Home Blog Page 2

Tak Menunggu Amerika, Inggris dan Uni Eropa Lebih Dulu Bertindak! Menlu AS Beri Peringatan Keras: Jika Tak Ada Kemajuan Damai, Sanksi Baru Akan Dijatuhkan ke Rusia

EtIndonesia. Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio menyampaikan pernyataan tegas di hadapan Senat: jika negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia tidak menunjukkan kemajuan, maka AS akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia. Rubio juga membantah anggapan bahwa AS sedang melemahkan dukungan militernya terhadap Ukraina.

Menurut laporan Jin10 News Media pada hari Rabu  (21/5), pernyataan tersebut disampaikan saat Rubio memberikan kesaksian di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS. Dia ditanya apakah mendukung rancangan undang-undang baru yang tengah digagas oleh Senator Partai Republik,  Lindsey Graham, yang bertujuan menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Rusia.

RUU tersebut mencakup ketentuan untuk mengenakan tarif hingga 500% pada produk yang diimpor dari negara-negara yang masih membeli minyak dan gas dari Rusia—upaya untuk secara langsung menekan pembiayaan perang Rusia.

Rubio menjawab, jika memang sudah jelas bahwa Rusia sama sekali tidak berminat pada perjanjian damai dan hanya ingin melanjutkan perang, maka kemungkinan besar AS akan mengambil langkah sanksi tersebut. Namun dia menambahkan bahwa Presiden Trump percaya, jika AS mulai mengancam dengan sanksi, Rusia justru akan menolak berdialog. Rubio menilai bahwa tetap menjalin komunikasi dengan Moskow dan mendorong mereka kembali ke meja perundingan tetaplah langkah yang bernilai.

Senator Demokrat Kecam Trump: “Putin Sedang Mempermainkan Anda”

Di sisi lain, anggota Komite dari Partai Demokrat melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Trump. Mereka menyayangkan bahwa dalam percakapannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Trump tidak menggunakan kesempatan itu untuk menekan Moskow.

Senator Jeanne Shaheen mengatakan dengan tegas bahwa Putin tidak menunjukkan itikad untuk berunding secara serius demi mengakhiri konflik. Dia bahkan menuding bahwa Putin sedang mempermainkan Trump.

Rubio Membantah Trump Lemah terhadap Putin

Menanggapi tuduhan tersebut, Rubio membantah bahwa Trump bersikap lunak terhadap Putin, dan menegaskan bahwa AS masih memiliki posisi tawar yang kuat seperti pada masa pemerintahan sebelumnya. Dia menegaskan bahwa senjata-senjata AS masih mengalir ke Ukraina tanpa henti, bahwa Putin belum mendapatkan satu pun konsesi, dan tidak ada sanksi yang dicabut untuk Rusia.

Namun Rubio juga menekankan bahwa satu-satunya jalan keluar dari konflik ini adalah melalui perundingan damai, dan bahwa AS harus berupaya keras membawa kedua pihak kembali ke meja dialog.

Uni Eropa dan Inggris Bergerak Lebih Dulu

Sementara itu, Uni Eropa dan Inggris telah bergerak lebih awal dari AS. Pada hari Selasa (20/5) waktu setempat, kedua pihak mengumumkan rangkaian sanksi baru terhadap Rusia.

Kementerian Luar Negeri Inggris melansir paket sanksi baru yang menyasar sektor militer, energi, dan keuangan Rusia. Kapal-kapal bayangan (shadow fleet)—yaitu armada laut yang digunakan Rusia untuk menyelundupkan minyak secara ilegal—juga masuk dalam daftar target sanksi Inggris.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Kaja Kallas, menyatakan bahwa target sanksi kali ini mencakup hampir 200 kapal shadow fleet, serta berbagai perusahaan keuangan yang diduga membantu Rusia menghindari sanksi internasional.

Kallas juga menekankan bahwa AS perlu mengambil tindakan nyata. Jika Rusia terus menolak gencatan senjata, maka tindakan keras dari komunitas internasional sangat diperlukan. Ia menyerukan agar semua negara yang menyatakan ingin bertindak, benar-benar menepati ucapannya.(jhn/yn)

Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan Pusat Kecerdasan Buatan Pertama di Papua, Percepat Transformasi Digital Inklusif

Jayapura, 22 Mei 2025 – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meresmikan AI Experience Center (AIEC) pertama di Jayapura, Papua, sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendorong pemerataan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia Timur. Peresmian yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, dan Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, serta para pemangku kepentingan lokal.

Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan

AIEC Jayapura dirancang untuk memberikan solusi nyata di dua sektor utama:

  1. Pendidikan:
    • Menyediakan pembelajaran berbasis AI yang dipersonalisasi untuk pelajar Papua.
    • Platform digital dengan konten lokal untuk mendukung kesetaraan pendidikan nasional.
  2. Kesehatan:
    • Teknologi AI untuk diagnosis dini penyakit seperti TBC, membantu tenaga medis di daerah terpencil.
    • Kolaborasi dengan Wadhwani Foundation dalam pengembangan solusi kesehatan berbasis data.

Nezar Patria menyatakan, “AIEC Jayapura adalah langkah nyata untuk memastikan transformasi digital menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua. Kami apresiasi inisiatif Indosat yang membawa teknologi mutakhir ke daerah prioritas.”

Vikram Sinha menambahkan, “AI bukan sekadar teknologi, tapi alat untuk memberdayakan masyarakat. Dengan AIEC, kami ingin memastikan setiap anak bangsa, dari Sabang hingga Merauke, memiliki kesempatan yang sama untuk maju.”

Fasilitas dan Kolaborasi Unggulan

AIEC dilengkapi dengan:

  • Jaringan 5G Indosat tercepat di Papua.
  • Ruang pelatihan, lab inovasi, dan area kolaborasi terbuka untuk pelajar, profesional, dan UMKM.
  • Kemitraan dengan Huawei dan Wadhwani Foundation untuk pengembangan teknologi AI terkini.

Chandra Pradyot Singh, EVP Head of Circle Jakarta Raya IOH, menekankan, “Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, tidak hanya di kota besar tapi juga di pelosok negeri.”

Dampak Jangka Panjang

Kehadiran AIEC diharapkan dapat:

  • Meningkatkan keterampilan digital masyarakat Papua melalui pelatihan bersertifikat.
  • Mempercepat adopsi teknologi AI di sektor pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan.
  • Mengurangi kesenjangan digital antara Indonesia Barat dan Timur.


Pusat inovasi AI pertama di Indonesia Timur yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui teknologi dan kolaborasi.

Serius? Uni Eropa Mulai Ambil Tindakan terhadap Israel

EtIndonesia.Uni Eropa dikabarkan akan menggunakan klausul kedua dalam Perjanjian Asosiasi UE–Israel yang berkaitan dengan hak asasi manusia, sebagai dasar untuk memulai peninjauan terhadap perjanjian tersebut.

Dalam konferensi pers usai pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa pada Selasa (20/5), Kaja Kallas, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, mengungkapkan bahwa para menteri telah melakukan pembahasan mendalam terkait situasi di Timur Tengah. Dia menyatakan bahwa kondisi saat ini di Jalur Gaza dapat digambarkan sebagai bencana kemanusiaan.

