Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce Mengundurkan Diri

EpochTimesId – Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Wakil Perdana Menteri dan pemimpin Partai Nasional Australia dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat, 23 Februari 2018. Pengumuman Joyce disampaikan kepada wartawan yang berkumpul di Armidale, kota pedesaan yang menjadi basis daerah pemilihan Joyce di New England, sekitar 485 km timur laut Sydney.

Joyce mengatakan akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Nasional pada hari Senin (26/2/2018). Dia mengaku tidak akan mundur sebagai anggota Parlemen, dan akan tetap berada di belakang panggung guna menjaga kursi mayoritas untuk Perdana Menteri Turnbull.

Keputusan tersebut muncul setelah mendapat tekanan dalam beberapa minggu terakhir. Dimana tuduhan kasus perselingkuhannya yang kontroversial dengan mantan sekretaris media Vikki Campion, menyeruak ke permukaan.

“Saya akan mengatakan pada Senin pagi di ruang pesta bahwa saya akan turun sebagai pemimpin Partai Nasional dan wakil pemimpin Australia,” kata Joyce pada konferensi pers tersebut.

Pria yang merangkap sebagai Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air itu melanjutkan, bahwa dia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah tuduhan pelecehan seksual dari seorang wanita Australia Barat muncul pada hari Jumat. Joyce sudah membantah tuduhan yang diajukan dalam pengaduan etik Partai Nasional.

“Selama sebulan terakhir, telah ada serangkaian tuduhan, saya tidak yakin ada yang bertahan,” kata Joyce kepada wartawan, seperti dikutip NTD.tv dari 7News.

“Itu setelah tuduhan yang saya baca di koran, saya pikir itu harus menjadi jerami yang mematahkan unta,” tambahnya.

Barnaby Joyce, Wakil Perdana Menteri Australia yang juga Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air. (Marlon Dalton/AAP/via Reuters/The Epoch Times)

Direktur federal Partai Nasional Ben Hindmarsh mengatakan bahwa partai tersebut telah mendapat tuduhan pelecehan seksual namun menolak memberikan rincian apapun. Seorang juru bicara mengatakan bahwa Joyce telah diberitahu mengenai klaim tersebut secara tidak langsung.

Dia yakin bahwa hal itu adalah tuduhan palsu dan fitnah. Joyce telah meminta agar tuduhan tersebut diajukan ke polisi, kata juru bicara tersebut.

Joyce juga meminta masyarakat untuk memberikan dan menghargai privasi partner-(pasangan)-nya saat ini, Vikki Campion, yang sedang mengandung anak mereka. Dia juga meminta agar istri pisah ranjang-nya, Natalie dan keluarganya tidak ditarik-tarik dan diganggu urusan politik.

“Sangat penting bahwa ada pemutus sirkuit (batasan), tidak hanya untuk parlemen, tapi yang lebih penting, pemutus sirkuit untuk Vikki, untuk anak saya yang belum lahir, anak perempuan saya dan Nat,” kata sang Wakil PM.

“Ini harus dihentikan, itu tidak adil untuk mereka, itu sama sekali dan sama sekali tidak beralasan.”

Penganut Katolik itu telah menikah selama 24 tahun dengan istrinya, Natalie, dan telah berkampanye mengenai nilai-nilai keluarga.

Joyce mengatakan pada konferensi pers tersebut bahwa dia akan mempertahankan kursinya di New England.

“Untuk memberi orang-orang di weatherboard and iron, di kota-kota regional dan kecil itu kesempatan terbaik, hiruk-pikuk masalah ini harus dikesampingkan,” tambahnya.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull sedang berada di Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Donald Trump. Turnbull sudah diberitahu tentang keputusan Joyce 30 menit sebelum pengumuman melalui wartawan tersebut.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Joyce atas pengabdiannya, dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. “Saya berterima kasih kepada Barnaby atas pengabdiannya sebagai wakil perdana menteri dan dalam berbagai peran menteri. Dimana dia telah menjadi pendamping hebat untuk daerah pedesaan dan regional Australia,” kata Turnbull.

Turnbull minggu lalu juga mengomentari tentang perselingkuhan Joyce dengan Campion. Dia menyebutnya sebagai ‘kesalahan yang mengejutkan’. Dia juga membuat perubahan pada Kode Etik Menteri sebagai akibat dari insiden tersebut.

Partai Nasional sekarang akan memilih seorang pemimpin baru, yang juga akan menjadi wakil perdana menteri berdasarkan kesepakatan koalisi dengan partai Liberal Turnbull. (NTD.tv dan Reuters/The Epoch Times/waa)