Korea Utara Ikut Berperang dan Kisah di Balik Pasukan Elit Andalan Kim Jong-un
Forum Elite – NTD/Epoch Times
Perkembangan terbaru dalam perang Rusia – Ukraina mulai muncul setelah Korea Utara menjanjikan pengiriman pasukannya untuk membantu Rusia. Menurut badan intelijen Korea Selatan, bahwa satu pasukan elit Korea Utara telah memasuki Rusia untuk sewaktu-waktu dikirim ke garis depan perang Rusia-Ukraina. Jadi perang yang terjadi antar dua negara akan menjadi perang tiga negara. Apakah perang ini akan terus meluas di masa depan, dan menjadi perang multinasional atau bahkan perang dunia? Apakah Partai Komunis Tiongkok (PKT) juga mengambil kesempatan ini untuk ikut bertindak? Apa pula dampaknya terhadap situasi dunia yang bergejolak saat ini?
Perang alami eskalasi besar dengan bergabungnya Korea Utara, situasi global berpotensi kacau
Produser TV independen Li Jun yang mengutip informasi dari badan intelijen Korea Selatan pada 18 Oktober melaporkan, bahwa Korea Utara memutuskan untuk mengirim 4 brigade pasukan khususnya yang berjumlah sekitar 12.000 orang untuk membantu Rusia dalam perang dengan Ukraina. Awalnya Korea Utara mengatakan bahwa pasukan yang dikirim adalah pasukan teknik untuk membantu Rusia membangun benteng pertahanan di medan perang. Tetapi yang dikirim sekarang adalah pasukan elit andalan Kim Jong-un.
Baru-baru ini, foto satelit yang diperoleh badan intelijen Korea Selatan menunjukkan bahwa ada 4 buah kapal pendarat dan 3 fregat milik Armada Pasifik Rusia sedang mengangkut lebih dari 1.500 orang pasukan khusus Korea Utara dari daerah dekat Chongjin, Hamhung, dan Musudan di Korea Utara menuju Vladivostok, Rusia. Ini mungkin merupakan pasukan tempur angkatan kedua yang diangkut oleh Rusia dalam waktu dekat ini.
Namun, lebih banyak tentara Korea Utara sekarang masih berada di Vladivostok, Ussuriysk, Khabarovsk, Blagoveshchensk dan tempat-tempat lain untuk menanti pengerahannya ke garis depan pertempuran sekitar awal November setelah menyelesaikan pelatihan adaptif agar dapat berintegrasi dengan tentara lokal Rusia. Rusia telah melengkapi tentara Korea Utara ini dengan pakaian dan senjata dan bahkan menyamarkan identitas mereka, menyebut mereka adalah orang Rusia.
Pada 18 Oktober, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol mengadakan pertemuan darurat dengan tokoh inti dari Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan, Kementerian Pertahanan Nasional, dan Badan Intelijen Nasional untuk membahas dampak dari pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia terhadap Korea Selatan. Mereka percaya bahwa dampak dari keikutsertaan pasukan Korea Utara dalam perang di Ukraina jelas akan meningkatkan pengalaman tempur mereka, yang tentunya sangat merugikan Korea Selatan, selain menimbulkan ancaman keamanan besar bagi komunitas internasional.
Oleh karena itu, Korea Selatan memanggil duta besar Rusia untuk menyampaikan protes. Sekretaris Jenderal NATO mengatakan bahwa ini adalah eskalasi besar dalam perang Rusia-Ukraina. Pada 20 Oktober, pertemuan para menteri pertahanan Kelompok Tujuh (G7) yang berakhir di Italia mengeluarkan pernyataan bersama yang isinya mengutuk perluasan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara.
Li Jun mengatakan bahwa, yang paling merasakan tekanan adalah Ukraina, karena kali ini Korea Utara telah mengirimkan pasukan elit “Storm Corps” ke Ukraina. Orang-orang Korea Utara ini merupakan pemberani, tidak takut mati dalam berperang, yang tentunya membuat kesulitan bagi tentara Ukraina. Melihat situasi demikian, apakah Eropa perlu mengirim pasukan atau tidak ke Ukraina? Saya pikir situasi dunia bisa menjadi lebih kacau.
“Storm Corps” adalah kekuatan tempur paling elit di Korea Utara dan sangat terkenal dalam sejarah. Pendahulunya adalah Pasukan Khusus ke-124, yang kemudian diadaptasi menjadi Korps Pasukan Khusus ke-8.
Menurut perkiraan militer Korea Selatan, Storm Corps saat ini memiliki 10 brigade dengan total kekuatan 40.000 hingga 80.000 orang personel. Namun, beberapa sumber mengungkapkan bahwa “Storm Corps” sudah memiliki 120.000 orang personel.
Li Jun mengatakan bahwa dalam kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, bagian yang sangat penting adalah Korea Utara memberikan peluru artileri kepada Rusia untuk ditukarkan dengan teknologi militer canggih. Karena persenjataan dan peralatan Korea Utara secara keseluruhan relatif terbelakang, maka Kim Jong-un berharap melalui pengiriman pasukan elit ke Rusia untuk mempelajari penggunaan beberapa senjata modern dan teknik tempur peperangan modern.
Asal Usul “Storm Corps”
Pemimpin redaksi “The Epoch Times” Guo Jun mengatakan bahwa pasukan khusus Korea Utara melakukan serangan yang sangat berani ke Istana Biru di Seoul pada tahun 1968 dalam upaya untuk membunuh Presiden Korea Selatan saat itu Park Chung-hee, tetapi gagal.
Pada 12 Januari 1968, 31 orang pasukan khusus Korea Utara ini diam-diam melintasi Garis Demarkasi Militer untuk memasuki ibu kota Korea Selatan Seoul. Tujuan mereka adalah menggerebek Istana Biru yang merupakan tempat kegiatan presiden Korea Selatan. Sekelompok orang ini yang mengenakan seragam militer Korea Selatan dengan berjalan kaki, atau berkendaraan menuju Istana Biru tetapi tidak diketahui oleh pihak berwenang Korea Selatan, sampai sekitar 1 km mendekati Istana Biru, mereka baru dicurigai oleh seorang polisi Korea Selatan. Akibatnya, baku tembak terjadi sehingga beberapa petugas polisi Korea Selatan tewas, Granat yang dilemparkan oleh tentara Korea Utara menyebabkan sebuah mobil meledak, menewaskan lebih dari 30 orang penumpang.
Saat itu, pasukan Korea Selatan yang tiba dengan cepat berhasil membunuh 5 orang tentara Korea Utara serta menangkap 1 orang di lokasi kejadian, lalu mengejar mereka hingga pinggiran kota dan membunuh 24 orang lainnya. Tetapi ada seorang yang berhasil lolos dari kejaran dan kembali ke Korea Utara. Korea Selatan yang sangat marah juga membentuk tim pembunuhan, namun tidak diketahui bagaimana kelanjutannya. Peristiwa ini menimbulkan ketegangan besar di Semenanjung Korea saat itu. Karena secara teori Korea Utara dan Selatan masih berperang, dan Panmunjeom hanyalah hasil dari perjanjian gencatan senjata, bukan perjanjian untuk mengakhiri perang, juga bukan perjanjian perdamaian.
Guo Jun mengatakan bahwa “Storm Corps” itu didirikan pada tahun 1968 atau 1969 dimana serangan ke Istana Biru terjadi. Korea Selatan memperkirakan bahwa meskipun serangan terhadap Istana Biru tidak berhasil, Korea Utara mempromosikannya sebagai suatu tindakan heroik yang patut dicontoh oleh militernya. Oleh karena itu, dinamakan “Storm Corps” atau korps badai.
Guo Jun mengatakan bahwa kekuatan inti tentara Korea Utara banyak yang berasal dari Tentara Lapangan Ke empat Tentara Pembebasan Rakyat PKT meskipun mungkin tidak ada hubungannya dengan “Storm Corps”. Pada tahun 1968, para jenderal tentara Korea Utara yang awalnya terkait dengan PKT telah disingkirkan. Saat itu tentara yang dikirim ke Korea Utara sebagian besar berasal dari 3 divisi, yaitu Divisi 164, 166 dan Divisi 156 Tentara Pembebasan Rakyat PKT.
Divisi 164 dan 166 itu memang ditempatkan di Timur Laut usai Kampanye Liaoshen. Divisi 156 yang paling hebat, mereka ikut Angkatan Darat ke-43 pimpinan Li Zuopeng bertempur dari Timur Laut sampai perbatasan Hunan dan Guizhou. Kemudian ketika dikirim ke Korea Utara oleh Mao Zedong, divisi tersebut ditambah dengan personel etnis Korea dari unit lain sehingga total mencapai 13.000 orang. Setelah ditambah personel dari Divisi 164 dan 166 jadi total personel yang dikirim ke Korea Utara adalah 37.000. Yang terpenting adalah orang-orang ini semuanya adalah veteran berpengalaman yang pernah ikut bertempur di medan perang Perang Saudara Tiongkok.
Ketika pecah Perang Korea pada Juni 1950, Divisi Pertama dan Kedua adalah yang memiliki perlengkapan tempur terbaik, dan terdiri dari perwira lulusan akademi militer Soviet, sehingga dalam penyerangannya ke Seoul berhasil menjatuhkan banyak korban. Kemudian Divisi Ketiga yang dikirim oleh Mao Zedong tidak membutuhkan waktu lama untuk merebut Seoul, dan bertempur sengit sampai ke Busan, Korea Selatan. Namun setelah Jenderal MacArthur mendarat di Inchon, seluruh tentara Korea Utara yang berada di wilayah selatan berhasil dihancurkan, termasuk Divisi Ketiga ini.
Sebelumnya ada sekitar 100.000 orang tentara Korea Utara di Selatan, tetapi pada akhirnya, hanya tersisa kurang dari 30.000 orang dan mereka ini melarikan diri ke Korea Utara. Karena 3 divisi dari Tentara Lapangan Keempat berada di wilayah paling selatan dari front terdepan, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan semuanya gugur dalam pertempuran.
Para perwira di tingkat divisi yang melarikan diri pulang ke Tiongkok akhirnya dimintai pertanggungjawaban oleh Mao Zedong, dan mendapat hukuman sebagao perwira kontra-revolusioner. Sebagian dari mereka meninggal dalam kamp konsentrasi Kim Il Sung di Korea Utara, meskipun ada yang kembali ke Tiongkok. Oleh karena itu, “Storm Corps” ini tidak ada hubungannya dengan Tentara Lapangan Keempat.
Akankah PKT mengambil kesempatan untuk mengirim pasukan ke medan perang Rusia-Ukraina?
Guo Jun mengatakan, sesungguhnya selama 70 tahun terakhir ini tentara Korea Utara tidak pernah lagi berperang. Pertempuran sekarang bukan hanya mengandalkan keberanian, tidak takut mati, tetapi mengandalkan senjata modern. Dipikir bahwa kecil kemungkinannya Korea Utara memiliki senjata dan peralatan tempur yang canggih, senjata dan taktik berperangnya jangan-jangan masih mengikuti gaya Soviet dan PD II, yang tidak akan terlalu efektif untuk digunakan di garis depan medan pertempuran.
Tahun lalu, Korea Utara menandatangani perjanjian aliansi militer dengan Rusia. Bagi Korea Utara, pengiriman 10.000 orang tentara dapat menghasilkan ratusan juta dolar, untuk membeli bahan makanan, minyak dan sebagainya, yang memiliki nilai tambah bagi kekuasaan Kim Jong-un. Karena perekonomian Korea Utara selama ini berada dalam kesulitan, Kim Jong-il (ayahanda Kim Jong-un) menjalankan politik yang mengutamakan pembangunan di bidang militer dan persenjataan, kepentingan yang lain wajib mengalah. Korea Utara memiliki jumlah tentara mencapai 1,2 juta orang meski populasinya hanya 20 juta jiwa. Tentu saja anggaran belanja buat kebutuhan militer tidak kecil, jadi menggunakan perang untuk membiayainya mungkin merupakan satu-satunya jalan keluar bagi negara yang menerapkan sistem militeristik.
Namun bagi Rusia, ini sangat menguntungkan karena ia saat ini sedang kekurangan tentara dan membutuhkan tentara yang bisa menjadi umpan meriam di garis depan. Masalahnya, masuknya pasukan terorganisir Korea Utara ke dalam perang Rusia-Ukraina berarti perang antara Rusia dan Ukraina telah berkembang menjadi perang yang melibatkan tiga negara. Apakah kelak pasukan Suriah dan Iran juga akan ikut bergabung dalam perang ini? Jika pasukan dari Polandia dan negara-negara Baltik juga memasuki Ukraina untuk berperang, maka hal ini akan menjadi perang multinasional, yang berpotensi memicu berkobarnya perang dunia.