Menurut Kallas, sebagian besar menteri luar negeri Uni Eropa mendukung peninjauan terhadap Perjanjian Asosiasi UE-Israel. Langkah ini dinilai penting untuk menyesuaikan hubungan politik dan ekonomi antara Uni Eropa dan Israel dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang dijunjung tinggi dalam perjanjian tersebut.

Uni Eropa Desak Israel Buka Akses Bantuan Kemanusiaan

Kallas menekankan bahwa bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk oleh Israel ke Gaza selama ini “terlalu sedikit dan tak memadai”. Dia menuntut agar Israel segera mengizinkan masuknya bantuan dalam jumlah besar tanpa hambatan, karena prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan nyawa manusia.

Rencana Sanksi terhadap Pemukim Ekstremis Terhambat

Terkait dengan isu sanksi terhadap pemukim Israel di Tepi Barat yang dianggap ekstremis, Kallas mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah membahas sejumlah langkah konkret. Namun, salah satu negara anggota Uni Eropa disebut menghalangi keputusan tersebut, meski dia tidak menyebutkan negara mana yang dimaksud.

Tentang Perjanjian Asosiasi UE–Israel

Perjanjian Asosiasi UE–Israel ditandatangani pada tahun 2000. Perjanjian ini memberikan kerangka hukum dan kelembagaan bagi kerja sama politik dan ekonomi antara Uni Eropa dan Israel. Salah satu klausul utama dalam perjanjian tersebut menyebutkan bahwa hubungan bilateral didasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi.

Serangan Israel ke Gaza Terus Meluas

Dalam beberapa waktu terakhir, Israel meningkatkan intensitas operasi militer di Gaza. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh otoritas kesehatan Palestina di Jalur Gaza pada 19 Mei, sejak 18 Maret, Israel telah melancarkan berbagai serangan ke banyak wilayah di Gaza, yang mengakibatkan sedikitnya 3.340 orang tewas dan 9.357 lainnya terluka.

Kesimpulan

Langkah Uni Eropa untuk mulai meninjau ulang perjanjian asosiasi dengan Israel merupakan sinyal diplomatik yang kuat bahwa kebijakan Israel di Gaza tidak lagi dapat dibiarkan tanpa konsekuensi. Jika peninjauan ini berlanjut dan diikuti oleh sanksi atau pembatasan kerja sama, maka hubungan Uni Eropa dan Israel berpotensi mengalami perubahan signifikan.(jhn/yn)

Wabah COVID Meningkat di Shanghai dan Shenzhen, Warga: Ada yang Meninggal Dunia, Tapi Rumah Sakit Tidak Menuliskan COVID

EtIndonesia. Baru-baru ini, wabah COVID-19 kembali meningkat di berbagai tempat seperti Shanghai dan Shenzhen. Banyak rumah sakit kembali dipadati oleh pasien. Seorang netizen di Shanghai mengungkapkan bahwa dalam gelombang wabah ini ada pasien yang meninggal dunia, namun rumah sakit tidak mencatat penyebabnya sebagai infeksi COVID.

Wabah di Shenzhen Meningkat Selama 8–9 Minggu Berturut-turut

Pada 20 Mei, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Shenzhen sekaligus Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Shenzhen, Yan Jixiang, mengkonfirmasi kepada “Shenshi News” bahwa “pemantauan terhadap COVID terus dilakukan, dan saat ini (di Kota Shenzhen) sudah meningkat selama 8–9 minggu berturut-turut.”

Pusat Pengendalian Penyakit Provinsi Guangdong baru-baru ini merilis data penyakit menular pada April. Jumlah kasus infeksi COVID tercatat sebanyak 23.188 kasus. Dibandingkan dengan Maret yang hanya 3.548 kasus, terjadi peningkatan hampir 20.000 kasus.

Di Hong Kong, indikator utama pemantauan COVID mencapai titik tertinggi dalam setahun terakhir. Tingkat positif dari tes meningkat dari 6,21% empat minggu lalu menjadi 13,66%. Dalam satu bulan tercatat 81 kasus serius pada orang dewasa, di antaranya 31 orang meninggal dunia.

Para ahli memperkirakan puncak infeksi COVID akan terjadi sekitar akhir Mei.

Pada 19 Mei, netizen “Xiao Tao Jie di Shenzhen” mengunggah video di media sosial, mengatakan bahwa dirinya terinfeksi, “Di Shenzhen yang sangat panas ini, saya sampai kedinginan dan harus menyelimuti diri dengan tiga lapis selimut. Walau banyak berkeringat, tapi tetap merasa menggigil.”

Netizen “Shoufu Dashi Xiong” pada 20 Mei mengatakan dalam videonya: “COVID sekarang ganas sekali. Hari ini saya ingin belajar main drum, tapi guru drum saya juga positif.”

Netizen Shanghai: Ada yang Meninggal Dunia Karena COVID

Tak hanya di Shenzhen, peningkatan kasus COVID juga terjadi di Shanghai. Di berbagai rumah sakit di Shanghai, proporsi pasien COVID di unit gawat darurat dan poliklinik demam juga meningkat.

Seorang staf di poliklinik demam Rumah Sakit Pusat Distrik Putuo, Shanghai, mengonfirmasi bahwa proporsi kasus positif COVID memang mengalami peningkatan yang jelas. Perawat akan langsung memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan darah, COVID, dan influenza di meja pendaftaran awal guna meningkatkan efisiensi diagnosis.

Netizen Shanghai bernama “Kole Kecheng Zhang Riji” mengunggah video dan mengatakan bahwa pada 10 Mei ia pergi ke Kuil Longhua dan setelah itu merasa tidak enak badan. Kakaknya juga mengalami demam tinggi sepulang dari bepergian pada malam harinya. Ia sendiri mulai mengalami demam tinggi pada malam 11 Mei, merasakan panas dingin yang bergantian. “Saya sudah terkena COVID untuk ketiga kalinya, rasanya kalau terus seperti ini saya tidak akan hidup sampai usia 60.”

Banyak netizen di Shanghai berdiskusi soal COVID di kolom komentar:

  • “Di pabrikku, dari sepuluh orang delapan sedang flu. Aku tanya, kenapa bisa flu di cuaca panas begini? Mereka jawab itu COVID, bikin gemetar.”
  • “Anakku yang usia 15 bulan demam, dan hasilnya positif.”
  • “Sepupuku pulang dari liburan, satu keluarga demam tinggi sampai 40 derajat.”

Ada juga netizen yang mengungkapkan bahwa dalam gelombang COVID ini ada yang meninggal, namun pihak berwenang menyembunyikannya:  “Kalau bukan orang yang kamu kenal, kamu nggak akan tahu. Rumah sakit tidak menuliskan penyebabnya sebagai COVID, tapi pneumonia atau yang lainnya.”

