Home Blog Page 589

Presiden Iran dan Menteri Luar Negeri Iran Dinyatakan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

IRNA, kantor berita milik pemerintah Iran tidak memberikan alasan langsung atas kejadian kecelakaan ini

Aldgra Fredly

Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, dan pejabat lainnya ditemukan tewas di lokasi kecelakaan helikopter pada  Senin setelah pencarian selama berjam-jam melalui wilayah pegunungan yang berkabut di barat laut Iran, media pemerintah Iran melaporkan. Ebrahim Raisi berusia 63 tahun.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur di Iran, dan pejabat serta pengawal lainnya menemani Ebrahim Raisi, demikian lapor IRNA, kantor berita pemerintah Iran.

Senin dini hari, pihak berwenang Turki merilis apa yang mereka sebut sebagai rekaman drone menunjukkan apa yang tampak seperti kebakaran di hutan belantara yang mereka “duga adalah puing-puing sebuah helikopter.” Koordinat-koordinat yang tercantum di rekaman tersebut menempatkan api sekitar 20 kilometer (12 mil) di selatan perbatasan Azerbaijan-Iran di sisi sebuah gunung yang curam.

Rekaman yang dirilis oleh IRNA Senin pagi menunjukkan apa yang digambarkan oleh IRNA sebagai lokasi jatuhnya helikopter, terletak di seberang sebuah lembah curam di sebuah pegunungan yang hijau. Tentara-tentara yang berbicara dalam bahasa lokal Azeri berkata: “Itu dia, kami menemukannya.”

TV negara melaporkan bahwa gambar-gambar dari situs tersebut menunjukkan helikopter itu jatuh ke sebuah puncak gunung, meski belum ada keterangan resmi mengenai penyebab jatuhnya helikopter tersebut.

IRNA mengatakan Ebrahim Raisi terbang dengan sebuah helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dan mempunyai keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, sebelumnya berusaha meyakinkan rakyat Iran dengan mengatakan tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara.

Berdasarkan konstitusi Iran, Wakil Presiden Iran akan mengambil alih kekuasaan Presiden yang meninggal, dengan persetujuan Ayatollah Ali Khamenei, dan pemilihan presiden baru harus dilakukan dalam waktu 50 hari. Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber sudah mulai menerima telepon-telepon dari pejabat dan pemerintah asing karena kematian Ebrahim Raisi, media pemerintah melaporkan.

Pencarian

Tim penyelamat berjuang melawan badai salju dan medan yang sulit dijangkau sepanjang malam untuk mencapai reruntuhan pada Senin dini hari.

“Dengan ditemukannya lokasi jatuhnya helikopter, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di antara penumpang helikopter,” kepala Bulan Sabit Merah Iran, Pir Hossein Kolivand, mengatakan kepada TV negara.

Rekaman video menunjukkan tim penyelamat, mengenakan jaket berwarna terang dan senter kepala, berkerumun di sekitar perangkat GPS saat mereka mencari di lereng gunung yang gelap gulita di tengah badai salju.

Beberapa negara menyatakan keprihatinannya dan menawarkan bantuan.

Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah diberi pengarahan mengenai laporan-laporan kecelakaan itu. Uni Eropa menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat.

Masa Jabatan Ebrahim Raisi

Ebrahim Raisi berada di daerah perbatasan Azerbaijan pada Minggu pagi untuk meresmikan sebuah bendungan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Bendungan itu adalah bendungan ketiga yang telah dibangun kedua negara di Sungai Aras. Kunjungan itu dilakukan meskipun ada hubungan yang dingin antara kedua pemerintah, termasuk serangan senjata terhadap Kedutaan Besar Azerbaijan di Teheran pada tahun 2023 dan hubungan diplomasi Azerbaijan dengan Israel, yang dianggap oleh teokrasi Syiah Iran sebagai musuh utamanya di wilayah tersebut.

Ebrahim Raisi terpilih menjadi Presiden pada pemilihan umum presiden 2021, sebuah pemungutan suara yang menghasilkan jumlah pemilih terendah dalam sejarah Republik Islam. Ebrahim Raisi dikenai sanksi oleh Amerika Serikat, sebagian karena keterlibatannya dalam eksekusi massal ribuan tahanan politik pada tahun-tahun setelah revolusi Iran pada 1979.

Selama masa jabatan Ebrahim Raisi, Iran hampir mampu memperkaya uranium di hampir tingkat-tingkat weapons-grade dan menghambat inspeksi internasional.

Iran telah mempersenjatai Rusia dalam perang Rusia melawan Ukraina dan meluncurkan drone dalam jumlah besar dan serangan rudal terhadap Israel di tengah perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza. Iran juga terus-menerus mempersenjatai kelompok-kelompok teror proksi Timur Tengah, seperti Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Protes massal di Iran telah berlangsung selama bertahun-tahun. Yang terbaru melibatkan kematian Mahsa Amini pada  2022, seorang wanita yang telah ditahan sebelumnya karena diduga melanggar persyaratan hijab atau jilbab yang ketat di Iran. Penindasan dengan kekerasan selama berbulan-bulan yang dilakukan rezim Iran setelah demonstrasi mengakibatkan lebih dari 500 orang terbunuh dan lebih dari 22.000 orang dihukum.

Pada  Maret, panel investigasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan bahwa Iran memang  bertanggung jawab atas “kekerasan fisik” yang menyebabkan kematian Mahsa Amini. (Viv)

Max si Kucing Kampus Mendapat Gelar Kehormatan dari Universitas Vermont

EtIndonesia. Sebuah universitas di Vermont menganugerahkan gelar kehormatan “Doctor in Litter-ature”” kepada Max si kucing, anggota komunitas tercinta, menjelang kelulusan mahasiswanya pada hari Sabtu (18/5).

Kampus Castleton di Vermont State University menghormati kucing tersebut bukan karena tikus atau tidur siangnya, namun karena keramahannya.

“Max si Kucing telah menjadi anggota keluarga Castleton yang penuh kasih sayang selama bertahun-tahun,” kata sekolah itu dalam sebuah postingan di Facebook.

Kucing populer itu tinggal di sebuah rumah bersama keluarga manusianya di jalan yang mengarah ke pintu masuk utama kampus.

“Jadi dia memutuskan untuk pergi ke kampus, dan dia mulai bergaul dengan mahasiswa, dan mereka mencintainya,” kata pemilik Ashley Dow.

Dia sudah bersosialisasi di kampus selama kurang lebih empat tahun, dan para mahasiswa menjadi bersemangat saat melihatnya.

Mereka menjemputnya dan berfoto selfie dengannya, bahkan dia suka jalan-jalan bersama calon mahasiswa yang bertemu di gedung seberang rumah keluarganya, katanya.

“Saya bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa pergi, tapi dia tahu,” kata Dow. “Dan kemudian dia akan mengikuti mereka.”

Para siswa menyebut Dow sebagai ibu Max, dan para lulusan yang kembali ke kota terkadang menanyakan kabar Max.

Max tidak akan berpartisipasi dalam wisuda itu.

Gelarnya akan diserahkan ke Dow nanti.

Dia bukan kucing pertama yang menerima kredensial manusia.

Pada tahun 2020, seekor anjing terapi berusia delapan tahun bernama Moose menerima gelar doktor kehormatan di bidang kedokteran hewan di Virginia Tech University setelah dia membantu ribuan mahasiswanya.

Pada tahun 2016, seekor kuda ras murni berusia 19 tahun bernama dr. Teddy menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas California Davis karena menjadi Master Equine Educator. (yn)

Sumber: abc.net.au

Penelitian: Peningkatan Laporan Penyakit Autoimun yang Langka, COVID-19 dan Keterlibatan Vaksin COVID-19

0

Pada  2019 di Yorkshire, Inggris, hanya dua orang yang dinyatakan positif untuk penyakit autoimun yang langka ini. Pada  2020, sembilan orang dinyatakan positif, dan pada  2021, ada 35 kasus baru

 Marina Zhang

Kasus suatu penyakit autoimun yang langka melonjak antara tahun 2020 hingga 2022 di Yorkshire, Inggris, mencapai puncaknya pada tahun 2021. Infeksi COVID-19 dan vaksin COVID-19 mungkin berkontribusi terhadap peningkatan ini, sebuah studi terbaru yang ditemukan eBioMedicine The Lancet.

Penyakit tersebut——dermatomiositis positif melanoma differentiation-associated protein-5 (anti-MDA5), atau dermatomiositis anti-MDA5—-adalah penyakit peradangan yang ditandai dengan kelemahan otot, ruam kulit, dan penyakit paru yang progresif dengan cepat.

Dermatomiositis anti-MDA5 sangat jarang terjadi.

Pada  2019, Yorkshire, yang berpenduduk 3,6 juta jiwa, melaporkan dua orang yang dinyatakan positif menderita penyakit tersebut. Pada 2020, ada sembilan orang. Kasus mencapai puncaknya pada  2021 di mana terdapat 35 kasus baru. Jumlah tersebut kemudian turun menjadi 16 kasus baru pada  2022.

Kasus autoimun baru mungkin timbul dari virus COVID-19 dan interaksi-interaksi RNA vaksin, penulis senior studi tersebut, Dr. Dennis McGonagle, profesor kedokteran klinis di Universitas Leeds, mengatakan kepada The Epoch Times.

Selain studi Lancet, beberapa studi kasus telah mendokumentasikan kasus anti-MDA5 setelah infeksi COVID-19 atau vaksinasi.

Apa Itu Dermatomiositis Anti-MDA5

Dermatomiositis anti-MDA5 adalah kondisi autoimun di tubuh menyerang dirinya sendiri. Seringkali muncul tanpa penyebab yang jelas.

Dermatomyositis cenderung mempengaruhi kulit, otot, dan paru-paru. Dermatomiositis anti-MDA5 melibatkan penyakit paru-paru progresif dengan cepat, yang menyebabkan kondisi prognosis yang buruk.

MDA5 adalah protein yang ada di luar otot dan jaringan, khususnya banyak terdapat di paru-paru. Oleh karena itu, ketika tubuh membentuk antibodi-antibodi anti-MDA5 untuk menyerang MDA5, maka dapat memperburuk organ dan jaringan terkait.

MDA5 dapat mendeteksi dan mengikat RNA asing, termasuk RNA COVID-19. Pada deteksi tersebut, MDA5 memberi sinyal pada sel-sel kekebalan lain untuk melawan penyerang asing atau vaksinasi.

“Kami pikir… [ini terjadi] karena MDA5 adalah reseptor atau situs docking untuk RNA virus, dan hal ini memicu antibodi untuk menyerangnya,” kata Dr.Dennis McGonagle.

Pada infeksi COVID-19, pengikatan MDA5 pada RNA dapat berakibat akitivitas MDA5 yang berlebihan sebagai responnya, Dr. Pradipta Ghosh, direktur Institute for Network Medicine di Universitas California – San Diego dan penulis lainnya dari studi tersebut, mengatakan kepada The Epoch Times.

Pasien COVID-19 terbukti memiliki aktivitas gen MDA5 yang tinggi di cairan paru-parunya, lebih lanjut menunjukkan bahwa virus tersebut mungkin telah memicu kasus-kasus MDA5 baru.

Selain anti-MDA5, 15 autoantibodi lain dapat berkontribusi serupa untuk menyebabkan penyakit dermatomiositis. Peran MDA5 dalam infeksi COVID-19 dan vaksinasi mungkin menjelaskan mengapa, selama pandemi, hanya dermatomiositis anti-MDA5 yang meningkat, sementara autoantibodi lain terlibat yang menyebabkan dermatomiositis tidak meningkat.

Antara tahun 2020 dan 2022, seluruh 60 pasien dermatomiositis anti-MDA5 baru di Yorkshire dievaluasi. Semua pasien menunjukkan gejala-gejala.

Lebih dari 40 persen menderita penyakit paru-paru interstisial dan mempunyai prognosis yang buruk. Setengahnya meninggal pada saat studi ini dipublikasikan.

Para penulis mencatat bahwa ada kasus anti-MDA5 selama pandemi sedikit berbeda dibandingkan kasus sebelum pandemi.

Dibandingkan dengan sebelum pandemi, kasus anti-MDA5 yang dilaporkan selama pandemi memiliki tingkat penyakit paru-paru yang lebih rendah dan tingkat kematian yang lebih rendah, kata Dr.Pradipta Ghosh. Penyakit ini juga menyerang orang kulit putih dibandingkan orang Asia, yang lebih banyak terkena demografi dominan sebelumnya.

Pasien era pandemi cenderung melaporkan kondisi yang berhubungan dengan kulit seperti ruam, penurunan aliran darah ke jari, nyeri otot, dan sebagainya.

Kenaikan yang Kebetulan

Puncak kasus anti-MDA5 antara April 2021 hingga Juli 2021 terjadi bersamaan dengan penggunaan vaksin COVID-19 di Yorkshire dan terjadi pada saat “positivitas komunitas terhadap SARS-CoV-2 yang lebih tinggi selama tahun 2021,” para penulis melaporkan. Vaksinasi dimulai di Yorkshire pada Januari 2021 dan dihentikan pada  Oktober.

Sekitar 90 persen penduduk Yorkshire telah divaksinasi, dan 49 kasus dari 60 kasus telah mendokumentasikan vaksinasi COVID-19.

Sebaliknya, hanya 15 dari 60 orang telah dipastikan terinfeksi COVID-19.

Meskipun banyak orang dinyatakan positif COVID-19 pada saat itu, para penulis mencatat bahwa kasus anti-MDA5 tidak langsung meningkat setelah peningkatan kasus COVID-19.

Laporan Lainnya

Selain laporan di Yorkshire, penelitian lain menunjukkan suatu kaitan antara dermatomiositis anti-MDA5 dengan COVID-19 serta vaksin COVID-19.

Sebuah studi kasus di Italia yang diterbitkan di Frontiers in Immunology melaporkan kasus tersebut dari seorang wanita tua yang tidak divaksinasi yang menderita dermatomiositis anti-MDA5 sebulan setelah menderita infeksi COVID-19. Wanita tersebut menderita nyeri sendi dan timbul ruam dan lesi di dada, wajah, dan tangannya.

Para penulis berpendapat bahwa MDA5, yang terlibat dalam aktivasi beragam sitokin, dapat memicu reaksi peradangan ketika terpapar SARS-CoV-2.

Makalah lain yang diterbitkan di SN Comprehensive Clinical Medicine melaporkan sebuah kasus dermatomiositis anti-MDA5 yang terjadi seminggu setelah vaksinasi COVID-19. Para peneliti berhipotesis bahwa antibodi-antibodi terhadap lonjakan protein pada virus SARS-CoV-2 dapat bereaksi silang dengan protein manusia seperti MDA5. Namun, Dr. Pradipta Ghosh mengatakan bahwa sementara spike protein juga terlibat dalam penyakit autoimun lainnya, namun penyakit anti-MDA5 disebabkan oleh antibodi-antibodi menyerang MDA5, bukan spike protein.

“Saya percaya bahwa kita memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kita dapat mulai memahaminya mengapa atau bagaimana tubuh kita merespons virus ini, partikel virus ini, dan  RNA/protein virus ini -—bahkan RNA yang mengkode komponen-komponen utamanya yang kita gunakan sebagai vaksin dalam banyak cara yang dilakukannya,” jelas Dr. Pradipta Ghosh. (Viv)

‘Keamanan Negara’ yang Utama di Dalam Struktur Kekuasaan Partai Komunis Tiongkok yang Mengerikan

0

Badan keamanan negara Partai Komunis Tiongkok diberi wewenang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada rezim yang sedang goyah

Pinnacle View Team

Sebulan lalu, berbagai juru bicara Partai Komunis Tiongkok menyuarakan sebuah seruan Chen Yixin, Menteri Keamanan Negara, untuk meluncurkan sebuah “kampanye lima-anti” yang menargetkan “subversi, hegemoni, terorisme, pemisahan diri, dan konspirasi.”

Para analis Viewpoints di Pinnacle View, sebuah program di NTD menafsirkan langkah ini sebagai indikasi aparat keamanan negara Partai Komunis Tiongkok diberikan wewenang yang diperluas untuk mendukung pemerintahan yang sedang berjuang.

Selama hampir satu abad, generasi-generasi Partai Komunis Tiongkok sebelumnya melancarkan dua kampanye lima-anti untuk kelangsungan hidupnya, baik yang ditandai dengan kekerasan maupun pertikaian politik.

Krisis apa yang ingin diatasi oleh rezim komunis melalui putaran baru kampanye lima-anti ini? Mungkinkah ini menandakan pergolakan bermakna  lainnya di Tiongkok?

Bangkitnya Kementerian Keamanan Negara

Du Wen, seorang pakar  hukum Tiongkok yang tinggal di Belgia, berkomentar di Pinnacle View bahwa argumen-argumen Menteri Keamanan Negara mengenai kampanye lima-anti bukanlah sekadar retorika tetapi “dibangun di atas kerangka Undang-Undang Keamanan Nasional Partai Komunis Tiongkok, yang menekankan tanggung jawab pihak-pihak berwenang keamanan nasional dan selanjutnya menegaskan kembali undang-undang partai yang ada.”

“Ini (memulai kampanye lima-anti) lebih merupakan sebuah pencegahan dan peringatan.”

Dilihat dari sudut pandang politik yang lebih luas, Du Wen menyarankan kampanye lima-anti memiliki implikasi yang lebih besar bagi Partai Komunis Tiongkok. “Ini mungkin bersifat perlindungan politis untuk Sidang Pleno Ketiga mendatang dan pertemuan Politbiro, terutama karena hal ini dapat menentukan hukuman bagi beberapa pejabat militer berpangkat tinggi, seperti Li Shangfu, yang mungkin dituduh terlibat subversi, spionase, dan tuduhan berat lainnya.

Menteri Pertahanan, Li Shangfu, dicopot dari jabatannya pada Oktober 2023 setelah ia menghilang dari sorotan publik selama berbulan-bulan.

Du Wen menekankan bahwa setelah Xi Jin Ping berkuasa, Dewan Keamanan Negara didirikan, di mana kantor Dewan Keamanan Negara terletak di dalam Kementerian Keamanan Negara. Dewan Keamanan Negara ini mempelopori upaya-upaya kolaboratif dengan departemen lain, khususnya Kementerian Keamanan Publik. Kementerian Keamanan Negara telah diberi kekuasaan yang cukup luas, muncul sebagai titik fokus dan kekuatan pendorong di dalam Partai Komunis Tiongkok.

Sementara itu, Departemen Keamanan Publik telah lama menjadi senjata negara yang penting untuk Partai Komunis Tiongkok. “Tanpa keamanan publik, saya takut pada rezim Partai Komunis tidak akan mampu bertahan bahkan sebulan pun,” komentar Du Wen.  

Namun demikian, Du Wen bilang,  sistem keamanan publik selalu menjadi sumber utama dan seringnya masalah korupsi. Beberapa polisi penegak hukum yang kejam sering bentrok dengan masyarakat, memicu kemarahan masyarakat dan memperdalam krisis sistemik kepercayaan pada Partai Komunis Tiongkok.

“Departemen Keamanan Publik adalah kekuatan penting untuk stabilisasi rezim, tetapi Xi Jin Ping tidak dapat memercayainya dan tidak berani memercayainya; di sisi lain, Xi Jin Ping harus memercayainya, tetapi ia tidak dapat memercayai semuanya.”

Oleh karena itu, dalam pandangan Du Wen, tumbuhlah kekuatan yang dapat mengesampingkan Departemen Keamanan Publik yang mungkin menjadi solusi bagi rezim Xi Jinping. Ia mengatakan, munculnya Departemen Keamanan Negara dan peningkatan statusnya, sampai batas tertentu, merupakan upaya untuk menyeimbangkan dan mengawasi kekuasaan  keamanan publik. Dengan cara ini, Xi Jin Ping berupaya memperkuat keamanan nasional sekaligus memperketat kendali dan pengawasan terhadap sistem keamanan publik.”

Du Wen menambahkan, fungsi Departemen Keamanan Negara Partai Komunis Tiongkok telah ditingkatkan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengubahnya menjadi sebuah organisasi yang komprehensif.  Hal ini mewakili sebuah perubahan bermakna dalam garis politik Partai Komunis Tiongkok tahun-tahun belakangan ini. Kekuasaan ini sebenarnya hanya milik Xi Jinping saja dan sepenuhnya bebas dari kendala-kendala setempat. 

Xi Jinping Mengubah Sistem Kekuasaan Partai Komunis Tiongkok

Sejak menjabat, Xi Jin Ping telah menerapkan serangkaian reformasi sistem politik, catat Du Wen di Pinnacle View. Di antaranya, yang paling menonjol adalah pembentukan beberapa dewan-dewan tingkat-pusat, termasuk Dewan Keamanan Negara, yang beroperasi di luar kerangka konstitusi Tiongkok.

Du Wen mencatat hal itu, sesuai dengan kerangka partai sebelumnya yang ditetapkan oleh mantan pemimpin Deng Xiaoping, Partai Komunis Tiongkok berfungsi sebagai partai yang berkuasa, dengan anggota-anggotanya terdiri dari pemerintah pusat, yang dikenal sebagai Dewan Negara. Kepala pemerintahan ini, Perdana Menteri Dewan Negara, beroperasi berdasarkan sistem tanggung jawab bersama dengan kabinet. Selain itu, Konstitusi Partai Komunis Tiongkok menetapkan bahwa kepemimpinan Dewan Negara adalah sebuah organisasi, bukan perseorangan.

“Namun, dengan membentuk berbagai komite, Xi Jin Ping telah mengambil kembali kekuasaan Dewan Negara menjadi ketua partai dan negara, sehingga mengubah sistem politik menjadi sistem presidensial,” kata Du Wen.

Ia menambahkan bahwa Xi Jinping adalah seorang perebut kekuasaan dan kemungkinan besar tidak akan melepaskan kekuasaannya kecuali ia tidak sanggup lagi karena alasan kesehatan atau menganggap orang lain mampu mewujudkan keinginannya sepenuhnya.

Tiga ‘Kampanye Lima-Anti’

Merefleksikan dua kampanye “lima anti” dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok, Guo Jun, pemimpin redaksi  The Epoch Times edisi Hong Kong, mencatat di Pinnacle View bahwa kampanye awal pada tahun 1952 menargetkan “anti suap, anti penghindaran pajak, anti jalan pintas, anti penipuan properti negara, dan anti-pencurian intelijen ekonomi nasional.”

Menurut Guo Jun, otoritas Partai Komunis Tiongkok menggunakan gerakan ini untuk melakukan tindakan keras terhadap perusahaan swasta dan kapitalis.

“Selama tahun 1950-an, biaya Perang Korea menghabiskan biaya sekitar 40 persen hingga 50 persen Pendapatan Domestik Bruto Tiongkok, dan kampanye lima-anti memaksa perusahaan-perusahaan tersebut, terutama kapitalis, untuk berkontribusi dalam Perang Korea,” kata Guo Jun. “Sebagai akibatnya, banyak perusahaan swasta yang tutup dan bangkrut atau digabungkan oleh Partai Komunis Tiongkok.”

Kampanye Lima-Anti Partai Komunis Tiongkok yang kedua diluncurkan pada tahun 1963, bersamaan dengan Gerakan Pendidikan Sosialis, dengan slogan “anti korupsi dan pencurian, anti spekulasi, anti pemborosan, anti desentralisasi, dan anti birokrasi.” Tujuannya adalah untuk menargetkan pejabat-pejabat dalam sistem tersebut dan memperkuat kendali pemerintah pusat, kata Guo Jun.

“1963 adalah tahun di mana kelaparan selama tiga tahun baru saja berakhir, dan 40 tahun juta orang kelaparan sampai mati. Saat itu, kemarahan masyarakat sedang terjadi dan tersebar luas,” kata Guo Jun. ”Untuk mengalihkan tanggung jawab, Partai Komunis Tiongkok melakukan kampanye lima-anti yang menargetkan pejabat-pejabat di pemerintahan akar rumput, menyalahkan mereka atas kematian akibat kelaparan.”

“Dengan bantuan kampanye ini, masyarakat Tiongkok dapat melampiaskan kemarahannya pada pejabat-pejabat tersebut sebagai kambing hitam, dan pemerintah pusat partai tetap benar secara politik,” kata Guo Jun, yang menambahkan bahwa setelah kampanye lima-anti yang kedua, terjadi konflik di dalam partai yang semakin intensif, yang  memicu Revolusi Kebudayaan yang pada akhirnya melumpuhkan seluruh pemerintahan.

Mengenai kampanye lima-anti yang baru yang diusulkan oleh Chen Yixin, Guo Jun mengatakan Partai Komunis Tiongkok ingin mengkonsolidasikan posisi kekuasaannya di negara tersebut karena merasa tidak aman mengenai berbagai tekanan dari dunia internasional.

Menurut Guo Jun, keamanan politik adalah isu inti bagi Partai Komunis Tiongkok.

“Apa itu keamanan politik? Ketika Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengumumkan penangkapan pejabat-pejabat senior, biasanya ada dua tuduhan utama bagi mereka: pelanggaran aturan-aturan politik dan kegagalan untuk menegakkan kepemimpinan inti partai dan pemimpin. Hal ini dipandang sebagai indikator ketidakpuasan dan ketidaksetiaan terhadap Xi Jin Ping.”

Guo Jun percaya bahwa taktik Partai Komunis Tiongkok dalam meluncurkan kampanye lima-anti adalah untuk menciptakan musuh dan menciptakan kebencian. “Tetapi skema ini tidak cukup efisien saat ini karena situasi di Tiongkok sangat berbeda dari era Mao Zedong,” kata Guo Jun. (Viv)

Apa Dampaknya Tarif Baru untuk Tiongkok  yang Diterapkan Oleh Biden?

Oleh Christopher Balding

Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif baru terhadap barang-barang Tiongkok dan mempertahankan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Mari kita kesampingkan politik dan fokus pada dampak dan tujuan tarif baru tersebut.

Hal pertama yang perlu ditekankan adalah tarif-tarif baru ini akan berdampak sangat kecil baik terhadap perdagangan Tiongkok atau perekonomian Amerika Serikat yang lebih luas. Tarif-tarif baru tersebut hanya sebesar 4 persen impor Tiongkok tahun lalu dan hanya 0,07 persen  total produk domestik bruto Amerika Serikat.

Ketika ditanya apakah tarif tersebut akan menyebabkan inflasi, Menteri Keuangan Janet Yellen menjawabnya hal tersebut tidak akan terjadi, di mana hal ini memang benar hanya karena tarif-tarif yang dikenakan relatif terhadap aktivitas perdagangan atau ekonomi adalah minimal.

Yang lebih penting adalah jenis barang yang diputuskan oleh Presiden Biden untuk dikenakan tarif. Untuk berbagai barang mulai dari kendaraan listrik hingga perlengkapan medis dan baja, tarif baru ini tampaknya tidak memiliki tema atau fokus tertentu selain barang tersebut merupakan barang yang, karena berbagai alasan, menimbulkan kekhawatiran untuk industri dan pemerintah Amerika Serikat.

Misalnya, pemerintahan Biden mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap sarung tangan lateks medis dari Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, impor Tiongkok telah bertahan  lebih dari 90 persen pangsa pasar sarung tangan lateks medis ini dan produk medis terkait.

Masalah ketergantungan yang berlebihan ini menjadi jelas selama pandemi COVID-19 ketika Tiongkok, terkadang, secara efektif memeras Amerika Serikat. Dengan menerapkan tarif terhadap barang-barang Tiongkok, pemerintah berharap para produsen Amerika Serikat dan negara-negara asing akan mengambil pangsa pasar yang lebih besar.

Pemerintah juga mengenakan tarif pada produk-produk seperti panel surya dan derek yang dipasang di pelabuhan, dan kendaraan listrik. Padahal Presiden Biden menggunakan sebuah hukum perdagangan yang fokus dalam meliput praktik perdagangan tidak adil dan pelanggaran perjanjian perdagangan, produk-produk ini menghadirkan risiko keamanan nasional yang jelas. Misalnya, tahun lalu, FBI mengumumkan telah menemukan perangkat elektronik pengumpul intelijen pada derek buatan Tiongkok.

Kendaraan listrik menghadirkan risiko serupa. Penelitian saya sendiri sebagai pendiri New Kite Data Labs telah menulis mengenai data yang dikumpulkan oleh mobil bermesin pembakaran dan kendaraan listrik buatan Tiongkok yang berlokasi di dalam dan di luar Tiongkok. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mobil modern dan motor listrik diisi dengan sensor-sensor elektronik yang mengumpulkan sejumlah besar data yang memantau dan mengendalikan segala sesuatu mulai dari operasi-operasi yang bersifat internal dan eksternal untuk mobil tersebut. Hal ini termasuk sistem seperti koneksi internet onboard, rem, lokasi, aktivitas suara, dan bahkan lingkungan eksternal, seperti rintangan, batas kecepatan, dan data lainnya.

Harapan dasarnya adalah produsen Amerika Serikat dan asing akan membeli produk pesaing baik dari produsen dalam negeri atau luar negeri non-Tiongkok. Namun, diperlukan lebih banyak kebijakan daripada sekadar mengenakan tarif pada sejumlah kecil barang produk Tiongkok untuk mengubah lingkungan perdagangan dan ekonomi dalam bertransaksi dengan komunis Tiongkok.

Misalnya, beberapa perusahaan Tiongkok telah membangun pabrik-pabrik di luar negeri, dengan harapan dapat mengekspor produk berisiko yang sama ke Amerika Serikat dari negara-negara seperti Meksiko, di mana kami memiliki sebuah perjanjian perdagangan yang sudah ada. Dengan hanya mengubah lokasi manufaktur tidak mengubah risiko produk tersebut jika masih diproduksi oleh sebuah perusahaan yang dikendalikan Partai Komunis.

Amerika Serikat belum memprioritaskan, mengerjakan, atau mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk membuat perubahan-perubahan mendasar yang bertahan lama terhadap aktivitas ekonomi yang akan menghadirkan sebuah visi baru dan mengubah fondasi abad ke-21. Hal ini dapat memprioritaskan standar teknologi ramah lingkungan bagi produsen di negara-negara sekutu dan memblokir impor oleh perusahaan daripada sumber manufaktur.

Pada akhirnya, tarif-tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Biden hanyalah sebuah langkah ke arah yang benar. Tarif-tarif tersebut bukanlah tujuan. Amerika Serikat membutuhkan kebijakan-kebijakan yang lebih luas untuk menghadapi tantangan Tiongkok. (Vivi)

Christopher Balding adalah seorang profesor di Universitas Fulbright Vietnam dan Sekolah Pascasarjana Universitas Peking di Sekolah Bisnis HSBC. Ia berspesialisasi dalam ekonomi Tiongkok, pasar keuangan, dan teknologi. Sebagai rekan senior di Henry Jackson Society, dia tinggal di Tiongkok dan Vietnam selama lebih dari satu dekade sebelum pindah ke Amerika Serikat

KEBAIKAN ITU KEREN “Kebaikan Berada di Sekitar Kita”

0

Di mana pun kita berada, kebaikan adalah kekayaan paling berharga dalam diri kita masing-masing. Perbuatan baik dengan senyuman juga bisa memberikan dampak yang sangat besar, baik memberikan kehangatan pada orang lain maupun memberikan rasa percaya diri pada diri kita. Percaya pada kekuatan kebaikan untuk mengubah dunia kita menjadi lebih baik

Rekaman Upacara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ke-16 Republik Tiongkok 

NTD

20 Mei 2024 adalah hari upacara pelantikan Lai Qing-te dan Hsiao Bi-Khim sebagai Presiden dan Wakil Presiden ke-16 Republik Tiongkok. Ada pun pidato pelantikan berfokus terhadap 3 tema utama yakni pertama, menjunjung tinggi kepentingan rakyat, negara memprioritaskan respons terhadap situasi baru di Kongres, dan berterima kasih atas dukungan para pihak dari dalam dan luar negeri terhadap pemulihan situasi gempa di Hualien. Kedua, memperkuat ketahanan demokrasi, bersatu dengan sekutu demokratis, dan terus menjadi kontributor bagi perdamaian dan stabilitas regional. Ketiga, secara aktif berkontribusi terhadap perdamaian dunia, dan bertekad untuk mempertahankan status quo, mengupayakan perdamaian di Selat Taiwan demi kesejahteraan bersama.

Upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ke-16 Republik Tiongkok berlangsung di istana presiden pada 20 Mei 2024. Selain pidato pelantikan Presiden terpilih Lai Qing-te yang menarik perhatian besar masyarakat dalam dan luar negeri, selain itu ada acara pertunjukan di depan istana yang menyuguhkan suasana yang beragam dan meriah, serta tentara nasional Taiwan juga menampilkan ketangguhannya kekuatan mereka.

Pada upacara pelantikan, terlebih dahulu presiden dan wakil presiden terpilih dilantik di auditorium Istana Kepresidenan, kemudian presiden baru dan presiden yang akan mundur memberikan penghormatan kepada masyarakat Taiwan yang berkumpul di alun-alun depan istana, dan dimeriahkan oleh penampilan dari marching band tentara nasional Taiwan dan penampilan berbagai kalangan. Bagian artileri dari tentara nasional membunyikan tembakan kehormatan, menyanyikan lagu kebangsaan, usai pidato presiden, suasana semakin seriah dengan tampilan paduan suara, kemudian pertunjukkan kebolehan dari Thunder Tigers Aerobatics Team.

Di bawah ini adalah rekaman acara serah terima kabinet Eksekutif Yuan Taiwan dari Chen Chien-jen kepada Cheuk Wing-tai.

Di bawah ini adalah rekaman Perjamuan Kenegaraan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ke-16 Republik Tiongkok 

Jalan Kaki Vs Naik Tangga: Latihan Mana yang Lebih Baik dan Mengapa?

EtIndonesia. Dalam mengejar kebugaran, pilihan antara berjalan kaki dan menaiki tangga sering kali muncul, keduanya menawarkan manfaat unik bagi kesehatan fisik dan kesejahteraan. Mari kita selidiki perbandingan kedua latihan ini untuk menentukan mana yang paling unggul dalam dunia olahraga.

Jalan kaki dan manfaatnya

Jalan kaki adalah bentuk olahraga sederhana namun efektif yang memerlukan peralatan minimal dan dapat dimasukkan ke dalam rutinitas sehari-hari dengan mudah. Ini adalah latihan menahan beban tubuh yang melibatkan banyak kelompok otot, termasuk kaki, pinggul, dan inti, sekaligus meningkatkan kesehatan jantung.

Berjalan kaki secara teratur telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, seperti peningkatan kesehatan jantung, peningkatan pembakaran kalori, peningkatan suasana hati, dan penurunan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Selain itu, berjalan di luar ruangan memungkinkan paparan unsur-unsur alami dan sinar matahari, yang dapat meningkatkan kadar vitamin D dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Naik tangga

Di sisi lain, menaiki tangga merupakan latihan intensitas tinggi yang menargetkan kelompok otot tertentu, terutama paha depan, bokong, dan betis, sekaligus meningkatkan detak jantung dan meningkatkan daya tahan kardiovaskular.

Naik tangga menawarkan latihan yang lebih intens dibandingkan berjalan kaki, karena melibatkan mengangkat beban tubuh melawan gravitasi di setiap langkah. Hal ini menghasilkan pembakaran kalori yang lebih besar dan meningkatkan kekuatan tubuh bagian bawah. Selain itu, menaiki tangga sangat bermanfaat untuk membangun kepadatan tulang dan meningkatkan kesehatan sendi, menjadikannya latihan yang berharga bagi individu yang berisiko terkena osteoporosis atau masalah sendi.

Pertanyaan tentang olahraga mana yang lebih baik pada akhirnya bergantung pada tujuan kebugaran individu, preferensi, dan kemampuan fisik. Jalan kaki adalah olahraga berdampak rendah yang cocok untuk individu dari segala usia dan tingkat kebugaran, menjadikannya pilihan yang mudah diakses bagi mereka yang ingin meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan memasukkan lebih banyak gerakan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini juga merupakan pilihan bagus untuk pemula atau mereka yang baru pulih dari cedera, dan juga para lansia.

Di sisi lain, menaiki tangga menawarkan latihan yang lebih intens yang menantang sistem kardiovaskular serta membangun kekuatan dan daya tahan otot. Ini mungkin lebih disukai oleh individu yang ingin meningkatkan rutinitas kebugarannya, membakar lebih banyak kalori dalam waktu lebih singkat, atau secara khusus menargetkan otot tubuh bagian bawah.

Jadi, menaiki tangga jelas merupakan latihan yang lebih baik, mengingat banyaknya area sasaran yang terpengaruh. Padahal, jalan kaki merupakan bentuk olahraga yang lembut namun efektif.

Secara keseluruhan, berjalan kaki dan menaiki tangga menawarkan manfaat berharga bagi kesehatan fisik dan kebugaran. Baik Anda memilih untuk berjalan-jalan santai atau menaiki tangga untuk berolahraga lebih intens, memasukkan salah satu olahraga ke dalam rutinitas Anda dapat berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat dan aktif. (yn)

Sumber: indiatimes

Komite Urusan Luar Negeri DPR AS akan Berkunjung ke Taiwan, Biar Rakyat Taiwan Mengetahui AS Mendukung Mereka 

oleh Chen Ting

Michael McCaul, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS mengatakan bahwa ia berencana memimpin delegasi untuk mengunjungi Taiwan setelah pelantikan Presiden Republik Tiongkok. Perjalanan tersebut ia klaim sebagai “Kunjungi Amerika Serikat mendukung rakyat Taiwan.”

Presiden terpilih William Lai Qing-te dan Wakil Presiden terpilih Hsiao Bi-khim mulai menjabat pada  Senin (20 Mei). Dalam wawancara dengan Voice of America pada  Kamis, Michael McCaul mengatakan bahwa dirinya akan memimpin delegasi bipartisan untuk mengunjungi Taiwan.

Dia enggan mengungkapkan terlalu banyak rincian tentang tujuan kunjungan, namun mengatakan : “Kami akan pergi ( ke Taiwan) setelah pelantikan. Kami akan bertemu dengan presiden baru. Kami akan menyaksikan latihan militer secara langsung.”

Dia juga menegaskan bahwa dirinya berharap dapat mengunjungi lagi Taiwan untuk “memberitahu rakyat Taiwan bahwa Amerika Serikat mendukung mereka”.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa usai mengunjungi Taiwan nantinya, McCaul akan meneruskan perjalanan menuju Singapura untuk menghadiri forum keamanan.

McCaul adalah sekutu penting Taiwan di Kongres AS. Dia telah berkali-kali memimpin usulan Undang-Undang Persahabatan Taiwan, dengan harapan dapat meningkatkan pertahanan Taiwan dan memperbarui kebijakan AS terhadap Taiwan. Pada  April tahun lalu, McCaul bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen, dan selama kunjungan itu ia berjanji untuk membantu memberikan pelatihan kepada angkatan bersenjata Taiwan dan mempercepat pengiriman senjata.

Michael McCaul, Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR-AS. (Dominick Reuter/AFP)

Kementerian Luar Negeri Tiongkok kemudian menjatuhkan sanksi kepada Michael McCall, dengan mengatakan bahwa McCall telah mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kelompok “Taiwan Merdeka”. Yang kemudian direspons McCaul pada saat itu : “Tidak ada siapa pun yang bisa menghentikan upaya Amerika Serikat untuk mendukung demokrasi liberal”.

Sejauh ini, Partai Komunis Tiongkok masih menolak berdialog dengan pemerintahan Partai Progresif Demokratik dan mengklaim bahwa Presiden baru Lai Ching-te adalah seorang separatis yang berbahaya. Namun, banyak anggota parlemen AS dari kedua partai percaya bahwa mereka mempercayai Lai Ching-te akan melanjutkan jalur diplomatik Taiwan yang bijaksana setelah menjabat.

Perwakilan Ami Bera, anggota senior Partai Demokrat Panel Asia-Pasifik di Komite Urusan Luar Negeri DPR-AS menyatakan, bahwa menurut dirinya Lai adalah orang yang berhati-hati dan dia yakin Lai akan mematuhi komitmennya untuk mempertahankan status quo lintas selat.

“Saya pikir Presiden terpilih Lai Ching-te sangat berhati-hati dalam retorikanya”, kata Bera kepada wartawan VOA. “Dia tidak berupaya untuk mengubah status quo, dan Amerika Serikat juga tidak berupaya mengubah status quo. Sedangkan situasi saat ini terbukti telah membawa perdamaian dan kemakmuran bagi setiap negara termasuk Tiongkok di kawasan tersebut”.

Seorang pejabat senior keamanan yang segera akan menjabat mengatakan kepada Reuters bahwa Lai dalam pidatonya pada hari Senin akan menyampaikan pandangannya tentang pentingnya mempertahankan status quo dan menjamin stabilitas lintas selat.

“Kami akan memastikan bahwa Taiwan memainkan peran integral dalam ekonomi global dan geopolitik sambil mempertahankan status quo. Sementara itu kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan bahwa status quo tidak berubah”, kata pejabat itu.

Namun, pemerintahan baru akan menghadapi kenyataan yang lebih sulit dan kompleks di dalam dan luar negeri, dan Tiongkok telah melancarkan operasi militer yang semakin provokatif di Taiwan, kata pejabat itu.

Lai Qing-te yang berusia 64 tahun, telah menjabat sebagai wakil Tsai Ing-wen selama empat tahun terakhir. Dia juga pernah berulang kali menawarkan untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak Tiongkok, namun ditolak oleh Beijing. Lai dan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa menekankan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka sendiri. (sin)

Buronan Kriminal Berpura-pura Tuli dan Bisu selama 20 Tahun untuk Menghindari Penjara

EtIndonesia. Seorang pria Tiongkok yang dicari karena pembunuhan berhasil menghindari deteksi polisi selama lebih dari 20 tahun dengan berpura-pura menjadi pemulung yang tuli dan bisu di pegunungan di Provinsi Hubei.

Pada malam hari tanggal 22 Mei 2004, seorang pemuda yang pemarah bernama Xiao terlibat pertengkaran sengit dengan seorang tetangga di kampung halamannya di Desa Oumio Daying, di Distrik Xiangcheng, Xianyang. Pada satu titik, Xiao diduga mengambil sekop dan memukul kepala tetangganya dengan sekop tersebut, hingga menewaskannya di tempat.

Malam itu, mengetahui bahwa dia berisiko menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi atau lebih buruk lagi, mendapatkan hukuman mati, Xiao memutuskan untuk meninggalkan istri dan anaknya yang berusia 11 tahun untuk melarikan diri. Dia berlari ke pegunungan di Kabupaten Anxi, di Provinsi Fujian, di mana dia menjadi pemulung dan mencari sisa-sisa makanan untuk bertahan hidup.

Untuk memastikan dia tidak mengungkap apa pun tentang kehidupan masa lalunya, Xiao berpura-pura menjadi bisu dan tuli selama 20 tahun berikutnya, hanya tersenyum kepada orang-orang dan berkomunikasi melalui gerak tubuh.

Waktu berlalu, namun polisi tidak pernah menyerah untuk menemukan Xiao dan membawanya ke pengadilan atas kejahatannya, dan meskipun pria yang melarikan diri itu sangat tenang, tidak pernah sekalipun menghubungi keluarganya selama beberapa dekade terakhir, mereka masih berhasil melacaknya.

Bulan lalu, polisi di Anxi menahan seorang pemulung yang tampaknya tuli dan bisu karena terlibat perkelahian dengan beberapa penduduk setempat, dan meskipun dia dibebaskan tidak lama kemudian, dia masih diproses dan foto-fotonya disimpan di database nasional.

Awal bulan ini, saat membandingkan foto-foto lama Xiao dengan foto-foto yang ada di database nasional, polisi mendapatkan hasil yang mengejutkan. Seorang pria tuli dan bisu di Provinsi Fujian menunjukkan kemiripan yang luar biasa dengan pria yang dicari tersebut, sehingga pasukan polisi dikirim untuk menyelidikinya. Setelah menemukan tersangka, mereka langsung bertanya kepadanya: “Apakah Anda dari Distrik Xiangcheng di Xianyang,” dan dia langsung menjawab: “Ya”.

“Saya telah menahan kata-kata saya selama 20 tahun, dan saya merasa seperti menjadi gila,” kata Xiao yang lega kepada polisi. “Ketika saya pergi, anak saya berusia 11 tahun, dan sekarang 20 tahun telah berlalu, saya bertanya-tanya bagaimana keadaan keluarga saya?”

Xiao telah dibawa kembali ke desa asalnya, dan meskipun sudah lama pergi, dia menunjukkan kepada mereka di mana tepatnya dia bertengkar dengan tetangganya pada malam yang menentukan itu. Dia sekarang harus menjalani hukuman penjara yang telah lama dia hindari.

Orang-orang yang mengenalnya sebagai pemulung tuli dan bisu mengatakan kepada polisi bahwa mereka tidak pernah mencurigainya sebagai penjahat yang melarikan diri. Dia menyendiri dan tidak pernah berbicara dengan siapa pun, jadi tidak ada yang benar-benar tahu tentang dia.