Cai Shenkun, seorang jurnalis senior Tiongkok yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan, ia masih tetap dengan pendirian bahwa PKT tidak akan langsung masuk ke front depan, tetapi akan memberikan bantuan besar dari belakang, atau menimbulkan efek penundaan. Ia percaya bahwa tanpa dukungan dana atau pasokan militer dari PKT, perjuangan Putin tak mungkin bertahan sampai sekarang.
Cai Shenkun mengatakan bahwa Putin dan Xi Jinping memiliki hubungan yang sangat spesial. Setelah Xi Jinping berkuasa, dia bertemu Putin lebih dari 40 kali dan menerima panggilan telepon yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun Xi Jinping tampak sebagai orang yang relatif dingin, dia sangat mengabdi kepada Putin. Ia mengatakan bahwa Putin adalah sahabatnya yang terbaik dan paling intim. Ia ingat setelah Xi menjabat untuk pertama kalinya, dia mengunjungi Kremlin. Ketika dia melihat Putin, Xi mengatakan: “Saya memiliki kepribadian yang sangat mirip dengan Anda”.
Artinya keduanya akan melakukan sesuatu yang besar bersama-sama. Oleh karena itu, kita telah melihat bahwa dalam sepuluh tahun terakhir ini, keduanya telah berupaya mengubah lanskap geopolitik, dan mereka telah bergerak ke arah tersebut. Apalagi perang yang dilancarkan Rusia melawan Ukraina lebih dari 2 tahun lalu. Sebelum melancarkan perang, ia terbang ke Beijing untuk berkonspirasi dengan Xi. Isi konspirasi kedua orang tersebut belum dipublikasikan. Dipikir ini tidak lain adalah bahwa PKT akan mendukung sepenuhnya Rusia dengan tanpa batasan atas, bahu membahu dalam perjuangan demi kepentingan mereka bersama.
Cai Shenkun mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini PKT tidak mengingkari janjinya selain memberikan bantuan ekonomi, juga memberikan bantuan material militer. Namun, mereka menghadapi tekanan dari komunitas internasional. Karena Tiongkok adalah negara yang berorientasi ekspor, begitu komunitas internasional menutup pintunya terhadap Tiongkok, maka perekonomian Tiongkok akan runtuh. Oleh karena itu, jika ia ingin menyelesaikan masalah ini, ia harus melakukan penyeimbangannya.
Adapun mengenai hal apakah PKT benar-benar akan mengirim pasukannya ke medan perang Rusia-Ukraina, Cai yakin bahwa dalam situasi saat ini, mereka tidak berani mengambil langkah ini secara terbuka. Bahkan Korea Utara pun belum benar-benar melangkah ke arah itu. Namun, Partai Komunis Tiongkok pasti akan mengirimkan beberapa kelompok pengamat militer atau beberapa komandan untuk mengamati dan mempelajari serta mengajari Rusia cara menggunakan senjata modern. Jadi, ketika Xi Jinping pergi ke Rusia untuk bertemu dengan Putin kali ini, dia akan membicarakan lebih banyak topik tentang kerja sama yang lebih erat.
Shi Shan, editor senior dan kepala penulis “The Epoch Times” mengatakan, bahwa Perang Dingin terakhir dimulai dengan Perang Korea, dimana PKT, Uni Soviet, dan Korea Utara berkonfrontasi dengan seluruh dunia. Kali ini juga begitu, meskipun ketiga negara tersebut memainkan peran yang dapat dipertukarkan, tetapi sesuatu yang mereka lakukan pada dasarnya sama.
Di masa lalu, Partai Komunis Tiongkok mengembangkan kekuataannya dengan mengandalkan senjata dan dukungan militer dari Uni Soviet. Kini ganti Partai Komunis Tiongkok yang mendukung Rusia. Hal yang sama berlaku juga untuk Korea Utara yang tentaranya di masa lalu mendapat pelatihan dari Uni Soviet, sampai pasukan langsung Korea Utara semuanya adalah perwira yang dilatih di Uni Soviet.
Kini, Korea Utara juga kembali mendukung Rusia. Proses semacam ini ternyata berulang kembali dalam perjalanan waktu. Kita tidak boleh melupakan sejarah, karena sejarah mempunyai pengaruh pencerahan yang sangat penting bagi masa kini dan masa depan. (sin)
Sejumlah Pemegang Saham Tiongkok yang Melakukan Cashout Ditangkap, RMB Adalah Inti Permasalahan
Forum Elite
Pada 24 September, otoritas Tiongkok meluncurkan paket besar demi menggairahkan pasar saham Tiongkok, tetapi sejauh ini rencana pendukungnya belum diumumkan oleh pihak berwenang, sehingga pasar saham belum bergairah dan pasar properti masih tetap lesu. Hal ini menunjukkan bahwa paket stimulus yang ada saat ini tidak banyak berpengaruh.
Malahan nilai tukar mata uang renminbi (RMB) yang mengalami fluktuasi. Faktanya, dampak dari perubahan nilai tukar RMB terhadap warga masyarakat Tiongkok lebih besar dibandingkan dengan pasar saham dan properti. Menurut sumber yang berkecimpung dalam industri keuangan, bahwa ada sekelompok pemegang saham utama Tiongkok yang melakukan cashout telah ditangkap oleh pihak berwenang dalam seminggu terakhir ini.
Sebagai tanggapan atas langkah baru 5 otoritas demi menstabilkan situasi pasar, harga saham perumahan langsung anjlok
Produser TV independen Li Jun mengatakan bahwa pada 17 Oktober, 5 instansi Tiongkok termasuk Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan, Kementerian Keuangan, dan Bank Sentral Tiongkok bersama-sama meluncurkan paket stimulus sebagai tanggapan atas hasil pertemuan Politbiro pada September tahun ini untuk mencegah jatuhnya harga perumahan.
Pertama, yakni menyediakan dana untuk menambah pembangunan 1 juta unit perumahan di pinggiran kota, termasuk dana untuk merenovasi rumah-rumah bobrok. Selain itu juga meningkatkan jumlah kredit hingga mencapai 4 triliun yuan untuk mendukung perusahaan-perusahaan real estat yang masuk daftar putih. Karena perumahan di pinggiran kota dan renovasi rumah bobrok lebih merupakan kebutuhan esensial penduduk, sehingga lebih mudah merangsang pembelian. Namun, pemerintah lebih mendominasi pengaturannya, yaitu setelah rumah dibongkar, pemerintahlah pihak yang bisa mengatur rumah tangga yang dibongkar tersebut untuk membeli rumah di wilayah yang sudah ditentukan.
Dari sini terlihat bahwa perusahaan real estat milik negara atau perusahaan real estat yang memiliki hubungan dekat dengan pejabat pemerintah lebih diuntungkan. Sementara perusahaan real estat swasta yang relatif kecil kiranya akan sulit untuk ikut ambil bagian.
Li Jun mengatakan bahwa meskipun kebijakan baru ini dapat membantu menaikkan sedikit omzet penjualan beberapa perusahaan real estat, tapi kebijakan ini tidak efektif terhadap stabilitas harga perumahan dan peningkatan besar-besaran penjualan. Pasalnya, kebijakan sebelumnya lebih merangsang masyarakat yang membutuhkan rumah untuk segera bertindak membeli. Mereka berpikir sekarang suku bunga turun, bagaimana nanti kalau harga perumahan naik? Jadi mereka terdorong untuk segera bertindak.
Namun, meski renovasi rumah-rumah bobrok bisa membantu penjualan, tetapi akan memakan waktu setidaknya setengah tahun, karena pembongkaran melibatkan serangkaian persoalan, termasuk negosiasi harga, nilai kompensasi atas pembongkaran dsb. yang menghabiskan waktu.
Oleh karena itu, beberapa perusahaan real estat sekarang hanya menganggap ini sebagai rezeki kecil yang baru bisa diperoleh paling cepat setengah tahun kemudian. Oleh karena itu, kebijakan baru ini tidak banyak membantu memperbaiki situasi pasar perumahan saat ini.
Pada hari dimana kebijakan baru ini diluncurkan pada 17 Oktober, saham perusahaan real estate di Bursa Shanghai dan Shenzhen secara keseluruhan mengalami penurunan tajam. Di antaranya, saham Gemdale Group hari itu mengalami limit down. Saham Sunac China turun 27,27%, saham Grup Shimao turun 20,93%, dan Vanke turun 17,04%.
Pemegang saham yang melakukan cashout ditangkap meski pasar saham alami sedikit kenaikan
Mantan miliarder Tiongkok Zhao Haitao mengatakan, bahwa dari sudut pandang ekonomi, paket stimulus pasar saham Tiongkok ini telah jauh menyimpang dari arah ekonomi pasar domestik, adalah stimulus berdasarkan prinsip teknisnya, yang hanya berfungsi untuk pasar saham saja.
Stimulasi semacam ini tidak bisa mendukung pasar. Kalau dananya besar, mungkin 10 triliun atau 100 miliar, maka Anda sebagai bandar mungkin saja masih bisa mendukungnya, tapi itu pun hanya bersifat sementara.
Namun jika Anda menggunakan 2 triliun untuk mendukung pasar, melalui pesatnya penyebaran berita yang menguntungkan di pasar guna menjajaki simpanan di tangan masyarakat yang jumlahnya 300 triliun, mungkin mengharapkan dana sebesar itu bisa dimasukkan ke pasar saham. ini adalah gagasan tidak sehat dari beberapa ahli.
Akibatnya, selain simpanan 300 triliun tersebut tidak berhasil dibekukan, malahan membuat masyarakat kelas pekerja biasa dengan cepat membuka rekening melalui berbagai metode seperti kartu kredit dan pinjaman online, dengan harapan dapat melipatgandakan kekayaannya melalui lonjakan harga saham.
Dengan kata lain, yang terjebak malahan orang-orang yang memiliki mentalitas spekulatif tertentu, dan yang lolos adalah sejumlah institusi relatif besar yang sepanjang tahun mengalami kerugian di pasar saham, atau yang di kemudian hari bakal mengalami kerugian yang lebih serius, yang memanfaatkan keuntungan dari gelombang kenaikan harga saham ini untuk segera menjual sahamnya dan keluar dari pasar.
Zhao Haitao mengatakan, bahwa menurut informasi internal yang ia dapatkan, dalam sepekan terakhir, pihak berwenang telah menangkap sejumlah institusi dan beberapa pemegang saham utama perusahaan go public yang relatif berkuasa yang terlibat dalam cashout. Namun, media Tiongkok tidak melaporkan karena dilarang, tetapi semua orang yang berkecimpung dalam industri tahu adanya. Pihak berwenang menganggap para pemegang saham ini hanya bermodalkan spekulasi, setelah harga saham naik, kabur usai meraih keuntungan.
Sehingga orang-orang semacam ini perlu ditindak tegas supaya pasar saham lebih bersih, lebih percaya diri jadi lebih banyak warga sipil yang berani masuk. Zhao Haitao memperkirakan bahwa rebound kecil di pasar saham masih mungkin terjadi, karena dana besar yang mau kabur ini takut ketahuan. Setelah kabur, asal pemerintah mau mengucurkan dananya, saya rasa harga saham akan naik.
Nilai tukar RMB terhadap dolar AS di luar negeri anjlok dan masih berpeluang turun
Zhao Haitao mengatakan bahwa nilai tukar RMB terhadap dolar AS di luar negeri telah mencapai 7,14 tiba-tiba terdepresiasi setelah beberapa hari sebelumnya mengalami apresiasi hingga mencapai sekitar 6,9. Mengapa nilai tukar tiba-tiba terdepresiasi di saat harga saham anjlok? Saya menggunakan beberapa data yang relatif dapat diandalkan untuk analisis.
Sekarang semua perekonomian sangat erat kaitannya dengan dunia. Tidak ada modal tunggal, dan setiap perusahaan yang terdaftar terkait dengan modal luar negeri. Ketika harga saham meningkat tajam, banyak pemegang saham utama dan bahkan lembaga investasi yang mengalami penurunan pasar saham dalam empat atau lima tahun terakhir akan bangkit kembali dan tiba-tiba meninggalkan pasar. Mereka akan meninggalkan pasar pada saat nilai RMB relatif tinggi, sehingga dana yang ditarik kembali bisa lebih banyak.
Namun setelah mereka meninggalkan pasar, RMB spontan akan pulih ke nilai tukar sebelumnya yang sekitar 7,1. Meski hanya bagian kecil dari faktor penyebabnya, namun faktor-faktor tersebut tidak dapat diabaikan karena keseluruhan nilai tukar dan indeks saham semuanya berkaitan dengan jumlah dana untuk jual beli. Jual beli dalam jangka pendek akan menyebabkan fluktuasi tertentu terhadap nilai tukar. Tentu saja, depresiasi RMB secara keseluruhan sebenarnya sejalan dengan satu arahnya, yaitu nilai sebenarnya dari asetnya.
