiongkok, undangan ini harus dilihat dalam konteks Trump yang menggunakan pendekatan campuran antara keras dan lunak.

Kesimpulan dan Konteks Diplomatik

Menghadapi pelantikan Trump, Beijing tampaknya ingin menghindari eskalasi ketegangan perdagangan dan politik dengan AS. Sebelum pemilu AS pada November 2024, Beijing telah kesulitan menjalin kontak dengan tim Trump, yang semakin memperbesar kekhawatiran Tiongkok terhadap kebijakan keras Trump.

Secara keseluruhan, undangan Trump kepada Xi Jinping mencerminkan pendekatan diplomatik yang kompleks. Di satu sisi, hal ini dapat memperkuat posisi diplomatik Trump. Di sisi lain, pengiriman Han Zheng sebagai utusan menunjukkan upaya Xi Jinping untuk menjaga hubungan tetap stabil, sambil menghindari konfrontasi langsung dengan presiden AS yang terkenal sulit diprediksi ini. (jhn/yn)

Korban Kamp Kejahatan Online di Myanmar : Pengambilan Organ Hidup adalah Nyata dan Tanpa Anestesi

0

ETIndonesia. Baru-baru ini, kejahatan kamp penipuan Myanmar terus terungkap di internet. Seorang pengusaha Tiongkok yang berhasil melarikan diri dari kamp tersebut mengungkapkan bahwa praktik pengambilan organ hidup di sana benar-benar terjadi dan dilakukan tanpa anestesi. Pasalnya,  penggunaan anestesi dinilai akan menurunkan kualitas organ.


“Karena itu mereka tidak bisa memberikan anestesi, karena jika diberikan anestesi, organ akan mengalami kegagalan fungsi. Jadi praktik mengambil ginjal tanpa anestesi itu nyata. Jika Anda memiliki pengetahuan medis, Anda pasti tahu bahwa organ yang baik tidak boleh diberi anestesi; organ harus diambil saat orang masih hidup. Inilah asal usul pengambilan organ hidup, dan ini nyata,” kata Xin Wanlin, seorang pengusaha Tiongkok yang berhasil melarikan diri dari kamp elektronik, dalam wawancara dengan media.

Xin Wanlin dulunya adalah seorang pengusaha kaya pemilik perusahaan perjalanan di Tiongkok. Pada tahun 2022, saat sedang mensurvei jalur wisata di Thailand, dia diculik oleh sindikat perdagangan manusia, dibius, dan dikirim ke kamp elektronik di Myawaddy, Myanmar.

Setelah melalui berbagai bahaya, dia berhasil melarikan diri dan kembali ke Tiongkok. Setelah pulang, Xin Wanlin membuka akun media sosial dan mulai mengungkap kejahatan di kamp elektronik Myanmar, menjadi tokoh terkenal yang memperjuangkan kesadaran anti-penipuan.

Kekejaman yang Terjadi di Kamp Elektronik

Xin Wanlin menjelaskan bahwa di kamp elektronik Myawaddy sering terjadi kekejaman seperti mengubur orang hidup-hidup, melumpuhkan orang, memotong tendon kaki, mengurung di sel air, hukuman fisik di pos militer, hingga penyiksaan menggunakan tongkat listrik. Hal paling kejam adalah pengambilan organ hidup.

Dia mengungkapkan bahwa orang-orang yang sudah tidak memiliki nilai di kamp tersebut akan dikirim ke laut lepas untuk diambil organnya, dan ini adalah kenyataan yang sering terjadi.

Pengambilan Organ Hidup Tanpa Anestesi

Pengambilan organ hidup pertama kali terungkap pada tahun 2006 oleh seorang saksi yang melarikan diri dari Tiongkok. Dia mengungkapkan bahwa pemerintah PKT melakukan pengambilan organ hidup dari praktisi Falun Gong, yang mengejutkan dunia internasional.

