Profira Clinic Raih Penghargaan Bergengsi dari Teoxane Swiss dan Gelar Talkshow Edukatif: “Is HA Filler Still Relevant?”
Klinik kecantikan terkemuka, Profira Clinic, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan dan apresiasi istimewa dari Teoxane Swiss—produsen global HA Filler berkualitas tinggi. Tak hanya menerima pengakuan, Profira juga menggelar talkshow interaktif yang memecah mitos seputar HA Filler dan mengungkap rahasia perawatan anti-aging yang tetap relevan di 2025. Simak selengkapnya!
Penghargaan Prestisius: Bukti Komitmen Profira terhadap Kualitas dan Keamanan
Dalam dunia aesthetic treatment, reputasi sebuah klinik tak hanya dinilai dari hasil yang memuaskan, tetapi juga dari komitmennya terhadap keamanan, etika, dan penggunaan produk terbaik. Profira Clinic membuktikan diri sebagai salah satu yang terdepan dengan meraih penghargaan eksklusif dari Teoxane Swiss—sebuah perusahaan ternama yang dikenal sebagai pelopor Hyaluronic Acid (HA) Filler premium.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi Profira dalam menerapkan standar tertinggi prosedur medis, khususnya dalam penggunaan Teoxane Filler secara aman, presisi, dan berorientasi pada hasil alami. Mr. Krishna Sai, Vice President Teoxane APAC, menegaskan,
“Ini bukan sekadar simbol apresiasi, melainkan bukti kepercayaan kami bahwa Profira adalah mitra klinik yang menjunjung tinggi kualitas dan integritas.”
Talkshow Edukatif: “Is HA Filler Still Relevant?” – Antara Mitos dan Fakta Terkini
Seiring berkembangnya teknologi kecantikan, banyak pasien mulai mempertanyakan: Apakah HA Filler masih relevan di 2025? Untuk menjawab keraguan ini, Profira menggelar talkshow interaktif dengan menghadirkan pakar dari berbagai perspektif:
– Perwakilan Teoxane Swiss yang membahas inovasi terbaru produk filler.
– dr. Fifin Marini, M. Biomed (AAM), dokter senior Profira yang menjelaskan manfaat klinis HA Filler.
– Pasien Profira yang berbagi pengalaman nyata menggunakan Teoxane Filler.
Acara yang digelar pada 28 April 2025 ini sukses menarik perhatian media, beauty influencers, dan pasien setia Profira. Tak hanya teori, peserta juga mendapat kesempatan melihat demonstrasi langsung dan sesi tanya jawab interaktif seputar tren anti-aging terkini.
HA Filler: Solusi Anti-Aging yang Tak Pernah Usang
Di tengah maraknya alternatif perawatan kecantikan, HA Filler tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan hasil instan namun natural. dr. Fifin Marini menjelaskan:
“HA Filler tidak hanya mengembalikan volume wajah, tetapi juga menjaga hidrasi dan elastisitas kulit dalam jangka panjang. Kuncinya adalah pemilihan produk berkualitas seperti Teoxane dan eksekusi oleh dokter yang kompeten.”
Beberapa keunggulan HA Filler yang dibahas dalam talkshow:
✅ Hasil Natural & Dapat Disesuaikan – Teknologi filler modern memungkinkan koreksi wajah tanpa kesan “kaku”.
✅ Proses Cepat & Minim Downtime – Hanya membutuhkan waktu 15-30 menit dengan pemulihan cepat.
✅ Manfaat Ganda – Selain mengisi volume loss, HA juga merangsang produksi kolagen untuk kulit lebih kenyal.
✅ Aman & Reversibel – Jika hasil tidak sesuai harapan, filler berbasis HA bisa di-dissolve.
Mengapa Teoxane Filler Jadi Pilihan Profira?
Sebagai mitra resmi Teoxane, Profira hanya menggunakan produk dengan standar keamanan tertinggi. Teoxane Filler dikenal dengan:
🔹 Teknologi RGP (Resilient Gel Particles) – Hasil lebih halus dan tahan lama.
🔹 Konsistensi seperti Gel Alami – Minim risiko benjolan atau migrasi.
