Home Blog Page 43

Starlink Tak Tergantikan? Jerman Sukses Uji Roket, Eropa Siap Lepas Ketergantungan pada AS

EtIndonesia. Eropa kini sedang memasuki babak baru dalam ambisinya mencapai kemandirian antariksa. Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, negara-negara Eropa mulai mempercepat pengembangan teknologi peluncuran komersial sekaligus memperkuat sistem pengawasan militer berbasis satelit, demi melepaskan ketergantungan terhadap Amerika Serikat dan perusahaan seperti SpaceX.

Langkah paling menonjol datang dari Isar Aerospace, perusahaan roket asal Jerman yang baru saja melaksanakan uji coba perdana roket Spectrum dari Pulau Andøya di Norwegia. Ini adalah uji terbang pertama roket orbit buatan Eropa yang diluncurkan dari tanah Eropa, menjadi tonggak sejarah menuju otonomi antariksa.

Uji coba bertajuk “Going Full Spectrum” ini tidak membawa muatan (non-payload flight), dan bertujuan mengonfirmasi performa seluruh sistem roket. Jika sukses, misi ini akan membuka jalan bagi Eropa membangun sistem peluncuran luar angkasa yang mandiri dan berbiaya lebih rendah, mengurangi ketergantungan pada peluncuran dari AS.

Selama ini, peluncuran roket di Eropa sangat tergantung pada proyek milik pemerintah seperti Ariane dan Vega, yang tidak fleksibel dan memiliki biaya tinggi. Dari total 263 peluncuran global pada tahun 2024, AS mendominasi dengan 145 peluncuran, dan 138 di antaranya dilakukan oleh SpaceX. Sebaliknya, Eropa hanya mengandalkan sistem peluncuran konvensional. Di sinilah peran startup seperti Isar Aerospace menjadi vital untuk menghadirkan perubahan.

Eropa kini tengah membangun dua lokasi peluncuran utama: Spaceport Andøya di Norwegia dan SaxaVord Spaceport di Kepulauan Shetland, Inggris. Isar mendapat hak eksklusif untuk menggunakan peluncur utama di Andøya, sementara perusahaan seperti Orbex dan RFA (Rocket Factory Augsburg) akan beroperasi dari SaxaVord — menciptakan strategi peluncuran multipolar.

Roket Spectrum memiliki desain dua tahap dengan panjang 28 meter. Tahap pertama ditenagai oleh sembilan mesin, menggunakan bahan bakar propana cair dan oksigen cair, yang menawarkan efisiensi tinggi. Target akhirnya adalah dapat mengangkut muatan hingga 1.000 kg ke orbit rendah Bumi (LEO). Namun, peluncuran kali ini hanya berfokus pada uji performa sistem.

Akan tetapi, tantangan utama bagi Eropa untuk menyamai SpaceX adalah mengembangkan teknologi daur ulang roket. Beberapa perusahaan seperti RFA dan MaiaSpace tengah mengembangkan sistem pengembalian roket, salah satunya dengan menggunakan parasut, meniru pendekatan Falcon 9. Keberhasilan teknologi ini akan menjadi penentu utama apakah biaya peluncuran Eropa bisa bersaing secara global.

Selain itu, European Space Agency (ESA) juga mendukung sektor swasta melalui program Boost, yang sejak 2019 mendanai perusahaan seperti Isar Aerospace, Orbex, dan RFA. Pada 2024, ESA mengalokasikan tambahan €44,22 juta untuk mendukung pengembangan teknologi peluncuran yang lebih murah dan efisien.

Selain teknologi peluncuran, Eropa juga memperkuat posisi di sektor pertahanan dan pengawasan militer berbasis satelit. Akun X @peterzhou8964 mengungkapkan bahwa Uni Eropa sedang mengembangkan program peningkatan untuk Copernicus Program, dari yang semula menyediakan citra medan perang setiap 24 jam, kini akan di-upgrade menjadi setiap 30 menit.

Melalui 272 satelit orbit rendah Bumi yang terintegrasi dengan analitik AI, sistem ini akan mampu memantau situasi medan secara real-time, termasuk melacak pergantian pasukan Armada Laut Hitam Rusia. Jika terwujud, sistem ini akan membuat posisi militer Rusia lebih terbuka dan sulit untuk bersembunyi.

Namun, sejumlah pengamat menyoroti keterbatasan teknisnya. Sistem Copernicus awalnya adalah proyek satelit sipil, dan resolusi saat ini hanya sekitar 10 meter, yang masih sulit membedakan antara tank dan traktor. Untuk mencapai kemampuan pengawasan militer kelas tinggi, Eropa masih membutuhkan peluncuran lebih banyak satelit resolusi tinggi, dan dalam waktu dekat masih berpotensi bergantung pada peluncuran oleh AS atau SpaceX.

Meski demikian, Eropa memiliki contoh sukses dalam program Galileo, sistem navigasi satelit yang kini sepenuhnya beroperasi dan memiliki akurasi empat kali lebih tinggi dari GPS milik AS, membuktikan bahwa Eropa mampu menciptakan sistem mandiri di sektor tertentu.

Namun demikian, dua sektor utama masih menjadi tantangan besar bagi kemandirian Eropa:

  1. Peluncuran roket berbiaya murah dan dapat digunakan kembali
  2. Teknologi satelit militer beresolusi tinggi
  3. Kapasitas peluncuran skala besar tanpa bantuan SpaceX

Geografi Eropa menawarkan keuntungan lokasi peluncuran menuju orbit sinkron matahari (SSO), ideal untuk observasi Bumi dan misi pengawasan militer. Tetapi, tanpa kemampuan peluncuran ulang roket dan teknologi satelit militer canggih, ketergantungan pada AS masih belum bisa sepenuhnya dihindari.(jhn/yn)

Peringatan Perang Nuklir: Sepertiga Bumi Akan Terbakar

EtIndonesia. Jonathan Cahn (Transliterasi-red), seorang tokoh berusia 63 tahun yang dikenal sering mengaitkan ayat-ayat kitab suci dengan situasi dunia saat ini, kembali mengeluarkan peringatan yang menggemparkan. Dalam sebuah acara publik, dia menyampaikan bahwa dunia saat ini mungkin jauh lebih dekat dengan penggenapan nubuat akhir zaman daripada yang disadari banyak orang.

Ancaman yang Nyata dari Perang Nuklir

Walaupun hingga saat ini dunia belum benar-benar terlibat dalam perang nuklir, sejumlah konflik besar telah terjadi—seperti invasi Rusia ke Ukraina, serta berbagai ketegangan dan bentrokan di Timur Tengah. Namun, Jonathan mengingatkan masyarakat akan kenyataan yang kerap diabaikan, yaitu bahwa banyak negara saat ini telah memiliki senjata nuklir.

Negara-negara besar yang disebut dalam Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) seperti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis telah lama diketahui memiliki senjata ini. Selain itu, India, Pakistan, Korea Utara, dan secara tidak resmi Israel, juga termasuk negara-negara yang diyakini memiliki senjata nuklir.

Dengan begitu banyak kekuatan destruktif di tangan negara-negara tersebut, Jonathan mengingatkan akan potensi terjadinya bencana global yang tidak kalah mengerikan dari yang digambarkan dalam Kitab Wahyu, di mana disebutkan bahwa sepertiga bumi akan terbakar oleh api. Menurutnya, skenario tersebut sangat cocok dengan akibat dari serangan nuklir berskala besar, terutama jika konflik antarnegara semakin memburuk dan penggunaan senjata pemusnah massal menjadi opsi nyata.

Nubuat dalam Bencana Chernobyl

Salah satu nubuat paling menggetarkan yang disebutkan Jonathan adalah bencana nuklir Chernobyl yang terjadi pada 26 April 1986. Dia menyampaikan bahwa dalam bahasa Rusia, kata “Chernobyl” berarti “Wormwood” (atau “Bitter Herb / Apsintus”), sebuah istilah yang disebutkan dalam Kitab Wahyu pasal 8, yang menggambarkan sebuah bintang jatuh dari langit dan meracuni air di bumi.

Jonathan menjelaskan bahwa di pusat Kota Chernobyl kini berdiri sebuah monumen “Wormwood Star”, yang memperlihatkan seorang malaikat meniup sangkakala, mirip dengan narasi simbolik dalam Alkitab. Dia menilai kesamaan ini begitu mencolok, sehingga tampak sebagai tanda atau peringatan ilahi atas bencana nuklir yang benar-benar terjadi di lokasi itu.

Menurutnya, lokasi bernama Wormwood itu menyimpan banyak unsur simbolis: racun, radiasi, serta penggunaan energi nuklir—semuanya mengarah pada tanda-tanda kehancuran yang disebut dalam nubuat kuno. Meski demikian, dia menambahkan bahwa di tengah kegelapan yang semakin pekat, cahaya Tuhan akan tetap hadir dan menjadi harapan bagi dunia yang di ambang kehancuran.

Nubuat dari Australia: Dunia Akan Terbakar dan Mencair

Tak hanya Jonathan Cahn, Uskup Mar Mari Emmanuel dari Sydney, Australia, juga menyuarakan peringatan serupa. Dalam pidatonya secara daring tahun lalu, dia memperkirakan bahwa Perang Dunia Ketiga akan membawa kehancuran global besar-besaran, yang akan menghilangkan sepertiga populasi manusia dan membuat bumi mencair.

Mar Mari menegaskan bahwa senjata nuklir bukan sekadar pajangan, melainkan senjata nyata yang suatu saat akan digunakan. Ia menyebut momen itu sebagai saat tergelap dalam sejarah umat manusia.

Pernyataannya tersebut langsung menggemparkan publik internasional. Baik dia maupun Jonathan sama-sama menekankan bahwa jika hati nurani manusia terus tertutupi oleh keserakahan, amarah, dan hawa nafsu, maka perdamaian dunia yang rapuh akan hancur, dan sejarah kelam umat manusia akan kembali terulang—dengan harga yang lebih mahal dan penderitaan yang jauh lebih luas.(jhn/yn)

Pangkalan Udara Engels Rusia Diduga Simpan Senjata Nuklir?

EtIndonesia. Pada 20 Maret, militer Ukraina melancarkan serangan drone besar-besaran terhadap Pangkalan Udara Engels (Engels Airbase) di Saratov, Rusia. Serangan itu memicu ledakan hebat yang menyebabkan dampak serius, termasuk peningkatan radiasi secara signifikan di sekitar pangkalan—hingga 44 kali lipat di atas ambang batas normal.

Akun X bernama “Bricktop_NAFO” pada hari Rabu (26/3) menyebutkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan menghancurkan suatu jenis material radioaktif yang disimpan di dalam Pangkalan Udara Engels, sehingga memicu lonjakan tingkat radiasi di area sekitar.

Serangan yang sama juga membuat sebuah stasiun pemindahan minyak berhenti beroperasi sepenuhnya. Menurut akun X “MilitaryNewsUA,” serangan drone Ukraina terhadap fasilitas pemindahan minyak di kawasan Kaukasus, wilayah Krasnodar, telah membuat instalasi tersebut lumpuh total dan tidak memungkinkan untuk dipulihkan dalam waktu dekat.

Militer Ukraina juga dilaporkan terus merusak peralatan tempur milik Rusia. Akun X “NEXTA” menyebut bahwa pasukan Ukraina berhasil menghancurkan sebuah artileri swa-gerak M1978 “Koksan” buatan Korea Utara di suatu lokasi di Donbas. Dalam video yang beredar, tampak drone Ukraina mengunci target sebelum menjatuhkan bom, yang kemudian meledakkan kendaraan militer Rusia tersebut.

Sementara itu, kebakaran hebat juga dilaporkan terjadi di kawasan elit pusat Kota Moskow, tepatnya di kompleks apartemen mewah Roza Rossa. Menurut akun “NEXTA,” kobaran api melahap atap dan lantai-lantai atas bangunan. Mengingat gelombang serangan Ukraina di berbagai wilayah Rusia, ada dugaan bahwa kebakaran tersebut juga berkaitan dengan dampak serangan tersebut.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat langit diselimuti oleh asap hitam tebal dari kebakaran, dan sebagian besar tampilan visual tertutup oleh asap yang pekat—menandakan besarnya intensitas kebakaran dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan.(jhn/yn)

Kartel Narkoba Meksiko Kian Berbahaya, AS Makin Waspada

EtIndonesia. Pada 13 Februari, di Kota Tlaquepaque, Meksiko, aparat lokal menggelar operasi gabungan untuk memberantas kelompok kartel narkoba. Rekaman video hasil operasi tersebut dan citra satelit menunjukkan penangkapan empat tersangka di wilayah dataran tinggi utara negara bagian Jalisco. Pihak berwenang juga menyita bahan peledak, prekursor kimia, kamera pengintai, perlengkapan taktis, dan senjata api.

Antonio Céspedes Saldierna, seorang pensiunan peternak asal Texas Selatan yang kini berusia 74 tahun, menjadi korban dari meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh kartel. Suatu hari, ketika dia tengah mengemudikan mobil pick-up di wilayah peternakannya di Meksiko, mobil tersebut melindas alat peledak rakitan (IED) dan meledak.

Ledakan itu membuat mobil terguling dan menyebabkan Antonio serta sahabatnya meninggal dunia. Istri dari sahabatnya, yang juga berada dalam kendaraan, harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa tragis itu terjadi pada bulan Januari, di dekat Kota San Fernando, negara bagian Tamaulipas, Meksiko—yang berbatasan langsung dengan Brownsville, Texas.

Putra Antonio, Ramiro Céspedes—seorang veteran militer AS yang pernah bertugas di Irak dan Afghanistan—menjelaskan bahwa ayahnya adalah warga negara AS yang telah bermigrasi dari Meksiko sejak tahun 1970-an demi meraih impian Amerika.

Dalam wawancaranya dengan The Epoch Times, Ramiro menyebut bahwa ayahnya menjadi korban terorisme kartel narkoba yang kini merajalela di sepanjang perbatasan Meksiko-AS. Ramiro, yang pernah terluka akibat alat peledak saat bertugas dan menerima Medali Hati Ungu, mengatakan bahwa IED dan drone kini menjadi senjata baru dalam perebutan wilayah antarkartel.

“Saya pernah mengatakan, cara ayah saya terbunuh adalah taktik teroris—karena saya pernah menyaksikan sendiri metode itu di Irak,” ujar Ramiro Céspedes.

Ramiro menambahkan bahwa kartel Meksiko kini memiliki persenjataan dan perlengkapan yang semakin canggih—termasuk kendaraan lapis baja, rompi antipeluru Kevlar, teknologi penglihatan malam, hingga senapan sniper kaliber .50—yang setara dengan perlengkapan militer.

“Sekarang ini seperti pertempuran antara dua unit militer skala kecil. Dan kerusakannya sangat besar,” ujarnya tentang kekuatan kartel.  “Saya rasa, kebijakan Presiden Trump sebelumnya telah memberikan tekanan besar terhadap Meksiko. Saya bisa melihatnya langsung dari kondisi di perbatasan.”

Pada bulan Januari lalu, Kedutaan Besar AS di Meksiko mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya penggunaan IED. Beberapa hari sebelum kematian Antonio, tepatnya pada 23 Januari, sebuah alat peledak rakitan meledakkan kendaraan milik pejabat Meksiko di Kota Rio Bravo, menyebabkan luka-luka pada orang di dalam mobil tersebut.

Insiden-insiden ini mencerminkan meningkatnya kompleksitas taktik kelompok kartel yang dalam beberapa tahun terakhir telah melebarkan sayap ke aktivitas penyelundupan manusia dan narkoba lintas batas.

Dalam empat tahun terakhir, diperkirakan lebih dari 11 juta warga negara asing masuk secara ilegal ke wilayah Amerika Serikat—sebagian besar dari perbatasan selatan dengan Meksiko.

Presiden AS, Donald Trump, yang kembali mencalonkan diri, telah menyatakan komitmennya untuk memperketat keamanan perbatasan, mendeportasi jutaan imigran ilegal, dan menghentikan peredaran fentanyl—obat terlarang yang mematikan—masuk ke AS.

Pada Februari 2025 ini, Departemen Luar Negeri AS secara resmi menetapkan enam kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris asing dan entitas teroris global. Enam kartel tersebut adalah:

  • Kartel Sinaloa
  • Kartel Teluk (Gulf Cartel)
  • Kartel Bersatu (United Cartel)
  • Kartel Timur Laut (Northeast Cartel)
  • Kartel Generasi Baru Jalisco (CJNG)
  • Keluarga Baru Michoacan (La Nueva Familia Michoacana)

Pada 4 Maret, dalam pidatonya di Kongres, Presiden Trump menegaskan tekadnya untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh kartel terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.

“Kartel narkoba sedang melancarkan perang terhadap Amerika. Kini, saatnya Amerika menyatakan perang terhadap kartel narkoba,” tegas Trump dalam pernyataannya.

Lahirnya “Super Kartel” – Ketika Kartel Narkoba Bekerja Sama Melawan Amerika Serikat

Pada 5 Maret, Wakil Presiden AS JD. Vance saat mengunjungi Kota Eagle Pass, Texas, menyoroti meningkatnya ancaman dari kartel narkoba Meksiko terhadap keamanan nasional Amerika. Menurutnya, kelompok-kelompok ini kini tidak hanya semakin kuat dan kaya, tapi juga semakin canggih.

