Home Blog Page 470

Mukesh Ambani, Orang Terkaya di Asia, Mengadakan Pernikahan Akbar untuk Putranya—Inilah Apa yang Ingin Anda Ketahui

The Associated Press

Pada Maret, orang terkaya di Asia, Mukesh Ambani, mengadakan pesta pra-wedding putranya selama tiga hari yang mencakup daftar tamu 1.200 orang, termasuk mantan pemimpin dunia, para taipan teknologi serta para mega bintang Bollywood dan penampilan penyanyi terkenal Rihanna.

Itu hanyalah awal perayaan pra-pernikahan mewah mereka selama berbulan-bulan yang telah menjadi berita utama dan memicu hiruk-pikuk di media sosial.

Pada Mei, keluarga tersebut membawa para tamu dalam pelayaran pra-pernikahan selama 3 hari dari Italia ke Prancis, yang menampilkan DJ dari David Guetta, Katy Perry yang menyanyi lagu hitnya “Firework,” dan penampilan Pitbull sebagai penutup, menurut berabgai laporan media.

Akhirnya, pernikahan ditetapkan pada minggu ini, di mana Anant Ambani, 29 tahun, menikahi pacar lamanya, Radhika Merchant, yang dijuluki banyak orang sebagai pernikahan akbar tahun ini.

Inilah yang kami ketahui:

Siapa Anant Ambani?

Ayah dari pengantin pria adalah Mukesh Ambani, 66 tahun, yang saat ini berada di peringkat ke-9 orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih U$D 116 miliar, menurut Forbes. Ia juga adalah orang terkaya di Asia.

Reliance Industries miliknya adalah konglomerat besar, yang melaporkan lebih dari U$D 100 miliar pendapatan tahunan, dengan minat mulai dari petrokimia, dan minyak dan gas hingga telekomunikasi dan ritel.

Keluarga Ambani, antara lain, memiliki sebuah gedung apartemen pribadi setinggi 27 lantai, bernama Antila, senilai U$D 1 miliar di Mumbai. Gedung apartemen ini memiliki tiga helipad, satu garasi untuk menampung 160 mobil, sebuah bioskop pribadi, sebuah kolam renang, dan sebuah pusat kebugaran.

Kepala keluarga tersebut mulai menyerahkan kekuasaannya kepada kedua putranya dan seorang putrinya. Putra tertua, Akash Ambani, kini menjadi ketua Reliance Jio, bisnis telekomunikasi mereka; putrinya, Isya, mengawasi ritel, sedangkan pengantin pria, Anant, yang termuda, telah dilantik ke dalam bisnis energi baru.

Siapakah Mempelai Wanita dan Pria?

Anant memiliki gelar sarjana dari Brown University, menurut situs web Reliance Industries, dan mengawasi perluasan energi terbarukan dan ramah lingkungan milik keluarga konglomerat tersebut.

Anant juga menjalankan pusat penyelamatan hewan seluas 3.000 acre (hampir 1.200 hektar) yang disebut Vantara di Jamnagar, negara bagian Gujarat, kampung halaman keluarga tersebut tempat di mana pada  Maret para tamu menghabiskan waktu berhari-hari untuk merayakan pesta pra-pernikahan yang mewah.

Pengantin wanitanya, Radhika Merchant, 29 tahun, adalah putri seorang taipan farmasi Viren Merchant dan merupakan direktur pemasaran perusahaan milik ayahnya, Encore Healthcare, menurut Vogue.

Radhika Merchant mengatakan kepada majalah Vogue bahwa mereka berdua diperkenalkan melalui teman-teman bersama pada tahun 2017. “Pertemuan pertama itu memicu sesuatu yang istimewa di antara kami, dan tidak lama kemudian kami mulai berkencan,” katanya.

Kapan Pernikahannya dan Apa yang Diharapkan?

Upacara pernikahan utama ditetapkan pada 12 Juli, dilanjutkan dengan resepsi akbar pada  14 Juli, menurut media setempat. Perayaan diperkirakan akan terbagi antara Jio World Convention Center milik keluarga Ambani di kota Mumbai dan rumah keluarga milik keluarga Ambani.

Tanggal-tanggal tersebut dilaporkan dipilih berdasarkan grafik kelahiran pasangan tersebut, yang khas dalam adat Hindu, dan dianggap membawa keberuntungan. Juga menjaga tradisi, pernikahan tersebut akan didahului dengan berhari-hari acara-acara dan ritual-ritual pernikahan adat.

Pada Jumat, media sosial India diramaikan dengan video acara ‘sangeet’ dari pasangan tersebut, sebuah upacara di mana keluarga kedua mempelai menampilkan tarian untuk para tamu. Di acara itu juga ada penampilan oleh bintang Bollywood seperti Alia Bhatt, Ranveer Singh, dan Salman Khan serta Justin Bieber, yang terbang ke Mumbai untuk acara tersebut, menurut media setempat.

Keluarga juga menyelenggarakan pernikahan massal untuk lebih dari 50 warga pasangan kurang mampu minggu lalu, sebagai bagian perayaan pra-pernikahan itu.

Pesta mewah adalah spesialisasi untuk keluarga Ambani dan acara-acara minggu depan diharapkan dapat menarik lebih banyak selebriti, miliarder, dan pemimpin dunia.

Pada  Maret untuk pesta pra-pernikahan, daftar tamunya termasuk Bill Gates, Mark Zuckerberg, mantan pemimpin Kanada dan Qatar, serta bintang-bintang ternama Bollywood seperti Shah Rukh Khan dan Deepika Padukone. Selain Rihanna, Akon, dan Diljit Dosanjh, seorang penyanyi Punjabi yang meraih ketenaran internasional saat ia tampil di Coachella, juga naik panggung.

Pada tahun 2018, ketika putrinya menikah, Ambani menjadi berita-berita utama karena perayaan-perayaan akbar, di mana sensasi pop Beyonce tampil di kenduri-kenduri pra-pernikahan. Saat itu, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan John Kerry termasuk di antara mereka yang bercengkerama dengan para selebriti India dan bintang-bintang Bollywood di kota Udaipur, barat India. (vv)

Para Dokter Terkejut Setelah Menemukan Janin Tumbuh di Tengkorak Seorang Gadis Berusia Satu Tahun

EtIndonesia. Dokter di Tiongkok harus melakukan operasi pada seorang gadis berusia satu tahun setelah menemukan ‘kembaran parasit yang belum lahir’ di kepalanya.

Seorang gadis berusia satu tahun dibawa ke dokter di Shanghai, Tiongkok setelah mengalami ‘keterlambatan dalam keterampilan motorik dan perkembangan bicara’.

‘Kelainan’ telah terdeteksi sebelum anak tersebut dilahirkan pada pemeriksaan 33 minggu, menurut sebuah penelitian – berjudul Intracranial Parasitic Fetus in a Living Infant – yang diterbitkan dalam American Journal of Case Reports.

Namun, pemeriksaan tersebut belum dapat mengidentifikasi secara pasti apa yang salah, penelitian tersebut mencatat ‘MRI tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang benda asing tersebut’.

Ketika bayinya dilahirkan empat minggu kemudian, dia lahir dengan ‘lingkar kepala yang besar’ dan kemudian, peringatan mulai berbunyi ketika dia ‘hanya bisa mengatakan “ibu” pada usia sekitar satu tahun.

Dan setelah dibawa ke dokter di Shanghai, CT scan kepala menunjukkan temuan yang langka.

Studi tersebut menjelaskan bahwa pemindaian tersebut mengungkapkan ada ‘massa besar’ di belahan otak gadis kecil tersebut – bagian otak yang tidak hanya mengontrol fungsi otot tetapi juga berbicara dan belajar.

Massa tersebut berukuran ‘diameter maksimum 13-cam’ dan memiliki ‘struktur tulang internal’ dengan ‘batas halus’.

Studi tersebut menambahkan: “Baik ventrikel maupun ventrikel ketiga mengalami hidrops, dengan bentuk janin pada tingkat yang terus menerus, disertai dengan kompresi yang jelas di dekat parenkim otak.”

Janin diidentifikasi berada di dalam kepala gadis itu, yang dikenal sebagai janin di fetu (FIF) – ‘kelainan perkembangan langka di mana janin cacat ditemukan di dalam tubuh kembarannya yang lain,’ menurut Laporan Kasus BMJ.

Kondisi ini – yang juga dikenal sebagai kembaran parasit – membuat salah satu kembaran berhenti berkembang, namun tetap melekat pada kembarannya sementara kembaran tersebut terus berkembang. Penyakit ini sangat jarang terjadi dan diperkirakan terjadi pada satu dari setengah juta kelahiran hidup, menurut sebuah penelitian di Medical Journal of Australia.

Dokter akhirnya memutuskan untuk melakukan kraniotomi pada gadis tersebut.

