Home Blog Page 1814

Fotografer Menyelamatkan Anjing Lapar dari Pulau Terpencil dan Memberinya Kesempatan Kedua untuk Hidup

0

Dengan hanya tersisa 36 jam dia untuk meninggalkan Belize – negara kecil di Amerika Tengah, fotografer Wesley White menemukan situasi yang menarik yang kemudian mengubah kehidupan untuk satu Makhluk.

Wesley, yang berasal dari Montana, AS, sedang dalam perjalanan bisnis ke Belize. Dia mencoba menggunakan sisa waktunya untuk pergi berkayak ke pulau kecil yang tak berpenghuni tidak jauh dari resor tempat dia menginap di Isala St.Dangriga.

Dia tiba di pulau kecil, dan berlabuh di dekat rawa bakau untuk berteduh. Ketika dia mendokumentasikan pemandangan menakjubkan dari air yang jernih dan langit di sekitarnya, matanya menangkap sosok makhluk kurus yang berjalan ke arahnya.

 
Ternyata itu adalah seekor anjing, sangat kurus dan kurang gizi. Anjing yang malang itu masih bisa mengibaskan ekornya di Wesley meskipun telah kehilangan semua bulunya, dengan tulang rusuk menonjol kulitnya yang terluka. Mungkin dia akhirnya senang melihat manusia setelah harus bertahan sendirian di pulau itu

Wesley terpana dari mana anjing itu berasal dan bagaimana ia berakhir di lautan terbuka. Lebih dari itu, dia sangat pilu dengan kondisi anjing malang itu.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk membuat keputusan yang tepat. Dia menempatkan anjing itu di kayaknya dan kembali ke Thatch Caye Resort.

“Ketika saya membawa anjing ini kembali, saya benar-benar tidak tahu bagaimana jadinya. Paling-paling, saya berkata pada diri saya sendiri, saya akan membawanya pulang dan dia akan tinggal dengan aman di Montana bersama saya, “dia berbagi.

Kembali di resor, Wesley memberi Winston (nama yang dia berikan untuk anjing itu) makan yang sangat dibutuhkan. Winston pasti kelaparan karena dia memakannya begitu cepat dan melanjutkan untuk tidur siang.

Wesley membiarkannya beristirahat sebelum membawanya ke rumah sakit hewan Stann Creek dengan kapal.

Anjing kurus itu diperiksa dan ditemukan dihinggapi tungau. Dia mengalami dehidrasi dan kurus. Syukurlah, organ-organnya masih sehat terlepas dari kondisinya.

“Kami akan berterima kasih atas semua bantuan dan kami akan terus menerbitkan pembaruan tentang perkembangan anjing kecil yang berani ini,” tulisnya di halaman GoFundMe-nya meminta sumbangan untuk menutupi biaya pemulihan Winston.

Pagi selanjutnya. Wesley harus kembali ke Montana meninggalkan Winston dengan hati yang berat. Berkat kemurahan hati orang-orang baik, perawatan penuh Winston dibayar dan dia ditempatkan di tempat penampungan di Placencia Humane Society.

Lalu hari yang ditunggu Wesley tiba. Winston disetujui untuk bepergian ke Dallas, tempat Wesley menjemputnya.

“Hanya butuh beberapa saat baginya untuk mengendus dan mengenali saya, saya pikir apa yang terjadi di pulau itu terukir dalam ingatannya,” kenangnya saat mereka bertemu di bandara.

Sekarang, hampir setahun kemudian, Winston bukan lagi anjing kurus kering seperti sebelumnya. Dia tinggal bersama Wesley dan dua anjing lainnya, Bell dan Anna. Dia memiliki dua sahabat dan seorang sahabat manusia yang memberinya kesempatan kedua dalam hidup.

Winston lebih bahagia dan lebih sehat dari sebelumnya dengan Wesley. Mereka menemukan satu sama lain dan mengubah hidup mereka selamanya.(yn)

Sumber: goodtimes

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=PlUtzyRD0YE

Miliarder Ceko Diam-diam Danai Kampanye Hubungan Masyarakat untuk Meningkatkan Citra Komunis Tiongkok

0

Milan Kajinek – The Epochtimes

Dokumen yang dibocorkan ke harian Ceko Aktuálne.cz menyebutkan bahwa Home Credit, yakni perusahaan kredit Ceko, yang dimiliki oleh miliarder Ceko bernama Petr Kellner, mendanai kampanye hubungan masyarakat untuk meningkatkan citra rezim Tiongkok di negara Republik Ceko.

Laporan, yang diterbitkan pada tanggal 10 Desember 2019, didasarkan pada faktur dari agensi hubungan masyarakat C&B Reputation Management, yang disewa oleh Home Credit. Agensi hubungan masyarakat tersebut bertugas memengaruhi media, debat masyarakat, dan politisi. 

Selain mempromosikan pesan-pesan positif mengenai Tiongkok, kampanye hubungan masyarakat juga menyerang kritik terhadap rezim Tiongkok. 

Aktualne.cz juga menemukan bahwa kampanye agensi hubungan masyarakat, yang dibayar oleh miliarder Home Credit bernama Petr Kellner, juga berfokus pada politisi. 

Pada bulan September 2019, sebuah konferensi diselenggarakan oleh anggota Partai ODS, di mana anggota Parlemen Praha mengkritik Walikota Praha karena membatalkan perjanjian kota kembar dengan Beijing.

Pada tanggal 14 Desember 2019, Home Credit menerbitkan siaran pers sebagai tanggapan atas artikel Aktualne.cz.Home Credit membantah tuduhan itu, bersikeras bahwa kegiatan Home Credit adalah “bisnis, bukan politik.”

“Home Credit, dengan tanggung jawab penuh, menyatakan bahwa pihaknya  tidak pernah menyewa atau bertanya di Republik Ceko mengenai lobi atau komunikasi layanan hubungan masyarakat yang bertujuan mempromosikan kepentingan negara asing mana pun.

Home Credit dimiliki oleh PPF, perusahaan investasi Petr Kellner, yang memasuki pasar kredit Tiongkok pada tahun 2007.

Menurut publikasi bisnis Ekonom, PPF memperoleh lebih dari 2 miliar euro atau sekitar usd 2,2 miliar di Tiongkok pada tahun 2017. Beberapa politisi dan pakar Ceko percaya PPF berada di bawah tekanan politik dari rezim Tiongkok untuk mempromosikan kepentingan rezim Tiongkok di Republik Ceko.

Pada bulan Oktober 2019, PPF menandatangani perjanjian pembelian untuk membeli Perusahaan Media Eropa Tengah, yang memiliki TV NOVA, salah satu stasiun televisi terbesar di Republik Ceko selain stasiun TV di Bulgaria, Rumania, Slovakia, dan Slovenia. 

TV NOVA memiliki jangkauan 45 juta pemirsa. Mengingat informasi yang diterbitkan oleh Aktualne.cz, pembelian TV NOVA menimbulkan pertanyaan apakah Petr Kellner dan PPF miliknya akan mempengaruhi penyiaran untuk mendukung rezim Tiongkok.