🔹 Diformulasikan untuk Kulit Asia – Lebih aman dan mengurangi risiko alergi.
“Kepercayaan pasien adalah segalanya. Dengan Teoxane, kami bisa memberikan hasil maksimal tanpa mengorbankan keamanan,” tambah dr. Fifin.
Sukses dengan Edukasi dan Interaksi Langsung
Acara ini tidak menarik perhatian para undangan, tetapi juga berhasil meluruskan mitos seputar filler yang sering ditakuti calon pasien, seperti:
❌ “Filler bikin wajah jadi tidak natural.”
✅ Fakta: Hasil tergantung teknik penyuntikan dan keahlian dokter. Profira mengutamakan subtle enhancement.
❌ “Filler hanya untuk usia tertentu.”
✅ Fakta: Filler bisa digunakan untuk koreksi volume di usia 20-an hingga anti-aging di usia 50+.
Peserta juga diajak melihat testimoni langsung dari pasien yang telah merasakan manfaat Teoxane Filler di Profira.
HA Filler Masih Relevan, Asal…
Talkshow ini menegaskan bahwa HA Filler tetap menjadi solusi andalan di dunia aesthetic treatment, asalkan:
✔Dilakukan oleh dokter bersertifikasi – Teknik penyuntikan sangat berpengaruh pada hasil.
✔Menggunakan produk original dan berkualitas – Seperti Teoxane yang telah teruji klinis.
✔Disesuaikan dengan kebutuhan pasien – Konsultasi mendalam sebelum prosedur wajib dilakukan.
Bagi yang ingin merasakan manfaat HA Filler secara aman dan profesional, Profira Clinic siap memberikan solusi terbaik dengan standar internasional.
“Beauty is not about looking perfect, but about feeling confident in your own skin.”
Kunjungi Profira Clinic sekarang dan temukan perawatan filler yang tepat untukmu!
Dari Terusan Panama ke Terusan Suez: Trump Desak Kapal AS Harus Bebas Lewat Secara Gratis
EtIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan dunia internasional, kali ini dengan pernyataan kontroversial mengenai Terusan Suez — salah satu jalur perdagangan paling penting di dunia. Trump mengatakan bahwa kapal-kapal Amerika, baik militer maupun komersial, seharusnya diizinkan melewati Terusan Suez tanpa membayar biaya.
Trump berargumen tegas: “Kalau tidak ada Amerika, jalur-jalur ini bahkan tidak akan eksis!”
Sebelumnya, Trump sudah beberapa kali menyuarakan keinginannya untuk mengambil kembali kendali atas Terusan Panama. Kini, dia memperluas targetnya dengan menyoroti Terusan Suez, yang sejak nasionalisasi oleh Pemerintah Mesir pada tahun 1956, menjadi penghubung utama dalam arus perdagangan dunia.
Trump Tuntut Hak Istimewa untuk Kapal AS
Menurut Konvensi Konstantinopel 1888, Terusan Suez harus tetap terbuka untuk semua kapal dagang dan militer dari berbagai negara, baik pada masa damai maupun perang, tanpa diskriminasi.
Namun dalam praktiknya, Pemerintah Mesir tetap memungut biaya tinggi dari kapal-kapal yang melintas — dan dalam beberapa tahun terakhir, tarif tersebut terus meningkat, membuat banyak perusahaan pelayaran mengeluh.
Trump, melalui seruan ini, tampaknya ingin menggunakan pengaruh Amerika untuk mengamankan keuntungan komersial dan militer, selaras dengan doktrin khasnya: “America First” (Amerika yang didahulukan).
Meskipun secara historis Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam pembangunan atau pengelolaan Terusan Suez, belakangan ini, dengan meningkatnya ketegangan di Laut Merah, kehadiran militer Amerika dan sekutunya di kawasan ini semakin meningkat.
Banyak pengamat menilai, langkah Trump ini juga bisa menjadi dalih untuk memperluas kontrol militer AS di sekitar jalur vital tersebut.
Jika kapal AS dapat melewati Terusan Suez tanpa hambatan dan biaya, Amerika Serikat akan mampu menggerakkan kekuatan militernya dari Eropa ke Timur Tengah dengan lebih cepat, serta menghemat waktu dan biaya logistik dalam jumlah besar.
