Banjir di Spanyol, Jumlah Korban Tewas Meningkat Menjadi 205 Jiwa
Baru-baru ini, bencana banjir besar terjadi di beberapa wilayah di Spanyol, termasuk Valencia, yang telah menyebabkan 205 orang meninggal, dan banyak yang hilang. Pemerintah setempat menyatakan bahwa jumlah korban meninggal dapat meningkat seiring berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan
ETIndonesia. Hujan deras sejak 29 Oktober kali ini, dan dalam waktu delapan jam, curah hujan yang turun setara dengan total curah hujan tahunan. Ini menyebabkan banjir di bagian timur dan selatan Spanyol, mengakibatkan sungai meluap, merusak komunitas, dan menghancurkan jalan, rel kereta, serta jembatan..
Masyarakat mengatakan bahwa hujan deras seperti ini jarang terjadi dalam beberapa dekade, dan banyak orang yang kehilangan segalanya dalam sekejap.
“Seluruh hidup saya, semua kenangan saya, tempat orang tua saya tinggal, kini hilang dalam satu malam, dalam lima menit, kami nyaris kehilangan nyawa kami,” kata Warga Chiva, Juan Vicente Perez.
Seorang warga Chiva lainnya, Gerard Plumer, menyatakan, “Sungguh mengerikan, (orang-orang) benar-benar cemas. Saya dan orang tua saya berusaha keras mencegah rumah kami terendam banjir, ini benar-benar seperti neraka.”
Hingga saat ini, pemerintah Spanyol telah mengumumkan bahwa cuaca buruk telah mengakibatkan setidaknya 205 orang meninggal dunia di Spanyol, dengan lebih dari 150.000 pelanggan kehilangan listrik, dan banyak area yang mengalami pemadaman air. Pemerintah Spanyol telah mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari mulai 31 Oktober.
Raja Spanyol Felipe pada Kamis (31 Oktober) di Madrid, mengheningkan cipta untuk mengenang para korban. (jhon)
Ketegangan Memuncak: Israel Dihujani Roket, Iran Ancam Pembalasan Besar-Besaran, dan Tiongkok Dinilai Tak Peduli!
EtIndonesia. Times of Israel melaporkan bahwa wilayah utara Israel mengalami serangan intensif dengan lebih dari 130 roket ditembakkan dari arah Lebanon dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Serangan masif ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, dengan tentara Israel kini tengah menyelidiki apa yang menyebabkan kegagalan sistem pencegahan pertahanan udara mereka.
Di sisi lain, Tiongkok, yang merupakan sekutu penting Iran, justru dianggap bersikap pasif dalam situasi ini. Sikap ini memicu kekhawatiran di kalangan akademisi dan pejabat Iran yang merasa bahwa mereka tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dukungan Tiongkok dalam menghadapi tekanan dari Barat, terutama dalam menghadapi ancaman militer dari Israel dan Amerika Serikat.
Elon Musk Dukung Trump, Spekulasi Deportasi Beredar di AS
Sementara itu, di Amerika Serikat, pengusaha teknologi Elon Musk secara terbuka menyatakan dukungannya untuk mantan Presiden Donald Trump. Pernyataan ini memicu perdebatan luas di media tentang apakah dukungan tersebut bisa berimplikasi lebih jauh, hingga munculnya spekulasi bahwa Musk mungkin berpotensi dideportasi.
Hizbullah Klaim Serangan Drone dan Rudal ke Israel
Pada 2 November 2024, kelompok Hizbullah yang berbasis di Lebanon mengklaim telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel menggunakan rudal dan drone yang membawa bahan peledak. Fasilitas militer dan intelijen di wilayah utara serta tengah Israel dilaporkan menjadi target serangan ini. Militer Israel menyebutkan bahwa beberapa drone dari Lebanon telah memasuki wilayah udara Israel. Salah satu drone berhasil dicegat, tetapi beberapa sasaran masih tercapai dan jatuh di daerah sekitar.
Israel juga mendapat serangan dari total 10 drone yang berasal dari arah Lebanon, Irak, serta lokasi-lokasi yang tidak diketahui. Dari jumlah ini, tiga drone berhasil menembus sistem pencegatan dan menyebabkan kerusakan. Salah satu bangunan di Kota Tira terkena hantaman langsung, mengakibatkan 11 orang terluka akibat pecahan peluru dan kaca.
