Home Blog Page 267

Meksiko  Gerebek “Kota Yiwu” yang Dipenuhi Barang Palsu dari Tiongkok,  Bertekad Memberantasnya Secara Nasional 

0

Tepat ketika Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap produk dari Meksiko, pemerintah Meksiko pada Kamis (28 November) menggerebek kawasan komersial di Mexico City yang dipenuhi barang-barang palsu asal Tiongkok, yang dikenal sebagai “Kota Yiwu.” Pada Jumat (29 November), pihak berwenang Meksiko mengumumkan akan memperluas operasi pemberantasan barang palsu ini ke seluruh negeri

ETIndonesia. Pada Kamis 28 November, lebih dari 200 petugas polisi dan aparat penegak hukum melakukan penggerebekan di “Mexico Mart,” yang sebelumnya dikenal sebagai “Kota Yiwu.” Dalam operasi tersebut, sekitar 90.000 barang palsu berlabel merek terkenal seperti Marvel, Sanrio, Disney, dan Nintendo berhasil disita. Total lebih dari 262.000 produk yang tidak memiliki dokumen impor atau label juga ditemukan. 

Gedung pasar tersebut, baik di luar maupun dalam, dipenuhi papan tanda berbahasa Mandarin. Menurut pihak berwenang, barang-barang tersebut berasal dari Tiongkok, Malaysia, Indonesia, Bangladesh, dan Vietnam.

Menteri Ekonomi Meksiko, Marcelo Ebrard, menyatakan bahwa pemerintah akan menyita gedung tersebut dari pemiliknya dan menghancurkan barang-barang ilegal. Jika dokumen impor ditemukan, agen transportasi dan bea cukai yang terkait dengan dokumen tersebut juga akan diperiksa.

Dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk Tiongkok yang dipesan melalui situs ritel online membanjiri Meksiko, terutama mainan, peralatan rumah tangga, serta sepeda listrik dan skuter murah.

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh Meksiko menjadi jalur utama barang-barang dari Tiongkok untuk membanjiri pasar Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan memberlakukan tarif tinggi pada produk Meksiko. Menanggapi hal ini, pejabat Meksiko menyatakan akan mendorong perusahaan lokal untuk memproduksi barang-barang tersebut di dalam negeri guna menggantikan impor dari Tiongkok. (hui)

Pertanda Apakah? Langit Mongolia Dalam Menampilkan “Tiga Matahari” 

Pada 1 Desember 2024, topik tentang fenomena “tiga matahari” yang muncul di langit Mongolia Dalam menjadi viral di media sosial, memicu perdebatan hangat di kalangan warganet Tiongkok 

ETIndonesia. Laporan media daratan Tiongkok, pada 29 November 2024 menyebutkan sebuah fenomena langka berupa parhelion (matahari palsu) terjadi di Kota Genhe, Mongolia Dalam, berlangsung hampir lima jam. 

Dalam video yang beredar, terlihat tiga matahari tampak bersinar bersamaan dengan posisi membentuk formasi: matahari di tengah lebih tinggi, sedangkan dua lainnya lebih rendah di sisi kiri dan kanan.

Banyak warga setempat merekam fenomena unik ini. Dalam salah satu video, terdengar suara orang berteriak, “Apa ini? Wow, satu, dua, tiga.”

Fenomena ini memicu diskusi luas di kalangan netizen Tiongkok. Pesan yang ditinggalkan di media sosial antara lain :

  • “Baru saja, Mongolia Dalam mengalami fenomena tiga matahari bersinar bersamaan. Luar biasa!”
  • “Indah sekali.”
  • “Fenomena ini sungguh ajaib.”
  • “Tiga matahari muncul di langit! Dan berlangsung cukup lama.”

Ada pula yang bercanda, “Wah, Hou Yi (pemanah dari mitos Tiongkok) mungkin harus mulai bekerja lagi.” 

Sementara yang lain berkomentar serius, “Ada sesuatu yang tidak beres. Ini pertanda buruk.”

Menurut catatan klasik Tiongkok, fenomena tiga matahari dianggap sebagai pertanda buruk. Dalam tradisi kuno, munculnya beberapa matahari sering dikaitkan dengan ramalan bencana atau kekacauan besar.

Misalnya, Kitab Jin: Catatan Astronomi mencatat bahwa pada tahun 317 M, fenomena serupa terjadi di langit, disertai pelangi putih yang membentang hingga puncak langit. Para peramal kala itu menafsirkan fenomena tersebut sebagai tanda akan terjadi kekacauan dan perebutan kekuasaan di antara para penguasa dalam waktu tiga bulan.

Kitab lain, Xiao Jing Nei Ji, menyatakan: “Jika tiga matahari muncul bersamaan, penguasa negara akan kehilangan tahtanya.” Sedangkan Ramalan Jingzhou menyebutkan: “Kemunculan tiga matahari menandakan kehancuran negara, hilangnya wilayah, atau bencana besar seperti banjir atau perang.”

Bahkan ahli astronomi dan peramal terkenal Dinasti Tang, Li Chunfeng, dalam bukunya Yi Si Zhan, menganggap fenomena ini sebagai tanda bahwa dunia akan mengalami perpecahan.

Fenomena langka seperti ini sering terjadi di Tiongkok belakangan ini. Pada 18 Agustus, seorang warga Chengdu, Provinsi Sichuan, melaporkan fenomena tujuh matahari yang muncul secara sejajar di langit, meskipun hanya berlangsung sekitar satu menit sebelum menghilang.

Sebelumnya, pada 26 Juli, fenomena tiga matahari juga dilaporkan terjadi di Suining dan Guangde, Sichuan. Fenomena serupa, dengan empat, tiga, atau dua matahari, pernah terjadi di berbagai wilayah seperti Beijing dan Sichuan pada tahun 2022 dan 2023, menarik perhatian banyak media lokal. (Hui)

Popularitas Zelenskyy Anjlok, Survei: 60% Menolaknya untuk Periode Berikutnya

0

EtIndonesia. Seiring kerugian besar Ukraina dalam perang Rusia-Ukraina, dukungan untuk Presiden Zelenskyy semakin menurun, menurut survei terbaru di Ukraina, hanya 16% responden yang mendukung Zelenskyy untuk periode berikutnya, anggota parlemen Ukraina bahkan secara terbuka menyatakan “orang-orang sudah lelah, hampir setiap orang kehilangan orang-orang yang mereka cintai”.

Survei di Ukraina: 60% Menolak Zelenskyy untuk Periode Berikutnya, Anggota Parlemen Ukraina: “Orang-sudah orang Lelah”

Pusat Pemantauan Sosial di ibu kota Ukraina, Kyiv, merilis survei tersebut pada pekan ini, survei ini ditujukan kepada 1200 responden Ukraina, diklaim sebagai studi paling komprehensif tentang preferensi pemilihan di Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina.

Hasilnya menunjukkan, hanya 16% responden yang akan memilih mendukung Zelenskyy untuk periode berikutnya, sekitar 60% cenderung agar Zelenskyy bahkan tidak ikut dalam pemilihan untuk periode berikutnya. 

Dalam survei ini, Zelenskyy tertinggal dengan tingkat dukungan 27% di belakang mantan komandan angkatan bersenjata Ukraina yang sekarang menjabat sebagai duta besar di Inggris, Valery Zaluzhny, yang juga merupakan orang yang paling dipercaya di Ukraina.

Anggota parlemen Ukraina, Oleksandra Ustinova, mengatakan: “Sangat sulit menjadi presiden yang populer ketika Anda telah berperang selama 3 tahun.”

“Orang-orang sudah lelah, hampir setiap orang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, ini adalah tantangan besar bagi Zelenskyy,” Ustinova menambahkan.

“The Times” Inggris melaporkan pada tanggal 29 November, bahwa Zelenskyy pernah meningkatkan semangat negara yang terkepung dan membuat reputasinya melonjak baik di dalam maupun luar negeri ketika dia mengunjungi Barat untuk meminta dukungan, menerima penghormatan berdiri dari parlemen Eropa dan Amerika, tetapi hampir 3 tahun perang Rusia-Ukraina, seiring dengan pertahanan garis depan Ukraina dalam bahaya kehancuran, dukungan publik untuk Zelenskyy juga semakin menurun, hanya sedikit orang Ukraina yang masih membayangkannya sebagai presiden berikutnya.

Laporan itu menyebutkan bahwa mantan komandan angkatan bersenjata Ukraina Zaluzhny dipecat oleh Zelenskyy pada Februari, sebelumnya telah ada rumor tentang perbedaan pendapat mereka dalam pengelolaan perang.

Meskipun Zaluzhny belum secara terbuka mengumumkan ambisi politik apa pun, banyak analis melihat penempatan Zaluzhny di Inggris sebagai upaya Zelenskyy untuk memarginalisasikannya. 

Saat ini masih belum jelas kapan orang Ukraina akan bisa memilih presiden berikutnya, masa jabatan Zelenskyy akan berakhir pada Mei tahun depan, tetapi menurut undang-undang darurat yang diperkenalkan saat perang Rusia-Ukraina dimulai, pemilihan baru telah ditangguhkan tanpa batas waktu.

Menurut laporan, jika Zelenskyy terus mengadopsi saran dari Washington, yaitu Ukraina harus mulai mengirimkan pemuda ke garis depan, popularitas Zelenskyy juga bisa berisiko turun lebih lanjut.

Sebenarnya, survei pendapat di Ukraina yang dirilis pada 7 Juni lalu itu menunjukkan bahwa dukungan untuk Zelenskyy  telah menurun secara bertahap, mencapai titik terendah sejak perang penuh Rusia-Ukraina dimulai pada Februari 2022.

AFP melaporkan bahwa survei ini diterbitkan oleh Institut Sosiologi Internasional Kyiv (KIIS), KIIS mencatat bahwa dukungan untuk Zelenskyy pada Mei 2022 mencapai 90%, tetapi sekarang telah turun menjadi 59%. Zelenskyy mengambil jabatan sebagai presiden Ukraina pada Mei 2019, masa jabatannya seharusnya telah berakhir bulan lalu, tetapi Ukraina saat ini berada dalam periode darurat perang, sehingga dia terus bertahan.

Zelenskyy tahun lalu menyatakan bahwa jika perlu, dia sudah siap untuk pemilihan, namun pemerintah Ukraina saat ini masih belum berniat mengadakan pemilihan, karena sekitar 20% wilayah Ukraina dikuasai oleh Rusia, dan masih ada jutaan warga Ukraina yang tinggal di luar negeri.

Trump: Zelenskyy Seharusnya Tidak Membiarkan Perang Rusia-Ukraina Terjadi

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 18 Oktober lalu di PBD Podcast yang memiliki 2 juta pelanggan mengatakan: “Zelenskyy adalah salah satu penjual terhebat yang pernah saya temui, setiap kali dia datang, kami memberinya 100 miliar dolar. Siapa lagi dalam sejarah yang bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Tidak pernah! Bukan berarti saya tidak ingin membantunya (Zelenskyy), tapi saya sangat sedih untuk kedua belah pihak. Dia seharusnya tidak membiarkan perang itu meletus.”

Amerika Serikat adalah salah satu pendukung utama Ukraina, sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, telah memberikan lebih dari 641 miliar dolar bantuan militer kepada pemerintah Zelenskyy.

Pada 3 September 2024 lalu, Trump dalam wawancara di podcast Lex Fridman, saat ditanya tentang perang Rusia-Ukraina mengatakan: “Angka kematian Ukraina akan jauh lebih tinggi dari yang kita bayangkan.” Informasi tentang korban tentara Ukraina sulit untuk dikonfirmasi.

Zelenskyy lebih awal tahun ini menyatakan bahwa jumlah tentara Ukraina yang gugur sekitar 31.000, tetapi Rusia dan asing menduga angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

“Mereka berbohong tentang angka,” klaim Trump dalam podcast tersebut. “Mereka mencoba menjaga angka tetap rendah. Mereka merobohkan sebuah bangunan sepanjang dua blok, dikatakan ada satu orang yang terluka ringan. Tidak, tidak, banyak orang yang tewas… jutaan.”

Trump dalam podcast itu menyatakan, konflik dengan Rusia adalah “perang yang tidak seharusnya terjadi.” 

Dia menyalahkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden karena tidak mampu menghentikan kejadian tersebut dan menyatakan situasi saat ini sudah kehilangan kendali, perjanjian damai “lebih sulit dari sebelumnya dimulai.”

Pada 5 Juni 2023, Robert F. Kennedy Jr, keponakan mendiang Presiden Kennedy, dalam Vlog menyatakan: “Kita telah membuat Ukraina menjadi tempat pembantaian 350.000 tentara Ukraina, mereka berbohong tentang jumlah korban, mereka menyembunyikan fakta dari kita. Pentagon juga menyembunyikan kebenaran dari rakyat Amerika, Pemerintah Ukraina juga menutupi dari rakyatnya sendiri… untuk mendorong tujuan geopolitik yang tidak ada hubungannya dengan Ukraina, kita telah mengubah negara kecil malang itu menjadi ladang pembantaian, membunuh para pemuda yang penuh dengan idealisme itu.” (jhn/yn)

Pertukaran Tahanan AS-Tiongkok Terkait Kejahatan Pornografi Anak, Orang Ketiga Warga Tiongkok yang Dibebaskan Memiliki Koneksi Kuat

0

EtIndonesia. Baru-baru ini, Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, di mana kedua negara saling menukar tiga tahanan untuk dikembalikan ke negara masing-masing. Diantara warga negara Tiongkok yang dibebaskan oleh pihak Amerika termasuk Xu Yanjun, seorang petugas intelijen dari Kementerian Keamanan Negara Tiongkok yang dituduh melakukan spionase, dan Ji Chaogun yang bertugas sebagai kontak Xu Yanjun. Sementara itu, orang ketiga yang dilaporkan oleh media adalah Jin Shanlin, yang baru berusia 26 tahun dan dituduh memiliki “barang pornografi anak”. Alasan dia bisa dibebaskan karena keluarganya mengenal tokoh berpengaruh di dalam Partai Komunis Tiongkok.

Menurut laporan dari “Financial Times”, Jin Shanlin ditangkap pada tahun 2021 saat sedang menempuh program doktoral di Universitas Texas Selatan,Amerika karena memiliki dan menyebarkan 600 gambar dan video pornografi anak.

“Dallas Morning News” melaporkan bahwa Jin memiliki hingga 47.000 gambar dan video pornografi anak. Selama penyelidikan, polisi juga menemukan bahwa Jin Shanlin telah membagikan video “pria dewasa yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak” dan konten pornografi anak lainnya.

Jin Shanlin dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh pengadilan Texas pada tahun 2022 atas kejahatan pornografi anak, dan dia seharusnya menjalani hukuman sampai Desember 2027.