Kontrak ini, menelan biaya sekitar usd 2,1 miliar, harus disetujui oleh pemegang saham Perusahaan Media Eropa Tengah, Komisi Eropa, dan regulator nasional di beberapa negara di mana Perusahaan Media Eropa Tengah beroperasi.

Menurut dokumen yang diterbitkan oleh Aktualne.cz, selama periode dari bulan  April hingga Agustus 2019, C&B Reputation Management merinci total hampir 2.000 jam kerja.

Daftar perincian layanan yang diberikan mencakup PPF secara sembunyi-sembunyi melalui Home Credit mengatur pendirian Institut Sinoskop untuk Tiongkok Kontemporer, sebuah lembaga pemikir yang mempromosikan pendapat yang meremehkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezim Tiongkok.

Institut Sinoskop untuk Tiongkok Kontemporer secara resmi didirikan pada bulan Juni 2019 oleh ahli sinologi Vít Vojta, yang juga bekerja sebagai penerjemah lisan bagi para politisi dan Presiden Ceko yang bepergian ke Tiongkok, termasuk Presiden Ceko saat ini, Milš Zeman.

Melalui karya untuk Sinoskop, Vit Vojta muncul sebagai pakar independen Tiongkok di media massa Ceko, memberikan wawancara dan menulis komentar. 

Agen hubungan masyarakat menagih Home Credit untuk kegiatan Vit Vojta dan komentator Ceko lainnya mengenai masalah Tiongkok.

Berapa yang dibayar Home Credit kepada agen hubungan masyarakat, masih belum jelas. Dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Aktualne.cz berisi jumlah jam kerja, tetapi bukan tarif per jam. 

PPF beroperasi di lima provinsi di Tiongkok. Pada tahun 2012, PPF memasuki sektor keuangan Tiongkok.

Miliarder Ceko, Petr Kellner, mengumpulkan kekayaannya dengan membeli properti selama jatuhnya rezim komunis di bekas Cekoslowakia pada tahun 1989 dan pada tahun 1990-an selama tahun-tahun awal negara Ceko. 

Saat ini, Petr Kellner adalah orang Ceko terkaya. Forbes mencatat dia adalah orang terkaya ke-73 di dunia, dengan harta bernilai usd 15,5 miliar. 

Beberapa percaya kepentingan bisnis PPF di Tiongkok mendesak PPF untuk mempromosikan citra positif bagi rezim Tiongkok. 

“Home Credit dapat kehilangan lisensinya di Republik Rakyat Tiongkok kapan saja,” tulis anggota Parlemen Ceko Jan Lipavsky dalam email ke The Epoch Times. 

Setelah tahun 2014, Republik Ceko mulai bergeser dari promosi hak asasi manusia ke arah pertukaran ekonomi dan politik dengan Tiongkok. Misalnya, Ceko adalah bagian platform 17 +1, proyek Beijing untuk meningkatkan bisnis dan perdagangan antara Tiongkok dengan 17 negara Eropa Timur. 

Home Credit itu sendiri adalah fasilitator hubungan yang lebih erat antara rezim Tiongkok dengan Republik Ceko. 

Pada bulan April 2016, Jiří Šmejc, CEO dan pemegang saham minoritas Home Credit, mengatakan di sebuah forum bisnis Praha: “PPF, Home Credit dan kami bangga bahwa kami berada saat lahirnya sebuah inisiatif yang, saya pikir, menyebabkan kebangkitan kembali hubungan Ceko-Tiongkok.” 

Selama panel bulan Oktober 2018, berjudul “Dapatkah Kegiatan Tiongkok yang Meningkat Akan Menjadi Ancaman Bagi Republik Ceko?” Sinolog Universitas Charles Martin Hála mengatakan: “Adalah baik untuk memperhatikan apa yang dilakukan PPF di Tiongkok. PPF adalah salah satu pendorong utama perubahan politik di Republik Ceko. Keputusan untuk mengubah kebijakan terhadap Tiongkok adalah jelas dibuat oleh politisi yang dipengaruhi oleh PPF, atau oleh Tiongkok.” 

Tetapi kepala hubungan masyarakat Home Credit Milan Tomanek membantah tuduhan bahwa PPF memang memengaruhi politik Ceko untuk menguntungkan dirinya sendiri.

“Itu adalah tidak benar. Kedengarannya seperti beberapa orang yang mengulangi kebohongan ini berulang kali,” kata Milan Tomanek dalam email November 2019 kepada The Epoch Times. 

Republik Ceko baru-baru ini meningkatkan kewaspadaan atas pengaruh yang tumbuh dari rezim Tiongkok. Dalam laporan tahun 2018, Kepala Badan Intelijen Ceko mengatakan pihaknya menganggap pengaruh Tiongkok sebagai salah satu ancaman keamanan terbesar bagi Ceko. (Vivi/asr)

Mereka Merekam Reaksi Seorang Anak Berusia 7 Tahun Terhadap Mobil yang Melanggar Ibunya

0

Bukan rahasia bagi siapa pun bahwa ibu memiliki naluri perlindungan yang unik dan tak tergantikan. Mereka, dengan caranya sendiri, akan selalu berjuang untuk merawat anak-anaknya dan memberikan yang terbaik kepada mereka. Tetapi apa yang terjadi ketika anak-anak yang mengambil komitmen untuk melindungi ibu mereka?

Ini persis seperti yang dilakukan seorang anak laki-laki kecil berumur sekitar 7 tahun, yang telah mengejutkan ribuan netizen, atas reaksi yang dia lakukan terhadap mobil yang telah menabrak ibunya ketika mereka melintasi jalan.

Kamera keamanan di jalan yang sibuk menangkap momen yang luar biasa, dalam gambar kita bisa melihat bocah itu menendang mobil seorang pengemudi setelah dia menabrak ibunya saat mereka melintas di tanda penyeberangan di jalan.

Peristiwa itu terjadi di Provinsi Chongqing yang terletak di barat daya Tiongkok.

Anak laki-laki dan ibunya menyeberang jalan dengan tenang ketika mobil menabrak mereka, mereka berdua terlempar dan jatuh ke tanah, ibu anak itu sepertinya merasa kesakitan.

Melihat kejadian ini, anak itu bangun dan marah kepada pengemudi mobil, kemudian menendang bagian depan kendaraan itu. Saat pengemudi itu keluar dari mobil, bocah itu meunjuk-nunjuknya, sebelum akhirya berlari menghampiri ibunya.

Pengemudi itu terlihat menghampiri wanita itu dan membawa masuk ke mobilnya yang beberapa menit sebelumnya telah menabraknya

Tentu saja, tidak butuh waktu lama video untuk menjadi viral. Dan telah dibagikan ribuan kali.

Komentar para pengguna beragam, meskipun perilaku anak dapat dianalisis dari posisi yang berbeda, reaksinya memenangkan kekaguman banyak pengguna.