Iran Ancam AS dan Israel dengan Pembalasan “Hukuman”
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, memberikan ancaman terbuka terhadap Israel dan AS, menyebut bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi serius atas setiap serangan yang ditujukan kepada Iran dan sekutunya di kawasan. Beberapa pejabat tinggi Iran menyebutkan bahwa balasan ini mungkin akan dilakukan sebelum pemilihan presiden AS, sementara sumber lainnya mengindikasikan bahwa pembalasan bisa saja terjadi setelah pemungutan suara.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Pentagon mengumumkan rencana untuk memperkuat keberadaan militernya di kawasan Timur Tengah dengan menambah kapal perusak rudal, pesawat tempur, dan pesawat pembom B-52. Langkah ini, menurut beberapa pengamat militer, bisa menjadi ancaman langsung bagi Iran, terutama jika sistem pertahanan udara mereka tidak mampu mencegah pembom B-52 dari Amerika Serikat untuk terbang di wilayah udara Iran.
Presiden Iran Desak Israel Akhiri Perang, Peringatan Soal Gencatan Senjata
Presiden Iran pada 3 November 2024 memberikan peringatan tegas kepada Israel untuk segera mengakhiri serangan dan menyetujui gencatan senjata. Iran berjanji akan melakukan penyesuaian dalam strategi serangan untuk meminimalkan korban dan kerusakan jika Israel bersedia menghentikan eskalasi.
Menurut laporan Axios, Zimmet, seorang peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Israel, menyatakan bahwa jika Iran menggunakan kelompok milisi pro-Iran yang berbasis di Irak untuk melancarkan serangan, maka posisi Israel akan sulit dalam hal pembalasan. Target balasan yang potensial seperti fasilitas minyak dan nuklir Iran, berada di luar jangkauan, menjadikan situasi semakin rumit bagi Israel.
Tiongkok Dipandang Tidak Aktif dalam Konflik Timur Tengah, Iran Merasa Dieksploitasi
Di tengah ketegangan ini, peran Tiongkok dalam mendukung Iran mendapat sorotan. Meski Tiongkok membantu Iran untuk menghindari keruntuhan ekonomi akibat sanksi, banyak kalangan di Iran yang merasa bahwa Beijing lebih banyak memanfaatkan situasi ini demi keuntungan ekonomi mereka. Minyak Iran yang dijual dengan harga murah ke Tiongkok dianggap sebagai bentuk ketergantungan yang tidak sepenuhnya menguntungkan bagi Iran.
Aktivitas Militer Tiongkok Meningkat Jelang Pemilu AS
EtIndonesia. Seiring dengan semakin dekatnya pemilihan presiden Amerika Serikat, Taiwan melaporkan peningkatan aktivitas militer oleh Tiongkok.
Pada hari Minggu (3/11), Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah mendeteksi 37 penerbangan militer Tiongkok yang keluar ke laut, di mana 35 di antaranya melintasi garis tengah dan garis perpanjangannya menuju Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan. Ini adalah hari kedua berturut-turut Taiwan melaporkan aktivitas serupa.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, sejak pukul 09:00 pagi hari Minggu, militer Taiwan telah mendeteksi total 37 penerbangan pesawat tempur utama dan pendukung, termasuk J-16, H-6, AWACS KJ-500, dan drone, yang keluar ke laut. Di antaranya, 35 penerbangan melintasi garis tengah dan garis perpanjangannya, melalui ruang udara barat daya, selatan, dan tenggara Taiwan menuju Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan ‘navigasi jauh di laut’.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan bahwa militer Taiwan menggunakan berbagai sarana pengawasan dan intelijen untuk secara ketat memonitor situasi, dan telah mengerahkan pesawat, kapal, dan sistem misil darat sebagai respons.
Pada hari Sabtu (2/11), Taiwan juga melaporkan aktivitas serupa. Kementerian Pertahanan mengatakan telah mendeteksi 20 penerbangan pesawat tempur utama dan pendukung, termasuk Su-30 dan KJ-500, serta drone yang keluar ke laut, di mana 11 di antaranya melintasi garis tengah dan perpanjangannya, masuk ke ruang udara utara, tengah, dan barat daya Taiwan, bekerja sama dengan kapal perang Tiongkok dalam ‘patroli kesiapsiagaan gabungan’.
Aktivitas ini terjadi beberapa hari sebelum pemilu AS, dan Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak memberikan komentar atas permintaan Reuters mengenai misi tersebut.
Meskipun Amerika Serikat dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, AS tetap menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan. Berdasarkan UU Hubungan Taiwan, AS memiliki kewajiban untuk memastikan kemampuan pertahanan Taiwan.
