Home Blog Page 185

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Ditangkap Setelah 43 Hari Memberlakukan Darurat Militer

0

EtIndonesia Pada Rabu (15/1) pukul 10:30 waktu setempat, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol ditangkap oleh Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi Korea Selatan (CIO). Selama pemeriksaan yang berlangsung sekitar dua setengah jam, Yoon menggunakan haknya untuk diam dan meminta agar proses tersebut tidak direkam. Penangkapan ini menjadikan Yoon sebagai presiden aktif pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditahan, tetapi secara mengejutkan meningkatkan tingkat dukungannya di tengah masyarakat.

Presiden Pertama yang Ditangkap Setelah Deklarasi Darurat Militer

Menurut laporan media Korea, Yoon tiba di markas CIO di Gwacheon, Provinsi Gyeonggi, pada Rabu (15/1) sekitar pukul 10:53. Dia mengatakan bahwa dirinya mematuhi surat perintah penangkapan untuk menghindari pertumpahan darah, meskipun dia tetap menganggap tindakan tersebut ilegal. 

Pendukungnya yang berkumpul di luar kediaman presiden menangis, sementara Yoon sendiri dalam rekaman video sebelum penangkapannya mengatakan: “Saya mematuhi surat perintah ini bukan sebagai pengakuan atas keabsahannya, tetapi untuk menghindari insiden berdarah.”

Tim pengacara Yoon menyebut penangkapan ini sebagai tindakan penghinaan publik. Mereka juga mengatakan bahwa CIO tidak memiliki yurisdiksi untuk menangani kasus ini, dan prosedur yang dilakukan melanggar hukum.

Upaya Penangkapan Melibatkan Ribuan Personel Keamanan

Pada pukul 05:45 pagi, lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk melaksanakan operasi penangkapan. Berbeda dengan upaya pertama pada 3 Januari, kali ini tidak ada perlawanan keras dari Pasukan Pengamanan Presiden. Proses ini dilakukan di bawah pengawasan ketat guna menghindari konflik bersenjata.

Menurut undang-undang Korea Selatan, investigasi terhadap tersangka harus direkam, kecuali tersangka meminta sebaliknya. Namun, pihak CIO memilih untuk tidak merekam pemeriksaan guna meningkatkan kerja sama Yoon.

Dalam dua minggu terakhir, jalan-jalan di Korea Selatan, terutama di Gwanghwamun, dipenuhi oleh demonstran yang terbagi menjadi dua kubu: pendukung dan penentang Yoon Suk-yeol. Pendukung Yoon, termasuk kaum muda dan komunitas konservatif, membawa bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta spanduk bertuliskan slogan seperti: “Buat Korea Hebat Lagi.” dan “Hentikan Pencurian Pemilu.”

Di sisi lain, penentangnya, termasuk penggemar K-Pop, pemain game, kelompok feminis, dan advokat hak LGBTQ+, mengkritik kebijakannya. Perpecahan ideologis ini mencerminkan semakin mendalamnya jurang generasi di Korea Selatan.

Dalam pidato yang direkam sebelum penangkapannya, Yoon mengatakan: “Sebagai Presiden yang harus melindungi Konstitusi dan sistem hukum Republik Korea, saya mematuhi prosedur ini bukan karena mengakuinya, tetapi demi mencegah insiden yang memalukan. Saya melihat bahwa rakyat kita, terutama generasi muda, semakin menyadari pentingnya demokrasi bebas dan menunjukkan semangat luar biasa.”

Yoon menambahkan: “Meskipun hukum telah runtuh dan kita berada di masa kelam, saya percaya masa depan negara ini masih penuh harapan.”

Meskipun mengalami pemakzulan dan kini menghadapi penahanan, tingkat dukungan Yoon melonjak menjadi 46% menurut survei terbaru. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan hukum terhadapnya malah memobilisasi dukungan publik, terutama dari kelompok konservatif. Banyak pengamat politik menilai situasi ini sebagai momen kritis dalam sejarah politik Korea Selatan.

Respon Internasional dan Ancaman “Perang Saudara”

Beberapa analis menyatakan bahwa situasi ini dapat memicu ketegangan serius. Seorang pendukung Yoon, Kim Jung-hyun, memperingatkan bahwa jika penangkapan tetap dilanjutkan, negara bisa menghadapi “situasi seperti perang saudara.”

Media internasional juga memantau peristiwa ini dengan seksama. Ketegangan antara kelompok konservatif dan progresif di Korea Selatan tidak hanya mencerminkan dinamika politik dalam negeri tetapi juga menarik perhatian global karena posisi strategis Korea Selatan di kawasan Asia Timur.

Dengan Yoon kini ditahan di Pusat Penahanan Seoul, masa depan politiknya dan stabilitas Korea Selatan tetap menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab dalam waktu dekat.

Para pendukung Yoon membentuk barikade manusia di depan kediaman presiden, memprotes penangkapan yang mereka sebut sebagai “permainan politik” dari oposisi. Beberapa di antara mereka menangis, sementara yang lain meneriakkan slogan seperti “Hentikan tirani!” dan “Dukung Presiden Yoon!”

Seorang pengamat konservatif terkenal, Paul Sungwon Kim, melalui media sosialnya, melaporkan langsung dari lokasi kejadian sekitar pukul 01:00 pagi waktu setempat. Dia menunjukkan kerumunan pendukung Yoon yang terus bertahan meskipun suhu mencapai -9°C. Menurutnya, suasana di lokasi semakin tegang karena kabar bahwa polisi dan pihak keamanan akan segera melaksanakan operasi penangkapan.

Krisis Politik dan Implikasi

Penangkapan Yoon Suk-yeol bukan hanya mengguncang politik dalam negeri Korea Selatan tetapi juga menarik perhatian global. Sebagai pemimpin yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, tindakan hukum terhadapnya dapat memengaruhi stabilitas geopolitik di Asia Timur.

Dalam pidatonya sebelum ditangkap, Yoon menegaskan pentingnya aliansi dengan AS. Dia juga menyerukan dukungan kepada Los Angeles, tempat komunitas Korea terbesar di luar negeri, untuk bantuan menghadapi kebakaran hutan besar yang terjadi baru-baru ini. Pesan ini dipandang sebagai simbol solidaritas antara kedua negara di tengah kekacauan politik dalam negeri.

Langkah Berikutnya: Apa yang Akan Terjadi?

Setelah penangkapan, Yoon Suk-yeol dipindahkan ke Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi. Jika CIO mengajukan perintah penahanan resmi, Yoon akan menjalani sidang pra-penahanan dalam waktu 48 jam. Proses ini dapat diperpanjang hingga 20 hari jika ditemukan alasan yang mendesak.

Para analis memprediksi bahwa situasi ini dapat memicu gelombang protes yang lebih besar, baik dari kubu pendukung maupun oposisi. Risiko konflik fisik antara kedua kubu semakin meningkat, terutama jika pengadilan memutuskan untuk memperpanjang penahanan Yoon.

Pendukung Yoon mengklaim bahwa langkah hukum ini merupakan usaha terorganisir untuk membungkam presiden yang mereka anggap sebagai simbol demokrasi konservatif. Sebaliknya, kelompok oposisi menyatakan bahwa proses hukum ini adalah langkah penting untuk menegakkan supremasi hukum dan membuktikan bahwa tidak ada individu yang berada di atas hukum, termasuk presiden.

Tantangan Masa Depan

Krisis ini menyoroti kerentanan demokrasi Korea Selatan, di mana perpecahan politik semakin melebar. Situasi ini juga memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana Korea Selatan akan mengatasi ketegangan sosial yang meningkat, memulihkan kepercayaan publik, dan menjaga stabilitas di tengah tekanan geopolitik regional.

Satu hal yang pasti: nasib politik Yoon Suk-yeol akan menjadi ujian besar bagi demokrasi dan sistem hukum Korea Selatan. Dunia akan terus memantau perkembangan ini dengan seksama.