  • “Ada! Di kampung saya pada Maret sudah ada. Teman adik ipar saya meninggal dunia karena COVID.” (Hui/asr)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Fan Ming – NTD

Pasukan Khusus Israel Menyamar Jadi Perempuan, Masuk ke Wilayah Musuh dan Membunuh Komandan Palestina

EtIndonesia. Pada dini hari tanggal 19 Mei, pasukan khusus militer Israel (IDF) melancarkan operasi rahasia di Kota Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza. Para anggota pasukan ini mengenakan pakaian sipil untuk menyusup ke pusat kota, bahkan beberapa di antara mereka menyamar sebagai perempuan.

Misi utama mereka adalah menangkap salah satu komandan senior Komite Perlawanan Rakyat Palestina. Namun ketika upaya penangkapan tidak berhasil, mereka justru membunuh target tersebut.

Pada 20 Mei, media Sky News mengutip pernyataan sumber Palestina bahwa dalam operasi tersebut, pasukan khusus Israel membunuh Sarhan—komandan senior divisi militer Komite Perlawanan Rakyat Palestina—secara langsung di tempat. Mereka juga dilaporkan menangkap istri dan anak-anak Sarhan sebelum segera mundur dari lokasi.

Untuk memperkuat penyamaran sebagai warga sipil, pasukan tersebut meninggalkan sebuah tas berisi barang-barang pribadi yang tampak seperti milik pengungsi.

Sumber dari otoritas medis setempat menyatakan bahwa jenazah Sarhan telah dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Pihak militer Israel kemudian mengonfirmasi bahwa memang ada operasi khusus yang dilakukan di Khan Younis pada dini hari tanggal 19 Mei, dan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak mereka. Namun, juru bicara militer tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait target operasi ini.

Komite Perlawanan Rakyat Palestina kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Sarhan tewas dalam operasi penyergapan oleh pasukan khusus Israel. Mereka menjelaskan bahwa Sarhan selama ini bertanggung jawab atas “operasi-operasi khusus” dalam organisasi, dan bahwa dia tewas setelah pasukan Israel gagal menangkapnya hidup-hidup.

Komite Perlawanan Rakyat Palestina dikenal sebagai kekuatan militer terbesar ketiga di Jalur Gaza, berada di bawah Hamas dan Jihad Islam.

Israel Tengah Menjalankan Strategi yang Lebih Luas

Menurut laporan media Tiongkok “NetEase”, operasi pembunuhan Sarhan ini dinilai sebagai salah satu misi pemenggalan kepala (decapitation strike) yang sangat berhasil bagi Israel. Keberhasilan operasi ini tampaknya menunjukkan bahwa Israel tengah melaksanakan strategi militer yang jauh lebih besar.

Operasi militer bersandi “Gideon Chariot” yang saat ini sedang dijalankan oleh pasukan Israel di Gaza bukanlah sekadar serangan sporadis, tetapi bagian dari rencana besar yang tengah digodok secara sistematis.

Selama ini, Israel terus berupaya melemahkan kekuatan Hamas melalui cara-cara militer. Kali ini, mereka menerapkan strategi “divide and conquer” (pecah-belah dan kuasai), yaitu dengan membagi Jalur Gaza menjadi dua wilayah melalui serangan darat berskala besar. Tujuannya adalah memutus kesinambungan teritorial Hamas dan mengurangi pengaruh mereka terhadap warga sipil.

Di saat yang sama, Israel juga membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza. Tindakan ini dilihat sebagai upaya untuk menekan warga sipil agar hengkang dari daerah konflik, meski dari sudut pandang strategi militer, pendekatan ini juga memiliki implikasi yang sangat kompleks.

Israel saat ini tidak hanya menghadapi perlawanan bersenjata dari Hamas, tetapi juga tekanan internasional yang kian meningkat. PBB dan Uni Eropa secara terbuka menyerukan agar Israel segera menghentikan aksi militernya.

Hamas dan Houthi Bermain Strategi Ganda

Masih menurut laporan dari “NetEase”, Hamas saat ini menghadapi tekanan militer yang masif dari Israel dan merespons dengan taktik perang penundaan. Mereka tidak meladeni pertempuran besar-besaran, melainkan memilih untuk bermain waktu, antara lain dengan melepaskan sebagian sandera guna mendapatkan ruang manuver lebih luas.

Strategi ini tidak berarti bahwa Hamas sedang berada di ujung kehancuran atau hendak menyerah. Justru sebaliknya—dalam konteks geopolitik global saat ini, Hamas tampaknya berhasil memanfaatkan kondisi internasional untuk menciptakan semacam “zona penyangga strategis”. Dengan menampilkan sikap “melunak”, Hamas sesungguhnya sedang mengumpulkan amunisi diplomatik untuk mendorong tekanan internasional terhadap Israel.

Peran kelompok Houthi dari Yaman juga menjadi faktor penting. Setelah menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Amerika Serikat, Houthi justru berkali-kali meluncurkan serangan terhadap Israel. Ini bisa diibaratkan sebagai tikaman dari belakang yang membuat Israel semakin tertekan, baik secara internal maupun eksternal.

Dilema Israel: Maju Kena, Mundur Pun Kena

Israel kini berada dalam dilema besar: jika melanjutkan operasi militer, mereka berisiko menghadapi gelombang kecaman dan isolasi dari komunitas internasional. Namun jika mundur sekarang, hal itu akan dianggap sebagai kegagalan strategi militer dan bisa memberikan ruang bagi Hamas untuk bangkit kembali—sebuah ancaman baru bagi keamanan Israel di masa depan.(jhn/ny)

“Jika Ada Keanehan, Pasti Ada Udang di Balik Batu”: Tiga Sikap Orang Sekitarmu Ini Bisa Jadi Tanda Bahaya

EtIndonesia. Hidup ini ibarat sebuah drama tanpa naskah, setiap hari mempersembahkan cerita yang berbeda. Dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitar, kita biasanya terbiasa dengan pola dan ritme tertentu. Namun, ketika seseorang tiba-tiba menunjukkan perilaku yang lain dari biasanya, kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Seperti pepatah kuno yang mengatakan: “Jika ada keanehan, pasti ada yang mencurigakan.” 

Tiga perilaku berikut ini, meskipun tampak biasa di permukaan, bisa jadi menyimpan niat yang merugikan dirimu. Jangan abaikan—mungkin itu pertanda bahwa seseorang sedang mencoba menyakitimu secara diam-diam.

1. Tiba-tiba Terlalu Ramah: “Tanpa Sebab, Menggugurkan Hati”

Jika seseorang yang biasanya cuek atau bahkan agak dingin, mendadak berubah jadi sangat perhatian, hati-hatilah. Keramahan yang datang secara tiba-tiba dan tanpa alasan, seringkali seperti kabut yang menutupi maksud sebenarnya.

Mungkin beberapa hari sebelumnya mereka masih bersikap setengah hati, tetapi kini tiba-tiba sering menyapamu, menanyakan keseharianmu secara detail, bahkan menawarkan bantuan dengan antusiasme yang mencurigakan.

Hal ini mengingatkan pada kisah dalam Hong Lou Meng (Impian di Balik Tirai Merah), ketika Wang Xifeng mendadak bersikap ramah kepada You Erjie, mengundangnya masuk ke rumah keluarga Jia. Di balik sikap manis dan perhatian itu ternyata tersembunyi jebakan yang mematikan.