Ketua World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Terhadap Falun Gong, Wang Zhiyuan, menyatakan bahwa bukti menunjukkan pemerintah PKT memang melakukan pengambilan organ tanpa anestesi untuk menjaga kualitas organ.

Pemilik Kamp Elektronik adalah Orang Tiongkok

Dalam video lainnya, Xin Wanlin mengungkapkan bahwa semua pemilik kamp elektronik di Myanmar adalah orang Tiongkok. Dia menyesalkan kenyataan bahwa orang Tiongkok menipu dan menyakiti sesama mereka sendiri.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Myanmar hanya menyediakan lokasi, sementara kegiatan di kamp sepenuhnya dikendalikan oleh pemilik Tiongkok.

Penangkapan Xin Wanlin

Diduga karena terlalu banyak mengungkap rahasia, Xin Wanlin dilaporkan ditangkap oleh polisi Guiyang pada Januari 2024, dan akun media sosialnya berhenti diperbarui.

Kasus Aktor Wang Xing Mengguncang Publik

Awal Januari tahun ini, kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing dari Thailand ke kamp elektronik Myawaddy mengungkapkan lagi kejahatan tersebut. Wang Xing berhasil diselamatkan oleh polisi Thailand dan kembali ke Tiongkok, membawa cerita tentang lebih dari 50 warga Tiongkok yang masih disekap di sana.

Hubungan dengan Pemerintah PKT

Laporan menyebutkan bahwa kamp elektronik di Myawaddy dibiayai oleh perusahaan milik negara PKT dan didukung oleh berbagai institusi seperti China Telecom, China Mobile, hingga China Post. Hal ini menunjukkan keterlibatan langsung pemerintah PKT dalam pembangunan dan operasional kamp tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Rain Boy : Kemampuannya Mendatangkan Hujan di Dalam Ruangan


EtIndonesia. Sejak usia 7 tahun, Donnie Decker mengalami penindasan dari kakeknya berkali-kali, tetapi keluarganya sama sekali tidak mengetahuinya. Pada Februari 1983, setelah kakeknya meninggal dunia, Donnie berkumpul bersama teman-temannya. Emosi yang telah dia pendam selama bertahun-tahun akhirnya meledak, dan tubuhnya mulai menunjukkan serangkaian fenomena supranatural.

Ketika Donnie sedang duduk di ruang tamu bersama teman-temannya, suhu udara di sekitarnya tiba-tiba menurun drastis, dan dinding ruang tamu mulai meneteskan air. Donnie memasuki keadaan trance (suatu kondisi pikiran) yang aneh. 

Pemilik rumah, Ron H. Van, segera menerima telepon dari penghuni lain yang melaporkan bahwa dinding dan langit-langit rumah sedang meneteskan air. Ron tiba di tempat kejadian tidak lama setelah itu. 

Dia merasa bingung melihat fenomena tersebut karena dia mengetahui dengan pasti posisi pipa air di rumah itu, dan lokasi tempat keluarnya air tidak memiliki jalur pipa sama sekali. Semua pipa berada di bagian belakang bangunan. Air tersebut muncul dari ruangan tanpa jalur pipa.

Ron menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Air tidak hanya mengalir dari langit-langit dan dinding, tetapi juga mengalir deras di lantai. Dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi polisi setempat untuk menyelidiki.

Petugas polisi, John dan Richard Wolbert tiba di lokasi dan merasa sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Mereka hampir tidak dapat mempercayai mata mereka sendiri. 

Ketika keduanya memasuki ruangan yang terendam air, tubuh mereka langsung basah kuyup. Saat itu, mereka melihat dua tetesan air bergerak secara horizontal di udara, melintasi ruangan, dan keluar dari pintu. 

John dan Richard segera menyarankan Donnie untuk meninggalkan rumah tersebut sementara waktu, dan menyarankan agar dia dan keluarga pergi ke kafe terdekat. Sementara itu, Ron tetap tinggal untuk mengamati situasi di dalam rumah. 

