Home Blog Page 3

Mobil BYD Mogok di Tengah Jalan, Pemilik Mobil Diisolasi 7 Hari Karena Satu Kalimat 

0

Pemerintahan Partai Komunis Tiongkok (PKT) mendorong pengembangan mobil listrik dalam negeri melalui subsidi besar-besaran dan gencar menyerbu pasar internasional. Namun, kabar buruk terkait kendaraan listrik dalam negeri terus bermunculan. Otoritas dan produsen mobil pun menekan keras segala kritik. Seorang pemilik mobil bahkan diisolasi selama tujuh hari hanya karena satu kalimat sindiran terhadap BYD.

EtIndonesia. Baru-baru ini, beredar sebuah video selfie dari seorang pemilik mobil BYD di Tiongkok yang menceritakan pengalamannya.

Dalam video tersebut, seorang pria terlihat terjebak di tengah jalan dan menceritakan bahwa saat dirinya dalam perjalanan pulang dari Shanghai, mobilnya tiba-tiba mogok setelah kehabisan bahan bakar. Ia pun menyindir: “Beli mobil Denza (seri kendaraan listrik dari BYD), memalukan banget!”

Ia mengatakan, “Sekarang saya hanya berjarak kurang dari 500 meter dari rumah, masih ada 17% daya baterai. Tapi mobilnya sama sekali tidak merespons, meninggalkan saya di perempatan jalan.” Ia kemudian melontarkan kalimat penutup: “Sialan! Mobil lokal!”

Tak disangka, beberapa kalimat keluhan itu membuatnya menghadapi masalah besar. Dalam video lanjutan yang diunggahnya, ia mengatakan video mogoknya Denza itu sudah ditonton 3,5 juta kali. Ia sendiri mengaku tidak tahu apa kesalahannya, dan baru saja dibebaskan setelah dikurung di “ruang hitam” selama seminggu.

Pria itu menjelaskan bahwa banyak orang menuduhnya mencemarkan nama baik BYD dan merusak citra mobil buatan dalam negeri. Ia kemudian menjelaskan bahwa dirinya justru adalah penggemar mobil listrik BYD—ia memiliki tiga mobil BYD: Han EV, Yangwang, dan Denza.

Ketiga model itu semuanya merupakan produk mobil listrik dari BYD. Ia mencoba menunjukkan bahwa dirinya adalah pendukung BYD.

Terkait insiden mogoknya Denza, ia menjelaskan bahwa saat itu masih ada 17% baterai tersisa, namun mobil tiba-tiba mati di tengah jalan. Ia menganggap ini sebagai cacat desain.

“Mobil BYD saya yang lain, Yangwang, masih bisa dipaksa menyala hingga sisa baterai 10% dalam kondisi tanpa bahan bakar. Tapi Denza malah mogok saat masih 17%,” ujarnya.

Ia pun menambahkan, dirinya sebenarnya mendukung produk lokal dan menyukai barang buatan dalam negeri. Ia mengaku marah saat itu karena ingin mobil buatan lokal bisa menjadi lebih baik. Ia juga meminta maaf karena mungkin ada kalimatnya yang kurang tepat.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri mobil listrik Tiongkok berkembang pesat berkat subsidi besar dari negara, dan mampu bersaing secara harga di pasar global. Namun, berbagai insiden terus terjadi—seperti ledakan, pintu mobil yang terkunci otomatis, dan kematian akibat kebakaran. Pemerintah terus menekan kritik, sementara perusahaan mobil pun berupaya membungkam semua pihak—baik media, konten kreator, bahkan konsumen. Bahkan akun sains populer pemerintah pun tidak luput.

Sebuah akun resmi badan pemadam kebakaran sempat mengunggah video edukasi tentang kebakaran mobil listrik, namun video itu langsung dihapus dalam waktu kurang dari satu hari.

“Mekanik terburuk” dituntut sebesar RMB.7 juta oleh tiga perusahaan mobil. (Foto internet)

“Montir Paling Sial” Dituntut Tiga Perusahaan Mobil, Tuntutan Capai RMB.7 Juta 

Baru-baru ini, konten kreator otomotif ternama di Tiongkok, “Bro Long Bicara Mobil Listrik,” menjadi trending karena kembali dituntut oleh perusahaan mobil. Kali ini ia digugat senilai RMB.1 juta , lengkap dengan klausul tambahan: tidak boleh minta maaf secara publik.

Ini bukan pertama kalinya ia digugat. Sebelumnya, dua perusahaan mobil lainnya juga menggugatnya masing-masing sebesar RMB.1 juta dan RMB.5 juta . Total tuntutan yang ia hadapi mencapai RMB.7 juta .

Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam perbaikan mobil, “Bro Long” mengatakan: “Saya buat video perbaikan mobil untuk bantu pemilik mobil menghemat uang dan menghindari jebakan. Tapi malah seperti bantu tim hukum perusahaan mobil memenuhi target dan menyumbang pendapatan mereka.”

Mobil tertentu membuat tuan rumah UP meminta maaf selama 15 hari, tetapi dihentikan di tengah jalan. (Foto internet)

Ia juga menyatakan: “Saya harap orang lain bisa belajar dari saya sebagai contoh buruk. Jangan lagi mengungkap sisi negatif perusahaan mobil, meski itu adalah fakta.”

Setelah digugat oleh perusahaan ketiga, topik tentang dirinya beberapa kali jadi trending. Banyak warganet menyemangatinya dengan komentar seperti, “Bro Long, tetap semangat!” Salah satu komentar yang disukai lebih dari 8.000 orang berbunyi: “Kalau kamu tumbang, siapa lagi yang akan bongkar aib mobil listrik?”

Komentar lain dengan lebih dari 16.000 likes menyindir industri mobil listrik Tiongkok:
“Bukan menyelesaikan masalah, tapi justru memberangus orang yang menemukan masalah.”

Bro Long menyebut dirinya sebagai “montir paling menyedihkan tahun 2025.” Tapi warganet menghiburnya: “Kamu belum yang paling parah, ada dua montir lain yang sudah dipenjara.”

Terkait keanehan “tidak boleh minta maaf secara publik,” rupanya perusahaan-perusahaan mobil kini takut akan efek viral dari permintaan maaf terbuka. Salah satu perusahaan sebelumnya memaksa seorang konten kreator minta maaf selama 15 hari, dan justru menarik perhatian publik terhadap masalah mereka. Akhirnya, pada hari ke-5, perusahaan itu sendiri yang menghentikan permintaan maaf tersebut. (Hui)

Laporan oleh: Xue Fei | Editor Penanggung Jawab: Lin Qing

Badai Geomagnetik Dahsyat Melanda, Cahaya Aurora Merah Muda Muncul di Berbagai Daerah di Tiongkok 

0

EtIndonesia. Pada  1 dan 2 Juni, warga dari berbagai daerah di Tiongkok seperti Heilongjiang, Mongolia Dalam, dan Shanxi berhasil merekam kemunculan aurora, yang menarik perhatian publik.

Menurut laporan media daratan Jimu News, pada 2 Juni, beberapa warganet mengunggah video yang menunjukkan mereka berhasil merekam aurora langka berwarna merah muda di berbagai tempat seperti kota Mishan dan Jiamusi di provinsi Heilongjiang. Langit tampak diselimuti cahaya aurora berwarna merah muda dan ungu.

Seorang pengguna yang mengunggah video mengatakan bahwa pada malam 1 Juni, ia merekam aurora di tepi sungai di Desa Fusheng, pinggiran Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang. Ia mulai merekam sekitar pukul 21.00 malam hingga pukul 01.00 dini hari menggunakan teknik timelapse.

Pada 1 dan 2 Juni 2025, orang-orang di banyak bagian Tiongkok memotret Aurora. Gambar tersebut menunjukkan pinggiran Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang. (Tangkapan layar video)

Ia menyebutkan bahwa aurora jarang terlihat di daerah itu, dan biasanya lebih mungkin muncul di musim dingin. Ia memutuskan untuk merekam karena sebelumnya mendengar kabar tentang potensi badai geomagnetik.

Video lain dan kesaksian dari netizen:

  • Pengguna dengan nama “Pria Gila” menulis bahwa ia telah menunggu hampir 6 jam sejak matahari terbenam hingga terbit, dan berhasil merekam aurora selama 30 detik. Ia menyebutkan bahwa dari pukul 20.00 malam 1 Juni hingga pukul 02.00 pagi 2 Juni, cahaya aurora sempat muncul dengan pancaran cahaya yang bergerak di Kota Heihe, Heilongjiang, tepatnya di Desa Huorqin, Kecamatan Zhangdiyingzi, Distrik Aihui.
  • Pengguna “Awan Tetap Ada” mengatakan bahwa pada pukul 00:25 tanggal 2 Juni, ia berhasil merekam aurora menggunakan mode malam pada iPhone 11 di Kota Daqing, Heilongjiang.
  • “Aku adalah Xiaoming” menyebutkan bahwa aurora muncul di Kota Mishan, Heilongjiang pada 2 Juni.
  • “Saya Xiao Ze” mengatakan bahwa pada 1 Juni, ia berhasil merekam aurora di Mongolia Dalam.
  • “37 Degree Photography” menyebutkan bahwa pada 2 Juni, aurora berhasil direkam di kawasan wisata Huapo di Qinyuan, Changzhi, Provinsi Shanxi.

