Amerika Dakwa Warga Rusia Ganggu Pemilihan Umum dengan Operasi Cyber Army

EpochTimesId – Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendakwa seorang warga Rusia berkonspirasi untuk mempengaruhi sistem politik Amerika. Operasi intelijen itu juga termasuk menargetkan pemilihan umum paruh waktu 2018. Dakwaan diajukan ke Pengadilan pada 19 Oktober 2018 lalu.

Dengan kurang dari tiga minggu lagi sampai hari-H pemungutan suara, jaksa federal merinci operasi militer untuk pengaruh politik Rusia. Operasi itu diklaim menghabiskan anggaran hingga 35 juta (atau sekitar 500 triliun rupiah) dalam 18 bulan terakhir. Dana sebesar itu digunakan untuk ‘menabuh genderang perselisihan’ di negara-negara demokratis di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Elena Khusyaynova, 44 tahun, dari St. Petersburg, adalah satu-satunya orang yang dituntut dalam dakwaan itu. Khusyaynova menjabat sebagai ‘pemegang buku operasi’, dengan nama kode ‘Proyek Lakhta’. Elena mengelola pembayaran untuk sewa, membeli server proxy, dan mendaftarkan nama domain.

Penyidik mengutip rincian luas kerja keuangan dan komunikasi internal dari Project Lakhta. Rincian itu menunjukkan menunjukkan bahwa para penyelidik AS berhasil menyusupi dan mencegat komunikasi operasi proyek intel militer itu.

“Konspirasi Rusia berusaha melakukan apa yang secara internal disebut ‘perang informasi melawan Amerika Serikat’ melalui penggunaan akun media sosial palsu yang berpura-pura menjadi orang Amerika. Kelompok ini beroperasi hingga hari ini,” tertulis dalam surat dakwaan. “Mereka berusaha untuk menabur perpecahan dan perselisihan dalam sistem politik AS, termasuk dengan menciptakan polarisasi sosial dan politik, merusak iman dalam institusi demokrasi, dan mempengaruhi pemilihan AS.”

“Bangsa kita dibangun di atas komitmen yang berjuang keras dan teguh untuk demokrasi,” kata Asisten Jaksa Agung, Demers dalam sebuah pernyataan yang menyertai dakwaan. “Rakyat Amerika tidak setuju dengan itikad tidak baik tentang segala macam masalah, dan kami akan melindungi hak mereka untuk melakukannya.”

“Campur tangan asing yang melanggar hukum, merendahkan integritas demokrasi mereka, dan kami akan melakukan segala upaya untuk membongkarnya dan meminta mereka bertanggung jawab.”

Khusyaynova mengelola pembiayaan hampir semua aspek Proyek Lakhta mulai April 2014, dokumen pengadilan mengatakan. Operasi berskala besar dipimpin oleh kelompok manajemen dan diorganisasikan ke dalam departemen, termasuk keuangan, teknologi informasi, optimasi mesin pencari, analitik, serta desain dan grafik.

Proyek Lakhta menggunakan media sosial untuk bekerja pada kedua sisi isu-isu sosial dan politik yang memecah belah. Operasi itu menggoreng ragam isu, mulai dari protes lagu kebangsaan liga NFL, hingga isu tembok perbatasan Presiden Donald Trump di perbatasan AS dengan Meksiko. Para operator diberi instruksi khusus untuk membingkai berita dan menyerang tokoh-tokoh penting Amerika, termasuk tokoh Republikan, Paul Ryan dan penasihat khusus FBI, Robert Mueller.

Para konspirator mengambil langkah-langkah teknologi luar biasa untuk tampil sebagai orang Amerika, termasuk penggunaan jaringan pribadi maya.

Menurut Departemen Kehakiman, pengaruh operasi tidak memiliki efek pada hasil pemilihan umum. Akan tetapi, operasi ‘cyber army’ itu mungkin telah berhasil dalam tujuannya untuk memecah belah dan membagi Amerika menjadi dua kelompok yang bertikai dan menabur ketidakpercayaan dalam proses politik Amerika.

“Kasus ini berfungsi sebagai pengingat gamblang bagi semua orang Amerika: Musuh asing kita melanjutkan upaya mereka untuk ikut campur dalam demokrasi kita dengan menciptakan perpecahan sosial dan politik, menyebarkan ketidakpercayaan dalam sistem politik kita, dan mengadvokasi dukungan atau kekalahan calon politik tertentu,” kata Direktur FBI, Christopher Wray.

Dakwaan itu tidak menuduh bahwa ada orang Amerika dengan sadar bekerja untuk Rusia. (IVAN PENTCHOUKOV/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA