Home Blog Page 503

Slogan Beijing: “Rela Mempertaruhkan Nyawa dalam Berperang” yang Tidak Realistik

0

Zhou Xiaohui

Setelah upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Taiwan, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan babak baru operasi pencegahan terhadap Taiwan dari 23 hingga 24 Mei. Komando Palagan Timur dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok telah melakukan latihan militer yang bersifat “Guntur lebih keras daripada hujan kecil yang diperkirakan (Lebih banyak kata-kata daripada tindakan)” di Selat Taiwan. Media milik Partai juga turut bekerja sama dan menyalahkan pemerintah baru Taiwan secara “agresif”.

Pada 25 Mei, akun publik WeChat dari Komando Palagan Timur RRT (Republik Rakyat Tiongkok) juga merilis video yang disebut “Strategi Enam Huruf” untuk yang disebut ‘menyerang Taiwan’, yang mensimulasikan enam langkah mencaplok Taiwan, yaitu “maju, mengepung, mengunci, menyerang, menghancurkan, dan memutuskan”. Video tersebut memperlihatkan RRT menggunakan rudal untuk menyerang Taiwan dan tidak segan-segan menghancurkan pulau tersebut serta memblokir koneksi Taiwan dengan dunia luar.

Bagi Little Pink (istilah yang digunakan untuk menggambarkan nasionalis muda di internet daratan Tiongkok) dan orang-orang Tiongkok yang telah lama dicuci otak oleh PKT, setelah menonton video PKT yang tampak percaya diri ini kemungkinan besar akan membuat darah mereka mendidih. Mereka merasa Taiwan sudah terkepung, maka cepat-cepatlah orang Taiwan berlutut dan memohon ampun. Namun, ini sebenarnya adalah taktik PKT untuk sekali lagi menipu kekuatan internal pasukan dan menipu rakyat Tiongkok. Faktanya, dalam video tersebut PKT secara sadar mengabaikan sistem rudal pertahanan udara militer Taiwan yang kuat, mengabaikan tekad kuat rakyat Taiwan untuk melindungi Taiwan, dan mengabaikan militer Amerika Serikat beserta sekutunya yang kuat dalam membela Taiwan.

Saat ini, Republik Tiongkok (Taiwan) memiliki sistem pertahanan udara dengan kepadatan tertinggi dan juga tercanggih di dunia, dan tidak ada titik buta di seluruh pulau tersebut. Militer Taiwan saat ini dilengkapi dengan 6 set sistem pertahanan udara jarak jauh Patriot III. Enam set sistem pertahanan udara ini diperkenalkan sekitar 2012, termasuk 253 rudal pencegat PAC-3. Selain itu, militer Taiwan juga memiliki tiga set sistem pertahanan udara jarak jauh Patriot II dengan jangkauan sekitar 150 kilometer dan rudal pertahanan udara seri Tiangong (Busur Langit) yang dikembangkan oleh mereka sendiri.

Pada akhir 2022, Kongres AS juga setuju untuk menjual 100 rudal pertahanan udara Patriot tercanggih senilai 882 juta USD (14,2 triliun rupiah) ke Taiwan beserta radar dan peralatan pendukung lainnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Taiwan dalam menghadapi tekanan militer dari otoritas Beijing. Sistem ini lebih canggih dibandingkan rudal Patriot III.

Jadi, mengingat sistem pertahanan Taiwan yang ketat, berapa tingkat keberhasilan Pasukan Roket RRT dalam meluncurkan rudal ke Pulau Taiwan? Ketika kapal perang RRT berniat mengepung dan memblokade Pulau Taiwan, akankah militer AS dan Angkatan Laut Taiwan hanya diam dan menonton saja? Hal ini jelas mustahil. 

Oleh karena itu, tujuan sebenarnya PKT merilis video simulasi serangan terhadap Taiwan ini bukan hanya untuk mengintimidasi masyarakat biasa di Taiwan, tetapi juga untuk menyemangati diri dan mencuci otak rakyat Tiongkok. Siapa pun yang mempunyai sedikit akal akan memahami bahwa ini mencerminkan ‘keras di luar lembek di dalam’ dari tentara Komunis Tiongkok. Terlepas dari seberapa tinggi mereka bisa melompat atau seberapa keras mereka berteriak, jika pertempuran benar-benar terjadi, entah seberapa lemah dan tidak kompetennya mereka.

Selain merilis video yang mencerminkan keganasan dan kelemahan batin tentara Komunis Tiongkok, pada 25 Mei, Jaringan Militer Partai Komunis Tiongkok dan Harian Militer juga menerbitkan artikel di “Forum Tentara Perkasa” yang berjudul “Melatih Pasukan yang Bertarung dengan Risiko Nyawa”. Intinya adalah mengerahkan tentara-tentara RRT untuk baik dalam Latihan sehari-hari ataupun di medan perang, mereka harus mengabdikan diri dengan sepenuh jiwa-raga demi PKT, jangan takut mati, dan meminta para tentara untuk “selalu menjaga tekad berjuang sampai titik darah penghabisan” dan seterusnya.

Artikel tersebut juga berbohong dan menyatakan bahwa justru karena hal inilah tentara Komunis Tiongkok dalam sembilan puluh tahun terakhir telah “mengalahkan musuh-musuh kuat satu demi satu dan meraih kemenangan demi kemenangan”. Namun, siapa pun yang mengerti sejarah mengetahui bahwa apa yang disebut “kemenangan” oleh PKT hanyalah membanggakan diri sendiri; semua orang mengetahui bagaimana PKT mendekam di barat laut Tiongkok untuk mengembangkan dirinya selama Perang Anti-Jepang (7 Juli 1937 – 9 September 1945), dan tidak berani menghadapi tentara Jepang secara frontal; semua orang mengetahui bahwa selama perang saudara antara Kuomintang dan Partai Komunis Tiongkok (1927-1936 dan 1945-1949), bagaimana PKT menggunakan “kolom kelima” yang tersembunyi di Pemerintahan Nasional dan Tentara Nasionalis untuk mencuri intelijen militer, dan bagaimana PKT mengorbankan rakyat sipil untuk mengalahkan Tentara Nasional; semua orang mengetahui bagaimana tentara Komunis Tiongkok menderita kekalahan telak dalam Perang Korea dan Perang Vietnam……….

Dengan kata lain, dari sudut pandang sejarah Partai Komunis Tiongkok, apa yang disebut sebagai slogan “berlatih tanpa ragu dan berperang tak takut mati” bukanlah alasan utama berhasilnya perebutan kekuasaan oleh Partai Komunis Tiongkok pasca Perang Dunia II. Jadi, dalam perang modern yang berteknologi tinggi, faktor penentu kemenangan bukanlah tentara yang tidak takut mati atau mempertaruhkan nyawa, juga bukan “gelombang manusia” rakyatnya. Sebaliknya, hal ini bergantung pada senjata mutakhir, peralatan canggih, dan kekuatan nasional yang komprehensif.

Dalam hal persenjataan mutakhir, peralatan canggih, dan kekuatan nasional yang komprehensif, tentara Komunis Tiongkok tidak hanya memiliki kesenjangan dengan militer Taiwan, tetapi juga memiliki kesenjangan yang sangat besar dengan Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa analis menunjukkan bahwa dalam perbandingan militer antara Amerika Serikat dan Tiongkok, baik dalam hal konsep, doktrin, atau sistem senjata, militer Tiongkok tertinggal dalam segala aspek: Misalnya, teknologi kapal induk tertinggal sekitar 15 tahun; operasi gabungan terpadu berteknologi tinggi setidaknya tertinggal 10 hingga 15 tahun dari Amerika Serikat; pesawat tempur canggih tertinggal setengah generasi, yaitu 10 hingga 15 tahun; mereka hanya mengungguli Amerika Serikat dalam jumlah rudal balistik dan kapal perang, namun kinerjanya tidak sebaik Amerika Serikat.

Pada Februari 2024 lalu, Amerika Serikat dan Jepang mengadakan latihan bersama. Ini adalah latihan komando dan kontrol yang dilakukan dengan menggunakan simulasi komputer. Tema latihan ini berpusat pada kemungkinan “krisis atau keadaan darurat” yang mungkin terjadi di Selat Taiwan dan cara meresponsnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operasi gabungan komprehensif Amerika Serikat dan Jepang dalam meningkatkan prosedur komando dan kendali, dan lain sebagainya. Melalui latihan ini, Amerika Serikat dan Jepang sebenarnya memberi tahu Beijing bahwa satelit, jaringan komunikasi, dan kabel bawah laut PKT akan berada di bawah pengawasan militer AS, khususnya Angkatan Ruang Angkasa. Meskipun Amerika Serikat sedang memamerkan kekuatannya, mereka juga memperingatkan musuh potensial bahwa dengan dukungan Angkatan Ruang Angkasa, peluang Partai Komunis Tiongkok untuk memenangkan perang konvensional tidaklah tinggi. Pengerahan internal Pasukan Roket yang menjadi andalan Xi Jinping telah lama diungkap oleh Amerika Serikat. Belum lagi setelah pembersihan Xi, moral militer Pasukan Roket sudah lama tidak stabil.

Mengenai kekuatan nasional secara komprehensif, RRT dan AS bahkan tidak berada pada kelas yang seimbang. Sekarang Partai Komunis Tiongkok telah memasuki periode kemerosotan ekonomi, apakah mereka berani mengambil risiko perang yang memakan banyak biaya? Apakah PKT, yang mengabaikan hidup dan mati rakyatnya, benar-benar tidak takut adanya kekuatan yang mengambil kesempatan untuk melakukan kudeta di dalam negeri?

Selain itu, tentara Komunis Tiongkok saat ini hampir tidak memiliki pengalaman tempur, dan karena kebijakan satu anak jangka panjang yang diterapkan oleh Partai Komunis Tiongkok, tentara Komunis Tiongkok telah menjadi “tentara satu anak”. Lebih dari 70% prajuritnya hanyalah anak tunggal, sehingga menyebabkan rendahnya semangat tempur prajurit. PKT memberitahu mereka untuk “berjuang tak takut mati”. Berapa banyak keluarga dan tentara yang ikhlas melakukannya? Berapa banyak orang Tiongkok yang rela mengorbankan hidup mereka demi rezim yang selama ini tidak melindungi rakyatnya?

Penulis teringat pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya: Pada tahun-tahun terakhir Dinasti Qing (1636-1912), tentara Inggris dan Qing berperang demi memperebutkan opium di muara pantai Provinsi Guangdong. Orang-orang dari Dinasti Qing di kedua sisi pantai berdiri dan menyaksikan kemeriahan tersebut. Setiap kali ada tentara Qing yang terkena artileri atau kapal perang mereka terbakar, maka orang-orang akan bersorak sorai dan bersuka-ria.

Seorang pria/gentleman Inggris menyaksikan pertempuran dari atas kapal dan sangat kebingungan. Ia bertanya kepada penerjemah, dan si penerjemah berkata: “Negara ini tidak mengutamakan rakyatnya, maka rakyatnya pun tidak menghargai negara ini.” Juga pada masa Perang Melawan Jepang, jumlah pasukan boneka (dari warga Tiongkok) pada masanya pernah lebih banyak dibandingkan jumlah pasukan reguler Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir, pernyataan, “Jika militer AS menyerang daratan, saya akan menunjukkan jalan bagi militer AS,” juga telah muncul berkali-kali di internet.

Mengapa bisa demikian? Tentu saja, jika di bawah rezim yang menghabiskan banyak uang secara royal kepada eksternal (negara-negara lain), namun melakukan kontrol ketat terhadap internal, dan sangat korup, banyak warganya tidak mampu membeli rumah, tidak mampu membayar perawatan medis, tidak mampu bersekolah, sering diintimidasi, dan tidak punya hak asasi manusia, mengapa mereka harus mengorbankan nyawa demi PKT? Tidak diragukan lagi, ada banyak orang Tiongkok yang berpikiran seperti ini, termasuk prajurit di kalangan tentara Komunis Tiongkok.

Menurut pendapat penulis, alasan mengapa tentara Komunis Tiongkok meneriakkan slogan-slogan seperti itu adalah karena sebagian besar tentara Komunis Tiongkok tidak memiliki niat berjuang untuk PKT di dalam hati mereka, dan meneriakkan slogan-slogan seperti itu oleh tentara Komunis Tiongkok hanya akan membangkitkan anti pati dan juga membuat dunia menertawainya. 

Pada analisa terakhir, perang modern adalah pertarungan antara satu sistem dengan sistem lainnya, dan konfrontasi antara satu peradaban dengan peradaban lainnya. Di bawah sistem otoriter Partai Komunis Tiongkok, mustahil untuk menumbuhkan tentara yang memiliki rasa hormat secara umum dan bersedia mengorbankan diri mereka sendiri. Karena bila Anda tidak cukup bermoral untuk meyakinkan masyarakat, bila Anda tidak menghargai nyawa prajurit, yang Anda dapatkan sebagai imbalannya mutlak bukanlah kesetiaan prajurit.

Lihatlah militer AS yang paling kuat di dunia. Mereka selamanya tidak pernah meneriakkan slogan-slogan seperti itu. Sebaliknya, mereka justru mengharuskan tentaranya untuk menghargai hidup mereka. Bahkan menyerah demi menyelamatkan nyawa mereka diperbolehkan. Selama bertahun-tahun, militer AS telah berpartisipasi dalam perang yang tak terhitung jumlahnya, namun jumlah korban militer AS sangat rendah. Salah satu alasannya adalah untuk menjamin keselamatan tentara, perlengkapan individu militer AS, termasuk pelindung tubuh, sangatlah lengkap. Di balik hal ini menunjukkan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang solid.

Yang perlu dipahami oleh para pemimpin utama Zhongnanhai adalah, tidak seperti pasukan NATO yang tidak melakukan intervensi langsung dalam perang Rusia-Ukraina, begitu perang Selat Taiwan pecah, militer AS pasti akan melakukan intervensi untuk membela Taiwan. Duel antara RRT dengan Amerika Serikat lebih tercermin dalam konfrontasi teknologi tinggi dibandingkan gaya perang parit Perang Dunia I dan II dalam kasus Rusia dan Ukraina. Apakah RRT mempunyai peluang untuk menang? (osc/whs)

Gajah Afrika Memanggil Satu Sama Lain dengan Nama Unik Menggunakan ‘Gumuruh Rendah’, Menurut Temuan Penelitian yang Inovatif

EtIndonesia. Gajah Afrika tidak hanya bisa berkomunikasi satu sama lain namun juga memanggil satu sama lain dengan nama unik saat berkeliaran di sabana, demikian ungkap sebuah studi akademis yang baru diterbitkan.

“Di sini kami menyajikan bukti bahwa gajah liar Afrika memanggil satu sama lain dengan panggilan spesifik masing-masing, mungkin tanpa bergantung pada peniruan penerimanya,” kata para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan oleh Nature Ecology & Evolution.