“Kejahatan terkait imigrasi, kematian akibat fentanil, dan masuknya orang-orang yang seharusnya tidak berada di negara ini — semuanya mencapai rekor tertinggi,” ujar Vance.
“Dan kami melihat bagaimana pemerintahan [mantan Presiden] Joe Biden yang membuka perbatasan selatan, menjadikannya taman bermain bagi kartel. Akibatnya, kartel menjadi lebih maju dan memiliki kemampuan tempur yang meningkat.”

Ammon Blair, penasihat intelijen dan peneliti senior dari inisiatif Secure & Sovereign Texas Initiative di Texas Public Policy Foundation, menjelaskan bahwa kartel kini dilengkapi dengan senjata dan peralatan setara militer, termasuk teknologi pengawasan canggih.

Menurut Blair, kemampuan teknologi mereka telah berkembang ke tingkat yang sangat tinggi—meliputi drone tak terdeteksi, enkripsi militer yang dibenamkan dalam jaringan seluler pribadi, hingga sistem mata-mata Pegasus buatan Israel yang mampu menyusup ke dalam perangkat seluler tanpa terdeteksi.

Dia memperingatkan bahwa beberapa kartel bahkan telah menunjukkan tanda-tanda berkoalisi dalam membentuk jaringan super-kartel, untuk bertahan dari tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat selama empat tahun mendatang.

“Kita sekarang menyaksikan proses integrasi antarkartel,” kata Blair.

Blair menyebut bahwa meskipun beberapa kelompok kartel masih bersaing memperebutkan wilayah, faksi-faksi di bawah Kartel Teluk (Gulf Cartel) seperti “Metros” dan “Scorpions” telah mulai bekerja sama.

Jaksa Agung Negara Bagian Oklahoma, Gentner Drummond, menyatakan pandangan serupa. Ia menggambarkan situasi saat ini sebagai “kolusi antarkartel yang berbahaya.”

Drummond menjelaskan bahwa negara bagian Oklahoma menjadi lahan subur bagi aktivitas kartel, karena lokasinya yang dekat dengan perbatasan Texas-Meksiko dan karena legalisasi ganja medis pada 2018. Akibat ketatnya penegakan hukum di Texas, banyak kartel melihat Oklahoma sebagai tempat berlindung yang lebih mudah diakses.

Menurutnya, sekitar 37 kelompok kartel dan jaringan kriminal internasional, termasuk dari Tiongkok, kini beroperasi di Oklahoma.

“Oklahoma telah menjadi lahan subur kolaborasi antara kartel Meksiko dan kelompok kejahatan terorganisir dari Tiongkok,” ujar Drummond.

Drummond mengungkap bahwa badan penegak hukum Oklahoma telah menemukan bukti kerja sama antara “pengedar narkoba Tiongkok” dan kartel Meksiko dalam distribusi narkoba. Dia mengklaim bahwa rezim Tiongkok merekrut warga miskin dari Provinsi Fujian, lalu mengirim mereka dengan kapal menuju pesisir Sinaloa, Meksiko—wilayah kekuasaan Kartel Sinaloa.

Setibanya di Meksiko, warga Tiongkok tersebut dibawa ke perbatasan barat daya AS, khususnya Oklahoma, di mana mereka kemudian dilibatkan dalam produksi fentanil, perdagangan ganja ilegal, dan perdagangan manusia yang dipimpin oleh mafia.

Drummond menyebutkan salah satu kasus mencolok tahun 2024, yaitu warga negara Tiongkok bernama Chen Wu yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh empat sesama warga Tiongkok di sebuah perkebunan ganja ilegal di Oklahoma. Perkebunan itu beroperasi di bawah izin ganja medis yang diperoleh secara ilegal.

Jaksa menjelaskan bahwa sebelum menembak mati para korban, Chen Wu sempat menuntut pengembalian investasinya sebesar 300.000 dolar AS dalam bisnis ganja tersebut.

Drummond menekankan bahwa dengan menyatakan kartel Meksiko sebagai organisasi teroris asing, Presiden Trump telah memberi alat hukum tambahan bagi aparat penegak hukum untuk membongkar jaringan kriminal ini.

Dia mengkritik pemerintahan Biden karena tidak mendeportasi imigran ilegal yang bekerja di perkebunan ganja ilegal, meskipun pihak penegak hukum Oklahoma telah menginformasikan keberadaan mereka kepada Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).

Kini, setelah Trump kembali menjabat, Satuan Tugas Kejahatan Terorganisir Oklahoma dapat bekerja sama dengan ICE untuk membersihkan para pelaku kejahatan ilegal imigran dari negara bagian.

Drummond menambahkan, Oklahoma pernah memiliki 12.000 fasilitas budidaya ganja, dan sebagian besar adalah ilegal. Saat ini, jumlah itu diperkirakan menyusut menjadi sekitar 2.800 fasilitas.

Dia mengungkap bahwa beberapa dari fasilitas tersebut merupakan bagian dari jaringan kriminal Tiongkok bernilai jutaan dolar, dan koneksi mereka ke Partai Komunis Tiongkok sering disembunyikan di balik struktur perusahaan seperti LLC (Limited Liability Company) atau S-Corporation.

Selain itu, kelompok kartel di Oklahoma kini juga menggunakan drone yang dimodifikasi secara canggih, dirancang oleh teknisi internal mereka, sehingga sulit dilacak oleh radar atau sistem pertahanan biasa.

“Kami telah mengamati semua tanda-tanda ini,” ujar Drummond.

Drone Pengangkut Narkoba: Senjata Baru Kartel Melintasi Langit Amerika

Fenomena drone yang menyusup dari Meksiko ke wilayah udara Amerika Serikat bukan lagi hal baru.

Pada Maret 2024, dalam sebuah sidang dengar pendapat Komite Militer Senat AS, Jenderal Gregory Guillot, Komandan Komando Utara AS (USNORTHCOM), mengungkapkan bahwa ribuan drone terbang melintasi perbatasan selatan AS setiap bulan.

Ammon Blair, mantan agen Patroli Perbatasan AS, mengisahkan pengalamannya saat bertugas di wilayah perbatasan Texas. Dia mengaku pernah mendengar suara drone melintas di atas kepalanya saat melakukan patroli—yang tak terdeteksi oleh sistem pemantauan non-militer milik Departemen Keamanan Publik Texas.

“Kadang, saat kamu sedang berlari, tiba-tiba sebuah drone muncul di atas kepala, memantau setiap gerak-gerikmu,” ungkapnya.

Kisah Blair ini sejalan dengan laporan ilmiah berjudul “Narco Drones: Tracing the Evolution of Cartel Aerial Tactics in Mexico’s Low-Intensity Conflicts” yang diterbitkan tahun 2023 oleh penerbit akademik Taylor & Francis di Oxford, Inggris.

Dalam laporan itu, seorang perwira Angkatan Laut Meksiko menyatakan bahwa para pengedar narkoba menggunakan video siaran langsung dari drone untuk melacak pergerakan aparat dan penjaga perbatasan, guna menentukan titik lemah untuk penyelundupan.

Blair menambahkan, jika chip pelacakan dalam drone dicabut atau drone tersebut dibuat menggunakan printer 3D, maka dia bisa lolos dari sistem deteksi radar.

Sementara itu, dalam laporan tahun 2024 yang dirilis oleh lembaga intelijen asal London bernama Grey Dynamics, drone disebut telah menjadi bagian integral dari operasi kriminal kartel. Produksi drone ini tersebar di berbagai kota besar Meksiko, seperti Mexico City, Guadalajara, Monterrey, Querétaro, dan Tijuana.

Penggunaan drone oleh kartel sangat bervariasi—mulai dari berfungsi sebagai “keledai narkoba” (mule) untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang, hingga sebagai alat mata-mata yang dilengkapi bahan peledak untuk menyerang atau melakukan pengawasan.

Dalam konteks kartel, drone juga digunakan sebagai “falcon”—sebuah istilah slang yang merujuk pada informan atau mata-mata yang memantau lokasi dan melaporkan aktivitas target. Drone ini dapat merekam gambar dan suara untuk mendukung pengambilan keputusan kartel.

Namun, drone hanyalah salah satu dari banyak alat canggih yang digunakan kartel dalam operasi mereka yang semakin menyerupai perang gerilya modern.

Perangkat Mata-Mata Kelas Militer: Pegasus dan Spionase Kartel

Pada Juli 2022, dalam sidang dengar pendapat di Komite Intelijen Tetap DPR AS, isu lonjakan penggunaan perangkat mata-mata tingkat tinggi menjadi perhatian utama.