Laporan “Financial Times” menyatakan, berdasarkan catatan pengadilan, selama persidangan di Texas, seorang agen FBI bersaksi bahwa keluarga Jin memiliki hubungan dengan anggota berpengaruh dalam Partai Komunis Tiongkok.

Menurut laporan dari Central News Agency, sebelum Jin Shanlin, seorang mahasiswa Tiongkok yang studi di Berklee College of Music di Amerika, Wu Xiaolei (transliterasi), ditangkap pada tahun 2022 karena mengintimidasi aktivis demokrasi luar negeri dan dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara pada April lalu. Namun, dia juga dibebaskan dan kembali ke Tiongkok pada pertengahan September berkat kesepakatan tukar tahanan AS-Tiongkok, dengan Fengsuo Zhou, seorang pemimpin mahasiswa pada peristiwa Tiananmen dan salah satu pendiri “Humanitarian China”, menilai bahwa pembebasan Wu Xiaolei menunjukkan bahwa dia mungkin memang memiliki latar belakang tertentu di Tiongkok.

Tiga Warga Negara AS yang Ditahan Secara Tidak Adil di Tiongkok Dibebaskan

Pada tanggal 27 November, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Amerika Serikat telah berhasil memfasilitasi pembebasan tiga warga Amerika yang telah ditahan secara tidak adil oleh Tiongkok untuk waktu yang lama.

Menurut laporan media, pihak Amerika juga akan membebaskan beberapa warga negara Tiongkok yang ditahan di Amerika sebagai bagian dari pertukaran, dan menurunkan peringatan perjalanan ke Tiongkok. 

Menurut laporan dari Reuters, National Security Council mengumumkan ketiga orang tersebut adalah Mark Swidan, seorang pengusaha dari Texas; John Leung, seorang warga Amerika yang lahir di Hong Kong; dan Kai Li, seorang imigran Tiongkok yang telah menjadi warga negara Amerika.

Menurut laporan dari “The Washington Post”, permintaan Amerika untuk pembebasan ketiga orang ini merupakan salah satu topik penting dalam dialog tingkat tinggi antara pejabat Amerika dan Tiongkok.

Seorang pejabat Amerika mengungkapkan bahwa baru-baru ini, saat pertemuan Presiden Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT APEC, Biden telah secara langsung mendesak Xi untuk mengizinkan ketiga warga Amerika tersebut pulang. Politico melaporkan bahwa kesepakatan ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disepakati, dan pihak Amerika juga akan membebaskan beberapa warga negara Tiongkok yang ditahan di Amerika sebagai bagian dari pertukaran.

Tiongkok pada September 2024 lalu membebaskan pendeta Amerika, David Lin, yang telah ditahan sejak tahun 2006.

Sedangkan Mark Swidan, seorang desainer dan pengusaha dari Texas berusia 49 tahun, ditangkap di Guangdong pada tahun 2012. Dia dituduh menyelundupkan narkoba dan pada Januari 2020 dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan eksekusi selama dua tahun.

Sementara itu, Kai Li, seorang warga negara Amerika yang telah lama berbisnis di Amerika, kembali ke Shanghai pada tahun 2016 untuk memberi penghormatan kepada ibunya yang telah meninggal, tetapi kemudian dituduh sebagai mata-mata FBI dan dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara setelah pengadilan tertutup pada tahun 2018.

Dan John Leung, seorang warga negara Amerika berusia 79 tahun, ditangkap di Suzhou pada tahun 2021 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan spionase setelah pengadilan tertutup pada Mei tahun lalu. (jhn/yn)

Hujan Lebat Menyebabkan Banjir Besar di Thailand dan Malaysia

0

ETIndonesia. Hujan deras yang memicu banjir besar telah melanda wilayah selatan Thailand dan utara Malaysia, mengakibatkan setidaknya 13 orang meninggal dunia dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke tempat penampungan sementara.

Menurut laporan, di Thailand, 9 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 13.000 orang dievakuasi akibat banjir yang melanda delapan provinsi di wilayah selatan. Tim penyelamat menggunakan perahu kecil dan jet ski untuk mengevakuasi warga yang terjebak. Sementara itu, di Malaysia, banjir besar  menewaskan sedikitnya 4 orang dan 80.000 orang mengungsi.

Banjir Besar di Thailand

Menurut unggahan di halaman Facebook Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand (DDPM), banjir yang melanda delapan provinsi di selatan Thailand  mempengaruhi lebih dari 553.921 rumah tangga dan menyebabkan 9 korban jiwa. Pemerintah setempat  mengerahkan bantuan darurat dan mendirikan tempat penampungan sementara di sekolah dan kuil untuk para pengungsi.

Gambar dari media lokal menunjukkan warga berjalan kaki melintasi air keruh setinggi dada, sementara mobil-mobil terendam di jalanan yang banjir.

Seorang warga Songkhla, Nampa, mengatakan kepada Thai PBS bahwa ia khawatir dengan pasokan makanan yang semakin menipis.

 “Saat ini kami masih bisa bertahan, tetapi saya tidak tahu berapa lama kami bisa bertahan dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.

Dua rumah sakit di dekat Pattani harus menutup layanan sementara untuk mencegah kerusakan akibat banjir.

Departemen Meteorologi Thailand memperingatkan bahwa beberapa daerah di selatan Thailand akan terus mengalami hujan deras hingga minggu depan. Pemerintah Thailand  mengalokasikan dana sebesar 50 juta baht untuk setiap provinsi yang terdampak banjir guna mendukung upaya penanggulangan bencana.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, melalui media sosialnya menyatakan bahwa pemerintah menargetkan untuk “segera memulihkan kehidupan normal.”

Banjir Meluas di Malaysia

Hujan deras juga memicu banjir besar di wilayah utara Malaysia, terutama di negara bagian Kelantan, Terengganu, dan Sarawak. Menurut pejabat badan penanggulangan bencana Malaysia, banjir telah menewaskan sedikitnya 4 orang, dengan lebih dari 122.000 orang terpaksa mengungsi.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia menunjukkan bahwa Kelantan adalah wilayah yang paling parah terdampak, dengan 63% dari total pengungsi berasal dari daerah ini. Di Terengganu, hampir 35.000 orang telah mengungsi, sementara sisanya tersebar di tujuh wilayah lain.

Setiap tahun, Malaysia yang berpenduduk 34 juta orang mengalami banjir musiman akibat hujan deras yang dibawa oleh angin musim timur laut dari November hingga Maret.

Jumlah pengungsi kali ini bahkan telah melampaui salah satu banjir terburuk yang terjadi pada 2014, di mana 118.000 orang terdampak. Para pejabat khawatir jumlah ini akan terus meningkat karena hujan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Negara-negara Nordik: Dukungan Tiongkok untuk Rusia dalam Invasi Ukraina Merusak Hubungan Tiongkok-Eropa

0

EtIndonesia. Beberapa pemimpin dari negara-negara Nordik dan Baltik berpendapat bahwa dukungan Tiongkok yang terus meningkat kepada Rusia sedang merusak hubungan Tiongkok-Eropa. Mereka mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan kemampuan pertahanan infrastruktur kritis untuk menghadapi perang hibrida yang mungkin terjadi.

Saat ini, kapal Tiongkok yang diduga merusak dua kabel komunikasi bawah laut di Laut Baltik, “Yi Peng 3”, masih berada di perairan internasional antara Swedia dan Denmark. Ini adalah kedua kalinya dalam 13 bulan terakhir sebuah kapal Tiongkok dituduh merusak infrastruktur bawah laut.