Mayoritas menyoroti keberanian anak, yang meskipun usianya, tidak merasa takut dan menghadapi pengemudi tanpa mengukur konsekuensinya untuk melindungi ibunya.

Reaksi si anak mengungkapkan kepada kita bahwa berapa pun usianya, kita tidak akan pernah tahu bagaimana kita akan menghadapi situasi-situasi tertentu, terlebih lagi jika orang yang dirugikan adalah makhluk yang memberi kita kehidupan.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=PlUtzyRD0YE

Carrie Lam Tolak Ungkap Alasan Direktur Human Rights Watch Ditolak Masuk ke Hong Kong

0

Frank Fang – The Epochtimes

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menolak memberikan rincian di balik keputusan pemerintahnya untuk melarang direktur Kelompok Hak Asasi Manusia internasional memasuki Hong Kong.

Direktur Eksekutif Human Rights Watch, Kenneth Roth ditolak masuk Hong Kong pada tanggal 12 Januari. Ia dijadwalkan mengumumkan rilis laporan hak asasi tahunan Human Rights Watch di Hong Kong.

“Tindakan yang mengecewakan ini adalah tanda lain bahwa Beijing memperketat cengkeramannya terhadap Hong Kong dan semakin membatasi kebebasan terbatas yang dinikmati warga Hong Kong di bawah ‘Satu Negara, Dua Sistem,'” kata Kenneth Roth dalam sebuah pernyataan.

Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan adalah “hak kedaulatan” Tiongkok untuk memutuskan siapa yang akan diberikan masuk dalam konferensi pers harian pada tanggal 13 Januari 2020. Tanpa menyebut Human Rights Watch secara langsung, Geng Shuang juga menuduh LSM “menghasut kekerasan” dan mendukung “perusuh” di Hong Kong.

“Kami tidak akan mengomentari kasus individu. Otoritas imigrasi akan menangani setiap kasus, berdasarkan undang-undang yang ada dan kebijakan imigrasi yang ada dengan mempertimbangkan keadaan sebenarnya dari kasus tersebut,” kata Carrie Lam dalam konferensi pers mingguannya saat ditanya apakah keputusan untuk menolak masuknya Kenneth Roth adalah keputusan politik.

Human Rights Watch mengkritik otoritas Hong Kong atas usulan undang-undang ekstradisi yang memicu unjuk rasa massa pada bulan Juni lalu. Dalam sebuah pernyataan bulan Agustus, Human Rights Watch mengutuk polisi Hong Kong karena menggunakan “kekuatan berlebihan” terhadap para pengunjuk rasa.

Dalam pernyataan lain pada Desember lalu, Human Rights Watch menunjukkan bagaimana wartawan dijadikan sasaran oleh polisi, dan bahwa otoritas Hong Kong membatasi beberapa aksi unjuk rasa dengan cara menolak memberi izin.

Pneumonia Misterius di Tiongkok

Saat konferensi pers, Carrie Lam mengomentari wabah pneumonia di Tiongkok yang mengkhawatirkan warga Hong Kong akan adanya penyebaran penyakit tersebut.

Carrie Lam mengatakan, bahwa Hong Kong telah mengirim delegasi ke Wuhan, kota di Tiongkok yang melaporkan wabah pneumonia baru yang sejauh ini dikaitkan dengan satu kematian. 

Pada tanggal 11 Januari, pemerintah Tiongkok merilis rangkaian genetik lengkap dari Coronavirus yang memengaruhi pasien di Wuhan.

Carrie Lam menambahkan bahwa delegasi tersebut diharapkan kembali ke Hong Kong.  Ia mengatakan, akan memberikan pembaruan lebih lanjut setelah pertemuan yang dijadwalkan dengan para ahli kesehatan setempat.

Sementara itu, ada orang dengan gejala seperti pneumonia di Hong Kong, Carrie Lam mengatakan bahwa tidak ada kasus di Hong Kong yang dikaitkan dengan virus di Wuhan.

Seorang wartawan, merujuk pada kasus virus baru tersebut yang dipastikan terjadi di Thailand, bertanya kepada Carrie Lam: “Apakah anda pikir agak mencurigakan saat Tiongkok mengatakan tidak ada kasus yang dilaporkan di provinsi lain?”

Carrie Lam menjawab bahwa Tiongkok bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia, dan sedang berkomunikasi dengan Hong Kong mengenai masalah ini.

“Selain itu, bukan hak saya untuk mengomentari bagaimana otoritas lain  berurusan dengan situasi dalam pembenaran mereka,” kata Carrie Lam.

Tumpukan Kasus yang Belum Dikerjakan di Pengadilan

Pada (13/1/2020), Ketua Pengadilan Hong Kong Geoffrey Ma mengumumkan pembentukan gugus tugas untuk “mencari cara terbaik dan seberapa cepat” untuk menangani tumpukan besar dari kasus-kasus akibat unjuk rasa pro-demokrasi yang sedang berlangsung, menurut media lokal RTHK.

Geoffrey Ma menyarankan agar langkah-langkah tambahan diperkenalkan, termasuk perpanjangan waktu duduk hakim.

Sejak bulan Juni, saat unjuk rasa massa meletus di Hong Kong akibat akan diberlakukannya undang-undang ekstradisi yang kini sepenuhnya sudah ditarik, polisi setempat menangkap lebih dari 6.000 orang.

Carrie Lam mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia “sangat berterima kasih kepada pengadilan karena merancang berbagai cara” dalam upaya untuk mempercepat pemrosesan kasus.

Hasil Pemilu Taiwan Diabaikan

Kemenangan mutlak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dalam pemilihan presiden Taiwan pada 11 Januari 2020 lalu, secara mencolok absen dari komentar Carrie Lam.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, banyak anggota parlemen Amerika Serikat, dan banyak pemerintah lainnya, termasuk Jepang, Uni Eropa, dan Kanada, semuanya memberi selamat kepada Tsai Ing-wen atas terpilih kembali menjadi Presiden Taiwan. Karena  melakukan hal tersebut, mereka dituduh oleh Geng Shuang pada hari berikutnya “melanggar” prinsip “Satu-Tiongkok.”

Geng Shuang mengklaim pada tanggal 12 Januari lalu, bahwa pemilihan umum Taiwan adalah “urusan sub-nasional di Tiongkok.”

Banyak warga Hong Kong melakukan perjalanan ke Taiwan untuk menyaksikan pemilihan umum yang demokratis itu. Menurut konstitusi mini Hong Kong, warga Hong Kong tidak memilih langsung untuk pemimpin puncak Hong Kong, yaitu Kepala Eksekutif Hong Kong. Hak pilih universal menjadi salah satu tuntutan utama unjuk rasa yang sedang berlangsung.

Pada rapat umum yang mendukung Tsai Ing-wen dan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taipei pada tanggal 11 Januari 2020, dua warga Hong Kong berbagi dengan The Epoch Times mengenai perjalanan mereka ke Taiwan.

Justin, seorang mahasiswa berusia 24 tahun, mengatakan bahwa kemenangan Tsai Ing-wen kemungkinan akan “memberi tekanan pada pemerintah Hong Kong” untuk memungkinkan pemilihan demokratis di Hong Kong.