Kraniotomi adalah operasi pengangkatan sebagian tulang tengkorak untuk mengekspos otak, jelas John Hopkins Medicine.

“Setelah reseksi massal lengkap, bentuk mulut, mata, lengan, dan tangan dapat diamati,” tambah penelitian tersebut.

Sedihnya, meskipun dokter melakukan ‘pemeriksaan pra operasi, tes laboratorium, dan perencanaan pembedahan’ secara menyeluruh dan pasien ‘tidak sadarkan diri’ di bawah pengaruh bius total selama operasi, anak berusia satu tahun tersebut mengalami ‘kejang yang sulit dikendalikan’.

Dia meninggal 12 hari setelah operasi.

Studi tersebut menyimpulkan: “Teratoma dapat dibedakan berdasarkan anatomi dan pencitraan. Reseksi bedah adalah satu-satunya pengobatan kuratif dan prognosisnya buruk.” (yn)

Sumber: unilad

Bahasa yang Paling Terancam Punah di Dunia Ini Hanya Tinggal Satu Orang yang Dapat Berbicara Bahasa Tersebut

EtIndonesia. Bahasa yang telah ada selama lebih dari 20.000 tahun ini terancam punah, kini hanya Ouma Katrina Esau yang dapat berbicara dengan lancar.

N|uu, diucapkan dengan bunyi klik antara ‘N’ dan ‘uu’, adalah bahasa yang paling terancam punah di seluruh dunia dengan populasi penutur fasih yang saat ini masih ada salah satunya – Ouma Katrina Esau.

Ini adalah bahasa klik yang berasal dari suku San, yang merupakan anggota budaya pemburu-pengumpul asli di Afrika bagian selatan.

Ini berasal dari orang ǂKhomani yang berasal dari Kalahari selatan, sebuah sabana di perbatasan modern Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.

Ada sangat sedikit bukti tertulis tentang bahasa tersebut dalam sejarah karena bahasa tersebut digunakan, serta orang-orangnya dipukuli dan bahkan dibunuh karena menggunakannya oleh Kerajaan Inggris ketika mereka tiba dengan tujuan menjajah Afrika pada abad ke-19.

Hal ini mendorong bahasa tersebut ke bawah tanah karena banyak orang yang tidak mau mengungkapkannya di depan umum – hingga tahun 1990-an ketika Dr. Nigel Crawhall, seorang ahli sosiolinguistik, dan PBB berupaya untuk mengungkapnya.

Sebanyak 25 orang menyatakan bahwa mereka fasih berbahasa N|uu, tetapi pada Desember 2021 hanya Esau yang tersisa.

African Tongue, sebuah konsultan linguistik profesional yang berkolaborasi dengan penutur kontemporer bahasa Ju, Tuu dan Khoe yang terancam punah, di Afrika bagian selatan, untuk menghasilkan sumber daya kreatif dan pendidikan.

Ahli bahasa dan direktur organisasi tersebut, Dr. Kerry Jones, berbicara kepada IFLScience merinci sejarah bahasa tersebut.

Dia mengatakan: “Tahun 90an adalah titik perubahan besar dan orang-orang mulai merasa aman untuk melakukan tindakan.

“Ada orang-orang lanjut usia yang berkata, ‘Dengar, saya akan segera mati, jadi tidak apa-apa. Saya akan memberi tahu Anda: Saya sebenarnya tidak ‘berwarna’, saya San. Dan saya bisa membuktikannya karena saya masih bisa berbicara bahasa tersebut.’ Bahasa menjadi kunci dalam membuktikan identitas mereka.”

“Orang-orang biasanya berpindah-pindah melalui seluruh wilayah antara Afrika Selatan, Namibia, dan Botswana sepanjang waktu. Lalu tiba-tiba, orang-orang ini datang dan mulai memasang pagar dan mengatakan Anda harus memiliki tanda pengenal dan paspor.

“Ini adalah awal dari kehancuran karena hal ini mulai memisahkan orang-orang. Keluarga mereka terpecah.”

Dalam upaya untuk menghidupkan kembali bahasa yang diajarkan Esau kepada cucunya dan telah bekerja sama dengan Dr. Jones untuk melestarikan bahasa tersebut dengan membuat kamus digital N|uu.

Dan sejak bulan Mei, untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, bahasa tersebut diajarkan kepada generasi muda dengan Essau mengunjungi sekolah-sekolah lokal dan mengajari anak-anak dasar-dasar bahasa klik.

Dr. Jones menambahkan: “Cucunya, Claudia dapat berbicara bahasa tersebut. Tidak lancar, tapi sebagai bahasa tambahan. Tapi dia bisa membaca dan Ouma Katrina tidak bisa membaca, jadi di antara keduanya, itu adalah kombinasi yang bagus.”(yn)

Sumber: unilad

Sekjen NATO Mengutuk Tindakan PKT Mengancam Taiwan, Menindas Demokrasi dan Rakyat Tiongkok

oleh Chen Ting

Pada Kamis (11 Juli) Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meningkatkan kritikannya terhadap aliansi Tiongkok – Rusia dengan mengatakan bahwa ancaman Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap NATO sudah “semakin dekat”, ia juga mengecam tindakan Partai Komunis Tiongkok yang mengancam Taiwan, menindas demokrasi dan rakyat Tiongkok.

Komunike bersama KTT NATO tahun ini mengungkapkan kecaman terkuat terhadap Partai Komunis Tiongkok dengan mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok merupakan “penggerak yang menentukan” perang Rusia di Ukraina, dan terus menimbulkan tantangan sistemik terhadap keamanan Euro – Atlantik.

Pada konferensi pers penutupan KTT (video), ketika ditanya tentang latihan militer yang sedang berlangsung antara PKT dengan Belarusia, Stoltenberg mengatakan : “Latihan ini menyajikan satu pola yang menegaskan kepada kita bahwa rezim otoriter sedang membentuk aliansi, juga membuktikan bagaimana Tiongkok melakukan ancaman dari jarak dekat terhadap NATO lewat Eropa, Afrika, Arktik, dan tempat lainnya”.

Ia mengatakan, ini adalah bukti bahwa negara-negara otoriter saling bekerja sama untuk mendukung agresi Rusia di Ukraina.

“Kita perlu mengingat rezim macam apa yang sedang kita bicarakan,” kata Stoltenberg. “Kita berbicara tentang kediktatoran. Tiongkok menindas rakyatnya sendiri dan menekan suara-suara demokrasi. Di Hongkong, Laut Tiongkok Selatan, mereka mengambil tindakan yang lebih keras, selain mengancam negara-negara tetangga juga Taiwan”.

Dia menambahkan : “Selain itu, Tiongkok (Partai Komunis Tiongkok) melakukan pembangunan militer berskala besar tanpa transparansi, dan berinvestasi besar-besaran pada rudal modern dan senjata nuklir”.

Ia mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, kerja sama antara NATO dengan mitra-mitranya di Indo-Pasifik menjadi semakin penting.

Selama Perang Rusia – Ukraina, negara-negara otoriter seperti Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara semakin mengembangkan aliansi melawan negara-negara Barat. Fakta ini telah mendorong NATO dan negara-negara demokrasi Indo-Pasifik untuk semakin berbagi keprihatinan yang sama dan secara bertahap mengembangkan kerja sama yang lebih erat.

Beberapa ahli menunjukkan bahwa Tiongkok, Korea Utara, dan Rusia bukanlah kemitraan atau aliansi trilateral yang solid, melainkan serangkaian transaksi yang bertujuan meraih keuntungan. Semakin erat hubungan antara ketiga negara tersebut, maka kontradiksi di antara mereka semakin jelas terlihat.

Sebaliknya, NATO dan negara-negara Indo-Pasifik memiliki nilai-nilai yang sama dan dibangun dengan kekuatan militer AS sebagai intinya, sehingga memiliki keunggulan yang lebih strategis.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Polandia juga mengatakan kepada media berita politik “Politico”, bahwa Polandia telah “memperhatikan” latihan militer gabungan antara Tiongkok dengan Belarus.

Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan : “Kami telah memperhatikan dengan seksama kerja sama militer yang sudah berlangsung lama antara Belarus dengan Tiongkok, dan menyadari dampak potensi ancamannya terhadap keamanan Polandia”.

“Kami prihatin dengan semakin dalamnya kerja sama militer Tiongkok dengan Rusia dan Belarus (negara-negara yang terlibat dalam agresi terhadap Ukraina)”, kata kementerian tersebut.

Pihak berwenang Polandia menambahkan bahwa tindakan ini telah melipatgandakan ancaman di lingkungan kita, selain juga menimbulkan pertanyaan tentang upaya Tiongkok yang memposisikan diri sebagai negara netral di tengah agresi Rusia ke Ukraina”.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol juga bertemu dengan Presiden AS Biden dan Stoltenberg di sela-sela pertemuan hari Kamis, mereka menjanjikan bahwa Jepang dan Korea Selatan akan bekerja sama dengan NATO untuk memberikan bantuan kepada Ukraina, juga dalam hal memperkuat pertahanan dunia maya, dan melawan disinformasi.

Fumio Kishida mengatakan : “Keamanan kawasan Atlantik Utara dan Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan. Saya bersedia ikut mendiskusikan tentang bagaimana meningkatkan kerja sama antara Jepang dengan NATO”.

“Sekarang kami sedang mempersiapkan proyek unggulan yang akan memperdalam kerja sama kami dalam mendukung Ukraina dan melawan ancaman gabungan lainnya”, kata Yoon Suk Yeol. (sin)

25 Tahun Penindasan Terhadap Falun Gong, Koordinator KontraS :  Penyiksaan Ini Tidak Manusiawi dan Dijauhi Seluruh Masyarakat Internasional Modern

0

JAKARTA- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Dimas Bagus Arya mengatakan penindasan yang dialami oleh praktisi Falun Gong sebagai bentuk pelanggaran berat. Penindasan  yang sudah memasuki tahun ke 25 pada Juli 2024 ini,  sangat tidak manusiawi serta dijauhi di kehidupan modern. 

“Ini merupakan sebuah bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Karena lagi-lagi ketika kita berbicara soal penyiksaan, penyiksaan itu merupakan salah satu bentuk tindakan yang sangat tidak manusiawi, dan dijauhi oleh seluruh masyarakat internasional modern,” ujarnya dalam sebuah kesempatan. 

Dimas menuturkan, penyiksaan yang dialami oleh praktisi Falun Gong termasuk dalam kategori pelanggaran terhadap hak asasi manusia, terutama sekali penyiksaan yang dialami dikarenakan adanya diskriminasi terhadap kebebasan menentukan agama dan kepercayaan serta pandangan atau pikiran. 

Apalagi, kata Dimas, apa yang terjadi menimpa komunitas Falun Gong di Tiongkok berupa penyiksaan dan ancaman, ternyata menyebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu,  hal ini merupakan sebuah bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan dijauhi di era zaman ini. 

“Karena lagi-lagi ketika kita berbicara soal penyiksaan, penyiksaan itu merupakan salah satu bentuk tindakan yang sangat tidak manusiawi, dan dijauhi oleh seluruh masyarakat internasional modern,” tambahnya.

BACA JUGA : Peringatan 25 Tahun Penganiayaan Terhadap Falun Gong  : Komisioner Komnas HAM RI Anis Hidayah Bicara Tentang Konvensi Anti Penyiksaan PBB

BACA JUGA : 25 Tahun Penindasan Terhadap Falun Gong, Ketua Umum YLBHI :  Kita Harus Beri Dukungan, Indonesia Jangan Tunduk untuk Ikutan Melarang

BACA JUGA Lebih dari 20 Organisasi Mengirimkan Surat Bersama yang Menyerukan kepada PM Australia untuk Menghentikan Penganiayaan Terhadap Falun Gong di Tiongkok

Untuk diketahui, Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah disiplin meditasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Setelah menyaksikan popularitasnya yang meningkat pesat, Partai Komunis Tiongkok yang dipimpin Jiang Zemin saat itu, meluncurkan kampanye brutal untuk membasmi keyakinan spiritual tersebut. Sejak tahun 1999, para pengikut Falun Gong telah menghadapi berbagai macam penindasan, termasuk pemenjaraan, penyiksaan, kerja paksa, dan pengambilan organ tubuh secara paksa. Diperkirakan hingga 100 juta orang – termasuk anggota Partai Komunis Tiongkok yang berpangkat tinggi – pernah mengikuti latihan ini.

Tanggal 20 Juli menandai tanggal ketika PKT meluncurkan penganiayaan, sebuah kampanye yang masih berlangsung hingga hari ini.

Pada level global, Dimas mengutarakan bahwa komunitas internasional melalui otoritas organisasi internasional  yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat melakukan sejumlah investigasi dan rekomendasi kepada pemerintah Tiongkok untuk segera menghentikan tindakan diskriminasi serta penyiksaan yang dilakukan kepada praktisi komunitas Falun Gong. Apalagi, kata dia, hal ini merupakan salah satu mandat dari PBB untuk dapat memajukan dan mempromosikan perdamaian serta kemanusiaan di dunia. 

Dimas juga menegaskan tindakan mengingkari semangat perdamaian dan kemanusiaan adalah sebagai bentuk penyangkalan  komitmen bangsa-bangsa di seluruh dunia dalam rangka menghentikan tindakan keji dan tidak manusiawi bagi peradaban kemanusiaan. 

Peranan Indonesia 

Walaupun, kata Dimas, penindasan yang dialami oleh praktisi Falun Gong terjadi di Tiongkok, Indonesia semestinya bisa menyoroti untuk mendorong penghentian praktek penindasan tersebut. Lebih jauh lagi, ketika berbicara dalam konteks penghormatan terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan. 

“Seharusnya pemerintah Indonesia mendorong supaya praktek-praktek penghormatan kepada kebebasan beragama dan berkeyakinan itu bisa dilakukan dan juga bisa diterapkan terhadap komunitas Falun Gong terutama sekali ketika kita bicara soal perlindungan warga negara yang ada,” tuturnya. 

“Karena saya juga yakin komunitas Falun Gong ada cukup besar di Indonesia,” lanjutnya. 

“Kedua, pemerintah Indonesia bisa bergerak aktif, berperan aktif untuk mendorong supaya pemerintahan China (Tiongkok) dapat melakukan evaluasi dan tindakan untuk menghentikan persekusi diskriminasi  dan penyiksaan terhadap komunitas Falun Gong yang ada di China,” imbuhnya. 

Tak hanya sebatas itu, dorongan pemajuan HAM yang dilakukan pemerintah memiliki peranan besar. Pasalnya, Indonesia memiliki pengaruh yang tidak bisa diremehkan dalam kawasan regional serta kedekatan dengan Beijing.  

“Indonesia sangat punya peran yang penting, karena dipandang punya peran yang sangat signifikan dalam kawasan, dalam region Asia,  memiliki kedekatan yang yang cukup kuat dengan pemerintahan China, sehingga Indonesia juga punya peran untuk dapat menghentikan tindakan tidak manusiawi dan praktek diskriminasi terhadap komunitas Falun Gong,” pungkasnya. (Fajar/asr)

AS Kembali Memperpanjang Status Darurat Nasional Terhadap Hongkong yang Membuat Beijing Marah

oleh Xia Yu

Pada Rabu (10 Juli), Gedung Putih mengeluarkan pengumuman yang menyebutkan bahwa Presiden Biden telah mengambil keputusan untuk tetap memperpanjang “status darurat” (emergency status) yang dinyatakan atas tanggapan AS terhadap situasi Hongkong. Termasuk membatalkan status perdagangan preferensial Hongkong. Ini adalah keempat kalinya pemerintah AS memperpanjang keadaan darurat nasional tersebut.

Pengumuman Gedung Putih menyebutkan bahwa surat Presiden Biden yang dikirim kepada Kongres menghendaki Kongres AS untuk tetap memperpanjang keadaan darurat nasional terkait Hongkong yang pernah diumumkan melalui Perintah Eksekutif 13936 pada 14 Juli 2020.

Pengumuman Gedung Putih menyebutkan bahwa situasi Hongkong, termasuk tindakan yang diambil oleh Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini, telah secara fundamental melemahkan otonomi Hongkong dan terus menimbulkan ancaman yang tidak biasa dan signifikan terhadap keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan perekonomian Amerika Serikat. Ancaman ini sebagian besar berasal dari luar Amerika Serikat.

“Oleh karena itu, saya memutuskan perlunya terus menerapkan keadaan darurat nasional terkait situasi di Hongkong yang dinyatakan dalam Perintah Eksekutif 13936”, kata Biden.

Pengumuman ini akan dipublikasikan di jurnal resmi AS “Federal Register”.

Pada 14 Juli 2020, Presiden AS saat itu Donald Trump menandatangani “Undang-Undang Otonomi Hongkong” yang disahkan oleh kedua majelis Kongres menjadi undang-undang, dan mengeluarkan “Perintah Eksekutif Presiden tentang Normalisasi Hongkong” (The President’s Executive Order on Hong Kong Normalization) Perintah Eksekutif No. 13936 yang meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok karena menindas rakyat Hongkong dan bersiap untuk memberikan sanksi kepada pejabat Tiongkok dan Hongkong yang melemahkan otonomi Hongkong. Perintah eksekutif ini menetapkan bahwa tindakan Partai Komunis Tiongkok terhadap Hongkong menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat dan menyatakan keadaan darurat nasional sebagai tanggapan terhadap ancaman itu, selain itu juga menangguhkan atau membatalkan perlakuan khusus dan istimewa yang diberikan kepada Hongkong berdasarkan hukum Amerika Serikat.

Pada saat itu, Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, bahwa “Hongkong kini akan menikmati perlakuan yang sama seperti Tiongkok daratan. Tidak ada hak istimewa, tidak ada perlakuan ekonomi khusus, tidak ada ekspor teknologi sensitif (ke Hongkong)”.

Menanggapi untuk keempat kalinya Gedung Putih memperpanjang “status darurat” sebagai tanggapan terhadap situasi di Hongkong, juru bicara Kantor Komisaris Kementerian Luar Negeri Tiongkok untuk Hongkong menyatakan sikap tidak puas dan sangat menentang keputusan tersebut. Sambil melakukan pembelaan terhadap “Undang-undang Keamanan Nasional untuk Wilayah Hongkong” (Hong Kong national security law yang dikeluarkan RRT pada 30 Juni 2020), dan menentang Amerika Serikat untuk terus menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Hongkong berdasarkan hukum domestiknya.

Pada 30 Mei tahun ini, tiga orang hakim Pengadilan Tinggi Hongkong yang ditunjuk berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional memvonis hukuman terhadap 14 orang anggota pan-demokrasi yang dituduh melakukan “konspirasi dengan tujuan untuk menumbangkan kekuasaan negara”. Hal ini memicu penolakan keras dari pemerintah Eropa dan Australia, Senator AS, dan kelompok hak asasi manusia. Pada 31 Mei tahun ini, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menanggapi hal ini dengan memberlakukan pembatasan visa baru terhadap para pejabat Partai Komunis Tiongkok dan Hongkong, selain juga mengutuk hukuman tersebut karena bermotif politik, dan mendesak pemerintah Hongkong untuk segera membebaskan keempatbelas orang tersebut.

Pada 22 Maret, undang-undang Pasal 23 dengan cepat disahkan dan diberlakukan oleh pemerintah Hongkong. Menteri Luar Negeri AS A. Blinken mengeluarkan pernyataan yang isinya menyebutkan bahwa Pasal 23 semakin merugikan hak dan kebebasan masyarakat Hongkong dan akan berdampak luas pada negara, warga negara Hongkong dan warga serta perusahaan AS yang beroperasi di Hongkong.

“Kami memiliki kekhawatiran yang sama dengan negara-negara lain, bahwa pemerintah Hongkong mungkin berupaya menerapkan undang-undang baru tersebut secara ekstrateritorial dalam tindakan keras transnasional yang sedang berlangsung, dan mengutuk tindakan mereka yang mengintimidasi, melecehkan, dan membatasi kebebasan berpendapat warga negara dan penduduk Amerika Serikat”, katanya.

Blinken mengatakan bahwa penerapan undang-undang baru dan ketentuannya yang tidak jelas akan merusak reputasi Hongkong sebagai pusat bisnis internasional. (sin)

Korea Selatan Mengerahkan Senjata Laser untuk Menghadapi Ancaman Drone Korea Utara

NTD

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (Defense Acquisition Program Administration. DAPA) pada Kamis (11 Juli) menyebutkan, bahwa untuk menghadapi ancaman drone Korea Utara, militer Korea Selatan akan mengerahkan senjata laser di sejumlah tempat. Dengan demikian maka Korea Selatan akan menjadi negara pertama di dunia yang menempatkan serta menggunakan laser sebagai bagian dari senjata untuk mempertahankan wilayah udaranya. 

Kantor berita Reuters yang mengutip pernyataan DAPA memberitakan, bahwa senjata laser itu efektif dan murah, hanya berharga USD.1,45 (setara KRW.2.000,-) per tembakan. Selain itu tidak mengeluarkan suara dan tidak terlihat.

Dalam pernyataannya DAPA menyebutkan : “Negara kita akan menjadi negara pertama di dunia yang menempatkan dan menggunakan senjata laser, sehingga kemampuan militer kita untuk menanggapi provokasi drone Korea Utara akan semakin kuat”.

Juru bicara DAPA dalam sebuah pengarahan menjelaskan, bahwa melalui pemancaran berkas cahaya yang ditembakkan dari senjata laser selama 10 hingga 20 detik saja sudah mampu membakar mesin penggerak atau peralatan elektronik lainnya sehingga melumpuhkan drone yang sedang terbang di udara.

Pada Desember tahun lalu, gangguan pertama terjadi sejak tahun 2017, ketika 5 buah drone Korea Utara melintasi perbatasan masuk ke Korea Selatan.

Menurut Kantor Berita Yonhap, Badan Pertahanan Korea Selatan menyatakan pada 11 Juli, bahwa mereka akan mulai memproduksi secara massal senjata laser anti-drone yang diberi nama “Block-I”.

“Block-I” adalah proyek pertama dari “Proyek Star Wars” Korea Selatan yang menerapkan laser sebagai senjata. Di bulan lalu (Juni) Badan Pertahanan Korea menandatangani kontrak produksi massal “Block-I” dengan Hanwha Aerospace. Diharapkan “Block-I” dapat dikirim dan mulai digunakan dalam tahun ini.

Badan Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya masih akan mengembangkan “Blok-II” dengan kekuatan dan jangkauan yang lebih ditingkatkan.

“RAND Corporation”, sebuah lembaga pemikir nirlaba Amerika Serikat menyatakan, bahwa senjata laser dapat membantu memerangi proliferasi sistem tak berawak dan menargetkan rudal dalam penerbangan atau satelit di orbit. Oleh karena itu, banyak negara berlomba-lomba untuk mengembangkan dan mengerahkan senjata laser guna membantu pertahanan. (sin)

25 Tahun Penindasan Terhadap Falun Gong, Ketua Umum YLBHI :  Kita Harus Beri Dukungan, Indonesia Jangan Tunduk untuk Ikutan Melarang

0

JAKARTA –  Memasuki 20 Juli 2024, penganiayaan dan penindasan yang dialami oleh praktisi Falun Gong telah berlangsung selama 25 tahun di Tiongkok. Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menyerukan kepada semuanya agar memberikan dukungan dan pemerintah juga diimbau untuk tidak ikut terlibat dalam menindas para pengikut latihan tersebut. 

“Jadi, kita harus kasih dukungan kepada para praktisi Falun Gong untuk terus berjuang dan mendesak pemerintah China (Tiongkok) untuk menghentikan praktek kekerasan dan penyiksaan lainnya kepada praktisi Falun Gong,” ujarnya dalam sebuah kesempatan. 

Ia juga mengutarakan,  LBH/ YLBHI sudah lama mendampingi dan menemani rekan-rekan praktisi Falun Gong dalam mencoba mengkampanyekan dan menjelaskan ke publik bahwa praktisi Falun Gong  mengalami represi, kekerasan serta penyiksaan yang luar biasa di Tiongkok. 

Penindasan ini, kata Isnur, memiliki banyak bukti yang terjadi pada era Jiang Zemin Hingga Xi Jinping. Namun demikian, sangat disayangkan masih banyak yang belum mengetahui praktik penindasan tersebut. 

BACA JUGA : Peringatan 25 Tahun Penganiayaan Terhadap Falun Gong  : Komisioner Komnas HAM RI Anis Hidayah Bicara Tentang Konvensi Anti Penyiksaan PBB

BACA JUGA Lebih dari 20 Organisasi Mengirimkan Surat Bersama yang Menyerukan kepada PM Australia untuk Menghentikan Penganiayaan Terhadap Falun Gong di Tiongkok

BACA JUGA : Praktisi Falun Gong Mencari Bantuan Masyarakat Internasional untuk Menyelamatkan Wanita yang Diculik di Tiongkok karena Keyakinannya

BACA JUGA : Penyintas yang Selamat dari Pengambilan Organ Secara Paksa Partai Komunis Tiongkok Berbicara di Washington,  Menceritakan Langsung Pengalamannya

BACA JUGA : Peringatan 25 Tahun Anti Penganiayaan dan Penindasan Terhadap Falun Gong  Secara Global : Seruan Anggota Kongres AS Greg Stanton dan Legislator Taiwan Huang Shan-shan

Ia juga menyerukan agar pemerintah Indonesia memberikan hak sama kepada para praktisi Falun Gong dalam rangka menyuarakan tuntutan mereka agar penindasan yang dialami para rekan mereka segera dihentikan.  

“Pun di Indonesia, pemerintah harus memberi ruang yang bebas, ruang yang inklusif, ruang yang menjamin hak berekspresi aktivis Falun Dafa tersebut, untuk mereka menyampaikan aksinya, kita menjamin kebebasan berekspresi, demonstrasi,” ujarnya. 

Selain itu,  Isnur menyerukan kepada pemerintah agar tidak ikut serta dalam praktek pelarangan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh para praktisi Falun Gong.  

“Oleh karena itu, Indonesia jangan mau tunduk, jangan mau takut, jangan mau ditekan oleh kedutaan dan diplomat China untuk melarang Falun Gong menyampaikan ekspresinya.,” tegasnya. 

BACA JUGA : 25 Tahun Penindasan Terhadap Falun Gong, Koordinator KontraS :  Penyiksaan Ini Tidak Manusiawi dan Dijauhi Seluruh Masyarakat Internasional Modern

Lebih jauh lagi, Isnur menuturkan  bahwa Indonesia harus mendukung perjuangan hak asasi manusia dari para praktisi Falun Dafa. Langkah ini, kata dia, bisa dilakukan oleh kalangan  masyarakat sipil secara luas, para pelajar,  mahasiswa,  guru,  dosen dan seluruhnya atas dasar bahwa setiap kekerasan serta pelanggaran HAM yang terjadi pada setiap warga negara merupakan pelanggaran HAM menyeluruh pada umat manusia. 

“Kita harus sama-sama berteriak, sama-sama menjaga, sama-sama melindungi. Semoga, teman-teman Falun Gong (Falun Dafa) di Indonesia terus konsisten, bisa terus menyuarakan dan mencari cara bagaimana bisa terus bertahan di tengah represi seperti itu,” imbuhnya.

Tak hanya dalam skala nasional, Isnur menyerukan agar ada tindakan nyata dalam kancah internasional oleh lembaga dunia sebagai rangka mendorong pemajuan Hak-hak asasi manusia.  Bahkan tindakan tersebut, kata dia, sudah semestinya dilakukan oleh negara-negara lainnya di dunia.  

“Badan HAM internasional, baik itu Komite HAM maupun Dewan HAM PBB, harus melakukan serangkaian penyelidikan yang serius, dilakukan upaya-upaya proteksi, upaya perlindungan terhadap segenap praktisi Falun Gong, jangan sampai ada anak manusia di belahan bumi China yang tak terlindungi oleh Badan HAM PBB. Dan negara-negara dan pemerintah lain harus membantu para praktisi Falun Gong untuk bersuara di level internasional,” katanya. 

Pada kesempatan itu, Isnur menegaskan pemuliaan terhadap hak atas asasi manusia  berlaku bagi semua manusia tanpa membedakan apapun. 

“Dengan demikian tidak ada standar ganda. Tidak ada warga negara, manusia yang mendapatkan represi, penganiayaan dan penyiksaan tanpa perlindungan. Karena hak asasi manusia untuk semua,” tegasnya. 

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang melibatkan lima perangkat latihan meditasi dan ajaran moral yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada awal 1990-an oleh Master Li Hongzhi, latihan ini dengan cepat mendapatkan popularitas yang luas, sebagian besar karena manfaat kesehatannya dan hampir seluruhnya dari mulut ke mulut. Menurut perkiraan resmi, antara 70 juta dan 100 juta orang telah melakukan latihan ini sebelum akhir dekade tersebut.

Terancam oleh popularitas ini, Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada tahun 1999 memulai kampanye massal untuk “membasmi” Falun Gong dengan memfitnah latihan ini dan menahan, menyiksa, serta menghancurkan reputasi para praktisi yang menolak untuk meninggalkan keyakinan spiritual mereka. Tanggal 20 Juli menandai tanggal ketika PKT meluncurkan penganiayaan, sebuah kampanye yang masih berlangsung hingga hari ini.

Pada tahun 2006, The Epoch Times pertama kali melaporkan pengungkapan bahwa rezim Tiongkok telah memanen organ tubuh praktisi Falun Gong yang ditahan untuk bahan bakar industri transplantasi yang menguntungkan. Pada tahun 2020, sebuah pengadilan rakyat independen menyimpulkan bahwa Beijing telah membunuh para tahanan hati nurani untuk diambil organ tubuhnya “dalam skala yang signifikan,” dengan praktisi Falun Gong yang dipenjara sebagai sumber utama. (Fajar/asr)

Sang Ayah Bermain dengan Ponselnya Saat Menidurkan Anaknya, Namun Malah Anaknya yang Menidurkan Ayahnya

EtIndonesia. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan semakin populernya perangkat pintar, ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Hal ini tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga telah terintegrasi secara mendalam ke dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari, mulai dari perolehan informasi, hiburan dan rekreasi hingga bekerja dan belajar, hal ini hampir terjadi di mana-mana.

Namun fenomena ini juga menimbulkan kekhawatiran luas dari masyarakat. Sepulang kerja, orang dewasa sering kali menggunakan ponselnya untuk bersantai, menelusuri media sosial, menonton video, atau bermain game online, dan hal ini bisa dimaklumi.

Namun permasalahannya, pola perilaku tersebut juga secara tidak sengaja berdampak pada anak-anak dan remaja, membenamkan mereka dalam dunia maya sebelum waktunya, mengurangi interaksi mereka dengan dunia nyata, dan bahkan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Pada tanggal 10 Juli, seorang ibu menceritakan bahwa suaminya sedang bermain dengan ponselnya untuk menidurkan anaknya, namun dia malah yang terbuai.

Dalam gambar tersebut, sang ayah sedang tidur-tiduran bersama anaknya, sang anak sangat energik dan melompat-lompat di atas tempat tidur.

Dalam keputusasaan, sang ayah tidak punya pilihan selain meletakkan ponselnya di tempat tidur, dan sambil berbaring mengawasi anaknya.

Mungkin karena dia terlalu lelah bekerja di siang hari dan tidak melakukan apa pun sambil berbaring di tempat tidur. Tapi anak itu sepertinya tidak mengantuk sama sekali.

Mungkin karena terlelah, sang ayah akhirnya tertidur. Ketika anaknya melihat ayahnya tertidur, dia berhenti melompat-lompat, dia berbaring di tempat tidur dan mengambil ponsel ayahnya untuk dimainkan.

Anak tersebut memegang ponsel, berkonsentrasi pada gambar-gambar di ponsel, dan terus menggulir layar untuk menelusuri ponsel. Gerakan itu, ekspresi itu, terlihat sangat mirip dengan orang dewasa.

Dari caranya, terlihat bahwa anak tersebut sehari-hari bermain ponsel dan sangat mahir dalam memainkan ponsel.

Adegan ini dilihat oleh ibunya, yang mengambil foto dan membagikannya secara online.

Sang ibu menceritakan bahwa ketika anaknya baru berusia 15 bulan, dia suka mengawasi orang dewasa ketika sedang bermain dengan ponselnya. Mungkin setelah lama menontonnya,dia mungkin ingin memegang ponsel sendiri dan memainkannya.

Saat itu, sang ibu sedang sibuk di dapur dan membiarkan ayahnya untuk menidurkan anaknya. Setelah akhirnya menyelesaikan pekerjaannya, kamar tidur menjadi sunyi, mengira ayah dan anak itu sudah tidur.

Alhasil, ketika dia masuk ke kamar tidur dan melihat pemandangan lucu ini. Sang ayah tertidur membelakangi anaknya, namun sang anak penuh energi dan gembira bermain dengan ponselnya. Ekspresinya, sikapnya, tanpa beban, seperti orang dewasa.

Harus dikatakan bahwa produk elektronik ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Itu juga kesalahan kita sebagai orang dewasa. Kita tidak boleh bermain-main dengan ponsel di depan anak-anak kita.

Anak-anak yang berusia kurang dari satu setengah tahun begitu mudahnya bermain-main dengan ponsel. Saya tidak tahu apakah itu hal yang baik atau buruk.

Saat anak masih kecil, layar pasti akan menyebabkan kerusakan pada matanya. Sebagai orangtua, kita tetap perlu waspada dalam mendampingi anak dan menjauhkannya dari produk elektronik.

Produk elektronik memberikan kenyamanan bagi kita, namun kita juga harus mencegah dampak buruk yang ditimbulkannya.

Apa yang ingin Anda katakan tentang ini? (yn)

Sumber: uos.news

Kuil Berusia 4.000 Tahun dengan Monolit Misterius Ditemukan di Siprus

EtIndonesia. Penggalian arkeologi telah membuat orang-orang di Siprus tercengang setelah para pejabat menemukan sebuah kuil berusia 4000 tahun yang menampilkan monolit misterius dan memiliki kerangka seorang wanita muda, yang dikatakan telah dibunuh secara brutal.

Sebuah tim peneliti Italia membuat penemuan bersejarah di pemukiman Zaman Perunggu. Arkeolog Luca Bombardieri, yang telah bekerja di situs tersebut selama 15 tahun, memimpin penggalian.

Bombardieri memimpin proyek penelitian yang dilaksanakan oleh Universitas Siena, Italia, bekerja sama dengan Departemen Purbakala Siprus. Ia berhasil menemukan sisa-sisa kuil suci di situs arkeologi Erimi, yang terletak di selatan-tengah Siprus.

“Pada Abad Perunggu Pertengahan (sekitar 2000-1600 SM) komunitas pengrajin memilih menetap di bukit Erimi dan membangun ruang hidup komunitas dengan karakteristik yang sangat khusus,” kata Bombardieri, dalam siaran pers Universitas Siena.

Bombardieri dan timnya menemukan sebuah monolit yang sangat halus, yang tingginya lebih dari 2 m, di dalam sebuah ruangan. Ada juga motif di tengah monolit.

“Monolit, yang awalnya berdiri di tengah ruangan, runtuh ke lantai dan menghancurkan sebuah amphora besar yang ditempatkan di kakinya di depan perapian kecil berbentuk lingkaran,” kata Bombardieri, dalam pernyataannya.

“Kekhasan [ruangan] ini…menunjukkan bahwa ini adalah ruang sakral kecil. Kegiatan yang menunjang perekonomian masyarakat, juga melibatkan anggotanya secara ideologis dan simbolis,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa ruangan kecil ini adalah “ruang suci tertua yang pernah ditemukan di pulau itu”. Orang-orang di Zaman Perunggu kemungkinan besar telah menerangi monolit itu “siang dan malam”.

“Penggalian baru-baru ini mengarah pada penemuan bangunan suci tertua di Siprus, yang fungsi ritual dan nilai ideologisnya tampaknya memiliki makna khusus,” kata Bombardieri.

Sementara itu, sisa-sisa seorang wanita muda ditemukan “tersegel” di dalam gedung, seperti dilansir All that’s Interesting.

Tengkoraknya hancur dan sebuah batu berat diletakkan di dadanya, “seolah-olah membuatnya tetap diam,” kata Bombardieri, seraya menambahkan bahwa pintu rumah kecil tempat wanita itu ditemukan ditutup rapat dengan sangat rapi.

Bombardieri mengatakan bahwa pembunuhan tersebut mungkin terjadi antara tahun 2000 dan 1600 SM dan bahwa pembunuhan terhadap wanita ini “mungkin terkait dengan kasus-kasus lain yang tercatat di masa lalu di bagian lain Siprus,” di mana wanita dibunuh “mungkin karena masalah yang berkaitan dengan kehamilan.” (yn)

Sumber: wionews

Pria Tertidur di Pelampung Renang, Terapung di Laut Terbuka Selama 19 Jam Sebelum Diselamatkan

EtIndonesia. Seorang pria berusia 58 tahun bisa menganggap dirinya beruntung masih hidup setelah ditemukan oleh perahu nelayan yang mengapung di atas pelampung renang berwarna pelangi beberapa mil dari pantai Taiwan.

Pada tanggal 7 Juli, Wanli Princess 168, sebuah kapal nelayan yang menuju pelabuhan New Taipei, Taiwan, melihat sesuatu yang aneh di air, beberapa mil dari garis pantai. Saat perahu mendekati benda aneh tersebut, terlihat jelas bahwa benda tersebut adalah seorang pria bertelanjang dada yang mengenakan pelampung renang warna-warni, yang biasa digunakan anak-anak di pantai.

Dalam sebuah klip yang kemudian menjadi viral di dunia maya, para kru terlihat melemparkan pelampung kepada pria yang terdampar itu dan kemudian menariknya ke dalam perahu sebelum membawanya kembali ke pelabuhan dan menghubungi layanan darurat.

Meski tampak lemah dan dehidrasi, pria berusia 58 tahun itu tampak dalam keadaan sehat, hal ini cukup mengejutkan mengingat dia telah terapung tengan laut selama 19 jam sebelum secara ajaib terlihat oleh perahu nelayan.

Hong Nan, nama pria yang beruntung itu mengatakan kepada tim penyelamatnya bahwa dia mengalami kesulitan yang aneh setelah melompat ke perairan New Taipei dengan pelampung renang untuk menenangkan diri setelah hari yang panas di tempat kerja. Dia juga telah minum beberapa kali, dan goyangan laut diduga menyebabkan dia tertidur lelap sambil bersantai. Dia ingat pergi ke dalam air sekitar pukul 6 atau 7 malam pada tanggal 6 Juli, hanya untuk terbangun beberapa jam kemudian di laut terbuka, jauh dari pantai.

Pria Taiwan tersebut mengklaim bahwa dia mencoba berteriak minta tolong, tapi dia berada terlalu jauh di laut sehingga tidak ada yang bisa mendengarnya, jadi dia hanya terhanyut di atas pelampung renangnya sepanjang malam dan keesokan harinya sampai dia ditemukan oleh Wanli Princess 168 sekitar pukul 13 : 30. Dia dibawa ke rumah sakit Taipei, di mana dokter melakukan beberapa tes dan segera memulangkannya.

“Di tempat kejadian, korban tidak mengalami trauma yang jelas dan tanda-tanda vitalnya stabil,” kata Xu Minglong dari Departemen Pemadam Kebakaran New Taipei. “Namun, dia meminta air kepada kami, jadi kami merehidrasinya terlebih dahulu, dan rekan kami juga melakukan tindakan penyelamatan nyawanya. Tanda-tandanya diukur kembali dan tanda-tanda vitalnya stabil, jadi kami membiarkan dia meninggalkan ruang gawat darurat sendirian.”

Kisah Hong Nan menjadi viral beberapa hari yang lalu, dan sebagian besar pembaca menyatakan diri mereka iri dengan keberuntungannya yang luar biasa. Dia bisa saja terapung di perairan terbuka selama berhari-hari tanpa terlihat oleh siapa pun, tapi dia hanya perlu menghabiskan malam di atas pelampung renangnya yang berwarna-warni. (yn)

Sumber: odditycentral

Tukang Bangunan Secara Ajaib Selamat Ketika Batang Kayu Menancap ke Tengkoraknya dalam Kecelakaan Kerja yang Aneh

EtIndonesia. Seorang tukang bangunan di Brasil yang beruntung berhasil selamat setelah sebuah tiang kayu menusuk tengkoraknya dalam sebuah kecelakaan kerja yang mengerikan.

Vitor Soares do Nascimento sedang melakukan pemasangan atap ketika sebuah batang kayu jatuh dan mengenai kepalanya.

Gambar CT scan menunjukkan bagaimana batang kayu itu tertanam sedalam 6 cm di batok kepalanya, sehingga tengkoraknya pecah di atas mata kanannya.

Pekerja bangunan berusia 28 tahun itu dilarikan ke rumah sakit setempat di Mangaratiba, sebelah barat Rio de Janeiro, Brasil.

Namun, karena lukanya yang parah, dia diterbangkan ke fasilitas yang lebih besar di Duque de Caxias pada pukul 15:53 ​​ (10 Juli). Hebatnya, dia tetap sadar dan berpikiran jernih sepanjang cobaan tersebut.

Menurut NeedToKnow, para profesional medis mendiagnosis patah tulang bagian depan wajah dengan pecahan tulang dan memar otak yang parah.

Dia menjalani operasi darurat. Hingga Rabu malam, dia masih berada di ICU dengan ventilasi mekanis. (yn)

Sumber: dailystar.co.uk

Taiwan Berupaya Memperkuat Kemampuan Pertahanan Sipil Demi Menghadapi Ancaman PKT yang Kian Meningkat

oleh Chen Ting

Beberapa orang sumber mengatakan bahwa pemerintah Republik Tiongkok (Taiwan) sedang berusaha memperkuat layanan publik dan infrastruktur pertahanan sipil untuk menghadapi ancaman PKT yang semakin meningkat.

Beberapa pejabat pemerintah yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada “Financial Times”, bahwa agenda reformasi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah baru mencakup peningkatan tenaga pertahanan sipil, pembangunan cadangan pangan dan energi, peningkatan kemampuan medis darurat, penguatan infrastruktur komunikasi dan lainnya.

Sumber mengatakan bahwa rencana tersebut telah diserahkan kepada Presiden Lai Ching-te pada Kamis (11 Juli) untuk mendapatkan persetujuan. Sejak menjabat pada Mei tahun ini, pemerintahan Lai Cheng-te telah menjadikan penguatan kemampuan pertahanan sipil sebagai prioritas pelaksanaan.

“Singkatnya, jika terjadi perang di Taiwan, maka militer kita terpaksa berperang, namun kita ingin kehidupan masyarakat tetap berlangsung dan berfungsi sebagaimana biasa”, kata seorang pejabat Taiwan.

Selama ini Beijing terus mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya dan mengancam tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih Taiwan dengan kekerasan. Dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok terus meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan, berulang kali mengirimkan pesawat-pesawat tempur dan kapal perang untuk melakukan latihan militer di sekitar Taiwan. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Tentara Pembebasan Rakyat akan memblokade pulau tersebut.

Pada tahun 2023, Partai Komunis Tiongkok mengirim pesawat militer untuk melintasi batas Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan sebanyak 1.709 kali. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan 1,738 kali yang dilakukan pada tahun 2022, karena terjadi penurunan drastis pada bulan Desembernya. Namun masih 76% lebih tinggi dibandingkan dengan 972 kali yang dilakukan pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa operasi militer Tiongkok di dekat Taiwan terus meningkat.

Presiden Lai Ching-te dalam pidato pelantikannya pada Mei tahun ini menekankan, bahwa “kedua sisi Selat Taiwan tidak saling berafiliasi”. Setelah itu, PKT langsung melakukan latihan militer yang diklaim sebagai “hukuman”, dan memperkenalkan 22 hukuman terhadap norma kemerdekaan Taiwan. Selanjutnya, pemerintah Taiwan segera menyalakan lampu peringatan perjalanan ke Tiongkok daratan bagi warganya sebagai tanggapan.

Baru-baru ini, kapal induk Partai Komunis Tiongkok Shandong melakukan pelatihan laut dan udara di Pasifik Barat, selain itu Tentara Pembebasan Rakyat juga ikut showoff dengan mengirimkan sejumlah besar pesawat militernya untuk “mendampingi”.

Pada Kamis (18 Juli), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyatakan bahwa dalam 24 jam yang berakhir pada pukul 6:00 pagi, pihaknya mendeteksi adanya 66 kali penerbangan pesawat militer Tiongkok yang 56 kali di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan, bahkan terbang sampai berjarak 33 mil laut mendeki Tanjung Eluanbi, Taiwan. Ini merupakan rekor tertinggi yang dibuat dalam sehari.

Di saat yang sama, militer Taiwan juga mendeteksi 7 kapal perang Tiongkok yang terus beroperasi di dekat Selat Taiwan. Militer Taiwan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan pesawat misi, kapal, dan sistem rudal berbasis pantai untuk memantau dan merespons secara dekat.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina di tahun 2022, pemerintah Taiwan mulai mengambil tindakan untuk memperkuat reformasi pertahanan nasional, termasuk menerapkan kembali sistem wajib militer bagi pria selama satu tahun, membangun pasukan drone, dan mulai menilai dan menata kembali ketahanan negara terhadap bencana.

Sumber mengatakan, rencana pemerintahan Lai Ching-te untuk memperkuat kemampuan pertahanan sipil didasarkan pada rencana pemerintahan Tsai Ing-wen sebelumnya. Proposal yang diusulkan mencakup peningkatan kapasitas penggilingan padi, peningkatan cadangan makanan pokok dan memperbanyak sumur bor untuk menjamin pasokan air.

Para pejabat juga mendalami cara mendistribusikan bahan makanan, dan salah satu pilihannya adalah memanfaatkan toko serba ada di Taiwan untuk mendistribusikan pasokan bila terjadi perang. Berdasarkan data Kementerian Perekonomian Taiwan, hingga akhir Desember 2023, terdapat 13.706 toko serba ada yang menyebar di seluruh Taiwan, dengan rata-rata terdapat 1 toko serba ada untuk setiap 1.703 orang.

Para pejabat mengatakan bahwa mereka ingin meningkatkan kapasitas rumah sakit sebagai persiapan untuk merawat korban dan membangun infrastruktur cadangan jika Tiongkok memutus kabel bawah laut.

Kedua pejabat pemerintah Taiwan juga mengatakan bahwa perselisihan mengenai distribusi masker dan vaksin selama epidemi di waktu lalu telah memberikan pelajaran yang berarti bagi pemerintah pusat dan daerah dalam masalah pendistribusian di masa perang nanti yang semoga saja tidak terjadi.

Seorang pejabat Taiwan mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang berusaha memperbaiki mekanisme manajemen bencana, agar dapat membentuk rantai komando yang lebih jelas dan memiliki sistem yang dapat berfungsi baik di masa damai maupun perang. (sin)

Misteri Perginya Penduduk dari Kota Cahokia Semakin Dalam

EtIndonesia. Misteri ditinggalkannya kota kuno Cahokia secara tiba-tiba oleh penduduknya telah lama membingungkan para sejarawan – dan para ahli kembali meragukan salah satu teori paling populer hingga saat ini.

Selama beberapa ratus tahun yang makmur, Cahokia adalah tempat yang sekarang menjadi negara bagian Illinois, AS.

Sekitar pertengahan abad ke-14, sekitar 50.000 orang yang tinggal di kota yang ramai dan semarak ini berpindah ke tempat lain, menunjukkan bahwa sesuatu yang cukup dramatis dan mengubah hidup telah terjadi.

Salah satu penjelasan atas eksodus massal ini adalah kekeringan parah yang diikuti dengan kegagalan panen yang meluas – namun penyelidikan baru dari Biro Pengelolaan Lahan AS dan Universitas Washington di St. Louis menunjukkan hal sebaliknya.

“Mengingat keragaman sumber makanan mereka, lanskap peliharaan di sekitar Cahokia mungkin memiliki ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim dan mampu menghasilkan lebih banyak makanan daripada yang dibutuhkan oleh masyarakat Cahokia,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.

Cahokia terletak di seberang Sungai Mississippi dari St. Louis, Missouri saat ini, dan kemungkinan besar pernah menjadi kota terbesar di Amerika Utara di utara Meksiko. Ketika orang-orang Eropa tiba, mereka menemukan gundukan tanah besar sebagai bukti pemukiman – termasuk Monks Mound, salah satu pekerjaan tanah prasejarah terbesar dari jenisnya.

Di sini, tim peneliti menganalisis sampel tanah yang diambil jauh di bawah tanah, mencari isotop karbon (atom yang tertinggal) yang berfungsi sebagai indikator jenis tanaman yang ditanam selama berabad-abad.

Tumbuhan yang berbeda meninggalkan jejak karbon yang berbeda, dan para peneliti dapat menemukan bahwa dua isotop karbon tertentu – Karbon-12 dan Karbon-13 – tetap cukup konsisten sepanjang periode ketika orang-orang meninggalkan Cahokia. Hal ini menunjukkan bahwa bukan kekeringan dan kegagalan panen yang terjadi.

“Kami tidak melihat bukti bahwa rumput padang rumput mengambil alih lahan, hal yang kita perkirakan terjadi dalam skenario kegagalan panen yang meluas,” kata arkeolog Natalie Mueller, dari Washington University di St. Louis.

Mueller dan sesama arkeolog Caitlin Rankin berpendapat bahwa masyarakat Cahokia yang giat cenderung mampu beradaptasi terhadap kekeringan yang menimpa mereka, dan juga menunjukkan bahwa masyarakat canggih seperti itu mungkin memiliki sistem penyimpanan makanan.

Selanjutnya, para peneliti ingin melakukan lebih banyak pekerjaan untuk mendapatkan gambaran pola tanaman di wilayah yang lebih luas, serta melakukan tes pada tanaman yang biasa digunakan oleh orang-orang zaman dahulu, untuk melihat secara pasti bagaimana tanaman tersebut bertahan dalam kondisi kekeringan.

“Mengumpulkan informasi tersebut akan membantu kita melihat apakah orang-orang beralih ke tanaman lain sebagai respons terhadap perubahan iklim,” kata Mueller.

Namun, meskipun sampel tanah ini memberi kita petunjuk tentang apa yang tidak terjadi, sampel tersebut tidak benar-benar memberi tahu kita apa yang sebenarnya terjadi. Para penulis penelitian ini berpendapat bahwa hal ini mungkin merupakan proses yang lebih bertahap daripada yang kita duga, dengan banyak faktor yang berkontribusi.

“Mereka melakukan banyak upaya untuk membangun gundukan ini, namun mungkin ada tekanan eksternal yang menyebabkan mereka pergi,” kata Rankin. “Gambarannya mungkin rumit.”

Penelitian ini telah dipublikasikan di The Holocene.(yn)

Sumber: sciencealert.com

Perusahaan Tiongkok Menunggak Tagihan Pajak Besar-besaran Di Tengah Krisis Pendanaan Setempat

0

Pinnacle View Team

Pihak berwenang Tiongkok sudah mulai memungut pajak backdate (tanggal mundur) dari perusahaan setempat yang masih memiliki tunggakan tagihan pajak dari beberapa dekade terakhir. Hal ini menyebabkan denda yang besar, dan beberapa perusahaan terpaksa berhenti produksi.

Langkah ini dipandang sebagai taktik baru Komunis Tiongkok untuk meningkatkan pendapatan Partai Komunis Tiongkok karena pihak berwenang berupaya mengatasi defisit fiskal setempat di tengah kesengsaraan ekonomi Tiongkok, seperti yang dikatakan para analis kepada “Pinnacle View,” sebuah program komentar TV New Tang Dynasty yang berfokus pada masalah terkini Tiongkok.

