Ternyata Kapal Feri Korut Pengangkut Kontingen Minta Korsel Sediakan 500 Ton Minyak

oleh Chen Juncun

Kelompok kesenian Korea Utara yang terdiri dari 140 orang menggunakan kapal feri penumpang dan kargo ‘Man Gyong Bong 92’ untuk mengambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang.

Untuk alasan ini, Korea Utara meminta pihak Korea Selatan untuk mengisi sejumlah besar bahan bakar untuk feri. Tetapi dalam keadaan Korea Selatan belum menyetujui permintaan tersebut, Korea Utara sudah menarik kembali permintaannya dan feri kini sudah kembali ke Korea Utara.

Asahi Shimbun Jepang mengutip ucapan seorang sumber memberitakan, setelah kapal feri ‘Man Gyong Bong 92’ berlabuh di Pelabuhan Mukho, Gangwon, Korea Selatan, pihak Korea Utara langsung mengajukan permintaan kepada pihak Korea Selatan untuk menyediakan 500 ton bahan bakar minyak untuk feri agar bisa berlayar pulang ke Korea Utara.

500 ton setara dengan 3.500 barel minyak. 5 kali lebih banyak dari kapal feri Korea Utara saat mengangkut kontingen mereka ke Busan untuk mengikuti Asian Games tahun 2002.

Korea Utara pada saat yang sama juga meminta pihak Selatan untuk tidak memasukkan jumlah permintaan tersebut ke dalam hitungan di luar sanksi yang 500.000 ton per tahun.

Khawatir Korea Utara menggunakan minyak untuk keperluan militer, sehingga pihak Korea Selatan tidak langsung menyanggupi permintaan.

Pemerintah Korea Selatan awalnya bermaksud untuk memberikan pengisian minyak sebanyak 100 ton sama dengan yang diisikan pada feri Korea Utara ketika membawa kontingen ke Asian Games Busan tahun 2002, tetapi karena permintaan yang tidak masuk akal sehingga masih berkonsultasi dengan pemerintah AS.

Dalam keadaan belum menerima jawaban dari pihak Korea Selatan, kapal feri Korut itu pada 10 Februari berlayar pulang ke Korea Utara.

Menurut sanksi sepihak yang diberlakukan oleh Korea Selatan kepada Korea tertanggal 24 Mei 2010 disebutkan bahwa, semua kapal Korea Utara dilarang memasuki perairan Korea Selatan. Karena itu masuknya kapal feri ‘Man Gyong Bong 92’ sudah termasuk melanggar sanksi. Hanya karena Korea Selatan mengharapkan suksesnya penyelenggaraan Olimpiade, sehingga memberikan izin kapal feri tersebut untuk masuk ke perairan Korea Selatan.

Korea Utara sebelumnya mengusulkan rombongan kesenian mereka ke Korea Selatan melalui jalan darat. Namun rencana tersebut dibatalkan dan diubah menjadi melalui laut.

Untuk itu, media ‘Korea Herald’ mengutip pandangan pakar menyebutkan bahwa ini adalah cara yang dilakukan Korut untuk melemahkan hingga melonggarkan sanksi sepihak Korea Selatan. (Sinatra/asr)

Sumber : epochtimes.com