Epochtimes.id- Forum Anak Tangerang Selatan (Tangsel) menyerahkan 1.326 kertas origami berbentuk hati kepada Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany, di acara Open Office yang bertempat di aula Kantor Pemerintah Kota Tangsel, Jumat (23/02/2018).
Seribu lebih origami yang diserahkan ini berisi pesan dukungan dari masyarakat Tangerang Selatan kepada Walikota untuk mewujudkan Tangsel Kota Layak Anak.
Menurut Gatari Dwi Hapsari, Ketua Forum Anak Tangsel, sebanyak 1.326 origami hati tersebut dikumpulkan dari para pelajar dan warga Tangsel yang mengikuti rangkaian sosialisasi Kota Layak Anak (KLA) dan Fungsi Forum Anak sebagai Pelopor Pelapor (2P) yang digelar sejak awal Januari lalu.
“Kampanye Origami Hati untuk Bu Airin adalah bagian dari rangkaian sosialisasi KLA dan Fungsi Pelopor Pelapor,” kata Gatari dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi kami lakukan di sejumlah tempat yang banyak terdapat anak-anak, meliputi area car free day (Bintaro dan BSD), Taman Kota Satu dan Dua, dan komunitas anak muda seperti OSAS, gerakan Pramuka, dan remaja masjid.
Selain itu, sosialisasi juga dilakukan di 16 sekolah di wilayah Tangsel, diantaranya SMPN 17 Tangsel, SMAN 2 Tangsel, SMK Islamiyah Ciputat, SMAN 9 Tangsel, SMAN 10 Tangsel, SMPN 21 Tangsel, dan SMPN 11 Tangsel. Total sebanyak 23 tempat yang mereka datangi, meliputi area publik dan sekolah-sekolah di Tangsel.
“Kami senang karena melalui kegiatan ini sudah membantu Pemkot Tangsel mensosialisasikan Forum Anak sebagai wadah anak untuk menampung aspirasi dan hak–hak anak di kota Tangsel. Selain itu kami juga mensosialisasikan Konvensi Hak Anak dan Kota Layak Anak (KLA),” jelas Gatari.
Selain Forum Anak, rangkaian sosialisasi KLA dan Kampanye Origami Hati juga didukung jaringan anak muda Tangsel yang bergabung dalam Koalisi Layak Anak (Koala). Diantaranya, Situ Gintung Jogging Club (SGJC), Global Cigarette Movement (9CM), No Tobacco Community, Warrior FCTC, Pembaharu Muda, Pramuka, Paskibraka, dan OSAS.
Khusus untuk sosialisasi KLA, mereka menyampaikan lima isu yang berpotensi menjadi kendala bagi Tangsel meraih predikat KLA kepada pelajar dan warga yang ditemui.
Kelima isu mencakup (1) bullying dan pornografi, (2) Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif), (3) iklan promosi dan sponsor rokok dan kawasan tanpa rokok (KTR), (4) fasum layak anak dan (5) informasi layak anak. Dan di akhir acara, para pelajar atau warga tersebut diminta memberikan saran dan masukan kepada Walikota Tangsel terkait lima isu yang disampaikan.
“Pendapat dan saran dari para pelajar dan warga inilah yang mereka tuliskan di kertas origami berbentuk hati,” kata Gatari.
Dia menambahkan, origami ini menjadi bukti dukungan sekaligus bentuk cinta masyarakat kepada kota Tangsel dan Ibu Airi sebagai Walikota Tangerang Selatan.
Sependapat dengan Gatari, Bagja Nugraha, salah seorang anggota Koala, menyatakan bahwa 1.326 origami hati dari warga Tangsel menjadi penegas agar Walikota Tangsel tidak ragu lagi untuk menjadikan Tangsel Kota Layak Anak.
“Masukan dan saran yang mereka tuliskan adalah wujud kepedulian agar pemkot Tangsel memperbaiki segala hal terkait lima isu yang berpotensi menghambat Tangsel menjadi Kota Layak Anak. Sehingga kami sangat berharap Ibu Walikota membaca pesan-pesan dukungan tersebut dan menjadi masukan dalam mewujudkan kota Tangsel yang layak anak,” tegas Bagja. (asr)