Zhao Haitao berpikir 7.14 itu bukan nilai terbawah, karena semua indeks seperti CPI (Indeks Harga Konsumen) dan PDB yang diterbitkan oleh Tiongkok sangat jauh dari keadaan sebenarnya. Indeks CPI dilaporkan hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat, padahal itu seharusnya sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat.
Kalau dihitung indeks CPI, setidaknya ada sepuluh kali lipat ruangan. Karena indeks CPI sangat tinggi secara artifisial, nilai aset terkait juga terlalu tinggi, nilai aset terlalu tinggi secara artifisial, maka nilai tukar RMB juga menjadi tinggi secara artifisial, jadi masih ada ruang untuk penurunannya. Menurut pribadi saya bahwa kembali ke middle rate 8,64 pada beberapa tahun silam itulah momen yang ideal.
Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times, mengatakan bahwa ada hubungannya yang erat antara nilai tukar RMB terhadap dolar AS dengan rencana stimulus PKT sehingga saat ini mencapai 7,14. Kita lihat sekarang selisih suku bunga antara dolar AS dan RMB telah semakin besar, hal ini tentunya akan menyebabkan perubahan arus modal. Lihat saja, selisih imbal hasil dari obligasi 10 tahunan antara obligasi Treasury AS dan obligasi pemerintah Tiongkok adalah 4,2 banding 2,15, perbedaannya sampai lebih dari 2%. Ini adalah selisih suku bunga terbesar dalam 2 dekade terakhir.
Di masa lalu, setidaknya dalam 10 tahun terakhir, suku bunga RMB selalu lebih tinggi dari suku bunga dolar AS. Mulai sekitar pertengahan tahun 2022, suku bunga AS mulai melampaui suku bunga Tiongkok, dan nilai tukar dolar AS terhadap RMB pun mulai meningkat sejak saat itu.
Pada tahun 2022, USD.1,- sekitar RMB.6,7, tetapi sekarang menjadi RMB.7,15. Sejak otoritas PKT mengucurkan dana besar buat merangsang pasar saham dan real estat, pada saat yang sama juga melakukan intervensi terhadap nilai mata uang, sehingga sempat naik sampai sekitar 7,1. Saat itu saya sudah mengatakan, bahwa ini tidak akan bertahan lama, nilai tukar RMB pasti akan semakin merosot.
Guo Jun mengatakan bahwa untuk bisa bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia Tiongkok tahun 2001, PKT membuat banyak komitmen reformasi kepada komunitas internasional. Komitmen terbesarnya adalah konvertibilitas renminbi secara bebas, termasuk liberalisasi transaksi berjalan dan neraca modal, namun kenyataannya tak satu pun janjinya dipenuhi sampai sekarang.
Secara teori, jika pemerintah membatasi aliran modal, maka nilai tukar dapat dikendalikan sesuai yang mereka inginkan. Karena selama renminbi tidak dapat ditukarkan secara bebas, dan hak pengendalian itu tetap dipegang secara erat, maka nilai tukar bisa diatur sesuai yang diinginkan lantaran transaksinya tidak besar. Misalnya, pada masa Revolusi Kebudayaan berkobar di Tiongkok, nilai tukar renminbi ke dolar AS adalah 1:2,5. Tapi pertanyaannya adalah, apakah nilai tukar ini bermakna? Akibat dari situasi ekstrim tersebut adalah aset-aset Tiongkok sama sekali tidak likuid, yang berarti Tiongkok sama sekali tidak mempunyai arti penting bagi investasi.
Saat ini pemerintah Tiongkok tidak mungkin lagi mengambil tindakan ekstrim seperti itu, meskipun ia akan tetap mengendalikan nilai tukar. Namun jika terus mengucurkan dana dan mencetak terlalu banyak uang kertas, maka renminbi akan terdepresiasi secara serius atau kehilangan likuiditas internasionalnya, saat itu Tiongkok akan menjadi wilayah yang tidak lagi memiliki nilai investasi.
PKT akan terus mengucurkan dana, keruntuhan ekonomi akan berakibat fatal bagi rezim PKT
Guo Jun mengatakan bahwa PKT pasti akan terus mengucurkan dananya di masa depan. Penerbitan mata uang kertas di negara-negara normal perlu tercermin dalam neraca. Dengan kata lain, jika ingin melepas dana ke pasar, perlu diimbangi dengan nilai yang sama dari aset atau piutang.
Pada tahun 2008, ketika Wen Jiabao mengucurkan dana sebesar RMB.4 triliun untuk menyelamatkan pasar perumahan, ia imbangi dengan menggunakan aset real estat. Mungkin juga bisa dikatakan bahwa real estat Tiongkok sudah sejak lama dijadikan tanki reservoir bagi penerbitan mata uang kertas Tiongkok, yang akhirnya mengakibatkan kenaikan tajam harga real estat. Pada saat yang sama, rasio utang institusi korporasi Tiongkok, serta rasio utang penduduk perorangan, telah meningkat secara signifikan.
Pada tahun 2008, rasio hutang penduduk Tiongkok adalah sekitar 30%, yang mencakup 30% dari aset pribadi penduduk, tetapi sekarang sudah menjadi 80%. Artinya 80% isi dari reservoir sudah terpakai. Pasar real estat sudah tidak menarik. Perumahan di Tiongkok saat ini sudah mampu menampung 2 kali jumlah populasi Tiongkok, harganya mulai anjlok dan anjlok, yang berarti bahwa uang yang dicetak bernilai nyaris nol. Jika tidak salah, sejak sekitar tahun lalu, pemerintah komunis Tiongkok ingin mengubah pasar modal menjadi reservoir besar, jika itu berhasil, maka isi reservoir bisa digunakan untuk sumber pengucuran dana. Tetapi karena perekonomian sedang terpuruk dan keuntungan perusahaan menurun, hubungan luar negeri memburuk, dana asing tidak masuk. Akibatnya reservoir nyaris “kosong melompong”.
Oleh karena itu, Guo Jun berpendapat bahwa, pengucuran dana untuk mendukung pasar saham pada 24 September tahun itu adalah upaya untung-untungan terakhir yang dilakukan otoritas Tiongkok, yang menurut saya tidak mungkin berhasil. Reservoir untuk sumber pengucuran dana pun gagal dibentuk. Jika harga saham tidak bisa naik, pasar saham tidak lagi diminati masyarakat, maka berarti jangkar virtual terakhir pun sudah kehilangan fungsinya, namun perekonomian masih terus menurun.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Terakhir, ya apa boleh buat tetap menerbitkan uang kertas tanpa pengimbang, yang berarti tidak perlu mengungkapkan aset atau kewajiban dan langsung mengeluarkan mata uang. Hal itu pada dasarnya merupakan tindakan merampas kekayaan masyarakat.
Guo Jun mengatakan bahwa penerbitan mata uang kertas menyebar dari pusat ke luar secara bergelombang. Siapa yang memperolehnya lebih dahulu akan mendapat manfaat lebih besar. Dia dapat menggunakannya untuk membeli persediaan atau aset terlebih dahulu, dan dia akan menghasilkan uang setelah harga persediaan atau aset meningkat.
Kalau di Amerika Serikat, Wall Street yang memperoleh keuntungan, tetapi di Tiongkok adalah orang atau lembaga yang lebih dekat dengan pusat kekuasaanlah yang memperoleh dana terlebih dahulu, jadi mereka ini yang paling besar meraup keuntungan. Sedangkan masyarakat awam Tiongkok berada di luar gelombang ini, merekalah yang harus menjadi korban dan pihak yang paling menderita.
Begitu penerbitan uang tanpa jangkar dimulai, hal ini sulit untuk dihentikan, dan pada akhirnya akan berubah menjadi hiperinflasi, yang biasanya merupakan manifestasi terakhir dari keruntuhan ekonomi berskup besar. Manifestasi langsungnya adalah depresiasi mata uang. Seperti Zimbabwe, semua orang adalah miliarder. Tentu saja PKT masih punya pilihan lain, yaitu kembali ke model Revolusi Kebudayaan. Baik model Zimbabwe maupun model Revolusi Kebudayaan, hasilnya akan sama, yakni taraf hidup masyarakat akan turun drastis.
Zhao Haitao mengatakan bahwa PKT sangat khawatir perekonomian akan runtuh. Karena keruntuhan ekonomi adalah ancaman terbesar dan dapat berakibat fatal bagi kekuasaan rezim. Bagi dia, kelas penguasa mana pun tidak boleh membiarkan perekonomian runtuh, namun hal ini justru bertentangan dengan hukum pasar. Sama seperti keruntuhan pasar real estat di Jepang di masa lalu, pemerintah Jepang memilih metode kedua, yaitu membiarkan pasar berkembang dengan sendirinya tanpa campur tangan pemerintah. Ini lebih menyakitkan, dan yang paling menyakitkan adalah hal ini akan menyebabkan kejatuhan ekonomi yang besar dan serangkaian reaksi, namun hal itu akan berangsur-angsur pulih dengan sendirinya, bahkan dalam 5 atau 10 tahun, setelah pasar pulih dengan baik, perekonomian akan kembali bergerak di jalan yang sehat.
Namun rezim Partai komunis Tiongkok tidak berani berjudi, tidak ingin membiarkan berbagai hukum alam ekonomi terjadi, karena mereka takut akan runtuhnya rezim. (sin)
Trump Menggoreng Kentang di McDonald’s dan Hadiah Elon Musk 1 Juta Dolar AS Memicu Kontroversi
oleh Qin Peng
Fokus kali ini McDonald’s, raksasa makanan cepat saji Amerika Serikat baru-baru ini masuk ke pusaran kontroversi pemilu 2024. Ternyata ada banyak cerita di baliknya, bahkan mungkin ada yang belum pernah kita ketahui.
Elon Musk, orang terkaya di dunia, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia akan membagikan hadiah sebesar USD.1 juta setiap kepada para pemilih di negara bagian mengambang di AS, hal ini memicu sengketa legalitas.
Banyak cerita dari kentang goreng, McDonald’s terdesak untuk memberikan klarifikasi
Hari Minggu, mantan Presiden AS Trump menggoreng kentang goreng di McDonald’s Pennsylvania, menyebabkan sensasi viral dan mendesak McDonald’s untuk memberikan klarifikasi.
Sebuah rekaman video komedi yang konyol, memperlihatkan Donald Trump sedang menggoreng kentang di McDonald’s. Namun, video yang seakan-akan mentertawakan mantan presiden ini justru menonjolkan ciri khas demokrasi Amerika Serikat, yaitu siapa pun bisa saja mengolok-olok presiden atau politisi lain tanpa perlu rasa takut ditangkap atau dipenjara.
Asal mula sampai Trump pergi ke McDonald’s untuk menggorong kentang adalah gegara pernyataan Wakil Presiden saat ini Kamala Harris yang mengklaim bahwa dirinya pernah bekerja di McDonald’s selama musim panas saat masih kuliah di tahun 1983. Dari sanalah citra kelas menengahnya tercipta. Dan itu kemudian ia gunakan untuk mengkritik Trump, yang katanya lahir dari keluarga kaya, mungkin tidak pernah mengalami kesusahan.
Misalnya, Perwakilan Demokrat Texas Jasmine Crockett menggambarkan keduanya seperti ini: “Salah satu kandidat bekerja di McDonald’s, sedangkan yang lainnya dilahirkan dalam keluarga yang sendok-garpunya saja terbuat dari emas”. Tim Walz, pasangan dalam pemilu Harris juga mengatakan: “Dapatkah Anda membayangkan adegan Trump yang bekerja di McDonald’s?”
Kamala Harris berbohong, ia tidak pernah bekerja di McDonald’s, kata Trump sebagai tanggapannya, setelah itu ia pergi ke McDonald’s untuk mempertontonkan adegannya yang sedang menggoreng kentang. Dengan nada bercanda Trump mengatakan bahwa dirinya hanya perlu bekerja selama 15 menit, itu sudah lebih lama dari jam kerja Kamala Harris.
Seperti yang kita ketahui bahwa McDonald’s adalah makanan cepat saji nasional yang memiliki lebih dari 13.500 toko di seluruh Amerika Serikat dengan puluhan juta orang yang pernah bekerja di sana. Melalui adegan trump yang telah menanggalkan jas, hanya dengan mengenakan celemek berwarna hitam dan kuning, bekerja di dapur McDonald’s ia berharap dapat menarik kedekatannya dengan para pemilihnya. Trump memilih McDonald’s di Pennsylvania karena ada pesan yang tidak kalah penting, yaitu ia ingin menekankan bahwa dirinya menaruh perhatian terhadap masyarakat dan lapangan kerja di negara bagian mengambang.
Meskipun Trump telah menunjukkan semangatnya dalam melakukan pekerjaan di McDonald’s selama waktu 1 shift dan mengatakan akan kembali lagi, tentu saja itu hanya pertunjukan yang perlu melibatkan banyak orang dalam pengaturannya, karena Trump telah 2 kali mengalami percobaan pembunuhan. Ia sekarang berada di bawah perlindungan ketat dari Dinas Rahasia AS. Memang banyak warga masyarakat yang sebelumnya sudah tahu bahwa Trump akan muncul, dan mereka yang membeli McDonald’s melalui jendela Drive Thru rela dengan sabar menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat.
