Home Blog Page 1982

Rencana Tiongkok Gunakan Amerika Latin untuk Agenda Ekonomi dan Politik

0

Laporan baru skala luas oleh komisi kongres AS tentang Tiongkok telah menggambarkan garis besar strategi rezim Tiongkok di Amerika Latin untuk mendapatkan keuntungan yang meningkatkan kepentingan politik dan ekonominya.

Laporan tersebut, yang dirilis 17 Oktober oleh Komisi Pengkajian Ekonomi dan Keamanan AS-Tiongkok, telah menggambarkan dengan gamblang apa tujuan Tiongkok di kawasan Amerika Latin dan Karibia, yaitu: untuk mendapatkan akses ke sumber daya-sumber daya alam dan pasar-pasar konsumen di kawasan tersebut, membentuk kebijakan luar negeri dan opini publik yang mendukung Tiongkok; dan mendapatkan “pengaruh geopolitik di wilayah yang secara geografis dekat dan secara historis tunduk pada pengaruh AS,” kata laporan tersebut.

Selain meningkatkan keterlibatan-keterlibatan militer di wilayah tersebut yang dapat dilihat sebagai hal yang mengkhawatirkan bagi Amerika Serikat, laporan tersebut mencatat bahwa peningkatan perdagangan dengan Tiongkok telah secara langsung menyebabkan matinya produsen-produsen lokal di negara-negara Amerika Latin.

PERDAGANGAN

Rejim Tiongkok pada tahun 2015 telah menetapkan rencana ekonomi untuk meningkatkan perdagangan dengan 33 negara Amerika Latin, dengan tujuan mencapai setidaknya $250 miliar pada tahun 2020. Wilayah tersebut berfungsi sebagai pasar yang berkembang untuk perusahaan-perusahaan Tiongkok mendapatkan pangsa pasar sebelum pindah ke pasar-pasar yang lebih mapan di Amerika Serikat dan Eropa, menurut laporan.

Upaya-upaya Tiongkok yang telah dicapai dalam kesepakatan tersebut kini telah menjadikannya sumber-sumber impor terbesar di Panama, Paraguay, Chili, Peru, Kuba, dan Bolivia.

Dari impor-impor Tiongkok di wilayah Amerika Latin, 91 persen adalah barang-barang manufaktur. Sementara itu, kawasan tersebut terutama mengekspor sumber daya-sumber daya alam ke Tiongkok, seperti kedelai, tembaga, bijih besi, tembaga olahan, dan minyak. Komoditas-komoditas ini menyumbang 72 persen dari ekspor kawasan tersebut ke Tiongkok pada tahun 2016.

Tingkat perdagangan itu semakin memperdalam ketergantungan daerah tersebut pada produk-produk bernilai rendah untuk mendorong ekonominya. Sementara itu, sektor-sektor manufaktur Amerika Latin yang menyediakan lebih banyak pekerjaan bagi penduduk lokal sedang dihisap oleh persaingan dari impor-impor Tiongkok yang murah.

Laporan AS tersebut telah mengutip laporan 2017 dari Organisasi Buruh Internasional yang menemukan pekerjaan Argentina, Brasil, Chili, dan Meksiko dari tahun 1995 hingga 2011 di “komputer, tekstil, dan alas kaki, serta perdagangan, telah berkurang 1 juta pekerjaan karena impor-impor Tiongkok.”

Analisis lain, oleh dua sarjana ekonomi di Boston University, memperkirakan bahwa kenaikan impor Tiongkok telah mengancam 75 persen barang manufaktur Amerika Latin untuk ekspor antara tahun 2008 hingga 2013.

PENANAMAN MODAL ASING

Beijing juga telah menargetkan investasi asing di wilayah tersebut untuk kepentingannya sendiri. Di Panama, misalnya, ia berusaha untuk menguasai Terusan Panama, pusat komersial penting bagi keduanya Amerika Serikat dan Tiongkok, dengan memiliki dan membangun fasilitas pelabuhan di kedua sisi terusan (kanal). Beijing bahkan sedang membangun kedutaan baru di dekat kanal tersebut.

Mungkin tidak mengherankan, Panama menjadi negara Amerika Latin pertama yang menandatangani perjanjian untuk bermitra dengan Tiongkok dalam inisiatif One Belt, One Road (OBOR), di mana Beijing membangun proyek-proyek infrastruktur di negara-negara di seluruh dunia sebagai sarana untuk mendapatkan pengaruh geopolitik.

Laporan AS tersebut mencatat bahwa pengaruh Tiongkok atas Terusan Panama dapat menimbulkan masalah keamanan: Laksamana Kurt W. Tidd mengatakan dalam dengar pendapat kongres Februari bahwa “peningkatan jangkauan Tiongkok ke tempat-tempat akses global penting seperti Panama menciptakan komersial dan kerentanan keamanan bagi Amerika Serikat.”

Seperti halnya negara-negara lain di mana Tiongkok memiliki ambisi-ambisi OBOR, Tiongkok telah memberi pinjaman berbunga tinggi ke negara-negara Amerika Latin yang memiliki sedikit kemampuan untuk membayar utangnya. Pada tahun 2017, Tiongkok memiliki sekitar sepertiga dari total utang publik Ekuador, misalnya.

Tiongkok juga sering menerapkan persyaratan-persyaratan khusus pada pinjaman-pinjamannya, seperti pada tahun 2009, ketika China Development Bank memberikan pinjaman $1 miliar kepada perusahaan telekomunikasi Meksiko América Móvil untuk proyek infrastruktur jaringan telekomunikasi. Persyaratan-persyaratan pinjamannya termasuk ketentuan yang mengharuskan pembelian peralatan dari Huawei, raksasa telekomunikasi Tiongkok.

MILITER

Laporan AS tersebut juga menunjukkan bahwa Tiongkok telah meningkatkan penjualan persenjataannya ke wilayah tersebut dalam upaya untuk mendapatkan bantuan politik.

Tiongkok juga memiliki beberapa proyek dengan tujuan-tujuan militer yang mengkhawatirkan: Ia berencana untuk membangun sebuah stasiun pengendali misi satelit dan ruang angkasa senilai $50 juta di wilayah Patagonia Argentina.

Tiongkok telah mengklaim pangkalan tersebut hanya akan digunakan untuk kegiatan luar angkasa sipil, tetapi “para ahli menegaskan bahwa fasilitas tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan intelijen pada satelit-satelit, peluncuran-peluncuran rudal, dan pergerakan-pergerakan pesawat tak berawak (drone), dan untuk mengganggu komunikasi, jaringan elektronik, dan sistem elektromagnetik di Belahan Bumi Barat,” kata laporan.

Selain itu, beberapa lembaga riset telah melaporkan bahwa Tiongkok memiliki perjanjian dengan pemerintah Kuba untuk menggunakan fasilitas era Soviet yang dapat mencegat satelit dan mengumpulkan sinyal-sinyal intelijen. (ran)

Rekomendasi video:

Misi Rahasia Penyelundupan Senjata Tiongkok di Afrika

https://www.youtube.com/watch?v=FlRR9JlP-sc

Perwakilan Tinggi Tiongkok untuk Makau Tewas Setelah Jatuh dari Gedung Rumahnya

0

Perwakilan tinggi Tiongkok untuk Makau telah meninggal akhir Oktober 20 setelah jatuh dari gedung tempat dia tinggal, rezim Tiongkok mengatakan 21 Oktober.

Sebagai kepala kantor penghubung Tiongkok untuk Makau, Zheng Xiaosong memegang sebuah jabatan yang telah lama dikaitkan dengan melakukan kampanye-kampanye subversi di bekas jajahan Portugis tersebut.

Zheng telah menderita depresi, Kantor Hong Kong dan Makau di dalam kabinet Tiongkok seperti Dewan Negara mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa perwakilan dari pemerintah Beijing telah mengunjungi Makau untuk menyampaikan belasungkawa. Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut tentang keadaan kematiannya.

Zheng, 59 tahun, diangkat untuk posisi Makau pada September 2017 dan merupakan anggota Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebuah badan yang terdiri lebih dari 200 anggota yang terdiri dari elit-elit Partai. Dia sebelumnya adalah wakil gubernur provinsi pesisir tenggara Fujian.