“Kami menggunakan pembelajaran mesin untuk menunjukkan bahwa penerima panggilan dapat diprediksi dari struktur akustik panggilan tersebut, terlepas dari seberapa mirip panggilan tersebut dengan vokalisasi penerima,” tulis mereka. “Selain itu, respons gajah terhadap pemutaran panggilan berbeda-beda.”

Temuan ini menjadikan binatang berkulit tebal (pachydermata) sebagai salah satu dari sedikit hewan yang mampu menggunakan nama unik untuk memanggil satu sama lain, sebanding dengan lumba-lumba, yang diyakini berkomunikasi melalui siulan.

Dalam kasus gajah, komunikasi dilakukan melalui “suara gemuruh rendah” yang dapat menempuh jarak bermil-mil.

Makhluk lain, termasuk anjing dan burung beo, diketahui merespons nama dan kata tertentu.

Gajah diketahui memiliki struktur sosial dan kekeluargaan yang kompleks.

Studi ini disusun oleh para peneliti di Colorado State University dan para ahli di organisasi penelitian dan pelestarian gajah di Kenya dan Norwegia.

Di antara alat yang mereka gunakan adalah rekaman gajah di dua cagar alam di Kenya, Cagar Alam Samburu dan Taman Nasional Amboseli, kata studi tersebut.

“Jika Anda mengasuh sebuah keluarga besar, Anda harus bisa mengatakan, ‘Hei, Virginia, segera ke sini,’” kata ahli ekologi Duke University, Stuart Primm, kepada Associated Press.(yn)

Sumber: nypost

Santika Pandegiling Hadirkan Menu Kreasi Soto Goreng Pandegiling

Surabaya – Bulan Dzulhijjah atau bulan keduabelas dalam Kalender Hijriah identik dengan istilah Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban. Yang mana umat muslim seluruh dunia menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah. Bagi umat muslim yang sedang tidak menunaikan ibadah haji biasanya melakukan prosesi qurban hewan sapi ataupun kambing (bagi yang mampu).

Pada umumnya daging qurban baik sapi maupun kambing akan diolah menjadi menu gulai dan sate. Akan tetapi pada kesempatan ini Chef Ervin Triana akan memberikan alternatif menu yang berbahan baku daging sapi yaitu “Soto Goreng Pandegiling”. Menu ini merupakan perpaduan kuah Soto Betawi dengan daging goreng khas Santika Pandegiling.

“Karena idul adha identik dengan rempah rempah. Antara lain cengkeh, kapulaga, bunga lawang, pala, kayu manis, ketumbar. Sebagai penyeimbang aroma daging. Soto yang cocok dipadukan dengan rempah rempah adalah soto Betawi,” jelas Chef Ervin Triana, saat mengenalkan menu ini pada Rabu (12/6).

Selain itu, di bulan Juni ini juga kami mengeluarkan menu “Nasi Liwet Keroyokan” yang bisa dikonsumsi untuk 7-8 orang. Nasi Liwet Keroyokan ini bisa juga dijadikan sebagai buah tangan untuk keluarga, sahabat maupun kolega. (mel)

Southern Hotel Surabaya Ajak Seluruh Karyawan Sajikan Makan Gratis untuk Semua Orang setiap Kamis

SURABAYA – “Apa yang kamu makan akan habis, apa yang kamu beri akan kekal” itu adalah slogan yang dipercaya oleh semua insan yang bekerja di The Southern Hotel Surabaya. Sehingga seluruh karyawan dari yang terbawah hingga staff management berusaha untuk memenuhinya setiap minggunya pada kamis mulai pukul 11.30.

“Itu adalah keinginan dari masing masing individu yang bekerja di hotel ini untuk berbagi kepada mereka yang kurang beruntung, dengan menyisihkan sebagian penghasilannya yang diwujudkan dalam makan gratis di setiap minggunya yang disajikan oleh teman teman dapur yang di komando oleh chef dan di bantu oleh teman teman lainnya dalam membagikannya,” jelas Kencana Herdianto, General Manager The Southern Hotel Surabaya

“Kami akan selalu konsisten melaksanakan ini jika tidak ada halangan yang merintang termasuk nanti kita akan membagikan mie goreng yang akan dimasak langsung oleh chef Sarto selaku executive chef dan timnya dalam rangka 1 Anniversay The Southern Hotel Surabaya yang jatuh pada 27 Juni 2024 nanti,” imbuhnya

Kegiatan ini semata mata adalah menyambung dari kegiatan makan gratis, yang kita adakan setiap Kamis yang kita wujudkan dalam masak besar, dalam menyemarakan ulang tahun hotel kita, dengan harapan semua orang sekitar kita akan merasakan kebahagiaan yang kita rasakan pada hari itu.(mel)

Kisah Reinkarnasi: Bersatu Kembali dengan Orang yang Dicintai Setelah Melewati Kematian

EtIndonesia. Dalam siklus reinkarnasi, manusia tidak mengetahui berapa banyak kehidupan yang telah mereka jalani, setiap kehidupan memiliki orangtua, saudara kandung dan kerabat lainnya. Orang-orang ini semua sudah ditakdirkan untuk Anda, mereka bisa datang untuk membayar atau menagih utang, tergantung pada apa yang telah Anda lalui di masa lalu.

Ada seorang pria di Gansu bernama Wang Mou, ayahnya meninggal muda, dan dia dibesarkan oleh ibunya. Dia belajar dengan sangat rajin, kemudian menikah dan memiliki anak, karena pandai mengurus keluarga, dia hidup cukup makmur.

Pada masa pemerintahan Yongzheng, Wang Mou lulus ujian berturut-turut, menjadi sarjana dan diangkat sebagai pejabat daerah di Hubei. Namun, dia meninggal karena sakit parah sebelum menjabat.

Setelah kehilangan anaknya, ibu Wang Mou hidup dalam kesedihan dan kesakitan. Di rumah, ada sebuah ruang baca, tempat Wang Mou sering membaca buku. Untuk menghindari rasa sedih saat melihat tempat ini, sang ibu mengunci pintu ruang baca itu. Setiap pagi dan malam, dia sering menyalakan dupa dan menangis di depan altar, menjalankan kebiasaan ini selama 20 tahun.

Suatu malam, ibu Wang Mou bermimpi melihat seorang biksu berbusana putih berkata kepadanya: “Jika Anda sangat merindukan putra Anda, saya akan memberi tahu Anda. Pada hari pertama bulan depan akan ada seseorang yang menunggang keledai hitam, dari penginapan di timur melewati depan rumah Anda, orang itu adalah putra Anda.”

Keesokan paginya, wanita tua itu segera menceritakan mimpinya kepada menantunya dan keluarganya: “Meskipun aku sudah tua dan kadang lupa banyak hal, aku masih ingat jelas mimpiku tadi malam. Mungkin karena aku terlalu sedih sehingga para Dewa memberi tahu aku secara khusus.”

Kemudian dia menceritakan secara rinci tentang mimpinya dan meminta keluarganya untuk mengingat kata-kata itu dengan baik.

Pada hari pertama bulan berikutnya, seluruh keluarga menunda semua pekerjaan, menyiapkan barang-barang, mengenakan pakaian rapi, dan mengamati dari pintu. Menjelang siang, mereka benar-benar melihat seseorang menunggang keledai hitam datang. Ketika orang ini mendekati gerbang, pelayan rumah sangat terkejut dan senang. Wanita tua itu juga berjalan dengan tongkatnya, meraih pakaian pria itu dan menangis tanpa bisa berkata-kata.

Penunggang keledai bernama Li Mou terkejut oleh pemandangan tiba-tiba itu, 5-6 orang yang bersamanya mengira mereka adalah pengemis yang datang untuk meminta uang sehingga mereka berteriak keras dan bersiap untuk memukul.

Namun, Li Mou merasa kasihan pada wanita tua itu sehingga dia menghentikan mereka, lalu bertanya kepada wanita tua itu: “Mengapa Anda menahan kami?”

Wanita tua itu menangis dan berkata: “Aku telah membuatmu ketakutan, aku memiliki kebingungan, ini adalah petunjuk dari para Dewa, bukan aku yang melakukannya sendiri. Sekarang hari sudah mulai gelap, bisakah kamu beristirahat di rumahku, aku akan menceritakan detailnya padamu.”

Li Mou turun dari keledainya dan masuk ke rumah, melihat ruang yang dihias dengan rapi, merasa akrab, dan tahu bahwa ini bukan keluarga yang miskin dan pengemis.

Li Mou naik ke ruang tamu, memberi hormat dan mengundang wanita tua itu duduk bersama. Wanita tua itu memanggil anggota keluarganya dan memperkenalkan mereka: “Ini adalah menantuku, ini adalah cucuku. Anakku lulus ujian, diangkat sebagai pejabat daerah, tetapi belum sempat menjabat sudah meninggal, dan hanya meninggalkan cucu kecil ini. Aku sering membaca sutra Buddha, merindukan anakku, tetapi tidak bisa bertemu, sehingga para Dewa memberi tahu bahwa hari ini aku bisa bertemu kembali dengan putraku. Kamu menunggangi keledai ke sini, situasinya persis seperti yang diberitahu oleh para Dewa, jadi aku menahanmu. Wajahmu memang sangat mirip dengan putraku. Sekarang aku akan menyiapkan jamuan untuk menyambutmu.”

Setelah mendengarkan, Li Mou berdiri dan berpikir sejenak, kemudian bertanya: “Apakah ada sebuah kamar kecil di sebelah kiri? Kenapa tidak dibuka dan dilihat?”

Ketika pintu dibuka, dia melihat kamar itu penuh debu. Setelah dibersihkan, Li Mou tiba-tiba menemukan sebuah buku, ternyata itu adalah naskah yang ditulis oleh Wang Mou yang sudah meninggal, benar-benar mirip dengan karangan ujian Li Mou di kehidupan sekarang. Oleh karena itu, Li Mou mulai berpikir: “Mungkin aku memang reinkarnasi Wang Mou.”

Jadi, Li Mou menghormat wanita tua itu dan berkata: “Ini adalah tempat aku tinggal di kehidupan sebelumnya, aku akan merawat ibu, menantu ibu adalah istriku, cucu ibu adalah anakku. Aku beruntung lulus ujian provinsi, hari ini sedang menuju ke utara. Jika kehidupan sebelumnya terulang, ketika aku diangkat sebagai pejabat daerah, aku akan mengirim seseorang untuk menjemput ibu.” Kemudian, Li Mou lulus dan diangkat sebagai pejabat daerah di Taihe, Provinsi Shanxi.

Pada awalnya, Li Mou khawatir dia akan mengulangi kesalahan yang sama dan meninggal sebelum menjabat, jadi dia hanya mengirim sejumlah emas dan perak untuk membantu keluarga. Setelah menjabat, dia membawa ibu, istri, dan anak-anak dari kehidupan sebelumnya untuk tinggal bersama, menganggap mereka sebagai keluarganya.

Ini benar-benar sebuah kisah yang luar biasa. Li Mou pernah menulis dalam sebuah puisi: “Mengganti bunga dan pohon adalah alami, kehidupan ini berkumpul bersama; kehidupan sebelumnya bermarga Wang sekarang bermarga Li, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?” (yn)

Sumber: tansinh.net

*Eps.2* Sedahsyat apakah Banjir Besar yang diturunkan Tuhan untuk Menghancurkan Dunia di Masa Lalu?

Meskipun dari studi geologi, arkeologi dan mitologi pada dasarnya kita dapat mengatakan dengan pasti : Bahwa sebelum peradaban kita, banjir besar yang menghancurkan umat manusia memang pernah terjadi di muka bumi.

Kelas Menengah Tiongkok Berjuang untuk Meminimalkan Hilangnya Kekayaan dalam Hantaman Ekonomi

0

Xin Ning dan Lynn Xu

Kelas menengah Tiongkok mengalami penurunan pendapatan yang tajam di tengah memburuknya kondisi perekonomian Tiongkok. Sebagian besar memilih untuk bertahan, bukan berinvestasi, bukan menjajaki peluang bisnis, dan mengurangi pengeluaran untuk melindungi aset mereka dengan kerugian minimal.

Pemotongan gaji menimpa sektor pegawai negeri sipil, sementara bank-bank dan perusahaan BUMN terpaksa melakukan PHK. Pekerjaan di sektor swasta juga telah terpengaruh.

Xu Jie (nama samaran) seorang wanita yang tinggal di Changchun, Provinsi Jilin, timur laut Tiongkok, dan telah menjalankan perusahaan perlengkapan hotel selama beberapa dekade, dengan pendapatan tahunan pernah mencapai hampir satu juta yuan dan memiliki lebih dari dua belas staf penjualan. Ia juga memiliki dua toko bahan bangunan yang menampilkan produk-produk.

Namun, perusahaannya mulai merugi selama pandemi COVID-19, dan ia harus meninggalkan bisnisnya. Sejak itu, ia berinvestasi di berbagai bidang produk keuangan dan pasar saham tetapi kehilangan ratusan ribu yuan.

“Di Tiongkok, tidak ada yang bisa dilakukan saat ini, apa pun investasinya akan hilang, sebaliknya, adalah bijaksana untuk tidak berinvestasi,” kata Xu Jie kepada The Epoch Times.

Xu Jie sekarang mencari nafkah dengan menyewakan dua gudang, satu garasi, dan empat ruang apartemen. Namun, keruntuhan industri real estate sangat menyusutkan nilai aset-asetnya. Salah satu propertinya, apartemen dengan dua kamar tidur di lokasi yang cukup makmur, yang bernilai 650.000 yuan (USD 89.700) sebelumnya pandemi, dijual dengan harga 450.000 (USD 62.000).

Meskipun ada konsesi yang besar, “tidak ada pembeli yang datang untuk bertanya sejauh ini,” katanya. Xu Jie juga harus menurunkan harga sewanya karena terjadi penurunan harga pasar sewa. Setelah gagal dalam berbagai upaya untuk menghasilkan uang, Xu Jie mengatakan ia telah bergabung dengan kelompok “berbaring”, sebuah ungkapan yang diadopsi oleh orang Tiongkok bagi mereka yang tidak berinvestasi atau menjajaki bisnis, berharap dapat meminimalkan kerugian akibat gejolak perekonomian.

“Kelas menengah di Tiongkok sangat cemas. Yang kami khawatirkan adalah kami tidak berani mengeluarkan uang dan hanya bisa mengurangi pengeluaran. Saya tidak mampu untuk kehilangan uang, jadi yang terbaik adalah mempertahankan penghasilan saya saat ini, dan sekarang saya merasa terhibur bahwa saya tidak memiliki hipotek atau kredit mobil,” katanya.

Xu Jie mampu mempertahankan hampir 200.000 yuan (USD 27.600) setahun penghasilannya yang menghidupi putrinya yang sedang kuliah di Universitas Makau.

Namun tidak semua masyarakat kelas menengah seberuntung itu.