Ada beberapa hal yang menarik dalam penampilan Trump kali ini. Salah satunya adalah saat dirinya mengetahui bahwa hari itu adalah hari ulang tahun ke-60 Kamala Harris. Dia langsung mengatakan bahwa dirinya ingin mengirimnya seikat bunga segar sebagai ucapan selamat ulang tahun.
Selain itu, seorang imigran asal Brasil berkata kepada Presiden Trump: “Tuan Presiden, mohon jangan membiarkan Amerika Serikat berubah menjadi Brasil”. Ini sebenarnya adalah suatu sindiran, Brazil, yang sama juga seperti Afrika Selatan, dulunya adalah negara kaya, namun karena menerapkan sosialisme, kini negara tersebut merosot menjadi negara berkembang yang terbelakang.
Namun, ketika berita terkait berkembang pesat, McDonald’s juga dibuat kelabakan. Pada hari Senin, McDonald’s mengeluarkan pernyataan dalam upayanya untuk menghindari merek dagangannya terseret ke dalam pusaran opini publik, ia buru-buru menyatakan: ” Sesuai dugaan kami, merek dagangan kami dapat menjadi salah satu topik hangat pada pemilu kali ini. Meski ini bukan hasil yang kami kejar. McDonald’s tidak pernah mendukung kandidat yang mencalonkan diri, tidak terkecuali dalam pemilihan presiden kali ini”.
“Meskipun kami bukan merek politik, kami bangga mendengar tentang kecintaan mantan Presiden Trump terhadap McDonald’s dan kenangan indah Wakil Presiden Kamala Harris yang pernah bekerja di Golden Arches”, kata McDonald’s dan pemilik waralaba yang mengoperasikan toko tersebut. McDonald’s membuka pintunya untuk “semua orang”.
Pada tahun 2020, McDonald’s secara terbuka mendukung gerakan Black Lives Matter, namun selama bertahun-tahun mereka telah berusaha membentuk dirinya sebagai merek dagang yang tidak ikut berpolitik, agar tidak “kehilangan pasar” karena sikapnya.
Hal ini sebenarnya sejalan dengan pandangan sebagian besar masyarakat Amerika Serikat saat ini. Menurut penelitian dari lembaga jajak pendapat “Gallup” dan “University of Massachusetts Bentley”, hanya 38% orang dewasa Amerika Serikat yang sekarang percaya bahwa perusahaan harus mengungkapkan sikap politik mereka secara terbuka. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 48% yang tercatat pada tahun 2022.
Kennedy Jr yang pernah mencalonkan dirinya dalam pemilu 2024 segera memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbicara tentang topik kesehatan yang sangat ia promosikan. Dia mengatakan: “Tahukah Anda bahwa McDonald’s telah menggunakan mentega untuk membuat kentang goreng sejak tahun 1940, hingga produk tersebut dihentikan secara bertahap pada tahun 1990 dan beralih ke minyak biji-bijian? Peralihan ini dilakukan karena lemak jenuh hewani dianggap tidak sehat, namun kami kemudian menemukan bahwa minyak biji-bijian adalah salah satu penyebab terjadinya obesitas”. Dia menunjukkan bahwa sudah waktunya bagi para peneliti untuk membuat minyak goreng yang lebih baik bagi kesehatan.
Namun, dewan editorial “Wall Street Journal” percaya bahwa pertunjukan Trump pada hari Minggu itu cukup menarik, tetapi Trump telah melewatkan sebuah kesempatan besar untuk menyoroti bagaimana agenda Harris membahayakan lapangan kerja dan restoran waralaba.
Dewan redaksi percaya bahwa pekerjaan di restoran cepat saji memberikan pelajaran kepada generasi muda tentang bagaimana memperlakukan pelanggan dengan sopan, datang tepat waktu, dan menerima serta mengikuti pesanan pelanggan yang tentunya dapat berpengaruh positif terhadap karier mereka. Namun Wakil Presiden Kamala Harris malah membuat hal ini menjadi sulit.
Pertama, Dewan Hubungan Perburuhan Nasional pada masa pemerintahan Biden telah menerapkan aturan pemberi kerja baru yang mengurangi otonomi pewaralaba dan meningkatkan biaya, katanya dalam upaya untuk memudahkan serikat pekerja mengorganisir para pekerja waralaba. Dengan demikian peluang kerja bagi kaum muda menjadi berkurang.
Musim semi ini, Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS mengeluarkan resolusi bipartisan untuk memblokir peraturan tersebut. Namun, Presiden Biden memveto RUU tersebut.
Kedua, Kamala Harris mendukung kenaikan upah minimum federal yang berlaku saat ini sebesar USD.7,25 per jam. Pemerintah federal juga telah menaikkan upah minimum untuk kontraktor federal menjadi USD.15,- sementara beberapa kelompok sayap kiri ingin menaikkannya menjadi USD.20,-. Namun, karena remaja biasanya memiliki pengalaman dan keterampilan yang kurang memadai, jadi upah minimum yang tinggi mudah membuat kaum muda terdepak dari pasar kerja, sehingga ada kekhawatiran bahwa pendekatan ini dapat menaikkan tingkat pengangguran kaum muda.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa 20 negara bagian di AS dengan upah minimum USD.7,25 memiliki tingkat pengangguran sebesar 3,1%, sedangkan di 15 negara bagian dengan upah minimum antara USD.14,- hingga USD.17,- memiliki tingkat pengangguran rata-rata sebesar 4,2%. Pada tahun 2020, kampung halaman Harris di California yang menaikkan upah minimum per jam dari USD.12,- menjadi USD.16,- telah membuat tingkat pengangguran bagi kaum muda berusia 16 hingga 19 tahun melonjak dari 10,8% menjadi 19,2%. Sementara pada periode yang sama tingkat pengangguran di seluruh Amerika Serikat juga tercatat naik dari 10,5% menjadi 11,9%.
Hadiah USD.1 juta Elon Musk memicu sengketa legalitas
Menurut saya bahwa sejauh ini ada empat “kejutan bulan Oktober” terkait pemilu AS yang sedang ramai dibicarakan masyarakat. Yang pertama adalah debat calon wakil presiden, yang memungkinkan Trump membalikkan situasi yang kurang menguntungkan dirinya. Kedua adalah Ketika terjadi serangan badai, Harris mengkritik Gubernur Florida lantaran tidak menjawab panggilannya.
Akibatnya, Biden dengan cepat mengatakan bahwa dia sedang berbicara dengan DeSantis dan memuji Florida karena melakukan pekerjaannya dengan baik. Sebelumnya, Biden bahkan mengenakan topi berwarna merah yang bertuliskan MAGA (Make America Great Again).
Ketiga, Elon Musk yang menyatakan akan secara All in berpartisipasi dalam pemilu AS, ditambah dengan keberhasilan peluncuran serta pemulihan SpaceX-nya telah menarik perhatian sejumlah besar pemilih menengah dan kaum muda. Keempat, Kamala Harris yang secara tak terduga berpartisipasi dalam wawancara “Fox News” tetapi karena jawaban yang buruk terhadap beberapa pertanyaan, justru membalikkan harapannya untuk meraih dukungan dari pemilih menengah.
Elon Musk yang tidak hanya menyediakan tenaga, uang tetapi juga sebagai donator, secara pribadi mengorganisir banyak pertemuan dan memberikan pidato secara langsung, menceritakan proses perkembangan pikirannya mengenai kepemimpinan yang jarang terjadi dan mengejutkan dunia luar tentu saja akan menjadi pemain kunci terpenting jika Trump berhasil memenangkan pemilu tahun ini.
Sejujurnya, di Amerika Serikat, hampir semua orang pandai berpidato karena memang sudah terlatih sejak kecil, tapi bagi Elon Musk yang lahir di Afrika Selatan, ia adalah pengecualian. Meski demikian, pidato Musk tetap menyentuh hati jutaan warga Amerika Serikat. Karena setiap kata yang diucapkan dalam pidatonya datang dari hati, dan setiap kalimatnya tepat sasaran.
Di antara mereka, pidatonya yang beredar luas adalah: “Kami jelas menginginkan perbatasan yang aman, kami ingin kota yang aman, pengeluaran yang wajar sehingga tidak terjadi inflasi yang gila-gilaan, kami ingin kebebasan berpendapat, kami ingin konstitusi ditegakkan. Saya diberitahu bahwa ini adalah nilai-nilai sayap kanan. Saya berpikir, ‘Apakah Anda gila?’ Siapa pun yang menentang hal-hal ini pada dasarnya adalah anti-Amerika Serikat, jadi persetan dengan mereka”.
Musk tidak memberikan donasi langsung kepada Trump, namun ia membentuk sebuah komite politik “Political Action Committee. PAC”, dan menyumbangkan USD.75 juta untuk mencapai tujuannya yang antara lain adalah untuk mendorong pendaftaran pemilih di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama. Musk juga memposting di platform X dengan menyebutkan bahwa dia akan memberikan USD.47,- kepada orang-orang yang merekomendasikan orang lain untuk mendaftar dan menandatangani petisi PAC untuk memperoleh dukungan konstitusi. Kemudian, ia menaikkan jumlah hadiahnya menjadi USD.100,- per orang.
Pada 19 Oktober, Elon Musk kembali mengeluarkan hadiah besar lainnya dengan pengumuman yang berbunyi “mulai sekarang hingga pemilu, kami akan memberikan bonus sebesar satu juta dolar AS setiap harinya”. Satu-satunya syarat untuk memenangkan hadiah tersebut adalah bahwa para pemilih di negara bagian mengambang harus menandatangani petisi yang mendukung Amandemen Pertama dan Kedua Konstitusi.
Langkah ini menimbulkan kontroversi besar. Tiga ahli mengatakan kepada NBC News bahwa hal ini termasuk dalam wilayah abu-abu hukum dan dapat melanggar undang-undang pemilu. Karena menurut undang-undang pemilu federal, memberikan hadiah uang kepada seseorang untuk memilih atau mendaftar untuk memilih adalah tindakan ilegal.
Namun, Musk dapat terhindar dari tuntutan undang-undang karena Musk dan PAC mengatakan bahwa petisi tersebut hanya menyerukan dukungan terhadap hak konstitusional AS dan bahwa penandatangannya tidak memerlukan afiliasi partai tertentu.
Dengan kata lain, apakah mereka adalah pendukung Partai Republik atau Demokrat, atau merupakan pemilih berhaluan tengah, mereka mungkin saja memenangkan hadian sebesar satu juta dolar yang diundi secara acak. Bahkan yang bersangkutan tidak disyaratkan harus ikut memilih.
Jadi, apakah ini ilegal atau tidak? Nate Persily, profesor di Stanford Law School mengatakan bahwa ini adalah topik baru yang belum pernah terjadi sebelumnya karena berada di area abu-abu.
“Saya belum pernah mendengar adanya lotere jutaan dolar yang diadakan pada minggu-minggu terakhir kampanye presiden, baik untuk menandatangani petisi atau untuk mendorong orang agar mendaftar, jadi kita sedang berada di wilayah hukum baru”, katanya.
Rick Hasen, direktur Preserving Democracy Project di UCLA School of Law dan analis hukum pemilu untuk NBC News, menyebut rencana Musk “jelas ilegal” karena petisi tersebut mengharuskan penandatangan untuk terdaftar adalah pemilih dari negara bagian tertentu.
Rick Hasen mengungkapkan bahwa Manual Kejahatan Pemilu yang diterbitkan oleh Kementerian Kehakiman secara eksplisit menyebutkan “peluang lotere” sebagai contoh suap ilegal jika dirancang untuk membujuk atau memberi penghargaan kepada pemilih atas satu atau lebih tindakan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Gubernur Pennsylvania Joshua David Shapiro yang seorang Demokrat mengatakan dalam pertemuannya dengan media pada hari Minggu, bahwa undian yang berhadiah “sangat memprihatinkan” dan merekomendasikan agar penegak hukum dapat melakukan penyelidikan.
Namun, para ahli tidak berpikir Kementerian Kehakiman AS akan menghentikan lotere Musk atau mendenda Musk sebelum pemilu.
Menariknya, Kementerian Kehakiman AS, Kantor Kejaksaan Agung Pennsylvania, dan Komisi Pemilihan Umum Federal semuanya menolak memberikan komentar tentang ini. Saya berpendapat, bahwa hal ini menunjukkan lembaga penegak hukum tidak menganggap tindakan Musk itu ilegal. Jika hal ini terpaksa ditegakkan, maka dapat menyebabkan perselisihan hukum yang berlarut-larut, dan pada akhirnya mereka mungkin perlu meminta pengadilan federal untuk menafsirkan undang-undang tersebut.