Pada Oktober 2023, jangkar sebuah kapal kargo Tiongkok merusak pipa gas bawah laut yang menghubungkan Finlandia dan Estonia, menyebabkan pipa tersebut terpaksa ditutup.

Pihak berwenang Tiongkok mengklaim bahwa insiden itu adalah kecelakaan yang disebabkan oleh “badai yang kuat”, namun Estonia dan Finlandia meragukan penjelasan tersebut.

Pada Jumat (29/11), para pemimpin Finlandia dan Swedia mengatakan kepada “Financial Times” bahwa saat ini masih belum bisa dipastikan siapa yang merusak kabel bawah laut dari Finlandia ke Jerman dan dari Swedia ke Lithuania, serta alasan di balik kerusakan tersebut. Namun, penyelidikan bersama antara Finlandia dan Swedia sedang berlangsung.

Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, mengatakan: “Kami telah melihat bahwa Tiongkok terus meningkatkan dukungannya kepada Rusia. Saya khawatir tentang ini… Jika mereka meningkatkan dukungan mereka kepada Rusia untuk menyerang Ukraina, itu tidak baik bagi hubungan Tiongkok-Eropa.”

Perdana Menteri Estonia, Kristen Michal, mengatakan di KTT Nordik-Baltik: “Ini sudah dua kali terjadi. Apakah ini benar-benar navigasi yang buruk? Kami membutuhkan penyelidikan yang netral.” 

“Tapi insiden semacam ini, ditambah dengan dukungan untuk Rusia (dalam menyerang Ukraina), telah mempengaruhi perdagangan Tiongkok dengan Eropa dan membatasi kemungkinan diplomasi,” tambahnya.

Beberapa negara Eropa berharap dapat tetap netral di tengah persaingan geopolitik AS-Tiongkok. Namun, intelijen menyebutkan bahwa Tiongkok telah menyediakan peralatan militer kepada Rusia untuk digunakan di Ukraina, yang telah meningkatkan kewaspadaan banyak negara Eropa.

Tiongkok membantah menyediakan dukungan militer kepada Rusia, malah menuduh Barat ‘menghasut’ dalam konflik tersebut. Selain teknologi militer atau perangkat dwifungsi, Rusia sangat bergantung pada dukungan ekonomi dan diplomatik dari Beijing sejak konflik dimulai.

Sekarang, fokus Eropa terletak pada kapal kargo Tiongkok “Yi Peng 3”. Gambar yang diambil dari perairan teritorial Denmark menunjukkan jelas kerusakan pada jangkar kapal tersebut. Para penyelidik menduga kapal tersebut sengaja melakukan navigasi dengan jangkar terlepas sejauh 100 mil untuk memotong kabel bawah laut secara sengaja. Kapal tersebut saat ini sedang dipantau ketat oleh kapal-kapal Swedia, Denmark, dan Jerman.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mendesak Beijing untuk memerintahkan “Yi Peng 3” kembali ke perairan Swedia untuk membantu penyelidikan.

“Kami sangat hati-hati, tidak akan terburu-buru membuat kesimpulan, juga tidak akan tanpa alasan menuduh siapa pun. Di sisi lain, kami sangat serius menangani hal ini. Kami tidak akan semata-mata menganggap ini sebagai kecelakaan… Ini bukan kali pertamanya,” katanya.

Eropa baru-baru ini juga mengalami beberapa insiden sabotase dan aktivitas perang hibrida lainnya, yang banyak di antaranya dituduhkan kepada Rusia. 

Pemimpin Estonia, Finlandia, dan Swedia sepakat bahwa Uni Eropa harus mengajukan tindakan yang lebih keras dan terkoordinasi terhadap ancaman perang hibrida dari Rusia.

Michal mengatakan kepada “Financial Times”: “Tindakan terkoordinasi sangat penting. Bagi Rusia, semua perilaku santun kami adalah tanda kelemahan, dan mereka akan memanfaatkan kelemahan tersebut. Eropa harus bertindak lebih keras.”

Orpo menekankan: “Setiap negara Eropa harus waspada dan melihat dengan jelas bahwa Rusia terus menggunakan alat perang hibrida untuk menyerang kami. Kita harus bereaksi, menunjukkan dengan jelas bahwa mereka tidak bisa melemahkan atau mengintimidasi kita. Pesan yang ingin saya sampaikan ke Uni Eropa adalah: kita harus siap sepenuhnya untuk menghadapi segala ancaman.” (jhn/yn)

Pemberontak Suriah Kuasai Bandara Aleppo dan Puluhan Kota Strategis

ETIndonesia. Pemberontak Suriah baru-baru ini melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah, merebut bandara sipil Aleppo, serta puluhan kota strategis di provinsi Idlib dan Hama. Ini adalah pertama kalinya pemberontak berhasil menguasai fasilitas bandara. Selain itu, Iran, dengan alasan serangan terhadap konsulatnya di Aleppo, mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri mereka akan mengunjungi Suriah pada 1 Desember untuk membahas situasi perang dengan pemerintah Damaskus.

Menurut laporan dari organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang dikutip oleh AFP melalui kantor berita sentral, setelah pasukan pemerintah mundur, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sekutunya menguasai sebagian besar wilayah Aleppo, termasuk lembaga pemerintah dan penjara. Mereka bahkan mengontrol bandara internasional di pinggiran tenggara kota tersebut.

SOHR menyebut pemberontak maju di provinsi Idlib dan Hama, merebut puluhan kota strategis tanpa menghadapi perlawanan berarti.

Dalam bentrokan terbaru antara pemberontak dan pasukan pemerintah, sedikitnya 327 orang tewas, kebanyakan dari mereka adalah kombatan, tetapi termasuk juga 44 warga sipil.

Militer Suriah mengonfirmasi bahwa pemberontak telah memasuki “sebagian besar wilayah” Aleppo. Selain itu, puluhan tentara pemerintah tewas, sementara lainnya terluka.

Iran: Konsulat di Aleppo Diserang, Menlu Akan Kunjungi Suriah

Kementerian Luar Negeri Iran pada 30 November mengeluarkan pernyataan bahwa Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi akan mengunjungi Suriah pada 1 Desember untuk berdiskusi dengan pemerintah Damaskus mengenai perang terbaru. Mereka juga mengutuk “teroris” atas serangan terhadap konsulat Iran di Aleppo.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, Araghchi akan bertemu dengan pihak berwenang Suriah di Damaskus sebelum menuju Ankara untuk membahas situasi Suriah dengan pejabat Turkiye.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran dan Turkiye, menyatakan keprihatinan atas eskalasi perang di Suriah yang semakin berbahaya. Lavrov menekankan perlunya “tindakan bersama untuk menstabilkan situasi.”

Sebagai sekutu pemerintah Suriah, Rusia untuk pertama kalinya sejak tahun 2016 melakukan serangan udara di Aleppo baru-baru ini.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang memantau situasi dengan cermat.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengeluarkan pernyataan yang menyerukan semua pihak dalam perang saudara Suriah untuk melindungi warga sipil di Aleppo, sambil menegaskan bahwa mereka “mengamati perkembangan situasi di Aleppo dengan saksama.”

Perang Saudara Suriah Dikhawatirkan Berkobar Lagi

Delapan tahun lalu, pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan susah payah merebut kembali Aleppo setelah pengepungan panjang.

Namun demikian, serangan kilat pemberontak dalam dua hari terakhir di kota tersebut mengguncang pemerintah Damaskus serta sekutu mereka seperti Rusia dan Iran. Hal ini juga memicu kekhawatiran bahwa perang saudara yang telah lama mereda akan berkobar kembali.

