Epochtimes.id- Sedikitnya 16 orang tewas dalam serangan dan serangan bunuh diri di Kamerun dan Nigeria pada Senin waktu setempat. Aksi ini merupakan kekerasan terbaru yang dipersalahkan kepada kelompok teroris Boko Haram.
Seorang anggota milisi sipil mengatakan 11 orang telah “disembelih” pada hari Minggu-Senin di desa Gouderi, di wilayah Kolofata, Kamerun.
“Serangan Boko Haram di Gouderi adalah tindakan balas dendam,” kata anggota milisi tersebut, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena alasan keamanan seperti ditulis AFP.
“Para jihadis bertindak setelah penangkapan di daerah beberapa rekan mereka,” tambahnya.
Warga sipil juga merupakan sasaran seorang pembom bunuh diri di sebuah masjid di Ajiri Yala, 15 kilometer utara ibukota negara bagian Borno, Maiduguri, di timur laut Nigeria.
Pemimpin Satuan Tugas Bersama Sipil (CJTF) setempat membantu militer dengan keamanan mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi sekitar pukul 4:30 pagi waktu setempat.
“Seorang pembom bunuh diri laki-laki yang menyamar sebagai jamaah memasuki masjid saat orang berkumpul untuk sholat subuh,” kata Modu Bukar kepada AFP melalui telepon.
“Dia meledakkan bahan peledaknya, dia membunuh lima orang dan melukai beberapa lainnya,” tambahnya.
Boko Haram biasanya tidak pernah mengklaim bertanggung jawab. Namun kelompok ini menggunakan bom bunuh diri sebagai taktik sering terjadi selama pemberontakan delapan tahunnya untuk mendirikan sebuah negara Islam garis keras.
Pada Minggu lalu, seorang anggota CJTF yang bertugas di sebuah pos pemeriksaan di daerah Muna Maiduguri terbunuh dan satu lainnya terluka saat dua wanita yang diikat bahan peledak meledakkan dirinya.
Sehari sebelumnya, seorang sumber militer mengatakan, tentara menimbulkan kerugian besar kepada kontingen besar pejuang Boko Haram di dekat desa Gonnee, Yobe.
Akhir pekan sebelumnya, 14 orang terbunuh saat tiga wanita meledakkan bahan peledak mereka di dekat kamp Muna Garage. Tempat tinggal ini merupakan rumah bagi puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan tersebut.
PBB memperingatkan baru-baru ini bahwa serangan terhadap pengungsi internal (IDPs) di kamp-kamp di seluruh wilayah merupakan “perhatian utama”. (asr)