Epochtimes.id– Rezim Korea Utara mulai melakukan latihan evakuasi massal dan simulasi penanganan dalam kondisi gelap gulita.
Sejumlah laporan mengatakan bahwa latihan tersebut digelar di kota-kota terutama di sepanjang pantai timur, namun tidak di ibu kota Pyongyang.
Tujuan latihan belum diungkapkan oleh media pemerintah Korea.
Para ahli berpikir bahwa rezim komunis takut pada perang, atau hanya sebatas propoganda untuk menciptakan persepsi situasi kritis terhadap rakyatnya.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis sebelumnya menyatakan tujuan Amerika Serikat sebenarnya tak menginginkan perang. Namun demikian hanya menginginkan denuklirisasi akan tetapi korut terus memprovokasi pihak negara luar.
“Korea Utara telah mempercepat ancaman yang ditimbulkannya kepada negara-negara tetangganya dan dunia melalui program rdal, senjata nuklir ilegal dan tidak perlu, ” kata Mattis di konferensi tersebut, melalui Reuters.
Mattis berkomentar saat berada di Seoul. Dia saat ini dalam perjalanan di wilayah Asia dan mengunjungi wilayah zona demiliterisasi yang membatasi antara Korea Utara dan Korea Selatan.
“Saya tidak bisa membayangkan sebuah kondisi di mana AS akan menerima Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir,” tambahnya.
Mattis lebih memilih solusi diplomatik, namun menekankan Amerika Serikat bersedia dan mampu melindungi dirinya sendiri dan sekutu-sekutunya.
“Jangan berbuat kesalahan, serangan kepada Amerika Serikat, atau sekutu kita, akan dikalahkan. Dan penggunaan senjata nuklir apa pun akan disambut dengan respons kekuatan militer yang efektif dan luar biasa, “kata Mattis. (asr)