Faktanya, Jeremy Paul, seorang profesor hukum tata negara dari Fakultas Hukum Universitas Northeastern dalam emailnya yang dikirim kepada BBC mengatakan, bahwa meskipun beberapa pihak berpendapat usulan tersebut mungkin ilegal, namun karena selain lotere itu bertarget juga dirancang untuk menghindari ketentuan hukum, jadi membuat kasus ini sulit untuk disidangkan di pengadilan.
Brad Smith, mantan ketua Komisi Pemilihan Umum Federal kepada “New York Times” mengatakan, bahwa pemberian hadiah Musk ada di “area abu-abu” tetapi “belum sampai menyentuh garis bawah”.
“Dia tidak membayar mereka untuk mendaftar sebagai pemilih. Dia membayar mereka untuk menandatangani petisi, dan dia hanya ingin orang-orang yang terdaftar untuk memilih menandatangani petisi. Jadi saya pikir dia melakukan pekerjaannya dengan baik di sini”, kata Brad Smith.
Siapa nantinya yang akan menduduki kursi sebagai orang yang paling berkuasa di Amerika Serikat, pada akhirnya akan ditentukan lewat pemilu 5 November mendatang. Kisah besar apa lagi yang akan terjadi selanjutnya? Mari kita ikuti secara saksama. (sin)
Mengenai Alasan Memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi, Beijing Irit Komentar
Zhou Xiaohui
Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia mengumumkan bahwa Hadiah Nobel Ekonomi 2024 akan diberikan kepada ekonom Daron Acemoglu dan Simon Johnson dari MIT dan James Robinson dari Universitas Chicago.
Komite Nobel memuji tiga sarjana Amerika tersebut karena menjelaskan alasannya “Masyarakat dengan supremasi hukum yang buruk dan sistem yang mengeksploitasi penduduk tidak akan membawa pertumbuhan (ekonomi) atau perubahan ke arah yang lebih baik”, dan inilah alasan mengapa mereka memenangkan penghargaan tersebut.
Jakob Svensson, ketua Komite Penghargaan Ilmu Ekonomi, mengatakan: “Mengurangi perbedaan besar dalam pendapatan antar-negara adalah salah satu tantangan terbesar di zaman kita.” Dia mengatakan pada konferensi pers : “Mereka telah mengidentifikasi akar sejarah lemahnya lingkungan kelembagaan di banyak negara berpendapatan rendah saat ini.”
Akar permasalahannya adalah “masyarakat dengan supremasi hukum yang tidak sempurna dan sistem yang mengeksploitasi masyarakat tidak akan menghasilkan pertumbuhan atau perubahan positif.”
Pemenang penghargaan Acemoglu menekankan pada konferensi pers di Stockholm bahwa rezim otoriter “akan lebih sulit mencapai hasil inovasi yang berkelanjutan dalam jangka panjang.”
Hadiah Nobel diberikan kepada tiga cendekiawan karena alasan-alasan yang disebutkan di atas. Hal ini jelas sangat tepat dan merupakan satu pukulan berat bagi rezim otoriter termasuk Partai Komunis Tiongkok. Ini juga merupakan alasan mengapa media resmi Partai Komunis Tiongkok tidak menaruh perhatian terhadap berita ini.
Laporan terhadap hal ini, Kantor Berita Xinhua hanya mengeluarkan 100 lebih kata, dan hanya ada satu kalimat yang menyebutkan alasan pemberian penghargaan tersebut, yaitu “sebagai pengakuan atas kontribusi luar biasa mereka dalam bidang penelitian tentang bagaimana institusi dibentuk dan mempengaruhi kemakmuran ekonomi. .”
Faktanya, pada awal 2015, Hunan Science and Technology Press menerbitkan Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty yang ditulis bersama oleh Acemoglu dan Robinson, buku terjemahan dalam bahasa mandarin, buku aslinya diterbitkan pada tahun 2012.
Saat itu, suasana di bawah pemerintahan PKT tidak sedingin sekarang, sehingga buku tersebut menimbulkan diskusi hangat di kalangan sosiologi politik, ekonomi, dan sejarah. Banyak selebritis yang mengomentari buku tersebut, termasuk para tokoh ternama ekonom Wu Jinglian, dan bahkan media pemerintah PKT juga memberitakan isi buku tersebut.
Berdasarkan pendahuluan buku tersebut, Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty” menjawab pertanyaan yang telah membingungkan para ahli selama berabad-abad : mengapa beberapa negara bisa kaya dan negara-negara lain miskin ; mengapa warga negara di beberapa negara hidup dengan kebebasan dan martabat, ada warga dari beberapa negara hidup seperti budak modern yang tanpa kebebasan? Mengapa beberapa negara memulai perjalanannya menuju kesuksesan dengan mudah, sementara negara lain terus mengalami kemunduran atau bahkan tetap berada dalam bayang-bayang kegagalan?
Keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam hal kekayaan mungkin disebabkan oleh sejumlah faktor individu dan sulit untuk ditiru ; namun apa alasan mendasar yang membawa kemakmuran, kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan bagi suatu masyarakat atau negara? Bisakah masyarakat atau negara yang kaya dan sukses bertahan selamanya?
Mengapa kemakmuran beberapa masyarakat atau negara seperti sekejap, sementara kemakmuran beberapa negara dan masyarakat bisa bertahan hingga ratusan tahun? Mengapa negara-negara terbagi berdasarkan kaya atau tidak, sehat atau tidak, cukup pangan atau tidak? Apakah karena budaya, cuaca, ciri geografis, atau alasan kelembagaan?
Buku dibuka dengan cerita tentang sebuah kota kecil bernama Nogalesbu. Kota ini melintasi dua negara, dipisahkan oleh pagar. Sisi utara milik Arizona di Amerika Serikat, dan sisi selatan milik Meksiko.
Masyarakat, geografi dan latar belakang budaya kedua belah pihak sama, namun setelah perkembangan selama dua hingga tiga ratus tahun terakhir, situasinya benar-benar berbeda, yang satu bisa menikmati pendidikan gratis, asuransi kesehatan, keamanan publik yang baik, dan segala kemudahan kehidupan modern seperti jalan raya, listrik, telepon, Internet, dan sistem pengolahan limbah, memiliki masyarakat yang sejahtera, dan dapat memilih semua tingkat jabatan mulai dari presiden hingga walikota.
Yang lain adalah keamanan publik yang kacau dan narkoba yang merajalela. Banyak generasi muda yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Mereka hanya menjalani pemilu formal dan kehidupan mereka masih miskin.
Penulis percaya bahwa geografi, budaya dan tingkat pengetahuan yang relevan dari mereka yang berkuasa tidak cukup menjadi alasan keberhasilan atau kegagalan suatu negara. Sistem adalah faktor penentunya. Jadi, orang pasti bertanya : Mengapa sistem Amerika lebih unggul dibandingkan sistem Meksiko?
Dengan memilah jalur pembangunan yang berbeda di Amerika Utara dan Selatan di zaman modern, penulis mengusulkan dua perbedaan sistem : negara-negara dengan “sistem inklusif” menjaga supremasi hukum dan hak milik, dan mendistribusikan kekuasaan politik secara luas, membangun checks and balances, dan mendorong ide-ide yang beragam.
Seiring berjalannya waktu, negara tersebut akan menjadi makmur ; sementara di negara dengan “sistem ekstraktif”, di mana kepentingan ekonomi dan kekuasaan politik hanya dikuasai oleh segelintir elit yang memiliki hak istimewa, maka negara tersebut pasti akan mengalami kemunduran, karena kelas yang memiliki hak istimewa akan menggunakan kekuatan politik untuk menghalangi persaingan guna mempertahankan kepentingan mereka sendiri, tidak hanya mengorbankan kepentingan mayoritas, tetapi juga tidak kondusif bagi inovasi, menghambat kemajuan sosial secara keseluruhan.
Menggunakan kota-kota kecil sebagai pintu masuk, kedua penulis mengumpulkan sejumlah besar bukti sejarah dari Kekaisaran Romawi, negara-kota Maya, Venesia abad pertengahan, Uni Soviet, Amerika Latin, Inggris, Eropa, Amerika Serikat, dan Afrika, secara meyakinkan menunjukkan bahwa sistem politik dan ekonomi buatan manusia adalah penting bagi keberhasilan ekonomi (atau ketidakberhasilan ekonomi).
Kedua penulis tersebut menyangkal “supremasi ekonomi” atau “determinisme ekonomi” dalam teori modernisasi. Mereka percaya : “Meskipun sistem ekonomi sangat penting dalam menentukan kemiskinan atau kekayaan suatu negara, namun politik dan sistem politiklah yang menentukan sistem ekonomi suatu negara.
Sistem politik suatu negara menentukan apakah warga negara mempunyai kemampuan untuk mengontrol politisi dan mempengaruhi cara mereka berperilaku, yang mana pada gilirannya menentukan apakah politisi adalah agen rakyat atau dapat menyalahgunakan kekuasaan yang dipercayakan kepada mereka, atau apakah mereka mengambil alih kekuasaan untuk mengumpulkan kekayaan dan mengejar tujuan pribadi sehingga merugikan rakyat.
Penulis percaya bahwa dalam sejarah, banyak negara telah membangun sistem politik inklusif dan sistem ekonomi inklusif melalui revolusi. Kini sebagian besar negara demokrasi maju telah mengadopsi sistem politik inklusif dan sistem ekonomi inklusif, seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis. Jepang, Korea Selatan, Australia, dan lain-lain. Sistem politik ekstraktif dan sistem ekonomi ekstraktif adalah bersesuaian. Jika suatu negara atau wilayah menganut sistem politik ekstraktif, kemungkinan besar negara tersebut akan membentuk sistem ekonomi ekstraktif.
Penulis yakin apakah ada negara yang telah mengadopsi sistem politik ekstraktif dan sistem ekonomi inklusif, yaitu negara-negara yang hanya melakukan reformasi ekonomi tetapi tidak melakukan reformasi politik.
Namun, penulis mengatakan bahwa hal tersebut sulit dilakukan oleh negara-negara tersebut untuk memiliki sistem ekonomi inklusif dalam jangka waktu yang lama, akan segera berkembang menjadi sistem ekonomi ekstraktif karena sistem politik ekstraktif.
Negara seperti ini sering kali merupakan negara dengan sistem ekonomi inklusif yang dirancang untuk menstimulasi insentif produktif masyarakat, namun pada dasarnya tidak akan menyentuh kepentingan kelompok tertentu atau pihak yang berkuasa, dan tujuan mereka menstimulasi produksi adalah untuk mendapatkan lebih banyak sumber daya.
Tidak ada keraguan bahwa Tiongkok adalah contoh tipikal negara yang penulis gambarkan sebagai “negara yang mengadopsi sistem politik ekstraktif dan sistem ekonomi inklusif”.
Buku ini juga berbicara tentang Tiongkok, dengan mengatakan bahwa perkembangan pesat Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir tampaknya disebabkan oleh murahnya tenaga kerja, pasar luar negeri, modal dan teknologi, namun pada dasarnya hal ini disebabkan oleh peralihan dari sistem ekonomi yang sangat tersentralisasi ke sistem ekonomi yang lebih inklusif, namun buku tersebut percaya bahwa setelah Tiongkok mencapai tingkat negara cukup maju, pertumbuhannya tidak akan berkelanjutan. Akan tetapi, hal ini dapat dihindari jika Tiongkok mengubah sistem politiknya ke sistem yang lebih inklusif sebelum pertumbuhan ekonominya mencapai batasnya.
Namun, kedua penulis tersebut masih memiliki opini yang tinggi terhadap PKT. Dua belas tahun setelah mengusulkan dua “sistem inklusif” dan “sistem ekstraktif”, pembangunan ekonomi PKT telah berakhir. Sistem politik ekstraktif yang tidak pernah berubah telah berkembang menjadi sistem ekonomi ekstraktif. Alasan mendasarnya adalah tidak satu pun kebijakan Partai Komunis Tiongkok yang secara mendasar menyentuh kepentingan kelompok yang berkepentingan atau pihak yang berkuasa. Pasar saham yang baru saja melonjak dan anjlok merupakan gelombang panen bagi Partai Komunis Tiongkok yang berada dalam kesulitan.
Hadiah Nobel diberikan kepada para sarjana yang menemukan hubungan intrinsik antara sistem dan perkembangan ekonomi, sebenarnya hal ini juga mengungkap penipuan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap apa yang disebut “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok” dan “ekonomi pasar sosialis dengan karakteristik Tiongkok”, kebohongan yang hanya demi mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Dengan kata lain, tanpa sistem inklusif, kemakmuran ekonomi tidak dapat dipertahankan. Masyarakat Tiongkok dan semua orang di dunia yang hidup di bawah sistem otoriter perlu memahami hal ini, dan hanya melalui perubahan politik maka pembangunan ekonomi dan kebahagiaan yang nyata dapat dicapai.
