oleh Ma Li
Epochtimes.id- Kehebohan menyusul Panama Papers yang mengungkapkan serentetan daftar nama para penguasa negara, elite politik dan orang-orang kaya dari seluruh dunia yang memanfaatkan perusahaan lepas pantai untuk menghindari pajak dan pencucian uang.
Konsorsium Wartawan Investigasi Internasional (ICIJ) pada 6 November kembali mengejutkan dunia dengan temuan dari jutaan dokumen keuangan yang mengungkap triliunan dolar yang berusaha disembunyikan oleh para penguasa, elite politik, orang-orang kaya termasuk sejumlah Generasi Merah dan aktris-aktris Tiongkok.
Laporan BBC menyebutkan bahwa dokumen yang dibocorkan kali ini dinamakan Paradise Papers yang jumlahnya mencapai lebih dari 13.4 juta dokumen.
Anggota ICIJ yang terdiri dari 67 negara dan lebih 90 media menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memeriksa dokumen-dokumen terbaru.
Sama halnya dengan Panama Papers, dokumen-dokumen penting Paradise Papers juga diperoleh melalui 2 orang wartawan surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung yang dibagikan kepada ICIJ, dan ICIJ kemudian memobilisasi lebih 380 orang wartawan dari seluruh dunia untuk melakukan pemeriksaan.
Investigasi untuk Paradise Papers difokuskan pada dokumen-dokumen yang melibatkan Kantor Konsultan Hukum Appleby yang berpusat di Bermuda. Kantor tersebut sudah berdiri selama 119 tahun dan sudah memiliki cabang-cabang di Kepulauan Virginia Inggris, Kepulauan Cayman di Karibia, Pulau Man, Jersey, Guernsey, Mauritius, dan Seychelles serta di pusat keuangan Hong Kong dan Shanghai.
Panama Papers mengungkap basis pelanggan yang berbeda dengan Kantor Konsultan Hukum Mossack Fonseca. Kantor Konsultan Hukum Appleby menargetkan orang-orang yang paling berkuasa dan kaya di dunia. Sementara basis pelanggan Mossack Fonseca mencakup orang-orang berduit dari semua lapisan.
Generasi Merah dan aktris Tiongkok juga muncul dalam daftar Paradise Papers.
Paradise Papers memuat banyak daftar nama para elite politik dari seluruh dunia. Di antaranya ada sejumlah nama aristokrasi kerajaan Eropa dan Timur Tengah, beberapa perusahaan Amerika, termasuk cucu pejabat senior PKT dan para aktris Tiongkok.
Media “Hongkong 01” yang juga terlibat dalam investigasi mengemukakan bahwa aktris Tiongkok Zhao Wei dan suaminya Huang Youlong, raja judi Malaysia Lin Guotai, tahun 2011 ikut menanam modal perusahaan pertambangan di Mongolia yang jumlahnya mencapai USD 80 juta. Selama ini, kejadian tersebut belum pernah dipublikasikan.
Paradise Papers mengungkap sejumlah dokumen rapat dewan Genting Hongkong Limited (di mana Lin Guotai adalah pimpinan Perusahaan) yang belum pernah dirilis.
Di antaranya, perusahaan Genting Hongkong Limited pada tahun 2011 pernah meminjamkan dana sekitar USD 3.1 juta kepada perusahaan pertambangan Mizu LlC yang dimiliki oleh Huang Youlung.
Tetapi dalam notulen rapat Genting Hongkong Limited tahun berikutnya sampai sekarang, juga tidak ditemukan pengembalian dana dari Mizu yang sudah jatuh tempo.
Paradise Papers juga menemukan adanya perjanjian antara perusahaan asing bernama Xendrill Limited yang dikendalikan oleh keluarga Lin Guotai dan pinjaman pribadi Huang Youlung serta perjanjian pemegangan saham yang jumlahnya mencapai USD 70 juta.
Nama-nama penting lainnya dalam daftar Paradise Papers tersebut termasuk pangeran Arab Saudi, mantan panglima militer Venezuela, putra mantan Sekjen PBB Kofi Atta Annan, cucu pejabat senior Tiongkok, aktris Inggris, serta pejabat-pejabat senior dari Uganda, Austria, Irak, Ukraina, Kenya, Kazakhstan, Kanada, Kosta Rika, Indonesia, Jepang, India, Zambia, Nigeria, Yordania, Kolombia, Turki, Honduras, Liberia dan lainnya. (Sinatra/asr)
Sumber : Epochtimes.com