Dalam kehidupan nyata pun demikian—keramahan yang mendadak bisa menjadi topeng. Mungkin mereka ingin memanfaatkan jaringan relasimu, mencuri ide atau sumber daya, atau menjebakmu dalam kerjasama yang merugikan. Setelah kamu menurunkan kewaspadaan, barulah mereka mengungkap niat sebenarnya.

Saran: Jika menghadapi orang yang mendadak terlalu ramah, jangan langsung terbuai. Lihat dengan kepala dingin, dan analisis: apakah keramahan ini murni, atau sedang menyimpan sesuatu?

2. Sering Menanyakan Hal Pribadi: Ada Udang di Balik Batu

Setiap orang memiliki batas privasi. Dalam hubungan yang sehat, masing-masing pihak akan menghormati ruang pribadi satu sama lain. Tetapi jika ada seseorang yang terus-menerus ingin tahu tentang kehidupan pribadimu, itu pertanda bahaya.

Mereka mungkin bertanya seolah-olah tidak sengaja, seperti:

·        “Katanya kamu pindah kerja, gajinya naik ya?”

·        “Kamu dan pasanganmu gimana? Sudah ada rencana nikah belum?”

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar biasa, tapi bila ditanya terus menerus dan pada momen yang tidak tepat, bisa jadi itu strategi untuk menggali informasi penting tentangmu.

Yang lebih berbahaya, informasi yang mereka kumpulkan bisa saja disebarkan, dipelintir jadi gosip, atau bahkan digunakan untuk menekan dan mengendalikanmu. Dalam dunia kerja misalnya, rekan yang pura-pura peduli bisa saja diam-diam mencuri informasi proyekmu untuk kepentingannya sendiri.

Saran: Jangan mudah tergoda oleh kata-kata manis. Jagalah privasimu, dan jangan membuka terlalu banyak celah kepada orang yang belum bisa dipercaya sepenuhnya.

3. Menebar Fitnah dan Memecah Hubungan: Niatnya Tidak Baik

Ada juga tipe orang yang gemar menabur fitnah—mereka hidup dari mengadu domba, memanfaatkan konflik demi keuntungan pribadi. Mereka bisa saja datang kepadamu dengan kabar buruk tentang orang lain:

·        “Eh, kamu tahu nggak? Si A sering ngomongin kamu di belakang. Katanya kamu itu nggak kompeten.”

·        Atau sebaliknya, di depan orang lain mereka menjelekkanmu: “Si B itu kayaknya nggak suka kamu deh, kemarin aja ngomongin kamu terus.”

Tujuan mereka jelas—memisahkan hubungan yang harmonis, membuatmu merasa dicurigai, atau menjauh dari rekan dan sahabat. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan posisi lebih tinggi, keuntungan materi, atau sekadar kepuasan pribadi dari melihat kerusakan.

Ini seperti strategi dalam drama istana atau palace drama, di mana selir-selir saling menjatuhkan satu sama lain lewat tipu daya dan adu domba. Dalam dunia nyata, efeknya bisa sama merusaknya: kamu bisa kehilangan teman, reputasi, bahkan peluang penting karena fitnah mereka.

Saran: Jika kamu mendapati seseorang yang berperilaku seperti ini, segera waspadalah. Jangan langsung percaya pada ucapan satu pihak. Telusuri kebenaran dari berbagai sisi sebelum mengambil sikap.

Penutup: Intuisi + Logika = Perlindungan Diri

Orang bijak selalu mengatakan: “Hati manusia itu dalam, tak bisa dilihat hanya dari permukaan.” 

Di tengah dunia yang kompleks ini, kita tidak bisa sepenuhnya menghindari niat buruk orang lain. Tapi dengan tetap waspada, menjaga jarak yang sehat, dan tidak mudah terbawa perasaan, kita bisa melindungi diri sendiri dari bahaya yang tersembunyi.

Karena seringkali, ketika seseorang bertindak di luar kebiasaan, bisa jadi ada maksud yang lebih besar di baliknya. Maka ingatlah: “Jika ada keanehan, pasti ada yang tak beres.” Dan ketika tanda-tanda itu muncul, jangan abaikan—karena yang mengabaikan firasat, bisa jadi sedang membuka pintu pada bahaya. (jhn/yn)

Intelijen AS: Israel Bersiap Serang Fasilitas Nuklir Iran

EtIndonesia. Saat Amerika Serikat dan Iran kembali terlibat dalam negosiasi terkait kesepakatan nuklir, sejumlah laporan yang dikutip oleh media AS pada 20 Mei menyebutkan bahwa intelijen terbaru menunjukkan Israel tengah bersiap melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

CNN, mengutip sejumlah pejabat AS yang mengetahui situasi tersebut, melaporkan bahwa Israel mulai memobilisasi peralatan militer sebagai persiapan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Langkah ini dipertimbangkan jika kesepakatan nuklir yang dicapai oleh AS dan Iran tidak dapat diterima oleh pihak Israel, maka Tel Aviv disebut akan mengambil tindakan militer sepihak.

Komunikasi Israel Disadap, Aktivitas Militer Meningkat

Beberapa sumber menyatakan bahwa belum jelas apakah para pemimpin Israel telah mengambil keputusan akhir. Namun, di dalam pemerintahan AS sendiri terdapat perbedaan tajam mengenai apakah Israel benar-benar akan melancarkan serangan.

Intelijen ini berasal dari sejumlah informasi terbuka maupun rahasia, termasuk komunikasi internal Israel yang berhasil disadap. Dua sumber mengungkap bahwa selama beberapa bulan terakhir, AS telah menangkap sinyal komunikasi dari Israel serta mengamati mobilisasi senjata udara dan latihan militer oleh angkatan udara Israel—semua mengindikasikan peningkatan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

Meski demikian, pejabat AS menegaskan bahwa kecuali Iran melakukan provokasi besar, AS kemungkinan tidak akan terlibat langsung dalam serangan tersebut. Namun, Washington tetap meningkatkan pengumpulan intelijen demi menentukan apakah bantuan perlu diberikan.

Sasaran Utama: Fordow dan Natanz

Laporan dari berbagai media menyebutkan bahwa badan intelijen AS telah memperingatkan kemungkinan serangan Israel dalam beberapa bulan ke depan terhadap fasilitas nuklir utama Iran, termasuk kompleks Fordow dan Natanz. Kedua lokasi ini diketahui berada di bawah tanah dan memiliki sistem pertahanan yang sangat ketat.

Jika diserang, program nuklir Iran bisa tertunda selama beberapa minggu hingga bulan. Namun, serangan tersebut juga diperkirakan akan memperburuk ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Ditegaskan pula, tanpa dukungan AS dalam bentuk pengisian bahan bakar udara dan bom penembus bunker, kecil kemungkinan Israel dapat sepenuhnya menghancurkan fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

Namun sejumlah analis memperingatkan bahwa sinyal-sinyal ini mungkin saja merupakan upaya Israel untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya—lebih sebagai strategi diplomatik daripada ancaman militer yang nyata.