Ini mungkin alasan utama mengapa Partai Komunis Tiongkok, yang saat ini menghadapi kesulitan internal dan eksternal serta ketidakpuasan publik, tidak berani memperkenalkan terlalu banyak kepada masyarakat Tiongkok hasil penelitian ketiga peraih Nobel tersebut.(lin/mgl)
Beijing Tiba-Tiba Luncurkan Latihan Militer Mengunci Taiwan dan Memindahkan Industri Intensif ke Pedalaman Sebagai Persiapan Perang
Forum Elite
Pada 14 Oktober, militer Tiongkok tiba-tiba mengumumkan peluncuran latihan militer berskala besar di Selat Taiwan yang akan berakhir pada malam harinya. Latihan militer yang berskala besar hanya dalam 1 hari itu telah menarik banyak perhatian internasional.
Belum jelas, apakah latihan militer Tiongkok tersebut merupakan upaya dadakan dari munculnya ide untuk menanggapi pidato Presiden Lai Ching-te yang membuka borok Partai Komunis Tiongkok (PKT) beberapa hari lalu, atau merupakan bagian dari rencana strategis besar untuk menyatukan Taiwan dengan kekerasan?
Di sisi lain, belum lama ini Beijing juga mengeluarkan instruksi yang mewajibkan industri intensif yang berada di daerah pesisir untuk mempercepat pengalihannya ke wilayah Tengah, barat atau pedalaman, yang tampaknya menyiratkan bahwa PKT sedang mengambil tindakan tertentu. Kegiatan berskala besar seperti apa yang sedang dirancang oleh Partai Komunis Tiongkok?
Latihan militer yang mengimplementasikan tahap awal rencana operasi penguncian Taiwan
Yao Cheng, mantan letnan kolonel Angkatan Laut Tiongkok yang tinggal di AS mengatakan, bahwa “Pedang Tajam Gabungan-2024B” ini kurang tepat untuk disebut sebagai latihan perang karena tidak menggunakan proyektil, kecuali semacam gladi bersih untuk melakukan konsentrasi pasukan dalam rangka operasi memblokir Taiwan. Tujuan utama dari langkah pertama latihan ini adalah untuk segera berkumpul di posisi tempur yang sudah ditetapkan.
Setelah pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, mengadakan konferensi kerja politik militer di Shaanxi, ide pertempuran yang sudah ada sejak lama dimatangkan menjadi rencana pertempuran.
PKT memanfaatkan kesempatan pelantikan Lai Ching-te sebagai Presiden Republik Tiongkok pada 20 Mei dan pidato Hari Nasionalnya pada 10 Oktober untuk mempraktikkan ‘pemberian pelajaran” tahap pertama, yang nantinya, selangkah demi selangkah “pelajaran” itu akan disesuaikan dengan subjek dan rencana tempur.
Ketika Yao Cheng masih aktif di Angkatan Laut, ia pernah berpartisipasi dalam beberapa revisi rencana tentang pertempuran dengan mengunci Taiwan. Ada banyak konten di dalamnya, tetapi latihan kali ini adalah untuk berkumpul secara cepat dan tepat dalam kondisi gerakan yang sangat dirahasiakan, sekaligus untuk melakukan pemantauan terhadap kesiagaan angkatan laut, udara, katanya ada 5 program yang diusung Komando Militer Wilayah Timur, pertama yaitu serangan oleh tentara gabungan dari 4 angkatan, yaitu darat, laut, udara dan angkatan roket yang ada di Komando Militer Wilayah Timur untuk secara cepat menempati posisinya di medan perang.
Sebenarnya masih ada beberapa pasukan yang sudah dalam keadaan siap di dalamnya yang belum diketahui banyak orang. Jumlah pasukan yang tiba di 6 wilayah besar sekitar Taiwan kali ini adalah 125 buah pesawat tempur dan 17 buah kapal perang, tetapi tidak termasuk 4 buah kapal penjaga pantai. Mereka memiliki 4 basis kekuatan cadangan, jumlah kesiapan tempur tingkat pertama di bandara juga sebanyak 125 buah pesawat tempur, dan jumlah kesiapan tempur tingkat kedua sebanyak 2 kali lipatnya, yaitu 250 buah pesawat. Kesiapan tempur tingkat pertama berarti penerbang sudah duduk di dalam kokpit pesawat, dan kesiapan tempur tingkat kedua berarti penerbang tiba di bandara, seluruh unit penerbangan brigade dan pesawat berkumpul di landasan, meski personel lainnya dapat bersiaga di rumah sambil menunggu instruksi.
Ini adalah bagian penting dari rencana pertempuran. Latihan militer kali ini dilaksanakan secara mendadak, perintah baru diterima tentara lebih dari satu jam sebelum mulai. Pimpinan pasukan memang sengaja tidak memberi tahu karena takut berita dibocorkan.
Malam sebelumnya, banyak tentara yang mengatakan bahwa mereka diminta untuk tidur lebih awal karena besok akan ada tugas penting, tetapi tidak diberi tahu jika ada rencana latihan pertempuran. Oleh karena itu, baik Taiwan maupun Amerika Serikat tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut.
Pasukan rudal dan pasukan artileri jarak jauh juga harus berkumpul dan mempersiapkan segala sesuatunya pada saat yang sama. Yao Cheng tidak tahu banyak tentang Angkatan Roket, tapi ia percaya mereka sudah siap, terutama pasukan rudal. Untuk mencegah terjadinya beberapa situasi khusus selama pengepungan Taiwan. Sejauh yang kami tahu, delapan batalyon pendukung kedua pasukan telah menempati posisinya, dan beberapa perangkat elektronik juga telah disiapkan, tetapi mereka belum bergerak.
Yao Cheng mengatakan, belum lama ini Partai Komunis Tiongkok meluncurkan sebuah rudal antarbenua ke Samudera Pasifik. Ini merupakan bagian dari rencana mereka untuk memblokir dan mengambil alih Taiwan, mereka mencoba untuk mengantisipasi ikut campur tangannya Amerika Serikat. Jadi, peluncuran rudal itu sebagai peringatan bagi Amerika Serikat bahwa dirinya punya kemampuan untuk menyerang tanah air Anda.
Meskipun senjata nuklir Partai Komunis Tiongkok jauh tertinggal dibandingkan senjata nuklir Amerika Serikat dan belum mampu menghancurkan Amerika Serikat, tetapi PKT ingin menunjukkan prinsipnya yaitunya dirinya dapat melakukan pembalasan yang jangan dianggap remeh. Yao Cheng pernah mengatakan bahwa PKT tidak lagi mau mengambil risiko reunifikasi melalui pendaratan militer karena biayanya yang terlalu tinggi dan belum tentu pasukan mau melakukannya, jadi diubah menjadi penerapan lewat blokade atau penguncian seluruh pulau.
Lewat operasi pemblokiran Taiwan yang dirumuskan tahun 1986, diharapkan terjadi kekacauan di internal Taiwan, jatuhnya ekonomi, kepanikan di kalangan masyarakat yang mana akan memaksa pemerintah Taiwan menyerahkan diri, sehingga reunifikasi tercapai.
Namun tidak menyerang lewat pendaratan militer itu hanya bersifat sementara, atau tergantung pada pemenuhan kondisi atau faktor tertentu seperti, pemilu AS, stabilitas internal Partai Komunis Tiongkok, kepemimpinan militer Xi Jinping, Sidang Pleno Keempat Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok ke-20 yang akan diadakan tahun depan, kesetiaan para kroni Xi, kesiapan personel perang dan sebagainya.
Dewan Negara minta industri intensif dialihkan guna mempersiapkan diri menghadapi perang berkepanjangan berskala besar
Produser TV independen Li Jun mengatakan bahwa Dewan Negara menerbitkan dokumen yang meminta industri padat modal, teknologi dan tenaga kerja beralih secara tertib dari wilayah pesisir ke tengah dan barat, dari pusat kota ke daerah pedalaman. Meskipun tidak dijelaskan mengenai persiapan militer, namun pasti ada hubungannya dengan perang.
Mengapa PKT yang tidak pernah berhenti mempromosikan pembangunan wilayah barat, sekarang tiba-tiba menekankan hal ini? Li Jun berpikir ada hubungan yang erat dengan apa yang pernah ditegaskan oleh pemerintah AS jika terjadi perang di Taiwan. Komandan Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa jika terjadi perang di Selat Taiwan, Amerika Serikat akan menghancurkan pusat transportasi, fasilitas militer penting, dan industri manufaktur di wilayah pesisir Tiongkok.
Jadi menurut gambaran mereka, maka seluruh wilayah pantai akan lumpuh. Bahkan baru-baru ini, militer AS mengatakan bahwa begitu perang pecah di Selat Taiwan, maka pemandangan neraka akan muncul. Oleh karena itu, saya pikir jika PKT ingin menyerang,Taiwan PKT harus melakukan persiapan. Tindakan yang tidak dapat dihindari adalah memindahkan industri teknologi tinggi, rantai industri manufaktur, dan perusahaan industri militer menjauhi wilayah pesisir dan terpencar.
Li Jun mengatakan bahwa meskipun termasuk pekerjaan berat, tetapi PKT melakukannya secara tersembunyi, instruksi itu cuma ada dalam dokumen Dewan Negara pada 25 September tahun ini, yang seakan-akan merupakan dokumen panduan mengenai ketenagakerjaan.
Namun, beberapa pakar dalam negeri berpendapat bahwa ini bukan surat himbauan biasa, tetapi strategi nasional yang penting. Namun saat ini tidak mudah untuk melakukan pengalihan industri seperti ini, karena seluruh lingkungan sosial telah mengalami perubahan yang luar biasa. Dapat dikatakan bahwa pada dasarnya tidak mungkin mengalihkan bakat, dana, dan teknologi hanya dengan mengandalkan perintah administratif. Li Jun sendiri meragukan apakah keinginan itu akan terwujud.
Peralihan industri semacam ini telah 4 kali terjadi sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok. Gerakan Pembangunan Front Ketiga pada tahun 1960-an adalah salah satunya. Saat itu, negara dibagi menjadi 3 menurut posisi strategisnya, yaitu garis pertama atau front depan, kedua atau front tengah dan ketiga atau front belakang.
Jarak terdekat dari front ketiga sedikitnya juga melebihi 700 km dari garis pantai, dan yang dikelilingi antara lain oleh Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou, Pegunungan Taihang, dan Pegunungan Dabie sebagai pembatas alami.
Dalam situasi khusus persiapan perang, area front ketiga merupakan area belakang strategis yang ideal. Karena kebutuhan perang, jadi banyak pabrik dan fasilitas produksi dibangun di daerah terpencil, terpisah untuk menghindari pengeboman, tetapi tidak sesuai dengan prinsip ekonomi sehingga banyak yang bangkrut setelah tahun 1980.
Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times mengatakan, bahwa relokasi sejumlah besar pabrik untuk pembangunan front ketiga telah selesai pada tahun 1970an. Proyek industri berat, gudang senjata, dan lembaga penelitian pada dasarnya telah berdiri, namun pabrik pendukung dan rantai pasokan belum selesai dilakukan. Masalah lain dengan Pembangunan di front ketiga adalah transportasi yang tidak nyaman.
Banyak pabrik yang dibangun di dasar jurang yang besar. Memang soal keselamatan cukup matang dipertimbangkan, tetapi manfaat ekonomi tidak mendapat perhatian. Oleh karena itu, ketika Gerakan Reformasi dan Keterbukaan dilaksanakan, di mana perusahaan mulai berfokus pada efisiensi demi keuntungan, maka perusahaan-perusahaan yang terpencil ini akan kalah bersaing, mengalami penurunan, atau mereka akan bertransformasi dan pindah ke kota, atau menggunakannya untuk tujuan lain. Proyek utama di awal tahun 1980-an adalah Tembok Besar Bawah Tanah, yang merupakan jalur bawah tanah di bawah gunung. Banyak kota yang mengandalkan jalur bawah tanah ini untuk transportasi darat.
Guo Jun mengatakan bahwa senjata nuklir Partai Komunis Tiongkok terutama mengandalkan peluncuran di darat. Sedangkan peluncuran lewat laut dan udara masih kurang dapat diandalkan. Ada dua jenis utama senjata nuklir berbasis darat, yang satu bersifat statis, ada silo peluncuran yang penutupnya perlu dibuka sebelum melakukan peluncuran. Senjata statis ini mudah terpantau dan dihancurkan oleh musuh saat perang terjadi.
Satunya lagi adalah rudal antarbenua yang perlu diangkut dengan truk besar atau kereta api, yang lebih mudah untuk menghindari serangan orang lain. Amerika Serikat pernah melaporkan, bahwa beberapa senjata nuklir bergerak milik PKT ditempatkan di jalur bawah tanah di wilayah tengah dan barat Tiongkok yang dinamakan Tembok Besar Bawah Tanah yang memiliki panjang ribuan kilometer, bisa dilalui 2 truk besar. Di dalam terowongan juga ada supermarket. Ini adalah proyek rahasia tingkat tertinggi PKT yang dirancang pada awal tahun 1970-an, dan konstruksinya masih terus berlanjut hingga tahun 1980-an.
