20 Tentara Afghanistan Tewas Saat Diserang Milisi Taliban

Epochtimes.id – Seorang pejabat dewan Provinsi Farah, Afghanistan, Dadullah Qani pada Sabtu (24/02/2018) mengatakan setidaknya 20 tentara Tentara Nasional Afghanistan tewas dalam serangan Taliban di sebuah pangkalan militer di provinsi tersebut.

Menurut Qani kepada Tolonews.com serangan tersebut dimulai sekitar pukul 02:00 pagi di daerah Shakh-i-Bala Kansk di distrik Blok Bala dan setidaknya 20 tentara tewas.

Selama bentrokan antara tentara sekitar 12 gerilyawan Taliban turut terbunuh.

Qani mengatakan Taliban juga menangkap dua tentara dan mencuri sejumlah besar senjata.

Qani mengatakan sesaat sebelum kejadian tersebut terjadi bentrokan di daerah Sore Shamal, ibu kota provinsi Farah. Sementara pasukan keamanan sibuk memerangi gerilyawan Taliban yang menyerang pangkalan di distrik Blok Bala.

Wakil gubernur Mohmmad Younos Rasouly turut mengkonfirmasi kejadian tersebut namun tidak memberikan keterangan secara rinci.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pejabat militer dan lokal lainnya mengatakan bahwa mereka tidak menyadari insiden tersebut.

Taliban secara terbuka aktif di 70 persen distrik Afghanistan, menguasai sepenuhnya 4 persen negara tersebut. Angka ini menunjukkan kehadiran fisik terbuka di 66 persen lainnya.

Laporan ini berdasarkan sebuah studi BBC yang dipublikasi Selasa (30/01/2018).

Perkiraan BBC, didasarkan pada percakapan dengan lebih dari 1.200 sumber individual di semua distrik di negara Asia Selatan, secara signifikan lebih tinggi daripada penilaian terbaru oleh koalisi pimpinan NATO.

Koalisi mengatakan pada hari Selasa bahwa Taliban memperebutkan atau menguasai hanya 44 persen distrik Afghanistan pada Oktober 2017.

Bahkan, sebelumnya Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra’ad Al Hussein mengatakan bahwa keberadaan warga Afghanistan tidak aman di manapun di negara ini bahkan di masjid atau di bus.

“Warga sipil Afghanistan telah terbunuh dalam kehidupan sehari-hari mereka – naik bus, berdoa di sebuah masjid, hanya berjalan melewati sebuah bangunan yang menjadi sasarannya.”

“Orang-orang Afghanistan, dari tahun ke tahun, terus hidup dengan rasa tidak aman dan takut, sementara mereka yang bertanggung jawab untuk mengakhiri hidup dan menghancurkan kehidupan bisa lolos dari hukuman,” katanya. (asr)