Warga Hong Kong lainnya, Tony berusia 30 tahun, menjelaskan dukungannya untuk Tsai Ing-wen. “Tidak seperti Carrie Lam yang menyebut kami ‘perusuh,’ Tsai Ing-wen tahu bahwa kami bekerja keras untuk melindungi kebebasan kami,” kata akuntan itu. (Vivi/asr)

FOTO : Pemimpin Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers mingguannya di Hong Kong pada 14 Januari 2020. (Bill Cox / The Epoch Times)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=Si3JMqY965s


Ibu yang Menolak Kemoterapi untuk Menghindari Pengaruh pada Bayinya Berbicara Tentang Hidupnya

0

Heidi Loughlin, 36 tahun, dari Portishead, Bristol, Inggris, hamil tiga bulan ketika dia didiagnosis menderita peradangan kanker payudara pada tahun 2015, dan memberinya sedikit harapan hidup.

Ini adalah jenis kanker langka agresif yang tumbuh di sepanjang pembuluh limfatik di kulit payudara. Sel-sel kanker mungkin tidak membentuk benjolan, tetapi menghalangi pembuluh. Statistik mengungkapkan bahwa pasien dengan kanker ini dapat hidup maksimal 5 tahun.

Bertentangan dengan pendapat dokter, ia memutuskan untuk menunda perawatan kemoterapi yang akan memungkinkannya untuk hidup, hanya untuk melahirkan dan dengan demikian tidak mempengaruhi bayinya. Tapi takdir menghancurkannya dengan kematian gadis kecilnya Ally Louise Smith, 8 hari setelah dilahirkan karena mendapat infeksi di rumah sakit.

Pengalaman menghadapi kanker serius, ketika kehilangan bayinya, membuatnya hancur, merasakan kesunyian dalam hidup karena Ally tidak bersamanya.

Sekarang, pada kesempatan ulang tahun keempat gadis kecil itu, Heidi memutuskan untuk memecah kesunyiannya melalui penghormatan emosional pada akun Twitter-nya:

“4 tahun yang lalu, kamu dilahirkan. Sinar terang yang luar biasa dalam waktu yang gelap bagi keluarga kami. Namun, terkadang hidup ini kejam dan kamu hanya hidup selama 8 hari. Tapi sayang, kamu bahkan hidup 8 hari dan untuk itu aku akan selalu bersyukur. Selamat ulang tahun untuk gadis cantikku, Ally, ”tulis Heidi.

Pada tahun 2015, Heidi, yang sudah menjadi ibu dari dua anak: Nuh dan Tait, bersikeras bahwa ia akan memiliki Ally, meskipun berisiko pada kehidupannya karena menunda perawatan kankernya.

Kankernya adalah salah satu yang paling agresif, jadi selama kehamilan berlangsung ia memutuskan untuk memilih kemoterapi kanker yang jauh kurang efektif, tetapi itu tidak akan membahayakan gadis kecilnya.

Pada minggu ke -28 kehamilan, perawatan itu tidak berpengaruh sama sekali, dan para dokter memutuskan untuk melahirkan melalui operasi caesar.

Heidi berbicara tentang perasaan yang dia miliki ketika dia menggendong Ally untuk pertama kalinya, dia masih hidup dan itu penting, dia merasa bahwa dia tidak salah menunda kemoterapi dan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

“Tapi tiba-tiba semuanya diambil dari saya. Saya tidak bisa melakukan apa pun untuknya, saya hanya harus melihatnya dan saya ingin bisa melakukan sesuatu untuknya karena saya ibunya dan saya tidak bisa, ”akunya.

Wanita itu patah, tetapi dia harus tetap tegar untuk 2 anak lain yang masih sangat muda dan membutuhkannya.

Hal terburuk yang harus dia jalani segera adalah menghadapi kanker lagi, menerima kemoterapi yang tidak diberikan selama kehamilan Ally.

“Berjuang untuk hidup ketika kehidupan orang yang kamu cintai hancur tidak masuk akal,” akunya.

Pada 2016, ia berhasil melakukan mastektomi, yang membantunya meninggalkan penyakit tertidur. Tapi sekarang dia menghadapi kanker stadium 4, dan terlepas dari semua prognosisnya, dia masih hidup dan menganggap dirinya seorang pemenang.

Dia terus menentang penyakit itu, memberikan ceramah inspirasional kepada wanita dengan kondisi yang sama dan mengakui bahwa banyak dari kekuatannya berasal dari cinta yang dia rasakan untuk Ally.

“Kanker mengubahmu. Cara Anda berpikir, Cara Anda bertindak, Cara Anda melihat. Banggalah dengan tubuh Anda, itu luar biasa. Siapa pun yang memberi tahu Anda sebaliknya bisa mencium Anda dengan cara yang sangat tidak sempurna, ”tulisnya di halamannya.

“Ini adalah ceritaku. Ini adalah kisah yang sulit, tetapi kamu harus tahu bahwa aku duduk di sini setelah banyak hal itu terjadi dan aku masih bisa berbicara denganmu. Ketika kamu hidup melalui sesuatu yang begitu dahsyat kamu bisa melihat dunia dengan yang lain, saya sangat sedih tetapi sangat beruntung, karena saya juga telah diberi kesempatan untuk melihat kehidupan dengan cara yang sangat berbeda, “adalah kesaksiannya dalam ceramahnya baru-baru ini.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=PlUtzyRD0YE

Hasil Pemilu Taiwan Dinilai Sebagai Penolakan Terhadap Rezim Komunis Tiongkok

0

Eva Pu – The Epochtimes

Kemenangan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen atas lawan utamanya, Han Kuo-yu dari Partai Kuomintang, yang mendukung hubungan persahabatan dengan Beijing, mengirimkan pesan yang jelas bahwa upaya intimidasi rezim Komunis Tiongkok belum berhasil, seperti diungkapkan para pakar. 

“Tidak diragukan” bahwa hasil pemilu Taiwan menandakan “penolakan terhadap Tiongkok,” dan “penolakan terhadap gagasan unifikasi,” kata Juni Teufel Dreyer, seorang profesor ilmu politik di Universitas Miami dan rekan senior Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri, seperti dikutip The Epoch Times. 

Tsai Ing-wen kembali memenangkan pemilihan umum yang diikuti oleh tiga calon presiden pada (11/1/2020), yang mencetak rekor 8,17 juta suara — atau sekitar 57 persen suara populer — penghitungan tertinggi sejak Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri itu memulai pemilihan presiden langsung pertamanya pada tahun 1996. Partai Progresif Demokratik Tsai Ing-wen juga mendominasi 61 dari 113 kursi legislatif.

Hasil pemilihan umum Taiwan merupakan perputaran dramatis bagi Tsai Ing-wen, yang tahun lalu berjuang dalam peringkat persetujuannya. Popularitas Tsai Ing-wen meningkat tajam setelah ia bersikap keras terhadap Beijing sambil mendukung para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.