Serangan pemberontak kali ini mengubah keseimbangan internal Suriah secara signifikan. Sebelumnya, perang saudara Suriah melibatkan banyak kekuatan eksternal seperti Amerika Serikat, Turkiye, Israel, dan pihak lainnya.

Serangan ini dilancarkan saat situasi internasional sedang bergejolak. Sekutu Assad seperti Rusia sedang sibuk dengan perang di Ukraina, sementara Iran melemah akibat konflik Israel di Lebanon. Di sisi lain, Amerika Serikat akan segera dipimpin oleh mantan Presiden Donald Trump, yang selama masa jabatan pertamanya memberikan tekanan besar terhadap Iran dan melancarkan serangan udara terhadap target militer Suriah.

Menurut Dareen Khalifa, penasihat senior di International Crisis Group (ICG), situasi geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah menjadi alasan utama pemberontak memilih waktu ini untuk menyerang. “Dalam arti tertentu, ini adalah badai yang sempurna. Jika bukan sekarang, kapan lagi?”

Siapa Saja Kelompok Pemberontak Ini?

Serangan kali ini mengumpulkan kembali berbagai kelompok pemberontak. Namun demikian, siapa saja kelompok-kelompok ini?

Dipicu oleh gelombang protes Arab Spring dan ketidakpuasan terhadap pemerintah, pemberontak memulai perang saudara Suriah pada 2011 dengan tujuan menggulingkan Assad. Pada satu titik, mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah negara itu.

Kelompok terbesar di antara mereka adalah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya memiliki hubungan dengan organisasi teroris Al-Qaeda. Saat ini, HTS menguasai sebagian besar wilayah di daerah pemberontak di barat laut Suriah. Menurut SOHR, beberapa kelompok pemberontak lainnya, yang didukung oleh Turkiye, juga terlibat dalam serangan ini.

Meskipun memiliki musuh bersama yaitu pemerintah Assad, kelompok-kelompok pemberontak ini sering kali berselisih di antara mereka sendiri, melemahkan kesatuan mereka saat menghadapi pasukan pemerintah Suriah.

HTS, yang sebelumnya dikenal sebagai Front al-Nusra, telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Rusia, Turkiye, dan negara-negara lainnya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Bersedia Mengorbankan Wilayah? Perubahan Besar dalam Pendirian Zelenskyy

EtIndonesia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam wawancara eksklusif dengan Sky News baru-baru ini, untuk pertama kalinya mengungkapkan kondisi untuk menerima perjanjian gencatan senjata: “Menempatkan wilayah Ukraina yang belum diduduki Rusia di bawah perlindungan NATO”, memungkinkan negosiasi diplomatik selanjutnya mengenai pengembalian wilayah lain.

Zelenskyy menyatakan, jika NATO dapat memberikan keanggotaan kepada wilayah Ukraina yang tidak diduduki Rusia, itu akan mengakhiri tahap intens konflik. Belakangan ini, ada laporan media bahwa Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih, mungkin meminta Ukraina untuk menyerahkan wilayah kepada Rusia sebagai syarat bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Respons Zelenskyy kepada Sky News mengisyaratkan bahwa wilayah di bawah pendudukan Rusia bisa sementara tidak diikutsertakan ke dalam NATO.

Zelenskyy mengatakan: “Jika kita ingin menghentikan tahap intens dari perang, kita perlu membawa wilayah Ukraina yang kita kontrol ke bawah perlindungan NATO. Kita perlu bertindak cepat. Kemudian di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, Ukraina dapat membawa mereka kembali melalui cara diplomatik.” 

Zelenskyy menekankan perlunya gencatan senjata untuk memastikan Putin tidak akan kembali menduduki lebih banyak wilayah Ukraina.

Dia mengatakan: “NATO harus segera melindungi bagian Ukraina yang masih di bawah kontrol Kyiv, kita sangat membutuhkan ini, jika tidak dia akan kembali.”

Mengenai Trump, Zelenskyy menuturkan: “Kita harus bekerja sama dengan presiden baru,agar memiliki pendukung terbesar. Saya ingin bekerja sama secara langsung dengannya, karena ada suara berbeda di sekelilingnya. Itulah mengapa kita tidak perlu (membiarkan) orang-orang di sekitarnya merusak komunikasi kita. Ini tidak akan membantu dan akan merusak. Kita harus mencoba menemukan model baru. Saya ingin berbagi ide dengan dia, saya ingin mendengar pendapatnya.”

Selama konflik, Zelenskyy tidak pernah menyatakan bahwa dia akan menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki kepada Rusia, termasuk Krimea yang diduduki Rusia pada Februari 2014 dan kemudian secara resmi dianeksasi pada bulan berikutnya.

Dia mengatakan, Konstitusi Ukraina tidak memungkinkan hal ini, satu-satunya cara adalah jika orang-orang di wilayah tersebut setuju untuk berpisah. Konsesi terbesar yang pernah dia buat adalah pada Juli lalu dalam wawancara dengan Le Monde di Prancis, saat itu dia mengatakan, jika wilayah-wilayah tersebut dalam referendum yang bebas dan adil memilih untuk bergabung dengan Rusia. Namun, dia menyatakan, Kyiv harus mengendalikan wilayah tersebut untuk dapat mengadakan pemungutan suara tersebut. 

Saat ini, sekitar 1/5 wilayah Ukraina masih di bawah kendali Rusia. Pada September 2022, Rusia secara sepihak mengumumkan aneksasi wilayah-wilayah di Ukraina seperti Oblast Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia setelah referendum yang tidak diakui secara internasional. 

Pendirian Zelenskyy adalah bahwa wilayah-wilayah ini masih milik Ukraina, pendudukan Rusia atas wilayah tersebut ilegal, dan Kyiv tidak akan menyerahkan wilayah apa pun untuk mencapai kesepakatan damai. Rusia menuntut Ukraina untuk menyerahkan wilayah-wilayah tersebut sebelum duduk bersama untuk negosiasi. (jhn/yn)

“Titik Panas” Muncul di Seluruh Dunia, Penyebabnya Masih Belum Diketahui Secara Pasti 

ETIndonesia. Sejumlah titik panas atau Hot Spot muncul di seluruh dunia. Adapun penyebab kemunculannya masih belum diketahui secara pasti berdasarkan sejumlah studi terkini. Dikutip dari earth.com (1/12/2024), Bumi mengalami tahun terpanas yang pernah tercatat pada 2023, dengan suhu meningkat 2,12 derajat Fahrenheit di atas rata-rata abad ke-20, melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 2016. 

Sepuluh tahun terpanas yang tercatat semuanya terjadi dalam dekade terakhir. Pada  2024 yang sudah mencatatkan musim panas terpanas dan hari terpanas, tahun ini diperkirakan akan mencatatkan rekor mengkhawatirkan lainnya.

Gelombang Panas Ekstrem

permukaan bumi

Beberapa wilayah mengalami gelombang panas berulang yang begitu ekstrem sehingga melampaui apa yang dapat diprediksi atau dijelaskan oleh model pemanasan global mana pun.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti menciptakan peta global pertama dari wilayah-wilayah yang mengalami panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang muncul di setiap benua kecuali Antartika seperti hotspot besar yang mengkhawatirkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, gelombang panas ini telah menyebabkan puluhan ribu kematian, menghancurkan tanaman dan hutan, serta memicu kebakaran hutan yang dahsyat.