Xu Jie mengatakan teman-teman sekelas putrinya sekarang sedang belajar di Hong Kong sudah mulai mengambil pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup karena pendapatan orang tuanya berkurang.

Lu Bin (nama samaran) dari Kota Yiyang, Provinsi Hunan di tengah Tiongkok, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa beberapa kenalannya dari kelas menengah yang kaya mengatakan mereka telah menghentikan upaya dalam pengembangan bisnis mereka. “Mereka bilang mereka tidak bekerja, tidak berinvestasi, tidak menjalankan toko, menabung, makan dan minum dalam jumlah sedang. Karena selama mereka berinvestasi, mereka akan merugi. Ada terlalu banyak jebakan sekarang, dan semua orang menjadi lebih tidak ramah.”

Data Bank Sentral Tiongkok menunjukkan bahwa hingga bulan Februari ini, penghematan rumah tangga di Tiongkok mencapai rekor tertinggi sebesar USD 19,83 triliun, yang menunjukkan warga negara Tiongkok cenderung membelanjakan lebih sedikit dan kepercayaan konsumen pun menurun jauh lebih rendah dibandingkan beberapa dekade terakhir.

Li Yuanhua, seorang sarjana sejarah Australia, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa penerima manfaat terbesar dari Partai Komunis Tiongkok selama beberapa dekade reformasi ekonomi adalah kelompok-kelompok kepentingan partai, yang telah melakukan penjarahan atau merusak sebagian besar kekayaan masyarakat.

“Yang paling dikhawatirkan oleh kelas menengah Tiongkok adalah runtuhnya ekonomi. Mereka memilih untuk ‘berbaring’, sebuah cara yang baik untuk menjaga kekayaan mereka,” kata Li Yuanhua, seraya menyebutkan bahwa tidak seperti masyarakat Barat, kelas menengah Tiongkok adalah kelompok bagian sangat kecil dari populasi.

Dalam suatu masyarakat, semakin kelas menengah tumbuh, semakin stabil masyarakat tersebut, menurut Li Yuanhua. Di sisi lain, kelas menengah lebih kecil berarti kesenjangan yang lebih besar antara si kaya dengan si miskin, dan semakin besar perbedaan di antara kebutuhan kelompok sosial, dan lebih banyak konflik sosial, katanya.

“Meski begitu, tidak ada masalah yang bisa diselesaikan jika sistem Partai Komunis Tiongkok tetap  tidak berubah.” (Vv)

Partai-Partai Sayap-Kanan Meraih Kemenangan Besar dalam Pemilu  Uni Eropa 2024

Hasil-hasil sementara menunjukkan perkiraan kemenangan untuk partai terbesar di Parlemen Eropa, tetapi dengan perolehan-perolehan besar oleh partai-partai yang lebih konservatif

The Epoch Times

Partai-partai sayap-kanan memperoleh dukungan di Parlemen Eropa pada hasil pemilihan umum tahun 2017 yang mengguncang kekuatan-kekuatan tradisional.

Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat seruan yang mengejutkan agar dilakukan pemilihan umum legislatif dini setelah partainya Emmanuel Macron menderita kekalahan telak dari partai sayap-kanan, yaitu Partai Reli Nasional. Di Jerman, dukungan terhadap Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah yang adalah partainya Olaf Scholz merosot ke perkiraan 14 persen, tertinggal dari Partai Alternatif untuk Jerman yang berhaluan sayap-kanan, yang melonjak ke posisi kedua.

Jutaan warga Eropa memilih calon-calon untuk masa jabatan lima tahun di dalam sebuah Parlemen Eropa yang baru, cabang legislatif dari blok perdagangan dengan 27 anggota.

Hasil-hasil sementara pemungutan suara yang berakhir pada hari Minggu, pada pukul 05.25 Senin, menunjukkan Partai Kristen Demokrat akan memperoleh 184 kursi, naik 8 kursi, Partai Sosial Demokrat memperoleh 139 kursi, tidak ada perubahan, dan kelompok Renew yang pro-bisnis memperoleh 80 kursi, turun 22 kursi. Partai Hijau merosot memperoleh 52 kursi, turun 19 kursi.

Proyeksi-Proyeksi Awal Menunjukkan Partainya Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni Meraih Suara Terbanyak

Proyeksi-proyeksi awal berdasarkan 18 persen suara yang dihitung di Italia menunjukkan Partai Brothers of Italy yang berhaluan sayap-kanan yang adalah partainya Perdana Menteri Giorgia Meloni telah memenangkan persentase suara terbesar dalam pemilihan umum parlemen Eropa.

Proyeksi tersebut, yang dirilis oleh lembaga penyiaran publik RAI, menempatkan Partai Brothers of Italy sebagai partai terpopuler dengan 28,5 persen suara, sementara Partai Demokrat yaitu partai oposisi yang berhaluan kiri-tengah berada di urutan kedua dengan 23,7 persen suaras.

Partai oposisi utama lainnya, Gerakan Bintang-5, meraih 10,5 persen suara, sementara Forza Italia, yang didirikan oleh mendiang Perdana Menteri Silvio Berlusconi, berada di urutan keempat dengan 10 persen suara, disusul Partai Liga yang berhaluan sayap-kanan sebesar 8,3 persen suara.

Giorgia Meloni melalui platform media sosial X memberikan komentar mengenai hasil-hasil positif mengenai partainya pada Minggu.

“TERIMA KASIH!” tulis Giorgia Meloni, seraya mencatat bahwa partainya, Brothers of Italy, telah memastikan statusnya sebagai kelompok politik terkemuka di Itali, bahkan semakin meningkat hasil-hasilnya dari pemilihan umum nasional terbaru tahun 2022.

Partai Nasionalis yang adalah partainya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban Tampaknya Akan Meraih Suara Terbanyak

Partai Nasionalis yang adalah partainya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán tampaknya akan meraih suara terbanyak dalam pemilihan Parlemen Eropa pada Minggu.

Di mana 55 persen suara telah dihitung, Partai Fidesz yang dipimpin Viktor Orbán memperoleh 43 persen suara, cukup untuk mengirim 11 delegasi dari total 21 kursi Hongaria di badan legislatif Uni Eropa.

Meskipun Partai Fidesz memperoleh suara terbanyak, namun suaranya turun hampir 10 poin persentase  dari dukungannya pada pemilihan umum Uni Eropa tahun 2019 dan tampaknya akan kehilangan dua kursi.

Penantang Viktor Orbán, Péter Magyar, yang memutuskan hubungan dengan partainya Viktor Orbán pada bulan Februari, dalam hitungan bulan, membentuk partai oposisi terkuat di Hongaria. Partai tersebut, Respect and Freedom (TISZA), menguasai 31 persen suara pada hari Minggu, yang berjumlah tujuh delegasi ke Parlemen Eropa.

Oposisi Utama Spanyol, Konservatif, Menang Atas Pemerintahan Sosialis

Kelompok oposisi konservatif terkemuka di Spanyol lebih unggul dari pemerintah Sosialis dalam pemilihan parlemen Uni Eropa, di mana kelompok yang berhaluan sayap-kanan membuat keuntungan yang bermakna.

Dengan 99 persen suara yang telah dihitung, oposisi sayap-kanan Partai Populer memperoleh 34 persen suara, lebih banyak empat poin persentase dibandingkan Partai Sosialis yang berhaluan kiri-tengah, partainya Perdana Menteri Pedro Sánchez. Diterjemahkan menjadi 22 kursi untuk kaum konservatif, sembilan kursi lebih banyak pada pemilihan umum Eropa sebelumnya, dan 20 kursi untuk Partai Sosialis.

Spanyol mempunyai jumlah kursi parlemen terbesar keempat yang dialokasikan di Majelis Uni Eropa: 61 kursi dari 720 kursi.

Hasil-hasilnya adalah kemajuan yang bermakna bagi kubu konservatif Partai Populer, yang telah  menyamakan pemungutan suara di Eropa dengan referendum mengenai pemerintahan Pedro Sánchez.

Vox, partai sayap-kanan yang menjadi sekutu pemerintahan kaum konservatif di beberapa wilayah dan kota di Spanyol, meningkatkan jumlah Anggota Parlemen Eropa dari Partai Vox dari empat orang yang diperoleh pada 2019 menjadi enam orang.

Sayap-kanan Spanyol memperoleh tiga kursi lagi di dalam parlemen baru dengan penampilan mengejutkan dari Se Acabó la Fiesta (The Party is Over), sebuah partai baru yang dipimpin oleh seorang influencer populis nasional yang dikenal dengan nama penanya, Alvise Pérez.

Alvise Pérez menampilkan dirinya sebagai pejuang melawan korupsi dan politik-politik identitas.

Oposisi Memenangkan Pemilihan Parlemen Eropa di Republik Ceko

Gerakan oposisi ANO sentris (YES) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Andrej Babis yang populis telah memenangkan pemilihan Parlemen Eropa di Republik Ceko.

Andrej Babis mengalahkan koalisi Together yang berhaluan kanan-tengah yang terdiri dari tiga mitra dalam koalisi pemerintahan Ceko: Partai Demokrat Sipil yang konservatif yang adalah partainya Perdana Menteri Petr Fiala, Partai Demokrat Kristen, dan Partai TOP 09 yang adalah partai konservatif-liberal.

ANO meraih 26 persen suara, untuk tujuh kursi, sementara Together meraih 22 kursi persen, untuk enam kursi.

Kelompok populis Oath berkoalisi dengan sebuah kelompok pendukung mobil yang menolak Kesepakatan Hijau Uni Eropa dan kebijakan lainnya berada di urutan ketiga dengan memperoleh lebih dari 10 persen suara dan memenangkan dua kursi. Koalisi Enough yang berhaluan sayap-kiri memperoleh suara di bawah 10 persen dan dua kursi.

Hasil-hasil untuk dua partai pemerintah lainnya, Partai STAN, sekelompok walikota, memperoleh hasil hampir 9 persen suara dan dua kursi, sedangkan Partai Pirate mendapat lebih dari 6 persen suara dan satu kursi.

Kebebasan dan Demokrasi Langsung, sekutu lokal pemimpin sayap-kanan Prancis Marine Le Pen, hanya memperoleh suara di bawah 6 persen dan meraih satu kursi.

Hasil Belanda Memastikan Partai Geert Wilders untuk Kebebasan Adalah Pemenang Terbesar

Hasil-hasil Belanda yang hampir lengkap dipastikan pada  Minggu malam bahwa Partai Kebebasan yang beraliran kanan yang adalah partainya Geert Wilders adalah pemenang terbesar dalam pemilihan umum parlemen Uni Eropa.

Partai yang dipimpin Geert Wilders memenangkan enam kursi, naik dari satu kursi di parlemen Eropa sebelumnya, menurut penghitungan suara Belanda yang hampir lengkap, penyiar nasional NOS melaporkan. Jumlah tersebut berkurang satu kursi dari perkiraan hasil exit poll setelah pemungutan suara di Belanda pada hari Kamis.

Perbedaan satu kursi itu tidak menyurutkan kegembiraan Geert Wilders. “Masih sangat pemenang terbesar dengan lima kursi lagi!” tulisnya di platform media sosial X.

Aliansi pro-Eropa dari Partai Buruh Sosial-Demokrat dengan Kelompok Hijau memenangkan kursi terbanyak, yaitu delapan kursi–—kurang satu kursi dibandingkan di parlemen sebelumnya.

Geert Wilders meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum nasional enam bulan lalu dan mendominasi selama pembicaraan berlarut-larut dengan tiga partai lain mengenai pembentukan sebuah koalisi pemerintahan.

Partai Oposisi Mengklaim Kemenangan di Slovakia

Oposisi utama Slowakia Progresif telah mengklaim kemenangan di pemilihan umum Parlemen Eropa di Sloakia, mengalahkan partai sayap-kiri Smer (Direction), partainya Perdana Menteri Robert Fico yang populis.

Pemungutan suara dilakukan hanya beberapa minggu setelah Robert Fico selamat dari percobaan pembunuhan.

Slovakia Progresif, sebuah kelompok liberal dan pro-Barat, memenangkan 27,8 persen suara, memperoleh enam kursi parlemen.

Smer, yang menolak mengirim senjata apa pun ke Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan utama Eropa, diikuti dengan 24,8 persen suara, memperoleh lima kursi.

Partai oposisi sayap-kanan, Republik, menempati posisi ketiga dengan 12,5 persen suara dan akan memperoleh dua kursi.

Hlas (Voice), partai sayap-kiri lainnya dalam koalisi pemerintah, memperoleh 7,2 persen suara, dan oposisi konservatif Demokrat Kristen menang 7,1 persen suara, sehingga masing-masing partai tersebut memperoleh satu kursi.

Partai ketiga dalam koalisi Robert Fico, Partai Nasionalis Slovakia yang nasionalis, gagal memenangkan satu kursi pun.

Jumlah pemilih mencapai rekor 34,4 persen.

Pemungutan Suara Secara Resmi Berakhir Karena Tempat-Tempat Pemungutan Suara Terakhir di Italia Ditutup

Tempat-tempat pemungutan suara terakhir di Italia telah ditutup, dan secara resmi mengakhiri pemungutan suara di seluruh Eropa dalam pemilihan parlemen Uni Eropa.

Tempat-tempat pemungutan suara di Italia ditutup pada pukul 11 ​​malam waktu setempat (2100GMT), yang secara resmi mengakhiri pemilihan umum maraton yang berlangsung selama empat hari di 27 negara anggota blok.

Marine Le Pen dari Prancis: ‘Siap Mengubah Negara Ini’ 

Marine Le Pen, dari Partai Reli Nasional Prancis, ia mengatakan “siap untuk mengubah keadaan negara ini” setelah memberikan pukulan telak kepada Presiden Macron di pemilihan umum parlemen Uni Eropa.

“Kami siap untuk itu. Pasca pemilihan umum legislatif tahun 2022 yang ditetapkan Partai Reli Nasional sebagai lawan utama parlemen, pemilihan-pemilihan umum ini Eropa mengukuhkan gerakan kami sebagai kekuatan utama untuk melakukan perubahan di Prancis,” kata Marine Le Pen kepada para pendukungnya di Paris.

“Kami siap menjalankan kekuasaan jika rakyat Prancis menaruh kepercayaan pada kami pada pemilihan umum legislatif mendatang. Kami siap untuk mengubah negara ini, siap membela kepentingan Prancis, siap mengakhiri imigrasi massa, siap menjadikan daya beli orang Prancis sebagai prioritas,” kata Marine Le Pen.

Hasil-Hasil Hampir Lengkap di Yunani Menunjukkan Partai yang Memerintah dalam Kemenangan yang Nyaman

Hasil-hasil yang hampir lengkap di Yunani menunjukkan Partai Demokrasi Baru yang berhaluan kanan-tengah yang memerintah dengan nyaman unggul dalam pemilihan Parlemen Uni Eropa di mana hanya di bawah 28 persen suara, namun dengan hasil yang lebih buruk dibandingkan 33 persen suara yang diraih pada pemilihan umum sebelumnya yang telah ditetapkan oleh pimpinan partai sebagai standar yang spesifik untuk pemungutan suara pada hari Minggu.