Beberapa orang juga mengungkapkan kekecewaan karena tidak berhasil melihat aurora:
“Aku menunggu sampai jam empat pagi, tapi tetap tidak melihat aurora.”
“Aurora ini tampaknya tidak terlihat dengan mata telanjang dan hanya bisa tertangkap lewat timelapse, karena sangat lemah.”

Pada 1 Juni, Pusat Pemantauan dan Peringatan Cuaca Antariksa Nasional dari Biro Meteorologi Tiongkok mengumumkan bahwa pada pukul 07:45 waktu Beijing, tanggal 31 Mei, terjadi letusan suar matahari dari wilayah aktif 14100 di permukaan matahari. Aliran sinar-X meningkat tajam dan mencapai puncaknya pada pukul 08:05 dengan kekuatan kelas M8.1, termasuk kategori suar matahari sedang.

Pusat ini memperkirakan bahwa dalam tiga hari ke depan, kemungkinan besar akan terjadi badai geomagnetik. Sekitar tanggal 2 Juni, daerah bagian utara Tiongkok berpeluang menyaksikan aurora yang lebih mencolok, bahkan di beberapa wilayah dimungkinkan muncul aurora kombinasi warna merah dan hijau. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Perangkap Belt and Road: Utang Tinggi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Butuh 40 Tahun untuk Balik Modal

0

Media Hong Kong mengungkapkan bahwa Indonesia berencana melanjutkan proyek perluasan kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB). Para pakar memperingatkan bahwa meskipun kereta cepat yang dibangun dengan dukungan Beijing ini memiliki volume penumpang tinggi, proyek ini mengalami kerugian besar dan diperkirakan baru akan mencapai titik impas dalam waktu 40 tahun. Ditambah lagi, inisiatif “Belt and Road” (Sabuk dan Jalan) dinilai kurang transparan, dan Indonesia kini mendekati batas utang besar kepada pihak Tiongkok. Jika perluasan proyek tetap dikerjakan oleh pihak Tiongkok, maka keberlanjutan utang serta kedaulatan nasional  bisa terancam.

EtIndonesia Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) pada 1 Juni, pemerintah Indonesia sedang menghidupkan kembali rencana perluasan proyek kereta cepat yang didukung oleh pemerintah Tiongkok, untuk menghubungkan ibu kota Jakarta dengan kota terbesar kedua, Surabaya.

Proyek perluasan ini mengacu pada Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), salah satu proyek andalan strategi “Belt and Road” PKT. Kereta cepat ini didanai besar-besaran oleh pemerintah PKT dan dibangun oleh perusahaan Tiongkok, yang membuat Indonesia terjerat utang dalam jumlah besar.

Kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) mulai dibangun pada 2016, menghubungkan Jakarta dengan kota Bandung. Awalnya, biaya proyek ini diperkirakan sebesar 4 miliar dolar AS, namun membengkak menjadi 7,3 miliar dolar AS (sekitar RMB.52,6 miliar ). Proyek ini direncanakan selesai pada 2019, namun karena keterlambatan konstruksi dan pembengkakan biaya, baru mulai beroperasi secara resmi pada Oktober 2023.

Terkait rencana perluasan KCJB, para ahli Indonesia memperingatkan bahwa negara ini sudah memiliki utang besar kepada Tiongkok akibat proyek tersebut, dan operasional KCJB masih mengalami kerugian besar yang tidak akan segera pulih. Ditambah lagi, proyek “Belt and Road” dinilai kurang transparan. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia disarankan mempertimbangkan mitra investasi yang lebih beragam.

Menurut SCMP, Peneliti dari Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Muhammad Zulfikar Rahmat  mengungkapkan bahwa berdasarkan dokumen dari perusahaan kereta api negara Indonesia, KCJB mencatat kerugian sekitar 193 juta dolar AS di tahun pertama operasinya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa KCJB membutuhkan waktu setidaknya 40 tahun untuk mencapai titik impas.

Rakhmat menyebutkan bahwa investasi dari Tiongkok menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan utang dan kedaulatan nasional, apalagi inisiatif “Belt and Road” banyak dikritik karena kurang transparan dan minimnya evaluasi dampak lingkungan. Ia menyarankan agar Indonesia mencari mitra investasi yang lebih beragam dan memastikan bahwa kerja sama dengan pihak asing bersifat seimbang serta melindungi kepentingan nasional.

Informasi publik menunjukkan bahwa sejak mulai beroperasi pada Oktober 2023 hingga 17 Februari 2025, KCJB telah melayani lebih dari 8 juta penumpang, dengan jumlah penumpang harian tertinggi mencapai 24.400 orang. Namun, meskipun jumlah penumpangnya tinggi, KCJB terus merugi. Pada paruh pertama 2024 saja, kerugian mencapai sekitar 3,53 triliun rupiah (sekitar RMB.1,6 miliar ).

KCJB adalah salah satu proyek andalan PKT dalam inisiatif “Belt and Road”. Meski pihak PKT mengklaim bahwa program ini mengusung prinsip “kerja sama saling menguntungkan”, kenyataannya banyak proyek serupa justru membebani negara-negara berkembang dengan utang yang sangat sulit dibayar kembali. Beberapa negara bahkan terpaksa “menjual” sebagian kedaulatan negaranya. Kondisi ini sering disebut sebagai “Perangkap Utang Belt and Road”, dan korbannya umumnya adalah negara-negara kecil di Asia Selatan, Asia Tenggara, serta Afrika yang ekonominya lemah.

Salah satu contoh klasik adalah Sri Lanka, yang akibat terlilit utang dari proyek “Belt and Road” harus menyerahkan pengelolaan Pelabuhan Hambantota kepada perusahaan pelabuhan milik negara PKT. Pelabuhan ini kemudian menjadi titik strategis militer PKT di Samudra Hindia.

Contoh lain adalah Koridor Ekonomi China–Pakistan (CPEC), proyek unggulan lainnya dalam “Belt and Road”. Namun, proyek ini gagal membawa pertumbuhan ekonomi yang diharapkan ke Pakistan dan justru membebani negara itu dengan utang besar yang sulit dibayar.

Sebuah laporan dari think tank Australia, Lowy Institute, menyebutkan bahwa pada tahun 2025 negara-negara berkembang harus membayar utang ke PKT sebesar 35 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, 75 negara yang paling banyak berutang memiliki kondisi ekonomi sangat rentan dan hampir tidak mampu membayar kembali. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Reporter: Li Ming – Laporan komprehensif / Editor penanggung jawab: Lin Qing

Fenomena Langit Tak Lazim: Setelah Meteor Api di Berbagai Wilayah, Kilat “Elf Merah” Terlihat di Tibet

0

EtIndonesia. Belakangan ini, berbagai fenomena langit yang tidak biasa terjadi di Tiongkok, seperti potensi badai geomagnetik, kemunculan aurora di wilayah utara, serta penampakan langka kilat “elf merah” di Shannan, Tibet—semuanya memicu perhatian luas.

Letusan Suar Matahari dan Potensi Badai Geomagnetik

Pada 1 Juni, Pusat Pemantauan dan Peringatan Cuaca Antariksa Nasional dari Biro Meteorologi Tiongkok mengumumkan bahwa pada pukul 07:45 pagi waktu Beijing, 31 Mei, wilayah aktif matahari bernomor 14100 meletuskan suar matahari. Aliran sinar-X lunak meningkat tajam dan mencapai puncaknya pada pukul 08:05 dengan kekuatan M8.1, termasuk kategori suar matahari sedang.

Pusat tersebut memperkirakan dalam tiga hari ke depan kemungkinan akan terjadi badai geomagnetik. Sekitar 2 Juni, wilayah utara Tiongkok berpotensi menyaksikan aurora yang mencolok, bahkan di beberapa tempat mungkin muncul aurora kombinasi merah-hijau.

Baru-baru ini, sebuah tontonan langit langka berupa kilatan petir merah diamati di Shannan, Tibet, yang menarik banyak perhatian. (Sumber: Tangkapan layar video Douyin dari fotografer Dong Shuchang)

Aurora dan Kilat Elf Merah Muncul di Tiongkok

Pada tanggal 1 dan 2 Juni, aurora merah muda yang langka muncul di berbagai tempat seperti Mishan, Jiamusi, dan Heihe di Provinsi Heilongjiang.

Sementara itu, dari  31 Mei hingga 1 Juni, seorang fotografer dari daratan bernama Dong Shuchang berhasil merekam fenomena langit langka berupa kilat “elf merah” di Shannan, Tibet. Dalam unggahan di media sosial, ia mengatakan bahwa ia berhasil merekam rekaman gerak lambat dari kilat elf merah yang tampak seperti “api arwah”. Ia mengklaim ini adalah video dokumentasi pertama di Tiongkok dan berharap dapat memperkenalkan momen cahaya langit paling misterius ini kepada lebih banyak orang.