“Margin besar dan tak terduga dari ekstrem skala regional yang baru-baru ini memecahkan rekor sebelumnya telah menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana model iklim dapat memberikan estimasi yang memadai mengenai hubungan antara perubahan suhu rata-rata global dan risiko iklim regional,” jelas para penulis.

Dekade Gelombang Panas

“Ini tentang tren ekstrem yang merupakan hasil interaksi fisik yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami,” kata penulis utama Kai Kornhuber, seorang ilmuwan di Lamont-Doherty Earth Observatory, Columbia Climate School. “Wilayah-wilayah ini menjadi ‘rumah kaca’ sementara.”

Para peneliti meneliti gelombang panas selama 65 tahun terakhir. Mereka mengidentifikasi area di mana panas ekstrem meningkat jauh lebih cepat daripada suhu sedang, sering kali menghasilkan suhu maksimum yang memecahkan rekor dengan jumlah yang mencengangkan.

Seorang pria menuangkan air ke wajahnya pada suatu hari di musim panas. (Mahesh Kumar A / AP Photo)

Sebagai contoh, gelombang panas sembilan hari yang melanda Pasifik Barat Laut AS dan Kanada barat daya pada Juni 2021 memecahkan rekor harian di beberapa lokasi dengan kenaikan 30 derajat Celsius (54 derajat Fahrenheit).

Hal ini termasuk suhu tertinggi yang pernah tercatat di Kanada, yakni 121,3°F (49,6°C) di Lytton, British Columbia. Tragisnya, kota tersebut habis terbakar oleh kebakaran hutan sehari kemudian, yang sebagian besar disebabkan oleh vegetasi kering akibat panas ekstrem.

Wilayah yang Terdampak Panas yang Belum Pernah Terjadi

Di negara bagian Oregon dan Washington, ratusan orang meninggal dunia akibat serangan panas dan kondisi kesehatan lainnya. Gelombang panas ekstrem ini sebagian besar terjadi dalam lima tahun terakhir, meskipun beberapa terjadi pada awal 2000-an atau sebelumnya.

Wilayah yang paling terdampak termasuk daerah padat penduduk di Tiongkok  tengah, Jepang, Korea, Semenanjung Arab, Australia timur, dan bagian Afrika tertentu. Wilayah lain yang terdampak mencakup Wilayah Barat Laut Kanada, pulau-pulau Arktik Tinggi, Greenland utara, ujung selatan Amerika Selatan, dan wilayah Siberia tertentu. Beberapa bagian Texas dan New Mexico juga muncul di peta, meskipun bukan termasuk wilayah yang paling ekstrem.

Kerentanan Eropa terhadap Suhu Panas 

Menurut laporan tersebut, sinyal yang paling intens dan konsisten berasal dari Eropa barat laut, di mana gelombang panas berturut-turut menyebabkan sekitar 60.000 kematian pada 2022 dan 47.000 kematian pada 2023.

Peristiwa ini terjadi di Jerman, Prancis, Inggris, Belanda, dan negara-negara lain. Dalam beberapa tahun terakhir, hari-hari terpanas di kawasan ini memanas dua kali lebih cepat dibandingkan rata-rata suhu musim panas.

Eropa sangat rentan karena, tidak seperti di Amerika Serikat, hanya sedikit orang yang memiliki pendingin udara karena iklimnya yang secara tradisional lebih sejuk. Gelombang panas terus berlanjut; bahkan pada September lalu, rekor suhu maksimum baru tercatat di Austria, Prancis, Hungaria, Slovenia, Norwegia, dan Swedia.

Penyebab Peristiwa Panas Ekstrem

Adapun kenaikan suhu global meningkatkan kemungkinan terjadinya gelombang panas, tetapi penyebab pasti dari peristiwa panas ekstrem ini belum sepenuhnya jelas. Di Eropa dan Rusia, sebuah studi sebelumnya yang dipimpin oleh Kornhuber mengaitkan gelombang panas dan kekeringan dengan fluktuasi jet stream – arus udara cepat yang mengelilingi belahan bumi utara.

Biasanya terbatas pada jalur sempit karena perbedaan suhu antara Kutub Utara yang sangat dingin dan wilayah selatan yang lebih hangat, jet stream menjadi tidak stabil seiring dengan pemanasan Kutub Utara yang lebih cepat dibandingkan bagian lain Bumi. Ketidakstabilan ini menyebabkan terbentuknya gelombang Rossby, yang menarik udara panas dari selatan dan menahannya di atas wilayah beriklim sedang yang tidak terbiasa dengan panas ekstrem dalam waktu lama.

Namun, hipotesis ini tidak menjelaskan semua peristiwa ekstrem. Sebuah studi tentang gelombang panas mematikan pada 2021 di Pasifik Barat Laut dan Kanada barat daya, yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Lamont-Doherty, Samuel Bartusek (juga salah satu penulis dalam makalah terbaru), mengidentifikasi kombinasi berbagai faktor.

Beberapa terkait dengan perubahan iklim jangka panjang, sementara yang lain tampak terjadi secara kebetulan. Studi ini mencatat gangguan pada jet stream yang serupa dengan gelombang Rossby yang memengaruhi Eropa dan Rusia.

Peningkatan Suhu Panas

Para peneliti juga menemukan bahwa beberapa dekade peningkatan suhu secara bertahap telah mengeringkan vegetasi regional. Ketika panas ekstrem datang, tanaman memiliki lebih sedikit air untuk diuapkan ke udara – sebuah proses yang membantu moderasi suhu.

Faktor lain adalah serangkaian gelombang atmosfer berskala kecil yang memindahkan panas dari permukaan Samudra Pasifik ke arah daratan. Seperti di Eropa, sedikitnya orang di wilayah ini yang memiliki pendingin udara kemungkinan turut meningkatkan angka kematian.

Gelombang panas ini “sangat ekstrem, sehingga menggoda untuk menyebutnya sebagai peristiwa black swan, sesuatu yang tidak dapat diprediksi,” kata Bartusek. 

“Namun, ada batas antara yang sepenuhnya tidak terduga, yang masuk akal, dan yang sepenuhnya diharapkan, yang sulit untuk dikategorikan. Saya akan menyebutnya lebih sebagai grey swan.”

Dampak Terhadap  Manusia Akibat Suhu Panas 

Terjadinya suhu panas di sejumlah  negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, hal ini menjadi penyebab utama kematian terkait cuaca, melampaui badai, tornado, dan banjir secara gabungan.

Sebuah studi yang dirilis pada Agustus lalu melaporkan bahwa angka kematian tahunan telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1999, mencapai 2.325 kematian akibat panas pada 2023.

Tren yang mengkhawatirkan ini telah mendorong seruan untuk memberikan nama pada gelombang panas, seperti badai, guna meningkatkan kesadaran publik dan mendorong kesiapan pemerintah.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Sumber : Earth.com

Trump Ancam Tarif 100 Persen terhadap Anggota BRICS Jika Menantang Dolar AS

Anggota blok ekonomi BRICS telah membahas rencana untuk meninggalkan dolar AS dan mengadopsi mata uang baru secara bersama

ETIndonesia. Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap anggota blok ekonomi BRICS yang bergerak untuk mengadopsi mata uang baru guna bersaing dengan dolar AS.

“Ide  negara-negara BRICS mencoba meninggalkan dolar sementara kita hanya diam saja sudah BERAKHIR,” tulis Trump pada 30 November dalam unggahan di profil Truth Social miliknya.