Hasil-hasil dari 95 persen Tempat Pemungutan Suara menunjukkan bahwa kelompok oposisi utama yang berhaluan sayap-kiri, SYRIZA, juga kalah, dengan perolehan suara di bawah 15 persen, turun hampir 24 persen pada tahun 2019. PASOK Sosialis hanya mendapat angka di bawah 13 persen suara, naik dari hampir 8 persen suara. Solusi Yunani Populis, yang juga mengalami peningkatan popularitasnya menjadi 9,5 persen suara dari 4 persen suara, merupakan yang terbesar dari tiga partai sayap-kanan untuk mengirimkan perwakilannya ke Parlemen Eropa, bersama Niki yang memperoleh 4 persen suara dan Voice of Reason yang memperoleh 3 persen suara.

Partai Komunis juga meningkatkan skornya, sama seperti Passage to Freedom yang berhaluan sayap-kiri, secara nominal.

Demokrasi Baru memenangkan tujuh dari jatah kursi Yunani untuk 720 anggota majelis, berkurang satu kursi dibandingkan pada tahun 2019. SYRIZA memilih empat kursi, dua kursi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

PASOK memperoleh satu kursi Anggota Parlemen Europa, yang kini memperoleh tiga kursi, begitu pula Solusi Yunani yang juga memperoleh satu kursi, yang kini memperoleh dua kursi. Sementara itu, Partai Komunis mempertahankan dua kursinya, sementara pendatang baru Niki, Passage to Freedom, dan Voice of Reason masing-masing memperoleh satu kursi.

Partai Elam Meraih Satu dari Enam Kursi Parlemen Uni Eropa untuk Siprus

Stasiun penyiaran negara Siprus mengatakan hasil-hasil yang hampir-lengkap menunjukkan Partai ELAM yang berhaluan sayap-kanan telah berhasil meraih satu dari enam kursi yang di Parlemen Eropa untuk Siprus.

Ini adalah pertama kalinya Partai ELAM, yang didirikan pada tahun 2008 ini, mendapatkan satu kursi di pemilihan umum di Parlemen Eropa. Posisi Partai ELAM terhadap sejumlah besar migran yang telah mencapai Siprus dalam beberapa tahun terakhir semakin diterima pemilih dan telah memberikan peningkatan dukungan yang stabil kepada Partai ELAM.

Dengan hampir 85 persen suara telah dihitung, Partai ELAM hanya memperoleh 11 suara persen, kata lembaga penyiaran pemerintah.

Presiden ELAM Christos Christou mengatakan pada hari Minggu bahwa ELAM akan berupaya dilantik ke dalam Partai Konservatif dan Reformis Eropa (ECR) dipimpin oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Christos Christou mengatakan fokus kebijakan partainya di Parlemen Eropa adalah masalah migrasi dan mengupayakan kesepakatan untuk memperbaiki perpecahan etnis yang sudah berusia setengah abad di Siprus.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk Menyatakan Kemenangan

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk telah menyatakan kemenangannya setelah exit poll menunjukkan kemenangan yang menentukan bagi partainya yang berhaluan tengah dan pro-Uni Eropa.

Exit poll yang dilakukan Ipsos menunjukkan lebih dari 38 persen suara tertuju pada Koalisi Sipilnya Donald Tusk. Menurut exit poll, hasilnya mengecewakan untuk Partai Hukum dan Keadilan, partai konservatif nasional yang memerintah Polandia dari tahun 2015–2023. Exit poll menunjukkan hampir 34 persen suara.

Partai Konfederasi yang beraliran sayap-kanan menduduki peringkat ketiga dalam exit poll, memenangkan hampir 12 persen suara untuk penampilan yang kuat.

Influencer Siprus Tanpa Pengalaman Politik Tampaknya Akan Memenangkan Kursi Parlemen Uni Eropa

Seorang YouTuber yang populer telah mengejutkan dunia politik Siprus yang tampil merebut satu dari enam kursi yang diberikan kepada negara kepulauan itu di Parlemen Eropa dari kekuatan politik tradisional.

Dengan lebih dari tiga perempat suara dihitung, hasil-hasil tidak resmi menunjukkan Fidias Panayiotou meraih hampir 20 persen suara, sekitar 2 poin persentase di belakang partai AKEL yang berakar komunis di peringkat kedua dan 4 poin persentase di belakang Partai Reli Demokrat yang berhaluan kanan-tengah.

Meskipun jajak pendapat secara konsisten menunjukkan Fidias Panayiotou memperoleh suara yang tinggi, tidak seorang pun menduga ia akan menghancurkan sampai tingkat ini dalam pembentukan politik Siprus hanya melalui ketenaran media sosialnya setelah hanya kampanye selama dua bulan di mana ia pada dasarnya tidak menawarkan posisi-posisi politik.

Dalam pernyataan pertamanya setelah pemungutan suara ditutup dan hasil-hasil awal menunjukkan ia stabil di tempat ketiga, Fidias Panayiotou, yang hanya menggunakan nama depannya, mengatakan ada “keajaiban” telah terjadi, mengakui bahwa ia sendiri tidak percaya ia akan mendapat angka-angka tersebut.

“Hari ini adalah hari bersejarah tidak hanya bagi Siprus, tetapi mungkin bagi dunia,” kata Fidias Panayiotou. “Ini bisa jadi pertama kalinya calon independen sepenuhnya yang bahkan tidak mempunyai firasat apapun akan dukungan dari partai politik, berhasil terpilih, dengan media sosial menjadi satu-satunya senjatanya.”

Fidias Panayiotou berbicara mengenai pembukaan sebuah “babak baru dalam buku demokrasi” di mana  warganegara yang lebih berdaya dan menghukum wakil-wakil partai-partai politik dengan menyatakan bahwa para pemilih telah meninggalkan mereka dan kepentingan diri mereka sendiri.

Para analis mengatakan Fidias Panayiotou memperoleh suaranya terutama dari kelompok usia 18-39 tahun, namun berhasil mendapatkan persentase yang terhormat dari pemilih yang berusia lebih tua, muncul menjadi orang-orang yang memilih untuk tidak ikut campur dalam mesin partai politik yang didorong oleh klientelisme.

Fidias Panayiotou menjadi terkenal dalam sebuah video beberapa tahun lalu ketika ia berhasil mendapatkan pelukan dari pengusaha miliarder Elon Musk. Sejak itu, Fidias Panayiotou telah memposting video yang tidak terhitung jumlahnya, setidaknya satu video di antaranya di mana ia terkena air panas karena menumpang secara gratis transportasi umum Jepang sebagai bagian perlombaan melintasi Jepang. Fidias Panayiotou kemudian meminta maaf karena melakukan hal tersebut.

Fidias Panayiotou mengadakan pesta dadakan di Eleftheria Square, ibukota Siprus untuk merayakan kemenangannya.

Emmanuel Macron Menyerukan Pemilihan Umum Legislatif Dipercepat Setelah Kalah dalam Pemungutan Suara Uni Eropa

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia akan membubarkan Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan umum legislatif secepatnya setelah partainya mengalami kekalahan telak pada tahun 2017 dalam pemilihan umum Parlemen Eropa.

Dalam pidato nasionalnya dari Istana Kepresidenan Elysee, Emmanuel Macron berkata: “Saya telah memutuskan untuk mengembalikan pilihan masa depan parlemen kita kepada anda melalui pemungutan suara. Oleh karena itu saya membubarkan Majelis Nasional.” Pemungutan suara akan berlangsung dalam dua putaran pada tanggal 30 Juni dan 7 Juli, kata Emmanuel Macron.

Langkah ini dilakukan ketika hasil-hasil proyeksi pertama dari Prancis pada hari Minggu menunjukkan Partai Reli Nasional yang berhaluan sayap-kanan unggul jauh di pemilihan umum parlemen Uni Eropa, mengalahkan kelompok sentris Emmanuel Macron yang pro-Eropa, menurut lembaga-lembaga jajak pendapat Prancis.

Proyeksi Pertama oleh Uni Eropa Menyatakan Partai-Partai Sayap-Kanan Mendapat Keuntungan-Keuntungan Besar

Partai-partai sayap-kanan memperoleh keuntungan-keuntungan besar dalam pemilihan umum Parlemen Eropa ketika Partai Hijau mendapat pukulan besar, menurut proyeksi pertama yang diberikan oleh Uni Eropa.

Perkiraan-perkiraan yang dikumpulkan oleh Parlemen Uni Eropa didasarkan pada exit poll atau data survei lainnya, beserta proyeksi yang mungkin mencakup sebagian pemilihan umum kembali.

Dua kelompok arus utama dan pro-Eropa, yaitu kelompok konservatif dan kelompok sosialis, kehilangan beberapa kursi namun tetap menjadi kekuatan dominan. Partai Hijau diperkirakan akan kehilangan sekitar 20 kursi.

Hasil-Hasil Proyeksi Pertama Dari Prancis Menempatkan Partai Reli Nasional Unggul Jauh Di Depan

Hasil-hasil proyeksi pertama dari Prancis  menempatkan Partai Reli National yang berhaluan sayap-kanan unggul dalam pemilihan umum Uni Eropa, menurut jajak pendapat institut-institut di Prancis.

Partai nasionalis Marine Le Pen diperkirakan memperoleh sekitar 31-32 persen suara, lebih dari dua kali lipat skor partai sentris yang pro-Eropa, partainya Presiden Emmanuel Macron yang diproyeksikan mencapai sekitar 15 persen suara.

Prancis memilih 81 anggota Parlemen Eropa.

Exit Poll Kroasia Memproyeksikan Konservatif-Konservatif yang Sedang Berkuasa Memenangkan Suara Terbanyak

Exit poll di Kroasia memproyeksikan kelompok konservatif-konservatif yang berkuasa akan memenangkan suara terbanyak pada pemilihan umum Uni Eropa, diikuti oleh partai oposisi utama kiri-tengah. Satu partai sayap-kanan pendatang baru juga memenangkan satu kursi untuk pertama kalinya. Partai Uni Demokrat Kroasia, partainya Perdana Menteri Andrej Plenkovic meraih 33,7 persen suara, atau memperoleh enam kursi, sedangkan Partai Demokrat Sosial meraih 27,8 persen suara, atau memperoleh empat kursi, menurut exit poll yang dilakukan oleh badan jajak pendapat Ipsos dan disiarkan oleh televisi HRT negara Kroasia.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Gerakan Tanah Air yang berhaluan sayap-kanan meraih 8,6 persen suara, atau memperoleh satu kursi. Partai tersebut merupakan bagian pemerintahan koalisi di Kroasia setelah muncul sebagai ‘kingmaker’ pada pemilihan umum parlemen baru-baru ini. Kelompok Liberal We Can meraih 5,4 persen suara, yang juga mendapat memperoleh satu kursi.

Jumlah Partisipasi yang Rendah di Yunani, Tampaknya Tidak Ada Satupun dari 3 Partai Utama  Mencapai Tujuannya

Di Yunani, tidak satu pun dari tiga partai besar yang mencapai tujuannya pada pemilihan umum Parlemen Eropa pada Minggu, namun semua partai mungkin akan menemukan hikmah di dalamnya.

Yang tidak bisa dibantah adalah tingkat partisipasi yang sangat rendah: lebih dari 40 persen setelah suara dihitung, jumlah pemilih adalah 39 persen, hampir 20 poin persentase di bawah pemilihan umum Eropa yang terakhir, pada bulan Mei 2019.

Partai Demokrasi Baru yang berhaluan kanan-tengah berharap dapat menyamai hasil pemilihan umum tahun 2019 yaitu 33 persen suara. Sejauh ini, perolehan suara Partai Demokrasi Baru mencapai 27,6 persen suara, masih jauh di atas perolehan suara oposisi utama SYRIZA dengan hampir 15 persen suara dan PASOK sosialis hanya lebih dari 13 persen suara.

Pemimpin SYRIZA Stefanos Kasselakis mengharapkan setidaknya 20 persen suara atau setidaknya menyamai perolehan 17,8 persen suara yang diperoleh partai tersebut pada pemilihan umum nasional kedua tahun lalu. PASOK berharap bisa menyalip SYRIZA untuk posisi kedua, seperti yang ditunjukkan oleh jajak pendapat tahun lalu. Namun jika hasilnya bertahan, maka margin PASOK dengan SYRIZA akan lebih sedikit dibandingkan yang ditunjukkan dalam survei opini baru-baru ini.

Partai-partai sayap-kanan meningkatkan perolehan suara mereka, bahkan ketika salah satunya, Partai Spartan, dilarang mengikuti pemilihan umum: Solusi Yunani sejauh ini memperoleh hampir 10 persen suara, Niki memperoleh sedikit di atas 4 persen suara, dan Voice of Reason memperoleh 3 persen suara, ambang batas yang diperlukan untuk memilih Deputi Eropa.

Partai Komunis memperoleh 9 persen suara, naik dari 5 persen suara pada tahun 2019.

Exit Poll Menunjukkan Partainya Perdana Menteri Bulgaria Kemungkinan Besar Sebagai Pemenang

Exit poll di Bulgaria menunjukkan adanya partai kanan-tengah GERB di mana sebanyak tiga kali Perdana Menteri Boyko Borissov kemungkinan besar akan menjadi pemenang pemungutan suara parlemen Bulgaria serta pemilihan umum Parlemen Eropa.

Exit poll yang dilakukan oleh Gallup International menunjukkan Partai GERB memperoleh 26 persen suara, tampaknya berhasil mengalahkan koalisi reformis antara Partai Kami Lanjutkan Perubahan dan partai sayap kanan Demokrat Bulgaria dengan margin lebih dari 10 poin persentase di kedua pemungutan suara.

Proyeksi-proyeksi menunjukkan jumlah pemilih yang mencapai rekor terendah. Hasil-hasil awal diharapkan muncul pada hari Senin, tetapi mungkin perlu waktu berhari-hari sebelum hasil-hasil akhir yang resmi diumumkan.

Jika hasil-hasil akhir memastikan indikasi-indikasi dari exit poll, maka Boyko Borissov akan  memberikan mandat untuk membentuk kabinet keempatnya, meskipun ia mungkin menghadapi tugas tantangan berat dalam mencari sekutu-sekutu untuk membentuk koalisi pemerintahan di dalam sebuah parlemen yang terpecah-pecah.

Partai nasionalis Vazrazhdane, merupakan oposisi yang kuat terhadap segala tindakan yang menentang Rusia di bawah kepemimpinan Putin, dipandang memperluas kehadiran parlemennya di negaranya menjadi 15 persen suara dan untuk pertama kalinya juga diharapkan mengirimkan minimal tiga perwakilan di Parlemen Eropa.