Kantor penghubung di Makau berfungsi sebagai jembatan antara pemerintah setempat dengan Beijing. Namun pemerintah Tiongkok daratan menjadi semakin berpengaruh dalam urusan lokal.

Seperti di Hong Kong tetangganya, Macau beroperasi di bawah kebijakan “satu negara, dua sistem” dan diperintah oleh seorang kepala eksekutif, yang dipilih melalui pemilihan tetapi harus mendapat persetujuan dari Beijing untuk secara resmi mengambil alih jabatan.

Ketua Eksekutif Makau Fernando Chui mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia “terkejut” tentang kematian Zheng dan menyatakan belasungkawa. Chief Executive Hong Kong Carrie Lam juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan “kesedihan mendalam” atas kematian Zheng.

SEJARAH KANTOR PENGHUBUNG DI HONG KONG DAN MAKAU

Kantor penghubung untuk Makau, seperti yang setara di Hong Kong, memiliki sejarah panjang dalam mempengaruhi urusan lokal untuk melaksanakan agenda PKT.

Pada tahun 1949, Komite Sentral PKT membentuk Komite Kerja Hong Kong, yang kemudian berganti nama menjadi Komite Kerja Hong Kong dan Makau (HKMWC), untuk tujuan mengawasi kerja PKT di dua wilayah tersebut.

Menurut buku “Political Development in Hong Kong: State, Political Society, and Civil Society” (Pengembangan Politik di Hong Kong: Negara, Masyarakat Politik, dan Masyarakat Sipil), oleh ilmuwan politik Hong Kong Ngok Ma, HKMWC memerintahkan dan mengendalikan jaringan organisasi “sayap kiri” di Hong Kong dan Makau, termasuk entitas-entitas komersial seperti bank-bank dan agen-agen wisata, organisasi-organisasi budaya seperti penerbit dan surat kabar, dan organisasi massa seperti organisasi pemuda dan wanita.

HKMWC secara langsung berada di bawah pengawasan Kelompok Koordinasi Pusat PKT untuk Urusan Hong Kong dan Makau, badan de-facto tertinggi untuk memutuskan kebijakan Beijing terhadap dua wilayah tersebut. Pada gilirannya, Kelompok Koordinasi Pusat melaporkan kepada Politbiro, sebuah badan beranggotakan 25 anggota dari kepemimpinan senior Partai.

Pada bulan Januari 2000, cabang Hong Kong dan cabang Makau secara berurutan diganti namanya menjadi Kantor Penghubung (Liaison Office) untuk dua wilayah tersebut, dengan demikian, kantor penghubung juga menjadi tuan rumah HKMWC. Kantor Penghubung dua kota tersebut sekarang mengawasi jaringan organisasi “sayap kiri”, menurut sebuah makalah akademis 2014 oleh cendekiawan Hong Kong, Brian C.H. Fong, diterbitkan di The China Quarterly.

Kelompok Koordinasi Pusat memiliki sejarah hubungan yang kuat dengan mantan pemimpin Partai Jiang Zemin. Dia dan lingkaran sekutunya adalah bagian dari faksi politik yang menentang kepemimpinan saat ini di bawah Xi Jinping.

Pada tahun 2003, Zeng Qinghong, wakil ketua PKT berikutnya, ditunjuk sebagai ketua Kelompok Koordinasi Pusat. Zeng dikenal luas sebagai sekutu penting dan dalang politik bagi Jiang.

Pada tahun 2012, Zhang Dejiang, mantan ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, legislatif stempel karet Tiongkok, dan sekutu penting lainnya dari Jiang mengambi tokoh utama dalam Kelompok Koordinasi Pusat tersebut.

Namun setelah Xi mengambil alih kekuasaan pada akhir tahun 2012, ia memulai pembersihan partai terhadap pejabat-pejabat faksi Jiang dan mulai mengurangi pengaruh faksi atas Hong Kong dan Makau.

Saat ini, Han Zheng, salah satu wakil perdana menteri Tiongkok, memegang posisi tersebut. Meskipun ia membuat karier politiknya di Shanghai, kubu faksi Jiang, Han menjalin hubungan baik dengan Xi saat terakhir menjadi ketua partai Shanghai. (ran)

Rekomendasi video:

Tiongkok Tingkatkan Tindakan Keras Terhadap Jemaah Kristen

https://www.youtube.com/watch?v=CV1Xbwz9x8Q&t=36s

Klarifikasi BMKG Soal Ramalan Gempa Surabaya – Madura

0

Epochtimes.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengklarfikasi maraknya kabar yang beredar tentang potensi gempa di Surabaya – Madura.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa potensi gempa bukan hanya ada di wilayah Surabaya dan Madura, Jawa Timur, namun juga di sebagian besar wilayah Indonesia.

Menurut dia, potensi gempa ini bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia berada dalam lingkaran Cincin Api Pasifik yang terbentuk oleh gerak lempeng tektonik aktif.

“Cincin Api Pasifik adalah zona berbentuk tapal kuda dan menjadi zona sabuk gempa paling aktif di dunia. Bukan hanya Indonesia, negara lain seperti Jepang, Taiwan, dan Selandia Baru juga masuk dalam cincin api pasifik tersebut,” kata di Kantor BMKG Jakarta, Jumat (19/10/2018) dalam rilis BMKG.

Oleh karena itu, lanjut Dwikorita, daripada meributkan ramalan dan prediksi gempa, lebih baik masyarakat bersama pemerintah dan stakeholder lainnya pro aktif mempersiapkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.

“Lakukan aktivitas seperti biasa, jangan terpengaruh oleh isu-isu yang dihembuskan oleh pihak yang ingin membuat kegaduhan dan kecemasan,” ujarnya.

Dwikorita mengatakan mitigasi bencana yang dapat dilakukan antara lain mengedukasi masyarakat tentang cara penyiapan perlindungan dan keselamatan sebelum, saat dan setelah gempa bumi.

Hal lainnya, lanjut dia, adalah membangun bangunan dan infrastruktur yang sesuai “building code“/ persyaratan bangunan tahan gempa, menetapkan tata ruang wilayah berbasis peta rawan bencana, menyiapkan jalur evakuasi, dan membangun shelter untuk evakuasi vertikal dari ancaman tsunami di daerah pantai.

“Jangan lupa senantiasa berdoa dan memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah SWT. Hingga saat ini belum ada satupun negara dan teknologi yang mampu meramalkan dan memprediksi gempabumi,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Geofisika BMKG,Muhammad Sadly mengatakan berdasarkan menurut “Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia 2017”, secara geologis dan tektonik wilayah Kota Surabaya dan Madura berada pada jalur zona sesar aktif.

Dalam hal ini wilayah Surabaya berada pada jalur zona Sesar Kendeng dan Madura berada pada jalur zona Sesar RMKS (Rembang, Madura, Kangean, dan Sakala).

Berdasarkan catatan sejarah kegempaan (Visser 1922) tambah Sadly, jalur Sesar Kendeng pernah memicu terjadinya gempabumi merusak di Mojokerto (1836,1837), Madiun (1862, 1915) dan Surabaya (1867). Sedangkan Sesar RMKS juga pernah memicu terjadinya gempabumi merusak di Rembang-Tuban (1836), Sedayu (1902), Lamongan (1939), Sumenep (13 Juni 2018 dan 11 Oktober 2018 ). (asr)

Amerika Dakwa Warga Rusia Ganggu Pemilihan Umum dengan Operasi Cyber Army

0

EpochTimesId – Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendakwa seorang warga Rusia berkonspirasi untuk mempengaruhi sistem politik Amerika. Operasi intelijen itu juga termasuk menargetkan pemilihan umum paruh waktu 2018. Dakwaan diajukan ke Pengadilan pada 19 Oktober 2018 lalu.

Dengan kurang dari tiga minggu lagi sampai hari-H pemungutan suara, jaksa federal merinci operasi militer untuk pengaruh politik Rusia. Operasi itu diklaim menghabiskan anggaran hingga 35 juta (atau sekitar 500 triliun rupiah) dalam 18 bulan terakhir. Dana sebesar itu digunakan untuk ‘menabuh genderang perselisihan’ di negara-negara demokratis di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Elena Khusyaynova, 44 tahun, dari St. Petersburg, adalah satu-satunya orang yang dituntut dalam dakwaan itu. Khusyaynova menjabat sebagai ‘pemegang buku operasi’, dengan nama kode ‘Proyek Lakhta’. Elena mengelola pembayaran untuk sewa, membeli server proxy, dan mendaftarkan nama domain.