Penilaian Mao Zedong saat itu adalah perang dunia pasti akan pecah, hanya masalah waktu saja. Perekonomian PKT sedang tidak bagus dan industrinya pun masih terbelakang, sehingga PKT mengusulkan untuk sedapat mungkin menunda perang. Setelah Deng Xiaoping berkuasa, penilaian PKT terhadap situasi internasional adalah bahwa perang dapat dihindari. Jadi semua rencana dan strategi di era Mao adalah persiapan perang.
Selama Perang Korea pada tahun 1950an, Partai Komunis Tiongkok menyaksikan kekuatan peperangan modern. Rasio korban antara tentara PKT dan militer AS adalah sekitar sepuluh banding satu. Hal ini karena dalam Perang Korea itu AS mengandalkan pemikiran strategis dan taktis perang terbatas. Oleh karena itu, pertimbangan Mao Zedong adalah ketika perang pecah, PKT perlu meninggalkan wilayah pesisir dan mundur ke daerah pegunungan di wilayah tengah dan barat yang lebih aman dari serangan agar mempunyai kekuatan untuk melanjutkan perang perlawanan.
Oleh karena itu, dalam pembangunan tahun 1960-an dan 1970-an, PKT pada dasarnya tidak berinvestasi di wilayah pesisir. Ini adalah pemikiran strategis Mao Zedong. Ia ingin melakukan perang yang berlangsung panjang dan menggunakan perang rakyat, yaitu perang gerilya. Apa yang disebut oleh Partai Komunis Tiongkok untuk menjerumuskan musuh-musuhnya ke dalam lautan luas perang rakyat adalah dengan menggunakan perang untuk menyeret lawan-lawannya menuju keruntuhan ekonomi. Menurut Mao yang beride Perang Anti Jepang, bahwa masyarakat Tiongkok bisa bertahan hidup dengan hany makan rumput.
Dua aspek perang yang telah dirangkum oleh Partai Komunis Tiongkok dari Pemikiran Mao Zedong tentang peperangan adalah satu, perang yang berkepanjangan, dan yang lainnya adalah perang rakyat atau perang gerilya. Perang Anti-Jepang Tiongkok pecah pada tahun 1937. Pada tahap pertama, pemerintah Nasionalis memindahkan pabrik di Shanghai, Jiangsu dan Zhejiang ke wilayah tengah dan barat.
Menurut data dari Pemerintah Nasional, dalam waktu 3 tahun dari paruh kedua tahun 1937 hingga Juni 1940, pemerintah Tiongkok merelokasi total sebanyak 448 pabrik dengan 120.000 ton material dan 12.000 orang teknisi. Diantaranya, lebih dari 60% adalah perusahaan yang berada di Shanghai dan Delta Sungai Yangtze. Sebagian besar pabrik tersebut yaitu 254 telah pindah ke Sichuan, 121 ke Hunan, 27 ke Shaanxi.
Ada juga beberapa pabrik yang pindah ke sana secara sukarela. Selama seluruh periode Perang Anti-Jepang, terdapat lebih dari 600 pabrik yang dipindahkan ke front belakang. Relokasi pabrik-pabrik ini memainkan peran besar dalam delapan tahun berikutnya dalam perang melawan penjajah Jepang.
Di satu sisi, penguatan front belakang mendukung pasokan militer di garis depan dan mengembangkan industri militer, sekaligus juga mendorong pasokan produk sipil yang berdampak positif terhadap perekonomian wilayah tengah dan barat. Kuncinya adalah mempertahankan kekuatan ekonomi untuk berperang melawan Jepang dan meletakkan landasan material bagi pembangunan industri dan pertambangan di kawasan belakang.
Pada dasarnya dari sinilah pemikiran PKT berasal. Oleh karena itu, ketika PKT kembali meminta pengalihan besar-besaran industri ke wilayah belakang, dunia luar pasti langsung mengkaitkannya dengan Gerakan Pembangunan Front Ketiga sebelumnya dan seluruh pemikiran PKT dalam persiapan untuk menghadapi perang yang berskup besar dan berkepanjangan.
Yao Cheng mengatakan bahwa PKT sudah mempersiapkan perang berskala besar. Perang di masa depan semuanya akan melibatkan serangan jarak jauh. Misalnya, kapal induk AS harus diparkir ribuan kilometer jauhnya. Untuk serangan jarak jauh, radius serangan dari jet tempur kapal induk juga terbatas, dan rudal Tomahawk yang diluncurkan oleh kapal selam nuklir hanya mampu mencapai jarak 2.000 kilometer. Jika menghantam daratan setelah keluar sejauh seribu kilometer, maka hanya bisa menghantam wilayah pesisir yang jaraknya seribu kilometer. Saat ini tampaknya tingkat tempur dan kemampuan tempur suatu negara terutama bergantung pada kedalaman strategisnya.
Walau Taiwan tidak memiliki kedalaman strategis, namun Taiwan sudah memiliki rudal yang dapat menjangkau jarak 2.000 kilometer. Oleh karena itu, begitu perang pecah, jet tempur F-35 milik Amerika Serikat, Jepang, dan Taiwan dapat menembus pantai, bandara, dan pelabuhan untuk melakukan serangan yang menghancurkan terhadap wilayah pesisir.
Memang tidak mudah untuk menjangkau sasaran yang berjarak ribuan kilometer di wilayah pedalaman. Ke depannya, hanya Angkatan Roket dengan pasukannya yang berada di Pangkalan ke-61 di Huangshan, Anhui, yang paling dekat dengan laut, sedangkan yang lainnya berada di barat laut, Henan, Ningxia dan Gansu. Dengan demikian rudal lawan lebih mudah dicegat karena jarak terbangnya yang jauh. Oleh karena itu, menempatkan beberapa pangkalan serangan sekunder penting pada jarak ribuan kilometer memang merupakan pertahanan yang efektif dalam peperangan.
Shi Shan, editor senior dan kepala penulis The Epoch Times mengatakan, sekitar tahun 1990-an, ia pernah membaca laporan yang diterbitkan oleh Rand Corporation, sebuah lembaga pemikir terkenal Amerika Serikat yang mengatakan, bahwa begitu terjadi krisis di Selat Taiwan, Amerika Serikat harus melakukan intervensi dan memilih perang proaktif habis-habisan. Artinya, AS harus bergantung pada pangkalan militernya di Asia, serta superioritas udara absolut untuk melakukan pemboman menyeluruh di Tiongkok.
Jadi, saat ini, sangat penting bagi Partai Komunis Tiongkok untuk memindahkan seluruh perusahaannya ke daerah pegunungan. Hanya saja apakah perang akan terjadi dalam waktu dekat, atau apakah perang akan segera terjadi, masih belum diketahui secara pasti. Namun, inilah pendekatan strategi yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok, dan bagi Shi Shan kita masih perlu memberikan perhatian yang cermat terhadap masalah ini. (sin)
Apakah Korut Berani Berperang Melawan Ukraina dan Korsel Secara Bersamaan?
Xie Luo-shan
Baru-baru ini, Korea Utara berubah menjadi lebih beringas karena akan segera membentuk aliansi militer dengan Rusia. Korea Utara selain menjanjikan pengiriman pasukan ke medan perang di Ukraina, tetapi juga mengeluarkan ancaman yang sangat provokatif terhadap Korea Selatan.
Perjanjian “Kemitraan Strategis Komprehensif” antara Rusia dan Korea Utara pada hakikatnya adalah aliansi militer strategis, yang dengan jelas menyatakan bahwa jika salah satu pihak yaitu Rusia atau Korea Utara berperang dengan pihak ketiga, maka pihak lainnya akan memberikan bantuan militer apa pun yang diperlukan, termasuk semua sumber daya yang dibutuhkan. Perjanjian tersebut sudah mendapatkan kesepakatan dari kedua belah pihak tinggal menunggu penandatanganannya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah konferensi pers di Brussels pada 17 Oktober mengatakan bahwa Korea Utara sedang melibatkan diri dalam perang dengan Ukraina dan bersiap mengirim puluhan ribu tentara untuk berperang bersama Rusia di tengah ketegangan antara Kyiv dan Moskow. Hal ini akan menyebabkan perang semakin meluas.
“Informasi yang kita dapat adalah Korea Utara sedang bersiap untuk mengirimkan lebih dari 10.000 orang tentara dari berbagai kemampuan khusus”, ini adalah “langkah pertama dalam perang dunia”, katanya. Hal ini akan menandai peningkatan secara signifikan keterlibatan Korea Utara dalam perang atas nama sekutu utamanya, Rusia.
Kremlin menepis laporan bahwa pasukan Korea Utara akan bertempur bersama pasukan Rusia dan menyebutnya sebagai berita palsu.
Menurut laporan, ribuan tentara Korea Utara telah menerima pelatihan di Timur Jauh Rusia dan bersiap untuk bergabung dalam perang melawan Ukraina sebelum akhir tahun ini untuk mengganti pasukan Rusia yang semakin serius berkurang akibat pertempuran.
Media Ukraina melaporkan pada 15 Oktober, bahwa sekitar 3.000 orang warga Korea Utara akan bergabung dengan Batalyon Buyat, yang berafiliasi dengan Brigade Serangan Lintas Udara Independen ke-11 Angkatan Bersenjata Rusia. Batalyon Buyat mungkin ditempatkan di dekat kota Suzha di wilayah Kursk Rusia yang diduduki Ukraina, di sana sudah muncul beberapa orang tentara Korea Utara. Andrey Kovalenko, direktur Pusat Anti-Disinformasi Ukraina, mengatakan bahwa warga Korea Utara mungkin juga akan memasuki wilayah Ukraina untuk berperang.
Kemungkinan pasukan Korea Utara dalam skala besar akan bertempur berdampingan dengan pasukan Rusia di medan perang di Ukraina tampaknya tidak bisa dihindari. Pertanyaan selanjutnya adalah kapan hal ini akan terjadi. Selama “kemitraan strategis komprehensif” antara Korea Utara dan Rusia secara resmi berlaku, hampir tidak ada yang dapat mencegah peningkatan komprehensif bantuan timbal balik militer antara Moskow dan Pyongyang, dan aliansi strategis ini akan semakin mempengaruhi situasi di Semenanjung Korea.
Saat ini, situasi di Semenanjung Korea sedang mengalami perubahan kritis, yang menunjukkan bahwa situasi tersebut dapat berkembang menjadi seperti permusuhan secara menyeluruh.
Media Korea Utara KCNA pada 18 Oktober memberitakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa Korea Selatan adalah negara yang bermusuhan. Sehari sebelumnya, Kantor Berita Pusat Korea menyatakan bahwa Majelis Nasional Korea Utara merevisi konstitusi dan menetapkan Korea Selatan sebagai “negara musuh”. Hal ini menandai Kim Jong-un telah sepenuhnya mengingkari janjinya untuk menyatukan kembali Semenanjung Korea.
Mengenai pemboman jalan-jalan dan kereta api yang menghubungkan Korea Utara dan Selatan pada minggu ini, Kim Jong-un mengatakan, bahwa ini berarti tidak hanya penutupan fisik, tetapi juga berakhirnya hubungan dengan Seoul, dan untuk sepenuhnya menghapus kesadaran mengenai saudara sebangsa yang tidak berguna, dan gagasan unifikasi yang tidak masuk akal.
Awalnya, Korea Utara mengumumkan rencana ingin merevisi perbatasan maritimnya dengan Korea Selatan sekaligus memindahkannya lebih jauh ke selatan. Seoul kemudian menanggapinya dengan menegaskan bahwa mereka siap mempertahankan perbatasannya meski harus melalui pertumpahan darah.
Selama periode ini, Pyongyang menuduh Seoul mengirim drone tak dikenal untuk menyebarkan selebaran. Selain itu juga mengatakan bahwa jika drone kembali muncul di wilayah udara, konsekuensinya akan menjadi bencana besar. Segera setelah itu, unit artileri Korea Utara yang dikerahkan di sepanjang perbatasan disiagakan penuh, dan dua jalan yang menghubungkan Korea Utara dan Selatan diledakkan.
Jumlah pasti militer Korea Utara masih belum diketahui, namun ada sumber yang menyebutkan bahwa negara itu telah melakukan enam kali uji coba nuklir dan lebih sering uji coba rudal, termasuk rudal balistik yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Adapun pasukan regular Korea Utara berjumlah lebih dari 1,1 juta orang.
