EpochTimesId – Otoritas Ameriksa Serikat menolak permohonan perusahaan Ma Yun ‘Ant Financial Servises mengakuisisi saham ‘MoneyGram’. Keprihatinan pemerintah AS terhadap keamanan nasional menjadi alasan penolakan tersebut.
Media Inggris pada 2 Januari 2018 memberitakan, pihak luar menganggap ini sebagai petunjuk bahwa pemerintah AS sedang memperketat pengkajian terhadap dampak yang mungkin timbul dari pengakuisisian saham perusahaan swasta mereka oleh perusahaan Tiongkok.
Ini merupakan ketiga kalinya Ant Financial dan MoneyGram mengajukan rencana merger kepada Komisi Penanaman Modal Asing (CFIUS) yang berada di bawah Departemen Keuangan AS. Penggabungan itu diperkirakan memiliki nilai total 1,2 miliar dolar AS.
“Meskipun kami telah melakukan yang terbaik untuk bekerjasama dengan pemerintah AS demi terealisasinya usaha tersebut, tetapi sekarang sudah jelas bahwa CFIUS tidak akan menyetujui akuisisi ini,” kata Alex Holmes, CEO MoneyGram dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada hari Selasa (2/1/2018).
Setelah berita tersebut tersebar, saham perusahaan MoneyGram pada hari itu langsung anjlok sebesar 8,5% menjadi 12,06 dolar AS.
Reuters mengutip ucapan sumber yang menyebutkan bahwa alasan penolakan transaksi akuisisi saham tersebut oleh Komisi Penanaman Modal Asing AS semata karena kekhawatiran terhadap keamanan data setelah merger terjadi.Merger, yang bisa saja digunakan untuk mengidentifikasi warga AS.
Komisi Penanaman Modal Asing AS yang merupakan lembaga gabungan dari perwakilan beberapa kementerian yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan AS, terutama mengkaji apakah ada masalah dengan keamanan nasional dalam merger dan akuisisi perusahaan asing.
Lembaga tersebut berhak untuk menasihati presiden untuk menggagalkan transaksi bisnis perusahaan asing di AS dengan alasan keamanan nasional.
Sebuah proyek akuisisi perusahaan akan diselesaikan oleh CFIUS dalam masa di bawah 75 hari. Tetapi, setelah adanya beberapa perbaikan rencana akuisisi dan kesepakatan yang diajukan bersama oleh kedua perubahan itu, belum juga cukup untuk meyakinkan CFIUS untuk meloloskan permohonan mereka.
Setelah permohonan ditolak, perusahaan Ant Financial Services wajib membayar kepada MoneyGram dana sebesar 30 juta dolar AS sebagai biaya setelmen transaksi yang dibatalkan.
Ant Financial pada bulan Januari tahun lalu mengajukan pembelian saham kepada MoneyGram dengan harga 13,25 dolar AS per lembar sahamnnya. Sementara itu, Euronet Worldwide Inc. pada bulan Maret mengajukan harga 15,2 dolar AS dan mengatakan bahwa kemungkinan penawarannya akan digolkan pihak pengawas.
Ant Financial kemudian pada bulan April menaikkan harga penawaran menjadi 18 dolar AS per lembar saham (naik 36%), sehingga total nilai transaksi naik dari sebelumnya yang 880 juta menjadi sekitar 1,2 miliar, dan membuat Euronet Worldwide mundur dari persaingan.
Setelah kegagalan ini, perusahaan Ma Yun tersebut mengatakan bahwa mereka masih akan mengeksplorasi dan mengembangkan kerjasama dengan multi-negara dalam bidang pengiriman uang dan pembayaran digital. Negara-negara yang disasar termasuk Tiongkok, India, Filipina dan pasar Asia lainnya, juga masih termasuk Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir ini investasi yang berasal dari Tiongkok naik sangat cepat. Selama tahun 2013-2015, CFIUS telah menerima total 74 permohonan dari Tiongkok. Tahun 2016 berjumlah 180 permohonan, tertinggi sepanjang sejarah.
Namun, CFIUS menemukan sejumlah ‘kerumitan’ dalam permohonan yang diajukan beberapa investor Tiongkok.
Komite Peninjau Keamanan Ekonomi AS – Tiongkok (USCC) dalam laporannya pada tahun 2017 menyebutkan, “Beberapa perusahaan Tiongkok melakukan transaksi melalui ‘dompet’ (perusahaan kosongan) yang berada di Amerika Serikat, atau mencoba untuk mengurangi nilai aset Amerika Serikat melalui kegiatan spionase cyber yang canggih.”
“Perusahaan itu ingin menghindari penyensoran Komisi Penanaman Modal AS (CFIUS) dan undang-undang investasi lainnya melalui hubungan yang kompleks.”
Pada awal bulan November 2017, Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat AS telah memperkenalkan usulan untuk melanjutkan modernisasi peraturan Komisi Penanaman Modal AS. Kedua lembaga juga mengusulkan untuk membatasi investasi asing pada perusahaan teknologi dan infrastruktur AS demi melindungi keamanan nasional.
Dunia luar percaya bahwa penolakan oleh CFIUS mungkin dapat diartikan sebagai upaya pemerintah AS untuk menghindari resiko yang berasal dari investasi Tiongkok. Investasi itu yang dinilai dapat mengancam keamanan nasional. (ET/Lin Yan/Sinatra/waa)