Pemerintah AS bulan lalu juga mengumumkan penjualan senjata ke Taiwan senilai sekitar 2 miliar dolar AS, yang menimbulkan ketidakpuasan Beijing.
Bulan lalu, Tiongkok mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan, meningkatkan tekanan militer terhadap pemerintahan Lai Ching-te, yang menimbulkan kecaman dari Pemerintah Taiwan dan AS.
Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan presiden yang sangat ditunggu-tunggu pada tanggal 5 November. Menurut laporan ‘The Hill’, Taiwan sedang bersiap untuk menyambut hasil pemilihan presiden AS.
“Kami sangat memperhatikan pemilihan di AS karena AS adalah sekutu terpenting kami,” kata Wu Chi-chung, wakil menteri urusan luar negeri Taiwan, dalam wawancara dengan ‘The Hill’, menekankan bahwa Taiwan ‘sangat, sangat’ peduli dengan pemilihan ini.
Seorang pejabat tinggi pemerintah Taiwan menekankan bahwa kedua partai di AS bersatu padu dalam masalah Taiwan, dan Taiwan ‘tidak terlalu khawatir’.
“Dukungan kedua partai untuk Taiwan sebenarnya cukup kuat,” kata pejabat tersebut. “Namun Tiongkok akan ‘menguji pemerintahan baru’, dan penting bagi AS untuk terus bekerja sama dengan Taiwan untuk memperkuat pertahanan.” (jhn/yn)
Militer Korut di Medan Perang Rusia, Konon Tidak Mengerti Drone dan Langsung Terkena Ledakan Bom
Saat perang Rusia-Ukraina sedang berlangsung, Korea Utara dilaporkan telah mengirim puluhan ribu tentara untuk mendukung Rusia, tetapi karena tidak memiliki pengalaman dalam perang modern, mereka hampir seluruhnya tewas dalam pertempuran pertama mereka. Ada video viral yang menunjukkan ketika tentara Korea Utara pertama kali melihat drone, mereka tampak bingung dan akhirnya terkena bom drone
ETIndonesia. Baru-baru ini, video yang menjadi viral di platform X internasional menunjukkan sebuah pasukan yang bersembunyi di parit, menghadapi bom drone yang jatuh dari langit. Mereka tampak tidak tahu harus berbuat apa dan bom tersebut jatuh ke dalam parit mereka dan meledak di antara para tentara tersebut.
Seorang netizen berkomentar bahwa pasukan ini adalah bagian dari tentara Korea Utara yang mendukung Rusia. Di medan perang, ini adalah pertama kalinya mereka melihat drone dan mereka sama sekali tidak menyadari konsekuensi fatal dari hal tersebut, yang juga membenarkan bahwa Korea Utara memang terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.
Seorang warganet lain berkata, “Bagaimana mungkin tentara yang bahkan tidak bisa menggunakan smartphone bisa beradaptasi dengan perang modern yang melibatkan penyerangan dari berbagai dimensi?”
Baru-baru ini, media melaporkan bahwa tentara Korea Utara yang mendukung Rusia telah berhadapan dengan tentara Ukraina untuk pertama kalinya, tetapi hampir semua gugur, hanya seorang yang selamat.
Surat kabar “JoongAng Ilbo ” Korea melaporkan, wakil dari organisasi non-pemerintah Lithuania “Blue/Yellow,” Jonas Ohman, dalam wawancara dengan media lokal LRT pada 28 Oktober, menyebutkan bahwa sumber yang dapat diandalkan mengungkapkan bahwa kelompok pertama tentara Korea Utara yang dikirim ke medan perang untuk mendukung Rusia hampir seluruhnya tewas hanya satu yang bertahan hidup.
“Blue/Yellow” telah mendukung tentara Ukraina sejak tahun 2014 dan menjaga hubungan erat dengan pejabat tinggi dan informan di garis depan Ukraina.
Ohman mengatakan bahwa jumlah tentara Korea Utara yang mendukung Rusia mungkin meningkat menjadi 88.000 orang, dan Korea Utara memiliki empat pangkalan militer di Rusia, yang mengirimkan tentara ke zona perang melalui transportasi laut dan udara.
Baru-baru ini, sebuah video di platform X internasional menunjukkan seorang perwira militer Korea Utara yang membelot memberikan seruan kepada tentara Korea Utara di medan perang Rusia-Ukraina: ‘Teman-teman terkasih, nama saya Lee Hyun, saya pernah bertugas di batalyon artileri korps keempat dan di suatu institut seni bela diri di Cheongcheon. Pada tahun 2004, saya dan banyak rekan-rekan lainnya menjalani latihan selama enam bulan di sebuah kamp pelatihan, sekarang dengan hati yang tulus saya menyampaikan pesan ini kepada kalian.”