Pihak media AS telah menghubungi Dewan Keamanan Nasional AS dan kantor Perdana Menteri Israel untuk dimintai komentar, tetapi hingga kini belum ada tanggapan resmi. Kedutaan Israel di Washington juga belum memberikan pernyataan.

Netanyahu: Diplomasi Harus Hancurkan Total Program Nuklir Iran

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa satu-satunya hasil yang dapat diterima dari diplomasi adalah pembongkaran total program nuklir Iran. Awalnya, Israel mengusulkan serangan besar-besaran yang membutuhkan dukungan penuh dari AS. Namun kini, Tel Aviv juga mempertimbangkan opsi serangan terbatas, seperti operasi udara atau misi pasukan khusus yang bisa dilaksanakan dengan bantuan AS yang minim, demi menunda kemajuan nuklir Iran.

Sementara itu, Iran telah meningkatkan kesiagaan di seluruh fasilitas nuklirnya dan memperkuat sistem pertahanan udara sebagai respons terhadap ancaman yang dirasakan. Menurut laporan, otoritas Iran mengantisipasi kemungkinan serangan kapan saja dan terus memperkuat perlindungan di sekitar target-target strategis.

Trump Pilih Jalur Diplomasi, tapi Israel Tetap Bersiap Tempur

Presiden AS, Donald Trump untuk saat ini masih memilih jalur diplomasi dalam menangani isu nuklir Iran, dan belum menunjukkan dukungan langsung untuk intervensi militer. Namun di sisi lain, Israel telah menerima pasokan senjata canggih dari AS, termasuk bom penembus dan sistem pemandu presisi tinggi, sebagai bentuk persiapan menghadapi skenario militer.

Pada Maret lalu, Trump bahkan mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan bahwa batas waktu negosiasi kesepakatan nuklir adalah 60 hari—batas waktu yang kini telah terlewati.

Iran: Jika Ditekan, Krisis Nuklir Bisa Terjadi

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi pada 30 April menyatakan bahwa putaran keempat negosiasi tidak langsung antara AS dan Iran akan berlangsung pada 3 Mei di Roma, dengan Oman bertindak sebagai mediator. Dia menekankan bahwa meskipun tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan, Iran tidak berniat memperpanjang negosiasi tanpa batas.

Sehari sebelum pertemuan di Roma, Iran juga dijadwalkan bertemu dengan tiga negara Eropa penandatangan kesepakatan nuklir 2015—Inggris, Prancis, dan Jerman—untuk membahas kelanjutan perjanjian.

Araqchi menegaskan bahwa pembekuan aset Iran di luar negeri tetap menjadi isu utama dalam negosiasi. Ia juga mengkritik keras penerapan sanksi baru oleh AS selama proses perundingan, menyebut tindakan tersebut mencerminkan kurangnya itikad baik Washington.

Iran Siap Kompromi, tapi Tak Mau Diancam

Dalam sebuah wawancara dengan NBC pada 14 Mei, penasihat Khamenei, Ali Shamkhani, menyatakan bahwa Iran bersedia menerima pembatasan besar terhadap program nuklirnya asalkan semua sanksi ekonomi segera dicabut.

Iran, kata Shamkhani, bersedia menandatangani kesepakatan dengan pemerintahan Trump dan menyatakan siap menghancurkan semua cadangan uranium yang dapat digunakan untuk senjata, serta mengizinkan pengawasan penuh oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dengan syarat Iran tidak dipaksa menyerah melalui ancaman ekonomi.

Namun ia juga menyesalkan sikap Trump yang di satu sisi menyatakan ingin berdamai, tetapi di sisi lain mengancam akan membuat ekspor minyak Iran menjadi nol jika perjanjian tidak tercapai.

Trump sendiri sebelumnya menyebut Iran sebagai “kekuatan paling destruktif di Timur Tengah,” dan menegaskan bahwa AS tidak akan pernah membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.

AS Kembali Jatuhkan Sanksi

Pada 14 Mei, Pemerintah AS mengumumkan putaran baru sanksi terhadap enam individu dan 12 perusahaan yang dituduh mendukung program rudal balistik Iran. Beberapa perusahaan yang dikenai sanksi berbasis di Tiongkok daratan dan Hong Kong.(jhn/yn)

Apakah Roh Pelindung Itu Nyata? Kesaksian Seorang Ilmuwan Inggris


EtIndonesia. Dari praktik spiritualisme di Barat hingga kepercayaan akan arwah leluhur dalam budaya masyarakat adat, banyak tradisi di dunia mempercayai bahwa di balik kehidupan duniawi, terdapat kekuatan pelindung dari alam roh yang senantiasa mendampingi manusia dalam menjalani perjalanan hidupnya.

Pada awal abad ke-20, Perang Dunia Pertama dan pandemi flu Spanyol merenggut jutaan nyawa. Rasa kehilangan yang begitu mendalam terhadap orang-orang tercinta mendorong masyarakat Barat pada masa itu untuk mencari penghiburan lewat praktik spiritualisme—mereka berharap dapat berkomunikasi kembali dengan para almarhum melalui perantara (medium) spiritual.

Sir Arthur Conan Doyle: Dari Detektif Fiksi ke Spiritisme

Sir Arthur Conan Doyle, penulis terkenal yang menciptakan tokoh detektif legendaris Sherlock Holmes dalam novel A Study in Scarlet (1887), hidup pada masa tersebut. Namun kehidupan nyata yang dia jalani jauh lebih menyakitkan dibandingkan kisah fiksi yang dia tulis. Kedua putranya meninggal—satu dalam perang dan satu lagi akibat penyakit paru-paru.

Pada tahun 1919, Doyle menghadiri sebuah sesi pemanggilan arwah. Dalam pengalaman tersebut, dia mengaku mendengar suara putranya yang telah meninggal, bahkan merasakan kecupan lembut sang anak di dahinya. Momen itu menjadi titik balik—Doyle percaya bahwa itu adalah bukti nyata bahwa jiwa tetap hidup setelah kematian. Sejak saat itu, dia mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan keyakinan akan keberadaan roh dan mempromosikan spiritisme kepada masyarakat luas.

Kesaksian Ilmuwan Inggris: Roh yang Tertangkap Kamera

Sebelum Doyle, seorang ilmuwan terkemuka Inggris bernama William Crookes juga terlibat dalam penelitian fenomena spiritual. Dia bekerja sama dengan seorang medium wanita bernama Florence Cook, yang mengaku bisa memanggil roh pelindung bernama Katie King.

Untuk mencegah kemungkinan penipuan, Crookes memutuskan untuk menyelenggarakan sesi pemanggilan arwah di rumahnya sendiri. Semua peserta yang hadir adalah teman dan kerabat terpercaya. Peralatan fotografi pun dipersiapkan langsung olehnya.

Di hadapan para saksi, muncul sesosok perempuan muda yang diyakini sebagai roh Katie King. Roh tersebut tak hanya dapat berbicara dan berjalan, tapi juga bisa diukur denyut nadinya, ditimbang berat badannya, bahkan difoto. Yang paling mencengangkan—saat Katie King bergerak di dalam ruangan, sang medium Florence Cook ditemukan tak sadarkan diri di balik tirai. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya bukanlah orang yang sama.