Karena teknologi dan peralatan militer Korea Utara yang sudah ketinggalan zaman, negara ini mungkin kalah saing dengan Korea Selatan dalam hal kemampuan konvensional. Meskipun Korea Selatan tidak memiliki senjata nuklir, tetapi negara ini dilindungi oleh Strategi Pencegahan Nuklir yang Diperluas Amerika Serikat, sehingga bukan berarti Korea Selatan tidak memiliki kemampuan untuk mencegah serangan nuklir Korea Utara. Selama bertahun-tahun, seiring dengan meningkatnya provokasi Korea Utara, semakin banyak suara di Korea Selatan yang berharap Seoul dapat memiliki senjata nuklirnya sendiri, hal ini telah mendorong Amerika Serikat untuk lebih mempertimbangkan soal penerapan pencegahan yang diperluas di Semenanjung Korea.
Faktanya, kekuatan militer konvensional yang dimiliki Amerika Serikat dan Korea Selatan, khususnya serangan presisi jarak jauh dan kemampuan pembersihan target bunker yang kuat, telah memberikan efek jera yang cukup besar terhadap Korea Utara. Kuncinya adalah seberapa cepat tentara Korea Selatan yang jumlahnya relatif kecil dapat mencapai tujuan militernya di saat konflik dengan Korea Utara meletus, dan sejauh mana kemampuannya untuk melumpuhkan efektivitas tempur tentara Korea Utara yang jumlahnya besar. Jika tidak dapat mencapai tujuan militernya dalam waktu sesingkat-singkatnya, maka tentara Korea Utara masih berpeluang untuk menimbulkan kerugian besar bagi Seoul.
Sebaliknya, tentara Korea Utara yang perlengkapannya relatif buruk, dapat menggunakan senjata nuklir, senjata konvensional untuk melawan kekuatan besar yang memang tidak sebanding, dengan memanfaatkan kekhasan lokasi geografisnya, sampai pada tingkat tertentu tentara Korea Utara masih mampu menutupi kesenjangan teknologinya. Sejauh ini pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik Korea Utara masih menjadi sumber kekhawatiran.
Tentu saja, ini bukan berarti ingin menggambarkan seberapa kuatnya tentara Korea Utara, tetapi mereka memang mampu menimbulkan kerusakan yang sangat serius bagi Seoul.
Garis Demarkasi Militer (DMZ) yang memiliki lebar 4 kilometer dan Panjang 250 kilometer, yang dijadikan perbatasan antara Korea Utara dan Selatan merupakan salah satu garis pertahanan yang paling padat ranjau, dan banyak pos penjagaan di kedua sisinya. Konflik antara Korea Utara dan Selatan akan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Masalahnya, pusat kota Seoul hanya berjarak 40 kilometer dari DMZ, dan kawasan padat penduduk terdekat hanya berjarak 10 kilometer dari zona pemisah sempit ini. Jika terjadi perang, Korea Utara dapat menimbulkan korban jiwa yang serius dan kehancuran kota berskala besar pada masyarakat Seoul hanya dengan menggunakan artileri konvensional.
Dalam berbagai skenarionya Pentagon untuk melakukan intervensi terhadap konflik Korea Utara-Selatan, hampir tidak menemukan cara untuk mengalahkan Korea Utara dengan kerugian yang minimal bagi Seoul. Amerika Serikat dan Korea Selatan mungkin lebih memikirkan cara melawan invasi Korea Utara dengan kerugian minimal dibandingkan sekadar mengalahkan tentara Korea Utara atau mengakhiri rezim Kim.
Dari sudut pandang lain, janji merealisasikan pengakhiran rezim Kim mungkin juga mempunyai efek jera yang besar, ini mungkin bisa memaksa Kim Jong-un hanya menggunakan senjata gertakan, atau secara simbolis meledakkan beberapa gedung dan jalan di negerinya yang kiranya memiliki hubungan dengan Korea Selatan untuk menunjukkan tekadnya melawan Korea Selatan.
Namun, keberadaan “Kemitraan Strategis Komprehensif” antara Korea Utara dan Rusia, sebuah aliansi yang serupa dengan aliansi bilateral antara Amerika Serikat dan Korea Selatan atau bahkan aliansi NATO, semakin membesarkan keberanian Kim Jong-un untuk menantang Korea Selatan.
Namun, para pengamat Barat percaya, sejarah hubungan antara Rusia dan Korea Utara menentukan bahwa hal ini lebih cenderung menjadi “hubungan kenyamanan” yang jauh lebih rapuh daripada yang dibayangkan banyak orang. Hubungan ini jelas didasarkan pada kebutuhan mendesak Rusia akan senjata dan amunisi untuk mempertahankan perang di Ukraina. Begitu situasi perang di Ukraina berubah atau persediaan artileri dan rudal Korea Utara habis, maka Korea Utara dapat langsung kehilangan daya tawar untuk bekerja sama dengan Rusia.
Kim Jong-un tampaknya mencoba memulai konfrontasi dalam dua arah pada saat yang sama, karena didukung oleh “kemitraan strategis komprehensif”.
Di satu sisi, mengirim pasukan ke Ukraina dapat menghasilkan uang dan teknologi Rusia, namun hal ini selain dapat mengarah pada deklarasi perang dengan Ukraina, juga menjadikan tentara Korea Utara sebagai umpan meriam bagi Rusia. Di sisi lain, konflik bersenjata dengan Korea Selatan yang tanpa pertimbangan lebih jauh bahkan bisa berujung pada runtuhnya rezim Kim Jong-un. (sin)
Anjing Cilik dan Gemoy di Tiongkok Ini Menjaga Makam Pemiliknya Selama 2 Tahun, Mengharukan Netizen dan Menduduki Puncak di Mesin Pencarian
ETIndonesia. Di kota Shangrao, provinsi Jiangxi, Tiongkok, seekor anjing kecil telah menjaga makam pemiliknya yang telah meninggal selama dua tahun, yang membuat banyak netizen terharu dan menduduki posisi teratas di mesin pencarian.
Menurut laporan media daratan, setelah pemiliknya meninggal, anjing itu terus menjaga makamnya selama dua tahun. Jika lapar, ia akan turun gunung untuk mencari makanan, dan setelah makan, kembali lagi ke makamnya untuk tetap menjaga tempat tersebut.
Selama waktu itu, beberapa penduduk desa di sekitar telah mencoba merawatnya, tetapi ia selalu kembali ke makam. Anjing tersebut harus tidur di luar dan terpapar cuaca, hingga ia menderita penyakit kulit yang parah.
Beruntung, orang-orang baik menemukannya dan membawanya ke rumah sakit. Anjing tersebut membutuhkan waktu enam bulan untuk pulih, dan setelah bulu-bulunya tumbuh kembali, ia kembali menjadi anjing kecil yang lucu.
Orang baik tersebut mengatakan, “Karena ia sangat setia, kami memberinya nama Zhongbao (Setia).”
Video mengenai kisah ini diposting di Weibo dan dengan cepat menarik jutaan klik. Banyak orang meninggalkan komentar, “Hati saya hancur, ini adalah versi nyata Hachiko, betapa setianya si kecil ini,” “Hachiko yang mengharukan, sangat menyentuh,” “Versi Tiongkok dari Hachiko,” “Anjing benar-benar sahabat paling setia manusia,” “si kecil yang sangat setia.”
Hachiko adalah seekor anjing Akita dari Jepang yang terkenal akan kesetiaannya kepada pemiliknya, Profesor Hidesaburo Ueno. Kisah nyata Hachiko juga di angkat ke layar perak di Jepang pada tahun 1987.
Pada Agustus lalu, selama bencana banjir di Danau Dongting, terdapat versi Hachiko dari Yueyang, Tiongkok yang menjaga tanggul selama lebih dari sebulan, hingga akhirnya pemiliknya kembali ke rumah.
Menurut laporan media daratan, pada 5 Juli, tanggul di Danau Dongting jebol. Pasangan Yan Ruorong dan Liu Yunlian dari Desa Tuandong, Kecamatan Huarong, dipindahkan ke tempat penampungan, namun mereka meninggalkan seekor anjing kecil berwarna kuning yang sedang hamil yang telah mereka pelihara selama empat tahun untuk menjaga barang-barang mereka.
Pasangan tersebut sangat khawatir akan anjing kecil itu dan kembali ke tanggul pada pertengahan Juli dengan membawa makanan. Anjing kecil yang kurus itu berlari dengan gembira menuju pasangan Yan dan memeluk pemiliknya erat-erat.
Pada 15 Agustus, Yan Ruorong memutuskan untuk meninggalkan tempat penampungan dan kembali ke rumah. Selama lebih dari sebulan, anjing kecil itu telah menjaga barang-barang mereka di tanggul. (Jhon)
Sumber : NTDTV.com
Badai Kuat Mediterania Hantam Spanyol, Jumlah Korban Tewas Meningkat Menjadi 158 Orang
ETIndonesia. Sebuah badai Mediterania yang sangat kuat melanda Spanyol sejak 29 Oktober, menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi setidaknya 158 orang pada 31 Oktober, sementara petugas penyelamat masih berupaya mencari kemungkinan korban selamat. Pemerintah memberikan peringatan bahwa keadaan darurat “belum berakhir,” dan meminta masyarakat di daerah bencana untuk tetap berada di rumah.
Spanyol diterjang banjir yang langka, dengan wilayah Valencia di timur menjadi yang paling parah.
Beberapa daerah diterjang curah hujan setara dengan satu tahun dalam waktu delapan jam pada 30 Oktober, menyebabkan banjir bandang, sungai jebol, dan arus deras yang menghancurkan jembatan, menjadikan kota-kota terendam, rumah-rumah warga hancur, dan mobil-mobil mengapung menghalangi jalan. Hingga sore 31 Oktober, sebanyak 155 jenazah telah ditemukan.
Selain itu, wilayah Castilla-la Mancha dan Andalusia melaporkan total tiga orang tewas pada 30 Oktober. Statistik awal yang dirilis pada 30 Oktober mencatat 95 orang tewas, dan pejabat setempat telah memperingatkan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah.
Central News Agency mengutip laporan AFP, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta warga di Provinsi Valencia dan Castellon di wilayah Valencia untuk “tetap di rumah” dan mengikuti arahan unit penanggulangan darurat, “Saat ini hal terpenting adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.”
Raja Felipe VI juga mengingatkan bahwa situasi darurat “belum berakhir.” Badan Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET) hari ini mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk beberapa daerah di timur dan selatan. (jhon)
Sumber : NTDTV.com
Militer AS Serang Beberapa Pos ISIS, Biden Memimpin Acara Halloween di Gedung Putih
ETIndonesia. Militer AS menyerang beberapa pos ISIS, menewaskan 35 teroris. Pada Rabu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan bahwa pada Senin (28/10/2024) sore, pasukan AS di Timur Tengah melakukan “serangkaian serangan” terhadap beberapa pos ISIS di Suriah, menewaskan hingga 35 anggota teroris ISIS.
Saat ini belum jelas apakah di antara 35 anggota bersenjata yang tewas tersebut terdapat pemimpin senior ISIS. CENTCOM menyatakan, “Tidak ada indikasi bahwa ada korban sipil.”
Presiden Biden dan Ibu Negara Jill Biden menggelar acara Halloween terakhir mereka di Gedung Putih pada hari Rabu. Sebanyak 8.000 orang diundang ke Gedung Putih, termasuk siswa, anak-anak, dan keluarga militer.
Pada hari itu, Ibu Negara Jill menambahkan tema pendidikan ke dalam acara tersebut dan menamakannya “Hallo-Read” untuk mendorong minat membaca. Ibu Negara AS Jill Biden mengatakan, “Selamat Halloween, semoga kalian semua bersenang-senang hari ini. Terima kasih.”
Batas waktu pelarangan mendekat, TikTok terjerat dalam gugatan hukum. Presiden Biden menandatangani Undang-Undang Perlindungan Warga AS dari Aplikasi yang Dikuasai Negara Musuh (PAFACA) pada 24 April, yang berarti bahwa perusahaan induk TikTok, ByteDance, harus menjual TikTok sebelum 19 Januari 2025, atau menghadapi larangan.
Namun, TikTok berargumen bahwa pemerintah AS belum memberikan bukti yang menunjukkan bahwa TikTok merupakan risiko bagi keamanan nasional, sehingga tindakan tegas tidak seharusnya diambil.
Di sisi lain, para legislator dan badan intelijen AS percaya bahwa jika aplikasi tersebut tetap di bawah kontrol Tiongkok, akan ada ancaman serius terhadap keamanan nasional.
Sementara itu, H5N1 Virus Flu Burung Ditemukan Pertama Kali di Babi di AS. Pada Rabu, Departemen Pertanian AS (USDA) mengumumkan bahwa virus H5N1 ditemukan pada seekor babi di sebuah peternakan di Oregon. Sebelumnya, unggas di peternakan tersebut telah terkonfirmasi terinfeksi H5N1.
Babi dikenal sebagai “wadah campuran” untuk flu karena dapat menjadi inang bagi virus flu burung dan virus flu manusia, yang menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan virus ini menginfeksi manusia dan menyebar antar manusia. (jhon)
Sumber :NTDTV.com