Sistem perpajakan Tiongkok menyebabkan perusahaan kecil dan perusahaan menengah di Tiongkok jatuh ke dalam krisis eksistensial, kata para ahli.

Pada awal  Juni, beberapa media Tiongkok melaporkan serangkaian kasus di mana perusahaan yang berbasis di Tiongkok dikenakan sanksi pajak  berat, yang memicu kepanikan di kalangan pemilik bisnis Tiongkok.

Produser TV independen Li Jun mencatat bahwa perusahaan ini menghadapi tunggakan tanggal mundur sejak tahun 1990-an, mencakup berbagai bisnis mulai dari perusahaan milik negara hingga perusahaan milik swasta, perusahaan yang terdaftar dan perusahaan yang tidak terdaftar.

Misalnya, menurut laporan media Tiongkok, anak perusahaan pengendali dari VV Food & Beverage (600300.SH) didenda 85 juta yuan karena tidak membayar pajak (U$D 11,7 juta) sejak 30 tahun yang lalu dari tahun 1994 hingga 2009; perusahaan pengembang sebuah real estat di Yueyang, Provinsi Hunan,  didenda 900 juta yuan (U$D 123,8 juta) untuk pajak yang belum dibayar antara tahun 2003 hingga 2020; Zangge Mining (000408.SZ) dikirimi tagihan sebesar 188 juta yuan (U$D 25,8 juta) untuk denda pajak selama 20 tahun; Grup Huizhou Taiji harus membayar 53 juta yuan (U$D 7,3 juta) karena tuduhan penghindaran pajak dari tahun 2000 hingga 2008; dan pihak-pihak berwenang pajak mendapatkan total 361 juta yuan (U$D 49,67 juta) dari Hangzhou Yishang Clothing dari pajak-pajak ditambah denda dari tahun 2014 hingga 2021.

Li Jun yakin kasus-kasus ini hanya mewakili sebagian kecil perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terkena denda.

Ia membantah pernyataan resmi Badan Pajak Negara pada  18 Juni, yang menyatakan bahwa pihaknya belum “meluncurkan kampanye pemeriksaan pajak di seluruh Tiongkok atau seluruh industri.” Badan Pajak Negara juga mengatakan pihaknya tidak berniat “meneliti penghindaran pajak perusahaan sejak dua atau tiga dekade yang lalu.”

Menurut komentator tersebut, meskipun ada penolakan dari pihak berwenang pajak pusat, beberapa operasi telah terkena dampak pembebanan yang tinggi terhadap pajak-pajak yang belum dibayar.

Li Jun mengatakan NingBo BoHui Chemical Technology (300839. SZ) adalah contoh yang nyata. NingBo BoHui Chemical Technology harus melikuidasi dua set peralatan produksinya yang berbobot 400.000 ton pada 12 Juni karena menghadapi kesulitan keuangan setelah diminta untuk segera membayar tunggakan pajak sebesar hampir 500 juta yuan (sekitar U$D 70 juta). 

“Setengah miliar yuan ini merupakan pukulan fatal bagi sebuah perusahaan skala menengah,” kata Li Jun.

Hu Liren, mantan pengusaha Shanghai yang tinggal di Amerika Serikat, berbagi kepada “Pinnacle View” bahwa pihak-pihak berwenang berusaha menemukan perusahaan-perusahaan setempat dan mengambil uang dari perusahaan itu, atas nama pembayaran pajak, mengetahui bahwa defisit-defisit fiskal setempat semakin buruk karena penurunan ekonomi Tiongkok secara keseluruhan.

Sistem Pajak Partai Komunis Tiongkok

Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times Hong Kong, mengatakan jika kita melihat ke beberapa dekade yang lalu, awal tahun 1990-an merupakan titik balik dalam sistem perpajakan Tiongkok.

Sebelum tahun 1994, pemerintah daerah dijamin akan menyerahkan sejumlah pendapatan tertentu kepada pemerintah pusat, dan sisanya dapat disimpan oleh pemerintah daerah itu. Hasilnya adalah pemerintah daerah kaya raya, sedangkan pemerintah pusat relatif kekurangan uang tunai, kata Guo Jun.

Pada tahun 1994, kediktatoran komunis melakukan reformasi sistem keuangan dan perpajakan, di mana Administrasi Perpajakan Negara dan seluruh tingkat unit perpajakan setempat dibentuk secara terpisah, bersama dengan rasio yang disepakati sebesar distribusi bunga.

“Sejak saat itu, sistem ‘pembagian barang rampasan’ di dalam Partai Komunis Tiongkok memungkinkan  pemerintah pusat mendapatkan lebih banyak uang dan pemerintah daerah mendapat lebih sedikit uang,” kata Guo Jun.

Pengumpulan setempat tidak cukup untuk mencakup semua bidang pertanggungjawaban, seperti mata pencaharian masyarakat, pendidikan, pemeliharaan stabilitas sosial, perawatan medis, perlindungan pensiun dan pengangguran, dan banyak lagi. 

Pada tahun 2016, hanya Guangdong, Shanghai, Beijing, Zhejiang, Jiangsu, Shenzhen, dan Fujian yang mampu menutupi pengeluarannya, sementara lebih dari 30  provinsi dan wilayah lainnya berada di zona merah dan membutuhkan dukungan keuangan terpusat.

Pendapatan daerah juga terkena dampak negatif akibat resesi ekonomi, wabah penyakit pernapasan yang sedang berlangsung, dan penurunan pasar real estate selama beberapa tahun terakhir, kata Guo Jun.

“Pendapatan daerah sebelumnya sangat bergantung pada penjualan tanah. Namun, kehancuran real estate dan krisis keuangan yang lebih luas telah menunjukkan adanya permasalahan struktural di dalam Partai Komunis Tiongkok,” katanya. “Lingkaran setan ini akan terus berlanjut selama beberapa waktu.”

Oleh karena itu, dalam pandangan Guo Jun, pemerintah pusat tidak mempunyai dana untuk memberikan subsidi kepada pemerintah-pemerintah daerah, namun pemerintah pusat harus memastikan bahwa pemerintah daerah tidak lumpuh. Satu-satunya solusi yang layak adalah mengizinkan pemerintah daerah untuk  menghasilkan pendapatan dari perusahaan kecil dan perusahaan menengah.

Namun, beban pajak yang berat terhadap dunia usaha ini mempercepat perburukan perekonomian, kata Guo Jun. Perusahaan-perusahaan tidak dapat terus-menerus beroperasi jika beban pajak perusahaan-perusahaan tersebut terlalu berat sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus ditutup.

“Ini akan berdampak buruk pada situasi keuangan daerah dan bahkan seluruh status ekonomi Tiongkok,” kata Guo Jun.

‘Kampanye Tiga-Anti dan Lima-Anti’

Perpajakan yang ketat terhadap perusahaan-perusahaan mengingatkan kampanye-kampanye komunis-komunis “Tiga-Anti dan Lima-Anti” melawan kapitalis-kapitalis pada tahun 1950-an, kata Hu Liren, yang kakeknya adalah salah satu pemimpin sektor industri dan komersial Shanghai pada saat itu.

“Kakek saya terpaksa menyerahkan harta benda dan hak usahanya. Dan ia melakukannya karena jika ia tidak menyerahkan harta benda dan hak usahanya, ia bisa ditangkap atau dibunuh,” kata Hu Liren.

Kampanye Tiga-Anti dan Kampanye Lima-Anti adalah gerakan yang diluncurkan oleh pemimpin Partai Komunis Tiongkok saat itu yaitu Mao Zedong pada tahun 1950 sampai 1951 yang menargetkan para pebisnis di seluruh Tiongkok untuk mendistribusikan kembali kekayaannya.

“Saat itu, ribuan pebisnis di Shanghai ditangkap, dan banyak pebisnis yang memilih bunuh diri dengan cara melompat dari gedung,” kata Hu Liren.

“Ketika pengusaha tidak punya pilihan lain, pada tahun 1956, Partai Komunis Tiongkok memprakarsai gerakan kemitraan publik-swasta. Ini melibatkan Partai Komunis Tiongkok bergabung dengan perusahaan swasta atas nama negara. Setelah menerapkan kebijakan perpajakan dan redistribusi kesehatan, Partai Komunis Tiongkok memperoleh kendali atas aset swasta dan operasi bisnis.”

“Kampanye Tiga-Anti dan Kampanye Lima-Anti adalah perampokan total terhadap kapitalis-kapitalis,” kata Hu Liren.

Sejarah yang sama terulang kembali, kata Hu Liren, “di mana pedang Partai Komunis Tiongkok siap memenggal kepala-kepala para pengusaha, dan saya khawatir dalam dua atau tiga tahun ke depan, Tiongkok akan menerima perubahan politik yang besar.” (Viv)