Saat ini, Korea Selatan menghadapi momen kritis yang menentukan arah masa depannya. Polarisasi masyarakat tidak hanya mencerminkan perbedaan pandangan politik, tetapi juga menunjukkan meningkatnya ketegangan ideologis yang bisa berdampak pada stabilitas sosial dan politik negara tersebut. Dengan dukungan yang terus meningkat untuk Yoon di tengah krisis ini, situasi politik Korea Selatan akan tetap menjadi perhatian dunia dalam beberapa waktu ke depan.(jhn/yn)

Tak Menangkap Penipu dan Mengancam Korban, Peran PKT dalam Kasus Penipuan di Myanmar Utara Menimbulkan Kecurigaan

0

Baru-baru ini, kasus kamp penipuan dan penculikan di Myanmar Utara terus menjadi sorotan. Beberapa warganet di Tiongkok mengungkapkan bahwa setelah menerima telepon penipuan, mereka dipanggil ke kantor polisi, bahkan diancam dengan pembekuan rekening bank. Hal ini menimbulkan kecurigaan tentang peran kekuatan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di balik skema tersebut. Sebuah artikel menyebutkan bahwa Myanmar Utara adalah cerminan nyata dari kondisi di Tiongkok yang tidak menjamin hak asasi manusia

ETIndonesia. Pada 13 Januari 2025, seorang warganet memposting keluhan setelah menerima telepon penipuan dan memutuskan sambungan, dia menerima panggilan dari polisi yang memintanya datang ke kantor polisi untuk registrasi. Karena alasan keluarga, dia menolak, tetapi polisi mengancam akan membekukan rekening banknya jika tidak datang. Dengan terpaksa, dia pergi ke kantor polisi dan memberikan informasi pribadinya, termasuk nama, alamat, dan nomor identitas, serta difoto sambil memegang formulir registrasi.

Dia menyatakan, “Yang saya tidak pahami adalah, seseorang yang diganggu telepon penipuan tidak hanya tidak mendapatkan perlindungan tetapi malah diancam pembekuan rekening dan dipaksa ke kantor polisi untuk memberikan data pribadi. Mengapa mereka tidak mengejar para penipu?”

Dia juga mengungkapkan bahwa selama dua hari berikutnya, pusat anti-penipuan terus meneleponnya, yang menurutnya sangat mengganggu.

Komentar warganet

Banyak netizen berbagi pengalaman serupa di kolom komentar. Ada yang menulis, “Saya juga mengalami hal yang sama. Ketika saya tidak mau pergi, mereka menyuruh ibu saya yang menandatangani. Saya tidak tahu bagaimana mereka tahu tempat kerja ibu saya.” 

Seorang lainnya berkata, “Ibu saya menerima panggilan FaceTime yang mengaku dari layanan pelanggan WeChat. Karena tahu itu penipuan, ibu saya langsung memutuskan panggilan. Keesokan harinya, teleponnya diblokir dan harus membawa kartu identitas ke gerai layanan untuk membuka blokir.”

Warganet lain berkomentar, “Lucu sekali, orang yang gagal investasi dan membeli properti mangkrak  sudah cukup menderita, tetapi mereka tetap diawasi ketat.”

Kecurigaan Terhadap Peran PKT

Kasus penculikan aktor Tiongkok Wang Xing yang dibawa ke Thailand dan Myanmar baru-baru ini memicu perhatian pemerintah. Sebuah dokumen menunjukkan banyak orang, terutama kaum muda, tertipu dan dibawa ke Myanmar. Sementara beberapa waganet bersimpati dengan para korban, mereka juga mempertanyakan peran pemerintah PKT dalam masalah ini.

Artikel berjudul “Apakah Pegawai Operator Dalam Negeri yang Membantu Penipuan Sulit Ditangkap atau Tidak Mau Ditangkap?” mempertanyakan bagaimana penipu bisa mendapatkan nomor telepon tanpa batas padahal setiap nomor di Tiongkok harus terdaftar dengan nama asli.

Fenomena Myanmar Utara, Cerminan Tiongkok

Beberapa warganet menilai bahwa fenomena di Myanmar Utara adalah cerminan dari kurangnya jaminan hak dan hukum bagi warga Tiongkok. Sebuah artikel berjudul “Myanmar Utara adalah Bagian yang Tak Terpisahkan dari Nasib Orang Tiongkok” menyebut bahwa situasi yang dialami warga sering kali lebih mengerikan, tanpa perlindungan hukum atau hak asasi manusia yang jelas.

Artikel itu menegaskan bahwa jika Tiongkok tidak memperbaiki perlindungan terhadap informasi pribadi dan hak-hak warganya, “Myanmar Utara” akan terus muncul sebagai “tempat uji coba” skema-skema tersebut. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Kasus Aktor Wang Xing Memanas: Bayangan PKT di Balik Kamp Penipuan Myanmar

0

ETIndonesia. Kamp penipuan online di Myawaddy, Myanmar, terkenal karena aktivitas maraknya penipuan telekomunikasi. Baru-baru ini, seorang warga Tiongkok mengumpulkan data korban yang terjebak di Myanmar. Dalam dua hari tercatat lebih dari seribu kasus. Kamp penipuan tersebut disebut terkait dengan proyek investasi “Belt and Road Initiative” Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Awal 2025, aktor Tiongkok Wang Xing ditipu dengan alasan syuting film dan dibawa ke Myawaddy (Kamp KK di Myanmar). Meski Wang telah diselamatkan, banyak warga Tiongkok lainnya masih terjebak di Myanmar.


“Wang Xing ditahan bersama lebih dari 50 orang. Kenapa hanya dia yang diselamatkan? Apakah mobil penyelamat hanya bisa menampung satu orang? Ini jelas menunjukkan adanya penegakan hukum yang selektif,” kata David Huang, ekonom Tiongkok yang tinggal di AS. 

Pada 9 Januari, seorang wanita Tiongkok bernama Dai membuka dokumen daring untuk mengumpulkan data korban di Myanmar. Hingga 11 Januari malam, tercatat lebih dari 1.500 korban, kebanyakan pria, dengan korban termuda berusia 15 tahun.

“Ada 487 keluarga di grup kami yang mengalami hal yang sama. Mereka tidak bisa makan dan tidur karena khawatir. Kami berharap pihak berwenang memperhatikan kamp scam di Myanmar dan menyelamatkan warga kami,” ujar Seorang kerabat korban di Myanmar. 

Aktor Tiongkok Wang Xing baru-baru ini diundang untuk syuting di Thailand. Setelah kehilangan kontak di perbatasan Thailand-Myanmar, ia diculik ke tempat penipuan di Myanmar dan diselamatkan pada 7 Januari. (Tangkapan layar internet)

Pada 10 Januari, CCTV Tiongkok menyiarkan program khusus yang menyatakan bahwa hingga akhir 2024, lebih dari 53.000 orang telah ditangkap terkait penipuan telekomunikasi dan kamp scam di wilayah utara Myanmar telah “diberantas”.

Namun demikian, seorang warga Tiongkok di Myanmar, Li Tengchong, mengungkapkan bahwa sekitar 70.000 orang ditipu dan dibawa ke Myanmar setiap tahun. Sebagian besar masih terjebak dengan kondisi yang sangat buruk.

Aktor Tiongkok Xu Bochun juga menjadi korban pada Juni 2024 dan dibawa ke Kokang, Myanmar.

“Saya melihat terlalu banyak orang yang menghilang di depan mata saya karena menolak pinjaman paksa dan melawan,” ujar Xu Bochun. 

Menurut Xu, mereka mengalami kekerasan setiap hari, ponsel disita, uang di rekening dikuras, bahkan wajah mereka dipindai untuk pinjaman atas nama mereka. Sebuah kasus melibatkan dua bersaudara yang harus menanggung utang RMB.400.000 karena pinjaman berbasis pemindaian wajah.