Tantangan Besar bagi Rencana Trump
Meski demikian, para analis menilai bahwa AS tidak mudah mendapatkan hak istimewa di Terusan Suez. Status Terusan Suez sudah diatur dengan ketat oleh konvensi internasional, dan Mesir menguasai penuh pengelolaannya. Tindakan sepihak oleh AS dapat menyulut kontroversi internasional dan mengguncang kestabilan politik di kawasan Timur Tengah yang sudah sangat rentan.
Selain itu, di tengah semakin rumitnya hubungan global, Tiongkok — yang aktif berinvestasi di infrastruktur maritim dunia — turut memperhatikan dinamika ini.
Sebagai catatan, pejabat Beijing dan Hong Kong baru-baru ini juga menentang upaya konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan AS BlackRock untuk mengakuisisi pelabuhan terkait Terusan Panama, menunjukkan persaingan yang semakin memanas di jalur-jalur vital dunia. (jhn/yn)
UPDATE : 40 Orang Tewas, Lebih dari 700 Terluka Akibat Ledakan di Pelabuhan Iran yang Diduga Berasal Bahan Bakar Rudal dari Tiongkok
Insiden tersebut terjadi saat Iran mengadakan putaran ketiga pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat di Oman
EtIndonesia. 40 orang tewas akibat ledakan dahsyat di pelabuhan terbesar Iran, Bandar Abbas, yang juga menyebabkan lebih dari 700 orang luka-luka, demikian dilaporkan media Iran pada 27 April 2025.
Petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api dari ledakan yang terjadi pada 26 April di bagian Shahid Rajaee dari pelabuhan tersebut, yang merupakan pusat kontainer terbesar di Iran. Ledakan itu menghancurkan jendela-jendela hingga beberapa mil dari lokasi kejadian, mengoyak lembaran logam dari kontainer pengiriman, serta merusak isi di dalamnya, menurut laporan media pemerintah.
Ledakan juga mengirimkan asap tebal berwarna merah kehitaman ke langit di sekitar pelabuhan, yang terletak di Selat Hormuz.
Insiden ini terjadi saat Iran melangsungkan putaran ketiga pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat di Oman.
Mehrdad Hasanzadeh, seorang pejabat manajemen bencana provinsi, mengatakan kepada media pemerintah Iran bahwa layanan darurat sedang berupaya mencapai lokasi kejadian sementara tim lainnya berusaha mengevakuasi area tersebut.
Ledakan tersebut diyakini dipicu oleh bahan kimia yang ada di pelabuhan, namun pihak kepemimpinan di Teheran belum memberikan penjelasan resmi, setelah sebelumnya membantah bahwa ledakan tersebut berkaitan dengan industri minyak Iran atau akibat salah penanganan bahan bakar padat yang digunakan untuk rudal.
Hossein Zafari, juru bicara organisasi manajemen krisis Iran, mengindikasikan bahwa ledakan disebabkan oleh kondisi penyimpanan bahan kimia yang buruk di beberapa kontainer pelabuhan.
Meskipun penyebab pasti ledakan masih belum jelas, pelabuhan tersebut dijadwalkan menerima dua pengiriman dari Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, berisi komponen yang digunakan dalam bahan bakar roket, sebagaimana pertama kali dilaporkan oleh Financial Times pada bulan Januari.
Rezim Iran telah lama menerima dukungan dari komunis Tiongkok, yang membantu kekuatan Timur Tengah itu menghindari sanksi dengan menukar investasi infrastruktur dengan minyak Iran.
Dua pengiriman dari Tiongkok tersebut masing-masing membawa sekitar 1.000 ton natrium perklorat, komponen yang digunakan untuk membuat bahan bakar rudal balistik Iran, menurut sebuah laporan kebijakan yang diterbitkan pada Februari oleh Foundation for Defense of Democracies, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Washington.
Stok rudal Iran diketahui menipis pada tahun 2024 setelah negara tersebut melancarkan serangan ke Israel untuk mendukung kelompok Hamas.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Iran mengatakan kepada media pemerintah bahwa laporan yang menyebutkan ledakan mungkin berasal dari salah penanganan bahan bakar adalah “sejalan dengan operasi psikologis musuh”, dengan klaim bahwa area yang terdampak ledakan tidak mengandung kargo militer.