Crookes berhasil mengambil 44 foto penampakan roh. Meskipun semasa hidup dia berjanji pada “Katie King” untuk tidak mempublikasikan foto-foto itu, setelah kematiannya, foto-foto tersebut akhirnya dipublikasikan dan menimbulkan kehebohan besar. Bukti-bukti tersebut sulit dijelaskan sebagai halusinasi atau rekayasa semata.

Selaksa Makhluk Memiliki Roh: Pandangan Masyarakat Adat

Namun, kepercayaan akan keberadaan roh tidak hanya ada di dunia Barat. Dalam pandangan dunia banyak masyarakat adat, roh bukanlah entitas yang jauh atau asing, melainkan bagian dari keseharian hidup. Mereka percaya bahwa segala sesuatu memiliki roh—baik hewan yang hidup di hutan maupun roh leluhur suku—yang bertugas menjaga keseimbangan, keamanan, dan keteraturan komunitas.

Dalam banyak budaya tersebut, medium spiritual (biasanya perempuan) dianggap sebagai sosok yang bisa berkomunikasi langsung dengan dunia roh. Mereka dipercaya bisa menyampaikan pesan, restu, dan peringatan dari para leluhur. Peran mereka sangat penting, bahkan menjadi penjaga warisan budaya dan spiritual komunitas.

Keyakinan yang Melampaui Zaman dan Budaya

Baik itu melalui kesaksian William Crookes yang melihat roh dengan mata kepala sendiri, maupun kepercayaan tulus masyarakat adat terhadap leluhur mereka, keduanya mencerminkan kerinduan dan keyakinan mendalam umat manusia akan keberadaan roh pelindung.

Konsep “roh pelindung” atau “dewa penjaga” tak mengenal batas waktu dan budaya. Dia bukan sekadar penghibur batin, tetapi merupakan jembatan spiritual antara manusia dan dimensi yang tak terlihat.

Barangkali, pertanyaan tentang keberadaan roh tidak semestinya hanya berkisar pada “apakah kita bisa melihatnya?”, melainkan “apakah kita memilih untuk percaya?”. Mungkin saja, di sudut-sudut kehidupan yang tak mampu kita tangkap secara inderawi, ada kekuatan yang terus menjaga, membimbing, dan menguatkan langkah kita—tanpa suara, tanpa bentuk, namun selalu hadir. (jhn/yn)

Kisah Memilukan Tentang Seorang Wanita yang Meninggal di Apartemennya dan Tidak Ditemukan Selama Puluhan Tahun

EtIndonesia. Seorang wanita yang sudah meninggal ditinggalkan di rumahnya selama lebih dari tiga dekade sebelum akhirnya ditemukan.

Pada tahun 2008, polisi diberitahu tentang jasad seorang wanita yang ditemukan di tempat tidur sebuah apartemen di Zagreb, Kroasia.

Diyakini bahwa penduduk telah lama mempertanyakan apakah ada orang yang tinggal di rumah tersebut dan akhirnya, rasa ingin tahu menguasai mereka dan mereka membobol apartemen tersebut.

Saat itulah mereka menemukan Hedviga Golik, seorang mantan perawat, meninggl di tempat tidurnya.

Saat itu, tetangga Sime Ugar mengatakan, seperti yang dilaporkan News24: “Ketika saya masuk, saya melihat sesuatu di tempat tidur apartemen kecil yang gelap ini. Saya berlari keluar dan kami menelepon polisi.”

Kabarnya, tetangganya terakhir kali berbicara tentang melihatnya pada tahun 1973, yang menurut dugaan polisi adalah sekitar waktu dia meninggal.

Mengenai mengapa mereka tidak pernah mempertanyakan keberadaannya, mereka yang tinggal di dekatnya mengatakan bahwa rupanya Hedviga telah lama berbicara tentang kepindahannya ke luar negeri sehingga menduga bahwa dia telah melakukannya, demikian dilaporkan Fox News.

Ada pula spekulasi bahwa dia sebenarnya meninggal pada tahun 1966. Kronologi pasti kematiannya belum pernah dikonfirmasi karena para penyelidik mengakui bahwa “hampir mustahil untuk mengatakan dengan pasti”.

Mengenai penyebab kematiannya, dia diyakini meninggal secara alami. Dia masih muda dan dilaporkan meninggal pada usia 49 tahun, kata kantor berita Kroasia Jutarnji.

Tidak ada yang melaporkan kehilangannya dan tidak ada kerabat yang masih hidup yang melapor pada tahun 2008 ketika berita tentang jasadnya yang telah berada di apartemennya selama beberapa dekade tersebar.

Ada spekulasi tentang bagaimana tidak ada yang memperhatikan bau dari jasad Hedviga yang telah menjadi mumi, sesuatu yang tampaknya menjadi pertimbangan The Institute of Forensic Medicine.

Menurut Jutarnji, jika Hedviga meninggal di bulan-bulan musim dingin dan mengenakan selimut atau banyak pakaian, maka hal ini konon dapat membantu menutupi baunya.

Juga, mayat yang membusuk hanya akan berbau selama beberapa minggu atau bulan hingga berubah menjadi mumi, jadi pada akhirnya bau yang berasal dari apartemen Hedviga (jika ada yang memperhatikan) akan mereda.

Wakil perwakilan Institut, Davor Strinović, tetap merasa aneh karena tidak ada yang mencium bau apa pun yang berasal dari rumah tersebut.

Kejadian serupa terjadi beberapa tahun terakhir di Inggris setelah jasad Laura Winham tidak ditemukan di apartemennya hingga tiga tahun setelah kematiannya.

Jenazahnya ditemukan pada tahun 2021 setelah keluarganya khawatir akan keselamatannya. Kakak dan ibu Laura hadir saat polisi tiba untuk menemukan jasadnya yang telah menjadi mumi.(yn)

Sumber: unilad

Pemancing Pahlawan Menggunakan Drone untuk Menyelamatkan Remaja dari Arus Rip

EtIndonesia. Apa yang dimulai sebagai kegiatan memancing di sore hari berubah menjadi misi penyelamatan bagi seorang pria Florida.

Pada hari Kamis, pemancing hiu Pantai Pensacola, Andrew Smith menggunakan drone penangkap ikannya untuk menyelamatkan seorang gadis remaja yang terjebak dalam arus rip (arus kuat yang mengalir menjauh dari pantai menuju laut lepas) yang berbahaya—tindakan yang digambarkan oleh seorang saksi sebagai “tindakan kemanusiaan yang sesungguhnya.”

Smith baru saja selesai bekerja dan bahkan tidak berencana untuk pergi ke pantai hari itu.

“Saya bahkan tidak akan pergi keluar, tetapi kemudian teman saya meyakinkan saya untuk pergi,” katanya. Hanya sepuluh menit setelah tiba, kekacauan terjadi.

Seorang gadis yang panik bergegas menghampiri Smith, dengan putus asa bertanya apakah ada yang bisa berenang—temannya ditarik lebih jauh oleh arus. Smith, yang secara medis tidak bisa berenang karena gangguan kejang, dengan cepat beralih ke satu-satunya alat yang dimilikinya: drone-nya.