Meskipun Taiwan yang demokrasi mempertahankan kemerdekaan de-facto dari Tiongkok Daratan dengan memiliki kebijakan, sistem ekonomi, dan militernya sendiri, rezim Komunis Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya. 

Komunis Tiongkok berusaha agar Taiwan bergabung dengan Tiongkok di bawah formula “satu negara, dua sistem,” kerangka kerja yang saat ini mengatur Hong Kong dan Makau.

“Pemilihan umum ini hanya menegaskan bahwa gagasan [‘satu negara, dua sistem’] tidak laku di Taiwan,” kata Richard Bush, Direktur Pusat Studi Kebijakan Asia Timur di Institut Brookings, kepada NTD, afiliasi The Epoch Times, yang menyaksikan  acara pemilihan umum Taiwan di Washington.

Harapan untuk Demokrasi

Derek Mitchell, Presiden Institut Demokratik National dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Myanmar, menyebutkan hasil pemilihan Taiwan itu adalah “referendum terhadap Tiongkok.”

Hal tersebut juga menunjukkan suara silent majority yang pandangannya hanya dapat diwujudkan melalui suara demokratis, menurut Derek Mitchell.

“Saat orang mengatakan: Di Tiongkok rakyat mendukung pemerintahnya,  semua rakyat mendukung…Partai Komunis Tiongkok. Jawabannya adalah — bagaimana anda tahu?” kata Derek Mitchell di acara yang sama.

“Kami melihat apa yang dikatakan silent majority saat mereka diizinkan untuk berbicara,” lanjut Derek Mitchell.

Dengan merujuk pada pemilihan umum distrik Hong Kong baru-baru ini, di mana para calon pro-demokrasi juga memenangkan kemenangan besar, Derek Mitchell mencatat bahwa ada pola peningkatan keterlibatan dari generasi muda.

“Itu adalah harapan demokrasi ke depan, bukan orang tua yang…memiliki pola pikir lama yang sama dengan cara lama yang sama, tetapi energi baru untuk demokrasi,” kata Derek Mitchell.

Jangan Jemawa

Rezim Komunis Tiongkok mungkin tidak terkejut dengan hasil pemilu yang dikutinya dengan cermat, tetapi “rezim komunis Tiongkok mungkin tidak mengira akan ada… margin yang begitu luas,” kata Bonnie Glaser, direktur China Power Project di Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Washington, mengatakan pada acara tersebut.

Meskipun memperoleh kemenangan besar, para ahli memperingatkan bahwa Taiwan tidak boleh berpuas diri.

“Ini belum selesai. Tidak ada yang berakhir. Taiwan masih harus mempertahankan keunggulannya dan mengakui bahwa kekuatan otoriter dan orang-orang yang tidak suka demokrasi sedang memainkan permainan panjang,” kata Derek Mitchell.

Bonnie Glaser mengatakan di tahun-tahun mendatang orang mungkin melihat “peningkatan tekanan diplomatik, militer dan ekonomi [oleh Beijing] terhadap Taiwan.”

“Ada sejumlah besar yang perlu dilakukan Taiwan untuk memperkuat pencegahan,” tambah Bonnie Glaser.

Batas Beijing

Dalam hal ekonomi Taiwan, Richard Bush mengatakan bahwa ia tidak mengharapkan Tiongkok Daratan menimbulkan ancaman serius bagi perusahaan Taiwan, karena Beijing melihat para pemimpin bisnis setempat sebagai “sumber daya politik” dan “para pemilih di Taiwan untuk mempromosikan tujuannya sendiri.”

Padahal, “ekonomi Taiwan lebih bergantung pada apa yang terjadi di ekonomi dunia, dan juga apa yang terjadi dalam kebijakan Amerika Serikat terhadap  berbagai masalah,” kata Richard Bush.

Mengingat ekonomi Tiongkok yang melambat, berlanjutnya unjuk rasa Hong Kong, dan ketegangan Amerika Serikat-Tiongkok, Bonnie Glaser mengatakan tetap tidak mungkin akan segera terjadi serangan militer di Taiwan.

“Intinya adalah bahwa tidak cukup alasan dari sisi keuntungan militer, atau…bahkan keunggulan yang tegas bukan alasan yang cukup bagi Beijing untuk mengambil risiko seperti itu,” kata Bonnie Glaser.

“Xi Jinping memiliki banyak masalah yang harus diatasinya,” tambahnya. (Vv/asr)


FOTO : Pada hari Senin (13/1), Heritage Foundation dan Global Taiwan Institute mengadakan seminar tentang “Menilai Hasil Pemilu Taiwan”. (The Epoch Times)

Dia Hamil dengan Empat Bayi, Dia Menangis Ketika Mendengar Prognosis Medis yang Salah

0

Kita tidak dapat menyangkal bahwa salah satu berkat terbesar setiap wanita adalah menjadi seorang ibu. Bagi sebagian orang, memiliki keluarga besar dan memberi kehidupan adalah siklus yang indah yang tidak diragukan lagi layak untuk dijalani.

Katie dan Charlie Ferraro adalah salah satu pasangan yang selalu menginginkan keluarga besar, jadi ketika mereka tahu mereka sedang menunggu empat bayi kembarnya, hati mereka bergerak bahagia ketika mereka melihat mimpi mereka menjadi kenyataan.

Pasangan muda itu sudah memiliki seorang anak laki-laki berusia satu tahun bernama Molly, jadi mereka dengan cepat menjadi keluarga dengan tujuh orang.

Meskipun berita itu membuat pasangan bahagia, ketakutan selalu ada, Katie memiliki kehamilan berisiko tinggi, dokter mengatakan kepadanya bahwa dia sangat mungkin memiliki kelainan kromosom atau kelahiran mati.

Meskipun mereka telah menjadwalkan tanggal untuk intervensi, dokter mereka mengatakan kepadanya bahwa kelahiran dapat dipercepat, jadi dia membuat semacam rencana darurat untuk menawarkan kelahiran yang aman setiap saat.

Untungnya, kehamilan Katie berhasil mencapai usia 34 minggu dan menjalani operasi caesar sesuai jadwal. Pasangan itu tidak menyadari jenis kelamin bayi-bayi itu sehingga hal ini memberikan sedikit kegembiraan yang mereka harapkan lebih mengejutkan.

Di ruang operasi ada tim medis yang merawat setiap bayi, Katie juga berisiko, Dr. Joanna Adamczak mengatakan kepadanya bahwa tidak seperti kelahiran dengan satu atau dua bayi, rahimnya akan mengalami ekspansi besar sehingga dia berisiko lebih besar pendarahan

Sang ibu bernapas dan membiarkan para dokter melakukan pekerjaan mereka. Sedikit demi sedikit bayi-bayi itu mulai dilahirkan, yang pertama adalah Charlie Albert, seorang bocah lelaki yang beratnya 1,8 kilogram.

Kemudian Claire Bonaventure kecil, gadis dengan berat 1,9 kilogram, diikuti oleh adik laki-laki lain yang mereka sebut Henry Cornelius, dengan berat 1,3 kilogram, dan terakhir Dillon Christopher yang memiliki berat 1,4 kilogram.