Kementerian Dalam Negeri Iran masih menyelidiki ledakan tersebut, dan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan sebelumnya pekan ini bahwa dinas keamanan Teheran tetap dalam siaga tinggi terhadap potensi aksi sabotase dan pembunuhan.
Andrew Thornebrooke dan Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.
Sumber : Theepochtimes.com
25 April 1999: Mengapa Penting
oleh John A. Deller
Dua puluh enam tahun lalu, pada 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong yang damai berkumpul di luar kantor pengaduan Dewan Negara di kompleks Zhongnanhai, Beijing, untuk mengajukan permohonan atas hak mereka dalam mempraktikkan Falun Gong di Tiongkok. Sejak para mahasiswa berkumpul di Lapangan Tiananmen pada Juni 1989, belum pernah lagi begitu banyak warga Tiongkok berkumpul di tempat umum untuk mengajukan permohonan kepada pihak berwenang.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah latihan spiritual dalam tradisi Buddhis yang berlandaskan prinsip universal Sejati, Baik, Sabar (zhen, shan, ren dalam bahasa Tionghoa). Latihan ini diperkenalkan kepada publik oleh Master Li Hongzhi pada Mei 1992 dan dengan cepat menjadi qigong yang paling populer di Tiongkok. Pada tahun 1998, Komisi Olahraga Nasional menemukan bahwa lebih dari 70 juta orang telah mempraktikkan Falun Gong.
Zhongnanhai
Zhongnanhai adalah sebuah kompleks di Beijing, bekas taman kekaisaran di sebelah barat Kota Terlarang, yang menjadi kantor Dewan Negara serta kantor dan kediaman para pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dewan Negara mengawasi pemerintahan provinsi di seluruh Tiongkok dan memiliki kantor pengaduan untuk menerima petisi dari warga negara yang merasa diperlakukan tidak adil.
Apa yang Terjadi pada 25 April 1999?
Peristiwa 25 April 1999 mengalami perkembangan perlahan. Meskipun Falun Gong membawa peningkatan kesehatan dan moralitas bagi rakyat Tiongkok, kalangan garis keras PKT, seperti pemimpin saat itu Jiang Zemin, melihatnya sebagai kebangkitan budaya tradisional yang harus dihancurkan melalui kampanye mirip Revolusi Kebudayaan.
Pada tahun 1996, otoritas keamanan publik mulai mengganggu kegiatan meditasi Falun Gong, dan media milik negara menerbitkan artikel-artikel yang menyerang praktik ini. Sepanjang tahun 1997 dan 1998, terjadi berbagai insiden di mana para praktisi Falun Gong diperlakukan secara tidak adil di seluruh Tiongkok.
Pada awal April 1999, praktisi Falun Gong di Tianjin pergi ke sebuah agensi berita milik negara untuk meminta koreksi atas ketidakakuratan dalam artikelnya mengenai Falun Gong. Namun, Biro Keamanan Publik Tianjin menggunakan polisi antihuru-hara untuk memukuli dan menangkap lebih dari 40 orang. Polisi lokal memberitahukan kepada para praktisi untuk pergi ke Beijing guna menyelesaikan masalah ini.
Ketika praktisi lain mendengar hal ini, banyak dari mereka pergi ke kantor pengaduan Dewan Negara pada 25 April tahun itu, dengan harapan memastikan lingkungan yang damai dan aman untuk mempraktikkan Falun Gong. Kantor ini terletak di Jalan Fuyou, di sisi barat Zhongnanhai. Namun, pasukan keamanan lokal mengarahkan para praktisi untuk berkumpul di trotoar dua jalan di sebelah Zhongnanhai, sehingga tampak seolah-olah mereka sengaja mengepung kompleks kepemimpinan PKT.
Tak lama kemudian, lebih dari 10.000 orang berkumpul—beberapa berdiri diam, yang lain duduk. Mereka berhati-hati untuk tidak menghalangi aktivitas jalanan atau trotoar, tidak meneriakkan slogan atau bersuara keras, dan sangat tertib. Dalam konteks respons historis rezim komunis terhadap perbedaan pendapat dan potensi konsekuensinya, pertemuan massal ini adalah tindakan berani sekaligus perwujudan kebaikan dan kesabaran.