Perwira tersebut memperingatkan tentara Korea Utara untuk tidak menjadi ‘umpan meriam’ Kim Jong-un, mengatakan, ‘Perang agresi Rusia terhadap Ukraina yang kalian ikuti sekarang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, tidak ada alasan untuk mengorbankan diri untuk itu. Kim Jong-un menukar nyawa kalian dengan dolar Amerika, hanya untuk kepentingan pribadi dan kekuasaan. Perang yang kalian ikuti sekarang bukanlah perang yang adil, bukan untuk membela tanah air, dan bukan untuk kalian atau keluarga kalian.” (jhon)
Sumber : NTDTV.com
Mahasiswa Magang Melaporkan Pengambilan Paksa Organ Hidup dan Dibungkam, Rekaman Suara Semasa Hidup Ungkap Rumah Sakit Mencari Organ Anak-anak
Seorang dokter magang di Departemen Transplantasi Rumah Sakit Kedua Xiangya Universitas Zhongnan Hunan, Tiongkok, Luo Shuaiyu, meninggal secara misterius, yang memicu perhatian. menarik perhatian publik. Menurut rekaman yang disimpan Luo Shaiyu sebelum kematiannya, Rumah Sakit Xiangya Kedua diduga mencari anak-anak sebagai donor untuk transplantasi dan penelitian. “Anak-anak berusia 3 sampai 9 tahun, dibagi menjadi dua kelompok: 3 sampai 5 tahun dan 6 sampai 9 tahun, masing-masing tiga laki-laki dan tiga perempuan, total enam kasus per grup.”
ETIndonesia. Luo Shuaiyu adalah seorang dokter magang di Rumah Sakit Xiangya Kedua. Baru-baru ini, the Epoch Times memperoleh rekaman yang menunjukkan bahwa seorang yang mengaku sebagai “kontak” dari Rumah Sakit Xiangya Kedua, pernah meminta Luo Shuaiyu untuk mendapatkan 12 donor anak dalam waktu tiga tahun, untuk penelitian transplantasi ginjal, dan sebagai data eksperimen untuk apa yang disebut sebagai makalah.
Kontak tersebut juga menyebutkan bahwa ini adalah proyek jangka panjang yang dipimpin oleh direktur rumah sakit.
Rekaman yang disimpan oleh Luo Shuaiyu semasa hidupnya, yang diduga dari kontak Rumah Sakit Xiangya Kedua: “Ini adalah proyek yang dipimpin oleh Direktur Mu dan Kepala Departemen Xie. Jadi, kamu perlu membiasakan diri cara mendapatkan organ-organ itu, apa yang perlu diperiksa untuk mendapatkan organ.”
Luo Shuaiyu awalnya dijadwalkan lulus pada Juni tahun ini, tetapi pada 8 Mei dia meninggal dunia secara misterius di asrama sekolah.
Seseorang yang dekat dengan keluarga Luo mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Luo Shaiyu tidak mendapatkan nilai pada dua mata pelajaran karena menolak mencari donor anak-anak. Dan, ia meninggal keesokan harinya setelah berencana melaporkan pihak rumah sakit.
Orang tua Luo Shaiyu menuturkan bahwa di komputer Luo Shaiyu, mereka menemukan banyak bukti yang ia kumpulkan untuk melaporkan Rumah Sakit Xiangya Kedua dan beberapa dokter termasuk wakil direktur Pusat Medis Darurat Trauma, Liu Xiangfeng, atas dugaan pengambilan organ hidup-hidup. Mereka yakin ada alasan kuat untuk percaya bahwa putra mereka dibunuh untuk membungkamnya.
“Menurut catatan yang kami miliki dari Rumah Sakit Xiangya, Rumah Sakit Xiangya Kedua, dan Rumah Sakit Xiangya Ketiga, semua rumah sakit ini tercatat telah terlibat dalam pengambilan paksa organ hidup. Universitas Tengah Selatan dan ketiga rumah sakit ini sangat dicurigai terlibat dalam pencabutan organ dari praktisi Falun Gong. Catatan di komputer putranya juga mendukung ini,” kata Wang Zhiyuan, Ketua Organisasi Internasional untuk Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong (World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong. WOIPFG).
Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, mencakup lima latihan yang bergerak lambat dan lembut serta ajaran moral yang didasarkan pada sejati-Baik-Sabar.