John Scott-Railton, pakar keamanan siber dari Citizen Lab—sebuah lembaga riset di Universitas Toronto, Kanada—mengungkap bahwa kartel narkoba kini sudah menggunakan spyware Pegasus, sebuah alat sadap ultra-canggih buatan Israel.

Berbeda dari malware biasa yang membutuhkan interaksi pengguna, Pegasus mampu menyusup ke perangkat tanpa klik sama sekali (zero-click attack). Cukup dengan menerima pesan atau panggilan, spyware ini bisa mengambil alih sistem operasi ponsel tanpa diketahui pemiliknya.

Spyware Pegasus memanfaatkan celah di aplikasi populer seperti iMessage dan WhatsApp, memungkinkan peretas untuk mengakses pesan, kamera, mikrofon, lokasi GPS, dan semua data pribadi tanpa jejak.

Scott-Railton menyebut, sekitar dua dekade lalu, hanya segelintir negara yang memiliki kemampuan untuk melakukan serangan siber tingkat tinggi semacam ini. Namun sekarang, kelompok non-negara seperti kartel narkoba pun bisa mengaksesnya.

“Kami memiliki dokumentasi tentang serangan terhadap Javier Valdez, seorang jurnalis yang memberitakan tentang kejahatan dan kartel narkoba di Meksiko. Ia kemudian dibunuh dalam serangan yang dirancang oleh kartel. Tak lama setelah pembunuhannya, ponsel istrinya dan rekan-rekannya juga terinfeksi Pegasus,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa menjelang pembunuhan jurnalis Cecilio Pineda Birto, nomornya masuk dalam daftar target potensial Pegasus oleh klien Meksiko dari sistem spyware tersebut.

Kartel Meksiko bukan lagi sekadar jaringan kriminal tradisional. Mereka kini bertransformasi menjadi kekuatan hibrida—menggabungkan taktik militer, teknologi pengawasan tinggi, dan keahlian spionase digital—yang menjadikan mereka salah satu ancaman terbesar bagi keamanan internal Amerika Serikat.

Perang Elektronik: Kartel Kini Main di Level Teknologi Tinggi

Dalam perang teknologi melawan aparat dan pemerintah, kartel narkoba kini menggunakan sistem telekomunikasi terenkripsi untuk melindungi operasi mereka.

Dalam sistem komunikasi bergerak biasa, metadata dapat digunakan untuk melacak lokasi secara akurat—sesuatu yang sangat dihindari oleh kartel. Karena itu, mereka berusaha keras untuk menghindari sistem pelacakan dan intersepsi informasi.

Ammon Blair mengungkapkan bahwa situs web milik kelompok white-hat hacker atau “peretas etis” yang bernama Hackers Arise, pernah menerbitkan artikel khusus tentang bagaimana kartel Meksiko membangun infrastruktur jaringan seluler sendiri demi menghindari pelacakan intelijen.

Menurut Blair, ada laporan bahwa kartel mempekerjakan atau bahkan menculik insinyur telekomunikasi untuk menciptakan keunggulan teknis ini.

Dalam laporan Hackers Arise tersebut dijelaskan bahwa sistem komunikasi kartel mencakup analisis sinyal dan deteksi canggih yang setara dengan kemampuan perang elektronik.

Salah satu sistem yang ditemukan pada tahun 2022 di negara bagian Michoacán, Meksiko, menggunakan teknologi super-enkripsi yang sangat sulit untuk dipecahkan. Sistem ini mampu menghasilkan kunci enkripsi sementara (temporary encryption keys) berdasarkan berbagai parameter seperti:

  • Lokasi geografis
  • Waktu (jam/hari)
  • Kondisi atmosfer berdasarkan sensor cuaca yang terintegrasi

Teknologi semacam ini menunjukkan bahwa kartel telah mengembangkan kemampuan setara militer dalam bidang komunikasi.

Menuju Titik Akhir: AS Butuh “Rencana Kemenangan”

Christopher Holton, analis senior dari Center for Security Policy—sebuah lembaga think tank keamanan nasional yang berbasis di Washington, D.C.—mengatakan kepada The Epoch Times bahwa Amerika Serikat kini menghadapi ancaman dari kartel bersenjata lengkap, yang kemampuannya setara dengan kelompok teroris seperti ISIS di Timur Tengah.

Menurut Holton, kartel telah menjadi pelopor di antara aktor non-negara dalam penggunaan drone bersenjata. Mereka bahkan memasang granat dan hulu ledak roket pada drone untuk menyerang musuh-musuh mereka.

Dia menyebut bahwa meskipun militer AS memiliki pesawat intelijen canggih seperti MQ-9 Reaper (si “Malaikat Maut”) dan pesawat intai maritim Boeing P-8 Poseidon, namun penggunaannya terhadap kartel masih sangat terbatas.

“Amerika hampir pasti harus mendapat izin dari pemerintah Meksiko untuk melakukan serangan terhadap kartel,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, Holton memperkirakan bahwa serangan udara atau serangan drone langsung dari militer AS terhadap kartel tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Namun, ia menegaskan bahwa militer AS memiliki kemampuan luar biasa dalam memata-matai komunikasi seluler, sehingga operasi rahasia tetap bisa dilakukan.

Meskipun begitu, tingginya infiltrasi kartel ke dalam institusi dan masyarakat Meksiko, termasuk ke dalam struktur pemerintahan, menjadi tantangan serius.

“Kartel beroperasi di balik bayang-bayang pemerintahan resmi,” ujar Holton. “Mereka pada dasarnya adalah pemerintah bayangan (shadow government).”

Holton menilai bahwa opsi paling realistis bagi AS adalah melancarkan operasi khusus rahasia (covert special operations) untuk menghancurkan jaringan kartel.

“Operasi anti-pemberontakan oleh satu tim elit militer bisa memberikan dampak lebih besar daripada satu kompi bersenjata lengkap,” jelasnya.

Akhirnya, Holton menyampaikan satu pesan penting:“Apa yang akan menjadi bentuk kemenangan Amerika?”“Kita harus punya peta jalan menuju kemenangan. Kita harus tahu kapan dan bagaimana kemenangan itu bisa diraih.”(jhn/yn)

Galaksi Tua yang “Bangkit dari Kematian”, Fenomena Pendinginan yang Belum Pernah Terjadi

EtIndonesia. Dalam penemuan terbaru yang mengejutkan dunia astronomi, para ilmuwan menemukan bahwa sebuah gugus galaksi tua yang diperkirakan telah “mati”, justru menampilkan tanda-tanda luar biasa dari “kebangkitan” atau “kelahiran kembali”. Gugus galaksi yang dimaksud adalah Phoenix Cluster—Gugus Phoenix.

Penelitian menunjukkan bahwa inti dari gugus ini sedang mengalami proses pendinginan gas yang sangat intens, yang memicu kelahiran bintang-bintang baru. Fenomena ini ibarat api kehidupan yang menyala kembali dari abu kematian, dan mengguncang pemahaman kita sebelumnya tentang nasib gugus galaksi tua.

Penemuan Tak Terduga: Gugus Galaksi yang Bangkit dari Kematian

Sekitar 15 tahun yang lalu, para astronom menggunakan Teleskop Kutub Selatan (South Pole Telescope) untuk mendeteksi sebuah gugus galaksi yang sangat terang, kemudian dinamai Phoenix Cluster. Berdasarkan ukurannya dan usia yang diperkirakan, inti dari gugus ini seharusnya sudah lama kehilangan sumber energinya, dan masuk ke dalam fase yang dikenal para astronom sebagai “merah dan mati.”

Gugus seperti ini umumnya terdiri dari bintang-bintang tua berwarna merah, dan tidak lagi memiliki bintang-bintang muda berwarna biru. Hal ini disebabkan karena gas antarbintang di dalamnya telah habis, membuat proses pembentukan bintang baru berhenti total.

Namun, temuan terbaru justru memperlihatkan bahwa inti dari Phoenix Cluster masih sangat aktif dan terang, bahkan terus memproduksi bintang-bintang baru. Penemuan ini membuat banyak ilmuwan terkejut dan terpukau.

Fenomena “Panas dan Dingin” yang Belum Pernah Terlihat

Tim peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan institusi lainnya menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA untuk melakukan pengamatan lebih dalam. Hasilnya mengungkap bahwa inti Phoenix Cluster sedang mengalami fenomena “panas-dingin bergantian” yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Suhu gas di wilayah inti ini sangat ekstrem:

  • Panas tertinggi mencapai 378.000°C
  • Dingin terendah hampir menyentuh -263,15°C, atau mendekati nol mutlak (absolute zero)

Yang mengejutkan, mereka juga menemukan zona suhu “menengah” atau “hangat”, yang tidak pernah terlihat di inti gugus galaksi lain sebelumnya. Biasanya, pusat gugus galaksi hanya memperlihatkan gas yang sangat panas atau sangat dingin, bukan kombinasi yang kompleks seperti ini.

Temuan revolusioner ini dipublikasikan pada 5 Februari di jurnal ilmiah ternama Nature, dan langsung masuk ke peringkat lima besar dalam sistem penilaian Altmetric untuk dampak penelitian ilmiah global.

Dalam gugus galaksi yang masih muda, pembentukan bintang biasanya memerlukan awan gas yang sangat dingin dan padat. Namun, Phoenix Cluster adalah gugus tua—dan hingga kini, para ilmuwan masih meragukan apakah gugus ini masih memiliki kemampuan untuk melakukan proses pendinginan ekstrem demi membentuk bintang baru.

Melalui sensor inframerah canggih milik teleskop James Webb, tim peneliti berhasil membuat peta distribusi gas “hangat” di inti Phoenix Cluster. Ini menjadi bukti pertama bahwa:

  • Inti gugus ini masih mengalami proses pendinginan aktif
  • Gas panas di pusatnya berubah menjadi dingin, menyediakan “bahan bakar” bagi kelahiran bintang-bintang baru

Dengan kata lain, gugus ini masih hidup—dan sedang mengalami fase kelahiran kembali secara kosmik.

Pengamatan Penuh Pertama Terhadap Evolusi Gas Menuju Pembentukan Bintang

Michael Reefe, penulis utama studi dan peneliti di MIT Kavli Institute for Astrophysics and Space Research, menyampaikan:

“Untuk pertama kalinya, kami bisa menyaksikan secara utuh tahapan gas yang berubah dari panas, menjadi hangat, lalu dingin, yang akhirnya mendukung proses kelahiran bintang. Fenomena ini belum pernah kami lihat di gugus galaksi manapun sebelumnya.”

Dia juga menambahkan bahwa gas bersuhu menengah ini tersebar di berbagai area dan merupakan petunjuk penting bagaimana materi antargalaksi bisa didinginkan hingga membentuk bintang baru.

Kisah “kelahiran kembali” Phoenix Cluster telah membuka lembaran baru dalam ilmu astronomi. Gugus galaksi ini memperlihatkan bahwa bahkan dalam kondisi yang diperkirakan sudah mati, alam semesta masih bisa menemukan cara untuk menyalakan kembali cahaya kehidupan.

Fenomena ini menantang teori lama, membuka pertanyaan baru, dan memperkuat satu pesan penting: “Di tengah kehampaan dan kehancuran, selalu ada peluang bagi kehidupan untuk kembali bersinar”.(jhn/yn)

Smartfren Siap Hadapi Lonjakan Pengguna dengan Jaringan 4G Optimal Saat Mudik Lebaran 2025

0

Jakarta, 26 Maret 2025 – Menyambut arus mudik Lebaran 1446H, Smartfren mengumumkan kesiapan jaringan 4G-nya yang telah dioptimalkan 100% di seluruh wilayah operasional. Kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga digencarkan dengan mendirikan posko layanan pelanggan di titik-titik keramaian mudik, seperti Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, dan sejumlah stasiun kereta api utama.

Agus Rohmat, VP Network Operations Smartfren, menegaskan komitmen perusahaan: “Dengan jaringan 4G yang sudah teroptimasi, pelanggan bisa menikmati internet stabil untuk streaming, video call keluarga, atau sekadar update media sosial selama perjalanan mudik.”

Antisipasi Lonjakan Hingga 14%

Smartfren memproyeksikan kenaikan trafik internet sebesar 10-14% selama periode mudik, terutama di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk mengatasinya, perusahaan menyiagakan posko layanan di rest area tol, terminal, dan lokasi strategis lainnya, termasuk kolaborasi dengan kepolisian untuk pos pengamanan di jalur mudik seperti Bandung, Cirebon, dan Pati.

Layanan Tambahan untuk Mudik Lebih Nyaman

Selain jaringan, Smartfren menyediakan fasilitas pendukung seperti:

  • Posko mudik untuk isi pulsa, beli kartu perdana, atau bantuan teknis.
  • Booth layanan di Terminal Kampung Rambutan, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Bogor.
  • SIM Digital (eSIM) dan paket data fleksibel seperti Unlimited Suka-Suka untuk kebutuhan digital selama perjalanan.

“Kami ingin memastikan pengalaman mudik pelanggan tak terganggu, dari berangkat hingga pulang,” tambah Agus.

Ritual Harian Anak Laki-laki di Tiongkok Merawat Saudara Perempuannya yang Kakinya Diamputasi Sebagian Melelehkan Hati Netizen

EtIndonesia. Seorang anak laki-laki di Tiongkok berusia sembilan tahun menunggu kakak perempuannya, yang kakinya diamputasi sebagian, di stasiun bus setiap hari sepulang sekolah untuk menemaninya pulang, meluluhkan hati pengguna internet daratan.

Sang kakak, 13 tahun, yang dipanggil Jiajia, mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2016, yang menyebabkan kedua kakinya terluka parah. Sebagian kaki kirinya diamputasi sementara kaki kanannya sejauh ini telah menjalani 12 operasi, menurut ibunya, Xiaoxiang Morning Herald melaporkan.

Jiajia adalah siswa kelas enam di sebuah sekolah menengah dan adik laki-lakinya, yang namanya tidak diungkapkan dalam laporan tersebut, adalah siswa Kelas Dua SD di sekolah lain. Kedua lembaga itu terpisah beberapa kilometer.

Setiap hari, setelah pulang sekolah, anak laki-laki itu akan menelepon saudara perempuannya, memberi tahu bahwa dia akan berada di stasiun bus sehingga dia dapat menemuinya di sana setelah naik bus.

Keduanya kemudian akan berjalan kaki sebentar untuk naik bus lanjutan pulang. Anak laki-laki itu biasanya membantu kakaknya membawa kruk sambil mengobrol dengan riang, ditunjukkan oleh video viral yang diambil oleh ibu mereka.

Itu adalah usulan anak laki-laki itu sendiri untuk menunggu sang kakak dan menemaninya pulang, kata ibu mereka, yang diidentifikasi dengan nama keluarga Wu.

“Dulu ketika anak laki-laki saya masih di taman kanak-kanak, saya sering mengantarnya untuk menjemput anak perempuan saya. Dia sekarang murid sekolah dasar dan dia berkata dia ingin menjadi teman perjalanan kakaknya dalam perjalanan pulang,” kata Wu seperti dikutip.

“Meskipun dia di usia yang begitu muda, dia cukup perhatian,” kata sang ibu, merasa lega. “Dia sering membawakan air untuk kakaknya untuk mencuci kakinya dan mengambil sepatunya. Ketika dia memiliki uang saku satu yuan, dia akan memberikan setengah yuan kepada kakaknya.”

“Mungkin dia telah mendengar banyak diskusi kita tentang masalah kaki kakaknya, dia merasa kasihan pada kakaknya dan merasa berkewajiban untuk membantunya,” imbuh sang ibu.

Akun Wu di platform media sosial terkemuka, dengan alias @ibu Jiajia, telah menerima total 3,4 juta like untuk 286 klip yang merekam aktivitas harian gadis itu.

“Putri saya memiliki kepribadian yang baik dan selalu ceria. Dia tidak merasa dirinya cacat; sebaliknya, dia merasa dirinya sama normalnya dengan orang lain,” kata sang ibu.

Kisah mereka telah memikat media sosial daratan.

“Anak laki-laki itu telah menghangatkan hati saya dan senyum saudara perempuannya begitu menyembuhkan,” kata seorang pengamat daring.

Sementara orang lain berkomentar: “Kita butuh lebih banyak berita berenergi positif seperti itu. Semoga Jiajia bahagia dan sehat sepanjang hidupnya.”(yn)

Sumbrt: scmp

Wanita dengan Sindrom Down Mendirikan Merek Aksesori yang Sukses

EtIndonesia. Pada tahun 2016, Emily dan Julia, dua sahabat, mengubah tantangan menjadi peluang dengan meluncurkan Dance Happy Designs — merek aksesori yang dinamis yang menampilkan tekstil sablon buatan tangan.

Yang membuat perusahaan ini semakin luar biasa adalah perusahaan ini didirikan bersama oleh Julia, yang memiliki sindrom Down, yang membuktikan bahwa kreativitas dan tekad dapat mendobrak batasan.

Berjuang untuk mendapatkan pekerjaan karena disabilitasnya, Julia dan Emily memutuskan untuk berpikir di luar kebiasaan dan menciptakan bisnis mereka sendiri. Dengan bakat artistik Julia dan semangat kewirausahaan Emily, mereka membangun Dance Happy Designs dari awal.