Penyidik mengutip rincian luas kerja keuangan dan komunikasi internal dari Project Lakhta. Rincian itu menunjukkan menunjukkan bahwa para penyelidik AS berhasil menyusupi dan mencegat komunikasi operasi proyek intel militer itu.

“Konspirasi Rusia berusaha melakukan apa yang secara internal disebut ‘perang informasi melawan Amerika Serikat’ melalui penggunaan akun media sosial palsu yang berpura-pura menjadi orang Amerika. Kelompok ini beroperasi hingga hari ini,” tertulis dalam surat dakwaan. “Mereka berusaha untuk menabur perpecahan dan perselisihan dalam sistem politik AS, termasuk dengan menciptakan polarisasi sosial dan politik, merusak iman dalam institusi demokrasi, dan mempengaruhi pemilihan AS.”

“Bangsa kita dibangun di atas komitmen yang berjuang keras dan teguh untuk demokrasi,” kata Asisten Jaksa Agung, Demers dalam sebuah pernyataan yang menyertai dakwaan. “Rakyat Amerika tidak setuju dengan itikad tidak baik tentang segala macam masalah, dan kami akan melindungi hak mereka untuk melakukannya.”

“Campur tangan asing yang melanggar hukum, merendahkan integritas demokrasi mereka, dan kami akan melakukan segala upaya untuk membongkarnya dan meminta mereka bertanggung jawab.”

Khusyaynova mengelola pembiayaan hampir semua aspek Proyek Lakhta mulai April 2014, dokumen pengadilan mengatakan. Operasi berskala besar dipimpin oleh kelompok manajemen dan diorganisasikan ke dalam departemen, termasuk keuangan, teknologi informasi, optimasi mesin pencari, analitik, serta desain dan grafik.

Proyek Lakhta menggunakan media sosial untuk bekerja pada kedua sisi isu-isu sosial dan politik yang memecah belah. Operasi itu menggoreng ragam isu, mulai dari protes lagu kebangsaan liga NFL, hingga isu tembok perbatasan Presiden Donald Trump di perbatasan AS dengan Meksiko. Para operator diberi instruksi khusus untuk membingkai berita dan menyerang tokoh-tokoh penting Amerika, termasuk tokoh Republikan, Paul Ryan dan penasihat khusus FBI, Robert Mueller.

Para konspirator mengambil langkah-langkah teknologi luar biasa untuk tampil sebagai orang Amerika, termasuk penggunaan jaringan pribadi maya.

Menurut Departemen Kehakiman, pengaruh operasi tidak memiliki efek pada hasil pemilihan umum. Akan tetapi, operasi ‘cyber army’ itu mungkin telah berhasil dalam tujuannya untuk memecah belah dan membagi Amerika menjadi dua kelompok yang bertikai dan menabur ketidakpercayaan dalam proses politik Amerika.

“Kasus ini berfungsi sebagai pengingat gamblang bagi semua orang Amerika: Musuh asing kita melanjutkan upaya mereka untuk ikut campur dalam demokrasi kita dengan menciptakan perpecahan sosial dan politik, menyebarkan ketidakpercayaan dalam sistem politik kita, dan mengadvokasi dukungan atau kekalahan calon politik tertentu,” kata Direktur FBI, Christopher Wray.

Dakwaan itu tidak menuduh bahwa ada orang Amerika dengan sadar bekerja untuk Rusia. (IVAN PENTCHOUKOV/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Pertimbangkan Mengirim Kapal Perang Baru Melalui Selat Taiwan

0

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan operasi baru untuk mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan, pejabat AS mengatakan kepada Reuters, sebuah misi yang bertujuan memastikan jalur bebas melalui jalur perairan strategis tersebut namun berisiko meningkatkan ketegangan dengan rezim Tiongkok.

Angkatan Laut AS melakukan misi serupa di perairan internasional di selat tersebut pada bulan Juli dan tindakan pengulangan apa pun akan terlihat di Taiwan sebagai ungkapan dukungan baru oleh pemerintah Presiden AS, Donald Trump.

Militer AS menolak berkomentar serta pejabat-pejabat AS yang membahas pertimbangan-pertimbangan tersebut, dimanan belum pernah dilaporkan sebelumnya, melakukannya dengan syarat anonim. Mereka tidak membahas penentuan waktu yang memungkinkan untuk setiap pengiriman baru melalui selat tersebut.

Tiongkok memandang Taiwan sebagai provinsi yang tersesat dan telah meningkatkan tekanan untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau tersebut. Telah menimbulkan kekhawatiran atas kebijakan AS terhadap Taiwan dalam pembicaraan minggu ini dengan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis di Singapura.

Bahkan ketika Washington mempertimbangkan arahan pengiriman baru melalui selat tersebut, telah mencoba untuk menjelaskan ke Beijing bahwa kebijakannya terhadap Taiwan tidak berubah.

Mattis menyampaikan pesan itu kepada Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe secara pribadi pada 18 Oktober, di sela-sela forum keamanan Asia.

“Menteri Wei mengungkit Taiwan dan khawatir tentang kebijakan kita. Sekretaris telah meyakinkan Menteri Wei bahwa kita belum mengubah kebijakan kita tentang Taiwan, kebijakan kita tentang Tiongkok,” kata Randall Schriver, asisten menteri pertahanan AS yang membantu memandu kebijakan Pentagon di Asia.

Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk membantunya mempertahankan diri dan merupakan sumber persenjataan utama pulau tersebut. Pentagon mengatakan Washington telah menjual ke Taiwan lebih dari $15 miliar dalam persenjataan sejak tahun 2010.

TITIK NYALA AMERIKA – TIONGKOK

Taiwan hanyalah salah satu dari sejumlah besar titik nyala dalam hubungan AS-Tiongkok, yang juga termasuk perang dagang yang sengit, sanksi-sanksi AS, dan cara menangani militer rezim Tiongkok yang semakin menunjukkan kekuatan di Laut China Selatan.

Mattis mengatakan kepada Wei pada hari Kamis bahwa dua ekonomi terbesar dunia diperlukan untuk memperdalam hubungan militer tingkat tinggi sehingga dapat menavigasi ketegangan dan mengendalikan risiko konflik karena kecerobohan atau kelalaian.

Beberapa pejabat AS dan mantan pejabat AS mengatakan bahwa pengiriman-pengiriman kapal perang AS di Selat Taiwan masih terlalu jarang dan menyebutkan bahwa kapal induk AS tidak transit di Selat Taiwan sejak tahun 2007, selama pemerintahan George W. Bush.

Ketika dua kapal perang AS terakhir, kedua kapal perusak, berlayar melalui Selat Taiwan pada bulan Juli, itu adalah operasi pertama dalam waktu sekitar satu tahun.

Beijing, yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kontrolnya, telah menanggapi dengan marah pada pengiriman bulan Juli, menuduh Amerika Serikat mengancam stabilitas di perairan strategis tersebut.

Ia juga telah melihat tawaran-tawaran AS terhadap Taiwan sebagai kekhawatiran mendadak, termasuk pembukaan kedutaan de fakto baru di Taiwan dan pengesahan undang-undang Taiwan Travel Act, yang mendorong para pejabat AS untuk mengunjungi pulau tersebut.

Para ahli militer mengatakan keseimbangan kekuatan antara Taiwan dan Tiongkok telah berubah secara meyakinkan dalam mendukung Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dan rezim Tiongkok dapat dengan mudah menenggelamkan pulau tersebut jika pasukan AS tidak segera datang memberi bantuan untuk Taiwan.

Rezim Tiongkok juga telah menakut-nakuti Taiwan dengan meningkatkan latihan militer tahun ini, termasuk pesawat pengebom dan pesawat militer lainnya di sekitar pulau tersebut dan mengirim kapal induknya melalui Selat Taiwan yang memisahkannya dari Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pekan lalu bahwa pulau itu akan meningkatkan anggaran pertahanannya setiap tahun untuk memastikannya dapat mempertahankan kedaulatannya, termasuk melanjutkan pembangunan domestik pesawat pelatihan lanjutan dan kapal selam.

