EtIndonesia. Pada tanggal 6 April 2025, pertunjukan Shen Yun New Era Arts Troupe yang digelar di kota terbesar Kanada, Toronto, telah sukses diselenggarakan dan meninggalkan kesan mendalam. Para penonton dari kalangan arus utama merasa tersentuh oleh kedalaman dan keindahan peradaban Tiongkok kuno yang dihadirkan di atas panggung. Lebih dari sekadar hiburan, pertunjukan ini juga membawa pesan harapan dan penebusan yang kuat.
Berikut adalah kesaksian dari tiga penonton yang hadir.
Dave Berney – Chief Financial Officer (CFO)

“Pemahaman saya tentang budaya Tiongkok kuno meningkat secara signifikan. Pertunjukan ini menyatukan tarian, musik, kostum, warna, serta legenda rakyat dan sejarah—semuanya sangat memikat. Cerita-ceritanya begitu kaya dan menggugah hati, menghubungkan manusia dengan yang ilahi—itu sungguh luar biasa. Bagian akhir pertunjukan sangat mencolok, karena mengaitkan kehidupan modern dengan spiritualitas, dan berusaha menemukan keseimbangan di antara keduanya.”
Greg English – Musisi

“Musik live-nya terasa segar dan dinamis. Perpaduan harmonis antara instrumen Timur dan Barat menciptakan sebuah bentuk musik baru yang menyatu. Musik adalah salah satu hal paling ajaib di dunia—ia bisa menyatukan manusia. Meskipun para penonton berasal dari latar belakang bahasa yang berbeda, musik tetap dapat berbicara kepada semua orang.”
Rosemarie Lichti – Mantan Misionaris di Tiongkok

“Pertunjukan ini sangat memukau dan menyentuh hati. Para penarinya anggun dan memesona, kostumnya indah, dan setiap cerita yang disampaikan begitu menginspirasi, membawa harapan, serta menyentuh sisi terdalam jiwa manusia.”
Rosemarie Lichti, yang pernah bertugas sebagai misionaris di Tiongkok selama tiga tahun, mengaku sangat tersentuh ketika melihat adegan Sang Pencipta turun ke dunia, membawa pesan kebaikan, iman, dan penebusan.
Lichti mengatakan :“Sang Pencipta datang untuk menyelamatkan umat manusia. Manusia bisa menjauh dari kejahatan dan bergerak menuju kebaikan, mendekat kepada Tuhan, dan hidup mereka akan berubah. Negara pun akan berubah. Kebebasan harus diraih kembali dari tangan mereka yang ingin memerintah dengan tirani dan kejahatan. Kejahatan tidak akan pernah mampu menghapus kebaikan dari hati manusia. Kebaikan tidak akan pernah padam—sebaliknya, dia akan menyala semakin terang dan kuat seperti nyala api. Di masa-masa sulit seperti sekarang ini, justru semakin banyak kebaikan yang muncul ke permukaan, bahkan banyak yang rela menyerahkan hidupnya demi iman yang mereka anut.”
Pada malam yang sama, Lichti juga mengatakan bahwa pertunjukan Shen Yun membangkitkan harapan akan kebangkitan budaya pra-komunisme di Tiongkok.
“Tiongkok memiliki budaya yang sangat tua dan kaya, termasuk tradisi religius yang kuno. Melihat semua itu kembali bangkit sungguh sangat menggugah. Tradisi-tradisi ini sedang disebarluaskan ke seluruh dunia, memperkenalkan wajah asli Tiongkok kepada dunia—sebelum semua itu dihancurkan oleh ideologi modern,”ujara Lichti.
Sebagai penutup, Lichti menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada direktur artistik Shen Yun dan berharap agar lebih banyak orang dapat merasakan sendiri cahaya harapan yang ditawarkan pertunjukan ini.
“Saya mencintai setiap menit dari pertunjukan Shen Yun. Terima kasih dari hati saya yang terdalam. Mungkin tidak semua orang menyadari keajaiban di balik pertunjukan ini, tapi harapan itu benar-benar sedang bangkit,” katanya. (jhn/yn)