Bentuk dan pola asli Julia menjadi ciri khas merek tersebut, menghiasi produk rumah dan gaya hidup dengan desain yang menyenangkan dan unik.

Apa yang dimulai sebagai usaha kecil telah berkembang menjadi kesuksesan besar.

Dance Happy Designs kini bermitra dengan raksasa ritel seperti Nordstrom, Madewell, dan Aerie, bersama dengan lebih dari 40 butik dan toko khusus — sebuah prestasi yang hanya dicapai oleh beberapa bisnis kecil, dan sebuah pencapaian luar biasa untuk bisnis yang didirikan oleh seseorang dengan sindrom Down.

Julia, yang dengan bangga menjabat sebagai Chief Dancing Officer dan Lead Pattern Designer, terus menginspirasi dengan kreativitas dan hasratnya.

“Dia suka menciptakan hal-hal yang membuat orang lain bahagia,” kata Emily.

Baru-baru ini, Julia didiagnosis menderita kanker, membuatnya semakin sulit untuk bekerja dengan cara yang sama seperti dulu. Untuk mendukung bisnis mereka selama masa ini, Dance Happy Designs menggalang dana di Honeycomb. Penggemar juga dapat mengirim kartu kepada Julia dengan mengirim pesan kepada perusahaan di Facebook untuk mendapatkan alamatnya.

Meskipun menghadapi tantangan, Dance Happy Designs terus berkembang — sebuah bukti persahabatan, ketahanan, dan keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi.(yn)

Sumber: sunnyskyz

Pria Tidak Dapat Mendapatkan Pekerjaan Setelah Kartu Identitasnya Dicuri dan Digunakan oleh Penjahat

EtIndonesia. Seorang pria Jerman tidak dapat memperoleh pekerjaan selama empat tahun terakhir setelah kartu identitasnya dicuri saat bepergian ke London dan terbangun dengan catatan kriminal yang panjang.

Mimpi buruk Rami Battikh yang berusia 24 tahun dimulai lima tahun lalu, setelah liburan singkat di London, Inggris, pada tahun 2019. Dia telah melakukan perjalanan ke Inggris dengan paspor dan kartu identitasnya, tetapi pada suatu saat menyadari bahwa dia tidak lagi memilikinya. 

Dia berasumsi bahwa paspornya telah hilang atau dicuri, tetapi tidak terlalu memikirkannya dan menggunakan paspor tersebut untuk kembali ke Jerman, di mana dia cukup mengajukan permohonan kartu identitas lainnya. 

Pemuda itu melanjutkan hidupnya, menyelesaikan studinya, dan setelah menyelesaikan magang kejuruannya di bidang keuangan Vodafone di Bonn, dia ditawari kesempatan kerja di perusahaan tersebut dan satu kesempatan lagi di kantor pajak setempat. 

Rami memiliki karier yang cemerlang di depannya, tetapi sebelum dia dapat memutuskan tawaran pekerjaan apa yang akan diterima, kedua peluang itu menguap karena pemeriksaan rutin mengungkapkan bahwa dia memiliki catatan kriminal di Inggris.

“Saya tidak dapat mempercayainya,” kenang Battikh. “Saya memberi tahu atasan saya bahwa tidak benar bahwa itu pasti bukan saya, bahwa saya memiliki bukti bahwa saya tidak berada di Inggris pada saat itu karena saya berada di Tunisia pada saat itu dan memiliki stempel di paspor saya untuk membuktikannya. Namun, mereka hanya mengatakan bahwa mereka tidak dapat mempercayai kata-kata saya begitu saja daripada catatan polisi.”

Catatan kriminal Rami Battikh yang aneh dapat ditelusuri kembali ke tahun 2021, ketika seseorang yang secara curang menggunakan identitasnya dipenjara oleh Wood Green Crown Court di London selama 18 bulan atas sejumlah pelanggaran, termasuk mengemudi tanpa SIM atau asuransi, penipuan dengan pernyataan palsu, dan kepemilikan dokumen identitas palsu atau yang diperoleh secara tidak sah.

Battikh menyewa seorang pengacara di Inggris untuk mencoba dan memperbaiki situasi tersebut, dan meskipun kesalahan tersebut pertama kali diakui oleh Pengadilan Mahkota Wood Green dan penggantinya, Departemen Kepolisian Metropolitan Inggris tidak menghapus catatan kriminalnya. Lebih buruk lagi, 14 bulan kemudian, lebih banyak kejahatan ditambahkan ke catatan kriminalnya, termasuk kepemilikan pisau di tempat umum.

“Saya tidak percaya, saya berpikir ‘apa yang salah dengan Inggris?’ Mereka telah mengatakan bahwa saya bukan pelaku kejahatan dan identitas saya dicuri karena pengadilan mengonfirmasi hal ini. Tetapi mengapa mereka tidak dapat menghapus nama saya dari catatan? Saya benar-benar kesal,” kata pria berusia 24 tahun itu kepada surat kabar The Guardian.

Karena sangat ingin catatan kriminalnya di Inggris dihapus, Rami Battikh telah menulis surat kepada Met, yang tampaknya menjadi satu-satunya otoritas yang memiliki wewenang untuk mengubah basis data daring, menawarkan untuk memberikan DNA atau sidik jari yang telah diambilnya di kantor polisi Jerman untuk membuktikan bahwa dia bukanlah orang yang telah melakukan pelanggaran dalam catatan kriminalnya.

“Kejatahan ini menghancurkan hidup saya. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan apa pun. Tolong, jika Anda membutuhkan, saya akan memberikan sidik jari saya, sehelai rambut … Saya tidak bisa hidup seperti ini lagi. Saya tidak bersalah, dan saya tidak pernah melakukan tindakan kriminal apa pun,” pinta pemuda itu.

Karena tidak dapat menemukan siapa pun yang bersedia mempekerjakannya dengan catatan kriminal, Rami harus menjual mobilnya untuk menutupi tagihan dan menceritakan pengalaman buruknya karena dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Sayangnya, Met belum memperbaiki kesalahannya dan mengembalikan kehidupan Battikh.

“Kami mengetahui kasus ini dan kami terus bekerja sama dengan lembaga lain untuk memajukan kasus ini dengan tujuan memperbaiki situasi,” kata Met dalam pernyataan terbaru tentang masalah tersebut. “Kami memahami bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan telah menambah kekhawatiran dan kekecewaan, tetapi bertujuan untuk memberikan informasi terbaru kepada pelamar dalam waktu dekat.”(yn)

Sumber: odditycentral

Cara Membuat Kopi Dapat Memengaruhi Kadar Kolesterol Anda

EtIndonesia. Kopi di ruang istirahat kantor dapat mengandung zat tingkat tinggi yang meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ dalam darah Anda – tetapi ada cara sederhana untuk menguranginya.

Diterpena adalah senyawa yang dibuat oleh tanaman yang memiliki berbagai efek pada tubuh manusia. Dua di antaranya – cafestol dan kahweol – telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Kadar tinggi senyawa ini telah ditemukan dalam kopi, tetapi tampaknya tergantung pada bagaimana Anda mengekstraknya.

Peneliti Swedia mengukur kadar diterpena dalam kopi yang dibuat dengan berbagai mesin kopi umum dan teknik penyeduhan. Mereka menemukan bahwa merebus sepanci besar kopi adalah penyebab terburuk, tetapi Anda dapat dengan mudah mengimbangi kadar tersebut dengan menyaringnya.

Mesin kopi yang umum ditemukan di tempat kerja di seluruh dunia juga menghasilkan secangkir kopi dengan kadar diterpena yang relatif tinggi.

“Kami mempelajari 14 mesin kopi dan dapat melihat bahwa kadar zat-zat ini jauh lebih tinggi dalam kopi dari mesin ini daripada dari pembuat kopi dengan penyaring tetes biasa,” kata David Iggman, ahli gizi klinis di Universitas Uppsala.

“Dari sini kami menyimpulkan bahwa proses penyaringan sangat penting untuk keberadaan zat-zat peningkat kolesterol ini dalam kopi.”

Tim menghitung manfaat bagi seseorang yang minum tiga cangkir kopi sehari, lima hari seminggu. Mengganti kopi dari mesin dengan kopi yang disaring dengan kertas dapat mengurangi kolesterol LDL hingga cukup untuk memangkas risiko relatif penyakit kardiovaskular aterosklerotik hingga 13 persen selama 5 tahun, dan 36 persen selama 40 tahun.

Para peneliti mengumpulkan sampel dari 11 mesin yang menyeduh kopi dari bubuk kopi yang dicampur dengan air panas dan melewati penyaring logam, dan dari tiga mesin lainnya yang mencampur konsentrat kopi cair dengan air panas tanpa penyaringan.

Sebagai perbandingan, tim juga menyeduh kopi sendiri menggunakan berbagai metode, termasuk seduh tetes, perkolator, French press, dan kopi rebus. Sampel dari setiap metode dan mesin kemudian dibekukan untuk disimpan dan diangkut, sebelum dianalisis untuk mengetahui konsentrasi diterpena. Selain itu, tim mengumpulkan empat sampel espresso dari tiga kafetaria dan satu tempat kerja.

Tim menemukan bahwa metode manual untuk menyeduh kopi umumnya menghasilkan kadar diterpena yang lebih rendah daripada mengambil secangkir kopi dari mesin, baik itu mesin penyeduh, mesin model cair, atau pembuat espresso tradisional.

Sekilas, espresso tampak sebagai cara terburuk untuk membuat kopi, dengan kadar kafestol rata-rata sekitar 1.060 mg/L. Namun, hanya ada empat sampel yang dianalisis dan kadarnya sangat bervariasi, dari 35,6 hingga 2.446,7 mg/L yang mengejutkan. Dengan demikian, sulit untuk menarik banyak makna dari hal itu.

Kopi dari model mesin cair dan penyeduh memiliki konsentrasi kafestol rata-rata 174 miligram per liter, dan 135 mg/L kahweol. Mesin pengepres kopi Prancis menghasilkan kopi dengan kadar diterpena sedang, yaitu di bawah 90 mg/L untuk kafestol dan di bawah 70 mg/L untuk kahweol, sementara perkolator memiliki hasil yang sama.

Pilihan terbaik tampaknya adalah seduhan tetes yang disaring dengan kertas, yang menghasilkan rata-rata hanya 11,5 mg/L kafestol dan 8,2 mg/L untuk kahweol.

Pengecualiannya adalah kopi rebus, metode yang biasanya tidak disaring yang umum di negara-negara seperti Swedia. Mendapatkan asupan kafein dengan cara ini menghasilkan konsentrasi rata-rata yang sangat besar yaitu hanya di bawah 940 mg/L kafestol dan hampir 680 mg/L kahweol.

Untungnya, mudah untuk memangkas kadar tersebut. Ketika para peneliti menyaring kopi rebus mereka melalui kain, konsentrasi turun menjadi hanya 28 mg/L untuk kafestol dan 21 mg/L untuk kahweol. Mereka menggunakan kaus kaki karena suatu alasan, tetapi penyaring kain atau kertas apa pun seharusnya bisa digunakan.

Tim tersebut juga mengakui bahwa penelitian tersebut memiliki keterbatasan utama, termasuk ukuran sampel yang kecil dan variabel yang tidak diperhitungkan, seperti ukuran pori filter, tekanan air, dan suhu, serta cara biji kopi dipanggang dan digiling.

Temuan tersebut bergabung dengan kumpulan penelitian yang berkembang dan sering kali saling bertentangan tentang efek kesehatan kopi – dan sulit untuk mengetahui bagaimana semuanya saling terkait. Penelitian lain, misalnya, telah menemukan bahwa minum tiga cangkir kopi atau lebih per hari dapat menurunkan risiko terkena penyakit kardiometabolik hingga 40 persen.

Konsumsi kopi secara teratur juga dikaitkan dengan risiko demensia, Parkinson, dan kanker kulit, mulut, dan usus yang lebih rendah. Hal ini dapat mengimbangi efek kesehatan negatif dari duduk terlalu lama, dan bahkan memperpanjang hidup Anda selama bertahun-tahun. Namun, semua itu bergantung pada seberapa banyak cangkir yang Anda minum per hari, jam berapa Anda meminumnya – dan sekarang, bagaimana Anda menyeduhnya.

“Sebagian besar sampel kopi mengandung kadar yang dapat memengaruhi kadar kolesterol LDL orang yang minum kopi tersebut, serta risiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang,” kata Iggman. “Bagi orang yang minum banyak kopi setiap hari, jelas bahwa kopi yang disaring dengan tetes, atau kopi yang disaring dengan baik, lebih baik.”

Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases.(yn)

Sumber: sciencealert

Indosat Ooredoo Hutchison Perkuat Jaringan untuk Lancarkan Komunikasi Saat Mudik Lebaran 2025

0

Surabaya, 26 Maret 2025 – Menyambut Ramadan dan Idulfitri 1446H, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menggelar Ekspedisi Jaringan Andal untuk memastikan konektivitas yang stabil bagi pelanggan, terutama di jalur mudik dan titik keramaian. Upaya ini mencakup peningkatan kapasitas jaringan di 1.900 BTS serta penambahan 14 mobile BTS di Jawa Timur, termasuk lokasi strategis seperti Alun-alun Tuban, Pantai Kelapa Tuban, dan Penanjakan Bromo.

Fahd Yudhanegoro, ECP Head of Circle Java Indosat, menyatakan komitmen perusahaan dalam mendukung kelancaran komunikasi selama momen penting ini. “Kami ingin memastikan pelanggan tetap terhubung dengan keluarga dan bisa beribadah tanpa gangguan,” ujarnya. Indosat juga memperkenalkan layanan Unparalleled Network Services Guaranteed, yang memanfaatkan AI untuk memprediksi lonjakan trafik dan mengoptimalkan jaringan.

Proyeksi lonjakan trafik data di Jawa Timur mencapai 12,2%, dengan puncak hingga 21% saat Idulfitri. Untuk mengantisipasinya, Indosat meningkatkan kapasitas di 88 titik keramaian, seperti Balaikota Surabaya, Bandara Juanda, dan Tunjungan Plaza. Secara nasional, lonjakan trafik harian diperkirakan naik 14,6%, dengan persiapan mencakup 632 titik keramaian dan 68 rute strategis.

Aplikasi seperti TikTok, YouTube, dan WhatsApp serta game seperti Mobile Legends dan Free Fire diprediksi mengalami peningkatan penggunaan selama Ramadan. Indosat juga menyiagakan command center di Surabaya dan Malang untuk pemantauan real-time.

Dengan langkah ini, Indosat bertekad menjadi mitra komunikasi andal masyarakat Indonesia selama mudik dan perayaan Idulfitri.


Seminar Jatim Talk 2025 Bahas Strategi Akselerasi Ekonomi Jawa Timur Menuju Indonesia Emas 2045

0

Surabaya, 20 Maret 2025 — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya menyelenggarakan seminar ekonomi Jatim Talk sebagai bagian dari persiapan menuju East Java Economic Forum (EJAVEC) 2025. Kegiatan ini bertujuan merumuskan strategi peningkatan produktivitas dan inovasi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, dalam sambutannya menekankan pentingnya antisipasi tantangan ekonomi global yang kompleks. “Pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 4,93% pada 2024 harus menjadi modal menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya. Seminar ini juga menjadi ajang diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur 2024 serta mempromosikan kompetisi karya ilmiah EJAVEC 2025 yang akan digelar Agustus mendatang.

Rekomendasi Strategis untuk Ketahanan Ekonomi
Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menyatakan perlunya kebijakan terintegrasi untuk mengoptimalkan sektor unggulan. Empat rekomendasi utama yang diajukan meliputi:

  1. Penguatan industrialisasi sektor unggulan eksisting.
  2. Pengembangan new source of growth seperti hilirisasi produk kimia, migas, tembaga, serta pariwisata.
  3. Peningkatan integrasi antarmoda transportasi.
  4. Pembangunan berbasis kawasan untuk menghindari masalah di masa depan.

Pandangan Ahli dan Transformasi Ekonomi
Prof. Ari Kuncoro (Guru Besar FEB UI) menekankan pentingnya diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, Andhika P. Herlambang (Sekretaris Bappeda Jatim) memaparkan strategi Nawa Bhakti Satya yang mencakup sembilan program prioritas, seperti Jatim Sejahtera dan Jatim Lestari, untuk menyelaraskan dengan visi nasional.

Fajar Hadi Pratama (Kementerian PPN/Bappenas) menambahkan, investasi swasta dan insentif bisnis menjadi kunci akselerasi ekonomi di tengah ketegangan global. Deputi BI Jatim, M. Noor Nugroho, memproyeksikan pemulihan ekonomi pada 2025 didukung permintaan domestik-eksternal dan inflasi terkendali.

Kolaborasi Multisektor
Acara dihadiri perwakilan diplomatik, instansi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan media. Prof. Soni Harsono mendorong kontribusi akademisi melalui karya tulis untuk solusi konkret, salah satunya lewat EJAVEC 2025.