“Setiap hari ada sekitar 100 orang yang dipindahkan—baik dijual atau dibeli oleh perusahaan lain. Setiap tiga bulan, orang tanpa performa baik dijual ke perusahaan lain, atau dalam kasus ekstrem, terlibat dalam perdagangan organ,” kata Xu. 

Xu akhirnya dibebaskan setelah keluarganya membayar tebusan hampir RMB.1 juta .

Di wilayah Myawaddy saja, terdapat sekitar 30 kamp penipuan serupa KK, dengan sekitar 300.000 orang yang terlibat. Kamp ini diketahui berhubungan erat dengan dukungan dari PKT.

“Peralatan komunikasi dan pasokan kamp ini disediakan oleh Tiongkok dan Thailand. Wilayah utara Myanmar bergantung pada dukungan Tiongkok untuk komunikasi dan listrik, membuat kamp ini sepenuhnya bergantung pada Tiongkok,” ujar David Huang. 

Proyek besar di Myawaddy dilaporkan sebagai bagian dari “Belt and Road Initiative” PKT yang diumumkan pada 2017 dengan investasi sebesar $150 miliar untuk membangun “Kota Industri Pintar Internasional Asia-Pasifik Myanmar.” Proyek ini berlokasi di Kamp KK.

Pada 2019 dan 2020, pejabat tinggi PKT secara terbuka mendukung pembangunan Kamp KK. Namun, seiring dengan buruknya reputasi kamp scam tersebut, PKT kemudian menyangkal hubungan dengan proyek itu dan mencari tersangka terkait.


“Kamp scam di Myawaddy menghasilkan miliaran yuan setiap hari, dan investor utamanya adalah perusahaan milik negara PKT yang dikelola oleh kepala kamar dagang setempat yang diawasi oleh Departemen Front Persatuan Tiongkok,” ungkap Li Tengchong. 

Kamp penipuan ini tidak hanya menargetkan warga Tiongkok, tetapi juga korban dari seluruh dunia melalui media sosial.

David Huang menambahkan: “Myawaddy hanya satu dari banyak kamp penipuan telekomunikasi, yang tersebar di perbatasan Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, dan bahkan Dubai.”

Kamp-kamp ini diketahui memiliki hubungan erat dengan rantai pasokan telekomunikasi Tiongkok. Pada 2023, pihak berwenang di Kunming, Yunnan, menyita 11.500 kartu SIM yang hendak diselundupkan ke Myanmar. Pihak berwenang PKT juga mengungkap bahwa lebih dari 80 juta kartu SIM telah dijual secara ilegal oleh orang dalam operator telekomunikasi. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Mimpi Aneh Seorang Sarjana : Niat Jahat yang Terendus oleh Langit

EtIndonesia. Pada masa Dinasti Qing, ada seorang sarjana cerdas yang kisah perjalanannya penuh dengan keajaiban. Kisah ini tercatat dalam Beidongyuan Bilu atau catatan Beidongyuan .

Sarjana ini lahir dari keluarga berada. Ketika masih kecil, dia telah dijodohkan dengan seorang putri dari keluarga kaya lainnya. Orangtuanya dikenal murah hati dan sering menyumbangkan kekayaan mereka untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, sehingga pada akhir hayat mereka, seluruh harta telah habis, hanya meninggalkan warisan berupa kebajikan dari orangtuanya kepada sarjana itu.

Ketika mencapai usia menikah, dia hidup dalam kemiskinan. Setelah berhasil menjadi seorang kandidat dalam ujian kerajaan, dia mengumpulkan uang dari berbagai sumber untuk menikahi tunangannya. Namun, keluarga calon istri merasa menyesal telah menjodohkan putri mereka dengan sarjana miskin ini. Karena tidak ingin secara terbuka membatalkan perjodohan, mereka mengirim seorang pelayan wanita untuk menggantikan putri mereka sebagai mempelai.

Pelayan tersebut, meskipun statusnya rendah, memiliki kepribadian yang anggun dan lembut. Sang sarjana yang tidak mengetahui semua itu, mengira bahwa istrinya adalah putri keluarga kaya. Namun ibarat pribahasa “kertas tidak bisa membungkus api” . Tidak lama kemudian, kebenaran mengenai penggantian mempelai ini tersebar luas.

Ketika sang sarjana pergi ke rumah mertuanya, para pemuda di desa yang nakal mempermalukannya dengan memanggilnya “menantu pelayan”. Hal ini membuatnya sangat marah. Ketika dia pulang ke rumah, dia bertanya kepada istrinya, dan istrinya pun mengaku. Dia pun terkejut seolah baru bangun dari mimpi.

Suatu malam, dia bermimpi aneh. Dalam mimpinya, dia berada di sebuah tempat yang luar biasa indah, dengan bangunan megah yang tidak pernah dilihatnya di dunia ini. Dia melihat beberapa wanita sedang menyulam sebuah jubah mewah, dan dia bertanya dengan penasaran : “Untuk apa jubah ini?”

Wanita-wanita itu menjawab: “Ini adalah jubah resmi untuk sang juara ujian kerajaan yang baru lulus.” 

Ketika dia melihat lebih dekat, dia mendapati namanya tertulis di jubah itu. Dia pun terbangun dengan hati yang penuh sukacita, yakin bahwa kebaikan orangtuanya telah membawa keberuntungan sehingga dia akan menjadi juara ujian kerajaan.

Namun, setelah mengetahui bahwa dia menikahi seorang pelayan, dia merasa terhina. Dalam hati, dia bertekad bahwa jika kelak dia menjadi kaya dan terhormat, dia akan menceraikan istrinya dan menikahi seorang wanita dari keluarga terpandang untuk memulihkan martabatnya.

Tidak lama setelah itu, dia bermimpi lagi. Dia kembali ke tempat yang sama seperti sebelumnya, tetapi kali ini, wanita-wanita yang sedang menyulam bersikap dingin terhadapnya. Ketika dia melihat jubah yang sebelumnya bertuliskan namanya, dia mendapati bahwa tulisan tersebut mulai memudar dan hampir hilang. Dia sangat terkejut dan bertanya mengapa bisa demikian.

Para wanita itu menjawab: “Orang ini telah memiliki niat jahat untuk mencampakkan istrinya dan menikah lagi. Hal ini telah terendus oleh para dewa, dan mereka telah memerintahkan untuk mengganti namanya.” 

Setelah berkata demikian, mereka pun menghilang, dan dia pun terbangun dengan kaget.

Setelah bangun, dia merasa sangat menyesal. Dia dengan tulus bertobat atas niat jahatnya dan bersumpah untuk menjalani hidup bersama istrinya hingga akhir hayat. Dia berjanji tidak akan pernah lagi merendahkan istrinya hanya karena statusnya sebagai seorang pelayan. Sejak saat itu, hubungan mereka kembali harmonis, dan mereka saling menghormati seperti pasangan baru.

Beberapa tahun kemudian, dia berhasil menjadi juara ujian kerajaan tingkat tertinggi dan mencapai puncak kariernya sebagai seorang pejabat tinggi di pemerintahan.

Kisah ini menunjukkan bahwa bahkan pikiran seseorang dapat diketahui oleh Tuhan atau dewa. Tindakan, ucapan, bahkan niat tersembunyi kita tidak dapat disembunyikan dari pengawasan ilahi. Seperti pepatah mengatakan: “Mata dewa seperti kilat, melihat segalanya dengan jelas.” (jhn/yn)

Pasar Modal Tanam Ribuan Pohon Produktif Targetkan Manfaat Lingkungan dan Ekonomi bagi Masyarakat Malang

0

Malang – Dalam rangka 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia (HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia), Self-Regulatory Organization (SRO) kembali menyelenggarakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) pada tahun 2025. Pada kesempatan ini, SRO yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyalurkan bantuan penanaman pohon produktif pada Rabu (15/1) di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Simbolisasi pemberian bantuan 1.500 pohon produktif diserahkan oleh Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI Imelda Sebayang, sekaligus Wakil Ketua Panitia HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia, di Komunitas Tegalsari Maritim (KTM) Ekowisata Susur Sungai dan Konservasi Mangrove, Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang. Seremoni turut dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Malang Biger Adzanna Maghribi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman, Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurcahyo, yang mewakili Bupati Malang dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Penyuluh Perindustrian Bidang Industri Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Rizka Nur Hantama, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang, dan Direktur Teknologi Informasi dan Dukungan Bisnis KPEI Umi Kulsum. Selain itu, Kepala Badan Pemusyawaratan Desa Sidodadi Alifasa dan Kepala Dusun Umbulrejo Sampur ikut menyaksikan simbolisasi penyerahan bantuan.