Apa itu Kilat “Elf Merah”?

Kilat “elf merah” adalah fenomena pelepasan listrik atmosfer atas yang muncul bersamaan dengan badai petir. Ia membentuk cahaya merah langka di lapisan ionosfer. Kilat ini biasanya berbentuk seperti ubur-ubur atau wortel, berwarna merah atau merah jingga di bagian atas dan berubah menjadi biru di bagian bawah, sangat mencolok di langit malam yang gelap.

(Cuplikan layar dari Internet)

Komentar Netizen: Pertanda Apa?

Warganet meninggalkan berbagai komentar:

  • “Belakangan ini banyak fenomena langit: meteor api, kilat elf merah… langit mengirim tanda, mungkin akan terjadi sesuatu. Harus waspada!”
  • “Bulan Juli dan Agustus akan mengubah langit dan bumi—yang paham pasti mengerti.”
  • “Ini pertanda buruk atau baik?”
  • “Apa yang akan terjadi? Harus hati-hati!”

Ada juga yang berkata:

  • “Fenomena astronomi yang sangat langka.”
  • “Wow, indah… tapi hal-hal indah kadang menyimpan bahaya.”
  • “Agak menakutkan.”
  • “Apakah ini pertanda dari langit?”
  • “Jika langit memberi tanda, pasti akan ada bencana besar!”
  • “Tidak biasa.”

Penampakan UFO dan Suara Ledakan

Belakangan ini, objek terbang tak dikenal (UFO) terlihat di langit malam di berbagai tempat seperti Guangdong, Hainan, Shandong, Anhui, Hebei, dan Beijing, dengan cahaya yang berkedip dan terlihat jelas. Banyak warganet menduga itu adalah meteor api, yang memicu diskusi luas.

Sekitar pukul 03:00 dini hari pada 31 Mei, warga dari beberapa wilayah di Beijing seperti Tongzhou, Shunyi, dan Huairou melaporkan bahwa mereka terbangun karena suara ledakan keras. Beberapa orang juga menyaksikan langit malam yang tiba-tiba menjadi terang. Banyak yang menduga itu adalah meteor api, dan mungkin sebuah meteorit jatuh di wilayah Beijing. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Negosiasi Damai Berjalan di Atas Bara, Rusia Kaget Diserang Habis-habisan!

EtIndonesia. Dunia internasional dikejutkan oleh dua peristiwa besar yang terjadi dalam kurun waktu dua hari terakhir di panggung konflik Rusia-Ukraina. Pada 1 Juni, Ukraina melancarkan serangan drone terbesar sepanjang sejarah konflik ini, yang menghancurkan sekitar sepertiga armada pesawat pengebom strategis Rusia dalam satu malam. Hanya berselang sehari, pada 2 Juni, putaran kedua negosiasi damai Rusia-Ukraina di Istanbul berlangsung sangat singkat dan berakhir tanpa kemajuan berarti, mempertegas betapa rapuhnya harapan akan perdamaian di tengah eskalasi militer yang kian brutal.

Serangan Drone Masif: “Pearl Harbor” Versi Rusia

Pada tanggal 1 Juni, tepat sehari sebelum digelarnya perundingan, militer Ukraina melakukan sebuah operasi militer yang benar-benar mengejutkan militer Rusia dan pengamat dunia. Dalam satu malam, tidak kurang dari 117 unit drone tempur Ukraina terkoordinasi untuk menyerang lima pangkalan udara utama Rusia yang tersebar di lima provinsi, termasuk wilayah terpencil Siberia. Hasilnya: 41 pesawat pengebom strategis milik Rusia hancur, dan kerugian diperkirakan mencapai 7 miliar dolar AS.

Serangan ini langsung dijuluki media-media Rusia sebagai “Pearl Harbor versi Rusia,” menegaskan skala dan dampak besar dari operasi yang melumpuhkan sekitar 34% kekuatan peluncur rudal strategis Angkatan Udara Rusia hanya dalam semalam.

Teknologi, Infiltrasi, dan Keberanian Ukraina

Keberhasilan serangan ini bukan hanya karena kecanggihan teknologi drone, tetapi juga hasil dari operasi infiltrasi yang sangat terencana dan berani. Menurut informasi yang didapatkan dari berbagai sumber intelijen, agen-agen Ukraina telah menyusup jauh ke dalam wilayah Rusia, termasuk ke daerah-daerah yang selama ini dianggap mustahil dijangkau oleh musuh.

Para agen Ukraina mengendarai truk kayu yang telah dimodifikasi secara khusus, menyembunyikan drone serta persenjataan di dalamnya. Mereka berhasil membawa kendaraan ini ke dekat pangkalan-pangkalan militer yang menjadi target. Setelah memastikan posisi strategis, para agen ini segera mundur dan mengoperasikan drone dari jarak jauh, menghindari deteksi radar dan sistem keamanan Rusia yang terkenal ketat.

Lebih mengejutkan lagi, operasi ini membuktikan bahwa alat-alat tempur berteknologi relatif murah seperti drone bisa menembus sistem pertahanan paling inti dan mahal sekalipun milik Rusia. Ini menjadi bukti nyata bahwa paradigma peperangan modern benar-benar telah berubah.

Reaksi Dunia: Peringatan dari AS dan Krisis Negosiasi

Pada 30 Mei, sebelum terjadinya serangan besar tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengadakan pertemuan penting di Kyiv dengan dua senator senior Amerika Serikat, yakni Lindsey Graham (Republik) dan Richard Blumenthal (Demokrat). Dalam pertemuan itu, kedua senator memperingatkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin tengah mempersiapkan “perang besar” dengan berlindung di balik ancaman penggunaan senjata nuklir.

Mereka mendorong agar sanksi terhadap Rusia diperketat dan seluruh jalur keuangan global yang bisa dimanfaatkan Rusia segera diputus. Menurut kedua senator tersebut, dua pekan ke depan akan menjadi periode paling kritis dalam perang Rusia-Ukraina, dan serangan udara Ukraina yang terjadi sehari kemudian membuktikan betapa tingginya tensi konflik yang sedang berlangsung.

Negosiasi Damai di Tengah Api

Meskipun begitu, upaya diplomasi tetap berjalan. Pada 2 Juni, delegasi Rusia dan Ukraina bertemu dalam putaran kedua negosiasi damai di Istanbul, Turki. Namun, harapan dunia terhadap perdamaian pupus setelah pertemuan hanya berlangsung satu jam dan tidak menghasilkan terobosan apa pun.

Ketua delegasi Rusia, Mikhail Medinsky, menyampaikan bahwa Rusia menawarkan gencatan senjata terbatas selama 2–3 hari di beberapa sektor garis depan dan mengusulkan pertukaran tawanan perang yang masih muda atau menderita luka berat. Ukraina, di sisi lain, mengusulkan agar pertemuan lanjutan kembali digelar pada akhir bulan, tanpa menerima atau menolak secara tegas usulan Rusia.

Ketegangan di meja perundingan semakin terasa setelah serangan drone masif itu, yang secara simbolis dan strategis menunjukkan perubahan peta kekuatan di lapangan.

Implikasi Strategis: Dunia Menuju Titik Kritis

Serangan besar-besaran ini memiliki implikasi yang sangat serius, tidak hanya bagi militer Rusia, tetapi juga dalam konteks geopolitik global. Hancurnya puluhan pesawat pengebom strategis yang selama ini menjadi tulang punggung sistem pertahanan dan ancaman nuklir Rusia, telah mengguncang keseimbangan militer kawasan. Serangan ini juga memberikan pesan keras kepada dunia bahwa Ukraina, dengan dukungan Barat, mampu melakukan operasi ofensif berskala besar jauh ke jantung wilayah musuh.

Lebih dari itu, aksi infiltrasi dan keberhasilan serangan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan militer konvensional Rusia yang selama ini dianggap “tak tertembus”, ternyata rapuh menghadapi strategi perang asimetris dan teknologi modern.

Penutup: Dunia di Persimpangan Jalan

Situasi Rusia-Ukraina saat ini berada di persimpangan jalan paling genting sejak invasi dimulai. Upaya diplomasi yang berjalan di Istanbul tidak mampu menahan laju eskalasi militer di lapangan. Sementara itu, ancaman perang besar—bahkan ancaman penggunaan senjata nuklir—kian nyata di hadapan dunia.

Bagi masyarakat global, peristiwa 1 Juni akan dikenang sebagai hari di mana wajah peperangan berubah. Keberanian Ukraina, kecanggihan teknologi drone, dan kegagalan pertahanan Rusia bukan sekadar catatan sejarah, melainkan peringatan keras bahwa dunia sedang berjalan di atas bara api, di mana setiap langkah salah bisa membawa bencana yang jauh lebih besar.