“Pada saat ini, intimidasi dan tekanan diplomatik Tiongkok tidak hanya melukai hubungan antara kedua belah pihak tetapi juga secara serius menantang stabilitas damai di Selat Taiwan,” katanya dalam pidato Hari Nasional di Taipei pada 10 Oktober.

Pernyataannya datang menjelang pemilihan lokal di pulau tersebut pada akhir November yang dilihat sebagai penunjuk arah untuk kinerja partai di bawah kepemimpinannya dalam pemilihan presiden pada tahun 2020. (ran)

Rekomendasi video:

FBI Incar Peserta Program Spionase “Talenta Seribu” Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=XgZwIDDcMig

Swiss Selidiki Insiden Kadet Dilempari Batu oleh Tentara Senior

0

EpochTimesId – Angkatan Darat Swiss memulai penyelidikan awal atas insiden yang menunjukkan sejumlah tentara senior beramai-ramai melemparkan batu ke punggung seorang kadet. Insiden itu terekam dalam video dan dirilis oleh lembaga penyiar publik negara itu, RSI, pekan lalu.

Seorang juru bicara militer mengatakan angkatan darat sudah mengetahui keberadaan video itu sebelum dirilis, menurut akun youtube mereka.

Juru bicara AD Swiss, Daniel Reist mengatakan militer merasa terganggu oleh insiden itu. Insiden itu disebut sebagai “regu tembak spontan”, yang secara kasar diterjemahkan dari bahasa Jerman, oleh RSI.

Peringatan!
Ada unsur kekerasan militer dalam video;

https://youtu.be/bjl4mZgtx6k

“Martabat rekrutan (tentara) harus dijamin setiap saat. Apa yang terjadi (penindasan dengan pelemparan batu) tidak dapat diterima,” kata Reist pada 18 Oktober 2018, menurut RSI.

Insiden itu diduga terjadi pada bulan September 2018 di Emmen, Lucerne. Para prajurit yang melemparkan batu diyakini sebagai anggota ‘Unit Pelatihan Anti-Pesawat 33’ atau ‘Der Lehrverband Flieger Fliegerabwehr 33’ dalam bahasa Jerman. Dugaan sementara bahwa, mereka melemparkan batu-batu itu atas perintah komandan pasukan.

Dalam video tersebut, sebuah suara dapat didengar mengatakan, “Siap! Tembak!” para pria berseragam tentara kemudian dengan keras melemparkan beberapa batu ke arah pemuda yang diduga rekrutan baru, yang juga menggunakan seragam tentara. Ada suara tawa pada latar belakang video.

Prajurit junior itu tidak melaporkan insiden yang dialaminya, akan tetapi korban dikabarkan sudah diwawancarai oleh pihak berwenang. Dia berasal dari Ticino, wilayah berbahasa Italia di Swiss selatan.

Hasil investigasi diperkirakan akan di rilis dalam beberapa minggu mendatang. (MIMI NGUYEN LY/NTD.tv/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Ratusan Ribu Orang Demo Desak Referendum Kedua Brexit

0

EpochTimesId – Para pendukung pro-integrasi Inggris dengan Uni Eropa ambil bagian dalam unjuk rasa di London, Inggris, Sabtu (20/10/2018) akhir pekan kemarin. Mereka menuntut agar pemerintah Inggris mengadakan pemungutan suara publik ke-dua atas ketentuan Brexit, menurut BBC.

Penyelenggara mengklaim aksi ini adalah demonstrasi terbesar yang pernah ada. Mereka mengklaim ada sekitar 700.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi anti-Brexit (Britis Exit/Keluarnya Inggris dari Uni Eropa) tersebut. Demonstran berjalan kaki melewati jalan-jalan utama di London.

Jika kalim itu akurat, angka kehadiran ini akan menjadikan demonstrasi pada hari Sabtu sebagai protes terbesar kedua di Inggris sejak pergantian abad, menurut The Guardian. Polisi Metropolitan mengatakan tidak dapat memperkirakan jumlah peserta aksi, yang memenuhi Alun-Alun Parlemen London.

Rekaman udara yang diposting oleh The Metro menampilkan skala kerumunan demonstran.

Sementara sejumlah Anggota Parlemen Inggris menyerukan agar pemungutan suara baru terkait Brexit, sejalan dengan keinginan pengunjuk rasa. Walikota London, Sadiq Khan, termasuk di antara politisi yang berbicara kepada mereka yang berkumpul di Parliament Square.

“Apa yang benar-benar penting adalah bahwa mereka yang mengatakan bahwa suara publik tidak demokratis, tidak patriotik, menyadari bahwa sebenarnya, kebalikannya adalah kebenaran,” kata Sadiq Khan, dilansir BBC.

“Apa yang bisa lebih demokratis, apa yang bisa lebih Inggris, selain mempercayai penilaian rakyat Inggris.”

Sementara itu, unjuk rasa pro-Brexit diadakan di Harrogate, yang diselenggarakan oleh komunitas ‘Leave Means Leave’. Demonstrasi ini dipimpin oleh mantan pemimpin UKIP, Nigel Farage.

“Bukti-bukti menunjukkan, hanya ada sekitar sepertiga dari rakyat yang memilih untuk tetap di Uni Eropa. Kita adalah negara demokratis, dan kami berpikir pemerintah seharusnya langsung melakukan keinginan kami,” kata Farage, menurut BBC.

“Dan itu adalah pesan kami (keluar dari Uni Eropa). Teruskan saja, penuhilah janji Anda kepada kami, Anda mengatakan jika kami memilih untuk meninggalkan Uni Eropa, maka itu akan terjadi, itu perlu.”

Di London, pengunjuk rasa mengibar-ngibarkan bendera biru dan emas Uni Eropa dan mengangkat spanduk di bawah langit cerah. Mereka terus menyerukan referendum baru tentang kesepakatan akhir tentang bagaimana Inggris akan meninggalkan blok perdagangan terbesar dunia.

Seorang demonstran, Sarah Bennett, yang datang dari daerah Holmfirth, Yorkshire, untuk ambil bagian dalam acara tersebut. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia memang menginginkan agar Inggris tetap bergabung dengan Uni Eropa. Namun, Brexit yang ‘lembut’ akan menjadi hasil yang lebih baik bagi Inggris, daripada tidak mencapai kesepakatan dengan Eropa.

Aksi unjuk rasa itu digelar ketika tekanan semakin menguat kepada Perdana Menteri Theresa May, atas strategi negosiasinya yang mendapat tentangan kuat dari parlemen Uni Eropa. Padahal, waktu yang tersisa hanya sekitar lima bulan sampai Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa. Sejauh ini, tidak ada kesepakatan ‘perceraian’ dan beberapa ‘lawan politik’ di Partai Konservatif yang menaungi May, mengancam akan melengserkannya.

Beberapa jajak pendapat menunjukkan sedikit perubahan yang menguntungkan jika Inggris tetap di Uni Eropa. Akan tetapi belum ada perubahan yang menentukan dalam sikap, dan banyak dari rakyat Inggris mengatakan bahwa mereka semakin bosan dengan isu Brexit.

Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa dengan margin 51,89 persen melawan 48,11 persen dalam referendum pada Juni 2016. Inggris dijadwalkan resmi keluar dari UE pada 29 Maret 2019. (TOM OZIMEK dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Kerumunan Massa Diseruduk Kereta Api di India, 60 Orang Tewas

0

Epochtimes.id- Sebuah kereta api yang melaju melewati kerumunan orang yang menyaksikan kembang api selama festival keagamaan di India utara pada 19 Oktober 2018. Kejadian ini menewaskan sedikitnya 50 orang.

Politikus India, Pratap Singh Bajwa mengatakan para korban memadati rel kereta api di pinggiran Amritsar, sebuah kota di negara bagian Punjab. Mereka tidak melihat kereta datang, yang gagal berhenti setelah kecelakaan terjadi.

Kantor berita Pers Trust of India mengatakan dua kereta datang dari arah yang berlawanan di jalur yang terpisah pada saat yang sama. Kejadian ini memberikan sedikit kesempatan bagi orang-orang untuk melarikan diri. Korban-korban itu disebabkan oleh salah satu kereta.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih dengan kecelakaan itu. “Telah meminta pejabat untuk memberikan bantuan segera yang diperlukan,” kata Modi di Twitter.