Dalam sambutannya Imelda menyampaikan bahwa menurut laporan Global Forest Watch, laju deforestasi hutan Indonesia sekitar 9,7 juta hektar pada periode 2001––2020, sedangkan secara global Indonesia berkontribusi dalam deforestasi sekitar 300 ribu hektar hutan primer pada tahun 2020. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia memperkirakan bahwa penebangan liar berkontribusi terhadap hilangnya sekitar 3,7 juta hektar hutan setiap tahun. “Pemberian bantun penanaman pohon produktif ini adalah bentuk komitmen SRO dalam menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya yang terkait dengan pengurangan dampak perubahan iklim Indonesia, perlindungan ekosistem, serta mitigasi bencana alam di antaranya erosi tanah dan banjir,” ujar Imelda.

Selain bermanfaat untuk lingkungan, Imelda berharap penanaman bibit pohon aren, jambu air, dan manggis dapat menjadi pendapatan jangka panjang dari sumber daya alam yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kabupaten Malang. Pada penyaluran bantuan CSR ini, SRO bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia (BenihBaik) yang merupakan yayasan dengan fokus pada beragam isu sosial, kemanusiaan, kebudayaan, keagamaan, dan kesejahteraan sosial. Sebelum penyerahan bantuan di Malang, SRO telah bekerja sama dengan BenihBaik untuk bantuan penanaman 3.000 bibit mangrove di Semarang.

Dana kegiatan CSR dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR bagi lingkungan, pendidikan, kesehatan, serta perbaikan dan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia. Berbagai kegiatan CSR tersebut merupakan bentuk apresiasi atas pencapaian pasar modal, sekaligus sebagai komitmen pasar modal dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Selanjutnya, SRO juga akan berupaya melaksanakan kegiatan CSR lainnya yang bermanfaat dalam jangka panjang bagi penerima, dan sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs yang menjadi prioritas pembangunan nasional.

Film Dokumenter Bongkar Perang Rahasia Tiongkok Terhadap Prancis

0

EtIndonesia. Pada 13 Mei, sebuah dokumenter berjudul France-China: The Secret War tayang perdana di televisi Prancis. Dokumenter ini mengungkap operasi rahasia Tiongkok di Prancis, mencakup bidang politik, budaya, teknologi, hingga militer. Menanggapi hal ini, badan keamanan nasional Prancis untuk pertama kalinya memberikan tanggapan resmi, mengonfirmasi keseriusan ancaman dari Beijing dan menyatakan bahwa langkah-langkah kontra-spionase telah diambil.

Program berita investigasi M6 News menayangkan dokumenter France-China: The Secret War, hasil investigasi selama hampir satu tahun oleh sutradara Vincent Prado. Dalam 73 menit durasi film, dokumenter ini mengungkap bukti mencengangkan tentang bagaimana Tiongkok melancarkan perang rahasia di Prancis melalui spionase industri, pencurian teknologi, infiltrasi politik, dan pengaruh budaya.

Dokumenter ini dimulai dengan kasus pencurian data penelitian universitas oleh mahasiswa Tiongkok di Prancis, kemudian menjelajahi berbagai aspek infiltrasi Beijing di sektor-sektor strategis, seperti militer, teknologi, dan ruang angkasa.

Salah satu fokus utama adalah strategi Tiongkok dalam merekrut pensiunan pilot angkatan udara Prancis dengan bayaran tinggi untuk melatih Angkatan Udara Tiongkok. Dalam dokumenter ini, seorang mantan pilot yang didekati melalui Test Flying Academy of South Africa (TFASA) mengungkap bahwa dia diminta mengajarkan teknik dan prosedur eksklusif  NATO kepada tentara Tiongkok.

Program investigasi berita ini menampilkan Bernard de la Villardière sebagai pembawa acara. Dia mengatakan bahwa Tiongkok memiliki minat terhadap segala hal, termasuk teknologi tinggi, informasi, benda bersejarah, antariksa, penerbangan, militer, dan budaya. Dia juga berharap melalui dokumenter ini, masyarakat Prancis dapat menyadari risiko serta meningkatkan kewaspadaan.

Khususnya di bidang antariksa, Tiongkok selama 20 tahun terakhir sangat berambisi untuk mengejar ketertinggalan. Demi melampaui negara lain dengan cara lebih cepat, Tiongkok telah beberapa kali mencoba mencuri dan meniru keunggulan yang dimiliki Prancis.

Fokus kedua dalam dokumenter ini adalah bagaimana Tiongkok memanfaatkan berbagai cara untuk memperoleh teknologi antariksa milik Prancis. Dalam film ini diungkapkan bahwa pada tahun 2003, Tiongkok turut serta dalam proyek sistem navigasi satelit Eropa bernama “Galileo”. Saat itu, ilmuwan yang memimpin proyek tersebut adalah René Oosterlinck, yang kini sudah berusia lebih dari 80 tahun. Ketika diwawancarai untuk dokumenter ini, dia secara langsung mengatakan: “Jelas ada seorang insinyur yang diam-diam mengawasi kami. Dia menyalin banyak dokumen, dan saya merasa hal itu sangat mencurigakan.”

Tim Eropa perlahan-lahan mulai menyadari ada yang tidak beres. Dalam salah satu surat yang untuk pertama kalinya terungkap, terlihat bahwa pihak Eropa kemudian meminta pemasangan kabel jaringan untuk melewati beberapa kantor Tiongkok dan membatasi akses masuk-keluar para personel Tiongkok.

Hingga akhirnya, ketika badan intelijen Prancis turun tangan, pihak Eropa baru diberi tahu bahwa ternyata Tiongkok sedang memanfaatkan informasi navigasi satelit dari sistem “Galileo” untuk secara diam-diam mengembangkan sistem navigasi mereka sendiri, yaitu “Beidou”. Akibatnya, Beidou berhasil selesai lebih dulu dan bahkan lebih dahulu mengambil alokasi frekuensi yang cocok untuk sistem navigasi, sehingga menyebabkan konflik frekuensi. Sampai sekarang, masalah ini belum terselesaikan. Jika terjadi konflik militer di masa depan, konsekuensinya bisa sangat serius.

Marie-Pierre Van Hoecke, mantan kepala kantor di Beijing dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), mengatakan bahwa semua ini murni adalah persaingan. 

Dia mengatakan: “Eropa telah membantu mereka dan memberikan semua dokumen. Seharusnya kita lebih waspada.”

Dia untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa belakangan, Eropa menemukan bahwa layanan pencarian dan penyelamatan (SAR) milik Tiongkok yang bukan merupakan sinyal navigasi, mampu menyadap dan mengganggu sinyal yang digunakan oleh layanan manajemen publik (PRS) dari berbagai negara. Karena itu, Eropa meminta pembongkaran sistem tersebut dan menghentikan kerja sama.

Adegan berikutnya beralih ke dampak pencurian rahasia industri oleh Pemerintah Tiongkok. Hal ini hampir membuat Airbus, perusahaan penerbangan asal Prancis, kehilangan posisinya sebagai pemimpin di industri penerbangan. 

Pada tahun 2023, pesawat buatan Tiongkok, C919, yang spesifikasinya sangat mirip dengan Airbus A350, diperkenalkan ke publik. Media menggambarkannya sebagai “kemunculan yang tiba-tiba”. Hal ini menjadi pukulan besar bagi dunia industri Prancis.