“Saya melihat ke bawah ke arah pesawat nirawak itu dan berpikir, ‘Pesawat nirawak itu bisa berenang, tetapi saya tidak bisa,’” kenang Smith.

Dia meraih alat pengapung dan mencoba menjatuhkannya menggunakan pesawat nirawak itu, tetapi angin membuatnya melepaskannya terlalu cepat. Dengan gadis itu berjuang selama beberapa menit di arus yang kuat, keadaan menjadi kritis.

“Saya gemetar hebat,” kata Smith. “Itu sangat menegangkan, saya hampir menangis.”

Tetapi Smith tidak menyerah. Seorang penonton memberinya alat pengapung lain, dan dengan penerbangan kedua yang lebih tepat, Smith berhasil menurunkannya langsung ke tangan remaja itu.

“Dia naik dan mulai mengapung,” katanya. “Itu adalah kesempatan terakhir yang akan kami miliki.”

Butuh waktu lima menit lagi bagi petugas pertolongan pertama untuk tiba, tetapi berkat pemikiran cepat Smith, gadis itu selamat. Petugas darurat mengonfirmasi bahwa tanpa jatuhnya pesawat nirawak kedua itu, dia kemungkinan tidak akan selamat.

“Jika bukan karena jatuhnya pesawat nirawak kedua itu, dia tidak akan selamat,” kata Smith. “Petugas medis, polisi, dan penjaga pantai mengatakan dia tidak akan selamat.”

Gadis itu diperiksa oleh petugas medis dan dipulangkan dalam keadaan sehat.

Penonton Robert Nay, yang memfilmkan penyelamatan itu, menyebut Smith sebagai “pahlawan sejati.”

Ayah remaja itu bahkan melontarkan kata-kata yang lebih keras, menyebut Smith sebagai “malaikat pelindung” putrinya.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Lapangan Kriket Terindah di India Tersembunyi di Tengah Perkebunan yang Luas

EtIndonesia. Perkebunan Harrisons Malayalam di Varandarappilly, Kerala, adalah rumah bagi lapangan kriket terindah di India, sebuah oasis tersembunyi di tengah hamparan pepohonan hijau.

Sebuah lapangan kriket terpencil di Kerala, India, telah menarik banyak perhatian daring karena lokasinya yang unik, tersembunyi di tengah perkebunan pohon yang rimbun. Dilihat dari udara, lokasi yang menakjubkan ini tampak seperti lahan terbuka di hutan hujan Amazon di Amerika Selatan, tetapi sebenarnya merupakan salah satu permata tersembunyi di Kerala, alias ‘Negeri Tuhan’.

Awalnya didirikan oleh perusahaan Harrison Malayalam beberapa dekade lalu, sebagai tempat para pekerja perkebunan dapat bersantai, lapangan kriket terpencil ini, yang dapat diakses melalui jalan sempit yang dipenuhi pepohonan yang tidak terlihat dari atas dan di sebagian besar peta, telah menjadi tempat perlindungan bagi karyawan perkebunan dan penduduk setempat.

Lapangan kriket Harrisons Malayalam Plantation baru-baru ini menarik perhatian di India berkat klip yang diambil menggunakan drone yang diunggah di Instagram oleh Sreejith S, seorang vlogger yang dikenal karena menjelajahi permata tersembunyi di negara asalnya.

Video Sreejith ditonton lebih dari 38 juta kali, disukai 4,5 juta kali, dan dikomentari ribuan kali dalam hitungan hari, menjadikannya unggahan terpopulernya sejauh ini.

“Benar-benar menakjubkan. Beberapa orang bahkan mungkin mengira itu AI,” komentar seseorang pada klip Sreejith.

“Betapa beruntungnya orang-orang itu. Ingin bermain di sini sekali dan pensiun,” tulis orang lain.

Salah satu risiko bermain di lokasi yang indah ini adalah kehilangan bola di hutan di sekitarnya, tetapi itu adalah risiko yang sepadan untuk pengalaman itu sendiri.(yn)

Sumber: odditycenral

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Tarik Benang Wajah

EtIndonesia. Seiring bertambahnya usia, kulit kita secara alami kehilangan elastisitas dan kekencangannya, yang menyebabkan munculnya kerutan dan kendur. Sementara banyak orang menyukai proses alami ini, yang lain mencari solusi untuk mempertahankan penampilan awet muda, sering kali beralih ke prosedur kosmetik.

Salah satu pilihan yang semakin populer adalah thread face lift (mengencangkan wajah dengan benang /tarik benang wajah), yang juga dikenal sebagai thread lift atau feather lift. Perawatan non-invasif ini bertujuan untuk meningkatkan kecantikan dan meningkatkan kepercayaan diri dengan mengangkat dan mengencangkan kulit tanpa perlu operasi besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat, risiko, dan biaya yang terkait dengan tarik benang wajah, memberikan wawasan bagi mereka yang mempertimbangkan peningkatan kosmetik ini.

Apa itu Tarik Benang Wajah?

tarik benang wajah adalah prosedur invasif minimal yang menggunakan jahitan yang dapat larut untuk mengangkat dan mengencangkan kulit wajah. Tidak seperti face lift tradisional, prosedur ini tidak melibatkan pengangkatan kelebihan kulit atau mengubah otot. Sebaliknya, benang biodegradable seperti polydioxanone (PDO) dimasukkan untuk menarik kulit ke atas, merangsang kolagen dan meningkatkan elastisitas.

Proses Prosedur

Dilakukan dengan anestesi lokal, pengencangan wajah dengan benang biasanya berlangsung selama 30 menit hingga satu jam. 

Langkah-langkahnya meliputi:

– Menandai area penyisipan.

– Memberikan anestesi lokal.

– Memasukkan benang dengan jarum.

– Menyesuaikan benang untuk pengencangan.

– Memangkas kelebihan benang.

Manfaat Pengencangan Wajah dengan Benang

– Non-bedah: Kurang invasif, tanpa pemotongan atau sayatan.

– Waktu pemulihan minimal: Pemulihan cepat; sebagian besar dapat kembali beraktivitas dalam sehari.

– Hasil yang tampak alami: Benang menyatu untuk pengencangan yang halus.

– Stimulasi kolagen: Meningkatkan elastisitas dan mengurangi kerutan.

– Dikombinasikan dengan perawatan lain: Dapat dipasangkan dengan prosedur seperti dermal filler.

Kemungkinan Risiko dan Komplikasi

Meskipun umumnya aman, risikonya meliputi:

– Memar, bengkak, ketidaknyamanan: Umum tetapi sementara.

– Migrasi atau kerusakan benang: Mungkin memerlukan prosedur tambahan.

– Infeksi dan reaksi alergi: Ikuti petunjuk perawatan setelahnya dan sampaikan alergi Anda.

Biaya Pengencangan Wajah dengan Benang

Biaya bervariasi tergantung pada lokasi, pengalaman dokter, dan jumlah benang. Konsultasikan dengan dokter yang memiliki reputasi baik untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai biaya.

Apakah Pengencangan Wajah dengan Benang Tepat untuk Anda?