Dengan rekomendasi berbasis data dan kolaborasi multisektor, Jatim Talk diharapkan menjadi langkah awal mewujudkan ekonomi Jawa Timur yang berdaya saing global, sekaligus kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.

Anjing Manis Menyambut Pelancong di Pom Bensin Sambil Menyembunyikan Rahasia yang Menyakitkan

EtIndonesia. Saat Juneau pertama kali muncul di pom bensin setempat, dia seperti baru pertama kali melapor di pekerjaan barunya. Dia menyapa setiap pelancong yang lewat seolah-olah mereka adalah teman yang sudah dikenalnya selama bertahun-tahun. Selama berminggu-minggu, dia menerima banyak belaian dan beberapa makanan ringan, yang membuatnya bertahan hidup — sambil menyembunyikan rahasia yang menyakitkan.

Tim penyelamat dari Manitoba Underdogs Rescue mendengar tentang Juneau dan mulai bertanya-tanya dan segera mengetahui bahwa pemiliknya tidak lagi mampu merawatnya dengan baik. Juneau sendiri juga sedang berjuang, pincang parah dan tidak dapat menggunakan salah satu kakinya dengan benar. Dia menyapa pelanggan pom bensin dengan penuh semangat setiap hari, meskipun sangat kesakitan.

“Kami menemukan pemiliknya, yang, karena masalah kesehatan, membuat keputusan sulit untuk menyerahkannya kepada [kami],” tulis Manitoba Underdogs Rescue di Instagram. “Dan ketika tim kami tiba di kota untuk perjalanan penjangkauan masyarakat? Di sana ada Juneau, menunggu kami seolah-olah dia sudah mengemasi barang-barangnya.”

Hal pertama yang harus dilakukan setelah menyelamatkan Juneau adalah memeriksanya dan menilai kondisinya. Selain sedikit kekurangan berat badan, kesehatannya sebagian besar baik — kecuali kakinya, yang tidak dapat digunakan karena patah tulang yang tidak sembuh dengan baik.

Juneau harus menjalani operasi untuk mengamputasi kakinya, yang ditentukan setelah kasusnya ditinjau oleh dokter bedah bersertifikat. Sampai saat itu, dia menikmati waktunya di tempat penyelamatan dan benar-benar berkembang pesat dalam perawatan mereka.

“Juneau adalah gadis yang sangat manis dan memiliki semangat hidup yang tinggi,” Jessica Hansen, direktur eksekutif Manitoba Underdogs Rescue, mengatakan kepada The Dodo. “Sisi cerianya benar-benar muncul, yang membuatnya sulit untuk membuatnya sedikit lebih tenang dengan kakinya!”

Juneau baik di sekitar anjing, kucing, anak-anak — pada dasarnya siapa saja. Dia gadis yang periang, penyayang, dan akan menjadi anggota keluarga yang sempurna.

Meskipun Juneau telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai penyambut tamu di pom bensin, dia tidak sabar untuk memulai jabatan barunya — sebagai anggota keluarga penuh waktu untuk satu keluarga yang sangat beruntung. (yn)

Sumber: the dodo

Waspada: Obat Anti-Pembengkakan Bisa Melemahkan Efek Pengobatan Kanker Otak

EtIndonesia. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kortikosteroid yang umum digunakan untuk mengontrol pembengkakan otak pada pasien kanker ternyata dapat melemahkan efektivitas pengobatan mereka.

Para ilmuwan menemukan bahwa deksametason, obat yang biasa diberikan kepada pasien tumor otak, secara signifikan menekan fungsi sistem imun, yang berpotensi menyebabkan terapi imun tidak lagi efektif.

Selain untuk menangani pembengkakan akibat kanker otak, deksametason juga digunakan untuk mengobati berbagai penyakit lainnya seperti peradangan, alergi, radang sendi, dan penyakit kulit.

Mengatasi Pembengkakan dengan Mengorbankan Sistem Imun

Deksametason, yang merupakan salah satu kortikosteroid kuat yang umum diberikan secara intravena, selama ini menjadi standar terapi untuk mengatasi pembengkakan berbahaya pada pasien kanker otak. Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature mengungkap keraguan terhadap keamanan praktik ini.

Tim peneliti dari Kanada dan Amerika Serikat menemukan bahwa meskipun deksametason memang efektif mengurangi pembengkakan, obat ini menciptakan kondisi tidak menguntungkan bagi sistem imun tubuh untuk melawan kanker.

Dalam studi ini, para ilmuwan menganalisis sel-sel tumor otak guna memahami bagaimana kanker memengaruhi respons imun. Mereka memfokuskan perhatian pada sel mieloid, bagian penting dari sistem pertahanan tubuh terhadap glioma, sejenis tumor otak ganas.

Hasilnya menunjukkan bahwa sel-sel imun dalam tumor otak tersebar di lokasi tertentu sesuai fungsinya. Mereka mengidentifikasi dua jenis sel imun yang bersifat imunosupresif (menekan sistem imun): satu ditemukan di area jaringan mati, dan satu lagi berhubungan langsung dengan pengobatan anti-pembengkakan menggunakan deksametason. Temuan ini memberikan bukti langsung tentang hubungan mekanistik antara pengobatan deksametason dan penurunan fungsi imun.

Para peneliti menulis bahwa mengaktifkan sistem imun tubuh untuk melawan tumor otak adalah harapan terbaik untuk kesembuhan, namun justru tumor menciptakan lingkungan di mana sistem imun menjadi lemah dan penuh sel yang menghambat fungsinya.

Pasien yang menerima deksametason menunjukkan respons imun yang jauh lebih lemah, dan efek ini semakin parah seiring meningkatnya dosis obat.

Menurut dr. Charles Couturier, ahli bedah saraf dan ilmuwan dari Montreal Neurological Institute (The Neuro) yang fokus pada kanker otak,

“Semua kortikosteroid memiliki efek menekan sistem imun. Deksametason adalah obat utama yang digunakan untuk pasien kanker otak, dan efeknya sangat kuat.”

Dalam eksperimen laboratorium, ketika sel mieloid normal diberi paparan deksametason, sel-sel tersebut langsung berubah menjadi imunosupresif, dan efek ini bertahan bahkan beberapa minggu setelah penghentian obat.

Praktik Pemberian Obat Harus Lebih Hati-hati

“Penelitian ini memang fokus pada kanker otak,” kata dr. Couturier. “Namun temuan ini juga bisa diterapkan pada berbagai jenis kanker lainnya.”

Dia menjelaskan bahwa karakteristik sel mieloid yang ditemukan dalam studi ini juga dijumpai pada berbagai tumor lain, termasuk yang juga merespons deksametason.

“Setiap kali hendak meresepkan deksametason, dokter sebaiknya bertanya: apakah pasien benar-benar membutuhkannya?” ujar dr. Couturier.
“Kita harus bisa menyeimbangkan antara kebutuhan untuk mengurangi pembengkakan dan menjaga sistem imun tetap sehat. Kita butuh alternatif pengobatan yang tidak merusak sistem kekebalan.”

Dia juga mengkritisi kebiasaan di banyak rumah sakit yang secara otomatis memberikan deksametason kepada semua pasien kanker otak, tanpa pertimbangan individual.

“Sudah saatnya kita mulai bertanya: apakah pasien ini benar-benar perlu obat ini? Banyak dari mereka sebenarnya tidak,” tambahnya.

Kortikosteroid Tetap Penting, Tapi Penggunaannya Harus Tepat

Meski kini ada bukti bahwa penggunaan deksametason pada pasien kanker otak berisiko mengganggu efektivitas terapi, kortikosteroid tetap menjadi obat penting untuk mengatasi banyak penyakit lainnya.

Kortikosteroid adalah obat anti-inflamasi yang sangat kuat, yang membantu meredakan pembengkakan, nyeri, dan gejala peradangan lainnya. Obat ini banyak digunakan dalam pengobatan asma, radang sendi, ruam kulit, serta berbagai penyakit autoimun.

Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk: topikal (salep, tetes mata, tetes telinga), oral, maupun injeksi, tergantung pada kebutuhan terapi dan luasnya dampak yang diinginkan.

Kesimpulan

Penelitian terbaru memberikan peringatan serius kepada dunia medis bahwa obat yang umum digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada kanker otak dapat secara tidak langsung memperburuk prognosis pasien dengan cara melemahkan sistem imun mereka.

Meskipun kortikosteroid tetap penting dalam dunia kedokteran, pendekatan dalam meresepkannya, terutama untuk pasien kanker otak, perlu ditinjau ulang dan dipersonalisasi. Prioritas utama ke depan adalah mengembangkan alternatif pengobatan yang dapat mengurangi pembengkakan tanpa menurunkan fungsi kekebalan tubuh.(jhn/yn)