Zhu Rongji, saat itu Perdana Menteri Tiongkok, keluar bersama beberapa staf untuk berbicara dengan para praktisi dan memanggil tiga dari mereka untuk bertemu dengan wakil sekretaris kantor pengaduan. Menjelang malam, masalah tampaknya telah diselesaikan, dan para praktisi pulang ke rumah masing-masing.
Respons PKT
Meskipun sistem pengaduan di Tiongkok seharusnya memberikan harapan bagi mereka yang diperlakukan tidak adil, seperti semua peraturan di Tiongkok, PKT berdiri di atas hukum.
Pada 20 Juli 1999, atas perintah Jiang, PKT melancarkan penangkapan besar-besaran terhadap para praktisi Falun Gong dan memulai penganiayaan brutal untuk memberantas latihan ini. Penganiayaan ini berlanjut hingga hari ini, termasuk pembunuhan praktisi untuk diambil organnya demi industri transplantasi organ yang dijalankan negara di rumah sakit militer dan sipil.
Pejabat PKT sering mengklaim bahwa permohonan di Zhongnanhai adalah “pengepungan” terorganisir yang mengancam para pemimpin nasional. Sayangnya, beberapa pemerintah dan media Barat masih merujuk pada narasi palsu ini sebagai alasan pelarangan Falun Gong.
Mengapa ’25 April’ Penting?
Rezim komunis Tiongkok tidak menerima supremasi hukum, hak asasi manusia fundamental, atau kewajiban mereka dalam perdagangan dan perjanjian internasional, dan merupakan ancaman terhadap keamanan nasional dan kebebasan yang dinikmati oleh semua negara Barat. Ini bukanlah masalah politik; ini adalah masalah kemanusiaan—tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan, kebaikan, dan ketulusan yang melekat dalam diri manusia.
Shi Caidong, kandidat doktor di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, adalah salah satu dari tiga praktisi Falun Gong yang diundang masuk ke dalam kompleks Zhongnanhai oleh Perdana Menteri Zhu. Kemudian, setelah penganiayaan dimulai, Shi menyaksikan rekan akademisnya dikirim ke kamp kerja paksa bahkan hingga disiksa sampai mati. Ia terus-menerus dilecehkan dan ditangkap, hingga akhirnya melarikan diri ke Amerika Serikat sebagai akademisi tamu di sebuah universitas.
Pada tahun 2010, ketika diwawancarai oleh Minghui.org tentang pengalamannya, Shi berkata:
“Ketika seseorang benar-benar memahami kebenaran, ia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Pilihannya tidak akan berubah karena tekanan atau godaan. … Saya akan kembali berdiri untuk membela kebenaran dan berusaha memenangkan hak bagi semua orang untuk menjadi orang baik.”
“25 April” merupakan awal dari gerakan perlawanan damai yang sedang mengubah Tiongkok dari dalam. Dengan mewujudkan prinsip-prinsip Falun Gong, para praktisi membantu ratusan juta rakyat Tiongkok untuk terhubung kembali dengan akar budaya mereka dan melihat masa depan tanpa komunisme.
Ini juga merupakan awal dari kehancuran PKT, karena serangan tidak rasional dan membabi buta terhadap Falun Gong menjadi semakin ekstrem, memperlihatkan sifat jahat dan tidak manusiawi rezim ini kepada dunia. Dunia kini memiliki pilihan yang jelas mengenai apa yang akan mereka dukung dan masa depan seperti apa yang mereka pilih untuk rakyat mereka.
Kebenaran dan keadilan pada akhirnya akan menang.
John A. Deller adalah anggota Himpunan Falun Dafa Australia
Ekonomi Sedang Buruk, Anak Muda Menganggur, PKT Tiba-tiba Berbicara tentang Partai yang Memimpin “Gerakan Pemuda”
Dampak perang tarif antara AS dan Tiongkok terhadap ekonomi dan lapangan kerja di Tiongkok terus bermunculan. Baru-baru ini, media partai Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai membahas besar-besaran soal kepemimpinan partai dalam “gerakan pemuda”. Analisis menilai, PKT khawatir akan munculnya gejolak sosial, sehingga memperketat pengendalian sosial dan kontrol terhadap kaum muda.