 “Kami membutuhkan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa, atau mereka akan menghadapi tarif 100 persen dan sebaiknya bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada peluang menjual ke ekonomi AS yang luar biasa.”

Negara-negara BRICS—yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, namun kini telah berkembang mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab— bersatu untuk membentuk penyeimbang ekonomi terhadap Amerika Serikat dan Uni Eropa. Sekitar 40 negara menghadiri KTT BRICS terbaru yang diadakan di Kazan, Rusia, pada Oktober lalu.

Blok ekonomi ini semakin mempertimbangkan untuk meninggalkan dolar AS dan membentuk mata uang bersama sebagai penggantinya.

Sebagian kekuatan dolar AS berasal dari posisinya sebagai mata uang utama untuk perdagangan minyak internasional. 

BRICS dan mitranya, yang mencakup banyak produsen bahan bakar fosil, dapat melemahkan posisi dolar sebagai mata uang perdagangan minyak jika mereka beralih ke mata uang bersama.

Trump mengeluarkan ancaman tarif ini untuk mencegah munculnya mata uang BRICS.
“Mereka bisa mencari ‘korban’ lain! Tidak ada peluang bagi BRICS untuk menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional, dan negara mana pun yang mencoba melakukannya harus siap mengucapkan selamat tinggal pada Amerika,” katanya.

Trump berulang kali menggunakan tarif sebagai alat bagi Amerika Serikat untuk menyeimbangkan hubungan ekonominya di seluruh dunia.

Dalam kampanye 2024, presiden terpilih ini menyatakan akan memberlakukan tarif 10 persen untuk semua impor secara menyeluruh, dengan tarif yang lebih tinggi pada negara-negara tertentu, seperti tarif 60 persen untuk semua barang dari Tiongkok. Trump juga mengancam akan menambahkan tarif tambahan 10 persen pada Tiongkok hingga negara itu menghentikan aliran narkotika seperti fentanyl yang masuk ke Amerika Serikat.

Dalam unggahan media sosial pada 25 November, Trump berjanji memberlakukan tarif 25 persen terhadap negara tetangga Meksiko dan Kanada sebagai cara  memaksa kedua negara mengamankan perbatasan mereka dan menghentikan perdagangan narkoba serta imigrasi ilegal ke Amerika Serikat.

Presiden terpilih ini menyebut adanya diskusi produktif dan potensi perubahan kebijakan dari negara-negara yang dia jadikan sasaran tarif tersebut.

Dalam unggahan media sosial pada 27 November, Trump menceritakan apa yang dia gambarkan sebagai “percakapan luar biasa” dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo, di mana mereka membahas perdagangan narkoba dan Presiden Meksiko tersebut setuju  mengambil tindakan menghentikan migrasi melalui Meksiko menuju perbatasan Amerika Serikat.

Dalam unggahan lain di Truth Social pada 30 November, tak lama setelah mengancam tarif 100 persen terhadap BRICS, Trump menjelaskan percakapan lain dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Trump mengatakan mereka membahas berbagai isu, termasuk energi, perdagangan, dan Arktik, dan Trudeau berkomitmen untuk membantu mengatasi perdagangan fentanyl yang memengaruhi Amerika Serikat.

Sumber : The Epoch Times

Selamat Tinggal Angin Musim Semi

0

Xiao Yu hanya berusaha membantu seorang wanita tua yang pingsan, tetapi tanpa sengaja ia menjatuhkan vas di dekatnya yang nilainya lebih besar dari seluruh tabungannya. Kejadian mendadak itu membuat Xiao Yu terpaku ketakutan, matanya mulai dipenuhi air mata. Dengan penghasilannya saat ini, bahkan sepuluh tahun kerja keras pun tidak akan cukup untuk mengganti vas tersebut. Kepada siapa dia bisa meminta bantuan untuk menghadapi situasi sulit ini?

Suriah di Ambang Keruntuhan: Pemberontak Kuasai Kota Aleppo dan Mengguncang Kekuasaan Assad

Perkembangan terkini yang mengguncang situasi politik dan militer di Timur Tengah, pasukan pemberontak Suriah berhasil merebut kota Aleppo dalam waktu 48 jam. Keberhasilan ini ditandai dengan penguasaan 31 tank, 20 kendaraan tempur infanteri, dan 17 mortir oleh kelompok pemberontak. Pada  30 November, pasukan tersebut secara penuh menguasai kota penting tersebut, yang sebelumnya menjadi pusat kekuasaan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Lokasi Strategis Aleppo

Aleppo terletak di wilayah Suriah yang dikelilingi oleh beberapa negara tetangga. Menurut peta yang ditampilkan, Suriah berada di bawah Israel, kemudian Lebanon, dengan Turkiye sangat berdekatan di utara. Irak dan Iran juga berbatasan dengan Suriah di sisi lain. Ibukota Suriah, Damaskus, berada di bagian selatan negara tersebut. Letak strategis Aleppo menjadikannya sasaran penting dalam konflik yang tengah berlangsung.

Motivasi Pemberontakan

Pemberontakan baru-baru ini dipicu oleh ketidakstabilan yang dialami oleh dua pilar utama pemerintah Assad: dukungan dari Rusia dan Partai Pearl dari Lebanon. Kedua entitas ini mengalami tekanan internal dan eksternal, termasuk dari Israel, yang menyebabkan kesempatan bagi pasukan pemberontak untuk melakukan serangan.

Kekuatan Pasukan Pemberontak

Kekuatan utama pasukan pemberontak terdiri dari kelompok bersenjata dari aliran Islam lain, khususnya Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang selalu mendapatkan dukungan dari Turkiye. Konflik ini dapat dipahami sebagai perebutan kekuasaan antara dua aliran Islam di Suriah, di mana kedua belah pihak berusaha mengukuhkan dominasi mereka melalui dukungan dari negara-negara agen masing-masing.

Kejadian Misterius dan Reaksi Pemerintah

Sebelum serangan pemberontak, terjadi insiden yang membuat Presiden Assad merasa terancam. Tidak diketahui pelakunya, terjadi ledakan pada puluhan unit pesawat BB dan walkie-talkie di kalangan perwira militer pemerintah Suriah. Metode ini mirip dengan taktik yang pernah digunakan oleh Mossad Israel terhadap Hizbullah.

Pada saat insiden tersebut, Presiden Assad bersama keluarganya dilaporkan berada di Moskow, tinggal di Hotel Four Seasons di Okhotny Ryad Street. Keberadaan mereka di Rusia menimbulkan spekulasi apakah mereka sedang mencari perlindungan atau melakukan negosiasi rahasia.

Serangan Simbolik dan Pembebasan Tahanan

Pasukan pemberontak tidak hanya merebut Aleppo, tetapi juga melakukan aksi simbolik dengan merobek potret Presiden Assad. Aksi ini mencerminkan penolakan total terhadap rezim Assad oleh warga Aleppo. Setelah merebut kota, pemberontak membuka pintu penjara dan membebaskan tahanan, yang dengan antusias menyambut para tentara pembebasan, bahkan memeluk dan berciuman sebagai tanda kebebasan.

Penarikan Komandan Iran dan Mundurnya Rusia

Laporan terbaru menyebutkan bahwa pasukan pemberontak berhasil membunuh komandan tim penasihat Iran di Aleppo, memaksa Rusia untuk segera mundur. Pada  30 November 2024, beberapa perwira tinggi Rusia dilaporkan melarikan diri dari Suriah menggunakan pesawat angkut. Banyak dari mereka adalah perwira yang sebelumnya terlibat dalam perang Rusia-Ukraina dan kini diasingkan ke Suriah. 