Bayi-bayi itu dilahirkan hanya terpisah satu menit.

Anehnya keempat bayi itu lahir benar-benar sehat, hanya perlu mereka menghabiskan satu bulan di NICU, ketika waktu sudah habis Katie dan Charlie bisa membawa bayi-bayi itu pulang.

Hasilnya mengejutkan staf medis dan menghancurkan semua perkiraan. Ferraros sedang memenuhi impian mereka untuk menjadi keluarga besar, mereka sekarang mensyukuri bayi-bayi mereka yang cantik sementara kami ingin dunia merenungkan semua kelembutan ini.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=H7hD1MeaDWo

Mereka Menyelamatkan Seorang Gadis Kecil yang Berjuang untuk Hidup di Tempat Pembuangan Sampah

0

Tempat pembuangan sampah bukanlah tempat di mana kita membayangkan menemukan seorang gadis yang berjuang untuk menemukan makanan untuk bertahan hidup.

Tapi, inilah yang terjadi dengan Anastasia yang ditinggalkan oleh ayahnya di tempat pembuangan sampah di Odessa, Ukraina.

Anastasia, seorang gadis kecil dengan mata yang indah, ditemukan pada Malam Tahun Baru sambil mencari sisa makanan di tempat sampah yang ada di sekitar tenda tempat dia tinggal.

Ayah kandungnya saat ini menghadapi tuduhan karena telah menjemputnya dari panti asuhan hanya untuk meninggalkannya di tempat pembuangan sampah berbulan-bulan kemudian.

Menurut informasi setempat, Anastasia telah terlihat selama beberapa hari sebelum polisi muncul di tempat kejadian pada 30 Desember dan menyerahkannya kepada pekerja sosial untuk dikembalikan ke rumah panti asuhan sebelumnya.

Setelah kejadian ini, polisi sedang menyelidiki mengapa tiga orang tunawisma lainnya yang berbagi tenda dengan dengan gadis itu di tempat sampah belum melaporkan keberadaannya.

“Sungguh disayangkan berapa banyak orang yang lewat dan tidak memperhatikannya, tidak satu pun dari mereka memanggil polisi,” ungkapnya kepada pekerja anak Nata Samokhina, yang akhirnya menemukan gadis itu.

Nata mengungkapkan bahwa ayah kandung gadis itu, yang identitasnya tidak diketahui, mengambil dari panti asuhan pada Juni tahun lalu dan meninggalkannya di tempat pembuangan sampah karena dia menganggap anak itu hanya membuatnya terlalu banyak pekerjaan.

Valentina Kartasheva, yang bekerja di panti asuhan, mengatakan mereka tidak ingin memberikannya kepada ayahnya, tetapi mereka dipaksa untuk mematuhi hukum.

Valentina mengatakan Anastasia, yang usianya tidak disebutkan, akan kembali dengan teman-temannya dari rumah anak-anak setelah menjalani semua pemeriksaan medis yang diperlukan.

Dia juga mengungkapkan bahwa perwakilan hukum dari panti asuhan akan melakukan apa saja yang mungkin bagi ayah kandung Anastasia untuk kehilangan hak asuh dan dengan demikian menghindari diambil lagi.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=H7hD1MeaDWo&t=149s

Pearl Harbor Iran yang Akan Datang

0

oleh Peter Huessy 

Kediktatoran Iran mungkin kehilangan cengkeramannya atas kekuasaan. Akibatnya, strategi historis serangan Iran yang berkelanjutan tetapi tingkat rendah terhadap kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah mungkin berubah menjadi sesuatu yang lebih mematikan.

Rezim Iran mungkin sangat putus asa sehingga merencanakan serangan spektakuler, Pearl Harbor Iran, untuk mendesak Amerika Serikat menyelesaikan masalah sebagian besar dengan persyaratan Iran, termasuk merangkul kembali perjanjian nuklir tahun 2015, yang dikenal sebagai Program Aksi Komprehensif Bersama dan mengakhiri sanksi ekonomi terhadap ekonomi rezim Iran.

Seperti yang dijelaskan oleh kepala Komando Pusat Amerika Serikat baru-baru ini, para mullah dan Pasukan Pengawal Revolusi Iran yang kuat secara historis terlibat dalam tindakan terorisme diam-diam untuk memprovokasi Amerika Serikat ke dalam aksi militer langsung terhadap Iran.

Para mullah kemudian mengarahkan perhatian media pada agresi “Setan Besar” yang “tidak diprovokasi” untuk mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia Iran yang mengerikan, sifat teroris Iran, dan keruntuhan rezim Iran yang semakin genting, sementara Teheran mengklaim tidak bersalah.

Misalnya, pada bulan Juni 2019, Iran diduga menyerang pesawat tanpa awak Amerika Serikat di wilayah udara internasional dan mengganggu pengiriman laut internasional. Iran membantah bertanggung jawab, dan saat serangan tersebut gagal memprovokasi pembalasan dari Amerika Serikat atau mengubah kebijakan sanksi Amerika Serikat, Iran kemudian secara diam-diam melakukan serangan rudal dan pesawat tanpa awak ke fasilitas minyak Saudi dan menggunakan proksi Hamas untuk melancarkan serangan rudal ke Israel.

Namun demikian, respons Amerika Serikat adalah menahan diri untuk tidak secara langsung menggunakan kekuatan militer melawan Iran.

Sebaliknya, Amerika Serikat meningkatkan sanksi ekonomi terhadap lebih banyak aktor jahat Iran dan meningkatkan kehadiran militer Amerika Serikat di wilayah tersebut, khususnya dengan menambah pertahanan Amerika Serikat dan sekutu misil.

Siasat Iran yang percaya diri itu tidak  berfungsi lagi. Dan, bertentangan dengan apa yang banyak dikritik oleh pemerintah Amerika Serikat saat ini, bahwa kebijakan “tekanan maksimum” akan menjadi bumerang dan menyatukan rakyat Iran melawan Amerika Serikat, yang terjadi adalah sebaliknya.

Secara internal, rezim Iran adalah lemah, dan mungkin akan segera berakhir.

Menanggapi kerusuhan di lebih dari 100 kota, pasukan keamanan mullah yang kejam membunuh ribuan pengunjuk rasa dan penentang rezim Iran, memenjarakan ribuan lainnya, memukul dan memperkosa banyak dari mereka.

Demonstrasi anti-rezim serupa telah meletus di Irak dan Libanon, yang ditujukan khusus untuk milisi Iran dan pasukan keamanan Iran. Tuntutan utama dari para pengunjuk rasa di Iran adalah agar rezim mullah mundur, menghentikan petualangan terorisnya di luar negeri, dan mengakhiri korupsi besar-besaran di dalam negeri.

Terlepas dari perkembangan internal yang berbahaya ini, para mullah tampaknya masih percaya bahwa mereka dapat menarik kelinci diplomatik dari topi kekacauan dan meyakinkan Eropa untuk datang menyelamatkan mereka.