Seorang saksi mengatakan bahwa kereta api itu bahkan tidak bersuara ketika melintasi lokasi, di mana ratusan orang menyaksikan pembakaran patung iblis Rahwana selama festival Hindu Dussehra.

Saat patung itu dinyalakan dan kembang api dimulai, ada kerumunan massa mulai mundur ke arah rel kereta api sambil menyaksikan festival tersebut.

Amrinder Singh, pejabat terpilih negara bagian, mengatakan kepada wartawan bahwa ia memiliki laporan 50 hingga 60 orang tewas.

Seorang saksi mata mengatakan kereta api bahkan tidak membunyikan klakson ketika melaju di rel kereta ini.

“Mengapa pihak berwenang mengizinkan pertunjukan kembang api begitu dekat dengan jalur kereta api, ‘” dia bertanya di TV.

Dia mengatakan kepada saluran televisi Republik bahwa dia kehilangan dua saudara laki-laki.

Polisi mengevakuasi beberapa orang yang terluka ke rumah sakit terdekat.

Setelah kecelakaan itu, sejumlah besar orang mendatangi ke lokasi dan berteriak pada petugas kereta api karena tidak mengambil tindakan pencegahan.

Sementara kecelakaan relatif umum terjadi di jaringan rel kereta api India, Jumat adalah salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2016, 146 orang tewas ketika kereta meluncur dari rel kereta api di India timur. (asr)

Otoritas Tiongkok Halangi Bankir UBS Meninggalkan Beijing

0

Bank Swiss UBS Group AG telah meminta staf manajemen kekayaan-nya untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka ke negara Tiongkok setelah pihak berwenang di sana meminta salah satu bankirnya dari Beijing untuk menunda keberangkatannya untuk bertemu dengan pejabat setempat, kata seorang sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Bankir tersebut, yang berbasis di Singapura dan bekerja di tim manajemen hubungan di unit manajemen kekayaan UBS, masih memiliki paspornya, tetapi diminta untuk tetap di Tiongkok dan bertemu dengan pejabat-pejabat otoritas setempat minggu depan, kata orang tersebut. Identitas dan posisi bankir tidak disebutkan.

Tujuan pertemuan dengan pihak-pihak berwenang tersebut tidak jelas, tetapi bank telah meminta orang-orang lain dalam tim manajemen kekayaan Tiongkok-nya untuk meninjau kembali rencana perjalanan mereka dengan hati-hati.

Tidak ada unit-unit lain di bank tersebut, termasuk tim-tim operasional internal atau manajemen aset, telah diminta untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan yang ada. Seorang juru bicara UBS menolak berkomentar

Bank Swiss adalah pengelola kekayaan terbesar yang beroperasi di Asia, dengan aset $383 miliar di bawah pengelolaannya, menurut majalah Asia Private Banker, menjadi yang terdepan dari Citigroup, Credit Suisse, HSBC, dan Julius Baer.

Pertemuan tersebut juga dilakukan saat UBS telah membangun kehadirannya di Tiongkok. Pekan lalu bergerak selangkah lebih dekat untuk menjadi bank pertama yang mengambil kepemilikan mayoritas perusahaan patungan Tiongkok di bawah aturan baru yang dirancang untuk membuka sektor ini, ketika dua mitranya saat ini memasang saham-sahamnya untuk dijual.

Kesepakatan apapun atas saham-saham tersebut akan membutuhkan persetujuan dari otoritas Tiongkok, yang belum memberikan lampu hijau untuk 51 persen kepemilikan saham. (ran)

Rekomendasi video:

Amerika Serikat Tekan Keras Konspirasi Tiongkok Korut

https://www.youtube.com/watch?v=p0z-dob1HZ8

Rombongan Karavan Migran Latin Menuju AS Bengkak Jadi 5000 Orang

0

EpochTimesId – Ribuan migran Amerika Tengah berhasil menerobos perbatasan Meksiko. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju utara, ke Amerika Serikat. Upaya aparat keamanan Meksiko untuk menghentikan pergerakan mereka di perbatasan Guatemala-Meksiko, gagal, pada Minggu (21/10/2018) waktu setempat.

Bahkan, jumlah gerombolan imigran gelap itu melonjak menjadi sekitar 5.000 orang ketika dihitung secara kasar pada akhir pekan, ketika kerumunan itu berangkat ke kota Tapachula, Meksiko, seperti dikutip dari The Associated Press. Mereka berhasil menerobos garis perbatasan yang membentang sekitar satu mil.

Tidak jelas dari mana rombongan baru berasal. Sebab sebelumnya, hanya ada sekitar 2.000 orang yang berkumpul di seberang perbatasan Meksiko pada Minggu pagi. Anggota karavan tersebut kemudian berbaris dan berjalan kaki pada wilayah Meksiko sambil meneriakkan slogan-slogan, diantaranya “Si se pudo!” yang diterjemahkan menjadi “Ya, kita bisa!”

Gerardo Hernandez, kepala dinas darurat pemerintah lokal di Meksiko, menegaskan kepada Reuters bahwa lebih dari 5.100 migran terdaftar di tiga tempat penampungan di kota perbatasan Meksiko, Ciudad Hidalgo.

“Itu benar-benar penuh. Anda bahkan tidak bisa berjalan, ada begitu banyak orang,” kata Gerardo Hernandez. “Sejauh ini, mereka semua bersikap damai, terima kasih Tuhan.”

Namun, menurut Fox News, pejabat Meksiko mengatakan ada antara 5.100 hingga 7.200 migran yang tercatat tinggal di tempat penampungan. Sebanyak 2.000 migran lainnya memilih untuk berkemah di alun-alun kota. Itu berarti jumlah migran dalam rombongan karavan itu bisa mendekati 10.000 orang.

Pemerintah federal Meksiko mengatakan pada 20 Oktober bahwa hampir 900 migran tiba di negara itu melalui cara yang tidak sah. Sebelumnya pada 20 Oktober, presiden Honduras dan Guatemala mengatakan sekitar 2.500 migran dipulangkan ke negara masing-masing.

“Kami bekerja untuk memberikan perjalanan kembali yang damai dan aman, dan mencegah gerakan-gerakan ini terjadi di masa depan,” kata Presiden Guatemala, Jimmy Morales.

Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Chris McGrath, mengatakan kepada Fox bahwa agensinya mengerahkan tim ke perbatasan Meksiko dengan Guatemala. Di sana mereka bekerja sama dengan para pejabat Meksiko, sehingga semua individu dapat diproses dan diberikan kebutuhan dasar. Termasuk akses kepada layanan kesehatan, makanan, dan tempat tinggal.”

Bentrok Dengan Polisi

Olivin Castellanos, 58, mengaku menggunakan rakit melintasi sungai yang memisahkan Guatemala dan Meksiko. “Kami menerobos perbatasan dan kami terus berjalan. Kami ingin pergi ke Amerika Serikat untuk bekerja.”

Dua hari yang lalu, gerombolan sempat berusaha memaksa masuk ke Meksiko dari Guatemala, namun gagal. Sebagian besar migran berhasil dihalangi dan dihalau oleh petugas polisi federal. Mereka akhirnya terpaksa tidur di jembatan yang menghubungkan kedua negara.

“Di Meksiko, kami memiliki aturan hukum, dan kami akan menerapkan serta menegakkan hukum, tetapi juga akan ada cara kemanusiaan yang akan kami pikirkan tentang migran sebagai langkah pokok,” kata Menteri Luar Negeri Meksiko, Luis Videgaray kepada wartawan di Meksiko City.

Dia memastikan bahwa Meksiko telah meminta kepada PBB agar terlibat. Pada saat yang sama, Presiden Honduras Juan Orlando Hernández dan Morales mengadakan pertemuan darurat di pangkalan udara Guatemala pada 20 Oktober 2018.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert juga mengatakan bahwa solusi yang aman sedang diusahakan.

“Pemerintah Meksiko sepenuhnya terlibat dalam mencari solusi yang mendorong migrasi yang aman, aman, dan teratur,” kata Nauert. “Dan baik Amerika Serikat dan Meksiko terus bekerja dengan pemerintah Amerika Tengah untuk mengatasi penggerak ekonomi, keamanan, dan pemerintahan terhadap isu imigrasi ilegal.”

