Hasil-hasil sementara menunjukkan perkiraan kemenangan untuk partai terbesar di Parlemen Eropa, tetapi dengan perolehan-perolehan besar oleh partai-partai yang lebih konservatif
The Epoch Times
Partai-partai sayap-kanan memperoleh dukungan di Parlemen Eropa pada hasil pemilihan umum tahun 2017 yang mengguncang kekuatan-kekuatan tradisional.
Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat seruan yang mengejutkan agar dilakukan pemilihan umum legislatif dini setelah partainya Emmanuel Macron menderita kekalahan telak dari partai sayap-kanan, yaitu Partai Reli Nasional. Di Jerman, dukungan terhadap Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah yang adalah partainya Olaf Scholz merosot ke perkiraan 14 persen, tertinggal dari Partai Alternatif untuk Jerman yang berhaluan sayap-kanan, yang melonjak ke posisi kedua.
Jutaan warga Eropa memilih calon-calon untuk masa jabatan lima tahun di dalam sebuah Parlemen Eropa yang baru, cabang legislatif dari blok perdagangan dengan 27 anggota.
Hasil-hasil sementara pemungutan suara yang berakhir pada hari Minggu, pada pukul 05.25 Senin, menunjukkan Partai Kristen Demokrat akan memperoleh 184 kursi, naik 8 kursi, Partai Sosial Demokrat memperoleh 139 kursi, tidak ada perubahan, dan kelompok Renew yang pro-bisnis memperoleh 80 kursi, turun 22 kursi. Partai Hijau merosot memperoleh 52 kursi, turun 19 kursi.
Proyeksi-Proyeksi Awal Menunjukkan Partainya Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni Meraih Suara Terbanyak
Proyeksi-proyeksi awal berdasarkan 18 persen suara yang dihitung di Italia menunjukkan Partai Brothers of Italy yang berhaluan sayap-kanan yang adalah partainya Perdana Menteri Giorgia Meloni telah memenangkan persentase suara terbesar dalam pemilihan umum parlemen Eropa.
Proyeksi tersebut, yang dirilis oleh lembaga penyiaran publik RAI, menempatkan Partai Brothers of Italy sebagai partai terpopuler dengan 28,5 persen suara, sementara Partai Demokrat yaitu partai oposisi yang berhaluan kiri-tengah berada di urutan kedua dengan 23,7 persen suaras.
Partai oposisi utama lainnya, Gerakan Bintang-5, meraih 10,5 persen suara, sementara Forza Italia, yang didirikan oleh mendiang Perdana Menteri Silvio Berlusconi, berada di urutan keempat dengan 10 persen suara, disusul Partai Liga yang berhaluan sayap-kanan sebesar 8,3 persen suara.
Giorgia Meloni melalui platform media sosial X memberikan komentar mengenai hasil-hasil positif mengenai partainya pada Minggu.
“TERIMA KASIH!” tulis Giorgia Meloni, seraya mencatat bahwa partainya, Brothers of Italy, telah memastikan statusnya sebagai kelompok politik terkemuka di Itali, bahkan semakin meningkat hasil-hasilnya dari pemilihan umum nasional terbaru tahun 2022.
Partai Nasionalis yang adalah partainya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban Tampaknya Akan Meraih Suara Terbanyak
Partai Nasionalis yang adalah partainya Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán tampaknya akan meraih suara terbanyak dalam pemilihan Parlemen Eropa pada Minggu.
Di mana 55 persen suara telah dihitung, Partai Fidesz yang dipimpin Viktor Orbán memperoleh 43 persen suara, cukup untuk mengirim 11 delegasi dari total 21 kursi Hongaria di badan legislatif Uni Eropa.
Meskipun Partai Fidesz memperoleh suara terbanyak, namun suaranya turun hampir 10 poin persentase dari dukungannya pada pemilihan umum Uni Eropa tahun 2019 dan tampaknya akan kehilangan dua kursi.
Penantang Viktor Orbán, Péter Magyar, yang memutuskan hubungan dengan partainya Viktor Orbán pada bulan Februari, dalam hitungan bulan, membentuk partai oposisi terkuat di Hongaria. Partai tersebut, Respect and Freedom (TISZA), menguasai 31 persen suara pada hari Minggu, yang berjumlah tujuh delegasi ke Parlemen Eropa.
Oposisi Utama Spanyol, Konservatif, Menang Atas Pemerintahan Sosialis
Kelompok oposisi konservatif terkemuka di Spanyol lebih unggul dari pemerintah Sosialis dalam pemilihan parlemen Uni Eropa, di mana kelompok yang berhaluan sayap-kanan membuat keuntungan yang bermakna.
Dengan 99 persen suara yang telah dihitung, oposisi sayap-kanan Partai Populer memperoleh 34 persen suara, lebih banyak empat poin persentase dibandingkan Partai Sosialis yang berhaluan kiri-tengah, partainya Perdana Menteri Pedro Sánchez. Diterjemahkan menjadi 22 kursi untuk kaum konservatif, sembilan kursi lebih banyak pada pemilihan umum Eropa sebelumnya, dan 20 kursi untuk Partai Sosialis.
Spanyol mempunyai jumlah kursi parlemen terbesar keempat yang dialokasikan di Majelis Uni Eropa: 61 kursi dari 720 kursi.
Hasil-hasilnya adalah kemajuan yang bermakna bagi kubu konservatif Partai Populer, yang telah menyamakan pemungutan suara di Eropa dengan referendum mengenai pemerintahan Pedro Sánchez.
Vox, partai sayap-kanan yang menjadi sekutu pemerintahan kaum konservatif di beberapa wilayah dan kota di Spanyol, meningkatkan jumlah Anggota Parlemen Eropa dari Partai Vox dari empat orang yang diperoleh pada 2019 menjadi enam orang.
Sayap-kanan Spanyol memperoleh tiga kursi lagi di dalam parlemen baru dengan penampilan mengejutkan dari Se Acabó la Fiesta (The Party is Over), sebuah partai baru yang dipimpin oleh seorang influencer populis nasional yang dikenal dengan nama penanya, Alvise Pérez.
Alvise Pérez menampilkan dirinya sebagai pejuang melawan korupsi dan politik-politik identitas.
Oposisi Memenangkan Pemilihan Parlemen Eropa di Republik Ceko
Gerakan oposisi ANO sentris (YES) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Andrej Babis yang populis telah memenangkan pemilihan Parlemen Eropa di Republik Ceko.
Andrej Babis mengalahkan koalisi Together yang berhaluan kanan-tengah yang terdiri dari tiga mitra dalam koalisi pemerintahan Ceko: Partai Demokrat Sipil yang konservatif yang adalah partainya Perdana Menteri Petr Fiala, Partai Demokrat Kristen, dan Partai TOP 09 yang adalah partai konservatif-liberal.
ANO meraih 26 persen suara, untuk tujuh kursi, sementara Together meraih 22 kursi persen, untuk enam kursi.
Kelompok populis Oath berkoalisi dengan sebuah kelompok pendukung mobil yang menolak Kesepakatan Hijau Uni Eropa dan kebijakan lainnya berada di urutan ketiga dengan memperoleh lebih dari 10 persen suara dan memenangkan dua kursi. Koalisi Enough yang berhaluan sayap-kiri memperoleh suara di bawah 10 persen dan dua kursi.
Hasil-hasil untuk dua partai pemerintah lainnya, Partai STAN, sekelompok walikota, memperoleh hasil hampir 9 persen suara dan dua kursi, sedangkan Partai Pirate mendapat lebih dari 6 persen suara dan satu kursi.
Kebebasan dan Demokrasi Langsung, sekutu lokal pemimpin sayap-kanan Prancis Marine Le Pen, hanya memperoleh suara di bawah 6 persen dan meraih satu kursi.
Hasil Belanda Memastikan Partai Geert Wilders untuk Kebebasan Adalah Pemenang Terbesar
Hasil-hasil Belanda yang hampir lengkap dipastikan pada Minggu malam bahwa Partai Kebebasan yang beraliran kanan yang adalah partainya Geert Wilders adalah pemenang terbesar dalam pemilihan umum parlemen Uni Eropa.
Partai yang dipimpin Geert Wilders memenangkan enam kursi, naik dari satu kursi di parlemen Eropa sebelumnya, menurut penghitungan suara Belanda yang hampir lengkap, penyiar nasional NOS melaporkan. Jumlah tersebut berkurang satu kursi dari perkiraan hasil exit poll setelah pemungutan suara di Belanda pada hari Kamis.
Perbedaan satu kursi itu tidak menyurutkan kegembiraan Geert Wilders. “Masih sangat pemenang terbesar dengan lima kursi lagi!” tulisnya di platform media sosial X.
Aliansi pro-Eropa dari Partai Buruh Sosial-Demokrat dengan Kelompok Hijau memenangkan kursi terbanyak, yaitu delapan kursi–—kurang satu kursi dibandingkan di parlemen sebelumnya.
Geert Wilders meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum nasional enam bulan lalu dan mendominasi selama pembicaraan berlarut-larut dengan tiga partai lain mengenai pembentukan sebuah koalisi pemerintahan.
Partai Oposisi Mengklaim Kemenangan di Slovakia
Oposisi utama Slowakia Progresif telah mengklaim kemenangan di pemilihan umum Parlemen Eropa di Sloakia, mengalahkan partai sayap-kiri Smer (Direction), partainya Perdana Menteri Robert Fico yang populis.
Pemungutan suara dilakukan hanya beberapa minggu setelah Robert Fico selamat dari percobaan pembunuhan.
Slovakia Progresif, sebuah kelompok liberal dan pro-Barat, memenangkan 27,8 persen suara, memperoleh enam kursi parlemen.
Smer, yang menolak mengirim senjata apa pun ke Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan utama Eropa, diikuti dengan 24,8 persen suara, memperoleh lima kursi.
Partai oposisi sayap-kanan, Republik, menempati posisi ketiga dengan 12,5 persen suara dan akan memperoleh dua kursi.
Hlas (Voice), partai sayap-kiri lainnya dalam koalisi pemerintah, memperoleh 7,2 persen suara, dan oposisi konservatif Demokrat Kristen menang 7,1 persen suara, sehingga masing-masing partai tersebut memperoleh satu kursi.
Partai ketiga dalam koalisi Robert Fico, Partai Nasionalis Slovakia yang nasionalis, gagal memenangkan satu kursi pun.
Jumlah pemilih mencapai rekor 34,4 persen.
Pemungutan Suara Secara Resmi Berakhir Karena Tempat-Tempat Pemungutan Suara Terakhir di Italia Ditutup
Tempat-tempat pemungutan suara terakhir di Italia telah ditutup, dan secara resmi mengakhiri pemungutan suara di seluruh Eropa dalam pemilihan parlemen Uni Eropa.
Tempat-tempat pemungutan suara di Italia ditutup pada pukul 11 malam waktu setempat (2100GMT), yang secara resmi mengakhiri pemilihan umum maraton yang berlangsung selama empat hari di 27 negara anggota blok.
Marine Le Pen dari Prancis: ‘Siap Mengubah Negara Ini’
Marine Le Pen, dari Partai Reli Nasional Prancis, ia mengatakan “siap untuk mengubah keadaan negara ini” setelah memberikan pukulan telak kepada Presiden Macron di pemilihan umum parlemen Uni Eropa.
“Kami siap untuk itu. Pasca pemilihan umum legislatif tahun 2022 yang ditetapkan Partai Reli Nasional sebagai lawan utama parlemen, pemilihan-pemilihan umum ini Eropa mengukuhkan gerakan kami sebagai kekuatan utama untuk melakukan perubahan di Prancis,” kata Marine Le Pen kepada para pendukungnya di Paris.
“Kami siap menjalankan kekuasaan jika rakyat Prancis menaruh kepercayaan pada kami pada pemilihan umum legislatif mendatang. Kami siap untuk mengubah negara ini, siap membela kepentingan Prancis, siap mengakhiri imigrasi massa, siap menjadikan daya beli orang Prancis sebagai prioritas,” kata Marine Le Pen.
Hasil-Hasil Hampir Lengkap di Yunani Menunjukkan Partai yang Memerintah dalam Kemenangan yang Nyaman
Hasil-hasil yang hampir lengkap di Yunani menunjukkan Partai Demokrasi Baru yang berhaluan kanan-tengah yang memerintah dengan nyaman unggul dalam pemilihan Parlemen Uni Eropa di mana hanya di bawah 28 persen suara, namun dengan hasil yang lebih buruk dibandingkan 33 persen suara yang diraih pada pemilihan umum sebelumnya yang telah ditetapkan oleh pimpinan partai sebagai standar yang spesifik untuk pemungutan suara pada hari Minggu.
Hasil-hasil dari 95 persen Tempat Pemungutan Suara menunjukkan bahwa kelompok oposisi utama yang berhaluan sayap-kiri, SYRIZA, juga kalah, dengan perolehan suara di bawah 15 persen, turun hampir 24 persen pada tahun 2019. PASOK Sosialis hanya mendapat angka di bawah 13 persen suara, naik dari hampir 8 persen suara. Solusi Yunani Populis, yang juga mengalami peningkatan popularitasnya menjadi 9,5 persen suara dari 4 persen suara, merupakan yang terbesar dari tiga partai sayap-kanan untuk mengirimkan perwakilannya ke Parlemen Eropa, bersama Niki yang memperoleh 4 persen suara dan Voice of Reason yang memperoleh 3 persen suara.
Partai Komunis juga meningkatkan skornya, sama seperti Passage to Freedom yang berhaluan sayap-kiri, secara nominal.
Demokrasi Baru memenangkan tujuh dari jatah kursi Yunani untuk 720 anggota majelis, berkurang satu kursi dibandingkan pada tahun 2019. SYRIZA memilih empat kursi, dua kursi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
PASOK memperoleh satu kursi Anggota Parlemen Europa, yang kini memperoleh tiga kursi, begitu pula Solusi Yunani yang juga memperoleh satu kursi, yang kini memperoleh dua kursi. Sementara itu, Partai Komunis mempertahankan dua kursinya, sementara pendatang baru Niki, Passage to Freedom, dan Voice of Reason masing-masing memperoleh satu kursi.
Partai Elam Meraih Satu dari Enam Kursi Parlemen Uni Eropa untuk Siprus
Stasiun penyiaran negara Siprus mengatakan hasil-hasil yang hampir-lengkap menunjukkan Partai ELAM yang berhaluan sayap-kanan telah berhasil meraih satu dari enam kursi yang di Parlemen Eropa untuk Siprus.
Ini adalah pertama kalinya Partai ELAM, yang didirikan pada tahun 2008 ini, mendapatkan satu kursi di pemilihan umum di Parlemen Eropa. Posisi Partai ELAM terhadap sejumlah besar migran yang telah mencapai Siprus dalam beberapa tahun terakhir semakin diterima pemilih dan telah memberikan peningkatan dukungan yang stabil kepada Partai ELAM.
Dengan hampir 85 persen suara telah dihitung, Partai ELAM hanya memperoleh 11 suara persen, kata lembaga penyiaran pemerintah.
Presiden ELAM Christos Christou mengatakan pada hari Minggu bahwa ELAM akan berupaya dilantik ke dalam Partai Konservatif dan Reformis Eropa (ECR) dipimpin oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Christos Christou mengatakan fokus kebijakan partainya di Parlemen Eropa adalah masalah migrasi dan mengupayakan kesepakatan untuk memperbaiki perpecahan etnis yang sudah berusia setengah abad di Siprus.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk Menyatakan Kemenangan
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk telah menyatakan kemenangannya setelah exit poll menunjukkan kemenangan yang menentukan bagi partainya yang berhaluan tengah dan pro-Uni Eropa.
Exit poll yang dilakukan Ipsos menunjukkan lebih dari 38 persen suara tertuju pada Koalisi Sipilnya Donald Tusk. Menurut exit poll, hasilnya mengecewakan untuk Partai Hukum dan Keadilan, partai konservatif nasional yang memerintah Polandia dari tahun 2015–2023. Exit poll menunjukkan hampir 34 persen suara.
Partai Konfederasi yang beraliran sayap-kanan menduduki peringkat ketiga dalam exit poll, memenangkan hampir 12 persen suara untuk penampilan yang kuat.
Influencer Siprus Tanpa Pengalaman Politik Tampaknya Akan Memenangkan Kursi Parlemen Uni Eropa
Seorang YouTuber yang populer telah mengejutkan dunia politik Siprus yang tampil merebut satu dari enam kursi yang diberikan kepada negara kepulauan itu di Parlemen Eropa dari kekuatan politik tradisional.
Dengan lebih dari tiga perempat suara dihitung, hasil-hasil tidak resmi menunjukkan Fidias Panayiotou meraih hampir 20 persen suara, sekitar 2 poin persentase di belakang partai AKEL yang berakar komunis di peringkat kedua dan 4 poin persentase di belakang Partai Reli Demokrat yang berhaluan kanan-tengah.
Meskipun jajak pendapat secara konsisten menunjukkan Fidias Panayiotou memperoleh suara yang tinggi, tidak seorang pun menduga ia akan menghancurkan sampai tingkat ini dalam pembentukan politik Siprus hanya melalui ketenaran media sosialnya setelah hanya kampanye selama dua bulan di mana ia pada dasarnya tidak menawarkan posisi-posisi politik.
Dalam pernyataan pertamanya setelah pemungutan suara ditutup dan hasil-hasil awal menunjukkan ia stabil di tempat ketiga, Fidias Panayiotou, yang hanya menggunakan nama depannya, mengatakan ada “keajaiban” telah terjadi, mengakui bahwa ia sendiri tidak percaya ia akan mendapat angka-angka tersebut.
“Hari ini adalah hari bersejarah tidak hanya bagi Siprus, tetapi mungkin bagi dunia,” kata Fidias Panayiotou. “Ini bisa jadi pertama kalinya calon independen sepenuhnya yang bahkan tidak mempunyai firasat apapun akan dukungan dari partai politik, berhasil terpilih, dengan media sosial menjadi satu-satunya senjatanya.”
Fidias Panayiotou berbicara mengenai pembukaan sebuah “babak baru dalam buku demokrasi” di mana warganegara yang lebih berdaya dan menghukum wakil-wakil partai-partai politik dengan menyatakan bahwa para pemilih telah meninggalkan mereka dan kepentingan diri mereka sendiri.
Para analis mengatakan Fidias Panayiotou memperoleh suaranya terutama dari kelompok usia 18-39 tahun, namun berhasil mendapatkan persentase yang terhormat dari pemilih yang berusia lebih tua, muncul menjadi orang-orang yang memilih untuk tidak ikut campur dalam mesin partai politik yang didorong oleh klientelisme.
Fidias Panayiotou menjadi terkenal dalam sebuah video beberapa tahun lalu ketika ia berhasil mendapatkan pelukan dari pengusaha miliarder Elon Musk. Sejak itu, Fidias Panayiotou telah memposting video yang tidak terhitung jumlahnya, setidaknya satu video di antaranya di mana ia terkena air panas karena menumpang secara gratis transportasi umum Jepang sebagai bagian perlombaan melintasi Jepang. Fidias Panayiotou kemudian meminta maaf karena melakukan hal tersebut.
Fidias Panayiotou mengadakan pesta dadakan di Eleftheria Square, ibukota Siprus untuk merayakan kemenangannya.
Emmanuel Macron Menyerukan Pemilihan Umum Legislatif Dipercepat Setelah Kalah dalam Pemungutan Suara Uni Eropa
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia akan membubarkan Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan umum legislatif secepatnya setelah partainya mengalami kekalahan telak pada tahun 2017 dalam pemilihan umum Parlemen Eropa.
Dalam pidato nasionalnya dari Istana Kepresidenan Elysee, Emmanuel Macron berkata: “Saya telah memutuskan untuk mengembalikan pilihan masa depan parlemen kita kepada anda melalui pemungutan suara. Oleh karena itu saya membubarkan Majelis Nasional.” Pemungutan suara akan berlangsung dalam dua putaran pada tanggal 30 Juni dan 7 Juli, kata Emmanuel Macron.
Langkah ini dilakukan ketika hasil-hasil proyeksi pertama dari Prancis pada hari Minggu menunjukkan Partai Reli Nasional yang berhaluan sayap-kanan unggul jauh di pemilihan umum parlemen Uni Eropa, mengalahkan kelompok sentris Emmanuel Macron yang pro-Eropa, menurut lembaga-lembaga jajak pendapat Prancis.
Proyeksi Pertama oleh Uni Eropa Menyatakan Partai-Partai Sayap-Kanan Mendapat Keuntungan-Keuntungan Besar
Partai-partai sayap-kanan memperoleh keuntungan-keuntungan besar dalam pemilihan umum Parlemen Eropa ketika Partai Hijau mendapat pukulan besar, menurut proyeksi pertama yang diberikan oleh Uni Eropa.
Perkiraan-perkiraan yang dikumpulkan oleh Parlemen Uni Eropa didasarkan pada exit poll atau data survei lainnya, beserta proyeksi yang mungkin mencakup sebagian pemilihan umum kembali.
Dua kelompok arus utama dan pro-Eropa, yaitu kelompok konservatif dan kelompok sosialis, kehilangan beberapa kursi namun tetap menjadi kekuatan dominan. Partai Hijau diperkirakan akan kehilangan sekitar 20 kursi.
Hasil-Hasil Proyeksi Pertama Dari Prancis Menempatkan Partai Reli Nasional Unggul Jauh Di Depan
Hasil-hasil proyeksi pertama dari Prancis menempatkan Partai Reli National yang berhaluan sayap-kanan unggul dalam pemilihan umum Uni Eropa, menurut jajak pendapat institut-institut di Prancis.
Partai nasionalis Marine Le Pen diperkirakan memperoleh sekitar 31-32 persen suara, lebih dari dua kali lipat skor partai sentris yang pro-Eropa, partainya Presiden Emmanuel Macron yang diproyeksikan mencapai sekitar 15 persen suara.
Prancis memilih 81 anggota Parlemen Eropa.
Exit Poll Kroasia Memproyeksikan Konservatif-Konservatif yang Sedang Berkuasa Memenangkan Suara Terbanyak
Exit poll di Kroasia memproyeksikan kelompok konservatif-konservatif yang berkuasa akan memenangkan suara terbanyak pada pemilihan umum Uni Eropa, diikuti oleh partai oposisi utama kiri-tengah. Satu partai sayap-kanan pendatang baru juga memenangkan satu kursi untuk pertama kalinya. Partai Uni Demokrat Kroasia, partainya Perdana Menteri Andrej Plenkovic meraih 33,7 persen suara, atau memperoleh enam kursi, sedangkan Partai Demokrat Sosial meraih 27,8 persen suara, atau memperoleh empat kursi, menurut exit poll yang dilakukan oleh badan jajak pendapat Ipsos dan disiarkan oleh televisi HRT negara Kroasia.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Gerakan Tanah Air yang berhaluan sayap-kanan meraih 8,6 persen suara, atau memperoleh satu kursi. Partai tersebut merupakan bagian pemerintahan koalisi di Kroasia setelah muncul sebagai ‘kingmaker’ pada pemilihan umum parlemen baru-baru ini. Kelompok Liberal We Can meraih 5,4 persen suara, yang juga mendapat memperoleh satu kursi.
Jumlah Partisipasi yang Rendah di Yunani, Tampaknya Tidak Ada Satupun dari 3 Partai Utama Mencapai Tujuannya
Di Yunani, tidak satu pun dari tiga partai besar yang mencapai tujuannya pada pemilihan umum Parlemen Eropa pada Minggu, namun semua partai mungkin akan menemukan hikmah di dalamnya.
Yang tidak bisa dibantah adalah tingkat partisipasi yang sangat rendah: lebih dari 40 persen setelah suara dihitung, jumlah pemilih adalah 39 persen, hampir 20 poin persentase di bawah pemilihan umum Eropa yang terakhir, pada bulan Mei 2019.
Partai Demokrasi Baru yang berhaluan kanan-tengah berharap dapat menyamai hasil pemilihan umum tahun 2019 yaitu 33 persen suara. Sejauh ini, perolehan suara Partai Demokrasi Baru mencapai 27,6 persen suara, masih jauh di atas perolehan suara oposisi utama SYRIZA dengan hampir 15 persen suara dan PASOK sosialis hanya lebih dari 13 persen suara.
Pemimpin SYRIZA Stefanos Kasselakis mengharapkan setidaknya 20 persen suara atau setidaknya menyamai perolehan 17,8 persen suara yang diperoleh partai tersebut pada pemilihan umum nasional kedua tahun lalu. PASOK berharap bisa menyalip SYRIZA untuk posisi kedua, seperti yang ditunjukkan oleh jajak pendapat tahun lalu. Namun jika hasilnya bertahan, maka margin PASOK dengan SYRIZA akan lebih sedikit dibandingkan yang ditunjukkan dalam survei opini baru-baru ini.
Partai-partai sayap-kanan meningkatkan perolehan suara mereka, bahkan ketika salah satunya, Partai Spartan, dilarang mengikuti pemilihan umum: Solusi Yunani sejauh ini memperoleh hampir 10 persen suara, Niki memperoleh sedikit di atas 4 persen suara, dan Voice of Reason memperoleh 3 persen suara, ambang batas yang diperlukan untuk memilih Deputi Eropa.
Partai Komunis memperoleh 9 persen suara, naik dari 5 persen suara pada tahun 2019.
Exit Poll Menunjukkan Partainya Perdana Menteri Bulgaria Kemungkinan Besar Sebagai Pemenang
Exit poll di Bulgaria menunjukkan adanya partai kanan-tengah GERB di mana sebanyak tiga kali Perdana Menteri Boyko Borissov kemungkinan besar akan menjadi pemenang pemungutan suara parlemen Bulgaria serta pemilihan umum Parlemen Eropa.
Exit poll yang dilakukan oleh Gallup International menunjukkan Partai GERB memperoleh 26 persen suara, tampaknya berhasil mengalahkan koalisi reformis antara Partai Kami Lanjutkan Perubahan dan partai sayap kanan Demokrat Bulgaria dengan margin lebih dari 10 poin persentase di kedua pemungutan suara.
Proyeksi-proyeksi menunjukkan jumlah pemilih yang mencapai rekor terendah. Hasil-hasil awal diharapkan muncul pada hari Senin, tetapi mungkin perlu waktu berhari-hari sebelum hasil-hasil akhir yang resmi diumumkan.
Jika hasil-hasil akhir memastikan indikasi-indikasi dari exit poll, maka Boyko Borissov akan memberikan mandat untuk membentuk kabinet keempatnya, meskipun ia mungkin menghadapi tugas tantangan berat dalam mencari sekutu-sekutu untuk membentuk koalisi pemerintahan di dalam sebuah parlemen yang terpecah-pecah.
Partai nasionalis Vazrazhdane, merupakan oposisi yang kuat terhadap segala tindakan yang menentang Rusia di bawah kepemimpinan Putin, dipandang memperluas kehadiran parlemennya di negaranya menjadi 15 persen suara dan untuk pertama kalinya juga diharapkan mengirimkan minimal tiga perwakilan di Parlemen Eropa.
Partai-partai Pro-Uni Eropa Diharapkan Memegang Mayoritas
Perkiraan nasional pertama dari lima negara Uni Eropa yang disediakan oleh Parlemen Eropa menyatakan partai-partai arus utama dan pro-Eropa harus mempertahankan mayoritasnya di legislatif berikutnya.
Perkiraan yang dikumpulkan oleh parlemen Uni Eropa didasarkan pada exit poll atau data survei lainnya dari Austria, Siprus, Jerman, Yunani, dan Belanda.
Kaum Sosialis, Liberal, Hijau, dan Konservatif menunjukkan penampilan yang kuat, meskipun mereka diperkirakan akan kehilangan kursi dari partai-partai sayap-kanan seperti yang dipimpin oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, pemimpin Hongaria Viktor Orbán, Geert Wilders di Belanda, dan Marine Le Pen di Prancis.
Ursula Von der Leyen Mengucapkan Selamat Kepada Partainya di Jerman
Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengucapkan selamat kepada partainya di Jerman, Uni Demokrat Kristen, mengenai hasil-hasil pemilihan umum setelah exit poll menunjukkan bahwa Partai Uni Demokrat Kristen adalah peraih suara terbesar.
“Anda tahu bahwa kami di Eropa masih harus menunggu beberapa jam, tetapi anda telah menetapkan sebuah tren adalah yang terbaik—kekuatan terkuat, stabil, dalam kesulitan waktu dan jarak,” katanya kepada para pendukungnya melalui tautan video dari Brussels.
“Sekarang kita harus meniru hal ini di Eropa, tetapi saya yakin kita akan bisa sukses malam ini,” kata Ursula Von der Leyen.
Exit Poll Menunjukkan Keuntungan-Keuntungan bagi Kelompok Kanan-Sayap Jerman
Exit poll menunjukkan hasil-hasil yang sangat lemah bagi partai-partai yang berkuasa di Jerman dan keuntungan-keuntungan bagi kelompok sayap-kanan Alternatif untuk Jerman dalam pemungutan suara hari Minggu untuk Parlemen Eropa, sementara oposisi konservatif arus utama dibentuk untuk tetap menjadi kekuatan politik terkuat di badan legislatif Jerman.
Jajak pendapat untuk televisi publik ARD dan ZDF menunjukkan dukungan untuk Partai Sosial Demokrat yang berhaluan kiri-tengah, partainya Kanselir Olaf Scholz memperoleh 14 persen suara, di bawah 15,8 persen suara yang mereka raih pada tahun 2019 dan jauh di bawah pencapaian mereka pada pemilihan umum nasional Jerman pada tahun 2021.
Partai Hijau yang merupakan aktivis lingkungan hidup, merupakan partai terbesar kedua di bawah koalisi Olaf Scholz, turun dari 20,5 persen suara lima tahun lalu menjadi sekitar 12 persen suara, menurut exit poll. Dukungan untuk pro-bisnis Partai Demokrat Bebas, pihak ketiga dalam pemerintahan yang penuh pertengkaran dan tidak populer, terlihat memperoleh 5 persen suara.
Exit poll tersebut memberikan keunggulan yang jelas kepada blok Union yang berhaluan kanan-tengah, yang kini menjadi kekuatan oposisi utama, menempatkan dukungannya sekitar 30 persen. Hal itu sejalan dengan hasil pemilihan umum tahun 2019 dan lebih baik dibandingkan hasil pemilihan umum nasional sebelumnya.
Alternatif untuk Jerman, atau AfD, terlihat menang hingga 16,5 persen suara. Angka tersebut lebih baik daripada perolehan 11 persen pada tahun 2019, namun masih jauh dari perolehan jajak pendapat peringkat beberapa bulan yang lalu. Partai ini telah mengalami serangkaian kemunduran tahun ini, termasuk skandal seputar dua calon utamanya untuk Parlemen Eropa.
Belgia Menelaah Laporan-Laporan Penyimpangan oleh Pemilih Remaja
Beberapa pemilih di bawah umur di Belgia yang hanya diperbolehkan memberikan suara dalam pemilihan umum Eropa mungkin juga memberikan suara di pemilihan umum regional dan federal di mana mereka tidak berhak berpartisipasi, menurut Menteri Dalam Negeri Belgia.
Para pemilih di Belgia memilih parlemen federal yang baru dan juga parlemen regional dan anggota Parlemen Eropa. Remaja yang berusia 16 tahun hingga 17 orang diizinkan untuk memilih dalam pemilihan umum Eropa, tetapi warganegara Belgia harus berusia minimal 18 tahun untuk memberikan suara pada pemilihan umum lainnya.
Menyusul laporan-laporan di media lokal pada hari Minggu bahwa semua orang yang berusia di bawah 18 tahun memberikan suaranya pada tiga pemilihan umum, kata Menteri Dalam Negeri Annelies Verlinden kepada penyiar regional VRT bahwa “kesalahan-kesalahan tampaknya terbatas” dan memang keluhan-keluhan akan diselidiki.
“Untuk saat ini saya berasumsi dampaknya terbatas. Kami akan lanjutkan pemilihan umum ini,” kata Annelies Verlinden.
Jumlah Pemilih yang Rendah di Spanyol
Sekitar 38 juta rakyat Spanyol berhak memilih pada hari Minggu untuk memilih 61 anggota Parlemen Eropa yang mempunyai 720 kursi, di mana oposisi konservatif dan Partai Sosialis yang berkuasa diperkirakan akan mendapatkan kursi terbanyak.
Antonio García Escolar, produser dan penulis skenario dari Madrid, berkomentar mengenai sikap apatis pemilih, sesuatu yang ia salahkan karena informasi yang salah. “Kami mengantuk,” katanya. ”Kami tertidur, karena kami lebih suka membaca judul utama atau apa yang dikatakan YouTuber kepada kami dan kami tidak mencari informasi yang benar.”
Antonio García Escolar tidak mengungkapkan siapa yang ia pilih tetapi mengatakan ia memilih yang “melawan fasisme.”
“Fasisme bukanlah sesuatu yang dipelajari seseorang di sekolah, fasisme adalah sesuatu yang memang tidak aktif dan fasisme ada di dalam diri kita semua, yang hanya muncul ketika rasa takut muncul,” kata Antonio García Escolar.
Ana Cabanas, pengacara dari Madrid, mengatakan kebijakan-kebijakan ekonomi dan pertanian yang diputuskan di Brussel merupakan beberapa topik utama yang mendorongnya untuk memilih.
“Saya masih percaya pada Eropa dan saya ingin memberikan suara dalam hal-hal yang berdampak pada perundang-undangan di Spanyol dan hal-hal yang diputuskan di Eropa,” kata Ana Cabanas.
Pemilih Prancis Prihatin Mengenai Migrasi dan Perang
Migrasi telah menjadi salah satu isu terpenting bagi pemilih Perancis, dan partai sayap-kanan yang dipimpin Marine Le Pen mengharapkan hasil yang kuat menentang partai Presiden Emmanuel Macron.
Jordan Bardella, anak didik Marine Le Pen yang berusia 28 tahun dan saat ini menjabat sebagai Presiden Partai Reli Nasional yang berhaluan sayap-kanan, memberikan penampilan yang kuat dalam debat-debat pemilihan umum mendatang akhir pekan ini, sesuatu yang dapat membantu Marine Le Pen karena Marine Le Pen diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden Prancis pada tahun 2027.
Jordan Bardella sangat menentang Pakta Suaka dan Migrasi Uni Eropa, sebuah rencana yang didukung oleh Emmanuel Macron yang berupaya berbagi pengelolaan kedatangan migran yang tidak teratur di antara negara-negara Uni Eropa.
Para pemilih Prancis juga fokus pada perang di Ukraina dan Gaza.
“Saat ini, dalam konteks perang di Ukraina dan Timur Tengah, terdapat dimensi yang berbeda dari dimensi nasional,” kata Francois Tivolle, yang memberikan suaranya di distrik ke-11 Paris.
Kanselir Jerman Menghadapi Ujian Nasional Pertama Sejak Menjabat
Pemilihan umum Parlemen Eropa memberikan uji nasional pertama untuk partai-partai politik di Jerman sejak pemerintahan Kanselir Olaf Scholz mulai menjabat pada akhir tahun 2021.
Survei-survei pra-pemilihan umum menunjukkan bahwa oposisi konservatif arus utama, blok Uni Eropa, diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan terkuat Jerman di badan legislatif Uni Eropa. Survei-survei tersebut memperkirakan hasil-hasil yang lemah bagi ketiga partai dalam koalisi pemerintahan Olaf Scholz, yang menjadi sangat tidak populer.
Partai Alternatif untuk Jerman yang berhaluan sayap-kanan dapat mengharapkan keuntungan dari 11 persen suara yang diperolehnya pada tahun 2019.
Jerman memilih 96 dari 720 anggota parlemen yang akan menjadi anggota Parlemen Eropa yang baru, bagian tunggal terbesar.
Pemungutan Suara di Polandia Bersamaan dengan Perang di Ukraina dan Fokus pada Masalah Migrasi
Rakyat Polandia memberikan suaranya pada saat terjadi suasana yang sangat tidak aman bagi negaranya di sepanjang sisi timur Uni Eropa dan NATO.
Perang di seberang perbatasan dengan Ukraina telah menciptakan ketakutan jika Rusia yang akan memenangkan perang tersebut, maka Polandia dan negara-negara tetangga yang pernah berada di bawah kendali Moskow dapat menjadi sasaran berikutnya.
Krisis migrasi juga terjadi di kawasan timur Polandia yang berbatasan dengan Belarusia. Polandia menuduh Belarusia dan Rusia memikat jumlah besar migran menuju ke perbatasan tersebut sehingga menciptakan ketidakstabilan. Krisis memang mematikan, di mana seorang migran baru-baru ini menikam seorang tentara Polandia secara fatal. Puluhan migran, jika tidak lebih, juga meninggal di kawasan hutan rawa sejak tahun 2021.
Perdana Menteri Donald Tusk telah menekankan keamanan nasional dan berjanji akan memperkuat kendali perbatasan saat ia mencari penampilan bagus untuk partainya yang pro-Uni Eropa.
Sebagian orang Polandia memikirkan sifat Uni Eropa itu sendiri. Di negara yang di bawah kendali pemerintahan asing untuk jangka waktu yang lama di masa lalu, beberapa orang Polandia khawatir bahwa blok yang memiliki 27 anggota ini mengambil terlalu banyak kekuasaan dari masing-masing negara.
“Kami tahu bahwa Uni Eropa sedang dalam krisis, jadi mungkin pemilihan umum kami akan mengubah pengambilan keputusan dan efisiensi badan ini,” kata Anna Grzegorczyk-Łuczak, seorang arsitek berusia 60 tahun yang memberikan suara sejak awal di Warsawa. Ia tidak mau menyebutkan partai mana yang ia pilih.
Rakyat Bulgaria Memberikan Suara untuk Parlemen Baru dan untuk Pemilihan Umum Uni Eropa
Rakyat Bulgaria akan memilih parlemen baru pada Minggu dan juga berpartisipasi dalam pemilihan umum Uni Eropa.
Ini merupakan pemilihan umum parlemen keenam di Bulgaria dalam tiga tahun terakhir. Ada kekhawatiran akan kelelahan pemilih dan kekecewaan luas terhadap politisi yang tidak memenuhi janji untuk memberantas korupsi dan melakukan reformasi dapat mengakibatkan jumlah pemilih yang rendah dan parlemen yang terpecah-pecah.
Hasil-hasil awal diperkirakan akan diperoleh pada hari Senin dalam pemungutan suara untuk 240 kursi di Majelis Nasional dan untuk 17 anggota di Parlemen Eropa.
Calon-calon terdepan dalam pemilihan Majelis Nasional tampaknya adalah Partai GERB yang dipimpin oleh Perdana Menteri Boyko Borissov yang sudah tiga kali menjabat dan koalisi reformis Partai Kami Lanjutkan Perubahan–Partai Demokrat Bulgaria.
Setelah bersaing ketat pada pemilihan umum pada bulan Juli lalu, kedua kelompok tersebut bersaing berusaha memecahkan kebuntuan politik dengan membentuk koalisi pemerintahan yang tidak nyaman, tetapi hanya bertahan sembilan bulan.
Exit Poll
Di Belanda, exit poll yang dilakukan pada 6 Juni menunjukkan bahwa partai nasionalisnya Geert Wilders berada di jalur yang tepat untuk memenangkan tujuh dari 29 kursi Belanda di majelis Uni Eropa, dari nol kursi pada tahun 2019, menindaklanjuti kemenangan besarnya dalam pemilihan umum nasional tahun lalu.
Partai Kebebasan yang dipimpin Geert Wilders hanya akan kekurangan satu kursi dari gabungan kursi aliansi Partai Sosialis Demokrat-Partai Hijau.
Di Belgia, pemilih juga dapat memilih kamar-kamar federal dan regional serta diperkirakan akan mendukung partai nasionalis sayap-kanan Flemish, Vlaams Belang mencatatkan rekor angka, meski masih bisa dicegah oleh partai-partai lain.
Pemerintahan Perdana Menteri Alexander De Croo cenderung akan tetap bertahan menjabat dalam kapasitas pemelihara selama berbulan-bulan hingga koalisi multi-partai baru terbentuk. (Viv)