Setelah Donnie dan pasangan Kieffer meninggalkan rumah, air di dalam rumah berhenti mengalir. Hal ini membuat Ron berpikir bahwa orang-orang yang baru saja pergi bertanggung jawab atas fenomena hujan di dalam ruangan.

Keesokan harinya, saat Donnie dan teman-temannya berada di sebuah kafe, pemilik kafe, Pam Scarfano, yang sebelumnya juga menyaksikan kejadian tersebut, memperhatikan kondisi Donnie yang tampak sangat aneh. Pam mulai curiga bahwa Donnie mungkin dirasuki oleh iblis. 

Tiba-tiba, kafe tersebut mulai diguyur hujan, membuat Pam panik dan berlari ke meja kasir untuk mengambil salib. Dia menggantungkan salib tersebut di leher Donnie, tetapi salib itu langsung berubah warna menjadi hitam, dan leher Donnie luka terbakar. 

Situasi yang kacau tersebut memaksa Donnie dan teman-temannya meninggalkan kafe, dan hujan di dalam kafe berhenti setelah mereka pergi. Semua orang pun sepakat bahwa fenomena ini terkait dengan Donnie.

Setelah kembali ke rumah, hujan kembali turun di dalam rumah. Peralatan dapur di atas kompor mulai bergerak sendiri, dan tubuh Donnie tiba-tiba melayang di udara seperti diangkat oleh kekuatan tak terlihat, sebelum dilempar ke sisi lain ruangan.

Awalnya, kepala polisi menetapkan kasus ini sebagai “masalah pipa air” dan memerintahkan bawahannya untuk meninggalkan tempat kejadian. Ia juga memerintahkan agar insiden ini dirahasiakan dan tidak dilaporkan. Namun, beberapa polisi yang berada di lokasi telah menyaksikan kejadian tersebut dengan mata kepala sendiri. 

Dua petugas, William Davies dan John Rundle, menyaksikan Donnie diangkat dari lantai dan dilemparkan ke udara sebelum jatuh ke sisi lain ruangan. Ketika mereka mencoba membantunya, mereka menemukan tiga bekas cakaran di leher Donnie. Selain mereka berdua, ada empat petugas berpengalaman yang menjadi saksi langsung fenomena supranatural ini. Mereka adalah polisi yang memiliki reputasi baik dan dihormati.

Tiga malam berlalu, tetapi hujan deras di dalam rumah Donnie tidak jua berhenti. Baik pendeta Katolik maupun Protestan menolak permintaan untuk melakukan pengusiran setan terhadap Donnie. Akhirnya, seorang misionaris bersedia membantu. Setelah melalui beberapa ritual, fenomena supranatural ini berhasil dihentikan, dan hujan di dalam ruangan tidak lagi terjadi.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, Donnie dihukum penjara karena kasus pencurian. Dia ditempatkan di sel dengan pengamanan tinggi, tetapi fenomena hujan kembali terjadi, membuat para penjaga panik. Mereka memindahkan Donnie dari selnya yang basah kuyup, karena awalnya mereka mengira dia telah merusak pipa air di penjara. Donnie mengklaim bahwa dia bisa membuat hujan terjadi di mana saja, tetapi klaim ini ditertawakan oleh para penjaga. Para penjaga bahkan menantangnya untuk membuat hujan di kantor kepala penjara.

Saat penjabat kepala penjara, David Keenehold, sedang duduk di kantornya, seorang penjaga masuk untuk memberitahukan tentang Donnie. Ketika itu, David menyadari bahwa kemejanya sudah basah kuyup tanpa ia sadari kapan itu terjadi. Dia dan penjaga tersebut menjadi ketakutan terhadap apa yang mungkin dilakukan Donnie.