Respon Donald Trump
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, sudah mengeluarkan peringatan tentang kafilah yang akan segera mencapai perbatasan AS. Dia mendesak perubahan undang-undang imigrasi dalam serangkaian posting Twitter pada 21 Oktober 2018.

“Upaya penuh sedang dilakukan untuk menghentikan serangan alien ilegal melintasi Perbatasan Selatan kami. Orang-orang harus mengajukan permohonan suaka di Meksiko terlebih dahulu, dan jika mereka gagal melakukan itu, AS akan menolaknya. Pengadilan meminta AS untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan!” Tulis Trump.

“Karavan adalah aib bagi Partai Demokrat. Ubah undang-undang imigrasi SEKARANG!” Trump melanjutkan dalam posting twitter berikutnya.

Sebelumnya, ketika berbicara dengan wartawan pada 20 Oktober sebelum keberangkatannya di Nevada, Trump mempertanyakan asal-usul kafilah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“Jika kamu ingin tahu yang sebenarnya; Saya pikir beberapa orang jahat memulai kafilah itu. Anda memiliki beberapa elemen kriminal yang sangat jahat di dalam rombongan,” katanya.

Trump mengatakan kepada wartawan akan menutup perbatasan dan mengerahkan militer AS jika kafilah terus maju menuju AS. Dia juga menyesalkan apa yang dia sebut taktik obstruksi Partai Demokrat, dan mengatakan bahwa mereka menyulitkan kesepakatan untuk dicapai.

“Semua Demokrat yang telah menjadikannya mustahil, mereka terhalang dan mereka menolak, mereka membuat kita tidak mungkin melakukan apa pun karena undang-undang imigrasi sangat buruk,” kata Trump kepada wartawan.

“Saya bisa duduk bersama Chuck Schumer dan Nancy Pelosi, dan, dalam satu jam, saya bisa membuat kesepakatan yang akan menyelesaikan semua hal yang Anda tonton. Tapi mereka tidak mau, namun saya pikir sekarang mereka melakukannya, karena saya pikir itu adalah titik politik yang mengerikan bagi Demokrat.” (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Kerugian dan Kerusakan Dampak Bencana di Sulteng Rp 13,82 Triliun

0

Epochtimes.id. Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus melakukan pendataan dan melakukan kaji cepat untuk menghitung dampak bencana.

Hasil perhitungan sementara terhadap kerugian dan kerusakan akibat bencana berdasarkan data per (20/10/2018) mencapai lebih dari Rp 13,82 triliun.

“Diperkirakan dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini akan bertambah, mengingat data yang digunakan adalah data sementara,” tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya.

Dari Rp 13,82 trilyun dampak ekonomi akibat bencana tersebut, kerugian mencapai Rp 1,99 triliun dan kerusakan mencapai Rp 11,83 triliun.

Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini meliputi 5 sektor pembangunan yaitu kerugian dan kerusakan di sektor permukiman mencapai Rp 7,95 triliun, sektor infrastruktur Rp 701,8 miliar, sektor ekonomi produktif Rp 1,66 trilyun, sektor sosial Rp 3,13 tiliun, dan lintas sektor mencapai Rp 378 miliar.

Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat. Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman disana.

Begitu juga adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa. Likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang.

Berdasarkan sebaran wilayah, maka kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 7,63 triliun, Kabupaten Sigi Rp 4,29 triliun, Donggala Rp 1,61 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 393 miliar. Perhitungan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana belum dilakukan perhitungan.

Diperkirakan untuk membangun kembali daerah terdampak bencana nantinya pada saat periode rehabilitasi dan rekonstruksi akan memerlukan anggaran lebih dari Rp 10 triliun.

“Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya. Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer,” tambah Sutopo.

Bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda 4 daerah di Sulawesi Tengah yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong yang terdampak langsung oleh bencana.

Dampak bencana hingga Minggu (21/10/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat 2.256 orang meninggal dunia. Sebarannya di Kota Palu 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang. Semua korban sudah dimakamkan. Sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.

Banyak bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana. Kerusakan meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya. (asr)

Guru Sekolah Tiongkok Ditahan Setelah Menghukum Anak Kepala Polisi

0

Seorang guru sekolah dasar di Tiongkok tengah diseret pergi oleh polisi setelah dia menghukum seorang siswa yang ternyata adalah putri seorang kepala polisi setempat.

Beberapa outlet media Tiongkok melaporkan bahwa seorang guru di Sekolah Dasar Yuhong yang terletak di Kabupaten Zhuzhou, Provinsi Hunan, diidentifikasi hanya dengan nama belakangnya He, telah menghukum seorang anak karena terlambat ke sekolah. Guru memintanya untuk berdiri di luar kelas selama beberapa menit.

Keesokan harinya, pada 16 Oktober pukul 8 pagi, sekelompok petugas dari kantor polisi setempat kota Lukou muncul dan membawanya pergi.

Guru diinterogasi selama beberapa jam dan dibebaskan hari itu sekitar pukul 15.00.

Guru tersebut menulis tentang pengalamannya di WeChat, sebuah platform media sosial yang populer. Postingan media sosial tersebut beredar luas setelah para netizen menanggapi akunnya dengan keras.

Dia menulis bahwa dia tidak mendapat makanan ataupun air selama tujuh jam dia ditahan. “Saya sedang diawasi selama proses itu,” tulisnya. “Saya bekerja dengan giat untuk mengajar siswa. Mengapa saya diperlakukan seperti ini?”

Setelah kemarahan publik, media Tiongkok melaporkan bahwa petugas polisi yang bersalah tersebut, bermarga Zhao, wakil direktur kantor polisi, telah diskors dari tugas. Pengawas internal anti korupsi Partai Komunis Tiongkok setempat juga telah memulai penyelidikan, menurut situs berita yang dikelola pemerintah The Paper.

Kisah-kisah para pejabat publik yang menyalahgunakan kekuasaan mereka adalah kejadian biasa di Tiongkok, meskipun praktik-praktik semacam itu adalah target kampanye anti korupsi yang sedang berlangsung. Di antara sejumlah pejabat yang telah ditumbangkan oleh kampanye anti korupsi pemimpin Tiongkok Xi Jinping, wakil yang paling umum disebut oleh pengawas internal Partai termasuk menggunakan kekuasaan mereka dengan mendapat imbalan atau uang suap.

Pejabat-pejabat pemerintah juga sering menerima perlakuan khusus. Sebuah laporan oleh surat kabar Hong Kong Apple Daily pada Mei mengungkapkan bahwa para elit Partai memiliki pertanian eksklusif yang memasok makanan organik dan bebas pestisida kepada mereka. (ran)

Rekomendasi video:

Siswa siswa SMA di Tiongkok Mencoba Bunuh Diri, Gegara Wabah TBC yang Diabaikan

https://www.youtube.com/watch?v=U7bPlxSsiVI

Bristol Didesak Putus Hubungan dengan Tiongkok Menentang Pengambilan Organ Paksa

0

LONDON – Sebuah kota di Inggris sedang didesak untuk mengakhiri hubungannya dengan sebuah kota yang mirip dengan kota di Tiongkok menetang pengambilan organ Tiongkok dari tahanan hati nurani.

Banyak kota-kota di Inggris yang dibuat kembar dengan salinannya di luar negeri. Bristol, di barat daya negara tersebut, kembar dengan Guangzhou, Tiongkok selatan.

Para penggiat kampanye dari Bristol Against Forced Organ Harvesting (BAFOH) mengatakan Tiongkok menggunakan para tahanan hati nurani sebagai “bank organ hidup” untuk transplantasi-tranplatasi atas permintaan dan Bristol harus meningkatkan kecepatan bersama dengan Guangzhou.

Tiongkok mengklaim bahwa organ yang digunakan dalam transplantasi tersebut bersumber dari kematian-kematian alami dan sumbangan-sumbangan publik. Organisasi transplantasinya mengatakan bahwa mereka telah berhenti menggunakan organ dari tahanan yang dieksekusi pada 2015. Namun, tidak ada cara untuk memverifikasi secara independen apakah pernyataan-pernyataan tersebut benar.