Meskipun Presiden Vladimir Putin sibuk di Ukraina, pejabat pemerintah Suriah berharap bantuan militer dari Rusia dapat tiba dalam tiga hari. Namun, dengan serangan pemberontak yang intens, bantuan tersebut diperkirakan tidak akan cukup.

Kontradiksi Laporan Media Suriah

Stasiun televisi nasional Suriah melaporkan adegan perayaan warga di Aleppo yang baru direbut, menimbulkan kebingungan mengenai pihak mana yang sebenarnya didukung oleh media pemerintah. Konflik di Suriah melibatkan berbagai negara dan organisasi, membuat situasi semakin kompleks dan kacau.

Keterlibatan Militer Internasional

Pasukan pemberontak yang berhasil merebut Aleppo juga terdiri dari tentara dari organisasi Uyghur yang berjanji membangun negara East Turkestan di Xinjiang. Selain itu, pada l 30 November 2024, militer Amerika Serikat melakukan serangan udara di daerah Der Zel, timur Suriah, mendukung kelompok bersenjata pro-Iran yang diklaim membantu militan Kurdi di sana.

Konflik sebagai Permainan Catur Global

Para pengamat mengamati bahwa dua perang terbesar di dunia saat ini tidak lagi merupakan konflik lokal, melainkan seperti permainan catur besar yang melibatkan hampir semua negara utama di dunia. Kejatuhan keluarga Assad, yang telah lama memerintah Timur Tengah, serta deklarasi dukungan penuh pasukan pemberontak Suriah terhadap Ukraina setelah menggulingkan rezim Assad, menunjukkan dinamika baru dalam geopolitik global.

Pernyataan Kontroversial Presiden Ukraina Zelensky

Pada 29 November 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima wawancara dari Sky News Inggris, yang menghebohkan dunia dengan kemungkinan gencatan senjata. Zelenskyy menyatakan kesediaannya untuk menerima gencatan senjata sementara dengan syarat wilayah yang dikontrol Ukraina berada di bawah perlindungan NATO, dan wilayah yang diduduki Rusia akan diselesaikan melalui negosiasi diplomatik. Pernyataan ini mendapat berbagai tanggapan, termasuk dukungan dari mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menyerukan pengiriman pasukan perdamaian NATO ke Ukraina.

Namun, ada kekhawatiran bahwa pernyataan ini bisa diartikan sebagai penyerahan wilayah oleh Ukraina untuk mencapai perdamaian. Zelenskyy juga mengungkapkan tantangan utama Ukraina, yaitu kekurangan peralatan militer, bukan hanya masalah personel, serta ketidakcukupan dukungan militer yang dijanjikan oleh NATO dan negara-negara Barat.

Peran Komandan Baru Angkatan Darat Ukraina

Zelenskyy baru saja menunjuk komandan baru Angkatan Darat Ukraina, Mayor Jenderal Mykhailo Drapatyi yang terkenal berperan penting dalam serangan besar di Kherson pada tahun 2022 dan pertempuran sengit di Vovchansk tahun ini. Drapatyi  dikenal berani dan strategis, menunjukkan kesiapan Ukraina untuk melanjutkan perjuangan meskipun menghadapi tekanan internasional.

Dilema dan Masa Depan Konflik

Dengan berjalannya waktu, konflik di Suriah dan Ukraina menunjukkan bahwa perang modern kini melibatkan banyak pihak dan kepentingan strategis global. Masa depan Ukraina dan Suriah masih sangat tidak pasti, tergantung pada dinamika dukungan internasional dan strategi masing-masing pihak dalam konflik yang terus berkembang ini.

Kesimpulan

Penguasaan kota Aleppo oleh pasukan pemberontak Suriah dalam waktu singkat menandai babak baru dalam konflik yang telah lama melanda wilayah tersebut. Dengan keterlibatan berbagai negara dan kelompok bersenjata, serta pernyataan kontroversial dari Presiden Zelenskyy, situasi di Timur Tengah dan Eropa Timur tetap tidak menentu. Dunia kini menyaksikan bagaimana konflik lokal ini berkembang menjadi isu geopolitik global dengan implikasi yang luas. (Kyr)

Sumber : berbagai sumber

Sulit Dipercaya: Pendaki yang Hilang Ditemukan Hidup Setelah 50 Hari di Hutan Kanada dengan Suhu di Bawah Nol

EtIndonesia. Seorang pendaki muda yang hilang di alam liar Kanada yang tidak stabil selama lebih dari sebulan ditemukan hidup pada hari Selasa (26/11) setelah berminggu-minggu pencarian yang putus asa, menurut laporan.

Sam Benastick, 20 tahun, ditemukan tertatih-tatih di jalan layanan di Taman Provinsi Redfern-Keily, British Columbia, Kanada, tempat dia dilaporkan hilang setelah gagal pulang dari perjalanan hiking selama 10 hari pada tanggal 17 Oktober, menurut CBC News.

Secara keseluruhan, Benastick menghabiskan 50 hari di tundra pegunungan Kanada, tempat suhu turun di bawah nol di tengah hujan salju lebat.

“Kondisinya sangat buruk. Tapi, selama 50 hari di udara dingin seperti itu, dia masih tetap hidup,” kata Mike Reid, manajer penginapan terdekat tempat orangtua Benastick menginap selama pencarian, kepada CBC.

Petugas taman menemukan Benastick saat mereka sedang membersihkan jalan, dan mereka bingung melihat seseorang yang kesulitan berjalan sambil terbungkus mantel darurat yang dibuat dari kantong tidur yang robek.

“Mereka baru saja mulai mengemudi, dan mereka berkata, ‘Apa-apaan orang itu berjalan di jalan ini?’ Dan dia memegang dua tongkat, masing-masing satu di tangan, dan itu adalah Sam,” kata Reid, yang berbicara kepada para penyelamat yang tidak menyadari hal itu.

Begitu petugas semakin dekat, mereka segera mengenali Benastick sebagai pria yang telah disisir oleh lebih dari 120 orang di taman selama lima minggu terakhir, dan bergegas menolongnya.

Pencarian resmi untuk Benastick telah dihentikan pada tanggal 28 Oktober, meskipun kasusnya masih dianggap terbuka.

Masih belum jelas bagaimana tepatnya dia bisa tersesat.

Pendaki yang hilang itu menghabiskan bagian pertama perjalanannya dengan mobilnya, dan kemudian turun ke sungai di lereng gunung tempat dia berkemah hingga 15 hari, kata polisi.

Selanjutnya, dia “pindah ke lembah dan membangun tempat perkemahan dan tempat berlindung di dasar sungai yang kering,” tempat dia tinggal sampai ditemukan pada hari Selasa, menurut polisi.

Apa pun yang terjadi, keluarganya senang dia kembali.

“Rasanya tidak dapat dipercaya,” kata pamannya, Al Benastick. “Bayangkan berada di luar sana, kedinginan, selama itu.”

Ibunya mengunggah foto dirinya yang diperban di ranjang rumah sakit, dan bercanda bahwa dia “mengeluh bahwa dia belum menangkap satu ikan pun.”

Anggota keluarga mengatakan pemuda itu menderita radang dingin dan menghirup asap, tetapi diharapkan akan pulih.

Nenek Benastick mengatakan dia akan membelikan cucunya sebuah GPS untuk Natal.

“Saya belum tahu ceritanya [saat ini], tetapi saya yakin itu akan sangat luar biasa,” katanya. (yn)

Sumber: nypost