Mantan kepala Direktorat Jenderal Keamanan Eksternal Prancis (DGSE), Alain Juillet, menyebutkan bahwa sebelumnya Tiongkok membeli dua pesawat Airbus, tetapi salah satu dari pesawat tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan sama sekali tidak memiliki catatan penerbangan. Oleh karena itu, mantan Wakil Ketua Intelijen Ekonomi Airbus, Patrick Devaux, menyatakan bahwa tujuan utama Tiongkok membeli pesawat adalah untuk menyalin suku cadang sebanyak mungkin.

Saat ini, pesawat C919 belum mendapatkan sertifikasi internasional. Dokumenter ini juga melacak fakta bahwa sejak tahun 2010, Tiongkok telah mengaktifkan kelompok peretas (hacker) dan meretas perusahaan-perusahaan outsourcing industri dirgantara untuk mencuri informasi serta data terkait prosedur sertifikasi lembaga pengawas internasional. Salah satu targetnya adalah Safran Group, perusahaan pembuat mesin pesawat A350. Menurut laporan perusahaan keamanan siber Amerika, CrowdStrike, aktivitas peretasan ini langsung direncanakan oleh departemen keamanan Tiongkok.

Selain pencurian dan transfer teknologi serta informasi, metode Tiongkok di Prancis juga mencakup penindasan lintas batas terhadap para pembangkang, infiltrasi melalui kekuatan lunak yang dilakukan oleh Institut Konfusius, pengawasan, serta pengendalian proses kreatif melalui kerja sama produksi film internasional dan sensor. Dokumenter ini menampilkan beragam wawasan dan wawancara terkait topik tersebut.

Karena peristiwa ini dianggap sangat serius, Direktorat Intelijen dan Keamanan Pertahanan Prancis (DRSD) untuk pertama kalinya merespons media setelah menonton dokumenter tersebut dan mengonfirmasi bahwa situasinya sangat kritis. Pemerintah telah mengambil tindakan kontraintelijen untuk menangani hal ini dengan hati-hati.

Kepala DRSD, Philippe Susnjara, dalam sebuah wawancara menyebutkan bahwa banyak pilot Prancis yang memilih untuk kembali ke negara asal setelah menyadari keseriusan situasi tersebut. Sejak tahun 2024, undang-undang telah diberlakukan yang mewajibkan personel militer dengan akses informasi rahasia untuk melaporkan terlebih dahulu jika mereka ingin mengajar di luar negeri, tetapi undang-undang ini tidak berlaku surut.

Unit penelitian juga menjadi target Tiongkok. Susnjara mengatakan bahwa untuk mempercepat kebangkitan negaranya, Beijing berusaha mencuri teknologi dan informasi, dengan menawarkan gaji yang sangat tinggi kepada para peneliti di industri strategis Prancis, dan jumlahnya meningkat setiap tahun. Namun, badan keamanan Prancis akan menghubungi para peneliti yang direkrut dan memberi tahu mereka tentang situasi tersebut.

Susnjara memberikan peringatan bahwa perbedaan infiltrasi Tiongkok dibandingkan negara lain terletak pada cakupannya. Jika negara lain hanya berfokus pada isu tertentu, Tiongkok justru terlibat dalam berbagai aspek secara menyeluruh.

Jumlah Personel yang Bertanggung Jawab atas Pengumpulan Intelijen dan Operasi Keamanan Tiongkok Diperkirakan Mencapai 600.000 Orang


Pada tahun 2024, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan bahwa jumlah peretas yang didukung oleh pemerintah Beijing memiliki rasio setidaknya 50 banding 1 dibandingkan dengan jumlah seluruh personel dunia maya milik FBI. Direktur FBI, Christopher Wray, pada awal tahun ini secara langsung menyatakan bahwa program peretasan Tiongkok telah melampaui gabungan program peretasan dari semua negara besar lainnya. Sebuah lembaga Eropa memperkirakan bahwa jumlah personel yang bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi keamanan di Tiongkok saat ini mungkin mencapai 600.000 orang.

Seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, risiko kegiatan ilegal semacam ini diperkirakan akan meningkat, karena lembaga intelijen Tiongkok menghadapi tekanan yang semakin besar sehingga memilih untuk mencuri hasil inovasi yang dapat mendorong ekonomi Tiongkok sekaligus meredam kritik dari dalam maupun luar negeri.

Lembaga intelijen Barat tidak mampu sepenuhnya membendung aktivitas Tiongkok, sehingga mereka secara terbuka menyerukan kepada perusahaan dan individu untuk tetap waspada saat berinteraksi dengan Tiongkok. 

Namun, Calder Walton, seorang ahli keamanan nasional dari Harvard Kennedy School, berpendapat bahwa langkah ini sia-sia karena Tiongkok sudah sangat terintegrasi dalam ekonomi global. Hal ini membuat pemerintah Barat sebagian besar terpaksa menerima kenyataan tersebut. 

Salah satu alasan utama kesulitan Barat dalam melawan secara efektif adalah karena selama beberapa dekade terakhir, hubungan perdagangan dengan Beijing telah mendukung pertumbuhan ekonomi dan keamanan jangka panjang mereka sendiri. Bahkan, sebagian besar negara tidak mampu menanggung konsekuensi dari menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok atau mengusir diplomatnya.

The Wall Street Journal menggambarkan aktivitas mata-mata Tiongkok sebagai sesuatu yang “mencengangkan” dan dalam beberapa kasus, “mengerikan”. Hanya pada bulan September 2024, Amerika Serikat telah mengungkapkan sejumlah kasus besar terkait aktivitas mata-mata Tiongkok. Salah satunya adalah tuduhan FBI terhadap sebuah perusahaan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Beijing, yang meretas hingga 260.000 perangkat yang terhubung ke jaringan di berbagai wilayah, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rumania, dan wilayah lainnya. Perangkat yang diretas mencakup kamera dan router.

Selain itu, penyelidikan Kongres AS juga menemukan bahwa crane buatan Tiongkok yang digunakan di pelabuhan-pelabuhan Amerika telah dilengkapi teknologi yang memungkinkan Tiongkok mengendalikannya secara diam-diam. Kasus lain adalah tuduhan terhadap mantan Wakil Kepala Staf Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, yang bernama Jianhua “Jenny” Sun, seorang keturunan Tionghoa, sebagai agen Tiongkok.

Kesimpulan

Laporan ini menyoroti ancaman spionase Tiongkok yang semakin kompleks, terorganisir, dan mencakup semua sektor strategis. Dengan skala operasi yang masif, Tiongkok tidak hanya menargetkan teknologi dan informasi strategis, tetapi juga menanamkan pengaruhnya di berbagai lini. Situasi ini memberikan tantangan besar bagi Barat, yang harus menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dengan keamanan nasional.(jhn/yn)

Kebakaran Liar Los Angeles Tewaskan 25 Orang, Trump Berencana Kunjungi Wilayah Terdampak

0

ETIndonesia. New Tang Dynasty TV melaporkan dari lokasi kebakaran besar di Los Angeles, California, yang telah berlangsung selama sepekan penuh. Luas lahan yang terbakar setara dengan wilayah Distrik Washington, dan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 25 orang

“Jumlah korban kebakaran hutan di Los Angeles County terus meningkat. Pada Selasa (14 Januari), angin kencang Santa Ana kembali menyapu wilayah California Selatan, mengakibatkan peringatan bendera merah untuk bahaya kebakaran serius kembali berbunyi,” demikian reporter NTD Zhang Boyuan melaporkan. 

Pada Selasa pagi, petugas pemadam kebakaran Los Angeles memperingatkan penduduk bahwa meskipun ada kemajuan dalam pengendalian kebakaran, risiko tetap tinggi akibat angin kencang yang kembali muncul.

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County, Anthony Marrone mengatakan: “Cuaca ekstrem yang memicu kebakaran akan terus berlangsung hingga besok. Diperkirakan angin akan paling kuat pada Selasa sore, malam, dan berlanjut hingga Rabu (15 Januari).”