Secara khusus, para mullah tampaknya berpikir bahwa dengan meningkatnya ancaman, mereka akan mendesak Eropa untuk menekan Amerika Serikat supaya Amerika Serikat membatalkan sanksi ekonomi kepada Iran, atau setidaknya menyediakan semacam sistem penyelesaian masalah.

Kita harus ingat bahwa meskipun Iran menyatakan tidak bersalah atas serangan terhadap pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat dan fasilitas minyak Saudi. Kini Iran secara terbuka menyatakan kesediaannya untuk menyerang kepentingan dan sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah, bahkan terang-terangan menyerang infrastruktur militer dan pangkalan Amerika Serikat di wilayah yang ditargetkan oleh Iran.

Dua mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang dihormati, Leon Panetta dan pensiunan Jenderal Jim Mattis, baru-baru ini memberikan desak gagasan untuk tetap bertahan pada kesepakatan tahun 2015.

Kedua mantan pejabat tersebut mengatakan pada Forum Pertahanan Nasional Reagan pada tanggal 7 Desember 2019, bahwa mereka akan tetap bertahan pada kesepakatan nuklir tersebut karena, dalam kata-kata Jim Mattis, “hal tersebut berhasil.”

Mantan kepala pertahanan menggambarkan kesepakatan nuklir tersebut sebagai “bekerja,” hanya didasarkan pada asumsi sempit bahwa sejauh produksi bahan bakar yang diperkaya, Iran seharusnya mematuhi batas-batas kesepakatan nuklir tersebut.

Namun, Leon Panetta dan Jim Mattis mengakui dalam komentar lebih lanjut bahwa kesepakatan nuklir tahun 2015 masih sangat banyak kekurangan. Dikarenakan, mengabaikan produksi rudal Iran yang berkembang, dukungan keuangan dan senjata untuk kelompok-kelompok teror jahat, pelanggaran hak asasi manusia secara besar-besaran, serangan berantai terhadap pengiriman melalui laut internasional termasuk kapal tanker minyak, dan serangan terhadap stabilitas ekonomi internasional melalui serangan rudal terhadap fasilitas produksi minyak Saudi.

Selain itu, para kritikus Program Aksi Komprehensif Bersama yang terinformasi secara jelas menerangkan bahwa kesepakatan nuklir tersebut tidak “bekerja.” Sebagaimana dokumen Iran yang dikeluarkan dari Iran oleh Israel mengungkapkan, Iran tidak berniat melawan proliferasi nuklir tetapi mengadopsi apa yang disebut oleh orang Israel sebagai “jalur luncur menuju senjata nuklir.”

Selain itu, terlepas dari batasan uranium yang diperkaya dalam kesepakatan nuklir tersebut, Iran tidak pernah mengadopsi transparansi untuk keseluruhan kegiatan senjata nuklirnya. Hal ini terutama berlaku pada pekerjaan baru di fasilitas penelitian di pabrik pengayaan bahan bakar Fodrow di Iran, yang diduga melakukan aktivitas senjata nuklir tetapi tidak diakui oleh Iran sejak lama.

Kini Badan Energi Atom Internasional PBB menyatakan bahwa larangan kerja senjata nuklir memang masih berlanjut di Fodrow.

Yang lebih penting daripada transparansi adalah penolakan langsung oleh Iran, tidak lama setelah Program Aksi Komprehensif Bersama ditandatangani, untuk mematuhi hal terpenting dari perjanjian nuklir tersebut — untuk mengungkapkan semua pekerjaan senjata nuklir terkait militer yang telah dilakukan, termasuk kegiatan yang dimulai setelah jeda briefing tahun 2003.

Meskipun Badan Energi Atom Internasional PBB akhirnya memberikan izin kepada Iran, Washington tidak boleh berangan-angan bahwa pekerjaan senjata nuklir Iran sebelumnya dapat dengan aman diabaikan.

Lagi pula, kini banyak anggota Kongres Amerika Serikat dan semakin banyak sekutu Eropa percaya bahwa kesepakatan nuklir tersebut adalah mati karena alasan itu.

Bahkan, seorang pendukung Program Aksi Komprehensif Bersama sebelumnya, mantan kepala NATO dan pensiunan Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana James Stavridis, menggemakan pandangan itu sementara baru-baru ini membahas konferensi keamanan Eropa, menjelaskan bahwa kesepakatan nuklir Iran memang “mati” dan tidak akan dihidupkan kembali.

Jadi, dua hasil positif adalah mungkin. Pertama, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dapat menegosiasikan kesepakatan nuklir baru dengan Iran yang mengakhiri ambisi nuklir Iran. Atau kedua, Amerika Serikat dapat bekerja untuk mengubah rezim Iran, atau mungkin menyaksikan rezim Iran dijatuhkan oleh rakyatnya sendiri, di antara jutaan rakyat Iran kini berdemonstrasi dalam jumlah yang terus bertambah, dan dengan demikian mengakhiri ambisi nuklir Iran untuk selamanya.

Dalam kedua kasus itu, kami harus memperketat ekonomi para mullah Iran dan asetnya, sementara juga membantu para pengunjuk rasa dan penentang rezim Iran dengan peralatan komunikasi dan dana yang dibutuhkan untuk membantu mereka melawan rezim Iran yang panik.

Tetapi ada juga tugas baru yang harus kami lakukan saat rezim Iran semakin putus asa. Kami harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan di luar yang sudah ada untuk melindungi apa yang oleh sejarawan Victor Davis Hanson baru-baru ini gambarkan sebagai “Pearl Harbor” versi Iran di masa depan.

Kekhawatirannya adalah bahwa Iran yang putus asa tidak hanya akan meningkatkan serangannya karena Iran memang telah mengancam akan melakukannya, namun juga Iran akan berusaha untuk secara spektakuler membahayakan Amerika Serikat sejauh Amerika Serikat akan dipaksa menyerah pada tuntutan rezim Iran.

Kita harus ingat bahwa kepala Pasukan Pengawal Revolusi Iran baru-baru ini memperingatkan bahwa ia dapat menyerang sejumlah fasilitas militer Amerika Serikat di Teluk Persia dan Timur Tengah, dan beberapa tahun yang lalu, ia juga mengklaim bahwa ia tahu lokasi yang tepat dari aset infrastruktur penting di Amerika Serikat. (Seperti yang diidentifikasi oleh laporan terorisme Komisi Gilmore tahun 1999). Jika sejumlah aset utama ini dihancurkan, Amerika Serikat dapat jatuh ke dalam depresi ekonomi secara besar-besaran.

Misalnya, serangan potensial Iran dapat ditujukan pada target infrastruktur seperti pipa minyak dan gas, kilang, kapal tanker, pusat transportasi, atau fasilitas energi sensitif lainnya.

Daftar Pasukan Pengawal Revolusi Iran juga dapat mencakup serangan teror pada tempat-tempat pertemuan masyarakat  yang besar seperti stadion olahraga, sistem kereta bawah tanah, atau pusat perbelanjaan besar.