Waspada! Minyak Nabati Umum Ini Bisa Diam-diam Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?

EtIndonesia. Bayangkan ketika Anda sedang memanaskan wajan dan menuangkan minyak nabati harum untuk menggoreng ayam, atau saat bersantai di sore hari menikmati keripik kentang yang renyah dan gurih—aktivitas sepele ini bisa jadi sedang diam-diam menyuburkan “lahan subur” bagi sel kanker dalam tubuh Anda.

Kaitan Omega-6 dengan Kanker Payudara

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Science mengungkapkan bahwa asam linoleat Omega-6—komponen utama dalam banyak minyak nabati—dapat memicu jalur sinyal pertumbuhan di dalam sel kanker, dan berpotensi mempercepat perkembangan kanker payudara triple-negative (TNBC), salah satu tipe kanker payudara yang paling agresif dan sulit diobati.

Eksperimen pada hewan juga menunjukkan bahwa pola makan tinggi Omega-6 berkaitan dengan peningkatan angka kejadian tumor. Walau hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa asam lemak Omega-6 secara langsung menyebabkan kanker, namun rasio Omega-6 terhadap Omega-3 yang terlalu tinggi telah lama diidentifikasi sebagai salah satu faktor risiko dari peradangan kronis dan tumor sensitif hormon.

Pentingnya Menjaga Proporsi Asam Lemak dalam Diet

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan semakin menyoroti pengaruh rasio asam lemak terhadap kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar rasio konsumsi Omega-6 terhadap Omega-3 berada di kisaran 4–5:1, namun pola makan modern seringkali jauh melebihi angka tersebut—bahkan mencapai lebih dari 10:1.

Ketidakseimbangan ini dapat memicu peradangan kronis yang bukan hanya meningkatkan risiko kanker payudara, tetapi juga berhubungan erat dengan penyakit jantung, diabetes, Alzheimer, dan berbagai gangguan degeneratif lainnya.

Lalu, Bagaimana Cara Makan yang Lebih Aman? Ini 3 Strategi Cerdas untuk Menyesuaikan Konsumsi Harian Anda:

1. Kurangi Asupan Minyak Nabati Tinggi Omega-6 dan Produk Olahan

Beberapa minyak nabati yang mengandung Omega-6 dalam kadar tinggi antara lain:

·        Minyak kedelai

·        Minyak jagung

·        Minyak bunga matahari

·        Minyak biji anggur

Minyak-minyak tersebut mudah teroksidasi pada suhu tinggi dan dapat menghasilkan radikal bebas, yang menjadi pemicu utama peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, kurangi penggunaannya, terutama hindari teknik memasak seperti menggoreng berulang kali dengan minyak yang sama.

Selain itu, banyak makanan olahan dan camilan kemasan menggunakan minyak nabati tinggi Omega-6, meskipun tampaknya tidak terlihat berminyak. Saat membeli makanan kemasan, periksa komposisi—jika terdapat kata seperti “minyak nabati”, “minyak kedelai”, atau “minyak sawit”, Anda patut waspada terhadap kandungan Omega-6 yang tersembunyi.

2. Pilih Minyak yang Rendah Omega-6 dan Kaya Antioksidan

Gunakan minyak yang lebih stabil dan lebih sehat untuk memasak:

·        Minyak zaitun extra virgin: Kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan polifenol antioksidan. Cocok untuk salad atau memasak suhu rendah. Efektif melawan peradangan dan baik untuk kesehatan jantung.

·        Minyak biji teh (minyak camellia/tea seed oil): Stabil saat dipanaskan, kandungan Omega-6 rendah, cocok untuk masakan suhu sedang.

·        Minyak alpukat: Tahan suhu tinggi, ideal untuk menumis, memanggang, dan menggoreng. Mengandung lemak sehat dan antioksidan yang kuat.

3. Tingkatkan Asupan Omega-3 untuk Keseimbangan

Omega-3 memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu menyeimbangkan efek negatif dari konsumsi Omega-6 berlebih. Untuk meningkatkan Omega-3, Anda bisa:

·        Konsumsi ikan laut dalam seperti salmon, makarel, dan sarden, yang kaya akan EPA dan DHA.

·        Tambahkan sumber nabati seperti biji rami (flaxseed), chia seed, dan kenari (walnut) dalam makanan harian Anda.

Kesimpulan: Minyak Bukan Sekadar Alat Memasak, Tapi Kunci Kesehatan

Minyak goreng bukan hanya sekadar alat bantu memasak—dia juga dapat menjadi penentu utama kesehatan Anda dan keluarga. Dengan memilih jenis minyak yang tepat, menyeimbangkan rasio Omega-6 dan Omega-3, serta menjaga pola makan dan gaya hidup seimbang, Anda telah mengambil langkah penting untuk mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk kanker payudara.(jhn/yn)

Ponsel di Korea Utara Ambil Tangkapan Layar Tiap 5 Menit: Media Asing Ungkap Cara “Pengawasan Mencekik” ala Kim Jong-un

EtIndonesia. Laporan New York Post mengungkap temuan mencengangkan dari Daily NK, sebuah media yang berbasis di Korea Selatan. Tahun lalu, mereka berhasil menyelundupkan satu unit ponsel dari Korea Utara keluar dari negara tersebut. Meski tampak seperti ponsel biasa, perangkat ini membuka tabir bagaimana Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, menerapkan sistem pengawasan yang menyesakkan terhadap warganya.

Ponsel ini dilengkapi sistem yang secara otomatis mendeteksi dan mengubah istilah populer dari Korea Selatan, serta mengambil tangkapan layar (screenshot) setiap 5 menit dan menyimpannya dalam folder tersembunyi yang tidak dapat diakses oleh pengguna. Data tersebut diyakini dapat dibaca oleh otoritas Korea Utara sewaktu-waktu. Temuan ini menjadi bukti terbaru bahwa rezim Kim Jong-un menggunakan teknologi untuk mengendalikan dan menekan rakyatnya secara brutal.

Tangkapan Layar Diam-diam, dan Sensor Bahasa Otomatis

Mengutip hasil investigasi BBC, ponsel yang diselundupkan itu memiliki kemampuan untuk:

·        Memperingatkan pengguna yang menggunakan istilah atau gaya bahasa Korea Selatan.

·        Mengganti kata “Korea Selatan” menjadi “rezim boneka” secara otomatis.

·        Mengubah istilah populer seperti “oppa” (panggilan akrab untuk laki-laki lebih tua di Korea Selatan, sering digunakan perempuan untuk memanggil kekasih) menjadi istilah komunis khas Korea Utara seperti “to-dji” (rekan sejawat/komrad).

·        Saat pengguna mencoba mengetik “oppa”, layar akan menampilkan peringatan keras, yang menyatakan bahwa hanya boleh menggunakan istilah “komrad” untuk memanggil pria dewasa.

Selain itu, setiap 5 menit, ponsel ini diam-diam mengambil screenshot layar dan menyimpannya dalam folder tersembunyi yang tidak terlihat oleh pengguna. Folder ini diyakini menjadi sarana pemerintah untuk memantau isi ponsel dan aktivitas pengguna secara real-time.

Teknologi sebagai Alat Cuci Otak dan Represi

Martyn Williams, peneliti senior di Stimson Center di Washington D.C., sekaligus pakar teknologi dan informasi Korea Utara, mengatakan kepada BBC.

“Smartphone kini telah menjadi alat utama Korea Utara untuk mencuci otak rakyatnya,” katanya.

Williams menambahkan bahwa Korea Utara kini secara perlahan mulai unggul dalam perang informasi, menciptakan sistem tertutup yang nyaris tidak bisa ditembus, bahkan oleh rakyatnya sendiri.

Pengakuan dari Mantan Warga Korea Utara: “Saya Merasa Terkekang, Seolah Harus Kabur Seketika”

Seorang pelarian dari Korea Utara, Kang Gyuri (24 tahun), yang melarikan diri pada tahun 2023, membagikan kisahnya kepada BBC. Dia mengaku pernah ditegur dan dihentikan petugas hanya karena mengikuti gaya rambut dan pakaian khas Korea Selatan.

Kang mengatakan, pengalamannya pertama kali melihat dunia luar terjadi lewat siaran radio ilegal dan drama Korea Selatan. Dari situlah dia menyadari bahwa kehidupannya selama ini berada dalam sistem yang sangat terkendali.

“Saya merasa seolah-olah dicekik,” ungkap Kang.

“Tiba-tiba muncul dorongan kuat untuk kabur.”

“Dulu saya pikir pembatasan kehidupan seperti ini adalah hal yang normal. Saya bahkan menyangka seluruh dunia hidup dalam kondisi seperti itu.”

“Tapi ketika saya mulai terpapar informasi dari luar, baru saya sadar bahwa hanya Korea Utara yang seperti ini.”

Kesimpulan: Rezim Totaliter dalam Genggaman Teknologi

Kasus ini memperlihatkan bagaimana rezim Kim Jong-un memanfaatkan teknologi canggih sebagai alat kontrol total, bukan untuk kemajuan rakyat, tetapi justru untuk mengawasi, menyensor, dan menekan kebebasan informasi serta ekspresi.