Penjara kemudian memanggil William Blackburn, seorang pendeta setempat. Blackburn sangat terkejut dengan kemampuan Donnie untuk mendatangkan hujan. Setelah melakukan beberapa penilaian, dia menyimpulkan bahwa Donnie telah dirasuki sesuatu. Kemudian, setelah dilakukan serangkaian ritual, mereka berhasil menghilangkan kekuatan tak terlihat Donnie. Sejak saat itu, Donnie tidak lagi mampu memunculkan fenomena hujan di dalam ruangan, dan ceritanya belakangan dikenal sebagai kisah “Rain Boy / Anak Hujan.” (jhn/yn)

Ketua Komisi Militer NATO: Perang Rusia-Ukraina Memperburuk Ketegangan, Beijing Tidak Boleh Bermain Dua Peran

EtIndonesia. Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, perang telah berlangsung hampir tiga tahun. Pada konferensi pers menjelang akhir masa jabatannya, Ketua Komisi Militer NATO, Rob Bauer, menyampaikan kritik keras. Dia menekankan bahwa NATO telah menyampaikan pesan yang jelas kepada Tiongkok: Tiongkok tidak boleh bermain dua peran, yakni menyatakan kepatuhan terhadap Piagam PBB sambil mendukung perang yang berlangsung di Eropa. Dia juga menyoroti keterlibatan Korea Utara dalam perang Ukraina, yang dinilainya membawa perubahan besar dalam situasi internasional.

Fokus NATO pada Ancaman Keamanan Global

Pertemuan Menteri Pertahanan NATO yang berlangsung selama dua hari berakhir pada 16 Januari. Dalam konferensi pers setelah pertemuan tersebut, Rob Bauer menjelaskan bahwa agenda utama pertemuan adalah membahas kesiapan militer negara-negara anggota NATO hingga tahun 2030. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda Rusia memiliki niat untuk berdamai, dan justru terus menjalin kerja sama dengan Tiongkok, Iran, dan Korea Utara, yang berdampak negatif pada keamanan global.

Bauer secara khusus menyoroti pengaruh Tiongkok terhadap keamanan global, termasuk peningkatan persenjataan nuklir secara tidak transparan dan dukungan yang memungkinkan Rusia melanjutkan perang di Ukraina. Menjawab pertanyaan dari Yonhap News Agency, Bauer menjelaskan konsekuensi dukungan Korea Utara dan Tiongkok terhadap Rusia.

Keterlibatan Korea Utara dan Peran Tiongkok

Menurut Bauer, pengiriman pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia merupakan perubahan strategis besar. Dia menyebut bahwa negara yang paling terisolasi di dunia ini tiba-tiba menjadi pemain dalam konflik tersebut. Bauer mengkritik Tiongkok karena memungkinkan hal ini terjadi, yang menyebabkan kawasan Indo-Pasifik terhubung langsung dengan keamanan di Eropa. Hal ini, menurutnya, memperumit situasi dan membawa dampak besar.

Dia juga menganggap keputusan Korea Utara untuk terlibat sebagai kesalahan strategis, karena pasukan Korea Utara tidak akan efektif menjadi tameng bagi militer Rusia. Sebaliknya, banyak tentara Korea Utara akan kehilangan nyawa mereka.

Peran Tiongkok, menurut Bauer, meliputi pemberian dukungan kebutuhan militer Rusia, meskipun bukan berupa senjata langsung. Dia kembali menegaskan bahwa Tiongkok tidak dapat mengklaim ingin berteman dengan negara-negara NATO dan berdagang dengan mereka, tetapi pada saat yang sama mendukung musuh-musuh NATO.

Perang Rusia-Ukraina: NATO Tetap Mendukung Ukraina

Bauer menyoroti bahwa perang Rusia-Ukraina telah membuat kedua pihak dalam posisi sulit. Dia menyebut bahwa kemajuan militer Rusia sangat lambat, sementara Ukraina tetap bertahan di garis depan. NATO akan terus mendukung Ukraina dengan menyediakan kebutuhan militer dan meningkatkan pelatihan bagi pasukan Ukraina.