EtIndonesia. Dalam perang tarif ini, Amerika Serikat mengenakan bea masuk terhadap barang impor dari Tiongkok hingga 245%. Pada tahun 2024, nilai ekspor dari pasar Yiwu di Zhejiang ke pasar AS mencapai RMB.83,57 miliar . Namun setelah perang tarif dimulai, meski harga barang didiskon besar-besaran, banyak pelanggan Amerika tetap membatalkan pesanan.
“Barang-barang kecil dari pasar Yiwu mendominasi sebagian besar perdagangan dengan Amerika. Tapi sekarang semuanya berhenti. Barang-barang seperti mainan kecil dan kerajinan tangan dari Yiwu sudah tidak dibutuhkan lagi, semua pesanan dibatalkan. Jadi, Yiwu sekarang juga mati suri,” ujar Gu Guoping, pensiunan dosen dari Universitas Teknik dan Rekayasa Shanghai.
Kemerosotan ekonomi Tiongkok mengakibatkan banyak pemuda kehilangan pekerjaan. Pada 25 April, media resmi PKT, People’s Daily, tiba-tiba menerbitkan artikel yang membahas tentang “gerakan pemuda di bawah kepemimpinan partai” dan “pengelolaan pemuda oleh partai”. Artikel itu menyerukan seluruh partai untuk “menggalang, mengorganisir, dan menggerakkan kaum muda seluas mungkin”.
Gu Guoping berkomentar: “Ini seperti saat Revolusi Kertas Kosong. Kalau kamu membuat orang tidak bisa hidup dengan layak, pasti akhirnya mereka akan melawan. PKT sangat ketakutan, jadi mereka sekarang ingin memperketat kontrol terhadap kaum muda, mengorganisir mereka agar bertindak seragam.”
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa di bawah pemerintahan PKT, rakyat tidak bisa bebas mengutarakan pendapat. Kaum muda, dengan pemikiran yang paling aktif, membawa semangat perubahan. PKT khawatir kondisi ekonomi yang buruk bisa memicu gerakan baru seperti Revolusi Kertas Putih, sehingga mereka meningkatkan pengawasan.
“Kalau konsumen berkumpul membentuk kelompok atau organisasi kecil saja, itu sudah cukup membuat mereka (PKT) ketakutan. Bahkan di internet, berbicara saja tidak diizinkan. Larangan berbicara ini justru menunjukkan mereka penuh ketakutan!,” ujar pengacara dari daratan Tiongkok, Mr. Sheng.
Selain memperketat pengawasan terhadap kaum muda, konsumsi masyarakat umum juga menurun drastis. Meskipun PKT belakangan ini menggerakkan perusahaan untuk mengalihkan produk ekspor ke pasar domestik dan menekankan perluasan konsumsi dalam negeri, data Maret menunjukkan hasil yang suram: penjualan ritel barang konsumsi di Beijing turun hampir 10% dibanding tahun sebelumnya, sedangkan di Shanghai anjlok lebih parah hingga 14,1%, menandakan lemahnya permintaan domestik, dan masyarakat semakin berhati-hati mengeluarkan uang.
“(Upaya mendorong konsumsi domestik) kurang efektif. Karena mentalitas orang Tiongkok itu, begitu melihat situasi ekonomi memburuk, mereka pasti langsung mengerem pengeluaran,” kata seorang warga Beijing, Mr. Peng.
Mr. Sheng menambahkan: “Bulan lalu saya tidak menangani satu kasus pun. Keadaan sungguh sepi. Orang-orang yang datang kepada saya pun banyak yang tidak punya uang untuk membayar biaya perkara.”