Badan cuaca meningkatkan peringatan bendera merah menjadi kategori “bahaya ekstrem” yang jarang terjadi. Angin kencang dikhawatirkan dapat memicu kebakaran baru dan memperburuk api yang sudah ada.

“Saya meminta semua orang untuk tetap waspada. Bahaya belum berlalu. Segera ikuti semua peringatan dan perintah evakuasi, serta prioritaskan keselamatan Anda,” ujar Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, Kristin Crowley, memperingatkan. 

Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles County menyebutkan bahwa perintah evakuasi telah diberikan kepada sekitar 88.000 penduduk, sementara 84.800 lainnya berada dalam status peringatan evakuasi.

Sementara itu, Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, mengatakan: “Ketika kami memberikan peringatan, itu adalah tanda bahwa Anda sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk pergi. Bahkan, kami menyarankan Anda untuk segera meninggalkan tempat. Jangan tunggu hingga perintah evakuasi resmi dikeluarkan.”

Hingga saat ini, pihak berwenang belum memastikan penyebab pasti kebakaran di wilayah Los Angeles. Namun, beberapa penduduk menduga kebakaran Tahun Baru dapat menjadi pemicu kebakaran Palisades yang meluas.

Ketua DPR AS Mike Johnson dalam konferensi pers Selasa menyatakan bahwa Trump berencana mengunjungi wilayah terdampak kebakaran di California Selatan. (Hui)

Brandon Biggs Mengingatkan: Trump Terancam Penembakan Fatal di Acara Mendatang

0

EtIndonesia. Pendeta Amerika Brandon Biggs, yang juga terkenal karena ramalan akuratnya mengenai percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump sebelumnya, baru-baru ini merilis video yang memperingatkan potensi ancaman baru. Dalam videonya, dia menyebut bahwa seorang wanita bernama Billy Brim menerima pesan dari seorang individu terkenal asal Australia, yang membagikan mimpi mengerikan tentang Trump.

Dalam mimpi tersebut, Trump sedang menghadiri sebuah acara di arena hoki es. Dalam siaran langsung televisi, Trump terlihat menjadi korban penembakan fatal dari arah penonton. Setelah mendengar cerita ini, Billy Brim melakukan penelitian dan menemukan bahwa Trump dijadwalkan mengadakan acara pada 19 Januari di arena olahraga serupa, yang membuat ramalan tersebut semakin mengkhawatirkan.

Peringatan Sebelumnya yang Terbukti Akurat

Pada Juli 2024, Trump menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang menggemparkan dunia. Brandon Biggs sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan ini tiga bulan sebelum kejadian, bahkan secara akurat menggambarkan detailnya, termasuk arah tembakan yang mengenai telinga kanan Trump.

Trump: “Tuhan Menyelamatkan Hidup Saya untuk Sebuah Alasan”

Setelah kembali ke Gedung Putih sebagai presiden, Trump, dalam pidato kemenangannya pada dini hari 6 November 2024, menyatakan bahwa Tuhan memiliki tujuan menyelamatkan hidupnya. Dia mengungkapkan bahwa misinya adalah menyelamatkan, merestorasi, dan menjadikan Amerika kembali hebat. Trump menganggap tugas ini sebagai pekerjaan paling penting di dunia. Meskipun sulit, dia berjanji untuk memberikan segalanya demi memenuhi janji tersebut kepada rakyat Amerika.

Brandon Biggs, setelah kemenangan Trump, menegaskan bahwa campur tangan ilahi telah menyelamatkan Trump dan menghentikan kejahatan besar yang bisa menghancurkan Amerika dan dunia. Dia menggambarkan Trump sebagai individu yang kini dikelilingi oleh “kemuliaan Tuhan,” berubah menjadi sosok yang penuh dengan Roh Kudus.

Biggs juga mengungkapkan bahwa dia diperlihatkan oleh Tuhan beberapa bahaya besar yang nyaris terjadi, tetapi berhasil dihindari dengan cara yang ajaib, seperti kapal yang tiba-tiba mengubah arah sebelum jatuh ke air terjun. Selain itu, dia percaya bahwa di bawah kepemimpinan Trump, Amerika akan mengalami kebangkitan spiritual besar-besaran dengan kembalinya iman kepada Tuhan secara publik dan luas.

Pentingnya Doa dan Persatuan

Biggs menekankan bahwa doa adalah senjata utama dalam menghadapi rencana jahat yang masih mengancam Trump dan dunia. Dia mengajak semua orang untuk bersatu dalam iman dan doa, memohon perlindungan Tuhan atas hidup Trump dan memohon bimbingan-Nya untuk memimpin bangsa.

Peringatan dan pesan ini menggema di seluruh dunia, memberikan harapan sekaligus memicu kekhawatiran atas keselamatan Trump di tengah situasi yang semakin penuh tantangan.(jhn/yn)

Israel dan Hamas Akhirnya Capai Kesepakatan Gencatan Senjata

Perdana Menteri Qatar menguraikan syarat umum gencatan senjata selama enam minggu, termasuk pertukaran 33 sandera dengan sejumlah tahanan yang tidak disebutkan.

ETIndonesia. Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan yang akan berlaku pada 19 Januari, mencakup pertukaran sandera dan tahanan, gencatan senjata enam minggu, serta akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda krisis.

Detail kesepakatan ini dikonfirmasi dalam konferensi pers di Doha, Qatar, pada 15 Januari 2025 malam oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Negosiasi intensif ini dimediasi oleh Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

“Kami bekerja siang dan malam untuk mencapai momen ini,” kata Al Thani.

Sebagai bagian dari kesepakatan, menurut Al Thani, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk perempuan sipil, rekrutmen perempuan, anak-anak, lansia, serta warga sipil yang sakit dan terluka, dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya. Israel juga akan menarik pasukan ke arah timur, menjauh dari area pemukiman.

“Pasukan Israel kemudian akan ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza, memungkinkan pertukaran tahanan, pertukaran jenazah, dan pengembalian orang-orang yang mengungsi ke tempat tinggal mereka. Ini juga akan memfasilitasi perjalanan orang yang terluka dan sakit untuk mendapatkan perawatan,” jelas Al Thani.

Fase pertama kesepakatan ini juga akan meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk rehabilitasi rumah sakit, pusat kesehatan, dan toko roti. Bantuan ini juga mencakup masuknya bahan bakar, peralatan pertahanan sipil, serta kebutuhan dasar bagi pengungsi yang kehilangan rumah akibat perang.

Detail fase kedua dan ketiga akan dinegosiasikan selama fase pertama, kata Al Thani.

Presiden AS Joe Biden menyebutkan bahwa fase pertama akan mencakup pembebasan sandera asal Amerika Serikat. Dia menggambarkan negosiasi ini sebagai salah satu yang paling sulit yang pernah dia alami.

“Kita sampai pada titik ini karena tekanan Israel terhadap Hamas yang didukung oleh Amerika Serikat,” ujar Biden.

Biden menyatakan bahwa pemerintahannya dan tim Presiden terpilih Donald Trump bekerja sama untuk mewujudkan kesepakatan ini. Wakil dari kedua pihak, termasuk Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Brett McGurk, serta Utusan Timur Tengah yang ditunjuk Trump, Steve Witkoff, telah berada di Doha selama beberapa hari terakhir.

Trump, dalam unggahan di Truth Social, juga mengklaim keberhasilan ini sebagai hasil dari kemenangannya pada November lalu. Dia menyatakan bahwa kesepakatan ini menandai era baru negosiasi perdamaian untuk memastikan keselamatan warga Amerika dan sekutu mereka.

Dua sandera Amerika yang akan dibebaskan dalam fase pertama adalah Keith Siegel dan Sagui Dekel-Chen. Secara total, 33 sandera akan dibebaskan oleh Hamas dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel selama enam minggu gencatan senjata. Jika negosiasi berlanjut setelah enam minggu, gencatan senjata akan diperpanjang.

Pada 17 Januari, pertemuan di Kairo, Mesir, akan membahas implementasi kesepakatan gencatan senjata, bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina.

Namun, tidak semua pemimpin Israel mendukung kesepakatan ini. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, mengancam akan keluar dari koalisi pemerintahan Netanyahu jika kesepakatan disetujui.

Pada 7 Oktober 2023, ribuan militan menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang, kebanyakan warga sipil Yahudi. Serangan ini juga mencakup penyiksaan, pembunuhan massal, dan penghancuran komunitas seperti kibbutz Kfar Aza dan Be’eri.

Sebagai tanggapan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai operasi militer besar-besaran, termasuk invasi darat ke Gaza pada 27 Oktober 2023, dengan tujuan menghancurkan Hamas.

Konflik ini telah menyebabkan kerusakan besar di Gaza, dengan ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal dan menghadapi kekurangan makanan. IDF menyebut telah menewaskan lebih dari 17.000 teroris, meski jumlah korban sipil juga sangat tinggi.

Laporan ini berkontribusi dari Associated Press dan Reuters.

Sumber : Theepochtimes.com 

Penangkapan Yoon Suk Yeol,  Polisi Korsel Kerahkan 1.000 Personel

0

ETIndonesia. Pada 5 Januari 2025, di sekitar kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, diadakan demonstrasi pro dan kontra atas pemakzulan presiden. Polisi berjaga-jaga di lokasi demonstrasi.

Menurut laporan, Badan Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) Korea Selatan baru-baru ini mengirimkan dokumen resmi ke Kantor Penyelidikan Kriminal Nasional Polisi dan Tim Pengawal Presiden, meminta bantuan untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol sebelum 15 Januari.

Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa pertemuan tiga pihak antara Kantor Penyelidikan Kriminal Nasional, CIO, dan Tim Pengawal Presiden digelar untuk membahas eksekusi surat perintah penangkapan terhadap Yoon Suk Yeol.

CIO dan polisi telah merencanakan operasi dengan melibatkan sekitar 1.000 personel untuk melaksanakan prosedur penahanan. Sementara itu, Tim Pengawal Presiden bersikukuh akan menghalangi operasi tersebut. Karena meningkatnya risiko bentrokan dan kekerasan, polisi mengusulkan dialog untuk mencari solusi, namun sejauh ini belum ada kesepakatan yang tercapai.

Jika Tim Pengawal Presiden tetap pada pendiriannya, CIO dan polisi berencana untuk melanjutkan eksekusi surat perintah penangkapan sesuai rencana awal.

Menurut laporan Chosun Ilbo, CIO dan polisi diperkirakan akan melanjutkan upaya penangkapan pada 15 Januari di kediaman presiden di Hannam-dong, Distrik Yongsan, Seoul. Rencana operasi ini melibatkan 500 personel yang akan lebih dulu memasuki kediaman dan menekan kekuatan pertahanan sebelum 500 personel tambahan melakukan pencarian dan penangkapan terhadap Yoon Suk Yeol.

Pada 3 Januari pagi, CIO memulai proses eksekusi surat perintah penangkapan, tetapi setelah menghadapi konfrontasi dengan pasukan militer dan polisi di kediaman selama lima setengah jam, CIO mengumumkan penundaan eksekusi pada pukul 13.30 waktu setempat.

Yoon Suk Yeol sebelumnya secara mendadak mengumumkan keadaan darurat militer pada 3 Desember lalu. Ia kemudian mencabutnya beberapa jam kemudian. Dia dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember dan diberhentikan sementara dari jabatannya. Sejak itu, dia tetap berada di kediamannya di pusat kota Seoul, menolak panggilan pemeriksaan dan penangkapan.

Pengadilan Konstitusi telah menjadwalkan lima sidang untuk kasus pemakzulan Yoon, dengan sidang pertama diadakan pada 14 Januari pukul 14.00 waktu setempat. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 16, 21, 23 Januari, serta 4 Februari.

Para ahli hukum menyatakan bahwa pengadilan akan memutuskan dua hal: pertama, apakah pengumuman keadaan darurat oleh Yoon Suk Yeol sesuai konstitusi, dan kedua, jika melanggar hukum, apakah tindakan tersebut dapat dianggap sebagai pemberontakan.

Sejak kasus diterima pada 14 Desember tahun lalu, pengadilan memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan apakah Yoon melanggar konstitusi dan undang-undang darurat militer.

Tim hukum Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa karena alasan keamanan, dia tidak akan menghadiri sidang pertama, tetapi dia bersedia hadir jika masalah keamanan dapat diselesaikan di kemudian hari. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Ahli Meteorologi yang Hebat Menyelamatkan Ratusan Nyawa dengan Memprediksi Kebakaran ‘Dahsyat’ di LA Lebih Awal

EtIndonesia. Seorang ahli meteorologi mungkin tanpa sengaja menyelamatkan ratusan nyawa setelah dia dengan tepat ‘memprediksi’ kebakaran ‘dahsyat’ di Los Angeles, beberapa hari sebelum Eaton dan Palisades terbakar.

Pada saat artikel ini ditulis, 24 orang telah meninggal akibat kebakaran tersebut, lebih dari 1.000 bangunan telah terbakar, dan sekitar 130.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka.

Sejumlah bintang besar termasuk Mark Hamill, Leighton Meester dan Adam Brody, dan Paris Hilton semuanya telah kehilangan rumah mereka dalam kebakaran tersebut.

Namun, hasilnya bisa jadi lebih buruk jika ilmuwan iklim Edgar McGregor tidak memperingatkan penduduk Altadena tentang potensi kebakaran sebelum kebakaran itu terjadi.

Pria berusia 24 tahun itu mengunggah foto di laman Facebook warga setempat pada 7 Januari – kebakaran di sekitar Palisades dan Eaton pada malam hari dimulai – memperingatkan warga untuk mengemas barang-barang mereka ke dalam tas dan tidak tidur.

Meskipun California tidak asing dengan kebakaran hutan – dan kebakaran pada umumnya – McGregor tahu bahwa kali ini bahaya yang lebih besar mengancam.

“Saya tahu pada 30 Desember bahwa ketika badai angin ini melanda, kondisinya akan sama persis dengan kondisi di Lahaina, Hawaii, dan di Paradise, yang keduanya hancur total dan masing-masing kehilangan sekitar seratus orang,” jelas ahli meteorologi itu kepada PEOPLE.

“Saya tahu peringatan itu mungkin agak berlebihan, tetapi ternyata, seribu rumah bahkan tidak seberapa dibandingkan kerugian yang dialami, yang hilang.”

Mengenai apa yang membuatnya sadar, McGregor menambahkan: “Selama bertahun-tahun saya telah memberi tahu orang-orang di ngarai ini, sudah puluhan tahun sejak terakhir kali terjadi kebakaran hutan, dan bahan bakarnya melimpah.

“Saya melihat pohon-pohon mati yang menumpuk di mana-mana. Jadi saya tahu ini akan terjadi. Saya tentu tidak mengira Januari adalah bulan terjadinya kebakaran, tetapi saya harap saya telah melakukan tugas saya untuk memperingatkan semua orang.”

Pahlawan lokal sejati. (yn)

Sumber: indy100

Miliarder Tiongkok Menghadiahkan Uang Tunai kepada Penduduk Desa Sebagai Ucapan Terima Kasih Atas Dana Pendidikan Puluhan Tahun Lalu

EtIndonesia. Miliarder Tiongkok Richard Liu Qiangdong telah menyentuh hati penduduk desa di kampung halamannya di Tiongkok timur dengan mengatakan bahwa dia akan kembali membagikan hadiah kepada mereka.

Ungkapan terima kasih tersebut mencakup 10.000 yuan (sekitar Rp 21,5 juta) dalam bentuk uang tunai untuk setiap individu yang berusia di atas 60 tahun.

