ErabaruNews – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menyamai kemampuan manusia dalam berfikir mandiri. Bahkan, AI diyakini butuh waktu ratusan tahun untuk mendekati kemampuan kognitif balita.
“Ketika gadis dua tahun melihat anjing untuk pertama kali, ia akan mengingatnya untuk selamanya. Namun, komputer harus melihatnya berulang-ulang untuk mengetahui apa yang ia lihat,” ujar salah satu pendiri perusahaan teknologi Apple, Steve Wozniak, sepertidikutip dari CNBC, Selasa(27/2/2018).
Co-founder Apple itu melanjutkan, bahwa otak manusia masih jauh lebih hebat dari kemampuan berfikir mandiri dari mesin. Sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk kehilangan pekerjaan karena AI, atau bahkan khawatir dijajah AI seperti yang ditampilkan dalam film-film fiksi ilmiah.
“Jika mesin ingin melampauai kemampuan manusia, mereka harus melewati tahap demi tahap dalam peradaban. Hal tersebut akan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk benar-benar bisa mengubah keadaan,” sambungnya.
Fakta itu pun mengubah pandangan Wozniak. Sebelumnya dia sependapat dengan Elon Musk dan Stephen Hawking, terkait ke-khawatir-an mengenai potensi ancaman dari kecerdasan buatan.
Musk pernah mengatakan bahwa kecerdasan buatan lebih berbahaya dari Korea Utara. AI bisa sewaktu-waktu menjadi ancaman dalam eksistensi peradaban manusia.
Kompatriot mereka, Stephen Hawking menilai kecerdasan buatan bisa jadi merupakan penemuan terburuk sepanjang sejarah manusia. Sebab, AI berpotensi untuk digunakan membuat senjata otonom yang tidak perlu dikendalikan oleh manusia, baik secara langsung maupun melalui remote control. (CNBC/waa)