Iran sedang mencapai ujung tambatannya. Iran tidak tahu ke mana harus berpaling. Formula lama untuk memprovokasi orang Amerika Serikat dan kemudian menyalahkan “Setan Besar” untuk masalah Iran sudah tidak lagi bergema.

Orang Eropa menjadi goyah karena merangkul kesepakatan nuklir Program Aksi Komprehensif Bersama yang lemah dan tidak dapat dipertahankan. Dan rakyat Iran jelas menunjukkan bahwa mereka ingin menjatuhkan rezim Iran yang totaliter. Lebih dari 65 persen populasi adalah terlalu muda untuk mengingat hari para mullah merebut kekuasaan!

Singkatnya, mungkin serangan “Pearl Harbor” sedang direncanakan di Teheran saat saya menulis artikel ini. Iran bukanlah negara yang dapat dianggap sebagai negara normal di mana seseorang dapat melakukan bisnis normal dengan Iran, termasuk menegosiasikan kesepakatan nuklir baru.

Tidak diragukan lagi, serangan militer dan teror Iran telah meningkat sejak kesepakatan nuklir tahun 2015. Dana bersama sebesar usd 150 miliar yang dikembalikan kepada para mullah sebagai bagian Program Aksi Komprehensif Bersama digunakan untuk memperluas “kekacauan” regionalnya, dan tidak digunakan dengan cara apa pun untuk mengurus kebutuhan rakyatnya.

Seperti yang kini terjadi, para pendukung kesepakatan nuklir tidak dapat secara kredibel menjanjikan bahwa keadaan saat ini akan tiba-tiba berubah jika kita terlibat kembali dengan Program Aksi Komprehensif Bersama.

Dan, beberapa pendukung Program Aksi Komprehensif Bersama dapat meyakinkan kita bahwa ada peluang yang masuk akal — setelah kesepakatan di masa depan yang akan ditandatangani oleh para mullah — bahwa Iran tidak akan tetap berada di jalur luncur yang sama menuju kemampuan senjata nuklir yang pertama kali diperingatkan oleh orang Israel.

Pada titik ini, strategi terbaik bagi Amerika Serikat adalah memperkuat kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran. Dan seperti yang biasa dikatakan di film-film Barat saat sebuah serangan sudah dekat, “Siap siagalah terhadap segala kedaruratan yang mungkin terjadi.”

Peter Huessy adalah presiden dari Geo-Strategic Analysis of Potomac, Md., Sebuah perusahaan konsultan keamanan dan pertahanan nasional.

Artikel ini sudah terbit di The Epochtimes

FOTO : Anggota kelompok ‘Stand With Us’ mengadakan rapat umum yang menyerukan penolakan usulan nuklir Iran di luar Gedung Federal di Los Angeles, pada 26 Juli 2015. (Mark Ralston / AFP via Getty Images)

Pria di Tiongkok Dinyatakan Tidak Bersalah Setelah Menghabiskan 14 Tahun di Penjara

0

Zhang Zhichao, yang menjalani 14 tahun penjara karena pemerkosaan, dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan di Provinsi Shandong, Tiongkok Timur, Senin (13/1) karena kurangnya bukti setelah persidangan ulang.

Pengadilan Tinggi Rakyat Shandong membatalkan putusan asli di mana Zhang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena memperkosa seorang gadis, dan membebaskan Zhang, sekarang berusia 30 tahun, karena bukti dalam kasus tersebut tidak cukup kuat untuk menghukumnya.

Ilustrasi.

Pada Januari 2005, mayat seorang gadis yang hilang ditemukan di kamar kecil di sebuah sekolah menengah di Provinsi Linshu. Pada bulan berikutnya, Zhang, yang saat itu berusia 16 tahun, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh polisi setempat.

Pada bulan Maret 2006, Zhang dihukum karena pemerkosaan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Rakyat Menengah Linyi.

Pria lain, Wang Guangchao, yang diidentifikasi membantu Zhang menutupi kejahatan itu, dijatuhi hukuman tiga tahun dengan penangguhan hukuman tiga tahun.

Zhang kemudian mengatakan dia disiksa selama interogasi polisi.

Ilustrasi. (Foto: unsplash)

Setelah ibunya sering mengajukan banding, Mahkamah Agung Rakyat, Pengadilan Tinggi Tiongkok, memerintahkan Pengadilan Tinggi Rakyat Shandong untuk mengulangi kasus ini pada tahun 2017.

Pada 5 Desember 2019, pengadilan mengadili ulang kasus tersebut, di mana jaksa provinsi menyarankan membebaskan Zhang dan Wang karena tidak cukup bukti.(yn)

Sumber: Aisaone

Video Rekomendasi:

https://www.youtube.com/watch?v=H7hD1MeaDWo

Abu Vulkanik Erupsi Gunungapi Taal Filipina Tak Sampai ke Indonesia

0

Etindonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa wilayah Indonesia tidak terdampak abu vulkanik dari erupsi Gunungapi Taal, yang terjadi di Batangas, Filipina sejak Minggu (12/1/2020).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan, melalui pengamatan BNPB melalui InaWARE, kolom abu vulkanik dari erupsi Gunungapi Taal terpantau menjauhi wilayah Indonesia menuju arah timur laut atau mengarah ke Samudera Pasifik dari kawah yang terletak di tengah Danau Taal.

Agus mengatakan, berdasarkan laporan otoritas resmi Filipina, kolom abu teramati dengan ketinggian sekitar 1 kilometer dari kawah utama. Pihak Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengatakan abu erupsi jatuh ke wilayah yang paling dekat dengan kawah meliputi Tagaytay, Batangas dan Cavite.

Debu vulkanik tersebut juga menyelimuti Silang dan Amadeo di Cavite dan Calamba, Santa Rosa dan San Pedro City di Provinsi Laguna. Sejumlah sekolah di regional Calabarzon, Luson Tengah dan Metro Manila diliburkan demi alasan keselamatan dan kesehatan.

Menurut Badan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Alam Filipina, sekitar 6000 penduduk telah dievakuasi ke Batangas, dan paling banyak berasal dari San Nicolas, Balete dan Talisay. Hingga sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Selain itu erupsi Gunungapi Taal juga membuat Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup sementara dan semua penerbangan dibatalkan demi alasan keamanan dan keselamatan.

Sejauh ini KBRI Indonesia di Manila telah mengambil langkah antisipasi hingga rencana evakuasi, sehubungan dengan adanya bencana erupsi Gunungapi Taal.

“Kami menghimbau kepada seluruh WNI untuk mematuhi peringatan bencana yang disampaikan pemerintah Filipina,” demikian pengumuman resmi KBRI Indonesia di Manila melalui situs akun Facebook resminya.

Kementerian Luar Negeri menyiapkan operasi evakuasi terhadap 170 mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Cavite, wilayah terdampak erupsi cukup parah.

Belum ada laporan korban jiwa dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Filipina atas dampak erupsi Gunungapi Taal tersebut. (asr)