Tradisi tahunan Liu di Desa Guangming, Suqian, Provinsi Jiangsu, dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek.

Liu mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada warga desanya yang pada awal tahun 1990-an telah menyumbangkan total 500 yuan (sekitar Rp1 juta) dan 76 butir telur untuk mendukungnya melanjutkan pendidikan di universitas di Beijing.

Liu, yang kini berusia 50 tahun, adalah pendiri sekaligus ketua JD.com, situs e-commerce terkemuka di Tiongkok.

Menurut daftar Hurun Global Rich List yang dirilis pada April tahun lalu, kekayaan bersih Liu mencapai 49,5 miliar yuan (sekitar Rp108 triliun), menjadikannya berada di peringkat ke-427 dalam daftar taipan dunia.

Tradisi pemberian hadiah Liu dimulai sejak 2016, ketika dia bersama istrinya, Zhang Zetian, mengunjungi desa tersebut.

Selain memberikan uang tunai sebesar 10.000 yuan kepada setiap warga lanjut usia, Liu juga memberikan berbagai hadiah, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan rumah tangga senilai ribuan yuan untuk setiap keluarga.

Seorang petani bermarga Xu mengatakan kepada Jiupai News bahwa komisi desa telah memberi tahu mereka bahwa Liu akan mengunjungi mereka pada 8 Januari tahun ini. Desa tersebut memiliki 1.400 keluarga.

“Komisi desa meminta kami menyerahkan fotokopi dokumen kartu keluarga dan kartu identitas agar mereka dapat mempersiapkan pembagian hadiah dari Liu,” ujar Xu.

Dia juga menambahkan bahwa kedua orangtuanya, yang berusia di atas 60 tahun, berhak menerima total 20.000 yuan (sekitar Rp43 juta) dari Liu.

“Liu datang ke desa kami tahun lalu dan memberikan kami jaket musim dingin serta beberapa makanan,” kata Xu. “Saya melihatnya dari jarak dekat. Dia tampan dan penuh semangat. Kami semua berterima kasih padanya.”

Seorang warga desa berusia 71 tahun, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan bahwa meskipun Liu tidak lagi memberikan hadiah di masa depan, dia tetap bersyukur.

“Dia tidak memiliki kewajiban untuk melakukan ini. Uangnya juga diperoleh melalui kerja keras,” kata pria tua tersebut.

Dia menambahkan: “Ada begitu banyak keluarga di desa ini. Dia telah memberikan kontribusi besar bagi desa. Kami tidak akan melupakannya selama satu dekade ke depan.”

Liu menghabiskan seluruh masa sekolah dasar dan menengahnya di daerah pedesaan. Sebelum belajar di Universitas Renmin China yang bergengsi pada tahun 1992, dia hampir tidak pernah meninggalkan desanya.

Keluarganya begitu miskin sehingga dia harus sebagian bergantung pada bantuan warga desa untuk membiayai pendidikannya di universitas.

“Bantuan dari sesama warga desa adalah titik awal bagi saya untuk melangkah ke dunia,” kenang Liu.

Kisah ini mendapat tanggapan positif di media sosial di daratan Tiongkok, meskipun beberapa orang mencurigai pemberian hadiah tersebut sebagai aksi publisitas.

“Dia adalah pengusaha baik yang memiliki hati nurani,” komentar seorang pengguna internet.

“Bagaimanapun, dia memberikan bantuan nyata untuk orang tua. Itu lebih meyakinkan daripada sekadar kata-kata,” kata pengguna lainnya. (yn)

Sumber: scmp

Wanita Prancis Ditipu Lebih dari Rp 13 Miliar oleh Brad Pitt Palsu

EtIndonesia. Seorang wanita berusia 53 tahun ditipu hingga membayar ratusan ribu euro kepada seseorang yang mengaku sebagai megabintang Hollywood, Brad Pitt, sebagai pembayaran tagihan medis yang besar yang tidak dapat dilunasinya karena perceraiannya.

Selama lebih dari setahun, Anne, seorang dekorator interior Prancis, mengira dirinya menjalin hubungan romantis jarak jauh dengan Brad Pitt. Kisah aneh ini dimulai pada bulan Februari 2023, ketika wanita paruh baya itu bergabung dengan Instagram untuk berbagi foto-foto dari liburan ski baru-baru ini di Pegunungan Alpen.

Dia langsung didekati di jejaring sosial oleh seseorang yang mengaku sebagai Jane Pitt, ibu dari aktor legendaris Brad Pitt, yang mulai mengobrol dengan Anne dan mengatakan kepadanya bahwa dia adalah pasangan yang cocok untuk putranya.

Tidak lama kemudian seseorang yang mengaku sebagai Brad Pitt mendekati Anne di Instagram. Mereka mengobrol daring setiap hari, dan tak lama kemudian, Anne jatuh cinta yang membuatnya menjadi sasaran empuk penipuan yang ternyata sangat efektif.

Anne mengatakan bahwa Brad Pitt yang berkomunikasi dengannya di media sosial tampak penuh perhatian dan benar-benar tertarik pada hidupnya, termasuk minatnya, pekerjaannya, dan keluarganya. Brad mengiriminya lagu, puisi, dan bahkan swafoto yang tidak dapat ditemukannya di tempat lain secara daring. Anne kemudian mengetahui bahwa foto-foto itu dibuat dengan bantuan AI khusus untuknya.

“Saya jatuh cinta dengan pria yang saya ajak mengobrol,” Anne baru-baru ini mengatakan kepada wartawan Prancis. “Dia tahu cara berbicara dengan seorang wanita.”

Brad Pitt juga tahu cara mengajukan pertanyaan yang tepat dan mendengarkan petunjuk penting. Begitulah cara Brad Pitt gadungan itu mengetahui tentang perceraian Anne dari mantan suaminya, seorang pengusaha kaya, dan pembayaran penyelesaian yang cukup besar.

Begitu mengetahui bahwa Anne memiliki banyak uang, Brad mengungkapkan bahwa dia menderita masalah ginjal serius dan telah dirawat di rumah sakit. Dia bahkan mengiriminya foto dirinya di ranjang rumah sakit yang dibuat dengan AI, untuk membuat cerita itu dapat dipercaya.

Orang yang mengaku sebagai Brad Pitt itu mengaku tidak sanggup membayar sendiri tagihan medis yang mahal itu karena dia sedang menjalani proses perceraian yang rumit dengan Angelina Jolie. Anne tidak pernah curiga bahwa orang yang telah berbicara dengannya selama berbulan-bulan itu akan meninggalkannya tanpa uang sepeser pun. Bagaimanapun, mereka saling mencintai, dan dia tampak seperti pria yang baik.

Selama beberapa bulan, Anne akhirnya mengirim Brad Pitt yang dicintainya lebih dari 830.000 euro (sekitar Rp 13,8 miliar), termasuk seluruh uang penyelesaian perceraiannya. Dia baru menyadari bahwa dia telah menjadi korban penipuan romantis yang kejam musim panas lalu ketika wanita berusia 53 tahun itu melihat di TV bahwa Brad Pitt menjalin hubungan dengan Ines de Ramon, tetapi saat itu sudah terlambat.

“Awalnya saya berkata pada diri sendiri bahwa itu palsu, itu konyol, tetapi saya tidak terbiasa dengan media sosial dan saya tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi pada saya,” jelas Anne. “Saya bertanya pada diri sendiri mengapa mereka memilih saya untuk melakukan hal yang merugikan seperti ini. Saya tidak pernah merugikan siapa pun. Orang-orang ini pantas masuk neraka.”

Wanita berusia 53 tahun itu telah mengajukan pengaduan ke polisi atas penipuan tersebut, tetapi tidak jelas apakah polisi telah membuat kemajuan dalam kasus ini. Sementara itu, Anne telah diejek di media sosial dan di beberapa program TV dan radio karena begitu mudah tertipu hingga mengira Brad Pitt adalah pacar jarak jauhnya. (yn)

Sumber: odditycentral