Pada Juli 1999, Jiang Zemin, pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada saat itu, melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong di seluruh negeri, meskipun faktanya latihan ini tidak hanya memberi manfaat bagi puluhan juta praktisi, tetapi juga mendapat pengakuan dari para pejabat atas kontribusinya terhadap “peradaban spiritual masyarakat.”
Dokter yang dilaporkan oleh Luo Shaiyu, Liu Xiangfeng, sebelumnya telah dijuluki ‘dokter setan’ oleh media karena terlibat dalam pengambilan paksa organ pasien.
Pada 31 Oktober, Liu Xiangfeng dijatuhi hukuman penjara 17 tahun atas berbagai tuduhan termasuk penyerangan berat dan suap. Namun, analisis menyebutkan bahwa keputusan pengadilan menghindari masalah utama dan Partai Komunis Tiongkok terus menutupi kejahatan pengambilan organ.
Sheng Xue, wakil ketua Front Demokrasi Tiongkok: “Tirani Komunis Tiongkok mengontrol semua aspek rantai industri ini secara langsung. Jelas bahwa mereka yang terlibat dalam kejahatan ini sebenarnya dilindungi oleh rezim otoriter tersebut.”
Wang Zhiyuan menambahkan, “Partai Komunis sering menggunakan tuduhan lain untuk menghukum mereka. Cara menghindar ini adalah untuk menutupi kejahatan Partai Komunis Tiongkok terhadap kemanusiaan dalam pengambilan organ dari praktisi Falun Gong. Karena itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, dan jika seorang individu dihukum, itu akan melibatkan seluruh negara dalam kejahatan, sehingga Partai Komunis hanya bisa menutupinya.” (jhon)
Sumber : NTDTV.com
Kiamat Nuklir Segera Tiba? Iran Membuat Ancaman Keras
EtIndonesia. Pada tanggal 1, Kamal Kharrazi, penasihat senior pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan keras, mengatakan bahwa Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir dan siap mengubah kebijakan penggunaan senjata nuklir jika menghadapi ancaman eksistensial.
Sampai saat ini, Iran belum resmi membuat senjata nuklir, dengan alasan pembatasan agama dan harapan untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan lainnya.
Kharrazi menyatakan kepada stasiun televisi Al-Mayadeen di Lebanon bahwa jika ada ancaman eksistensial, Iran akan mengubah prinsip nuklirnya dan mengancam memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir, mengklaim bahwa saat ini mereka dibatasi oleh doktrin sang pemimpin, dan menyatakan bahwa Iran juga mungkin meningkatkan jangkauan misil balistiknya.
Khamenei pada Oktober 2003 mengeluarkan fatwa yang melarang penggunaan dan produksi senjata pemusnah massal.
Kharrazi menyatakan bahwa respons Israel terhadap serangan misil Iran sangat minim. Agensi intelijen Amerika tidak memberikan komentar atas hal ini.
Pada awal Oktober, Direktur CIA William J. Burns menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa Iran telah memutuskan untuk membuat senjata nuklir, namun jika mereka mau, Iran bisa dengan cepat memperoleh cukup material fisi nuklir, hanya dalam beberapa bulan bisa membuat senjata nuklir.
Menanggapi hal ini, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada NBC bahwa Amerika Serikat masih sangat prihatin dengan aktivitas nuklir Iran dan akan memandang serius setiap peningkatan nuklir dari Iran dan akan merespon yang relevan.(jhn/yn)
Ia Dapat Melenyapkan Seluruh Warga Negara Dua Kali : Kanada Musnahkan Laboratorium Narkoba Terbesar
ETIndonesia. Baru-baru ini, Kepolisian Kerajaan Kanada mengumumkan bahwa mereka telah memusnahkan pusat produksi dan distribusi narkoba terbesar di negara itu yang berlokasi di British Columbia. Dalam operasi tersebut, mereka juga menyita sejumlah besar senjata ilegal, narkoba sintetis, dan bahan kimia terkait.
“Menurut informasi yang kami dapat, polisi telah menyita basis utama narkoba ini, yang bertanggung jawab untuk memproduksi dan mendistribusikan jumlah fentanyl dan sabu yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Kanada dan luar negeri,” ujar Asisten Komisaris Kepolisian Kerajaan Kanada, David Teboul.
Setelah penyelidikan mendalam selama beberapa bulan, pada 25 Oktober, Kepolisian Kerajaan Kanada melancarkan operasi terhadap sindikat kejahatan transnasional, menyerbu pabrik pembuatan narkoba di Falkland, British Columbia, dan beberapa lokasi terkait di Surrey. Saat ini, satu tersangka telah ditangkap dan menghadapi enam tuduhan terkait narkoba dan senjata api.