Ponsel pintar yang mestinya jadi jendela ke dunia luar, di Korea Utara justru menjadi jeruji digital yang membatasi dan mengawasi setiap gerakan rakyatnya—bahkan hingga kata-kata yang mereka ketik dan gambar yang muncul di layar.(jhn/yn)

Pemilu Polandia: Kubu Konservatif Menang, Dekat dengan Trump, Tolak Ukraina Gabung NATO

EtIndonesia. Hasil resmi pemilu presiden Polandia diumumkan pada 2 Juni. Karol Nawrocki, seorang sejarawan nasionalis yang juga mantan petinju amatir dan dikenal peduli terhadap isu kejahatan dunia hitam, keluar sebagai pemenang.

Komisi Pemilihan Nasional Polandia menyatakan bahwa setelah seluruh suara dihitung, Nawrocki memenangkan putaran kedua dengan perolehan 50,89% suara, mengalahkan rivalnya, Rafał Trzaskowski, yang mendapatkan 49,11%. Kemenangan tipis ini memperlihatkan betapa terpolarisasinya lanskap politik Polandia saat ini.

Nawrocki didukung oleh Partai Hukum dan Keadilan (Law and Justice Party), partai sayap kanan yang pernah memimpin pemerintahan dari tahun 2015 hingga 2023.

Berusia 42 tahun, Nawrocki memiliki gelar doktor dalam bidang sejarah dan pernah menjabat sebagai Direktur Institut Peringatan Nasional Polandia—lembaga yang menyelidiki kejahatan era Nazi dan komunisme. Dia dikenal menentang integrasi mendalam dengan Uni Eropa, mengedepankan kedaulatan nasional, nilai-nilai Katolik tradisional, dan secara terbuka menuduh Jerman ikut campur dalam urusan dalam negeri Polandia. Dia bahkan menuntut agar Jerman membayar kompensasi atas kerusakan akibat Perang Dunia II.

Dekat dengan Trump, Menentang Ukraina Gabung NATO

Nawrocki memiliki hubungan erat dengan Presiden AS, Donald Trump. Sebelum pemilu, dia bahkan sempat mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu langsung dengan Trump. Dalam pertemuan itu, Trump dilaporkan berkata padanya: “Kau akan menang.” 

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, turut menyatakan dukungan untuk Nawrocki dalam sebuah konferensi konservatif di Polandia. Hal ini memicu kritik dari sebagian anggota parlemen Polandia yang menuduh Trump ikut campur dalam pemilu.

Slogan kampanyenya adalah: “Polandia Nomor Satu, Orang Polandia yang Utama.”

Dia menyatakan akan terus mendukung Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, namun secara bersamaan mengkritik pemerintah karena memberikan terlalu banyak bantuan kepada pengungsi perang.

Dalam video kampanye bulan April lalu, Nawrocki mengatakan: “Bantuan sosial harus diberikan pertama-tama untuk warga Polandia. Dalam antrean pelayanan medis, warga Polandia harus mendapat prioritas.”

Pada bulan Mei, dia menyatakan bahwa Ukraina “tidak menunjukkan rasa terima kasih” atas pengorbanan Polandia dan bahkan menyebut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, “sombong dan tidak sopan.” Dia juga menolak Ukraina menjadi anggota NATO, mempertanyakan manfaat jangka panjang dari dukungan tanpa batas bagi Kyiv.

Nawrocki mengagumi kepemimpinan Donald Trump, dan pernah mengatakan bahwa Polandia seharusnya memfokuskan diri pada membentuk dan memimpin hubungan Eropa dengan Trump.

Dampak terhadap Uni Eropa dan Kebijakan Regional

Sikap politik Nawrocki yang keras kemungkinan besar akan mempengaruhi arah kebijakan Uni Eropa, khususnya terkait Ukraina dan pengungsi. Dia menyerukan penutupan perbatasan dengan Jerman dan menolak kebijakan kesejahteraan untuk pencari suaka.

Pendekatan ini sangat bertolak belakang dengan Perdana Menteri saat ini, Donald Tusk, yang menganut garis pro-Uni Eropa dan pro-Ukraina. Sebagai presiden, Nawrocki diperkirakan akan sering menggunakan hak veto untuk menggagalkan rencana reformasi yudisial, pengesahan UU aborsi, serta perluasan hak-hak LGBT yang didorong oleh pemerintahan Tusk.

Efek Geopolitik dan Reaksi Pasar

Kemenangan Nawrocki dipandang sebagai titik balik besar dalam hubungan antara Polandia dan Uni Eropa. Uni Eropa sebelumnya berharap bahwa di bawah kepemimpinan Donald Tusk, Polandia akan kembali menjadi bagian dari arus utama Eropa, yang memungkinkan pencairan dana miliaran euro yang sempat dibekukan terkait sengketa reformasi hukum. Namun, dengan presiden baru yang berpotensi memblokir agenda tersebut, jalan rekonsiliasi mungkin akan tertunda.

Meski kekuasaan presiden di Polandia lebih bersifat simbolis dibandingkan perdana menteri, peranannya dalam memveto undang-undang dan menjadi simbol diplomasi negara tetap signifikan. Kemenangan Nawrocki menandai bangkitnya kembali kekuatan nasionalis dan anti-kemapanan di Eropa Tengah, serta memperlihatkan bahwa gelombang konservatisme masih terus menguat di benua Eropa.(jhn/yn)

IDF Tingkatkan Serangan, Utusan AS: Perubahan Usulan oleh Hamas Tidak Dapat Diterima

EtIndonesia. Pada  Minggu (1/6/2025), Qatar dan Mesir mengumumkan akan meningkatkan upaya untuk memulai kembali perundingan gencatan senjata di Gaza. Namun, harapan akan tercapainya gencatan senjata semakin memudar karena Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan terkait proposal pertukaran sandera yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Pada hari yang sama, Kepala Staf Umum Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi, memerintahkan agar operasi darat terhadap Hamas diperluas ke lebih banyak wilayah di Jalur Gaza. Ia juga memerintahkan penambahan titik distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina.

“Kami telah menyingkirkan pemimpin Hamas, Mohammed Sinwar. Hamas sedang kehilangan kendali. Kepada semua pelaku serangan teror 7 Oktober, kami kirimkan pesan yang jelas: hari akhir kalian akan tiba,” ujarnya. 

Akhir pekan lalu, militer Israel merilis video yang menunjukkan pasukan Brigade Lapis Baja Ke-7 dan unit insinyur menemukan dan menghancurkan sebuah terowongan Hamas sepanjang 700 meter di daerah Khan Younis, Gaza Selatan.

Pada hari Sabtu, Hamas mengumumkan bahwa mereka ingin mengubah proposal gencatan senjata sementara yang didukung oleh Amerika Serikat. Menanggapi hal ini, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Brett McGurk, menulis dalam sebuah unggahan bahwa perubahan terhadap proposal tersebut “sama sekali tidak dapat diterima.”

Proposal itu mencakup gencatan senjata selama 60 hari, di mana Hamas akan menukar 28 dari 58 sandera yang mereka tahan dengan lebih dari 1.200 tahanan Palestina.

Hamas menyatakan bersedia membebaskan 10 sandera yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 18 sandera yang telah meninggal, sebagai bagian dari pertukaran. Mereka juga menuntut agar Israel menarik pasukannya dan mengakhiri perang — tuntutan yang ditolak oleh pihak Israel.

Keluarga Nimrod Cohen, seorang sandera Israel, menyatakan: “Kami tidak punya pilihan lain selain memohon kepada Utusan AS untuk Timur Tengah, Tuan Brett McGurk. Jika kerangka perjanjian sandera ini diterima, segera ajukan perjanjian menyeluruh yang mengakhiri perang dan memastikan semua sandera yang tersisa bisa kembali.”

Pada  Minggu, Israel melancarkan serangan di dekat titik distribusi bantuan di Rafah, Gaza Selatan. Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 31 warga Palestina. (Hui)

Laporan oleh: Yu Liang | Stasiun TV New Tang Dynasty

Universitas Harvard Jadi “Sekolah Partai di Luar Negeri”? Latar Belakang Banyak Pejabat Elit PKT Terungkap

EtIndonesia. Saat pemerintahan Trump mengumumkan rencana untuk mencabut visa pelajar Tiongkok, hubungan Universitas Harvard dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) juga menjadi sorotan. The Wall Street Journal pada 1 Juni melaporkan bahwa selama beberapa dekade terakhir, Harvard telah melatih banyak pejabat tinggi PKT dan anak-anak mereka, hingga sebagian pengamat menyebutnya sebagai “sekolah partai luar negeri” PKT.