Laporan oleh wartawan NTDTV Li Shanshan, Xie Xinjie, dan Gao Yu
Mantan Pegawai Instansi Pemerintah Tiongkok Membongkar Pemalsuan Data GDP oleh Partai Komunis Tiongkok
Luo Zhifei, mantan staf di Dinas Pertanian di daratan Tiongkok, mengalami penindasan dari atasan karena berbicara jujur. Ia mengungkapkan bahwa sistem internal Partai Komunis Tiongkok (PKT) sudah seperti pasir yang tercerai-berai, dan PKT sewaktu-waktu bisa runtuh.
EtIndonesia. Luo Zhifei, lulusan magister dari Universitas Pertanian Nanjing, mulai bekerja di Dinas Pertanian tingkat kabupaten di Provinsi Guangdong pada tahun 2021. Ia bertugas membuat dokumen kasus denda, dan selama bekerja, ia menyaksikan banyak sisi gelap dari pemerintahan PKT.
“Atasan mengatakan bahwa untuk meningkatkan pendapatan fiskal, terutama saat pandemi yang membuat keuangan sangat ketat, maka harus lebih banyak membuat kasus (pelanggaran) dan memperbanyak pemberian sanksi. Pada tahun 2022, target denda harus mencapai RMB. 4 juta ,” katanya.
Ia melihat bahwa para petani sangat tidak berdaya menghadapi denda-denda yang tidak masuk akal, sehingga Luo berani bersuara membela mereka dalam rapat.
“Kita tidak boleh asal mendenda hanya demi mengejar pendapatan dari denda. Pemberian denda harus punya alasan yang jelas dan sah. Saya merasa kami malah menindas rakyat kecil, jadi saat itu saya berdiri membela mereka,” lanjutnya.
Akibatnya, ia tak hanya menerima kritik resmi dari atasan, tetapi juga dijadikan contoh buruk dalam berbagai pertemuan dan dipindahkan ke departemen bawahan di bidang Pengawasan Kesehatan Hewan. Hal ini membuatnya mengalami depresi.
Luo juga mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2023, saat ia bertugas melaporkan data GDP, atasan memerintahkan dirinya untuk memalsukan data.
“Tiongkok sudah menetapkan target GDP sebesar 5%, maka laporan yang disusun harus berada dalam kisaran 5% hingga 5,5%, tidak boleh kurang atau lebih, tanpa peduli bagaimana situasi sebenarnya. Faktanya, karena pengendalian pandemi yang ketat, skala peternakan menurun drastis dan menyebabkan kerugian besar. Menurut saya, GDP riil saat itu justru negatif,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa setelah ia melakukan investigasi nyata dan menulis laporan, ia kembali menjadi sasaran pembalasan dari atasan.
“Saya mencetak laporan investigasi saya dan membagikannya kepada semua peserta dalam rapat statistik peternakan. Saat itu saya juga berbicara di hadapan semua orang. Namun, atasan sangat marah dan segera mengusir saya keluar dari kantor,” ungkapnya.
Ia juga menceritakan bahwa polisi dan komisi disiplin partai pun mendatanginya untuk berbicara. Setelah itu, ketika ia melakukan siaran langsung di Douyin (TikTok versi Tiongkok) menceritakan pengalamannya, polisi memanggilnya dan mengancam akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Ia mengecam keras kegelapan rezim PKT.
“PKT adalah iblis, organisasi yang sangat brutal. Ia lebih berbahaya daripada mereka yang terang-terangan menunjukkan kekerasan, karena PKT berbuat kejahatan secara diam-diam. Dari pengalaman kerja saya, orang-orang dalam sistem PKT seperti harimau kertas, tercerai-berai, tidak memiliki persatuan. Jadi, kalau ada satu pemicu besar, saya yakin Partai Komunis Tiongkok akan segera runtuh,” ujarnya.
Pada Juli 2024, setelah tiba di Amerika Serikat, Luo secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari keanggotaan di organisasi partai Komunis seperti Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda, serta menyatakan pemutusan hubungan total dengan PKT.
“Saya dulu bergabung dengan Pionir Muda dan Liga Pemuda Komunis karena dibutakan oleh pendidikan indoktrinasi PKT dan ajaran Marxisme. Sekarang saya telah sadar dan menyatakan keluar dari Pionir Muda dan Liga Pemuda Komunis,” ujarnya. (Hui/asr)
Laporan oleh wartawan NTDTV, Li Yujie, dari Los Angeles.