Epochtimes.id– Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM,mneyimpulkan berdasarkan hasil analisis data visual dan kegempaan serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya mengumumkan penurunan status Gunung Agun di Karangasem, Bali.
“Maka pada tanggal 29 Oktober 2017 pukul 16.00 WITA status G. Agung diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga),” demikian rilis resmi PVMBG.
Meski status aktivitas Gunungapi Agung telah diturunkan ke Level III (Siaga), namun demikian PVMBG menyampaikan perlu dipahami bersama bahwa aktivitas vulkanik Gunungapi Agung belum mereda sepenuhnya dan masih memiliki potensi untuk meletus.
PVMBG melaporkan, pengamatan visual Gunungapi Agung pada saat penurunan aktivitas, mulai dari 20 Oktober 2017 hingga saat ini dimana pada umumnya teramati cuaca cerah hingga hujan, dengan curah hujan maksimal 9.4 mm, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan utara.
Suhu udara bervariasi pada kisaran 19 – 31.9°C. Kelembaban yang tercatat beard pada kisaran 61.1 – 92.6%. Gunungapi dapat teramati dengan jelas namun juga sering tertutup Kabut.
Dari Pos Pengamatan Gunungapi di Rendang maupun di Batulompeh dapat teramati asap kawah dengan ketinggian berkisar 50-500 meter dari atas puncak, bertekanan lemah dengan warna putih dan intensitas tipis hingga tebal.
Sementara berdasarkan, penginderaan Jauh Satelit pada periode pemantauan selanjutnya, energi termal masih teramati berada pada tingkatan yang relatif sama hingga pertengahan Oktober 2017.
Setelah itu, setidaknya sejak 14 Oktober 2017, energi termal yang terdeteksi oleh citra satelit ASTER TIR maupun Sentinel-2 mengindikasikan adanya penurunan aktivitas magmatik.
Sedangkan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Agung dengan penggunaan drone untuk dapat melihat lebih teliti aktivitas permukaan di Gunung Agung. Dari hasil pemantauan yang telah dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 20 Oktober 2017 dan 29 Oktober 2017 dapat diperoleh informasi bahwa asap berwarna putih masih keluar dari Kawah Gunung Agung.
Akan tetapi intensitas asap pada saat ini relatif lebih rendah dari pada pemantauan sebelumnya. Secara umum, luas tembusan gas di area Kawah teramati tidak mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa pemanasan akibat pergerakan magma ke permukaan belum mengalami percepatan.
Atas pertimbangan ini, maka PVMBG menurunkan status Gunung Api dari level awas menjadi ke level Siaga.
Akan tetapi, masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah G. Agung.
Masyarakat/pendaki/pengunjung juga diminta tak berada di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak G. Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7.5 km.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru. (asr)