PM Inggris Menolak Menyetujui Rencana Ambisi OBOR Tiongkok

oleh Qin Yufei

Epochtimes.id- Menjelang kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Inggris Theresa May ke Beijing, akibat adanya perbedaan mengenai rencana investasi dan penanganan proyek inisiatif One Belt One Road atau Satu Sabuk Satu Jalan (OBOR) sehingga  menyebabkan krisis kerjasama antara kedua negara di bidang itu.

Financial Times Inggris mengutip ucapan pejabat mengatakan, pada kesempatan kunjungan ke Tiongkok nanti, Perdana Menteri Theresa May berencana untuk mengadakan pertemuan dengan para eksekutif bisnis Inggris dan Tiongkok untuk membahas rencana investasi pada proyek OBOR.

Namun setelah May secara resmi menolak memberikan ratifikasi terhadap rencana investasinya, bagaimana kelanjutan dari rencana kegiatan May di Tiongkok sekarang jadi tidak jelas.

Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalur bertujuan untuk menghubungkan jalur ekonomi 70 negara di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika dengan Tiongkok melalui serangkaian proyek bebasis infrastruktur. Terecuali dengan mengatasi perbedaan yang ada, jadi perselisihan dapat mengancam lusinan perjanjian komersial antara Inggris dengan Tiongkok yang telah ditandatangani sejak tahun 2015.

“Titik krusial dari perselisihan itu adalah bahwa Tiongkok menghendaki pihak Inggris meratifikasi proyek OBOR,” kata seorang pejabat Inggris. Dia mengatakan menjalin hubungan perdagangan dengan Tiongkok merupakan prioritas utama kebijakan luar negeri mantan Perdana Menteri Cameron yang percaya bahwa pasar Tiongkok  tumbuh cepat sangat penting bagi prospek ekspor Inggris.

Setelah Theresa May masuk Downing Street hubungan perdagangan Tiongkok – Inggris terasa semakin tegang dibanding dengan era Cameron.

Nick Timothy, pembantu penting Perdana Menteri, mempertanyakan rencana investasi pihak Tiongkok serta mendesak diadakannya pemeriksaan ulang investasi Tiongkok di pembangkit listrik tenaga nuklir Inggris.

Administrasi Cameron menganggap Tiongkok sebagai mitra dalam merevitalisasi proyek pembangkit listrik tenaga nuklir Inggris.  Namun Perdana Menteri saat ini kurang antusias dengan proyek-proyek tersebut.

Ketegangan antara London dan Beijing bertepatan dengan saat Amerika Serikat meningkatkan penentangannya terhadap pengaruh Tiongkok yang semakin tinggi.

Bulan lalu, Gedung Putih memberi label Tiongkok dengan “musuh strategis”, dan pemerintah Trump meragukan rancangan inisiatif Satu Sabuk Satu Jalur.

Di Eropa, masyarakat juga meragukan inisiatif OBOR. Presiden Prancis Emmanuel Macron sampai memperingatkan otoritas Beijing bahwa manfaat proyek tersebut harus dibagi secara adil dan merata. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com