Partai-partai Pro-Uni Eropa Diharapkan Memegang Mayoritas

Perkiraan nasional pertama dari lima negara Uni Eropa yang disediakan oleh Parlemen Eropa menyatakan partai-partai arus utama dan pro-Eropa harus mempertahankan mayoritasnya di legislatif berikutnya.

Perkiraan yang dikumpulkan oleh parlemen Uni Eropa didasarkan pada exit poll atau data survei lainnya dari Austria, Siprus, Jerman, Yunani, dan Belanda.

Kaum Sosialis, Liberal, Hijau, dan Konservatif menunjukkan penampilan yang kuat, meskipun mereka diperkirakan akan kehilangan kursi dari partai-partai sayap-kanan seperti yang dipimpin oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pemimpin Hongaria Viktor Orbán, Geert Wilders di Belanda, dan Marine Le Pen di Prancis.

Ursula Von der Leyen Mengucapkan Selamat Kepada Partainya di Jerman

Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengucapkan selamat kepada partainya di Jerman, Uni Demokrat Kristen, mengenai hasil-hasil pemilihan umum setelah exit poll menunjukkan bahwa Partai Uni Demokrat Kristen adalah peraih suara terbesar.

“Anda tahu bahwa kami di Eropa masih harus menunggu beberapa jam, tetapi anda telah menetapkan sebuah tren adalah yang terbaik—kekuatan terkuat, stabil, dalam kesulitan waktu dan jarak,” katanya kepada para pendukungnya melalui tautan video dari Brussels.

“Sekarang kita harus meniru hal ini di Eropa, tetapi saya yakin kita akan bisa sukses malam ini,” kata Ursula Von der Leyen.

Exit Poll Menunjukkan Keuntungan-Keuntungan bagi Kelompok Kanan-Sayap Jerman

Exit poll menunjukkan hasil-hasil yang sangat lemah bagi partai-partai yang berkuasa di Jerman dan keuntungan-keuntungan bagi kelompok sayap-kanan Alternatif untuk Jerman dalam pemungutan suara hari Minggu untuk Parlemen Eropa, sementara oposisi konservatif arus utama dibentuk untuk tetap menjadi kekuatan politik terkuat di badan legislatif Jerman.

Jajak pendapat untuk televisi publik ARD dan ZDF menunjukkan dukungan untuk Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah, partainya Kanselir Olaf Scholz memperoleh 14 persen suara, di bawah 15,8  persen suara yang mereka raih pada tahun 2019 dan jauh di bawah pencapaian mereka pada pemilihan umum nasional Jerman pada tahun 2021.

Partai Hijau yang merupakan aktivis lingkungan hidup, merupakan partai terbesar kedua di bawah koalisi Olaf Scholz, turun dari 20,5 persen suara lima tahun lalu menjadi sekitar 12 persen suara, menurut exit poll. Dukungan untuk pro-bisnis Partai Demokrat Bebas, pihak ketiga dalam pemerintahan yang penuh pertengkaran dan tidak populer, terlihat memperoleh 5 persen suara.

Exit poll tersebut memberikan keunggulan yang jelas kepada blok Union yang berhaluan kanan-tengah, yang kini menjadi kekuatan oposisi utama, menempatkan dukungannya sekitar 30 persen. Hal itu sejalan dengan hasil pemilihan umum tahun 2019 dan lebih baik dibandingkan hasil pemilihan umum nasional sebelumnya.

Alternatif untuk Jerman, atau AfD, terlihat menang hingga 16,5 persen suara. Angka tersebut lebih baik daripada perolehan 11 persen pada tahun 2019, namun masih jauh dari perolehan jajak pendapat peringkat beberapa bulan yang lalu. Partai ini telah mengalami serangkaian kemunduran tahun ini, termasuk skandal seputar dua calon utamanya untuk Parlemen Eropa.

Belgia Menelaah Laporan-Laporan Penyimpangan oleh Pemilih Remaja

Beberapa pemilih di bawah umur di Belgia yang hanya diperbolehkan memberikan suara dalam pemilihan umum Eropa mungkin juga memberikan suara di pemilihan umum regional dan federal di mana mereka tidak berhak berpartisipasi, menurut Menteri Dalam Negeri Belgia.

Para pemilih di Belgia memilih parlemen federal yang baru dan juga parlemen regional dan anggota Parlemen Eropa. Remaja yang berusia 16 tahun hingga 17 orang diizinkan untuk memilih dalam pemilihan umum Eropa, tetapi warganegara Belgia harus berusia minimal 18 tahun untuk memberikan suara pada pemilihan umum lainnya.

Menyusul laporan-laporan di media lokal pada hari Minggu bahwa semua orang yang berusia di bawah 18 tahun memberikan suaranya pada tiga pemilihan umum, kata Menteri Dalam Negeri Annelies Verlinden kepada penyiar regional VRT bahwa “kesalahan-kesalahan tampaknya terbatas” dan memang keluhan-keluhan akan diselidiki.

“Untuk saat ini saya berasumsi dampaknya terbatas. Kami akan lanjutkan pemilihan umum ini,” kata Annelies Verlinden.

Jumlah Pemilih yang Rendah di Spanyol

Sekitar 38 juta rakyat Spanyol berhak memilih pada hari Minggu untuk memilih 61 anggota Parlemen Eropa yang mempunyai 720 kursi, di mana oposisi konservatif dan Partai Sosialis yang berkuasa diperkirakan akan mendapatkan kursi terbanyak.

Antonio García Escolar, produser dan penulis skenario dari Madrid, berkomentar mengenai sikap apatis pemilih, sesuatu yang ia salahkan karena informasi yang salah. “Kami mengantuk,” katanya. ”Kami tertidur, karena kami lebih suka membaca judul utama atau apa yang dikatakan YouTuber kepada kami dan kami tidak mencari informasi yang benar.”

Antonio García Escolar tidak mengungkapkan siapa yang ia pilih tetapi mengatakan ia memilih yang  “melawan fasisme.”

“Fasisme bukanlah sesuatu yang dipelajari seseorang di sekolah, fasisme adalah sesuatu yang memang tidak aktif dan fasisme ada di dalam diri kita semua, yang hanya muncul ketika rasa takut muncul,” kata Antonio García Escolar.

Ana Cabanas, pengacara dari Madrid, mengatakan kebijakan-kebijakan ekonomi dan pertanian yang diputuskan di Brussel merupakan beberapa topik utama yang mendorongnya untuk memilih.

“Saya masih percaya pada Eropa dan saya ingin memberikan suara dalam hal-hal yang berdampak pada perundang-undangan di Spanyol dan hal-hal yang diputuskan di Eropa,” kata Ana Cabanas.

Pemilih Prancis Prihatin Mengenai Migrasi dan Perang

Migrasi telah menjadi salah satu isu terpenting bagi pemilih Perancis, dan partai sayap-kanan yang dipimpin Marine Le Pen mengharapkan hasil yang kuat menentang partai Presiden Emmanuel Macron.

Jordan Bardella, anak didik Marine Le Pen yang berusia 28 tahun dan saat ini menjabat sebagai Presiden Partai Reli Nasional yang berhaluan sayap-kanan, memberikan penampilan yang kuat dalam debat-debat pemilihan umum mendatang akhir pekan ini, sesuatu yang dapat membantu Marine Le Pen karena Marine Le Pen diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden Prancis pada tahun 2027.

Jordan Bardella sangat menentang Pakta Suaka dan Migrasi Uni Eropa, sebuah rencana yang didukung oleh Emmanuel Macron yang berupaya berbagi pengelolaan kedatangan migran yang tidak teratur di antara negara-negara Uni Eropa.

Para pemilih Prancis juga fokus pada perang di Ukraina dan Gaza.

“Saat ini, dalam konteks perang di Ukraina dan Timur Tengah, terdapat dimensi yang berbeda dari dimensi nasional,” kata Francois Tivolle, yang memberikan suaranya di distrik ke-11 Paris.

Kanselir Jerman Menghadapi Ujian Nasional Pertama Sejak Menjabat

Pemilihan umum Parlemen Eropa memberikan uji nasional pertama untuk partai-partai politik di Jerman sejak pemerintahan Kanselir Olaf Scholz mulai menjabat pada akhir tahun 2021.

Survei-survei pra-pemilihan umum menunjukkan bahwa oposisi konservatif arus utama, blok Uni Eropa, diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan terkuat Jerman di badan legislatif Uni Eropa. Survei-survei tersebut memperkirakan hasil-hasil yang lemah bagi ketiga partai dalam koalisi pemerintahan Olaf Scholz, yang menjadi sangat tidak populer.

Partai Alternatif untuk Jerman yang berhaluan sayap-kanan dapat mengharapkan keuntungan dari 11 persen suara yang diperolehnya pada tahun 2019.

Jerman memilih 96 dari 720 anggota parlemen yang akan menjadi anggota Parlemen Eropa yang baru, bagian tunggal terbesar.

Pemungutan Suara di Polandia Bersamaan dengan Perang di Ukraina dan Fokus pada Masalah Migrasi 

Rakyat Polandia memberikan suaranya pada saat terjadi suasana yang sangat tidak aman bagi negaranya di sepanjang sisi timur Uni Eropa dan NATO.

Perang di seberang perbatasan dengan Ukraina telah menciptakan ketakutan jika Rusia yang akan memenangkan perang tersebut, maka Polandia dan negara-negara tetangga yang pernah berada di bawah kendali Moskow dapat menjadi sasaran berikutnya.

Krisis migrasi juga terjadi di kawasan timur Polandia yang berbatasan dengan Belarusia. Polandia menuduh Belarusia dan Rusia memikat jumlah besar migran menuju ke perbatasan tersebut sehingga menciptakan ketidakstabilan. Krisis memang mematikan, di mana seorang migran baru-baru ini menikam seorang tentara Polandia secara fatal. Puluhan migran, jika tidak lebih, juga meninggal di kawasan hutan rawa sejak tahun 2021.

Perdana Menteri Donald Tusk telah menekankan keamanan nasional dan berjanji akan memperkuat kendali perbatasan saat ia mencari penampilan bagus untuk partainya yang pro-Uni Eropa.

Sebagian orang Polandia memikirkan sifat Uni Eropa itu sendiri. Di negara yang di bawah kendali pemerintahan asing untuk jangka waktu yang lama di masa lalu, beberapa orang Polandia khawatir bahwa blok yang memiliki 27 anggota ini mengambil terlalu banyak kekuasaan dari masing-masing negara.

“Kami tahu bahwa Uni Eropa sedang dalam krisis, jadi mungkin pemilihan umum kami akan mengubah pengambilan keputusan dan efisiensi badan ini,” kata Anna Grzegorczyk-Łuczak, seorang arsitek berusia 60 tahun yang memberikan suara sejak awal di Warsawa. Ia tidak mau menyebutkan partai mana yang ia pilih.

Rakyat Bulgaria Memberikan Suara untuk Parlemen Baru dan untuk Pemilihan Umum Uni Eropa

Rakyat Bulgaria akan memilih parlemen baru pada Minggu dan juga berpartisipasi dalam pemilihan umum Uni Eropa.

Ini merupakan pemilihan umum parlemen keenam di Bulgaria dalam tiga tahun terakhir. Ada kekhawatiran akan kelelahan pemilih dan kekecewaan luas terhadap politisi yang tidak memenuhi janji untuk memberantas korupsi dan melakukan reformasi dapat mengakibatkan jumlah pemilih yang rendah dan parlemen yang terpecah-pecah.

Hasil-hasil awal diperkirakan akan diperoleh pada hari Senin dalam pemungutan suara untuk 240 kursi di Majelis Nasional dan untuk 17 anggota di Parlemen Eropa.

Calon-calon terdepan dalam pemilihan Majelis Nasional tampaknya adalah Partai GERB yang dipimpin oleh Perdana Menteri Boyko Borissov yang sudah tiga kali menjabat dan koalisi reformis Partai Kami Lanjutkan Perubahan–Partai Demokrat Bulgaria.

Setelah bersaing ketat pada pemilihan umum pada bulan Juli lalu, kedua kelompok tersebut bersaing berusaha memecahkan kebuntuan politik dengan membentuk koalisi pemerintahan yang tidak nyaman, tetapi hanya bertahan sembilan bulan.

Exit Poll

Di Belanda, exit poll yang dilakukan pada 6 Juni menunjukkan bahwa partai nasionalisnya Geert Wilders berada di jalur yang tepat untuk memenangkan tujuh dari 29 kursi Belanda di majelis Uni Eropa, dari nol kursi pada tahun 2019, menindaklanjuti kemenangan besarnya dalam pemilihan umum nasional tahun lalu.

Partai Kebebasan yang dipimpin Geert Wilders hanya akan kekurangan satu kursi dari gabungan kursi aliansi Partai Sosialis Demokrat-Partai Hijau.

Di Belgia, pemilih juga dapat memilih kamar-kamar federal dan regional serta diperkirakan akan mendukung partai nasionalis sayap-kanan Flemish, Vlaams Belang mencatatkan rekor angka, meski masih bisa dicegah oleh partai-partai lain.

Pemerintahan Perdana Menteri Alexander De Croo cenderung akan tetap bertahan menjabat dalam kapasitas pemelihara selama berbulan-bulan hingga koalisi multi-partai baru terbentuk. (Viv)

Tanda Peringatan Awal yang Tidak Disadari Wanita Berusia 29 Tahun, yang Berujung pada Diagnosis Kanker yang Menghancurkan

EtIndonesia. Seorang wanita mengungkapkan bagaimana dia mengabaikan tanda-tanda awal kanker hingga akhirnya didiagnosis lima bulan kemudian.

Jody Horne, dari Melbourne, Australia, hidup bahagia, sehat, dan bugar, tetapi mengabaikan gejala-gejala yang tidak dapat dijelaskan – termasuk kelelahan, darah di tinja, dan ketidaknyamanan yang kadang terjadi – karena dia menikmati hidupnya dan tidak berpikir bahwa dia bisa sakit.

Namun, hanya dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-29, Jody menerima pukulan yang menghancurkan ketika dia didiagnosis dengan kanker rektum stadium 2.

Berbicara kepada 7Life, Jody menjelaskan: “Saya masih muda dan menikmati hidup, lalu tiba-tiba segalanya berubah drastis.”

“Saya merasa terkejut dan mati rasa. Itu adalah pengalaman yang sangat menyedihkan…”

Dia menambahkan bagaimana adik perempuannya, yang bersamanya saat diagnosis disampaikan, jatuh sakit saat Jody diberitahu tentang kanker yang dialaminya.

Dia menambahkan: “Itu sangat menghancurkan bagi kami berdua pada saat itu.”

Gejala Jody tidak terlihat terlalu parah, jadi dia menunda-nunda selama berbulan-bulan hingga akhirnya mengalami pendarahan rektum yang berlangsung selama lima jam.

Kejadian tidak biasa tersebut mendorongnya untuk mencari bantuan di klinik medis setelah jam kerja, di mana seorang dokter mengatakan “pergi ke UGD jika pendarahan tidak berhenti segera, dan jika berhenti, untuk menemui seorang gastroenterolog.”

Meskipun pendarahan akhirnya melambat, Jody membuat janji untuk menemui seorang gastroenterolog yang melakukan sigmoidoskopi beberapa minggu kemudian. Sigmoidoskopi dapat menyaring kanker rektum, dan pada pemindaian Jody terdeteksi adanya polip.

Sebagai tahap penyelidikan berikutnya, Jody diminta menjalani kolonoskopi untuk menghilangkan polip tersebut, tetapi di sinilah kabar buruknya muncul karena petugas medis menemukan adanya tumor.

Setelah biopsi mengonfirmasi bahwa tumor tersebut bersifat kanker, Jody didiagnosis dengan kanker rektum stadium dua hanya dua minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-29.

Dalam keadaan shock setelah diberitahu berita tersebut, Jody menelepon ayahnya dan menyampaikan kabar buruk tersebut melalui telepon. Dia menggambarkan itu sebagai ‘hal paling mengerikan’ untuk memberitahu orangtua, keluarga, dan teman-temannya tentang diagnosis kankernya.

Sebagai bagian dari perawatannya untuk kanker, Jody menjalani lima setengah minggu radioterapi panggul dan kemoterapi harian. Dia juga menjalani ileostomi sementara yang menyelamatkan nyawa selama dua operasi besar, serta perawatan seperti pelestarian kesuburan untuk membekukan sel telurnya demi rencana masa depan memiliki anak.

Perawatan intensif tersebut telah membuat Jody mengalami menopause dini karena uterusnya sangat terpengaruh, yang bisa berarti dia ‘tidak mungkin untuk dengan aman mengandung kehamilan’.

Dia menambahkan: “Memiliki keluarga akan terlihat sangat berbeda sekarang (melalui ibu pengganti atau adopsi) dari yang pernah saya bayangkan.”

Meskipun sekarang bebas dari kanker, Jody menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan tanda-tanda dan gejala.

Tahap awal bisa mencakup tanda-tanda umum seperti darah di tinja, nyeri atau kembung perut, sembelit, diare, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, kelemahan atau sesak napas.

Jody mendesak: “Ini adalah gejala-gejala yang harus Anda perhatikan, dan yang terpenting, bicarakan dan bagikan dengan orang yang Anda cintai.

“Tidak ada tabu tentang tinja, itu hanya aspek dari kesehatan kita; kita perlu lebih banyak berbicara tentang hal ini dan kita perlu menghilangkan stigma.” (yn)

Sumber: tyla

Setiap Tahun, Kota di Finlandia Ini Memutar Musik Klasik untuk Menjauhkan dari Anak Muda

EtIndonesia. Selama beberapa tahun terakhir, polisi di Kota Espoo, Finlandia, telah menerapkan taktik menarik untuk mencegah anak-anak muda berpesta di pantai setempat – dengan memutar musik klasik dari pengeras suara.

Tidak ada bukti ilmiah bahwa anak muda tidak menyukai musik klasik, namun polisi di Espoo yakin bahwa hal tersebut berhasil, dan fakta bahwa mereka telah menggunakan taktik ini selama enam tahun terakhir merupakan buktim nyata.

Rupanya, di penghujung tahun sekolah, pantai di lingkungan Haukilahti di Espoo menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda yang ingin berpesta hingga larut malam.

Pada awalnya, pemerintah setempat telah mencoba berbagai metode lain untuk membubarkan generasi muda tersebut, namun tidak ada yang berhasil sebaik karya musik klasik seperti The Blue Danube karya Strauss, Four Seasons karya Vivaldi, dan Ave Maria karya Schubert.

Jadi, mulai awal Juni, polisi memutar musik klasik dari beberapa pengeras suara di pantai untuk mencegah remaja berkumpul di sana setelah matahari terbenam.

“Untuk beberapa alasan, musik klasik tidak menarik bagi kaum muda dan kaum muda menjauhi tempat-tempat yang terdapat musik klasik,” kata Mikko Juvonen dari departemen kepolisian Uusimaa Barat kepada Yle. “Lebih baik anak-anak kita biarkan di lahan kering, dan menyenangkan bagi keluarga untuk datang dan berenang di sini pada pagi hari saat pantai bersih.”

Sebelum menerapkan metode musik klasik enam tahun lalu, Haukilahti merupakan tempat berkumpulnya pesta akhir semester yang biasanya menyisakan tumpukan sampah dan pecahan kaca. Kini, polisi Espoo tidak perlu lagi khawatir, karena tidak ada anak muda yang mau berada di sekitar saat musik klasik mulai diputar.

Sejumlah penduduk setempat mengaku bahwa mereka menganggap inisiatif polisi ini agak aneh, namun karena berjalan dengan baik, sepertinya tidak ada yang mengeluh. (yn)

Sumber: odditycentral

Bagaimana Partai Komunis Tiongkok Membungkam Pembicaraan Mengenai Pengambilan Organ Secara Paksa di Barat

Beijing menggunakan perpanjangan tangannya untuk membungkam orang-orang berbicara mengenai kekejamannya

Eva Fu

Ketika pengacara hak asasi manusia David Matas berada dalam pantauan Beijing karena ia menyelidiki pembunuhan sistematis yang dilakukan rezim Tiongkok terhadap tahanan hati nurani untuk mengambil organ-organnya, berbagai peristiwa yang mencurigakan mulai terjadi di sekitar David Matas.

Penyelenggara yang menjadwalkan David Matas untuk membahas topik tersebut akhirnya dibatalkan pada menit-menit terakhir. Lokasi forum yang dipesan akhirnya mundur dengan sedikit penjelasan. Sehari sebelum menjamu David Matas untuk sebuah forum, salah satu tempat ditembak dari kendaraan yang lewat yang meninggalkan sebuah lubang peluru di jendela.

Selama sesi tanya jawab langsung yang terpisah, seorang pria menelepon dan mengidentifikasi dirinya sebagai seorang pejabat polisi pemerintah Tiongkok.

“Apakah anda takut mati? Anda dengan brutal mencampuri urusan internal kebijakan Partai kami,” kata pria itu melalui seorang penerjemah. “Kami akan membalas dendam pada anda, anda tidak takut akan hal itu?”

David Matas tetap teguh. “Jika anda tidak menyukai apa yang saya katakan, cobalah hentikan penyalahgunaan transplantasi organ di Tiongkok dan jangan mengancam saya,” kenangnya.

Lebih dari sekadar berupaya mengintimidasinya, kata David Matas, pihak berwenang Tiongkok lah yang mengakui “mereka hanya ingin mempertahankan posisi mereka, meskipun mereka tidak mengatakan apa-apa demi kebaikan mereka.”

Hal itu terjadi pada tahun 2008, dua tahun setelah skema pembunuhan massal demi keuntungan yang dilakukan rezim Tiongkok pertama kali terungkap. Ini adalah industri bernilai miliaran dolar yang didorong oleh adanya janji waktu tunggu yang sangat singkat untuk penderita domestik dan internasional. Pasokannya berasal dari pengambilan organ secara paksa dari para tahanan yang tidak bersedia diambil organ-organnya.

Pada tahun 2024, tampaknya tidak banyak yang berubah di Partai Komunis Tiongkok selain dipoles sepertinya tampak keramahan kebijakan yang baru.

Daripada bentrok secara terbuka, rezim Tiongkok kini lebih memilih mundur sedikit, menggunakan kekuatan ekonomi dan diplomatiknya untuk meredam kritik sambil membujuk para elit di bidang politik dan medis untuk berbicara atas nama Partai Komunis Tiongkok. Dalam beberapa hal, hal itu berhasil. Dari kalangan politik hingga hiburan dan dunia akademis, sebuah jaring ketakutan menghantui, membuat frustasi mereka yang ingin mewujudkan kemajuan dalam mengungkap penyalahgunaan transplantasi organ.

‘Kebohongan Besar yang Terlihat Jelas’

Dalam pemungutan suara yang hampir dengan suara bulat, Kongres meloloskan Undang-Undang Pengambilan Organ Secara Paksa pada tanggal 27 Maret 2023 yang diajukan oleh anggota Parlemen dari Partai Republik Chris Smith (R-N.J.).

Malam berikutnya, sekitar jam 10 malam, Kedutaan Besar Tiongkok mengirimkan sebuah surat kemarahan ke kantor Chris Smith.

“Tiongkok dengan tegas menolak rancangan undang-undang yang tidak masuk akal ini,” tulis pejabat tersebut, Zhou Zheng. Ia mengulangi beberapa propaganda partai komunis dan menuntut “agar pihak Amerika Serikat segera menghentikan promosi sensasi yang tidak berdasar dan tindakan anti-Tiongkok.”

Chris Smith, yang rancangan undang-undangnya berupaya untuk menghukum para pelaku hingga 20 tahun penjara, menyebutnya sebagai “kebohongan besar yang terlihat jelas.”

“Orang-orang yang sangat sehat ditempatkan di sebuah brankar, diberi obat-obatan, untuk diambil dua hingga tiga organ mereka secara paksa–—dan mereka membunuh orang-orang yang telah diambil organ-organnya–—itu adalah pembunuhan. Itu kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Chris Smith kepada The Epoch Times. Rencana Undang-undang itu masih menunggu persetujuan Senat.

Sementara itu, Chris Smith terus mencari cara lain untuk membuat terobosan.

Dalam suratnya baru-baru ini kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Chris Smith meminta kepada Departemen Luar Negeri menawarkan hadiah uang tunai untuk mendorong para pelapor pelanggaran mengambil tindakan lebih lanjut mengenai pengambilan organ.

“Diam tidak dapat diterima,” kata Chris Smith pada sidang kongres bulan Maret untuk menyelidiki  cara-cara untuk mengekang penyalahgunaan tersebut.

“Diam bukanlah suatu pilihan, terutama dari asosiasi medis dan korporasi. Mereka diam saja, merekalah yang paling berisiko terlibat dalam kejahatan keji terhadap kemanusiaan ini.”

‘Para Pengaktif Senyap’

Meski begitu, diam adalah pendekatan yang diambil banyak orang.

Pada tahun 2017, ketika Senator Negara Bagian California Joel Anderson mendapatkan dukungan dari rekan-rekannya untuk mengeluarkan resolusi yang mengecam pengambilan organ secara paksa, Partai Komunis Tiongkok campur tangan.

Satu demi satu, senator negara bagian di sekitar Joel Anderson menerima surat dari Konsulat Tiongkok di San Francisco yang memperingatkan mereka agar tidak mendukung resolusi tersebut. Surat itu disusul dengan panggilan telepon dari para pejabat Tiongkok untuk memastikan mereka menerima surat itu.

Surat tersebut membingkai tindakan tersebut sebagai “anti-Tiongkok” dan “anti-manusia,” yang mencatat hal tersebut “dapat sangat merusak hubungan kerjasama antara Negara Bagian California dengan Tiongkok.”

Taktik ini mempunyai “efek yang mengerikan,” kata Joel Anderson.

Selama minggu terakhir sidang Senat, ia mencoba sebanyak 18 kali untuk mengajukan resolusi tersebut, dan pada satu titik meminta rekan-rekan legislatornya untuk melihat-lihat galeri untuk melihat wajah para korban yang melarikan diri dari penganiayaan Tiongkok, tetapi tidak membuahkan hasil: rekan-rekannya “tidak mau membicarakannya.”

Merupakan kekecewaan yang mendalam bagi Joel Anderson melihat seberapa besar dampak sebuah surat dari pejabat Tiongkok di Amerika Serikat.

“Untuk berpikir bahwa California atau legislator Amerika Serikat mana pun akan terpengaruh atau diintimidasi oleh pemerintah Tiongkok adalah hal yang menakutkan,” kata Joel Anderson kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara sebelumnya. “Kita harus merasa percaya diri di negara kita sendiri untuk menyerukan kekejaman ketika kita melihatnya.”

Joel Anderson, seperti Chris Smith dan David Matas, masuk dalam daftar hitam Beijing sebagai  pembela hak asasi manusia.

California bukan satu-satunya tempat di mana rezim Tiongkok berhasil menghambat perundingan mengenai isu  penyalahgunaan tersebut, dan upaya-upaya tersebut tidak terbatas pada bidang politik.

Pada tahun 2019, ketika pengadilan rakyat independen yang berbasis di London menyimpulkan “tanpa keraguan” bahwa pengambilan organ secara paksa yang direstui negara adalah benar terjadi di Tiongkok “dalam skala yang bermakna,” Dr. Weldon Gilcrease, spesialis kanker gastrointestinal di Universitas Utah, terpaksa minta kampusnya melakukan sesuatu.

Universitas Utah adalah satu-satunya pusat transplantasi komprehensif di negara bagian ini, yang meliputi operasi transplantasi ginjal, pankreas,hati, jantung, dan paru-paru. Program transplantasi hati maupun ginjal menduduki peringkat 10 teratas secara nasional pada tahun 2017. Dengan ringkasan 3 setengah halaman dari temuan pengadilan di tangannya, ia mendekati kepala petugas medis kampus, dan menyarankan bahwa mereka duduk bersama tim hukum dan tim transplantasi pusat kesehatan Universitas Utah.

Dr. Weldon Gilcrease mengatakan petugas tersebut mengetahui pengambilan organ, namun menolak mengambil tindakan karena takut Tiongkok akan mengirim mahasiswa-mahasiswanya ke Texas, bukannya ke Utah.

Berkali-kali, ketakutan untuk menyinggung rezim Tiongkok telah menghalangi suara-suara yang menggaungkan masalah tersebut.

Pada tahun 2023, pembuat film Kanada Cindy Song menyelesaikan film dokumenter, “Organ-Organ Negara,” sebuah investigasi selama enam tahun atas hilangnya dua orang Tiongkok yang berusia dua puluhan yang tidak dapat dijelaskan. Keduanya adalah praktisi Falun Gong–—yang satu hilang saat melarikan diri dari polisi karena menyebarkan DVD yang menyoroti penganiayaan habis-habisan yang dilakukan komunis Tiongkok yang menargetkan Falun Gong, sementara yang lain menghilang setahun setelah kehilangan suaminya karena penyiksaan di kamp kerja paksa Tiongkok.

Falun Gong, menampilkan Sejati, Baik, dan Sabar, diikuti 70 juta hingga 100 juta orang di Tiongkok di mana Partai Komunis Tiongkok berupaya melenyapkan Falun Gong selama 25 tahun terakhir. Besarnya Falun Gong dan kesehatan fisik para praktisi Falun Gong menjadikan mereka sebagai sumber organ yang utama.

Seorang wanita distributor Italia yang mengetahui film tersebut menyatakan minatnya pada bulan Oktober 2023. Sehari kemudian, ia mundur dengan menyampaikan permohonan maaf.

“Saya harus menyampaikan semua pujian saya yang terdalam karena filmnya bagus dan berjalan dengan baik,” tulis wanita itu kepada Cindy Song. “Sayangnya, rekan-rekan saya memberitahu saya bahwa semua dokumen mengenai penganiayaan Falun Gong selalu disingkirkan oleh lembaga-lembaga penyiaran Italia.”

Cindy Song mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ia mendapat sambutan serupa tidak lama kemudian di Pasar Film Amerika di Santa Monica, California.

“Berhenti, berhenti, berhenti. Tidak, tidak, tidak,” Cindy Song mendengar suara seorang eksekutif dari sebuah distributor besar di Amerika Serikat ketika seorang anggota staf yang bersemangat membawakan film itu untuk menjadi perhatian sang eksekutif. Kepada anggota staf yang kebingungan itu, sang eksekutif menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengambil film yang berkaitan dengan Falun Gong, karena itu berarti “anda tidak dapat menjual satu film pun ke Tiongkok,” kenang Cindy Song.

Perusahaan asuransi hak cipta Kanada, pada November 2023, menolak kemitraan dengan film Cindy Song, mengatakan “Subjeknya terlalu kontroversial untuk selera kita.”

“Kami merasa tidak nyaman dengan paparan tersebut. Tiongkok mempunyai banyak sumber daya dan tidak akan takut untuk melindungi reputasi mereka,” sebuah email dibagikan kepada The Epoch Times.

Cindy Song mengatakan uang adalah senjata yang sangat efektif yang dipamerkan oleh Beijing, terutama untuk memaksakan sensor sendiri.

“Selama anda ingin menghasilkan uang dari Tiongkok, anda harus tunduk pada aturan mereka,” kata Cindy Song. “Orang-orang memeriksa pidato mereka bahkan di luar Tiongkok untuk menghindari menyinggung Partai Komunis Tiongkok. Kemudian sedikit demi sedikit, kita semua menjadi pendukung diam-diam kejahatan Tiongkok.”

Chris Smith juga mengakui kekuatan uang Tiongkok.

“Mereka berkemampuan membuat orang-orang gemetar ketakutan,” kata Chris Smith, mengacu pada intimidasi rezim Tiongkok.

Sebaliknya, kata Chris Smith, ini harus menjadi peringatan. Karena Partai Komunis Tiongkok “melakukan kekejaman seperti ini,” kata Chris Smith, “adalah memalukan bagi kami jika kami tidak menyuarakannya, dan melakukan segala daya kami melalui undang-undang dan kebijakan.”

‘Topik Sulit’

Bahkan dengan meningkatnya kesadaran di tingkat nasional dan lokal mengenai gawatnya penyalahgunaan tersebut, tanggapan dari masyarakat medis masih lambat.

Kelompok besar pertama yang mengambil tindakan adalah International Society for Heart and Lung Transplantation, badan penelitian terbesar di dunia dalam bidang ini. Pada tahun 2022 kelompok tersebut memulai boikot akademis terhadap makalah-makalah dari ahli-ahli bedah Tiongkok karena kemungkinan keterlibatan dalam penyalahgunaan tersebut.

Setahun kemudian, Asosiasi Dokter dan Dokter Bedah Amerika Serikat yang berbasis di Arizona, mengatakan bahwa mereka mengutuk “segala bentuk pengambilan organ secara paksa” dan mendesak para dokter Amerika Serikat untuk berhenti melatih atau mendidik profesional-profesional medis Tiongkok yang dapat menggunakan keterampilan tersebut untuk penggunaan yang mematikan.

“Tidak ada satu pun ahli bedah atau dokter yang saya kenal mengatakan, ya, bahwa adalah sebuah pemerintah mengatur sistem medisnya untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah itu diperbolehkan atau dibenarkan bagaimanapun caranya,” kata Dr. Weldon Gilcrease kepada The Epoch Times.

“Tetapi konfrontasi muncul karena anda berhadapan dengan salah satu negara terkuat di antara negara-negara kuat lainnya di dunia, dan anda berhadapan dengan Partai Komunis Tiongkok, yang telah puluhan tahun untuk mengerahkan kekuasaan dan propaganda terhadap rakyatnya sendiri dan seluruh dunia.”

Apa yang menjadikannya “topik yang sulit” lebih dari sekadar “ketakutan untuk berbicara melawan Partai Komunis Tiongkok dan pembalasan oleh Partai Komunis Tiongkok.”

“Ada juga ketakutan menjadi satu-satunya yang bersuara dan berdiri sendiri tanpa dukungan dari dokter lain, ahli bedah lain, masyarakat medis lainnya,” kata Dr. Weldon Gilcrease.

Bidang transplantasi adalah sebuah masyarakat khusus di mana orang-orang yang berada di posisi puncak teratas akhirnya saling mengenal. Perkembangan pesat Tiongkok di sektor ini selama beberapa dekade terakhir adalah sulit untuk diabaikan, dan pertukaran atau kolaborasi antara ahli bedah Amerika Serikat dengan Tiongkok adalah hal biasa.

Laporan tahun 2022 dari kelompok hak asasi manusia Organisasi Dunia untuk Investigasi Penganiayaan terhadap Falun Gong mendokumentasikan ratusan kasus di mana dokter-dokter transplantasi Tiongkok telah mengasah keterampilan mereka di Amerika Serikat sebelum menerapkannya di rumah sakit besar Tiongkok yang terlibat dalam pengambilan organ secara paksa.

Salah satu dokter dalam daftar tersebut adalah mantan Menteri Kesehatan Tiongkok Huang Jiefu yang selama bertahun-tahun membela posisi Beijing dengan menunjuk pada program donasi organ yang didirikan rezim Tiongkok pada tahun 2015 di tengah meningkatnya pertanyaan mengenai sumber  organ-organ Tiongkok.

Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah BMC Medical Ethics menemukan data donasi organ Tiongkok “terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.”

Diperiksa menggunakan forensik statistik, rekan penulis studi Jacob Lavee mengatakan angka-angka itu “hampir persis sesuai dengan rumus matematika” dan menyimpang dari “setiap negara lain dengan besaran satu hingga dua kali lipat,” menunjukkan kemungkinan besar adanya pemalsuan yang sistematis.

‘Buktikan Bahwa Tiongkok Berbohong’

Namun, janji Beijing untuk memperbaiki praktik-praktik transplantasi organnya tampaknya  memuaskan beberapa ahli bedah terkemuka di Amerika Serikat.

Beberapa hari menjelang panel pada bulan Maret mengenai pengambilan organ secara paksa di  Universitas Harvard, Dr. Francis Delmonico mengirim email kepada rekan-rekannya untuk menolak pentingnya acara tersebut.

Dr. Francis Delmonico adalah profesor bedah paruh waktu di Universitas Harvard yang berafiliasi Rumah Sakit Umum Massachusetts dan seorang ahli transplantasi organ yang sering bepergian ke Tiongkok dan berbicara bersama Huang Jiefu.

Dr. Francis Delmonico juga mantan presiden Masyarakat Transplantasi yang berpengaruh, sebuah forum yang beranggotakan lebih dari 100 negara yang memberikan pedoman mengenai praktik etis.

Di baris subjek emailnya, Dr. Francis Delmonico meminta “distribusi Harvard yang luas.”

“Kami menyadari bahwa praktik tidak etis seperti itu adalah sumber organ-organ yang dapat ditransplantasikan di Tiongkok satu dekade lalu; tetapi setelah itu, pemerintah Tiongkok menyatakan larangan,” tulis Dr. Francis Delmonico.

“Kami telah bertemu dengan Menteri Kesehatan Republik Rakyat Tiongkok Ma di Beijing untuk mempertahankan kewaspadaan masyarakat internasional agar Tiongkok memenuhi janjinya.

“Kami tidak mempunyai ilusi mengenai kemungkinan tertipu dalam musyawarah ini.”

Dr. Weldon Gilcrease, yang berbicara di panel Harvard, berkata, “Anda tidak dapat menerima begitu saja angka-angka Tiongkok itu.”

Dr. Weldon Gilcrease menyoroti makalah tahun 2023 yang diterbitkan oleh dokter-dokter Tiongkok di Jurnal Hepatologi. Makalah tersebut menggambarkan uji klinis selama dua tahun yang melibatkan lebih dari 60 penderita secara acak untuk menerima transplantasi hati biasa atau untuk menerima transplantasi hati yang “bebas iskemia”—artinya organ tersebut “langsung dikeluarkan dari satu tubuh yang masih hangat ke tubuh lain, kata Dr. Weldon Gilcrease.

Makalah tersebut membuat sangkalan di bagian bawah bahwa “tidak ada yang berasal dari tahanan.”

Dr. Weldon Gilcrease mempertanyakan bagaimana hal itu bisa benar. “Bagaimana cara mengacaknya? Bagaimana caranya menyelesaikan 30 penderita?” kata Dr. Gilcrease.

“Anda harus membayangkan seseorang yang sedang sekarat, yang mati otak, kemudian anda harus memiliki donor itu, pada dasarnya, tepat di samping orang lain,” kata Dr. Weldon Gilcrease, seraya mencatat lebih lanjut bahwa para dokter telah mencapai prestasi tersebut dengan sumber daya yang ada dari satu rumah sakit dan dalam jangka waktu singkat.

“Hal ini hampir mustahil,” kata Dr. Weldon Gilcrease.

Dr. Weldon Gilcrease tidak punya jawaban untuk saat ini, karena Tiongkok adalah “tempat di mana anda tidak dapat bertanya,” katanya.

Ditanya mengenai penelitian tersebut, Dr. Francis Delmonico mengatakan bahwa “Metode kelestarian hati secara in situ dan ex situ sedang dilakukan secara teratur di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.”

Dr. Francis Delmonico mengatakan ia tidak tahu apakah emailnya telah efektif membuat putus asa siapa pun yang menghadiri acara tersebut, namun ia menunjuk kepada The Epoch Times sebuah komentar yang ia terbitkan baru-baru ini di Jurnal Transplantasi, publikasi bulanan Masyarakat Transplantasi.

Artikel tersebut, berjudul “Hore Terakhir,” mengutip sistem donasi organ Tiongkok yang diluncurkan pada tahun 2015 dan peraturan-peraturan yang ditandatangani oleh Dewan Negara Tiongkok pada bulan Desember 2023 mengenai donasi dan transplantasi organ manusia yang “memenuhi pedoman-pedoman Organisasi Kesehatan Dunia.”

“Kemajuan-kemajuan Tiongkok ini harus diperjuangkan sebagai langkah positif menuju hal transparansi dan transplantasi yang etis,” tulis Dr. Francis Delmonico.

Namun David Matas tidak setuju bahwa peraturan-peraturan tersebut membuat perbedaan.

“Ini hanyalah tanggapan palsu, tetapi dengan setiap artikulasi kekhawatiran itu mereka melakukan sesuatu, tetapi hal itu tidak berarti mengubah pandangan,” kata David Matas.

Suka atau tidak suka, pandangan Dr. Francis Delmonico “kurang lebih merupakan konsensus kepemimpinan transplantasi,” kata David Matas, salah satu panelis di acara Boston yang disebutkan Dr. Francis Delmonico di emailnya.

“Dr. Francis Delmonico mengatakan buktikan bahwa Tiongkok berbohong. Tetapi tidak seperti itu sistem yang seharusnya berhasil,” kata David Matas kepada The Epoch Times. “Tanggung jawabnya ada pada Tiongkok untuk menunjukkan bahwa Tiongkok berperilaku baik. Kita tidak bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang tidak patut.”

Dalam laporan rinci, David Matas dan yang lainnya menganalisis ratusan program transplantasi rumah sakit Tiongkok, bersama dengan laporan media, dan catatan yang diarsipkan. Dengan memeriksa pendapatan rumah sakit, jumlah tempat tidur, tingkat pemanfaatan tempat tidur, personel bedah, dan pendanaan negara, mereka percaya bahwa rezim Tiongkok memang jauh di bawah perhitungan angka transplantasinya.

Mereka telah mengumpulkan bukti-bukti yang meyakinkan: pendaftaran transplantasi hati di Hong Kong menunjukkan total jumlah yang melonjak secara paralel dengan penganiayaan terhadap Falun Gong, iklan transplantasi organ online, dan banyak rumah sakit di Tiongkok menggembar-gemborkan volume transplantasi yang memecahkan rekor.

Sebagian besar data dan catatan tersebut kini telah lenyap begitu saja.

“Setiap kali kami membuktikan sesuatu, mereka mengambil buktinya, mereka menelusuri aliran data dan mereka berkata, ‘Oh, bukti anda sudah ketinggalan zaman,’” kata David Matas. “Tidak ada pengamat independen dari luar yang dapat melihat catatan penjara Tiongkok dan catatan rumah sakit Tiongkok. Sistem penahanan Tiongkok–— benar-benar tertutup.”

Saat mengorganisir acara Harvard, mahasiswa pascasarjana Anh Cao mengatakan bahwa ia telah mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan skenario yang mengganggu. Karena Falun Gong menjadi topik tabu di Tiongkok, anggota-anggota staf di pusat mahasiswa mengatakan kepadanya bahwa beberapa mahasiswa Tiongkok yang bekerja di sana “sangat bersikeras untuk tidak berafiliasi dengan Falun Dafa karena hal itu pada akhirnya dapat menghambat mereka kembali ke Tiongkok,” email yang dibagikan kepada acara The Epoch Times.

Anh Cao mengatakan email dari Dr. Delmonico “sangat mengecewakan.” Ia melihat hal ini sama saja dengan melakukan perintah rezim Tiongkok: “menutup” diskusi serius dan mengubur kebenaran yang dingin.

“Alasan mengapa Partai Komunis Tiongkok menekan diskusi apa pun” mengenai masalah ini, kata Anh Cao kepada The Epoch Times, “adalah karena berdasarkan fakta, berdasarkan bukti, mereka tidak punya dasar apa pun.”

‘Arah Lain’

Episode Boston terjadi tepat ketika seorang panelis lain mengalami hambatan.

Selama berbulan-bulan, kelompok Dr. Torsten Trey, Dokter Melawan Pengambilan Organ Secara Paksa (DAFOH), tidak mendengar apa pun setelah melamar sebuah stan di pertengahan bulan November 2023 untuk acara Kongres Transplantasi Amerika Serikat bulan Juni, pertemuan terbesar di Amerika Utara yang mempertemukan ribuan orang dari ekosistem transplantasi.

DAFOH telah menghabiskan hampir dua dekade untuk membela perjuangannya, upaya-upaya yang  dipuji anggota parlemen Inggris dengan mencalonkan kelompok DAFOH sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 2024.

Pusat Penelitian Pengambilan Organ Tiongkok, kelompok penelitian lain yang didedikasikan untuk  masalah tersebut, kemudian memilih sebuah stan dan menerima sebuah faktur. Pada bulan akhir Januari, kedua kelompok itu menerima sebuah email yang memberitahukan bahwa mereka tidak diterima ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Tim dan masyarakat [Kongres Transplantasi Amerika] telah membuat keputusan untuk bergerak ke arah lain pada tahun 2024,” demikian bunyi email yang dikirimkan kepada kedua kelompok itu pada hari yang sama.