Kisah ini mengingatkan kita pada penjahat lain yang melarikan diri yang kami tulis tahun lalu, seorang pria yang menghabiskan 14 tahun terakhir hidupnya bersembunyi di gua gunung setelah merampok sebuah pompa bensin. (yn)

Sumber: odditycentral

Pusat Perbelanjaan Nanjing Mulai Menempatkan Petugas Anti-Bundir Lantaran Insiden Kerap Dilakukan Warga Frustasi

0

oleh Li Chengyu

Kondisi kehidupan warga sipil di daratan Tiongkok terus memburuk, sehingga insiden bundir kerap terjadi di berbagai tempat. Dengan meniru cara antisipasi yang dilakukan di beberapa tempat seperti kota kabupaten Yibin, Chongqing, kata netizen bahwa di “Nanjing Deji Plaza” sekarang juga sudah ada sejumlah petugas anti bundir yang ditempatkan dalam gedung.

Sebuah foto dengan judul “Akibat seseorang melompat dari lantai gedung beberapa hari lalu jadi Nanjing Deji Plaza sekarang ada petugas anti-bundir yang ditempatkan di setiap lantai” beredar luas di Internet daratan Tiongkok. 

Foto tersebut menunjukkan bahwa di teras Deji Plaza, ada seorang petugas pria di setiap lantai menghadap ke teras, berdiri di belakang pagar pembatas, ada juga yang berpegangan pada pagar, ada pula yang tangannya berada di belakang punggung, mereka itu bukan pelanggan pusat perbelanjaan, tetapi petugas.

Dan pada salah satu lantai ditambahkan railing besi khusus satu atau dua meter di belakang pagar pembatas kaca.

Terlihat beberapa orang petugas anti-bundir di lantai-lantai “Nanjing Deji Plaza”. Foto diambil pada bulan Mei 2024. (Foto Internet)

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Rabu (8 Mei), seorang pemuda tewas melompat dari lantai 7 Deji Plaza, hal mana sempat menarik perhatian publik. Saat itu, sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda berbaju biru bersiap untuk melompat dari gedung. Namun, karena dia khawatir akan membuat wanita di samping pagar pembatas takut, jadi dia menunggu sampai wanita itu pergi sebelum memanjat pagar pembatas tanpa rasa ragu sedikit pun lalu melompat.

Banyak netizen terkesan dengan kebaikan hati pemuda yang melompat dari gedung itu dan mem-posting ulang video tersebut. Mereka juga membagikan catatan mengenai penipuan dana yang dialami dalam bisnis yang diduga sebagai alasan pemuda itu frustasi. Sehingga membuat insiden tersebut menjadi topik panas. Otoritas komunis Tiongkok yang terjebak dalam posisi pasif cuma buru-buru bertindak menyangkal rumor tersebut, dan secepatnya memposting berbagai “berita pembersihan (clearance)” di Internet. 

Dalam beberapa tahun terakhir, insiden warga Tiongkok bundir karena frustasi terus terjadi. Belum lama ini, yakni pada 27 April 2024, seorang wanita bertindak nekat mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai 5 pusat perbelanjaan Kota Huanyu di Distrik Nansha, Kota Guangzhou sampai melukai seorang wanita lainnya yang sedang berlalu. Konon, alasan frustasi wanita tersebut berkaitan dengan apartemen yang dibeli tidak kunjung diselesaikan pembangunannya oleh developer. Pada 15 Mei, seorang wanita lain melompat hingga tewas di Zhengjia Plaza di Distrik Tianhe, Guangzhou. Rumor mengatakan bahwa wanita tersebut frustasi lantaran jaksa penuntut hukum justru melindungi pelaku kejahat yang ia alami.

Selain di teras pusat perbelanjaan, kejadian lompat dari atas jembatan ke sungai juga kerap terjadi di banyak tempat. Menurut video online bahwa “petugas pengamat jembatan”  mulai ditempatkan di Jembatan Sungai Yangtze di Kota Yibin, dan Chongqing, Sichuan karena banyak sekali kasus bundir dengan terjun ke sungai. 

Kabarnya pada Mei tahun lalu, 12 orang anak muda melompat dari Jembatan Sungai Yangtze di Yibin dalam waktu setengah bulan, dan hanya 4 orang yang berhasil diselamatkan.

Pada Mei tahun ini, meskipun “petugas penjaga jembatan” dikerahkan di Jembatan Sungai Yangtze di Yibin, mereka masih tidak dapat mencegah generasi muda untuk melompat ke sungai. Pada 16 Mei, sebuah artikel dari media mandiri menyebutkan, bahwa selama 3 hari berturut-turut ada orang yang melompat dari Jembatan Sungai Yangtze di Yibin untuk mengakhiri hidup.

(Foto Internet)

Beberapa netizen di Kota Taiyuan memposting komentar yang menyebutkan, bahwa sesuai video yang diposting di Douyin, setiap hari dari 10 hingga 14 Mei ada orang yang melompat dari jembatan.

Beberapa hari yang lalu, akun Douyin juga memposting video yang menggambarkan bahwa enam atau tujuh orang dalam sebulan ini yang melompat ke sungai dari Jembatan Sungai Yongjiang di Nanning, Provinsi Guangxi.

Beberapa netizen lokal juga mengatakan : “Setiap 3 atau 5 hari sekali saya pasti melintasi Jembatan Sungai Yongjiang dan acap melihat (kasus)nya. Tadi pagi kembali melihat seseorang yang melompat”.

Seorang penduduk asli Guangxi mengatakan : “Di sini tidak ada (petugas penjaga jembatan), insiden bundir sekarang semakin serius, bahkan sampai belasan kasus (orang melompat) setiap harinya”.

(Foto Internet)

Di platform “X”, ada netizen yang mengeluh : Pemerintahan PKT-lah yang mengubah Tiongkok menjadi neraka dunia.

Kebijakan lockdown ketat dalam mencegah penyebaran epidemi komunis Tiongkok (COVID-19)yang dilakukan otoritas Tiongkok selama tiga tahun telah menghancurkan perekonomian Tiongkok yang sudah lemah karena perang dagang degan AS. Setelah PKT mencabut putusan lockdown, selain perekonomian gagal dipulihkan, malahan berubah memburuk, menyebabkan banyak orang yang mengharapkan pencabutan lockdown ekonomi membaik menjadi putus asa. Sejak bulan April tahun lalu, berbagai insiden pembunuhan mengerikan, pembantaian massal, pembunuhan acak, dan bunuh diri menjadi semakin intensif terjadi di Tiongkok.

[New Tang Dynasty mengingatkan : Bundir tidak bisa menyelesaikan masalah. Hargailah kehidupan]

Tertinggal dalam Survei, Biden Beralih Meralih Suara Pemilih WN-AS Etnis Afrika di Negara Bagian Mengambang

 oleh Tao Ming

Pada Minggu (19 Mei) Presiden AS Joe Biden mengunjungi George, negara bagian penting dalam pemilihan umum, untuk mengumpulkan suara dukungannya. Biden juga menghadiri dan berbicara pada upacara wisuda universitas setempat. 

“Morehosue College” adalah perguruan tinggi seni liberal terkenal untuk pria kulit hitam di Atlanta dan merupakan almamater dari Martin Luther King Jr.

Tujuan Biden dalam pidatonya pada hari Minggu adalah untuk meraih suara dukungan dari para pemilih kulit hitam ketika peringkat dukungannya menurun.

“Kita telah menginvestasikan lebih banyak dana untuk keluarga warga kulit hitam dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Di dalam tibuh kita mengalir warna darah yang sama, dan di Amerika Serikat kita semua setara ketika diciptakan (oleh Tuhan),” kata Presiden AS Joe Biden.

Biden telah meluncurkan serangkaian kegiatan dalam seminggu terakhir untuk mencoba meraih lebih banyak suara dari pemilih kulit hitam. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa banyak pemilih kulit hitam yang selama ini sangat mendukung Biden telah beralih mendukung Trump karena masalah-masalah seperti inflasi dan sebagainya. 

Dalam pekan yang sama, Trump mengatakan : “Kami sangat populer di kalangan pemilih kulit hitam sampai-sampai ada pihak yang tidak mempercayainya. Mereka (warga kulit hitam) menyukai Trump dan saya menyukai mereka. Jajak pendapat kami saat ini berada pada titik tertinggi yang tercipta selama ini”.

Pidato Biden pada hari Minggu juga merupakan kontak paling langsungnya dengan mahasiswa sejak perang antara Israel dengan Hamas memicu protes di universitas-universitas di seluruh Amerika.

“Apa yang terjadi di Gaza dan Israel sangat memprihatinkan, dengan Hamas secara brutal menyerang Israel dan sekutunya serta melakukan penyanderaan,” ujarnya. Ia mengatakan bekerja keras tidak hanya untuk gencatan senjata tetapi juga untuk membawa persatuan di wilayah tersebut

Rektor Morehosue College sebelumnya pernah mengatakan bahwa, jika terjadi protes dengan kekerasan saat Biden berpidato, maka upacara wisuda akan dihentikan saat itu juga. Namun selama Biden berpidato ini, dia tidak diinterupsi oleh pengunjuk rasa seperti yang rektor duga. (sin)

Stephen Hawking Punya Jawaban Sederhana Ketika Ditanya Apakah Dia Percaya pada Tuhan

EtIndonesia. Ketika ditanya apakah dia percaya pada Tuhan dan surga, mendiang Stephen Hawking menjawab dengan sederhana.

Sains dan agama seringkali bertentangan satu sama lain – penciptaan vs teori big bang, mukjizat vs penjelasan ilmiah.

Jadi, Anda mungkin tertarik untuk mengetahui apakah ilmuwan legendaris Stephen Hawking percaya pada Tuhan.

Hawking, yang meninggal pada tahun 2018 pada usia 76 tahun, adalah seorang ahli fisika teoretis, kosmolog, dan penulis terkenal di dunia asal Inggris.

Ia terkenal karena bukunya tahun 2002, The Theory of Everything: The Origin and Fate of the Universe, serta karyanya di bidang relativitas umum dan gravitasi kuantum.

Hawking didiagnosis mengidap Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) – sejenis penyakit neuron motorik – pada tahun 1963, ketika dia baru berusia 21 tahun.

Pada saat itu, dia diperingatkan oleh dokter bahwa dia hanya memiliki waktu dua tahun untuk hidup, dan meskipun dia berhasil sepenuhnya menentang prognosis awal, kemampuan Hawking untuk bergerak dan berkomunikasi memburuk seiring berjalannya waktu dan dia kemudian berkomunikasi menggunakan sistem komputer yang canggih.

Komputer tersebut berbentuk tablet yang dipasang di lengan kursi rodanya dan ditenagai oleh baterai kursi roda tersebut.

Ada keyboard di layar, yang dikontrol dengan mendeteksi gerakan pipinya, memungkinkan Hawking mengetik apa yang ingin dia katakan.

Ketika dia meninggal pada usia 76 tahun, dia menjadi penyintas ALS yang paling lama hidup dalam sejarah.

Hawking merujuk pada disabilitasnya dalam buku terakhirnya, Brief Answers to the Big Questions, yang menulis: “Selama berabad-abad, diyakini bahwa penyandang disabilitas seperti saya hidup di bawah kutukan yang diberikan oleh Tuhan.

“Yah, kurasa mungkin saja aku telah membuat marah seseorang di atas sana, tapi aku lebih suka berpikir bahwa segala sesuatunya bisa dijelaskan dengan cara lain, sesuai dengan hukum alam.

“Jika Anda percaya pada sains, seperti saya, Anda percaya bahwa ada hukum-hukum tertentu yang selalu dipatuhi. Jika Anda suka, Anda bisa mengatakan bahwa hukum adalah karya Tuhan, tapi itu lebih merupakan definisi Tuhan daripada bukti keberadaannya.”

Dia kemudian melanjutkan dengan membagikan pendapatnya tentang kemungkinan adanya Tuhan atau kehidupan setelah kematian.

“Kita masing-masing bebas memercayai apa yang kita inginkan dan menurut pandangan saya, penjelasan paling sederhana adalah Tuhan tidak ada,” jelasnya.

“Tidak ada yang menciptakan alam semesta dan tidak ada yang menentukan nasib kita. Hal ini membawa saya pada kesadaran mendalam, mungkin tidak ada Surga dan tidak ada kehidupan di akhirat.

“Kita memiliki kehidupan yang satu ini untuk menghargai rancangan besar alam semesta dan untuk itu saya sangat berterima kasih.” (yn)

Sumber: unilad

Surat Iblis yang Ditulis Biarawati Kesurupan pada Tahun 1676 Akhirnya Diterjemahkan

EtIndonesia. Surat jahat yang ditulis oleh seorang biarawati abad ke-17 telah diterjemahkan.

Suster Maria Crocifissa della Concezione, seorang biarawati berusia 31 tahun yang tinggal di biara Palma di Montechiaro di Sisilia, Italia, dikatakan kerasukan ketika dia menulis surat tersebut.

Pada tanggal 11 Agustus 1676, dia ditemukan di lantai selnya dengan wajah berlumuran tinta, memegang surat yang merupakan campuran simbol dan huruf yang aneh.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Suster Maria menyatakan bahwa ini adalah surat dari iblis, yang berusaha menjauhkannya dari Tuhan dan menuju kejahatan.

Pesan tersebut terdiri dari 14 baris, dan para arkeolog telah mencoba menguraikan maknanya selama berabad-abad, dan akhirnya mulai melakukan perbaikan.

Berbicara kepada Live Science, Direktur Ludum Daniele Abate berkata: “Saat mengerjakan dekripsi sejarah, Anda tidak dapat mengabaikan profil psikologis penulisnya.

“Kami perlu mengetahui sebanyak mungkin tentang biarawati ini.”

Para sejarawan mengatakan bahwa Suster Maria baru berusia 15 tahun ketika dia memutuskan untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan, dan pindah ke biara Benediktin.

Abate melanjutkan: “Surat itu tampak seolah-olah ditulis dengan tulisan steno.

“Kami berspekulasi bahwa Suster Maria menciptakan kosakata baru menggunakan huruf-huruf kuno yang mungkin dia ketahui.”

Untuk memastikan apa sebenarnya surat ini ditulis, peneliti menggunakan perangkat lunak yang memindai simbol steno dari berbagai bahasa.

Mereka menemukan bahwa surat biarawati itu berisi kata-kata dari alfabet kuno seperti Yunani, Latin, Rahasia, dan Arab.

Abate berkata: “Kami menganalisis bagaimana suku kata dan grafikisme [atau pemikiran yang digambarkan sebagai simbol] diulang dalam surat untuk menemukan lokasi vokal, dan kami mendapatkan algoritma dekripsi yang disempurnakan.

“Kami pikir kami bisa mengeluarkan beberapa kata yang masuk akal. Tapi biarawati itu menguasai bahasa dengan baik. Pesannya lebih lengkap dari yang diharapkan.”

Selain menyebut Tritunggal Mahakudus sebagai ‘beban mati’, surat itu juga berbunyi: “Tuhan mengira Dia dapat membebaskan manusia. Sistem ini tidak bekerja untuk siapa pun. Mungkin sekarang, Styx yakin.”

Dalam mitologi Yunani dan Romawi kuno, Styx adalah sungai yang memisahkan dunia akhirat dari dunia kehidupan.

Abate mengatakan surat tersebut menunjukkan indikasi kuat bahwa Suster Maria menderita penyakit mental.

Dia berkata: “Gambaran iblis sering muncul dalam kelainan ini.

“Kami belajar dari catatan sejarah bahwa setiap malam dia berteriak dan berperang melawan iblis.” (yn)

Sumber: unilad