ErabaruNews – Microblogging milik Angkatan Udara Tiongkok mengkonfirmasi bahwa sebuah pesawat militer jatuh saat sedang melintas di atas langit Guizhou, awal pekan ini.
Dari video yang diunggah terlihat bahwa pesawat sudah terbakar saat terbang di udara, dan hancur berkeping-keping setelah jatuh ke tanah. Pemandangan di lokasi jatuhnya pesawat sangat tragis.
Seorang warganet Tiongkok memberitakan lewat media sosial bahwa lokasi pesawat jatuh tepatnya di Kabupaten Suiyang, Kota Zunyi, Propinsi Guizhou, Senin (29/1/2018) sore. Netizen itu juga mengupload video cuplikan rekaman jatuhnya pesawat.
Dari puing pesawat yang berserakan di tanah masih dapat terlihat simbol ‘delapan satu’ yang biasa digunakan oleh militer Tiongkok. Belum diketahui nasib pilot pesawat naas tersebut.
Malam harinya sekitar pukul 20:40 microblogging milik AU Tiongkok mengeluarkan sebuah pesan yang mengkonfirmasikan pesawat Angkatan Udara itu dalam misi pelatihan penerbangan di udara Guizhou.
Dari rekaman video yang diunggah oleh warganet Tiongkok, pesawat sudah hancur berkeping-keping. Hal itu membuat jenis dan model pesawat sulit untuk dikenali.
Rekaman video menunjukkan api masih menyala dan mengepulkan asap. Diantara sejumlah puing itu terlihat tulisan ‘delapan satu’ sebuah simbol yang biasa digunakan oleh militer Tiongkok.
‘Delapan satu’ adalah kependekan dari 1 Agustus yang merupakan hari pembentukan angkatan bersenjata Republik Rakyat Tiongkok.
Sejumlah penduduk lokal terlihat berada di sekitar TKP menyaksikan kejadian. Dan sampai sekarang belum diketahui nasib pilot atau penumpang dalam pesawat tersebut.
Dilaporkan oleh netizen tentang lokasi tepat jatuhnya pesawat tersebut adalah dekat Desa Qingyuan, Kota Zhengchang, Distrik Suiyang, Provinsi Guizhou. Pesawat yang jatuh tersebut kemungkinan merupakan pesawat pengangkut milik AU Tiongkok Divisi 20 dari pesawat transport seri 8 atau 9.
Beberapa media menduga bahwa kecelakaan ini mungkin berkaitan dengan hujan atau badai salju yang belakangan ini melanda sebagian besar wilayah Tiongkok, atau karena suhu dingin yang ekstrem.
Pesawat itu diduga buatan dalam negeri dengan kualitas kurang bagus, sehingga menjadi penyebab tragedi tersebut.
Media Hongkong ‘Apple Daily’ mengutip ucapan netizen menyampaikan bahwa tidak ada orang yang selamat dalam insiden tersebut, bahkan korban jiwa diperkirakan mencapai 40 orang.
Menurut laporan resmi, pesawat sejenis ini yang dimodifikasi menjadi pesawat peringatan udara-200 juga mengalami kecelakaan di dalam wilayah Propinsi Anhui pada 3 Juni 2006, menyebabkan 40 orang ahli militer yang berada dalam pesawat tewas. (He Yating/NTDTV/Sinatra/waa)