David Teboul menjelaskan, “Penyidik menyita sekitar setengah ton narkoba keras, termasuk 54 kilogram fentanyl, 390 kilogram methamphetamine, 35 kilogram kokain, 15 kilogram ecstasy, dan 6 kilogram ganja.”
Polisi mengatakan, fentanyl yang disita, baik produk jadi maupun prekursor kimianya, setara dengan 95,5 juta dosis mematikan, dengan nilai total diperkirakan mencapai 485 juta dolar Kanada. Total narkoba yang disita cukup untuk membunuh seluruh populasi Kanada dua kali.
David Teboul menambahkan, “Penyidik juga menemukan 89 senjata api, termasuk puluhan pistol, senapan serbu AR-15, dan senapan mesin, banyak di antaranya siap pakai. Operasi pencarian juga menemukan beberapa perangkat peledak, banyak amunisi, peredam suara, magasin berkapasitas besar, rompi antipeluru, dan 500.000 dolar AS dalam bentuk tunai.”
Selama proses penyelidikan, penyidik menemukan beberapa batch methamphetamine yang sudah siap untuk dikirim dan diekspor.
Dengan bantuan dari Layanan Perbatasan Kanada, polisi mengintersepsi 310 kilogram methamphetamine.
David Teboul menyimpulkan, “Penyelidikan masih berlangsung, dan penyidik kami sedang mencari tahu sumber umum dari bahan kimia ini serta semua pihak yang terlibat.”
Dari Januari 2016 hingga Maret 2024, hampir 48.000 orang di Kanada meninggal karena narkoba yang mengandung fentanyl. (jhon)
Sumber : NTDTV.com
Chechnya Akan Mengirim 84.000 “Relawan” untuk Mendukung Rusia, Ukraina Kembali Merekrut 160.000 Tentara
EtIndonesia. Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa pemimpin Chechnya, Kadyrov, berencana mengirim 84.000 personel Chechnya ke Ukraina untuk berperang. Dia berencana mengerahkan mereka berdasarkan apa yang disebut sebagai “dasar sukarela”, bukan sebagai bagian dari mobilisasi.
Pada tanggal 2, akun X “Mikhail Khodorkovsky” menyebutkan bahwa di bawah pengawasan Kadyrov, pabrik baja di Mariupol sedang dibongkar dan barang-barang bekasnya dijual. Pabrik baja Azovstal dan Illich di Mariupol telah dirampas oleh anak buah Kadyrov, yang mencuri peralatan senilai jutaan dolar dan logam bekas, kemudian mengirimkannya ke Rusia.
Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, telah diusir dari Mariupol sejak kota itu diinvasi. Menurut Boychenko, perusahaan Rusia menggunakan bahan dari pabrik baja ini untuk memproduksi mobil dan truk. Kadyrov menyerahkan pabrik baja Illich kepada salah satu deputinya yang paling dipercayai, Vakhit Geremeev. Perusahaan yang terlibat dalam pencurian aset pabrik baja terdaftar atas nama Korchagin, yang diklaim oleh perusahaan Metinvest Ukraina (pemilik sah pabrik) sebagai nama samaran yang digunakan oleh putra Geremeev. Rekan kriminal Korchagin adalah pengusaha Rusia Yuri Murai. Yuri memiliki perusahaan pengiriman barang yang pernah mengangkut barang ke Krimea yang diduduki Rusia untuk Kementerian Pertahanan Rusia pada tahun 2014.
Selain itu, untuk melawan serangan Rusia, Ukraina telah mengerahkan lebih banyak pasukan. Menurut akun X “Inty Hot News”, Ukraina telah mengumumkan akan memobilisasi 160.000 tentara lagi. Dan akun X “OFFICIAL NEWS” juga membagikan video pelatihan tentara wanita Ukraina di lapangan.
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, mengunjungi Rusia untuk berbicara tentang kerjasama militer
Menurut laporan media Rusia, TASS dan Rusia Today, pada tanggal 1 waktu setempat, Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov , di kantor Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow dan mengadakan “dialog strategis” selama lebih dari tiga jam.
Lavrov menekankan pada awal pertemuan bahwa Rusia dan Korea Utara telah membangun hubungan militer yang erat, yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan keamanan nasional kedua belah pihak.
Rusia sangat berterima kasih atas posisi prinsipil Korea Utara terkait dengan operasi militer khusus di Ukraina.