Dalam laporan berjudul “Harvard Melatih Banyak Pejabat PKT, Mereka Menyebutnya ‘Sekolah Partai’”, Wall Street Journal mengungkap bahwa selama puluhan tahun, PKT telah mengirim ribuan pejabat tingkat menengah dan atas ke kampus-kampus AS untuk pelatihan, dan Universitas Harvard menjadi tujuan yang paling ideal. Beberapa orang Tiongkok menyebut Harvard sebagai “sekolah partai paling elit di luar negeri,” yang secara khusus melatih pejabat PKT yang dianggap memiliki masa depan cerah dalam partai.

Alumni Harvard mencakup mantan Wakil Presiden Tiongkok dan anggota Politbiro, Li Yuanchao; mantan Wakil Perdana Menteri Liu He; serta anggota Politbiro dan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional saat ini, Li Hongzhong.

Di antaranya, Li Yuanchao mengikuti program pelatihan karier menengah di Kennedy School Harvard pada tahun 2002. Liu He memperoleh gelar Magister Administrasi Publik dari Kennedy School pada tahun 1995, dan selama masa jabatan pertama Presiden Trump, ia menjabat sebagai ketua tim negosiasi perdagangan utama Presiden Xi Jinping. Sementara itu, Li Hongzhong pernah mengikuti program pelatihan jangka pendek di Harvard pada tahun 1999.

Dalam sebuah artikel komentar dari Shangguan News (media di bawah Jiefang Daily Shanghai) tahun 2014, Kennedy School Harvard secara langsung disebut sebagai sekolah partai luar negeri utama bagi PKT.

Selain itu, beberapa anak pejabat tinggi PKT juga pernah belajar di Harvard. Putri Presiden Xi Jinping, Xi Mingze, masuk ke Harvard pada awal 2010-an dengan nama samaran. Namun, staf administrasi dan beberapa dosen mengetahui identitas aslinya. Ia masuk ketika ayahnya menjabat sebagai Wakil Presiden dan calon pemimpin Tiongkok, lalu lulus setelah sang ayah berkuasa.

Cucu dari mantan pemimpin PKT Jiang Zemin, yaitu Jiang Zhicheng, serta Bo Guagua, putra dari mantan anggota Politbiro Bo Xilai, juga merupakan alumni Harvard. Kasus-kasus ini semakin memperkuat persepsi publik bahwa Harvard memiliki hubungan erat dengan elite politik PKT.

Faktanya, sejak tahun 1990-an, PKT secara besar-besaran mengirim pejabat ke AS untuk “belajar,” dengan tujuan menyerap pengalaman kebijakan publik dan tata kelola dari Barat. Selain Harvard, universitas ternama AS lainnya yang juga melatih pejabat PKT antara lain adalah Universitas Syracuse, Stanford, dan Maryland.

Pada 28 Mei, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan rencana besar-besaran untuk mencabut visa pelajar Tiongkok, khususnya bagi mereka yang memiliki hubungan dengan PKT atau berasal dari jurusan “bidang strategis.” Rubio juga menegaskan bahwa AS akan mengubah standar pemberian visa dan memperketat pemeriksaan terhadap semua aplikasi visa dari Tiongkok dan Hong Kong.

Sebelumnya, pemerintahan Trump mengumumkan pencabutan izin Harvard untuk menerima mahasiswa internasional, dan mewajibkan mahasiswa internasional yang ada untuk pindah ke institusi lain, jika tidak maka status hukum mereka di AS akan dicabut.

Pada 22 Mei, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan pernyataan bahwa Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem memerintahkan pencabutan sertifikasi Program Pelajar dan Pertukaran Harvard, dengan tuduhan bahwa pimpinan Harvard bekerja sama dan terlibat dalam aktivitas terkoordinasi dengan PKT, termasuk menerima dan melatih anggota organisasi paramiliter PKT yang terlibat dalam genosida terhadap etnis Uighur. Harvard juga bekerja sama dengan individu yang terkait dengan basis industri pertahanan PKT, termasuk dalam penelitian robotika yang memiliki potensi aplikasi militer. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

26 Kota di Tiongkok Alami Kerugian dari Operasi Kereta Bawah Tanah – Kenaikan Tarif dan Pengurangan Pendingin Picu Keluhan Publik

0

Kota-kota besar di Tiongkok secara masif membangun jaringan kereta bawah tanah (subway), namun banyak kota mengalami rendahnya jumlah penumpang, yang mengakibatkan pemborosan besar-besaran. Menurut data, setidaknya 26 kota di Tiongkok daratan mengalami kerugian dalam pengoperasian kereta bawah tanah. Sebagai respons, kota-kota seperti Kunming dan Chongqing menaikkan tarif, sementara Guangzhou dan Foshan mengurangi penggunaan AC dan frekuensi keberangkatan, memicu keluhan dari masyarakat.

EtIndonesia. Pada 30 Mei, akun publik NetEase “City Finance” melaporkan bahwa pada  2024, volume penumpang angkutan rel perkotaan di daratan Tiongkok mencapai 32,24 miliar orang, mencetak rekor tertinggi. Namun, karena biaya pembangunan dan operasional kereta bawah tanah yang sangat tinggi, banyak kota tetap tidak bisa meraih keuntungan hanya dari pendapatan tiket, dan masih memerlukan subsidi besar dari pemerintah pusat.

Laporan keuangan dari berbagai perusahaan kereta bawah tanah menunjukkan bahwa pada tahun 2024, setidaknya 26 kota tetap mengalami kerugian meskipun sudah mendapat subsidi pemerintah. Bahkan, kereta bawah tanah Shenzhen yang dulu dianggap paling menguntungkan, kini mencatatkan kerugian besar sebesar RMB.33,461 miliar , mencetak rekor kerugian terbesar dalam sejarah industri kereta bawah tanah Tiongkok.

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring menurunnya pendapatan dari penjualan lahan, keuangan pemerintah daerah semakin tertekan. Untuk mengurangi kerugian, perusahaan kereta bawah tanah mulai menaikkan tarif, meredupkan lampu, dan menaikkan suhu AC demi menghemat biaya operasional.

Sebagai contoh, Kunming dan Chongqing sudah menyesuaikan tarif. Pada 15 April lalu, kereta bawah tanah Kunming mengurangi jarak tempuh per unit harga. Meskipun tarif dasar RMB.2 tidak berubah, sistem jarak tempuh berubah dari sebelumnya 5, 7, 9, 11, 13 km per tambahan RMB. 1 , menjadi 4, 5, 6, 7, 8 km.

Pada 29 Mei, Chongqing menggelar dengar pendapat publik mengenai mekanisme tarif kereta bawah tanah, dengan opsi menaikkan tarif dasar dari RMB.2 menjadi RMB.3 , atau mengurangi jarak tempuh per unit harga.

Dalam beberapa tahun terakhir, kereta bawah tanah Kunming juga kerap diterpa berita negatif. Pada  2023, terungkap bahwa perusahaan kereta bawah tanah Kunming menunggak gaji selama beberapa bulan, bahkan ada karyawan yang tidak menerima gaji selama 4–5 bulan. Iuran jaminan sosial pun tertunggak selama lebih dari setahun. Bonus keselamatan, tunjangan makan, dan insentif kinerja juga tidak dibayarkan.

Sejak Januari 2023, Kunming Rail Transit Group setiap bulan masuk dalam daftar penunggak pembayaran wesel di Bursa Shanghai, dan telah tercatat sebagai penunggak selama 12 bulan berturut-turut, menjadi “raja penunggak” terkenal di pasar obligasi.

Mulai 8 Mei, seluruh jalur kereta bawah tanah yang dioperasikan Foshan Metro Group mulai menghentikan operasional 30 menit lebih awal, dan jarak antar keberangkatan diperpanjang. Sebelumnya, kondisi di stasiun Foshan sudah memprihatinkan: lampu redup, eskalator dihentikan demi penghematan energi, dan suhu di dalam gerbong terasa pengap – semua ini menimbulkan banyak keluhan dari penumpang.

Warga mengeluh bahwa jika sebelumnya mereka harus lembur, masih sempat naik kereta terakhir dari Guangzhou ke Foshan. Tapi sekarang tidak sempat lagi, dan terpaksa harus naik taksi daring atau sepeda sewaan untuk pulang.

Selain itu, kota-kota seperti Wuhan, Nanjing, dan Shenyang sudah lebih dulu menaikkan tarif kereta bawah tanah mereka.

Menurut laporan “Caijing Bagua,” meskipun kereta bawah tanah Shenzhen dalam beberapa tahun terakhir memiliki banyak jalur dan volume penumpang tinggi, dan sempat meraup untung besar lewat model “kereta bawah tanah + properti”, laporan keuangan tahun 2024 membuat banyak orang tercengang: kerugian mencapai RMB.33,46 miliar , setara dengan seluruh keuntungan lima tahun terakhir yang lenyap begitu saja.

Pada 2017, Shenzhen Metro mengincar perusahaan properti populer saat itu, Vanke. Mereka membeli saham dari Tiongkok Resources dan menambahnya dari Evergrande, dengan total investasi lebih dari RMB.60 miliar , sehingga menjadi pemegang saham terbesar Vanke.