Pada hari terakhir masa jabatannya, Bauer akan digantikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Italia, Giuseppe Cavo Dragone, sebagai Ketua Komisi Militer NATO.

Pandangan Panglima NATO Lainnya

Jenderal Christopher G. Cavoli, Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu NATO, juga hadir dalam konferensi pers tersebut. Ketika ditanya tentang kemungkinan berkurangnya dukungan AS terhadap NATO setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden, Cavoli menegaskan bahwa jaminan keamanan AS terhadap kawasan tetap kuat. Namun, dia menolak berspekulasi lebih jauh mengenai kebijakan pemerintahan baru AS.

Sementara itu, Laksamana Angkatan Laut Prancis Pierre Vandier, Panglima Tertinggi Transformasi Pasukan Sekutu NATO, menyoroti pentingnya kemampuan beradaptasi, transformasi, dan inovasi dalam meningkatkan keunggulan militer NATO. Menurutnya, kunci utama dalam perlombaan militer saat ini adalah kecepatan. 

“Waktu adalah hal yang paling penting,” tegas Vandier. (jhn/yn)

NATO Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Sebut Beijing Dalang di Balik Perang Rusia-Ukraina

Pada hari terakhir pertemuan menteri pertahanan NATO pada Kamis 16 Januari 2025, Ketua Komite Militer NATO secara langsung menyebutkan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah dalang di balik perang Rusia-Ukraina. NATO bersumpah akan bersatu untuk menghadapi ancaman dari Rusia dan PKT.

ETIndonesia. Pada pertemuan menteri pertahanan NATO, Ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, menegaskan bahwa dukungan PKT terhadap Rusia telah memperpanjang perang Rusia-Ukraina hingga sekarang.

“Tiongkok pada dasarnya membantu Rusia mempertahankan perang, menyediakan semua yang diperlukan untuk memproduksi senjata. Mereka tidak memberikan senjata secara langsung, melainkan mikroprosesor dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sebagian besar kebutuhan Rusia untuk memproduksi senjata secara massal dalam industri pertahanan mereka berasal dari Tiongkok,” ujar Rob Bauer. 

Bauer memperingatkan PKT agar tidak berupaya mendapatkan keuntungan dari negara-negara Barat sambil terus mendukung perang di Eropa.

“NATO dengan jelas mengatakan kepada PKT bahwa Anda tidak bisa memiliki keduanya. PKT tidak bisa mengklaim ingin menjaga hubungan baik dengan Barat, mengaku ingin mempertahankan Piagam PBB, sambil terus menyulut api perang di Eropa,” ujarnya. 

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv dan menandatangani perjanjian bersejarah tentang keamanan dan perdagangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Perjanjian tersebut mencakup bidang pertahanan, ilmu pengetahuan, energi, dan perdagangan.

“Saya bangga mewakili seluruh Inggris dan mengatakan ‘kami berdiri bersama Anda.’ Bukan hanya untuk hari ini atau besok, tahun ini atau tahun depan, tetapi selama 100 tahun, hingga perang mengerikan ini berakhir, Ukraina kembali merdeka dan makmur,” kata Keir Starmer. 

Starmer juga mengumumkan bahwa Inggris akan memberikan lebih banyak bantuan militer kepada Ukraina, termasuk pinjaman senilai £2,2 miliar atau sekitar US$2,68 miliar. Pinjaman ini akan dibayarkan menggunakan bunga dari aset Rusia yang dibekukan.

Ketika ditanya apakah Inggris akan mengirimkan pasukan untuk menjaga perdamaian di Ukraina, Starmer menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

“Saya tidak ingin terlalu terburu-buru untuk berbicara, tetapi saya telah menegaskan bahwa kami akan berusaha semaksimal mungkin. Karena ini bukan hanya tentang kedaulatan Ukraina, meskipun itu jelas penting. Ini juga tentang dampaknya bagi Inggris serta nilai-nilai kami, kebebasan, dan demokrasi,” ujarnya.  (Hui)

Sumber : NTDTV.com