Choe Son Hui memuji bahwa di bawah kepemimpinan yang bijaksana dari Presiden Putin, Rusia pasti akan menemukan jalan menuju kemenangan, dan dia yakin akan hal itu. Sampai hari kemenangan itu tiba, kami akan berjalan bersama kawan-kawan Rusia.
Dalam pidato publiknya, Lavrov dan Choe Son Hui tidak pernah menyebutkan tentang pengiriman pasukan elit Korea Utara ke Rusia. Namun, berulang kali terdapat bukti bahwa Korea Utara telah mengirim misil, amunisi, dan peralatan militer lainnya ke Rusia melalui pelabuhan dan kontainer, dan sekarang bahkan mengirimkan pasukan untuk mendukung perang Rusia-Ukraina.
Selain itu, pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jae-hyun, dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Jong Dae mengadakan “Pertemuan 2+2” tentang diplomasi dan pertahanan di Washington, D.C. Pemerintah AS juga mengungkapkan bahwa 8.000 tentara Korea Utara telah ditempatkan di Kursk, Rusia.
11 Orang Terluka dalam Serangan di Kota di Israel, Pemimpin Iran Akan Memberi ‘Hukuman’ Terhadap Israel
EtIndonesia. Pemimpin tertinggi Iran pada hari Sabtu (2 November) bersumpah akan memberikan respons penghukuman terhadap serangan Israel minggu lalu, sementara Israel terus melancarkan serangan udara ke Gaza dan Lebanon. Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, mengancam Israel dan Amerika Serikat dengan memberi hukuman atas serangan terhadap Iran dan sekutunya.
Pada 26 Oktober, Israel melancarkan serangan udara terhadap basis militer Iran dan lokasi lainnya. Khamenei dalam video yang dipublikasikan media nasional Iran mengatakan,: “Baik rezim Zionis maupun Amerika Serikat, musuh-musuh Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan akan menghadapi respons yang memusnahkan.”
Iran telah melancarkan dua serangan langsung ke Israel tahun ini, dan serangan lebih lanjut bisa memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Israel telah berperang di Gaza dengan kelompok radikal Hamas yang didukung Iran dan Hizbullah Lebanon.
Serangan Udara di Israel dan Beirut
Kota Tira di wilayah Israel tengah diserang pada Sabtu dini hari, melukai 11 orang. Ini adalah salah satu dari beberapa serangan yang dilancarkan oleh Lebanon. Alarm serangan udara berbunyi di beberapa wilayah Israel hari itu, dan banyak drone dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Departemen layanan darurat Red David Shield menyatakan bahwa sebuah bangunan di kota Tira terkena serangan langsung, menyebabkan pecahan peluru dan pecahan kaca yang melukai 11 orang. Tira adalah kota yang mayoritas penduduknya adalah warga Arab. Video menunjukkan atap dan lantai teratas dari bangunan tiga lantai ini mengalami kerusakan parah, begitu juga dengan mobil-mobil di sekitarnya.
Hizbullah Lebanon menyatakan pada Sabtu bahwa mereka menggunakan rudal dan drone bermuatan peledak untuk menyerang fasilitas militer dan intelijen di wilayah utara dan tengah Israel.
Kelompok tersebut mengklaim telah menembakkan rudal ke arah pangkalan militer 8200 di pinggiran Tel Aviv, Glilot, dan meluncurkan roket ke fasilitas militer Zvulun. Hizbullah juga menyebut bahwa mereka menggunakan drone peledak untuk menyerang pangkalan udara Palmachim di pusat Israel, yang diklaim “mengenai sasaran dengan tepat.”
Pihak militer Israel belum mengonfirmasi apakah ketiga sasaran yang disebut Hizbullah benar-benar diserang, dan mereka menolak memberikan komentar atas pernyataan tersebut.
Hizbullah juga melaporkan bahwa pasukannya menembakkan beberapa roket ke kota-kota di wilayah utara Israel. Pasukan Israel menyatakan beberapa drone yang terbang dari Lebanon memasuki wilayah Israel, di mana salah satunya berhasil dicegat, namun “target jatuh ditemukan di lokasi setempat”.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa serangan udara Israel pada Sabtu sore di pinggiran selatan Beirut menyebabkan satu orang tewas dan 15 orang terluka. Pesawat tempur Israel memulai kembali serangan udara pada Jumat malam ke pinggiran selatan setelah empat hari masa tenang.