Guangzhou memiliki rumah sakit transplantasi terbesar di dunia, menurut BAFOH.

Seorang wartawan Korea baru-baru ini telah mengungkapkan satu hati seharga ₤100.000 dari sebuah rumah sakit di Guangzhou, selama penyelidikan atas dugaan-dugaan pengambilan organ.

Para peneliti telah memperkirakan bahwa rumah sakit Tiongkok melakukan antara 60.000 dan 100.000 transplantasi organ setiap tahun.

Kelompok-kelompok seperti BAFOH dan DAFOH (Doctors Against Forced Organ Harvesting) telah lama mengatakan bahwa ada “bukti yang luar biasa” bahwa pengambilan organ paksa adalah satu-satunya cara Tiongkok agar dapat melakukan begitu banyak transplantasi.

Selain itu, kepercayaan masyarakat luas di Tiongkok bahwa tubuh adalah sakral dan tidak boleh mengambil atau memindahkan apapun dari tubuh sebelum dimakamkan.

Pada tahun 2010, misalnya, hanya 37 orang yang menyumbangkan organ mereka secara sukarela. Setelah kampanye yang dipimpin rezim, pada tahun 2016, jumlah tersebut telah meningkat menjadi 4.080. Pada satu waktu, ada sekitar 300.000 orang yang menunggu transplantasi organ di Tiongkok, yang berarti permintaan jauh melebihi jumlah organ yang disumbangkan dengan cara sukarela.

TAHANAN HATI NURANI

Satu-satunya sumber organ yang masuk akal, kata BAFOH, adalah para tahanan hati nurani seperti praktisi Falun Gong, Muslim Uighur, Kristen rumah, dan Buddha Tibet.

Dari kelompok-kelompok ini, para peneliti percaya bahwa pasokan utama untuk organ yang dipanen tersebut adalah dari praktisi Falun Gong, latihan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim Tiongkok sejak tahun 1999.

Laporan tahun 2006 oleh penyelidik David Matas dan David Kilgour mengatakan bahwa organ-organ vital “telah diambil dalam keadaan tanpa daya untuk dijual dengan harga tinggi, kadang-kadang untuk orang-orang asing, yang biasanya menunggu lama untuk sumbangan sukarela dalam mendapatkan organ-organ seperti itu di negara asal mereka.”

kampanye menentang transplantasi organ  di Bristol
Marvin Rees, walikota Bristol, berbicara di New York pada 18 September 2017. (Bryan Bedder / Getty Images untuk Concordia Summit)

BAFOH mengajukan petisi ke Dewan Kota Bristol menyerukan untuk mengakhiri pengaturan tersebut.

Becky James dari BAFOH mengatakan bahwa ada “tingkat keterlibatan” jika sebuah kota dibuat kembar dengan kota yang ada di Tiongkok.

“Jika Anda memiliki kota yang dibuat kembar dengan kota yang ada di rezim Tiongkok, maka ia akan menerima uang dari Tiongkok dalam investasi,” katanya. “Ada banyak area-area luas Bristol yang sedang dibangun kembali menggunakan uang Tiongkok.”

Namun walikota Bristol Marvin Rees mengatakan kota tersebut tidak berniat memutuskan hubungan dengan Guangzhou dan bahwa ia sedang bekerja sama dengan rezim Tiongkok “tentang semua masalah hak asasi manusia ini,” menurut BBC.

James mengatakan bahwa walikota “berada dalam posisi yang sulit karena sikap Inggris saat ini mengenai pengambilan organ.”

Sir Alan Duncan dari Kantor Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan pada tahun 2016 bahwa praktik pengambilan organ adalah menjijikkan, tetapi skeptis jika itu dilakukan “secara sistematis” di Tiongkok atau sama sekali, dan mengatakan ada kekurangan bukti yang kuat.

Dia mengatakan dia telah menerima informasi dari otoritas Tiongkok tentang kebijakan donasi organ mereka, yang mengklaim sumbangan mereka ditangani dalam “kerangka hukum yang jelas yang memenuhi standar-standar internasional.”

Negara-negara lain telah melewati gerakan tertulis untuk mengecam pengambilan organ atau melarang warga bepergian ke Tiongkok untuk transplantasi.

Parlemen Eropa mengeluarkan deklarasi tertulis untuk menghentikan pengambilan organ dari tahanan hati nurani pada tahun 2016, dan Kongres AS dengan suara bulat mengeluarkan sebuah resolusi yang mengecam pengambilan organ yang disetujui negara di Tiongkok pada tahun yang sama.

Baru-baru ini, dalam laporan 2018 mereka, bipartisan Komisi Eksekutif Kongres Amerika Serikat tentang Tiongkok telah memilih dan fokus pada pengambilan organ dari para tahanan nurani yang dieksekusi sebagai bidang perhatian bagi Amerika Serikat. Mereka juga mendesak rezim Tiongkok “untuk melarang secara eksplisit dalam undang-undang nasional tentang pengambilan organ dari para tahanan yang dieksekusi.” (ran)

Rekomendasi video:

‘Ngeri’, Dokter Ungkap Kejahatan Pengambilan Organ Tubuh di Tiongkok

 

Kakek Inggris Kehilangan Organ Tubuh di Mesir

0

EpochTimesId – Sebuah keluarga Inggris putus asa mencari jawaban. Jenasah salah seorang keluarganya dikembalikan ke Inggris dari Mesir, dengan beberapa organ tubuh hilang.

David Humphries, 62, meninggal saat berlibur di Mesir bersama keluarganya, seperti dikutip dari NZ Herald. Pemeriksa mayat di Inggris dilaporkan memerintahkan pemeriksaan post-mortem kedua pada tubuh pria itu. Mereka menemukan fakta mengerikan, bahwa jantung dan ginjal sudah tidak ada.

“Kami ingin jawaban,” kata Lynda Humphries, istri almarhum.

Humphries meninggal setelah bermain dengan cucu-cucunya di kolam renang hotel pada bulan September 2018 lalu. Saat itu mereka menginap di resor Red Sea, Hurghada. Istri, anak perempuan, dan cucunya menemani pria itu pada liburan keluarga ketika kematian terjadi.

Humphries mengeluh sakit dada dan diberi resep antibiotik dari Rumah Sakit Red Sea, menurut laporan itu. Beberapa hari kemudian, saat bermain bersama cucu-cucunya di kolam renang, dia kembali pingsan.

“Dia dibawa ke rumah sakit tetapi tidak ada yang bisa dilakukan,” kata putri Humphries, Anita Goodall. “Mereka seharusnya tidak pernah mengirimnya kembali ke hotel.”

Foto tidak bertanggal dari Rumah Sakit Laut Merah di Hurghada, Mesir. (Google Maps/The Epoch Times)

Anggota keluarga menceritakan bahwa mereka tidak ingin otoritas Mesir melakukan otopsi pada tubuh Humphries. Mereka diberitahu, bagaimanapun, bahwa ini adalah prosedur wajib karena mereka telah menyuarakan keprihatinan tentang perawatan yang diterima Humphries di rumah sakit.

“Kami tidak mempercayai siapa pun lagi, tetapi mereka memberi tahu kami bahwa itu adalah penyelidikan polisi,” kata Goodall, menurut laporan itu.

Penemuan mengerikan, bahwa ada organ yang hilang terdeteksi setelah tubuh Humphries diterbangkan kembali ke Inggris.

“Ketika mayat tiba di rumah, kami diberitahu bahwa tidak ada hati di tubuhnya,” kata Goodall. “Saat itulah alarm mulai berdering. Hatinya kemungkinan besar adalah hal yang akan memberitahu kita bagaimana dia meninggal. Sekarang kita tidak akan pernah tahu.”

Dia mengaku bingung dengan apa yang terjadi pada ayahnya. “Saya hanya tidak mengerti mengapa mereka melakukan ini kepada keluarga kami,” sambungnya, seperti dikutip dari The Sun.

Perdagangan organ di Mesir
Pencurian dan panen organ di Mesir telah menjadi berita utama sebelumnya. Bulan lalu, publikasi online Haaretz melaporkan bahwa ribuan pengungsi di Mesir telah menjadi korban perdagangan organ ilegal.

