Remaja Kanada Teliti dan Temukan Suku Maya Dengan Google Maps

EpochTimesId – Seorang remaja asal Quebec, Kanada, William Gadoury, meneliti peradaban Suku Maya hanya dengan laptop dan akses internet. Pria 15 tahun itu pun berhasil menemukan petunjuk tentang kota Suku Maya yang hilang dan belum berhasil ditemukan oleh para arkeolog selama berabad-abad lamanya.

Remaja ini mengandalkan Komputer dan koneksi internet untuk mengumpulkan gambar satelit dan mengakses Google Maps. William mengaku penasaran dengan teori bahwa Bangsa Maya yang sangat mengagumi dan bergantung pada konstelasi bintang untuk membangun kota mereka, seperti dikutip Erabaru.net dari goodtimes.my.

“Saya awalnya tidak paham mengapa orang Maya membangun kota mereka jauh dari sungai. Mereka memilih kawasan marjinal dan di pegunungan,” ujar William.

https://youtu.be/N93jvxXn4q4

Dengan rasa penasaran tersebut dia mempelajari berbagai pengetahuan tentang peradaban Maya. Dia pun menyadari bahwa suku bangsa Maya kuno memiliki kebiasaan menyembah bintang-bintang.

William pun mempelajari 22 konstelasi Maya. Kemudian membandingkannya dengan berbagai situs kota kuno yang diketahui.

“Mungkinkah kota-kota kuno Suku Maya ini berhubungan dengan bintang-bintang? Iya, lokasi dari 117 kota Maya yang sudah dikenal itu bersesuaian dengan konstelasi-konstelasi rasi bintang. Ini adalah pertama kalinya komunitas ilmiah menemukan hubungan semacam itu!” bebernya.

William menemukan kota yang belum dieksplorasi itu berada di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Dia menyebut kota itu dengan nama K’aak Chi atau Mulut Api.

Daniel De Lisle dari Badan Angkasa Luar Kanada, mengatakan, kawasan yang dipetakan William sangat sulit dipelajari karena merupakan kawasan hutan lebat. Meski demikian, pemindaian satelit menunjukkan temuan bentuk linear yang menonjol di kawasan yang ditunjukkan oleh William.

“Ada fitur linear yang menunjukkan ada sesuatu di bawah dedaunan lebat itu. Ada banyak hal yang memperkuat dugaan bahwa sesuatu itu adalah struktur buatan manusia,” ujar Daniel.

William mencari lebih banyak peta satelit dari NASA dan badan antariksa Jepang, dan menemukan sebuah piramida besar serta 30 struktur bangunan pada kawasan tersebut. Besar kemungkinan, ini adalah kota kuno kelima yang ditemukan saat ini.

Dari temuannya ini William berharap bisa menghadiri International Science Fair di Brasil tahun ini. Saat ini, tim arkeologi tengah mengajukan permohonan pendanaan, dan berencana melakukan investigasi lapangan.

Mereka mengatakan akan membawa serta William jika berhasil mendapatkan pendanaan penelitian. (jhn/yant/waa)