EpochTimesId – Seorang wanita mengaku menemukan kawat logam ketika minum kopi di sebuah gerai Starbucks di London, Inggris. Dia bahkan nyaris tersedak kawat itu.
Perempuan itu bersama suaminya sedang berkunjung dari Hardwicke pada pagi hari, 25 Oktober. Dia memesan Fruit Frappuccino Mango Passion pada gerai yang terledak di Tavistock Square.
Saat dia meneguk minumannya, ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya. Setelah dia berhasil melepaskannya dan mengeluarkan dari mulutnya, dia kaget setelah menyadari itu adalah potongan kawat logam yang bengkok.
Suaminya, Matt Miller, 27, lalu menge-tweet gambar objek tersebut pada 25 Oktober 2017 dengan komentar, “@Starbucks saat Anda tersedak sepotong logam dari minuman Starbucks Anda …”
Namun, Miller kemudian menghapus tweet-nya.
“Saya sudah mendapat pesan sepanjang hari dari wartawan sehingga diharapkan dengan menghapusnya tidak ada orang lain yang akan menghubungi saya,” jelasnya melalui Twitter.
“Saya terkejut dan khawatir saat melihat logam itu. Istriku yang meminumnya dan mengeluarkan logam itu dari tenggorokannya,” kata Miller seperti dikuti The Epoch Times dari Gloucestershire.
Minumannya terbuat dari teh Teavana, jus campur, dan es.
“Kami prihatin mendengar kejadian ini dan telah memulai penyelidikan untuk mengetahui apa yang terjadi,” kata juru bicara Starbucks. “Kami telah menghubungi pelanggan secara langsung untuk meminta maaf dan berharap bisa segera kembali ke toko.”
Miller pun menerima voucher seharga 15 Euro (atau sekitar $US 20) sebagai permohonan maaf dari perusahaan tersebut. Seperti pesannya melalui twitter kepada The Epoch Times.
Ini bukan pertama kalinya sesuatu yang tidak lazim ditemukan di minuman Starbucks.
Pada bulan Juni, penyidik ​​program Watchdog BBC menemukan bakteri feses dalam tiga dari 10 sampel minuman es dari Starbucks.
Mereka juga menguji toko kopi Caffè Nero and Costa. Tiga dari 10 sampel Caffè Nero juga mengandung bakteri tersebut dan tujuh dari 10 sampel Costa terkontaminasi, seperti diberitakan oleh BBC.
Costa mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya telah memperbarui pedoman penanganan es. Mereka juga sudah memesan mesin penyimpanan dan pembuatan es yang baru.
Starbucks dan Caffe Nero mengatakan bahwa mereka telah melakukan penyelidikan sendiri atas klaim tersebut.
Bakteri feses umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun mengandung kontaminasi air limbah dan berpotensi mengandung bakteri dan virus berbahaya, menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat.
“Karena sulit, makan waktu, dan mahal untuk diuji secara langsung untuk mengetahui adanya sejumlah besar patogen, air biasanya diuji apakah mengandung bakteri fekal,” kata Badan EPA di situsnya. (waa)