Parade Militer Korut Berlangsung Diam-Diam, Ngeri Akibat Sanksi ?

oleh Hong Mei

Epochtimes.id- Sehari menjelang Olimpiade PyeongChang, Korea Utara menyelenggarakan parade militer yang jika dibandingkan dengan parade sebelumnya, maka parade kali ini jauh lebih tidak ramai, lebih low profile sampai-sampai media mereka pun tidak memberitakannya.

Analis berpendapat bahwa ini berkaitan dengan Amerika Serikat berusaha untuk meningkatkan tekanan sanksi terhadap Korea Utara, Mungkin juga ini diakibatkan oleh pihak Kim yang telah mencapai beberapa kesepakatan mengalah kepada Korea Selatan.

Media Korea Selatan mengutip sumber yang dekat dengan pemerintahan Moon memberitakan : Korea Utara pagi hari  Kamis (08/02/2018) tepat pukul 10:30 waktu Pyeongyang menyelenggarakan parade militer di Lapangan Kim Il-sung Pyeongyang dengan menyertakan sekitar 50.000 orang undangan dan penonton termasuk 13.000 orang personil militer mereka.

Situs Korea Selatan ‘nocutnews’ mengutip sumber yang dekat dengan pemerintahan Moon menyebutkan, badan intelijen Korea Selatan mengetahui bahwa Korea Utara telah mengikutsertakan sejumlah besar rudal, termasuk rudal balistik dalam parade militer pagi itu.

Dilaporkan bahwa parade militer kali ini lain daripada yang lalu karena tidak ada siaran langsung ke televisi juga tidak mengundang media asing.

Dikabarkan bahwa wartawan media AS, Jepang, Eropa dan lainnya yang ditempatkan di Beijing pada 20 Januari lalu mendapatkan undangan untuk menghadiri parade militer dari pejabat Kedubes Korut untuk Tiongkok, tetapi mendekati hari H-nya undangan minta dibatalkan dengan alasan terjadi perubahan di tingkat Atas.

Pada saat Korut mengadakan parade militer untuk memperingati hari lahir Kim Il-sung yang ke 105 pada bulan April tahun lalu serta peringatan 70 tahun berdirinya Partai Buruh pada bulan Oktober 2015, total lebih dari 100 orang wartawan asing diundang ke Pyeongyang.

Korea Utara pada bulan lalu mengumumkan bahwa pihaknya telah memutuskan perubahan tanggal berdirinya Angkatan Bersenjata Korea Utara dari sebelumnya yang tanggal 25 April menjadi tanggal 8 Februari.

Analis percaya bahwa sebelum parade militer tersebut AS telah meningkatkan tekanan sanksi kepada Korut, bahkan AS tidak segan-segan untuk melakukan operasi militer ke Korea Utara. Apakah gara-gara suara dari Amerika ini membuat nyali rezim Kim Jong-un menciut ?

Selain itu, acara parade pun tiba-tiba diubah menjadi kegiatan internal Korea Utara, ini mungkin hasil dari Korea Utara diam-diam mengadakan kesepakatan rahasia atau berkompromi dengan Selatan.

Sebelumnya, Korea Selatan telah berulang kali melanggar sanksi internasional dan memberikan pelayanan luar biasa bagi Korea Utara agar negara itu dapat berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin.

Memberi izin kepada Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un dan Choe Hwi pejabat Korut untuk untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade itu juga sudah termasuk melanggar sanksi. Korea Selatan sekali lagi menunjukkan ketidakberdayaan. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com