EtIndonesia. Satu lagi produsen mobil Tiongkok menuju kebangkrutan. Pada 11 Juni 2025 malam, CEO dan Ketua NETA Motors, Fang Yunzhu, dikepung oleh para karyawan di kantornya untuk menuntut pembayaran gaji dan kompensasi. Seorang eksekutif perusahaan menyatakan bahwa mulai tanggal 12 Juni, NETA Motors akan memasuki proses reorganisasi kebangkrutan.
Dalam video yang beredar di internet, tampak banyak karyawan berkumpul di kantor pusat NETA Motors pada malam itu, duduk berkerumun di depan pintu kantor Fang Yunzhu sambil meneriakkan, “Bayar utang! Bayar utang!”
Fang Yunzhu tampak agak kesal dan berkata kepada karyawan: “Kalau mau bicara, pilih tiga orang perwakilan.” Ia juga balik bertanya: “Kita pernah bekerja sama di perusahaan ini, kenapa harus jadi seperti ini?”
Banyak karyawan yang menuntut gaji kemudian membalas dengan mempertanyakan sikapnya, “Ini sikap apa?”
Dalam video lain terlihat sejumlah polisi berada di kantor pusat NETA Motors. Seorang eksekutif berbaju hitam mengatakan kepada para karyawan: “Kalian semua sudah tahu bahwa perusahaan gagal mendapatkan pendanaan. Informasi dari pemerintah menyebutkan bahwa perusahaan akan memasuki proses reorganisasi kebangkrutan mulai besok (12 Juni).”
Dalam video lain, Fang Yunzhu mengatakan bahwa “kepentingan semua pihak akan dilindungi” dan menyebut sedang dalam proses restrukturisasi utang, meminta karyawan mengikuti prosedur hukum untuk menuntut gaji.
Namun para karyawan tidak mempercayai janji itu. Seorang dari mereka berkata: “Kalau begitu, mungkin seumur hidup saya tidak akan melihat hasilnya. Bagaimana kamu bisa menjamin?”
Seorang karyawan pria dengan marah berkata: “Kalian hanya omong kosong. Kami sudah mengikuti prosedur yang semestinya. Sudah berbulan-bulan, dan sekarang sudah masuk tahap eksekusi paksa… Kami sudah konsultasi ke pengacara, dan katanya proses reorganisasi kebangkrutan butuh minimal 2 hingga 3 tahun. Kami tidak bisa menunggu selama itu.”
Karyawan lain menambahkan: “Lewat jalur hukum pun kami tidak bisa dapat uang. Saluran yang kamu sebut itu kami bahkan tidak tahu. Kalau bukan karena kami mengepung kalian malam ini, kami tidak akan pernah punya kesempatan untuk bicara langsung.”
Dengan nada emosi, dia bertanya: “Bagaimana dengan gaji kami yang tertunda, kompensasi kami, dan saham kami? Apa solusinya?”
Seorang karyawan perempuan berkata: “Kami juga harus makan. Kami hanya ingin mengambil uang kami. Ini tuntutan yang wajar.”
Mendengar tuntutan para karyawan, Fang Yunzhu dan satu eksekutif lainnya tidak memberikan jawaban apa pun di tempat.
Menurut video di lokasi, dialog antara kedua pihak berlangsung selama beberapa jam. Pada akhirnya, Fang Yunzhu meninggalkan lokasi dengan pendampingan. Saat ia pergi, suasana sempat menjadi kacau.
Malam itu, beredar tangkapan layar yang menunjukkan sejumlah karyawan NETA Motors menerima pemberitahuan bahwa mulai 12 Juni mereka bekerja dari rumah, dengan rincian selanjutnya akan diumumkan. Disebutkan bahwa Fang Yunzhu sudah tidak berada di kantor Shanghai dan telah pergi ke Tongxiang.
Seorang karyawan menyebut bahwa setelah insiden protes tengah malam, pihak pengelola gedung mengajukan pemutusan kontrak dan meminta agar kantor pusat baru NETA Motors segera dipindahkan. Kantor baru tersebut bahkan belum genap digunakan selama sepuluh hari.
Sejak Oktober 2024, NETA Motors sudah terjerat krisis tunggakan gaji. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa hingga April 2025, ribuan karyawan terdampak, dengan tunggakan mencakup gaji, kompensasi, dan pembayaran saham.
Pabrik utama NETA Motors di Tongxiang telah berhenti beroperasi selama sekitar delapan bulan. Pada Mei tahun ini, seorang karyawan pabrik mengungkapkan: “Pabrik sedang membongkar peralatan untuk dijual sebagai besi tua.”
Beberapa karyawan pabrik menyatakan mereka hanya menerima bantuan penghidupan setara upah minimum lokal. Ada juga yang memposting bahwa: “Dua bulan potongan dana tabungan perumahan belum masuk. Mau pindah kerja, tapi tidak bisa lanjutkan pembayaran BPJS dan tabungan perumahan.”
Dealer NETA Motors juga disebut-sebut mengalami tunggakan pembayaran. Pada dini hari 12 Juni, seorang dealer yang mengaku belum dibayar sebesar RMB.2 juta membagikan tangkapan layar bahwa ia mengajukan gugatan ke Pengadilan Kota Tongxiang pada 29 Mei, tetapi permohonannya ditolak karena perusahaan induk NETA, Hozon New Energy, sudah masuk tahap pemeriksaan kebangkrutan.
Banyak konsumen NETA juga melaporkan bahwa layanan purna jual nyaris tidak berfungsi lagi. Baru-baru ini, sejumlah pemilik mobil di Jiangsu, Zhejiang, dan Shandong mengaku tidak bisa membeli asuransi kerusakan untuk mobil NETA mereka.
Menurut informasi publik, NETA Motors didirikan pada tahun 2018 sebagai merek kendaraan listrik pintar di bawah Hozon Auto, yang berdiri pada Oktober 2014. Pendiri dan wakil hukumnya adalah Fang Yunzhu. Bidang usahanya mencakup desain, produksi, penjualan kendaraan energi baru dan suku cadangnya, serta layanan konsultasi terkait.
Pada 14 Mei, kabar bahwa Hozon diajukan untuk pailit masuk trending di media sosial, memicu perhatian pasar. Hingga Juni 2025, total nilai eksekusi hukum yang dijatuhkan kepada perusahaan telah melebihi RMB.150 juta , dengan lebih dari seratus kasus hukum. Saat ini, Fang Yunzhu sudah terkena 16 larangan konsumsi mewah.
Seorang warganet menulis: “Pabrik berhenti lebih dari delapan bulan, sudah jelas rantai keuangannya bermasalah. Tahun lalu, saat banyak perusahaan kendaraan listrik rugi, NETA tidak mendapat pendanaan besar. Sekarang pendirinya diblokir di kantor pun tidak mengejutkan. Waktunya seleksi alam di industri ini.”
Warganet lain berkomentar: “Pendiri NETA Motors, Fang Yunzhu, dikepung di kantor karena tuntutan gaji. Dia sudah kehilangan kata-kata di depan mantan karyawan yang tahu betul situasinya. Akhir cerita ini tidak akan jauh beda dari WM Motor—reorganisasi yang bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun!” (Hui)
Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui