Home Blog Page 710

Samuel Harris Altman Kembali ke OpenAI Sebagai CEO

0

oleh Chen Yue

Pada Rabu (22 November), OpenAI mengumumkan bahwa Sam Altman, salah satu pendirinya, akan balik ke OpenAI untuk kembali menduduki jabatan CEO OpenAI.

Sam Altman memposting di platform sosial “X” pada 22 November pagi menyebutkan bahwa dirinya menantikan untuk kembali ke OpenAI. “Saya menyukai OpenAI, dan semua yang telah saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah menyatukan tim ini dan misinya. Ketika saya memutuskan untuk bergabung dengan Microsoft pada Minggu malam, jelas bahwa itu adalah peluang besar dan jalan  terbaik bagi saya dan tim …”

CEO Tesla Elon Musk segera menanggapi dan menyambut gembira kembalinya Altman ke OpenAI.

OpenAI mengatakan dalam pengumumannya hari itu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan prinsip untuk membentuk dewan direksi awal yang baru, dengan anggota termasuk Altman, Brett Taylor, mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers dan CEO Quora dan Direktur saat ini Adam DeAngelo.

Pada Jumat lalu (17 November), dewan direksi OpenAI memberhentikan Altman, salah satu pendiri dan CEO, sehingga memicu serangkaian gejolak karyawan yang mengguncang seluruh bidang teknologi.

Belakangan, lebih dari 700 orang karyawan OpenAI menandatangani surat terbuka yang menuntut direksi mengundurkan diri, jika tidak, mereka yang akan mengundurkan diri secara massal dan pindah ke Microsoft. Meskipun alasan pemecatan Altman belum jelas, tetapi Dewan mengatakan bahwa Altman tidak secara konsisten berterus terang dalam komunikasinya dengan dewan.

Rumor yang paling banyak beredar di industri ini menyebutkan bahwa itu akibat dari struktur dewan direksi OpenAI yang unik. OpenAI yang pada awalnya didirikan sebagai organisasi nirlaba pada 2015, kemudian menambahkan satu cabang yang menghasilkan keuntungan pada 2019. Namun, OpenAI menetapkan sejumlah batasan bagi investor, terutama untuk memastikan bahwa teknologi kecerdasan buatan dapat melayani seluruh umat manusia, bukannya mengancam umat manusia.

Pada Mei tahun ini, Sam Altman dalam satu kesempatan dengar pendapat di Kongres AS menyatakan kekhawatirannya tentang perkembangan kecerdasan buatan di masa depan, dan menyerukan pemerintah untuk melakukan pemantauan yang ketat.

CEO OpenAI Sam Altman mengatakan : “Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa bidang, teknologi, dan industri kita akan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi dunia. Saya rasa hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara. Inilah sebabnya kami memulai perusahaan ini, dan inilah alasan utama mengapa saya berada di sini hari ini. Saya pikir jika ada yang tidak beres dengan teknologi ini, maka situasinya akan sangat buruk, dan kami ingin menyuarakannya, bahwasanya kami ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah hal buruk itu terjadi.” (sin)

Turis Tiongkok yang Merusak Papan Klarifikasi Fakta Falun Gong di Pulau Jeju Dikenakan Ganti Rugi dan Larangan Meninggalkan Korea Selatan

0

Epoch Times

Baru-baru ini, seorang pelaku utama dari kelompok turis Tiongkok melakukan pengrusakan terhadap papan klarifikasi fakta yang berisikan informasi tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, pengambilan paksa organ dan pelanggaran HAM yang dipasang di tempat-tempat wisata. Setelah menerima laporan, polisi setempat membawa turis Tiongkok yang melakukan kekerasan tersebut ke kantor polisi dan melarangnya meninggalkan Korea Selatan.

The Epoch Times menerima berita bahwa sekitar pukul 11:30 siang itu (18 November), ada sekelompok anak muda dari rombongan turis yang berada di dekat Puncak Seongsan Ilchulbong, Pulau Jeju muncul dan langsung melakukan pengrusakan terhadap papan klarifikasi yang sedang digelar oleh beberapa orang praktisi Falun Gong.

Polisi yang menerima laporan lewat sambungan telepon bergegas ke tempat kejadian dan menangkap dalang pengrusakan itu dan memastikan bahwa dia adalah warga asal Tiongkok.

Kim Jung-kun, seorang praktisi Falun Gong asal Jeju yang sering berpartisipasi dalam pengungkapan penganiayaan mengatakan bahwa papan klarifikasi yang rusak berisi kebenaran tentang pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT, juga foto serta deskripsi mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan PKT.

Kim Jung-kun menceritakan, saat dirinya meninggalkan lokasi sejenak, tiba-tiba muncul 7 hingga 8 orang anak muda dan langsung menendang papan pajangan tersebut, mereka berteriak-teriak dalam bahasa Mandarin, menendang papan klarifikasi, merobek gambarnya, bahkan mencoba membakarnya dengan korek api.

Setelah menyaksikan semua itu, ia langsung menelpon polisi. Polisi yang diutus segera tiba dan menangkap dalang, memintanya untuk menunjukkan kartu identitas diri, namun mereka menolak. Bahkan melakukan perlawanan sengit saat polisi akan mengenakan borgol. Pada akhirnya, ia ditundukkan oleh 2 orang polisi karena dicurigai menghalangi tugas resmi dan terpaksa dibawa ke kantor polisi. Polisi sedang menyelidiki secara rinci motif spesifik kejahatan mereka.

“Akhir-akhir ini, perilaku brutal anak muda Tiongkok semakin sering terjadi”, kata Kim Jung-kun. “Mereka seringkali melarikan diri sebelum polisi tiba. Saya hanya satu kali mendapatkan kompensasi brutal itu”.

Pakar hukum Oh Se-yeol, sekretaris jenderal Himpunan Falun Dafa Korea Selatan mengatakan : “Orang asing yang memasuki Korea Selatan untuk tujuan wisata dan menyerang atau melakukan pengrusakan fasilitas bukan hanya tindakan sporadis individu”. “(Perilaku ini) tidak hanya perpanjangan tangan dalam memperluas penganiayaan terhadap Falun Gong di luar negeri yang sudah berlangsung selama 24 tahun terakhir, namun juga terus terjadi sebagai bagian dari taktik front persatuan yang terorganisir. Dengan ini kami menyerukan kepada polisi Korea Selatan untuk melakukan penangkapan dan penyelidikan guna memberantas perilaku ilegal semacam ini yang melanggar kedaulatan Korea Selatan”.

Hingga berita ini dimuat, polisi telah mengirim pria dalang kebrutalan tersebut untuk diperiksa, dan Kantor Kejaksaan Provinsi Jeju menyerahkan laporan terkait ke pengadilan. Pria yang merupakan pelaku utama dibebaskan setelah ditahan selama 24 jam, namun ia diperintahkan untuk tidak meninggalkan Korea Selatan dan diwajibkan untuk membayar ganti rugi sekitar KRW. 1,4 juta. (sin)

Studi: Lemak Perut yang Tersembunyi Bisa Menandakan Risiko Penyakit Alzheimer 15 Tahun Sebelum Gejalanya Muncul

EtIndonesia. Meski tidak terlihat, lemak yang terkubur jauh di dalam perut dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Demikian menurut penelitian yang dirilis oleh Radiological Society of North America (RSNA) pada hari Senin (20/11).

Lemak visceral, yang mengelilingi organ dalam perut, telah dikaitkan dengan perubahan otak yang dapat menyebabkan demensia di masa depan pada orang berusia 50 tahun, hingga 15 tahun sebelum gejalanya muncul, sebagaimana dicatat dalam siaran pers RSNA.

Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Disease, akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan RSNA minggu depan.

Para peneliti menganalisis MRI otak dan pemindaian PET dari 54 peserta yang “sehat secara kognitif” berusia antara 40 dan 60 tahun, dengan fokus pada peradangan dan “plak dan kusut” yang biasanya terlihat pada pasien Alzheimer.

Mereka juga menilai indeks massa tubuh (BMI) orang dewasa paruh baya, tingkat obesitas, glukosa darah, dan jaringan lemak perut.

“Meskipun ada penelitian lain yang menghubungkan BMI dengan atrofi otak atau bahkan risiko demensia yang lebih tinggi, belum ada penelitian sebelumnya yang mengaitkan jenis lemak tertentu dengan protein penyakit Alzheimer pada orang yang secara kognitif normal,” kata penulis studi Mahsa Dolatshahi, M.D., rekan peneliti pasca-doktoral di Mallinckrodt Institute of Radiology (MIR) di Washington University School of Medicine di St. Louis, dalam rilisnya.

“Penelitian serupa belum menyelidiki perbedaan peran lemak visceral dan subkutan, terutama dalam kaitannya dengan patologi amiloid Alzheimer, pada usia paruh baya.”

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki lebih banyak lemak visceral juga memiliki kadar amiloid yang lebih tinggi di korteks precuneus, yaitu wilayah otak yang biasanya menunjukkan tanda-tanda awal penyakit Alzheimer.

Mereka juga mengalami peradangan yang lebih besar di otak.

Laki-laki lebih mungkin menunjukkan korelasi ini dibandingkan perempuan.

“Kami menemukan hubungan biomarker lemak-Alzheimer yang tersembunyi pada orang-orang di usia paruh baya – 40-an dan 50-an – rata-rata 15 tahun sebelum gejala awal Alzheimer biasanya muncul,” tambah Raji.

Lemak visceral juga dapat menyebabkan peradangan di otak, salah satu mekanisme utama yang berkontribusi terhadap penyakit Alzheimer, menurut para peneliti.

Ke depan, harapannya adalah bahwa temuan ini dapat menjadi batu loncatan menuju pengobatan baru yang ditargetkan.

“Dengan melampaui indeks massa tubuh dalam mengkarakterisasi distribusi anatomi lemak tubuh dengan lebih baik pada MRI, kami sekarang memiliki pemahaman unik yang lebih baik tentang mengapa faktor ini dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer,” kata Raji.

Marc Siegel, profesor kedokteran klinis di NYU Langone Medical Center dan kontributor medis Fox News, tidak terlibat dalam penelitian ini namun mengatakan temuan tersebut sejalan dengan harapannya.

“Ini karena lemak perut dipenuhi peradangan,” katanya kepada Fox News Digital.

“Sitokin dan interleukin 6 (protein inflamasi) tidak hanya menyebabkan penyakit jantung, namun semakin banyak bukti bahwa peradangan ini juga menyebabkan penyakit neurodegeneratif dan fungsi sel otak yang buruk, serta dapat mempercepat penyakit Alzheimer,” tambah Siegel.

“Studi ini memperkuat hubungan itu.”

Keterbatasan utama penelitian ini adalah ukuran sampel yang kecil dan fakta bahwa penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional, kata Raji.

“Kami merekrut lebih banyak peserta untuk penelitian ini dan ingin melakukan versi longitudinal dari penelitian ini di masa depan,” katanya.

Harapannya adalah penelitian ini dapat membantu meningkatkan kesadaran bahwa kesehatan tubuh dan otak saling terkait, tambah Raji.

Satu dari setiap lima wanita dan satu dari 10 pria akan menderita demensia umum dalam hidup mereka. (yn)

Sumber: nypost

Wanita Menemukan Anjing Gemetaran di Tepi Sungai, Ada Beban Seberat 5 Kilogram yang Diikatkan di Lehernya

EtIndonesia. Audra Petraškienė sedang mengendarai mobilnya di sebuah jalan di Lituania ketika dia melihat sesuatu di sudut matanya. Saat dia melihat lebih dekat, dia segera menginjak rem.

Itu adalah seekor anjing kecil berwarna hitam dan putih yang berdiri sendirian di sana, kedinginan dan basah kuyup. Jalannya berada di dekat sungai, jadi bukan hal yang aneh jika seekor anjing menikmati mandi. Audra masih penasaran dan keluar dari mobilnya untuk melihat apakah anjingnya baik-baik saja. Apa yang dia perhatikan setelah diperiksa lebih dekat membuat matanya berkaca-kaca.

Sepertinya seseorang mengikatkan beban di leher anjing kecil malang itu dengan tali. Hanya ada satu penjelasan yang mungkin untuk hal ini.

“Rupanya seseorang mengikatkan sepotong logam berat di leher anjing itu dan melemparkannya ke sungai untuk menenggelamkannya,” kata putrinya kepada The Dodo.

Beruntung anjing tersebut mampu berenang ke tepian dan mencoba menjemur dirinya di bawah sinar matahari.

Audra merekam momen dia mendekati anjing itu. Dalam video tersebut dia mengatakan apa yang dipikirkan semua orang: “Siapa yang melakukan ini padamu?” Suaranya bergetar saat dia mendekati hewan yang ketakutan itu, tapi dia menenangkan diri untuk membantu anjing itu.

Dia membawa pulang anjing itu dan mengeringkannya secara menyeluruh dengan handuk dan menghilangkan beban dari lehernya. Dia menemukan bahwa beratnya mencapai 5kg, yang pasti sangat berat untuk anjing sebesar itu. Dia kemudian membawa anjingnya ke dokter hewan, yang untungnya meyakinkan anjing tersebut bahwa anjingnya dalam keadaan sehat.

Audra kemudian melapor ke polisi untuk mengajukan pengaduan atas kekejaman terhadap hewan dan berharap orang yang bertanggung jawab akan dihukum atas tindakan kejamnya.

Audra benar-benar telah bertindak sebagai teladan dengan belas kasihnya dan putrinya juga berpikir demikian.

“Saya sangat bangga padanya. Dia mencintai binatang dan selalu merawat mereka,” katanya.

Anjing itu sekarang dirawat oleh keluarga Petraškienė dan menantikan kehidupan yang lebih bahagia.

Tindakan ini benar-benar kejam, tetapi kami memuji Audra karena telah membantu anjingnya mencapai akhir yang lebih bahagia. Pernahkah Anda menyelamatkan hewan dengan cara ini? (yn)

Sumber: stimmung

Wanita di Tiongkok Meminta Sopir Taksi Melakukan Perjalanan Sejauh 50 Kilometer untuk Mengembalikan Ponsel yang Tertinggal, Dia Minta Secara Gratis

EtIndonesia. Jika Anda meninggalkan ponsel di dalam taksi, haruskah pengemudi mengembalikannya secara gratis?

Seorang wanita di Tiongkok baru-baru ini dikecam karena menuntut pengemudi kendaraan sewaan pribadi (PHV) melakukan perjalanan sejauh 50 km untuk mengembalikan ponselnya yang tertinggal, secara gratis.

Wanita tak dikenal yang berasal dari Provinsi Guangdong tenggara itu memesan layanan transportasi online dari Guangzhou ke Zhaoqing pada 12 November, menurut media Tiongkok.

Setelah diturunkan, wanita tersebut menyadari bahwa dia meninggalkan iPhone-nya, di dalam kendaraan, NetEase melaporkan. Dia segera menghubungi pengemudi PHV dan meminta agar dia mengembalikannya.

“Saya tidak ada saat ini, dan saya sudah lama meninggalkan lokasi di mana saya menurunkan Anda,” jawab pengemudi tersebut, yang diidentifikasi di media lokal sebagai Xiao Wang.

Dia kemudian menawarkan untuk mengembalikan ponselnya dengan biaya 100 yuan (sekitar Rp 218 ribu) untuk perjalanan tersebut, menurut South China Morning Post (SCMP).

“Saya tidak mengemudi untuk amal. Saya perlu membayar bensin,” tambah Xiao Wang dalam video yang dia rekam.

Menolak untuk membayar biaya perjalanan tambahan yang diminta oleh Xiao Wang untuk mengembalikan ponselnya, wanita tersebut bersikeras bahwa itu adalah tanggung jawabnya untuk melakukannya.

Xiao Wang menyarankan agar dia pergi menemuinya, karena itu adalah kesalahannya karena meninggalkannya secara sembarangan.

Tidak puas dengan tanggapan pengemudi tersebut, wanita tersebut mengancam akan mengajukan pengaduan resmi terhadap pria tersebut.

“Kamu bisa melakukan itu,” jawab Xiao Wang, sambil menambahkan bahwa dia akan mengembalikan ponselnya ke kantor polisi di Guangzhou.

Wanita itu kemudian menuduh Xiao Wang mencuri ponselnya.

Marah, Xiao Wang mengakhiri panggilan dengannya dan sejak itu mengembalikan teleponnya ke kantor polisi di Guangzhou.

Video kejadian tersebut beredar di media sosial, dan banyak yang terkejut dengan perilaku wanita tersebut terhadap Xiao Wang.

Seseorang berkomentar: “Wanita ini sangat egois”.

“Dia meminta sopir untuk membayar kesalahannya,” sahut yang lain. (yn)

Sumber: asiaone

Babak Quarter Final FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023 akan Dibuka Pertandingan Spanyol vs Jerman

0

JAKARTA – Perebutan gelar juara FIFA U-17 WORLD CUP INDONESIA 2023™ makin mendekati titik puncaknya. Kemenangan Uzbekistan atas Inggris dengan skor 2-1 serta France atas Senegal melalui adu penalti yang tayang LIVE di INDOSIAR dan VIDIO pada Rabu malam (22/11) lalu, melengkapi enam negara lainnya yang sudah terlebih dahulu menjejakkan kaki ke babak delapan besar. 

Adapun keenam negara tersebut yakni Brazil, Spain, Mali, Germany, Argentina dan Morocco yang akan kembali memberikan perfoma terbaiknya demi melaju ke babak semi final dan meraih gelar juara dunia FIFA U-17 WORLD CUP INDONESIA 2023™. SCM Grup sebagai official broadcaster FIFA U-17 WORLD CUP INDONESIA 2023™ kembali akan menghadirkan secara eksklusif partai Quarter Final FIFA U-17 WORLD CUP INDONESIA 2023™yang akan berlangsung pada 24 – 25 November 2023. 

Laga kontra antara Timnas U-17 Spain dengan Germany akan membuka babak Quarter Final yang akan di tayangkan secara LIVE dari Jakarta International Stadium di INDOSIAR dan VIDIO pada Jumat, 24 November 2023 mulai pukul 15.00 WIB. 

Sebelumnya timnas U-17 Spanyol berhasil melangkah ke babak Quarter Final melalui kemenangan tipis 2-1 atas Jepang pada pertandingan Senin, 20 November 2023 lalu. Sedangkan Germany berhasil membungkam USA dengan skor 3-2 pada Selasa, 21 November 2023 lalu. 

Laga  Quarter Final FIFA U-17 WORLD CUP INDONESIA 2023™ juga akan berlanjut dengan menyajikan laga klasik yang mempertemukan dua tim top Amerika Selatan yakni timnas negeri Samba, Brazil melawan timnas negeri Tango, Argentina yang akan ditayangkan LIVE dari Jakarta International Stadium di INDOSIAR dan VIDIO mulai pukul 18.30 WIB. (amel/asr)

Pria Secara Ajaib Selamat dari Dua Bom Atom dalam Dua Hari

EtIndonesia. Bertahan dari satu bom atom adalah sesuatu yang luar biasa, tetapi untuk bertahan dari dua bom atom pada tahun yang sama adalah sesuatu yang berbeda.

Ketika dua bom atom dijatuhkan di Jepang menjelang akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ribuan orang kehilangan nyawa secara tragis.

Namun bagi Tsutomu Yamaguchi, dia hidup untuk menceritakan kisah tersebut.

Pada hari yang menghancurkan di pertengahan tahun 1940-an ketika bom pertama menghantam pada tanggal 6 Agustus, Yamaguchi baru berusia 29 tahun.

Dia sedang berjalan kaki untuk bekerja di kota pada hari terakhir perjalanan bisnisnya di sana, dan dijadwalkan untuk pulang menemui istri dan putranya keesokan harinya.

Yamaguchi sedang mendekati halaman depan tempat kerjanya, Mitsubishi, ketika pesawat AS menjatuhkan bom atom di atas kota.

Menurut International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), bom uranium memiliki daya ledak setara dengan 15.000 ton TNT, dan membakar sekitar 70 persen bangunan di kota, termasuk 42 dari 45 rumah sakit yang tidak dapat berfungsi.

Di antara ribuan orang yang terluka adalah 90 persen dokter dan perawat di Hiroshima, yang berarti bahkan mereka yang selamat dari pemboman tersebut terhambat dalam mendapatkan perawatan.

Yamaguchi benar-benar menyaksikan benda kecil itu melayang turun dari pesawat, dan sempat melompat ke dalam selokan saat suara ledakan yang memekakkan telinga menembus udara.

Dia terlempar ke belakang akibat ledakan itu, dengan telinga berdenging dan matanya kesulitan untuk menyesuaikan diri. Dia berada kurang dari dua mil dari tempat bom meledak dan mengalami luka bakar yang parah, namun dia mampu bangkit.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi,” katanya kemudian kepada The Times. “Saya pikir saya pingsan beberapa saat. Ketika saya membuka mata, semuanya gelap, dan saya tidak dapat melihat banyak. Ini seperti permulaan sebuah film di bioskop sebelum gambarnya dimulai, ketika bingkai kosong hanya muncul tanpa suara apa pun.”

Yamaguchi menuju ke arah pabrik Mitsubishi, namun bangunan tersebut telah hilang. Ia berhasil menemukan dua rekannya yang selamat dan bermalam di tempat penampungan darurat sementara api berkobar di sekitar mereka.

Entah bagaimana, stasiun kereta kota tetap beroperasi, sehingga Yamaguchi segera menuju stasiun tersebut dan bisa menaiki keretanya untuk pulang ke Nagasaki.

Begitu dia tiba pada tanggal 8 Agustus, dia pergi ke rumah sakit dan menyadari parahnya luka-lukanya, termasuk luka bakar parah dan gejala keracunan nuklir ringan.

Sehari kemudian, Yamaguchi dipanggil oleh Mitsubishi untuk menjelaskan apa yang dilihatnya di Hiroshima. Saat dia berada di sana, bom plutonium yang sedikit lebih besar meledak di Nagasaki.

Dinding beton yang diperkuat di sekelilingnya itulah yang menyelamatkannya saat itu, dan Yamaguchi dengan cepat berlari mencari istri dan putranya. Suhu tanah di kota itu mencapai 4.000 derajat C dan hujan radioaktif turun deras, lapor ICAN.

Rumah keluarganya hancur, namun istri dan putra Yamaguchi sedang keluar berbelanja – mencari salep luka bakar untuk Yamaguchi – ketika bom jatuh, dan mereka selamat.

Radiasi intens yang dialami Yamaguchi berdampak buruk dan membuatnya sangat sakit, namun seiring waktu dia terus berjuang dan perlahan pulih.

Ia melanjutkan karirnya sebagai pengajar sebelum kembali ke Mitsubishi, namun baru pada awal tahun 2000-an dia secara terbuka mengungkapkan penderitaannya dalam sebuah memoar tentang selamat dari dua bom tersebut.

Dan setelah semua yang dia lalui, Yamaguchi akhirnya bisa berumur panjang, setelah meninggal pada usia 93 tahun pada tahun 2010. (yn)

Sumber: unilad

WHO Minta Beijing Memberikan Rincian Tentang Lonjakan Penyakit Pneumonia pada Anak

oleh Zeng Ziheng

)rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu ( 22 November) meminta otoritas berwenang Tiongkok untuk menyerahkan laporan data terperinci tentang lonjakan kasus penyakit radang pernafasan dan cluster pneumonia pada anak-anak di Tiongkok yang sedang meluas akhir-akhir ini.

WHO menyebutkan dalam pernyataannya bahwa Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok yang mengadakan konferensi pers pada 13 November telah melaporkan adanya peningkatan kasus penyakit radang pernapasan di Tiongkok. Selain itu, organisasi-organisasi termasuk Program Pemantauan Penyakit yang Muncul (Program for Monitoring Emerging Diseases) telah melaporkan kelompok pneumonia anak yang muncul di Tiongkok utara yang sebelumnya belum pernah terdiagnosis.

WHO mengatakan bahwa pihaknya sampai saat ini tidak jelas apakah kasus-kasus tersebut terkait dengan peningkatan infeksi saluran pernafasan secara keseluruhan yang dilaporkan sebelumnya di Tiongkok atau merupakan insiden terpisah.

Pernyataan tersebut berbunyi bahwa sejak pertengahan Oktober tahun ini, laporan kejadian penyakit mirip influenza di Tiongkok utara telah jauh lebih tinggi daripada yang terjadi pada periode yang sama dalam tiga tahun terakhir.

Saat ini, otoritas Tiongkok mengaitkan peningkatan kasus ini dengan pencabutan pencegahan COVID-19, dan penyebaran patogen yang sudah diketahui, seperti influenza, Mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri umum yang sering menyebar dan menyebabkan penyakit pada anak-anak, Respiratory Syncytial Virus, dan virus penyebab COVID-19.

Menurut pernyataan tersebut, WHO melalui Peraturan Kesehatan Internasional, mewajibkan otoritas Tiongkok untuk menyerahkan lebih banyak informasi terkait epidemiologi, klinis, dan hasil laporan laboratorium. Selain itu WHO juga meminta Tiongkok untuk menggambarkan tren sirkulasi patogen yang diketahui dan beban kasus terkait pada sistem layanan kesehatan.

Dalam pernyataan itu WHO menyebutkan bahwa pihaknya terus mempertahankan kontak dengan dokter dan ilmuwan melalui mitra teknis dan jaringan yang ada di Tiongkok.

Di masa lalu, WHO dan Tiongkok pernah ditanyai mengenai transparansi pelaporan kasus COVID-19 yang sejak awal muncul di kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.

Sambil mencari informasi tambahan, WHO merekomendasikan agar masyarakat di Tiongkok mengambil tindakan perlindungan, termasuk melakukan vaksinasi, menjaga jarak dengan orang yang sakit, tinggal di rumah saat sakit, melakukan tes dan menerima perawatan medis sesuai kebutuhan, memakai masker, memastikan ventilasi yang baik, dan cuci tangan secara rutin. (sin)

Peluncuran Uji Coba Kedua Pesawat Luar Angkasa SpaceX Starship Gagal, Akan Tetapi Ada Perbaikan

0

Li Qingyi dan Tian Yuan – NTD

SpaceX, perusahaan teknologi yang didirikan oleh miliarder Amerika Serikat Elon Musk pada Sabtu (18 November), kembali mencoba meluncurkan pesawat luar angkasa kapal luar angkasa, meski tetap berakhir dengan kegagalan, namun lebih berhasil dibandingkan uji terbang pertama.

Roket pendorong “Starship”, yang bisa disebut sebagai roket terbesar di dunia, diluncurkan pertama kali pada  April lalu. Akhirnya meledak dan gagal hanya dalam waktu 4 menit. Beberapa bulan kemudian, setelah ribuan modifikasi oleh para insinyur SpaceX, uji peluncuran kedua akhirnya dilakukan pada hari Sabtu, dan seluruh prosesnya disiarkan langsung ke publik.

Roket propulsi dua tahap “Starship” lepas landas dari lokasi peluncuran Starbase di Boca Chica, Texas. Awalnya direncanakan untuk mengangkat pesawat ruang angkasa “Starship” ke ketinggian sekitar 90 kilometer di atas permukaan. Roket ini terbang ke luar angkasa satu setengah jam setelah lepas landas, kemudian kembali memasuki atmosfer bumi dan jatuh di Samudera Pasifik dekat pantai Hawaii.

Namun demikian, webcast SpaceX menunjukkan bahwa booster super-berat tahap pertama roket menyelesaikan tindakan utama untuk memisahkan diri dari tahap inti Starship, tetapi booster tersebut meledak di Teluk Meksiko tak lama setelah pemisahan, dan pesawat ruang angkasa masih beroperasi dengan kecepatan ekstrim. Terbang ke luar angkasa dengan kecepatan tinggi. Pada akhirnya, SpaceX mengonfirmasi selama siaran langsung bahwa roket tahap kedua kehilangan sinyal video sekitar 11 setengah menit setelah penerbangan, dan uji penerbangan kapal luar angkasa gagal lagi.