Kementerian Kesehatan Lebanon pada Jumat dini hari menyatakan bahwa sejak konflik dengan Hezbollah meletus pada tahun 2023, lebih dari 2.897 orang di Lebanon telah tewas dan 13.150 orang terluka. PBB memperkirakan bahwa pertempuran darat dan pemboman Israel di Lebanon telah menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi. Sekitar 60.000 penduduk komunitas utara Israel dekat Lebanon juga telah terpaksa mengungsi sejak tahun lalu.
Israel Serang Gaza
Israel telah meningkatkan serangan terhadap sisa pejuang Hamas di wilayah Gaza dalam beberapa minggu terakhir, menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi kemanusiaan warga sipil Gaza.
Dr. Marwan Abu Naser, kepala rumah sakit Al-Awda, mengatakan kepada Associated Press bahwa serangkaian serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah dalam 24 jam telah menyebabkan setidaknya 42 orang tewas, lebih dari setengahnya adalah wanita dan anak-anak.Dia juga menyatakan bahwa 150 orang lainnya terluka.
Pejabat medis mengatakan bahwa serangan udara Israel pada malam hari ke jalan di kamp pengungsi Bureij di dekatnya menyebabkan setidaknya enam orang tewas. Korban tewas dibawa ke rumah sakit Aqsa Martyrs di kota terdekat Deir al-Balah, di mana reporter Associated Press menghitung jumlah korban tewas.
Televisi berita milik pemerintah Mesir, Al-Qahera, melaporkan pada Sabtu bahwa Hamas menolak kesepakatan gencatan senjata sebagian di Gaza karena khawatir Israel akan melanjutkan serangan setelah sandera dibebaskan. Stasiun televisi ini memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen Mesir, yang telah menjadi mediator penting sepanjang konflik satu tahun ini.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Sabtu memulai kembali kegiatan vaksinasi polio yang diperkecil skalanya, hanya memberikan dosis kedua kepada anak-anak berisiko tinggi di Kota Gaza. Organisasi tersebut sebelumnya telah memberikan dosis pertama vaksin kepada beberapa area di utara Gaza yang mengalami pemboman hebat oleh Israel.(jhn/yn)
Peringatan untuk Iran, AS Akan Menambah Pesawat Pembom dan Kapal Perang ke Timur Tengah
ETIndonesia. Setelah terjadi kontak senjata langsung antara Israel dan Iran pada Oktober lalu, pada Jumat (1 November), Amerika Serikat mengumumkan akan menyesuaikan kembali aset militer mereka. Di tengah persiapan kelompok serang kapal induk “USS Abraham Lincoln” untuk meninggalkan Timur Tengah, AS akan mengerahkan pembom jarak jauh B-52, pesawat tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan kapal perusak Angkatan Laut ke Timur Tengah sebagai peringatan bagi Iran.
Menurut laporan dari Kantor Berita Sentral (CNA) Taiwan, Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya mengatakan bahwa penempatan ini akan terlaksana dalam beberapa bulan mendatang, menunjukkan fleksibilitas AS dalam pergerakan militer di seluruh dunia.
Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Patrick Ryder, dalam pernyataannya mengatakan, “Jika Iran dan mitra atau perwakilannya memanfaatkan situasi ini untuk menyerang personel atau kepentingan AS di Timur Tengah, Amerika Serikat akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi personel kami.”
Sejak pecahnya konflik antara Israel dan kelompok Islamis Palestina, Hamas, di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, ketegangan meningkat di kawasan tersebut selama setahun terakhir. AS telah menempatkan hingga dua kapal induk di Timur Tengah dalam periode ini.
Kepergian USS Abraham Lincoln berarti akan ada waktu ketika AS tidak memiliki kapal induk di wilayah Timur Tengah.
Pada Oktober lalu, Israel dan Iran terlibat dalam bentrokan langsung. Israel juga berhadapan dengan Hamas yang didukung Iran di Jalur Gaza serta kelompok Hizbullah di Lebanon. Selain itu, Israel melancarkan serangan udara setelah diserang oleh kelompok pemberontak Houthi dari Yaman yang bersekutu dengan Iran.
AS berkomitmen untuk membantu melindungi Israel dari serangan dan juga melindungi pasukan AS yang berada di Timur Tengah. Pasukan AS di Timur Tengah pernah diserang oleh organisasi yang didukung Iran di Suriah, Irak, Yordania, dan di lepas pantai Yaman.
Tambahan sumber daya ini didasarkan pada pengerahan pertahanan AS sebelumnya di Timur Tengah untuk mendukung Israel, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) yang dioperasikan langsung oleh militer AS dan ditempatkan di Israel pada akhir bulan lalu. (jhon)
Sumber : NTDTV.com