Ideal bagi mereka yang mencari alternatif yang tidak terlalu invasif untuk pengencangan wajah tradisional dengan tanda-tanda penuaan ringan. Tidak cocok untuk kulit kendur yang parah atau harapan yang tidak realistis. Dokter yang berkualifikasi dapat menilai kesesuaiannya.

Kesimpulan

Pengencangan wajah dengan benang menawarkan cara yang aman dan efektif untuk mendapatkan penampilan awet muda dengan waktu pemulihan yang minimal. Mempertimbangkan risiko dan biaya sangatlah penting. Konsultasikan dengan dokter yang berkualifikasi untuk mengetahui apakah prosedur ini sesuai dengan kebutuhan Anda. (yn)

Sumber: science-a2z

Inggris dan Uni Eropa Umumkan Sanksi Baru terhadap Moskow

EtIndonesia. Inggris dan Uni Eropa mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Selasa (20/5/2025), tanpa menunggu Amerika Serikat untuk bergabung, hanya sehari setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon.

Brussels dan London mengambil langkah tersebut menyusul serangan drone Rusia terhadap kota-kota Ukraina pada akhir pekan. Inggris mengatakan bahwa sanksi terhadap 100 target baru tersebut menyasar rantai pasokan sistem senjata Rusia, termasuk rudal Iskander, operasi informasi yang didanai Kremlin, serta institusi keuangan yang membantu Rusia menghindari sanksi.

Inggris juga menjatuhkan sanksi baru terhadap kelompok disinformasi Rusia, Social Design Agency, 46 institusi keuangan yang membantu penghindaran sanksi, dan 18 kapal dalam apa yang disebut sebagai “armada bayangan” Rusia, yang diduga digunakan untuk menghindari pembatasan ekspor minyak.

Individu yang terkait dengan armada tersebut, termasuk seorang warga negara Inggris dan dua kapten asal Rusia, juga menjadi target. Inggris mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan mitra internasional untuk menurunkan batas harga minyak sebesar $60 per barel—batas yang mengatur harga maksimum yang dapat dikenakan Rusia saat mengangkut minyaknya dengan menggunakan layanan seperti asuransi dan pengiriman dari negara-negara industri besar.

Tak lama setelah itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas menyatakan bahwa Uni Eropa telah menyetujui sanksi terhadap armada bayangan Rusia, serta 17 individu dan 58 entitas “yang bertanggung jawab atas tindakan yang merusak integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina.”

Kallas mengatakan bahwa putaran sanksi terbaru ini merupakan yang paling luas sejak dimulainya perang dan menyebutkan bahwa sanksi tambahan sedang dipersiapkan.

“Bersama dengan sanksi baru terkait hibrida, hak asasi manusia, dan senjata kimia, dalam paket ke-17 ini kami memasukkan Surgutneftegas—raksasa minyak Rusia—serta hampir 200 kapal dalam armada bayangan Rusia,” ujar Kallas.

“Sementara Putin berpura-pura tertarik pada perdamaian, sanksi tambahan sedang disiapkan. Tindakan Rusia dan mereka yang memungkinkan tindakan tersebut akan menghadapi konsekuensi serius. Semakin lama Rusia melanjutkan perang ilegal dan brutal ini, semakin keras respons kami.”

Langkah-langkah tersebut diumumkan tanpa adanya tindakan serupa dari Washington, meskipun ada tekanan publik yang intens dari para pemimpin negara-negara Eropa agar pemerintahan Trump bergabung dengan mereka.

Para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, dan Polandia bersama-sama melakukan kunjungan ke Kyiv awal bulan ini dan menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan sanksi baru terhadap rezim di Moskow.

Para pemimpin Eropa kemudian menelepon Trump pada malam sebelum panggilannya dengan Putin untuk mendesaknya agar Amerika turut serta dalam menerapkan tindakan yang lebih keras.

Pembicaraan langsung pertama antara Moskow dan Kyiv dalam tiga tahun terakhir diadakan pada akhir pekan lalu, tetapi belum ada kesepakatan gencatan senjata yang tercapai.

Ukraina telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata segera seperti yang diusulkan Trump, sementara Rusia mengatakan bahwa mereka ingin mengadakan pembicaraan sebelum menghentikan permusuhan.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan bahwa serangan terbaru Putin terhadap kota-kota Ukraina “menunjukkan warna aslinya sebagai penghasut perang.”

“Kami mendesaknya untuk menyetujui gencatan senjata penuh dan tanpa syarat segera agar dapat dimulai pembicaraan tentang perdamaian yang adil dan abadi,” kata Lammy. “Kami telah menyatakan dengan jelas bahwa menunda upaya perdamaian hanya akan memperkuat tekad kami untuk membantu Ukraina membela diri dan menggunakan sanksi kami untuk membatasi mesin perang Putin.”

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa Putin “sedang bermain dengan waktu.”

“Sayangnya, kami harus mengatakan bahwa Putin sebenarnya tidak tertarik pada perdamaian,” ujar Pistorius.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyerukan agar diberlakukan “sanksi yang benar-benar bersifat pencegah.”

“Marilah kita dorong Vladimir Putin untuk mengakhiri fantasi imperialisnya,” katanya.

Kallas menegaskan bahwa masih dibutuhkan tindakan dari Washington.

“Kami semua telah sepakat dan menyatakan … bahwa jika mereka tidak menyetujui gencatan senjata tanpa syarat, seperti yang telah disetujui Ukraina lebih dari 60 hari yang lalu, maka akan ada tindakan keras,” katanya. “Dan itulah yang ingin kami lihat dari semua pihak yang telah mengatakan bahwa mereka akan bertindak sesuai.”

Menanggapi sanksi baru tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan dalam jumpa pers, “Semua orang di sana seharusnya ingat … bahwa Rusia tidak pernah merespons terhadap ultimatum apa pun.”

Trump mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia dan Ukraina siap memulai negosiasi, sementara Putin mengatakan bahwa proses tersebut akan memerlukan waktu.

Mengacu pada percakapannya dengan pemimpin Rusia itu, Trump menulis dalam unggahan di platform Truth Social pada 19 Mei bahwa “nada dan semangat pembicaraan sangat baik.”

Dalam unggahan tersebut, Trump juga menyebut bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa lainnya segera setelah ia menyelesaikan panggilannya dengan Putin.

Trump mengatakan bahwa ia telah memberi tahu Zelenskyy dan para pemimpin Eropa bahwa negosiasi akan segera dimulai.

Dalam pernyataan pers yang disampaikan oleh kantor berita milik negara Rusia, TASS, setelah panggilan teleponnya dengan Trump, Putin mengatakan, “Rusia siap dan akan terus bekerja dengan pihak Ukraina mengenai memorandum perjanjian damai di masa depan yang mencakup sejumlah posisi, seperti prinsip penyelesaian, kerangka waktu penandatanganan kesepakatan damai potensial, dan sebagainya, termasuk kemungkinan gencatan senjata untuk jangka waktu tertentu jika ada kesepakatan yang relevan.”

Dalam pernyataan tanggal 19 Mei yang diposting di platform media sosial X, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina telah dan tetap siap untuk bernegosiasi demi gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran.

“Ukraina selalu siap untuk perdamaian,” kata Zelenskyy.

Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.