Kedua kelompok itu menerima email lain dari organisasi tersebut pada bulan April yang meminta informasi terinci mengenai stan mereka agar dapat dipertimbangkan kembali. Setelah berminggu-minggu, pada hari terakhir bulan April, mereka mendapat keputusan: ditolak.

Pergantian acara-acara sungguh membingungkan. Kedua kelompok tersebut pernah menjadi presenter pada konferensi tersebut selama bertahun-tahun tanpa ada masalah, dan Dr. Min Fu, dari China Organ Harvest Research Center, mau tak mau menyadari banyaknya jumlah stan yang kosong pada kedua acara konferensi medis yang menolaknya: sekitar setengahnya kosong pada periode pertama, dan seperempat kosong pada periode kedua.

“Itu tidak masuk akal,” kata Dr. Min Fu kepada The Epoch Times.

Sementara itu, Dr. Torsten Trey merenungkan apa arti ungkapan “arah lain.”

“Itu bisa berarti apa saja,” kata Dr. Torsten Trey kepada The Epoch Times, mempertanyakan apakah Kongres Transplantasi Amerika berusaha “menyembunyikan sesuatu.”

Dr. Torsten Trey mengatakan kelompoknya siap menyesuaikan materi apa pun agar sesuai dengan kebutuhan Kongres Transplantasi Amerika yang diperlukan untuk mempresentasikan penelitian mereka.

“Hanya saja mereka tidak memberi informasi apa pun kepada kami.”

Dr. Torsten Trey mengatakan bahwa ia “tidak bisa berkata apa-apa” saat berpikir bahwa para pejabat konferensi telah “membuat keputusan atas nama seluruh 4.000 peserta” bahwa mereka tidak perlu meninjau penelitian DAFOH.

“Ini mungkin merupakan pelanggaran medis terbesar abad ini,” kata Dr. Torsten Trey. “Jika masyarakat transplantasi tidak bersedia untuk menyelidikinya, bagaimana hal ini mencerminkan masyarakat transplantasi?”

Anggota Parlemen Scott Perry (R-Pa.) dari Partai Republik, yang telah mendorong rancangan undang-undang untuk memberikan sanksi kepada para pejabat Tiongkok, pemimpin militer, atau orang-orang lain yang terlibat dalam memfasilitasi pengambilan organ secara paksa, menyatakan kemarahannya atas kejadian tersebut.

“Hal ini tercela dan sepenuhnya tidak dapat diterima oleh organisasi mana pun—apalagi Kongres Transplantasi Amerika—untuk menyensor siapa pun yang berupaya melawan pengambilan organ secara paksa,” kata Scott Perry kepada The Epoch Times. “Para profesional medis harus menyadari infiltrasi pengambilan organ secara paksa yang nyata dan sedang berlangsung ke dalam masyarakat medis modern.”

Kongres Transplantasi Amerika mengatakan dua organisasi tuan rumahnya, yaitu American Society of Transplantation dan American Society of Transplant Surgeons, sistem “berkomitmen penuh untuk memajukan” transplantasi organ “tanpa membahayakan landasan etika dan praktik yang ada menjadikan sistem Amerika Serikat secara unik dapat dipercaya dan efektif.

“Selain itu, kami menyadari adanya ide-ide yang muncul untuk meningkatkan akses transplantasi donor hidup, termasuk kekerasan secara paksa untuk transplantasi organ, hal ini mungkin tampak bijaksana namun dapat mengakibatkan konsekuensi merugikan yang serius untuk transplantasi dan untuk penderita. Usulan-usulan ini menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan konsekuensinya bagi donor dan kepercayaan masyarakat terhadap donasi organ,” kata seorang juru bicara tersebut kepada The Epoch Times.

“Kami tidak bisa berbicara dengan institusi lain di luar Amerika, tetapi kami pada dasarnya menolak upaya untuk melakukan perubahan pada sistem Amerika Serikat saat ini berdasarkan penelitian atau praktik transplantasi organ di negara-negara seperti Tiongkok yang pemerintahannya gagal memenuhi atau mengabaikan tuntutan internasional dan standar Amerika Serikat yang tinggi untuk penelitian medis yang etis dan hak asasi manusia.”

Panggilan untuk Pertanggungjawaban

Pada tanggal 1 Juni, Dr. Weldon Gilcrease, Wakil Direktur DAFOH, berdiri di depan Pennsylvania Convention Center, tempat Kongres Transplantasi Amerika, hingga menarik perhatian orang banyak.

Dr. Weldon Gilcrease mengutip sensor rezim Tiongkok terhadap seorang dokter, Li Wenliang, yang berupaya memperingatkan dunia adanya pandemi yang terjadi pada akhir tahun 2019 namun Li Wenliang “dipaksa untuk menandatangani sesuatu yang mengatakan bahwa yang benar itu adalah salah dan yang salah itu adalah benar,” di mana akhirnya Li Wenliang meninggal akibat virus itu sendiri.

“Di Tiongkok, segala sesuatunya disembunyikan dan mereka terus melanjutkannya. Tetapi hal ini tidak bisa terjadi pada bidang kedokteran. Etika kedokteran memerlukan pertanggungjawaban,” ujar Dr. Weldon Gilcrease.

Arah DAFOH adalah untuk mencari “kebenaran, transparansi, penghormatan terhadap martabat manusia, dan pertanggungjawaban. Apakah ini berbeda dari Kongres Transplantasi Amerika?

Jika ya, bagaimana caranya? Dan jika tidak, mengapa kita tetap berada di luar konferensi tersebut?”

Kasus pemberantasan pengambilan organ secara paksa, bagi Chris Smith, adalah “masalah hak asasi manusia yang tiada bandingannya.”

“Falun Gong telah sangat menderita—untuk apa? Bersikap damai, belas kasih, disiplin, sehat? Mereka dimusnahkan dan dibunuh karena kesehatannya, mereka sangat sehat, mereka menjaga dirinya sendiri, jadi Partai Komunis Tiongkok melihat mereka sebagai seseorang yang dapat dieksploitasi.”

Dua bulan sebelum rencana undang-undangnya diajukan ke DPR, Chris Smith berada di rumah sakit karena menderita beberapa penyakit fisik, dan gambaran kekejaman yang sedang berlangsung di  Tiongkok menghantuinya: seorang praktisi Falun Gong yang ditahan atau mungkin menjadi korban kelompok lain yang dianiaya, dibawa masuk ke rumah sakit secara paksa.

“Mereka terbaring di sana, mungkin setengah sadar, mengetahui bahwa dokter ini berada di sini tidak untuk menyembuhkan mereka, tetapi untuk membunuh mereka seperti seorang algojo, dan  sebelum eksekusi selesai, untuk mengambil dua atau tiga organ milik mereka.”

Butuh waktu tiga tahun bagi Chris Smith untuk meyakinkan rekan-rekannya agar menandatangani undang-undang pengambilan organ secara paksa.

Ini merupakan perjuangan yang berat, kata Chris Smith, tetapi “sekarang tampaknya orang-orang  memahaminya.”

“Sementara kita semua memahaminya, mari kita lakukan sesuatu untuk mengatasinya.” (Vv)

Tahukah Kandungan Coca Cola yang Pernah Terlarang Dibocorkan ?

Coca-Cola adalah minuman paling terkenal di dunia. Saya pikir semua orang pernah mencicipinya.Sejak berdirinya The Coca-Cola Company, dengan cepat menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Terlepas Anda suka Coca-Cola atau tidak, dia (coca-cola) sudah menjadi merek dunia yang tak asing lagi bagi setiap rumah tangga, bahkan menjadi kata ganti minuman.

Gadis 6 Tahun Tewas dalam Kecelakaan Bulu Tangkis yang Aneh Saat Liburan

EtIndonesia. Liburan sebuah keluarga di New Jersey, AS, berubah menjadi tragedi ketika batang raket bulu tangkis menusuk tengkorak putri mereka yang berusia 6 tahun, hingga menewaskannya.

Lucy Morgan kecil meninggal pada hari Rabu (5/6), empat hari setelah kecelakaan aneh yang mengejutkan dalam perjalanan tepi danau yang indah di Maine.

Tragedi itu terjadi pada hari Sabtu (1/6) ketika keluarga Morgan yang beranggotakan enam orang menikmati hari terakhir mereka di pondok sewaan mereka di Limerick, Maine, menurut ayahnya Jesse Morgan, seorang pendeta di Green Pond Bible Chapel di Rockaway.

“Kami sedang makan siang sebentar di tepi danau dan anak-anak memutuskan untuk bermain bulutangkis di halaman depan. Bethany dan saya sedang bersantai di belakang ketika kami mendengar teriakan,” tulis Morgan dalam entri blog berjudul “Calamity Strikes.”

“Karena kecelakaan aneh dengan raket yang patah saat diayunkan ke bawah, patahan reket itu masuk ke tengkorak Lucy saat dia duduk di pinggir lapangan dan menyebabkan cedera parah.”

Menurut Polisi Negara Bagian Maine, dia menerima “cedera yang tidak disengaja dari saudara laki-lakinya yang berusia 10 tahun”.

Batang aluminium raket telah copot dari gagang kayunya, menyebabkan batang raket tersebut mengenai kepala gadis itu, kata penyelidik.

Lucy bernapas, tetapi tidak responsif ketika EMS membawanya ke rumah sakit setempat, yang kemudian menerbangkan gadis yang terluka itu ke Maine Medical Center di Portland, menurut Polisi Negara Bagian Maine.

Dia dibawa langsung ke ruang operasi, di mana ahli bedah mengangkat sebagian tengkoraknya untuk mengurangi tekanan, ketika Lucy tergeletak di atas meja.

Untungnya, dokter berhasil menghidupkan kembali gadis muda itu, namun Lucy telah kehilangan seluruh fungsi otak dan kemampuan penuh untuk bernapas sendiri.

Dokter mengatakan pada keluarga bahwa gadis kecil itu memiliki “peluang yang sangat kecil” untuk sembuh – penetrasi raket sangat jauh ke dalam otaknya dan menyebabkan pendarahan arteri, jelas Morgan.

Gadis kecil itu meninggal karena luka-lukanya sekitar jam 4 pagi pada hari Rabu, satu hari setelah dia diperkirakan meninggal.

“Setiap kali saya melihat ke kaca spion, berharap saya melihat Lucy mengunyah nugget ayam setelah kami berhenti di Wendy’s dan hanya memesan seharga 5,” tulis Morgan tentang perjalanan sejauh 350 mil kembali ke rumah mereka di New Jersey tanpa Lucy.

Menurut Morgan, saudara kandung Lucy, Silas, 10 tahun, Shiloh, 8 tahun, dan Atticus, 4 tahun, sedang berjuang untuk memahami kehilangan tersebut dan secara tragis “menyalahkan diri mereka sendiri dan mengambil tindakan yang keras”.

Saudara laki-laki yang secara tidak sengaja menyebabkan cedera fatal tersebut bertanya kepada orang tuanya yang berduka “bagaimana kami bisa bahagia lagi,” menurut blog ayahnya.

“Kami hanya duduk di tangga depan sebentar sambil menangis hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka pintu. Kami kembali terjatuh di lantai dapur sambil menangis lebih keras sebagai sebuah keluarga daripada yang pernah kami alami,” tulis Morgan.

Pemakamannya akan diadakan pada 15 Juni di gereja ayahnya. (yn)

Sumber: nypost

Naskah Berusia 1600 Tahun yang Baru Diuraikan adalah Catatan Tertulis Tertua Tentang Masa Kecil Yesus

EtIndonesia. Sebuah manuskrip berusia lebih dari 1.600 tahun yang baru diuraikan telah diidentifikasi sebagai kisah paling awal yang diketahui tentang masa kanak-kanak Yesus Kristus.

Naskah tersebut, yang ditulis pada papirus pada abad ke-4 atau ke-5, telah disimpan di perpustakaan di Hamburg, Jerman, selama beberapa dekade dan telah lama diyakini sebagai dokumen tidak penting.

Namun, dua ahli kini telah memecahkan kode teks tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah salinan Injil Masa Kecil Thomas yang paling awal yang masih ada.

“Fragmen papirus ini sangat menarik untuk penelitian,” Lajos Berkes, seorang dosen teologi dan salah satu dari dua orang yang memecahkan dokumen tersebut, menyatakan dalam siaran pers.

“Dianggap sebagai bagian dari dokumen sehari-hari, seperti surat pribadi atau daftar belanjaan, karena tulisan tangannya terlihat sangat janggal,” jelas sang ahli. “Kami pertama kali memperhatikan kata Yesus dalam teks. Kemudian, dengan membandingkannya dengan banyak papirus digital lainnya, kami menguraikannya huruf demi huruf dan segera menyadari bahwa itu bukanlah dokumen sehari-hari.”

Potongan papirus tersebut berisi total 13 baris huruf Yunani dan berasal dari Mesir kuno akhir, yang merupakan masyarakat Kristen pada saat itu.

Naskah tersebut menggambarkan awal dari “penghidupan burung pipit” – sebuah kisah dari masa kanak-kanak Yesus di mana Ia mengubah 12 burung pipit dari tanah liat menjadi burung hidup.

Menurut teks tersebut, Yesus sedang bermain di tepi sungai yang deras dan Dia membentuk burung pipit dari tanah liat yang lunak. Ketika ditegur oleh ayahnya, Yusuf, Yesus yang berusia 5 tahun bertepuk tangan dan menghidupkan patung tanah liat tersebut.

Kisah tersebut, yang digambarkan sebagai mukjizat Yesus yang kedua, merupakan bagian yang terkenal dari Injil Masa Kecil Thomas (IGT).

IGT menggambarkan masa kecil Kristus, dan kisah-kisahnya populer dan tersebar luas di Zaman Kuno dan Abad Pertengahan.

Namun, teks apokrif tidak secara resmi dimasukkan ke dalam Alkitab karena beberapa penulis Kristen masa awal meragukan keakuratannya.

IGT diyakini pertama kali ditulis pada abad ke-2; namun, hingga saat ini, sebuah kodeks dari abad ke-11 adalah teks versi Yunani tertua yang diketahui.

Fragmen papirus yang baru diuraikan ini berusia 600 tahun lebih tua dari dokumen tersebut.

“Temuan kami pada salinan antik Yunani dari karya tersebut mengkonfirmasi penilaian saat ini bahwa Injil Masa Kecil menurut Thomas aslinya ditulis dalam bahasa Yunani,” kata Gabriel Nocchi Macedo, pakar lain yang membantu memecahkan kode fragmen papirus tersebut.

Baik Macedo maupun Berkes percaya bahwa manuskrip tersebut ditulis pada potongan papirus sebagai latihan menulis di sekolah atau biara.

“Dari perbandingan dengan manuskrip Injil ini yang sudah diketahui, kami mengetahui bahwa teks kami adalah yang paling awal,” kata Berkes.(yn)

Sumber: nypost