Namun sejak 2021, industri properti mulai lesu, dan pada 2024, Vanke mencatatkan kerugian hampir RMB.50 miliar .

Sebagai pemegang saham terbesar, Shenzhen Metro tentu ikut merugi. Sesuai aturan akuntansi, kerugian ini harus dicatat sebagai “penurunan nilai investasi”, yang artinya kerugian diakui secara resmi – dan inilah sumber kerugian RMB.33,46 miliar tersebut.

Selama beberapa dekade terakhir, PKT dikenal sebagai “maniak infrastruktur” karena terus mendorong pembangunan jalan dan terutama kereta bawah tanah. Akibatnya, banyak kota berlomba-lomba membangun subway. Di kota Jinan, Shandong saja, rencananya akan dibangun 18 stasiun kereta cepat.

Menurut Tiongkok Business Journal, hingga saat ini, setidaknya ada 26 stasiun kereta cepat di Tiongkok yang tidak beroperasi atau ditutup karena lokasinya terpencil, minim fasilitas pendukung, dan rendahnya jumlah penumpang.

Sebagai contoh, Stasiun Wutong di Guilin, Guangxi, karena letaknya terpencil dan kurangnya akses transportasi, hanya melayani kurang dari 200 penumpang per hari, dan berhenti beroperasi setelah hanya 4 tahun. Di Wanning, Provinsi Hainan, Stasiun Hele telah selesai dibangun selama 14 tahun namun belum pernah dibuka.

Stasiun Jiulangshan di Zhuzhou, Hunan, bahkan selama musim mudik hanya melayani kurang dari 10 penumpang per hari. Stasiun sebesar itu hanya melayani segelintir orang, akhirnya ditutup juga. Di Nanjing, Stasiun Dong Zijing Shan dan Jiangpu disebut netizen sebagai “dua stasiun termiskin di Nanjing” karena sudah dibangun selama 10 tahun tapi belum pernah digunakan.

Uang untuk membangun stasiun-stasiun kereta cepat ini berasal dari pajak rakyat. Proyek-proyek yang lama tidak dioperasikan ini mencerminkan pemborosan sumber daya yang sangat besar.

Profesor Zhao Jian dari Universitas Transportasi Beijing pernah memperingatkan dalam tulisannya bahwa di banyak daerah yang belum berkembang sepenuhnya, tingginya kontribusi dana dari pemerintah daerah menyebabkan risiko utang yang lebih tinggi, dan proyek kereta cepat berpotensi menjadi “badak abu-abu” yang membebani ekonomi. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Kim Jong-un Dikabarkan Meninggal Dunia! Alami Pendarahan Otak dan Koma Selama 10 Hari? Begini Tanggapan Pemerintah Resmi

EtIndonesia. Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara yang kini berusia 41 tahun, telah memegang kekuasaan penuh sejak akhir tahun 2011 dan memimpin negara itu selama 14 tahun. Namun baru-baru ini, beredar laporan dari media Korea Selatan yang mengejutkan: “Kim Jong-un jatuh koma dan tidak sadarkan diri saat memimpin langsung warga di Wonsan, Provinsi Gangwon.”

Di media sosial, bahkan muncul klaim yang disebut berasal dari berita kilat CNN, yang menyatakan bahwa Kim Jong-un dipindahkan dari Wonsan ke rumah sakit spesialis di Pyongyang, menderita pendarahan otak dan koma selama lebih dari sepuluh hari, dan meski sempat dioperasi oleh tim dokter dari Prancis, akhirnya dia dinyatakan meninggal dunia. Kabar ini telah menghebohkan publik, hingga badan intelijen Korea Selatan pun akhirnya memberikan tanggapan resmi.

Menurut laporan dari edisi bahasa Jepang “Daily NK”, rumor tentang kematian Kim Jong-un saat ini sedang beredar luas di kalangan diplomat dan pelaku pasar saham di Korea Selatan. Inti dari kabar tersebut menyebutkan bahwa Kim kehilangan kesadaran saat memimpin kegiatan di Wonsan.

Namun demikian, intelijen Korea Selatan dengan cepat mengklasifikasikan kabar ini sebagai ‘berita palsu’. Dalam pernyataannya kepada media, mereka dengan tegas membantah rumor tersebut. Tak lama kemudian, media resmi Korea Utara (KCNA) pada 30 Mei merilis sejumlah foto yang menunjukkan Kim Jong-un hadir dalam Rapat Pleno Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea ke-8 (tanggal 28 Mei), dan menginspeksi kompetisi artileri militer (tanggal 29 Mei).

Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya muncul kabar tentang kondisi kesehatan atau kematian Kim Jong-un. Pada April 2020 dan Juli 2021, rumor serupa dengan judul dan isi yang hampir identik juga sempat menyebar luas di dunia internasional. Kasus terbaru ini pun masih belum jelas asal-usulnya. Namun pada April 2020, penyebab utama kepanikan adalah sebuah laporan ‘prank’ yang muncul dari CNN, yang kemudian menyebar luas dan menimbulkan spekulasi liar.

Pada 20 April tahun yang sama, media Korea Selatan “Daily NK” pernah merilis laporan berjudul “Kim Jong-un menjalani operasi penyakit jantung di rumah sakit khusus pada 12 April”. Dalam laporan itu disebutkan bahwa Kim menjalani operasi kardiovaskular dan kondisinya pulih dengan baik setelah tindakan medis. Awalnya, berita ini tidak terlalu mendapat perhatian, hingga CNN menambahkan laporan susulan yang menyebut bahwa ‘otoritas AS menilai kondisi Kim kritis akibat komplikasi pasca operasi jantung’.

Tak lama kemudian, muncul foto-foto Kim Jong-un yang menunjukkan bekas luka seperti hasil prosedur medis di pergelangan tangannya, sehingga memicu dugaan bahwa dia menjalani operasi pemasangan ring jantung — prosedur yang umum dilakukan oleh tenaga medis di Korea Utara.

Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, klaim bahwa “Kim mengalami komplikasi dan dalam kondisi kritis” tidak memiliki dasar bukti yang kuat dan dianggap sebagai informasi spekulatif yang tidak dapat diverifikasi.(jhn/yn)

Operasi “Jaring Laba-Laba” Ukraina Tembus Kedalaman Wilayah Rusia, Hancurkan 41 Pesawat Pembom

EtIndonesia. Pada Minggu (1 Juni), drone-drone Ukraina menembus wilayah Rusia hingga ribuan kilometer jauhnya dan menyerang empat pangkalan militer udara, menghancurkan lebih dari 40 pesawat pembom berat Rusia. Operasi rahasia militer Ukraina ini disebut-sebut sebagai pukulan paling berat terhadap armada pembom jarak jauh Moskow sejak perang dimulai.

Perekam video: “Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak tahu ledakan apa barusan itu.”

Pada  Minggu, saksi mata merekam kepulan asap tebal dari arah pangkalan udara militer di Irkutsk, wilayah jantung Siberia Rusia, serta wilayah Murmansk di utara.

Pejabat Ukraina mengkonfirmasi bahwa drone mereka menyerang empat pangkalan udara di wilayah timur jauh Rusia, menghancurkan 41 pesawat tempur Rusia, termasuk pesawat pembom strategis Tu-22 dan Tu-95 yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh. 

Video yang dibagikan oleh badan keamanan Ukraina memperlihatkan dengan jelas momen ketika pesawat-pesawat Rusia dihantam dalam serangan tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia juga telah mengkonfirmasi insiden ini.

Penduduk Kyiv, Rebarsko: “Kami bangga dengan keberhasilan operasi ini, ini membuktikan bahwa kami mampu memberikan pukulan telak kepada musuh.”

Penduduk Kyiv sekaligus insinyur, Zhiletsko: “Menurut saya, ini mungkin tidak terlalu mempengaruhi jalannya negosiasi. Tapi serangan ini tetap hal yang baik, karena itu berarti jumlah rudal yang ditembakkan ke Ukraina akan berkurang.”

Operasi ini diberi nama sandi “Jaring Laba-Laba” dan telah dipersiapkan selama satu setengah tahun, di bawah pengawasan langsung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Menurut pejabat intelijen Ukraina, mereka menyelundupkan drone ke wilayah Rusia dengan cara menyembunyikannya di dalam peti kayu, kemudian mengangkutnya menggunakan truk ke sekitar pangkalan udara. Pada hari pelaksanaan, bagian atas peti dibuka dari jarak jauh, dan lusinan drone pun meluncur keluar untuk menyerang target.

Para analis menyebut ini sebagai serangan rahasia paling berani yang pernah dilakukan Kyiv terhadap Moskow, dan berhasil melumpuhkan armada pembom jarak jauh Rusia. Serangan ini juga menandai babak baru dalam peperangan drone modern.

Dilaporkan bahwa satu unit drone FPV (first-person view) hanya berharga beberapa ratus dolar AS, sedangkan 41 pesawat pembom berat Rusia yang dihancurkan memiliki nilai total mencapai miliaran dolar. Yang lebih mengejutkan, serangan ini terjadi pada jarak yang belum pernah terjadi sebelumnya — lebih dari 4.300 kilometer dari garis depan Ukraina.