Pengadilan Mesir pada Juli menghukum 37 orang dengan tuduhan terkait perdagangan gelap organ manusia. Mereka menjatuhkan hukuman penjara mulai dari tiga hingga 15 tahun penjara, menurut Reuters.

Kasus itu melibatkan total 41 orang, termasuk dokter, perawat, dan perantara yang dikumpulkan dalam operasi penangkapan pada tahun 2016, dimana uang tunai senilai jutaan dolar AS berhasil disita.

Pembelian organ dilarang di negara Arab di Afrika Utara itu. Akan tetapi, kemiskinan mendorong beberapa orang Mesir untuk menjual organ tubuh. Mereka seringkali menjualnya ke orang asing kaya, dalam transaksi ilegal.

Pencurian Organ Di Seluruh Dunia
Di seluruh dunia ada berbagai bentuk pencurian organ dilaporkan.

Sebuah artikel Februari 2016 di Transplantasi Langsung mengeksplorasi masalah hukum dan etika seputar perdagangan manusia untuk tujuan penghapusan organ (THBOR).

“Meskipun ada upaya untuk mengekang dan untuk menjelaskan praktik ilegal[dari THBOR], pembelian dan penjualan organ terus berlanjut, yang melibatkan pasien yang bepergian ke negara-negara tertentu di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 10 persen dari semua transplantasi, bisa jadi berlangsung secara ilegal.”

Pengacara David Matas berbicara pada konferensi pers tentang penyelidikan David Kilgour dan rekannya terhadap dugaan pengambilan organ manusia secara ilegal di daratan Tiongkok. Konfrensi Pers berlangsung di Hong Kong pada 17 Juli 2006. (Woody Wu/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH/Dokter melawan pengambilan organ secara paksa), sebuah organisasi yang mempromosikan etika dalam transplantasi organ manusia, menunjukkan bahwa Tiongkok juga menjadi salah satu tempat di mana skala dan lingkup pengambilan organ belum pernah terjadi sebelumnya. “Tiongkok mewakili bentuk baru kejahatan di dunia,” rilis DAFOH.

DAFOH mengutip laporan oleh mantan Menteri Luar Negeri Kanada untuk Asia dan Pasifik, David Kilgour dan pengacara hak asasi manusia internasional, David Matas. Mereka menyatakan bahwa organ-organ di Tiongkok secara paksa dipanen dari tahanan politik dan tahanan ‘hati nurani’ (Penganut agama dan aliran kepercayaan terhadap Tuhan).

Data dalam analisis Kilgour & Matas menunjukkan bahwa perampasan organ di Tiongkok adalah sanksi negara. Panen organ dilakukan atas permintaan, karena organ-organ dipanen tanpa persetujuan yang dapat diterima dan para donor dibunuh dalam proses transplantasi.

Mantan pejabat senior Kanada David Kilgour berbicara kepada wartawan, menyerukan kepada pemerintah Jepang untuk mengubah undang-undang untuk mencari transplantasi organ Jepang di Tiongkok, dalam upaya untuk memerangi dugaan pengambilan organ negara itu dari anggota gerakan spiritual Falun Gong, Tokyo, 17 Oktober 2006. (Yoshikazu Tsuno/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

DAFOH berpendapat bahwa laporan Kilgour & Matas memberikan sejumlah bukti tidak langsung yang penting bahwa pengambilan organ secara sistematis memang terjadi di Tiongkok.

“Ini menunjukkan bahwa pengambilan organ di Tiongkok adalah kekejaman yang meluas, sistematis, dan direstui negara,” DAFOH menyatakan. (TOM OZIMEK dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Menteri Dalam Negeri Taiwan: ‘70 Persen Narkoba Berasal dari Tiongkok’

0

Politisi independen Taiwan Chao Cheng-yu mengangkat pertanyaan pada pertemuan 17 Oktober Legislative Yuan: “Pemerintah telah semakin sering menyita banyak narkoba, tetapi dari mana mereka berasal?”

Jawabannya, untuk sebagian besar, adalah Tiongkok, menurut Menteri Dalam Negeri Hsu Kuo-yung.

Komite Urusan Internal Legislatif Yuan ROC telah mengundang Hsu; Direktur Jenderal Badan Kepolisian Nasional Chen Ja-chin; serta pejabat-pejabat dari kementerian keadilan, kesehatan dan kesejahteraan, dan pendidikan untuk diskusi tentang upaya anti-narkoba pemerintah. Republic of China (ROC) adalah nama resmi untuk Taiwan.

Chao mengatakan bahwa bulan lalu, polisi di Thailand telah menyita 355 kilogram amfetamin dalam operasi yang melibatkan para penyelundup Taiwan. Pada 16 Oktober, komplotan penyelundup Taiwan tersebut tertangkap sedang membantu menyelundupkan 90 kilogram methamphetamine ke Korea Selatan. Karena peristiwa-peristiwa inilah maka Chao kemudian mengajukan pertanyaannya.

Menurut Hsu, 70 persen obat-obatan terlarang (narkoba) berasal dari Tiongkok, yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut dan kebijakan nol toleransi. Sejumlah besar sisanya diproduksi di Asia Tenggara, sementara sangat sedikit yang diproduksi di Taiwan sendiri, katanya.

Hingga akhir Juni, sebanyak 2.757,2 kilogram dari 3.601,9 kilogram narkoba, sekitar 77 persen, yang telah disita di Taiwan berasal dari Tiongkok daratan dan Hong Kong. Hsu menekankan bahwa narkoba yang disita oleh polisi Thailand bulan lalu bukan berasal dari Taiwan, tetapi berasal dari Thailand, dan telah ditemukan dengan kerja sama dari otoritas ROC.

Para pejabat mengatakan, 355 kilogram amfetamin Thailand telah disita pada 26 September di sebuah rumah sewa di Pattaya di Thailand; tersangka yang bertanggung jawab atas pengiriman narkoba tersebut, seorang pria bermarga Jiang, adalah orang Taiwan. Narkoba, yang berasal dari Segitiga Emas Myanmar, disembunyikan di dalam kantong-kantong teh Tiongkok berlabel “Raja Guanyin” untuk pengiriman dalam bungkusan-bungkusan ke rumah sewaan tersebut.

Perampasan metamfetamin 90 kg oleh pemerintah Korea Selatan adalah jumlah terbesar narkoba yang pernah disita di negara tersebut, dengan nilai jual ke pengguna akhir diperkirakan mencapai ratusan juta dolar, menurut kantor berita Yonhap Korea Selatan. Tiga orang Taiwan ditangkap sehubungan dengan penyitaan tersebut. Polisi Korea Selatan percaya bahwa Gabungan Geng Bambu Taiwan dan sindikat kejahatan Inagawa-kai Jepang telah terlibat.

Tiongkok Daratan adalah salah satu produsen obat terbesar di dunia, termasuk fatisen opioid sintetis yang mematikan, yang ditargetkan oleh Senat AS dalam peraturan baru-baru ini.

Menurut Associated Press, “lima dari enam vendor fentanyl online yang diselidiki dalam laporan baru Senat adalah berbasis di Tiongkok. Penjual telah mengirim ratusan paket ke lebih dari 300 sumber di AS melalui Layanan Pos AS (USPS). “

Fentanyl, obat yang 30 kali lebih kuat dari heroin, telah merenggut nyawa lebih dari 20.000 orang Amerika tahun lalu, dan telah terlibat dalam kematian para selebritis, termasuk Prince dan Tom Petty.

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan di Twitter, mengatakan bahwa fentanyl “datang mengalir ke Sistem Pos AS dari Tiongkok. Kita bisa, dan harus, AKHIRI INI SEKARANG! Senat harus meloloskan UU PENCEGAHAN, dan dengan tegas MENGHENTIKAN racun ini dalam membunuh anak-anak kita dan menghancurkan negara kita. Tidak ada lagi penundaan!”

Di Taiwan, Chao menyerukan kepada pemerintah ROC untuk mengambil langkah-langkah efektif terhadap penyelundupan narkoba dan geng-geng yang memfasilitasinya. (ran)

Rekomendasi video:

Siswa siswa SMA di Tiongkok Mencoba Bunuh Diri, Gegara Wabah TBC yang Diabaikan

https://www.youtube.com/watch?v=U7bPlxSsiVI