Namun, SpaceX yakin mereka dapat menganalisis semua data dari peluncuran ini dan menemukan akar penyebab masalahnya, lalu mencoba meluncurkan kembali pesawat luar angkasa Starship. Proyek “Starship” SpaceX berencana membantu NASA kembali ke bulan pada tahun 2030 dan pada akhirnya mengirim manusia ke Mars. (Hui)

Para Wanita ‘Terkejut’ Setelah Mengetahui ‘Alasan Sebenarnya’ Mengapa Mereka Melahirkan dalam Posisi Telentang

EtIndonesia. Pernah bertanya-tanya mengapa wanita melahirkan dengan posisi telentang?

Nah, jika pernah, Anda beruntung karena ada alasan historis yang cukup aneh di balik fenomena medis ini dan hal ini telah membuat internet ‘terkejut’.

Meskipun ini mungkin bukan berita baru bagi semua orang, jelas bahwa beberapa pengguna media sosial baru saja mengetahuinya, dan banyak yang bergegas ke TikTok untuk membagikan informasi yang mencengangkan ini.

Namun, sebelum masuk ke alasan mengejutkan ini, penting untuk dicatat bahwa bukan hanya perempuan yang melahirkan, laki-laki trans, serta orang-orang yang gender fluid dan non-biner juga turut melahirkan anak.

Bertentangan dengan anggapan umum, berbaring telentang sebenarnya bukanlah posisi terbaik atau termudah untuk melahirkan.

Malah, berbaring telentang membatasi kemampuan sakrum dan tulang ekor untuk bergerak dan melenturkan tubuh untuk memberi ruang bagi bayi, yang juga harus berjuang melawan gravitasi dari jalan lahir.

Jadi, jika melahirkan bayi dengan cara ini lebih sulit dan kurang nyaman – lalu mengapa masih banyak orang yang melakukannya?

Ya, diyakini semuanya dimulai pada abad ke-18 oleh seorang raja yang memiliki fetish yang sangat unik, yaitu fetish melahirkan.

Raja Prancis Louis XIV, yang kemudian menjadi ayah dari 22 anak sepanjang hidupnya, rupanya menerima kepuasan seksual dari menyaksikan istri dan gundiknya melahirkan.

Profesor Lauren Dundes menulis dalam American Journal of Public Health bahwa Raja Louis XIV ‘menikmati wanita yang melahirkan, dan dia menjadi frustrasi dengan pandangan kabur tentang kelahiran yang dilakukan di bangku bersalin’.

Karena itu, dia ‘mempromosikan posisi berbaring yang baru’.

Sebelumnya, ibu-ibu tersebut melahirkan dengan posisi tegak, jongkok, menghadap ke depan, seringkali menggunakan bangku bersalin dengan bidan yang bersiaga untuk menggendong bayinya.

Namun, raja diduga tidak senang karena posisi dan peralatan bersalin seperti itu menghalangi pandangannya tentang persalinan.

Jadi, singkatnya, dia secara efektif meminta para ibu yang melahirkan untuk berbaring telentang dengan kaki terbuka sehingga dia bisa melihat pemandangan dengan lebih baik.

Penelitian bertajuk The Evolution of Maternal Birthing Position (Evolusi Posisi Melahirkan Ibu) mengklaim bahwa raja suka menonton karena alasan ‘sesat’.

Dundes menambahkan: “Pengaruh kebijakan Raja tidak diketahui, meskipun perilaku keluarga kerajaan pasti berdampak pada masyarakat sampai tingkat tertentu. Tuntutan Louis XIV untuk melakukan perubahan memang bertepatan dengan perubahan posisi dan mungkin memberikan pengaruh yang besar.”

Seorang praktisi hypnobirthing, Tina Pullen yang menggunakan akun @thebirthcollective online, menggunakan TikTok untuk berbagi informasi dan orang-orang jelas tidak sabar untuk menanggapinya.

Salah satu pengguna TikTok menulis: “Saya selalu mengatakan itu tidak masuk akal!!! Anda seharusnya menggunakan gravitasi untuk mengeluarkan bayi itu!”

Yang kedua menegaskan: “Semua milikku bertumpu pada tangan dan lututku. Gravitasi membantu!”

“Saya percaya ini karena bayi saya tersangkut di jalan lahir saya dan saya mengejan selama berjam-jam [dan] akhirnya menggunakan forceps,” ungkap yang ketiga.

Pengguna terakhir TikTok menambahkan: “Sejujurnya ini seharusnya lebih diketahui.”

Ingatlah bahwa apa pun cara seseorang memutuskan untuk melahirkan tidak masalah, asalkan itu membuat mereka nyaman dan bahagia!(yn)

Sumber: tyla

Kata-kata Terakhir Seorang Gadis Remaja yang Meninggal Secara Tragis Setelah Terjebak Lumpur Vulkanik Selama 60 Jam

EtIndonesia. Setelah 60 jam menderita, Omayra Sánchez Garzón mengucapkan kata-kata terakhirnya yang memilukan sebelum dia menyerah dalam perjuangannya untuk bertahan hidup.

Saat-saat terakhir dalam hidup gadis remaja berusia 13 tahun itu terekam secara unik oleh kerumunan jurnalis yang tak berdaya menyaksikan saat dia terbaring terperangkap di bawah atap rumahnya sendiri – terjepit di bawah air oleh beton dan puing-puing.

Citra gadis remaja yang menghantui – bahunya tenggelam dalam air dengan mata hitam dan lelah – menjadi identik dengan letusan gunung berapi Nevado del Ruiz di Armero, Kolombia hampir empat dekade lalu.

Omayra secara mengerikan terjebak setelah kejadian tersebut, ketika campuran lava vulkanik dan es yang mudah menguap, yang dikenal sebagai lahar, mengalir ke lembah sungai di bawah dan menuju desa-desa terdekat.

Remaja tersebut dan sekitar 25.000 orang lainnya tewas dalam bencana yang melenyapkan 14 komunitas tersebut.

Ada yang mengatakan dia menghadapi nasib yang lebih buruk daripada kematian, karena Omayra terbaring terperangkap di bawah sisa-sisa rumah keluarganya selama tiga hari penuh.

Tanah longsor yang mematikan telah menghantam properti tersebut – menenggelamkan tempat itu dan semua orang di dalamnya – namun siswi tersebut secara ajaib berhasil selamat.

Tim penyelamat mendengar tangisannya dan menemukannya berada di dalam genangan air berlumpur, sementara tubuhnya terjebak di antara puing-puing yang tenggelam, termasuk pintu bata yang berat.

Di bawah permukaan, tangan bibi Omayra yang sudah meninggal masih memegangi kakinya.

Penyelam tidak dapat menemukan cara untuk membebaskannya dari beton tanpa menghancurkan kakinya sepenuhnya, namun mereka tidak memiliki sumber daya untuk memberikan perawatan yang menyelamatkan nyawanya jika mereka mengamputasinya.

Diputuskan bahwa hal yang paling baik untuk dilakukan adalah membuatnya nyaman setelah beberapa kali upaya untuk membebaskannya gagal. Sebuah ban dipasang di sekelilingnya agar dia tetap bertahan.

Jurnalis, fotografer, kru TV, pekerja Palang Merah, dan petugas darurat berkumpul di sekelilingnya, berharap penyelamatan bisa dilakukan setelah 11 jam terjebak. Namun mereka akhirnya menjadi satu-satunya sumber pelipur lara selama hari-hari penuh penderitaan yang terjadi setelahnya.

Hebatnya, Omayra tetap tenang sepanjang cobaan yang dialaminya kecuali beberapa saat dalam keadaan panik dan senang mengobrol dengan orang banyak.

Penonton bernyanyi bersamanya, memberinya makanan manis dan soda dengan harapan bisa memberikan kenyamanan.

Pada malam ketiga, Omayra mulai berhalusinasi – memberi tahu orang-orang bahwa dia tidak boleh terlambat ke sekolah lagi, karena dia harus mengikuti ujian matematika.

Matanya kini menjadi sangat merah hingga tampak hitam, tangannya memutih dan wajahnya bengkak.

Namun meski menderita, dia meminta orang-orang yang tinggal bersamanya untuk pergi agar mereka bisa beristirahat.

Sebelum dia menutup matanya untuk terakhir kalinya, remaja tragis itu mengucapkan kata-kata terakhirnya yang memilukan agar dunia dapat mendengarkannya.

Sambil berpegangan pada puing-puing di atas kepalanya, dia dengan tenang melihat ke arah kamera dan berkata: “Bu, aku sangat mencintaimu, ayah aku mencintaimu, saudaraku aku mencintaimu.”

Kematian Omayra pada 16 November 1985 kemungkinan besar disebabkan oleh gangren atau hipotermia.

Kakak laki-lakinya selamat dari lahar yang menewaskan ayah dan bibinya, begitu pula ibunya yang berada di Bogota pada saat letusan mematikan tersebut terjadi.

Dia kemudian berkata tentang kematian Omayra: “Mengerikan, tapi kita harus memikirkan orang yang masih hidup… Saya akan hidup demi anak saya, yang hanya kehilangan satu jari.”

Pemerintah Kolombia mendapat banyak kritik karena kurangnya persiapan di tengah ancaman gunung berapi setelah kematian Omayra. (yn)

Sumber: ladbible

Pengusaha Tiongkok Bundir Setelah Diinterogasi, Analisis : Dipaksa Mati oleh PKT

0

Zhao Fenghua, Zhang Danxia dan Wang Yanqiao – NTD

Baru-baru ini, Cheng Yong, seorang pengusaha terkenal di Changzhou, Provinsi Jiangsu, bunuh diri dengan melompat dari gedung setelah diwawancarai oleh komite disiplin Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia mengatakan dalam catatan bunuh dirinya bahwa dia dipaksa untuk mengakui telah menyuap pejabat lokal dan bahwa ruang interogasi sangat sulit. Pihak luar menganalisis bahwa ekonomi Tiongkok sedang mengalami kemerosotan dan perusahaan-perusahaan swasta menghadapi kesulitan dalam operasi mereka, tetapi pihak berwenang PKT  masih menggunakan segala cara untuk mengambil keuntungan, sehingga membuat pengusaha swasta kewalahan.

Pada 11 November, Changzhou Holley, sebuah perusahaan terkemuka di Kota Changzhou, mengumumkan bahwa ketuanya Cheng Yong dipaksa oleh Komisi Pusat Inspeksi Disiplin dan mengaku menerima deposito RMB.8 juta dan suap tunai, dia bunuh diri melompat untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Chengyong mengatakan dalam catatan bunuh diri bahwa dia bersumpah dia tidak menerima deposit atau menyuap. Dia hanya ingin membayar uang dan pergi secepatnya. Tanpa diduga, dia menghadapi dilema. Hari-harinya seperti bertahun-tahun dan dia terus berlanjut. 

Li Yuanhua, seorang sejarawan yang tinggal di Makau: “Dari catatan bunuh dirinya, kita dapat menyimpulkan bahwa Komisi Inspeksi Disiplin memberikan banyak tekanan pada perusahaan. Dia tidak tahan, jadi dia memilih untuk bunuh diri. Hal ini mencerminkan hal itu Menjelang keruntuhan ekonomi PKT, ada tiga kebijakan likuidasi yang sangat kejam pada tahun 2006 yang menyebabkan banyak perusahaan swasta tutup. PKT masih terus menekan perusahaan-perusahaan swasta tersebut, sehingga semakin mempersulit perusahaan-perusahaan swasta tersebut untuk bertahan hidup. “

Li Yuanhua, seorang sejarawan yang tinggal di Australia, menganalisis bahwa menjelang keruntuhan ekonomi Partai Komunis Tiongkok, PKT meningkatkan upayanya untuk mencuri uang dari perusahaan swasta, sehingga menyulitkan perusahaan tersebut untuk bertahan. 

Li Yuanhua: “Faktanya, ini berarti Komisi Inspeksi Disiplin PKT tidak dapat menemukan sumber RMB. 8 juta tersebut, sehingga pemerintah daerah mungkin juga kekurangan uang, sehingga akan mencari perusahaan swasta untuk memeras uang. Ketika perekonomian PKT sedang dalam resesi, pejabat di semua tingkatan dapat Uang untuk keserakahan semakin berkurang. Dulu, Anda bisa menjarah wol di mana saja, tetapi sekarang hanya ada sedikit domba yang bertahan. Mungkin saja pada akhirnya tidak akan ada lagi domba yang tersisa , artinya, perekonomian Tiongkok akan runtuh sepenuhnya.”

Huang Jinqiu, seorang pengusaha Tiongkok daratan dan awak media liberal, percaya bahwa hal ini mencerminkan bahwa pengusaha swasta Tiongkok telah kehilangan kepercayaan terhadap supremasi hukum PKT dan dipenuhi ketakutan.

Huang Jinqiu: “Pastinya Komisi Inspeksi Disiplin (Partai Komunis Tiongkok) yang memberikan banyak tekanan padanya. Maka pengusaha ini tidak percaya pada supremasi hukum Tiongkok dan tidak percaya pada aturan hukum Tiongkok . Yang dia ingin lakukan hanyalah mengeluarkan uang. Untuk menghindari bencana, dia mungkin telah mengakui hal yang tidak nyata sebesar RMB. 8 juta (penyuapan) yang bertentangan dengan keinginannya. Para pejabat mungkin juga telah mengatur sejumlah keuntungan finansial untuknya. RMB. 8 juta mungkin tidak tersedia, tetapi hal-hal lain mungkin ada. Bahkan jika itu merugikannya Jika Anda membayar RMB. 8 juta, mereka akan tetap memeriksanya. Jika itu adalah masyarakat normal yang diatur oleh hukum dan ada asas praduga tak bersalah, selama karena kamu tidak punya bukti, kamu tidak bisa bersalah, maka tidak perlu takut.”

Menurut laporan, setelah insiden Chengyong, beberapa karyawan perusahaan dan keluarga Chengyong pergi ke Pemerintah Kota Changzhou untuk bernegosiasi dan meminta pihak berwenang untuk memberikan bukti dugaan kejahatan ilegal yang dilakukannya. (Hui)

Pemandangan KTT APEC Tonjolkan Situasi Canggung PKT

Yuan Bing

Pada 14 November sore waktu setempat, pemimpin PKT Xi Jinping tiba di San Francisco, Amerika Serikat, dengan pesawat khusus.

Video memperlihatkan, saat Xi Jinping melangkah keluar dari pintu kabin pesawat, langit dipenuhi dengan awan mendung, angin pun bertiup kencang. Dengan hati-hati dan langkah tertatih, ia hendak menuruni tangga. 

Seakan takut terjatuh, ia melangkah ke depan tangga, tangan kirinya memegang railing tangga, tubuhnya jelas terlihat agak oleng ke sebelah kiri.

Kedatangan Xi kali ini adalah untuk bertatap muka dengan Biden, jelas maksud kedatangannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup PKT yang terjebak dalam kesulitan ekonomi. Media massa partai bersorak memujanya, dan berusaha menciptakan suasana positif. Tapi baik cuaca maupun kejadian itu, atau setiap pemandangan selama kunjungan Xi di San Francisco, semuanya memperlihatkan kondisi canggung dari PKT.

Spanduk Raksasa “Jatuhkan PKT” Berkibar Di Langit San Francisco

Pada 14 November sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, aktivis pro-demokrasi Tiongkok Zhou Fengsuo dan kawan-kawan mengatur sebuah pesawat kecil untuk mengudara dari Bandara Livermore di kawasan San Francisco Bay Area. Pesawat tersebut menarik sebuah spanduk raksasa berisikan protes sepanjang 120 kaki, dengan tulisan “jatuhkan PKT”, “bebaskan Tiongkok”, “bebaskan Hong Kong”, “bebaskan Tibet”, dan “bebaskan Uyghur”, dalam bahasa Inggris.

Di bagian bawah pesawat juga ditempatkan sebuah mobil putih kecil, di atasnya ditempatkan sebuah patung Liberty berukuran kecil, juga foto pengacara HAM Gao Zhisheng, potret pengunjuk rasa Jembatan Sitong Beijing yakni Peng Lifa, serta poster yang menyindir PKT dan lain-lain.

Pesawat unjuk rasa itu terbang melintasi langit kota Livermore, kota Haywood, kota Oakland, melewati The Bay Bridge, tiba di wilayah kota San Francisco, setelah itu melintasi langit kota San Francisco, juga Golden Gate Bridge, Bandara Internasional San Francisco, Dumbarton Bridge, dan landmark utama San Francisco, juga di atas hotel Xi bermalam, pemandangan semacam ini belum pernah terjadi di AS.

DPR AS “Unjuk Kekuatan” Pada Xi Jinping dan PKT

Ibarat gayung bersambut dengan gerakan “End CCP (Akhiri PKT)” oleh tokoh pro-demokrasi itu, Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keuangan AS-RRT pada DPR AS secara resmi merilis laporan 2023, bertepatan dengan hari tibanya Xi Jinping di San Francisco, yang isinya adalah tinjauan sistematis AS dalam menghadapi tantangan dari PKT dan ancaman PKT terhadap keamanan AS. Laporan menekankan, saat ini PKT sedang menghadapi tantangan berat dari dalam maupun luar negeri, tapi rezim PKT tak hanya tidak ingin melakukan perubahan, bahkan makin memperbesar aksi agresifnya.

Komisi tersebut secara khusus menekankan, DPR AS seharusnya menginstruksikan Kemenhan AS agar memperluas lingkup latihan pasukan militer Taiwan sampai ke wilayah AS, untuk memastikan mereka dapat langsung menggunakan persenjataan yang dibeli dari AS begitu diserahterimakan; di saat yang sama membuat undang-undang mendirikan “center of excellence” untuk mematahkan propaganda berita palsu yang diciptakan PKT tentang Taiwan serta aksi serangan internetnya. 

Selain itu, komisi juga mengusulkan pemerintah AS agar membahas soal rencana dan persiapan sanksi ekonomi terhadap PKT dengan sekutu Eropa, sebagai persiapan menghadapi krisis Selat Taiwan atau PKT menambah bantuan bagi Rusia dan lain-lain.

Di hari yang sama, senat Partai Republik anggota senior Komite Urusan Luar Negeri Senat AS asal Idaho yakni Jim Risch bersama 20 orang senat Partai Republik lainnya menyampaikan pernyataan bersama, menghimbau kedua tokoh agar “membawa hasil yang dapat dipertanggung-jawabkan.” Anggota Partai Republik tersebut mengatakan, tidak bisa mengulurkan bantuan ekonomi apapun bagi Xi Jinping. Bahkan mendesak Presiden Biden agar AS tidak mengalah sama sekali dalam kebijakan terhadap Taiwan.

Baik langsung menuding tantangan yang dihadapi PKT, maupun menghimbau agar tidak memberikan bantuan apapun bagi PKT, semua itu adalah aksi “unjuk kekuatan” dari DPR AS terhadap Xi Jinping dan PKT.

Ratusan Orang Berdemo Menantang Xi

Sebelum rombongan PKT tiba di San Francisco, berbagai aksi unjuk rasa telah mulai digelar. Setelah tibanya Xi Jinping, aksi unjuk rasa pun terus membayanginya.

Pada 15 November pagi, Biden dan Xi Jinping bertemu di Filoli Estate, aktivis pro-demokrasi, warga petisi, kelompok anggota keagamaan berkumpul di sepanjang jalan hingga sejauh 2 mil dari Filoli Estate, di lokasi terdapat lima hingga enam ratus pemrotes membawa spanduk beraneka warna, sembari meneriakkan “hancurkan partai komunis!”, dan “lengserkan Xi Jinping!”.

Di antara mereka turut hadir pula istri pengacara kondang Gao Zhisheng yakni Geng He. Wartawan VoA melakukan wawancara terhadap Nyonya Geng He, dia “memprotes Xi Jinping”, juga “memprotes PKT”, adalah cakar dan taring Xi Jinping yang telah melakukan penganiayaan terhadap HAM di Tiongkok, terhadap Falun Gong, juga terhadap umat Nasrani di Tiongkok.

Tokoh aktivis pro-demokrasi Wang Dan yang ikut berunjuk rasa setelah kegiatan menulis di platform media sosial X mengatakan: “Rombongan kendaraan Xi Jinping berlalu di kejauhan, tapi saya yakin, suara dari ratusan orang yang berteriak ‘lengserkan Xi Jinping!’, ‘enyahkan Xi Jinping’, pasti terdengar olehnya.”

Biden Mengulang Lagi: Xi Jinping Adalah Diktator

Awalnya PKT berharap saat Xi Jinping tiba di AS kali ini, Biden sendiri yang akan menyambutnya di bandara, dan kedua pemimpin negara itu akan berfoto bersama tanpa didampingi staf lainnya, agar bisa memperlihatkan “hubungan pribadi” keduanya, lalu memanfaatkan momentum itu untuk menunjukkan kepada warga Tiongkok, bahwa Xi Jinping mendapat perlakuan terhormat dari Biden, kedua pemimpin yang berkomunikasi berlandaskan hubungan individu akan jauh melampaui jabat tangan formalitas di depan sederetan bendera di ruang rapat.

Tapi ternyata, bukan hanya Biden tidak menyambut kedatangannya, bahkan Menlu Blinken pun tidak hadir. Selain itu, pada saat Xi Jinping turun dari pesawat, di bawah tangga pesawat dan apron pun tidak digelar karpet merah, sangat berbeda dengan kunjungannya ke AS dahulu. Yang menyambut dirinya hanya Menkeu AS Janet Yellen, Gubernur California Gavin Newsom, dan Dubes AS untuk Tiongkok yakni Robert N. Burns.

Yang lebih memalukan bagi PKT adalah, pada 15 November sore, Biden menggelar konferensi pers seorang diri tanpa Xi Jinping, pada akhir konferensi pers tersebut saat ditanya wartawan apakah masih beranggapan Xi Jinping adalah diktator. Biden dengan jelas menjawab, “Betul.”

Biden berkata kepada para insan pers: “Betul, ia adalah diktator, karena negara yang dipimpinnya adalah negara dengan system komunisme, sistem pemerintahannya tentu sangat berbeda dengan kita.”

Di saat berpidato dalam kegiatan menggalang dana di California pada 20 Juni lalu Biden mengatakan Xi Jinping adalah seorang diktator, waktu itu jaraknya masih terpisah hamparan Samudera Pasifik, kali ini jaraknya hanya beberapa meter dari Xi Jinping, apalagi baru saja keduanya bertatap muka. Bicara soal dipermalukan, kali ini jelas lebih dipermalukan daripada sebelumnya! Sikap Biden yang sangat tidak memberi muka pada Xi Jinping, membuat PKT betul-betul merasa sangat canggung!

Hotel Tempat Xi Bermalam Didekor Seperti “Ruang Persemayaman”

Setibanya di San Francisco, Xi Jinping beristirahat di The St. Regis San Francisco.

Awalnya, pejabat PKT menutupi bagian luar hotel dengan kain putih, lalu beberapa unit mobil sedan yang diselubungi kain hitam berlalu lalang, terlihat seperti mobil jenazah dan tenda berkabung di tempat persemayaman umumnya di Tiongkok.

Setelah itu, karena ada warganet menyindir “sedang berkabung”, pejabat PKT pun mengganti dekorasi itu: di luar tenda putih diselimuti lagi dengan kain tirai warna biru. Akibatnya lagi-lagi dicemooh warganet, dikatakan mirip sekali dengan tempat persemayaman mantan PM Li Keqiang yang meninggal bulan lalu. Memang sangat mirip.

Komentator independen Cai Shenkun mengatakan, tunggangan berbendera merah yang ditumpangi Xi Jinping tampil misterius di San Francisco, terlihat diselubungi rapat-rapat, terlihat seperti mobil yang belum diluncurkan ke pasaran. 

Pemimpin negara yang misterius itu walaupun telah berada di negara bebas, masih saja tidak mau mengubah karakter misteriusnya, cara bepergian rombongan yang sangat berbeda dengan negara lain, hotel bintang lima yang mewah semuanya di-booking, siapapun termasuk wartawan hanya bisa memandang dari kejauhan, seorang pemimpin yang selalu gembar-gembor akan menunjukkan jalan terang bagi dunia itu, mengapa begitu takut pada orang-orang yang hidup di dunia bebas! (sud/whs)

Hamas Menyandera para Sandera di Rumah Sakit Gaza, Israel Merilis Bukti Video

0

Xia Yu

Pada  Minggu (19 November), Pasukan Pertahanan Israel merilis video  dan gambar dari kamera CCTV  yang menunjukkan militan Hamas pada tanggal 7 Oktober menyandera para sandera di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Juru bicara IDF Mayjen Daniel Hagari menunjukkan dua video pendek dan beberapa gambar diam. Dia mengatakan video tersebut menunjukkan militan Hamas memindahkan sandera – seorang warga Nepal dan seorang warga Thailand – ke rumah sakit terbesar di Gaza.

Hagari mengatakan video tersebut menunjukkan seorang sandera dibawa ke rumah sakit melalui pintu masuk utama dan menunjukkan sandera digiring secara paksa melalui lobi rumah sakit.

Hagari mengatakan pada konferensi pers pada hari Minggu bahwa video CCTV kedua menunjukkan sandera kedua – yang tangannya diperban dan tampak berdarah – didorong ke brankar rumah sakit, menyusuri koridor dan masuk ke satu ruangan.

Hagari tidak merinci bagaimana IDF memperoleh video tersebut, namun dia mengatakan bahwa pejabat intelijen Israel terlibat dalam operasi untuk menemukan para sandera di dalam rumah sakit.

Epoch Times tidak dapat memverifikasi secara independen isi video dan foto tersebut.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menanggapi pemberitahuan Israel bahwa ada sandera di dalam rumah sakit, dan mempertanyakan keaslian video dan foto tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza berpendapat bahwa jika video dan foto itu benar, maka itu menunjukkan rumah sakit menyediakan layanan medis kepada siapa saja yang membutuhkannya.

Seorang juru bicara IDF menolak anggapan bahwa para sandera dibawa ke rumah sakit karena cedera dan mengklaim bahwa salah satu dari dua sandera tidak terluka dan tidak memerlukan perawatan medis. Para sandera pertama-tama dibawa ke rumah sakit dan kemudian dipindahkan ke apartemen terdekat dan tempat persembunyian lainnya. 

“Jika rumah sakit memberikan perawatan medis, jika para sandera tetap tinggal di sana, Palang Merah akan datang dan orang-orang tersebut akan dibebaskan. Namun semua itu tidak terjadi,” katanya.

Hamas mengklaim dalam sebuah pernyataan sehari sebelum rekaman CCTV dirilis bahwa beberapa sandera yang terluka dalam serangan udara Israel telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Hagari mengatakan video terbaru telah dibagikan kepada diplomat dari negara asal para sandera dan bahwa Pasukan Pertahanan Israel belum menemukan sandera Nepal dan Thailand di Gaza.

Kedutaan Besar Nepal di Israel dan Kementerian Luar Negeri Nepal mengonfirmasi kepada CNN sebelum video tersebut dirilis bahwa seorang warga negara Nepal masih hilang setelah serangan 7 Oktober dan diyakini disandera oleh Hamas.

Duta Besar Nepal untuk Israel mengatakan kepada CNN setelah serangan itu bahwa militan Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 10 warga Nepal dan melukai banyak lainnya.

Militer Israel juga merilis video pada hari Minggu dari dalam terowongan di dalam kompleks Al-Shifa, menunjukkan terowongan bawah tanah yang memanjang ke bawah dari lubang terowongan. (sin)