Di saat yang sama, militer Ukraina mengklaim bahwa Rusia telah meluncurkan 472 drone dan 7 rudal ke Ukraina dalam semalam, mencatatkan serangan terbesar sejak perang dimulai.

Presiden Zelensky pada Minggu lalu juga mengkonfirmasi bahwa Ukraina akan menghadiri pertemuan di Istanbul pada Senin (2 Juni), atas undangan Rusia. Kini dunia tengah menanti apakah konflik yang terus meningkat ini akan menemukan titik terang melalui perundingan langsung terbaru antara Rusia dan Ukraina. (Hui)

Laporan oleh: Yi Jing | Stasiun TV New Tang Dynasty

Kematian Tragis Ayah dan Anak: Kisah Bruce Lee dan Brandon Lee – Kebetulan atau Takdir?

EtIndonesia. Nasib sering kali seperti mempermainkan manusia. “Sang Legenda Kungfu” Bruce Lee meninggal secara tiba-tiba pada tahun 1973 saat syuting film Game of Death, di kediaman aktris Betty Ting Pei, dalam usia 33 tahun. Dua puluh tahun kemudian, putranya, Brandon Lee, juga kehilangan nyawa saat syuting film The Crow, tertembak oleh pistol properti yang secara tragis melepaskan peluru sungguhan. Dia wafat dalam usia 28 tahun. Apakah ini hanya kebetulan belaka, ataukah takdir yang sudah ditentukan?

Bruce Lee: Bukan Orang Tiongkok, Tapi Legenda Dunia

Banyak orang mengira Bruce Lee adalah warga negara Tiongkok. Faktanya, dia lahir di San Francisco, California, pada tahun 1940 dan berkewarganegaraan Amerika Serikat. Dia adalah aktor Asia pertama yang menembus industri film Hollywood. Film perdananya yang berjudul The Big Boss mencetak sukses luar biasa, disusul oleh film-film legendaris seperti Fist of Fury, Way of the Dragon, Enter the Dragon, dan Game of Death yang menggemparkan dunia perfilman internasional.

Bruce Lee juga memenangkan berbagai penghargaan seperti Penghargaan Teknik Terbaik di Golden Horse Awards Taiwan, Penghargaan Prestasi Seumur Hidup di Hong Kong Film Awards, dan Legendary Award dari British Media Association.

Pada tahun 1967, Bruce Lee menciptakan aliran bela diri Jeet Kune Do, dan menjadi salah satu dari 10 ahli seni bela diri terhebat sepanjang abad versi majalah Black Belt. Tokoh dunia seperti petinju legendaris Muhammad Ali dan “bapak judo Amerika” Gene LeBell memujinya sebagai master bela diri paling luar biasa di masanya. Bruce Lee menjadi simbol kungfu Tiongkok dan film aksi di mata dunia.

Namun, saat kariernya berada di puncak, Bruce Lee tiba-tiba meninggal pada 20 Juli 1973 di rumah Betty Ting Pei di Kowloon, Hong Kong. Dia meninggalkan istri Linda dan dua anak, Brandon dan Shannon Lee. Penyebab kematiannya hingga kini masih penuh tanda tanya.

Brandon Lee: Menapaki Jejak Ayahnya, Berakhir Tragis

Brandon Lee mewarisi bakat dan semangat ayahnya. Dia belajar bela diri langsung dari ibunya, Linda, dan mulai berkarier di dunia perfilman dengan tampil sebagai pemeran pengganti Bruce Lee dalam serial Kungfu: The Movie. Dia digadang-gadang akan menjadi bintang besar Hollywood berikutnya, berkat penampilannya yang gagah dan keterampilan bela dirinya yang luar biasa.

Film The Crow (1993) adalah proyek terbesar sepanjang karier Brandon, dengan anggaran mencapai 14 juta dolar AS. Namun, tragedi terjadi saat pengambilan gambar adegan tembak-menembak. Pistol properti yang digunakan ternyata melepaskan peluru sungguhan, mengenai bagian perut Brandon dan menyebabkan dia kehabisan darah hingga meninggal dunia. Dia meninggal dalam usia 28 tahun.

Tragedi ini mengejutkan dunia film. Secara prosedural, senjata properti seharusnya telah diperiksa dengan teliti sebelum digunakan. Namun entah bagaimana, satu peluru tajam berhasil lolos dan merenggut nyawa sang aktor muda. Seperti ayahnya, penyebab kematian Brandon pun masih menyisakan misteri.

Dua Kematian, Satu Garis Takdir?

Kematian Bruce Lee dan putranya, Brandon Lee di usia muda dan dalam situasi yang tak biasa menimbulkan banyak pertanyaan: Apakah ini hanya kebetulan, ataukah memang ditakdirkan demikian?

Beberapa pihak percaya bahwa kejadian tragis ini berkaitan dengan sejarah kelam dari generasi sebelumnya—khususnya ayah Bruce Lee, yaitu Lee Hoi-chuen.

Misteri Masa Lalu Sang Ayah: Karma Leluhur?

Lee Hoi-chuen, ayah Bruce Lee, berasal dari Nanhai, Tiongkok. Menurut cerita masyarakat lokal, dia dikenal sebagai sosok yang kejam dan pernah terlibat dalam kasus penculikan anak-anak. Konon, dalam salah satu kasus, dia menculik lima anak dari keluarga kaya dan meminta tebusan. Namun, karena hanya satu anak yang ditebus, empat sisanya dibunuh.

Seorang saksi dari Desa Dungun di Nanhai, seorang wanita bernama Li Zhen, mengungkap bahwa adiknya, Li Zuolun, yang baru berusia empat tahun, juga menjadi korban penculikan dan dibunuh oleh kelompok yang melibatkan Lee Hoi-chuen.

Setelah peristiwa itu, untuk menghindari balas dendam dari keluarga korban, Lee Hoi-chuen melarikan diri ke Shunde, lalu ke Hong Kong, dan akhirnya membawa keluarganya pindah ke Amerika Serikat demi menjauh dari kekacauan Perang Dunia II dan invasi Jepang ke Tiongkok.

Hukum Karma dalam Budaya Tionghoa

Dalam budaya tradisional Tionghoa, diyakini bahwa perbuatan baik atau jahat dari leluhur akan berdampak pada generasi penerusnya. Bila leluhur menanam kebaikan, keturunannya akan menerima berkah. Sebaliknya, jika melakukan kejahatan, maka anak cucu akan menanggung akibatnya dalam bentuk penyakit, bencana, atau kesulitan hidup.

Beberapa orang beranggapan bahwa Bruce Lee meninggal muda karena terlalu memforsir diri dalam latihan dan mengejar kecepatan ekstrem. Namun, guru kungfu legendaris Ip Man, yang mengajarkan Bruce Lee seni bela diri Wing Chun sejak remaja, pernah mengatakan bahwa dari cara berjalan Bruce Lee saja, sudah terlihat bahwa dia memiliki “tanda orang berumur pendek”. Ramalan itu akhirnya terbukti benar, menambah kesan bahwa ada kekuatan karma yang bekerja di balik layar.

Jika kematian Bruce Lee disebut kebetulan, bagaimana dengan Brandon Lee yang juga meninggal dalam kecelakaan syuting yang nyaris mustahil terjadi? Dua tragedi serupa dalam satu keluarga menunjukkan bahwa mungkin ini bukanlah kebetulan semata, melainkan sebuah kepastian akibat hukum sebab-akibat.

Renungan dari Sebuah Nasib Tragis

Kisah keluarga Lee menjadi contoh yang menggugah tentang keyakinan kuno: “Apa yang ditanam, itulah yang akan dituai.” Banyak peribahasa Tionghoa yang berkaitan dengan hukum karma, seperti:

·       “Perbuatan sendiri, tanggung sendiri”

·       “Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dengan kejahatan”

·       “Sebab masa lalu, akibat masa depan”

·       “Hukum sebab-akibat pasti berlaku”

·       “Membuat kesalahan sendiri, tak bisa diselamatkan”

Sayangnya, nilai-nilai tradisional seperti ini kian tergerus di Tiongkok daratan, di mana ideologi ateisme, materialisme, dan filsafat perjuangan kelas ditanamkan sejak kecil. Akibatnya, banyak orang tak lagi takut berbuat jahat. Tapi, bila hukum karma benar adanya, maka apa akibat yang akan ditanggung oleh mereka dan keturunan mereka?

Akhir Kata

Di tengah dunia yang penuh gejolak dan bencana, kisah tragis Bruce Lee dan Brandon Lee menjadi peringatan mendalam bahwa hidup bukan hanya tentang ketenaran atau kekuatan, melainkan juga tentang nilai moral, integritas, dan karma yang tak terlihat. Semoga kita semua senantiasa menjaga hati yang bersih dan perbuatan yang benar, demi masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan generasi mendatang. (jhn/yn)